Download - Kaleidoskop Ditbang PGN 2008
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 0
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 1
DAFTAR ISI
LAPORAN DIREKTUR PENGEMBANGAN 2
DIVISI PENGEMBANGAN USAHA 4 Tentang Kami 5 Tugas Pokok dan Fungsi 9 Petunjuk Pelaksanaan 11 Proses Bisnis 15 Rencana Kerja dan Prognosa 26
DIVISI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN 27 Tentang kami 28 Tugas Pokok dan Fungsi 31 Petunjuk Pelaksanaan 35 Proses Bisnis 39 Prosedur Operasi dan Instruksi Kerja 46 Rencana Kerja dan Prognosa 47
DIVISI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 49 Tentang Kami 50 Tugas Pokok dan Fungsi 66 Petunjuk Pelaksanaan 69 Proses Bisnis 72 Prosedur Operasi dan Instruksi Kerja 74 Rencana Kerja dan IT Guideline 87
PROYEK SUMATERA SELATAN JAWA BARAT (SOUTH SUMATRA WEST JAVA) I & II 88 Tentang Kami 90 Tugas Pokok dan Fungsi 101 Petunjuk Pelaksanaan 110 Proses Bisnis 114
PROYEK DISTRIBUSI JAWA BARAT 116 Tentang Kami 117 Tugas Pokok dan Fungsi 122 Petunjuk Pelaksanaan 124 Proses Bisnis 126 Masterplan, Rencana Kerja dan Prognosa 128
Sambutan Direktur Pengembangan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 2
uji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya atas limpahan keberkahan dan rahmat-Nya lah kita semua bisa menjalani setiap waktu yang kita lewati untuk selalu melakukan yang terbaik dalam melakukan pekerjaan kita.
Bersamaan dengan ini pula kami Direktorat Pengembangan dalam rangka mempererat jalinan komunikasi antar karyawan/karyawati yang berada dibawah naungan Direktorat Pengembangan menyampaikan bahwa kami berkesempatan untuk membuat sebuah buku yang berisi kumpulan kumpulan data dari satuan kerja yang berada dibawah Direktorat Pengembangan.
Buku yang kami namakan Kaleidoskop Direktorat Pengembangan ini berisi kumpulan data data antara lain; bisnis proses, petunjuk pelaksanaan, informasi mengenai satuan kerja dibawah Direktorat pengembangan, tugas pokok dan fungsi, prosedur operasi dan instruktur kerja, serta prognosa 2008 dan RKAP 2009 yang dikumpulkan dari masing masing satuan kerja dibawah Direktorat Pengembangan
Semoga kiranya buku ini dapat memberi manfaat bagi semua dan menjadi sejarah bagi kemajuan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Demikian kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh karyawan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, khususnya karyawan dibawah Direktorat Pengembangan.
Semoga Allah SWT merahmati dan memberkahi kita semua.
Direktur Pengembangan
Ir. Bambang Banyudoyo, M. Sc
P
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 3
Secretary to Director of Development
RISA DEWI YANI
About me, “Nice and cooperative person”
About her boss, “He’s a hardworker and detail-oriented person”
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 4
Divisi Pengembangan Usaha
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 5
ivisi Pengembangan Usaha dibentuk berdasarkan SK Direksi PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) No.001500.K/12/UT/2008 tanggal 1 Februari 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dan No.007600.K/12/UT/2008 tentang Penyempurnaan Keputusan Direksi PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Nomor
001500.K/12/UT/2008 tentang Organisasi dan tata kerja PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Divisi Pengembangan Usaha adalah salah satu divisi di bawah Direktorat Pengembangan.
Saat ini Divisi Pengembangan Usaha atau lebih dikenal dengan DPU beranggotakan 10 personil dibawah pimpinan Bapak Ir. Uji Subroto sebagai Kepala Divisi.
Divisi Pengembangan Usaha memiliki 2 dinas yaitu Dinas Perencanaan Strategis dan Dinas Pengembangan Usaha. Dinas Perencanaan Strategis melakukan penyusunan rencana strategis dan usaha jangka panjang Perusahaan. Sedangkan Dinas Pengembangan Usaha melaksanakan kajian pengembangan usaha dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan, kehandalan operasional dan pengembangan pasar.
DPU mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:
Visi
Menjadi divisi yang handal untuk mendukung tercapainya visi perusahaan melalui tersusunnya rencana strategis perusahaan dan pengembangan kegiatan usaha termasuk penyiapan unit implementasinya.
Misi
Melakukan penyusunan dan evaluasi strategis perusahaan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada serta mengantisipasi dinamika eksternal yang mempengaruhi posisi perusahaan.
Melakukan kajian-kajian pengembangan usaha transportasi dan pemanfaatan gas bumi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menjalin kerjasama dengan institusi lain yang berkompeten di bidangnya, serta meningkatkan kompetensi SDM.
Divisi Pengembangan Usaha memiliki komitmen untuk dapat melaksanakan visi dan misi tersebut dengan menghasilkan produk-produk sebagai berikut :
1. Dinas Perencanaan Strategis :
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), yang disusun untuk periode 5 (lima) tahun dan di dokumentasikan sebagai Corporate Strategy dan Business Plan PGN.
Analisa Bisnis, yang dilakukan terhadap faktor eksternal dan internal Perusahaan yang berpengaruh terhadap posisi Perusahaan. Analisa Bisnis ini dilakukan secara rutin per semester dan non rutin sesuai kebutuhan.
2. Dinas Pengembangan Usaha :
Kajian Pengembangan Usaha, Kegiatan kajian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran dari suatu ide usaha serta kelayakannya secara teknis maupun non teknis. Dalam pelaksanaannya kegiatan kajian dilakukan secara swakelola atau menggunakan jasa pihak ketiga. Dan dilaksanakan melalui koordinasi dengan instansi terkait/mitra kerja yang kompeten.
Project Business Plan,
D
Tentang Kami
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 6
Adalah proposal perencanaan bisnis pengembangan usaha Perusahaan yang dibuat berdasarkan hasil Kajian yang telah dilakukan, dan menggambarkan prospek suatu bisnis (dari sisi teknis, keuangan, model bisnis, dan analisa resiko) dalam jangka waktu tertentu
Penyiapan Pembentukan unit usaha / anak perusahaan, Kegiatan yang dilaksanakan untuk mempersiapkan unit implementasi baik dalam bentuk unit usaha atau anak perusahaan berdasarkan Project Business Plan yang telah disetujui oleh manajemen.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 7
Suprijanti “Strategic
Plan Manager” Sri Nanda Parwati “Business
Development Manager”
Hedi Hedianto
Uji Subroto “Head
of DPU”
Sophan Sophian
Profil Personil Divisi Pengembangan Usaha
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 8
Arniwaty “The
Secretary”
Andri Oktafauzan Lubis Gita Noviyanti
Ery Wahyuni
Jul Indra
Arniwaty
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 9
I
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIVISI PENGEMBANGAN USAHA
Fungsi :
Divisi Pengembangan Usaha mempunyai fungsi serta bertanggung jawab menyusun
kebijakan serta melaksanakan dan mengendalikan kajian pengembangan usaha, menyusun
kerangka bisnis makro perusahaan serta menyusun dan mengendalikan rencana jangka
panjang perusahaan.
Untuk menjalankan fungsi sebagaimana termaksud, DPU mempunyai tugas :
a) Menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan RJPP sebagai acuan yang bersifat strategis untuk bina program unit bisnis dan anak perusahaan/afiliasi
b) Melaksanakan kajian dan persiapan dalam rangka pendirian anak perusahaan c) Mengkoordinasikan penyusunan, evaluasi dan pengendalian RJPP d) Menyusun dan mengevaluasi kajian pengembangan usaha transmisi, distribusi gas
bumi dan moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya serta usaha baru yang mendukung pemanfaatan gas bumi.
e) Menyusun dan mengevaluasi kajian pengembangan usaha transmisi, distribusi gas bumi dan moda trasnportasi lain beserta fasilitas penunjangnya serta usaha baru yang mendukung pemanfaatan gas bumi.
f) Menyusun dan mengevaluasi kajian/analisa bisnis makro perusahaan berdasarkan rencana pengembangan usaha transmisi dan distribusi gas bumi, moda transportasi lain serta usaha baru
g) Memberikan rekomendasi kepada manajemen atas hasil kajian yang telah dilakukan.
II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGEMBANGAN USAHA
Fungsi :
Melaksanakan Perencanaan, penyusunan dan pengendalian kajian pengembangan usaha dan kajian / analisa bisnis korporat
Tugas :
Mengkoordinir penyusunan kajian pengembangan usaha transmisi, distribusi gas bumi, moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya yang mendukung pemanfaatan gas bumi
Mengkoordinir penyusunan kajian teknologi di bidang transmisi dan distribusi gas bumi dan moda transportasi lainnya sesuai kebutuhan perusahaan
Mengkoordinir penyusunan dan evaluasi ide-ide pengembangan usaha baru yang bersifat core maupun non core business untuk jangka menengah – panjang, maupun kerjasama dengan institusi lain sampai dengan studi kelayakannya.
Mengkoordinir penyusunan rekomendasi kepada manajemen atas hasil kajian yang sudah dilakukan.
Tugas Pokok dan Fungsi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 10
III TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERENCANAAN STRATEGIS Fungsi :
Melaksanakan perencanaan, penyusunan, dan pengendalian corporate plan dan rencana jangka panjang perusahaan, serta kerangka bisnis makro perusahaan
Tugas :
Mengkoordinir penyusunan dan evaluasi corporate plan sebagai acuan manajemen strategi dan kebijakan serta bina program unit bisnis dan anak perusahaan/ afiliasi
Mengkoordinir penyusunan dan evaluasi rencana jangka panjang perusahaan
Mengkoordinir penyusunan dan evaluasi kerangka bisnis makro perusahaan berdasarkan ide pengembangan usaha transmisi dan distribusi gas bumi, moda transportasi lain serta usaha baru,disertai analisa keekonomian dan komersialnya
Mengkoordinir penyusunan rekomendasi kepada manajemen atas hasil kajian yang sudah dilakukan
Mengkoordinir persiapan pembentukan unit bisnis / anak perusahaan
IV STRUKTUR ORGANISASI DIVISI PENGEMBANGAN USAHA
V PENJELASAN ORTAKER
Petunjuk Pelaksanaan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 11
PENJELASAN / PETUNJUK PELAKSANAAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA
DIVISI PENGEMBANGAN USAHA
Tugas Kepala Divisi Pengembangan Usaha
Untuk menjalankan fungsinya, Kepala Divisi Pengembangan Usaha mempunyai tugas :
a. Menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang digunakan sebagai acuan yang bersifat strategis untuk bina program unit bisnis dan anak perusahaan/afiliasi. Penjelasan:
1. Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) adalah rencana strategis dan rencana usaha Perusahaan yang mencakup tujuan dan sasaran yang hendak dicapai Perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
2. RJPP disusun setiap tahun dalam bentuk Rolling Plan RJPP. 3. RJPP menjadi acuan setiap unit bisnis dan anak perusahaan / afiliasi termasuk
satuan-satuan kerja di Kantor Pusat didalam melakukan rencana kerja dan anggaran.
b. Melaksanakan kajian dan persiapan dalam rangka pendirian anak perusahaan. 1. Yang dimaksud ”kajian” adalah proses evaluasi dan analisa atas sebuah peluang
usaha untuk mendapatkan kelayakannya baik secara teknis dan non teknis. 2. Dalam rangka menyiapkan pendirian anak perusahaan, dilakukan penyusunan
”business plan” yang mengacu kepada hasil kajian untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi dan atau Komisaris
c. Mengkoordinasikan penyusunan, evaluasi dan pengendalian rencana jangka panjang perusahaan. Penjelasan:
1. Dalam melakukan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan RJPP, Perusahaan membentuk Tim RJPP yang beranggotakan kepala-kepala satuan kerja di Kantor Pusat dan general manager unit bisnis.
2. Evaluasi RJPP dilakukan terhadap pelaksanaan Rolling Plan RJPP tahun sebelumya dan hasilnya dimasukkan didalam rolling plan tahun berjalan
3. Pengendalian RJPP dilakukan dengan memberikan umpan balik kepada unit bisnis dan satuan kerja di Kantor Pusat. Catatan: pengendalian anak perusahaan menjadi tanggung jawab Divisi Keuangan
Perusahaan
d. Menyusun dan mengevaluasi kajian pengembangan usaha jaringan pipa transmisi, distribusi gas bumi di wilayah baru dan moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya serta usaha baru yang mendukung pemanfaatan gas bumi. Penjelasan:
Wilayah baru adalah wilayah yang berada diluar wilayah operasi unit-unit bisnis yang
telah ada sesuai ketetapan Direksi.
e. Melakukan evaluasi kajian/analisa bisnis guna mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Penjelasan:
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 12
Sudah jelas
f. Menyusun dan mengevaluasi analisa bisnis makro Perusahaan berdasarkan rencana pengembangan usaha transmisi dan distribusi gas bumi, moda transportasi lain serta usaha baru. Penjelasan:
Analisa bisnis makro Perusahaan adalah analisa terhadap posisi perusahaan dalam
menghadapi persaingan usaha akibat perubahan internal maupun eksternal
g. Memberikan masukan kepada Manajemen atas hasil kajian yang telah dilakukan. Penjelasan:
Sudah jelas
Pasal 1 Kepala Divisi Pengembangan Usaha membawahi :
a. Manager Pengembangan Usaha
b. Manager Perencanaan Strategis
Pasal 2 Fungsi Manager Pengembangan Usaha
Manager Pengembangan Usaha mempunyai fungsi melaksanakan perencanaan,
penyusunan dan pengendalian kajian dan analisa bisnis pengembangan usaha.
Pasal 3 Tugas Manager Pengembangan Usaha
Untuk menjalankan fungsinya, Manager Pengembangan Usaha mempunyai tugas :
a. Melakukan studi-studi untuk pengembangan usaha baru yang terkait dengan core business dan non core business perusahaan Penjelasan:
1. Core business adalah usaha-usaha yang terkait langsung dengan security of supply dan distribusi gas bumi, yaitu pipa transmisi dan pipa distribusi, CBM, LNG, dan CNG.
2. Non core business adalah usaha-usaha diluar core business seperti Fiber Optic.
b. Menyusun rencana dan analisa bisnis untuk usaha baru yang mendukung pembentukan Unit Bisnis / Anak Perusahaan dalam rangka menciptakan peluang yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Penjelasan:
Sudah jelas
c. Memberikan masukan kepada Kepala Divisi Pengembangan Usaha atas hasil kajian yang sudah dilakukan. Penjelasan:
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 13
Sudah jelas
Pasal 4 Manager Pengembangan Usaha membawahi tenaga fungsional Pengembangan Usaha
Baru dan tenaga fungsional Pembentukan Unit Bisnis dan Anak Perusahaan yang
mempunyai tugas melakukan kajian pengembangan usaha dan rencana pembentukan
bisnis baru sesuai bidangnya masing-masing.
Pasal 5 Fungsi Manager Perencanaan Strategis
Manager Perencanaan Strategis mempunyai fungsi melaksanakan perencanaan,
penyusunan dan pengendalian Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan
melakukan analisa bisnis makro Perusahaan.
Pasal 6 Tugas Manager Perencanaan Strategis
Untuk menjalankan fungsinya, Manager Perencanaan Strategis mempunyai tugas :
a. Mengkoordinir penyusunan dan evaluasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang didokumentasikan sebagai Corporate Strategy dan Business Plan perusahaan Penjelasan:
1. Corporate Strategy merupakan dokumen yang berisi aspek makro Perusahaan seperti visi, misi, strategi dan nilai Perusahaan, analisa kompetitif Perusahaan, kebijakan strategis Perusahaan dan analisa risiko pengembangan Perusahaan.
2. Business Plan merupakan dokumen yang berisi detail rencana usaha Perusahaan yang merupakan gabungan road map satuan kerja dan business plan unit bisnis (SBU).
3. Road Map satuan kerja memuat sasaran, strategi, kebijakan dan program satuan kerja untuk periode 5 tahun.
b. Melakukan analisa bisnis makro perusahaan berdasarkan peluang pengembangan usaha transmisi dan distribusi gas bumi, moda transportasi lain serta usaha baru, disertai analisa keekonomian dan komersialnya. Penjelasan:
Sudah jelas
c. Memberikan masukan kepada Kepala Divisi Pengembangan Usaha atas hasil kajian yang sudah dilakukan. Penjelasan:
Sudah jelas
Pasal 7 Manager Perencanaan Strategis membawahi tenaga fungsional Rencana Jangka Panjang
Perusahaan dan tenaga fungsional Strategi Bisnis yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan penyusunan RJPP dan melakukan analisa bisnis makro untuk
mendukung pengembangan usaha sesuai bidangnya masing-masing.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 14
I PROSES BISNIS LEVEL II- DIVISI PENGEMBANGAN USAHA
Proses Bisnis Internal Level II Divisi Pengembangan Usaha
Dinas Pengembangan UsahaDinas Perencanaan StrategisEkstenal DPU
Persetujuan
Direksi
Analisa Awal
Evaluasi RJP
Penyusunan
Analisa Bisnis
Penyusunan draft
RJPPPenyusunan Kajian
Penyusunan Project
Business Plan
Persetujuan
Direksi
Arahan Direksi
Proposal Peluang
Usaha
Persetujuan
Direksi
Persetujuan
Direksi
Proses Bisnis
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 15
Penjelasan :
1. Arahan Direksi
Semua kegiatan yang ada di DPU berawal dari arahan Direksi sebagai acuan utama
dalam pelaksanaan kegiatan di DPU yang secara umum terdiri dari penyusunan
draft RJPP, penyusunan analisa bisnis, penyusunan kajian dan penyusunan project
business plan.
2. Penyusunan Draft RJPP dan Evaluasi RJPP
Penyusunan draft RJPP dikoordinasikan oleh DPU , dalam hal ini Dinas
Perencanaan Strategis. Masukan dalam penyusunan draft berasal dari seluruh
satuan kerja Kantor Pusat dan SBU. Draft RJPP disampaikan kepada Direksi untuk
memperoleh persetujuan.
Selanjutnya, DPU mengkoordinir evaluasi pelaksanaan RJPP yang telah disetujui
oleh Direksi.
3. Penyusunan Analisa Bisnis
Analilsa bisnis disusun oleh DPU, dalam hal ini Dinas Perencanaan Strategis,
dimana proses penyusunannya dilakukan secara periodik per semester dan non –
rutin sesuai kebutuhan. Dokumen analisa bisnis dilaporkan kepada Direksi untuk
menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
4. Penyusunan Kajian
DPU, dalam hal ini Dinas Pengembangan Usaha, melakukan suatu analisa awal
terhadap proposal peluang usaha yang berasal baik dari internal PGN maupun
eksternal. Hasil analisa awal dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan tindak lanjut. Berdasarkan persetujuan Direksi, DPU melakukan
penyusunan kajian yang mencakup aspek teknik maupun non-teknik untuk
mendapatkan kelayakan atas peluang usaha tersebut. Pelaksanaan penyusunan
kajian dapat dilakukan secara swakelola maupun dibantu oleh Konsultan. Hasil
kajian dilaporkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
5. Penyusunan Project Business Plan
Berdasarkan persetujuan Direksi, hasil kajian kelayakan suatu peluang usaha dapat
ditindaklanjuti dengan menyusun suatu project business plan yang berisi proposal
perencanaan bisnis pengembangan usaha.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 16
II PROSES BISNIS LEVEL III - PROSEDUR PENYUSUNAN RJPP
PROSES BISNIS LEVEL III- PENYUSUNAN RJPP
Satuan Kerja
Lain / SBU
Divisi LUPPKonsultanTim RJPP
Divisi Pengembangan
UsahaBOD / BOCProsedurNo
7
1
2
3
8
6
4
5
9
6
3
6
9
4
5
9
Arahan penyusunan
RJPP dan
pengesahan SK Tim
Penyusunan dan
Evalluasi RJPP
Memutuskan jenis
penyusunan, apakah
akan dilaksanakan
secara swakelola
atau menggunakan
jasa konsultan
5
Proses Pengadaan
Konsultan
Proses
Pengumpulan
Data
Penyusunan
Draft RJPP
Proses Persetujuan
Draft RJPP
9
a
1
Penyusunan
TOR
Pendistribusian
RJPP
RJPP diterima
oleh setiap satuan
kerja
2
3
4
5
6
7
8
9
Ya
Tidak
Ya
Tidak
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 17
PROSES BISNIS LEVEL III- PENYUSUNAN RJPP
Satuan Kerja
Lain / SBU
Divisi LUPPKonsultanTim RJPP
Divisi
Pengembangan
Usaha
BOD / BOCProsedurNo
a
10 10
11
12
13 13 13 13
Evaluasi
Pelaksanan
RJPP
Proeses
persetujuan
hasil evaluasi
pelaksanaan
RJPP
Pendistribusian
hasil evaluasi
RJPP
Hasil RJPP
diterima oleh
setiap satuan
kerja
10
11
12
13
Ya
Tidak
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 18
Penjelasan: 1) BOD/BOC memberikan arahan dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP) dan mengesahkan SK Tim Penyusunan dan Evaluasi RJPP (Tim RJPP) 2) BOD/BOC memutuskan jenis penyusunan, apakah akan dilaksanakan secara swakelola
atau menggunakan jasa konsultan. 3) Jika tidak dilaksanakan secara swakelola maka Tim RJPP melakukan penyusunan TOR
pengadaan konsultan yang dikoordinir oleh DPU. Namun jika dilaksanakan secara swakelola maka DPU langsung melakukan proses pengumpulan data dari satuan kerja lain / SBU
4) Divisi LUPP melakukan proses pengadaan konsultan sampai diperoleh konsultan yang sesuai dengan kualifikasi untuk melakukan penyusunan RJPP
5) DPU melakukan proses pengumpulan data, road map dan business plan dari setiap satuan kerja./ SBU
6) Setelah data terkumpul maka : - Untuk kegiatan yang bersifat swakelola, Tim RJPP melakukan penyusunan draft
RJPP yang dikoordinir oleh DPU - Sedangkan untuk kegiatan yang bersifat non-swakelola, Konsultan melakukan
penyusunan draft RJPP bersama Tim RJPP sebagai tim counterpart yang dikoordinir oleh DPU
7) Setelah penyusunan draft RJPP selesai maka diajukan kepada BOD/BOC untuk mendapat persetujuan
8) Jika Draft RJPP tersebut disetujui BOD/BOC, maka DPU melakukan pendistribusiannya ke BOD, BOC, seluruh satuan kerja dan SBU. Namun jika Draft RJPP tersebut tidak disetujui BOD/BOC, maka dilakukan proses perbaikan draft RJPP.
