Download - Juknis Penilaian Dal
1
PUSAT KARANTINA IKAN
BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN
KELAYAKAN UNIT USAHA
PEMBENIHAN IKAN
2014
i
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya, Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan (UUPI) dalam
Rangka CKIB dapat diselesaikan.
Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan (UUPI) ini
sangat penting untuk dibuat, mengingat diperlukannya suatu petunjuk/ pegangan bagi
petugas karantina maupun pemilik UUPI. Harapan kami ini dapat menjadi petunjuk/
pedoman dalam melaksanakan pelaksanaan penilain UUPI.
Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan (UUPI) dalam
Rangka CKIB ini yang disusun tahun 2014 merupakan penyempurnaan dari Pedoman
Penilaian Kelayakan Establishment yang telah disusun tahun 2012 yang dibiayai oleh
Anggaran Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan, Pusat Karantina Ikan Tahun
Anggaran 2014.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerjasama yang
baik kepada semua pihak sehingga penyusunan Petunjuk Teknis ini dapat diselesaikan
sesuai dengan rencana.
Kami menyadari, bahwa Penyusunan Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit
Usaha Pembenihan Ikan (UUPI) dalam Rangka CKIB ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan kritik sangat kami harapkan untuk penyempurnaan.
Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan
Narmoko Prasmadji
ii
D A F T A R I S I
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 2
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2
1.3. Pengertian dan Istilah .............................................................................. 2
1.4. Dasar Hukum .......................................................................................... 3
BAB II. PERSYARATAN SARANA DAN PRASARANA UNIT USAHA
PEMBENIHAN IKAN (UUPI) ........................................................................... 5
2.1. Lokasi ................................................................................................... 5
2.2. Sumber Air ............................................................................................ 6
2.3. Tenaga Kerja ......................................................................................... 6
2.4. Bangunan ............................................................................................. 6
2.4.1. Bangunan Utama ........................................................................... 6
2.4.2. Bangunan Penunjang ................................................................... 10
BAB III. PENILAIAN UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN (UUPI) ......................................... 13
3.1. Tata Cara Penilaian UUPI ...................................................................... 14
3.1.1. Persyaratan ................................................................................. 14
3.1.2. Tata Cara Penilaian ...................................................................... 14
3.1.3. Pertemuan Pembukaan (Opening Meeting)..................................... 14
3.1.4. Pelaksanaan Penilaian ................................................................ 14
3.1.5. Pembahasan Hasil Temuan oleh Tim Penilai PHPI ........................... 15
3.1.6. Pertemuan Penutup (Closing Meeting) ........................................... 15
3.1.7. Evaluasi Tindakan Perbaikan ......................................................... 15
3.2. Prosedur Penialain Kelayakan UUPI ....................................................... 15
BAB IV. PENUTUP ............................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
iii
1. SK Kepala BKIPM tentang Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan dalam Rangka Penerapan CKIB ..................... 21
2. Kuesioner Penilaian UUPI Milik Perorangan atau Badan Hukum ................. 24
3. Contoh Dokumen Mutu CKIB ..................................................................... 45
4. Alur Pengelolaan UUPI untuk Mengeluaran Media Pembawa (Ekspor) ....................................................................... 119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan dan Tumbuhan, Karantina Ikan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar
negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri serta keluarnya dari dalam
wilayah Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, karantina ikan
mempunyai peranan yang sangat strategis dalam rangka melindungi negara dari
ancaman masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri
dan dari suatu area ke area lain di wilayah Republik Indonesia, yang berpotensi
merusak kelestarian sumberdaya hayati perikanan, yang pada akhirnya akan
mengganggu produksi perikanan nasional.
Dalam rangka perdagangan Internasional terkait perjanjian GATT-WTO yang
telah diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang-undang No. 7 tahun 1994 khususnya
tentang SPS agreement (Sanitary and Phytosanitary) bahwa setiap negara anggota
yang tergabung didalamnya diharuskan mematuhi ketentuan-ketentuan dan aturan-
aturan perdagangan yang berlaku tanpa mengabaikan perlindungan terhadap
manusia, hewan, ikan, tumbuhan dan lingkungan dengan alasan ilmiah yang dapat
diterima. Oleh karena itu dalam perdagangan internasional negara tujuan/pengimpor
mempersyaratkan jaminan mutu dan kesehatan ikan yang harus bebas dari beberapa
penyakit ikan.
Perdagangan hasil perikanan memberikan dampak positif maupun negatif
terhadap perekonomian negara, serta kelestarian sumberdaya perikanan dan
kelautan, apabila penyakit ikan ikut terbawa masuk ke dalam negara RI melalui media
pembawanya yang merupakan hasil perikanan. Salah satu tugas dan fungsi BKIPM,
adalah melaksanakan tugas pencegahan masuk dan tersebarnya Hama dan Penyakit
Ikan Karantina (HPIK), ke dalam wilayah negara Republik Indonesia, antar area di
dalam wilayah negara Republik Indonesia serta mencegah keluarnya Hama dan
Penyakit Ikan (HPI) tertentu / Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dari dalam
wilayah negara Republik Indonesia, sesuai persyaratan negara tujuan.
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 227/KEP-BKIPM/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KELAYAKAN UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN
DALAM RANGKA PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK
2
Tindakan karantina secara terintegrasi berbasis in line inspection, dilakukan
melalui penerapan standar kesehatan ikan mulai dari negara/area asal, tindakan
karantina ikan di tempat pemasukan/pengeluaran, dan penerapan prinsip biosecurity
dalam pengelolaan resiko serta pemantauan HPIK dan/atau HPI tertentu secara
periodik di area/tempat tujuan. Semua tahapan kegiatan tersebut dilakukan
pencatatan secara baik, dan didokumentasikan, untuk memudahkan penelusuran
status kesehatan ikan yang ada di unit usaha tersebut.
1.2. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari penyusunan Petunjuk Teknis penilaian kelayakan UUPI ini adalah :
1. Tim penilai dalam melakukan penilaian dan verifikasi untuk memastikan apakah
persyaratan administrasi, sarana, prasarana dan proses dalam kegiatan UUPI
yang telah ditetapkan oleh otoritas kompeten telah sesuai dengan Petunjuk
Teknis yang ada sehingga kegiatan penilaian dapat berjalan efektif dan efisien.
2. UUPI dapat memenuhi persyaratan administrasi, sarana, prasarana dan proses
dalam kegiatan unit usaha budidaya perikanan yang telah ditetapkan oleh
otoritas kompeten.
1.3. Pengertian dan Istilah
UUPI adalah unit ekonomi yang melakukan kegiatan budidaya memelihara,
membesarkan, meningkatkan mutu dan/atau membiakkan ikan serta memanen
hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol dengan tujuan sebagian/seluruh
hasilnya untuk dijual.
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu hal yang dibakukan disusun
berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-
syarat kesehatan, keselamatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Standardisasi adalah proses merumuskan, merevisi, menetapkan, dan
menerapkan standar, dilaksanakan secara tertib, dan kerjasama dengan semua
pihak.
Biosecurity adalah suatu rencana untuk mengidentifikasi masuk dan tersebarnya
penyakit dalam suatu area/ establishment dan langkah-langkah yang akan
dilakukan dan yang sedang dilakukan untuk mencegah masuk dan tersebarnya
penyakit.
Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) adalah petunjuk teknis yang berisikan
beberapa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang digunakan untuk melakukan
3
tindakan karantina ikan secara efektif, konsisten, sistematis guna menjamin
kesehatan ikan.
Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
Tertelusur (traceability) dalam UUPI adalah kemampuan dalam menelusuri
keseluruhan sistem produksi yang dimulai dari persyaratan UUPI, manajemen
pemeliharaan, kesehatan ikan, manajemen kualitas air, managemen biosecurity
dan manajemen personil berdasarkan rekaman data yang dibuat selama proses
produksi, sebagai jaminan terhadap persyaratan negara tujuan, ataupun yang
dipersyaratkan oleh Puskari- BKIPM yang dilakukan sesuai dengan standar
internasional OIE.
Tim Penilai adalah petugas karantina ikan yang berkompeten ditunjuk oleh UPT
BKIPM untuk melaksanakan, penilaian, dan pelaporan terhadap suatu unit UUPI
dalam penerapan CKIB.
Tim Verifikasi adalah petugas karantina ikan yang berkompeten ditunjuk oleh
Puskari BKIPM untuk melaksanakan verifikasi terhadap laporan penilaian yang
telah dilakukan oleh Tim Penilai terhadap UUPI dalam penerapan CKIB.
Personil adalah karyawan yang ditunjuk perusahaan dan telah tersertifikasi CKIB
untuk mengemban tugas, wewenang, dan tanggung jawab mulai dari tahap
perencanaan dan konsistensi penerapan CKIB.
Surveilan adalah pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi secara
sistematis untuk mendukung klaim bahwa suatu populasi bebas penyakit tertentu;
atau untuk mendeteksi penyakit baru atau eksotik dalam rangka pengendalian
penyakit secara cepat (Cameron, 2002)
Critical Control Point (CCP) adalah suatu titik, tahap, atau prosedur dimana
bahaya yang mempengaruhi kegiatan pembudidayaan ikan dapat dicegah,
dieliminasi atau dikurangi hingga titik aman.
1.4. Dasar Hukum
Dasar hukum perangkat perundangan penyusunan petunjuk teknis penilaian
kelayakan Unit Usaha Pembudiayaan Ikan (UUPI) ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3482);
4
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4197);
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor. PER.05/MEN/2005, tentang
“Tindakan Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit
Ikan Karantina”;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2007 tentang
Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan
Karantina Dari Luar Negeri Dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam Wilayah Negara
Republik Indonesia;
5. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Kemanaan Hasil
Perikanan Nomor KEP.460/BKIPM/XII/2011 tentang pedoman teknis tindakan
karantina ikan secara terintegrasi berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan,
Pembesaran dan Penampung/Pengumpul ikan.
6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.26/MEN/2013 tentang
Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa
dan Sebarannya;
7. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Kemanaan Hasil
Perikanan Nomor KEP.62/KEP-BKIPM/2014 tentang Penunjukan Teknis Penyusunan
Dokumen Mutu Cara Karantina Ikan Yang Baik.
BAB II
PERSYARATAN SARANA DAN PRASARANA
UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN (UUPI)
Salah satu faktor penentu keberhasilan dan keberlanjutan suatu Unit Usaha
Pembenihan Ikan (UUPI) perlu didukung oleh sarana dan prasarana (persyaratan teknis)
yang memadai, dimana UUPI tersebut juga harus memenuhi persyaratan administrasi
5
antara lain:
a. Surat Permohonan Penerapan CKIB
b. Dokumen Mutu
c. Sertifikat Pelatihan Cara Karantina Ikan yang Baik
d. Peta daerah lokasi dan gambar tata letak (lay out) bangunan
Persyaratan teknis suatu UUPI meliputi lokasi, sumber air, tenaga kerja dan
kelayakan fasilitas. Faktor tersebut merupakan persyaratan penting dalam menjamin
kesehatan ikan dan persyaratan lainnya dari suatu UUPI. Kelayakan fasilitas dimaksud
adalah kesesuaian ketersediaan fasilitas/sarana prasarana yang mencakup jumlah,
kondisi dan kemampuan (daya dukung).
2.1. Lokasi
Lokasi untuk UUPI, harus berada di daerah yang terbebas dari banjir, mudah diakses
kendaraan minimal roda 4, jarak minimal 2 km dari perairan umum dan tidak berada pada
satu sumber air dengan perairan umum, berada pada jarak yang aman dari cemaran pada
perairan umum. Kelayakan lokasi tersebut dimaksudkan untuk menghindari risiko
kerugian dan kegagalan operasional suatu UUPI akibat adanya kontaminasi cemaran dari
lingkungan sekitar. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko terjadinya infeksi
penyakit pada induk dan benih di UUPI apabila di kawasan tersebut terjadi wabah penyakit
ikan. Bagi UUPI yang berdekatan dengan kawasan budidaya harus memiliki sarana
pengolahan dan sterilisasi air limbah.
Perlu tersedianya sarana dan prasarana penunjang seperti jaringan listrik, sarana
komunikasi dan transportasi guna menunjang kegiatan operasional di UUPI.
2.2. Sumber Air
Persyaratan air yang digunakan dalam proses produksi harus layak dan sesuai
dengan kebutuhan hidup dan pertumbuhan ikan yang dipelihara. Sumber air yang
digunakan dalam UUPI berasal dari sumber yang dapat menyediakan jumlah yang
mencukupi dan kualitas air yang digunakan pada UUPI harus sesuai dengan standar untuk
pemeliharaan ikan.
2.3. Tenaga Kerja
6
Untuk menjamin keberhasilan suatu UUPI maka harus memiliki tenaga kerja yang
kompeten sesuai bidangnya, dan jumlah sesuai kebutuhan. Tenaga kerja dalam UUPI tidak
diijinkan melakukan kontak dengan media pembawa (ikan) di luar UUPI.Tenaga kerja pada
ruang isolasi tidak diperbolehkan berpindah ke ruang lain selama masa isolasi
(pengasingan, pengamatan dan perlakuan).
2.4. Bangunan
Kelayakan fasilitas bangunan bagi UUPI dalam rangka penerapan CKIB antara lain:
2.4.1. Bangunan Utama
2.4.1.1. Ruang Penerimaan dan seleksi
Ruang penerimaan dan seleksi adalah tempat menerima ikan pertama
kali dari luar UUPIdan menyeleksi sesuai kriteria seperti jenis, ukuran,
jumlah ikan sesuai dengan yang dibutuhkan UUPI. Sarana yang
diperlukan pada ruang ini adalah wadah, bak fiber/plastik, serok,
peralatan aerasi.
2.4.1.2. Ruang Karantina
Ruang Karantina adalah ruang yang digunakan untuk melakukan
kegiatan pengasingan, pemberokan,pemuasaan/ isolasi selama
masa karantinasebelum ikan keluar dari UUPI. Sarana yang ada pada
ruang ini antara lain : bak fiber dan/ atau aquarium (kualitas standar)
disertai juga alat perlengkapan untuk pengamatan gejala klinis dan
freezer untuk menyimpan sementara ikan yang mati (untuk
pemeriksaan laboratorium). Dalam ruang karantina/isolasi ini juga
tersedia sarana perlakuan apabila ikan yang baru datang
menunjukkan gejala klinis terinfeksi penyakit. Kegiatan karantina
isolasi ikan dilakukan untuk satu pengiriman (shipment) yang sama.
2.4.1.3. Ruang pembenihan
Ruang pembenihan adalah ruang yang digunakan untuk pembenihan
ikan, yaitu dari pemeliharaan induk sampai pemeliharaan benih.
Sarana yang ada pada ruang ini adalah bak beton dan/ atau bak fiber
dan/atau aquarium ikan serta perlengkapannya.
2.4.1.4. Ruang pemeliharaan
Ruang pemeliharaan merupakan tempat untuk memelihara ikan yang
memegang peranan penting dalam UUPI sehingga harus selalu dijaga
kebersihan dan harus bebas dari kontaminan.
7
Sarana dapat berupa bak/kolam/akuarium induk, benih, maupun
juvenil. Bak/kolam tersebut harus terbuat dari material yang kokoh,
kedap air dan mudah dibersihkan. Bentuk, jumlah dan volume
bak/kolam pemeliharaan harus disesuaikan dengan sifat biologi dan
persyaratan sebagaimana masing-masing komoditas.
2.4.1.5. Ruang pembesaran
Ruang pembesaran merupakan tempat untuk memelihara dan
membesarkan ikan sampai ukuran tertentu dan mempunyai peran
penting dalam UUPI, sehingga ruang tersebut harus selalu dijaga
kebersihannya, dan bebas dari kontaminan.
Sarana dapat berupa bak/kolam/akuarium yang terbuat dari material
yang kokoh, kedap air dan mudah dibersihkan. Bentuk, jumlah dan
volume bak/kolam pembesaran harus disesuaikan dengan sifat
biologi dan persyaratan sebagaimana masing-masing komoditas ikan.
2.4.1.6. Ruang Perlakuan
Ruang perlakuan merupakan tempat untuk tindakan pemberian
perlakuan pada ikan, apabila ikan terindikasi membawa Hama
Penyakit Ikan Karantina Gol II, atau Hama Penyakit Ikan tertentu.
