1
JURNAL ILMIAH NON SEMINAR
ARAB SPRING
Oleh:
Labieb Musaddad
1006714443
Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
2013
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
2
HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah ini diajukan oleh
Nama : Labieb Musaddad
NPM : 1006714443
Program Studi : Sastra Arab
Fakultas : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Mata Kuliah : Kapita Selekta
Jenis Karya : Jurnal
Judul Karya Ilmiah : Arab Spring
Telah disetujui oleh dosen mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan
dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia
Pembimbing Akademis : ( )
Drs. Suranta M.Hum.
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 13 Januari 2014
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
3
FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI
NASKAH RINGKAS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Drs. Suranta M.Hum.
NIP/NUP : 196102011989031003
adalah pembimbing dari mahasiswa S1
Nama : Labieb Musaddad
NPM : 1006714443
Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya
Program Studi : Sastra Arab
Judul Naskah Ringkas : Arab Spring
menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa dan disetujui untuk (pilih salah
satu dengan memberi tanda
silang):
X Dapat diakses di UIANA (lib.ui.ac.id) saja.
Tidak dapat diakses di UIANA karena: Data yang digunakan untuk penulisan berasal dari instansi tertentu yang bersifat
konfidensial.
Akan ditunda publikasinya mengingat akan atau sedang dalam proses pengajuan HakPaten/Hak Cipta hingga tahun ...............................................................................
Akan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Nasional yaitu:
............................................................................................................................. ... yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan .......................tahun
..................
Akan ditulis dalam bahasa Inggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar
Internasional yaitu:................................................................................................................................
yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan .......................tahun
.................. Akan diterbitkan pada Jurnal Program Studi/Departemen/Fakultas di UI yaitu:
............................................................................................................................. ...
yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .................... tahun ..................... Akan diterbitkan pada Jurnal Nasional yaitu:
............................................................................................................................. ...
yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .................... tahun .....................
Akan ditulis dalam bahasa Inggris untuk dipersiapkan terbit pada Jurnal Internasional yaitu: ............................................................................................................................. ..
yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .................... tahun ....................
Depok,…………………Tahun ……,
( Drs. Suranta M.Hum. )
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
4
Arab Spring
Labieb Musaddad (1006714443)
Program Studi Sastra Arab
Universitas Indonesia
Abstrak
Arab Springs has been widely known across the Arab country and even internationally, Arab Springs is a
series of protests and demonstrations across the Middle East and Africa region also known as Arab
Awakening or 'Arab Revolt'. At first revolt took place in Tunisia and spread to countries countries of
North Africa and the Arab countries other communities in the region who participated did a similar
thing. This study used a literature study and historical research methode and government renewal theory.
The results of this study are rebellion movements in the variety of Arab countries that require changes in
the governance structure of the country covering states of Tunisia, Egypt and Syria.
Keywords: Arab Springs, Rebellion arab countries, government changes, Tunisia, Egypt, Syria
Abstrak
Arab Springs telah dikenal luas di seluruh penjuru negri arab bahkan dunia international, Arab Springs
adalah rangkaian protes dan gelombang demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan kawasan Afrika atau dikenal juga dengan Kebangkitan Arab atau ‘Pemberontakan Arab’. Pada awalnya pemberontakan
terjadi di negara Tunisia lalu menjalar ke negara negara Afrika Utara dan para masyarakat negara
Arab lainya di kawasan Asia yang ikut melakukan hal yang serupa. Penelitian ini menggunakan
metodologi studi kepustakaan dan penelitian sejarah dan teori pembaruan pemerintah . Hasil dari
penelitian ini adalah gerakan- gerakan pemberontakan di berbagai negara arab yang menuntut adanya
perubahan dalam tatanan pemerintahan negara tersebut meliputi negara Tunisia, Mesir dan Suriah.
