INFRASTRUKTUR MEGA PROJECTPEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA
Disampaikan Oleh
Wakil Menteri Pekerjaan Umum
Disampaikan padaSeminar & Forum Strategic Region & Sunda Strait Bridge DevelopmentSabtu, 29 Juni 2013, Bandung
Pembahasan
1. Prakata
2. Kebijakan Nasional terhadap pengembangan Kawasan StrategisSelat Sunda
3. Kronologis Persiapan Pembangunan Jembatan Selat Sunda.
4. Konsep Pengembangan Kawasan Strategis Selat Sunda
5. Penyiapan Proyek Pengembangan Kawasan Strategis danInfrastruktur Selat Sunda.
KEBIJAKAN NASIONALTERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS SELAT SUNDA
• Pengembangan Koridor MP3EI Koridor
Sumatera“Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional”
• Perpress 86 Tahun 2011
“Infrastruktur Selat Sunda meliputi Jembatantol, jalan kereta api, utilitas, sistem navigasipelayaran dan infrastruktur lainnya termasukenergi terbarukan yang terintegrasimmenghubungkan P. Jawa dan Sumatera”
Sumber: Kemenko Perekonomian
• Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional“Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyaipengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.”
KRONOLOGIS PERSIAPAN PEMBANGUNANJEMBATAN SELAT SUNDA
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS SELAT SUNDA
PROVINSI BANTEN
KEP PanimbangWisata bahari dengan jangkauan pelayanannasional dan internasional
KEP Bojonegara – CilegonIndustri pergudangan dan distribusi denganjangkauan pelayanan nasional
KEP SerangPerdagangan Jasa Budaya dan Pariwisata
KEP MajaPermukiman skala besar serta perdagangan jasa di wilayah sekitarnya
PROVINSI LAMPUNG
KEP Lampung SelatanProduksi pertanian, perkebunan, pariwisata danindustri pengolahan hasil pertanian sertaperkebunan dengan jangkauan pelayanan nasional
KEP Lampung Timur – Lampung TengahProduksi pertanian, perkebunan, pariwisata, industri dengan jangkauan pelayanan nasional daninternasional
KEP Bandarlampung - MetroPusat pemasaran dan distribusi bagi wilayahsekitarnya
KEP Pringsewu - PesawaranProduksi hasil pertanian dan industri pengolahanhasil pertanian
• Kawasan Strategis Selat Sunda merupakan Kawasan Strategis Nasional (PP
26/2008 tentang RTRWN) dan tertuang dalam Perpres 32/2011 tentang MP3EI
2011-2025.
• Pemerintah telah memetakan 8 Kawasan Ekonomi Potensial (KEP)
1
2
3
4
5
6
7
8
6
7
7
8
8
5
5
2
3
3
1
4
1
ILUSTRASI KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS SELAT SUNDA (IDENTIFIKASI KAWASAN POTENSIAL)
STRATEGI
LAMPUNG• Memanfaatkan energi lokal
dan sumber daya alam• Kota industri yang terintegrasi
dengan pembangunan JSS• Meningkatkan kapasitas
jaringan listrik dan pasokan air
BANTEN• Kota PINTAR dan ramah
lingkungan• Menurunkan beban listrik• Industri yang ramah
lingkungan
MANFAAT• Mengembangkan kawasan ekonomi baru
• Mempercepat perkembangan Pulau Sumatera• Mengurangi sentralisasi ekonomi di Pulau Jawa
• Menciptakan kesempatan kerja
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA
JEMBATAN SELAT SUNDA• Menghubungkan Lampung
dan Banten sebagai satukawasan yang terintegrasi
• Memaksimalkan local contentuntuk pembangunanjembatan
• Transfer teknologipembangunan jembatan & manajemen proyek skala besar
MANFAAT PROYEK BAGI EKONOMI DOMESTIK
Investasi akan berpengaruh terhadap ekonomi domestik secara signifikan
KSISS
Pengaruh
Langsung
Terhadap Ekonomi
Pengaruh
Tidak Langsung
Terhadap Ekonomi
Imbas dari
Pengaruh Ekonomi
(sebagian besar setelah Penyelesaian)
Pengembangan kawasan dan Pembangunan
Infrastruktur
Meliputi, Jembatan Selat Sunda, Jalan Kereta Api, dsb
• Pembangunannya melibatkan kontraktor / tenaga ahli
baik internasional maupun nasional.
