Download - Kasus 1 Hana
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
1/19
KASUS 1
Seorang anak laki-laki, usia 2 tahun, dibawa ke UGD Puskesmas karena kejang-kejang
yang mulai dialami beberapa menit yang lalu. Pasien juga mengalami demam sejak 2 hari
yang lalu dan demam tinggi sejak tadi malam. Menurut ibu, anaknya memang akan kejang
jika demam tinggi. bu sudah memberikan penurun panas tapi anaknya tetap kejang. !asil
pemeriksaan "isik, keadaan umum# sadar, telapak tangan tampak menggenggam ken$ang dan
bibir mengatup ken$ang, dan tangan dan kaki tampak kaku, bibir tampak sianosis, tampak
luka kotor dan bengkak di telapak kaki pasien.
A. DAFTAR MASALAH
• %aki-laki 2 tahun
• &ejang sejak beberapa menit yll
• Demam '() sejak 2 hari yll
• Demam tinggi sejak tadi malam
• *iwayat kejang jika demam tinggi
• Penurun panas diberikan namun kejang tetap
• Pasien sadar, telapak tangan menggenggam ken$ang, bibir mengatup ken$ang, tangan
dan kaki tampak kaku, bibir tampak sianosis
• +ampak luka kotor dan bengkak di telapak kaki pasien
B. DIAGNOSIS
Diagnosis kerja # kejang et $ausa tetanus
C. TUJUAN TATALAKSANA
a Ta!a"aksana UGD #$skes%as
- Stabilisasi Surei primer '/D0). Utamakan menjaga jalan napas tetap
terbuka dan oksigenasi 'sianosis)
- Mengatasi kejangPrinsip # onset kerja, e"ikasi 'potensi), keamanan belakangan.
+atalaksana awal kejang 'dosis, S1)
- Mengatasi simptom # demam
& 0radikasi kuman penyebab' C. tetani – anaerob dengan pemberian antibiotik,
perawatan luka dan debridemen
& etralisasi toksin dengan serum antitetanus dan D+ karena luka kotor dan riwayat
imunisasi tidak diketahui
( Ta!a"aksana "anj$!an )r$j$kan
& 0aluasi lanjutan
& +atalaksana kejang 'dosis maintenan$e)
& &ebutuhan $airan dan nutrisi
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
2/19
D. GOLONGAN OBAT
1. Menga!asi Kejang )An!ikon*$"san
Golongan obat untuk mengatasi kejang#
O(a! +,ikasi Sa,e!- S$i!a(i"i!- Cos!Kar(a%ae/i
n
naktiasi
kanal a à
menurunkan
kemampuan
syara" untuk
menghantarka
n muatan
listrik
0S # mual,
bingung,
mengantuk,
pandangan
kabur, ataksia
0S jarang #
agranulositosi
s
ndikasi# 0"ekti"
untuk epilepsi
parsial terutama
epilepsi
kompleks,
epilepsi umum
tonik-klonik,
maupun
kombinasi
kedua jenis
epilepsi ini.
&ontraindikasi#
gangguan
konduksi 3,
riwayat depresisumsum tulang,
por"iria..
&arbama4epin 255
mg
Ba%ge!o"65765
kaplet salut
selaput*p. 685.555
Kar(a%ae/in
tablet 255 mg
65765 *p. 9:.;59
Bar(i!$ra! Mekanisme
kerja
menghambat
kejang
kemungkinan
melibatkan
potensiasi
penghambata
n sinaps
melalui suatu
kerja pada
reseptor
G,
0S # simptom
serebral
'sedasi,
ataksia,
nistagmus),
mengantuk
'pada
dewasa), dan
hiperkinesia
pd anak2
+oleransi tjd
pd pemakaian
jangka panjang dan
ndikasi#
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
3/19
rekaman
intrasel
neuron
korteks atauspinalis
kordata
men$it
menunjukkan
bahwa
"enobarbital
meningkatkan
respons
terhadap
G yang
diberikan
se$ara
ionto"oreti
withdrawl s$r
tiba2 yg dpt
memi$u
statusepileptikus
depresi
perna"asan
berat, por"iria
Ga(a/en!in Digunakan
sbg # ? add-
on@ drugs pd
penderita
epilepsi yg
tdk men$apai
e"ek baik dg
obat
antiepilepsi
lain
Gabapentin A
karbama4epin
juga
digunakan utk
mengobati
nyeri
neuropatik
3igabatrin
sedikit =
jarang
digunakan
krn dpt
mengurangi
daerah
pandang
'isual "ields)
sampai 6=9
penderita
ndikasi# 0"ekti"
untuk epilepsi
parsial dan
epilepsi umum
sekunder.