Kata Kunci : Arab Springs, Pemberontakan negara arab, Perubahan pemerintah, Tunisia, Mesir,
Suriah
A. Pendahuluan
Arab Springs yang berarti secara bahasa adalah musim semi Arab . Arab Springs
secara harafiah yang dimaksud adalah Gerakan perubahan yang dilakukan oleh
masyarakat sipil dengan tujuan menggulingkan kepemimpinan yang ada dengan
harapan akan adanya perubahan pada tatanan pemerintahan. Gelombang revolusi unjuk
rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab tersebut mulai terjadi sejak bulan Desember
tahun 2010, Revolusi revolusi tersebut terjadi di berbagai negara Arab seperti di
Tunisia dan Mesir, Perang di Libya, Pemberontakan di Suriah dan Yaman bahkan
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
5
hingga Bahrain. Kerusuhan di perbatasan Israel 2011 juga terinspirasi oleh kebangkitan
dunia Arab ini.1
Protes protes yang berlangsung ini menggunakan teknik pemberontakan sipil
dalam kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, serta pemanfaatan
media sosial untuk mengorganisir, berkomunikasi atas usaha-usaha penekanan terhadap
pemerintah. Slogan pengunjuk rasa di dunia Arab yaitu Rakyat ingin menumbangkan
rezim atau sistem ini.2
Rangkaian yang berawal dari protes pertama yang terjadi di Tunisia tanggal 18
Desember 2010 setelah pembakaran diri seorang warga sipil setempat yang bernama
Mohamed Bouazizi yang berprofesi sebagai pedagang karena merasa tidak
mendapatkan kesehjateraan sebagaimana layaknya. Serta unjuk rasa para demonstran
lain atas korupsi polisi dan perawatan kesehatan di Tunisia. unjuk rasa tersebut terjadi
pada hari Jumat setelah salat Jumat. Protes ini juga mendorong kerusuhan sejenis di luar
kawasan Arab. Dengan kesuksesan protes di Tunisia, gelombang kerusuhan menjalar
juga ke negara negara lain sepertu ke Mesir, Yaman, Suriah, bahkan Bahrain.3
Pada Juli 2011, unjuk rasa para demonstran ini berhasil menggulingkan dua kepala
negara, yaitu Presiden Tunisia sendiri yakni Zainal Abidin Ben Ali yang kabur ke Arab
Saudi tanggal 14 Januari setelah protes revolusi Tunisia, dan di negara Mesir, Presiden
Hosni Mubarak mengundurkan diri pada 11 Februari 2011, setelah 18 hari protes massal
dan mengakhiri masa kepemimpinannya selama 30 tahun. Selama periode kerusuhan
regional ini, beberapa pemimpin negara mengumumkan keinginannya untuk tidak
mencalonkan diri lagi setelah masa jabatannya berakhir. Seperti Presiden Sudan Omar
al-Bashir yang mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2015 begitu
pula Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, yang masa jabatannya berakhir tahun 2014,
meski unjuk rasa semakin menjadi-jadi menuntut pengunduran dirinya sesegera
mungkin.4
B. Metodologi dan Kerangka Teori
1 Middle East In Revolt. Diakses 19 September 2013 23:58 WIB.
2 Korotayev A. Zinkina J, Egyptian Revolution.A Demographic Structural Analysis, Rusia:Entelequia.
Revista Interdisciplinar 13,2011. 139–169. 3 Middle East In Revolt. Diakses 19 September 2013 23:58 WIB 4 Middle East In Revolt. Diakses 19 September 2013 23:58 WIB
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
6
Metodelogi penulisan jurnal ilmiah Arab Springs ini menggunakan studi
kepustakaan dan penelitian sejarah. Melalui metode penulisan tersebut saya akan
menelaah beberapa sumber sumber yang berasasl dari jurnal international yang
berhubungan dengan judul penulisan ilmiah saya dan menalaah dari sumber buku yang
membahas tentang topik tersebut. Pembahasan tentang Arab Springs ini juga
menggunakan metodologi penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa tahap yaitu
heuristik, kritik sumber sejarah, eksplanasi dan kausalitas, dan historiografi5.