Tindakan pemberian perlakuan harus dilakukan pada ruang tersendiri
dan terpisah, untuk mencegah kontaminasi penyakit ke bagian
lainnya. Ruang tersebut harus rutin dibersihkan dan bebas dari
kontaminan.
Sarana dapat berupa bak/kolam/akuarium yang terbuat dari material
yang kokoh, kedap air dan mudah dibersihkan. Bentuk, jumlah dan
volume bak/kolam perlakuan harus disesuaikan dengan sifat biologi
dan persyaratan sebagaimana masing-masing komoditas ikan.
2.4.1.7. Ruang Tandon Air
UUPI yang memperoleh air dari perairan umum (laut, sungai, saluran
irigasi), diharuskan memiliki sarana pengendapan, filtrasi dan bak
tandon, yang berfungsi untuk mengendapkan, menyaring dan
menyimpan air, sehingga diperoleh air yang bermutu, dengan kualitas
yang baik dan jumlah sesuai kebutuhan
2.4.1.8. Ruang pengolahan air bersih
Ruang pengolahan air bersih adalah suatu ruang khusus untuk
mengolah air yang berasal dari tanah atau perairan umum menjadi air
yang siap digunakan pada establishment dengan kualitas yang sesuai
8
standar peruntukkannya. Pengolah air ini dapat secara
biologi/fisika,dan/atau kimia. Secara biologi bisa dengan filter arang
aktif atau mikroba, secara fisika dapat menggunkan pengedapan
dan/ atau UV dan/atau ozonisasi. Kimia dapat dengan cara
kloronisasi.
2.4.1.9. Ruang pengolahan limbah
Tersedianya ruang pengolahan limbah di unit establishment
merupakan suatu keharusan, dalam rangka menetralkan limbah yang
berasal dari unit tersebut, unit produksi dan unit laboratorium
sebelum dibuang ke perairan umum. Sarana pengolahan limbah dapat
berupa bak pengolah limbah maupun kolam peresapan yang
memenuhi standar pengolahan limbah.
Sarana yang dibutuhkan pada ruang pengolahan limbah adalah filter
biologi (minimal tanaman air), filter pasir apabila di dalam UUPI
diasumsikan tidak ada patogen dan air diaerasi sebelum ditreatmen
filter pasir
2.4.1.10. Tempat pemusnahan (pembakaran/ penimbunan)
Tempat pemusnahan adalah tempat khusus yang digunakan untuk
pembakaran/ penimbunan media pembawa yang yang diduga
terinfeksi oleh hama penyakit ikan tertentu. Sarana yang ada di area
ini dapat berupa tempat pembakaran dan/ atau incinerator.
2.4.1.11. Ruang Packing
Ruang pengemasan pada UUPI berfungsi untuk melakukan kegiatan
pengemasan ikan untuk tujuan pengiriman. Ruang pengemasan harus
terpisah dari ruang kegiatan proses produksi serta dijaga
kebersihannya.
Sarana yang ada di area ini seperti tabung oksigen, tempat packing,
selang air, dan bak.
2.4.1.12. Ruang Kantor
Kantor/ruang administrasi pada UUPI berfungsi untuk melakukan
semua kegiatan administrasi seperti pencatatan administrasi
perkantoran, operasional pengiriman ikan (logbook harian) dan
penyimpanan dokumen atau menerima tamu. Di dalam ruang
tersebuttersedia papan white board sebagai tempat informasi seperti
struktur organisasi UUPI, jadwal kegatan operasional dll. Apabila
memungkinkan terdapat juga diagram alur proses kerja UUPItersebut.
2.4.1.13. Pagar keliling
9
Pagar pada UUPI bertujuan untuk secara fisik membatasi keluar dan
masuknya manusia, hewan dan kendaraan yang dapat membawa
organisme patogen ke dalam lingkungan UUPIserta melindungi UUPI
dari gangguan lainnya. Pagar dapat terbuat dari material seperti besi,
tembok, bambu atau material lainnya yang kokoh dan rapat.
2.4.1.14. Ruang ganti pakaian
Ruang ganti pakaian digunakan untuk mengganti pakaian tenaga
kerja dari luar lokasi UUPIdengan pakaian khusus selama di lokasi
UUPI. Sarana ruang ganti pakaian adalah untuk loker/ rak tempat
menyimpan pakaian dan barang-barang tertentu milik tenaga kerja.
2.4.1.15. Sarana Sanitasi dan Desinfektan (Toilet, wastafel, footbath dipping
mat)
a. Sarana desinfeksi kendaraan di pintu masuk
Pada pintu masuk utama unit UUPI, harus disediakan sarana
sterilisasi bagi roda kendaraan yang akan masuk ke dalam
lingkungan UUPI. Sarana desinfeksi dapat dengan cara
penyemprotan/spray dengan cairan desinfektan atau dengan
pencelupan yang umumnya terbuat dari semen/beton dengan
ukuran luas dan kedalaman disesuaikan dengan lebarnya jalan
serta kendaraan. Sarana desinfeksi dibuat di bagian dalam atau di
belakang pagar pintu gerbang lingkungan UUPI. Bahan desinfeksi
yang aman digunakan antara lain adalah cairan Kalium
Permanganat (KMnO4).
b. Sarana desinfeksi alas kaki (foot dipping mat)
Sarana desinfeksi alas kaki (foot dipping mat) merupakan tempat
untuk desinfeksi alas kaki personil yang akan masuk ke dalam
ruang produksi. Sarana desinfeksi alas kaki dapat terbuat dari bak
semen maupun bahan lain dengan ukuran sesuai ukuran pintu
masuk. Sarana desinfeksi berada di depan pintu masuk UUPI.
Penggunaan jenis bahan desinfeksi disesuaikan dengan spesifikasi
dan kebutuhan.
c. Sarana desinfeksi tangan
Sarana desinfeksi tangan merupakan tempat untuk desinfeksi
tangan personil yang akan masuk ke UUPI. Sarana desinfeksi
tangan dapat berupa wastafel atau alat penyemprot yang
10
ditempatkan di depan pintu masuk UUPI. Bahan desinfeksi yang
umum dipakai adalah cairan alkohol 70 % atau sabun antiseptik.
d. Pakaian dan perlengkapan kerja personil
Pakaian dan perlengkapan kerja personil merupakan pakaian dan
perlengkapan yang khusus digunakan oleh personil dalam
melakukan aktivitas di UUPI. Pakaian dan perlengkapan kerja ini
harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan terbuat dari bahan
yang nyaman dipakai dan harus selalu bersih. Pakaian kerja dapat
berupa wearpack dan sepatu boot.
e. Sarana shower
Untuk desinfeksi dan sanitasi personel.
2.4.2. Bangunan Penunjang
2.4.2.1. Ruang pakan
Tempat penyimpanan pakan pada UUPI berfungsi untuk menjaga agar
kualitas pakan tetap baik serta terhindar dari kontaminan. Tempat
penyimpanan pakan harus terpisah dengan tempat penyimpanan
barang lain seperti obat-obatan, bahan kimia maupun peralatan serta
terjaga kebersihannya. Tempat penyimpanan pakan harus tertutup
serta terkontrol kondisinya sehingga bebas dari hewan pengerat,
maupun serangga.
2.4.2.2. Laboratorium
Ruang laboratorium pada UUPI berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan kegiatan pengukuran kualitas air dan untuk pengamatan
biologi. Keberadaannya harus terpisah dengan ruangan lain serta
terjaga kebersihannya.
2.4.2.3. Ruang Penyimpan Bahan Kimia/ Obat
Tempat penyimpanan bahan kimia dan obat-obatan pada UUPI
berfungsi untuk menjaga agar kualitas obat-obatan dan bahan kimia
tetap baik, serta menghindari kontaminasi dengan sarana produksi
lainnya. Tempat penyimpanan obat-obatan dan bahan kimia harus
terpisah dari tempat penyimpanan barang lain, mempunyai pengatur
suhu ruang (AC), terjaga kebersihannya serta terkontrol kondisinya.
Bahan kimia dan obat-obatan diletakkan pada lemari yang tahan
korosif serta mempunyai kunci.
11
2.4.2.4. Ruang Penyimpan Peralatan
Tempat penyimpanan peralatan pada UUPI berfungsi untuk
menyimpan cadangan peralatan selain bahan kimia, obat dan bahan
pakan.
2.4.2.5. Rumah Genset
Rumah genset pada UUPI terletak terpisah dari bangunan dan ruang
lainnya yang kedap suara dan berfungsi sebagai tempat untuk
mengoperasikan genset dan melindungi peralatan dari pengaruh
negatif udara pantai (sifat korosif), serta melindungi dari tindakan
orang yang tidak bertanggung jawab. Sarana yang ada dalam ruang
genset adalah mesin genset berikut instalasi listrik, cerobong asap
dan lampu penerang.
2.4.2.6. Ruang istirahat tenaga kerja dan kantin
Ruang istirahat tenaga kerja dan kantin pada UUPI berfungsi sebagai
tempat istirahat pada saat jam istirahat dan makan siang tenaga
kerja. Sarana yang ada pada ruang ini adalah kursi dan meja untuk
makan dan beristirahat, counter yang menyediakan makan siang bagi
tenaga kerja.
2.4.2.7. Toilet dan wastafel
Toliet dan wastafel pada UUPIdisediakan bagi para pekerja. Toilet
harus terjaga kebersihannya, pada toilet dan pada wastafel harus
tersedia sabun cuci tangan/antiseptik serta tisu atau pengering
tangan.
2.4.2.8. Mess pegawai
Mess pegawai pada UUPI diperuntukkan bagi tenaga kerja yang
mempunyai tugas khusus yaitu tugas yang harus dilakukan pada
malam hari sampai dini hari. Sarana yang ada pada ruang ini adalah
alat penerangan, tempat tidur beserta kasur, kamar mandi, ruang
dapur dan perlengkapannya,
2.4.2.9. POS Penjaga
POS jaga UUPI digunakan sebagai pos pengawas, keamanan dan
terletak di dekat pintu masuk. Sarana yang diperlukan seperti alat
penerangan (lampu tempel) lampu senter, meja dan kursi
jaga/monitor CCTV.
12
BAB III
PENILAIAN UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN
(UUPI)
Penilaian instalasi adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan pemenuhan
persyaratan, kelayakan teknis dan kesesuaian sarana dan fasilitas untuk pelaksanaan
tindakan karantina sesuai dengan pedoman. Tindakan karantina ikan berbasis CKIB,
dilakukan untuk menjamin kualitas kesehatan ikan yang akan di lalulintaskan, serta
mencegah cemaran penyakit atau bahan berbahaya ke lingkungan sekitarnya.
Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB), harus dilakukan bersama antara otoritas
kompeten yaitu Pusat Karantina Ikan dan Unit Pelaksana Teknis BKIPM sebagai regulator
serta pemilik UUPI sebagai pelaku usaha. UUPI yang telah mampu menerapkan CKIB, akan
memperoleh Sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB) yang diterbitkan oleh
BKIPM sehingga akan mempermudah dalam proses penerbitan Health Certificate serta
memperoleh pengakuan dari negara mitra. Untuk mendapatkan SCKIB, UUPI harus
melalui penilaian kelayakan yang dilakukan oleh BKIPM.
Proses untuk mendapatkan SCKIB digambarkan secara rinci pada diagram alir
berikut ini :
Ada HPIK / HPI
Tertentu
Unit Usaha Pembudidayaan
Ikan (UUPI/Establishment)
UPT - BKIPM
Verifikasi
Dokumen
Persyaratan
Permohonan dilengkapi
persyaratan
PAKTA INTEGRITAS
KAPUSKARI
Pemantauan
(1x6 Bulan)
Lengkap
SERTIFIKASI KARANTINA
IKAN YANG BAIK (SKIB)
DIBEKUKAN
Tidakada HPIK /
HPI Tertentu
Layak
Establishment
melakukan
perbaikansesuai saran
Penilaian
oleh PHPI
Tidak
Lengkap
Tidak Layak
SK PENERAPAN
CKIB
REGISTRASI KE NEGARA
TUJUAN
13
3.1. Tata Cara Penilaian UUPI
3.1.1. Persyaratan
a. Penilaian dilakukan oleh tim penilai (PHPI) yang ditunjuk oleh BKIPM;
b. Tim penilai terdiri dari sekurang-kurangnya dari 3 (tiga) orang, yang terdiri
dari ketua dan dua orang anggota.
3.1.2. Tata Cara Penilaian
a. Ketua tim penilai merencanakan pelaksanaan yang berkaitan dengan
kegiatan penilaian UUPI
b. Tim penilai memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap realisasi
penggunaan/ pengelolaan UUPI sebelumnya (berlaku UUPI
perpanjangan).
3.1.3. Pertemuan Pembukaan (Opening Meeting)
a. Ketua Tim penilai memimpin pertemuan pembukaan antara tim penilai
dengan penanggung jawab UUPI;
b. Ketua tim penilai mengkonfirmasi tujuan, ruang lingkup, prosedur, teknik
dan agenda penilaian.
3.1.4. Pelaksanaan Penilaian
a. Tim penilai melakukan pengumpulan data - data sesuai dengan tujuan,
ruang lingkup dan kriteria penilaian sesuai dengan kuisioner;
b. Memeriksa dan mencatat bukti secara objektif terkait temuan
ketidaksesuaian dengan cara wawancara, pengamatan lapangan dan
tinjauan dokumen;
c. Ketidaksesuaian adalah temuan penyimpangan yang termasuk dalam
kategori Critical Control Point (CCP);
d. Penanggung jawab UUPI memberikan persetujuan terhadap temuan
ketidaksesuaian dengan menandatangani laporan ketidaksesuian;
e. Semua bukti temuan ketidaksesuaian tersebut direkam pada formulir
lembar ketidaksesuaian (LKS) yang berisi temuan, analisa penyebab,
tindakan perbaikan, target penyelesaian, dan didokumentasikan.
3.1.5. Pembahasan Hasil Temuan oleh Tim Penilai PHPI
14
a. Tim penilai mengadakan pertemuan untuk membahas temuan
ketidaksesuaian;
b. Tim penilai melakukan analisa dan evaluasi temuan ketidaksesuaian serta
membuat laporan hasil penilaian;
c. Ketua tim penilai membuat laporan ringkas (resume) ketidaksesuaian yang
memuat pernyataan singkat mengenai hasil yang ditemukan tim penilai.
3.1.6. Pertemuan Penutup (Closing Meeting)
a. Ketua Tim penilai memimpin pertemuan penutup antara tim penilai dan
penanggung jawab UUPI;
b. Ketua Tim menyampaikan hasil temuan ketidaksesuaian atau ringkasan
hasil akhir penilaian (kesimpulan);
c. Tim penilai memberikan kesempatan kepada penanggungjawab UUPI
untuk memberikan tanggapan terhadap temuan ketidaksesuian;
d. Penanggung jawab UUPI menyampaikan rencana dan waktu tindakan
perbaikan;
e. Rencana perbaikan dan batas waktu penyelesaian harus disepakati antara
penilai dengan penanggung jawab IKI.
3.1.7. Evaluasi Tindakan Perbaikan
Tim penilai melakukan evaluasi terhadap tindakan perbaikan yang telah
dilakukan dan membuat laporan tindakan perbaikan sesuai form kepada
Kepala Pusat Karantina Ikan.
3.2. Prosedur Penilaian Kelayakan UUPI
1. UUPI mengajukan permohonan kepada Unit Pelaksana Teknis BKIPM di wilayah
tersebut. Permohonan yang diajukan harus dilengkapi dengan dokumen
pendukung yang berupa Company Profile dan Prosedur SCKIB. Dokumen terdiri
dari:
a. Dokumen administratif
Profile unit usaha budidaya
Struktur organisasi
Deskripsi perusahaan
Daftar Fasilitas
Denah ruang karantina
b. Dokumen teknis
Alur proses SCKIB
15
Analisa bahaya
Prosedur kegiatan dan formulir
(Contoh terlampir)
2. Petugas UPT BKIPM yang ditunjuk melalui SK Kepala UPT melakukan verifikasi
terhadap persyaratan administrasi meliputi identifikasi kelengkapan dan
keabsahan dokumen.