&ontraindikasi#
Pasien yang
hipersensiti"
terhadap
gabapentin,
pankreatitis
akut, tidak
e"ekti" pada
sei4ure
generalisasi
primer.
A"/en!inGabapent
in 955 mgDos
;725B 9765*p.
995.555
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
4/19
'shooting A
stabbing) yg
krg berespon
thdp analgesik konensional.
Gabapentin
meningkatkan
kerja G
dengan
mekanisme
yang belum
diketahui
2a"/roa! naktiasi
kanal a à
menurunkan
kemampuan
syara" untuk
menghantarka
n muatan
listrik
&adang-
kadang
respon
idiosinkratik
menyebabkan
toksisitas
hepatik parah
= "atal
isa juga
menyebabkan
mual,
peningkatan
,
perdarahan A
rambut
rontok relati"
ke$il
ndikasi#
Dikenal sebagai
10 spektrum
luas, e"ekti"
untuk epilepsi
tipe lena,
epilepsimioklonik,
epilepsi umum
tonik maupun
tonik-klonik
Sebagai terapi
tunggal atau
terapi tambahan
pada
pengobatan
partial sei4ure
'elementary dan
kompleks) dan
absen$e sei4ure
'petit mal)
&ontraindikasi#
2a"/roa! !a("e! 13
%g;5
tablet=btol*p.
68.;62
2a"/roa! !a("e! 43
%g;5 tablet=btol
*p. 2:.998
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
5/19
!ipersensitiita
s, penderita
penyakit hati
atau dis"ungsihati yang nyata
Hi5an!oin naktiasi
kanal a à
menurunkan
kemampuan
syara" untuk
menghantarka
n muatan
listrik
0S#
Gangguan
saluran $erna,
pusing, nyeri
kepala,
tremor,
insomnia,
neuropati
peri"er,
hipertro"i
gingia,
ataksia,
bi$ara tidak
jelas,
nistagmus,
penglihatan
kabur, ruam,
akne,
hirsutisme,
demam,
hepatitis,
lupus
eritematosus
ndikasi # semua
jenis epilepsi,
ke$uali petit
malB status
epileptikus.
Peringatan#
gangguan hati,
hamil,
menyusui,
penghentian
obat mendadak,
hindari para
por"iria
Feni!oinkapsul
655 mg2;5
kapsul=btl*p.
2>.C9C
Beno5iae/i
n
1bat-obat
basa lemah
dan diabsorpsi
sangat e"ekti"
pada p!
tinggi yang
Mengantuk,
kelemahan
otot, depresi
pernapasan,
kon"usi,
konstipasi,
ndikasi# arang
digunakan per
oral, tetapi
sering
digunakan
se$ara intraena
nj.dia4epam *p
C>2,;>
1ral *p 2C,;5
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
6/19
ditemukan di
dalam
duodenum.
0"ekti" pada
saat serangan
akut.
depresi,
diplopia,
disatria, nyeri
kepala,hipotensi,
mual,
inkontinensia,
ertigo, dan
pandanga
kabur.
atau per rektal
untuk
pengobatan
statusepileptikus.
pabila
diberikan se$ara
intraena, onset
kerjanya sekitar
6-2 menit, tetapi
masa kerjanya
hanya 6;-25
menit.
&ontraindikasi#
depresi
perna"asan,
insu"isiensi
pulmoner akut,
status
"obi=obsesi,
psikosis kronik,
por"oria.
To/ira%a! Dapat
diberikan
tunggal atau
sebagai terapi
tambahan
untuk kejang
tonik-klonik
umum atau
kejang "okal
dengan atau
tanpa
generalisasi
0S# Mual,
bingung,
mengantuk,
pandangan
kabur,
ataksia,
penurunan
berat badan,
insomnia,
depresi,
gugup,
suasana hati
ndikasi#
Sebagai
monoterapi
pada pasien
yang baru
didiagnosa
epilepsi atau
untuk konersi
menjadi
monoterapi
pada pasien
epilepsi.
