Download - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
1/332
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEJURUAN
BAB IPENDAHULUAN
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
titik berat pembangunan dalam memasuki era globalisasi.
Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang mampu
memba!a manusia lepas dari berbagai keterbelengguan.Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia telah dituangkan dalam Undang"Undang No. #$ tahun
#$$% tentang &istem Pendidikan Pasal '' Ayat ' dan # yang
menekankan bah!a Pemerintah dan Pemerintah Daerah !a(ib
memberikan layanan dan kemudahan serta men(amin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap !arga
negara tanpa diskriminasi. Pada hakikatnya dalam sistempendidikan nasional setiap !arga masyarakat memiliki hak
dalam proses pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah.
Hal tersebut di(elaskan dalam Undang"Undang No. #$
tahun #$$% tentang &istem Pendidikan Nasional Pasal '# Ayat
'b bah!a setiap peserta didik pada tiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan
bakat minat dan kemampuannya. Pendekatan yang selama
ini dilakukan adalah )enderung lebih sentralistik baik dalam
proses penentuan kebi(akan maupun operasionalisasinya
sehingga memberi dampak terbatasnya ruang partisipasi dan
(uga menurunnya kreati*itas daerah. Pada akhirnya
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
2/332
kenyataan itu semakin memperburuk sistem pengelolaan
sekolah pada hampir seluruh (en(ang pendidikan yang adatermasuk pada tingkatan pendidikan ke(uruan yang
mengutamakan penyiapan sis!a untuk memasuki lapangan
ker(a serta mengembangkan sikap pro+esional ,PP #-'--$/. Di
samping itu se)ara nasional tertuang dalam Pasal '0 UU No.
#$#$$% tentang &istem Pendidikan Nasional yang
men(elaskan bah!a pendidikan ke(uruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk beker(a dalam bidang tertentu.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut kemudian
dikeluarkan 1eputusan 2endikbud Nomor $3-$'--# tentang
1er(asama &21 dengan Dunia Usaha dan Industri ,DUDI/ yang
bertu(uan meningkatkan kesesuaian program &21 dengan
kebutuhan dunia ker(a yang diusahakan dengan saling
menguntungkan dan dengan dasar kebi(akan 2endikbud
tersebut dirumuskan kebi(akan bersama antara 2endikbud
dan 1etua Umum 1adin dengan nomor $#45aU'--3 dan
nomor 63 1U7'--3 tanggal '5 Oktober '--3 tentang
Pembentukan Lembaga 1er(asama 8ingkat Pusat disebut
2a(elis Pendidikan 1e(uruan Nasional ,2P1N/ 8ingkat 9ilayah
disebut 2a(elis Pendidikan 1e(uruan Pro*insi ,2P1P/ dan
8ingkat &ekolah disebut 2a(elis &ekolah ,2&/. Berkaitan
dengan program kemitraan itulah +enomena yang ter(adi saat
ini adalah kurikulum &21 baik rumpun teknologi dan industri
maupun rumpun bisnis mana(emen sebagai bagian dari
mekanisme implementasi pendidikan sistem ganda kurang
lu!es dan sangat terstruktur. 8idak terkelolanya program
pendidikan ke(uruan dengan baik di samping masih relati+
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
3/332
kakunya sistem kurikulum yang dikembangkan oleh pihak
mana(emen &21 di Pro*insi 1alimantan 8imur menyebabkanter(adinya peningkatan (umlah pengangguran tiap tahun.
Hal ini se(alan dengan apa yang dikemukan oleh &uraydi
,dalam 1ompas'-"$#"#$$0/ bah!a sekolah ke(uruan pun
masih bermasalah. 2eski &21 diharapkan bisa menghasilkan
lulusan yang siap ker(a kenyataannya pengangguran terbuka
lebih banyak dari sekolah ke(uruan. Beberapa bidang studi di
sekolah ke(uruan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pasar
tenaga ker(a. Lebih lan(ut :irdaus ,dalam 1ompas '-"$#"#$$0/
menyatakan bah!a ;mana mungkin sekolah ke(uruan bisa
menghasilkan lulusan yang punya kompetensi bila mesin yang
dipergunakan oblak"oblak tidak presisi dan tidak pernah
diperbarui sementara bahan untuk praktik tidak tersedia<
Hal itu dapat diindikasikan antara lain dari data angka
pengangguran 1ota 8arakan tahun #$$3 sebesar 530= dari
angkatan ker(a sebesar 44.%$5 orang dan sebesar '56= dari
angka pengangguran tersebut .bersumber dari lulusan sekolah
menengah ke(uruan ,&21/ ,Bappeda 1ota 8arakan #$$3/ dan
lebih diperparah lagi 1ota 8arakan sebagai 1ota yang terletak
di daerah perbatasan Indonesia > 2alaysia (uga ikut
berpengaruh terhadap penyiapan tenaga ker(a untuk mengisi
peluangn ker(a yang ada hal ini ditun(ukkan dengan data BP&,#$$0/ bah!a (umlah pen)ari ker(a ,penduduk 1ota 8arakan
dan penduduk pendatang dari pro*insi dan kabupaten kota
sekitarnya/ tahun #$$# sampai tahun #$$3 yaitu mengalami
peningktan dari tahun #$$# sebesar 6.$3$5 tahun #$$% orang
sebesar 5.-06 dan tahu #$$3 orang sebesar '#.$%' orang
:enomena di atas dapat dipahami menurut pandangan ?ho@ali
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
4/332
,#$$3/ bah!a selama ini disinyalir terdapat hubungan yang
kurang baik antara pendidikan dengan ketenagaker(aan.Hubungan yang kurang baik tersebut di antaranya adalah
semakin meningkatnya tingkat pengangguran se)ara umum
dan pengangguran terdidik se)ara khusus tidak sesuainya
antara latar belakang pendidikan dengan bidang peker(aan
yang dilakukan rendahnya produkti*itas tenaga ker(a dan
kurang rele*annya pengetahuan dan keterampilan yang
diberikan kepada anak didik dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia ker(a. Dan
menurut Be)ker ,'-6%/ dalam teorinya tentang ;Human
apital< bah!a ;generi) skills ; lebih tepat dipela(ari di
sekolah karena (enis keterampilan sema)am itu bersi+at
trans+erable
Di samping itu se)ara konseptual D(o(onegoro ,'---/
menyatakan bah!a tolok ukur pendidikan ke(uruan yang
esien adalah ,a/ mempersiapkan sis!anya untuk (enis
peker(aan yang didasarkan atas kebutuhan tenaga ker(a dan
,b/ sis!a mendapatkan peker(aan sesuai dengan keterampilan
yang telah dilatihkan. 1onsideran seperti itu mengisyaratkan
betapa pentingnya pengelolaan sistem pendidikan menengah
yang dilaksanakan berdasarkan prinsip kemitraan khususnya
bagaimana mengaitkan kompetensi lulusan dengan dunia
industri sebagai sasaran dunia ker(a alumni bersangkutan.
Dalam literatur administrasi negara klasik admnistrasi
berhubungan dengan implementasi apa yang akan dilakukan
negara. Administrasi mem+okuskan perhatian pada men)ari
)ara esien one best !ay untuk mengimplementasikan
kebi(akan publik ,Anderson'-5- dan Henry'-66/. 2aka (ka
dikaitkan dengan +enomena di sektor pendidikan ke(uruan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
5/332
implementasi kebi(akan tersebut belum men)apai sasaran
peningkatan kualitas pendidikan dan daya serap lapanganker(a pada (en(ang tersebut. Hal itu yang diasumsikan sebagai
dampak yang diakibatkan oleh ter(adinya permasalahan dalam
proses implementasi baik dari segi tidak terdapatnya
komunikasi yang e+ekti+ antara perumus kebi(akan ,Dinas
pendidikan propinsi dan kabupaten kota / dengan pihak
pelaksana di tingkat sekolah dan industri ,implementer/.
Dengan demikian implementasi kebi(akan kemitraan
mempunyai kendala yaitu kompleksnya masalah yang
dihadapi dalam proses implementasinya baik dari segi
sumber daya pelaksananya maupun mekanisme dan proses
organisasi yang harus dilalui dan diberdayakan dalam dimensi
kebi(akan kemitraan. &emua +aktor tersebut men(adikan
implementasi men(adi sesuatu yang semakin menarik untuk
dipela(ari.
Pada tahap selan(utnya kiner(a dan hasil akhir ,impa)t/ dari
proses implementasi kebi(akan kemitraan &21 dan DUDI.
Demikian pula hasil ka(ian Ed!ard III terhadap
implementasi kebi(akan belum (elas menun(ukkan +aktor apa
sesungguhnya di antara empat +aktor yang lebih dominan
terhadap keberhasilan program. Penelitian ini di+okuskan pada
aspek"aspek yang berkaitan dengan ka(ian proses dan dampak
implementasi kebi(akan kemitraan pada &21 di 1ota 8arakan
Pro*insi 1alimantan 8imur se(ak berlangsungnya otonomi
daerah.
'.#. Cumusan 2asalah Penelitian
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
6/332
'.#.'.Bagaimana persiapan implementasi kebi(akan praktek
industri di 1ota 8arakan '.#.#.Bagaimana proses implementasi kebi(akan praktek
industri di 1ota 8arakan
Propinsi 1alimantan 8imur antara tahun #$$' sampai dengan
#$$0
'.#.%.:aktor"+aktor apakah yang mempengaruhi proses
implementasi kebi(akan praktek industri di 1ota 8arakan
Propinsi
1alimantan 8imur dilihat dari aspek komunikasi sumber daya
pengelola disposisi dan struktur birokrasi
'.#.3.Bagaimana dampak ,out)ome/ implementasi kebi(akan
praktek industri terhadap tingkat keahlian dan pengalaman
ker(a
tingkat rasa per)aya diri serta masa transisi ,lead time/ dari
sekolah ke dunia ker(a bagi sis!a
'.%. 8u(uan Penelitian
'.%.'. Persiapan implementasi kebi(akan praktek industri di
1ota 8arakan.
'.%.#. Proses pelaksanaan kebi(akan praktek industri di 1ota
8arakan Propinsi
1alimantan 8imur.'.%.%. Berbagai +aktor yang mempengaruhi proses
pelaksanaan kebi(akan praktek
industri di 1ota 8arakan Propinsi 1alimantan 8imur.
'.%.3. Dampak ,out)ome/ implementasi kebi(akan praktek
industri terhadap sekolah sis!a ,target group/dunia usaha
industri dan pemerintah daerah 1ota 8arakan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
7/332
'.3. 2an+aat Penelitian
'.3.'. 2an+aat 8eoritis
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan
ilmu administrasi khususnya administrasi publik yang terkait
langsung dengan masalah implementasi kebi(akan publik
yaitu dapat mengungkap proses dan dampak implementasi
kebi(akan pendidikan ke(uruan khususnya tentang
implementasi kebi(akan kemitraan dalam penyenggaraan
praktek industri.
