i
ABSTRAK
Budi Haryanto
Isi Pesan Dakwah dalam Lirik Lagu Album SurgaMU Group Band Ungu
Perkembangan teknologi komunikasi sangat begitu pesat dan sangat mempengaruhi konsumtif informasi pada saat ini. kemajuan teknologi baik secara
langsung maupun tidak langsung telah memudahkan masyarakat dalam mendapatkan segala bentuk informasi yang diperlukan yang mampu memenuhi
kebutuhan komunikasi dan informasi masyarakat.
Kemajuan dakwah di bidang media sarana dakwah yang telah megikuti
perkembangan teknologi serta inovasi metode penyampaian dakwah yang benar-
benar dapat diterima dan disukai oleh masyarakat. Dakwah melalui musik dan
lagu yang dibantu penyampaiannya oleh media elektronik bukanlah hal yang baru,
namun dengan inovasai gaya penyampaian serta tutur bahasa yang dapat disukai
masyarakat membutuhkan kemampuan yang layak dihargai dalam
penyampaiannya.
Dari uraian di atas, tujuna penelitian ini untuk mengetahui isi pesan
dakwah yang terdapat dalam lirik lagu album SurgaMu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis
Deskriptif, suatu penelitian untuk membuat penjabaran dari obyek yang diteliti
dengan mengidentifikasikan secara sistematis dan obyektif karakteristik dari liril-lirik lagu yang ada.
Dalam penelitian ini unit analisis penelitiannya adalah album SurgaMu group band Ungu sedangkan untuk pengamatannya empat lagu, diantaranya;
Andai Ku Tahu, Surga Mu, Selamat Lebaran dan Do’a. Yang dianalisanya pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu yang terdapat dalam album tersebut.
Keberadaan group band yang beraliran musik pop, rock dan dangdut memiliki peluang menyampaikan pesan moral dengan menyentuhkan unsur-unsur
keagamaan “dakwah”, karena pengaruh kesukaan masyarakat akan jenis bentuk
media serta aliran musik dalam setiap pergelarannya selalu disaksikan dan
diterima oleh banyak orang dan apa yang dilantunkan mudah diingat oleh
pendengarnya
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘alamin itulah kalimat yang pantas dan sangat
melegakan saat penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini, sebagai
ungkapan rasa syukur pada Allah yang maha Penyayang, Pengasih atas segala
hidayah dan rahmatNya. Shalawat beserta salam tetap tercurah kepada sebaik-baik
manusia yang memberi tauladan, membawa kedamaian dan ketentraman kepada
seluruh umat manusia, yaitu Nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabat-
sahabatnya dan umat yang selalu mengikuti ajaran-ajaran Beliau.
Walau usaha dalam penyelesaian skripsi ini telah dilalui, namun sudah
pasti terdapat kekurangan didalamnya. Sebagai salah satu karya ilmiah, skripsi ini
bertujuan tidak hanya untuk memberikan masukan kepada pihak-pihak yang
perduli dengan masalah ini tapi juga menerima saran dan kritik yang bertujuan
untuk penyempurnaan.
Selesainya penulisan skripsi ini sangat terkait dari bantuan partisipasi
berbagai pihak. Untuk itu penulis haturkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah mencurahkan segala bantuan, perhatian serta motivasinya selama
penyusunan skripsi ini hingga diterima sebagai persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Secara khusus ucapan terima kasih disampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Murodi, M.A. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag. dan Ibu Ummi Musyarofah M.A.
selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Rubiyanah, M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
sangat bersabar dapat meluangkan waktu dan perhatian untuk
memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk hingga
terselesaikannya skripsi ini.
4. Segenap Bapak Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang
telah banyak memberikan keilmuan serta berbagi wawasan dan
pengalamannya selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islasm, tidak lupa pula segenap pimpinan, Staf dan
Karyawan baik Akademik, Perpustakaan maupun Umum, yang telah
memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Orang tua ku tercinta Hj. Sri Rejeki yang telah mencurahkan kasih
sayangnya yang tak henti-hentinya bekerja keras, sabar, dan ikhlas
dalam berdoa diperuntakkan kepada Penulis demi satu titik kemudahan
hingga usainya study ini. Dan seluruh saudara ku I love you all
6. Bapak Rudi selaku Management Ungu yang telah banyak membantu
dan mengizinkan penulis untuk mengangkat Band Ungu sebagai bahan
penelitian. Juga kepada Abang Pasha dan Abang Enda yang telah
bersedia diwawancarai sehingga tersusun menjadi sebuah Skripsi.
iv
7. Best Friends; Zarkasih, Ian Herlian S, Rama Julian, Lukman, Darmuji,
Belgranau, Sukma P, Jaeni, Imam, Helmy, Suprihatin, Andayani,
Supriyadi, dan teman-teman UKM RANITA yang telah banyak
memberikan support untuk penyelesaian Skripsi ini.
8. Teman-teman regular KPI 2002 yang telah sama-sama berbagi rasa,
khususnya KPI_C yang tidak dapat disebutkan satu persatunya.
Mudah-mudahan persahabatan kita terus berlanjut.
9. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan Skripsi ini
terselesaikan dengan baik.
Akhirnya penulis hanya bisa berdo’a semoga segala perbuatan dan bantuan
mereka terbalaskan oleh Allah SWT ‘amin….’ Penulis berharap semoga Skripsi
ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Ciputat, September 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
Abstrak
Kata Pengantar ………………………………………………………............... ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...... 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah……………………………………… 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………….. 5
D. Metodologi Penelitian…………………………………………………7
E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………….. 10
F. Sistematika Penulisan ……………………………………………….. 12
BAB II KERANGKA TEORI………………………………………............. 13 A. Pengertian Lirik Lagu ………………………………………………. 13
B. Pengertian Dakwah …………………………………………………. 14 C. Unsur-unsur Dakwah ……………………………………………….. 17
1) Subyek Dakwah…………………………………………………. 17
2) Obyek Dakwah………………………………………………….. 18
3) Materi Dakwah …………………………………………………. 18
4) Media Dakwah ………………………………………………….. 22
D. Musik dan Lagu Menurut Islam…………………………………….... 24
E. Lagu Sebagai Media Dakwah………………………………………… 25
BAB III PROFIL GROUP BAND UNGU…………………………….......... 27 A. Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band Ungu…………………… 27
B. Biografi Personil Group Band Ungu………………………………… 28 C. Karya - karya Group Band Ungu………………….………………… 29
D. Sinopsis Album SurgaMu…………………………………………… 32
BAB IV KANDUNGAN LAGU-LAGU DALAM ALBUM SURGAMU ... 33
A. Latar Belakang Pembuatan Lagu-lagu Dalam Album SurgaMu …… 33
B. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Ungu Album SurgaMu ……… 35
BAB V PENUTUP……………………………………………………………. 47
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 47 B. Saran-Saran………………………………………………………….. 48
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 49
LAMPIRAN …………………………………………………………………..
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah hakekatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan
dan ketertarikan menyeru seseorang kepada ajaran agama Islam pada apa yang
diserukan.1 Dakwah tidak hanya terbatas pada aktifitas lisan semata tetapi
meliputi aktifitas manusia, dakwah tidak hanya dilakukan oleh seorang ustadz
atau mubaligh tetapi dakwah dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat sebagai
penghuni alam semesta.
QS. Ali Imran 104
�������� ���� �� ������
������� ����� � !"��#$%
��!�&'��� ($!*�+&,$$�-
���./0��� 1�� 2!"��3☺��$% 5 .689:"�'��� �*;
<=�3"�>�?3☺��$% 1@AB Artinya : Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Dakwah dalam pengertian luas adalah penjabaran, penerjemahan dan
pelaksanaan Islam dalam prikehidupan manusia termasuk didalamnya politik,
ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan, dan
sebagainya.2 Kegiatan dakwah dapat berjalan secara efektif dan efisien bila
menggunakan cara-cara yang tepat dalam penyampaian ajaran-ajaran Allah SWT.
1 Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002), Cet. Ke-1, H.
13
2 Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000) Cet.
Ke-I, H. 24.
vii
Salah satu aspek yang bisa ditinjau adalah dari segi sarana dan prasarana dalam
hal media dakwah, karena dakwah merupakan kegiatan yang bersifat universal
yang menjangkau semua sisi kegiatan manusia.
Dakwah dan seni pada hakekatnya merupakan upaya untuk mempengaruhi
seseorang dalam bertindak dan berprilaku. Melalui keduanya diharapkan dapat
mengubah kepribadian baik secara individu maupun kolektif. Dakwah dapat
dilakukan Bil lisan, yang lebih banyak memfokuskan pada informatif persuasif,
dan dakwah Bil hal yang lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat praktis
yang mampu merangsang agar mad’unya lebih cepat melakukan perubahan dalam
kegiatan sehari-hari.3
Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai media dakwah, salah satu
diantaranya adalah melalui kesenian yang mempunyai daya tarik dan nilai
tersendiri, tidak membosankan penikmatnya (pendengarnya) adalah dengan musik
(lagu). Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dengan melalui
seluruh aspek yang terdapat di dalam musik. Musik dapat mempengaruhi orang
yang menikmatinya, musik adalah ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada
dan irama, keindahan musik akan lebih terasa jika lirik dan syairnya dapat
menyentuh jiwa penikmatnya. Oleh karena itu menjadi hal yang wajar jika
manusia menyukai musik sebagai suatu yang indah. Sidi Gazilba mengatakan
kalau kesenian itu mengandung daya tarik yang berkesan untuk menarik
sasarannya, dan pemanfaatannya sendiri bertujuan untuk menimbulkan
3 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet. Ke-I, H. 45.
viii
kesenangan yang bersifat estetik (keindahan), juga merupakan naluri atau fitrah
manusia.4
Seni merupakan fitrah insani yang telah dibawa manusia sejak ia terlahir
dan menjadi kebutuhan bagi setiap emosional manusia. Allah SWT menciptakan
khalifah manusia untuk bisa menilai dan mencintai keindahan, sedangkan salah
satu keindahan yang sangat dinikmati dan dicintai oleh manusia adalah seni. Islam
merupakan agama yang menanamkan rasa cinta dan rasa suka akan keindahan di
lubuk hati setiap insan. Ibnu Mas’ud meriwayatkan Rosulullah SAW bersabda :
Artinya : “Sesungguhnya Allah Maha Indah, dan menyukai keindahan..
Al-Hadist” (HR. Muslim)5
Aliran musik yang memang lazim disukai oleh manusia pada umumnya,
syair-syair yang dapat menyentuh jiwa merupakan senjata ampuh untuk bisa
ngetop di belantika dunia musik maupun seni. Maka sudah sepantasnya kehidupan
yang serba digital ini merupakan Tuhan kedua bagi manusia, pemanfaatan digital
untuk berdakwah merupakan metode yang tepat pada zaman sekarang ini,
pemanfaatan musik sebagai media memberikan pengaruh buat para pendengarnya
baik itu pribadi maupun lingkungannya. Misalnya seorang pencipta lagu
menciptakan lagu bertema kritikan terhadap elit politik, lagu tersebut dapat
mempengaruhi masa untuk bertindak melakukan suatu hal, maka sudah
sewajarnya fungsi media salah satunya dapat mempengaruhi khalayak.
Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu,
4 Sidi Gazilba, Islam Dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) Cet. Ke-I, H. 186.
5 Yusuf Qardhawi, Islam Bicara Seni, (Solo: Era Intermedia, 2000), Cet. Ke-II, H. 39.
ix
biasanya musik atau lagu untuk berdakwah terdapat jenis aliran musik tersendiri,
seperti; nasyid, gambus, qosidah, dll.
Alternatif lain untuk berdakwah yaitu pemanfaatan aliran musik atau jenis
lagu yang memang berasal dari Barat yang tujuannya tidak hanya untuk hiburan
tetapi untuk berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar
yang dihadiri oleh jamaah yang berkerudung dan berpeci,6 tetapi berdakwah yang
memiliki nuansa yang berbeda dengan para pendengar atau audien yang dengan
gaya preman atau dengan gaya keremajaannya pun dapat merasakan lantunan
sebuah musik yang syairnya berisikan religius (pesan agama). Syair-syair yang
dibuat oleh pencipta lagu bukan sekedar kata-kata yang indah tetapi mempunyai
makna yang sangat berarti bila ingin digali lebih dalam.
Dari uraian di atas maka menjadikan wacana bagi penulis untuk meneliti,
mengetahui lebih dalam lagi terhadap grup musik konvensional yang membuat
album-album religi, khususnya pada grup musik Ungu yang mengeluarkan
albumnya pada edisi Ramadhan 1427 H yang diberi tema “SurgaMu”. Album ini
merupakan album yang dikeluarkan oleh group band Ungu dengan tampilan yang
berbeda dari album-album sebelumnya. Khusus pada album SurgaMu ini group
band Ungu mendapatkan penghargaan dalam bidang pemasaran (penjualan).