To/a%a6+opirama
t ;5785*p.
9C;.6:9
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
7/19
skunder. tidak stabil. Sebagai terapi
tambahan untuk
anak 'E2 tahun)
dan dewasadengan kejang
partial.
&ontraindikasi#
Menyusui
Go"ongan o(a! !er/i"i7 # ben4odia4epin
&arbama4epin memiliki e"ek samping yang lebih sedikit dibanding "enitoin dan lebih
banyak digunakan untuk anak-anak karena tidak menyebabkan wajah kasar dan hipertro"i
gusi. Pengaruhnya terhadap perubahan tingkah laku maupun kemampuan kogniti" lebih ke$il.
4. Menga!asi 5e%a% )Ana"ge!ik an!i/ire!ik
Na%a
go"ongan
+,,i8a8- Sa,e!- S$i!a(i"i!-
Kor!ikos!eroi
5
erinteraksi dengan
protein reseptor yang
spesi"ik di organ target,
untuk mengatur suatu
ekspresi geneti$ yang
selanjutnya akan
menghasilkan perubahan
dalam sintesis protein
lain. Protein yang
terakhir inilah yang akanmengubah "ungsi seluler
organ target sehingga
diperoleh, misalnya,
e"ek glukoneogenesis,
meningkatnya asam
lemak, meningkatnya
reabsorpsi a,
meningkatnya reaktiitas
+SO#
nsomnia, hipomania
dan ulkus pepti$ akut
Jangka /anjang#
Diabetes dan
osteoporosis,
penggunaan dosis
tinggi menyebabkan
nekrosis aaskular
dan sindrom $ushing.
I# menekan radang
pada demam rematik,
arthritis, bursitis,
tenosinoitis, reaksi
alergi, dermatitis,
*DS
KI# ulkus pepti$,
penyakit jantung,
in"eksi sistemik
!ati-hati
ketergantungan
steroid
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
8/19
pembuluh terhadap 4at
asoakti" dan e"ek anti-
in"lamasi.
NSAID Non&
se"ek!i,
kti"itas anti-in"lamasi
melalui inhibisi sintesis
prostaglandin. alur lain
kemungkinan melalui
penghambatan
kemotaksis, menurunkan
regulasi produksi %-6,
menurunkan produksi
radikal bebas dan
mengganggu proses
kalsium intraseluler.
Selain itu juga
menurunkan sensitiitas
pembuluh darah
terhadap bradikinin dan
histamine, mengganggu
produksi lim"okin dari
lim"osit + dan
mengembalikan
asodilatasi sebagai
akibat dari in"lamasi.
+SO#
Pada saluran $erna
menyebabkan
perdarahan, ulserasi,
per"orasi lambung
atau usus.
!epatotoksik dan
ne"rotoksik.
*eaksi alergi pada
kulit
I# rheumatoid
arthritis, nyeri
jantung, nyeri ringan
sampai sedang
KI# tidak diberikan
pada orang dengan
tukak lambung yang
akti"
NSAID
Se"ek!i,
)Co6i(
Menghambat sintesis
prostaglandin oleh
/1F-2 pada lokasi
in"lamasi tanpa
mempengaruhi /1F-6,
sehingga e"ek samping
G+ minimal. /o7ib
se$ara selekti" berikatan
dengan sisi akti" en4im
/1F-2 dengan e"ek
+SO#
0dema, hipertensi,
thrombosis
kardioaskuler, SS,
rash
'e"ek kardioaskuler
yang berbahaya,
sehingga sempat
ditarik dari pasar)
I# arthritis rematoid,
osteoarthritis,
arthritis gout akut,
nyeri
mus$uloskeletal akut
KI# gangguan ginjal
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
9/19
analgesi$, antipiretik dan
anti-in"lamasi.
#arase!a%o" Digunakan untuk
mengatasi nyeri ringan
hingga sedang tanpa
e"ek antiin"lamasi yang
kuat. Penghambat lemah
/1F-6 dan 2 di jaringan
peri"er serta /1F-9 di
system sara" pusat.
Men$apai kadar pun$ak
dalam 95-85 menit.