3. Apabila hasil verifikasi dokumen dianggap lengkap dan sah, maka Kepala UPT
akan menugaskan tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang PHPI / petugas dari UPT
tersebut, untuk melakukan peninjauan dan penilaian terhadap kelayakan sarana,
prasarana dan proses dalam kegiatan di UUPI.
4. PHPI/Petugas membuat laporan hasil penilaian secara tertulis dan melaporkan
kepada Kepala UPT BKIPM dan ditembuskan kepada Kepala Pusat Karantina
Ikan untuk dievaluasi.
5. Hasil akhir penilaian akan diberitahukan kepada pemilik/pengelola UUPI melalui
surat resmi yang dikeluarkan oleh Pusat Karantina Ikan.
6. Apabila hasil penilaian UUPI telah memenuhi persyaratan kelayakan, maka
dilakukan penandatanganan Pakta Integritas antara pemilik/pengelola UUPI
dengan Kepala UPT BKIPM setempat dan diketahui Kepala Pusat, sebagai bentuk
komitmen pemilik usaha tersebut dalam menerapkan SCKIB berbasis in- line
inspection.
7. Apabila hasil penilaian tidak memenuhi persyaratan kelayakan, maka UUPI
disarankan melakukan tindakan perbaikan sesuai standar yang sudah
ditetapkan, dan apabila UUPI telah memenuhi persyaratan maka Ka.UPT BKIPM
menerbitkan SK Kelayakan UUPI tersebut dan dilaporkan ke Puskari.
8. Badan Karantina Ikan menerbitkan Surat Keputusan Penetapan In-Line
Inspection untuk UUPI tersebut yang ditandatangani oleh Ka.Puskari BKIPM.
9. Terhitung mulai tanggal penandatanganan Pakta Integritas, maka kepada UUPI
tersebut dilakukan pemantauan HPIK/HPI tertentu secara periodik oleh UPT
BKIPM setempat, minimal 1 kali per bulan selama 6 bulan berturut-turut.
10. UPT BKIPM setempat wajib melaporkan ke Puskari hasil pemantauan di UUPI
yang bersangkutan setiap bulan.
11. Apabila hasil pemantauan terhadap penerapan Biosecurity pengendalian HPIK/
HPI tertentu dalam 6 bulan berturut-turut tidak ditemukan, maka kepada UUPI
tersebut diberikan Sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB) yang berlaku
selama 1 (satu) tahun.
12. Minimal 1 kali dalam 6 bulan, terhitung mulai tanggal penandatangan Pakta
Integritas, Puskari wajib melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
16
penerapan tindakan karantina ikan secara terintegrasi berbasis in-line
inspection di UUPI tersebut.
13. UUPI yang telah dimonitor selama 6 bulan dan tidak ditemukan HPIK/HPI
tertentu akan memperoleh SCKIB.
14. Selama masa berlaku SCKIB, pemilik wajib menjaga konsistensi pelaksanaan
SCKIB di UUPInya.
15. Selama masa berlakunya SCKIB, UPT melakukan surveilans HPIK/HPI tertentu
secara periodik untuk memonitor konsistensi dari penerapan SCKIB di UUPI.
Proses penilaian kelayakan UUPI untuk mendapatkan SCKIB meliputi :
persyarataan administrasi, sarana, prasarana dan proses dalam kegiatan di UUPI
(pembenihan, pembesaran, penampungan/pengumpul) ikan.
Adapun penilaian kelayakan UUPI oleh UPT BKIPM meliputi : administrasi, persyaratan
utama (sarana, prasarana dan prosedur), dan pendukung ditambah dengan dokumen
mutu).
A. Persyaratan Administrasi
a. Surat Permohonan
b. Dokumen mutu
c. Sertifikat pelatihan personel
d. Lay out
B. Persyaratan Utama
B1. Sarana
Bangunan
1. Sarana instalasi
2. Sarana sanitasi
3. Sumber air
4. Ruang ganti pakaian
5. Kamar mandi
6. Sarana pengasingan dan pengamatan
7. Sarana pemeriksaan
8. Sarana perlakuan/pengobatan
9. Sarana pemusnahan
B2. Prasarana
1. Lokasi
2. Pagar keliling
3. Pos penjagaan
B3. Prosedur
1. SOP
17
2. Personel
3. Prosedur sanitasi dan desinfektan untuk personel
4. Prosedur sanitasi dan desinfektan untuk sarana
C. Persyaratan pendukung
1. Ruang penyimpanan bahan kimia/obat
2. Ruang penyimpanan alat
3. Ruang penyimpanan pakan
4. Ruang genset
5. Ruang istirahat personel
6. Ruang makan/kantin
7. Toilet
8. Wastafel
9. Mess pegawai
10. Loading dock kendaraan/ bongkar muat menuju ruang instalasi karantina.
BAB IV
PENUTUP
Petunjuk Teknis persyaratan dan prosedur penilaian di UUPI ini merupakan acuan
dasar bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) BKIPM dalam melakukan prosedur penilaian
kelayakan administrasi dan teknis di unit UUPI sesuai dengan persyaratan yang berlaku
dalam rangka memperoleh Sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB).
18
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, A. 2002. Survey toolbox for aquatic animal diseases: a practical manual and software package. ACIAR Monograph No 47. 375p.
CEFAS. Central Enviroment Centre for Enviroment, Fisheries Aquaculture Science Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomer 11 tahun 2011 tentang Instalasi Karantina Ikan. Jakarta.
19
Offices des International des Epizooties. 2008. OIE Terrestrial Manual. Paris-French Sekretaris Negara, 1992. Undang – Undang Nomer 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Jakarta Sekretaris Negara, 2002. Peraturan Pemerintah Nomer 15 Tahun 2002 tentang Karantina
Ikan. Jakarta
20
LAMPIRAN 1. SK Kepala BKIPM tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan dalam Rangka Penerapan CKIB
LAMAN : http//www.bkipm.kkp.go.id, POS ELEKTRONIK : [email protected]
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR 227/KEP-BKIPM/2014
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KELAYAKAN UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN DALAM RANGKA PENERAPAN CARA
KARANTINA IKAN YANG BAIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina sesuai dengan Undang-Undang nomor 16 Tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan;
b. Bahwa dalam rangka memberikan jaminan kesehatan ikan terhadap media pembawa yang dilalulintaskan, Unit Usaha Pembenihan Ikan (UUPI) harus menerapkan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB);
c. Bahwa untuk sertifikasi CKIB pada UUPI perlu
dilakukan penilaian dan verifikasi terhadap persyaratan administrasi, sarana, prasarana, dan proses kegiatan dalam UUPI;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b, dan c tersebut diatas, perlu disusun dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan tentang Petunjuk Teknis penilaian kelayakan UUPI dalam rangka CKIB.
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO. 16 JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041
TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 35113282
21
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.03/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Ikan oleh pihak ke tiga.
4. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor. Kep. 460/BKIPM/XII/2011 tentang Petunjuk Teknis Teknis Tindakan Karantina Ikan Secara Terintegrasi Berbasis In Line Inspection di Unit Pembenihan, Pembesaran dan Penampungan/ Pengumpul Ikan.
5. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor. 62/KEP-BKIPM/2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dokumen Mutu Cara Karantina Ikan yang Baik
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KELAYAKAN UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN DALAM RANGKA PENERAPAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan dalam Rangka Cara Karantina Ikan yang Baik, sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis Penilaian Kelayakan Unit Usaha Pembenihan Ikan dalam Rangka Cara Karantina Ikan yang Baik ini wajib digunakan sebagai dasar bagi pejabat fungsional pengendali hama dan penyakit karantina atau inspektur karantina yang akan melakukan penilaian kelayakan pada UUPI yang akan disertifikasi CKIB.
KETIGA : Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan kepada anggaran BKIPM.
22
KEEMPAT : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Lembar
Pengesahan
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Kepegawaian
Hukum dan Organisasi,
Sugiman
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 November 2014
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, ttd. NARMOKO PRASMADJI
23
LAMPIRAN 2. Kuesioner Penilaian UUPI Milik Perorangan atau Badan Hukum
PENILAIAN UNIT USAHA PEMBUDIDAYAAN IKAN (UUPI) MILIK PERORANGAN ATAU BADAN HUKUM
PUSAT KARANTINA IKAN
Nama Perusahaan
Nama Pemilik/ Penanggung jawab
Alamat Kantor Pusat (beserta nomor Telepon dan Fax) Alamat UUPI (beserta nomor Telepon dan Fax)
Komoditas
Jenis kegiatan Pembenihan/pembesaran/supplier*)
Kapasitas Daya Tampung
Tanggal pelaksanaan
Lingkup UPT
24
A PERSYARATAN ADMINISTRASI NILAI NILAI (OLEH TIM
PENILAI)
PENJELASAN KETERANGAN
1. Dokumen/ surat ijin usaha perikanan 1. Tidak ada/ ada tetapi sudah kadaluarsa
atau tidak sesuai peruntukannya 2. Ada dan masih berlaku, tetapi tidak bisa
menunjukkan aslinya 3. Ada dan masih berlaku sesuai
peruntukannya dan dapat menunjukkan aslinya
0 3 5
Critical Control Point
Surat ijin usaha bidang perikanan atau surat ijin lainnya yang relevan dengan usaha bidang perikanan.
2 Status penggunaan UUPI: 1. Sewa secara bersama dalam 1 (satu) unit
produksi 2. Sewa unit produksi hanya dipergunakan
sendiri 3. Milik sendiri dan digunakan sendiri tidak
bersamaan dengan unit produksi yang lain
1 3 5
3. Profil perusahaan 1. Tidak ada
2. Ada tetapi tidak lengkap informasinya 3. Ada dan informasinya lengkap
0
1 3
Diisi pada saat verifikasi di lapangan
4. Struktur organisasi 1. Mempunyai penanggung jawab instalasi 2. Mempunyai penanggung jawab instalasi
dan petugas kegiatan operasional 3. Mempunyai penanggung jawab instalasi,
1 3 5
25
petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman
5. Laporan Audit 1. Audit hanya dilakukan terhadap
persyaratan administrasi 2. Audit terhadap media pembawa yang
masuk sampai dengan keluar sesuai dengan alur proses
3. Audit terhadap kesesuaian tindakan, sarana dan fasilitas sesuai standar Otoritas Kompeten (BKIPM : Karantina Ikan)
1 3 5
Audit internal dan eksternal
B. PERSYARATAN UTAMA
B.1 SARANA
1 Untuk unit usaha pembudidayaan ikan/ UUPI (*) pembenihan/ pembesaran/ supplier apakah dilengkapi dengan : a. Sarana dan fasilitas pembenihan :
1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak sesuai dengan standar 3. Ada dan sesuai dengan standar
b. Sarana dan fasilitas pembesaran: 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak sesuai dengan standar 3. Ada dan sesuai dengan standar
0 1 3 0 1 3
(*) Pilih sesuai dengan kegiatan yang dilakukan UUPI/ establishment
supplier adalah penyedia ikan ke konsumen (eksportir/ pembudidaya/ industri perikanan) yang memiliki fasilitas
26
c. Sarana dan fasilitas supplier : 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak sesuai dengan standar 3. Ada dan sesuai dengan standar
0 1 3
sarana dan prasarana untuk penampungan dan transportasi sesuai dengan peruntukannya
2 Unit usaha pembudidaya ikan/ UUPI(*) pembenihan/ pembesaran/ supplier dilengkapi dengan sarana dan fasilitas : penerimaan/ seleksi, karantina (pengasingan/pengamatan) dan perlakuan : 1. Sarana dan fasilitas pembenihan :
a. Tidak Ada b. Ada, tetapi tidak lengkap c. Ada dan lengkap
2. Sarana dan fasilitas pembesaran :
a. Tidak Ada b. Ada, tetapi tidak lengkap c. Ada dan lengkap
3. Sarana dan fasilitas supplier : a. Tidak Ada b. Ada, tetapi tidak lengkap c. Ada dan lengkap
0 1 3 0 1 3
0 1 3
27
3. Bangunan
a. Konstruksi dan bangunan instalasi : 1. Permanen dan mempunyai penerangan
yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding tidak mudah dibersihkan
2. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding mudah dibersihkan
3. Permanen dan mempunyai penerangan yang cukup, instalasi didesain khusus (mencegah serangga dan tikus masuk), lantai dan dinding mudah dibersihkan, harus dapat dikunci (terkendali)
1 3 5
Permanen yang dimaksud tidak dapat dipindah pindahkan (menetap di satu tempat)
b. Kondisi bak : 1. Ada jarak antara deret/ grup bak untuk
akses pemeriksaan 2. Ada jarak antara deret/ grup bak untuk
akses dan adanya identitas yang permanen
3. Ada jarak antara deret/ grup bak untuk akses pemeriksaan, adanya identitas yang permanen dan setiap bak ada penutup/ pembatas khusus
1 3 5
Fungsi penutup/ pembatas adalah untuk menghindari percikan air antar bak (sumber kontaminasi silang)
28
4. Sarana/ alatsanitasi dan desinfeksi untuk kendaraan 1. Tidak ada/ Ada, tetapi tidak berfungsi 2. Ada tetapi tidak sesuai kebutuhan 3. Ada sesuai kebutuhan dan berfungsi
0 3 5
Critical Control Point
5. Sarana sanitasi dan desinfeksi untuk Personil dan Tamu 1. Tidak ada/ Ada, tetapi tidak berfungsi 2. Ada tetapi tidak sesuai kebutuhan 3. Ada sesuai kebutuhan dan berfungsi
0 3 5
Critical Control Point
6. Sumber air : 1. Air sungai/perairan umum yang tidak
bersih tanpa proses pengendapan/ treatment apapun
2. Air tanah/ perairan umum yang bersih dan layak tanpa proses pengendapan
3. Air tanah/ perairan umum/ sumber lain yang layak dan melalui proses pengendapan
4. Air tanah/ perairan umum/ sumber lain yang layak dan disterilisasi melalui proses perlakuan dan tersertifikasi kualitasnya
0 1
3 5
Critical Control Point
7. Ruang Ganti Pakaian 1. Tidak ada 2. Ada, tetapi tidak ada sarana loker 3. Ada, tetapi sarana (loker) bercampur
0 1 3
29
antara pakaian kerja dan pakaian pribadi.
4. Ada, dilengkapi dengan sarana (loker) yang terpisah antara pakaian kerja dan pakaian pribadi
5
8. Shower / kamar mandi 1. Tidak ada/ ada tetapi tidak berfungsi 2. Ada, tetapi tidak dilengkapi dengan
sabun antiseptik 3. Ada, dan dilengkapi dengan sabun
antiseptik
0 1 3
9. Sarana Pengasingan dan Pengamatan 1. Tidak tersedia sarana Pengasingan dan
Pengamatan 2. Tersedia sarana Pengasingan dan
Pengamatan tetapi tidak sesuai kapasitas dan peruntukannya
3. Tersedia dan sesuai dengan kapasitas dan peruntukannya
0 3 5
Critical Control Point
10. Sarana Pemeriksaan 1. Tidak tersedia sarana pemeriksaan 2. Tersedia sarana pemeriksaan kualitas air
dan makroskopis yang kurang lengkap. 3. Tersedia sarana pemeriksaan kualitas air,
makroskopis dan mikroskopis yang lengkap
0 3 5
30
11. Sarana Perlakuan/ Pengobatan 1. Tidak tersedia sarana
perlakuan/pengobatan 2. Tersedia sarana perlakuan/pengobatan
yang kurang lengkap. 3. Tersedia sarana perlakuan/pengobatan
yang lengkap
0 3 5
Critical Control Point - CCP berlaku untuk persyaratan negara tujuan yang mempersyaratkan treatment sebelum pengiriman
- Untuk negara yang tidak mempersyaratkan, maka sarana perlakuan bukan merupakan CCP
12 Sistem Drainase 1. Tidak memiliki Sistem drainase 2. Sistem drainase unit IKI bercampur/
bersama dengan unit lainnya 3. Sistem drainase unit IKI bersifat mandiri.
0 1 3
13. Sarana Pengolahan Limbah 1. Tidak tersedia sarana pengolahan limbah 2. Tersedia sarana pengolahan limbah yang
kurang lengkap (hanya bak peresapan) 3. Tersedia sarana pengolahan limbah yang
lengkap (ada treatment limbah sebelum ditampung di bak peresapan dan bak kontrol).
