KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI
BLOK MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN
INDIRECT TECHNIQUE PADA ONSET,
DURASI, DAN INTENSITAS NYERI:
LITERATURE REVIEW
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I
Pada Jurusan Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Oleh:
TIARA TITIAN NINGTYAS
J520170045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK
MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN INDIRECT
TECHNIQUE PADA ONSET, DURASI,
DAN INTENSITAS NYERI:
LITERATURE REVIEW
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
TIARA TITIAN NINGTYAS
J520170045
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
drg. Nina Runting, Sp.BMM
NIK/NIDN: 100.1971/060107832
ii
HALAMAN PENGESAHAN
STUDI PUSTAKA
KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK
MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN INDIRECT
TECHNIQUE PADA ONSET, DURASI,
DAN INTENSITAS NYERI:
LITERATURE REVIEW
Oleh:
TIARA TITIAN NINGTYAS
J520170045
Telah disetujui dan disahkan oleh dewan penguji skripsi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Jumat, 25 Juni 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
Pembimbing
Nama : drg. Nina Runting, Sp.BMM (…………...)
NIK/NIDN : 100.1917/0601078302
Penguji
Nama : drg. Dendy Murdiyanto, MDSc (…………...)
NIK/NIDN : 1238/0629127903
Penguji
Nama : drg. Septriyani Kaswindiarti, MDSc., Sp.KGA (…………...)
NIK/NIDN : 1567/0622098901
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
drg. Dendy Murdiyanto, MDSc
NIK/NIDN: 1238/0629127903
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam studi pustaka ini tidak terdapat
karya orang lain yang pernah diajukan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan di atas, maka
saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.
Surakarta, 25 Juni 2021
Penulis
Tiara Titian Ningtyas
1
KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK
MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN INDIRECT TECHNIQUE
PADA ONSET, DURASI, DAN INTENSITAS NYERI: LITERATURE
REVIEW
Abstrak
Anestesi lokal merupakan hilangnya sensasi yang terbatas pada area tubuh
disebabkan oleh penghambatan serabut saraf perifer tanpa disertai hilangnya
kesadaran. Anestesi lokal dalam kedokteran gigi diindikasikan untuk berbagai
tindakan yang bisa menimbulkan rasa sakit. Anestesi lokal yang paling banyak
digunakan saat melakukan prosedur restoratif dan bedah di rahang bawah adalah
teknik inferior alveolar nerve block (IANB) yang terdiri atas direct technique dan
indirect technique. IANB direct technique dan indirect technique diharapkan
memberikan efektivitas yang baik yaitu mula kerja (onset) yang cepat, tidak
menyebabkan iritasi atau rasa sakit berlebihan pada daerah injeksi, dan lama kerja
(durasi) yang cukup panjang. Tujuan: Mengetahui kekurangan dan kelebihan
anestesi blok mandibua direct technique dan indirect technique dalam hal onset,
durasi, dan intensitas rasa nyeri. Metode: Desain penelitian yang digunakan
adalah literature review, data yang digunakan adalah data sekunder yang
dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencarian Science Direct, Pubmed,
Ebsco Host, dan Google Scholar. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel
dengan tahun terbit 2010-2020. Hasil: Berdasarkan artikel yang dikumpulkan
didapatkan hasil bahwa onset IANB direct technique antara 30 sampai 170 detik
dan IANB indirect technique yaitu 90 sampai 270 detik, durasi IANB direct
technique 90-260 menit sedangkan IANB indirect technique memiliki durasi 60-
194 menit, serta tidak ada perbedaan intensitas rasa sakit antara IANB direct
technique dan indirect technique, dimana rasa sakit yang ditimbulkan dari injeksi
kedua teknik tersebut merupakan nyeri ringan dengan presentase 38% sampai
54%. Kesimpulan: Anestesi blok mandibula direct technique memiliki kelebihan
dibandingkan indirect technique dalam hal onset dan durasi. Intensitas rasa nyeri
yang ditimbulkan dari injeksi IANB direct technique maupun indirect technique
menunjukkan tidak adanya perbedaan.