+SO#
aundi$e, anemia
hemolitik dan
methemoglobinemia
'jarang)
Dosis (er"e(i7an#
pusing, disorientasi,
kerusakan hepar
'nekrosis), kematian
I# nyeri kepala,
myalgia, nyeri
postpartum, gout,
in"eksi irus
KI# kerusakan hepar
Pilihan golongan obat untuk mengatasi demam adalah para$etamol,karena Digunakan untuk
mengatasi nyeri ringan hingga sedang tanpa e"ek antiin"lamasi yang kuat. Penghambat lemah
/1F-6 dan 2 di jaringan peri"er serta /1F-9 di system sara" pusat.
0. +ra5ikasi k$%an )An!i(io!ika
a. Debridemen 'penjelasan pada &0)
(. Golongan ntibiotika #
Na%a
go"ongan
+,,i8a8- Sa,e!- S$i!a(i"i!-
Te!rasik"in ekerja dengan
menghambat sintesis
protein dengan
menghambat perlekatan
aminoasil-t* yang
bermuatan. Memiliki
spektrum yang luas.
+SO# mual, muntah,
diare, iritasi eso"agus,
hepatotoksisitas,
pankreatitis,
gangguan darah,
"otosensitiitas dan
reaksi
hipersensitiitas
'demam).
Menimbulkan
disgenesis pada gigi
susu maupun gigi
tetap. Perubahan
warna permanen dan
I# in"eksi bakteri
yang umum
KI# +idak boleh
diberikan pada anak-
anak 62 tahun
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
10/19
ke$endrungan terjadi
karies. !ingga tidak
dianjurkan diberikan
pada anak.K"ora%,eniko" Penghambat kuat
terhadap sintesis protein
mikroba. ersi"at
bakteriostatik untuk
kebanyakan bakteri,
melawan bakteri aerob
dan anaerob serta gram
positi" dan gram negati".
+SO# mual, muntah,
dan diare, depresi
sumsung tulang,
reaksi neurotoksik
seperti sakit kepala,
neuritis optik,
neuritis peri"er dan
reaksi
hipersensitiitas.
Memiliki e"ek
samping hematologik
yg berat.
I# in"eksi berat
'hemophilus
in"luen4a, demam
ti"oid, dan
burkholderia
$epa$ea)
KI# wanita hamil
dan menyusui,
por"iria
Co&
!ri%oksao"e
erkompetisi dengan
P dan en4imdihidro"olat sintetase
bakteri sehingga
membentuk analog asam
"olat yang tidak
ber"ungsi.
Menghambat en4im
dihidro"olat reduktase
bakteri yang mengubah
asam dihidro"olat
menjadi asam
tetrahidro"olat.
+SO# mual, diare,
sakit kepala,hiperkalemia, rash.
man pada anak-
anak.
I# enteritis
in"eksiosa,toksoplasmosis,
nokardiasis
KI# gagal ginjal,
gangguan hati yang
berat, por"iria
F"orok$ino"on Merupakan analog dari
asam nalidi7i$ yang
akti" melawan bakteri
gram positi" dan gram
+SO# mual, muntah,
dispepsia, diare, sakit
kepala, gangguan
tidur, ruam dan
I# bakteri gram
positi" dan gram
negati"
KI# hati-hati pada
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
11/19
negati". 1bat ini
memblok sintesis D
dengan $ara
menghambat en4imtopoisomerase 'D
gyrase) dan
topoisomerase 3. 1bat
ini memiliki aktiitas
bakterisidal dan lebih
e"ekti" melawan bakteri
gram negati"
dibandingkan bakteri
gram positi".
pruritus. Selain itu,
anoreksia,
peningkatan kadar
urea dan kreatinindalam darah, astenia,
depresi, bingung,
halusinasi, kejang,
tremor, paraestesia,
hipoastesia,
"otosensitiitas,
reaksi
hipersensitiitas
'demam) serta
gangguan darah.
pasien dengan
riwayat epilepsi atau
kejang, de"isiensi
G8PD, miasteniagrais, gangguan
ginjal, wanita hamil
dan ibu menyusui,
anak-anak dan
remaja
Se,a"os/orin Menghambat sintesis
dinding sel mikroba.
Dapat menembus sawar
darah uri dan sawar
darah otak, dieksresi
utuh melalui ginjal.
Memiliki spe$trum yang
luas.
