Download - KARSINOMA PARU
KARSINOMA PARU
BATASAN
Karsinoma paru merupakan penyakit keganasan yang terjadi pada jaringan paru-paru1
ETIOLOGI dan PATOFISIOLOGI
Etiologi pasti karsinoma paru belum diketahui pasti, diduga multifaktor2.
Faktor-faktor yang dianggap berpengaruh2 :
a) Genetik : hipersekrsi protoonkogen : gen famili myc, gen famili ras kurang atau hilang fungsi gen tumor paru supresor : gen p53, gen rb perubahan kromosom : lokasi 1p, 3p, 9p
b) Paparan karsinogen : Asap rokok Industri : asbes, nikel, ion exchange resin, rsenikum, kromium, ionizing
radiation Jaringan parut di paru karena penyakit lain ( TB dan Infark paru )
GEJALA KLINIS
Gejala klinis karsinoma paru dibedakan menjadi gejala intrapulmoner dan gejala ekstrapulmoner
1. Gejala intrapulmoner2 :
• Batuk-batuk dengan / tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen)• Batuk darah• Sesak napas• Suara serak• Sakit dada• Sulit / sakit menelan• Benjolan di pangkal leher• Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri
yang hebat.
2. Gejala ekstrapulmoner2 :
a. Intratorakal :
Nervus frenikus : paresis/paralisis diafragmaNervus rekuren : paresis/paralisis korda vokalisNervus simpatikus : sindroma hornerEsofagus : disfagiVena kava superior : sindroma vena kava superiorTrakea dan bronkus : atelektasis atau sesak nafasJantung : gangguan fungsional, efusi perikard.
b. Ekstratorakal non metastatik :Neuromuskuler : neuropati karsinomatosisGangguan endokrin :cushing sindrom, SIADH, hiperparatiroid,
hiperglikemia, ginekomasti, hiperpigmentasiGangguan tulang : hypertrophy pulmonary osteoarthropathyGangguan vaskuler & hematologis : thrombophlebitis migrans, anemia
c. Ekstratorakal metastatikMetastase ke otak, hepar, tulang
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang kaki1
Gejala dan keluhan yang tidak khas1 :
• Berat badan berkurang• Nafsu makan hilang• Demam hilang timbu
DIAGNOSIS
Diagnosis ditujukan untuk menentukan jenis histopatologisnya2. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis serta pemeriksaan penunjang yang mendukung2 :
Foto thorax, sitologi sputum Penanda carcinoma : CEA, NSE FNAB CT scan thorax Untuk melihat metastase : CT scan kepala, bone scan/ bone survey, USG abdomen
Untuk kepentingan klinis jenis histopatologis dibagi menjadi2 :
a) Small cell carcinomab) Epidermoid / Squamous cell carcinomac) Adenocarcinomad) Large Cell carcinoma
Untuk kepentingan pemilihan terapi2 :
a) SCLCb) Non SCLC
Staging karsinoma paru1 :
T:Tumor Primer
To:Tidak ada bukti ada tumor primer. Tumor primer sulit dinilai, atau tumor primer terbukti dari penemuan sel tumor ganas pada sekret bronkopulmoner tetapi tidak tampak secara radilogis atau bronkoskopik.
Tx :Tumor primer sulit dinilai, atau tumor primer terbukti dari penemuan sel tumor ganas pada sekret bronkopulmoner tetapi tidak tampak secara radilogis atau bronkoskopik.
Tis :Karsinoma in situ
T1 :Tumor dengan garis tengah terbesar tidak melebihi 3 cm, dikelilingi oleh jaringan paru atau pleura viseral dan secara bronkoskopik invasi tidak lebih proksimal dari bronkus lobus (belum sampai ke bronkus lobus (belum sampai ke bronkus utama). Tumor supervisial sebarang ukuran dengan komponen invasif terbatas pada dinding bronkus yang meluas ke proksimal bronkus utama
T2 :Setiap tumor dengan ukuran atau perluasan sebagai berikut :- Garis tengah terbesar lebih dari 3 cm- Mengenai bronkus utama sejauh 2 cm atau lebih distal dari karina mengenai pleura viseral - Berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif yang meluas ke daerah hilus, tetapi belum mengenai seluruh paru.