9) RJPP yang telah disahkan oleh BOD/BOC diterima oleh setiap Satuan Kerja dan SBU 10) RJPP yang telah disahkan, dievaluasi pelaksanaannya oleh Tim RJPP yang dikoordinir
oleh DPU pada setiap tahun berjalan 11) Setelah proses evaluasi RJPP selesai maka hasil evaluasi tersebut diajukan kepada
BOD/BOC untuk mendapat persetujuan Jika BOD/BOC menyetujui hasil evaluasi, maka DPU melakukan pendistribusiannya ke BOD, BOC, seluruh satuan kerja dan SBU. Namun jika BOD/BOC tidak menyetujui hasil evaluasi, maka dilakukan proses perbaikan evaluasi RJPP.
12) DPU mendistribusikan hasil evaluasi RJPP yang telah disahkan oleh BOD/BOC 13) Hasil Evaluasi RJPP yang telah disahkan oleh BOD/BOC diterima oleh setiap Satuan
Kerja dan SBU
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 19
III
PROSES BISNIS LEVEL III- PROSEDUR PEMBUATAN KAJIAN DAN PROJECT
BUSINESS PLAN
PROSES BISNIS LEVEL III- PEMBUATAN KAJIAN BISNIS & PROJECT BUSINESS PLAN
KONSULTANSATUAN KERJA
LAINPIHAK LAINDPUDIREKSIPROSEDURNO.
Proses pengadaan
Konsultan sesuai dengan
prosedur yang berlaku
dalam kesepakatan
kerjasama antara PGN
dengan pihak lain
3
2
1
Tidak
7 *)
6
Melaporkan Kajian
1
7
Proses Pengadaan
Konsultan dengan
Dana APGN
3
2 Meninjau Kerangka
Acuan Kerja (KAK/TOR)
8
Mengevaluasi Kajian
8
1
10
Menetapkan
konsultan 7
6
7
99
4
Melaksanakan Kajian
5
Menerima Hasil
Kajian
6
Membentuk Tim
Pelaksana Kajian atau
Tim Counterpart
10
Ya
10
11 11
5 *)
Membuat Kerangka
Acuan Kerja (KAK/TOR)
2
3
4Memutuskan swakelola
atau tidak
TidakYa
Tidak
8 8
Proses evaluasi hasil
kajian Konsulatan
12 12
13TidakProses Persetujuan
Hasil Kajian13
Ya
Pembuatan Project
Business Plan1414 14 14**)
Tidak1515 Proses Persetujuan
Project Business Plan
Ya
16**)Pelaksanaan kegiatan
lanjutan16
Selesai17 Akhir Kegiatan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 20
Penjelasan:
1. DPU atau Pihak Lain membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) sebagai langkah awal kegiatan Pembuatan Kajian.
2. DPU atau DPU bersama dengan Pihak Lain melakukan peninjauan terhadap KAK/TOR yang telah disiapkan, sehingga diperoleh suatu KAK/TOR yang memadai sesuai dengan tujuan pembuatan Kajian.
3. DPU atau DPU bersama dengan Pihak Lain membentuk Tim Counterpart yang terdiri dari personil Perusahaan atau bersama dengan personil Pihak Lain.
4. DPU atau DPU bersama-sama dengan Pihak Lain memutuskan apakah Kajian akan dilakukan secara swakelola; Ya; apabila diputuskan Kajian akan dilakukan dengan swakelola. Sehingga proses
pengadaan Konsultan ditiadakan. Dan proses dilanjutkan dengan pelaksanaan Kajian. Tidak; apabila diputuskan Kajian akan dilakukan dengan menunjuk Konsultan;
a. Apabila Perusahaan tidak melakukan kerja sama dengan Pihak Lain, maka proses pengadaan Konsultan dilakukan oleh Satuan Kerja Lain, dalam hal ini adalah Divisi Logistik atau Divisi Layanan Umum dan Pengamanan Perusahaan (LUPP), dengan sumber dana seluruhnya dari APGN.
b. Apabila dari hasil kesepakatan dalam Nota Kesepahaman, Perusahaan dan Pihak Lain secara bersama-sama terlibat dalam pembuatan Kajian, maka proses pengadaan dan pembiayaan Konsultan dilakukan berdasarkan Kesepakatan Para Pihak. Apabila Pihak Lain bertindak sebagai pemberi dana hibah, maka proses pengadaan
dan pembiayaan Konsultan dilakukan berdasarkan Kesepakatan Para Pihak.
5. Satuan Kerja Lain (Divisi Logistik atau Divisi LUPP) melakukan proses pengadaan jasa Konsultan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Perusahaan, berdasarkan permintaan dari DPU.
6. Perusahaan atau Perusahaan dan Pihak Lain, melakukan proses pengadaan jasa Konsultan.
7. Proses penetapan Konsultan yang bertanggung jawab dalam melakukan proses Kajian: a. Jika sumber dana pelaksanaan Kajian seluruhnya dari dana APGN, Satuan Kerja Lain
(Divisi Logistik atau LUPP) melakukan penetapan Konsultan, atau b. Jika sumber dana pelaksanaan Kajian berasal dari dana hibah atau berasal dari dana
bersama antara Perusahaan dan Pihak Lain, maka kedua pihak melakukan penetapan Konsultan berdasarkan Kesepakatan Para Pihak.
8. Pelaksanaan Kajian: a. Tim Counterpart melakukan Kajian terhadap bidang usaha yang akan dikembangkan,
jika dilakukan secara swakelola b. Konsultan yang telah ditetapkan melaksanakan Kajian.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 21
9. Konsultan menyampaikan laporan Kajian secara berkala sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak, baik kepada DPU atau kepada DPU dan Pihak Lain.
10. DPU atau DPU bersama Pihak Lain melakukan evaluasi terhadap hasil Kajian yang disampaikan oleh Konsultan.
11. Proses evaluasi hasil Kajian: Ya; apabila hasil Kajian yang disampaikan Konsultan sesuai dan memenuhi
persyaratan DPU atau DPU dan Pihak Lain yang terdapat dalam Kontrak, dan hasil Kajian tersebut disampaikan kepada Direksi.
Tidak; apabila hasil Kajian belum memenuhi persyaratan DPU atau DPU dan Pihak Lain yang terdapat dalam Kontrak. Hasil Kajian tersebut disampaikan kembali ke Konsultan untuk diperbaiki dan disempurnakan.
12. Direksi menerima hasil Kajian yang telah dilakukan oleh DPU.
13. Proses persetujuan Direksi untuk menindaklanjuti hasil Kajian: Ya; apabila Direksi memandang hasil Kajian berpotensi untuk dapat dikembangkan
oleh Perusahaan. Langkah selanjutnya adalah Direksi menginstruksikan kepada DPU untuk membuat Project Business Plan.
Tidak; apabila Direksi memandang hasil Kajian tidak berpotensi bagi pengembangan bisnis Perusahaan. Dan ini merupakan akhir dari proses Pembuatan Kajian & Project Business Plan yang dilakukan oleh DPU.
14. DPU dibantu Satuan Kerja Lain atau DPU bersama Pihak Lain membuat Project Business Plan berdasarkan data-data dan hasil yang diperoleh dari Kajian yang telah dilakukan. Satuan Kerja Lain yang dimaksud antara lain Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan, Divisi Hukum, Divisi Pasokan Gas, Divisi Pemasaran, Divisi Keuangan
Perusahaan.
DPU menyampaikan hasil Project Business Plan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan pelaksanaan tindak lanjut.
15. Proses persetujuan Direksi untuk menindaklanjuti hasil Project Business Plan: Ya; apabila Direksi menganggap bahwa Project Business Plan yang dibuat layak untuk
diimplementasikan atau dilanjutkan ke tahap berikutnya. Direksi menginstruksikan kepada Satuan Kerja Lain untuk menindaklanjuti atau mengimplementasikan Project Business Plan tersebut.
Tidak; apabila Direksi menganggap bahwa Project Business Plan yang dibuat tidak layak untuk diimplementasikan atau dilanjutkan ke tahap berikutnya. Project Business Plan tersebut dijadikan arsip oleh DPU. Dan ini merupakan akhir dari kegiatan Pembuatan Kajian & Project Business Plan oleh DPU.
16. Pelaksanaan kegiatan lanjutan oleh Satuan Kerja Lain (Divisi Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan) berupa pembuatan Project Strategic Plan.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 22
17. Akhir dari Kegitan Pembuatan Kajian & Project Business Plan.BOD/BOC memberikan arahan dalam penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan mengesahkan SK Tim Penyusunan dan Evaluasi RJPP (Tim RJPP)
IV PROSES BISNIS LEVEL III- PROSEDUR PEMBUATAN NOTA KESEPAHAMAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN USAHA
PROSES BISNIS LEVEL III- PEMBUATAN NOTA KESEPAHAMAN (MoU)
SATUAN KERJA
LAINPIHAK LAINDPUDIREKSIPROSEDURNO.
Tidak
Ya
2 2
11. Membuat dan menyampaikan
draft Nota Kesepahaman
Membuat/Mengevaluasi draft
Nota Kesepahaman2.
3. Proses evaluasi draft Nota
Kesepahaman3
Akhir kegiatan
6.
7.
Penandatanganan Nota
Kesepahaman
4 4 4Melakukan finalisasi Nota
Kesepahaman4.
5.Persetujuan final Nota
Kesepahaman 5
Ya
Tidak
6 6
Selesai
1) Pihak Lain menyampaikan draft Nota Kesepahaman awal kepada DPU 2) DPU bersama dengan Satuan Kerja Lain (Bidang Hukum) akan melakukan evaluasi atas
usulan draft Nota Kesepahaman awal.
Kegiatan Evaluasi Nota Kesepahaman yang dimaksud adalah penyelarasan atas isi
kerja sama yang akan dilakukan para pihak sesuai dengan tujuan kerja sama yang
hendak dilakukan serta tinjauan dari sisi hukum atas referensi yang dipakai sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini DPU membuat/melakukan evaluasi atas
isi Kerja Sama Pengembangan Usaha yang akan dilakukan sedangkan Satuan Kerja
Lain (Bidang Hukum) membuat/mengevaluasi batasan dan koridor hukum yang ada
dalam draft Nota Kesepahaman tersebut.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 23
DPU dan Satuan Kerja Lain (Bidang Hukum) dapat pula membuat draft Nota
Kesepahaman Kerja Sama Pengembangan Usaha untuk kemudian dilakukan
pembahasan.
3) Proses evaluasi draft Nota kesepahaman yang dilakukan DPU dan Satuan Kerja Lain (Bidang Hukum) :
Ya; jika hasilnya bisa diterima DPU, dan akan dilanjutkan dengan proses selanjutnya yaitu finalisasi draft.
Tidak; jika hasilnya tidak bisa diterima DPU, maka draft Nota Kesepahaman akan dikembalikan kepada Pihak Lain untuk direvisi. Proses ini bisa berlangsung beberapa kali siklus.
4) Dalam hal Nota Kesepahaman dibuat oleh DPU dan Satuan Kerja Lain (Bidang Hukum), maka akan langsung dilanjutkan dengan proses berikutnya yaitu Finalisasi Nota Kesepahaman
5) Perusahaan, yang diwakili DPU dan Satuan Kerja Lain (Bidang Hukum) bersama Pihak Lain akan melakukan finalisasi atas draft Nota Kesepahaman sampai tercipta kesepakatan antara kedua belah pihak. Persetujuan atas draft final Nota Kesepahaman dinyatakan dengan memberikan paraf pada setiap lembar dokumen Nota Kesepahaman final tersebut. Draft final Nota Kesepahaman tesebut kemudian disampaikan kepada Direksi Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan.
6) Direksi Perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama yang diikuti juga dengan penandatanganan oleh Direksi Pihak lain yang diberikan otorisasi sesuai dengan bidang kerja sama yang akan dilakukan.
7) Akhir dari kegiatan pembuatan Nota Kesepahaman Kerja sama Pengembangan Usaha. Dokumen original Nota kesepahaman yang telah ditandatangani akan disimpan oleh Bidang Hukum sedangkan DPU akan menerima copy dokumen.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 24
V PROSES BISNIS LEVEL III - PROSEDUR PENYUSUNAN ANALISA BISNIS
PROSES BISNIS LEVEL III- PENYUSUNAN ANALISA BISNIS
No Prosedur Pihak LainSatuan Kerja Lain / SBUDivisi Pengembangan
UsahaBOD
Arahan Direksi
Pengumpulan Data
Penyusunan Analisa Bisnis
Laporan
Analisa Bisnis
Penyediaan :
Data
Informasi
Penyediaan :
Data
Informasi
BOD memberikan
arahan untuk
penyusunan
analisa bisnis
yang bersfiat non
rutin, sedangkan
untuk analisa
yang bersifat rutin
secara periodik
langsung
dilakukan oleh
DPU
1
DPU melakukan
proses
pengumpulan
data baik internal
maupun ekternal
2
Satuan kerja
lain / SBU dan
pihak lain
menyediakan
data yang
diminta oleh
DPU
3
Setelah data dan
informasi diterima,
kemudian DPU
melakukan
penyusunan
analisa bisnis.
4
DPU
melaporkan
hasil kegiatan
analisa bisnis
yang telah
dilakukan
kepada BOD
5
Penjelasan:
1) BOD memberikan arahan untuk penyusunan analisa bisnis yang bersfiat non rutin, sedangkan untuk analisa yang bersifat rutin secara periodik langsung dilakukan oleh DPU
2) DPU melakukan proses pengumpulan data baik internal maupun ekternal 3) Satuan kerja lain / SBU dan pihak lain menyediakan data yang diminta oleh DPU 4) Setelah data dan informasi diterima, kemudian DPU melakukan penyusunan analisa
bisnis. 5) DPU melaporkan hasil kegiatan analisa bisnis yang telah dilakukan kepada BO
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 25
Revisi : 02
Tanggal : 21 November 2008
KETERANGAN
(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Penetrasi Pasar
Baru
TW I 11% Menyelesaikan Kajian "
Small to Medium Scale
CNG/LNG Distribution
System" yang sebagian
dananya merupakan
grant dari USTDA
INV 1.035.220
2 Security of Supply TW IV 8% Melaksanakan
Technical Assistance
Coal Bed Methane di
Sumatera Selatan dan
Kalimantan Timur
dengan dana grant dari
USTDA
INV 4.234.816
3 TW IV 0% Melaksanakan Kajian
Mini LNG Sistem
INV 7.276.225 Penundaan
pelaksanaan Jasa
Konsultan FS LNG RT
dilakukan berdasarkan
ND dari Dirut kepada
Dirbang tanggal 25
April 2008 perihal
'Penundaan
pelaksanaan lelang
FS LNG RT Sumatera
Utara'TW IV 12% Melaksanakan Kajian
LNG Receiving
Terminal di Jawa Timur
INV 4.785.221
TW IV 2% Melaksanakan Survey
dan Benchmarking
sesuai lokasi yang
telah direncanakan
EB 303 965.506
4 Pengembangan
usaha non core
dalam rangka
mengoptimalkan
pemanfaatan aset
TW IV 7% Mengadakan
upgarding system serta
spare part
INV 1.08. 370 641.980
TW I 2% Mengadakan
infrastruktur untuk
mendukung kegiatan
operasional fiber optik
338.920
TW I 2% Mengadakan peralatan
kerja untuk mendukung
kegiatan operasional
fiber optik
523.000
TW III 2% Membangun
infrastruktur
telekomunikasi
berbasis metro ethernet
1.090.298
TW III 2% Mengadakan dan
upgrading system NOC
Batam
2.234.410
5 Rencana Jangka
Panjang
Perusahaan
TW III 10% Menyelesaikan
penyusunan RJP
Rolling Plan 2008-2012
EB 309 3.355.838
6 Program kemitraan
dengan stake
holder
TW II 5% Melaksanakan
partisipasi PGN
sebagai sponsor dalam
RC-oppinet ITB
EB 309 280.000
TW II 5% Melaksanakan
partisipasi PGN
sebagai sponsor dalam
RC-oppinet ITB7 Tim LNG TW IV 6% Mengadakan mesin
dan inventaris kantor
untuk kegiatan Tim
LNG
223.300
TW IV 4% Melakukan persiapan
untuk terlaksananya
proyek
3.309.166
TW IV 2% Melakukan kegiatan
konsultasi untuk
terlaksananya proyek
2.444.715
8 Perbaikan Sistem
Internal
Melaksanakan evaluasi
dan monitoring
realisasi anggaran
- Beban Pekerja max. sesuai RKAP 2% EB 100 -
- Beban Material max. sesuai RKAP 2% EB 200 261.211
- Beban Jasa
Pihak Ketiga max. sesuai RKAP
0%EB 300 1.373.200
- Beban Alokasi max. sesuai RKAP 2% EB 400
- Beban Umum max. sesuai RKAP 2% EB 500 1.281.038
- Anggaran
Investasi lainnya
max. sesuai RKAP
2% Melaksanakan
penyampaian usulan
RKAP dan evaluasi
triwulanan
INV 1.08 501
55.000
9 31
Agustus
2008
2% Melaksanakan
penyampaian usulan
RKAP dan evaluasi
triwulanan TW I : 30
April 2008
2%
TW II : 31
Juli 2008
2%
TW III :
30
Oktober
2008
2%
TW IV :
31 Januari
2009
2%
100,00% 35.709.064
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
KOMITMEN MANAJEMEN TAHUN 2008
DIREKTORAT : PENGEMBANGAN
SATUAN KERJA : DIVISI PENGEMBANGAN USAHA
NOUPAYA
STRATEGIS
SASARAN PER SATUAN
KERJA
KPI (KEY PERFORMANCE
INDICATORS)TARGET BOBOT
Terlaksananya Proses
Pengadaan Konsultan
Pelaksana Kajian
ANGGARAN
KODE
AKUN
RUPIAH
(Ribuan)
Tersedianya kajian moda
transportasi gas alternatif
selain jaringan pipa.