Kata Kunci: Anestesi, Blok Mandibula, Teknik Langsung, Teknik Tidak
Langsung, Onset, Durasi, Intensitas Nyeri
Abstract
Local anesthesia is as loss of sensation in a circumscribed area of the body caused
by depression of excitation in nerve endings or inhibition of the conduction
process in peripheral nerves. Local anesthetics in dentistry are indicated for
various procedures that can cause pain. The most widely used local anesthetic for
restorative and surgical procedures in the mandibule is the inferior alveolar nerve
block (IANB) technique which consists of a direct technique and an indirect
technique. The IANB direct and indirect techniques are to provide good
effectiveness, such as: a fast onset of action, no irritation or excessive pain on
injection, and a long duration of action. Objective: To determine the advantages and disadvantages of direct and indirect mandibular block anesthesia in terms of
2
onset, duration, and intensity of pain. Method: The design used is a literature
review, the data is secondary data collected using a search engine Science Direct,
Pubmed, Ebsco Host, and Google Scholar. The criteria used are articles published
in 2010-2020. Results: Based on the articles collected, the results showed that the
onset of the IANB direct technique is between 30 to 170 seconds and IANB
indirect technique is 90 to 270 seconds, the duration of the IANB direct technique
is 90-260 minutes, the IANB indirect technique has a duration of 60-194 minutes,
and there is no difference pain intensity between the IANB direct technique and
the indirect technique, whereas pain caused by the injection of the two techniques
is mild pain with a percentage of 38% to 54%. Conclusion: The direct mandibular
block anesthesia technique has advantages over the indirect technique in terms of
onset and duration. The intensity of pain caused by the direct and indirect
technique of IANB injection showed no significant difference.
Keywords: Anesthesia, Mandibular Block, Direct Technique, Indirect Technique,
Onset, Duration, Pain Intensity
1. PENDAHULUAN
Anestesi adalah hilangnya seluruh sensasi termasuk nyeri, sentuhan, suhu, dan
tekanan disertai gangguan fungsi motorik.1 Anestesi lokal didefinisikan sebagai
hilangnya sensasi yang terbatas pada area tubuh disebabkan oleh
penghambatan pada serabut saraf perifer tanpa disertai hilangnya kesadaran.2
Anestesi lokal yang paling banyak digunakan saat melakukan prosedur
restoratif dan bedah di rahang bawah adalah teknik inferior alveolar nerve
block (IANB).3 Anatomi bagian dalam ramus mandibula yang semakin ke
dorsal semakin divergen menyebabkan berbagai teknik anestesi lokal dapat
digunakan untuk membius saraf alveolaris inferior, diantaranya teknik
langsung (direct technique) dan teknik tidak langsung (indirect technique atau
teknik Fischer).4
Anestesi lokal yang dilakukan dalam prosedur gigi dan mulut diharapkan
dapat memberikan efektivitas yang baik yaitu mula kerja (onset) yang cepat,
tidak menyebabkan iritasi atau rasa sakit berlebihan pada daerah injeksi, dan
lama kerja (durasi) yang cukup panjang.2
Hal-hal tersebut perlu dijadikan
perhatian dalam menentukan teknik anestesi lokal yang akan digunakan oleh
operator dokter gigi. Anestesi lokal blok mandibula sulit mencapai
keberhasilan 100%, atau hanya sekitar 80-85%, lebih rendah jika dibandingkan
dengan anestesi lokal pada rahang atas.5 Penyebab utama kegagalan anestesi
3
blok mandibula yaitu sulitnya identifikasi anatomi landmark dan rumitnya
inervasi persyarafan rahang bawah.6
Keberhasilan anestesi indirect berkisar
antara 70-90%,7 sementara direct technique antara 85-95%.
8
Masing-masing teknik anestesi memiliki kekurangan dan kelebihan yang
memengaruhi efektivitas kerjanya, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai
kekurangan dan kelebihan anestesi blok mandibula teknik langsung maupun
tidak langsung agar segala risiko dalam tindakan kedokteran gigi dapat
diminimalisir. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kekurangan
dan kelebihan anestesi blok mandibula direct technique dan indirect technique
dalam hal onset, durasi, dan intensitas nyeri.