0
3 5
Critical Control Point
31
14. Sarana pemusnahan 1. Tidak ada sarana pemusnahan/
pembakaran atau ada tetapi tidak berfungsi
2. Ada, dan berfungsi, tetapi tidak sesuai kapasitas
3. Ada, berfungsi dan sesuai kapasitas
0 3 5
Critical Control Point
B.2 PRASARANA
1. Lokasi
a. Lokasi UUPI : 1. Berada daerah banjir 2. Tidak di daerah banjir dan lokasi
berjarak 2 - 5 km dari unit budidaya dan perairan umum
3. Tidak di daerah banjir dan lokasi berjarak lebih dari 5 km dari unit budidaya dan perairan umum
0 3
5
Critical Control Point
b. Akses ke dalam area UUPI: 1. Setiap orang bisa masuk secara bebas 2. Hanya petugas dan orang-orang yang
berkepentingan yang diijinkan masuk tapi tidak ada tercatat pada buku logbook (bukan petugas)
3. Hanya petugas dan orang-orang yang berkepentingan yang diijinkan dengan pengaturan dan mengisi logbook khusus
0 3 5
32
c. Kondisi jalan menuju UUPI : 1. Buruk (tanah/ rumput/ perairan) 2. Kurang baik (pasir batu) 3. Baik (aspal/ beton)
1 2 3
d. Akses masuk ke lokasi UUPI : 1. Hanya Dapat dilalui kendaraan roda 2 2. Dapat dilalui kendaraan roda 4 3. Dapat dilalui kendaraan lebih dari
roda 4
0 3 5
2. Pagar Keliling 1. Tidak ada pagar keliling 2. Ada pagar keliling dan pintu gerbang 3. Ada pagar keliling dan pintu gerbang
dilengkapi dengan portal
0 1 3
3. Pos Penjagaan 1. Tidak ada 2. Ada 3. Ada dilengkapi dengan alat komunikasi
tetapi tidak ada CCTV 4. Ada, dilengkapi dengan alat komunikasi
dan CCTV
0 1 3 5
B.3 SISTEM PENGENDALIAN HPIK/ HPI TERTENTU
33
1. Dokumen Mutu
a. Panduan Mutu 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak lengkap informasinya 3. Ada dan informasinya lengkap
0 1 3
b. Prosedur/ Instruksi Kerja/ SOP 1. Mempunyai prosedur untuk setiap
tindakan pada tapi tidak terdokumentasi 2. Mempunyai prosedur tetapi hanya
sebagian saja yang terdokumentasi 3. Mempunyai prosedur dan sudah
terdokumentasi dalam bentuk SOP/ sejenisnya
1 3 5
c. Rekaman data / Logbook 1. Hanya catatan tapi tidak detail dan tidak
fokus 2. Hanya mempunyai logbook operasional
atau logbook keluar masuk media pembawa
3. Mempunyai logbook operasional dan logbook keluar masuk media pembawa
0 1 3
2. Personil
a. Jumlah personil 1. Mempunyai penanggung jawab UUPI 2. Mempunyai penanggung jawab
UUPIdan petugas kegiatan operasional 3. Mempunyai penanggung jawab UUPI,
petugas kegiatan operasional instalasi, petugas rekaman
1 3 5
Terlatih kaitannya dengan pelatihan CKIB
34
b. Tingkat pendidikan pelaksana teknis
1. Kurang 50 % tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
2. 50 – 75 % memiliki latar latar belakang pendidikan yang sesuai
3. Lebih dari 75 % memiliki latar latar belakang pendidikan yang sesuai
c. Tingkat pendidikan pelaksana administrasi 1. Kurang 50 % tidak memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai 2. 50 – 75 % memiliki latar latar
belakang pendidikan yang sesuai 3. Lebih dari 75 % memiliki latar latar
belakang pendidikan yang sesuai
d. Kompetensi
1. Tidak berpengalaman 2. Berpengalaman, tidak terlatih dan
tidak berpendidikan. 3. Berpengalaman dan terlatih 4. Berpengalaman, terlatih dan
berpendidikan denganlatar belakang perikanan atau biologi atau sejenisnya
1 3 5 1 3 5
0
1 3 5
35
3. Pemeriksaan Tindakan pemeriksaan HPI tertentu /HPIK :
1. Tidak dilakukan 2. Hanya dilakukan pengamatan gejala
klinis 3. Pemeriksaan secara konvensional
untuk penyakit gol parasit dan atau bakteri dan atau jamur
4. Pemeriksaan secara molekuler dan atau serologi untuk penyakit gol parasit dan atau bakteri dan atau jamur dan atau virus
5. Pemeriksaan secara molekuler dan atau serologi untuk penyakit gol parasit dan atau bakteri dan atau jamur dan atau virus dan memiliki rekaman riwayat kejadian penyakit sejak UUPI berdiri
0 1 3 5 7
Critical Control Point
Dilakukan oleh UPT BKIPM atau lab lain yang telah terakreditasi ISO17025
4. Perlakuan untuk HPIK golongan 2 Tindakan pada saat ada ikan yang teridentifikasi penyakit :
1. Tidak ada perlakuan
2. Ikan yang sakit dipisahkan dari ikan yang sehat dan tidak dilakukan perlakuan
3. Ikan yang sakit tidak dipisahkan dengan ikan yang sehat dan mendapat perlakuan/ treatmen yang sama
0
1 3 5
Critical Control Point - CCP berlaku untuk persyaratan negara tujuan yang mempersyaratkan
treatment sebelum pengiriman
- Untuk negara yang tidak mempersyaratkan, maka tindakan perlakuan bukan
36
4. Ikan yang sakit dan sehat dipisahkan dan masing-masing diberikan perlakuan yang berbeda.
merupakan CCP
5. Penanganan limbah a. Tindakan terhadap semua Limbah cair
(air) pada UUPI selama masa karantina : 1. Tidak dilakukan penanganan limbah 2. Ditampung dan diendapkan kemudian
dibuang ke perairan umum tanpa perlakuan
3. Ditampung, mendapat perlakuan/ disterilisasi, dan diendapkan kemudian dibuang ke perairan umum atau ditampung dan diserahkkan pada IPAL milik pihak ketiga yang sudah tersertifikasi dan disetujui oleh pihak karantina
0 3 5
Critical Control Point
b. Tindakan terhadap air sisa transportasi : 1. Ditampung kemudian langsung
dibuang ke perairan umum 2. Ditampung dan disterilisasi dengan
cara kloronisasi 3. Ditampung diserahkan pada pihak
pengelola limbah (IPAL) yang sudah tersertifikasi dan disetujui oleh pihak karantina.
0 3 5
Critical Control Point
37
c. Penanganan limbah (antara lain: ikan yang mati/wadah/ kemasan/ plastik, karton, box bekas digunakan) : 1. Tidak didesinfeksi 2. Didesinfeksi sebelum digunakan
kembali atau didaur ulang 3. Dimusnahkan dengan cara
diincenerasi/ dibakar
0 3 5
Critical Control Point
6. Pemusnahan Proses pemusnahan media pembawa/ tindakan terhadap media pembawa yang mati 1. Dibuang tanpa diberi perlakuan 2. Tidak diberi perlakuan, kemudian
dikubur dalam-dalam 3. Diberi perlakuan dengan cara diautoclave
lalu di kubur dalam-dalam 4. Dimusnahkan dengan cara incenerasi
0 3 5 7
Critical Control Point
7. Prosedur Sanitasi dan desinfeksi untuk personil Tindakan sebelum memasuki dan meninggalkan UUPI : 1. Tidak mencuci tangan 2. Mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih 3. Mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih, dan mencelup sepatu khusus
0 1 3 5
Critical Control Point
38
pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, mencelup sepatu khusus pada bathfoot yang sudah ada bahan desinfektan dan berganti perlengkapan (baju, sepatu khusus) selama dalam instalasi
8. Prosedur Sanitasi dan desinfeksi untuk sarana Tindakan di UUPI dan fasilitasnya serta bak-bak pemeliharaan/ penampungan : 1. Tidak dibersihkan 2. Dibersihkan tapi tidak rutin tanpa
menggunakan desinfektan 3. Dibersihkan secara berkala tanpa
menggunakan desinfektan 4. Dibersihkan secara berkala dengan
menggunakan desinfektan
0 1 3 5
Critical Control Point
C. SARANA PENDUKUNG
1. Ruang/ Tempat Penyimpanan bahan kimia/ obat 1. Tidak ada ruang/ tempat penyimpanan
khusus untuk obat dan bahan kimia 2. Ada ruang/ tempat tetapi tidak dikunci 3. Ada ruang/ tempat khusus dan
terkunci
0 1 3
Bahan kimia atau obat yang memerlukan suhu tertentu disimpan di tempat khusus (untuk mengurangi kerusakan bahan kimia atau obat)
39
2. Ruang/ tempat penyimpanan alat 1. Tidak ada 2. Ada tetapi tidak sesuai kapasitas dan
peruntukannya 3. Ada, sesuai kapasitas dan
peruntukannya
0 1 3
3. Ruang/ tempat penyimpanan pakan 1. Tidak ada 2. Ada ruang/ tempat tetapi tidak khusus 3. Ada ruang/ tempat khusus sesuai
dengan kebutuhan produknya
0 1 3
Pakan yang memerlukan suhu tertentu disimpan di tempat khusus (untuk menghindari kerusakan pakan)
4. Ruang genset 1. Tidak Ada 2. Ada, tetapi menimbulkan polusi bunyi
dan asap karena berdekatan dengan sarana pengasingan
3. Ada, tidak menimbulkan getaran, polusi bunyi dan asap
0 1 2
5. Genset 1. Tidak ada atau ada tetapi tidak berfungsi 2. Ada, berfungsi, tetapi kapasitas tidak
mencukupi 3. Ada, berfungsi dan kapasitas mencukupi
0 3 5
6. Ruang istirahat personil 1. Tidak ada 2. Ada, tetapi tidak ada furniture dan
0 1
40
kapasitas tidak mencukupi. 3. Ada, dilengkapi dengan furniture, tetapi
kapasitas tidak mencukupi 4. Ada, dilengkapi furniture dan kapasitas
mencukupi
3 5
7. Ruang makan/ kantin 1. Tidak ada 2. Ada, tetapi tidak ada furniture dan
kapasitas tidak mencukupi. 3. Ada, dilengkapi dengan furniture, tetapi
kapasitas tidak mencukupi 4. Ada, dilengkapi furniture dan kapasitas
mencukupi
0 1 3 5
8. Toilet 1. Tidak ada/ada tetapi tidak berfungsi 2. Ada, tidak terawat kebersihan dan
perlengkapannya (air, gayung/ shower toilet, sabun antiseptik, tissu)
3. Ada, bersih dan lengkap perlengkapanya (air, gayung/ shower toilet, sabun antiseptik, tissu)
0 1 3
9. Wastafel 1. Tidak ada/ tidak berfungsi 2. Ada tetapi tidak dilengkapi dengan sabun
antiseptik dan tissu 3. Ada, dan dilengkapi oleh sabun antiseptik
dan tissu
0 1 3
41
10. Mess pegawai 1. Tidak ada 2. Ada, tetapi tidak ada furniture dan
kapasitas tidak mencukupi. 3. Ada, dilengkapi dengan furniture, tetapi
kapasitas tidak mencukupi 4. Ada, dilengkapi furniture dan kapasitas
mencukupi
0 1 3 5
11. Loading dock kendaraan/ bongkar muat menuju UUPI 1. Tidak ada 2. Ada, tidak mencukupi dan tidak ada
garasi 3. Ada, mencukupi parkirnya tetapi tidak
ada garasi 4. Ada, mencukupi dan ada garasi.
0 1 3 5
42
Tata Cara Penilaian Kelayakan Instalasi Karantina Ikan untuk media pembawa Ikan Hidup :
Pada Critical Control Point tidak boleh nilai 0, apabila nilai 0 maka diterbitkan lembar ketidaksesuaian bagi pemilik IKI untuk
melakukan tindakan perbaikan.
Hasil:
1. Total nilai tertinggi : 245
2. Total nilai terendah: 11
3. Prosentase:
A. Persyaratan Administrasi: 9.6%
B. Persyaratan Utama :
a. Sarana 33%
b. Prasarana 10.8%
c. Prosedur 29.2%
TOTAL: 70.0%
C. Sarana Pendukung: 17.5%
4. Kriteria Grading (Pengelompokan)
Sangat Baik : 188 - 245
Baik : 129 – 187
Cukup : 70 - 128
Tidak Layak : 11 – 69 (Tidak layak)
43
KESIMPULAN
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
SARAN
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
………………………, ………….…….……………………… 20
Pimpinan/Pemilik Instalasi
………………………….
Nama dan Tanda Tangan
Tim Penilai
1.
………….
………….
………….………
44
Lampiran 3. Contoh Dokumen Prosedur CKIB
CONTOH DOKUMEN
PROSEDUR CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK
(C K I B)
PUSAT KARANTINA IKAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN 2014
45
PENGANTAR
Contoh Dokumen Prosedur Karantina Ikan yang Baik (CKIB) ini
disusun untuk membantu Unit Usaha Budidaya Perikananan dalam
menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan formulir (rekam
data) yang diperlukan dalam program in-line inspection. Buku ini
adalah contoh, materi dan format dari SOP dan formulir disesuaikan
dengan kondisi masing-masing unit usaha budidaya perikanan.
Secara garis besar, SOP dan rekam data yang wajib dipunyai
oleh unit usaha budidaya perikanan adalah SOP tentang Persiapan
dan pengelolaan air masuk; pemasukan ikan; pengamatan kesehatan
ikan (selama masa karantina); penanganan ikan sakit; pengobatan
ikan sakit; pemusnahan ikan mati; desinfeksi alat dan wadah;
pemeliharaan ikan; pengaturan personil; dan pengelolaan limbah.
46
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode
IKI.2014
Hal: Lembar
Pengesahan CKIB
Terbitan ke : 1 Revisi Ke : 0 Hal :
Tanggal Berlaku
Dokumen Mutu Cara Karantina Ikan Yang Baik (CKIB)
Nama IKI
dibuat oleh Tim CKIB dan divalidasi oleh :
NAMA KUALIFIKASI JABATAN
Manajer Administrasi
Manajer Produksi
Manajer Operasional/
Penanggung jawab IKI
Yang mengesahkan,
Direktur Utama
Validator :
1. ………………. ttd.
2. …………….… ttd.
3. ………………. ttd.
(……………………………..)
Tanggal Pengesahan :
47
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode
IKI.2014
Hal: Daftar
Distribusi Dokumen
Terbitan ke : 1 Revisi Ke : 0 Hal : 9 dari 71
Tanggal Berlaku :
01 Januari 2015
Daftar distribusi dokumen sebagai berikut :
DOKUMEN TERBITAN/ REVISI DISTRIBUSI
DOKUMEN
48
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode
IKI.2014
Hal: Kata
Pengantar
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
KATA PENGANTAR
Indonesia merupakan anggota OIE dan WTO yang tunduk
pada perjanjian Sanitary and Phytosanitary dimana mempunyai hak
dan kewajiban untuk membuat kebijakan dalam hal penyelamatan
lingkungan, keamanan hewan (termasuk aquatic animal) dan
supporting agent ekonomi nasional.
Sebagai wujud dalam penyelamatan lingkungan dan fungsi
supporting agent ekonomi nasional, Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) melalui
Pusat Karantina Ikan mengeluarkan suatu kebijakan berupa regulasi
tentang Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB)/ Good Fish Quarantine
Practises (GFQPs) khususnya pada unit usaha perikanan
(pembenihan/ pembesaran/ penampungan) yang menerapkan In Line
Inspection (tindakan karantina ikan secara terintegrasi).
Ikan kerapu merupakan salah satu komoditi unggulan
perikanan yang merupakan primadona bagi negara luar khususnya
Hongkong, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan. Untuk mencegah
menurunnya aseptabilitas negara mitra dagang, maka UD/PT/CV.
………menerapkan jaminan mutu produk melalui sistem CKIB agar
diakui oleh dunia internasional sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas, bebas Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan
penyakit ikan tertentu sesuai list OIE sehingga pada akhirnya
kepercayaan negara mitra dagang akan semakin meningkat.