T3 : Tumor sebarang ukuran, dengan perluasan langsung pada dinding dada (termasuk tumor sulkus superior), diafragma, pleura mediastinum atau tumor dalam bronkus utama yang
jaraknya kurang dari 2 cm sebelah distal karina atau tumor yang berhubungan dengan atelektasis atau pneumonitis obstruktif seluruh paru.
T4 : Tumor sebarang ukuran yang mengenai mediastinum atau jantung, pembuluh besar, trakea,esofagus, korpus vertebra, karina, tumor yang disertai dengan efusi pleura ganas atau satelit tumor nodul ipsilateral pada lobus yang sama dengan tumor primer.
N :Kelenjar getah bening regional (KGB)
Nx :Kelenjar getah bening tak dapat dinilai
No : Tak terbukti keterlibatan kelenjar getah bening
N1 :Metastasis pada kelenjar getah bening peribronkial dan/atau hilus ipsilateral, termasuk perluasan tumor secara langsung
N2 :Metastasis pada kelenjar getah bening mediatinum ipsilateral dan/atau KGB subkarina
N3 :Metastasis pada hilus atau mediastinum kontralateral atau KGB skalenus / supraklavila ipsilateral / kontralateral
M Metastasis (anak sebar) jauh.
Mx :Metastasis tak dapat dinilai
Mo :Tak ditemukan metastasis jauh
M1 :Ditemukan metastasis jauh. “Metastastic tumor nodule”(s) ipsilateral di luar lobus tumor primer dianggap sebagai M1
DIAGNOSIS BANDING
Yang mempunyai gejala mirip karsinoma paru2
Benda asing TB Hemarthroma Tumor metastatik Jamur Penyakit autoimun
PENATALAKSANAAN
1. SCLCTidak operabel karena telah menyebar pada saat diagnosis2. Staging tidak berdasarkan TNM, melainkan :
Limited disease : karsinoma terbatas pada hemitorax dan kelenjar ipsilateral
Extensive disease : penyebaran karsinoma melampaui limited disease
Modalitas terapi SCLC dengan kemoterapi dan / atau radioterapi2
Prinsip pemilihan regimen kemoterapi2 :
Platinum based therapy Respon obyektif satu obat antikanker lebih dari 15% Toksisitas obat tidak melebihi grade 3 skala WHO Harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2 siklus respons
tumor progresif
2. Non SCLC
Tergantung pada klasifikasi stadium TNM dan tampilan penderita2
Stadium I dan II masih operabel2
Kemoterapi neoajuvan pada stadium IIIA2
Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor direseksi lengkap berikut jaringan KGB intrapulmoner, dengan lobektomi maupun pneumonektomi. Segmentektomi atau reseksi baji hanya dikerjakan jika faal paru tidak cukup untuk lobektomi. Tepi sayatan diperiksa dengan potong beku untuk memastikan bahwa batas sayatan bronkus bebas tumor. KGB mediastinum diambil dengan diseksi sistematis, serta diperiksa secara patologi anatomis
Hal penting lain yang penting dingat sebelum melakukan tindakan bedah adalah mengetahui toleransi penderita terhadap jenis tindakan bedah yang akan dilakukan. Toleransi penderita yang akan dibedah dapat diukur dengan nilai uji faal paru dan jika tidak memungkin dapat dinilai dari hasil analisis gas darah(AGD) : Syarat untuk reseksi paru - Resiko ringan untuk Pneumonektomi, bila KVP paru kontralateral baik, VEP1>60%- Risiko sedang pneumonektomi, bila KVP paru kontralateral >35%, VEP1> 60%
PENCEGAHAN
Pencegahan utama : berhenti merokok2
Deteksi dini1 :
PROGNOSIS
Non SCLC: 5 years survival rate after resectionStadium Stadium klinis stadium bedahIA 60% 74%IB 38% 61%IIB 34% 55%IIA 23% 39%IIB 9-13% 22%IV 3-7 % 1% SCLC : 2 years survival rate after chemotherapy stadium rata-rata medianLimited 15-20% 14-20 bulanExtensive < 3% 8-13 bulan
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-kankerparu/kankerparu.pdf diakses tanggal 23 september 2013
2. Palgunadi, Benjamin, dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Paru. Surabaya : RSU Dokter Sutomo. 2005