Dengan demikian dari segi teoritis hasil penelitian ini
melakukan rekonstruksi ,re)onstru)tion/ teori implementasi
kebi(akan yang digagas oleh ?eorge Ed!ard III ,'-6$/
khususnya menyangkut berbagai +aktor yang menentukan
keberhasilan dan kegagalan proses implementasi kebi(akan
publik.
'.3.#. 2an+aat Praktis
Penelitian ini memberikan kontribusi yang berarti pada pihak
&21 dunia usaha industri ,dudi/ Pemerintah Daerah 1ota
8arakan Pro*insi 1alimantan 8imur dan Direktorat
Pengembangan &21 Depdiknas CI dalam rangka lebih
meningkatkan kualitas pen)apaian sasaran program kemitraandalam rangka praktek industri yang diselenggarakan selama
ini yaitu dapat menguntungkan seluruh pihak utamanya
kelompok sasaran ,target group/ terhadap 1ebi(akan
kemitraan pendidikan ke(uruan yaitu sekolah guru sis!a
dunia usaha industri dan pemda yang terlibat dalam skenario
kebi(akan kemitraan.
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
8/332
Di samping itu penelitian ini melahirkan model implementasi
kebi(akan kemitraan pendidikan ke(uruan berbasis dunia ker(a,opportunity (ob oriented/ yang dapat digunakan oleh berbagai
stakeholders dan (uga instansi terkait dengan implementasi
kebi(akan yang dimaksud.
BAB II
1AIAN 8EOCI
#.'. Penelitian 8erdahulu Fang Cele*an
Penelitian yang dilakukan oleh Bukit ,'--5/Ciyanto ,'--6/
Lee 1isung ,#$$'/ &tansaker dan Aamodt ,#$$#/ Prater dan
&ileo ,#$$#/ An!ar ,#$$#/demikina pula penelitian &mith
,#$$%/ dalam penelitiannya tentang kebi(akan pendidikan di
A+rika &elatan terutama untuk melihat implementasi kebi(akan
pendidikan pada tingkat mikro .Hasil penelitian &mith adalah
,a/ proses pengembangan dan pembahasan kebi(akan
pendidikan yang )enderung berubah ,remo*ed/ dan tidak
diragamkan ,un"uni+orm/ dengan basis pengetahuan pendidik
yang memiliki pengalaman ,eGperien)es/ dan pemahaman
,understanding/ lokal menghasilkan risiko implementasi
kebi(akan yang kurang sukses atau tidak layak ,inadeuate/
,b/ kenyataan bah!a kebi(akan pendidikan yangdiimplementasikan ternyata tetap disaring ,ltered/ tidak
diterima begitu sa(a oleh pendidik lokal namun hanya bagian>
bagian yang sesuai dengan perspekti+ pribadi dan institusi
pendidik ,sesuai pengalaman dan pemahaman mereka/ yang
dipilih ,)/ implementasi kebi(akan membutuhkan
pengetahuan keahlian dan perilaku dukungan dari pendidik
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
9/332
,d/ ternyata respons emosional pendidik terhadap kebi(akan
pendidikan sangat menentukan implementasi kebi(akan dan,e/ resistensi yang terbesar dalam implementasi kebi(akan
banyak dilakukan oleh pendidik terutama pendidik senior dan
berpengalaman kebanyakan menolak kebi(akan yang
bertentangan dengan pemahaman dan pengalaman yang
pernah mereka lakukan.
Berdasarkan gambaran hasil penelitian terdahulu di atas dapat
disimpulkan bah!a dari berbagai hasil penelitian yang rele*an
dengan permasalahan yang diteliti tampaknya belum banyak
membahas tentang proses implementasi kebi(akan kemitraan
dalam perspekti+ yang menyeluruh mulai dari tahapan
persiapan implementasi hingga pada mempela(ari berbagai
+aktor yang menyebabkan implementasi itu berlum optimal
men)apai tu(uan dan sasaran kebi(akan
Di samping itu beberapa hasil penelitian di atas misalnya
studi yang dilakukan oleh Da*id Birt!histle ,#$$'/ belum
mengungkapkan se(auh mana dampak yang dihasilkan dari
adanya kebi(akan kemitraan yang meliputi dampak terhadap
kelompok sasaran ,target group/ yang diinginkan. Dengan
demikian hal itu men(adi +aktor yang dapat dianggap
mempunyai kesen(angan ,gap/ penelitian yang di dalamnya
perlu untuk diteliti lebih lan(ut.
#.#. Perumusan 1ebi(akan Publik
Dalam tataran konseptual perumusan kebi(akan tidak hanya
berisi )etusan pikiran atau pendapat para pimpinan yang
me!akili anggota tetapi (uga berisi opini publik ,publi)
opinion/ dan suara publik ,publi) *oi)e/ seperti di(elaskan oleh
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
10/332
Parsons ,'--5/. Hal itu disebabkan proses pembuatan
kebi(akan pada esensinya tidak pernah bebas nilai ,*alue +ree/sehingga berbagai kepentingan akan selalu memengaruhi
terhadap proses pembuatan kebi(akan.
Beberapa pakar men(elaskan bah!a proses perumusan
kebi(akan publik selalu dan harus memerhatikan beberapa
karakteristik penting agar dapat men)apai sasaran kebi(akan
yang dituangkan dalam tahapan implementasi kebi(akan.
2isalnya di(elaskan oleh Austin ,'--$/ dalam 8uner dan
Hulme ,'--5/ bah!a ada empat elemen lingkungan yang
perlu diperhatikan dalam proses perumusan kebi(akan publik
yaitu ,'/ e)onomi) ,#/ )ultural ,%/ demographi) dan ,3/
politi)al elements. 1eempat elemen penting yang di(elaskan
oleh Austin tersebut berkaitan dengan perlunya analisis
dera(at urgensi dan rele*ansinya berdasarkan interest dan
kebutuhan masyarakat.
&ementara itu pendapat yang lebih spesik diungkapkan oleh
Peter and Coger ,dalam Perry '---/ bah!a karakteristik yang
perlu dipertimbangkan dalam proses perumusan kebi(akan
publik bukan hanya dari sisi lingkungan seperti di(elaskan oleh
Austin tetapi (uga penting untuk melihat bah!a keberhasilan
poli)y analysis harus memenuhi karakteristik yang melibatkan
aktor masyarakat sebagai berikut ,'/ te)hni)al skill ,#/
multidis)iplinarity ,%/ )reati*ity ,3/ )larity ,0/ *oi)e ,4/
eGpertise dan ,5/ politi)al sa+ety. Pendapat Peter dan Coger
tersebut sesuai dengan karakteristik dari suatu kebi(akan yang
la@imnya berbentuk aturan"aturan dan sekaligus di(adikan
pedoman dalam mengimplementasikannya.J
Untuk kepentingan proses implementasi kebi(akan publik yang
selalu direspons oleh masyarakat se)ara positi+ para perumus
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
11/332
kebi(akan harus senantiasa melakukan negosiasi se)ara
langsung dengan masyarakat yang terkena dampak suatukebi(akan ,Islamy #$$'/. Pandangan itu mengingatkan atas
konsep ;poli)y en*ironment< yang diungkap oleh Dye ,dalam
Dunn #$$$/ sehingga perlu hati"hati dalam implementasinya
karena antara perumusan kebi(akan dan implementasinya
tidak dapat dipisahkan. Di samping itu setiap perumusan
kebi(akan yang baik harus terkandung nuansa implementasi
dan tolok ukur keberhasilannya sehingga kebi(akan yang telah
dirumuskan dan di!u(udkan dalam bentuk program harus
selalu bertu(uan dapat diimplementasikan ,Islamy #$$'/.
Aspek lain yang terkandung dalam memahami dinamika
penetapan dan implementasi kebi(akan yang seirama
tersebut. Dalam prosesnya perlu memerhatikan konteks
pelibatan masyarakat seperti diungkap oleh Islamy ,#$$#/K
Dunn ,#$$$/K 8hoha ,#$$#/. Hal itu berarti bah!a antara
konsep penetapan dan implementasi kebi(akan di samping
harus selaras (uga harus dilihat sebagai bagian kehidupan
masyarakat di dalam lingkungan.
#.%. Implementasi 1ebi(akan
#.%.'. 1onsep Implementasi 1ebi(akan
&tudi Implementasi kebi(akan merupakan suatu ka(ianmengenai studi kebi(akan yang mengarah pada proses
pelaksanaan dari suatu kebi(akan atau keputusan kebi(akan
,biasanya dalam bentuk undang undang peraturan
pemerintah keputusan peradilan perintah eksekuti+ atau
Dekrit Presiden/. an Horn dan an 2eter ,dalam Abdul 9ahab
'--5/ merumuskan proses implementasi sebagai tindakan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
12/332
tindakan yang dilakukan baik oleh indi*idu indi*idupe(abat
pe(abat atau kelompok kelompok pemerintah maupun pihaks!asta yang diarahkan pada ter)apainya tu(uan tu(uan yang
telah digariskan dalam keputusan kebi(akan
2eskipun an Horn dan an 2eter maupun :riedri)h
mengungkap bah!a implementasi kebi(akan hanya dapat
diukur dari tu(uan kebi(akan yang disusun sebelumnya namun
pendapat tersebut se)ara implisit se(alan dengan pendapat
Hartono Parsons ,'--5/ Islamy ,'--5/ Pressman dan
9ilda*sky ,dalam Abdul 9ahab '--5/ dan Udo(i ,dalam Abdul
9ahab '--5/ yang menilai implementasi dari sisi dampaknya
se)ara langsung.
2asih terkait dengan konsep dan pengertian implementasi
Lineberry ,'-56/ (uga mengatakan bah!a proses
implementasi setidak tidaknya memiliki elemen elemen
berikut ,'/ pembentukan unit organisasi baru dan pelaksana
,#/ pen(abaran tu(uan ke dalam berbagai aturan pelaksana
,standard operating pro)edures&OP/ ,%/ koordinasi berbagai
sumber dan pengeluaran pada kelompok sasaran pembagian
tugas di dalam dan di antara dinas"dinas dan badan
pelaksana dan ,3/ pengalokasian sumber sumber untuk
men)apai tu(uan. 1omponen proses implementasi seperti itu
se)ara langsung berkaitan dengan apa yang dianalisis oleh
2a@manian dan &abatier ,'-65/. 2ereka men(elaskan bah!a
proses implementasi kebi(akan publik harus diperhatikan dari
sisi kontrol dan koordinasinya se)ara ketat untuk men)apai
hasil
Berkaitan dengan hal tersebut ?upta ,#$$'/ men(elaskan
bah!a proses implementasi kebi(akan publik adalah sebuah
tahapan yang dilakukan setelah kebi(akan diadopsi ,adopted/
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
13/332
atau disahkan oleh yang memiliki otoritas untuk kebi(akan
bersangkutan. Dengan demikian maka implementasi kebi(akanpublik seringkali dikaitkan dengan proses administrati+ di
mana ditemukan banyak proses dan akti*itas organisasional
dalam proses dan pendekatan yang dilakukannya.