Hanya dalam hitungan sepuluh hari sejak peluncurannya, mini album Ungu
bertajuk SurgaMu telah terjual 150 ribu kopi.7 Dan dalam satu bulan, mini album
SurgaMu terjual lebih dari 400 ribu kopi.8 Band Ungu merupakan group musik
6 Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LKIS, 1994) Cet. Ke-3, H. 139.
7 http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/30/bud02.htm 8 http://www.unguband.com/forum/news_ungu_award.htm
x
yang terdiri dari lima personil yaitu; Pasha (vokal), Enda (gitar), Rowman (drum),
Makki (bass) dan Oncy (gitar).
Penelitian yang ingin dilakukan merupakan penelitian terhadap lirik lagu
yang terdapat dalam album SurgaMu group band Ungu. Dari latar belakang
masalah diatas peneliti mengangkat judul “Isi Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu
Album SurgaMu Group Band Ungu”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Grup musik merupakan organisasi utuh yang didalamnya terdapat banyak
hal yang dapat dibahas, misal: management grup musik, jenis aliran musik,
kegiatan personil grup band, dst. Agar lebih terfokus ruang lingkup tentang
penelitian ini maka pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan tentang isi pesan
lagu grup musik Ungu pada album SurgaMu. Dari album ini peneliti hanya
meneliti sebanyak 4 (empat) lagu dari 5 (lima) lagu, yang terdiri dari; SurgaMu,
Andai Ku Tahu, Do’a, dan Selamat Lebaran.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahannya pada:
Apa saja pesan dakwah yang terkandung didalam lirik lagu yang
terdapat dalam album Surga-Mu?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
xi
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
Mengetahui pesan dakwah apa saja yang terkandung didalam lirik
lagu pada album Surga-Mu
2. Kegunaan Penelitian
Ada dua kegunaan dari penelitian ini, yaitu:
a. Akademis : Agar dapat memberikan kontribusi yang positif
dalam berbagai analisis studi tentang dakwah dan
komunikasi, khususnya analisis isi pesan pada lagu.
Penelitian ini diharapkan pula dapat menarik minat peneliti
yang lain untuk melanjutkan atau mengembangkan
penelitian tentang bahasan ini lebih lanjut, sehingga apabila
dapat ditempuh maka akan memberikan sumbangan yang
cukup berarti bagi perkembangan dakwah melalui musik
dan lagu.
b. Praktis : Untuk menambah wawasan para juru dakwah (baik
yang sudah aktif maupun yang belum menjalani) tentang
pentingnya pemanfaatan segala bentuk media atau aktifitas
yang bisa digunakan sebagai alat atau media dakwah.
Khususnya yang telah berkecimpung didunia seni musik
untuk lebih mengapresiasikan bidangnya sebagai media
dakwah.
xii
D. Metodologi Penelitian
1) Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Deskriptif
Analisis yang merupakan teknik penulisan yang mendeskripsikan secara obyektif,
dan sistematik9 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
2). Tehnik Pengumpulan Data
Agar lebih memudahkan dalam pengumpulan data atau mencari isi materi
obyek yang akan diteliti, Adapun subyek penelitian ini adalah album SurgaMu
group band Ungu, sedangkan obyek penelitiannya adalah lirik lagu atau syair
yang terdapat pada album SurgaMu. Berikut ini adalah judul lagu-lagu yang akan
diteliti:
Tabel
Judul Lagu pada Album Surga Mu
No. Judul Pencipta
1 SurgaMu Enda
2 Andai Ku Tahu Pasha
3 Do’a Enda
4 Selamat Lebaran Pasha
Syair lagu yang akan diteliti dapat di lihat pada lembar lampiran.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan
pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan
9 Farid Wajidi, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, (Terj), (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 1993), H. 16
xiii
organisme in situ, sesuai dengan tujuan empiris penelitian. Dari
definisi tersebut terdapat 7 (tujuh) karakter observasi: Pemillihan
(selection), pengubahan (Provocation), pencatatan (recording),
pengkodean (encoding), rangkaian perilaku dan suasana (test of
behaviors and setting), in situ.
Pemilihan menunjukkan bahwa pengamat ilmiah mengedit dan
memfokuskan pengamatannya secara sengaja atau tidak sengaja.
Pemilihan mempengaruhi apa yang diamati, apa yang dicatat, dan
kesimpulan apa yang diambil. Pengubahan berarti observasi tidak
hanya dilakukan secara pasif. Peneliti boleh mengubah perilaku atau
suasana tanpa mengganggu kewajarannya (naturalles). Mengubah
perilaku artinya dengan sengaja mengundang respon tertentu.
Pencatatan adalah upaya merekam kejadian-kejadian dengan
menggunakan catatan lapangan, sistem kategori, dan metode-metode
lain. Pengkodean berarti proses menyederhanakan catatan-catatan
melalui metode reduksi data. Rangkaian perilaku menunjukan bahwa
observasi melakukan serangkaian pengukuran yang berlainan pada
berbagai perilaku dan suasana. In Situ berarti pengamatan kejadian
dalam situasi alamiah (naturalistic) walaupun tidak berarti tanpa
menggunakan manipulasi eksperimental.10
Dalam buku lain dijelaskan, Observasi adalah suatu cara penelitian
dalam bentuk pengamatan langsung terhadap obyek untuk
10
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikas, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), Cet. Ke-11, H. 83.
xiv
mendapatkan data yang jelas.11
Dalam hal ini peneliti mengobservasi
lirik lagu yang terdapat dalam album SurgaMu group band Ungu, guna
mengenal terlebih dahulu dari obyek yang akan diteleti.
b. Interview / Wawancara
Interview merupakan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara
sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian mendapatkan
informasi.12
Peneliti melakukan wawancara dengan manajemen atau
personil Ungu khususnya Enda dan Pasha yang merupakan pencipta
lagu dari beberapa lagu yang terdapat dalam album SurgaMu.
3) Pengolahan Data atau Analisa Data
Pengolahan atau analisa syair atau lirik lagu band Ungu pada album Surga-
Mu pada penelitian ini dianalisis berdasarkan hasil dari pengamatan terhadap
lirik-lirik lagu yang telah ditetapkan oleh peneliti sebagai obyek penelitiannya,
yang terkait dengan kategori-kategori yang telah ditentukan sehingga nampak
kecenderungan tema lagu dan isi pesan lagu yang disampaikan.
Kemudian penulis mencoba mendeskripsikan kembali hasil dari interview
dengan para pencipta lagu, pihak manajeman group band Ungu dan hasil dari
pengamatan terhadap syair atau lirik lagu yang peneliti lakukan. Adapun tehnik
penulisan Skripsi ini, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan Skripsi,
Tesis, dan Desertasi yang dikeluarkan oleh Ceqda Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
11
Sutrino Hadi, Metodologi Reserch II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM, 1990), H. 234.
12 Ibid.
xv
E. Tinjauan Pustaka
Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan
kombinasi dan hubungan temporal untul menghasilkan komposisi suara yang
tersusun sedemikian rupa hingga menyandang irama, lagu dan keharmonisan.13
Sulaiman Al-Khattaby mengatakan setiap yang meninggikan suara dengan
berkesinambungan menggunakan suatu alat musik dan menyusun temponya
secara teratur, maka itulah yang disebut musik.14
Musik merupakan komunikasi simbolik pada satu tingkatan, musik ada
dalam kerangka kesatuan kepercayaan, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai ada
di dalam terminologi, dimana individu menegaskan dunianya mengekspresikan
perasaan serta membuat keputusan mereka pada tingkatan lain, ada proses tingkah
laku yang sedang berlangsung dalam suatu struktur sosial. Jelasnya ditengah
masyarakat yang kelompok hubungan kedua tingkatan ini bersifat kritis dalam
penelitian modern. Penciptaan sebuah lagu merupakan konteks sosial yang terjadi
di dalam masyarakat, bagaimana seorang pencipta lagu menuangkan segala yang
dialami, dirasakan, dilihatnya sehingga menjadi inspirasi bagi sebuah lagu yang
dikarangnya, maka sebuah lagu merupakan gambaran dalam sebuah sistem sosial.
Seni musik dapat disatukan dengan seni instrumental atau seni vokal, seni
instrumentalia adalah seni suara yang diperbantukan oleh media alat-alat musik,
13
Departemen Pendidikan dan Kebuyaan RI, Kamus bahasa Indonesia (Jakarta: Bina
Aksara, 1986), H. 602
14 Yusuf Qardhawi, Fiqih Musik dan Lagu (Bandung: Mujahid, 2001), Cet.1, H. 24.
xvi
sedangkan seni vokal adalah melagukan syair yang hanya dinyanyikan dengan
perantara oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik.15
Pemanfaatan musik sebagai media memberikan pengaruh buat para
pendengarnya baik itu pribadi maupun lingkungannya, misalnya seorang pencipta
lagu menciptakan lagu bertema kritikan terhadap elit politik, lagu tersebut dapat
mempengaruhi masa untuk bertindak melakukan suatu hal, maka sudah
sewajarnya fungsi media salah satunya dapat mempengaruhi khalayak.
Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu,
biasanya musik-musik untuk berdakwah terdapat aliran musik tersendiri, seperti;
nasyid, gambus, qosidahan, dll. Alternatif lain dari yang lain yaitu pemanfaatan
aliran musik yang memang berasal dari barat yang bertujuan untuk berdakwah,
sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang dihadiri oleh yang
berkerudung dan berpeci, tetapi yang bertopi atau gaya preman remaja pun dapat
merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya berisi religius. Syair-syair yang
dibuat oleh pencipta lagu bukan sekedar kata-kata yang indah tetapi mempunyai
makna yang sangat berarti bila ingin digali lebih dalam, mengingat kata-kata
dalam lagu menyimpan bermacam arti.16
Pada karya tulis ilmiah ini berbeda dengan karya-karya tulis ilmiah lainnya
yang sama subyek dan obyek penelitiannya. Perbedaan penulisan karya ilmiah ini
dengan yang lainnya terdapat pada metode penelitian yang digunakan, contohnya
seperti; Analisis isi pesan dakwah pada lagu - lagu Opik dalam album
Astagfirulloh yang dituliskan oleh Muhammad Rifai, Analisis isi pesan dakwah
15
Abdurrahman Al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Gema Insani Press,
1993) Cet.4, H.13.
16 Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial (Yogyakarta; LKIS, 1994) Cet. 3, H. 139.
xvii
pada lagu - lagu Ust. Jefri Al Buchori dalam album Lahir Kembali yang
dituliskan oleh Amrulloh, Musik sebagai media Dakwah (Study Kasus Group
Musik Debu) yang dituliskan oleh Cecep Suherman.
Dari perbedaan ini penulis menilai lirik lagu atau group musik tidak dapat
dilakukan penelitian menggunakan analisis isi karena lagu atau group musiknya
tidak dapat memenuhi kriteria sebagai media massa yang didalamnya terdapat
structural lembaganya. Inilah yang menjadi perbedaan dengan karya ilmiah
lainnya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri atas lima bab pembahasan dengan
perincian sebagai berikut:
Bab pertama: Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, batasan
dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab kedua: Membahas tentang kerangka teori berisikan pengertian lirik
lagu, pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, musik dan lagu menurut Islam, dan
lagu sebagai media dakwah.
Bab ketiga: Memuat profil group band Ungu yang isinya berkisar tentang
sejarah berdiri dan visi misi group band Ungu, biografi personil group band Ungu,
karya-karya yang telah dihasilkan group band Ungu, dan sinopsis album
SurgaMu.
xviii
Bab keempat: Menuliskan kandungan lagu-lagu dalam album SurgaMu
yang berisikan latar belakang pembuatan lagu-lagu pada album SurgaMu, dan isi
pesan dakwah dalam lirik lagu Ungu album SurgaMu.