Dalam upaya penerapan CKIB, kami menyadari masih banyak
kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan saran baik dari otoitas
kompoten maupun pihak-pihak yang mempunyai kepedulian
terhadap Biosecuriti dan pengendalian penyakit ikan sehingga
menjadi lebih baik.
Jakarta, TGL /BLN/THN UD/PT/CV Direktur
49
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode
IKI.2014
Hal:
Daftar Isi
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
Judul
Halaman
Pengantar
Lembar Pengesahan
i
Distribusi Dokumen
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
I Visi dan Misi
II Profil Unit Usaha Perikanan
III Struktur Organisasi
IV Deskripsi Pekerjaan
V Daftar Fasilitas
VI Lay Out Unit Usaha Perikanan
VII Denah ruang karantina dan packing
VIII Diagram alir proses CKIB
IX Deskripsi Diagram Alir proses CKIB
X Prosedur Kerja
10.1 SOP Persiapan dan pengelolaan air masuk
10.2. SOP Penerimaan/Pemasukan ikan
10.3 SOP Aklimatisasi dan adaptasi
10.4 SOP Pengamatan kesehatan ikan/pemeriksaan dan pengobatan selama masa karantina
10.5 SOP Pemeliharaan
10.6 SOP Pemusnahan ikan mati
10.7 SOP Desinfeksi alat dan wadah
50
pemeliharaan
10.8 SOP Desinfeksi lingkungan pemeliharaan ikan
10.9 10.10 10.11 10.12 10.13
SOP Pengaturan personil SOP Pengelolaan limbah SOP Pengelolaan pakan SOP Pengemasan Ikan (Packing) SOP Rencana Darurat
FORMULIR
51
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode
IKI.2014
Hal:
Kebijakan CKIB
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
I. VISI DAN MISI
1.1. VISI :
Tersedianya produk ikan hasil budidaya yang terjamin
mutu dan kesehatannya, bebas hama penyakit ikan
karantina (HPIK) sesuai dengan standar Negara/ daerah
tujuan.
1.2. MISI :
Menghasilkan produk ikan yang bermutu kesehatannya.
Menerapkan CKIB secara benar.
Menjalankan CKIB secara konsisten dan terintegrasi.
Menggunakan tenaga kerja yang mempunyai komitmen
dan berpengalaman terhadap penerapan CKIB.
52
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode
IKI.2014
Hal:
Profil Perusahaan
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
II. PROFIL UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN
Nomor Registrasi :
1 Nama Perusahaan UD............................
2 Alamat Pusat Perusahaan Jl. ......................................................... Alamat Establishment Desa........................................................ 3 Tahun Pendirian 2011 Tahun Operasional Awal 2012
4 Jenis Komoditi Ikan Kerapu Alam, budidaya, impor*) (alam dan budidaya)
Asal Komoditi Makasar, JawaTimur, Papua
Daerah/Negara Tujuan Komoditi
Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Vietnam
Kapasitas Produksi 250.000 ekor
Temuan penyakit hasil Lab UPT Negatif penyakit...........................
selama 2 tahun terakhir
5 Nomor SIUP SIUP No. ..................................................
SUP No. ...........................................................
Nomor Surat Pendukung Lainnya
TDP No. ...............................................................
IUP No. .......................................................................
NIK No. ............................
6 Terdapat Struktur Organisasi YA
Terdapat Standar Operasional Prosedur
YA
Terdapat Catatan Rekaman/Log Book
YA
Terdapat Penanggung Jawab Setiap
YA
Unit Produksi
*) Coret yang tidak perlu
53
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode IKI. 2014 Hal: Struktur
Organisasi
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tang
III. STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR /
MANAJER PUNCAK
MANAJER
TEKNIS DAN OPS MANAJER
MUTU / QC MANAJER
ADMINISTRASI
Sub Div Lab
HPI dan Obat Sub.Div.
Lab Penyakit
Div. Dokumen
Mutu
Div. Pengelolaan
Limbah
Div. Audit
Intrenal
Div.
Produksi
Div.
Penyakit dan sampling
Div.
Kualitas Air Div.
Pakan
Ket :
: Biosecurity
54
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode IKI.2014
Hal:
Deskripsi Tugas
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
IV. DESKRIPSI PEKERJAAN
JABATAN TUGAS
MANAJER TEKNIS DAN OPERASIONAL
Bertanggung jawab terhadap dokumen dan rekaman sanitasi, desinfeksi dan pengobatan/perlakuan,
Mengontrol dan mengawasi seluruh kegiatan teknis dan opersional unit usaha budidaya,
Melakukan supervisi kepada bidang biosecuriti, bidang produksi, bidang pakan dan sampling, dan bidang pengelolaan limbah
Pencatatan logbook laporan harian,
Melaporkan seluruh hasil pekerjaannya pada direktur.
MANAJER MUTU Bertanggung jawab terhadap seluruh dokumen dan rekaman,
Bertanggung jawab terhadap mutu hasil produk,
Melakukan supervisi kepada bidang lab. Penyakit dan lab. Kulaitas air,
Melaksanakan audit internal perusahaan
Bertanggung jawab untuk memastikan kesesuaian dan keefektifan penerapan CKIB
MANAJER ADMINISTRASI
Bertanggung jawab terhadap pengarsipan dokumen dan rekaman perusahaan,
Bertanggung jawab melaporkan semua kebutuhan, administrasi dan keuangan
KOORD. DIVISI Bertanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan
di bidang masing – masing serta melaporkan hasil kepada manajer yang membidanginya
55
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode IKI.2014
Hal:
Lay Out
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
V. LAY OUT UNIT USAHA PEMBENIHAN IKAN(CONTOH)
T
I
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
G
D
C
J
K
A
B
L
F
E
Keterangan gambar:
A. Kantor
B. Dormitory & Dapur
C. R. Karantina
D. R. Packing
E. R. Pakan
F. Gudang
G. Tandon sistem biofilter
H. Kolam budidaya/ pembenihan
I. Tandon cadangan dan buangan
J. Inlet/ saluran masuk
K. Kolam treatment limbah
L. Kolam resapan
M
M. Pos Penjaga
N. Car dip mat
I
N
56
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode IKI.2014
Hal:
Lay Out
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
VI. DENAH RUANG KARANTINA DAN PACKING (CONTOH)
Keterangan :
A. Sand filter
B. Bak pengasingan
/pengamatan/karanti
na
C. Bak perlakuan
D. Saluran pembuangan
E. Meja packing
F. Bak air tawar/air laut
G. R. Tabung oksigen
H. Freezer
I. Tempat ganti baju
J. Kolam treatment
limbah
K. Pintu bongkar muat
JALAN
E I
G
F H
B B
B B
A
C
D
D
washtafel Foot dip
Foot dip washtafel
J
K
57
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/kode
IKI.2014
Hal: Sarana dan Prasarana
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
VII. DAFTAR FASILITAS UNIT USAHA BUDIDAYA
PERIKANAN
No. Sarana Jenis Fasilitas Ukuran Jml Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Air
Sarana Aerasi Isolasi / Karantina Pemeliharaan
Pengobatan Pakan Packing Gudang Pemusnahan
Laboratorium Pendukung
a. Bak penampungan/tandon b. Filter
Filter mekanis : sand filter
Filter biologis : kerang, rumput laut, filter feeder, bakau
c. Treatment
UV a. Blower b. Hi-blower c. Paddle well/ kincir a. Dibuat ruang khusus dan
terpisah a. Dibuat tempat khusus dan
terpisah b. Bak / kolam
a. Dibuat tempat khusus dan
terpisah b. Lemari penyimpanan
a. Pakan alami
Dibuat tempat khusus dan terpisah
a. Dibuat tempat terpisah b. Meja packing c. Sarana packing lainnya
Ruang terpisah, tertutup dan tersusun rapi
a. Ember berisi desinfektan cair
b. Incenerator
a. Lab. Mini kualitas air b. Lab. Mini penyakit
a. PLN b. Genset c. Transportasi d. Kantor dan ruang manajer e. Toilet f. Telekomunikasi g. Dormitory
h. Dapur umum
20 x 900 m 1 x 1 m
500 kg 250 kg - 2 inchi 5 x 15 m 3.000 m2
5 x 10 m 10 x 10 m 5 x 18 m 5 x 5 m 5 x 10 m 3 x 3 m
100 Amp 30 KVa 1 truck 5 x 10 m 1 x 2 m Handphone 2 x 4 m 3 x 5 m
1
2
1 2
20
1 1 1 1
1 1 1 1 3 5 6 1
Kerang laut Rumput laut Bertingkat
58
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Diagram Alir Proses
CKIB Untuk Pemasukan Media
Pembawa Ikan Hidup
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
DIAGRAM ALIR PRODUKSI PEMBENIHAN IKAN PADA UUPI
Keterangan :
: Penerapan biosecurity (personel, media pembawa, sarana, prasarana)
: Pemeriksaan gejala klinis & laboratories, negatif HPIK/HPI tertentu, rekaman dan jumlah kematian,
*) : berlaku untuk proses eksopr di UUPI, dilakukan pemeriksaan penyakit
selama masa karantina.
**) : disesuaikan dengan komoditi yang ditangani
***) : disesuaikan dengan kondisi profil UUPI
Penerimaan/ pemasukan Induk/benih/telur
- Aklimatisasi/ adaptasi dan
seleksi (Pemisahan media
pembawa hidup sesuai jenis
dan ukuran)
- Jumlah kematian media
pembawa hidup
- Masa Karantina *) :
Pencatatan Pola kematian Pengambilan Sampel untuk
pemeriksaan secara visual dan
laboratorium laboratoris **)
Positif HPIK Negatif HPIK
Pemusnahan
Pelepasan
PEMELIHARAAN***)
:
Aklimatisasi &
Adaptasi Pemeliharaan
Induk Pemijahan &
Penetasan Pemeliharaan
benih
Masa Karantina
Pakcing dan
distribusi
Golongan I
Golongan II Perlakuan
Negatif Positif
CCP
CCP
Supplier
Hasil uji
Laboratorium
59
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Diagram Alir Proses
CKIB Untuk Pemasukan Media
Pembawa Ikan Hidup
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
Penjelasan Diagram alir
1. Supplier induk/ benih/ telur
Induk/ benih/ telur baru, berasal dari supplier yang dipercaya (binaan)
perusahaan yang telah menerapkan prinsip biosekuriti. Induk/ benih/
telur berasal dari daerah/ tempat yang negatir HPIK/HPI tertentu
wabah penyakit HPIK/HPI tertentu, dilengkapi dengan surat keterangan
kesehatan ikan atau sertifikat karantina ikan dan hasil uji laboratorium
UPT-KIPM setempat atau laboratorium yang telah terakreditasi ISO-
17025
2. Penerimaan/ Pemasukan Induk/ benih/ telur dan
Aklimatisasi/Adaptasi
Penerimaan Induk/ benih/ telur membawa resiko terbawanya penyakit
pada induk/benih/telur yang dimasukkan. Dengan demikian perlu
dilakukan seleksi secara intensif terhadap kesehatan dan kualitas
induk/benih/telur, yang bebas HPIK/HPI tertentu sesuai yang
dipersyaratkan serta rekaman jumlah kematian.
Proses aklimatisasi dan adaptasi merupakan bagian titik kendali kritis
(CCP) terhadap penyebaran penyakit kedalam lingkungan UUPI. Oleh
karena itu perlu dilakukan pengamatan gejala klinis dan laboratoris
terhadap kesehatan Induk/ benih/ telur serta rekaman jumlah
kematian. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif
terhadap HPI, maka diberikan perlakuan, Rekaman dan jumlah
kematian ikan.
3. Pemeliharaan Induk
Proses pemeliharaan induk perlu dilakukan pengamatan gejala klinis
dan laboratoris terhadap kesehatan induk/ benih. Apabila hasil
pemeriksaan
60
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Diagram Alir Proses
CKIB Untuk Pemasukan Media
Pembawa Ikan Hidup
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
laboratorium menunjukkan positif terhadap HPI, maka diberikan
perlakuan.
Dalam proses pemeliharaan induk, dilakukan kegiatan pengelolaan
terhadap kualitas air, pakan, limbah yang memenuhi standar
kelayakan, dalam mendukung kesehatan ikan selama proses
pemeliharaan induk.
5. Seleksi Induk
Proses seleksi induk merupakan bagian titik kendali kritis (CCP)
terhadap penyebaran penyakit kedalam lingkungan UUPI. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengamatan gejala klinis dan laboratoris terhadap
kesehatan induk serta rekaman jumlah kematian. Apabila hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif terhadap HPI, maka
diberikan perlakuan. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan positif terhadap HPIK/HPI tertentu maka dilakukan
tindakan pengendalian terhadap penyakit tersebut berupa pengobatan
sampai dinyatakan sembuh atau negatif HPIK/HPI tertentu.
6. Pemijahan dan penetasan
Proses pemijahan induk merupakan bagian titik kendali kritis (CCP)
terhadap penyebaran penyakit kedalam lingkungan UUPI. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengelolaan air dan pakan yang memenuhi standar
kelayakan kesehatan ikan.
Pada proses penetasan perlu dilakukan pengamatan gejala klinis dan
pemeriksaan laboratories serta hatching rate, apabila hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan positif terhadap HPI, maka diberikan
perlakuan. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
positif terhadap HPIK/HPI tertentu maka dilakukan tindakan
pengendalian terhadap penyakit tersebut berupa pengobatan sampai
dinyatakan sembuh atau negatif HPIK/HPI tertentu.
61
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Diagram Alir Proses
CKIB Untuk Pemasukan Media
Pembawa Ikan Hidup
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
7. Pemeliharaan benih
Proses pemeliharaan benih perlu dilakukan pengamatan gejala klinis
dan laboratoris terhadap kesehatan benih serta rekaman jumlah
kematian. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif
terhadap HPI, maka diberikan perlakuan. Apabila hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan positif terhadap HPIK/HPI tertentu maka
dilakukan tindakan pengendalian terhadap penyakit tersebut berupa
pengobatan sampai dinyatakan sembuh atau negatif HPIK/HPI tertentu.
Dalam proses pemeliharaan benih, dilakukan kegiatan pengelolaan
terhadap kualitas air, pakan, limbah yang memenuhi standar
kelayakan, dalam mendukung kesehatan ikan selama proses
pemeliharaan benih, dan dilakukan pengamatan kesehatan pada setiap
fase.
8. Masa karantina
Masa karantina merupakan bagian titik kendali kritis (CCP) terhadap
penyebaran penyakit di lingkungan UUPI (sesuai pesyaratan negara
tujuan). Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan gejala klinis dan
laboratoris terhadap kesehatan benih serta rekaman jumlah kematian.
Apabila hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif terhadap
HPIK/HPI tertentu maka dilakukan tindakan pengendalian terhadap
penyakit tersebut berupa pengobatan sampai dinyatakan sembuh atau
negatif HPIK/HPI tertentu.
9. Packing dan distribusi
Proses paking memenuhi standar pengemasan/pengepakan (SNI) dan
juga standar internasional (IATA). Dalam proses packing, dilakukan
kegiatan pengelolaan terhadap kualitas air yang memenuhi standar
kelayakan, dalam mendukung kesehatan ikan selama proses distribusi
benih.