2. METODE
Desain penelitian ini menggunakan metode literature review. Studi literature
review merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
sumber berdasarkan topik tertentu, baik berasal dari jurnal, buku, dan sumber
pustaka lain untuk dievaluasi kembali. Literature review menggunakan data
sekunder yang didapatkan dari peneliti terdahulu, bukan dari pengamatan
secara langsung. Pecarian sumber ilmiah berasal dari PubMed, Science Direct,
Ebsco Host dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci yaitu
“anesthesia, mandibular block, direct technique, indirect technique, onset,
duration, pain intensity”.
Kriteria inklusi literature review ini menggunakan sumber ilmiah berupa
jurnal yang diterbitkan tahun 2010-2020 yang dapat diakses full-text dalam
bentuk pdf, artikel penelitian dengan dengan isi dan pembahasan anestesi blok
nervus alveolaris inferior baik direct technique maupun indirect technique,
artikel penelitian dengan sampel penelitian pasien dianestesi menggunakan
teknik blok nervus alveolaris inferior baik direct technique maupun indirect
technique. Kriteria eksklusi dari literature review ini yaitu: artikel penelitian
yang tidak dapat diakses full-text, bukan merupakan artikel publikasi, dan
bukan merupakan artikel jurnal penelitian.
4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelusuran data pada halaman Science Direct, PubMed, Ebsco
Host, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “anesthesia,
mandibular block, direct technique, indirect technique, onset, duration, pain
intensity” diperoleh artikel terpublikasi sesuai dengan topik yang akan dibahas
sebanyak 6 artikel, hasil penyaringan data tersebut yang lebih detail dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil pencarian literature review
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil
1. Yongki dkk (2016) Effectiveness
Comparison of
Inferior Alveolar
Nerve Block
Anesthesia Using
Direct and
Indirect
Technique
Onset teknik
langsung lebih
cepat, langsung,
durasi teknik
langsung lebih
lama.
2. Tijanic dkk (2020) Assessment of
Conduction
Anesthesia
Effectiveness
Using the
Angulated Needle
Approach for the
Inferior Alveolar
Nerve Block
Onset teknik
langsung lebih
cepat, durasi
teknik langsung
lebih lama,
intensitas nyeri
teknik tidak
langsung lebih
tinggi.
3. Costa dkk (2013) Comparison of
Pain Intensity
during Inferior
Alveolar Nerve
Block
Tidak ada
perbedaan
signifikan nyeri
antara teknik
direct dengan
vazirani-akinosi.
4. Haghighat dkk (2015) Comparison of
Success Rate and
Onset Time of
Two Different
Anesthesia
Techniques
Onset direct
technique lebih
cepat, rasa nyeri
Gow-Gates lebih
rendah.
5. Mohajerani dkk (2014) Anesthetic
Efficacy of
Inferior Alveolar
Onset direct
technique lebih
cepat, intensitas
5
Nerve Block:
Conventional
versus Akinosi
Technique
nyeri relatif
sama
6, Uthophia dkk (2015) Successful
Percentage of
Action in
Mandibular Block
Injection Training
Using Fischer’s
Technique
Tingkat
keberhasilan
teknik Fischer
adalah 88%,
rata-rata onset
kerja 2,33 menit
dan durasi
194,07 menit.
Arikel yang membahas anestesi blok mandibula direct technique adalah
sebanyak 62,5% yaitu Yongki dkk (2016), Tijanic dkk (2020), Costa dkk
(2013), Haghighat dkk (2015), dan Mohajerani dkk (2014), sementara indirect
technique dibahas sebanyak 37,5% yaitu dalam penelitian Yongki dkk (2016),
Tijanic dkk (2020), dan Uthophia dkk (2015). Penyaringan dengan melihat
seluruh isi artikel yang menyajikan hasil penelitian mengenai onset, durasi, dan
rasa sakit pada injeksi menggunakan IANB baik direct technique maupun
indirect tehnique dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2. Parameter onset anestesi
Penulis Direct Technique Indirect Technique
Sampel Waktu (s) Sampel Waktu (s)
Yongki dkk
(2016)
10 22,5 8,02 10 159 25,10
Tijanic dkk
(2020)
30 95,53 58,39 30 174,90 98,48
Mohajerani dkk
(2014)
40 169,2 - -
Haghighat dkk
(2015)
68 90,4 - -
Uthophia dkk
(2015)
88 - 139,8
Onset merupakan mula kerja atau waktu yang diperlukan oleh obat
untuk menimbulkan efek. Perbandingan onset anestesi IANB direct technique
dan indirect technique dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan tabel tersebut
diketahui bahwa mula kerja untuk IANB direct technique adalah antara 30
6
sampai 170 detik dan IANB indirect technique yaitu 90 sampai 270 detik.