+SO# *eaksi alergi,
nyeri berat dan
trombo"lebitis setelah
injeksi intraena,
toksisitas pada ginjal.
Gen I# terutama
akti" terhadap kuman
gram positi"
Gen II# kurang akti"
terhadap bakteri
gram positi", tapi
lebih akti" terhadap
bakteri gram negati"
Gen III# kurang
akti" terhadap kokus
gram positi", tapi
jauh lebih akti"
terhadap
0nteroba$teria$eae
#enisi"in ersi"at bakterisida dan
bekerja dengan
menghambat sintesis
dinding sel. erdi"usi
dengan baik di jaringan
+SO# reaksi alergi
dan reaksi ana"ilaksis
yang dapat menjadi
"atal, kejang pada
pasien gagal ginjal.
I# in"eksi kokus
gram positi", in"eksi
batang gram positi",
in"eksi bakteri gram
negati"
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
12/19
dan $airan tubuh,
tapi penetrasi ke dalam
$airan otak kurang baik
ke$uali jika selaput otakmengalami in"eksi.
Diekskresi ke urin
dalam kadar terapetik.
KI# alergi penisilin
Makro"i5e kti"itas
antimikrobialnya
kemungkinan inhibitor
atau bakterisidal. kti"
pada p! alkalin.
Menghambat sintesis
protein melalui proses
binding pada *
ribosom dan
menghambat reaksi
translokasi serta "ormasi
kompleks inisiator.
+SO#
0"ek G+# anoreksia,
mual, muntah,
intoleransi
gastrointestinal yang
menstimulasi
motilitas usus
!epatotoksik#
hepatitis kolestatis
akut 'demam,
jaundi$e, gangguan
"ungsi hepar), reaksi
hipersensitiitas
'demam, eosino"ilia,
rash)
I#
n"eksi gram positi"
KI#
Gangguan hepar,
hipersensitiitas
K"in5a%isin erikatan se$ara
reersible pada subunit
ribosom dan
menghambat sintesis
protein, ba$teriostati$ or
ba$teri$idal tergantung
pada konsentrasi obat,
lokasi in"eksi dan
orgamisme yang
mengin"eksi
+SO#
Diare, rash, $olitis
pseudomembran,
mual, muntah,
hipotensi, urtikaria,
SS, gangguan "ungsi
hepar, neutropenia,
entero$olitis
I#
Pengobatan in"eksi
anaerob, pro"ilaksis
endokarditis,
pneumonia
KI#
!ipersensitiitas
A%inog"ikosi5
a
Menghambat sintesis
protein se$ara
+SO#
1totoksik dan
I#
akteri enteri$ gram
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
13/19
ireersibel, namun
mekanisme pasti
aktiitas bakterisidalnya
belum diketahui. Didalam sel,
aminoglikosida
berikatan se$ara spesi"ik
dengan protein ribosom
subunit 95S.
Mengganggu
pembentukan kompleks
peptide, kesalahan
pemba$aan m* dan
merusak polisom
menjadi monosom yang
tidak ber"ungsi.
ne"rotoksik
Pada dosis yang
sangat tinggi dapat
menyebabkaninhibisi
neuromus$ular yang
berdampak pada
paralisis respiratorik
negatie
KI#
!ipersensitiitas
golonganaminoglikosida
S$",ona%i5e Sul"onamide merupakan
analog P yang,
P sangat penting
bagi organism termasuk
bakteri untuk sintesis
asam "olat. Dengan
struktur yang mirip,
sul"onamide
menghambat sintesis
dihidropteroat dan
produksi "olat.
ktiitasnya melawan
bakteri gram positi"
maupun negatie,
namun buruk melawan
bakteri anaerob.
+SO#
lergi 'demam, rash
kulit, dermatitis,
"otosensiti", urtikaria,
mual, muntah, diare,
gangguan traktus
urinarius), SS,
stomatitis,
konjun$tiitis,
arthritis, gangguan
hematopoieti$,
hepatitis, poliarteritis
dan psikosis 'jarang)
I#
n"eksi traktus
urinarius,
toksoplasmosis,
malaria 'lini kedua)
KI#
!ipersensitiitas
sul"a
#o"i/e/!i5a Menghambat sintesis
dinding sel bakteri.