Heuristik menurut terminologi heuristik berasal dari bahasa Yunani, heurustiken
yang berarti mengumpulkan atau menemukan sumber. Sumber sejarah bisa berasal dari
catatan, tradisi lisan, reruntuhan atau bekas bangunan, inskripsi kuno6. Kedua adalah
kritik sumber sejarah adalah upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilas
sumber7. Pada tahap ini penulis melakukan penyeleksian dan pengujian terhadap data-
data yang didapatkan agar mendapatkan data yang akurat untuk dijadikan sumber utama
penulisan.
Selanjutnya eksplanasi, to explain, artinya menjelaskan. Eksplanasi berarti
penjelasan. Sedangkan kausalitas diperlukan untuk merangkai fakta dalam hubungan
sebab akibat8. Tahap ini berguna untuk merangkaikan fakta-fakta yang sehingga
rangkaian fakta tersebut menjadi fakta yang dapat diterima dan saling berkaitan satu
sama lain. Dalam tahap ini juga ada yang disebut dengan interpretasi. Interpretasi adalah
tafsir. Penafsiran dilakukan setelah membaca beberapa sumber agar penafsiran yang
muncul bisa seobjektif mungkin. Terakhir historiografi yang merupakan tahap
penulisan. Pada tahap ini, hasil dari rangkaian fakta berbentuk sebab akibat dan hasil
interpretasi digabungkan lalu ditulis, kemudian dipaparkan menjadi suatu kisah sejarah
yang dapat diterima.
Sedangkan teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah Teori pembaruan
pemerintah yaitu adalah penciptaan organisasi pemerintah yang secara terus-menerus
mencari cara untuk menjadi lebih efisien. Melakukan perubahan dalam organisasi
5 Suhartono, Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. hlm. 29. 6Ibid.hlm. 35. 7Ibid. hlm. 35-43. 8 Ibid. hlm.35
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
7
pemerintah membutuhkan jauh lebih banyak upaya politik (David Osborne dan Peter
Plastrik: 2010)
C. Pembahasan
1.Revolusi Tunisia
Revolusi di Tunisia berawal dari seseorang bernama Mohammed Bouazizi di kota
Sidi Bouzid. Ia adalah seorang lulusan perguruan tinggi yang menjadi pedagang buah
akibat tingginya pengangguran di daerah tersebut. Bouazizi pun serta-merta menjelma
menjadi simbol perjuangan kaum miskin di Tunisia. sekaligus sebagai Pahlawan
Revolusi Tunisia itu sendiri Pada 17 Desember 2010 lalu Bouazizi mencoba bunuh diri
dengan membakar diri ketika polisi menyita dagangannya berupa buah-buahan dan
sayur-sayuran yang menjadi satu-satunya mata pencaharian hidupnya.9
Bouazizi melakukan tindakan tersebut pada tanggal 18 Desember 2010 selepas
ibadah Jumat di depan kantor Pemerintah Daerah Sidi Bouzid, kota kelahirannya. Aksi
solidaritas yang pun terjadi sehari kemudian. 19 Desember 2010 menandai dimulainya
aksi demonstrasi besar-besaran, aksi kekerasan dan kerusuhan hingga 27 Januari 2011.
Tindakannya itu memicu aksi unjuk rasa kaum miskin dan penganggur di Sidi Bouzid
hingga akhirnya menyebar ke seluruh negeri selama lebih dari dua pekan meliputi
ibukota Tunis, kota Talah, Sfak, Cartagho, Al Qairawan, dan kota-kota lainnya.10
Warga Tunisia yang berada di Eropa pun ikut berunjuk rasa melawan pemerintah
sendiri yang dipimpin oleh presiden Zainal Ben Ali di kedutaan dan konsulat Tunisia.
Kekacauan akhirnya tak terhindarkan. Rakyat yang terdiri dari berbagai elemen mulai
dari beragam profesi cendekiawan, politisi, akademisi, pengacara, dan lain-lain
bergabung dengan para penganggur di seantero negeri itu untuk turun ke jalan-jalan.
Sebagian rakyat menjadi kehilangan akal sehat. Penjarahan mereka lakukan di berbagai
tempat, kantor-kantor, toko-toko, sampai rumah sakitpun tidak luput dari aksi-aksi
anarkis.Segala sesuatu memang harus diperjuangkan bahkan harus dibayar nyawa.