Tersedianya laporan akhir
studi CNG/LNG yang
disetujui oleh tim
counterpart untuk
disampaikan kepada direksi
PROGRAM KERJA
Tersedianya laporan survey
dan Benchmarking
Tersedianya Critical Spare
parts
Tersedianya Infrastruktur
Network Operating Center
(NOC) Jambi (luncuran)
Terselesaikannya Kajian
sumber pasokan gas
alternatif (CBM)
Tersedianya dokumen
amandemen kontrak
pelaksanaan studi yang
disetujui direksi
sebagaimana yang diminta
USTDA
Terselesaikannya kajian
untuk mengatasi gas
shortage
Pengadaan mesin kantor
dan inventaris kantor
Tersedianya peralatan kerja
Terlaksananya
pembangunan Metro
ethernet di Batam
Terlaksananya
pembangunan jaringan
akses NOC BatamTerselesaikannya
Penyusunan RJP Rolling
Plan 2009-2013
Terlaksananya proses
pengadaan untuk jasa
konsultan penyusunan
dokumen RJPP 2009-2013
Biaya Persiapan Proyek
Konsultan LNG
Terlaksananya efesiensi
anggaran operasi dan
anggaran investasi rutin
Terlaksananya monitoring
efisensi anggaran operasi
dan investasi
Terlaksananya partisipasi
PGN dalam kegiatan riset
di perguruan tinggi
Tersedianya dokumen
kontrak partisipasi PGN
dalam RC Oppinet tahun ke-
7Tersedianya dokumen
Annual Report RC-Oppinet
tahun ke-6
Terlaksananya kegiatan
Tim LNG
Terlaksananya penyampaian
RKAP sesuai batas waktu
yang ditentukan
Terlaksananya laporan
evaluasi RKAP Triwulanan
Terlaksananya pelaporan
tepat waktu
TOTAL
Rencana Kerja dan Prognosa
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 26
Revisi : 01
Tanggal : 21 November 2008
PROGNOSA PROGNOSA REALISASI
REALISASIPENCAP
AIANSKOR
2008 STATUS S.d TW III
TARGET TARGET RUPIAH 2008 2008
TW III (Ribuan)
(5) (6) (6) (7) (8) (9) (10) (11) -1200,0% (13) (14) (15) (16) -17
1 Penetrasi Pasar
Baru
TW I Laporan akhir
telah selesai
11% 100,0% 11,0% Menyelesaikan
Kajian " Small to
Medium Scale
CNG/LNG
Distribution
System" yang
sebagian dananya
merupakan grant
dari USTDA
INV 1.035.220 744.693 - Kegiatan luncuran
dengan total dana
sebesar US$ 542.000
dimana dana grant
USTDA sebesar US$
487.000,- dan dana
pendampig PGN sebesar
US$ 54.200,-. Untuk
tahun 2008 dianggarkan
pembayaran tahap akhir
. Kegiatan ini telah
selesai
744.693
2 Security of
Supply
TW IV 8% 80,0% 6,4% Melaksanakan
Technical
Assistance Coal
Bed Methane di
Sumatera Selatan
dan Kalimantan
Timur dengan dana
grant dari USTDA
INV 4.234.816 - - Merupakan kajian
dengan dana Grant
dari USTDA sebesar
US$ 476.256,- , dana
dari PENDAWA
sebesar US$ 59.833,-
dan PGN sebesar US$
107.500,-
0
- Untuk tahun 2008
direncanakan akan
terserap sebesar 70%
(proyek muti years)
- Saat ini masih dalam
proses persetujuan
amandemen kontrak
3 TW IV 0% 0,0% 0,0% Melaksanakan
Kajian Mini LNG
Sistem
INV 7.276.225 - Penundaan
pelaksanaan Jasa
Konsultan FS LNG RT
dilakukan berdasarkan
ND dari Dirut kepada
Dirbang tanggal 25
April 2008 perihal
'Penundaan
pelaksanaan lelang FS
LNG RT Sumatera
Utara'
0
TW IV 12% 80,0% 9,6% Melaksanakan
Kajian LNG
Receiving Terminal
di Jawa Timur
INV 4.785.221 - Proses pelelangan di
Logistik
0
TW IV 2% 0,0% 0,0% Melaksanakan
Survey dan
Benchmarking
sesuai lokasi yang
telah direncanakan
EB 303 965.506 - Belum dilakukan
karena kegiatan LNG
belum berjalan
0
4 Pengembangan
usaha non core
dalam rangka
mengoptimalkan
pemanfaatan
aset
TW IV 7% 20,0% 1,4% Mengadakan
upgarding system
serta spare part
INV 641.980 600.000 Selesai 0
TW I 2% 100,0% 2,0% Mengadakan
infrastruktur untuk
mendukung
kegiatan
operasional fiber
optik
338.920 258.728 Selesai 258.728
TW I 2% 100,0% 2,0% Mengadakan
peralatan kerja
untuk mendukung
kegiatan
operasional fiber
INV 523.000 544.060 Selesai 544.060
TW III 2% 100,0% 2,0% Membangun
infrastruktur
telekomunikasi
berbasis metro
ethernet
INV 1.090.298 1.090.298 Selesai -
TW III 2% 100,0% 2,0% Mengadakan dan
upgrading system
NOC Batam
INV 2.234.410 1.595.653 Selesai 544.030
5 Rencana Jangka
Panjang
Perusahaan
TW IV 10% 80,0% 8,0% Menyelesaikan
penyusunan RJP
Rolling Plan 2008-
2012
EB 309 3.355.838 - Proses pengadaan di
Logistik
6 Program
kemitraan
dengan stake
holder
TW III 6% 100,0% 6,0% Melaksanakan
partisipasi PGN
sebagai sponsor
dalam RC-oppinet
ITB
EB 309 280.000 150.000 Selesai 150.000
TW II Telah tersedia
dokumen
annual report
RC-oppinet
5% 100,0% 5,0% Melaksanakan
partisipasi PGN
sebagai sponsor
dalam RC-oppinet
ITB
EB 309 Selesai
7 TIM LNG TW IV 5% 90,0% 4,5% Mengadakan
mesin dan
inventaris kantor
untuk kegiatan Tim
LNG
INV 223.300 100.000 Selesai 13.913
TW IV 4% 50,0% 2,0% Melakukan
persiapan untuk
terlaksananya
proyek
INV 3.309.166 - Biaya-biaya yang terjadi
dibebankan pada
anggran operasi DPU
0
TW IV 2% 0,0% 0,0% Melakukan
kegiatan konsultasi
untuk
terlaksananya
proyek
INV 2.444.715 - Belum dilaksanakan 0
8 Perbaikan
Sistem Internal
0,0% Melaksanakan
evaluasi dan
monitoring realisasi
anggaran- Beban
Material 65.303 32.044 2% 113,5% 2,4%
EB 200 261.211 296.418
Selesai190.418
- Beban Jasa
Pihak Ketiga343.300 76.381
2% 72,8% 1,5%
EB 300 1.373.200
1.000.000
Selesai
381.671
- Beban
Alokasi - 0% 0,0% 0,0%
EB 400 - Selesai
- Beban
Umum 320.260 31.570 2% 52,1% 1,1%
EB 500 1.281.038 667.768
Selesai167.397
- Anggaran
Investasi
lainnya 55.000
2% 100,0% 2,1% INV
55.000
55.000
Selesai
9 31
Agustus
2007
2% 100,0% 1,7% Melaksanakan
penyampaian
usulan RKAP dan
evaluasi triwulanan
Selesai
TW I : 30
April 2008
Tercapai (data
terlampir)
2% 100,0% 1,7% Selesai
TW II : 31
Juli 2008
Tercapai (data
terlampir)
2% 100,0% 1,7% Selesai
TW III :
30
Oktober
2008
2% 100,0% 1,7% Selesai
TW IV :
31 Januari
2009
2% 100,0% 1,7% Selesai
97% 77,7% 35.709.064 7.102.619 2.994.911
NOUPAYA
STRATEGIS
SASARAN PER
SATUAN KERJA
KPI (KEY
PERFORMANCE
INDICATORS)
TARGET
Terselesaikannya Kajian
sumber pasokan gas
alternatif (CBM)
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PROGNOSA PENCAPAIAN RENCANA KERJA TAHUN 2008
DIREKTORAT : PENGEMBANGAN
SATUAN KERJA : DIVISI PENGEMBANGAN USAHA
BOBOTPROGRAM
KERJA
ANGGARAN
KODE
AKUN
RUPIAH
(Ribuan)
Tersedianya kajian
moda transportasi gas
alternatif selain jaringan
pipa.
Tersedianya laporan
akhir studi CNG/LNG
yang disetujui oleh tim
counterpart untuk
disampaikan kepada
direksi
Tersedianya dokumen
amandemen kontrak
pelaksanaan studi yang
disetujui direksi
sebagaimana yang
diminta USTDA
Tersedianya laporan
survey dan
Benchmarking
Terlaksananya Proses
Pengadaan Konsultan
Pelaksana Kajian
Terselesaikannya kajian
untuk mengatasi gas
shortage
Terlaksanananya
penyiapan sarana dan
prasarana untuk
komersialisasi usaha FO
Tersedianya Critical
Spare parts
Tersedianya
Infrastruktur Network
Operating Center (NOC)
Jambi (luncuran)
Pengadaan mesin
kantor dan inventaris
kantor
Biaya Persiapan Proyek
Tersedianya peralatan
kerja
Terlaksananya
pembangunan Metro
ethernet di Batam
Terlaksananya
pembangunan jaringan
akses NOC BatamTerselesaikannya
Penyusunan RJP 2009-
2013
Terlaksananya proses
pengadaan untuk jasa
konsultan penyusunan
dokumen RJPP 2009-
Konsultan LNG
Terlaksananya efesiensi
anggaran operasi dan
anggaran investasi rutin
Terlaksananya
monitoring efisensi
anggaran operasi dan
investasi
Terlaksananya
partisipasi PGN dalam
kegiatan riset di
perguruan tinggi
Tersedianya dokumen
kontrak partisipasi PGN
dalam RC Oppinet
tahun ke-8
Tersedianya dokumen
Annual Report RC-
Oppinet tahun ke-7
Terlaksananya
pelaporan tepat waktu
Terlaksananya
penyampaian RKAP
sesuai batas waktu yang
ditentukan
Terlaksananya laporan
evaluasi RKAP
Triwulanan
TOTAL
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 27
Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 28
A. Tentang Kami
Describe us in one word, only one word. Perencanaan, RKUP, design, standard, monitoring,
survey, FS, jaringan, laporan. Mungkin setelah membaca beberapa lembar berikutnya, Anda bisa
menambahkan.
Divisi Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan (DP3) sering dikenal dengan nama
Perencanaan (saja). Divisi ini sudah berulang kali berganti nama. Sebelumnya adalah Divisi
Perencanaan dan Enjiniring.
DP3 mempunyai tiga dinas yaitu Dinas Perencanaan, Dinas Pengendalian Pembangunan, dan
Dinas Enjiniring. Dua Dinas pertama menempati lantai 5 (lima) Gedung B Kantor PGN Pusat,
sementara Dinas Enjiniring menempati 4 (empat) Gedung C.
DP3 dipimpin oleh Iwan Heryawan selaku Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau dibantu oleh 3 (tiga) orang Manager yaitu
Yosviandri, Retno Kadarini, dan Djoko Saputro. Selain itu terdapat 5 orang Spesialis I, 25 orang
staff, 3 orang administrator, 1 orang sekretaris serta 5 orang tenaga outsourcing. Jumlah personil
yang cukup banyak ini terjadi setelah mutasi personil Enjiniring PTGI ke Enjiniring DP3 pada
pertengahan tahun 2008.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, DP3 banyak berhubungan dengan Divisi lain di
Kantor Pusat maupun bagian Teknik dan Konstruksi di SBU (Hosbu dan Distrik). Kerja sama yang
sinergis, komunikasi yang lancar, dan koordinasi yang baik selalu dipupuk sehingga diharapkan
pekerjaan dan target-target yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Tentang Kami
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 29
Personil Dinas Perencanaan dan Dinas Pengendalian Pembangunan
Personil Dinas Enjiniring
Personil Divisi Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 30
Personil Dinas Enjiniring
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 31
A. DIVISI PPP
Fungsi : menyusun kebijakan dan melakukan perencanaan, rekayasa, analisa 0tekno ekonomi,
standar teknis dan sertifikasi, serta pengendalian kegiatan pembangunan jaringan pipa gas bumi,
moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya.
Tugas :
a. Menyusun kebijakan dan strategi serta bertanggung jawab terhadap perencanaan,
pengendalian pembangunan dan pengendalian teknis di lingkungan perusahaan.
b. Menyusun usulan prioritas dari rencana kerja investasi jaringan pipa transmisi dan distribusi
gas beserta fasilitas penunjangnya.
c. Menyusun perencanaan dan rekayasa teknik serta perkiraan nilai proyek untuk
pengembangan pipa transmisi, distribusi gas bumi dan moda transportasi lain beserta fasilitas
penunjangnya untuk wilayah dan usaha baru.
d. Mengevaluasi hasil tinjauan atas kehandalan jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi
eksisting beserta fasilitas penunjangnya serta memberikan arahan atas permasalahan teknis
di SBU dan Proyek.
e. Menyiapkan dokumen teknis pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan jaringan pipa dan
moda transmisi lain beserta fasilitas penunjangnya di wilayah baru.
f. Memonitor pelaksanaan proyek pembangunan jaringan transmisi, distribusi gas bumi dan
moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya dari segi waktu, biaya dan mutu.
g. Memonitor dan mengevaluasi hasil detail enjiniring, konstruksi dan penerapan QA/QC
pembangunan jaringan transmisi, distribusi gas bumi dan moda transportasi lain beserta
fasilitas penunjangnya.
h. Menyusun, mengendalikan dan mengevaluasi standar disain teknis, spesifikasi material dan
prosedur konstruksi jaringan transmisi, distribusi gas dan moda transportasi lain beserta
fasilitas penunjangnya.
i. Menyusun, mengevaluasi dan menetapkan analisa harga satuan pekerjaan pemasangan
jaringan pipa transmisi, distribusi gas dan moda transportasi lain beserta fasilitas
penunjangnya.
j. Mengendalikan dan mengevaluasi sertifikasi kelayakan peralatan jaringan transmisi, distribusi
gas dan moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnyaenjelaskan alur atau
Tugas Pokok dan Fungsi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 32
B. DINAS PERENCANAAN
Fungsi : menyusun dan mengendalikan perencanaan jaringan pipa gas bumi, moda transportasi
lain beserta fasilitas penunjangnya.
Tugas :
a. Mengkoordinir kegiatan perencanaan penentuan jalur dan lokasi serta prasarana pendukung
untuk wilayah baru dan usaha baru.
b. Mengkoordinir kegiatan perencanaan jaringan pipa transmisi, distribusi dan moda transportasi
lain untuk wilayah baru dan usaha baru.
c. Mengkoordinir kegiatan perhitungan tekno ekonomi sebagai tindak lanjut dari kajian bisnis
dalam rangka pengembangan usaha transmisi dan distribusi, moda transportasi lain serta
usaha baru yang mendukung pengembangan bisnis perusahaan.
d. Mengkoordinir usulan rencana kerja investasi jaringan pipa transmisi dan distribusi gas
beserta fasilitas penunjangnya
e. Mengkoordinir kegiatan tinjauan atas kehandalan jaringan pipa eksisting beserta fasilitas
penunjang dan pengembangannya.
C. DINAS ENJINIRING
Fungsi : melaksanakan kegiatan rekayasa jaringan pipa gas bumi, moda transportasi lain beserta
fasilitas penunjangnya.
Tugas :
a. Mengkoordinir penyusunan rekayasa jaringan pipa gas bumi, moda transportasi lain beserta
fasilitas penunjangnya untuk wilayah baru dan usaha baru dalam rangka menyiapkan
dokumen teknis dan engineering estimate.
b. Mengkoordinir penyusunan dan analisa harga satuan pekerjaan pemasangan jaringan pipa
transmisi, distribusi gas bumi, moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya.
c. Mengkoordinir pengembangan dan pengendalian standar disain teknis dan spesifikasi
material jaringan pipa gas bumi, moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya.
d. Memonitor dan mengevaluasi detail enjiniring pembangunan jaringan transmisi, distribusi gas
bumi, moda trasportasi lain beserta fasilitas penunjangnya.
e. Mengkoordinir pengendalian sertifikasi kelayakan peralatan jaringan pipa transmisi dan
distribusi gas bumi, moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 33
D. DINAS PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
Fungsi : melaksanakan pengendalian terhadap proyek pembangunan jaringan pipa transmisi,
distribusi gas bumi, moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya.
Tugas :
a. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan jaringan transmisi, distribusi gas
bumi, moda trasportasi lain beserta fasilitas penunjangnya dari segi waktu dan biaya.
b. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penerapan QA/QC pembangunan jaringan
transmisi, distribusi gas bumi, moda transportasi beserta fasilitas penunjangnya dari segi
mutu.
c. Mengkoordinir pengembangan dan pengendalian standar konstruksi jaringan pipa gas bumi,
moda transportasi lain beserta fasilitas penunjangnya.
d. Mengkoordinir pelaksanaan serah terima fisik hasil pembangunan jaringan transmisi,
distribusi gas bumi, moda transportasi beserta fasilitas penunjangnya.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 34
I. STRUKTUR ORGANISASI
DINAS
PERENCANAAN
STRUKTUR ORGANISASI
DIVISI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN
DIVISI PPP
SUB BIDANG
PERENCANAAN UMUM DAN
TEKNO EKONOMI
SUB BIDANG
PENGENDALIAN
PEENCANAAN
DINAS ENJINIRINGDINAS
PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN
SUB BIDANG
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
SUB BIDANG
PENGENDALIAN MUTU
PEMBANGUNAN
SUB BIDANG REKAYASA
JARINGAN DAN SERTIFIKASI
SUB BIDANG REKAYASA
FASILITAS
SUB BIDANG
PENGENDALIAN ENJINIRING
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 35
I. Petunjuk Pelaksanaan Business Process Level II Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan.
1. Rencana investasi untuk wilayah eksisting dibuat oleh :
- Unit atau Distrik, dituangkan dalam usulan RKUP beserta semua persyaratannya,
- Divisi Pasokan dan Divisi Pemasaran, dituangkan dalam PJBG.
2. Rencana investasi untuk wilayah baru dibuat oleh :
- DPU, dituangkan dalam hasil studi kelayakan,
- Divisi Pasokan dan Divisi Pemasaran, dituangkan dalam GSA/GTA.
3. Analisa Tekno Ekonomi dan Pembuatan Basic Design merupakan tahapan dalam
pengembangan jaringan pipa dan moda transportasi lain di wilayah baru.
4. Kompilasi Dokumen RKUP dikirim ke Divisi Anggaran selaku Ketua Komite Anggaran
5. Evaluasi Dokumen Teknis meliputi pemeriksaan kelengkapan dokumen, analisa jaringan,
evaluasi RKM dan RAB, dan Analisa Tekno Ekonomi
6. Dokumen Evaluasi dilaporkan ke Direktur Pengembangan untuk mendapatkan persetujuan
secara teknis dan selanjutnya dikirimkan ke Direktur Kuangan.
7. Monitoring pelaksanaan proyek dilakukan oleh Dinas Pengendalian Pembangunan.
Monitoring dan evaluasi dilakukan mulai dari pekerjaan terkontrak sampai kegiatan serah
terima operasional.
8. Jika terdapat standar teknis yang tidak dapat diaplikasikan dalam pekerjaan konstruksi dari
hasil Monitoring, akan ditindaklanjuti oleh dinas Enjiniring untuk dilakukan penyempurnaan
standar.
II. Petunjuk Pelaksanaan Business Process Level III Analisa Tekno Ekonomi dan
Penyusunan Basic Design.
1. Dari hasil studi kelayakan yang dilakukan oleh Dinas Pengembangan Usahan dan GTA/GSA
yang disusun oleh Divisi Pasokan Gas, Dinas Perencanaan melakukan kegiatan survey
dalam rangka pemilihan jalur/lokasi.
2. Dinas Perencanaan melakukan evaluasi kelayakan jaringan dengan membandingkan kondisi
jaringan eksisting dengan jaringan baru yang diusulkan dalam rencana kerja termasuk
kesesuian antara gas yang tersedia dengan pengalokasian.
3. Dinas Enjiniring membuat:
- basic design yang meliputi penentuan spesifikasi material dan prosedur,
Petunjuk Pelaksanaan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 36
- rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana kerja sesuai dengan
RKM dan Gambar Rencana.
4. Dinas Perencanaan melakukan analisa tekno ekonomi
5. Setelah mempersiapkan basic design dan EE dan melakukan analisa tekno ekonomi, Divisi
Perencanaan Enjiniring membuat rencana kerja yang dituangkan dalam usulan RKUP.
6. Kepala Divisi Perencanaan Enjiniring melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap hasil evaluasi
studi kelayakan/GTA/GSA untuk penentuan lebih lanjut apakah akan di analisa ulang atau
cukup dilaporkan kepada Direksi.
III. Petunjuk Pelaksanaan Business Process Level III Evaluasi Dokumen Teknis.
1. Dinas Perencanaan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen sesuai dengan tata cara
penyusunan dan evaluasi usulan rencana kerja pengembangan
2. Dinas Perencanaan melakukan evaluasi kelayakan jaringan dengan membandingkan kondisi
jaringan eksisting dengan jaringan baru yang diusulkan dalam rencana kerja termasuk
kesesuian antara gas yang tersedia dengan pengalokasian.
Secara paralel, Dinas Enjiniring melakukan pemeriksaan apakah material yang digunakan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang digunakan di PGN.
Dinas Enjiniring menganalisa rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
rencana kerja dengan menggunakan harga satuan material yang dikeluarkan oleh Divisi
Logistik dan harga satuan konstruksi yang dikeluarkan oleh DPE sesuai dengan RKM dan
Gambar Rencana.
3. Dinas Perencanaan melakukan analisa tekno ekonomi
4. Dinas Perencanaan mengevaluasi risiko anggaran terhadap suatu rencana investasi sesuai
dengan tata cara pada SED No. 021.E/31/BANG/2004)
5. Unit/Proyek melakukan memperbaiki usulan RKUP sesuai dengan hasil evaluasi Divisi
Perencanaan Enjiniring atau apabila:
- terdapat pekerjaan penting dan mendesak
- terjadi perubahan rencana biaya
- terjadi perubahan dan pengembangan organisasi
- terjadi perubahan jalur
- diperlukan kerja tambah
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 37
IV. Petunjuk Pelaksanaan Business Process Level III Penyempurnaan Standar Konstruksi.
1. Unit Kerja Lain (Proyek, SBU, Divisi PPP) mengusulkan penyempurnaan standar konstruksi
jaringan pipa melalui Kepada Divisi PE, jika perlu penyempuraan Dinas Enjiniring akan
melakukan penyempurnaan dan evaluasi.
2. Dinas Enjiniring melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap spesifikasi konstruksi
yang telah diimplementasikan di unit kerja (SBU, Proyek). Evaluasi dan penyempurnaan bisa
dilakukan berdasarkan review internal dan juga usulan dari unit lain (SBU, proyek) untuk
kesempurnaan dari standar yang sudah ditetapkan.
3. Dinas Enjiniring melakukan pembahasan internal di Divisi PE dengan melibatkan Dinas
Perencanaan.