Anestesi IANB direct technique memerlukan waktu yang lebih cepat untuk
memblokade nervus alveolaris inferior dibandingkan dengan IANB indiret
technique, dikarenakan pada teknik langsung, larutan anestesi langsung
disuntikkan pada nervus alveolus inferior, sehingga onset kerja (onset) lebih
cepat. Sedangkan bila teknik tidak langsung, nervus alveolus inferior
diinjeksi paling akhir sehingga onset kerja lebih lambat.
Tabel 3. Parameter durasi anestesi
Penulis Direct Technique Indirect Technique
Sampel Waktu (m) Sampel Waktu (m)
Yongki dkk
(2016)
10 91,88 8,37 10 60,2 0,07
Tijanic dkk
(2020)
30 204,43 62,57 30 142,30 20,98
Uthophia dkk
(2015)
100 - 88 194
Penilaian durasi kerja anestesi dapat dilihat di tabel 3. Dari ketiga
literatur tersebut disebutkan bahwa durasi kerja direct technique lebih lama
dibandingkan indirect technique disebabkan karena pada teknik langsung,
nervus alveolaris inferior sebagai target utama anestesi disuntik paling awal,
sehingga menyebabkan larutan anestesi dengan adekuat memblokade nervus
tersebut. Durasi kerja anestesi yang dibutuhkan oleh prosedur kedokteran gigi
yaitu durasi anestesi yang cukup panjang, IANB direct technique memiliki
durasi 90-260 menit sedangkan IANB indirect technique memiliki durasi 60-
194 menit, maka IANB direct technique dapat dikatakan lebih baik
dibandingkan indirect technique.
Tabel 4. Parameter intensitas nyeri
Penulis Teknik n
Intensitas Nyeri
Tidak
Ada Ringan Sedang Berat
Tijanic dkk
(2020)
Direct 30 0 23
(76,77%)
7
(23,33%)
0
Indirect 30 0 16 (53,33%)
10 (30%) 4 (13,33%)
7
Costa dkk
(2013)
Direct 30 0 16
(53,33%)
8
(26,67%)
6 (20%)
Haghighat
dkk (2015)
Direct 68 38
(56,15%)
17
(24,65%)
2
(2,73%)
11
(16,43%)
Mohajerani
dkk (2014)
Direct 40 29
(72,5%)
8 (18,8%) 2 (5%) 1 (3,8%)
Prosedur anestesi cukup memberikan kecemasan bagi pasien
disebabkan rasa sakit selama injeksi jarum. Beberapa artikel penelitian
membahas tingkat nyeri selama prosedur anestesi dengan tujuan mengetahui
teknik yang paling minimal menimbulkan rasa sakit bagi pasien.
Perbandingan intensitas rasa nyeri pada direct technique dan indirect
technique dapa dilihat dari tabel 4. Didapatkan hasil sebanyak 39,9% tidak
mengalami respon nyeri, 38,1% nyeri ringan, 11,3% nyeri sedang, dan 10,7%
nyeri berat, sedangkan artikel jurnal IANB indirect technique hanya
berjumlah satu dengan hasil sejumlah 53,3% nyeri ringan, 30% nyeri sedang,
dan 13,3% nyeri berat. Dari kedua hasil perhitungan tersebut, diketahui
bahwa tidak ada perbedaan intensitas rasa sakit antara IANB direct technique
dan indirect technique, dimana rasa sakit yang ditimbulkan dari injeksi kedua
teknik tersebut paling banyak menimbulkan nyeri ringan dengan presentase
38% sampai 54%.
4. PENUTUP
Berdasarkan enam literatur yang telah dikaji, anestesi blok mandibula direct
technique memiliki kelebihan dibandingkan indirect technique dalam hal onset
dan durasi. Intensitas rasa nyeri yang ditimbulkan dari injeksi IANB direct
technique maupun indirect technique menunjukkan tidak adanya perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA
Chitre, A. P. (2010). Manual of Local Anaesthesia in Dentistry. JP Medical Ltd,
242-251.