Bab kelima: Berisikan penutup atau menerangkan kesimpulan dan saran,
yang penjabarannya ditujukan bagi semua pembaca Skripsi ini.
xix
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pengertian Lirik Lagu
Menurut kamus bahasa Indonesia, lirik lagu berarti karya sastra (puisi)
yang berisi curahan perasaan pribadi, atau juga susunan kata dari sebuah
nyanyian.17
Dari pengertian di atas, lirik lagu berarti karya sastra yang berisi curahan
perasaan pribadi yang diungkapkan dengan suara yang berirama, atau juga
susunan kata sebuah nyanyian. Lirik lagu merupakan kata-kata yang diiringi oleh
alat-alat musik (instrumental), sedangkan musik adalah bidang seni yang
berhubungan dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik
tersebut, bidang ini membahas cara menggunakan instrument musik, masing-
masing alat musik memiliki nada tertentu. Disamping itu seni musik membahas
cara membuat not, bermacam aliran musik, misalnya musik vocal, dan musik
instrumental.18
Seni musik dapat disatukan dengan seni instrumental atau seni vocal, seni
instrumental adalah seni suara yang diperdengarkan melalui media alat-alat
musik, sedangkan seni vocal adalah melagukan syair yang hanya dinyanyikan
dengan perantara oral (suara saja) tanpa iringan instrument musik.19
17 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet-4, H. 528.
18 Abdurrahman Al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Gema Insani Pers,
1993), Cet-1, H. 13.
19 Ibid, H. 14
xx
Lirik merupakan sebuah kata-kata yang disusun oleh pengarang lagu,
penciptaan sebuah lirik lagu merupakan curahan pengarang lagu yang berasal dari
pemikirannya atau imajinasi perenungan, pembelajarannya baik yang dilihat atau
yang dirasakan sehingga dapat dituangkan dalam sebuah kata yang diiringi oleh
alat-alat musik, atau tanpa alat musik. Lirik merupakan ikon dari sebuah lagu,
tanpa adanya lirik dalam sebuah lagu terasa kurang variasi kenikmatan sebuah
lagu untuk dinikmatinya.
B. Pengertian Dakwah.
Menurut Prof. H. Mahmud Yunus bahwa kata dakwah mempunyai dua
akar kata, yaitu: د�� ��د� , ة��د , yang artinya menyeru, memanggil, mengajak
dan menjamu. Dan yang kedua yaitu: د�� ��د� , ��د , yang artinya memanggil,
mendo’a dan memohon.20
Dakwah dalam lintasan sejarah kehidupan di muka bumi ini merupakan
suatu aktivitas yang berusia tua, seusia manusia di muka bumi. Dakwah dalam
ajaran Islam memiliki peradaban suatu bangsa bahkan agama Islam sendiri. Al-
Qur’an memposisikan dakwah sebagai Ahsanu qaulan yaitu sebaik-baik perkataan
yang diucapkan manusia dan Islam adalah agama dakwah, agama yang selalu
memotivasi pemeluknya untuk senantiasa aktif dalam melakukan dakwah.
Pengertian dakwah menurut Al-Qur’an tersebut merupakan cara-cara berdakwah
yang baik, sehingga manusia yang diajak akan mengikuti segala seruannya.
Dari beberapa makna kata dakwah diatas dapat disimpulkan bahwa makna
kata dakwah mengandung unsur panggilan, ajakan atau seruan. Sedangkan secara
20
Mahmud Yunus, Kamus Arab - Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung, 1970), H. 127
xxi
terminologi kata dakwah memiliki definisi-definisi yang variatif yang
dikemukakan oleh pakar ilmu dakwah. Perbedaan ini disebabkan sudut pandang
mereka yang berbeda dalam mendefinisikan dakwah.
Menurut Prof. Toha Yahya Umar M. A, dakwah dapat diartikan dari dua
segi, yaitu:
1. Pengertian Dakwah Secara Umum
Ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara atau tuntunan-
tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk
menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi, pendapat, dan
pekerjaan tertentu.
2. Pengertian Dakwah Menurut Ajaran Islam
Ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana pada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan
mereka di dunia dan di akhirat.21
Muhammad Natsir dalam tulisannya mendefinisikan dakwah adalah usaha-
usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh
umat. Konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini
yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai macam media dan cara
yang diperbolehkan dan membimbing pengalamannya dalam prikehidupan
perseorangan, prikehidupan berumah-tangga, prikemasyarakatan dan
prikehidupan bernegara.22
21
A.H. Hasanudin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1982), Cet. ke-2, H. 34.
22 Abdul Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), Cet.
ke-2, H. 8
xxii
Sementara itu Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendefinisikan dakwah
sebagai seruan atau ajakan kepada ke-Insyafan, atau usaha mengubah situasi
kepada situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi individu
seseorang maupun masyarakat, dan dakwah seharusnya berperan dalam
pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek
kehidupan.23
Tidak jauh berbeda dengan definisi diatas, Prof. H. Muzayyin Arifin
mendefinisikan dakwah sebagai suatu kegiatan berupa ajakan baik dalam bentuk
lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan
berencana dalam mempengaruhi usaha orang lain baik secara individual maupun
secara kelompok agar timbul didalam diri seseorang suatu pengertian, kesadaran,
sikap, penghayatan serta pengamalan terhadap agama sebagai message (pesan)
yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan.24
Lebih lanjut Amrullah Ahmad mendefinisikan dakwah sebagai aktualisasi
nilai-nilai iman seseorang yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan
manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur
untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan bertindak manusia pada
dataran kenyataan individual dan sosio-kultural, dalam rangka mengusahakan
terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan manusia, dengan
menggunakan cara tertentu.25
Secara etimologi, dakwah memiliki makna yang beragam, diantaranya:
23 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1998), Cet. ke-17, H. 194
24 H. M. Arifin, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bumi Askara, 1997), Cet.S ke-4, H. 6
25 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yoyakarta: PLP2M, 1985),
Cet. ke-2, H. 3
xxiii
1. An-nida artinya memanggil
2. Menyeru atau mendorong
3. Menegaskan atau membelanya
4. Suatu usaha berupa perkataan, perbuatan untuk menarik manusia ke
suatu madzhab atau agama
5. Memohon dan meminta kebaikan, ini yang sering disebut dengan
istilah berdo’a.26
Dari berbagai definisi diatas meskipun terdapat perbedaan dalam
perumusan tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapat disimpulkan
bahwa dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak individu atau golongan
agar mengikuti ajaran agama Islam dan merealisasikannya dalam kehidupan, yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode-metode tertentu dengan tujuan
mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat.
C. Unsur-unsur Dakwah.
Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen yang selalu
ada dalam setiap kegiatan dakwah. Diantara unsur-unsur dakwah adalah:
1. Subyek Dakwah.
Yang dimaksud dengan subyek dakwah adalah da’i. Dai adalah orang
yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan
baik secara individu, kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga. Da’i
sering disebut kebanyakan orang dengan muballigh (orang yang
menyampaikan ajaran Islam). Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan pada
26
Jum’ah Amin Abdul Azis, Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam,
(Solo: Citra Islami Press 1997), Cet. ke-I, H. 22-23
xxiv
pembahasan di muka, sebutan tersebut lebih sempit dari sebutan da’i yang
sebenarnya. Apabila kita kembali kepada Al-Qur’an dapat disimpulkan pelaku
dakwah pertama itu adalah Nabi Muhammad SAW.27
2. Obyek Dakwah.
Obyek dakwah adalah mad’u atau jama’ah, yaitu manusia yang menjadi
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak,
atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan.28
3. Materi Dakwah.
Unsur lain dalam proses dakwah adalah maddah atau materi dakwah.
Materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada
mad’u. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pesan mengandung arti
perintah, nasehat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan
kepada orang lain.29 Sementara itu Onong Uchjana E, mengatakan bahwa
pesan (message) merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.30
Materi dakwah atau isi pesan dakwah mengandung pengertian segala
pernyataan yang berupa lambang yang bermakna yang disampaikan untuk
mengajak atau mempengaruhi manusia (individu atau kelompok), agar
mengikuti ajaran Islam dan mampu merealisasikannya dalam kehidupan
27
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. ke-1, H. 75-77
28 Ibid, H. 90
29 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999), H. 761.
30 Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: PT. remaja
Rosdakarya, 1994), H. 18.
xxv
dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang bahagia baik di dunia dan di
akhirat. Lambang yang dimaksud disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna
dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan
atau perasaan komunikator kepada komunikan, baik berupa informasi atau
opini mengenai hal-hal yang kongkrit maupun yang abstrak, bukan saja
tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga
pada waktu yang lalu dan yang akan datang.31
Pesan dakwah atau materi dakwah adalah bersumber pada Al-Qur’an
dan As-Sunnah. Oleh karena itu materi dakwah tidaklah dapat terlepas dari
kedua sumber tersebut, bahkan bila tidak bersumber dari keduanya seluruh
aktivitas dakwah akan sia-sia dan dilarang oleh syariat.32
Begitu juga menurut
M. Quraish Shihab, materi dakwah adalah Al-Islam yang bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi masalah tentang
Aqidah, Syariat, dan Akhlak. Dasar dari pembagian tersebut merujuk pada
tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan
kepercayaan yang harus dianut oleh manusia, petunjuk mengenai syariat dan
hukum yang berhubungan dengan tuhan dan sesama manusia, serta petunjuk
mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma
keagamaan dan susila-asusila.33
a. Pesan Keimanan (Aqidah).
Secara etimologi Aqidah berasal dari kata al Aq-du yang berarti
ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan, pengencangan dengan
31
Ibid,H. 11.
32 Asmuni Syukur, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),
Cet. Ke-1, H, 63.
33 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1997), H.40.
xxvi
kuat, juga berarti yakin dan mantap. Sedangkan secara terminologi
terdapat dua pengertian, yaitu; pengertian secara umum dan
pengertian secara khusus. Pengertian secara umum, Aqidah adalah
hukum yang benar, seperti keimanan dan mentauhidkan Allah,
beriman kepada malaikat Allah, beriman kepada kitab-kitab Allah
yang diturunkan kepada Nabi dan RosulNya, beriman pada hari
kiamat, beriman kepada qodho dan qodar, serta semua yang ghoib
yang didasarkan pada dalil-dalil yang kuat, juga kewajiban-
kewajiban agama dan hukum-hukum yang benar. Dengan demikian,
aqidah meliputi iman dalam segi keyakinan.34
Aqidah dalam Islam bersifat keyakinan batiniyah yang
mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun
iman, seperti sabda Rosul dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh
Muslim. yang artinya: Iman ialah engkau percaya kepada Allah,
Malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitabNya, rosul-rosulNya, hari
kiamat dan percaya adanya ketentuan Allah yang baik dan yang
buruk. (H,R. Muslim).
b. Pesan Ibadah
Ibadah secara etimologi berarti mematuhi, tunduk dan berdo’a.
sedangkan secara terminologi, ibadah adalah kepatuhan atau tunduk
kepada Dzat yang memiliki puncak keagungan, yaitu Allah SWT.
Ibadah mencakup segala bentuk kegiatan (aktifitas perbuatan dan
34
Tim Dirasat Islamiah Universitas Islam Jakarta, Akhlak Ijtimaiyyah, (Jakarta: PT.
Pamator, 1998), H. 5.
xxvii
perkataan) yang dilakukan oleh setiap muslim dengan tujuan untuk
mencapai keridhoan Allah SWT.35
Ibadah dalam Islam berhubungan erat dengan amalan lahiriyah
(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah
guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, dan
mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia.36
Atau lebih
familiarnya disebut sebagai rukun Islam (Syahadat, Shalat, Puasa,
Zakat, Haji).
c. Pesan Akhlak (Budi Pekerti)
Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yang
merupakan bentuk jamak dari kata Khuluk yang berarti Budi Pekerti,
Perangai, Tingkah Laku atau Tabiat.37 Secara terminologi Akhlak
adalah budi pekerti yang berarti perpaduan dari hasil rasio dan rasa
yang bermanifestasi pada karya dan tingkah laku manusia.38
Dalam Islam, Akhlak menempati tempat yang paling tinggi,
Islam dengan bimbingan Ruhuddin menanamkan sifat-sifat mulia
dan mengutamakan akhlak sebagai sendi-sendi kehidupan yang
kokoh dan kuat untuk menjamin kerukunan hidup dan ketertiban
masyarakat. Masalah akhlak yakni jalan merenungkan norma-norma
keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam
kehidupan secara individual atau kolektif.
35 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1997), jilid 2, Cet. Ke-4, H. 143.
36 Asmuni Syukur, Op. Cit, H. 61.
37 Luis Ma’luf, Kamus Al-Munjid, (Beirut: Al Maktabah Al-Katukiyyah, Tt), H. 194.
38 Rahmat Djatmika, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992), H. 26.
xxviii
Materi kajian akhlak termasuk akhlak kepada Allah, kepada
orang lain maupun terhadap diri pribadi adalah pesan yang
mengandung unsur sabar, jujur, tepat janji, amanah, dan lain-lain.
Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah adalah
ajaran Islam itu sendiri, sebab semua ajaran Islam yang luas itu menjadi materi
dakwah Islam.