Demikianlah yang dilakukan rakyat Tunisia pada saat itu. Tingginya biaya hidup,
9 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 32
10 Ibid. Hlm. 32
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
8
pengangguran yang tak teratasi, dan kebebasan beraspirasi yang dikekang oleh
pemerintah pusat menyebabkan rakyat Tunisia harus bertindak.11
Setelah dirawat di rumah sakit selama 19 hari, Mohammed Bouazizi akhirnya
menghembuskan napasnya yang terakhir pada 5 Januari 2011 pada umur 26 tahun. Lima
ribu orang datang melayat dalam pemakamannya. Sang perintis revolusi Tunisia
modern itu pun menyisakan perjuangan tidak hanya bagi dunia Arab tetapi juga bagi
seluruh rakyat di dunia. Setelah itu pada pada 8 Januari 2011, sedikitnya 20 orang tewas
ditembak mati oleh pihak kepolisian yang meliputi kota Rgebm dan kota Gassrine.
Kemudian Pada 11 Januari 2011, di perempatan kota Ettadhamen juga terjadi kerusuhan
yang dilakukan oleh ratusan anak muda yang menyerukan perlawanan terhadap
pemerintah rezim Zainal ben Ali.12
Selama berkuasa Ben Ali, yang merupakan pemimpin yang menumpuk seluruh
harta kekayaan dan mengagung agungkan kekuasaan yang dimilikinya, terutama
istrinya yang dikenal dengan kerakusanya akan kekuasaan dan Harta. Walau pada era
Ben Ali pertama kalinya dilakuakan pemilu legislatif yang bersifat pluralistik namun itu
hanya kedok belaka karena pada perkembanganya banyak warga yang tidak mendapat
kesehjateraan yang layak , banyak orang yang menganggur serta harga pangan
melambung. Maka Tunisia bergejolak karena hal hal tersebut13
Bahkan pada tanggal 14 Januari 2011 para demonstran melakukan unjuk rasa yang
tidak terelakan lagi. Mereka turun ke jalan jalan meminta dengan segera agar presiden
Zainal Ben Ali segera meletakan jabatan sebagai presiden Tunisia. Waktu 23 tahun
mereka menganggap Ben Ali tak mampu membuat Tunisia menjadi negara yang lebih
baik bahkan cenderung merosok dibidang sosial dan ekonomi mereka juga menganggap
uang rakyat tidak digunakan fungsional oleh rezim Ben Ali, setelah perkembangan
mereka mengetahui bahwa uang mereka di korupsi oleh pemerintahan dan para
11 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 33 12 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 56 13
Ibid. Hlm. 27
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
9
pemerintah era Ben Ali hanya menikmati kekayaan uang uang yang seharusnya
diperuntukan negara Tunisia tersebut14
Para demonstran semakin merajalela mereka membakar kendaraan dan menyerang
kantor-kantor pemerintah menuntut perubahan dalam tatanan pemerintahan. Hingga
revolusi itu berakhir, lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 90 orang terluka.
Esoknya, pada tanggal 15 Januari 2011 jam malam mulai pukul 20.00 hingga 05.30
diberlakukan oleh pemerintah rezim Ben Ali menyusul kerusuhan akibat demonstrasi
yang dilakukan oleh ratusan orang sehari sebelumnya. Pada saat itu ada larangan bagi
warga untuk berkumpul lebih dari tiga orang. Jika itu terjadi, maka polisi tidak segan-
segan untuk menembak warga yang melanggar aturan. Pasca mundurnya Zainal Abidin
Ben Ali dari kursi kepresidenan, tetapi setelah itu terjadi perlawanan dari pihak yang
masih loyal terhadapnya.15
Setelah protes protes dan kerusuhan besar di negara tersebut presiden Zainal Ben Ali
akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya di tanggal 14 Januari atau bersamaan saat
unjuk rasa besar-besaran di penjuru kota Tunisia. Ben Ali memutuskan melarikan diri
ke Saudi Arabia di hari yang sama dan puncak pemerintahan Tunisia pada saat itu
akhirnya dipegang sementara oleh Perdana Menteri Mohames Ghannouchi yang pada
perkembanganya akhirny digantikan oleh Moncef Marzouki16
2.Revolusi di Mesir
Selama hampir 32 tahun Hosni Mubarak berkuasa di Mesir. Selama rentang waktu
tiga dekade itu banyak warga Mesir tidak mendapatkan penghidupan yang layak.