4. Jika diperlukan, sebelum hasil evaluasi ditetapkan sebagai suatu penyempurnaan standar,
pembahasan eksternal dengan melibatkan unit (SBU, proyek dan Divis terkait) dilakukan
untuk kesempurnaan dari hasil pembahasan.
5. Dinas Enjiniring melakukan perubahan revisi standar berdasarkan hasil pembahasan ekternal
dengan unit terkait untuk dapat dijadikan sebagai ketetapan Direksi terhadap penyempurnaan
standar.
V. Petunjuk Pelaksanaan Business Process Level III Pembuatan Company Specification.
1. Kepala Divisi melakukan identifikasi terhadap spesifikasi yang dibutuhkan atau dari usulan dari
Unit Kerja Lain (Proyek, SBU, Divisi PPP) untuk pembuatan company specification yang baru.
2. Dinas Enjiniring membuat klarifikasi dari spesifikasi yang akan dibuat seperti klasifikasi di
bawah:
a. Spesifikasi Material
b. Spesifikasi Konstruksi
c. Data Sheet
d. Gambar standar
3. Dinas Enjiniring melakukan penyiapan spesifikasi terkait baik secara internal maupun dengan
dibantu oleh pihak ketiga.
4. Dinas Enjiniring melakukan pembahasan internal di Divisi PE dan melibatkan Dinas
Perencanaan.
5. Jika diperlukan, sebelum hasil evaluasi ditetapkan sebagai suatu penyempurnaan standar,
pembahasan eksternal dengan melibatkan unit (SBU, proyek dan Divisi terkait) dilakukan
untuk kesempurnaan dari hasil pembahasan.
6. Dinas Enjiniring melakukan penyempurnaan spesifikasi berdasarkan hasil pembahasan
ekternal dengan unit terkait untuk dapat dijadikan sebagai ketetapan Direksi terhadap
company specification.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 38
VI. Petunjuk Pelaksanaan Business Process Level III Arahan Terhadap Permasalahan
Teknis.
1. Unit mengajukan permasalahan teknis kompleks terhadap hasil suatu desain yang tidak bisa
diselesaikan internal Unit tersebut.
2. Dinas Enjiniring mengumpulkan informasi yang terkait secara lengkap dan melakukan analisa
permasalahan secara mendetail terhadap kemungkinan-kemungkinan penyebab timbulnya
suatu permasalahan teknis.
3. Dinas Enjiniring melakukan review terhadap prosedur atau spesifikasi terkait dengan
permasalahan teknis tersebut untuk memastikan bahwa prosedur atau spesifikasi tersebut
masih bisa diterapkan.
VII. Petunjuk Pelaksanaan Business Process Level III Pengendalian Pembangunan.
1. SBU/Unit melaksanakan pembangunan sesuai dengan RKAP dan dilaporkan secara periodik
ke Divisi Perencanaan dan Pengendalian PembangunanDinas Perencanaan melakukan
evaluasi kelayakan jaringan dengan membandingkan kondisi jaringan eksisting dengan
jaringan baru yang diusulkan dalam rencana kerja termasuk kesesuian antara gas yang
tersedia dengan pengalokasian.
2. Dinas Pengendalian Pembangunan melakukan monitoring kesesuaian pelaksanaan
pembangunan dan menyampaikan hasilnya ke dinas Enjiniring.Apabila ditemukan kesulitan
dalam penerapan standar, akan dilaporkan ke divisi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan untuk dilakukan perbaikan standar
3. Dinas Perencanaan Pembangunan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan Dan
melaporkan ke Direktur Pengembangan
Setelah pekerjaan dinyatakan selesai, SBU/Proyek melakukan serah terima pekerjaan kepada
fungsi operasi dan dikoordinir oleh Divisi Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 39
A. DIAGRAM ALIR BUSINESS PROCESS LEVEL II DAN III
PROSES BISNIS LEVEL II - Divisi Perencanaan Dan Pengendalian Pembangunan
Direksi
(6)
Divisi Anggaran
Divisi Perencanaan Dan
Pengendalian
Pembangunan
Satuan Kerja Lain
Direktur Keuangan
Rencana Investasi
(1)
Direktur
Pengembangan
Alokasi Anggaran
RKUP
Penyempurnaan
Standard Teknis
(8)
Kompilasi
Dokumen RKUP
Unit/Proyek
(4)
Evaluasi
Dokumen
Teknis
(5)
Usulan
RKUP/ Revisi
RKAP
Monitoring
Pelaksanaan Proyek
(7)
Dokumen
evaluasiStudi Kelayakan/
GTA/GSA
(2)
Analisa Tekno
Ekonomi &
Penyusunan
Basic Design
(3)
PJBG
Pelaksanaan
RKAP
: Proses
: Output Dokumen
Proses Bisnis
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 40
Proses Bisnis Level III – Analisa Tekno Ekonomi & Penyusunan Basic Design
Kepala DivisiDinas Enjiniring DireksiDinas PerencanaanSatuan Kerja Lain
Studi Kelayakan/
GTA/GSA
Pemilihan Jalur/
Lokasi
Analisa Jaringan
Pembuatan
Gambar Rencana
Pembuatan RKM,
RAB (EE) dan
basic design
Analisa Tekno
Ekonomi
Basic Desain
& EE
Laporan
Analisa Tekno
Ekonomi
Layak?
Ya
Pembuatan RKUP
Evaluasi
Tidak
Perlu
Koreksi?
Kompilasi
Dokumen Teknis
RKUP (Komite
Anggaran)
Penerimaan
LaporanTidak
Ya
Laporan
Analisa
Jaringan
1.
2.
3
4
5
6
: Proses
: Output Dokumen
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 41
Proses Bisnis Level III – Evaluasi Dokumen Teknis
DireksiKepala Divisi Dinas EnjiniringDinas PerencanaanSatuan Kerja Lain
Kompilasi
Dokumen Teknis
RKUP (Komite
Anggaran)
Pemeriksaan
Dokumen
Lengkap?
Revisi Usulan
RKUP
(Unit/Proyek) Tidak
Sesuai?Tidak
Analisa Prioritas
Ya
Laporan Evaluasi
Laporan
Evaluasi
Analisa Tekno
Ekonomi
Analisa Jaringan
Layak?
Evaluasi RKM,
RAB dan Gambar
Rencana
Tidak
Persetujuan
Permintaan
Melengkapi
Permintaan
Perbaikan
Pemberitahuan
Evaluasi
Ya
Ya
1.
2.
3
4
5
: Proses
: Output Dokumen
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 42
Proses Bisnis Level III – Penyempurnaan Dokumen Standar Konstruksi
DireksiDinas
PerencanaanDinas EnjiniringKepala DivisiSatuan Kerja Lain
Pembahasan
Eksternal (Unit,
Proyek, DPE)
(4)
Pembahasan
Internal
(3)
Pelu
pembahasan
eksternal?
Evaluasi dan
Penyempurnaan
(2)
Penyempurnaan
(5)
Dokumen
standar
Usulan Perubahan
Dokumen standar
Teknis atau Company
Specification
(1) Perlu
penyempurnaan
?
Ya
Tidak
Usulan
Persetujuan
Dokumen
Tidak
Pemberitahuan
: Proses
: Output Dokumen
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 43
Proses Bisnis Level III – Pembuatan “Company Specification”
DireksiDinas
PerencanaanDinas EnjiniringKepala DivisiSatuan Kerja Lain
Dokumen
standar
Persetujuan
Tidak
Ya(3)
Penyiapan
dokumen
Penyempurnaan
(6)
Pembahasan
Eksternal (Unit,
Proyek, DPE)
(5)
Perlu pihak
ketiga
(konsultan)?
(1)
Identifikasi
Spesifikasi yang
dibutuhkan
(2)
Pembuatan
klasifikasi dokumen
Proses
Penunjukan pihak
ketiga
Masukan
teknis
(4)
Pembahasan
Internal Divisi
Perlu
pembahasan
eksternal
Tidak
Ya
Masukan
teknis
Usulan kebutuhan
Company Specification
: Proses
: Output Dokumen
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 44
Proses Bisnis Level III – Arahan terhadap Permasalahan Teknis
DireksiDinas
PerencanaanDinas EnjiniringKepala DivisiSatuan Kerja Lain
(1)
Permasalahan
Teknis Kompleks
(2)
Analisa
Permasalahan
(3)
Review prosedur
atau spesifikasi
terkait
Sesuai?
Rekomendasi
Penyelesaian
Laporan ke Direksi
Rekomendasi atas
permasalahan
teknis
Persetujuan
Rekomendasi
Penyempurnaan
Dokumen
Standar
Konstruksi/
Company Spec
Ya
Tidak
: Proses
: Output Dokumen
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 45
PROSES BISNIS : LEVEL III_PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
SBU/PROYEK
DINAS
PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN
DINAS
ENJINIRINGDIREKSI
Evaluasi
Pelaksanaan
Pembangunan
3
Pengoperasian
Jaringan
Menerima Laporan
pelaksanaan
pembangunan
Koordinator
Serah Terima
Updating standar,
prosedur,
spesifikasi teknik
Monitoring
2
Pelaksanaan
Pembangunan
1
Serah Terima
4
: Proses
: Output Dokumen
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 46
Prosedur Operasi (PO) dan Instruksi Kerja yang ada di Divisi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan yaitu:
1. PO Pembuatan Desain Jaringan Pipa Gas dan Fasilitas Penunjangnya (O-001/0.21)
Prosedur Operasi ini memberikan acuan dalam pembuatan desain, baik yang dilakukan oleh
DPPP (disebut basic desain) maupun yang dilakukan oleh SBU atau Distrik. Kegiatan dimulai
dari review dan analisa data, menyusun rencana kerja, survey jalur, desain teknis, menyusun
RAB, sampai diperoleh hasil perencanaan.
2. PO Pengusulan dan Evaluasi Rencana Kerja Investasi Jaringan Pipa Gas dan Fasilitasnya (O
– 002/0.21)
Prosedur Operasi ini mencakup pengusulan RKUP oleh Unit/Proyek, evaluasi RKUP sampai
dengan persetujuan oleh Direksi.
3. PO Pengawasan Pemasangan jaringan pipa gas dan fasilitas penunjangnya (O-003/0.21)
Prosedur Operasi ini memberi acuan dalam kegiatan pengawasan pembangunan jaringan pipa
gas dan fasilitas penunjangnya, yang dimulai dari penyusunan program kerja pengawasan,
penunjukan pengawas, pelaksanaan pengawasan dan evaluasinya.
4. PO Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Investasi jaringan pipa gas dan fasilitas penunjangnya (O-
004/0.21 )
Prosedur ini mencakup pengaturan mengatur sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan investasi dari masing-masing SBU/Proyek, dari segi waktu, mutu dan biaya.
5. PO Monitoring Pembangunan jaringan pipa gas dan fasilitas penunjangnya (O-005/0.21)
Prosedur ini mencakup kegiatan monitoring yang dilakukan oleh DPPP dan Hosbu, yang
dimulai dari penyusunan program kerja, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan
laporan.
6. PO Pengendalian Standar Teknis PGN (O-006/0.21)
Prosedur Operasi ini menjadi acuan dalam melaksanakan penyempurnaan standar teknis
PGN, yang mencakup kegiatan identifikasi, pelaksanaan perubahan, sosialisasi dan
pengesahan standar teknis.
7. PO Serah Terima Proyek Pembangunan Pipa dan/atau Kompresor dan/atau Fasilitas
Penunjangnya.
Prosedur Operasi ini sebagai acuan dalam pelaksanaan serah terima dari proyek atau fungsi
proyek ke fungsi operasi untuk dapat segera dioperasikan.
Prosedur Operasi dan Instruksi Kerja
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 47
RKAP 2008 DP3 sampai TW III mencapai 89%. Masing- masing elemen biaya baik operasi dan
investasi menunjukkan prognosa yang masih sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan dan selaras dengan
pencapaian key performance indicator.
Usulan RKAP 2009 DP3 dibandingkan dengan RKAP 2008 naik dari 10,04 M menjadi 29,60 M.
Kenaikan yang cukup besar ini disebabkan penambahan personel dari mutasi Enjiniring PTGI seperti terlihat
pada tabel di bawah ini.
(1) (2) (3) (4) (5) (6=4/3) (7=5/4) (8)
I. BEBAN OPERASI
100 BEBAN PEKERJA
a. Gaji dan Upah 6.325.478,30 6.325.478,30 15.978.114,74 100% 253%
Jumlah Sub (1a) 6.325.478,30 6.325.478,30 15.978.114,74 100% 253%
b. Tunjangan & Beban Sosial Karyawan 141.900,00 145.296,54 1.530.000,00 102% 1053%
Jumlah Sub (1b) 141.900,00 145.296,54 1.530.000,00 102% 1053%
Jumlah Sub 1 (1a + 1b) 6.467.378,30 6.470.774,84 17.508.114,74 100% 271%
200 BIAYA MATERIAL
b. Biaya Material Lainnya 337.848,10 217.314,62 1.142.918,40 64% 526%
Jumlah Sub 2 337.848,10 217.314,62 1.142.918,40 64% 526%
300 BEBAN JASA PIHAK KETIGA 1.223.684,90 416.793,00 3.698.830,00 34% 887%
Jumlah Sub (3) 1.223.684,90 416.793,00 3.698.830,00 34% 887%
500 BIAYA UMUM 1.919.196,80 1.715.272,78 6.723.172,58 89% 392%
Jumlah Sub (5) 1.919.196,80 1.715.272,78 6.723.172,58 89% 392%
JUMLAH BIAYA USAHA 9.948.108,10 8.820.155,24 29.073.035,72 89% 330%
II. INVESTASI
1. Mesin Kantor dan Komputer 92.500,00 87.992,00 524.535,00 95% 596%
Jumlah Sub (1) 92.500,00 87.992,00 524.535,00 95% 596%
2. Investasi Lain - lain 0,00 0,00 0,00 0% 0%
Jumlah Sub (2) 0,00 0,00 0,00 0% 0%
3. Aktiva Tak Berwujud 0,00 0,00 0,00 0% 0%
Jumlah Sub (3) 0 0 0,00 0% 0%
JUMLAH BIAYA INVESTASI 92.500,00 87.992,00 524.535,00 95% 596%
TOTAL BIAYA 10.040.608,10 8.908.147,24 29.597.570,72 89% 332%
KETURAIANEB % %RKAP 2008 PROGNOSA 2008 RKAP 2009
RKAP dan Prognosa
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 48
Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 49
ivisi Sistem dan Teknologi Informasi dibentuk pada tahun 1986 berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 924 K/16/M.PE/1986 tanggal 26 agustus 1986 tentang Organisasi dan Tatakerja Perusahaan Umum Gas Negara, dengan nama Pusat
Pelayanan Informasi (PPI) dibawah pimpinan Alm. Ir. Syamsul Hidayat sebagai kepala Divisi.
Kemudian pada tahun 1992 PPI digabung dengan Divisi Perencanaan menjadi Divisi Perencanaan dan Informasi dengan nama Dinas Informasi berdasarkan Keputusan Direksi No. 129.K/70/750/92, tanggal 22 Desember 1992 dibawah pimpinan Ir. Syamsul Hidayat.
Tahun 1997 Dinas Informasi dilebur dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) menjadi Pusat Kajian Pengusahaan dan Informasi (PUSKAPIN) berdasarkan keputusan Direksi PT PGN Nomor: 046.K/70/750/1997 tanggal 14 April 1997 tentang penyempurnaan struktur organisasi dan tata kerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero) dibawah pimpinan Ir. Arsyad Rangkuti, MSc sebagai Kepala Bidang.
Pada tahun 2003 berdasarkan SK Direksi No. 018.K/12/UT/2003 tanggal 20 Januari 2003, Dinas Informasi digabung dengan Bidang Humas menjadi Divisi Informasi dan Humas (INMAS) dibawah Ir. Agus Dihardjo, Msc sebagai Kepala Bidang.
Berkat peran dan kontribusi nyata Dinas Informasi bagi kemajuan perusahaan, maka manajemen mengukuhkan status Dinas Informasi menjadi setingkat Divisi pada tahun 2005 dengan nama Divisi Sistem dan Teknologi Informasi (Sisti). Pengukuhan tersebut dituangkan dalam SK No. 018900.K/12/UT/2005 tanggal 7 Desember 2005, dengan Ir. Harimanto sebagai Kepala Divisi.
Pada bulan Februari 2008 terjadi retrukturisasi organisasi secara menyeluruh di PGN, dimana Ir. Harimanto di promosikan sebagai salah satu Direktur anak perusahaan PGASKOM. Dan posisi yang bersangkutan dipercayakan kembali kepada Ir. Agus Dihardjo MSc sebagai Kepala Divisi SISTI.
Divisi Sistem dan Teknologi Informasi atau lebih dikenal dengan Divisi SISTI bertanggung jawab mengelola seluruh kegiatan operasional teknologi informasi di PGN dengan didukung oleh 3 unit Layanan Teknologi Informasi (LTI) yang berada di masing masing SBU.
Saat ini jumlah seluruh personil Divisi Sistem Teknologi Informasi sebanyak 26 orang yang terdiri dari 18 orang personil dikantor pusat, 3 orang personil di SBU I, 3 orang personil di SBU II, 2 orang personil di SBU III.
Visi
Menjadi pengelola Teknologi Informasi yang handal dan memberikan kontribusi bagi kemajuan perusahaan.
Misi
1. Memberikan layanan teknologi informasi yang optimal melalui penyediaan infrastruktur yang handal.
2. Menjadikan teknologi informasi sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
3. Menjadikan teknologi informasi sebagai pendorong pertumbuhan perusahaan.
D
Tentang Kami
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 50
Divisi Sisti terdiri dari Dinas Pengembangan Sistem Informasi dan Dinas Operasi Komputer, dimana kedua dinas tersebut memiliki tugas pokok dan fungsi sebagaimana dijelaskan lebih lanjut pada bagian Tugas Pokok dan Fungsi (hal 17).
Divisi Sisti memiliki komitmen untuk terus menerus melakukan pengembangan secara berkelanjutan. Komitmen tersebut telah mengkristal menjadi sebuah motto kami yaitu “continuously development”.
Sebagai landasan dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi dimasa mendatang, Divisi SISTI menyusun rencana jangka panjang “IT Masterplan” yang memuat rencana kerja Divisi SISTI untuk 5 (lima) tahun kedepan.
IT Masterplan telah disusun sejalan (inline) dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dalam rangka mengakomodasi kebutuhan teknologi informasi perusahaan yang terus meningkat, baik dari segi kompleksitas maupun skalabilitasnya.
Selain itu kami juga menyusun “Roadmap IT” dan “Strategy Map” sebagai pedoman pelengkap penyusunan RJPP.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 51
Selama lebih kurang 22 tahun mengabdi dan berkiprah mengelola layanan teknologi informasi, Divisi Sistem dan Teknologi Informasi telah berhasil mengembangkan berbagai jenis aplikasi maupun pengembangan infrastruktur.
Dinas Pengembangan Sistem Informasi Manajemen bertanggung jawab mengembangkan aplikasi perangkat lunak baik yang dikembangkan secara inhouse development maupun bermitra dengan pihak ke-3. Berikut adalah contoh aplikasi-aplikasi yang merupakan hasil inhouse development antara lain:
Aplikasi Oracle CRM Billing (2006), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan billing secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Oracle CRM Cash Receipt (2006), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan penerimaan pembayaran pemakaian gas pelanggan secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Oracle CRM Maintenance Meter (2006), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan pemeliharaan meter secara korporat dan terpusat.
Profil Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 52
Aplikasi Oracle CRM Contract Management (2006), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan bata Pelanggan, dokumen kontrak dan tarif gas secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Oracle CRM Meter Validation (2006), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan proses pencatatan stand meter dan AMR secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Oracle CRM Gas Supply & Sales Management (2006), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan pasokan dan penjualan gas secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Payroll / Absensi (2008), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan remunerasi dan kehadiran karyawan secara korporat.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 53
Aplikasi e-sms (2002), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan tata laksana kesekretariatan secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Calon Pelanggan (2008), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan database calon pelanggan industri secara korporat dan terpusat.
Aplikasi e-PKP (2007), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan data kinerja pegawai secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Pasokan Gas (2008), Sistem ini digunakan untuk mengelola database pasokan gas dari produsen secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Risk Manajemen (2007), Sistem ini dirancang untuk membantu proses evaluasi dan analisa resiko bisnis secara korporat dan terpusat.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 54
Website PGN (2002), digunakan sebagai media informasi untuk pihak eksternal dengan alamat www.pgn.co.id. Selain mengelola content website PGN, Divisi SISTI juga menjadi anggota komunitas website di Kementrian BUMN.
Beberapa aplikasi yang dikembangkan bekerja sama dengan pihak ketiga antara lain:
Aplikasi Oracle General Ledger (G/L) (2003), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan pelaporan keuangan secara korporat dan terpusat.
Aplikasi Planning & Budgeting Hyperion (2008), Sistem ini digunakan untuk mengelola perencanaan dan anggaran secara korporat dan terpusat
Microsoft Sharepoint Portal (2007), Sistem ini digunakan sebagai media komunikasi internal dan kolaborasi antar karyawan PGN secara korporat dan terpusat.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 55
Dinas Operasi Komputer bertanggungjawab terhadap pengembangan infrastruktur teknologi informasi meliputi jaringan komunikasi, sistem operasi, telemetering dan instrumentasi.