+SO#
*eaksi alergi 'jarang)
I#
n"eksi berbagai
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
14/19
kti" terhadap organism
yang beragam, sesuai
dengan spesialisasi
masing-masing obatyang termasuk dalam
golongan ini.
jenis spesies
KI#
-
Pilihan golongan obatnya adalah golongan metronida4ol
8. Ne!ra"isasi k$%an )An!i!e!an$s ser$%
- ila tersedia, dapat diberikan !+G ' Human Tetanus Immune Globulin) yang
direkomendasikan untuk terapi tetanus 9.555 U hingga 8.555 U yang diberikanse$ara intramuskular, meskipun disebutkan pula pemberian ;55 U memiliki
e"ektiitas yang sama.
- Pemberian +S 'hati-hati reaksi ana"ilaksis) hanya dilakukan pada keadaan !+G
tidak dapat diberikan. +S ;5.555H655.555 U, setengah dosis diberikan
intramuskular dan setengahnya intraena, dengan dilakukan uji kulit lebih dulu.
- ngka kematian pada penggunaan !+G sama atau lebih rendah dibandingkan +S.
Pemberian !+G juga memberikan risiko e"ek samping reaksi hipersensiti" sistemik
dan reaksi lokal yang lebih ke$il dibandingkan +S.- Maka pada kasus tetanus disarankan untuk memberikan !+G sebagai pilihan utama
terapi netralisasi toksin pada kasus tetanus. Pemberian +S dilakukan hanya apabila
!+G tidak dapat diberikan pada pasien tersebut.
+. OBAT T+R#ILIH1. O(a! An!ikon*$"san ' Go"ongan Beno5iae/in
O(a! +,ikasi Sa,e!- S$i!a(i"i!- Cos!
Dia4epam -1bat ini bekerja
sebagai antagonis
dari reseptor
G dan
potensial
menghambat
0S # kantuk,
pandangan
kabur,
bingung,
Peringatan #
penyakit
# 0"ekti"
mengatasi spasme
dan hipertonisitas
tanpa menekan
pusat
kortikal. Status
*p.69.555,-=a
mpul
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
15/19
aktiitas neuron
-witan kerja $epat
dengan durasi
kerja yang sangat pendek karena
$epat diredistribusi
ke $adangan lemak
pernapasan,
kelemahan
otot=MG,
riwayatketergantunga
n obat, hamil,
menyusui
epileptikus,
konulsi akibat
kera$unan
& # depresi pernapasan,
por"iria
D# nak # 5,6-5,9
mg=kg=kali
dengan interal 2-
: jam sesuai gejala
klinis 'penjelasan
lanjut di &0).
Maks # ;-65 mg
Skor C5 85 >5 >5
&lona4epam -1bat ini bekerja
sebagai antagonis
dari reseptor
G dan
potensialmenghambat
aktiitas neuron
-ben4odiasepin
kerja panjang,
e"ekti" untuk terapi
tambahan semua
tipe kejang
0S # letih,
mengantuk,
hipotoni otot,
ggg
koordinasigerak,
hipersaliasi
'anak), agresi,
iritabel,
perubahan
mental
# epilepsi, semua
jenis termasuk
petit mal,
mioklonus, status
epileptikus&# depresi
pernapasan,
pro"iria
D # nak sampai
65 tahun ' 95
kg) # 5,56-5,59
mg=kg sehari,
diberikan terbagi.
Dosis
pemeliharaan #
5,6-5,2 mg=kg
sehari.
Skor C5 :5 >5
itra4epam -kurang e"ekti"
dibandng
klona4epam dan
0S
#hipersekresi
lendir saluran
# mengendalikan
hipsaritmia,
spasme in"antil
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
16/19
dia4epam. Dapat
diman"aatkan utuk
spasme in"antil dan
bangkitanmioklonik
-dapat
men$etuskan
bangkitan tonik
klonik perlu
tambahan
antikonulsi lain
napas, ggg
SSS berupa
gejala letargi
dan ataksia
terutama bangkitan
mioklonik
D # 6 mg=kg
sehari
Skor 85 :5 85
4. Ana"ge!ik&an!i/ire!ik
O(a! +,ikasi Sa,e!- S$i!a(i"i!- Cos!
#arase!a%o
"
Digunakan untuk
mengatasi nyeri
ringan hingga
sedang tanpa e"ek
antiin"lamasi
yang kuat.