Meletusnya revolusi rakyat di Tunisia memicu hal serupa terjadi di Mesir. Sejak
berlangsung pada 25 Januari 2011 aksi yang terkenal dengan nama Revolusi Mesir 2011
itu sudah banyak ribuan orang berpartisipasi dalam protes yang ditujukan untuk
menurunkan kekuasan Husni Mubarak. Mereka menilai Mubarak sudah terlalu lama
memerintah Mesir. Alun-alun Tahrir yang berada di pusat Kota Kairo menjadi saksi
bisu protes anti-pemerintah yang dilakukan oleh rakyat. Tetapi Mubarak sendiri bukan
14
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 29 15 Guides.library.cornell.edu/Near/Eastern/Studies. Diakses 23 Oktober 2013 Pkl 15.08 16 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 39
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
10
tanpa perlawanan. Untuk beberapa saat dirinya menolak untuk mundur. Kantor Partai
Nasional Demokrat yang menaungi kekuasaan Mubarak pun dibakar oleh massa anti-
pemerintah. Pada 26 Januari 2011 Polisi bentrok dengan warga sipil Mesir yang
tergabung dengan demonstran lain yang melanggar larangan demonstrasi bahkan
Mohammed El Baradei, mantan Ketua Badan Energi Atom International dan juga
terkenal sebagai pengkritik Hosni Mubarok tiba di Kairo pada 27 Januari juga
melakukan unjuk rasa bergabung dengan para demonstran lainya17
Aksi protes meningkatnya intensitas ketika Tunisia berhasil menggulingkan rezim
Zainal Ben Ali dari pemerintahan , mereka para rakyat Mesir seperti terilhami dan
terpacu untuk melakukan hal yang sama kepada rezim yang sudah lama mengakar pada
diri Hosni Mubarok. Para demonstran juga sangat semangat untuk segera melakukan
revolusi. Dalam orasinya para demonstran mengajukan 4 keinginan dan tuntutan kepada
rezim Mubarok, yakni pengunduran diri Hosni Mubarok dari tampuk Presiden,
pengunduran diri kabinet yang dipimpin perdana menteri Ahmed Mohamed Nazef,
pembubaran parlemen dan penjadwalan ulang pemilu presiden, pembentukan
pemerintahan pilihan rakyat
Aksi protes tersebut menimbulkan kekacauan dimana mana, Mulai dari perusakan
fasilitas umum, kaburnya para narapidana sampai pencurian mumi. Hal ini membuat
pemerintahan Mesir kehilangan akal sehatnya hingga akhirnya mereka memutuskan
untuk menghadapi para demonstran menggunakan kekerasan., bahkan militer
pemerintahan menghalau para demonstran dengan kendaraan lapis baja dan juga
melakukan pembunuhan massal dan sembunyi terhadap para aktivis Mesir18
Meski sudah tidak diinginkan oleh rakyatnya, Mubarak terus bersikeras untuk tetap
berkuasa di Mesir. Imbasnya, aksi represif terhadap warga pun tidak terelakan. Pasukan
pemerintah berusaha keras untuk membukarkan aksi protes massa yang berkumpul di
alun-alun kota Tahrir. Tetapi ada juga pemimpin dunia yang mendukung Mubarak saat
itu. Raja Abdullah dari Arab Saudi menyatakan dukungan kepada Mubarak dan
mengecam pihak yang mengacaukan situasi keamanan Mesir. Abdullah mengecam para
pengacau yang mengatasnamakan kemerdekaan berekspresi selain itu Mubarak
17 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 58 18 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 56
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
11
melanjutkan pemimpin terdahulu Mesir yang Pro-zionis Israel dengan kata lain secara
tidak langsung Mesir yang dipimpin Hosni Mubarak pada saat itu juga mendapat
dukungan dari Israel.