• Supplier material, tambang galian (kerikil, pasir,
semen), aspal
• Sistem Teknologi Informasi
• Peralatan Berat
• Pinjaman domestik dan pasar modal
• Alih Teknologi
• Sektor pangan dan retail
• Akomodasi
• Pendidikan dan Pelatihan
• Pinjaman domestik dan pasar modal
• Alih Teknologi
• Sektor pangan dan retail
• Akomodasi
• Pendidikan dan Pelatihan
BATHIMETRI SELAT SUNDABathimetri & Sub Bottom Profiling
P.Sumatera P.Jawa1.79 km0.85 km
• Dengan asumsi lebar jembatan adalah 100 m, dankedalaman pondasi -80m, maka panjang bentang jembatanultra panjang adalah 0,85 km di sisi Sumatera dan 1,79 kmdi sisi Jawa
• Interpretasi awal hasil survey Sub-Bottom Profiling SelatSunda menunjukan bahwa akibat arus yang kuat telahterjadi penggerusan sedimen di dasar Selat Sundasehingga dasar laut berupa batuan keras
• Akibat dasar laut yang berupa batuan perlu metodakonstruksi pondasi JSS yang dapat mengakomodasipondasi bor pada batuan
• Untuk memastikan kondisi dasar Selat Sunda diperlukansurvey geoteknik
TRASE DAN KONSEP DESAIN JEMBATAN SELAT SUNDA
Rute Jembatan Selat Sunda telah mempertimbangkan aspek :1.Tata Guna Lahan di Anyer dan Lampung2.Struktur di Sangiang (Area Konservasi)3.Menghindari Sesar Sukadana – G. Gede dan Sesar Rajabasa - Danau
I N D O N E S I A
UU
I N D O N E S I A
UU
2.2-2.5 m 2.2-2.5 m
4. Optimalisasi jumlah dan bentang jembatan suspensi5. Rute yang paling efisien dari segi jarak
Alternatif 2
Sesar
Pelabuhan Bakauheni
Area Industri
Pulau Sangiang
Sesar
ALKI
Palung
Palung
Pelabuhan Merak
Alternatif 1
Ilustrasi Konstruksi Pembangunan Jembatan Sejenis JSSJembatan Utama
Toyoshima Bridge, Lifting Weight 900 ton, Lifting Height 100 meter
Akashi Kaikyo Bridge, Lifting Weight 2.900 ton, lifting Height 82 meter
Ilustrasi Konstruksi pembangunan Sejenis JSS Jembatan Viaduct
Balance Cantilever PracetakTotal
Balance
Cantilever
Segmental
Pracetak
Confiderationbridge canada
Svanen heavy lift vessel , Lifting
weight, 8.700 ton
Ilustrasi Konstruksi pembangunan Sejenis JSS Pondasi Jembatan
Pneumatic Caisson(mak. 70 m)
Laying-down Caisson(mak. 60 m)
Concrete deep water Surface(200 – 300 m)
RION-ANTIRIONtype
(200 – 300 m)
P.Jawa P.Sumatera
A B
VULKANOLOGI DAN KEGEMPAAN
Gunung Anak Krakatau
Keterangan :KRB I : Potensi hujan abu dan
kemungkinan lontaran batu(pijar)
KRB II : Potensi terlanda aliran lava, kemungkinan aliran awanpanas, lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat
KRB III : Sering terlanda aliran lava, gas beracun, aliran awan panas, lontaran batu (pijar) dan hujanabu lebat
• Kegiatan vulkanik G. Anak Krakatau sejak lahir 11 Juni 1930 – tahun 2011, telah terjadi lebih dari 100 kali letusan bersifat eksplosif/efusif dengan waktu istirahat beberapa bulan – 8 tahun.
• Dengan kondisi selang antar dua letusan yang relatif pendek (kurang dari 10 tahun), maka
kecil kemungkinan akan terjadi akumulasi energi yang besarsehingga kecil kemungkinan akan terjadi letusan yang besar. Dengan tidak adanya letusan besar maka kecil kemungkinan ataudapat dikesampingkan akan terjadinya tsunami akibat letusan G. Anak Krakatau.
Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung AnakKrakatau di atas, dapat disimpulkan bahwa Jembatan SelatSunda yang terletak 50 km dari pusat Gunung Anak Krakatauadalah aman.
Dr. Surono
16/04/2008 April 2009 Februari 2011
• Dampak NegatifBahaya Langsung : terjadi pada saat letusan (lava, awan panas, jatuhan piroklastik/bom, lahar letusan dan gas beracun)Bahaya tidak langsung : terjadi setelah letusan (lahar hujan, kelaparan akibat rusaknya lahan pertanian/perkebunan/perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas racun
8 km
Berdasarkan Kajian Binamarga, 2012, didapatkan lokasi-lokasi yang teridentifikasi sesar. Sesar-sesar ini berada dalam radius 200 km dari lokasi JSS dan masih dalam keadaan aman, antara lain Sesar Sunda, Sesar Semangko, Sesar Kumering, dan Sesar Cimandiri.
Kegempaan
ESTIMASI VOLUME KEBUTUHAN MATERIAL PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA
NO KOMPONEN PEKERJAAN VOLUME SATUAN
1 Gelagar box beton 291.600 m3
2 Dek beton 42.900 m3
3 Pilar jembatan 169.850 m3
4 Kepala pilar jembatan 112.085 m3
5 Pile cap 420.638 m3
6 Tiang bor diameter 2,4 m 737.450 m
7 Perkerasan, drainese 1.001.520 m2
Sumber : Pra-FS Jembatan Selat Sunda (PT. BSM, 2009)
Jembatan ViaductJembatan Ultra Panjang
NO KOMPONEN PEKERJAAN VOLUME SATUAN
1 Pilon baja 139.800 ton
2 Kabel utama 176.864 ton
3 Kabel penggantun 8.810 ton
4 Glagar box baja 145.920 ton
5 Bagian struktur kaison untuk pylon
1.925.316 m3
6 Bagian pengisi kaison untuk pylon
1.005.092 m3
7 Blok angkur 462.488 m3
8 Bagian struktur kasison untuk blok angkur
1.274.597 m3
9 Bagian pengisi kaison untuk blok angkur
951.003 m3
10 Perkerasan, drainase 430.160 m2
11 SHMS 2 unit
QUARY TERDEKAT LOKASI JSS
Total kebutuhan beton = 8,1 juta m3Total kebutuhan baja = 472 ribu ton
Penutup1. Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat
Sunda, merupakan skala besar dan kompleks yang membutuhkan penanganan yang menyeluruh dan terpadu.
2. Pembangunan Jembatan Selat Sunda memberikan manfaat bagi perkembangan IPTEK di Indonesia karena dalam prosesnya terjadi transfer teknologi dan learn know how dari international expert.
3. Pembangunan KSISS memerlukan dukungan investasiswasta dengan disertai dukungan pemerintah, peraturanperundangan, political will dan perkuatan kelembagaan