Berdasarkan pandangan tersebut di atas dapatlah
disimpulkan bah!a proses implementasi kebi(akan itu
sesungguhnya tidak hanya menyangkut perilaku badan badan
administrati+ yang bertanggung (a!ab untuk melaksanakan
program dan menimbulkan ketaatan pada diri kelompok
sasaran ,target group/ melainkan pula menyangkut (aringan
kekuatan kekuatan politik ekonomi dan sosial yang langsung
atau tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku dari semua
pihak yang terlibat dan pada akhirnya berpengaruh terhadap
dampak baik yang diharapkan ,intended/ maupun yang tidak
diharapkan ,unintended negati*e eMe)ts/.
Hal ini diperkuat oleh pendapat yang diungkap oleh Barda)h
,dalam Patton and &a!i)ki'-64/ dan &teiss and Daneke
,dalam Patton and &a!i)ki'-64/ bah!a proses kebi(akan
,implementation pro)ess/ merupakan seperangkat permainan
dalam mana banyak a)tor melakukan manu*er tertentu untuk
memperoleh apa yang mereka inginkan. Biasanya digunakan
metode permainan ,game/ sebagai upaya untuk memperoleh
lebih sumber daya kebi(akan seperti mekanisme monitoring
menegosiasikan kembali sasaran yang telah dirumuskan
setelah program ber(alan dan atau dengan (alan menambah
berbagai elemen baru dari program yang telah ada selama ini.
&ebaliknya keseluruhan proses implementasi kebi(akan dapat
die*aluasi dengan )ara mengukur atau membandingkan
antara hasil akhir dari program"program tersebut dengan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
14/332
tu(uan"tu(uan kebi(akan . ?rindle ,'-6$/ men(elaskan proses
implementasi kebi(akan negara beserta )ara menge*aluasinyadengan diagram berikut
?ambar ' Implementasi sebagai proses Administrasi
,?rindle'-6$ /
&alah satu pen(elasan proses implementasi yang dipandang
lebih sederhana di dalam melihat keterkaitan berbagai
*ariabel dan +aktor yang mempengaruhi proses implementasi
adalah apa yang diungkap oleh Ed!ard III ,'-6$/ yang
men(elaskan adanya empat *ariabel penting yang harus
diperhatikan untuk melihat saling keterkaitan berbagai +aktor
terhadap kegagalan dan keberhasilan implementasi kebi(akan
publik.
Ed!ard III mengungkap bah!a ada empat *ariabel penting
yang perlu di(elaskan dalam memahami proses implementasi
kebi(akan publik yaitu +aktor ,'/ komunikasi ,)ommuni)ation/
,#/ sumber daya pelaksana ,resour)es/ ,%/ disposisi birokrasi
,disposition/ dan ,3/ struktur birokrasi ,bureau)rati) stru)ture/.
Pendekatan ini dianggap lebih kondusi+ di dalam memahami
kompleksitas persoalan implementasi yang seringkali ter(adi di
dalam kegiatan dan akti*itas implementasi kebi(akan publik.
Pada kategori komunikasi misalnya di(elaskan bah!a *ariabelini terdiri dari sub komponen seperti transmisi ,transmission/
antara pelaksana dan penerima program komponen ke(elasan
persoalan ,)larity/ dan komponen konsistensi ,)onsisten)y/.
&edangkan pada kategori sumber daya ,resour)es/ adalah
terdiri dari beberapa sub komponen seperti sumber daya sta+
in+ormasi yang dimiliki otoritas dan +asilitas pendukung
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
15/332
implementasi.
&edangkan kategori disposisi ,dispositions/ yaitu keluasanke!enangan oleh pe(abat pelaksana yang terdiri dari
beberapa komponen seperti dampak disposisi yang ada
penempatan birokrasi terkait dengan implementasi dan +aktor
insenti+. Dan +aktor struktur birokrasi ,bureau)rati) stru)ture/
yaitu komponen yang terdiri dari beberapa sub komponen
seperti standar pelaksanaan ,&OP/ dan mekanisme
+ragmentasi yang dilakukan oleh pe(abat pelaksana. ,Ed!ard
III '-6$/.
1eempat +aktor tersebut dalam pandangan Ed!ard III
mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain. :aktor
komunikasi misalnya mempengaruhi sumber daya disposisi
dan struktur birokrasi pelaksananya dalam konteks
implementasi kebi(akan publik. &e)ara sederhana hubungan
dan keterkaitan berbagai +aktor tersebut dalam proses
implementasi kebi(akan dapat di(elaskan melalui bagan berikut
Implementation
Bureau)rati) &tru)ture
Pendekatan ini memandang bah!a komunikasi dan struktur
birokrasi dalam konteks pelaksana kebi(akan adalah men(adi*ariabel penting dalam menggerakkan sumber daya dan
disposisi yang dapat di)iptakan dan digunakan oleh
implementer untuk memperta(am dan men)apai sasaran
kebi(akan yang diinginkan oleh kebi(akan itu sendiri.
Dengan demikian dari berbagai pendekatan analisis kebi(akan
yang di(elaskan di atas adalah pendekatan yang di(elaskan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
16/332
oleh Ed!ard III ,'-6$/ lebih memadai untuk digunakan dalam
men(elaskan +enomena implementasi kebi(akan kemitraan&21 di 1ota 8arakan dengan penekanan pada proses
implementasi kebi(akan yang dilakukan di daerah tersebut. Di
samping itu pendekatan ini lebih proporsional dan konsisten
dalam melihat dan memahami proses kompleks dari kegiatan
implementasi kebi(akan kemitraan &21 di lokasi penelitian
(uga didasarkan oleh pertimbangan bah!a konteks
implementasi kebi(akan tersebut lebih memperhatikan
persoalan prosedural implementasi dalam keseluruhan
akti*itas implementasi yang ada di dalamnya.
#.%.#. 1omponen dalam Implementasi 1ebi(akan
&uatu kebi(akan dapat ber(alan dengan baik paling tidak ada
tiga hal menurut Abd. 9ahab ,'--5/ yaitu ,'/ pemrakarsa
kebi(aksanaanpembuat kebi(aksanaan ,the )entre/,#/
pe(abat"pe(abat pelaksana di lapangan ,the periphery/,%/.
Aktor"aktor perorangan di luar badan>badan pemerintahan
kepada siapa program itu ditu(ukan yakni kelompok sasaran
,target group/ yaitu meliputi pimpinan lembaga pendidikan
pendidik tenaga kependidikan dan peserta didik
,masyarakat/.
2enurut Lineberry ,'-56/ dalam kaitannya dengan persoalan
komponen implementasi kebi(akan menyatakan bah!a
setidak"tidaknya proses implementasi memiliki elemen
,komponen/ sebagai berikut
a. Perumusan dan penempatan lembaga baru untuk
mengimplementasikan suatu kebi(akan baru atau proses
penyusunan tanggung(a!ab dalam kaitannya dengan
implementasi bagi kelembagaan dan personil yang ada saat
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
17/332
ini.
b. Adanya proses ter(emahan sasaran legislati+ dan berbagaitu(uannya ke dalam aturan pelaksanaannyaK pengembangan
pedoman untuk menggunakan alat implementasi yang ada
selama ini.
). 1oordinasi sumber daya dan berbagai ma)am pengeluaran
lembaga yang terkait dengan upaya implementasi untuk
kepentingan kelompok sasaran kebi(akan ,target groups/K
pengembangan de*isi tanggung(a!ab ke dalam lembaga dan
agen"agen yang terkait.
d. Adanya mekanisme alokasi sumber daya yang ada o+
resour)es to a))omplish poli)y impa)ts ,alokasi sumber daya
guna kesempurnaan dampak kebi(akan/.
Berdasarkan gambaran di atas dapat dipahami bah!a makna
dari adanya komponen dalam implementasi kebi(akan publik
dimaksudkan sebagai sumber daya dan alat yang diperlukan
untuk melaksanakan program implementasi kebi(akan publik.
Dalam kaitan ini perlu pula dikemukakan pendapat ?rindle
,'-6$/ yang mengungkap adanya tiga +aktor penting yang
dapat dimaknai sebagai komponen yang perlu ada dalam
proses implementasi kebi(akan publik. 1omponen tersebut
adalah digambarkan seperti rin)iannya sebagai berikut
'. 2elakukan rin)ian berbagai tu(uan yang hendak di)apai.
#. 2embentuk program kegiatan.
%. 2engalokasikan dana untuk proses pembiayaannya.
1onsep ?rindle di atas (ika dikaitkan dengan pendapat Ed!ard
III ,'-6$/ pada prinsipnya memiliki beberapa kemiripan
ditin(au dari aspek komponen yang mesti ada dalam suatu
implementasi kebi(akan publik. 1alau dalam pandangan
Ed!ard III men(elaskan perlu adanya komponen alokasi dana
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
18/332
dalam proses implementasi kebi(akan maka Ed!ard III
meru(uk perlunya peman+aatan sumber daya kebi(akan untukmelaksanakan dan mengimplementasikan kebi(akan publik.
Demikian pula konsepsi tentang rin)ian tugas dan program
kegiatan pada prinsipnya rele*an dengan konsep komunikasi
dan (uga disposisi serta struktur birokrasi dalam ka(ian Ed!ard
III.
#.%.%. 2odel Implementasi 1ebi(akan 8op"Do!n
an 2eter dan an Horn kemudian berusaha untuk membuat
tipologi kebi(akan menurut ,'/ (umlah masing masing
perubahan yang akan dihasilkan dan ,#/ (angkauan atau
lingkup kesepakatan terhadap tu(uan di antara pihak pihak
yang terlibat dalam proses implementasi. Alasan
dikemukakannya hal tersebut ialah bah!a proses
implementasi itu akan dipengaruhi oleh dimensi dimensi
kebi(akan sema)am itu dalam pengertian bah!a
implementasi kebanyakan berhasil apabila perubahan yang
dikehendaki relati+ sedikit sementara kesepakatan terhadap
tu(uan dari mereka yang mengoperasikan program di
lapangan relati+ tinggi.
