Download - Kadar Kolesterol Darah
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DASAR
KI-3261 METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK
Percobaan 4
PENENTUAN KADAR KOLESTEROL DARAH
Nama : Nisrina Rizkia
NIM : 10510002
Kelompok : 6
Tanggal Percobaan : 28 Februari 2013
Tanggal Laporan : 05 Maret 2013
Asisten Praktikum : Masyitha A. (10509085)
LABORATORIUM BIOKIMIAPROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
PENENTUAN KADAR KOLESTEROL DARAH
I. Tujuan
Menentukan kadar kolesterol dalam darah.
II. Dasar Teori
Kolesterol disusun atas rangkaian empat struktur siklik enam dan lima karbon.
Jumlah kolesterol dalam darah sangatlah penting karena berkaitan dengan normal
tidaknya metabolisme yang terjadi di dalam sel. Kadar kolesterol total dalam serum
manusia sebanyak 3,6 – 5,2 mmol/L mengidentifikasikan metabolisme yang normal,
sedangkan 5,3 – 6,2 mmol/L berkaitan dengan batas tingginya kadar kolesterol dan
kadar kolesterol yang lebih tinggi dari 6,2 mmol/L menunjukkan kondisi
hypercholesterolemic. Penentuan kadar kolesterol total dari serum dapat dilakukan
dengan beberapa metode yaitu gravimetri, spektrometri dan enzymatic assay . Pada
percobaan kali ini akan ditentukan kadar kolesterol total dari serum darah secara
spektrometri.
III. Data Pengamatan
Larutan Konsentrasi (mg kolesterol/100 mL serum)
Konsentrasi ( mg
kolesterol / 0.2 mg serum)
Absorbansi
Standar 1 50 0.1 0.019
Standar 2 100 0.2 0.016
Standar 3 150 0.3 0.05
Standar 4 200 0.4 0.057
Standar 5 250 0.5 0.119
Standar 6 300 0.6 0.198
Standar 7 350 0.7 0.227
sampel x x 0.183
IV. Perhitungan dan Pengolahan Data
Kurva Standar Kolesterol
0 50 100 150 200 250 300 350 4000
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
f(x) = 0.000755 x − 0.053R² = 0.906198900799419
Kurva Standar Kolesterol
Series2Linear (Series2)
mg kolesterol/100 mL serum
Abso
rban
si
Dari kurva tersebut didapatkan
A = -0.053
B = 7.55 x 10-4
y = A + Bx
y = 7.55 x 10-4 x - 0.053
0.183 = 7.55 x 10-4 x - 0.053
x = (0.183 + 0.053 ) / 7.55 x 10-4
x = 312.5827815 mg kolesterol / 100 mL serum
x = 312.5827815 mg kolesterol / dL serum
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.80
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
f(x) = 0.377499999999999 x − 0.0529999999999999R² = 0.906198900799419
Kurva Standar Kolesterol
Series2Linear (Series2)
mg kolesterol / 0.2 mg serum
Abso
rban
si
Absorbansi sampel = 0.183
y = 0.377x – 0.053
0.183 = 0.377 x – 0.053
x = 0.626 mg kolesterol / 0.2 mg serum
V. Pembahasan
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada
membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah (Emma Leah, 2009). Kolesterol
merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak yang disebut dengan steroid.
Steroid memiliki struktur yang terdiri dari empat cincin atom karbon. Pada percobaan ini
dilakukan penentuan kadar kolesterol dalam darah dengan metode Liebermann-Burchard
menggunakan alat spektrofotometer. Pada metode ini, kolesterol total berupa kolesterol
bebas dan ester kolesterol diekstraksi menggunakan anhidrida asam asetat. Jumlah
kolesterol ditentukan dengan menggunakan reaksi Liebermann-Burchard dan dibandingkan
dengan larutan standar kolesterol yang diketahui, reaksi tersebut dapat teramati secara
kolorimetri (Dawiesah, 1989). Sampel darah direaksikan dengan anhidrida asam asetat lalu
ditambahkan asam sulfat pekat (Schunack, et al., 1990). Asam sulfat pekat yang
ditambahkan berfungsi untuk membentuk kompleks warna. Reaksi Lieberman-Burchard
ini akan menghasilkan larutan dengan warna merah, kemudian berubah menjadi biru-
violet, terakhir akan menjadi hijau (Schunack, et al., 1990). Namun, dari hasil percobaan
yang dilakukan warna larutan yang dihasilkan adalah kuning, hal tersebut dimungkinkan
adanya kerusakan pada H2SO4 yang digunakan karena H2SO4 mempunyai peran dalam
pembentukan kompleks warna dengan kolesterol. Reaksi yang terjadi pada uji Lieberman-
Burchard adalah
(Dimberu G. Atinafu, 2012)
Selain dengan menggunakan spektrometri penentuan kadar kolesterol dalam darah
juga dapat dilakukan dengan cara enzimatik fotometrik tes CHOD-PAP (Cholesterol
Oxidase Phenol Amoniantipyrin). Prinsip metode ini adalah penguraian kolesterol dan
esternya menjadi peroksida dengan hidrolisa dan oksidasi enzimatik.