4. Media Dakwah
Media dakwah adalah segala yang membantu juru dakwah dalam
menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien.39
Ia merupakan bentuk
jamak dari Bahasa Latin yaitu “median” yang berarti alat perantara.40
Media
dakwah berarti segala macam alat perantara yang dapat digunakan da’i (juru
dakwah) dalam menyampaikan dakwah Islamnya kepada masyarakat atau
mad’u.
Menurut M. Bahri Ghazali, “kepentingan dakwah terhadap adanya media
atau alat yang tepat dalam berdakwah sangat urgen sekali”, sehingga dapat
dikatakan dengan media dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikannya
(mad’u).41
Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan.
Media ini dapat berupa barang (material), orang, tempat, kondisi tertentu dan
39
Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah 2, (Jakarta: Media Dakwah, 1984),
Cet. ke-2, H. 225.
40 Onong Uchjana Efendi, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2000), Cet. ke-2, H. 65.
41 M. Bahri Ghazali, “Dakwah Komunikatif” Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997), H. 12.
xxix
sebagainya. Ada beberapa media dakwah yang dapat digolongkan menjadi 4
(empat) golongan besar, yaitu:
1- Lisan: Yang termasuk dalam bentuk dakwah melalui lisan adalah;
Khutbah, Pidato, Diskusi atau musyawarah, Nasehat, Ramah-
tamah, atau sebagainya yang semuanya dilakukan dengan lisan
atau suara.
2- Tulisan atau Lukisan: Dakwah yang melalui media tulis atau
gambar diantaranya; Buku-buku, Majalah, Surat kabar, famplet,
buletin, Spanduk atau Stiker, foto, lukisan dan lain sebaginya.
3- Audio-Visual (elektronik): Yaitu suatu cara penyampaiannya
sekaligus merangsang indera penglihatan dan atau indera
pendengaran. Cara ini dilaksanakan dalam bentuk televisi, film-
film, radio atau tape, dan media-media elektronik lainnya.
4- Akhlak: Yaitu cara menyampaikan langsung ditunjukkan dalam
bentuk perbuatan (Amaliyah) langsung yang nyata, atau biasa
dibahasakan dengan Uswatun Hasanah.42
Dalam literatur lain dikatakan bahwa dakwah sebagai suatu kegiatan
komunikasi keagaman yang dihadapkan pada perkembangan dan kemajuan
teknologi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap
itu semua, artinya dakwah dituntut agar dapat dikemas dengan terapan media
komukasi sesuai dengan aneka mad’u yang dihadapi dan perkembangan zaman
yang semakin canggih.43
42
Hamzah Ya’kub, Publisistik Islam: Tehnik Dakwah dan Ledership, (Bandung:
Diponogoro, 1998), H. 17-18.
43 M. Bahri Ghazali, Op. Cit, H. 33.
xxx
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik keterangan bahwa musik atau lagu
termasuk dalam kelompok dakwah yang dimediakan oleh media elektronik audio-
visual.
D. Musik Dan Lagu Menurut Islam
Menurut M. Quraish Shihab, seni adalah keindahan. Ia merupakan
ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan
keindahan, ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan
seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu.44
Seni musik memiliki kedudukan yang berbeda-beda dalam pandangan para
Ulama, ada yang memperbolehkan seni musik, ada juga yang mengharamkannya.
Menurut Quraish Shihab, tidak ada larangan menyanyikan lagu dalam Islam.
Bukankah ketika Nabi SAW pertama kali datang di Madinah, Beliau disambut
dengan nyanyian “Thala’al Badru ‘Alainaa Mintsaniyatil Wada…”. Ketika ada
perkawinan, Nabi merestui nyanyian yang menggambarkan kegembiraan. Yang
dilarang adalah mengucapkan kalimat-kalimat (syair), baik ketika bernyanyi atau
berbicara yang mengandung makna-makna yang tidak sejalan dengan ajaran
Islam.45
Jadi seni musik diperbolehkan selama tidak diikuti atau dikaitkan dengan
hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama Islam.
Seni musik dan lagu sudah sejak zaman klasik sampai zaman modern
mempunyai peranan dalam menyampaikan dakwah dan pesan-pesan moral,
seperti terlihat dalam syair-syair Fuqoha, ahli Sastra Arab, para Sufu, Pujangga,
44
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur an, (Bandung: Mizan, 1996), H. 385.
45 M. Quraish Shihab, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung: Mizan, 1999),
H.8.
xxxi
dalam berbagai bahasa Arab Urdu, Melayu, Jawa, Sunda, dan sebagainya. Bahkan
para Sufi menempatkan musik yang mengandung nilai-nilai dakwah, sebagai
suatu yang sangat penting keberadaannya. Walaupun ada para Ulama yang
memiliki dalil-dalil yang melarang musik. Tapi sejarah telah menjelaskan kepada
kita bahwa musik yang dimaksud disini adalah sebagai alat atau media dakwah
untuk mencapai tujuan yang mulia.
E. Lagu Sebagai Media Dakwah
Berdakwah merupakan bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat
beragama. Dalam ajaran agama Islam, ia merupakan suatu kewajiban yang
dibebankan oleh agama terhadap pemeluknya, dengan tujuan bukan hanya untuk
memberikan informasi tentang Islam melainkan juga membujuk dan
mempengaruhi orang lain agar bersedia menerima atau masuk kedalam agama
Islam atau bersedia melakukan suatu tindakan berfikir, bersikap, atau bertingkah-
laku yang mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam. Tujuan dakwah Islam bukan
hanya informatif tetapi juga persuasif.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut kita harus bisa mengemas materi-
materi dakwah yang akan dikomunikasikan, diantaranya melalui jalur musik yang
lagu-lagunya atau syair-syairnya memiliki muatan dakwah Islam yang dikemas
dengan menarik dan aktual.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengemas materi dakwah agar
selalu berada dalam kualitas menarik dan aktual, salah satunya dengan media
musik (seni musik) atau lagu. Musik dan lagu merupakan salah satu media yang
dapat dipergunakan untuk menyampaikan dakwah Islam yang sangat mengena
xxxii
bagi kelangsungan aktivitas dakwah. Dakwah yang dikemas lewat lagu memiliki
muatan pesan moral yang terasa lembut, menyentuh, romantis, persuasif dan ia
tetap dekat dengan hati para pendengar dan penggemarnya.
Tentunya berdakwah melalui jalur musik dan lagu ini bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah, ia membutuhkan keahlian yang tinggi untuk
menciptakannya. Dengan demikian berdakwah lewat lagu memerlukan keahlian
khusus yang tidak semua orang bisa melakukannya, keahlian khusus yang
dimaksud (yang harus dimiliki) bagi para pendakwah (da’i) adalah:
1. Pendakwah (da’i) harus mampu, paham dan cakap akan ajaran Islam
secara utuh dan memiliki wawasan keIslaman yang luas.
2. Da’i menguasai (mampu, paham dan pandai memainkan) berbagai
macam alat musik (setidaknya salah satu dari alat musik menguasai),
serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan seni musik dan lagu.
3. Memiliki kemampuan dalam menuangkan ide kedalam totalitas
bangunan yang membentuk sebuah lagu. Disini yang menjadi
perhatian adalah pemilihan kata-kata yang kemudian membentuk
kalimat yang indah menjadi sebuah lirik lagu.
Oleh karenanya tidak semudah yang dikira untuk membuat musik dan lagu
dalam sebuah album, apalagi jika lagu tersebut hadir bukan hanya untuk sekedar
didengarkan atau sebuah karya saja, tetapi sebagai alternatif dakwah yang
kontemporer dimasyarakat.46
46
Steward, L. Tubbs, Human Communication, Konteks-konteks Komunikasi, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1996), H. 198. Terjemah DR. Deddy Mulyana. MA.
xxxiii
BAB III
PROFIL GROUP BAND UNGU
A. Sejarah Berdiri dan Visi Misi Group Band Ungu
Berawal dari pertemanan, seringnya bertemu dan latihan bersama dalam
mengisi kekosongan waktu, para penghobi musik ini memulai suatu hubungan,
masing-masing dari mereka adalah Makki, Pasha, Enda, dan Rowman mencoba
untuk menggabungkan dari masing-masing keahliannya dalam bermain musik
dengan latihan musik bersama. Seiring dengan konsep main band di studio
latihan, pada akhirnya diterapkan sampai dibawa ke panggung-panggung pentas
musik seperti pagelaran musik dan festival-festival musik sampai ke acara Pen-Si
(Pentas Seni) sekolah-sekolah disekitar Tebet dan Jakarta pada umumnya.
Group band Ungu terbentuk pada tahun 1996, yang diawali dengan
pertemanan beberapa personil band berbeda yang kerap bertemu saat latihan di
salah satu studio di kawasan Tebet-Jakarta. Nama UNGU sendiri lahir secara
spontan tanpa rencana dan rekayasa, nama Ungu disebutkan secara tiba-tiba ketika
ditanya oleh pembawa acara di sebuah event musik “Spontan kita bilang Ungu.
Nama itu sederhana, mudah diingat, dan cepat menempel di otak.” komentar
Makki. Jadilah kami memberi nama band ini UNGU.”47
Tahun 2000 Ungu mengukuhkan personil yaitu PASHA (vokal), ENDA
(gitar), MAKKI (bass) dan ROWMAN (drum) karena ungu ingin mencoba untuk
meraih keinginannya bermain musik dan menjadi legendaris dengan ikut mengisi
dalam pembuatan album KLIK “Kumpulan Lagu Indonesia terKini” (kompilasi)
47
http://www.unguband.com
xxxiv
bersama group-group band lain, dan dari situ Ungu mengawali kariernya di dunia
industri musik.
Arlonsy Miraldi atau yang dikenal sebagai Oncy baru bergabung dengan
Ungu di-tahun 2002. Awalnya Oncy adalah awak band Funky Kopral yang
kemudian hijrah ke band Ungu, keterlibatan di Ungu mulanya hanya sebagai
gitaris tambahan. Baru kemudian ia ditawari bergabung sebagai anggota penuh
untuk melengkapi band Ungu, berbarengan dengan masuknya personil baru pada
band Ungu, pada tahun itu juga Ungu merilis pembuatan album pertamanya yang
diberi nama LAGU-KU dan selesai penggarapannya awal tahun 2003.48
Ungu memiliki visi dalam musiknya agar musik-musik atau lagu-lagu
yang dinyanyikan atau diciptakannya dapat diterima oleh segala golongan, baik
golongan usia (tua-muda), laki-laki, perempuan, maupun golongan Ras.
Sedangkan misi dari group band Ungu ingin bermain musik selama mungkin dan
menjadi legenda.49
B. Biografi Personil Group Band UNGU
Berikut ini adalah biodata para persaonil group band Ungu :
I. Pasha (Vokalis) Nama Lengkap : Sigit Purnomo Syamsudin Said.
Tempat, Tanggal lahir : Donggala, 27 November 1979
II. Makki (Bassis)
Nama Lengkap : Makki Omar Parikesit
Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 23 Oktober 1971
48
Bookmagz Ungu, (Jakarta: Trinity Optima Production “Trinity Artist Management”,
Maret 2007), Hot Spot.
49 Email jawaban dari pihak management Ungu yang dikutip dari pernyataan para
personil Ungu.
xxxv
III. Enda (Gitaris)
Nama Lengkap : Franco Medjaja Wellyjat Kusumah
Tempat, Tanggal lahir : Kudus, 4 Maret 1978
IV. Onci (Gitaris)
Nama Lengkap : Arlonsy Miraldi
Tempat, Tanggal lahir : Palu, 2 Oktober 1982
V. Rowman (Drummer)
Nama Lengkap : M. Nur Rohman
Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 9 Januari 1974
C. Karya - karya Group Band Ungu
Karya Ungu yang pertama adalah lagunya yang berjudul Hasrat dan
Bunga yang ikut mengisi album kompilasi KLIK produksi Hemaswara bersama
Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy. Pada album kompilasi inilah awal karier
Ungu di industri dunia musik pada tahun 2000.
Pada tanggal 6 juli 2002, album pertama Ungu dirilis produksi Hemaswara
dengan nama Laguku yang berisikan; Bayang Semu, Jika Itu Yang Terindah,
Bebas, Embun Hati, Terang, Sepi Gelisah, Jangan, Maafkanlah, Sirna, Tiada
Kata, Kisah, Laguku. Album ini beredar pada tahun 2003
Album ke-dua Ungu pada tahun 2003 dengan nama Tempat Terindah
masih diproduksi oleh Hemaswara / Musica Group, Ungu resmi memiliki anggota
baru, yakni Onci (gitaris) yang sebelumnya tergabung dalam Funky Kopral. Lagu-
lagu yang terdapat dalam album Tempat Terindah diantaranya: Antara Kita,
Karena Dia Kamu, Hanya Cinta, Rasa Sayang, Suara Hati, Dia dan Dirimu,
Semoga, Coba Tuk- Temukan, Mengertilah, Dunia Menangis, Cinta; Cintaku,
Tempat Terindah, Suara-Hati (accoustic Version). Album ini beredar pada tahun
2004. Video-klip single pertama Karena Dia Kamu cukup menarik perhatian.
Sejak pembuatannya video ini sempat memacetkan kota Jakarta karena dengan
xxxvi
kostum gothic-look serba hitam menggunakan mobil truk-trailer, tampil
menyusuri jalan utama Thamrin, Sudirman, Senayan hingga terminal Blok M.