Pada awal Februari 2011 Mubarak tampil di televisi swasta mengatakan tidak
akan turun dari tampuk kepresidenan negaea Mesir danmenjanjijkan akan menyerahkan
kekuasaannya pada September ketika masa pemerintahanya sudah habis. Hingga massa
itu, dirinya berusaha untuk melakukan transisi pemerintah. Tetapi hal ini tidak
dipercayai oleh rakyat Mesir, meskipun Mubarak juga memastikan tidak akan ikut
pemilu dan mendelegasikan kekuasaan kepada Wakil Presiden saat itu Omar Suleiman.
Puncaknya, setelah tidak tahan mendapatkan desakan dari banyak pihak, Hosni
Mubarak akhirnya memutuskan untuk lengser dari kekuasaannya pada 11 Februari
lalu.19
Mundurnya Mubarak diumumkan oleh Wapres Suleiman. Kekuasaan pemerintahan
usai Mubarak mundur tidak dialihkan kepada Suleiman, melakukan kepada Menteri
Pertahan Hussein Tantawi yang membentuk Dewan Militer sebagai penguasa Mesir
sementara . Usai lengser, Mubarak pun dihadapkan pada pengadilan. Sejak
mengundurkan diri, Mubarak beserta keluarganya berlindung di sebuah rumah di Sharm
el-Sheik guna menunggu proses pengadilan dan sekaligus dirawat atas penyakit jantung
yang dideritanya. Tercatat korban revolusi yang terjadi di Mesir mencapai 846 orang
dilaporkan tewas sementara hampir 6.000 lainnya terluka.20
Pada 10 April Mubarak menjalani sidang pertama atas kasus tuduhan pembantaian
atas pelaku protes anti-pemerintahan dan diancam hukuman mati. Dirinya pun menolak
segala tuduhan itu. Selain dirinya, dua putranya Gamal dan Alaa juga termasuk dalam
pihak yang menjalani proses penyelidikan. Proses pengadilannya pun masih terus
berlanjut hingga saat ini. Sementara kekuasaan di Mesir masih dipegang oleh pihak
Militer. Tetapi Mesir mulai melakukan pemilihan umum yang sudah memasuki putaran
19 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 58 20 http://kaleidoskop.okezone.com/read/2011/12/26/349/547503/large#sthash.vxxedMee.dpuf . Diakses 24 Oktober
2013
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
12
kedua. Diperkirakan kelompok Ikhwanul Muslimin akan menjadi pemenang dalam
pemilu tersebut.21
Sebelum pemilu berlangsung, rakyat Mesir kembali turun ke jalan untuk melakukan
protes menentang kekuasaan Dewan Militer pimpinan Hussein Tantawi. Warga
menginginkan agar Mesir segera dipegang oleh kekuatan sipil. Ikhwanul Muslim
mendominasi pemilu putaran pertama. Perkembangan hasil pemilu Mesir yang
memenangkan Ikhwanul Muslim telah mengkhawatirkan kaum minoritas Kristen Mesir
atas masa depan mereka di negara ini. Beberapa pihak berharap pemilu putaran kedua
ini dapat menyeimbangkan Mesir menuju negara liberal22
3.Revolusi di Suriah
Keberhasilan revolusi Tunisia dan Mesir di awal tahun 2011, mendorong para
pemuda dan aktivis Suriah untuk menggelar aksi serupa di negaranya. Dengan
memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana komunikasi utama, mereka menyeru rakyat
untuk hadir dalam aksi protes rakyat ( hari kemarahan Suriah ) pada 15 Maret. Aksi
protes tersebut lalu berkembang menjadi seruan untuk menjatuhkan rezim Bashar Assad
yang sudah memimpin negara Suriah sejak menggantikan ayahnya yaitu Hafez Al
Assad pada tahun 2000. 23
Aksi protes rakyat Suriah dengan sangat cepat menyebar ke berbagai kota. Pada 25
Maret, hari yang mereka sebut dengan “Hari kejayaan Suriah”, dengan serentak rakyat
Suriah menggelar demonstrasi besar di tujuh propinsi dari 14 propinsi yang ada.
