INDONESIA PADA MASAINDONESIA PADA MASADEMOKRASI LIBERAL (1949 DEMOKRASI LIBERAL (1949
– 1959)– 1959)
a.a. Dalam bidang politikDalam bidang politik
b.b. Dalam bidang ekonomiDalam bidang ekonomi
c.c. Dalam bidang sosial budayaDalam bidang sosial budaya
a. Dalam bidang Politika. Dalam bidang Politik
Sistem Pemerintahan ParlementerSistem Pemerintahan Parlementer
Menteri – menteri bertanggungjawab Menteri – menteri bertanggungjawab kepada Perdana Menterikepada Perdana Menteri
Memiliki partai oposisiMemiliki partai oposisi
UUDS 1950UUDS 1950
Kabinet NatsirKabinet Natsir
Kabinet koalisiKabinet koalisi
Prokernya : pProkernya : penanggulangan masalah enanggulangan masalah keamanan,penyempurnaan susunan keamanan,penyempurnaan susunan pemerintahan dan angkatan pemerintahan dan angkatan perang,penyelesaian masalah Irian Barat, perang,penyelesaian masalah Irian Barat, memperkuat ekonomimemperkuat ekonomi
Diganti krn gagal dlm perjuangan Irba, Diganti krn gagal dlm perjuangan Irba, mosi tidak percaya dari Hadikusumo mosi tidak percaya dari Hadikusumo mengenai PP No. 39mengenai PP No. 39
Kabinet SukimanKabinet Sukiman
* nasionalisasi de javasche Bank* nasionalisasi de javasche Bank
* * menjaga keamanan,kemakmuran menjaga keamanan,kemakmuran rakyat,penyelenggaraan Pemilu secepatnya,politik rakyat,penyelenggaraan Pemilu secepatnya,politik bebas aktif,penyelesaian Irian Baratbebas aktif,penyelesaian Irian Barat
* pelepasan 950 tapol* pelepasan 950 tapol
* penumpasan PKI dan faham komunis* penumpasan PKI dan faham komunis
* diganti krn :* diganti krn :
- Penandatanganan MSA- Penandatanganan MSA
- gagal dlm pembebasan Irba- gagal dlm pembebasan Irba
Kabinet WilopoKabinet Wilopo
Prokernya : politik luar negeri bebas aktifProkernya : politik luar negeri bebas aktif
Diganti karena :Diganti karena :
Gerakan separatisGerakan separatis
Peristiwa 17 Oktober 1952Peristiwa 17 Oktober 1952
Peristiwa Tanjung MorawaPeristiwa Tanjung Morawa
Kabinet Ali Sastroamidjoyo IKabinet Ali Sastroamidjoyo I
Kabinet KoalisiKabinet Koalisi
Pembentukan Panitia Pemilu PusatPembentukan Panitia Pemilu Pusat
Menetapkan tgl pelaksanaan pemiluMenetapkan tgl pelaksanaan pemilu
Pelaksanaan KAAPelaksanaan KAA
Pengangkatan menhan Iwa Pengangkatan menhan Iwa KusumasumantriKusumasumantri
Pertentangan sipil dan militerPertentangan sipil dan militer
Kabinet Burhanuddin HarahapKabinet Burhanuddin Harahap
PePepenyelenggaraan penyelenggaraan pemilu I untuk DPR pemilu I untuk DPR dan Konstituantedan Konstituante
Pengendalian inflasiPengendalian inflasi
Bubar karena menyerahkan mandatnya Bubar karena menyerahkan mandatnya kepada pemerintahkepada pemerintah
Kabinet Ali Sastroamidjoyo IIKabinet Ali Sastroamidjoyo II
Perjuangan IrbaPerjuangan Irba
Pembentukan daerah otonomPembentukan daerah otonom
Memperbaiki perekonomian negaraMemperbaiki perekonomian negara
Politik Bebas AktifPolitik Bebas Aktif
Pembatalan KMBPembatalan KMB
Bubar karena gerakan separis Bubar karena gerakan separis didaerah,perbedaan pendapat antara TNI didaerah,perbedaan pendapat antara TNI dgn Masyumidgn Masyumi
Kabinet DjuandaKabinet Djuanda
Panca Karya/kerjaPanca Karya/kerja
Pembentukan dewan NasionalPembentukan dewan Nasional
Normalisasi hub. dgn MalaysiaNormalisasi hub. dgn Malaysia
Pembatalan KMBPembatalan KMB
Pengembalian IrbaPengembalian Irba
Mempercepat pembangunanMempercepat pembangunan
Bubar karena dikeluarkannya Bubar karena dikeluarkannya dekrit/konsepsi presidendekrit/konsepsi presiden
