KAJIAN PEMETAAN PENUTUP LAHAN MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL-1A DI SEBAGIAN WILAYAH D.I. YOGYAKARTA
Ruwanda Prasetya, Zealandia Sarah Nurul FatmaDepartemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
Dipresentasikan pada SEMNAS INDERAJA di Margo Hotel Depok, 31 Juli 2018
Outline Presentasi
• Pendahuluan• Metode Penelitian• Pembahasan• Kesimpulan
Pendahuluan
Pentingnya Pemetaan Penutup Lahan
Penginderaan Jauh sebagai inputpemetaan penutup lahan
Kendala tutupan awan pada citra optis
Cakupan Area Luas
Multitemporal
Belum banyak dikaji di Indonesia untuk kajian pemetaan penutup lahan dengan berbagai skenario input
Produk PJ Aktif Sentinel-1A dengan BandC polarisasi VV VH
PJ sistem aktif, salah satunya SAR memiliki kemampuan menembus awan
Area Kajian
• Data : Citra Sentinel-1A Level 1 GRD Tgl 3 Februari 2018
Metode Penelitian Citra Sentinel-1A Lv 1 GRD
Apply Orbit File
Radiometric Calibration
Sigma Naught Gamma Naught TF
Speckle Filtering
Geometric Terrain Correction
Klasifikasi MLC dengan berbagai skenario input
Uji akurasi
Ukuran Jendela:3 x 35 x 5
DEM SRTM 1 Sec HGT
Citra Sentinel-1A terkoreksi
Citra Google Earth
ROI Model dan Uji
Skenario Input Klasifikasi
Skenario Pemfilteran Spekel Sigma Naught (db) Gamma Naught TF (db)
1 3 x 3 VV, VH VV, VH
2 3 x 3 VV, VH, (VV/VH) VV, VH, (VV/VH)
3 5 x 5 VV, VH VV, VH
4 5 x 5 VV, VH, (VV/VH) VV, VH, (VV/VH)
SN (db) : VV VH 3 x 3 SN ( db) : VV VH VV/VH 3 x 3 SN (db) : VV VH 5 x 5 SN ( db) : VV VH VV/VH 5 x 5
GNTF : VV VH 3 x 3 GNTF ( db) : VV VH VV/VH 3 x 3 GNTF (db) : VV VH 5 x 5 GNTF ( db) : VV VH VV/VH 5 x 5
Gambar 3. Perbandingan antara hasil klasifikasi
pada kalibrasi (a) sigma naught dan (b) gamma
naught TF
Hasil Uji Akurasi
SkenarioFilter 3 X 3 Filter 5 X 5
Nilai Akurasi Indek Kappa Nilai Akurasi Indek Kappa
Sigma Naught (dB)VV, VH 74,55% 0,6588 76,95% 0,6912
VV, VH, (VV/VH) 74,20% 0,6526 76,37% 0,6821
Gamma Naught TF(dB)
VV, VH 78,08% 0,7070 81,60% 0,7542
VV, VH, (VV/VH) 78,15% 0,7061 81,70% 0,7549
• Penggunaan Input VV VH memiliki tingkat akurasi lebih tinggi 0.35 – 0.58% dibandingkan penggunaan input VV VH VV/VH pada model kalibrasi Sigma Naught
• Penggunaan input VV VH VV/VH pada model kalibrasi Gamma Naugth TF lebih tinggi 0.07 – 0.1% dibandingkan penggunaan input VV VH
• Peningkatan nilai akurasi mulai dari 2.1 – 3.5 % dengan penggunaan ukuran jendela 5 x 5 saat pemfilterandibandingkan dengan penggunaan ukuran jendela 3 x 3 pada semua model kalibrasi di penelitian ini
Kesimpulan
• Perbedaan kalibrasi radiometrik (sigma naught dan gamma naught TF) dan ukuran jendela saat speckle filtering memberikan pengaruh terhadap nilai akurasi peta penutup lahan. Akurasi tertinggi didapatkan oleh kalibrasi gamma naught TF dengan ukuran jendela saat speckle filtering 5 x 5 yaitu 81,70%, sedangkan akurasi terendah diperoleh pada klasifikasi menggunakan ukuran jendela sebesar 3 x 3 dengan koreksi radiometrik pada level sigma naught yaitu sebesar 74,20%.