Hal lain yang dikemukakan kedua ahli di atas ialah bah!a
(alan yang menghubungkan antara kebi(akan dan prestasiker(a dipisahkan oleh se(umlah *ariabel bebas ,independent
*ariable/ yang saling berkaitan. ariabel *ariabel tersebut
adalah ,'/ ukuran dan tu(uan kebi(akan ,#/ sumber sumber
kebi(akan ,%/ )iri )iri atau si+at badaninstansi pelaksana,3/
komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan kegiatan
pelaksanaan,0/ sikap para pelaksanadan ,4/ lingkungan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
19/332
ekonomi sosial dan politik. 2odel proses implementasi dari
an 2eter dan an Horn dapat dilihat pada gambar % di ba!ahini
&elain an Horn dan an 2eter model top"do!n dikemukakan
(uga oleh &abatier dan 2a@manian ,dalam &tillman '-66/ dan
Hill ,'--%/ kedua tokoh ini menin(au implementasi dari
kerangka analisisnya. 2odel top do!n yang dikemukakan oleh
kedua ahli ini dikenal dan dianggap sebagai salah satu model
top do!n paling ma(u karena keduanya telah men)oba
mensintesiskan ide ide dari pen)etus teori model top do!n
dan bottom"up men(adi enam kondisi bagi implementasi yang
e+ekti+ yaitu ,'/ standar e*aluasi dan sumber yang legal ,#/
teori kausal yang memadai sehingga men(amin bah!a
kebi(akan memiliki teori yang akurat bagaimana melakukan
perubahan ,%/ integrasi organisasi pelaksana guna
mengupayakan kepatuhan bagi pelaksana kebi(akan dan
kelompok sasara ,3/ para implementer mempunyai komitmen
dan keterampilan dalam menerapkan kebebasan yang
dimilikinya guna me!u(udkan tu(uan kebi(akan,0/ dukungan
dari kelompok"kelompok kepentingan dan kekuatan dalam hal
ini legislati+ dan eksekuti+ dan ,4/ perubahan kondisi sosial
ekonomi yang tidak menghilangkan dukungan kelompok dan
kekuasaan atau memperlemah teori kausal yang mendukung
kebi(akan tersebut.
Adapun model implementasi kebi(akan dimaksud seperti
gambar 0 berikut
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
20/332
?ambar 3. 2odel proses implementasi kebi(akan dari
2a@maniandan &abatier ,dalam 9iba!a '--3/
2odel implementasi yang dikemukakan &abatier dan
2a@manian pada dasarnya tidaklah (auh berbeda dengan
model implementasi top"do!n yang dikemukakan oleh an
2eter dan an Horn ,'-50/K Hood ,'-54/K?un ,'-56/ dan
?rindle ,'-6$/ yaitu dalam hal perhatiannya terhadap
kebi(akan dan lingkungan kebi(akan. Perbedaannya pemikiran
dari &abatier dan 2a@manian ini menganggap bah!a suatu
implementasi akan e+ekti+ apabila birokrasi pelaksananya
memenuhi apa yang telah digariskan oleh peraturan ,petun(uk
pelaksana dan petun(uk teknis/.
Di samping itu model ini (uga memandang bah!a
implementasi kebi(akan dapat ber(alan se)ara mekanis atau
linier maka penekanannya terpusat pada koordinasi
kompliansi dan kontrol yang e+ekti+ yang mengabaikan
manusia sebagai target group dan (uga peran dari aktor lain.
Di sinilah kelemahan pendekatan 2a@manian dan &abatier
tersebut dalam men(elaskan proses implementasi yang ter(adi
(ika dibandingkan dengan model yang digunakan oleh Ed!ard
III melalui analisis +aktor komunikasi struktur birokrasi
sumber daya dan disposisi yang dimiliki oleh masing"masing
pelaksana program
#.%.3. Pendekatan Implementasi 1ebi(akan
#.%.3.'. Pendekatan Politik
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
21/332
Istilah politik yang digunakan pada pola pendekatan ini adalah
menga)u pada pola"pola kekuasaan dan pengaruh di antaradan yang ter(adi dalam organisasi birokrasi. Asumsi dasar dari
pendekatan ini adalah meskipun seperti telah dibahas dalam
pen(elasan implementasi adalah tidak terlepas dari proses
kekuasaan yang ter(adi dalam keseluruhan proses kebi(akan
publik seperti di)ontohkan adanya beberapa kelompok
penentang kebi(akan yang berusaha untuk memblokir usaha
dari berbagai pendukung kebi(akan yang ada yang serta"merta
dapat men(adi +aktor penghambat dalam proses pelaksanaan
suatu kebi(akan publik. Chodes ,dalam Abdul !ahab #$$3/.
Dengan demikian keberhasilan dan kegagalan suatu kebi(akan
publik pada akhirnya akan sangat bergantung pada kesediaan
dan kemampuan berbagai kelompok yang dominan dan
berpengaruh ,atau terdiri dari berbagai koalisi kepentingan/
untuk memaksakan kehendak mereka. Dalam kondisi tertentu
distribusi kekuasaan mungkin dapat pula menimbulkan
kema)etan pada saat implementasi kebi(akan !alaupun
sebenarnya kebi(akan publik se)ara +ormal telah disahkan.
#.%.3.#. Pendekatan &truktural
Peman+aatan pendekatan struktural ini banyak mendapat
kontribusi hasil pemikiran dari studi dan ahli organisasi yangmengesahkan pada pentingnya mempela(ari arus dan pola
serta mekanisme organisasi dalam men(elaskan +enomena
implementasi kebi(akan publik dalam pendekatan ini
diketengahkan bah!a implementasi akan membutuhkan
pendekatan yang lebih adapti+ proses pembuatan kebi(akan
se)ara keseluruhan men(adi sangat linier dan hubungan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
22/332
antara kebi(akan dan implementasi akan mendekati apa yang
dinyatakan oleh Barret dan :udge ,'-6'/ sebagai urutan Poli)y> A)tion > Poli)y )ontinuum.
&e)ara umum dapat diungkap melalui pendekatan ini bah!a
struktur yang bersi+at ;organis< nampaknya amat rele*an
untuk situasi implementasi di mana kita perlu untuk
meran)ang bangun berbagai struktur yang mampu
melaksanakan suatu kebi(akan publik yang senantiasa
berubah bila dibandingkan dengan melakukan ran)angan
terhadap suatu struktur khusus yang sekali bangun langsung
diimplementasikan
#.%.3.%. Pendekatan Prosedural dan 2anagerial
2emiliki struktur yang rele*an terhadap proses implementasi
kebi(akan publik barangkali kurang begitu penting bila
dibandingkan dengan upaya untuk mengembangkan proses
dan prosedur yang tepat termasuk dalam hal ini adalah
proses dan prosedur managerial beserta berbagai teknik dan
metode yang ada. Dalam hal ini prosedur yang dimaksud
adalah di antaranya yang terkait dengan proses pen(ad!alan
,s)heduling/ peren)anaan ,planning/ dan penga!asan
,)ontrolling/ kebi(akan publik.
Bentuk dan !u(ud dari pendekatan yang bersi+at managerial
ini di antaranya dapat dilihat pada Peren)anaan aringan 1er(a
dan Penga!asan ,Net!ork Planning and ontrol/ atau
seringkali diistilahkan dengan NP. Pendekatan ini
menggambarkan suatu kerangka ker(a dalam mana proyek
dapat diren)anakan dan proses implementasinya dapat
dia!asi dengan )ara mengidentikasi berbagai tugas yang
harus diselesaikan urutan logis pelaksanaannya di mana
tugas itu harus diselesaikan.
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
23/332
#.%.3.3. Pendekatan 1eprilakuan ,Beha*ioral Approa)h/
Penerapan analisis keperilakuan ,beha*ioral analysis/ padaberbagai masalah mana(emen yang paling terkenal adalah apa
yang seringkali disebut oleh para penganut aliran organisasi
sebagai ;organi@ational de*elopment; atau pengembangan
organisasi. Pendekatan ini adalah suatu penekanan pada
proses untuk menimbulkan berbagai perubahan yang
diinginkan dalam suatu organisasi melalui penerapan ilmu
keprilakuan ,Eddy '-6'/. Di samping itu pengembangan
organisasi (uga merupakan salah satu bentuk konsultasi
mana(emen di mana seorang konsultan bertindak selaku agen
perubahan untuk mempengaruhi seluruh budaya organisasi
yang ada termasuk pada dimensi sikap dan perilaku dari
pega!ai yang menduduki posisi kun)i.
Berdasarkan beberapa pendekatan dalam studi implementasi
seperti di(elaskan di atas maka peneliti menggunakan
pendekatan prosedural dan managerial meskipun ketiga
pendekatan lainnya masih tetap diperhatikan sepan(ang di
lapangan ditemukan kasus yang dapat di(elaskan melalui
pendekatan tersebut.
Pendekatan ini sesuai dengan konsepnya selalu dapat
men(elaskan +enomena implementasi dari sisi proses akti*itas
dan prosedur yang harus dilaluinya untuk dapat men)apai
sasaran implementasi kebi(akan publik. Berkaitan dengan itu
bah!a +enomena kebi(akan kemitraan &21 di 1ota 8arakan
diasumsikan banyak dipengaruhi oleh proses dan prosedur
serta mekanisme yang diperlukan untuk kepentingan
pelaksanaan kebi(akan tersebut. Pendekatan prosedural dan
managerial pada intinya (uga terkait dengan teori dan model
implementasi kebi(akan publik yang diungkap oleh 2a@manian
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
24/332
dan &abatier yang inti pandangannya bah!a implementasi
kebi(akan publik sangat ditentukan oleh (alur kontrol sertaprosedur yang harus diperhatikan agar kebi(akan publik dapat
terlaksana dengan sebaik"baiknya.
#.3. :aktor>:aktor pendukung dan penghambat yang
2empengaruhi Proses Implementasi 1ebi(akan Publik
1ebi(akan apapun bentuknya sebenarnya mengandung resiko
untuk gagal. Hoog!ood dan ?unn ,dalam Hill'--%/ membagi
pengertian kegagalan kebi(akan ,poli)y +ailure/ ke dalam dua
kategori yaitu non implementation ,tidak terimplementasikan/
dan unsu))es+ul implementation ,implementasi yang tidak
berhasil/. 8idak terimplementasikan mengandung arti bah!a
suatu kebi(akan tidak dilaksanakan sesuai dengan ren)ana
mungkin karena pihak pihak yang terlibat di dalam
pelaksanaannya tidak mau beker(a sama atau mereka telah
beker(a se)ara tidak esien beker(a setengah hati atau karena
mereka tidak sepenuhnya menguasai permasalahan atau
permasalahan yang dibuat di luar (angkauan kekuasaannya
sehingga betapapun gigih usaha mereka hambatan"hambatan
yang ada tidak sanggup mereka tanggulangi. Akibatnya
implementasi yang e+ekti+ sukar dipenuhi.