62
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.01/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Analisis Pengendalian HPIK
Pada Proses Pemasukan Media Pembawa Ikan Hidup di
Instalasi Karantina
Terbitan ke : Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
IX. DESKRIPSI DIAGRAM ALIR PRODUKSI PEMBENIHAN IKAN PADA UUPI
ANALISIS PENGENDALIAN HPIK/ HPI TERTENTU PADA PROSES PRODUKSI DI UUPI
Alur Proses Potensi Bahaya Tindakan Pengendalian
Titik Kritis Batas Kritis Prosedur Monitor
Tindakan Perbaikan
Catatan
Pemasukan / Penerimaan Media Pembawa (Induk/ benih/ telur)
Supplier Suplier tidak dilengkapi dgn dokumen kesehatan sesuai persyaratan
Memeriksa adanya dokumen/surat keterangan Kesehatan Induk atau sertifikat karantina ikan
Induk yg masuk belum dilakukan pemeriksaan kesehatan di daerah atau tempat asal
Munculnya HPIK Gol I dan II pada induk
Dilakukan penolakan di UUPI/ Establishment apabila tidak disertai dengan sertifikat kesehatan ikan dan atau hasil uji lab UPT KIPM atau
a. Melengkapi dokumen sesuai persyaratan CKIB
b. Pembinaan penerapan biosecurity di UUPI/ suplier atau sub-
a. Wajib dilengkapi dengan sertifikat kesehatan ikan dan atau hasil uji lab UPT KIPM atau laboratorium yang
63
laboratorium yang terakreditasi ISO 17025
sub suplier terakreditasi ISO 17025
b. Pembinaan intens penerapan biosecurity pada suplier
Suplier tidak konsisten menerapkan SOP
Konsistensi penerapan SOP dalam mendukung CKIB
SOP tidak dilaksanakan
Munculnya HPIK/ HPI tertentu sebagai akibat tidak diterapkannya prinsip-prinsip biosecurity yang terdapat pada SOP
Monitoring konsistensi penerapan SOP
Evaluasi dan Verifikasi penerapan SOP
a. Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
b. Pengendalian HPIK/ HPI tertentu dilakukan oleh petugas UPT KIPM
Aklimatisasi dan adaptasi
Adanya potensi HPIK yg terbawa dari area asal
Melakukan monitoring kesehatan ikan (gejala klinis dan laboratoris) pada tahap aklimatisasi
Media Pembawa (Induk) di ruang aklimatisasi berpotensi terhadap adanya HPIK/ HPI tertentu di UUPI. Akibat adanya kontaminasi melalui kontak air
Munculnya HPIK/ HPI tertentu akibat adanya kontaminasi melalui air dari daerah asal/ Supplier
a. Monitoring terhadap HPIK/ HPI tertentu pada proses Aklimatisasi/ Adaptasi.
b. Lakukan pengecekan parameter
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
64
dari daerah asal/ supplier.
kualitas air didalam kemasan dengan yang ada dalam UUPI
Pemeliharaan Induk
Adanya potensi HPIK/ HPI tertentu pada induk di ruang pemeliharaan.
Melakukan monitoring kesehatan ikan (gejala klinis dan laboratoris) pada induk di ruang pemeliharaan
Induk di ruang pemeliharaan berpotensi terhadap adanya HPIK/ HPI tertentu di UUPI.
Munculnya HPIK/ HPI tertentu pada induk di ruang pemeliharaan
a. Lakukan Monitoring terhadap HPIK/ HPI tertentu pada induk di ruang pemeliharaan
b. Lakukan monitoring parameter kualitas air di ruang pemeliharaan induk
a. Monitoring dan evaluasi terhadap adanya HPIK / HPI tertentu di ruang pemeliharaan induk
b. Monitoring dan evaluasi parameter kualitas air di ruang pemeliharaan induk
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
Seleksi Induk Adanya potensi HPIK/ HPI tertentu pada saat proses
Melakukan monitoring kesehatan ikan (gejala klinis dan
Potensi penyebaran HPIK/ HPI tertentu di ruang seleksi induk melalui
Munculnya HPIK/ HPI tertentu pada induk di ruang
a. Lakukan Monitoring terhadap HPIK/ HPI
a. Lakukan Monitoring dan evaluasi
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
65
seleksi induk laboratoris) pada proses seleksi induk
kontaminasi secara vertikal (dari induk yang matang gonad)
seleksi induk tertentu pada induk di ruang seleksi induk
b. Lakukan monitoring parameter kualitas air di ruang seleksi induk
c. Lakukan monitoring HPIK/ HPI tertentu terhadap penggunaan pakan (terutama untuk pakan segar/ alami)
terhadap adanya HPIK / HPI tertentu di ruang seleksi induk
b. Monitoring dan evaluasi parameter kualitas air di ruang seleksi induk
Pemijahan dan Penetasan
Adanya potensi HPIK/ HPI tertentu yang berasal dari induk dan telur pada saat proses pemijahan dan penetasan
Melakukan monitoring kesehatan ikan (gejala klinis dan laboratoris) pada induk dan telur di ruang pemijahan dan penetasan
Potensi penyebaran HPIK/ HPI tertentu pada induk dan telur di ruang pemijahan dan penetasan melalui kontaminasi secara vertikal (dari induk yang matang
Munculnya HPIK/ HPI tertentu pada induk dan telur di ruang pemijahan dan penetasan
a. Lakukan Monitoring terhadap HPIK/ HPI tertentu pada induk dan telur di ruang pemijahan
a. Monitoring dan evaluasi terhadap adanya HPIK / HPI tertentu pada induk dan telur
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
66
gonad) dan penetasan
b. Lakukan monitoring parameter kualitas air di ruang pemijahan dan penetasan
di ruang pemijahan dan penetasan
b. Monitoring dan evaluasi parameter kualitas air di ruang Pemijahan dan penetasan
Pemeliharaan Benih
Adanya potensi HPIK/ HPI tertentu pada benih di ruang pemeliharaan
Melakukan monitoring kesehatan ikan (gejala klinis dan laboratoris) pada benih di ruang pemeliharaan
Potensi penyebaran HPIK/ HPI tertentu pada benih di ruang pemeliharaan melalui kontaminasi secara vertikal (dari induk)
Munculnya HPIK/ HPI tertentu pada benih di ruang pemeliharaan
a. Lakukan Monitoring terhadap HPIK/ HPI tertentu pada benih di ruang pemeliharaan
b. Lakukan monitoring parameter kualitas air di ruang pemeliharaan benih
a. Monitoring dan evaluasi terhadap HPIK/ HPI tertentu pada benih di ruang pemeliharaan
b. Monitoring dan evaluasi pada parameter
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
67
c. Lakukan monitoring HPIK/ HPI tertentu terhadap penggunaan pakan (terutama untuk pakan segar/ alami) di ruang pemeliharaan benih
kualitas air di ruang pemeliharaan benih
c. Monitoring dan evaluasi HPIK/ HPI tertentu terhadap penggunaan pakan (terutama untuk pakan segar/ alami) di ruang pemeliharaan benih
Perlakuan ikan sakit
Perlakuan
Media
Pembawa
yang memiliki
gejala klinis
(sakit)
Adanya
HPIK/HPI
tertentu pada
ikan yang
menunjukkan
gejala klinis
Melakukan
monitoring
adanya HPIK /
HPI tertentu pada
ikan yang
menunjukkan
gejala klinis
a. adanya HPIK/
HPI tertentu pada
ikan yang sakit
b. Ikan mengalami
mortalitas > 50%
populasi dalam
a. MIkan yang
terinfeksi HPIK/
HPI tertentu
menunjukkan
gejala klinis yang
spesifik
a. Monitoring
HPIK/ HPI
tertentu pada
ikan sakit
secara intensif,
dengan
melakukan
a.
Melakukan
monitoring
dan evaluasi
HPIK/ HPI
tertentu
terhadap
a. Kegiatan
perlakuan
pada ikan
sakit
dilakukan
oleh
personil
68
(sakit)
waktu yang relatif
singkat
pemeriksaan
laboratoris
(jamur, parasit,
bakteri dan
virus)
ikan yang
sakit atau
menunjukka
n gejala
klinis
b.
melakukan
tindakan
perlakuan
atau
pemusnahan
berdasarkan
hasil dari
poin a.
c.
meningkatka
n
kompetensi
personil di
UUPI dalam
penerapan
biosekuriti.
yang
kompeten
b. Melakukan
koordinasi
dengan UPT
KIPM
berkaitan
dengan
pelaksanaan
poin a
69
Pengelolaan kualitas air dan pakan
Kualitas air Penurunan kualitas air yang berdampak pada munculnya HPIK/ HPI tertentu selama masa karantina
Melakukan monitoring terhadap kelayakan kualitas air yang akan digunakan dalam proses selama masa karantina
Potensi penyebaran HPIK/ HPI tertentu akibat kualitas air yang tidak layak di dalam proses selama masa karantina
Munculnya HPIK/ HPI tertentu akibat kualitas air yang tidak layak di dalam proses selama masa karantina
Lakukan monitoring parameter kualitas air selama proses selama masa karantina
Monitoring dan evaluasi pada parameter kualitas air selama proses selama masa karantina
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
Kualitas
Pakan
Penurunan
kualitas pakan
yang
berdampak
pada
munculnya
HPIK/ HPI
tertentu selama
masa karantina
Melakukan monitoring terhadap kelayakan pakan yang akan digunakan dalam proses selama masa karantina
Potensi penyebaran HPIK/ HPI tertentu akibat penggunaan pakan yang tidak layak di dalam proses selama masa karantina
Munculnya HPIK/ HPI tertentu akibat kualitas pakan yang tidak layak di dalam proses selama masa karantina
Lakukan monitoring parameter kualitas pakan selama proses selama masa karantina
Monitoring dan evaluasi pada parameter kualitas pakan selama proses selama masa karantina
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
Masa Karantina
Adanya potensi HPIK/ HPI tertentu pada masa karantina
Melakukan monitoring HPIK/ HPIK tertentu selama masa karantina di ruang karantina
Potensi penyebaran HPIK/ HPI tertentu pada masa karantina di ruang karantina.
Munculnya HPIK/ HPI tertentu pada masa karantina di ruang karantina.
a. Lakukan Monitoring terhadap HPIK/ HPI tertentu pada masa karantina di ruang
a. Monitoring dan evaluasi terhadap HPIK/ HPI tertentu pada masa karantina
a. Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
b. Monitoring terhadap penggunaan pakan selama
70
karantina b. Lakukan
monitoring parameter kualitas air selama masa karantina di ruang karantina
c. Lakukan monitoring HPIK/ HPI tertentu terhadap penggunaan pakan selama masa karantina (terutama untuk pakan segar/ alami) di ruang karantina
di ruang karantina
b. Monitoring dan evaluasi pada parameter kualitas air selama masa karantina di ruang karantina
c. Monitoring dan evaluasi HPIK/ HPI tertentu terhadap penggunaan pakan (terutama untuk pakan segar/ alami) selama masa karantina di ruang
masa karantina di ruang karantina dilakukan apabila mas akarantina lebih dari 2 hari.
71
karantina
Packing, dan distribusi
Penurunan kualitas air yang berdampak pada munculnya HPIK/ HPI tertentu selama masa transportasi sampai ke tempat tujuan
Melakukan monitoring terhadap kelayakan kualitas air yang akan digunakan dalam proses transportasi.
Potensi penyebaran HPIK/ HPI tertentu akibat kualitas air yang tidak layak di ruang packing
Munculnya HPIK/ HPI tertentu akibat kualitasa air yang tidak layak di ruang packing
Lakukan monitoring parameter kualitas air di ruang packing sebelum transportasi
Monitoring dan evaluasi pada parameter kualitas air selama pada ruang packing sebelum transportasi
c. Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
Pengelolaan Limbah
Adanya HPIK/
HPI tertentu
pada limbah
akibat proses
selama masa
karantina
Melakukan
monitoring
terhadap adanya
HPIK/ HPI
tertentu pada
limbah akibat
proses selama
masa karantina
Potensi penyebaran
HPIK/ HPI tertentu
akibat limbah dari
media pembawa
selama proses
karantina
Munculnya
HPIK/ HPI
tertentu pada
limbah media
pembawa selama
proses selama
masa karantina
Lakukan
Monitoring
HPIK/ HPI
tertentu pada
limbah selama
proses
karantina
Lakukan
monitoring
dan evaluasi
terhadap
adanya
HPIK/ HPI
tertentu
pada limbah
selama
proses
produksi
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
Pemusnahan Adanya HPIK/
HPI tertentu
pada proses
Melakukan
monitoring
terhadap adanya
Potensi penyebaran
HPIK/ HPI tertentu
akibat proses
Munculnya
HPIK/ HPI
tertentu pada
Lakukan
Monitoring
HPIK/ HPI
Lakukan
monitoring
dan evaluasi
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
72
pemusnahan
selama masa
karantina
HPIK/ HPI
tertentu pada
proses
pemusnahan
selama masa
karantina
pemusnahan dari
media pembawa
selama masa
karantina
proses
pemusnahan
media pembawa
selama masa
karantina
tertentu pada
proses
pemusnahan
selama masa
karantina
terhadap
adanya
HPIK/ HPI
tertentu
pada proses
pemusnahan
selama masa
karantina
Biosekuriti Adanya HPIK/
HPI tertentu
yang muncul
akibat tidak
dilaksanakanny
a prinsip-
prinsip
biosekuriti
selama masa
karantina
Melakukan
monitoring
terhadap
penerapan
prinsip-prinsip
biosekuriti
selama masa
karantina
Potensi penyebaran
HPIK/ HPI tertentu
akibat tidak
dilaksanakannya
prinsip-prinsip
biosekuriti selama
masa karantina
Munculnya
HPIK/ HPI
tertentu pada
proses produksi
akibat tidak
dilaksanakannya
prinsip-prinsip
biosekuriti
selama masa
karantina
Lakukan
Monitoring
penerapan
prinsip-prinsip
biosekuriti
selama masa
karantina
Lakukan
monitoring
dan evaluasi
terhadap
prinsip-
prinsip
biosekuriti
selama masa
karantina
Dilakukan oleh TIM CKIB UUPI
73
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
X. PROSEDUR KERJA
10 .1. PERSIAPAN DAN PENGELOLAAN AIR MASUK
a. TUJUAN
Sebagai pedoman kegiatan persiapan dan pengelolaan unit usaha perikanan milik UD/ PT/ CV .................... b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan ini adalah ...............................
(*bidang pengelolaan kualitas air) di bawah pengawasan Manajer
Teknis dan Operasional c. SARANA DAN PRASARANA
Bak tandon
Filter
Pompa
Alat ukur kualitas air
d. PROSEDUR KERJA
Persiapan air untuk kegiatan unit usaha perikanan dilakukan
dengan menyuplai stok air dalam jumlah yang cukup dengan
kisaran parameter yang optimal
1. Alirkan air dari sumbernya melalui saluran yang telah
diberi filtrasi (biologis, mekanik, dsb)
2. Endapkan air dalam bak tandon, selanjutnya tambahkan
bahan kimia (contoh: klorin) sebagai desinfektan dan
biarkan dalam waktu .....(hari/ jam/ menit dengan
dosis......)
3. Lakukan aerasi minimal .......... hari untuk
menghilangkan bahan kimia ........... dst
74
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
(Prosedur pengelolaan air dapat disesuaikan dengan
kondisi unit usaha pembudidaya ikan, misal :
penggunaan UV, ozon, protein skimmer dll) e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
persiapan dan pengelolaan air dengan mengisi formulir
standar yang telah ditetapkan.
75
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.2. PENERIMAAN/PEMASUKAN IKAN
a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan penanganan ikan masuk di unit usaha perikanan UD/PT/CV...............................
b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan ini adalah bidang .................................................. dibawah pengawasan Manajer Teknis/ Operasional dan Manajer Mutu
c. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada kegiatan
penanganan ikan masuk pada unit usaha budidaya perikanan antara lain:
Wadah (ember/ keranjang), air,serok dan seterusnya
d. PROSEDUR KERJA 1. Sebelum masuk ke ruang aklimatisasi, lakukan pemilihan
ikan dengan berkualitas baik melalui pengamatan gejala
klinis.
2. Lakukan aklimatisasi pada ikan yang baru masuk ke dalam
bak penampungan tanpa membuka kemasan selama
beberapa menit.
3. Buka kemasan kemudian keluarkan ikan berdasarkan jenis
dan sifat ikan dari dalam kemasan
4. Ikan yang bersifat soliter ditempatkan dalam keranjang
terpisah yang masing- masing berisi satu ekor, sedangkan
ikan yang bersifat schooling ditempatkan dalam satu
keranjang yang lebih besar secara bersamaan
5. Pindahkan ikan ke dalam ruang pemeliharaan
6. Lakukan pemeriksaan dokumen yang menyertai pengiriman
ikan (health certificate, dan dokumen lainnya)
7. Lakukan pencacatan kematia yang terjadi
76
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pemasukan ikan dengan mengisi formulir standar yang telah
ditetapkan
77
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.3 AKLIMATISASI DAN ADAPTASI
a. TUJUAN
- Memastikan ikan yang telah sesuai dengan standar perusahaan untuk dilakukan aklimatisasi dan adaptasi
- Memastikan seluruh wadah dan kelengkapan telah dilakukan sterilisasi, bersih dan siap pakai
- Memastikan wadah yang disiapkan telah terisi air yang telah dilakukan treatmen yang siap pakai
- Memastikan kegiatan aklimatisasi dan adaptasi telah dilakukan dengan baik
- Memastikan ikan yang telah dilakukan aklimatisasi dan adaptasi dalam kondisi baik.