Wide Area Network (WAN) yang menghubungkan semua wilayah usaha PGN dengan menggunakan layanan Multi Protocol Label Switching (MPLS) dari kantor pusat ke semua cabang milik PT Telkom dengan kapasitas bandwitdh sebesar 4 Mbps. Sedangkan untuk backup beberapa distrik utama (Distrik Jakarta, Distrik Bogor, Distrik Cirebon, Distrik Medan) menggunakan layanan MPLS dari PT Excelcomindo. SBU TSJ sebagai unit usaha yang bertanggung jawab mengoperasikan jaringan transmisi SSWJ, saat ini telah terhubung dengan jaringan WAN dengan kantor pusat. Dengan demikian SBU TSJ memiliki akses untuk memanfaatkan berbagai aplikasi yang tersedia di kantor pusat untuk keperluan internalnya.
Gambar Network Operation Center (NOC) monitor di ruang Divisi SISTI Gedung B Lt. 6 Kantor
Pusat digunakan untuk memonitor kinerja WAN, LAN, dan Internet.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 56
MPLS
256
256
256
25625
6256
512
256
512 5
12
384
256512
256
256
38
40
Distrik Cirebon
Distrik Bogor
Distrik Karawang
Distrik Palembang
Distrik Banten
Distrik Jkt
SBU III (Medan)
SBU II (Sby)
Distrik Pasuruan
Distrik Sidoarjo
Distrik PekanbaruDistrik MedanDistrik Batam
Distrik Bekasi
Klender
Kantor Pusat
512
SBU I (Jkt)
Rayon Bandung
SBU TSJ
512
512
TSJ Palembang
TSJ Bojonegara
TSJ Kemayoran TSJ Lampung
256512
256256
Gambar Skematik Jaringan Wide Area Network (WAN) diseluruh wilayah PGN
WWW
WAN
Gedung A + Lulog
Gedung B
2950
2950
Firewall
ASA 5520
Core Switch
3750/UTP
3750/FO
Cisco
Cisco
Cisco
Alied Telesyn
Server Fam
WAN Accelerator
Bandwidth
Management
Distribution SwitchWAN Accelerator
Modem ISP
Distribution Switch
Alied Telesyn
3Com
3Com
2950
ODF
SBU / Distrik
Gambar Skematik Local Area Network (LAN) Kantor Pusat PGN
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 57
Internet connection, dikelola secara terpusat bekerjasama dengan Internet Service Provider dari Icon Plus sebagai main connection provider dengan bandwith sebesar 8 Mbps dan Telkom sebagai backup provider dengan bandwith sebesar 2 Mbps.
Gambar Tampilan display monitoring kinerja internet
Security system menggunakan Symantec sebagai antivirus dan Cisco PIX 5350 dan ASA
515E sebagai virus wall dan firewall.
Gambar Skematik dari Security System PGN
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 58
Server Farm merupakan tempat penyimpanan/pengelompokan server yang berfungsi
menyimpan aplikasi-aplikasi yang dikelola oleh SISTI baik yang berbasis financial maupun
non-financial termasuk databasenya.
Gambar Server Farm yang berada di Gedung B lantai 6
Gambar Spesifikasi teknis Server Farm PGN Kantor Pusat
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 59
Maintenance PC dan peripheralnya dilakukan oleh mitra pihak ketiga sebagai help desk.
Gambar personil help desk
Pengembangan telemetering AMR (Automatic Meter Reader), instrumentasi dan barcode.
Gambar skematik telemetring AMR, instrumentasi dan barcode
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 60
Divisi SISTI telah berhasil membuat protoype untuk Telemetering pelanggan industri
berbasis meter turbin. Perangkat tersebut telah dilakukan uji coba di pelanggan industri PT
Toyobo, distrik Karawang dan PT YKK distrik Bekasi dengan hasil memuaskan. Perangkat
tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari UPT Balai LIN – LIPI, Bandung.
Gambar Perangkat Telemetering yang terpasang di MR/S pelanggan (PT TOYOBO).
Tampak panel surya sebagai sumber energi baterry.
Saat ini sedang dikembangkan untuk versi meter orifice maupun meter ultra sonic (USM).
Manajemen telah memutuskan memasang perangkat telemetering tersebut pada semua
pelanggan industri secara bertahap mulai tahun 2009.
Selain itu Divisi SISTI saat ini juga mengelola layanan sebagai berikut :
Contact Center (2005), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan keluhan/komplain pelanggan gas secara korporat dan tersentral. dengan nomor telepon bebas pulsa 0 800 1 500 645 dan (021)5333000 untuk seluruh wilayah PGN. Saat ini Contact Center dioperasikan oleh tenaga outsourcing.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 61
Gas Online Payment (2006), Sistem ini digunakan untuk pengelolaan pembayaran online tagihan pemakaian gas pelanggan secara korporat dan tersentral.
License Agreement (2005), Guna
mendukung HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) sejak tahun 2005 Divisi Sisti telah melegalisasikan semua kebutuhan lisensi dari sistem operasi yang digunakan diseluruh komputer PGN, dengan menandatangani Enterprise Agreement dengan Microsoft Indonesia dan beberapa software license lainnya. Saat ini jumlah license yang telah terkontrak dengan Microsoft sebanyak 680 license.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 62
Awards and Certificates
The Best Three Website trophy dari Kementrian BUMN tahun 2006.
Pemenang ke dua penghargaan situs website BUMN terbaik tahun 2006 kategori Informasi Good Corporate Governance (GCG).
Buku Panduan Security Awareness tahun 2006
Automatic Meter Reading (AMR)
Certificate dari UPT Balai LIN – LIPI tahun 2008.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 63
Tety “Mother of Developer” Aryanti
Cicih “A Secretary” Warcih
Zulfikar “Oracleholic” Ali
Elfan “Mail Man” Triawan
Dani “The Analyst Boy” A. Permana
Andi “ IT master” M. Irawan
Irpan ” The Weblover”
Reza “Oracle Girl” Yusandi
Ibnu “Technology Freaks” Azka
Hari “Peripheral Man” Muladi
Riko “Hardware Analyst ” Teguh
Yatmoko “Network Boy” Nugroho
Teguh “Open Source”Umar
Kemas “LTI SBU 2 Capt.” Azhari
Bagus “LTI SBU 2 Boy” Fernata
Personil Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
Agus “Head of IT” Dihardjo
Djoko “Head of Software” Suripto
Irzal “Head of Hardware” Alizar
Zaini “Senior Analyzer” Dahlan
Endang “LTI PTGI Capt.”Suryadi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 64
Hadi “LTI SBU2 Boy” Maskur
Adia “LTI SBU I Capt. ” Purna
Popi “LTI SBU III Girl” Indriati
Subandi “LTI SBU III Boy”
Cecep “LTI SBU I boy” Subiantoro
Rikhi “LTI SBU I Boy” Narang
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 65
I. TUJUAN
Untuk menjelaskan alur atau proses kerja dan kegiatan pendukungnya di lingkungan Divisi Sistem dan Teknologi Informasi dan satuan kerja/unit lainnya.
II. RUANG LINGKUP
Petunjuk pelaksanaan ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam rangka koordinasi, yaitu:
a. Antara Bidang di lingkungan Divisi Sistem dan Teknologi Informasi.
b. Antara Divisi Sistem dan Teknologi Informasi dengan satuan kerja / unit lainnya.
III. DEFINISI
a. RAB (Rencana Anggaran Biaya) : merupakan seluruh rencana biaya yang dibutuhkan dalam suatu proyek.
b. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) : adalah suatu kegiatan yang mengkaitkan rencana kerja dengan anggaran biaya. Rencana kerja merupakan suatu kegiatan yang utuh, karena terdiri dari sub kegiatan yang tidak dapat dipisahkan.
c. FP3M : Formulir Permintaan / Pengiriman / Penerimaan Material.
d. UAT : User Acceptance Test, test uji coba sebelum diserahkan kepada User.
e. User : pengguna / pemakai.
f. Aplikasi : suatu subkelas perangkat lunak kompter yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna
g. Hardware : perangkat keras.
h. User Requirement : kebutuhan pengguna / pemakai.
i. Outsourcing : pihak ketiga
j. Inhouse : swakelola
IV. REFERENSI
a. Organisasi dan Tata Kerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
b. Pedoman Sistem Dokumentasi P-001/0.17
Tugas Pokok dan Fungsi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 66
V. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIVISI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Fungsi
Divisi Sistem dan Teknologi InformasiI mempunyai fungsi serta bertanggung jawab menyusun kebijakan, merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan sistem dan teknologi informasi serta pusat data perusahaan.
Tugas Pokok
a. Menyusun kebijakan dan strategi serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengembangan sistem informasi perusahaan berbasis Information dan Communication Technology (ICT) sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan bisnis korporat.
b. Menyusun kebijakan dan strategi serta bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi yang handal sesuai kebutuhan korporat.
c. Menyusun kebijakan dan strategi serta bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengendalian pusat data yang terintegrasi untuk mendukung seluruh satuan/unit kerja.
d. Menyusun kebijakan dan strategi pengelolaan dan pengendalian pusat data perusahaan.
e. Menetapkan standar teknologi informasi korporat.
VI. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Fungsi
Menyusun analisa dan evaluasi sistem informasi sesuai dengan kebutuhan User dalam pembuatan aplikasi komputer.
Tugas Pokok
a. Mengkoordinir pelaksanaan analisa, desain dan evaluasi sistem informasi terhadap kebutuhan User yang disesuaikan dengan perkembangan perusahaan.
b. Mengkoordinir pelaksanaan pemrograman sistem, serta monitoring dan evaluasi atas implementasi sistem aplikasi.
VII. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS OPERASI INFORMASI
Fungsi
Melaksanakan pengendalian dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, serta keamanan jaringan dan sistem informasi perusahaan.
Tugas Pokok
a. Mengkoordinir pengembangan dan evaluasi terhadap infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi perusahaan.
b. Mengkoordinir penetapan standar teknis perangkat komputer dan fasilitasnya serta pelaksanaan dukungan layanan teknis komputer.
c. Mengembangkan aplikasi dan pengawasan pemanfaatan instrumentasi dan telemetering terkait dengan aplikasi billing.
d. Mengkoordinir pengembangan dan pengendalian terhadap sistem keamanan jaringan, komunikasi perusahaan, serta kebijakan keamanan informasi perusahaan.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 67
VIII. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SUB-BIDANG PUSAT DATA
Fungsi
Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian pusat data perusahaan
Tugas Pokok
a. Melaksanakan pengendalian kinerja pusat data secara korporat.
b. Melaksanakan penyusunan alokasi data dan pengendalian akses penggunaan data, backup data, dan data integrasi pada sistem pusat data perusahaan.
IX. STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Divisi
Sistem dan
Teknologi
Informasi
Dinas
Pengembangan
Sistem Informasi
Dinas Operasi
Komputer
Sub-Bidang
Analisa Sistem
Sub-Bidang
Pemrograman
Sistem
Sub-Bidang
Pusat Data
Sub-Bidang
Jaringan Komputer
dan
Telekomunikasi
Sub-Bidang
Dukungan
Layanan Teknis
Sub-Bidang
Instrumentasi dan
Telemetering
Sub-Bidang
Keamanan
Jaringan dan
Sistem
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 68
X. PROSEDUR PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS LEVEL II
a. Satuan Kerja (User) mengajukan Permintaan Penyusunan Aplikasi dan / atau Infrastruktur kepada Divisi SISTI.
b. Divisi SISTI melakukan evaluasi terhadap Permintaan Penyusunan Aplikasi dan / atau Infrastruktur. Evaluasi mencakup ketersediaan anggaran di dalam RKAP tahun berjalan sebagai dasar penyusunan RAB dan spesifikasi teknis.
c. Dari hasil evaluasi tersebut jika dapat dilakukan secara inhouse (swakelola) maka langsung dilakukan proses Pengembangan Aplikasi dan / atau Infrastruktur. Jika diperlukan jasa pihak ketiga (outsourcing) maka dibuatkan FP3M ke Divisi LUPP untuk anggaran operasi atau Divisi Logistik untuk anggaran investasi.
d. Setelah proses pengadaan barang dinyatakan selesai oleh divisi pelaksana pengadaan maka Divisi SISTI dan pihak ketiga melaksanakan proses Pengembangan Aplikasi dan / atau Infrastruktur.
e. Setelah proses Pengembangan Aplikasi dan / atau Infrastruktur dinyatakan selesai, Divisi SISTI bersama User melakukan UAT (User Acceptance Test) dalam rangka memastikan kebutuhan User telah terpenuhi.
f. Jika hasil UAT dapat disepakati oleh kedua pihak maka pengoperasian aplikasi dan / atau infrastruktur diserahkan kepada User.
XI. PROSEDUR PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS LEVEL III – Pengembangan Aplikasi
a. Satuan Kerja (User) mengajukan Permintaan Pengembangan Aplikasi (User Requirement) ke Divisi Sisti.
b. Bidang Pengembangan Sistem Informasi melakukan evaluasi Permintaan Pengembangan Aplikasi. Evaluasi mencakup ketersediaan anggaran di dalam RKAP tahun berjalan sebagai dasar penyusunan RAB dan spesifikasi teknis.
c. Bidang Pengembangan Sistem Informasi melakukan peninjauan jenis Permintaan Pengembangan Aplikasi.
d. Jika aplikasi yang dimaksud bukan aplikasi baru, maka Bidang Pengembangan Sistem Informasi melakukan modifikasi (update) dan penyesuaian aplikasi terhadap permintaan User.
e. Jika aplikasi yang dimaksud merupakan aplikasi baru, maka Bidang Pengembangan Sistem Informasi melakukan peninjauan internal apakah aplikasi perlu dikembangkan secara out sourcing (pihak ketiga) atau dapat dilakukan secara in house (swakelola).
f. Jika dapat dikembangkan secara in house, maka Bidang Pengembangan Sistem Informasi akan melakukan proses analisa, perancangan aplikasi dan pembuatan kode program.
g. Jika dikembangkan oleh pihak ketiga, maka Bidang Pengembangan Sistem Informasi akan mengajukan FP3M (Formulir Permintaan Pengadaan dan Penerimaan Material) ke Divisi Logistik untuk kategori Investasi atau ke Divisi LUPP untuk kategori operasi.
Petunjuk Pelaksanaan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 69
h. Bidang Pengembangan Sistem Informasi bekerjasama Pihak ketiga yang terpilih melakukan pengembangan aplikasi dengan melakukan proses analisa aplikasi, perancangan aplikasi dan pembuatan kode program.
i. Setelah proses Pengembangan Aplikasi dinyatakan selesai, Bidang Pengembangan Sistem Informasi bersama User melakukan UAT (User Acceptance Test) dalam rangka memastikan kebutuhan User telah terpenuhi.
j. Jika hasil UAT dapat disepakati oleh kedua pihak maka pengoperasian aplikasi diserahkan kepada User.
XII. PROSEDUR PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS LEVEL III – Pengembangan Infrastruktur
a. Satuan Kerja (User) mengajukan Permintaan Pengembangan Infrastruktur yang terdiri dari infrastruktur, hardware atau Pemeliharaan Komputer kepada Divisi Sisti.
b. Bidang Operasi Komputer melakukan evaluasi Permintaan Pengembangan Infrastruktur. Evaluasi mencakup ketersediaan anggaran di dalam RKAP tahun berjalan sebagai dasar penyusunan RAB dan spesifikasi teknis.
c. Bidang Operasi Komputer melakukan peninjauan atas Permintaan Pengembangan Infrastruktur tersebut.
d. Jika permintaan tersebut adalah Pemeliharaan Komputer maka Bidang Operasi Komputer akan melakukan pemeliharaan komputer yang diminta.
e. Jika terkait dengan permintaan hardware/jaringan, selanjutnya Bidang Operasi Komputer akan melakukan pengecekan terhadap ketersediaan hardware/jaringan yang diminta.
f. Jika hardware/jaringan tersebut tersedia maka dilakukan proses instalasi. Jika tidak tersedia maka dilakukan pengajukan FP3M (Formulir Permintaan Pengadaan dan Penerimaan Material) ke Divisi Logistik untuk kategori investasi atau ke Divisi LUPP untuk kategori operasi.
g. Jika proses pengadaan barang dinyatakan selesai maka divisi pelaksana pengadaan menyerahkan barang kepada Bidang Operasi Komputer yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang.
h. Setelah barang diterima secara lengkap maka Bidang Operasi Komputer melakukan instalasi.
i. Setelah proses instalasi dinyatakan selesai, maka Bidang Operasi Komputer bersama User melakukan UAT (User Acceptance Test) dalam rangka memastikan kebutuhan User telah terpenuhi yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dengan tembusan kepada divisi pelaksana pengadaan.
j. Jika hasil UAT dapat disepakati oleh kedua pihak maka pengoperasian diserahkan kepada User.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 70
XIII. DIAGRAM ALIR
Proses Bisnis Level II
Proses B isnis Level II D ivis i S istem dan Teknologi In form asi
Divis i AnggaranD ivis i LUPPD ivis i LogistikD ivis i S ISTISatuan Kerja Lain
(KP/SBU )
Ya
Perm intaan
Pengadaan
Barang (O perasi)
(5)
Evaluasi Perm intaan
Aplikasi dan In frastruktur
(2)
Pengoperasian
(8)
Penyiapan
Anggaran
(3)
(6)
Pengem bangan
Aplikasi
(6.1)
Pengem bangan
Infrastruktur
(6.2) K eterangan:
(1). Satuan Kerja (Pem ohon) m engajukan perm intaan Pengem bangan Aplikasi a tau
In frastruktur ke D ivisi S isti .
(2). D ivisi S isti m engevaluasi perm intaan Aplikasi a tau In frastruktur tersebut .
(3). Penyiapan anggaran dari perm intaan aplikasi dan in frastruktur yang d im inta.
Apabila perm intaan tersebut sesuai dengan Anggaran m aka lakukan proses 4 atau 5:
(4). D ivisi S isti m em buat perm intaan Pengadaan Barang ke D ivisi Logistik jika perm intaan
tersebut m erupakan kategori Investasi.
(5). D ivisi S isti m em buat perm intaan Pengadaan Barang ke D ivisi LU PP jika perm intaan
tersebut m erupakan kategori O perasi.
(6). Sete lah perm intaan pengadaan barang se lesa i d iproses o leh D ivisi terka it d i a tas,
kem udian D ivisi S isti m elakukan :
(6 .1). Pengem bangan Aplikasi
(6 .2). Pengem bangan In frastruktur
(7). D ivisi S isti bersam a Pem ohon m elakukan pengujian (U ser Acceptance Test) terhadap
Ap likasi/In frastruktur yang d im inta untuk m em astikan bahw a apa yang te lah
d ikem bangkan sesuai dengan perm intaan Pem ohon. Jika hasil pengujian be lum sesuai,
m aka d ilakukan penyem purnaan h ingga m em enuhi perm intaan Pem ohon (kem bali ke
proses 6).
(8). Jika Aplikasi/In frastruktur te lah sesuai dengan perm intaan , se lan ju tnya d iserahkan
kepada Pem ohon untuk d ioperasikan.
Perm intaan
Penyusunan
Aplikasi dan
In frastruktur
(1)
Perm intaan
Pengadaan
Barang (Investasi)
(4)
U AT
(U ser Acceptance
Test)
(7)
T idak
Proses Bisnis
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 71
Proses Bisnis Level III – Pengembangan Aplikasi
Proses Bisnis Level III Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
Pengembangan Aplikasi
Divisi AnggaranDivisi LUPPDivisi LogistikBidang Pengembangan SistemSatuan Kerja Lain
(KP/SBU)
Evaluasi Permintaan
Aplikasi,
User Requirement
(2)
- Permintaan Aplikasi
- User Requirement
(1)
Penyiapan
Anggaran
(3)
Update Aplikasi
(5)
Aplikasi Baru?
(4)
Permintaan
Pengadaan
Barang (Operasi)
(11)
Permintaan
Pengadaan
Barang
(Investasi)
(10)
Swakelola
(in House)?
(6)
Ya
Pengembangan Oleh
Pihak ke-3
(Out Sourcing)
(12)
Pemrograman
Aplikasi
(9)
Analisa
Aplikasi
(7)
Perancangan
Aplikasi
(8)
Ya
Pengoperasian
Aplikasi
(15)
Tidak
Tidak
Tidak
Keterangan:
(1) Satuan Kerja (User) mengajukan Permintaan Pengembangan
Aplikasi (User Requirement) ke Divisi Sisti.
(2) Bidang Pengembangan Sistem Informasi kemudian
melakukan evaluasi atas permintaan tersebut.
(3) Bidang Pengembangan Sistem Informasi melakukan
pengecekan ketersediaan anggaran pada Divisi Anggaran
dalam rangka pembuatan RAB dan spesifikasi teknis.
(4) Bidang Pengembangan Sistem Informasi melakukan
pengecekan jenis permintaan, apakah merupakan aplikasi
baru atau modifikasi dari aplikasi yang sudah ada.
(5) Jika aplikasi yang dimaksud bukan aplikasi baru, maka Bidang
Pengembangan Sistem Informasi melakukan modifikasi
(update) dan penyesuaian aplikasi terhadap permintaan User.
(6) Jika aplikasi yang dimaksud merupakan aplikasi baru, Maka
Bidang Pengembangan Sistem Informasi Melakukan
peninjauan internal apakah aplikasi perlu dikembangkan
secara out sourcing (pihak ketiga) atau dapat dilakukan
secara in house (swakelola).