&alah satu tolok ukur keberhasilan suatu kebi(akan terletak
pada proses implementasinya. Dan tidak berlebihan (ika
dikatakan implementasi kebi(akan merupakan aspek yang
penting dari keseluruhan proses kebi(akan ,9eimer '--6K
ones '--4/. Namun demikian bukan berarti implementasi
kebi(akan terpisah dengan +ormulasinya melainkan
keberhasilan suatu kebi(akan sangat tergantung pada tatanan
kebi(akan itu sendiri ,ma)ro poli)y dan mi)ro poli)y/.
#.3.'. :aktor Pendukung
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
25/332
Hog!ood dan ?unn ,dalam Hill '--%/ lebih lan(ut
menyatakan bah!a untuk dapat mengimplementasikan suatukebi(akan se)ara sempurna ,per+e)t implementation/ maka
diperlukan beberapa kondisi atau persyaratan tertentu
sebagai berikut
'/ kondisi eksternal yang dihadapi oleh badaninstansi
pelaksana tidak akan menimbulkan gangguan kendala yang
seriusK #/ untuk pelaksanaan program tersedia !aktu dan
sumber yang )ukup memadaiK %/ perpaduan sumber sumber
yang diperlukan benar benar tersediaK 3/ kebi(akan yang akan
diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan kausalitas
yang andalK 0/ hubungan kausalitas bersi+at langsung dan
hanya sedikit mata rantai penghubungnyaK 4/ hubungan saling
ketergantungan harus ke)ilK 5/ pemahaman yang mendalam
dan kesepakatan terhadap tu(uanK 6/ tugas"tugas dirin)i dan
ditempatkan dalam urutan yang tepatK -/ komunikasi dan
koordinasi yang sempurnaK dan '$/ pihak pihak yang memiliki
!e!enang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan
kepatuhan yang sempurna/.
2enurut Hood ,dalam Islamy #$$'/ bah!a implementasi
kebi(akan sebagai administrasi yang sempurna sehingga dapat
diklasikasikanK ,a/ organisasi pelaksana harus dibuat
menyerupai organisasi militer dengan hanya satu garis
komando dan ke!enangan yang (elas ,b/ semua norma harus
dipaksakan berlakunya dan harus sesuai dengan tu(uan yang
ditetapkan sebelumnya ,)/ semua pega!ai harus mau
melaksanakan tugas sebagaimana yang telah diperintahkan
,d/ harus ada komunikasi yang sempurna baik antara
organisasiunit"unit yang ada di dalam maupun luar yang
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
26/332
terlibat dan ,e/ tiadanya tekanan !aktu.
Hal yang sama (uga diungkap oleh Islamy ,'--5/ mengatakanbah!a suatu kebi(akan negara akan men(adi e+ekti+ bila
dilaksanakan dan mempunyai dampak positi+ bagi anggota"
anggota masyarakat. Dengan kata lain tindakan atau
perbuatan manusia yang men(adi anggota masyarakat
bersesuaian dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah
atau negara. Dengan demikian (ika mereka tidak berbuat atau
bertindak sesuai dengan keinginan pemerintahnegara itu
maka kebi(akan negara men(adi tidak e+ekti+.
#.3.#. :aktor Penghambat
'/ Dengan demikian biasanya kebi(akan yang memiliki resiko
kegagalan implementasi kebi(akan tidak selalu dapat dihindari
oleh siapapun dan organisasi manapun. Abdul 9ahab ,'--5/
mengemukakan resiko kegagalan implementasi kebi(akan
dapat ditelusuri pada tiga !ilayah ker(a ,'/ pelaksanaannya
yang (elek ,bad eGe)uon/ ,#/ kebi(aksanaan sendiri memang
(elek ,bad poli)y/ dan ,%/ kebi(aksanaan itu memang bernasib
(elek ,bad lu)k/.
'/ Pelaksanaan (elek ,bad eGe)ution/.
Pelaksanaan kebi(akan yang (elek disebut (uga kegagalan
implementasi ,implementation +ailure/ ,Abdul 9ahab #$$'/.
Dalam praktek biasanya disebabkan antara lain karena
ketidakmampuan &D2 seperti disinyalir ,Pusdiklat &pimnas
#$$'/.
#/ 1ebi(aksanaannya yang (elek ,bad poli)y/
1ebi(akan yang (elek ,bad poli)y/ menurut Abdul 9ahab
,#$$'/ disebut (uga kegagalan kebi(akan ,poli)y +ailure/.
1egagalan demikian lebih disebabkan kurangnya
pengetahuan keterampilan pemahaman pembuat kebi(akan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
27/332
,&mith #$$%/ atas berbagai kebutuhan yang men(adi tuntutan
publik. La@imnya kebi(akan demikian kurang didukungin+ormasi ,Dunn #$$$/ hasil penelitian atau sur*ai atas
berbagai kebutuhan yang men(adi tuntutan publik ,needs
demands publi)/. Dalam kaitan ini Islamy ,#$$'/
mengemukakan bah!a kebi(akan demikian seringkali harus
dihapus disesuaikan dengan tuntutan tuntutan baru ,ne!
demands/ atau melalui negosiasi se)ara langsung dengan
masyarakat yang kena dampak maupun dengan poli)y
stakeholder ,Pusdiklat &pimnas #$$'/.
%/ 1ebi(aksanaan bernasib (elek ,bad lu)k/
1ebi(akan bernasib (elek ,bad lu)k/ biasanya berlangsung
se)ara kondisional dan temporer. &eperti dikemukakan Islamy
,#$$'/ bah!a para pembuat maupun pelaksana kebi(akan
publik harus menyiapkan keahlian teknis yang dibutuhkan
untuk mampu memprediksi dan meramalkan se)ara lebih baik
dan meyakinkan konsekuensi konsekuensi dari setiap alternati+
kebi(akan yang dipilihnya. Al*in 8oer ,dalam Pradiansyah
#$$#/ menyebut masa depan sebagai ;terra in)ognita
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
28/332
suatu kebi(aksanaan atau dengan kata lain untuk men)ari
(a!aban apa yang ter(adi sebagai akibat dari implementasikebi(aksanaan membahas ;hubungan antara )ara")ara yang
digunakan dan hasil yang di)apai
Dampak kebi(akan di sini adalah seluruh dampak pada kondisi
dunia nyata ,the impa)t o+ a poli)y is all its on real"!orld
)onditions/ 8homas C. Dye ,dalam Abdul 9ahab ,'--5/.
2enurut 8homas C. Dye ,'-6'/ yang termasuk dampak
kebi(akan adalahK ,'/ the impa)t on the target situations or
group ,#/ the impa)t on situations or group other than the
target ,;spilo*er eMe)t
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
29/332
Dengan demikian konteks implementasi kebi(akan kemitraan
&21 yang sebelumnya dapat memberikan gambaran bah!akontribusi &21 terhadap pengangguran di 1ota 8arakan )ukup
signikan dilihat dari sisi besaran sis!a atau alumni yang tidak
terserap pada lapangan ker(a yang rele*an. Peman+aatan
pendekatan be+ore and"a+ter )omparison berdasarkan
pen(elasan Patton dan &a!i)ki ,'-64/ sebelumnya dalam
kaitan ini dapat digunakan untuk men(elaskan +enomena
dampak yang di)apai dari hasil implementasi kebi(akan
kemitraan &21 baik dampak itu berkaitan dengan hasil
implementasi kebi(akan seperti menurunnya mutu lulusan
&21 yang kemudian menyebabkan angka pengangguran
meningkat maupun se)ara tidak langsung terhadap proporsi
angka penyerapan tenaga ker(a di 1ota 8arakan.
Di samping itu untuk memahami seberapa besar dampak
implementasi kebi(akan yang dilakukan adalah penelitian ini
menggunakan konsep yang menga)u pada pandangan
8homas C. Dye ,'-6'/ seperti di(elaskan di atas bah!a
konsep dampak implementasi yang seringkali dilakukan dalam
penelitian kebi(akan adalah melihat seberapa dampak yang
ditimbulkan baik potensial maupun riil terhadap kelompok
sasaran kebi(akan ,target group/ yang tergolong pada bagian
pertama dari empat dimensi dampak implementasi kebi(akan
yang dilakukan selama kurung !aktu tertentu.
#.4. &trategi 1ebi(akan Pengembangan Pendidikan di Era
Otonomi Daerah
#.4.'. 1ebi(akan Otonomi Daerah
Pemberlakuan Undang"undang otonomi daerah yang dimulai
dengan diterpakannya Undang"undang Nomor ## 8ahun '---
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
30/332
dan kemudian disempurnakan dengan Undang"undang Nomor
%# 8ahun #$$3 tentang Pemerintah Daerah dengandiserahkannya se(umlah ke!enangan yang semula men(adi
urusan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
mengakibatkan ter(adinya perubahan dalam berbagai aspek
pembangunan di Indonesia termasuk (uga dalam aspek
pendidikan.
umlah ke!enangan yang begitu besar tersebut memba!a
perubahan struktur dalam pengelolaan pendidikan dan
berlaku (uga pada penentuan stake holders di dalamnya. ika
pada masa sebelumnya diberlakukan otonomi daerah
stakeholders pendidikan sepenuhnya berada ditangan aparat
pemerintah pusat maka di era otonomi dearah pendidikan
sekarang ini peranan stakeholders akan tersebar kepada
berbagai pihak yang berkepentingan , Hasbullah#$$4/
#.4.#. 1ebi(akan Desentralisasi Pendidikan
Desentarlisasi pendidikan merupakan politi)al )hoi)e yang
dimabil oleh pemerintah puast , Dun#$$$/ desentarlisasi
diartikan sebagai penyerahan urusan pemerintah kepada
pemerintah daerah sehingga !e!enang pengelolaan
pendidikan dasar dan menengah sepenuhnya men(adi
tanggung(a!ab daerah , PP No.#0#$$$ tentang pelimpahan
ke!enangan pemerintah kepada pemerintah daerah/ dimana
memberi ke!enangan dalam menentukan kebi(akan
peren)anaan pelaksanaan pelaksanaan monitoring dan
e*aluasi maupun yang menyangkut segi"segi pembiayaan dan
pengelolaan personalia ,sta+/
1ebi(akan desentralisasi adalah sebagai salah satu instrumen
yang diharapkan mampu melenyapkan berbagai persoalan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
31/332
mendasar seperti disparitas pendapatan pelayanan
pendidikan diba!ah standar , Abdul !ahab#$$#/.Pendapat senada yang dikemukakan oleh &mith , dalam Abdul
9ahab#$$#/ bah!a kebi(akan desentralisasi merupakan
indikator dan prasyarat penting bagi dimungkinkan proses
pembangunan di bidang sosial pendidikan ekonomi politik
yang demokratis. Dengan demikian desentarlisasi dapat
dia(dikan ru(ukan untuk meningkatkan dan memperkokoh
mutu pendidikan ,Osbon Plastrik'--4K dan Pollit Bir)hall
Putnam'--6K/.