PERDANA MENTERIPERDANA MENTERI
M. NatsirAli Sastroamidjoyo
Perdana menteriPerdana menteri
Burhanuddin Harahap Djuanda Kartawidjaya
Perdana menteriPerdana menteri
Sukiman Wilopo
PEMILU 1955PEMILU 1955
Dilaksanakan 2 xDilaksanakan 2 x
Pemilu I memilih anggota DPRPemilu I memilih anggota DPR
Pemilu II memilih anggota KonstituantePemilu II memilih anggota Konstituante
Hasil : PNI, Masyumi, NU, PKIHasil : PNI, Masyumi, NU, PKI
Dekrit Presiden 5 Juli 1959Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Kegagalan konstituante menyusun UUDKegagalan konstituante menyusun UUD
Isi : dibubarkan konstituante,berlaku Isi : dibubarkan konstituante,berlaku kembali UUD ‘45,tidak berlaku UUDS,kembali UUD ‘45,tidak berlaku UUDS,pembentukan DPAS dan MPRSpembentukan DPAS dan MPRS
Akibat : peralihan dari demokrasi liberal ke Akibat : peralihan dari demokrasi liberal ke demokrasi terpimpindemokrasi terpimpin
b.Bidang Ekonomib.Bidang Ekonomi
UU No. 19 tahun 1945UU No. 19 tahun 1945 mengenai nilai tukar mata uang ORImengenai nilai tukar mata uang ORI• 1 Oktober 19461 Oktober 1946 Uang kertas baru ORIUang kertas baru ORI• Perpu No. 2 tahun 1946Perpu No. 2 tahun 1946
Pendirian BNI sebagai bank sirkulasiPendirian BNI sebagai bank sirkulasi• Sistem ekonomi Gerakan Benteng/Soemitro Sistem ekonomi Gerakan Benteng/Soemitro
DjoyohadikusumoDjoyohadikusumo• Sistem ekonomi Ali Baba/Iskaq CokrohadisuryoSistem ekonomi Ali Baba/Iskaq Cokrohadisuryo
Ekonom Indonesia dan Ekonom Indonesia dan programnyaprogramnya
Plan KasimoPlan Kasimo– Pemberian bantuan Pemberian bantuan
bagi para petani dan bagi para petani dan pemilik tanah.pemilik tanah.
– Perbaikan dalam Perbaikan dalam bidang pertanianbidang pertanian
I .J. Kasimo
EKONOM INDONESIA DAN EKONOM INDONESIA DAN PROGRAMNYAPROGRAMNYA
GUNTING GUNTING SYAFRUDIN SYAFRUDIN – Pemotongan nilai Pemotongan nilai
tukar rupiah,hingga tukar rupiah,hingga nilai tukarnya ½ nilai tukarnya ½
SYAFRUDIN PRAWIRANEGAR
A
Ekonom Indonesia dan Ekonom Indonesia dan programnyaprogramnya
Ekonomi Ali BabaEkonomi Ali Baba– Kerjasama ekonomi Kerjasama ekonomi
dan perdagangan dan perdagangan antara pengusaha antara pengusaha pribumi dengan pribumi dengan pengusaha Cinapengusaha Cina
Ekonom Indonesia dan Ekonom Indonesia dan programnyaprogramnya
Gerakan Benteng Gerakan Benteng – Bantuan Bantuan
kredit/pinjaman bagi kredit/pinjaman bagi pengusaha pengusaha
– Masyarakat/golongan Masyarakat/golongan pengusaha/pedagangpengusaha/pedagang
Soemitro Djoyohadikusumo
Sosial budaya pd masa Sosial budaya pd masa DDemokrasi liberalemokrasi liberal
Masuknya budaya Eropa dan USA Masuknya budaya Eropa dan USA (musik,makanan dan busana)(musik,makanan dan busana)
Kebebasan berpolitik dan berkreasiKebebasan berpolitik dan berkreasi
KABINET NATSIRKABINET NATSIR
KABINET SUKIMANKABINET SUKIMAN
KABINET WILOPOKABINET WILOPO
KABINET ALI KABINET ALI SASTROAMIDJOYO ISASTROAMIDJOYO I
(ALI – WONGSO)(ALI – WONGSO)
KABINET ALI KABINET ALI SASTROAMIDJOYO IISASTROAMIDJOYO II
KABINET KABINET DJUANDA/KARYA/ZAKEN DJUANDA/KARYA/ZAKEN
KABINETKABINET
DAMPAK POLEKSOSBUDDAMPAK POLEKSOSBUDPD DEMOKRASI LIBERALPD DEMOKRASI LIBERAL
PROKER TDK DPT DIJALANKAN DGN PROKER TDK DPT DIJALANKAN DGN BAIKBAIK
MASUKNYA BUDAYA ASINGMASUKNYA BUDAYA ASING
BANYAKNYA PENGANGGURANBANYAKNYA PENGANGGURAN
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin (1959 – 1967) (1959 – 1967)
Sentralisasi kekuasaanSentralisasi kekuasaan
