Download - Instalasi Windows 2000

5/12/2018 Instalasi Windows 2000 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/instalasi-windows-2000 1/41

A. INSTALASI SERVER

1. Instalasi Windows 2000 Server

Gambar 1 Tampilan Instalasi Windows 200 Server

Gambar di atas adalah tampilan awal pada saat instalasi dijalankan.

Proses ini adalah proses upload file-file instalasi dari CD installer ke

memori komputer. Tunggu hingga semua file ter upload ke memori.

Gambar 2 Tampilan Welcome to Setup



Setelah semua file selesai diupload, akan muncul tampilan

Welcome to Setup yang menyediakan beberapa pilihan. Tekan ‘Enter’

jika ingin melakukan instalasi, atau tekan ‘R’ untuk proses perbaikan

system dengan menggunakan console atau ‘F3’ untuk keluar dari

instalasi.

Gambar 3 Tampilan Konfirmasi Sistem

Tampilan ini menjelaskan konfirmasi penentuan penggunaan harddisk

yang akan diinstal. Jika harddisk baru atau sudah terformat bisa memilih

‘C’ untuk melanjutkan instalasi. Jika didalam harddisk sudah ada system

yang tidak kompatibel dengan windows 2000, jika dilanjutkan instalasi

akan menghapus system yang sudah ada.



Gambar 4 Tampilan Lisensi Windows 2000

Tampilan ini memuat lisensi untuk End User, tekan ‘F8’ jika menyetujui

lisensinya atau ‘ESC’ jika tidak setuju dengan lisensi.

Gambar 5Tampilan Pembuatan Partisi

Gambar 5 menjelaskan partisi yang ada di dalam harddisk. Bila ingin

meneruskan instalasi dengan partisi yang ada, tekan ‘ENTER’.Jika ingin

membuat partisi yang baru tekan ‘C’ atau tekan ‘F3’ untuk keluar.



Gambar 6 Tampilan Format Partisi

Pilih format partisi dengan NTFS file system kemudian tekan ‘ENTER’

atau ‘ESC’ untuk keluar. Selanjutnya akan terjadi proses format harddisk.

Setelah selesai akan muncul tampilan proses copi files dari CD Installer

ke harddisk, seperti pada tampilan gambar di bawah ini.

Gambar 7 Tampilan Copying File



Gambar 8 Tampilan Selesai Copi File

Untuk melanjutkan proses instalasi system harus di restart.

.

Gambar 9 Tampilan Start up

Gambar 9 menunjukkan tampilan awal ( start up ) setelah system restart.



Gambar 10 Tampilan Start up

Gambar 11 Tampilan Setup Wizard



Gambar 12 Tampilan Installing Devices

Pada proses ini terjadi pendeteksian peralatan ( hardware ) dan driver

yang ada pada komputer yang dipakai.

Gambar 13 Tampilan Regional Setting



Regional setting adalah proses pemilihan setting sesuai dengan aturan

Negara yang dipilih termasuk penggunaan standart keyboard yang

dipakai. Untuk defaultnya dipakai setting United Stated (USA).

Gambar 14 Tampilan Personalize Your Software

Masukkan nama user yang akan memakai dan kelompok ( organisasi )

nya.

server

STEKOM



Gambar 15 Tampilan Licensing Mode

Pilih jenis dan banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per

server berarti dihitung berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi

ke server. Sedangkan lisensi per seat mengharuskan tiap klien untuk

memiliki license, yang dapat digunakan untuk mengakses server

manapun. Untuk latihan, pilihlah per Server dan isikan jumlah koneksi =

20 klien.



Gambar 16 Tampilan Computer Name and Password Administrator

Langkah berikutnya adalah mengisikan nama komputer. Nama

tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi komputer di dalam

LABSERVER sebagai nama server.

Isikan password untuk account Administrator. Pastikan mengisikan

password yang cukup baik, karena account tersebut merupakan

administrator dengan hak tertinggi dalam jaringan.

labserver



Gambar 17 Tampilan Windows 2000 Components

Tampilan dialog pilihan service yang akan diinstall. Dapat dipilih

jenis service yang akan disediakan server tersebut, misalnya IIS (web

server), DNS Server, maupun DHCP server.

Gambar 18 Tampilan Date and Time Setup



Langkah selanjutnya pemilihan zona waktu ( pilih GMT +07:00 ),

pengubahan tanggal dan jam sesuai dengan kondisi setempat.

Gambar 19 Tampilan Pendeteksian Peralatan Jaringan

Gambar 20 Tampilan Network Settings



Selanjutnya tampil pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih

‘Typical’ untuk setting default atau ‘Custom’ untuk menampilkan dialog

konfigurasi jaringan.

Gambar 21 Tampilan Workgroup or Computer Domain

Tampil dialog Workgroup dan Domain, yang menanyakan

kedudukan server tersebut di dalam jaringan. Tekan ‘Next’ saja untuk

melanjutkan instalasi.

Gambar 22 Tampilan Installing Components



Gambar 23 Tampilan Performing Final Task

Tunggu proses instalasi terakhir berjalan sampai selesai.