Penghambat
lemah /1F-6 dan
2 di jaringan
peri"er serta
/1F-9 di system
sara" pusat.
Men$apai kadar
pun$ak dalam 95-
85 menit.
+SO#
aundi$e, anemia
hemolitik dan
methemoglobinemi
a 'jarang)
Dosis (er"e(i7an#
pusing,
disorientasi,
kerusakan hepar
'nekrosis),
kematian
I# nyeri kepala,
myalgia, nyeri
postpartum,
gout, in"eksi
irus, pireksia
KI# kerusakan
hepar
Dosis '
&oral # anak 6-;
tahun 625-2;5mg setiap :-8
jam jika perlu
'maksimal :
kali dosis dlm
2: jam)
&in"us
intraena lebih
R/
09&:(o!o"
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
17/19
dari 6; menit,
dewasa dan
anak dgn E
;5 kg, 6 gram
setiap :-8 jamB
maksimum :
gram per hariB
dewasa dan
anak-anak
65-;5 kg, 6;
mg=kg
setiap :-8 jamB
maksimum 85
mg=kg=hari
0. An!i(io!ik
O(a! +,ikasi Sa,e!- S$i!a(i"i!- Cos!
Me!roni5ao"
e
0"ek antibakteri
terhadap
klostridium. 1bat
ini tergolong
aman, memiliki
penetrasi yang
e"isien ke dalam
luka dan abses
serta eksitasi
terhadap SSP
dapat abaikan.
& #
!ipersensitiita
s
P# !ati-hati
pada
penggunaan
dengan
diskrasia darah
atau gangguan
"ungsi hatiB
lakukan
pemantauan
terhadap
spasme
dan
perkembanganneuropati
#amubisid,trikomoniasid,
bakteri anaerob
D # ayi dan
nak#
diberikan
se$ara i
dengan dosis
inisial 6;
mg=kg
dilanjutkan
dosis 95
mg=kg=hari
dengan interal
setiap 8 jam
R/
03.;9&:in,$s
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
18/19
peri"er.selama >-65
hari. tidak
melebihi 2
g=hari 2
F. BSO
Diae/a%
Dosis ' 5,6-5,2 mg=kg=kali. nggap anak 9 tahun I 65 kg
Ben!$k Se5iaan ' 65mg=2ml setiap ampulFrek$ensi ' diberikan setiap 2-: jam 'dihentikan sesuai gejala klinis)
#e%(erian ' 6mg=kali se$ara M, diulang setiap 2-: jam 'lihat klinis)
#ara8e!a%o"
Ben!$k se5iaan '
Dosis ' 65-25 mg=kg perektal
Frek$ensi ' setiap :-8 jam ':-8 kali dalam sehari)
D$rasi ' k=p sesuai indikasi
Me!roni5ao"
Ben!$k se5iaan ' 1 %":,"a8on
Dosis ' 6; mg=kg
Dosis %aksi%a" ' tidak melebihi 2 g=hari
#e%(erian ' 6;5 mg=kali
G. R+S+#PUSKESMAS KOTA MATARAM
Alamat : Jl. Panji Masyarakat No. 6 Mataram
Telpon : 0370 666666
Dr. Ratna Patni
Mataram, ! "kto#er
0$%
R& Amp. Dia'epam $0 m(& ml No. ) *.i.m.m
para+ R& *pit 3 -- No. )
para+ R&*pp. Para-eamol $0m( No. ))
*.i.m.m
para+
Pro : Dnee
PUSKESMAS KOTA MATARAM
Alamat : Jl. Panji Masyarakat No. 6 Mataram
Telpon : 0370 666666
Dr. Ratna Patni
Mataram, ! "kto#er
0$%
* = mp.Metronida4ol 6;5mg=655ml "$.
S i.m.m
para+ R& *pit 3 -- No. )
para+ R& in+. )1. Rin(er 2aktat !00 --kol+ )
* i.m.mpara+
-
8/18/2019 Kasus 1 Hana
19/19
H. KI+
& *ujuk *S dengan "asilitas lengkap
& Perhatikan /D0
& utrisi $ukup dan higienitas dijaga
& *awat luka agar tidak memperparah in"eksi
& munisasi tetanus bila perlu