Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua
Jakarta, 2 Desember 2015
• Papua terdiri dari Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua dengan luas total 42,22 juta ha merupakan provinsi terluas dengan jumlah penduduk terendah
• 80% dari wilayahnya berupa kawasan hutan (39 ,4 juta ha)
• Papua memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya dan bahan tambang, seperti minyak dan gas bumi serta hutan dan laut yang sangat berlimpah
• Walaupun kegiatan ekstraktif di Papua sudah berlangsung lama namun 80% penduduknya masih hidup pada tingkat subsisten
• Otsus (UU No. 21 Tahun 2001) memberikan peluang khusus bagi Papua menyusun rencana strategi pembangunannya sendiri, dengan memperhatikan kondisi dan aspirasi setempat
• Otsus juga mewajibkan Pemerintah Papua mengelola sumber daya alamnya secara berkelanjutan sehingga secara normatif UU Otsus bagi Papua menunjukkan komitmen menggabungkan konservasi dan pembangunan di Papua.
• Masih tingginya ketergantungan perekonomian masyarakat pada alam.
• Masalah adat dalam pengelolaan hutan masih dominan.
• Masih terjadinya deforestasi dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati serta habitatnya.
• Adanya pertambangan di areal sekitar 6 juta Ha termasuk konsesi tambang yang berada di kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi.
TERWUJUDNYA INDONESIA
YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN YANG
BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa
aman kepada seluruh warga negara
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan
reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya
Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia
Meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya
Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Melakukan revolusi karakter bangsa
Memperteguh kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia
KSDAE
Asas: Serasi dan Seimbang
SASARAN PROGRAM
Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi
keanekaragaman hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi,
sosial dan ekologi
Ind
ika
tor
keb
erha
sila
n (1
)
Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan Hutan Konservasi dan
Upaya Konservasi Keanekaragaman
Hayati
Tersedia Data dan informasi
kawasan konservasi dan
keanekaragaman hayati
Tersedia dokumen
perencanaan penataan dan pengelolaan
kawasan konservasi
Terbentuk dan beroperasinya
KPHK
Dilaksanakan Pemulihan Ekosistem
Bertambahnya populasi spesies terancam punah
Terbentuk dan beroperasinya sanctuary bagi
spesies terancam punah
Ind
ika
tor
keb
erha
sila
n (2
)
Peningkatan Penerimaan Devisa dan
PNBP
Meningkatnya kunjungan wisatawan
mancanegara
Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara
Meningkatnya unit usaha
pariwisata alam
Meningkatnya unit usaha
pemanfaatan jasa lingkungan
air
Meningkatnya unit usaha
pemanfaatan energi air dan panas bumi
Meningkatnya devisa dan PNBP pemanfaatan TSL
Cagar Alam
Suaka Margasatwa
Taman Nasional
Taman Wisata Alam
Taman Hutan Raya
Taman Buru
UPT DITJEN KSDAE di Eko-Region Papua
BALAI BESAR KSDA PAPUA
Luas total kawasan yang dikelola
4.346.151,71 Ha
Terdapat 9 Cagar Alam yang dikelola oleh
Balai Besar KSDA Papua dengan luasan
mencapai 765.801,74 ha.
Suaka Margasatwa yang dikelola Balai Besar
KSDA Papua mencapai 3.578.627,97 ha.
Terdapat 2 Taman Wisata Alam di Papua yang
luasnya mencapai 1.722 ha.
Mengawasi peredaran tumbuhan dan satwa
liar di wilayah Provinsi Papua.
BALAI BESAR KSDA PAPUA BARAT
Luas total kawasan yang dikelola
1.903.161,84 Ha
Terdapat 16 Cagar Alam yang dikelola oleh
Balai Besar KSDA Papua Barat dengan
luasan mencapai 1.681.315,57 ha.
Terdapat 6 Suaka Margasatwa yang dikelola
Balai Besar KSDA Papua Barat mencapai
199.412,25 ha.
Terdapat 5 Taman Wisata Alam di Papua yang
luasnya mencapai 22.430,02 ha.
Mengawasi peredaran tumbuhan dan satwa
liar di wilayah Provinsi Papua Barat.
TAMAN NASIONAL TELUK
CENDERAWASIH
Luas 1.453.500 Ha
Bertujuan melindungi ekosistem
terumbu karang, pantai, mangrove
dan hutan tropika daratan pulau di
Papua.
Terdapat 209 Jenis Ikan, 4 Jenis
Penyu (Penyu Hijau, Sisik, Belimbing
dan Lekang).
TAMAN NASIONAL LORENTZ
Luas 2.450.000 Ha
Bertujuan melindungi ekosistem
terlengkap yang merupakan
perwakilan keanekaragaman hayati di
Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan
ini juga memiliki keunikan sebagai
salah satu diantara tiga kawasan di
dunia yang mempunyai gletser di
daerah tropis.
Ditetapkan sebagai Situs Warisan
Alam Dunia oleh UNESCO (1999) dan
Warisan Alam ASEAN (1984).
TAMAN NASIONAL WASUR
Luas 413.810 Ha
Bertujuan melindungi perwakilan
lahan basah yang terluas di Papua.
70 persen luas TN berupa vegetasi
savana, sedang lainnya berupa hutan
rawa, hutan musim, hutan pantai,
hutan bambu, padang rumput dan
hutan rawa sagu yang luas.
• Kawasan Konservasi di Eko-Region Papua perlu dikelola dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan masyarakat serta mengakomodir kearifan lokal.
• Diperlukan dorongan dari tingkat masyarakat berupa hak adat untuk menyisihkan kawasan hutan sebagai tempat bergantung hidup meliputi kawasan perlindungan air dan tempat berburu yang dikelola berdasar kearifan lokal. Tidak hanya di kawasan konservasi dan kawasan lindung namun dapat juga di hutan produksi dalam bentuk pengelolaan kawasan ekosistem esensial (KEE)
• Eko-region Papua merupakan wilayah yang mempunyai biodiversitas yang tinggi dan unik, dimana beberapa satwa dan tumbuhan liar adalah bagian dari kehidupan sehari-hari (livelihood) yang memanfaatkan buaya, ikan arwana dan gaharu sebagai mata pencaharian.
• Meningkatkan koordinasi perencanaan di bidang KSDAE dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya di bawah koordinasi P3E.
• Pembangunan paket data KSDAE di eko-region Papua.
• Pembentukan dan pengembangan KEE.