Gambar 24 Tampilan Completing the Windows 2000 Setup Wizard



Proses instalasi windows 2000 server sudah selesai. Sistem akan

restar secara otomatis. Keluarkan dahulu CD installer dari CDROM

player.

Gambar 25 Tampilan Log on Windows

Masukkan username administrator dan password sesuai dengan

sudah diisikan pada saat instalasi.

2. Pembuatan IP Addres Server

Sebelum windows 2000 server digunakan untuk koneksi jaringan harus

di set dulu IP Addressnya. Caranya, masuk ke dalam control panel

pilih network and dial up networking seperti gambar di bawah ini.

Gambar 26 Tampilan Control Panel



Klik dua kali icon network and dial up connection hingga muncul

gambar seperti di bawah.

Gambar 27 Tampilan Daftar Network Connection

Klik kanan Local Area Network kemudian pilih properties.

Gambar 28 Tampilan Local Area Connection Properties

Pilih Internet Protocol ( TCP/IP ) kemudian klik properties, hingga

ada tampilan seperti gambar di bawah ini.



Gambar 29 Tampilan TCP / IP Properties

Pilih use the following IP address kemudian isikan IP address

192.168.0.1 dan subnet 255.255.255.0, sedangkan untuk yang lain

dikosongkan saja. Setelah itu pilih OK untuk penyimpanan.

3. Pembuatan Active Directory Service

Member Server bersifat stand alone sehingga tidak dapat

digunakan untuk mengatur konfigurasi jaringan. Biasanya Member

Server menginduk ke DC ( Domain controller) untuk memberikan

service jaringan tertentu. Untuk menaikkan statusnya dari Member

Server ke DC kita harus setting dahulu. Pilih start- run lalu ketikkan

perintah seperti gambar di bawah ini.



Gambar 30 Tampilan perintah DCPROMO

Gambar 31 Tampilan Installation Wizard

Klik next untuk memulai setting active directory service.



Gambar 32 Tampilan Domain Controller Type

Tampil Dialog type Domain Controller, pilih Domain Controller

For A New Domain. Apabila menginstal DC tambahan dalam sebuah

Domain, aktifkan option ke-2.

Gambar 33 Tampilan Create Tree on Child Domain



Berikutnya tampil pilihan untuk menentukan jenis domain yang

dibuat. Aktifkan Create A New Domain Tree untuk membuat Domain

pertama dalam jaringan.

Gambar 34 Tampilan Create or Join Forest

Pilih Create A New Forest Of Domain Trees pada dialog Join

Forest. Domain yang dibuat adalah level tertinggi dalam Forest baru.

Gambar 35 Tampilan Create Tree or Child Domain



Pilih Create A New Domain Trees pada dialog Create Tree or Child

Domain.

Gambar 36 Tampilan New Domain Name

Isikan nama Domain sesuai organisasi, Gunakan Full Qualified

Domain Name sesuai peraturan Internic. Dapat juga menggunakan

Domain yang sudah terdaftar resmi, atau domain fiktif dengan nama

tertentu yang dikehendaki. Apabila akan mempublish jaringan ke internet,sebaiknya digunakan nama Domain yang telah terdaftar.

Gambar 37 Tampilan NetBIOS Domain Name

server

server



Langkah selanjutnya adalah menentukan NETBIOS Name untuk

Domain tersebut. Hal ini digunakan untuk mendukung OS sebelum

Windows 2000 seperti Win98 dan Win NT yang menggunakan

NETBIOS untuk meresolve nama host di jaringan.

Gambar 38 Tampilan Database and Log Location

Tentukan lokasi penyimpanan data Active Directory, yaitu data log,

system volume, dan Active Directory Database.

Gambar 39 Tampilan Shared System Volume



Gambar 40 Tampilan Configurasi DNS

Proses instalasi dilanjutkan dengan mengecek keberadaan DNS

Server di dalam jaringan. Apabila tidak terdapat DNS Server maka

Windows 2000 akan meminta konfirmasi untuk menginstal DNS Server

di DC tersebut. Pilih pilihan kedua saja untuk melewati setting DNS.

Gambar 41 Tampilan Permissions



Gambar 43 Tampilan Administration Password

Isikan password administrator yang digunakan untuk masuk ke

Active Directori Service.

Gambar 44 Tampilan Summary

Tampilan ini merupakan ringkasan hasil instalasi Active directory

Service.



Gambar 45 Tampilan Proses Configuring ADS

Gambar 46 Tampilan Completing Installation Wizard

Tunggu sampai proses instalasi selesai, instalasi dilanjutkan dengan

booting ulang.

Lakukan login ke DC sebagai Administrator, setelah Active

Directory terpasang akan terlihat beberapa menu tambahan di bagian

Administrative Tools, antara lain Active Directory Users and Computers



yang merupakan menu utama untuk konfigurasi user, group dan security

jaringan.

Gambar 47 Tampilan Log on dengan Domain

4. Pembuatan User Account

Untuk membuat user account harus masuk dulu ke management console

yaitu sebuah fitur yang digunakan untuk mengatur user dan security

dalam server. Ketikkan perintah seperti tampak pada gambar di bawah

ini.