Kolesterol ester 1 kolesterol + asam lemak
Kolesterol (bebas + ester) 2 ∆-4-kolestenon +H2O2
H2O2 + fenol + 4-aminofenazon 3 4-(p-benzoquinonemonoimin)fenazon
1. Enzim kolesterol esterase
2. Enzim kolesterol oksidase + O2
3. Enzim peroksidase
(Anonim, 2007)
Senyawa 4-(p-benzoquinonemonoimin)fenazon senyawa yang dapat diukur serapannya
pada panjang gelombang 546 nm dengan menggunakan alat microlab 200.
Selain itu, terdapat metode lain dalam penentuan kolesterol yaitu gravimetri. Larutan
kolesterol diendapkan, dievaporasi, kemudian endapan tersebut disaring. Untuk
penghitungan secara kuantitatif, ditimbang berat padatan tersebut. Setelah itu endapan
tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu 95oC selama 60 menit, ditimbang sampai
dicapai massa yang konstan. Untuk penentuan kadar kolesterol dapat dihitung dengan
perumusan:
mg . persen kolesterol = mgkolesterol x24,31
mL serum dalam aliquot
(Evelyn B. Man, John P. Peters, 1933)
Kolesterol yang terdapat dalam darah 80% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20%
berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Kolesterol LDL, kolesterol yang jumlahnya berlebih di dalam darah dan diendapkan
pada dinding pembuluh darah yang dapat menyumbat pembuluh darah. Sehingga
disebut sebagai kolesterol jahat.
2. Kolesterol HDL, berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL
yang berlebihan. Sehingga disebut juga sebagai kolesterol baik.
Pada percobaan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa kadar kolesterol dalam serum
darah adalah 312.5827815 mg kolesterol/dL , namun hal tersebut masih menjadi bahan
analisis apakah LDL, HDL, atau trigliserida yang memiliki kadar yang lebih dominan
dalam penentuan kadar kolesterol total. Apabila kadar kolesterol total 200 mg/dL
maka dikatakan normal, bila 200-239 mg/dL batas normal-tinggi, dan jika lebih dari
240 mg/dL maka dikatakan kadar kolesterol tinggi (http://majalahkesehatan.com/arti-
hasil-tes-kolesterol-darah-anda/).
Menurut Framingham Heart Study, rasio yang ideal antara kolesterol total : HDL,
yaitu 2,5-3,4. Sedangkan apabila sudah diatas 4,5 maka risiko mendapatkan serangan
jantung dua kali lebih besar daripada yang nilai rasionya 3,5-4,5. Orang yang memiliki
kadar kolesterol total 200-239 mg/dL memiliki ancaman dua kali lebih besar terhadap
penyakit jantung koroner dibandingkan dengan kadar di bawah 200 mg/dL. Menurut
percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan maka dihasilkan kadar kolesterol
total yang tinggi yaitu 312.5827815 mg kolesterol/dL.
VI. Kesimpulan
Kadar kolesterol dalam sampel darah yang diujikan adalah 312.5827815 mg
kolesterol/dL serum atau 0.626 mg kolesterol / 0.2 mg serum.
VII. Daftar Pustaka
Eric Newsholme and Tomy Leech, Functional Biochemistry in Health and Disease,
Wiley-Balckwell, West Sussex, 2009.
Lehninger, A.L. (2008), “Principles of Biochemistry”, 5th Ed., Worth Publisher, Inc.,
New York.
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan dan
Plasma tubuh , Yogyakarta : PAU pangan dan gizi UGM.
Schunack, Walter; Mayer, Klaus and Haake; Manfred. 1990. Senyawa Obat, Buku
Pelajaran Kimia Farmasi. Edisi kedua. (Terjm. Joke R. Wattimena dan Sriwoelan
Soebito). Yogyakarta : GMU-Press.
http://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-anda/ (diakses tanggal 04
Maret 2013 pukul 20.19)
Dimberu G. Atinafu. 2012. Estimation of Total Free Fatty Acid and Cholesterol
Content in Some Imported and Locally Produced Commercial Edible Oils in
Ethiopia. woaj Ltd. p. 82-89
Evelyn B. Man, John P. Peters.1933. Gravimetric Determination of Serum
Cholesterol Adapted to the Man and Gildea Fatty Acid Method, With a Note on
The Estimation of Lipoid Phosphorus. Department of Internal Medicine of Yale
University. p.685-695.