Malamed, S. F. (2019). Handbook of Local Anesthesia. Elsevier Health Sciences,
8
2, 204- 207, 239-264.
Balaji, S. M., & Balaji, P. P. (2013). Textbook of Oral & Maxillofacial Surgery-E
Book. Elsevier Health Sciences, 168-172.
Baart, J. A. (2009). Local Anaesthesia in Dentistry H. S. Brand (Ed.). Oxford:
Wiley- Blackwell, 73-86.
Badr, N., & Aps, J. (2018). Efficacy of Dental Local Anesthesia and Pain
Medicine, J Dent Anesth Pain Med. 18(6), 319-332.
Yadav, P., & Kumar, V. R. (2010). Evaluation of Local Anaesthetic Failures in
Dental Practice. J Int Oral Health, 2(4), 16-21.
Uthophia, N., Gunawan, K. L., & Yuza, A. T. (2015). Successful Percentage of
Action in Mandibular Block Injection Training Using Fischer’s
Technique. Padjadjaran Journal of Dentistry, 27(2), 112-115.
Anuradha, M., Yashavanth Kumar, D. S., Harsha, V. B., & Rahul, S., 2014.
Variants of Inferior Alveolar Nerve Block. CODS. J Dent, 6(1), 35-39.
Allman, Keith G., & Wilson Lain H. (2016). Oxford Handbook of Anaesthesia
4th Edition. Oxford University Press, 3-5.
Tijani M. Buri . tojanovi . Buri . (2020). Assessment of
Conduction Anesthesia Effectiveness Using the Angulated Needle
Approach for the Inferior Alveolar Nerve Block. Journal of Cranio-
Maxillofacial Surgery, 48(6), 607-615.
Waikakul, A., & Punwutikorn, J. (1991). A Comparative Study of The Extra-
Intraoral Landmark Technique and the Direct Technique for Inferior
Alveolar Nerve Block. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 49(8),
804-808.
Thangavelu, K., Kannan, R., & Kumar, N. S. (2012). Inferior Alveolar Nerve
Block: Alternative Technique. Anesthesia, Essays and Eesearches, 6(1),
53-57.
Niraj, S., Shivayogi M., Aakansha, P., Chandrashehkhar, Madhura M., &
Shreyas, S. (2019). Alternative Approach for Inferior Alveolar Nerve
Technique in Children: A Review. Acta Scientific Dental Science, 3(2),
10-16.
Novianti, N. & Nurilawati, V. (2017). Farmakologi. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Becker, D. E., & Reed, K. L. (2012). Local Anesthetics: Review of
Pharmacological Considerations. Anesthesia Progress, 59(2), 90-102.
Ikhsan, M., Mariati, N. W., & Mintjelungan, C. (2013). Gambaran Penggunaan
Bahan Anestesi Lokal untuk Pencabutan Gigi Tetap oleh Dokter Gigi di
Kota Manado. E-GiGi, 1(2), 105-114.
Logothetis, D. D. (2016). Local Anesthesia for the Dental Hygienist. Elsevier
9
Health Sciences, 177-201.
Khoirunnisa, N., & Novitasari, R. W ( 2015). Assessment Nyeri. Cermin Dunia
Kedokteran, 42(3), 214-234.
Yongki, R., Kawulusan, N. N., & Purwanti, I. (2016). Effectiveness Comparison
of Inferior Alveolar Nerve Block Anesthesia Using Direct and Indirect
Technique. J Dentomaxillofac Sci, 1(3), 171-176.
Costa, F. A., Souza, L. M. A., & Groppo, F. (2013). Comparison of Pain Intensity
During Inferior Alveolar Nerve Block. ev or o au o, 14(3), 165-
168.
Haghighat, A., Jafari, Z., Hasheminia, D., Samandari, M. H., Safarian, V., &
Davoudi, A. (2015). Comparison of Success Rate and Onset Time of
Two Different Anesthesia Techniques. Medicina Oral, Patologia Oral Y
Cirugia Bucal, 20(4), 459-463.
Mohajerani, H., Pakravan, A. H., Bamdadian, T., & Bidari, P. (2014). Anesthetic
Efficacy of Inferior Alveolar Nerve Block: Conventional Versus Akinosi
Technique. Journal of Dental School. 32(4), 210-215.