(7) Jika dikembangkan secara swakelola, maka Bidang
Pengembangan Sistem Informasi akan melakukan proses
Analisa Aplikasi.
(8) Dari hasil Analisa dilakukan proses perancangan terhadap
aplikasi yang akan dibuat.
(9) Setelah aplikasi dirancang, kemudian dilakukan pembuatan
kode program.
(10) Jika dikembangkan oleh pihak ketiga, maka Bidang
Pengembangan Sistem Informasi akan mengajukan FP3M
ke Divisi Logistik untuk kategori Investasi.
(11) Jika dikembangkan oleh pihak ketiga, maka Bidang
Pengembangan Sistem Informasi akan mengajukan FP3M ke
Divisi LUPP untuk kategori Operasi.
(12) Bidang Pengembangan Sistem Informasi bekerjasama pihak
ketiga yang terpilih melakukan pengembangan aplikasi.
(13) Setelah proses Pengembangan Aplikasi dinyatakan selesai,
Bidang Pengembangan Sistem Informasi bersama User
melakukan UAT (User Acceptance Test) dalam rangka
memastikan kebutuhan User telah terpenuhi.
(14) Dari hasil Analisa Aplikasi, baik Bid. Pengembangan Sistem
maupun pihak ketiga berkoordinasi dengan Bidang
Pengembangan Infrastruktur terkait dengan kebutuhan
infrastruktur.
(15) Jika hasil UAT dapat disepakati oleh kedua pihak maka
pengoperasian aplikasi diserahkan kepada User.
User
Acceptance Test
(13)
Ya
Koordinasi
dengan Bid.
Pengembangan
Infrastruktur
(14)
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 72
Proses Bisnis Level III – Pengembangan Infrastruktur
Proses Bisnis Level III Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
Pengembangan Infrastruktur
Bidang Operasi Komputer
Tersedia?
(6)
Divisi AnggaranDivisi LUPPDivisi LogistikSatuan Kerja Lain
(KP/SBU)
- Permintaan
Pengembangan
Infrastruktur
(1)
Evaluasi Permintaan
(2)
Penyiapan
Anggaran
(3)
Permintaan
Hardware/
Jaringan?
(4)
Pemeliharaan
Komputer
(5)
Ya
Instalasi
(7)
Ya
Tidak
Tidak
Penerimaan
Barang
(10)
Permintaan
Pengadaan
Barang
(Investasi)
(8)
Permintaan
Pengadaan
Barang
(Operasi)
(9)
Berita Acara
Serah terima
Pekerjaan
(15)
Berita Acara
Serah terima
Pekerjaan
(14)
Berita Acara
Serah terima
Barang
(12)
Berita Acara
Serah terima
Barang
(11)
Pengoperasian
(16)Ya
Keterangan:
(1). Satuan Kerja mengajukan Permintaan Pengembangan Infrastruktur kepada Divisi Sisti.
(2). Bidang Operasi Komputer kemudian melakukan evaluasi atas Permintaan Pengembangan Infrastruktur tersebut.
(3). Bidang Operasi Komputer melakukan pengecekan ketersediaan anggaran pada Divisi Anggaran dalam rangka pembuatan RAB dan spesifikasi
teknis.
(4). Bidang Operasi Komputer melakukan pengecekan jenis Permintaan Pengembangan Infrastruktur.
(5). Jika permintaan tersebut terkait dengan Pemeliharaan Komputer maka Bidang Operasi Komputer melaksanakan pemeliharaan komputer
termaksud.
(6). Jika terkait dengan permintaan hardware/jaringan, selanjutnya Bidang Operasi Komputer melaksanakan pengecekan ketersediaan hardware/
jaringan yang dimaksud.
(7). Jika hardware/jaringan tersebut tersedia maka dilakukan proses instalasi. Apabila tidak tersedia maka dilakukan proses 8 atau 9.
(8). Bidang Operasi Komputer akan mengajukan FP3M ke Divisi Logistik untuk kategori Investasi agar dilakukan proses pengadaan.
(9). Bidang Operasi Komputer akan mengajukan FP3M ke Divisi LUPP untuk kategori Operasi agar dilakukan proses pengadaan.
(10). Penerimaan Barang dari divisi pelaksana pengadaan.
(11). Penandatanganan Berita Acara Serah Terima barang (Investasi)
(12). Penandatanganan Berita Acara Serah Terima barang (Operasi)
(13). Setelah proses instalasi dinyatakan selesai, maka Bidang Operasi Komputer bersama User melakukan UAT (User Acceptance Test) dalam rangka
memastikan kebutuhan User telah terpenuhi.
(14). Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Instalasi (Investasi)
(15). Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Instalasi (Operasi)
(16). Jika hasil UAT dapat disepakati oleh kedua pihak maka pengoperasian diserahkan kepada User.
Tidak
User
Acceptance Test
(13)
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 73
Prosedur Operasi dan Instruksi Kerja
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 74
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 75
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 76
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 77
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 78
Revisi : 1
Tanggal : 27 Oktober 2008
(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Terselenggaranya Sistem Pengelola Proses Bisnis
Terpadu
Tersedianya Perangkat Piloting Integrasi
Telemetering Billing
TW IV 4,0% Pembuatan prototype, design, trial,
implementasi.
INV 479,8
Tersedianya TOR Aplikasi ERP TW IV 4,0% Menyusun TOR Modul Fixed Asset, Account
Payable, Cash Mngmt, Purchasing &
EB 309 1.388,2
Tersedianya Barcode Pencatat Meter TW IV 4,0% Menyiapkan Perangkat Barcode Pencatat
Meter
INV 772,7
Tersusunnya Aplikasi Gas Contract Management TW IV 4,0% Menyusun Aplikasi Gas Contract Management EB 309 488,4
Tersusunnya Aplikasi Meter Reading Validations TW IV 4,0% Menyusun Aplikasi Meter Reading
Management
EB 309 665,5
Tersusunnya Aplikasi Master Dispatching TW IV 3,0% Menyusun Aplikasi Meter Dispatchment EB 309 498,9
Tersedianya System Contact Center TW III 4,0% Installasi perangkat Kantor Pusat dan Medan. INV 679,0
2. Peningkatan Pemanfaatan Web Portal Tersedianya Sertifikat VeriSign Mail VeriSign Mail 100 %
Terpakai
2,0% Memperpanjang Sertifikasi Verisign Mail EB 309 11,5
Tersedianya Server SharePoint Portal TW I 2,0% Mengadakan Server Share Point Portal INV 726,3
3. Terjaganya Kesinambungan Aplikasi Berbasis
Oracle
Tersedianya Lisensi Oracle Finance Lisensi 100 % terpakai 3,0% Memperpanjang Lisensi Oracle Finance. EB 309 459,4
Tersedianya Lisensi Oracle HR Payroll Lisensi 100 % terpakai 3,0% Memperpanjang Lisensi Oracle HR Payroll. EB 309 313,5
Tersedianya Lisensi Oracle HR Core Lisensi 100 % terpakai 3,0% Memperpanjang Lisensi Oracle HR Core EB 309 261,3
Tersedianya Lisensi Oracle Hyperion Lisensi 100 % terpakai 3,0% Memperpanjang Lisensi Oracle Hyperion EB 309 841,8
4. Terjaganya kehandalan WAN, LAN, dan Internet Tersedianya Sambungan Internet SLA > 97,68 % 3,0% Menjaga Kehandalan Sambungan Internet EB 304 1.320,0
Tersedianya Sambungan Internet SLA > 97,68 % 3,0% Menjaga Kehandalan Backup Link Internet EB 304 528,0
Tersedianya WAN SLA > 97,42 % 3,0% Menjaga Kehandalan WAN EB 304 2.027,5
Tersedianya Backup WAN SLA > 97,42 % 3,0% Menjaga Kehandalan Backup WAN EB 304 1.013,8
Tersedianya Akses Online Payment SLA > 97,97 % 3,0% Menjaga Kehandalan Akses Online Payment EB 304 257,4
Tersedianya Akses Call Center SLA > 97,80 % 3,0% Menjaga Kehandalan Akses Call center EB 304 200,8
Switch Gedung B Kantor Pusat berfungsi optimal TW II 2,0% Peremajaan Switch Gedung B Kantor Pusat. EB 309 297,4
5. Terselenggaranya Standarisasi ICT terbaru Tersedianya Lisensi software Microsoft Lisensi 100 % terpakai 2,0% Memperpanjang Microsoft Enterprise
Agreement
EB 309 532,2
Tersedia Software Berbasis Microsoft TW I 2,0% Melakukan True-up Microsoft Enterprise
Agreement
EB 309 1.485,4
Tersedianya Lisensi Software Lisensi 100 % terpakai 2,0% Mengadakan Lisensi Software. EB 309 793,5
6. Terselenggaranya ketersediaan ICT yang handal Tersedianya Jasa Support Services TW I 2,0% Mengadakan Premier Support Services. EB 309 522,5
Tersedianya Desain DRP TW I 4,0% Menyusun Desain Disaster Recovery Plan. EB 309 461,9
7. Terselenggaranya Diklat ICT Untuk Pengelola ICT
dan User
Tersedianya Diklat ICT Jumlah Diklat = Aplikasi
terimplementasi + software
3,0% Mengadakan Pendidikan dan Latihan ICT EB 504 607,0
8.Pengintegrasian Sistem Informasi Terintegrasinya aplikasi GL dengan CSM TW I 2,0% Mengintegrasikan Aplikasi GL dengan CSM
Terintegrasinya aplikasi AR dengan GL TWII 2,0% Mengintegrasikan Aplikasi AR dengan GL
Terintegrasinya aplikasi AM dengan GL TW IV 1,0% Mengintegrasikan Aplikasi AM dengan GL
Terintegrasinya aplikasi HR dengan GL TW IV 1,0% Mengintegrasikan Aplikasi HR dengan GL
Terintegrasinya aplikasi budget dengan GL TW IV 1,0% Mengintegrasikan Aplikasi Budget dengan GL
9 Terlaksananya anggaran sesuai dengan ketetapan
RKAP.
Maksimal rupiah sesuai
ketetapan RKAP
Melaksanakan program kerja dan anggaran
secara efektif dan efisien.- Beban Material 1,0% EB.200 707,6
- Beban Jasa Pihak Ketiga 1,0% EB.300 1.298,4
- Beban Umum 1,0% EB.500 781,8
- Investasi Rutin 1,0% INV 5.105,7
10 Penyampaian Laporan Terselesaikannya usulan sesuai guideline RKAP. Sesuai guideline RKAP5%
Menyusun usulan RKAP tahun 2009.
Penyampaian laporan
sesuai dengan ketentuan :- TW I : 30 April 2008
2%
- TW II : 30 Juli 20082%
- TW III : 30 Oktober 2008 2%
100% 25.527,1
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
RENCANA KERJA TAHUN 2008
DIREKTORAT PENGEMBANGAN
SATUAN KERJA : Divisi Sistem dan Teknologi Informasi
NO SASARAN PER SATUAN KERJA KPI (KEY PERFORMANCE INDICATORS) TARGETBOBO
TPROGRAM KERJA
ANGGARAN
KODE
AKUN
RUPIAH
(Jutaan)
Efisiensi Anggaran Operasi dan Investasi rutin
(diluar program kerja).
Terselesaikannya laporan evaluasi pencapaian
RKAP per triwulan sesuai SOP anggaran.
Membuat laporan evaluasi pencapaian RKAP
per triwulan
Rencana Kerja dan IT Guideline
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 79
IT Masterplan
Application System Block diagram
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 80
IT Roadmap
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 81
Strategy map of ICT System
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 82
Proyek Sumatera Selatan Jawa Barat
/South Sumatra West Java (SSWJ)
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 83
PROYEK TRANSMISI DAN DISTRIBUSI GAS BUMI INDONESIA
Proyek Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Indonesia (PTGI) adalah
unsur pelaksana PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. yang berkedudukan di Jakarta dan
mengkoordinir seluruh proyek pembangunan jaringan pipa transmisi di wilayah Indonesia dan
distribusi gas bumi untuk wilayah di luar pengelolaan Strategic Bussiness Unit (SBU) Distribusi.
PTGI mempunyai fungsi menyelenggarakan dan mengkoordinasikan persiapan perencanaan,
pelaksanaan serta pengendalian seluruh kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan Proyek-
Proyek PTGI untuk mencapai sasaran sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan Direksi.
PTGI sudah menyelesaikan beberapa proyek dan saat ini sudah beroperasi yaitu :
1. Grissik – Duri ,28” , 536 km
2. Grissik – Singapore , 28” ,477 km
Disamping itu , PTGI juga membangun pipa transmisi dari Sumatera Selatan ke Jawa Barat
dimana untuk melaksanakannya dibagi menjadi 4 (empat) bagian Proyek SSWJ (South Sumatera
West Java), yaitu:
1. SSWJ I, meliputi proyek-proyek: Jalur Pagardewa - Labuhan Maringgai (Paralel line), Jalur
Grissik – Pagardewa, Stasiun dan fasilitasnya, Penyiapan lahan.
2. SSWJ II, meliputi proyek-proyek: Jalur Labuhan Maringgai-Cilegon, Stasiun Bojonegara,
Master Control Station Building, Ball Valve.
3. SSWJ III, meliputi proyek-proyek: Distribusi Jawa Barat, Kompresor di Pagardewa, Gas
Management System / SCADA, Pengadaan Metering Regulating Stations.
Tentang kami
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 84
4. SSWJ IV, meliputi proyek-proyek: Jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi, Jalur Muara Bekasi
– Rawa Maju, Subsea Valve, Navigational Buoys.
Proyek SSWJ yang sudah diselesaikan PTGI adalah :
1. LABUHAN MARINGGAI – CILEGON: 32” - 101.6 KM
STATUS : Pipa sudah beroperasi , Gas-in dilaksanakan pada 13 Maret 2007
2. WEST JAVA DISTRIBUTION (CP-4): 8”-16” - 46.8 KM
STATUS : Pipa sudah beroperasi , Gas mengalir ke KDL pada 14 Maret 2007, ke area
Merak pada 16 Agustus 2007, ke area Anyer pada 4 Desember 2007, dan ke area Suralaya
pada 16 Februari 2008
3. PAGARDEWA COMPRESSOR STATION: 15.000 HP
STATUS : Instalasi Gas Turbine dan Gas Compressor telah selesai, Mechanical Completion
pada 29 Februari 2008
4. PAGARDEWA – LABUHAN MARINGGAI (PARALLEL LINE): 271.6 KM
STATUS : Pipa sudah beroperasi , Gas-in dilaksanakan pada 15 Agustus 2008
5. PAGARDEWA - LABUHAN MARINGGAI: 32”- 268 KM, 28” – 4 KM
STATUS : Pipa sudah beroperasi, Gas-in dilaksanakan pada 11 Maret 2007
6. LABUHAN MARINGGAI – MUARA BEKASI : 32” ; 164.124 KM
STATUS : Pipa sudah beroperasi, Gas-in dilaksanakan pada 29 Juli 2007
7. MUARA BEKASI – RAWA MAJU : 32” ; 31.614 KM
STATUS : Pipa sudah beroperasi, Gas- in dilaksanakan pada1 Agustus 2007
8. GRISSIK-PAGARDEWA : 36” ; 196 KM
STATUS : Pipa sudah beroperasi, Gas-in dilaksanakan pada 18 Oktober 2007
Saat ini PTGI juga sedang mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan :
1. Jalur Cilegon - Serpong : 24” ; 70 Km
2. Submarine Fiber Optic Cable (SFOC) jalur Labuhan Maringgai– Cilegon : 105 Km
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 85
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 86
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 87
PTGI IN ACTION :
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 88
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 89
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 90
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 91
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 92
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 93
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 94
XIV. TUJUAN
Untuk menjelaskan alur atau proses kerja dan kegiatan pendukungnya di lingkungan
Proyek Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Indonesia (”PTGI”) PT Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk.
XV. RUANG LINGKUP
Proses bisnis ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan
koordinasi, yaitu :
c. Antar Bidang di lingkup PTGI.
d. Antara PTGI dengan satuan kerja/unit lainnya.
XVI. DEFINISI
a. AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan): adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
b. Biweekly Report: Laporan yang dibuat dan dikirimkan setiap dua minggu.
c. Desain : adalah rancangan yang diperoleh dalam proses perencanaan dan rekayasa suatu jaringan yang mencakup analisa jaringan, spesifikasi teknik material dan desain konstruksi serta perhitungan kelayakan ekonomi.
d. Desain awal (Basic Design) : adalah desain yang merupakan pengembangan konsep.
e. Desain rinci (Detail Design): adalah desain yang merupakan pengembangan desain awal atau desain rencana menyeluruh yang terperinci
f. Commissioning: adalah aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan operasi actual atau dimulainya operasi dalam kondisi yang telah disepakati untuk mendapatkan system yang aman dan stabil.
g. DPPP: Divisi Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan.
h. GTA (Gas Transportation Agreement ) : Merupakan perjanjian antara shipper dengan transporter untuk menyalurkan gas pada volume, komposisi gas dan tekanan tertentu.
i. GSA (Gas Sales Agreement) : Merupakan perjanjian jual-beli yang dilakukan oleh shipper dengan end user atau antara shipper dengan supplier berdasarkan volume, komposisi, dan tekanan tertentu.
j. KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara): Instansi Vertikal Departemen Keuangan di daerah yang berada langsung dibawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang salah satu tugas pokoknya adalah menyalurkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tugas Pokok dan Fungsi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 95
k. Loan Agreement: Dokumen kesepakatan peminjaman keuangan.
l. Mechanical Completion: Yaitu kondisi dimana semua konstruksi pipa, inspeksi, dan test sudah dilaksanakan secara lengkap termasuk NDE, hydrostatic test, pigging, dewatering, drying dan purging.
m. Monthly Report: Laporan yang dibuat dan dikirimkan setiap bulan.
n. Pengadaan Tanah : setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah.
o. P2T (Panitia Pembebasan Tanah): panitia yang dibentuk untuk membantu pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum.
p. PMC (Project Management Consultancy): adalah konsultan yang dipilih melalui proses lelang, untuk membantu, membimbing dan mendampingi PGN dalam melaksanakan Proyek.
q. Quarterly Report: Laporan yang dibuat dan dikirimkan setiap tiga bulan
r. RKUP ( Rencana Kerja Usulan Proyek) : adalah satu kegiatan utuh rencana investasi proyek pengembangan jaringan pipa gas dan fasilitasnya
s. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) : adalah suatu kegiatan yang mengkaitkan rencana kerja dengan anggaran biaya. Rencana kerja itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang utuh, karena terdiri dari sub kegiatan-sub kegiatan yang tidak dapat dipisahkan.
t. Weekly Report: Laporan yang dibuat dan dikirimkan setiap satu minggu.
XVII. REFERENSI
a. Organisasi dan Tata Kerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk.
b. Pedoman Sistem Dokumentasi, P-001/0.17.
XVIII. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KOORDINATOR PELAKSANA PTGI
Fungsi
Koordinator Pelaksana Proyek berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama melalui Direktur Pengembangan dengan fungsi Menyelenggarakan dan
mengkoordinasikan persiapan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian seuruh
kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan Proyek-Proyek PTGI untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan Direksi.
Tugas Pokok
a. Mengkoordinir penyiapan, perencanaan dan pengendalian jadwal pelaksanaan proyek, penyusunan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan dan penyelesaian masing-masing proyek, pengendalian kegiatan-kegiatan prakonstruksi dan sinkronisasi seluruh kegiatan commissioning, SCADA, telekomunikasi, infrastruktur gas management system serta pekerjaan jasa konsultan yang sifatnya terintegrasi.
b. Mengkoordinir penyiapan kegiatan analisa data untuk perencanaan jaringan dalam rangka
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 96
pelaksanaan difinitive survey yang diperlukan untuk pembuatan detail desain serta penyusunan perkiraan biaya (engineering estimate).
c. Mengkoordinir kerjasama dengan Instansi terkait baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, Pertamina serta perusahaan kontraktor bagi hasil minyak dan gas bumi dalam rangka pelaksanaan Proyek, pengelolaan aspek hukum, pengendalian pengurusan kontrak-kontrak serta koordinasi penyiapan rencana komersialisasi usaha.
d. Mengkoordinir pengelolaan keuangan dan perbendaharaan proyek berdasarkan norma akuntansi serta pengelolaan administrasi dan sumber daya manusia yang tertib sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
e. Mengkoordinir pengendalian sistem kerja yang efektif dan efisien serta pengendalian mitra kerja
XIX. TUGAS POKOK DAN FUNGSI WAKORPEL BIDANG ENJINIRING
Fungsi
Wakil Koordinator Pelaksana Proyek Bidang Enjiniring mempunyai fungsi membantu dan
mewakili Koordinator Pelaksana Proyek dalam melaksanakan fungsi di bidang Enjiniring dan
pengendalian proyek dalam rangka pencapaian tujuan proyek.