Lagu lain yang populer dari album ini adalah Suara Hati, Rasa Sayang, dan
Tempat Terindah.
Kehadiran Ungu tidak bisa dipisahkan dari histeria dunia sinetron tanah
air. Lagu Bayang Semu dari album Laguku menjadi original soundtrack (OST)
sinetron populer ABG. Sedangkan lagu Jangan didaulat jadi OST sinetron remaja
Tanpa Saksi Mata. Tak hanya itu Ungu juga mengisi OST film layar lebar Buruan
Cium Gue yang sempat dicekal penayangannya. Sukses lagu Demi Waktu
menambah deretan daftar OST Ungu lewat sinetron berjudul sama.
Album ke-Tiga Ungu berjudul Melayang yang di buat pada tahun 2004
sedikit berbeda dari album terdahulunya, Ungu sudah berani memainkan karakter
musik yang sedikit berat. Perbedaan ini terlihat pada segi lirik maupun aransemen
musiknya. Lagu-lagu yang terdapat di dalam album ini: Melayang, Seperti Yang
Dulu, Demi Waktu, Berikan Aku Cinta, Berjanjilah, Dari Satu Hati, Aku Bukan
Pilihan Hatimu, Tak Perlu, Ungu (tak Terulang), Tercipta Untukku, Ciuman
Pertama, Sejauh Mungkin. Meluncurkan single-nya yang berjudul Demi Waktu,
Ungu mencoba untuk melakukan pembuktian diri dengan mencampurkan
permainan musik mereka dengan aransemen musik orkestra dan piano, single lain
yang dapat menjadi pilihan adalah lagu Dari Satu Hati. Album ini baru beredar
pasaran pada tahun 2005.
Pada tahun 2006 tepatnya di bulan suci Ramadhan 1427 H, Ungu
mengeluarkan sebuah mini album atau dapat dinamakan album religius yang
berisikan 10 track (lagu), terdiri dari 5 buah lagu versi audio dan 5 buah lagu versi
xxxvii
karaoke. Empat buah lagu yang ada di dalam album ini mereka (personil Ungu)
ciptakan sendiri dan satu lagu Shalawat yang disenandungkan dengan versi Ungu.
Dalam album religi ini mereka memberi nama SurgaMu, dari album ini Ungu
memiliki lagu andalan yang berjudul SurgaMu, Ungu menaruh kepedulian tentang
keadaan yang terjadi di sekitar kita, entah itu kekerasan, tawuran, kesibukan dan
ketamakan manusia atau hal-hal yang penuh dengan prinsip keduniawian. Dengan
lagu tersebut Ungu ingin mencoba mengingatkan kita untuk kembali menyebut
Asma Allah SWT.
Lagu-lagu yang terdapat dalam album SurgaMu : SurgaMu, Andai Ku
Tahu, Selamat Lebaran, Do a, Shalawat, SurgaMu (Karaoke Version), Andai Ku
Tahu (Karaoke Versioan), Selamat Lebaran (Karaoke Version), Do a (Karaoke
Version), Shalawat (Karaoke Version).50 Dalam pembuatan album SurgaMu
awalnya Ungu mendapat tawaran dari Record Company untuk membuat album
Rohani (Religi). Dari situ Ungu menerima tawaran pembuatan album religi karena
dirasa oleh Ungu selama membidangi seni musik, Ungu belum pernah menengok
untuk membuat lagu antara hubungan manusia dengan Tuhannya (Allah SWT),
dan para personil Ungu merasa tertantang dengan jiwanya apakah bisa jujur dalam
membuat lagu-lagu yang nantinya dimuat dalam album Religi tersebut, karena
dalam proses pembuatan lagu, pemilik atau pencipta lagu harus benar-benar dapat
jujur merasakan apa yang dialami oleh jiwanya maupun oleh perbuatannya.51
pada
album SurgaMu ini group band Ungu mendapatkan penghargaan dalam bidang
pemasaran (penjualan). Hanya dalam hitungan sepuluh hari sejak peluncurannya,
50
Bookmagz Ungu, Discography.
51 Wawancara pribadi dengan Enda “pencipta lagu”, tgl. 10 Mei 2007.
xxxviii
mini album Ungu bertajuk SurgaMu telah terjual 150 ribu kopi.52
Dan dalam satu
bulan, mini album SurgaMu terjual lebih dari 400 ribu kopi.53
D. Sinopsis Album SurgaMu
Bulan Ramadhan membawa inspirasi tersendiri bagi musisi indonesia,
mulai dari pemusik sekuler sampai pemusik rohani merilis album religi
bernafaskan nuansa Ramadhan. Entah latah atau tidak, group band Ungu pun
ikutan merilis album ‘SurgaMu’.
Album SurgaMu sebagai bentuk interpretasi musik religi Ungu yang
Universal, SurgaMu adalah single pertama ciptaan Enda, gitaris Ungu. Melalui
lagu ini Enda mengajak manusia untuk tetap mengingat Tuhan pada masa senang
atau pun susah. Begitu juga dengan single ‘Doa’ Enda menawarkan pop Ungu
dengan distorsi gitarnya bersama Oncy.
Dua lagu berikutnya, giliran Pasha sang vokalis yang ambil kendali. Pasha
menulis single ‘Selamat Lebaran’ karena terinspirasi dari suasana lebaran di kota
salnya Poso. Berikutnya, ‘Andai Ku Tahu’ masih dari hasil garapan Pasha, lagu
ini di daulat sebagai ‘universal song’. Pasha menggunakan sebutan Tuhan untuk
menyentuh lebih banyak umat manusia yang berpasrah pada Tuhan, jikalau ajal
menjemput. Sebelum ajal itu tiba, manusia hendaklah memperbaiki diri.
Total dalam pembuatan mini album Ramadhan SurgaMu ada lima lagu,
lagu kelima adalah Shalawat. Lima lagu berikutnya adalah dalam versi karaoke.
52 http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/30/bud02.htm 53 http://www.unguband.com/forum/news_ungu_award.htm
xxxix
xl
BAB IV
KANDUNGAN LAGU-LAGU DALAM ALBUM SURGA-MU
A. Latar Belakang Pembuatan Lagu-lagu Dalam Album Surga Mu
Pembuatan album Surga-Mu pada awalnya group band Ungu mendapat
tawaran dari record company untuk membuat album rohani (religi), karena dalam
beberapa tahun bergelut di bidang musik belum pernah membuat lagu yang
mengkisahkan atau mengekspresikan antara Hamba dan Tuhan (Allah). Oleh
sebab itu Ungu merasa tertantang untuk menerima tawaran tersebut walaupun
dengan membawa beban pertanyaan yang amat besar ”Apakah mampu membuat
lagu-lagu yang akan mengisi nantinya dalam pembuatan album religius” Karena
dalam pembuatan lagu membutuhkan kejujuran dalam menuangkan kalimat-
kalimat syair yang nantinya menjadi untaian lirik lagu.54
Setelah beberapa waktu menjalani proses pembuatan lagu-lagu yang
nantinya dapat mengisi di album religi, pada akhirnya para personil Ungu
mendapatkan inspirasi-inspirasi dalam pembuatan lagu tersebut. Group band
Ungu berhasil menciptakan 5 (lima) buah lagu dalam mengisi album religi yang
diberi nama SurgaMu. Lagu-lagu yang mengisi album tersebut diantaranya : 1.
Andai ku tahu, 2. Surga Mu, 3. Do’a, 4. Selamat Lebaran dan 5. Shalawat.
Lagu Andai ku tahu yang diciptakan oleh Pasha (Sigit Pramono S.S), di
inspirasikan dari sebuah Qodrat manusia yang tidak pernah tahu dan tidak akan
pernah tahu masa hidupnya. Menurutnya, lagu ini mewakili kepada perasaan
manusia pada umumnya (tanpa melihat latar belakang agama) yang hidupnya
54 Wawancara dengan Pasha dan Enda (pencipta lagu), Jakarta, 27 Juli 2007.
xli
dihiasi oleh perbuatan dosa, dan tidak ada seorang pun yang tahu kapan
kenikmatan hidup akan berakhir (mati). Sedangkan lagu Selamat Lebaran yang
juga hasil dari ciptaannya, diinspirasikan dari pengalaman perjalanan hidup yang
pernah dialaminya (sampai dengan sekarang) masih berstatus sebagai anak rantau
yang rindu akan suasana lebaran (hari raya Idul Fitri) di kampung halamannya,
juga merupakan ungkapan rasa syukur setelah menjalani ibadah puasa di bulan
suci Ramadhan.55
Lagu yang berjudul Surga-Mu yang diciptakan oleh Enda (Franco
Medjaya), terinspirasi setelah dirinya melaksanakan shalat Jum’at dan
mendengarkan khutbah yang isinya mengingatkan bahwa tujuan hidup manusia
mencari Ridlo sang Pencipta Alam (Allah SWT) dan pada intinya semua manusia
membutuhkan Tuhan, sejalan dengan pengalaman hidup yang dulunya pernah
merasa jauh dan merindukan Allah. “Sebenarnya yang kita cari di dunia (hidup)
ini adalah Surga. (karena itu gue tulis lagu ini dengan judul Surga-Mu) semua
manusia yang mengenal Tuhannya pasti menginginkan SurgaNya”. Sedangkan
lagu yang berjudul Do’a dibuat karena pencipta lagu (Enda) merasa tidak dapat
berdo’a layaknya Ustadz, Kiyai, Ulama, Pemimpin pondok pesantren atau imam-
imam shalat lakukan. Semua ini dibuat karena keahliannya menggeluti seni musik
dan lagu maka dibuatlah cara berdo’anya melalui untaian lirik lagu.56
Dalam album Surga-MU, Ungu bermaksud mengingatkan kembali kepada
semua manusia, khususnya para pendengar lagu-lagu album Surga-Mu untuk
sama-sama berbenah membersihkan dan menyucikan diri, serta bersegera
mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Lagu atau syair yang dibuat bukan
55
Wawancara Pribadi dengan Pasha (pencipta lagu), Jakarta, 27 Juli 2007. 56 Wawancara Pribadi dengan Enda (pencipta lagu), Jakarta, 10 Agustus 2007.
xlii
bermaksud untuk menggurui orang lain, namun ketika ada orang yang setelah
mendengar lagu-lagu yang dinyanyikan itu tersentuh dan dapat merubah
kebiasaan yang selalu menjauh dengan Tuhannya menjadi dekat kepada Tuhan
merupakan nilai tersendiri bagi group Band Ungu.
Dari uraian wawancara di atas dapat terlihat bahwa pembuatan album
Surga-Mu oleh grup band Ungu, walaupun pada awalnya berupa tawaran dari
sebuah produksi rekaman namun disamping itu yang terpenting dalam album
Ungu ini menitik beratkan pada berbagai pengalaman spiritual yang ada pada jiwa
setiap manusia untuk mendorong diri menjalani kehidupan yang lebih baik lagi,
dalam hal ini pemaknaan hidup sebagai seorang manusia biasa yang rindu akan
sebuah keabadian yakni cita-cita atau harapan kebahagiaan di dunia serta di
akhirat. Album tersebut juga memberikan makna yang teramat dalam kepada
semua manusia pada umumnya agar menjalankan kehidupan ini sesuai dengan
fitrah manusia itu sendiri, yaitu selalu melakukan perbuatan yang baik serta
introspeksi diri, jika melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma
yang berlaku untuk segera mengarahkan diri pada sebuah perbaikan-perbaikan.
B. Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu-Lagu Ungu Album Surga-Mu
Penulis menganalisa isi dari lagu-lagu yang terdapat dalam album Surga-
Mu group band Ungu dengan menggunakan kategori yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya, yaitu kategori isi pesan tentang Aqidah, Akhlak, dan Ibadah.