Peningkatan demonstrasi rakyat yang begitu cepat dan signifikan di berbagai penjuru
kota akhirnya memaksa Bashar Assad untuk berpidato di depan parlemen pada 31 Maret
dengan tujuan menenangkan para masyarakat sipil yang geram dengan
kepemimpinanya.24
Dengan siasat politiknya, Assad mencoba menenangkan kemarahan rakyat dengan
berjanji akan mengagendakan reformasi politik di Suriah. Assad juga membentuk
21 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 59 22
http://kaleidoskop.okezone.com/read/2011/12/26/349/547503/large#sthash.vxxedMee.dpuf. Diakses 24 Oktober 2013 23
Trias.Kuncahyono,Musim Semi di Suriah, Jakarta: Kompas, 2013 hlm 77 24 M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm. 173
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
13
pemerintahan baru, yang ternyata komposisinya tidak jauh berbeda dengan pemerintah
sebelumnya. Selain itu, Assad berjanji akan segera mengusut segala pihak yang terbukti
melakukan kekerasan terhadap para demonstran. Segala siasat damai yang dilakukan
Assad untuk meraih hati rakyat dan menghentikan gelombang revolusi ternyata tidak
membuahkan hasil. Keberhasilan revolusi Tunisia dan Mesir membuat rakyat semakin
percaya diri dan yakin bahwa keberhasilan revolusi Suriah adalah suatu hal yang bisa
terjadi.25
Assad kemudian menerapkan siasat baru dengan dukungan penuh militer, pada
akhir April militer Suriah mulai melakukan tekanan dan kekerasan kepada para
demonstran. Korban yang berjatuhan meningkat tajam. Awal Juni 2011, pihak militer
Suriah menembaki para demonstran di kota Hamah sehingga menewaskan puluhan
orang. Tindak kekerasan semacam itu masih terus berlangsung hingga saat ini. Awal
Februari 2012, serangan bom dilancarkan militer pro pemerintah di wilayah Khalidiya,
provinsi Homs awal Februari. Lalu, disusul dengan berbagai operasi militer di berbagai
daerah dan merupakan operasi paling kejam selama masa revolusi. 26
Hampir seribu orang meninggal dalam jangka hanya dua minggu. Yang lebih ironis,
adalah pada hari digelarnya referendum nasional terkait konstitusi baru suriah, rezim
Assad terus melakukan tindak kekerasan di Homs dan Hamah hingga menelan korban
jiwa sebanyak 65 orng. Hingga 30 Mei 2013, dalam 805 hari revolusi tercatat
setidaknya 69.191 korban jiwa,. Besar kemungkinan, jumlah sesungguhnya korban
revolusi Suriah lebih besar dari data tersebut27
Gelombang Revolusi Suriah merupakan puncak dari akumulasi berbagai faktor
represif dari kemarahan rakyat Suriah yang sudah berlangsung hampir setengah abad.