#.4.% 1ebi(akan Otonomi Pendidikan
Di dalam koridor re+ormasi otonomi pendidikan mempunyai
dua arti menurut Arono!it@ ,dalam 8ilaar #$$#/ yaitu
pertama menata kembali sistem pendidikan nasional yang
sentralistis menu(u kepada suatu sistem yang memberikan
kesempatan luas pada inisiati+ masyarakat. Otonomi
pendidikan (uga berarti demokratisasi sistem pendidikan yang
mengembangkan hak dan ke!a(iban masyarakat untuk
mengurus pendidikannyaK 1edua otonomi pendidikan bukan
berarti melepas segala ikatan untuk membangun negara
kesatuan Cepublik Indonesia (ustru memperkuat dasar"dasar
pendidikan pada tingkat grass"root untuk membentuk suatu
masyarakat bersatu berdasarkan kebhinekaan sehingga
masyarakat langsung bertanggung (a!ab atas kekerabatan
dan proses pendidikan yang dimiliki karena pendidikan
dikembalikan kepada the stakeholders
&ementara itu menurut Hasbullah ,#$$4/ bah!a
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan semakin
merata akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
E+esiensi pendidikan menuntut pengelolaan yang semakin
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
32/332
terdesentralisasikan aparatur pendidikan daerah harus
semakin mampu mengelola dan melaksanakan tekniskependidikan se)ara otonomi. Hal ini diperlukan untuk
membangun masyarakat di daerah masing"masing ke arah
kemandirian untuk men)apai kehidupan yang semakin merata
dan se(ahtera.
#.4.3 1ebi(akan Peningkatan 2utu dan Cele*ansi Lulusan &21
di Era Otonomi Daerah
Undang"undang Nomor ## 8ahun '--- kemudian dire*isi
dengan Undang"undang Nomor %# 8ahun #$$3 tentang
pemerintahan daerah dan undang"undang ini lebih la@im
disebut Undang"undang otonomi derah yang meletakkan
ke!enangan sebagian besar pemerintahan dibidang
pendidikan yang selama ini dikelola oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah., PP Nomor #0 8ahun #$$$ tentang
pembagian ke!enagan pemerintah kepada pemerintah
daerah/.
Hal ini terlihat dalam kenyataan bah!a berbagai program
in*estasi perluasan akses pendidikan dan peningkatan mutu
yang telah dilakukan belum dapat men)apai hasil seperti yang
diharapkan. 1arena itu otonomi ,sistem dan pengelolaan
pendidikan merupakan suatu keharusan/. 2enurut ?risay and2ahl)k ,dalam Puslit(ak Depdiknas #$$# / menyatakan bah!a
Pendidikan dikatakan bermutu apabila produk atau hasil dari
pendidikan yang diselenggarakan , ilmu pengetahuan
keterampilan dan nilai"nilai yang dikuasai sis!a/ sudah
memenuhi standar yang ditetapkan dalam tu(uan pendidikan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
33/332
dan hasil tersebut sudah sesuai dengan kondisi masyarakat
dan lingkungan serta kebutuhan&e(alan dengan pandangan ini dinyatakan oleh &almon , '-65/
bah!a suatu program atau lembaga pendidikan disebut
memiliki mutu yang lebih tinggi apabila program atau lembaga
tersebut memiliki dampak positi+ yang lebih besar terhadp
sis!a dan masyarakat se)ara umum
#.4.3.'. Pengembangan 1urikulum Berbasis 1ompetensi
Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk
perkembangan indi*idu dan perkembangan masyarakat.
1ema(uan suatu masyarakat dapat dilihat dari pengembangan
pedidikannya. 1urikulum ber+ungsi sebagai alat dalam proses
pendidikan disekolah didalamnya bukan hanya berisi tentang
arah dan tu(uan yang ingin di)apai akan tetapi (uga
menyangkut isi pedoman dalam menyusun presedur atau
strategi men)apai tu(uan serta )ara menge*aluasi
keberhasilan pen)apaian tu(uan itu , &an(aya #$$0/
1urikulum dapat diartikan se)ara sempit dan luas pada (aman
yunani kuno kurikulum diartikan se)ara sempit yakni sebagai
kumpulan mata pela(aran yang harus disampaikan guru atau
dipela(ari sis!a , Nana &yaodih dalam Ciyanto'--6/.
1emudian 8aba ,dalam Ciyanto '--6/ mendinisikan
kurikulum sebagai ; Plan +or learning ; Demikian pula (uga
menurut ?leny ?.Unruh dan Adolph Unruh , dalam
Ciayntoi'--6/ kurikulum sebagai suatu ren)ana tentang
tentang tu(uan dan isi dari apa yang dipela(ari dan
didalamnya terdapat antisipasi hasil"hasil pembela(aran.
&e(alan dengan pandangan tersebut &idi ,#$$'/ menayatakan
bah!a kurikulum nasional dikembangkan berdasarkan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
34/332
kompetensi dasar , )ompeten)y"based )urri)ulum/ dalam
konsep ini kurikulum disusun berdasarkan kemampuan dasarminimal yang harus dikuasai seseorang peserta didik setelah
yang bersangkutan menyelesaikan satu unit pela(aransatu
satuan !aktu dan atau satuan pendidikan.
2aka dengan kebi(akan kemitaraan pendidikan ke(uruan yang
dilaksanakan saat ini sangat rele*an dengan ketiga komponen
tersebut dengan melakukan sinkronisasi kurikulum antara &21
dengan dunia usaha industri ,Dunia ker(a/ sehingga program
yang pembela(aran yang dilakukan disekolah senantiasa
memenuhi tuntutan dunia ker(a disamping itu kurikulum (uga
memuat bagaiamana men)iptakan lulusan yang tidak hanya
berorientasi pada lulusan &21 yang siap beker(a tetapi lulusan
&21 yang siap men)iptakan lapangan ker(a maka materi
pembela(aran berbasis ke!irausahaan sangat perlu diberikan
pada semua sis!a
#.4.3.#. 2ana(emen Pendidikan
Perbaikan mana(emen pendidikan diarahkan untuk lebih
memberdayakan sekolah sebagai unit pelaksana terdepan
dalam kegiatan bela(ar menga(ar di sekolah hal ini
dimaksudkan agar sekolah lebih mandiri dan bersikap kreati+
dapat mengembangkan iklim kompetiti+ antar sekolah
di!ilayahnya serta bertanggung(a!ab terhadap stakeholders
pendidikan didaerah khususnya orang tua dan masyarakat
yang di era otonomi ini tergabung dalam komite sekolah dan
de!an pendidikan.
2enurut &idi ,#$$'/ bah!a dalam pelaksanaannya
mana(emen pendidikan harus lebih terbuka a))ountable dan
mengoptimalkan partisipasi orangtua dan masyarakat serta
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
35/332
dapat mengelola semua sumber daya yang tersedia disekolah
dan lingkungannya untuk digunkan seluas"luasnya bagipeningkatan prestasi sis!a dan mutu pendidikan.
#.4.3.% &arana dan Prasarana Pendidikan
&tandar pelayanan minimal di bidang pendidikan adalah tolak
ukur kiner(a pelayanan pendidikan yang diselenggarakan oleh
daerah dan pemerintah daerah berke!a(iban untuk
memenuhinya sebagaimana diatur dalam 1epmendiknas CI
Nomor '#-aU#$$3 tentang standar pelayanan minimal
bidang pendidikan khususnya pasal 3 poin # tentang
pendidikan &21 yaitu -$ persen sekolah memiliki sarana
prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang
ditetapkan se)ara nasional
&arana prasarana merupakan unsur penting dalam
penyelenggaraan pendidikan karena dikembangkan se)ara
integral berdasar a)uan standar kualitas baku diantaranya
ruang kelas ruang praktek laboratorium perpustakaan
gedung admnistrasi buku pela(aran alat dan media
pendidikan dikembangkan dalam satu kesatuan yang untuh
dan sesuai standar pelayanan minimal pendidikan.
#.4.3.3. 8enaga 1ependidikan
Pengembangan tenaga kependidikan sebagai unsur dominandalam proses bela(ar menga(ar diarahkan untuk meningkatkan
kuali+aikasi kompotensi dan pro+esionalisme. 1arena itu
semua upaya peningkatan kiner(a tenaga kependidikan
dilakukan melalui lembaga"lembaga pro+esional dan atau
perguruan tinggi yang memenuhi syarat
Hal ini se(alan dengan Undang"undang Nomor '3 8ahun #$$0
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
36/332
pasal 6 yang menyatakan bah!a guru !a(ib memiliki
kualikasi akdemik kompetensi sertkasi pendidik sehat (asmani dan rohani serta memiliki kemapuan untuk
me!u(udkan tu(uan pendidikan nasional. Dengan demikian
uapaya peningkatan mutu tenaga ker(a kependidikan ini bisa
sesuai dengan konsep mana(emen berbasis sekolah
,&idi#$$'/.
#.4.3.0. Pembiayaan Pendidikan ,Dana Operasional/
&alah satu +aktor yang memberikan pengaruh terhadap mutu
pendidikan dan rele*ansi pendidikan adalah dana operasional
atau anggaran pendidikan yang memadai sebagiamana
Undang"undang Nomor #$ 8ahun #$$% tentang sistem
pendidikan nasional mengamanatkan untuk anggaran
pendidikan di APBN dan APBD dilur ga(i dan pendidikan
kedinasan minimal #$ persen ternyata ini sangat sulit
dipahami oleh berbagai pihak terutama para eksekuti+ dan
legislati+ sehingga masih terus mena(di perdebatan.
2enurut Hasbullah , #$$4/ bah!a pembiyaan pendidikan atau
sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola
anggaran pendapatan dan belan(a pendidikan. 1egiatan ini
dimulai dari peren)anaan biaya usaha mendaptkan dana yang
mendukung ren)ana itu penggunaan serta penga!asan
penggunaan anggaran yang sudah ditetapkan.
#.4.3.4. Peserta Didik , &is!a /
Pengembangan peserta didik &21 harus menga)u pada
kerangka kebutuhan dunia ker(a karena itu sis!a harus
dibekali dengan kompetensi > kompetensi yang lebih lu!es
yang men)akup kompetensi kun)i dan kompetensi pada
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
37/332
bidang keahlian tertentu serta kompetensi ke!irausahaan.