Tugas Pokok
a. Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan-kegiatan prakonstruksi dan sinkronisasi seluruh kegiatan commissioning, SCADA, telekomunikasi, infrastruktur gas management system serta pekerjaan jasa konsultan yang sifatnya terintegrasi
b. Mengkoordinir penyiapan rekayasa jaringan yang mencakup proses mekanik, instrumen dan sipil sesuai dengan rencana kerja.
c. Mengkoordinir penyiapan kegiatan analisa data untuk perencanaan jaringan dalam rangka pelaksanaan difinitive survey yang diperlukan untuk pembuatan detail desain
d. Mengkoordinir penyusunan perkiraan biaya (Engineering Estimate).
e. Mengkoordinir penyiapan dan penyusunan rencana jadwal pelaksanaan proyek di lingkungan PTGI.
f. Mengkoordinir pengelolaan sistem informasi manajemen keproyekan (Project Management Information System).
g. Monitoring pelaksanaan GTA (Gas Transportation Agreement) dan PSR ( PGN System Role).
h. Mengkoordinir pelaksanaan verifikasi “variation order" yang terkait dengan pelaksanaan Proyek.
i. Mengkoordinir laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan penyelesaian proyek-proyek di lingkungan PTGI.
XX. TUGAS POKOK DAN FUNGSI MANAJER PENGENDALIAN PROYEK
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 97
Fungsi
Manager Pengendalian Proyek mempunyai fungsi melaksanakan pengendalian fisik proyek-
proyek, pengendalian dan monitoring dana, pengendalian kegiatan-kegiatan pra-konstruksi
serta pengelolaan sistem informasi manajemen keproyekan (Project Management Information
System).
Tugas Pokok
a. Mengendalikan kegiatan-kegiatan pra-konstruksi dan sinkronisasi kegiatan keproyekan serta pekerjaan jasa konsultan yang sifatnya terintegrasi.
b. Menyusun rencana dan pengendalian jadwal pelaksanaan proyek di lingkungan PTGI.
c. Mengelola sistem informasi manajemen keproyekan (Project Management Information System).
d. Menyusun laporan pertanggung jawaban di bidang pengendalian proyek atas pelaksanaan penyelesaian proyek.
e. Menyusun Project Prosedural Manual (PPM) dan Progress Measurement Rules (PMR).
f. Menyiapkan data dan informasi sehubungan dengan Appraisal Mission.
XXI. TUGAS POKOK DAN FUNGSI WAKORPEL BIDANG ADMINISTRASI
Fungsi
Wakil Koordinator Pelaksana Proyek Bidang Administrasi mempunyai fungsi membantu dan
mewakili Koordinator Pelaksana Proyek dalam melaksanakan fungsi di bidang administrasi
dan keuangan serta pertanahan dan perizinan dalam rangka pencapaian tujuan proyek.
Tugas Pokok
a. Mengkoordinir kerja sama dengan instansi terkait dalam proses pembebasan tanah, sertifikasi dan perijinan.
b. Mengkoordinir pengendalian masalah-masalah perijinan yang terkait dengan keproyekan baik selama pelaksanaan proyek, maupun perijinan untuk proyek mendatang.
c. Mengkoordinir pelaksanaan kerjasama dengan Instansi terkait serta perusahaan kontraktor bagi hasil minyak dan gas bumi dalam rangka pelaksanaan Proyek.
d. Mengkoordinir pengelolaan keuangan dan perbendaharaan proyek berdasarkan peraturan yang berlaku.
e. Mengkoordinir pengelolaan kontrak-kontrak pengadaaan barang dan jasa yang terkait dengan pelaksanaan proyek di lingkungan PTGI.
f. Mengkoordinir pengelolaan verifikasi pembayaran terhadap kontrak-kontrak pengadaan material/barang dan jasa proyek serta material lainnya sesuai dokumen kontrak.
g. Mengkoordinir pengelolaan administrasi dan sumber daya manusia yang tertib sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 98
h. Mengkoordinir pengelolaan kontrak-kontrak kerja dan penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan.
i. Mengkoordinir pengelolaan seluruh dokumentasi yang terkait dengan pelaksanaan proyek di lingkungan PTGI.
j. Mengkoordinir pengendalian kebutuhan fasilitas dan prasarana yang terkait dengan pelaksanaan proyek di lingkungan PTGI.
k. Mengkoordinir laporan pertanggungjawaban fungsi administrasi atas pelaksanaan penyelesaian proyek.
XXII. TUGAS POKOK DAN FUNGSI MANAJER PERTANAHAN DAN PERIJINAN
Fungsi
Manager Pertanahan dan Perijinan mempunyai fungsi membantu Wakil Koordinator
Pelaksana Proyek bidang Administrasi dalam pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan
institusi yang terkait guna penyelesaian permasalahan pertanahan, perijinan (PLP) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Tugas Pokok
a. Melakukan kerja sama dengan instansi terkait dalam proses pembebasan tanah, dan perijinan.
b. Mengendalikan masalah-masalah perijinan yang terkait dengan keproyekan baik selama pelaksanaan proyek, maupun perijinan untuk proyek mendatang.
c. Mengkoordinir pelaksanaan kerjasama dengan instansi terkait serta perusahaan kontraktor bagi hasil minyak dan gas bumi dalam rangka pelaksanaan proyek
d. Mengendalikan penyusunan laporan pertanggungjawaban serta pengelolaan kearsipan sehubungan dengan kegiatan pertanahan dan perijinan.
XXIII. TUGAS POKOK DAN FUNGSI MANAJER KEUANGAN DAN ADMINISTRASI
Fungsi
Manager Keuangan dan Administrasi mempunyai fungsi membantu Wakil Koordinator
Pelaksana Proyek Bidang Administrasi dalam melaksanakan pengelolaan keuangan,
akuntansi, kontrak, dan layanan umum, sumber daya manusia dan pengelolaan seluruh
dokumentasi yang terkait dengan pelaksanaan proyek di lingkungan PTGI.
Tugas Pokok
a. Mengelola keuangan dan perbendaharaan proyek yang meliputi penyiapan rencana anggaran dan pembiayaan proyek, penyelenggaraan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan PTGI sesuai peraturan yang berlaku.
b. Mengelola kegiatan akuntansi, sumber daya manusia dan prosedur akuntansi yang berlaku.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 99
c. Mengendalikan pengelolaan kontrak-kontrak pengadaaan material/barang dan jasa yang terkait dengan pelaksanaan proyek di lingkungan PTGI.
d. Mengelola pelaksanaan peraturan perpajakan sesuai peraturan yang berlaku.
e. Melaksanakan pemeliharaan dan pengadministrasian surat berharga dan asset.
f. Mengelola pelaksanaan verifikasi pembayaran terhadap kontrak-kontrak pengadaan material/barang dan jasa proyek serta material lainnya sesuai dokumen kontrak.
g. Mengelola sumber daya manusia yang meliputi kesejahteraan pegawai, administrasi kepegawaian, pembinaan tenaga kerja serta perencanaan kebutuhan dan proses pengadaan tenaga kerja non organik (apabila diperlukan sesuai dengan aturan yang berlaku).
h. Menyusun dan mengendalikan kontrak-kontrak kerja dan penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan.
i. Mengelola seluruh dokumentasi yang terkait dengan pelaksanaan proyek yang telah selesai dilaksanakan di lingkungan PTGI.
j. Mengelola administrasi dan tata usaha kantor, penyiapan sarana dan prasarana kantor, jamuan tamu, transportasi serta perjalanan dinas.
k. Memonitor Tender Committee dalam proses pengadaan material/barang dan jasa.
l. Mengendalikan penyusunan laporan pertanggung jawaban di bidang keuangan dan administrasi atas pelaksanaan penyelesaian proyek
XXIV. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KELOMPOK COMMUNITY DEVELOPMENT
Fungsi
Kelompok Community Development mempunyai fungsi merencanakan dan menyusun
program hubungan dan pengembangan masyarakat, memelihara hubungan komunikasi dan
koordinasi dengan unsur pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait, melaksanakan
pemeliharaan lingkungan ekologi (RKL dan RPL), lingkungan sosial kemasyarakatan serta
tugas-tugas yang terkait dengan kehumasan proyek PTGI.
Tugas Pokok
a. Menyusun rencana dan program hubungan dan pengembangan masyarakat (community development) sesuai dengan penilaian (survey) atas kondisi lingkungan setempat.
b. Mengelola hubungan komunikasi dan koordinasi dengan unsur Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain yang terkait dengan penyelesaian pekerjaan PTGI.
c. Mengelola kegiatan kehumasan di lingkungan PTGI.
d. Mengelola pemeliharaan lingkungan ekologi ( RKL & RPL )
e. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan asset perusahaan berupa tanah dan jaringan pipa beserta fasilitas penunjangnya sampai dengan proyek siap dioperasikan.
f. Menyusun laporan pertanggungjawaban di bidang Community Development atas pelaksanaan penyelesaian proyek.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 100
XXV. TUGAS POKOK DAN FUNGSI MANAJER PROYEK
Fungsi
Manager Proyek mempunyai fungsi melaksanakan pembangunan jaringan pipa transmisi dan
distribusi gas bumi beserta fasilitas dan sistem penunjangnya sampai siap dioperasikan
Tugas Pokok
a. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan konstruksi, pengevaluasian dan pemantauan atas perubahan dalam pelaksanaan konstruksi serta pelaksanaan uji coba, “pre-commisioning” dan “commissioning”.
b. Mengkoordinir kegiatan detail enjiniring, penyusunan HPS dan spesifikasi kebutuhan material / barang dan jasa.
c. Mengendalikan distribusi material/barang dan jasa sesuai kebutuhan yang berlaku pada tingkat proyek.
d. Mengendalikan „Quality Assurance‟ dan „Quality Control‟, pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta lindung lingkungan.
e. Mengendalikan penyiapan rencana anggaran proyek, verifikasi pembayaran kepada pihak ketiga, pengelolaan sumber daya manusia, pengurusan perijinan dan pengendalian kontrak-kontrak serta pengelolaan kegiatan hubungan kemasyarakatan dan penyelesaian masalah pertanahan.
f. Mempersiapkan bahan-bahan serah terima proyek yang telah selesai untuk dioperasikan.
g. Melaksanakan sistem operasi dan pengelolaan pengamanan yang terkait dengan penyelesaian pekerjaan proyek.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 101
XXVI. STRUKTUR ORGANISASI
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 102
XXVII. P PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS LEVEL II
A. GTA/GSA/LOAN AGREEMENT/AMDAL dan BASIC DESIGN telah disusun dan disahkan oleh tim terkait. Direksi menugaskan proyek untuk melaksanakan Proyek sesuai dengan GTA/GSA/LOAN AGREEMENT/AMDAL dan BASIC DESIGN yang ada.
B. Proyek mulai menyusun Anggaran berupa RKUP, RKUP yang dibuat kemudian dievaluasi oleh Komite Anggaran.
C. Setelah proses evaluasi dan klarifikasi RKUP maka dihasilkan RKAP yang kemudian disahkan oleh Direktur Utama.
D. Dalam pelaksanaan RKAP Proyek, ada dua alternative yaitu: Alt.1. Bila dalam pelaksanaan pekerjaan proyek dibutuhkan jasa Konsultan
- Korpel membuat permintaan pengadaan jasa konsultan ke Direksi.
- Direksi memerintahkan kepada panitia lelang untuk melaksanakan pengadaan barang
dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Proses pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh panitia lelang sehingga
menghasilkan calon pemenang Konsultan/PMC dan dimintakan persetujuan ke Direksi.
- Direksi menyetujui pemenang dan melakukan penandatanganan Kontrak.
- PMC bersama dengan Tim Engineering melakukan penyiapan dokumen konstruksi.
Alt. 2. Bila dalam pelaksanaan pekerjaan dinilai tidak diperlukan jasa Konsultan.
- Pelaksanaan RKAP langsung dilaksanakan oleh tim terkait guna menyiapkan dokumen
konstruksi dan melakukan pengadaan tanah serta perijinan.
E. Setelah dihasilkan dokumen konstruksi, maka proyek siap dijalankan. Korpel membuat permintaan pengadaan jasa konstruksi ke Direksi.
F. Direksi memerintahkan kepada panitia lelang untuk melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku
G. Proses pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh panitia lelang sehingga menghasilkan calon pemenang lelang (Supplier dan atau Kontraktor Pelaksana)
H. Direksi menyetujui pemenang dan melakukan penandatanganan Kontrak.
I. Tanah harus telah terbebaskan 100% pada saat mulai pelaksanaan kontrak.
J. Pelaksanaan kontrak oleh kontraktor pelaksana selain dimonitor oleh masing-masing proyek juga dimonitor DPPP.
K. Dalam pelaksanaan kontrak dihasilkan laporan-laporan berupa laporan mingguan, dua mingguan, bulanan dan tiga bulanan.
L. Pelaksanaan pekerjaan selesai dengan adanya Mechanical Completion dan dilaksanakannya commissioning.
M. DPPP akan mengkoordinir pelaksanaan serah terima sehingga dihasilkan Berita Acara (BA) Serah Terima yang diserahkan kepada Direksi.
N. Unit Operasi megoperasikan jaringan.
Petunjuk Pelaksanaan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 103
XXVIII. PETUNJUK PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS LEVEL III
A. Berdasarkan RKAP yang telah disahkan oleh direksi dilakukan evaluasi bentuk pekerjaan yang termuat dalam RKAP.
B. Dari hasil evaluasi dapat diputuskan apakah diperlukan adanya Konsultan untuk membantu proses pelaksanaan Proyek.
C. Bila tidak diperlukan adanya konsultan, proses dilanjutkan dengan proses perijinan, pembebasan tanah oleh tim tanah dan peyiapan dokumen konstruksi oleh tim Engineering.
D. Proses pembebasan tanah atas:
- Pembentukan P2T:
yaitu pembentukan panitia untuk membantu pengadaan tanah bagi pelaksanaan
pembangunan untuk kepentingan umum
- Sosialisasi:
Penjelasan atau penyuluhan kepada masyarakat yang terkena rencana pembangunan
dan/atau pemegang hak atas tanah mengenai rencana dan tujuan pengadaan tanah
tersebut dalam bentuk konsultasi publik baik melalui tatap muka, media cetak, maupun
media elektronik agar dapat diketahui oleh seluruh masyarakat yang terkena rencana
pembangunan dan/atau pemegang hak atas tanah.
- Inventarisasi:
Penelitian dan inventarisasi atas tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda lain
yang ada kaitannya dengan tanah haknya akan dilepaskan atau diserahkan.
- Pengumuman:
Pengumuman atas hasil inventarisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya,
Kantor Camat dan Kantor Kelurahan/Desa selama satu bulan
- Masa sanggah:
Masa tenggang atau kesempatan bagi masyarakat yang terkena terkena rencana
pembangunan mengajukan keberatan atas hasil inventarisasi
- Musyawarah harga:
kegiatan yang mengandung proses saling mendengar, saling memberi dan saling
menerima pendapat serta keinginan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk
dan besarnya ganti rugi dan masalah lain yang berkaitan dengan kegiatan pengadaan
tanah atas dasar kesukarelaan dan kesetaraan antara pihak yang mempunyai tanah,
bangunan, tanaman, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah dengan pihak
yang memerlukan tanah.
- Pembayaran ganti rugi :
penggantian terhadap kerugian sebagai akibat pengadaan tanah kepada yang
mempunyai tanah, bangunan, tanaman, dan/atau benda-benda lain yang berkaitan
dengan tanah yang dapat memberikan kelangsungan hidup yang lebih baik dari tingkat
kehidupan sosial ekonomi sebelum terkena pengadaan tanah.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 104
- Sertifikasi:
Proses administrasi untuk mendapatkan surat tanda bukti hak atas tanah
E. Jika diperlukan konsultan:
- Korpel membuat permintaan pengadaan jasa konsultan ke Direksi.
- Direksi memerintahkan kepada panitia lelang untuk melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Proses pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh panitia lelang sehingga menghasilkan calon pemenang Konsultan PMC.
- Direksi menyetujui pemenang dan melakukan penandatanganan Kontrak.
- PMC bersama dengan Tim Engineering melakukan penyiapan dokumen konstruksi.
F. Setelah dihasilkan dokumen konstruksi, maka proyek siap dijalankan, Korpel membuat permintaan pengadaan jasa konstruksi ke Direksi.
G. Direksi memerintahkan kepada panitia lelang untuk melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku
H. Proses pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh panitia lelang sehingga menghasilkan calon pemenang lelang (Supplier dan atau Kontraktor Pelaksana)
I. Direksi menyetujui pemenang dan melakukan penandatanganan Kontrak.
J. Tanah harus telah terbebaskan 100% pada saat mulai pelaksanaan kontrak.
K. Pelaksanaan kontrak terdiri atas:
Proses Konstruksi
- Proses ini menghasilkan progress (kemajuan pekerjaan).
- Kemajuan Pekerjaan menghasilkan dokumen-dokumen serta laporan-laporan yang
digunakan kontraktor untuk melakukan penagihan (invoice) biaya pelaksanaan proyek.
- Laporan-laporan dari kontraktor digunakan sebagai data untuk menganalisa kemajuan
pekerjaan dan sebagai bahan untuk membuat laporan-laporan Proyek, seperti: laporan
mingguan, laporan dua mingguan, laporan bulanan, laporan tiga bulanan, dan laporan
tahunan.
- Pelaksanaan pekerjaan selesai 100% dengan adanya Mechanical Completion dan
dilaksanakannya commissioning
- Pelaksanaan pekerjaan proyek ikut di monitor oleh DPPP, bila progress telah mencapai
100% maka DPPP sebagai koordinator serah terima akan mengkoordinir pelaksanaan
serah terima sehingga dihasilkan BA Serah Terima yang diserahkan kepada direksi.
Proses Administrasi
- Invoice yang dikirimkan oleh kontraktor, di verifikasi oleh tim verifikasi bersama dengan
PMC.
- Bila invoice telah benar dan semua dokumen pendukung telah lengkap dan telah disetujui
oleh Manajer Proyek, maka dimintakan persetujuan dari Korpel.
- Korpel membuat permohonan persetujuan pembayaran kepada Direktur Pengembangan.
Setelah Dirbang menyetujui, proses pembayaran dilakukan oleh Divisi Perbendaharaan
atas persetujuan Direktur Keuangan.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 105
XXIX. DIAGRAM ALIR Proses Bisnis Level II
Proses Bisnis
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 106
Proses Bisnis Level III
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 107
Pengembangan Distribusi Jawa Barat
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 108
A. Tentang Kami
Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi Gas Bumi Jawa Barat, atau biasa disingkat
PDJB, dibentuk tahun 2004 dalam rangka mengantisipasi tambahan volume penyaluran gas bumi
yang direncanakan berasal dari sumber gas di Provinsi Sumatera Selatan dengan cara
memperkuat dan menambah jaringan pipa distribusi di wilayah Jawa Bagian Barat (daerah operasi
SBU I). Dalam Pelaksanaannya, PDJB akan membangun jaringan distribusi sepanjang ± 310 km
beserta fasilitasnya dengan sumber dana berasal dari Pinjaman Bank Dunia (IBRD) sebesar USD
86 Juta dan sumber dana internal PGN sebesar USD 145 Juta (Capital Expenditure RKAP Tahun
2009). Pemasangan jaringan dilengkapi fasilitas penunjang seperti MR/S, Offtake Station, dan
SCADA Gas Management System.
Pekerjaan pembangunan jaringan meliputi paket-paket pekerjaan yang terdiri dari:
a. 17 paket untuk sumber dana WB, terdiri dari:
3 paket kategori works:
1 (satu) paket pemasangan pipa cabang untuk area Banten (IFB-8A)
2 (dua) paket pemasangan pipa service & MRS pelanggan untuk area Banten (IFB-
9A) dan Greater Jakarta & Karawang (IFB-9B)
10 paket kategori goods:
2 (dua) paket pengadaan pipa induk untuk area Banten (IFB-1) dan Greater Jakarta
& Karawang (IFB-2)
4 (empat) paket fasilitas penunjang operasional jaringan pipa (Offtake Station (IFB-
3), SCADA & Telkom (IFB-4), Special Tools for O&M (IFB-7A&B))
4 (empat) paket pengadaan barang (Pipa (IFB-5&5A) dan MRS (IFB-6A&B))
4 paket kategori services:
Pengadaan Jasa Konsultan (PMC),
Third Party Inspection (TPI) untuk sertifikasi paket IFB-1 dan 3,
Konsultan LTCS (Long-term Technical Collaboration Services),
Individual Consultant For Gas Pricing Framework
b. 28 paket untuk sumber dana APGN, terdiri dari 10 paket utama dan 18 paket pendukung:
7 (tujuh) paket pemasangan pipa induk,
2 (dua) paket pemasangan pipa cabang,
1 (satu) paket pemasangan pipa servis dan MRS,
5 (lima) paket pengadaan material (pipa, valve, fitting, MRS, dll)
8 (delapan) paket tambahan, yaitu: CNG Filling Station, 2 lokasi SPBG,
pembangunan gudang, dll
Tentang Kami
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 109
5 (lima) paket konsultan, yaitu: PMC, Konsultan Hukum, Third Party Inspection,
PJIT dan UKL/UPL untuk CNG Filling Station
Untuk melaksanakan aktivitas tersebut, PDJB dipimpin oleh seorang Koordinator Pelaksana
(Korpel) yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama melalui Direktur Pengembangan. Dalam
operasional tugasnya, Koordinator Pelaksana dibantu oleh:
2 pejabat setingkat Kepala Divisi
7 pejabat setingkat Kepala Dinas
Adapun jumlah pegawai per-Desember 2008 sebesar 138 orang dengan komposisi sbb:
► Organik
- Korpel 1 - - 1
- Peringkat Jabatan III (setingkat Kadiv) - 1 1 2
- Peringkat Jabatan IV (setingkat Manager) 2 3 2 7
- Peringkat Jabatan V (setingkat Ast. Manager) - 2 - 2
- Peringkat Jabatan VI (setingkat Specialist I) 1 1 - 2
- Peringkat Jabatan VII (Staf) 3 13 4 20
- Peringkat Jabatan VIII (Pelaksana) 6 7 1 14
Subtotal* 13 27 8 48
► PKWT (Termasuk Jasa Profesi) 5 15 3 23
► Outsourcing 6 61 - 67
24 103 11 138*Note: - Sebanyak 6 orang sedang melanjutkan pendidikan di Akamigas
- Sebanyak 7 orang merangkat jabatan di Divisi Logistik dan PTGI
TOTAL
TABEL
KOMPOSISI SDM PDJB
PER DESEMBER 2008
STATUS
TOTAL
FUNGSI
PENGADAAN
FUNGSI
PROYEK
FUNGSI
KORPEL
Fungsi Korpel menempati kantor di Gedung C, fungsi Pengadaan di Gedung B, dan fungsi
Proyek di Gedung Daan Mogot.