Keppres No.2/1959, Tugas MPRS Keppres No.2/1959, Tugas MPRS menyusun GBHNmenyusun GBHN
Pembentukan kabinet kerjaPembentukan kabinet kerja
Semboyan Nasakom untuk mempersatukan Semboyan Nasakom untuk mempersatukan bangsa yang berbeda fahambangsa yang berbeda faham
Mempererat persatuan dan kesatuan Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dibentuk Resopimbangsa dibentuk Resopim
CiriCiriDasar negara USDEK Dasar negara USDEK
Penyatuan TNI & kepolisian dalam ABRIPenyatuan TNI & kepolisian dalam ABRI
Parpol dominan => PKIParpol dominan => PKI
Gelar presiden Paduka YM,Pemimpin Gelar presiden Paduka YM,Pemimpin besar revolusibesar revolusi
Pembubaran beberapa parpol spt Pembubaran beberapa parpol spt Masyumi,PSI,Murba,BPSMasyumi,PSI,Murba,BPS
Pembentukan Front NasionalPembentukan Front Nasional
POLITIKPOLITIKSistem pemerintahan presidensialSistem pemerintahan presidensial
Pembentukan kabinet kerjaPembentukan kabinet kerja
Kedudukan lembaga tinggi dan tertinggi Kedudukan lembaga tinggi dan tertinggi negara berada dibawah presidennegara berada dibawah presiden
Partai terkuat : PKIPartai terkuat : PKI
Bergabung dalam NEFOBergabung dalam NEFO
Hubungan diplomatik 5 negara, poros Hubungan diplomatik 5 negara, poros Jakarta – Peking – Phnompenh – Hanoi Jakarta – Peking – Phnompenh – Hanoi Pyongyang (IND – RRC – Vietnam Utara – Pyongyang (IND – RRC – Vietnam Utara – Kamboja – KORUT)Kamboja – KORUT)
PolitikPolitik
Melaksanakan politik mercusuar Melaksanakan politik mercusuar /mendirikan bangunan/gedung yg /mendirikan bangunan/gedung yg berukuran besar/spektakulerberukuran besar/spektakuler
Melaksanakan politik konfrontasi dengan Melaksanakan politik konfrontasi dengan Malaysia (Dwikora)Malaysia (Dwikora)
Politik luar negeri lebih cenderung pada Politik luar negeri lebih cenderung pada blok kiri/timur (NEFO/New Emerging blok kiri/timur (NEFO/New Emerging Force/persekutuan negara – negara yg Force/persekutuan negara – negara yg berfaham sosialis komunis)berfaham sosialis komunis)
EKONOMIEKONOMI
Ekonomi terpimpin,komando,terpusatEkonomi terpimpin,komando,terpusat
Sanering = pemotongan nilai tukar mata uang Sanering = pemotongan nilai tukar mata uang kertaskertas
Pembekuan simpanan nasabah bank mulai Rp Pembekuan simpanan nasabah bank mulai Rp 25.000 keatas25.000 keatas
Deklarasi ekonomiDeklarasi ekonomi
Membentuk DEPERNAS yang bertugas menyusun Membentuk DEPERNAS yang bertugas menyusun rancangan pembangunan semesta dengan pola 8 rancangan pembangunan semesta dengan pola 8 tahuntahun
DAMPAK POLEKSOSBUDDAMPAK POLEKSOSBUDPD DEMOKRASI TERPIMPINPD DEMOKRASI TERPIMPINKRISIS EKONOMIKRISIS EKONOMI
STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN NEGARA TERGANGGUNEGARA TERGANGGU
PERISTIWA G 30 SPERISTIWA G 30 S
BUDAYA EROPA /USA DILARANGBUDAYA EROPA /USA DILARANG
DAMPAK POLEKSOSBUDDAMPAK POLEKSOSBUDPD DEMOKRASI TERPIMPINPD DEMOKRASI TERPIMPINBUDAYA NASIONAL/DAERAH BUDAYA NASIONAL/DAERAH BERKEMBANG PESATBERKEMBANG PESAT
PRODUKSI BARANG /SENJATA DARI PRODUKSI BARANG /SENJATA DARI CHINA DAN RUSIA BANYAK MASUK CHINA DAN RUSIA BANYAK MASUK DI INDONESIADI INDONESIA
Perdana Menteri ketika Perdana Menteri ketika demokrasi terpimpindemokrasi terpimpin
Ali SastroamidjoyoBurhanuddin Harahap
Chaerul Saleh
Perdana Menteri ketika Perdana Menteri ketika demokrasi terpimpindemokrasi terpimpin
Johannes LeimenaDr. Johannes Leimena
Perdana Menteri ketika Perdana Menteri ketika demokrasi terpimpindemokrasi terpimpin
Dr. Soebandrio Dr. Soebandrio