Pesan Aqidah terbagi menjadi beberapa sub kategorisasi atau pokok bahasan,
diantaranya ; Pokok Aqidah yang didalamnya Iman kepada Allah, Iman kepada
Malaikat-Malaikat Allah, Iman kepada Kitab-Kitab Allah, Iman kepada Rasul-
xliii
Rasul Allah, Iman kepada Hari akhir, serta Iman kepada Qadha dan Qadar. Pesan
Ibadah terbagi atas Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Sedangkan pesan
Akhlak terbagi menjadi dua bagian, Akhlak kepada Allah diantaranya : Tawakal,
Tawadlu, Sabar, Ikhlas, Syukur dan Taubat. Dan Akhlak kepada sesama manusia :
Dermawan, Sayang dan Maaf-memaafkan.
Ketiga kategorisasi ini kiranya menjadi pesan yang disampaikan dalam
album surga-Mu, dan pada dasarnya materi-materi dakwah pun tidak terlepas dari
ke tiga hal tersebut.
1. Judul lagu Surga-Mu.
Pada judul lagu surga-Mu dalam album ini, secara garis besar memiliki
pemahaman konsepsi seorang hamba kepada sang pencipta, serta keinginan yang
selalu diberikan petunjuk dan bimbingan-Nya, hal tersebut dilakukan dengan jalan
memuji akan kebesarannya, memahami akan segala kesalahan-kesalahan sebagai
manusia kemudian melakukan perbaikan-perbaikan dengan jalan bertaubat.
Sebuah konsep dialogis pada lagu Surga-Mu terhadap makna ke Tuhanan serta
makna penghambaan kepada sang pencipta.
Isi pesan dakwah terkait dengan Aqidah
Kata aqidah berdasarkan pada kata ‘aqada, ya’idu, ‘aqidatan yang berarti
ikatan, penetapan pengukuhan, pemahaman Aqidah merupakan dasar atau
landasan pokok dalam keyakinan setiap mausia, aqidah juga dapat juga disebut
Tauhid, kata ini terambil dari kata wahada, yuwahidu, tauhiidan, yang berarti
meng Esakan, satu, absolut. Hal ini juga merupakan hubungan bathiniyah kepada
sang pencipta; seorang mahluk menggantung seluruh hidupnya untuk selalu
xliv
melakukan penghambaan kepada-Nya sebagaimana firmanNya QS. al-Dzaariyat
ayat 56;
$��� CD���>.E F�(/�#$%
GH+DG$%� IJ�� B�3�6*�L �
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Ayat tersebut memberikan indikasi bahwasanya tujuan hidup di
ciptakannya manusia adalah untuk selalu beribadah kepada-Nya dari seluruh
aktifitas kehidupan di dunia. Menurut Sayyid Sabiq dalam al-‘Aqaid al-Islamiyah
yang dimaksud dengan aqidah adalah membenarkan sesuatu dan meyakininya
tanpa kebimbangan, dalam hal ini objek kajian aqidah ada pada enam prinsip
keimanan yaitu ; iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya,
kitab-kitab-Nya, kepada takdir baik dan buruk-Nya, serta pada hari akhir.57
Sub Kategorisasi Muatan Isi Lagu :
Bait Lagu Surga-Mu Unsur terkait Aqidah Keterangan
Segala yang ada dalam
hidupku
Ku sadari semua milikmu
Konsepsi Tauhid (Iman kepada Allah)
Yaitu mempercayai akan adanya Allah serta ke
Esaan-Nya, tidak ada Tuhan selain daripada
Dia.
Bait lagu disini menjelaskan proses
pemahaman akan kekuasaan-Nya yang
meliputi seluruh alam serta isinya.
Kuhanya hambaMu yang
berlumur dosa
Konsepsi Taubat, Dalam
pertaubatan langkah
pertama adalah
penyesalan; mengakui
kesalahan-kesalahan di
hadapan-Nya.
Memberikan pemahaman
bahwa manusia tidak
terlepas dari salah dan
dosa, hal tersebut supaya
menjadi self control
dalam menjalani
kehidupan.
57 Pustaka Pengetahuan al-Qur’an, h.
xlv
Dalam bait segala yang ada dalam hidupku kusadari semua milikMu;
disini mengandung makna penghayatan bahwasanya segala yang diciptakan oleh
Allah di alam ini adalah milik-Nya QS. Al-Baqarah ayat 115 dan 142:
MN� �O2!�P�+&,$%
QR2!��+&,$%� 5 $.☺�0�'"&
T%�U���*V H�"W"& X�Y� ZN$% 5 I=��
[N$% \\(]^� _`a�>�b
”Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun
kamu menghadap di situlah wajah Allah [83]. Sesungguhnya Allah Maha
luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”58
c�C��L.] d�N$./⌧?fg�$%
E� � �$�0�$% $�� �3/�[��
�� �iA☺�>j k lAm[�$%
T%�+k⌧n $./�L�>�b 5 o*k pN
�O� �q�+&,$% QR2!�.☺��$%�
5 r �i�� ��� d�N$�Pst 5�����
#u^� (v w`aA��xgy�
”Orang-orang yang kurang akalnya [93] diantara manusia akan
berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya
(Baitul Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?"
Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"[94].59
Sebuah proses penghambaan kepadaNya dengan melihat akan apa yang
ada dalam realitas yang tampak dijadikan sebagai alat observasi atas kebesaran-
Nya sebagaimana pengalaman spiritual yang di lakukan oleh Nabi Ibrahim AS,
58
[83] Disitulah wajah Allah. Maksudnya; Kekuasaan Allah meliputi seluruh alam;
sebab itu di mana saja manusia berada, Allah mengetahui perbuatannya, Karena ia selalu
berhadapan dengan Allah. 59
[93] Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat
memahami maksud pemindahan kiblat.
[94] di waktu nabi Muhammad s.a.w. berada di Makkah di tengah-tengah kaum
musyirikin beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. tetapi setelah 16 atau 17 bulan nabi berada di
Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk mengambil
ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa dalam ibadat shalat itu
bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada
Tuhan. untuk persatuan umat islam, Allah menjadikan ka'bah sebagai kiblat.
xlvi
ketika pada masa pencariannya kepada Tuhan ini diabadikan dalam al-Qur’an
pada QS, al-‘An’Am ayat 76-79 sebagai berikut:
$F☺�>"& F�.Y X�L�>� o�L[�$%
%���z $�j⌧n�⌧n T �c$"k
%⌧L:.; ���{�z T N$F☺�>"& |o"&�
�c$"k }J f> X�� <~��> &�.$%
1� B
$F☺�>"& %���z �!.☺"���$%
$0��U$�- �c$"k %⌧L:.; ���{�z
T N$F☺�>"& |o"&� �c$"k �B"� �[�
��� �i�� ���{�z I~"��C�W� E� �
,�"���$% ����iNN$I_�$%
1��B
$F☺�>"& %���z GH�☺�P�$%
0�⌧��U$�- �c$"k %⌧L:.; ���{�z
N%⌧L:.; ����� T N$F☺�>"&
�D�>"&� �c$"k A,�"�:�� ��s���
⌦��r2!�- $F☺ �� ����n� �q*o
1�B
��s��� CD�/HY� Gz�/�Y�
r k[% � �!"Q"& (W^��:.☺gg�$%
<3z��$%� $0?L 0.X T N$���
`$�+� <� � <~� n� �q3☺��$%
1�_B
”Ketika malam Telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia
berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam.” (QS. al-an’am: 76). ”Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah
Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya
jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, Pastilah Aku termasuk
orang yang sesat.” (QS. al-an’am: 77)
”Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah
Tuhanku, Ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia
berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang
kamu persekutukan.” (QS. al-an’am: 78)
”Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang
benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan.” (QS. al-An’Am: 79)
Hal terpenting disini adalah pencarian akan sesuatu yang benar-benar
memiliki kekuasaan mutlak (absolut) yang menguasai seluruh yang ada termasuk
xlvii
dirinya, dengan menggunakan perbandingan dengan ciptaan seperti matahari,
bulan, bintang yang mana ternyata itu semua tidak menghantarkannya pada
sebuah kemutlakan. Dimana inti dari keimanan itu sendiri tertuangkan dalam
makna syahadat “ashadualla ilalaha illallah” atau kalimat tauhid “la ilaha illah”
dari rukun iman yang pertama. Iman di definisikan dengan mempercayai akan
adanya wujud Allah swt sebagai pencipta.
Syair lagu Kuhanya hambaMu yang berlumur dosa, memberikan makna
bahwasanya manusia adalah tempatnya dosa dan lupa “al-Insan matsalul khata’
wa al-nisyaan”, setelah mengakui dengan sempurna ke Esaan Allah serta
meyakini akan apa yang diciptakan oleh-Nya merupakan sebuah tanda akan
kebesaranNya. Bait ini mengajak manusia agar selalu mengintrospeksi dirinya
terhadap perbuatan yang telah di lakukannya (taubat) seperti terdapat dalam QS.
Hud ayat 3:
B��� T%! ?���]$%
-���-�z H�*` T%��-�*V X�L"���
���* �x.☺� $�*:�x�� $�0�g.X
%����� �o.Y� zJ��gy� �"��
�o�n r � �o�_"& ��"%�_"& T ����
T%�[���"V ���s���"& 3$k"��
-���L�>�b ER%⌧L� w,��� c !�j⌧n
12B
”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya
dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang Telah ditentukan dan dia akan memberikan
kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Aku takut
kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.”
Bait lagu Surga-Mu Unsur terkait Ibadah Keterangan
Ibadah terbagi menjadi dua
bagian besar; mahdah dan
Bait ini menunjuk pada
sebuah permohonan atau
xlviii
Tunjukkan aku jalan
lurus Mu
Untuk menggapai Surga
Mu
Terangi ku dalam setiap
langkah hidupku
ghair mahdah. Ibadah
yang pertama terkait
dengan ritual-ritual ibadah
pada umumnya, sedangkan yang ke dua yang disebut
juga ibadah sosial yakni dengan berhubungan
langsung dengan masyarakat seperti tolong-
menolong serta mu’amalah
do’a ketika melakukan
ibadah seorang hamba
diharapkan selalu
memohon agar selalu di tunjukan jalan yang lurus,
yang di ridhoinya serta memohon agar hidup yang
dijalani lebih bermakna ibadah.
Dalam bait ini Tunjukan aku jalan lurusmu, untuk menggapai surga-Mu,
terangi aku dalam setiap langkah hidupku. Mengandung makna akan akhlak
secara teoritis akhlak terbagi menjadi dua bagian; akhlak mahmudah dan akhlak
madzmumah (perangai yang baik dan perangai yang buruk). Dalam ilmu tasawuf
akhlak pun diberlakukan antar mahkluk dan sang Khaliknya dalam artian wujud
nyata seorang mahluk kepada sang Khaliknya ialah permohonan (do’a) yakni agar
selalu ditunjukan jalan yang lurus seperti yang telah diberikan kepada para Nabi
dan Rasul serta orang-orang shalih untuk menuju surga yang dijanjikan kepada
mereka semua orang-orang yang mendapat petunjuk, kemudian terangiku dalam
setiap langkah hidupku. Hal tersebut sesuai dengan apa yang terdapat dalam QS.
al-Fatihah ayat 5-7:60
⌧�$���� 3�6*�+ .�$�����
�~� *�xg�� 1�B
“Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”[7].
Makna iyyakana’budu dalam tafsir Mizan di katakan bahwa adanya
sebuah proses penghambaan terhadap sang pencipta yang mana hal tersebut
60
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan
oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan
bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah : mengharapkan bantuan
untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
xlix
dilakukan dengan melakukan penghadiran dirinya ketika menghadap Allah swt
(dalam hatinya), jika ia melakukan penghadiran selain daripadanya maka ini dapat
dikatakan sebuah kemusyrikan, inilah yang di namakan dengan perealisasian
makna ‘ubudiyyah.61 Setelah menegaskan makan penghambaan Allah
menegaskan kembali dengan iyyakanasta’in bermakna kami hanya menisbatkan
ibadah ini kepada diri kami dan hanya kepada Engkau kami memohon dan tidak
ada tempat lagi memohon selain Engkau dengan demikian makna keduanya
adalah pemurnian ibadah.62
Bait lagu Surga-Mu Keterangan
Karena ku tahu
Hanya Kau Tuhan ku
Allahu Akbar
Allah Maha Besar
Proses penghambaan di atas membawa pada sebuah
pengakuan, keyakinan bahwa Dia yang segala Maha,
spontanitas akan penghambaan tersebut terwujud dengan
kalimat dzikir atas pengAgungan.
Bait lagu Surga-Mu Unsur terkait dengan
Ibadah (dzikir,berdo’a). Keterangan
Ku memujaMu di setiap
waktu
Hanyalah pada Mu
Tempat ku berteduh
Ku mohon Ridho dan
ampunan Mu
Dzikir adalah termasuk dari
ibadah yang sangat penting, dzikir terbagi menjadi dua
yaitu dzikir jahr dan khafi (keras dan pelan) dengan
kalimat-kalimat yang di ajarkan oleh nabi spt; Allahu
Akbar, Subhanallah, dll.