Untuk mencapai tujuan organisasi, para personal PDJB memiliki komitmen bersama yakni :
“Menjadi Individu Yang Berdisiplin Tinggi Untuk Bersinergi dan Selalu
Meningkatkan Potensi Diri Dalam Mencapai Visi & Misi PGN”.
Personil PDJB
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 110
Dalam pelaksanaan pekerjaan, PDJB menggunakan Acuan Kerja antara lain adalah sebagai
berikut:
Erlangga “Korpel
PDJB”
M. Komaruddin
“Mgr Proyek
PDJB”
Triyono H
“Mgr Pengadaan
Barang/Jasa”
Joki Eko JH
“Mgr Pengendalian
Proyek”
Surjadi
“Mgr Konstruksi”
Budiarto
“Mgr Pengendalian
pengadaan brg/jasa”
Achmad Yulianto
“Mgr Keuangan dan
Administrasi”
Lita Sriwulandari
“Mgr Administrasi
dan Kontrak”
Syafruddin Lubis
“Mgr Administrasi
pengadaan brg/jasa”
Lintong S Silalahi
“Mgr QA QC&K3PL”
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 111
I. Bidang Pengadaan Barang & Jasa a. Keputusan Presiden tahun 2003 tanggal 3 November 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa b. Keputusan Direksi No. 013901.K/901/UT/2005 tanggal 9 September 2003 tentang
Tata Cara Pengadaan Barang & Jasa c. World Bank Guidance for Procurement
II. Bidang Konstruksi
a. Construction Survey Procedure b. Pipe Hauling & Stringing Procedure c. Pipeline Installation Procedure d. Elbow Cutting Procedure e. Inland Transportation Procedure f. Welding Line-up Procedure g. Holiday Test Procedure h. Tie-in Procedure i. Pre-Commissioning Procedure j. Handling, Storage and Transportation Procedure k. Prosedur Operasional Serah Terima Pipa dan/atau Kompresor dan/atau Fasilitas
Penunjang
III. Bidang Administrasi Kontrak
a. Keputusan Presiden tahun 2003 tanggal 3 November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa
b. Keputusan Direksi No. 013901.K/901/UT/2005 tanggal 9 September 2003 tentang Tata Cara Pengadaan Barang & Jasa
c. World Bank Guidance for Procurement
IV. Bidang QA/QC dan HSE
a. QA/QC Procedure b. Inspection Test & Plan for Pipe Mill c. Inspection Test & Plan for Structural Steel Bridge Installation Work d. Inspection Test & Plan for External Coating e. Material Welding Consumable Control Procedure f. Welding & Repair Procedure g. NDE Procedure h. De-Watering, Drying, & Purging Procedure i. Safety, Health & Environmental (SHE) Procedure j. Environmental Management & Monitoring Plan Procedure k. Commissioning Procedure
V. Bidang Keuangan dan Administrasi
a. Manual Akuntansi berdasarkan Instruksi Direksi No.023600.K/80/Keu/2004 b. Prosedur Operasi Pengendalian dan Pelaporan Anggaran c. Prosedur Operasi Perencanaan dan Usulan Kebutuhan Pekerja d. Instruksi Direksi No.022000.K/78/UM/2004 tentang Perencanaan, Pemenuhan dan
Penggunaan Jasa Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja (Outsourcing)
VI. Bidang Pengendalian Proyek
a. Prosedur Operasi Pelaporan dan Pengendalian Proyek b. Organisasi dan Tata Kerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk untuk PDJB c. Schedule CMS Rev-2 tanggal 9 Februari 2006
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 112
XXX. TUJUAN
Untuk menjelaskan alur atau proses kerja dan kegiatan pendukungnya di lingkungan Proyek
Pengembangan Jaringan Distribusi Gas Bumi Jawa Barat dan satuan kerja/unit lainnya.
XXXI. RUANG LINGKUP
Proses bisnis ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan koordinasi,
yaitu :
e. Antar Bidang di lingkup PDJB.
f. Antara PDJB dengan satuan kerja/unit lainnya.
XXXII. DEFINISI
u. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan): adalah suatu kegiatan yang mengkaitkan rencana kerja dengan anggaran biaya. Rencana kerja itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang utuh, karena terdiri dari sub kegiatan-sub kegiatan yang tidak dapat dipisahkan.
v. Master Plan: adalah rencana yang menjadi landasan PDJB dalam melaksanakan kegiatannya. Rencana ini terdiri dari jenis-jenis kegiatan dan anggaran biayanya.
XXXIII. REFERENSI
a. Organisasi dan Tata Kerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk untuk PDJB
XXXIV. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PDJB
Fungsi
Fungsi utama PDJB adalah menyelenggarakan persiapan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan proyek distribusi di Wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
Tugas Pokok
1. Penyiapan, perencanaan, dan pengendalian jadwal pelaksanaan proyek, pengendalian kegiatan-kegiatan prakonstruksi, dan sinkronisasi seluruh kegiatan “pre-commissioning” dan “commissioning”, pekerjaan jasa konsultan yang sifatnya terintegrasi, serta menyusun laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan dan penyelesaian proyek.
2. Penyiapan kegiatan analisa data untuk perencanaan jaringan dalam rangka pelaksanaan definitive survey yang diperlukan untuk pembuatan detail desain serta meyusun perkiraan biaya (engineering estimate), proses pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan proyek serta memonitor implementasi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
3. Pembinaan kerjasama dengan instansi terkait baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, Pertamina serta perusahaan kontraktor bagi hasil minyak dan gas bumi dalam rangka pelaksanaan Proyek, pengelolaan aspek hukum, mengendalikan pengurusan kontrak-kontrak serta koordinasi penyiapan rencana komersialisasi usaha.
4. Pengelolaan keuangan dan perbendahraan proyek berdasarkan norma akuntansi serta pengelolaan administrasi dan sumber daya manusia yang tertib sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Tugas Pokok dan Fungsi
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 113
5. Pengendalian sistem kerja yang efektif dan efisien serta pengendalian mitra kerja.
XXXV. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DIRECTOR OF DEVELOPMENT
(Bambang Banyudoyo)
Procurement Manager
(Triyono Heriyanto)
QA/QC Manager
and K3PL
(Lintong)
Administration
Contract & Logistics
Manager
(Lita Sriwulandari)
Project Manager
(Komaruddin)
DOMESTIC GAS MARKET DEVELOPMENT PROJECT
PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk
Construction &
Engineering
Manager
(Surjadi)
Procurement Control
Manager
(Budiarto)
Procurement
Administration Manager
(Syafrudin Lubis)
West Java Gas Distribution
Optimization Team
(Subanendro)
PROJECT COORDINATOR
(Erlangga)
PGN Indonesia Gas
Transmission Project
PGN Board Of Directors Decree
Number : 02500.K/12/UT/2008
Date : Februari 1st , 2008
Strategic Business Unit I
Project Control Manager
(Joki Eko J.H)
Finance & Administration
Manager
(Achmad Yulianto)
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 114
XXXVI. PROSEDUR PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS LEVEL II
a. Divisi PPP menyiapkan basic design kemudian disampaikan ke Direksi untuk proses persetujuannya.
b. Direksi menyetujui GTA /GSA /Loan Agreement /AMDAL /Basic Design kemudian menugaskan Proyek untuk melaksanakan GTA /GSA /Loan Agreement /AMDAL /Basic Design tersebut.
c. Dari permintaan tersebut, Proyek kemudian melaksanakan penyusunan RKUP Proyek.
d. Hasil RKUP Proyek dievaluasi oleh Komite Anggaran untuk kemudian disahkan oleh Direksi.
e. Setelah RKUP Proyek disahkan, Proyek melaksanakan RKAP berupa permintaan pengadaan jasa konsultan (PMC & Konsultan Hukum)
f. Permintaan Pengadaan Jasa Konsultan harus mendapatkan persetujuan Direksi terlebih dahulu sebelum dilakukan proses pengadaan jasa konsultan oleh Panitia Lelang.
g. Selanjutnya setelah semua persyaratan terpenuhi, Panitia Lelang menyerahkan usulan kepada Direksi untuk selanjutnya dilakukan penunjukan Konsultan.
h. Konsultan terpilih bertugas menyiapkan dokumen jaringan pipa & fasilitasnya. Hasilnya direview dan disahkan oleh Divisi PPP.
i. Selanjutnya Proyek melakukan permintaan pengadaan material, konstruksi, dan tanah kepada Direksi.
j. Direksi kemudian memerintahkan Panitia Lelang melakukan proses pengadaan material, konstruksi dan tanah.
k. Setelah semua persyaratan pengadaan material, konstruksi dan tanah terpenuhi, Panitia Lelang meminta persetujuan Direksi untuk melakukan penunjukan pemenang.
l. Kontrak kerja dilakukan Proyek setelah penyiapan dokumen jaringan & fasilitasnya selesai.
m. Proyek melaksanakan kontrak sampai dengan kegiatan mechanical completion dan commissioning selesai.
n. Implementasi pelaksanaan kontrak dilaporkan proyek secara periodik (mingguan, dua mingguan, bulanan, triwulanan dan tahunan).
o. Divisi PPP melakukan fungsi monitoring pekerjaan dari pelaksanaan proyek sampai selesai.
Setelah kegiatan proyek selesai, Divisi PPP mengkoordinir pelaksanaan serah terima pekerjaan
yang dibuktikan dengan pembuatan Berita Acara Serah Terima. Selanjutnya menyerahkannya
kepada Unit Operasi untuk pengoperasian jaringan melalui beberapa tahap serah terima aset
sesuai Prosedur Serah Terima Aset.
XXXVII. PROSEDUR PELAKSANAAN BUSINESS PROCESS LEVEL III
Petunjuk Pelaksanaan
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 115
a. Direksi melakukan pengesahan RKAP Proyek
b. Korpel selanjutnya mengevaluasi bentuk pekerjaan dari RKAP berupa:
(1) Kategori jenis pekerjaan pengadaan yang tidak memerlukan konsultan:
1) Korpel langsung menindaklanjuti ke Engineering untuk proses penyiapan dokumen engineering.
(2) Kategori jenis pekerjaan pengadaan yang memerlukan konsultan:
1) Korpel akan melakukan permintaan pengadaan jasa konsultan melalui persetujuan Direksi dalam bentuk perintah pengadaan jasa konsultan kepada Panitia Lelang.
2) Proses pengadaan jasa konsultan dilakukan oleh Panitia Lelang dan hasil evaluasi diserahkan kepada Direksi untuk selanjutnya dilakukan penunjukan konsultan.
3) Konsultan pemenang bersama-sama dengan unit kerja lain (Engineering) melaksanakan penyiapan dokumen jaringan dan fasilitas, berupa dokumen lelang (teknis dan komersial).
4) Setelah dokumen lelang disetujui Korpel, maka Korpel melakukan permintaan pengadaan material, konstruksi, dan tanah kepada Direksi.
5) Atas permintaan tersebut diatas, Direksi memerintahkan kepada Panitia Lelang untuk melakukan proses pengadaan material, konstruksi, dan tanah. Untuk pengadaan tanah dibentuk tim tanah.
6) Hasil evaluasi pengadaan material, konstruksi, dan tanah diserahkan kepada Direksi untuk selanjutnya dilakukan penunjukan pemenang.
c. Proyek melaksanakan kontrak kerja setelah dokumen kontrak selesai disiapkan dan proses pengadaan tanah selesai.
d. Proyek selanjutnya melaksanakan proses pengadaan material dan konstruksi sampai dengan mechanical completion dan commissioning serta proses administrasi dan keuangan selama pelaksanaan pekerjaan.
e. Proses pengadaan material dan konstruksi menghasilkan progress report yang digunakan untuk verifikasi dokumen untuk pembayaran & pembuatan report oleh Fungsi Korpel.
f. Selanjutnya laporan berupa weekly, bi-weekly, monthly, quarterly & annually report dikirimkan kepada Direksi serta unit lain yang terkait (DPPP, dll). Apabila terjadi:
(1) Progress kurang dari 100%, maka unit lain yang terkait (DPPP) akan melaksanakan fungsi monitoring proses konstruksi sampai dengan selesai.
(2) Jika progress pekerjaan telah mencapai 100%, selanjutnya dilakukan serah terima (sesuai Prosedur Serah Terima Aset) dengan DPPP sebagai koordinatornya.
g. Verifikasi dokumen untuk pembayaran ditindaklanjuti dengan persetujuan Korpel untuk kemudian dilakukan permohonan persetujuan pembayaran kepada Direksi.
h. Setelah Direksi menyetujui, proses pembayaran dilakukan oleh Perbendaharaan /KPKN /Lender.
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 116
XXXVIII. DIAGRAM ALIR
PROSES BISNIS LEVEL II
PROSES BISNIS LEVEL III
Proses Bisnis
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 117
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 118
WILAYAH KERJA SESUAI MASTER PLAN
PDJB bertugas memasang jaringan pipa distribusi di wilayah Jawa Bagian Barat seperti gambar di bawah ini:
Masterplan, Rencana Kerja dan Prognosa
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 119
II. ESTIMASI BIAYA PROYEK
Untuk melaksanakan pekerjaan, estimasi biaya yang diperlukan oleh PDJB pada
awalnya sesuai Master Plan 2004 adalah sebesar USD 210 Juta dengan target penyelesaian
sampai dengan tahun 2009. Namun adanya perubahan daerah prioritas dan perkembangan di
lapangan, Proyek PDJB diperkirakan akan selesai tahun 2010 dengan dana Capital
Expenditure sebesar USD 232 Juta.
III. PROGNOSA RKAP 2008 DAN RKAP 2009
1. Prognosa RKAP 2008 sebesar Rp 364 Milyar atau 71% dari total RKAP 2008 sebesar Rp 515 Milyar. Tidak terserapnya beberapa anggaran di tahun 2008 disebabkan oleh:
1) Dipindahkannya pendanaan paket IFB-8B yang semula didanai WB menjadi pendanaan APGN,
2) Pekerjaan dalam pendanaan Loan WB 4712 (ICB dan ICT) dilaksanakan tahun 2009,
3) Paket pekerjaan WB (IFB 1, 2, 3, dan 8A) mengalami keterlambatan.
2. RKAP 2009 merupakan program lanjutan dari RKAP tahun 2008 kecuali untuk CNG, Paket IFB-4, Paket IFB-7, Paket IFB-8B, Paket 19, dan Paket 21 yang merupakan paket baru di tahun 2009.
Tahun 2009
1 2 3 4 5
RKAP Prognosa RKAP 2/1 3/2
1 PGN 225.2 175.4 283.0 78% 161%
2 WB 290.7 189.4 205.8 65% 109%
TOTAL 515.8 364.7 488.8 71% 134%
Tabel 1.a
Prognosa RKAP 2008 dan RKAP 2009
(dalam milyar rupiah)
Tahun 2008 Persentase
Sumber Dana No
Di bawah ini juga disajikan Capital Expenditure RKAP 2009 beserta realisasi dan rencana penyerapannya dari tahun 2004 s.d. 2010 (Tabel 1.b)
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 120
NO UraianTotal 2004
s.d. 2010Rp (%) Rp (%) Rp (%) Rp (%) Rp
I Sumber Dana WB
A Loan 4712-IND
Jumlah Loan 4712-IND 57.0 28% 15.7 13% 7.2 60% 34.1 0% -
B Loan 4810-IND
Pengadaan (Goods)
1 EPC-Banten Distribution Mainline (IFB 1) 115.7 53% 60.9 32% 37.5 15% 17.4 0% -
2 EPC Greater Jakarta Distribution Mainline (IFB 2) 147.1 39% 57.9 36% 52.4 20% 29.4 5% 7.4
3 EPC Offtake Station (IFB 3) 48.7 0% - 9% 4.2 86% 42.1 5% 2.4
4 EPC Scada / Gas Management System (IFB 4) 65.1 0% - 0% - 30% 19.5 70% 45.6
5 Procurement of Pipes for Branch & Servicelines (IFB-5 & 5B) 50.5 76% 38.2 23% 11.7 1% 0.6 0% -
6 Procurement of MR/S-Banten & Greater Jkt Customer (IFB-6A & 6B) 56.7 6% 3.4 84% 47.6 10% 5.7 0% -
7 Special Tools & Equipment (IFB-7A & &B) 16.7 0% - 0% - 95% 15.8 5% 0.8
Pemasangan (Works) - -
8 PCC Banten Branchlines (IFB 8 A) 22.2 17% 3.7 63% 14.0 20% 4.4 0% -
9 PCC Banten & Greater Jakarta Customers Attachment (IFB-9A&9B) 20.5 0% - 10% 2.0 85% 17.5 5% 1.0
Konsultan (Consultancy) - -
10 PMC, TPI, LTCS, Individual Consultant 86.9 63% 54.7 15% 12.8 22% 19.4 0% -
Lain-lain (Others) - -
11 Other (Contingencies and Front-end Fee) 122.0 1% 1.7 0% - 0% - 99% 120.2
Jumlah WB Loan 4810-IND 752.0 29% 220.6 24% 182.2 23% 171.7 24% 177.5
Total Loan 4810-IND + Loan 4712-IND (I) 809.0 29% 236.3 23% 189.4 25% 205.8 22% 177.5
II SUMBER DANA APGN
Pengadaan (Goods)
1 Paket Pengadaan 10-A,10-B,10-C,11 dan Fitting 435.1 99% 432.9 0% 1.7 0% 0.5 0% -
Pemasangan (Works)
2 Paket Pemasangan Jaringan Paket 12 s/d 18 233.3 67% 157.2 24% 55.1 9% 21.1 0% -
3 Paket 8-B, 19, 21 dan CNG Filling Station 205.0 0% - 0% - 68% 139.2 32% 65.8
4 Paket 20, Pemasangan Line Valve dan SPBG 19.0 35% 6.7 0% - 0% - 65% 12.3
Konsultan (Consultancy)
5 Paket 22, PJIT untuk CNG, PMC dan Asuransi 112.2 34% 37.7 33% 36.7 27% 29.8 7% 8.0
6 Konsultan Hukum 8.8 16% 1.4 20% 1.7 37% 3.3 27% 2.4
Lain-lain (Others)
7 Dana Pendamping Paket Pekerjaan Bank Dunia ( PGN Portion ) 17.1 14% 2.4 36% 6.1 48% 8.1 3% 0.5
8 Tanah 31.5 57% 17.8 40% 12.5 4% 1.2 0% -
9 Biaya Operasional 224.3 34% 76.2 20% 45.8 27% 61.5 18% 40.9
10 Biaya Bunga ( 4810 & 4712) s/d 2010 67.4 22% 15.0 23% 15.8 27% 18.4 27% 18.2
Total Dana APGN (II) 1,353.7 55% 747.2 13% 175.4 21% 283.0 11% 148.1
Grand Total Dana WB & PGN (I+II) 2,162.6 45% 983.5 17% 364.7 23% 488.8 15% 325.6
Dalam Juta USD 232.5 45% 105.8 17% 39.2 23% 52.6 15% 35.0
Note Kurs USD 1=Rp 9.300,-
Proyeksi 2010
Tabel 1.b
Realisasi dan Rencana Capital Expenditure Tahun 2004 s.d. 2010(dalam milyar rupiah)
Realisasi 2004
s/d 2007Prognosa 2008 Proyeksi 2009
KALEIDOSKOP DIREKTORAT PENGEMBANGAN 2008
Halaman 121
IV. RENCANA KERJA 2009
a. Melanjutkan EPC Offtake Station sebanyak 5 unit
b. Melanjutkan pemasangan pipa Banten Distribution Mainline
c. Melanjutkan pemasangan pipa Greater Jakarta Distribution Mainline
d. Melanjutkan pemasangan pipa Banten Branchline
e. Melaksanakan pemasangan pipa Jakarta – Bogor – Banten Branchline
f. Melaksanakan pemasangan pipa Banten Customer Attachment
g. Melaksanakan pemasangan pipa Greater Jakarta & Karawang Customer Attachment
h. Melaksanakan pemasangan CNG Filling Station
i. Melaksanakan pengadaan EPC SCADA & Telecom
j. Melaksanakan pengadaan Special Tools & Equipment for Maintenance and Operations
k. Melaksanakan pengadaan EPC Metering Station
l. Melaksanakan pengadaan pipa induk di lokasi Cikarang Listrindo