KAIDAH DASAR SATU : KEWAJIBAN UMUM
CONTOH KASUS
STANDAR ETIKA 1.4 WARISAN ALAM, BUDAYA, DAN LINGKUNGAN
Kelompok :
Rizqi Agung Priyo Sambodo | 5160911008
Mutiara Cindarbumi | 5160911263
Muhammad Rifai | 5150911183
Standar Etika 1.4Warisan Alam, Budaya dan Lingkungan
Arsitek sebagai budayawan selalu berupaya mengangkat nilai-nilai budayamelalui karya, serta wajib menghargai dan membantu pelestarian, jugaberupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidupnya yang tidak semata–mata menggunakan pendekatan teknis-ekonomis tetapi juga menyertakanasas pembangunan berkelanjutan.
Kaidah Tata Laku 1.401
Arsitek berkewajiban berperan aktif dalam pelestarian bangunan/arsitektur dan atau kawasan
bersejarah yang bernilai tinggi.
YORI ANTAR
Mbaru Niang Wae Rebo Arsitektur Vernakular Sumba
Yori Antar gigih menggali ilmu arsitektur lokal,
mendokumentasikan, juga membangun kembali arsitektur
nusantara yang berupa rumah-rumah adat yang terancampunah. seperti desa Waerebo dan menginsiasi pembangunan
rumah adat di sana yang dikenal dengan nama gerakan RumahAsuh.
Kaidah Tata Laku 1.402
Arsitek berkewajiban meneliti secara cermat sebelum melakukan rencana peremajaan, pembongkaran bangunan/kawasan yang dinilai
memiliki potensi untuk dilestarikan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik sebagian maupun seluruhnya.
Kaidah Tata Laku 1.403
Arsitek berkewajiban memberitahukan dan memberikan saran–saran kepada Pengurus IAI Daerah/Cabang untuk diteruskan kepada
yang berwenang, apabila mengetahui ada rencana perombakan, peremajaan, pembongkaran bangunan dan atau kawasan yang perlu
dilestarikan di daerahnya.
RIDWAN KAMIL
GEDUNG MERDEKA KAWASAN KOTA TUA BANDUNG
Bandung bisa dibilang adalah kota cagar budaya. Ribuan artefak
peninggalan sejarah, khususnya pada zaman kolonial, bertebaran di
hampir seluruh penjuru kota. Pada tahun 2010, pemerintah pusat
mencatat ada 100 cagar budaya yang wajib dilindungi.
Di tahun 2016, melalui Peraturan Wali Kota, Pemerintah Kota Bandung
menambah jumlah bangunan yang diproteksi sebanyak 271 unit. Wali
Kota Bandung M. Ridwan Kamil bahkan berencana untuk
menambahi lagi 1500 cagar budaya untuk diproteksi.
Kaidah Tata Laku 1.404
Arsitek mengusahakan penggunaan sumber daya secara efisien, meningkatkan mutu sumber daya
manusia, mempertahankan dan memperkaya keanekaan hayati, serta kelestarian lingkungan,
khususnya pembangunan berkelanjutan.
ROMO MANGUN
SENDANG SONOKALI CODE
kampung kali Code adalah pemukiman kumuh di pinggiran Kali
Code yang pemukimnya adalah pekerja kasar dan informal di
sekitar kawasan. pemerintah bermaksud menggusur pemukiman,
namun Sebagai gantinya Romo Mangun menyelenggarakan
suatu proyek revitalisasi dengan melibatkan 2 koran lokal untukmendukung pendanaan. untuk proyek ini, selebihnya adalah
tenaga partisipasi warga dan sukarelawan. Mahasiswa seni rupa
ikut terjun sebagai relawan untuk membimbing warga
memperindah tampilan luar rumah mereka.
Kaidah Tata Laku 1.404
Arsitek mengusahakan penggunaan sumber daya secara efisien, meningkatkan mutu sumber daya
manusia, mempertahankan dan memperkaya keanekaan hayati, serta kelestarian lingkungan,
khususnya pembangunan berkelanjutan.
Terinspirasi karya dan laku Romo Mangun, Yu Sing mulaimendesain dan membangun rumah mungil, murah, dan ramahlingkungan pada 1999. Konsep rumah ramah lingkungan dan ruangterbuka hijau serta daerah resapan merupakan keharusan. Konsepramah lingkungan juga terlihat di atap. Atap dirancang agar bisamenampung air hujan, yang melalui proses penyaringan sederhana,dapat digunakan lagi.YU SING
RUMAH MURAH YU SINGSTUDIO AKANOMA
TENTANG YORI ANTARDikenal sebagai Pendekar Arsitektur Nusantara, YoriAntar telah berhasil membuat publik kembalimengapresiasi arsitektur lokal dan melestarikan WaeRebo sekaligus memberdayakan masyarakat lewatformula arsitekturnya.