Kemudian do’a dapat di
artikan dengan permohonan
sang hamba kepada pencipta
Bait tersebut mengajak
pada manusia agar tidak meninggalkan diri
mengingat Allah serta memohon kepada Nya
dalam kehidupan ini kemudian selalu meminta
ampunan dan
keridhaanNya.
Bait lagu Surga-Mu Keterangan
61
Al -‘Alamah Thabathaba’i, Tafsir Mizan (mengupas surat al-Fatihah), CV. Firdaus,
Jakarta, 1991, h. 31. 62 Tafsir Mizan, h. 32-33.
l
Tunjukkan aku jalan
lurus Mu
Untuk menggapai Surga
Mu
Terangi ku dalam setiap
langkah hidup ku
Bait ini mengindikasikan kepada sebuah permohonan dari
seorang hamba dalam menjalankan kehidupan di dunia
yang penuh dengan tantangan, cobaan, untuk selalu
dibimbing dan di tunjukan kepada jalan yang lurus.
Penjelasan ;
Berdzikir, bertasbih, serta berdoa kepada Alah swt adalah merupakan
bagian dari ibadah yang mempunyai kedudukan penting, untuk menghantarkan
manusia pada keridhaan-Nya dan kebahagiaan didunia dan akhirat. Islam
mengajarkan agar selalu memaknai kehidupan ini dengan kata ibadah, dalam
bahasa ibadah terambil dari kata ‘abd yang berarti hamba, sedangkan ibadah
adalah penghambaan kepada Allah dengan jalan yang telah di ajarkan oleh nabi-
Nya seperti terlihat dalam QS. al-Hajj ayat 77.
$./y�'9:�� <~ k[N$%
T%�0��%�� T%�*|�z$%
T%3�C�]$%� T%3�j�$%�
����-�z T%�*>.*�&$%�
� !.���$% �Cj9>.*"�
<=�3"�>�?*V � 1��B ”Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
kemenangan.”
Kemudian dzkir juga merupakan bagian dari ibadah yang sangat penting,
kata dzikir berasal dari dzakara yaitu ingat, dalam jaran Islam dzikir sangatlah
dianjurkan karena dengan media dzikir akan menghasilkan ketenangan hati serta
nilai ibadah yang sangat tinggi, hal tersebut sebagaimana terdapat dalam QS. Raad
ayat 28 ;
�� k[N$% T%�0��%��
��B���Q"V� `3/-�*>*k
2!�nAL�- ZN$% � |J� 2!��AL�-
li
ZN$% ��B.☺�Q"V QR�*>C���$%
1�B
”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram”
2. Judul lagu Andai ku Tahu
Bait tersebut menggambarkan akan kematian, dimana seluruh yang
berjiwa akan merasakannya; kullu nafsin dzaa iqatul maut, kematian juga tidak
bisa untuk diterka kedatangannya sebagaimana firmannya fa idza ja’a ajaluhum la
yasta’khiruna wa laa yastaqdimun kemudian ku akan memohon tuhan tolong
panjangkan umurku; memberi pemahaman secara tak langsung bahwa setiap
manusia tidak mengingginkan akan terlalu cepatnya waktu untuk kematian, ini
dikarenakan persiapan untuk menghadap-Nya sangat minim dikhawatirkan akan
menjadikannya celaka. Sebuah dialog yang ingin dikemukakan oleh seorang
manusia ketika akan menghadapi sakaratul maut, dimana setiap manusia
mempunyai rasa takut akan kematiannya.
Bait lagu Andai ku
Tahu
Unsur Terkait dengan
Aqidah (kematian) Keterangan
Andai ku tahu
Kapan tiba ajal ku
Ku akan memohon
Tuhan jangan
panjangkan umur ku
Andai ku tahu
Kapan tiba masa ku
Ku akan memohon
Tuhan jangan Kau
ambil nyawa ku
Salah satu dari bagian
aqidah adalah percaya
kepada kematian yang pasti
akan datang menghampiri
setiap setiap yang berjiwa.
Sedangkan ajal kematian
terkait dengan ruh yang
merupakan rahasia Allah swt. Hal ini terkait dengan
sesuatu yang ghaib (ke Imanan).
Makna tersirat dari bait
disini mengajak kepada
manusia pada umumnya
agar memahami bahwa
sesungguhnya kematian itu
tidak dapat diketahui kapan
datang menghampirinya
makna penyesalan jelas terlihat disini, sebagai
akibat dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
Aku takut akan semua
dosa-dosa ku
Aku takut dosa yang
Dosa adalah sebuah pelanggaran akan apa-apa
yang dilarang oleh syari’at
Makna yang terdapat dalam bait ini sebagai
gambaran perjalanan
lii
terus membayangi ku
Allah swt. Sifat dosa itu
sendiri dapat membayang-
bayangi si pendosa.
spiritual manusia dalam
menjalani kehidupannya.
Bait lagu Andai ku
Tahu
Keterangan
Andai ku tahu
Malaikat Mu kan
menjemput ku
Izinkan aku mengucap
kata taubat pada Mu
Perumpamaan seorang manusia yang menghadapi sakaratul maut, dimana pada waktu itu terbukalah alam
lain yang berbeda dengan alam yang pernah ditinggalinya (dunia), kemudian kata taubat yang terucap disini adalah
persaksian atas penyesalan perbuatan yang telah dilakukan di dunia.
Aku takut akan semua
dosa-dosa ku
Aku takut dosa yang
terus membayangi ku
Ampuni aku dari segala
dosa-dosa ku
Ampuni aku menangis
ku bertaubat pada Mu
Penyesalan pada bait ini mengenai dosa-dosa yang telah
dilakukan selalu terbayang dan membekas pada diri.
Bait lagu Andai ku
Tahu
Unsur terkait dengan
Aqidah (Eskatologi)
Keterangan
Aku manusia yang takut
Neraka
Namun aku juga tak
pantas di Surga
Neraka dan surga merupakan
dua bagian yang ada dalam
bahasan eskatologi. Yang mana dua kehidupan tersebut
pasti akan terjadi, serta wajib di imani.
Bait ini terlihat ungkapan
rasa yang mendalam akan
kedudukan seorang manusia atas tingkah laku
yang kadangkala tidak sesuai dengan anjaran
agama serta pada pelaksanaan agama yang
sangat minim; dalam artian pahala yang tidak
sesuai dengan amal
buruknya.
Andai ku tahu
Kapan tiba ajal ku
Izinkan aku mengucap
kata taubat padaMu
Ajal atau kematian, pasti
terjadi dan tidak ada satu
pun manusia yang
mengetahui kapan dan
dimana ia manghampirinya.
Sebuah perumpamaan
yang terilustrasikan akan
kedatangan ajal, dan
harapan semua manusia
untuk mengucapkan kata
taubat.
QS. Raad 35;
o"��� ���.���$% lAm[�$%
.� ���C��x3☺��$% T r2!�/�
liii
� � $�� x��� !:�i���$% T $./*>C��� _`MN%.a $./ > 3� 5
.6&> V l���� <~ k[N$%
T%�"��V$% T Y�����
��! ?:"���$% dz$���$% 12�B
”Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang
takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya
tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat
kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan
bagi orang-orang kafir ialah neraka”
QS. an-Nisa ayat 78:
$.☺s��� T%�+���"V ��nz���
¢W�.☺��$% �"�� m�£0�n ���
¤¥!- ¦s.�HL�Py� � ����
�3/j(§*V ���0�g.X T%����C���
¨�AL:.; �� � �0 ZN$% T ����
�3/j(§*V ��.©�a.] T%����C���
¨�AL:.; �� � ⌧¤ �0 5 o*k oo�n
�� �� �0 ZN$% T Ac$.☺"&
�}JC"9:.; ,�"���$% |J ��3ak"���
���3/"��?�� $0W� ��� 1�B
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika
mereka memperoleh kebaikan[319], mereka mengatakan: "Ini adalah dari
sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka
mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah:
"Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka Mengapa orang-orang itu
(orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan[320]
sedikitpun?”63
QS. Ali Imran 185:
zo�n �H�?�+ *�"�MN%"� ���+&,$% � $.☺9+��� <=�[&��*V
�C��z�Y�� �ª��� �.☺:�aA���$% T �.☺"& ..2r�XU
1�� z$���$% |o(Ea��� "���.���$% ��"�"& .U$"& � $���
�s5��a.��$% N$�L+z$N$% IJ�� 3\:���� z!���$% 1@�B
63 [319] kemenangan dalam peperangan atau rezki.
[320] pelajaran dan nasehat-nasehat yang diberikan.
liv
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan
dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah
beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.”
QS. Al-An’Am 162:
o*k ���� ��c|⌧�¬ �(w¢g*�� .r$�L��⌧� ®�c$.☺��� MN A�R�z
��� ¯"R:.*��$% 1@ �B ”Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
3. Judul lagu Selamat Lebaran.
Lagu ini mengandung makna yang terdapat dalam sebuah perayaan
Ummat Islam yaitu hari Raya Idul Fitri yang mana perayaan ini terkait dengan
sebuah ibadah Puasa di bulan Ramadhan selama tiga puluh hari salah satu dari
rukun Islam.
` k'"& .6./�Y� B� °$% � $0?L 0.X 5 ���!�Q & ZN$% lAm[�$% �!"Q"& G�$�0�$% $�i �>�b 5 |J |o� �6"V B�&>.Q �
ZN$% 5 <± �^"� �~ °$N$% u`�a"���$% ²�(�:"�� � "����
�$�0�$% |J ���3☺�>�*�� 12AB � ����jf �� X�L"��� ��C��V$%�
T%�3☺a k�� �s5��>³§�$% |J� T%�+���"V <� � ���(�� �q3☺��$%
12@B E� � <~ k[N$% T%�*kH!"&
�3/�0� a T%�+k|�� $�*�L [ T zo�n ©Rr X $.☺�- �i�.�"�
���X2!"& 12�B
lv
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”[1168], “Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-
Nya serta Dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”
“Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada golongan mereka”
Idul Fitri merupakan sebuah siklus yang dinanti setiap manusia, oleh
karena itu hari raya Idul Fitri disebut juga hari raya ‘Id yang berarti sebuah
pengulangan atau putaran. ‘Idul Fitri atau ‘Id yang berarti Fitrah, hal ini berkaitan
dengan ajaran Islam yakni fitrah (suci dan bersih), sehingga seorang manusia
dapat dikatakan sebagai hanif (secara alami merindukan dan mencari yang benar
dan baik). Proses penyucian diri manusia yaitu dengan berpuasa di Bulan
Ramadhan. Dengan demikian inti perayaan ini adalah bersihnya umat muslim dari
dosa-dosa kepada Allah, kemudian dilengkapi dengan permohonan maaf kepada
sesama manusia pada unggkapan ja’alanallaha minal ‘aaidiina wal-faidziin.64
Islam membangun ikatan diantara sesama komunitas muslim dengan landasan
yang kuat, prinsip yang abadi dan moralitas akhlak yang luhur. Sehingga dengan
cara ini dapat mewujudkan sebuah komunitas yang kokoh serta mandiri. Adapun
unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut; persaudaraan, persamaan, cinta
karena Allah, saling menolong dan membantu, nasihat-menasihati, sikap
mendahulukan orang lain. (pustaka ilmu pengetahuan al-Qur’an, ed. Utang
Ranuwijaya, Mitra Media Printing, Jakarta, 2007, h. 53).
Bait lagu selamat
lebaran
Unsur terkait dengan
Ibadah Puasa Keterangan
64 Nurcholis Madjid, Pintu-pintu Menuju Tuhan, Paramadina, Jakarta, 1999, h. 6-7
lvi
Sudah tiba hari
kemenangan
Setelah berpuasa di
bulan Ramadhan
Puasa adalah merupakan
salah satu dari rukun Islam
berpuasa di bulan
Ramadhan.
setelah selesai
melaksanakan ibadah
puasa satu bulan lamanya,
saatnya meraih kebahagian tercapainya suatu
rangkaian ibadah yang cukup melatih jiwa dalam
mengatur hawa nafsu.
Mari kita saling
bermaafan
Di hari yang indah fitri
nan bahagia
Silaturrahmi atau
menyambung tali persaudaraan, saling
memaaf-maafkan antara satu dan yang lain untuk
mempererat ukhuwah Islamiyah.