Dan Arab Spring menjadi momen yang tepat bagi rakyat Suriah menuntut perbaikan
didalam tatanan pemerintahan negara tersebut. Hampir sama dengan rezim rezim negara
25 Trias.Kuncahyono,Musim Semi di Suriah, Jakarta: Kompas, 2013 hlm 77 26 http://m.dakwatuna.com/2013/06/08/34716/revolusi-suriah-tragedi-berkepanjangan-menuntut-kebebasan/ diakses 18 Okt. 13 01.03 WIB 27
http://m.dakwatuna.com/2013/06/08/34716/revolusi-suriah-tragedi-berkepanjangan-menuntut-kebebasan/ diakses 18 Okt. 13 01.03 WIB
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
14
Arab lain, pemerintah Suriah juga dianggap Korupsi, Represif serta tidak memerhatikan
kepentingan serta aspirasi rakyat.28
Bahkan sampai saat ini Revolusi di Suriah masih terus bergejolak. Revolusi dianggap
berjalan lamban karena tidak mampu menggulingkan rezim Bashar Al Assad, beberapaa
faktor ialah kurangnya koordinasi antar pejuang penumbang rezim Al Assad, kedua
kekuatan oposisi dari pemerintah yang dianggap lemah, ketiga sikap militer yang pro
pemerintah membuat para sipil sulit untuk merubuhkan rezim Al Assad serta umur
BasharAl-Assad yang masih cukup muda (45 tahun) membuat dia masih kokoh
mempertahankan rezimnya dari tuntutan warga sipil Suriah.29
D. Penutup
Perlawanan rakyat lewat demontrasi dan gerakan pemberontakan yang cukup besar
di beberapa negara Arab dan Afrika Utara pada akhirnya banyak berhasil
menumbangkan para rezim penguasa yang sudah berkuasa selama bertahun-tahun.
Dimulai dari tumbangnya presiden Tunisia, Zainal Abidin Ben Ali yang telah berkuasa
selama 23 tahun akibat dari Demonstrasi besar besaran di negara Tunisia. Kemarahan
rakyat kepada penguasa sebenarnya sudah lama terpendam yang disebabkan banyak hal,
namun api itu terpecik yang dipicu oleh pembakaran diri seorang pemuda Tunisia,
Mohamed Bouazizi. Aksi itu membakar kemarahan rakyat sehingga berhasil
melengserkan Zainal Abidin Ben Ali pada14 Januari 2011.
Aksi demonstrasi besar besaran di Tunisia juga menjalar ke negara afrika utara
lainya, yaitu Mesir. Mesir yang kala itu dikuasai oleh presiden Hosni Mubarak
mendapat banyak tentangan dari para masyarakatnya. Kekuasaan dari presiden Hosni
Mubarak yang dianggap masyarakat sudah terlalu lama yakni selama 3 dekade dan
membuat rakyat Mesir melakukan demostrasi serta pemberontakan besar besaran di
pusat pusat kota. Langkah yang tepat karena pada akhirnya presiden Hosni Mubarak
meletakan jabatanya.
Dampak ‘Arab Springs’ juga menjalar ke berbagai kawasan Asia Barat, salah
satunya negara Suriah. Keberhasilan pemberontakan di negara Tunisia dan Mesir di
28
M.Agastya, Arab Spring, Yogyakarta: IRCiSoD, 2013. hlm.175 29 Trias.Kuncahyono,Musim Semi di Suriah, Jakarta: Kompas, 2013 hlm 239
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
15
awal tahun 2011 juga mendorong serta memotivasi para pemuda dan masyarakat suriah
untuk menggelar aksi demostarant di Suriah dengan keinginan menggulingkan rezim
dari presiden Bashar Assad . tetapi aksi tersebut tidak semudah perkiraan karena
presiden Bashar Assad ternyata menyiapkan barikade pembela pemerintahan untuk
melawan masyarakat sipil Suriah dan pada akhirnya banyak dari warga Suriah yang
kebanyakan berstatus masyarakat sipil menjadi korban atas kekerasan dari militer rezim
presiden Assad.
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014
16
DAFTAR PUSTAKA
Agastya,M. 2013. Arab Spring. Yogyakarta: IRCiSoD
Kuncahyono, Trias.2013. Musim Semi di Suriah. Jakarta : Kompas
Korotayev, A. Zinkina .2011. Egyptian Revolution A Demographic Structural Analysis.
Rusia :Revista Entelequia
Suhartono. 2010.Teori dan Metodologi Sejarah.Yogyakarta: Graha Ilmu
http://m.dakwatuna.com/2013/06/08/34716/revolusi-suriah-tragedi-berkepanjangan-
menuntut-kebebasan
http://kaleidoskop.okezone.com/read/2011/12/26/349/547503/large#sthash.vxxedMee
Arab spring ..., Labieb Musaddad, FIB UI, 2014