&elan(utnya di era otonomi daerah ini proses rekrutmen,penerimaan/ peserta didik pada &21 pelaksanaan rekrutmen
,penerimaan/ peserta didik harus lebih a!al melibatkan dunia
usaha industri ,dunia ker(a/ sebagai tim seleksi sis!a baru
demikian (uga ketika melakukan pen(urusan sehingga dunia
usaha merasa se(ak dini mengatahui kondisi a!al sis!a dan
ikut bertanggung(a!ab terhadap keberadaan sis!a selama
berada dibangku sekolah. 1eikut sertaan dunia usaha indsutri
ini sampai dengan sis!a lulus.
#.4.0 Dunia Usaha Indudstri , Dunia 1er(a/
#.4.0.'. 1onsep Dunia Usaha Industri ,Dunia 1er(a / sebagai
9adah Praktek &is!a &ekolah 2enengah 1e(uruan , &21/
Dunia usaha industri merupakan salah satu elemen yang
penting dalam dunia ketenagaker(aan hal ini tidak bisa
dipungkiri karena dunia usaha industri merupakan salah satu
penyerap tenaga ker(a yang )ukup dominan sehingga perlu
adanya penyesuian antara dunia usaha industri dengan dunia
pendidikan sebagai sumber penghasil tenaga ker(a.
hang ,'--3/ mengemukakan bah!a industri adalah tempat
yang paling tepat bagi sis!a"sis!a &21 untuk melatih
kemampuan penyesuaian diri terhadap lapangan ker(a. hang
lebih lan(ut mengemukakan bah!a industri atau lapangan
ker(a hendaknya sebagai bagian dari tempat pendidikan
keterampilan. Dunia usahaindustri dalam penyelenggaraan
kemitraan &21 dengan dunia usahaindustri men(adi penting
mengingat sis!a bela(ar praktek langsung dan sis!a
memperoleh pengalaman ker(a. Pengalaman beker(a di
industri dilihat sebagai sebuah laboratorium bengkel
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
38/332
lapangan.
Hasil penelitian Pakpahan ,'--0/ mengatakan bah!a kendalautama dalam pelaksanaan P&? adalah bagaimana melibatkan
dunia usaha industri dan dibutuhkan keterlibatan atau
komitmen dari pihak dunia usahaindustri. adi salah satu
aspek yang sangat esensial dalam pelaksanaan P&? pada
pendidikan ke(uruan adalah komitmen industri membantu
pendidikan ke(uruan . 1esuksesan P&? sangat dipengaruhi
oleh keterliba tan pihak industri.
#.4.0.#. 1egiatan Praktek di Dunia usahaIndustri
2a)am peker(aan praktek yang diterima oleh sis!a di industri
merupakan salah satu komponen yang paling menentukan
kualitas pembela(aran pada P&? ,1iel'--$K Berryamen'--%/.
&elan(utnya 1iel ,'-6$/ dalam studinya menemukan bah!a
karakteristik dari peker(aan yang diberikan kepada sis!a
merupakan *ariabel yang sangat *ital dalam menentukan
kesuksesan dalam suatu pendidikan ke(uruan. Berrymen
,'--%/ lebih lan(ut mengungkapkan pentingnya peker(aan
semakin berkurang bila tugas praktek yang diberikan (elas dan
rin)i.
&)hoen+elt '--# ,dalam Ciyanto'--6/ menyatakan bah!a
kesuksesan dual system di ?erman sangat dipengaruhi oleh
hubungan erat antara pela(aran teori yang bersi+at akademis
di sekolah dan pengalaman praktek yang diberikan di industri.
2enurut Bailey ,'--%/ bah!a industri yang berbeda mungkin
memberikan pengalaman bela(ar yang tidak seragam kepada
sis!a. Demikian pula satu industri mungkin memberikan
pengalaman praktek yang tidak seragam kepada sis!a.
1eragaman tersebut ter(adi karena penempatan sis!a pada
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
39/332
peker(aan produksi yang beragam baik pada satu industri
maupun antara industri.
#.4.4. Partisipasi 2asyarakat
&ebagaimana amanah Undang"undang Nomor #$ 8ahun #$$%
pasal 03 ayat ' menyatakan bah!a peran serta masyarakat
dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan kelompok
keluarga organisasi pro+esi pengusaha dan organisasi
kemasyarakatan dalam penyelenggaran dan pengendalian
mutu pelayanan pendidikan
2asyarakat dan orangtua sudah saatnya diikut sertakan dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah melalui
komite sekolah yang beranggotakan unsur per!akilan
orangtua tokoh masyarakat L&2 guru dan sis!a yang
bertugas sebagai +orum pengambil keputusan bersama
sekolah dan masyarakat dalam peren)anaan implementasi
monitoring dan e*aluasi program ker(a yang dilakukan oleh
sekolah , &idi#$$'/
Di era otonomi daerah ini peran serta masyarakat dalam
pendidikan sangat diharapkan utamanya dalam meningkatan
mutu pelayanan pendidikan sebagaimana diungkap dalam
Undang"undang Nomor #$ 8ahun #$$% pasal 04 ayat ' bah!a
masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan
pendidikan yang meliputi peren)anaan peng!asan dan
e*aluasi program pendidikan melalui de!an pendidikan dan
komite sekolah.
#.5. Implementasi 1ebi(akan Pendidikan
Dengan diberlakukannya otonomi daerah memberi kebebasan
daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri bukan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
40/332
berarti bah!a kebi(akan pendidikan pada le*el nasional
terputus dengan kebi(akan lokal daerah. 1ebi(akan nasionaltetap men(adi pi(akan dan dasar a)uan dalam perumusan
implementasi kebi(akan pada tingkat daerah lokal dan
sekolah terutama bagi negara yang berbentuk kesatuan. 2aka
upaya pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk
mengikuti mengimbangi dan mampu meman+aatkan peluang
yang dihasilkan oleh proses globalisasi dengan mengarahkan
semua potensi masyarakat pemerintah dan negara untuk
menghasilkan proses dan produksi pendidikan nasional yang
berkualitas.
Untuk itu sangat diperlukan adanya perbaikan sistem dan
peren)anaan pendidikan bukan berarti pendidikan harus< siap
pakai ;seperti banyak didiskusikan pada akhir"akhir ini yang
dimaksud dengan ;term< siap pakai melainkan lembaga
pendidikan di masing"masing daerah memberikan bekal
kepada peserta didiknya agar dapat memiliki kemampuan
;menyesuaikan diri ; ,siap suai ready +or orientation/ se)ara
)epat dalam menghadapi persoalan rutin di bidang yang
dipela(arinya dan mengembangkan )ara baru untuk mengatasi
beberapa persoalan teknis yang sudah berkembang di
lapangan ,&alladien '--4 /.
Dalam kenyataan kebi(akan pendidikan yang
diimplementasikan tidak serta merta diterima oleh guru begitu
sa(a akan tetapi selalu disaring ,ltered/. Bahkan guru
)enderung melaksanakan hanya bagian bagian yang sesuai
dengan perspekti+ pribadi dan intuisi guru berdasarkan
pengalaman dan pemahaman mereka ,&mith #$$%/.
1emampuan memodikasi kebi(akan merupakan hasil kreati+
guru yang terbentuk melalui pendidikan demokratis dan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
41/332
di!u(udkan dalam tindakan otonom maka berdasarkan
pandangan tersebut isi pendidikan harus diarahkan untukmenyelesaikan berbagai masalah serta diarahkan untuk
menyesuaiakan terhadap perubahan paradigma.
Berdasarkan berbagai pandangan tersebut maka untuk
mengimplementasikan kebi(akan pendidikan diperlukan
kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat demikian pula
untuk mengimplementasikan kebi(akan pendidikan ke(uruan
sangat diperlukan adanya kesesuain dengan kebutuhan dunia
ker(a atau dunia usaha industri.
#.5.'. Implementasi Pendidikan Dalam Dimensi Human apital
Pada prinsipnya pendekatan pendidikan dalam (en(ang
menengah dan pendidikan tinggi senantiasa berkaitan dengan
seberapa besar pengeluaran yang dilakukan dengan berapa
besar (umlah pengembalian yang dilakukan untuk
men)iptakan dan merein*estasi pengeluaran yang
diberikannya itu. andenberghe ,'---/ mengungkap bah!a
kebi(akan pendidikan mestinya mampu men(a!ab dua
permasalahan pokok terkait dengan in*estasi sumber daya
manusia yaitu pertama adalah mengidentikasi mekanisme
alokasi se)ara optimal pada setiap orang di sekolah"sekolah.
1edua adalah menyepakati seluruh komponen untuk
memahami mekanisme alokasi seperti itu.
Pendidikan ke(uruan merupakan bagian dari sistem pendidikan
yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu beker(a
pada satu kelompok peker(aan atau satu bidang peker(aan
daripada bidang peker(aan lainnya ,Cupert E*ans'-56/ .
Denisi ini mengandung pengertian bah!a setiap bidang studi
adalah pendidikan ke(uruan sepan(ang bidang studi tersebut
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
42/332
dipela(ari lebih mendalam daripada bidang studi lainnya dan
ke dalam itu dimaksudkan sebagai bekal memasuki duniaker(a.
Di samping itu untuk men)apai sasaran pendidikan dalam
perspekti+ human )apital maka diperlukan beberapa asumsi di
antaranya adalah bah!a sistem pendidikan yang berlaku
dapat menghasilkan output pendidikan khususnya lulusan
yang sesuai dengan kebutuhan dunia ker(a dan masyarakat
baik pengetahuan dan keterampilan maupun sikap dan
perilakunya baik (umlah maupun (enisnya. Di samping itu
sistem dan keadaan perekonomian yang ada dapat
meman+aatkan dan mengoptimalkan potensi dan kapasitas
keluaran pendidikan tersebut. ,?ho@ali #$$3/.
Dari berbagai pandangan tentang teori human )apital seperti
di(elaskan sebelumnya dan (ika dikaitkan dengan
implementasi kebi(akan kemitraan &21 maka dapat
disimpulkan bah!a pendekatan pembela(aran melalui
kebi(akan pendidikan sistem ganda ,P&?/ dan seluruh proses
bela(ar menga(ar yang berlangsung dalam konteks pendidikan
&21 selalu diharapkan untuk dapat menghasilkan alumni atau
output kebi(akan yang positi+ dan mampu se)ara minimal
memberikan pengembalian modal ,return in*estment/ yang
dilakukan tatkala mereka berada dalam proses pembela(aran.
#.5.#. Implementasi 1ebi(akan Pendidikan 1e(uruan
8u(uan pendidikan ke(uruan adalah membekali sis!a agar
memiliki kompetensi prilaku dalam bidang ke(uruan tertentu
sehingga yang bersangkutan mampu beker(a ,memiliki
kiner(a/ demi masa depan dan untuk kese(ahteraan bangsa.