Kata maaf yang sudah menjadi bahasa Indonesia, sebenarnya berasal dari
bahasa Arab al-’afwu yang berarti sengaja untuk memperoleh sesuatu sehingga
orang yang dimaafkan mendapatkan ampunan, kata ini juga dapat diartikan
menghapus, menghilangkan. Asal kata ini berasal dari kata al-’afwu. (h.231-232,
Tafsir Sosial). Hari raya ’Id berkaitan dengan satu ibadah yang teramat mulia
yakni puasa Ramadhan sebagaimana FirmanNya dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 :
�.i! z���_|$�� %$N[k r� �c2r+�� Xa & �%��!C���$%
´��*; �$��> µ� ¦D:s�A�f�-�
E� �� �r.�3/��$%
B�$"k!C?��$%� 5 �.☺"& .�i.�
���� � �!i�¶�$% X�☺¢§�a&>"& T ���� ��$|� $q_�·"¸ � 5��V�
�!⌧?.] �sF� *"& �� �� �,$���
�!.E�� � 3��2!� ¹N$% �Cj�-
�!ga��$% |J� 3��2!� �Cj�-
� �F*��$% T%�*> ☺�jx ��
�sF� *��$% T% A��⌧jx ��
[N$% 5®�V� $�� ���{.�.;
�Cj9>.*"�� <=!���P�o 1@�B
”(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
lvii
(antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.
Bait lagu selamat
lebaran Keterangan
Sebulan lamanya kita
menahan nafsu
Dan cobaan di bulan
Ramadhan
Selamat Lebaran…..
Selamat Lebaran
Raihlah kemenangan
Selamat Lebaran…..
Selamat hari Lebaran
Mari kita saling
memaafkan
Penjelasan ;
Makna halal bi halal, kata ini terambil dari kata halala, yang berarti
menghalalkan M. Qurais Shihab mendeskripsikan halal bi halal ini dengan tiga
pengertian; pertama halal adalah lawan kata dari haram, perkara halal merupakan
sesuatu yang diperbolehkan sedangkan haram kebalikannya, hal tersebut
diberlakukan pada perbuatan seorang mukallaf. Arti halal bi halal adalah
merupakan refleksi dari perbuatan yang dilarang atau berdosa dari sisi hukum,
akan tetapi ini bersifat lemah. Kedua dari segi linguistik (bahasa) asal kata hallala
seakar dengan arti rangkaian kalimatnya, makna-makna yang terkandung
diantaranya menyelasaikan problem atau kesulitan, meluruskan tali, mencairkan
suatu yang telah membeku. Ini semua memberikan pemahaman bahwa adanya
lviii
keinginan untuk mengubah sesuatu agar lebih baik. Pengertian ketiga, singkatnya
kata halal ini seperti yang terdapat dalam al-Qur’an yang di hubungkan dengan
haram serta keterkaitan dengan kata Thayyib yang bermakna menyenangkan, jadi
halal bi halal dalam al-Qur’an disini bukan hanya menuntut seorang agar
memaafkan seorang tetapi juga berbuat baik kepada orang lain. (h. 318-320, M.Q)
4. Isi materi pesan lagu Doa.
%"���� .6"�'.] r a$�j l�Y�
��s���"& >�2!"k T Q>L(Y�� �s���.a
�%�$N$% %"��� B�$�.a T T%�jLA��xg�a&>"& ��
T%�0 �"L��� ��{ �3/9>.*"�
<=3��[!�� 1@ B
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku,
Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran”.
Kata do’a berasal dari kata bahasa Arab kata ini berasal dari kata da’a
yang mana seakar dengan kata dakwah dalam al-qur’an kata ini memiliki
beberapa arti kata, diantaranya:
1. Ibadah yakni ibadah seorang mahluk kepada sang pencipta,
2. An-nidaa yang berarti memanggil yakni panggilan dari seorang hamba
kepada Tuhannya Yang Maha Mendengar,
3. As-su’al, yakni permohonan dari mahluk kepada hambanya yang rendah
kepada Allah yang Maha Tinggi,
4. At-Tahmid yang berarti memuji. (h.212, Tafsir Sosial)
lix
secara terminologis do’a berarti melahirkan kehinaan dan kerendahan diri dalam
keadaan tiada daya kekuatan dan menyatakan hajat keperluan kepada Allah.
Bait Lagu Do’a
Unsur Terkait Dengan
Akhlak Kepada Allah
(Do’a)
Keterangan
Tuhan jamahlah hati ku
Yang kering dan hampa
tanpa kasih
Ada beberapa persyaratan dalam mengajukan
permohonan kepada Allah swt dalam berdo’a ada dua;
melaksanakan segala kewajiban dan
meninggalkan laranganNya, tadarru
(merendahkan diri).
Bait disini mencoba untuk memakai diri seorang yang
sangat membutuhkan akan belaian kasih sayang
Tuhannya.
Atas kuasa Mu aku
terlahir
Dan hanya pada Mu ku
kembali
Penjelasan;
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa ada tata cara berdo’a yang
mana nantinya akan terkait dengan terkabulnya do’a itu sendiri, pertama
melaksanakan segala kewajiban yang diperintahkan serta beriman kepadaNya,
kedua tadarru’ dan hufyah yaitu rasa khusu’, cemas dan disertai rasa menyadari
bahwa sebagai seorang yang fakir dihadapanNya sebagaimana terlihat dalam QS.
Fathir ayat 35, selain daripada itu al-Ghazali memberikan etika berdoa;
1. Memilih waktu dan tempat yang mustajab.
2. Mengakhiri do’a dengan memuji Allah dan shalawat kepada Nabi.
3. Lebih utama menghadap kiblat.
4. Mengangkat tangan ketika berdo’a dan mengusapkan ke wajah
setelah berdo’a.
lx
5. Melirihkan suara dalam berdo’a berusaha merasakan akan
kebesaranNya.
6. Tegas dalam berdo’a (jangan main-main).
7. Tidak berdo’a seperti bersajak.
8. Mengulang-ulang do’a tersebut, karena merasa sangat butuh
terhadapNya.
9. Susunan do’a sederhana, dan sopan serta tepat mengenai apa yang
diinginkannya. (h. 216-217)
Bait Lagu Do’a Keterangan
Dalam Tangan Mu ku
pasrahkan
Jalan panjang hidup ku
yang akan ku tempuh
Hanya pada Mu ku
memohon
Dan hanya pada Mu ku
bersujud ------(Ibadah)
Tunjukkan aku menuju
jalan lurus Mu
Agar aku dapat
wujudkan taubat ku
Terangi aku dalam
gelapnya dunia ku
Agar aku bisa dapatkan
Ridho Mu
Ya Allah….. Ya Rabbi..
Ya Rahman….. Ya
Rahim..
C. Tema Pesan Yang Mendominasi Dalam Album Surga-Mu
Album Surga-Mu yang memiliki unsur religi, yang isinya membawakan
pesan yang mengandung nilai dakwah, yaitu mengajak kepada pendengarnya
untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya. Ini semua didapatkan dari hasil
lxi
penganalisaan dari lagu-lagu tersebut. Dari keempat lagu Ungu pada album Surga-
Mu lebih dominan menyampaikan pesan mengenai materi ajaran Aqidah, yang
dalam hal ini lebih banyak mengangkat tentang keAgungan Allah SWT.
Sedangkan materi pesan ibadah dan akhlak lebih sedikit, dalam hal ini materi
penyampaian tentang taubat dan puasa.
lxii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bermusik (lagu)
dapat dijadikan media dakwah sebagai penyampai pesan-pesan ajaran Islamiyah,
dari setiap syair lagu yang dilantunkan akan mudah dapat diterima dan lebih
mudah diingat untuk selalu diulang-ulang atau dinikmati. Dalam album Ungu
“SurgaMu” ini lagu-lagunya merupakan hasil perenungan panjang dari para
pencipta lagunya dan merupakan pengalaman perjalanan masa lalunya yang gelap,
yang mungkin juga pernah dialami oleh orang lain. Namun dari semua yang telah
diciptakan oleh Ungu Band bukan bermaksud untuk mengajarkan atau menggurui,
karena personil Ungu pun menyadari keadaan dirinya masih merasa kurang dalam
pengetahuan agama.
Pesan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu yang terdapat pada album
SurgaMu terdiri dari pesan Aqidah, Ibadah, dan Akhlak. keTiga pesan ini sangat
penting untuk disampaikan karena begitu mengena terhadap perjalanan kehidupan
di dunia tidak hanya berkaitan dengan hubungan keTuhanan (Habluminallah)
tetapi berhubungan juga dengan sesama manusia dan makhluk (Habluminannas)
agar hidup manusia di dunia tidak membawakan beban pada kehidupan
selanjutnya di akhirat.
lxiii
Karena setelah kehidupan di dunia ini masih ada kehidupan lagi yang
merupakan kehidupan untuk mempertanggung jawabkan kehidupan semasa hidup
di dunia.
B. Saran-Saran
1. Kepada pencipta lagu diharap dapat mengaplikasikan apa yang telah
diciptakan dan disampaikan kepada penikmatnya dalam kesehariannya.
2. Kepada seluruh jajaran Ungu (management, crew dan personil) agar
lebih aktif meningkatkan hasil-hasil karyanya.
3. Kepada para praktisi Dakwah ; Da’I, Penulis, Musisi Islam, Seniman,
dan sebagainya untuk jangan ragu menampilkan atau menciptakan
yang segar dalam menyampaikan pesan ajaran Islamiyah melalui
karya-karyanya.
4. Kepada Mahasiswa/I UIN Jakarta khususnya jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam untuk lebih kreatif dalam mengemas cara
penyampaian dan isi pesan dakwah yang akan disampaikan, agar
masyarakat pada umumnya lebih menyukai dan tertarik kepada sesuatu
yang baru dan menarik.
lxiv
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Amrullah. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yoyakarta: PLP2M,
1985), Cet. ke-2.
Ahmad, Mahmud. Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2002), Cet.
Ke-1.
Al-Baghdadi, Abdurrahman. Seni Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Gema Insani
Pers, 1993) Cet. Ke-1.
Amin, Jum’ah & Abdul Azis, Fiqh Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah
Islam, (Solo: Citra Islami Press 1997), Cet. ke-I.
Arifin, H. M. Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bumi Askara, 1997), Cet. ke-4.
Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. ke-1.
Bookmagz Ungu, Hot Spot, (Jakarta: Trinity Optima Production “Trinity Artist
Management”, Maret 2007).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:
Bina Aksara, 1986).
………. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999).
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1997), Jilid 2, Cet. Ke-4.
Djatmika, Rahmat. Ilmu Akhlak, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992).
Efendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1994).
………. Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), Cet.
ke-2.
Gazilba, Sidi. Islam dan Kesenian, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1998) Cet. Ke-I.
Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet. Ke-I.
Hasanudin, A.H. Retorika Dakwah dan Publisistik Dalam Kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), Cet. ke-2.
Hadi, Sutrino. Metodologi Reserch II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas
Psikologi UGM, 1990).
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN
Jakarat Press, 2006).
lxv
Mahfudh, Sahal. Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta: LKIS, 1994) Cet. Ke-3.
Ma’luf, Luis. Kamus Al-Munjid, (Beirut: Al Maktabah Al-Katukiyyah, 1986).
Muriah, Siti. Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,
2000) Cet. Ke-I.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002).
Qardhawi, Yusuf . Islam Bicara Seni, (Solo: Era Intermedia, 2000), Cet. Ke-II.
…………. Fiqih Musik dan Lagu (Bandung: Mujahid, 2001), Cet.1.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-11.
Saleh, Abdul Rosyad. Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986),
Cet. ke-2.
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1998), Cet. ke-17.
………… Wawasan Al-Qur an, (Bandung: Mizan, 1996).
………… Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung: Mizan, 1999).
Soejono, dan H. Abdurrahman. Metode Penelitian Suatu Pengantar dan
Penerapan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), Cet. Ke-1.
Syukur, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,
1983), Cet. Ke-1.
Tim Dirasat Islamiah Universitas Islam Jakarta, Akhlak Ijtimaiyyah, (Jakarta: PT.
Pamator, 1998).
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-4.
Tim Penulis, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis, dan Desertasi ),
(Jakarta, Ceqda, 2007).
Wajidi, Farid. Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, (Terj), (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 1993).
Ya’kub, Hamzah. Publisistik Islam: Tehnik Dakwah dan Leadership, (Bandung:
Diponegoro, 1998).
Yunus, Mahmud. Kamus Arab - Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung, 1970).
lxvi
Zaidan, Abdul Karim. Dasar-dasar Ilmu Dakwah 2, (Jakarta: Media Dakwah,
1984), Cet. ke-2.
Situs Internet :
http://www.suaramerdeka.com/harian/0609/30/bud02.htm
http://www.unguband.com/forum/news_ungu_award.htm