• Yori Antar ingin hadir bersama masyarakat, melestarikanbudayanya terutama budaya yang hampir punah. Salahsatunya adalah Desa Wae Rebo. Dari tujuh rumah adat disana, waktu itu tinggal empat di mana dua juga sudah rusak,dan satu per satu dibangun hingga kembali jadi tujuhbangunan. Dulu Wae Rebo yang nyaris tidak pernahdikunjungi oleh orang Indonesia, sekarang bisa ada 7000 turisper tahun. Artinya apa? Dari 7000 turis yang datang ini,mereka membayar guide, porter, tempat tinggal, kuliner,semua uang yang dikeluarkan oleh turis jatuh kepada WaeRebo nya sendiri. Di sini Yori Antar menemukan suatu formulabagaimana melestarikan Wae Rebo sekaligusmemberdayakan masyarakatnya juga. Menurut beliau iniadalah formula yang luar biasa. Dan setelah Wae Rebo,juga sudah melestarikan hampir 15 desa adat, di antaranyaada desa adat Batak, Minang, Papua, Sumba, Kalimantan,dan Sulawesi.
TENTANG WAE REBOKAMPUNG adat Wae Rebo di Gunung Pocoroko, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur,adalah primadona baru. Setelah mendapat anugerah Award of Excellence dari OrganisasiPendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO kawasan Asia Pasifik, kampungini tak pernah sepi.
• Kampung Wae Rebo terletak sekitar 1.100 meter dari permukaan laut, masuk wilayah Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, NTT.Wae Rebo ”ditemukan” pertama kali tahun 1997 oleh antropolog Belanda, Catherine Allerton. Allerton mencari Wae Rebo untuk sebuah penelitian.
PROSES PEMBANGUNAN WAE REBO
1997
Kampung Adat Wae rebo pertama kali ditemukan
2009 2011 2013
2008 2010 2012
Konservasi fase pertama Tiga Rumah dibangun untuk mengembalikan desa Wae rebo dengan 7 rumah.Proses pembangunan dikerjakan secara gotong royong.
Mendapat nominasi 20 besar penghargaan Agha Khan Awards for Architecture.
Han awal dan Yayasan Rumah Asuh melakukan perjalanan ke pulau Flores
Fase konservasi kedua, rumah Asuh dan warga memutuskan untuk memugar dulu dua rumah adat.
Mbaru Niang (nama rumah adat) mendapat penghargaan Unesco Asia Pasific Awards for Cultural Heritage Conservation.
Detail Rumah MBARU NIANG
Dalam pembangunannya, Yori antar
tetep mempertahankan keaslian mulai
dari konstruksi bangunan, material-
material, sampai ke detail detail
arsitekturalnya.
Dengan sedikit penyempurnaan,
seperti penambahan plastik pada
konstruksi pondasi yang ditujukan untuk menghindari rayap.
Proses pemasangan
atap dan dinding.Rangka atap menggunakan kayu dan penutup atap menggunakan material alang-alang.
Detail – detail arsitektural yang
masih dipertahankan.
Penutup KESIMPULAN
“ Silahkan jadi Modern,Tetapi lebih baik kita menjadi modern dengan wajah kita sendiri,bukan modern yang
dicekokin oleh orang Eropa,Amerika,Jepang,Korea,dan lainnya. Kita akan jadi seseorang yang modern dengan diri kita sendiri”
Arsitek sebagai budayawan selalu berupaya mengangkat nilai-nilai budaya melalui karya, serta wajib menghargai dan membantu pelestarian, juga berupaya meningkatkan kualitaslingkungan hidupnya yang tidak semata–mata menggunakan pendekatan teknis-ekonomis
tetapi juga menyertakan asas pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, alangkah baiknya kalau kita bisa mengambil inspirasidari tradisi itu lalu kita bawa sebagai inspirasi yang baru,sehingga dalam perkembangan dunia arsitektur pun orang lainakan menghargai kita karena kita bukan sekadar followers. Kitamuncul dengan diri kita sendiri, dan kekayaan milik kita tetapharus kita tampilkan.
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/11/30/bandung-akan-proteksi-ribuan-cagar-budaya-414912
https://astralife.co.id/ilovelife/pelesir-sehari-di-bumi-kartini/
https://lipatkaki.wordpress.com/2011/09/17/romo-mangun/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/06/18/mengenal-pendekar-arsitektur-nusantara-yori-antar
https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=596&tbm=isch&sa=1&ei=e4ldW82ePIL0rAH974bQCQ&q=MBARU+NIANG&oq=MBARU+NIANG&gs_l=img.3...813425.814744.0.814927.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.img..0.0.0....0.K3E8cJ-Trzg#imgrc=Zwar1WzNb4DOnM:
https://arsitektur12ruangdalam50muliana.wordpress.com/2015/05/08/mbaru-niang-rumah-tradisional-suku-wae-rebo-pulau-flores/
http://www.arsitekturindonesia.org/museum/wae-rebo-konservasi-yang-mendapatkan-pengakuan-dunia
Sumber MATERI