- Memastikan pencatatan dilakukan dengan benar dan konsisten
- Sebagai pedoamn baik bagi manajemen, karyawan dan pihak terkait dalam menjalankan fungsi dan aktivitas masing-masing sesuai dengan ketentuan SOP terkait aklimatisasi dan adaptasi.
b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan ini adalah
.....................................(*bidang pengendalian penyakit) di
bawah pengawasan Manajer Teknis/ Operasional dan bidang
lab. Penyakit di bawah pengawasan Manajer Mutu
c. PERALATAN DAN BAHAN
alat tulis
wadah/ akuarium/ bak fiber.
Aerator
Air
78
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
d. PROSEDUR KERJA
1 Aklimatisasi dan adaptasi 1. Wadah Aklimatisasi dan adaptasi harus dalam kondisi
bersih 2. Staf pada ruang aklimatisasi dan adaptasi harus
menyiapakn bak aklimatisasi dan adaptasi yang digunakan
3. Periksa semua kelengkapan yang diperlukan seperti jumlah pakan yang tepat, bahan kimia yang dipergunakan untuk mencegah ikan stress, blower aerasi dll.
4. Apabila terjadi gejala klinis pada ikan, ikan dipindahkan / lokasi dikarantina.
5. Pisahkan dengan hati-hati/ label ikan sakit ke dalam wadah khusus yang dilengkapi dengan air bersih dan diberi aerasi.
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pengamatan kesehatan ikan dengan mengisi formulir yang
sudah ditetapkan.
79
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.4. PENGAMATAN KESEHATAN IKAN/ PEMERIKSAAN DAN
PENGOBATAN SELAMA MASA KARANTINA
a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan pengamatan kesehatan ikan selama masa karantina di unit usaha budidaya perikanan milik UD/PT/CV ......................................
b...PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan ini adalah
..........................................(*bidang pengendalian penyakit) di
bawah pengawasan Manajer Teknis/ Operasional dan bidang
lab. Penyakit di bawah pengawasan Manajer Mutu
c..PERALATAN DAN BAHAN
alat tulis
senter
wadah/ akuarium/ bak fiber.
Aerator
Air
Obat ( bubuk atau larutan),
air tawar
d. PROSEDUR KERJA
d.1. Pengamatan dan Pengasingan 1. Pengamatan gejala klinis dilakukan setiap hari minimal
1 kali per hari 2. Pengamatan gejala klinis meliputi tanda / kelainan
pada tubuh ikan perubahan tingkah laku ikan, respon terhadap rangsang/cahaya, nafsu makan dan pergerakan ikan
3. Lakukan pencatatan terhadap perubahan yang terjadi pada ikan, dokumentasikan, rekamam data kematian dan laporkan kepada UPT BKIPM terdekat.
4. Apabila terjadi gejala klinis pada ikan, ikan dipindahkan / diasingkan.
80
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
5. Pisahkan dengan hati-hati ikan sakit ke dalam wadah
khusus yang dilengkapi dengan air bersih dan diberi aerasi.
d.2. Pemeriksaan ikan sakit Lakukan diagnosa terhadap penyebab penyakit pada ikan dan dikoordinasikan dengan UPT BKIPM setempat
d.3. Pengobatan ikan sakit.
Tentukan jenis obat dan dosis yang akan diberikan , serta metode pengobatan (deeping, bathing, long bathing, oles, oral, dll...)
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pengamatan kesehatan ikan dengan mengisi formulir yang
sudah ditetapkan.
81
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.5. PEMELIHARAAN
a. TUJUAN
- Memastikan ikan yang telah dipelihara merupaka ikan yang
sehat dan berkualitas
- Memastikan seluruh wadah dan kelengkapan telah
dilakukan sterilisasi, bersih dan siap pakai
- Memastikan wadah yang disiapkan telah terisi air yang telah
dilakukan treatment yang siap pakai
- Memastikan pengelolaan pakan dengan perencanaan yang
baik
- Memastikan pengelolaan kualitas air dengan perencanaan
yang baik
- Memastikan pencatatan dilakukan dengan benar dan
konsisten
- Sebagai pedoamn baik bagi manajemen, karyawan dan pihak
terkait dalam menjalankan fungsi dan aktivitas masing-
masing sesuai dengan ketentuan SOP terkait aklimatisasi
dan adaptasi. b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan ini adalah bidang .................................................. dibawah pengawasan Manajer Teknis/ Operasional dan Manajer Mutu
c. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada kegiatan
pemusnahan ikan mati di unit usaha budidaya PT/CV/UD....................... yaitu :
Alat : Peralatan pemeliharaan
82
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
d. PROSEDUR KERJA 1. Unit pemeliharaan ikan merupakan salah satu kegiatan
yang memiliki potensi bahaya (titik kendali kritis (CCP)),
dapat dapat menimbulkan dan menyebarkan penyakit
keseluruh unit pemeliharaan dan meyebabkan
kualitas/mutu produk menurun.
2. Dalam unit pemeliharaan ikan dilakuakn beberapa kegiatan
untuk mencegah adanya penyakit, dan menjaga kualitas
produk dengan menggunakan prinsip biosecurity dalam
setiap pelaksanaan kegiatan.
3. Bila dalam pemeliharaan ternyata terdapat ikan yang
mengalami gejala klinis sakit, maka iakn dipisahkan ke
dalam unit karantina (isolasi penyakit) dengan melakukan
uji penyakit dan jenis ikan, dan dosis yang disarankan.
4. Bila ikan ternyata tidak bias disembuhkan maka dilakukan
pemusnahan.
5. Bila dalam unit pemeliharaan ternyata ditemukan adanya
penyakit HPIK maka siklus pemelharaan harus dihentikan.
6. Seluruh unit pemeliharaan dilakukan sterilisasi dengan
cara sterilisasi wadahdan peralatan dengan mengunakan
chlorin 100 ppm, dan lantai unit produksi dengan
menggunakan cholrin 200 ppm.
7. Seluruh kegiatan sterilisasi harus sesuai dengan SOP
desinfeksi penyakit.
8. Jika terjadi kondisi darurat hubungi petugas karantina ikan
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pemusnahan ikan dengan mengisi formulir yang telah
ditetapkan
.
83
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.6ii PEMUSNAHAN IKAN MATI
a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan pemusnahan terhadap ikan yang
mati pada tahapan aklimatisasi, pemeliharaan, masa karantina
maupun sebelum pengiriman di unit usaha perikanan
PT/CV/UD ............................... b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan ini adalah bidang .................................................. dibawah pengawasan Manajer Teknis/ Operasional dan Manajer Mutu
c. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan dan bahan yang diperlukan pada kegiatan pemusnahan ikan mati di unit usaha budidaya
PT/CV/UD....................... yaitu :
Alat : serok, wadah khusus (ember atau plastik )
Bahan : desinfektan, air tawar d. PROSEDUR KERJA
1. Pisahkan ikan yang mati ke dalam wadah khusus
(ember atau plastik khusus).
2. Apabila ikan mati dalam jumlah banyak > 10 ekor, dengan
gejala klinis khusus dan diduga terinfeksi penyakit, ikan
dikemas dengan wadah khusus seperti plastik berperekat
atau alumunium foil, simpan dalam wadah yang diberi es,
dan segera dikirim ke laboratorium UPT BKIPM setempat
untuk diperiksa penyakitnya.
3. Penanganan untuk ikan yang mati disebabkan oleh
penanganan yang kurang baik, atau kualitas air dll, dapat
dilakukan tindakan pemusnahan, dengan cara :
pembakaran atau pemendaman dalam tanah.
4. Terhadap ikan-ikan yang mati seperti pada point 3,
sebelum dimusnahkan sebaiknya didesinfeksi terlebih
dahulu
84
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
menggunakan bahan desinfektan ( sesuai dosis……..). 5. Pembakaran dapat menggunakan incenerator atau alat/
wadah pembakaran lainnya
6. Pemendaman dilakukan pada kedalaman ............... meter
e. REKAM DATA Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pemusnahan ikan dengan mengisi formulir yang telah
ditetapkan
85
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.7. DESINFEKSI ALAT DAN WADAH PEMELIHARAAN IKAN
a. TUJUAN Untuk mensucihamakan dan mencegah kontaminasi mikroorganisme yang diduga dapat menyebabkan penyakit terhadap ikan yang dibudidayakan .
b. PENANGGUNG JAWAB
Pelaksana kegiatan desinfeksi wadah pemeliharaan farm
UD. ................ adalah petugas khusus di bidang
pengendalian dan pencegahan penyakit di bawah Manajer
Operasional c. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan yang diperlukan pada kegiatan desinfeksi wadah
pemeliharaan pada farm UD. ....................... antara lain:
bahan desinfektan
ember/wadah penampung larutan desinfektan
sikat
busa/kain lap
d. PROSEDUR KERJA d.1. Desinfeksi wadah pemeliharaan
Desinfeksi wadah dapat dilakukan dengan teknik
perendaman menggunakan bahan kimia sesuai mikroba
target, penetralan bahan desinfeksi, serta pembilasan
menggunakan air bersih.
Cara kerja :
1. Lakukan pengeringan bak/wadah/akuarium yang akan
dilakukan desinfeksi
2. Buat larutan desinfekstan sesuai dengan dosis yang
dibutuhkan 3. Masukan larutan desinfeksi…….. yang telah
dipersiapkan pada wadah yang akan dilakukan desinfeksi
4. Siram secara merata keseluruh permukaan wadah yang
dilakukan desinfeksi
86
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
5. diamkan selama waktu tertentu (……. Menit/jam/hari) 6. Gosok seluruh permukaan dengan menggunakan sikat hingga
bersih
7. Bilas dengan menggunakan air bersih
8. Lakukan pengeringan dengan menggunakan busa/kain lap
9. Wadah siap untuk digunakan
d.2. Desinfeksi peralatan
Desinfeksi dapat dilakukan dengan teknik perendaman
menggunakan bahan kimia sesuai mikroba target,
penetralan bahan desinfeksi, serta pembilasan
menggunakan air bersih.
Cara Kerja
1. Lakukan pengeringan bak/wadah/akuarium yang akan
dilakukan desinfeksi
2. Buat larutan desinfekstan sesuai dengan dosis yang
dibutuhkan
3. Masukan larutan desinfeksi yang telah dipersiapkan
pada alat yang akan dilakukan desinfeski
4. Siram secara merata keseluruh permukaan wadah yang
dilakukan desinfeksi
5. Didiamkan selama waktu tertentu(……. menit/jam/hari) 6. Gosok seluruh permukaan dengan menggunakan sikat
hingga bersih
7. Bilas dengan menggunakan air bersih
8. Lakukan pengeringan dengan menggunakan busa/kain
lap
9. Wadah siap untuk digunakan
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
desinfeksi dengan mengisi formulir yang telah ditetapkan
87
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.8. DESINFEKSI LINGKUNGAN PEMELIHARAAN IKAN a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan desinfeksi lingkungan di PT/CV/UD ..............
b. PENANGGUNG JAWAB
Pelaksana kegiatan desinfeksi lingkungan farm UD.
.................adalah petugas yang ditunjuk di bidang
pengendalian dan pencegahan penyakit dan bidang
biosekuriti di bawah Manajer Teknis dan Operasional c. PERALATAN DAN BAHAN
Desinfeksi lingkungan dapat dilakukan dengan teknik
pencucian menggunakan bahan kimia sesuai mikroba
target, penetralan bahan desinfeksi, serta pembilasan
menggunakan air bersih.
Peralatan dan bahan yang diperlukan ::
bahan desinfektan
ember/wadah penampung larutan desinfektan
sikat
busa/kain lap
sprayer
selang d. PROSEDUR KERJA
1. Untuk setiap pintu keluar masuk dilengkapi dengan foot dip melt yang di isi dengan larutan desinfektan.
2. Untuk lantai, desinfeksi dilakukan dengan cara pencucian atau pembersihan lantai dengan menggunakan larutan desinfektan.
3. Diamkan selama waktu tertentu (….. menit/jam/hari) 4. Bilas dengan menggunakan air bersih 5. Lakukan pengeringan dengan kain pel bersih 6. Ruangan siap untuk digunakan.
88
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
desinfeksi dengan mengisi formulir yang telah ditetapkan
89
10.9. PENGATURAN PERSONIL (PETUGAS DAN TAMU) a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan pengaturan personil di unit usaha budidaya milik UD/PT/CV. ........
b. PENANGGUNG JAWAB
Pelaksana kegiatan adalah petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan manajer administrasi
c. PERALATAN DAN BAHAN
Pakaian khusus
Sepatu boot
Sarung tangan
washtafel
wadah foot dip melt
sabun
pengering (kain lap)
d. PROSEDUR KERJA
Pengaturan personel dapat dilakukan dengan cara
membatasi akses masuk kedalam unit usaha budidaya
perikanan
d.1. Ketentuan memasuki unit usaha budidaya perikanan
Petugas yang dapat memasuki unit unit usaha budidaya perikanan adalah yang telah ditunjuk.
Petugas harus menggunakan pakaian kerja khusus (wearpack), dan perlengkapan keamanan (sepatu boot) dan sarung tangan selama bekerja.
Petugas yang akan memasuki unit usaha budidaya perikanan wajib mengikuti ketentuan prinsip-prinsip penerapan biosecurity, seperti merendam sepatu ke dalam larutan 50 ppm chlorine, 200 ppm iodine-PVP. Atau Vicron- S), dan membersihkan tangan dengan 20 ppm iodine PVP, atau 70% Alcohol (dicelup atau disemprot)
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
90
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
Petugas yang akan memasuki dan bekerja di areal tersebut, wajib mengisi buku kegiatan, dan mencatat/membuat rekaman seluruh kegiatan di unit usaha budidaya perikanan
d.2.Tamu/Pengunjung o Hanya tamu yang telah terdaftar, dan disetujui
oleh pihak manajemen yang dapat memasuki unit
usaha budidaya perikanan, dan ditemani oleh pihak manajemen.
o Tamu wajib mengikuti ketentuan (SOP) yang
telah ditetapkan oleh pihak manajemen,
mengenakan pakaian khusus, mengisi buku registrasi (buku tamu), dan mengenakan tanda
pengenal (ID card) tamu.
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pengaturan personil dengan mengisi formulir yang telah
ditetapkan
91
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.10. PENGELOLAAN LIMBAH
a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan pengelolaan limbah hasil budidaya maupun pengobatan di unit usaha budidaya milik UD/PT/CV............... ........
b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan pengelolaan limbah di
UD/PT/CV . ................ adalah petugas khusus di bidang
pengendalian dan pencegahan penyakit di bawah Manajer
Operasional c. SARANA
Bak treatment
Bak penampungan limbah
Septik tank
Bahan kimia
Desinfektan
d. Jenis limbah a. Limbah padat :
Seperti : wadah plastik, sterofoam dll b. Limbah cair :
Air bekas pemeliharaan, air bekas perlakuan/pengobatan dll
e. PROSEDUR KERJA
e.1. Limbah padat
- Kumpulkan limbah padat ke dalam satu wadah khusus
- Limbah padat seperti plastik disucihamakan dengan
perendaman di dalamlarutandesinfektan……. Dosis …….. dengan waktu ……..