Gambar 48 Perintah Management Console



Selanjutnya akan muncul halaman seperti terlihat di gambar 4.50 di bawah ini.

Untuk menambahkan snap in pilih Console – Add/Remove Snap-in.

Gambar 49 Halaman Management Console

Gambar 50 Pemilihan Snap In

Pilihan snap in disesuaikan dengan fitur apa saja yang akan ditampilkan dimanagent console. Misalnya Active Directory Users and Computers yang

digunakan untuk mengatur user dan computer yang terhubung ke server.



Setelah pemilihan snap in selesai dilanjutkan dengan pembuatan

organizational unit dan user.

Gambar 51 Pembuatan Organizational Unit

Kemudian diikuti dengan pembuatan user seperti gambar di bawah ini.

Gambar 52 Pembuatan User Account



Masukkan nama user account dan user logon yang diinginkan.

Gambar 4.54 Pembuatan User Logon

Masukkan password dan konfirmasinya. Centang pilihan password never

expired supaya password tidak kedaluwarsa.

Gambar 53 Pengisian Password



Gambar 54 Ringkasan Informasi User Account

Tekan finish untuk menyimpan user account yang telah dibuat.Langkah

selanjutnya adalah membuat home base untuk menyimpan data di dalam

server. Lakukan langkah-langkah berikut.

Gambar 55 Pembuatan Folder Sharing

Buat folder sharing seperti gambar 4.57 di atas di drive selain yang digunakan

untuk system. Kemudian masuk lagi ke management console, klik kanan user

yang akan dilengkapi informasinya, pilih properties, seperti terlihat pada

gambar di bawah ini.



Gambar 56 Properties User

Kemudian pilih tab menu profile, lakukan seperti tampak pada gambar di

bawah ini.

Gambar 57 Pembuatan Home Base

Jika langkah ini berhasil akan terbentuk sebuah folder dengan nama yang

sama seperti user account pada folder yang dituju. Kemudian atur security

folder untuk membatasi acces user.

labserver



Gambar 58 Pengaturan Sharing

Gambar 59 Penambahan User

Untuk menambahkan user yang bisa mengakses folder sharing, pilih tombol

Add, yang diteruskan dengan pemilihan user atau group diinginkan.



Gambar 60 Pemilihan User

Atur otoritas user sesuai dengan hak dan wewenang masing-masing user atau

group

.

Gambar 61 Pembatasan Access User



B. KONEKSI CLIENT KE SERVER

1. Setting IP Address

Untuk menghubungkan computer klien ke server langkah pertama yang

harus dilakukan adalah mengisikan IP Address klien. Caranya, masuk ke

control panel pilih icon network connection lalu klik kanan pilih open.

Gambar 62 Icon Network di Control Panel

Pilih icon Local Area Network kemudian klik kanan pilih properties seperti


Gambar 63 Masuk Properties LAN



Gambar 64 Properties LAN

Pada properties LAN aktifkan pilihan Internet Ptotocol ( TCP/IP ) kemudian

pilih properties. Selanjutnya masukkan IP Address yang sesuai seperti gambar

di bawah ini. Setelah selesai pilih tombol OK.

Gambar 65 TCP/IP Properties



2. Koneksi ke Domain

Untuk bisa menerapkan aturan yang telah dibuat di server klien yang

terhubung ke server harus dirubah member of nya ke domain server. Untuk

merubah domain dpat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 66 Icon system

Pilih icon system pada control panel, kemudian pilih tab menu computer name.

Untuk merubah domain pilih tombol Change,

Gambar 67 System Properties



Gambar 68 Computer Name Change

Ubah nama computer jika perlu dan isikan domain sesuai dengan nama server.

Jika tidak ada masalah dengan jaringan akan muncul tampilan untuk

memasukkan username dan password administrator, seperti gambar di bawah

ini.

Gambar 69 Pengisian User Administrator

Untuk melihat perubahan yang sudah dilakukan system harus di restart terlebih

dahulu.



PEMBUATAN LOGIN SCRIPT

Langkah pertama dalam membuat login script adalah menentukan folder yang akan di

share selain folder yang digunakan untuk home directory, seperti terlihat pada


Gambar 70 Folder yang di share untuk mapping

Kemudian buat file dengan notepad yaitu guru.bat dan siswa.bat yang disimpan pada

folder Winnt\\sysvol\domain\scripts.

Gambar 71 Pembuatan Login Script untuk Guru



Gambar 72 Folder Penyimpanan File untuk Login Script

Dengan langkah yang sama buat login script untuk siswa yang diberi nama siswa.bat.

Gambar 73 Login Script untuk Siswa

Setelah selesai pembuatan login script diikuti dengan penempatan file tersebut ke

masing-masing properties user yang sudah dibuat.



Gambar 74 Pemilihan User untuk Group Guru

Gambar 75 Penempatan Login Script untuk Group Guru

labserver



Gambar 76 Pemilihan User untuk Group Siswa

Gambar 77 Penempatan Login Script untuk Group Siswa

labserver

Download - Instalasi Windows 2000

Top Related