- Bilas plastik tersebut menggunakan air tawar bersih dan
keringkan sampai tidak ada sisa air
- Wadah dapat digunakan kembali
92
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
e.2. Limbah Cair
- Tampung atau alirkan limbah cair ke dalam bak treatmen
- Limbah cair berupa air pengangkutan atau bekas
pemeliharaan terlebih dahulu di sucihamakan di dalam
wadah khusus (bak khusus) dengan bahan desinfektan
sesuai dosis dan waktu perendaman, selanjutnya dialirkan
ke bak treatmen
- Limbah cair berupa larutan bekas perlakuan/pengobatan
langsung dialirkan ke bak treatmen
- Tambahkan bahan dengan dosis, kedalam cairan limbah
untuk menetralisis kandungan logam berat dan unsur
kimianya, aduk agar bercampur rata, dan biarkan dalam
waktu tertentu
- Alirkan cairan tersebut ke dalam bak penampungan limbah
( bisa septic tank), atau kolam resapan yang telah diberi
bio indikator berupa tanaman air atau ikan.
f. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pengelolaan limbah dengan mengisi formulir yang telah
ditetapkan
93
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.11. PENGELOLAAN PAKAN
a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan pengelolan pakan di unit usaha budidaya milik UD/PT/CV............... ........
b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan pengelolaan pakan di
UD/PT/CV . ................ adalah petugas khusus di bidang
produksi di bawah Manajer Operasional c. PERALATAN DAN BAHAN
Wadah pakan Lemari khusus pakan
Pakan alami/pakan segar
Pakan buatan
d. PROSEDUR KERJA
d.1. Pakan alami / pakan segar
Pakan alami yang akan digunakan sebagai pakan ikan
terjamin kebersihan dan kesehatannya, dan berasal
dari sumber yang dapatditelusurikualitasnya
Pakan alami ditempatkan di dalam wadah
khusus,sesuai takaran yang akan diberikan pada ikan,
diberi label, Pakan tersebut dan sisa stok pakan
disimpan di dalam lemari pendingin atau freezer ( - 200
C), untuk mempertahakan kualitas pakan
Lakukan pencatatan terhadap pengelolaan pakan,
jenis, jumlah dan waktu pemberian pakan
94
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
d.2. Pakan buatan
Pakan buatan ( seperti pelet) yang akan digunakan
sebagai pakan ikan terjamin kebersihan dan
kesehatannya, dan berasal dari sumber yang
dapatditelusurikualitasnya.
Pakan ditempatkan di dalam wadah khusus,sesuai
takaran yang akan diberikan pada ikan, diberi label.
Pakan tersebut dan sisa stok pakan disimpan di dalam
lemari khusus untuk mempertahakan kualitas pakan.
Lakukan pencatatan terhadap pengelolaan pakan,
jenis, jumlah dan waktu pemberian pakan
e. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pengelolaan pakan dengan mengisi formulir yang telah
ditetapkan
95
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.12. PENGEMASAN IKAN (PACKING)
a. TUJUAN
Sebagai petunjuk kegiatan pengemasan ikan di unit usaha budidaya milik UD/PT/CV............... ........
b. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab kegiatan pengemasan (packing) di
UD/PT/CV . ................ adalah petugas khusus di
bidangproduksi di bawah Manajer Operasional c. PERALATAN DAN BAHAN
Wadah ikan (ember/keranjang)
Serok
Tabung Oksigen
Selang Wadah packing (plastik dan sterofoam)
Label dan perekat
Air
ikan
d. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan wadah packing sesuai jumlah yang diperlukan
2. Tempatkan ikan-ikan yang akan di kemas ke dalam wadah
khusus, sesuai dengan jenis dan ukuran danpuasakan ikan
selama minimal 24 jam sebelum packing dilakukan
3. Tempatkan ikan kedalam wadah packing dengan
menggunakan air yang baru dan sesuai dengan ketentuan
pengemasan ikan.
4. Beri label/identitas yang jelas pada setiap kemasan.
96
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
f. REKAM DATA
Rekam data dilakukan pada setiap tahapan kegiatan
pengemasan ikan dengan mengisi formulir yang telah
ditetapkan
97
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
10.13. RENCANA DARURAT
a. TUJUAN
Pedoman dalam penanganan darurat jika terjadi kematian
tinggi (>50%) pada saat ikan masuk.
b. PENANGGUNG JAWAB
Pelaksana kegiatan penanganan kematian ikan adalah
petugasyang ditunjuk.
c. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan yang diperlukan untuk penanganan kematian ikan
antara lain:
ember/wadah penampung
serok
alat tulis
Alat pengukuran kualitas air
d. PROSEDUR KERJA
1. pisahkan ikan yang mati dari populasinya.
2. amati kelainan pada ikan yang mati
3. lakukan pengukuran kualitas air
4. segera laporkan kepada petugas karantina ikan
5. Selesai.
98
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: Prosedur Kerja Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
e. REKAM DATA
Setiap terjadi kematian ikan pada kegiatan pemasukan ikan harus
dicatatdalam formulir standar yang telah ditetapkan.
99
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PERSIAPAN DAN PENGELOLAAN AIR MASUK
No.
Hari&Tanggal
JenisKegiatan No Bak/ Tandon
Petugas Paraf Petugas
Ket*)
1. Senin/ 1 jan 2014
Memompa air dari laut 2 orang
2. Senin/ 1 jan 2014
Filtrasi air secara mekanik
2 orang Pasir dan ijuk
3. Selasa/2 Jan 2014
Pemberian desinfektan dan diendapkan
Klorin .........ppt
4. Jumat/ 5 Jan 2014
Aerasi
Dst.....
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
100
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENGAMATAN KUALITAS AIR
No.
Hari&Tanggal/Ja
m
Parameterkualitasair paraf
petugas
ket
DO (ppm)
Suhu (°C)
Salinitas (‰)
pH Nitrat (ppm)
Amoniak
(ppm)
1. Selasa,30/01/14 jam 06.30
5,5 27 30 6-7,1
0,01 0,005 Pemeriksaan secara berkala
2. Selasa,30/01/14 jam 14.30
6,0 29 30 6,3-7,0
0,05 0,002
3. Selasa,30/01/14 jam 19.30
5,0 27 32 6,3-7,0
0,02 0,002
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab, ..........................................
101
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
No.
Hari&Tanggal
JenisKegiatan
Jumlah Petugas
ParafPetugas
Keterangan*)
1. Sabtu,07/02/14
desinfeksi limbah cair
2 orang klorin 500 ppm
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
……………………………………………….
102
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
No.
Hari&Tanggal
JenisKegiatan
Jumlah Petugas
Paraf Petugas
Keterangan*)
1. Minggu, 08/02/14
pemusnahan ikan mati
4 orang formalin 100 ppm rendam, kubur
2. Minggu, 08/02/14
pemusnahan bekas kemasan
4 orang bakar, kubur
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
……………………………………………….
103
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENANGANAN IKAN MASUK
No.
Hari &Tanggal
Asal
Ikan dan Alamat
Kode
/No Bak
Jenis Ikan
Ukuran Ikan
Jumlah Ikan
Kondisi Ikan
(gejala klinis dan kematian)
Paraf Petugas
Dokumen yang wajib
dilampirkan
1. jumat, 06/02/14
Pemilik, Alamat
23 kerapu tikus
2-3 inch 10.000 ekor
Dokumen Karantina
2. sabtu, 03/02/14
Pemilik, Alamat
25 kerapu tikus
2-3 inch 15.000 ekor
Surat keterangan asal
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab,
...................................................
104
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENGAMATAN KESEHATAN IKAN SELAMA MASA
KARANTINA
No.
Hari& Tanggal
Kode/ No Bak
Jumlah Ikan
Tingkah Laku Ikan
Nafsu Makan
Respon Terhadap Rangsang
Pergerakan Ikan
Paraf Petugas
Ket *) Jml
kematian
1. sabtu,03/02/14
22-56 20 ekor megap-megap
tidak makan
lemah lambat akuariumNo.27,29,33
2. sabtu,03/02/14
27,30,34 8 ekor === === === === mati
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
..............................................
.......
*)Keterangandiisidengangejalaklinisikanyangsakit
105
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENANGANAN IKAN SAKIT SELAMA MASA KARANTINA
(PENGASINGAN)
No. Waktu(Tanggal Jam)
Aquarium/ Bak Fiber
No….
Ikan Berasal dari
Aquarium/Bak Fiber No….
Gejala Klinis
Diagnosa Tindakan Paraf petugas
Ket
1.
Sabtu,03/02/14
44 (100 ekor)
5,6,9 Diguga terinfeksi bakteri ........
Dipindahkan ke bak no .......
==
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab, ...........................................
106
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PEMERIKSAN PENYAKIT IKAN SELAMA MASA KARANTINA
No. Waktu(Tanggal, Jam)
Aquarium/ Bak Fiber
No….
Gejala klinis
Tindakan Petugas Paraf
petugas Ket
1.
Sabtu,03/02/14
44 (100 ekor)
Insang terbuka (3 ekor
sakit)
Sampel dikirim ke laboratori
um Balai........
Hasil pemeriksaan lab .........
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab, ...................................................
107
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENGOBATAN IKAN SAKIT SELAMA MASA KARANTINA
No. Waktu (Tanggal,
Jam)
Aquarium/
Bak Fiber No….
Ikan Berasal
dari Aquarium/Bak Fiber
No….
Jenis HPI/HPIK
Cara/Metode Perlakuan (Pengobatan)
Jenis Obat dan
Dosis
Paraf petugas
Ket Sembuh/Tidak
sembuh
1.
Sabtu, 03/02/14
44 5,6,9 Bakteri/ jamur
==
Pencelupan== Tertracyclin 300
ppm ==
== 3 detik ==
Hasil pengobatan
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab, ........................................
108
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENANGANAN IKAN MATI
No. Waktu (Tanggal
Jam)
Ikan Berasal dari
Aquarium/Bak Fiber No….
Jenis ikan
Jumlah Ikan Mati
Dugaan Tindakan Paraf petugas
Ket
1.
Sabtu, 03/02/14
5,6,9 Diduga terinfeksi bakteri
........
Ditempatkan pada wadah khusus untuk
diperiksa lab./ dimusnakan
==
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab, ....................................
109
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
DESINFEKSI WADAH PEMELIHARAAN IKAN
No.
Hari&Tanggal
No/ KodeBak/
Jumlah Wadah
JenisDesinfektan
Dosis (ppm)
Paraf Petugas
Keterangan
1. Senin, 29/01/14
Bak beton 7 20 bh Chlorin 200 2-3 hari setelah dicuci
sabun/detergen
2. Senin, 29/01/14
Akuarium 23 5 bh KMnO4 100 1-2 hari dicuci
sabun/detergen
3. Kamis, 02/01/14
dst dst dst dst dst
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
110
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
DESINFEKSI PERALATAN PEMELIHARAAN IKAN
No.
Hari&Tanggal
Kode/
NoBak
Jenis Peralatan
Jumlah
Peralatan
JenisDesinfektan
Dosis
(ppm) Paraf Petugas
Ket
1. Selasa, 30/01/14
25 serok 5 bh KMnO4 100 ppm 1-2 jam (direndam)
2. Selasa, 30/01/14
23 ember 2 bh Chlorin 200 ppm Di bilas
3. Selasa, 30/01/14
27 dst dst dst dst dst
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
111
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
DESINFEKSI LINGKUNGAN PEMELIHARAAN
No.
Hari&Tanggal
JenisRuangan/ Jumlah
JenisDesinfektan
Dosis (ppm)
Paraf Petugas
Keterangan
1. Selasa, 30/01/14
Lantai ruang aklimatisasi,
pemeliharaan, karantina
3 Ruangan chlorin 300 Disiram setelah dicuci dengan sabun
detergen
2. Selasa, 30/01/14
Saluran Limbah Cair
ruang aklimatisasi,
pemeliharaan, karantina
3 Ruangan Chlorin 300 Didiamkan selama 6 Jam setelah dicuci dengan sabun
detergen
3. Selasa, 30/01/14
Foot dip mat 3 Ruangan Chlorin 300 Desinfeksi petugas
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
112
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PEMUSNAHAN IKAN MATI
No Waktu
(Hari, tanggal)
Identitas Bak/kolam/
aquarium
Jenis dan Jumlah
Ikan
Jenis dan Dosis Desinfektan
Metode Pemusnahan
Paraf Petugas
Ket.
1. 02 Feb 2014 B1 Ikan Mas
2 ekor Direndam larutan klorin 2 ppm
Dibakar
Jakarta, ........... Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
113
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
FORMULIR PENGEMASAN
No. Waktu
(Tanggal, Jam)
Ikan Berasal
dari Aquarium/ Bak Fiber
No….
JenisIkan
Jumlahikan
No Packing Tujuan
Pengiriman
Petugas
1
Sabtu,
03/02/14
A1 sd A6
Ikan mas
300 ekor
(benih)
A1 – A6
CV. Kundur JlnKembang
3 Bandung
114
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
FORMULIR DISTRIBUSI
No. Waktu
(Tanggal, Jam)
No Packing Nama
Penerim/ Alamat
Tujuan Pengiriman
Alat Transportasi dari instalasi
sampai tempat tujuan
Petugas
Keterangan
1
Sabtu,
03/02/14
A1 sd A6
CV.
Kundur JlnKemba
ng 3 Bandung
Budidaya/ konsumsi
Mobil box
HC No.......
115
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENGATURAN PERSONIL (PETUGAS)
No Hari &
Tanggal
Waktu Nama petugas
Tindakan Paraf
Masuk Keluar Pakaian Sepatu boot Desinfeksi
1. Selasa, 30/01/14
08.00 18.00 Panuroto v v v
2. Selasa, 30/01/14
18.00 23.00 Maruto kelopo
v v v
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
116
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
PENGATURAN PERSONIL (TAMU)
No. Hari &
Tanggal
Waktu Nama Tamu
Instansi Keperluan Tindakan Paraf
Masuk Keluar pakaian Sepatu boot
desinfeksi
1. Selasa, 30/01/14
14.00 18.00 Panuroto Kelompok Tani Monggo Kerso
Membeli benih v v v
2. Selasa, 30/01/14
18.00 23.00 Maruto kelopo BBI Sukamandi Penyuluhan v v v
3. Rabu, 01/02/14
04.20 06.30 Timbul Alie Karantina Ikan Monitoring dan Evaluasi
v v v
4. Rabu, 01/02/14
04.20 6.30 Ireng Mulyana Kel. Jatiwarna Kunjungan
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
117
Logo Perusahaan
DOKUMEN MUTU CKIB NAMA IKI
DM.02/CKIB/ kode IKI.2014
Hal: FORMULIR KERJA Terbitan ke :
Revisi Ke : Hal : dari
Tanggal Berlaku
REKAMAN JUMLAH KEMATIAN IKAN
No. Tanggal Asal ikan Ukuran/ Jumlah
ikan
Status Kesehatan
Jumlah Ikan
Paraf petugas
Ket*)
*) Keterangan diisi dengan kelainan pada ikan yang mati
Jakarta, ...........
Pengelola/Penanggung Jawab,
.....................................................
118
LAMPIRAN 3 ALUR PENGELOLAAN UUPI UNTUK PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA (EKSPOR)
Kont
Pelaksanaan penanganan pemasukanIkan/ crustacean dari
pengumpul*)
1. SOP penanganan pemasukanikan/ crustacea hidup air laut
(aklimatisasi)
2. SOP penanganan pemasukan ikan/ crustacea hidup air tawar
(aklimatisasi)
3. SOP Perlakuan (pada masa karantina)
4. SOP Pemeliharaan
5. SOP Pengelolaan Limbah
Ruang pengasingan*)
1. SOP Pengamatan perkembangan
kesehatan ikan
2. SOP Pemeriksaan Kualitas air
3. SOP Masa karantina **)
Persiapan pemasukan Ikan/ crustacean dari pengumpul/supplier
1. SOP Tata Tertib PersonelUUPI
2. SOP Keselamatan dan Keamanan Bekerja di UUPI
3. SOP Desinfeksi dan Sanitasi Sarana dan Prasarana UUPI
4. SOP Pengelolaan Air
5. SOP Pengelolaan Pakan UUPI
Pengambilan Sampel di ruang pengasingan
1. SOP Pengambilan Sampel
Perlakuan*)
1. SOP perlakuan
Tindakan Perbaikan
Penerapan Biosecurity
(CKIB) di UUPI
Positif*)
negatif Penangananikan / crustacean keluar
(Distribusi) 1. SOP Pengemasan (Packing) sesuai
dengan jenis komoditi dan persyaratan
Negara tujuan
2. SOP Transportasi
3. SOP Pengelolaan Limbah
Pelaksanaan penanganan Ikan/ crustacea
yang berasal dari UUPI yang bersangkutan
Pengambilan sampel
1. SOP Pengambilan sampel
SOP Positif HPI tertentu (LHU)
persyaratan Negara tujuan
Negative HPI tertentu
(LHU)persyaratan Negara
*) apabila terjadi keadaan darurat
maka wajibdiberlakukan SOP
Kontinjensi
**) Berlaku untuk Negara yang
mempersayaratkan masa
karantina