Untuk itu sis!a harus dibekali pengetahuan teori dan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
43/332
keterampilan praktis (uga sikap dan pola tingkah laku sosial
serta !a!asan politik tertentu itu semua mutlak diperlukansebagai bekal yang berharga guna meraih sukses dalam
rangka memasuki dunia ker(a baik sebagai peker(a di
perusahaan ataupun sebagai !irausaha yang mandiri dan
untuk men(adi !arga masyarakat yang bertanggung(a!ab
,&)hiopepers dan patriana'--3/
Pendidikan ke(uruan memiliki karakteristik yang berbeda
dengan pendidikan umum ditin(au dari kriteria pendidikan
substansi pela(aran dan lulusannya. 1riteria yang harus
dimiliki oleh pendidikan ke(uruan ,'/ orientasi pada kiner(a
indi*idu dalam dunia ker(aK ,#/ ustikasi khusus pada
kebutuhan nyata di lapanganK ,%/ +okus kurikulum pada aspek"
aspek psikomotorik a+ekti+ dan kogniti+K ,3/ tolok ukur
keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolahK ,0/ kepekaan
terhadap perkembangan dunia ker(aK ,4/ memerlukan sarana
prasarana yang memadai dan ,5/ adanya dukungan
masyarakat. :inan) runkilton ,dalam &onha(i #$$$/.
1alau kita ka(i 1eputusan 2endiknas CI Nomor '##U#$$'
tentang Cen)ana &trategis Pembangunan Pendidikan Pemuda
dan Olah Caga 8ahun #$$$"#$$3 bah!a pendidikan ke(uruan
dalam upaya peningkatan kualitas dan rele*ansi pendidikan
ke(uruan ,'/ melakukan re+ormasi kurikulum ke(uruan agar
sesuai dengan tuntutan dunia ker(aK ,#/ melakukan analisis
dan pengka(ian potensi !ilayah sehingga dapat menun(ukkan
keseimbangan antara kebutuhan dan persediaan tenaga ker(a
tamatan &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ menurut sektor
ekonomi (enis okupasi dan status peker(aanK ,%/ melakukan
penelitian dan ka(ian se)ara intensi+ dan menyeluruh terhadap
e+ekti*itas &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ terutama dalam
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
44/332
kaitannya dengan tuntutan lapangan ker(a akan keterampilan
dan keahlian lulusannya tingkat balikan terhadap pendidikan&ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ serta pemetaan kebutuhan
tenaga ker(a tingkat menengah yang berorientasi pada
pengembangan potensi daerahK ,3/ untuk peningkatan
penyerapan lulusan &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ oleh
lapangan usaha akan dilakukan penataan kembali di bidang
keahlian di &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ agar
menghasilkan lulusan yang kompeten dan rele*an dengan
kebutuhan melalui pengembangan kurikulum dan program
pendidikan yang lebih Qeksibel sesuai dengan perbedaan
karakteristik !ilayah tanpa mengabaikan standar kompetensi
yang ditentukan se)ara nasional dan se)ara bertahap mulai
memperhitungkan standar kompetensi regional dan
internasional.
#.5.%. 1ebi(akan Pendidikan &istem ?anda ,P&?/
Pendidikan sistem ganda ,P&?/ adalah merupakan salah satu
strategi pokok dalam rangka operasionalisasi ;link and mat)h;
di mana suatu proses pendidikan yang melibatkan sekolah
satu sisi dan industri pada sisi lain . Dengan menerapkan
pendidikan sistem ganda ini diharapkan kesen(angan kualitas
lulusan sekolah teknologi dengan kebutuhan kualitas tenaga
ker(a oleh industri dapat ditekan. De!asa ini pendidikan
sistem ganda digunakan sebagai salah satu upaya untuk
mempersiapkan tenaga"tenaga pro+esional yang siap pakai
sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor perekonomian
, &utrisno '--4 /
Dalam implementasi perubahan paradigma pendidikan
ke(uruan di!u(udkan dalam suatu model yang disebut
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
45/332
Pendidikan &istem ?anda ,P&?/ yang merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian ke(uruan yangmemadukan se)ara sistemik dan sinkron program pendidikan
di sekolah dan program bela(ar melalui kegiatan beker(a
langsung pada bidang peker(aan yang rele*an terarah untuk
men)apai penguasaan kemampuan keahlian tertentu
,Pakpahan '--3/K Dietri)h ,'--#/ mengartikan sistem ganda
,dual system/ sebagai ;to pla)e o+ learning o+ eual *alue and
o+ the same standard are )ombined together to +orm a
system;. Pandangan ini menggambarkan bah!a sistem ganda
merupakan suatu sistem yang mengabungkan dua tempat
bela(ar yang memiliki nilai dan standar yang sama.
&elan(utnya &)hipers Patriana ,'--3/ dan Pakpahan , '--3 /
menyatakan bah!a sistem ganda merupakan konsep atau
model penyelenggaraan pendidikan ke(uruan yang
peren)anaan dan pelaksanaan pendidikan di!u(udkan melalui
kemitraan antara dunia ker(a dan sekolah dan penyelenggara
pendidikannya dilaksanakan sebagian sekolah dan sebagian
lagi di industri. D(o(onegoro ,'---/ menyatakan bah!a
karakteristik pendidikan sistem ganda sebagai salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ke(uruan
didukung oleh beberapa +aktor yang men(adi komponen"
komponennya antara lain institusi pasangan program
pendidikan dan pelatihan bersama kelembagaan ker(asama
nilai tambah dan (aminan kelangsungan , &ustainability/
Pendidikan sistem ganda ,P&?/ dipandang sebagai suatu
sistem dan semua komponen yang terlibat menyadari
+ungsinya masing"masing untuk dapat memaksimalkan +ungsi
sistem maka akan ter)ipta suatu bentuk ker(asama yang
permanen antara dunia usahaindustri ,DUDI/ dan sekolah
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
46/332
dengan kesadaran saling menguntungkan dan membutuhkan.
2elalui ker(asama tersebut dapat memperoleh output danout)ome yang optimal yaitu ter)iptanya sumber daya manusia
,&D2/ yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat dan
pasar ker(a ,An!ar #$$3/.
Berdasarkan batasan tersebut di atas maka pendidikan sistem
ganda adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang
mengintegrasikan program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian ,kegiatan praktek/ di Dunia
UsahaIndustri ,DUDI/. adi ada dua pihak yang sangat
berkepentingan dan bersama"sama dalam penyelenggaraan
pendidikan yaitu pihak &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ dan
Dunia UsahaIndustri ,DUDI/ baik negeri maupun s!asta yang
kedua pihak tersebut bertanggung(a!ab mulai peren)anaan
sampai e*aluasi dan bahkan sampai kepada kelan(utan
tamatannya ,Ciyanto '--6/.
#.5.%.'. 2an+aat Pendidikan &istem ?anda
&istem ganda ,dual system/ merupakan bentuk implementasi
kebi(akan link and mat)h pada pendidikan ke(uruan di mana
sistem ganda ini merupakan suatu sistem pendidikan yang
se)ara langsung melibatkan dunia usaha dan industri sebagai
pelaku ekonomi dalam pendidikan ke(uruan ,D(o(onegoro dan
&uryadi '--0/ 1eterlibatan dunia usaha dan industri pada
semua aspek pendidikan meliputi peren)anaan
pengembangan kurikulum penyediaan biaya sarana
prasarana proses pendidikan u(ian dan penilaian serta
penempatan lulusan. 2aka dalam pelaksanaan Pendidikan
&istem ?anda ,P&?/ (ika ditin(au dari sudut kemitraan
,partnership/ &21 dengan dunia usaha dan industri ada
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
47/332
beberapa man+aat yang dapat diperoleh baik &21 maupun
dunia usaha dan Industri.
#.6. 1onsep dan 2odel Pendekatan 1emitraan Pendidikan
#.6.'. 1onsep 1emitraan
Istilah kemitraan pada pokoknya seringkali digunakan dalam
kaitannya dengan ker(asama antar lembaga yang akan
melakukan suatu kegiatan ker(asama maka kemitraan dapat
dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak
atau lebih yang membentuk suatu ikatan ker(asama atas
dasar kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam
rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di suatu
bidang usaha tertentu atau tu(uan tertentu sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih baik ,Ambar #$$3/.
&a*as ,'--5/ selan(utnya men(elaskan ruang lingkup
kemitraan publik dan s!asta khususnya dalam kaitannya
dengan upaya kemitraan tersebut menyediakan +asilitas untuk
meningkatkan akti*itas berbagai kelembagaan yang terlibat
dalam akti*itas kemitraan. 1asus ker(asama yang sedang
berlangsung de!asa ini adalah lebih dominan dalam bentuk
susunan ker(asama antara organisasi pemerintahan
,intergo*ernmental/ partisipasi !arga masyarakat serta
partnership publik dan s!asta ,8eisman dan Erik Hans #$$#/.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut kemudian Ambar
,#$$3/ se)ara rin)i menyebutkan bah!a kemitraan dapat
terbentuk (ika memenuhi persyaratan yaitu ,'/ ada dua pihak
atau lebihK ,#/ memiliki kesamaan isi dalam men)apai
tu(uan K ,%/ ada kesepakatanK ,3/ saling membutuhkan.
&elan(utnya a+ar ,#$$#/ men(elaskan bah!a untuk
membangun kemitraan bukan hanya membangun keterkaitan
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
48/332
usaha sa(a tetapi membangun kemitraan yang di)ita")itakan
dan ter!u(udnya kemitraan yang sehat harus dia!alipersiapan yang mantap dan ditambah dengan pembinaan
#.6.#. 2odel>model 1emitraan
Untuk me!u(udkan suatu kemitraan dalam men)apai hasil
yang lebih baik dengan saling memberikan man+aat antara
pihak yang bermitra menurut Lendrum,#$$%/ ditentukan
oleh tiga elemen penting yaitu lingkungan ,en*ironment/
proses ,pro)ess/ dan)manusia ,people/ ketiaga elemen
penting ini se)ara bersama"sama ,integrated/ akan sanagat
menentukan keberhasilan dan e+ektiatas ker(asama
,kemitraan/ yang dilakukan maka perlu menyesuaiakan dan
mengetahui model"model kemitraan yang akan dilaksanakan.
2odel kemitraan yang akan dilaksanakan tentunya harus
disesuaikan program kemitraan dan tu(uan dilaksanakannya
kemitraan dari organisasilembaga yang melaksanakan
kemitraan Dengan demikian kemitraan yang dilaksanakan
dapat memberikan keuntungan kepada pihak"pihak yang
bermitra dan untuk ter(adinya sebuah kemitraan yang kuat
dan saling menguntungkan serta memperbesar man+aat
memerlukan komitmen yang seimbang antara satu dengan
lainnya. , a+ar #$$$ K Ambar #$$3/.. Demikian pula pendapat
yang lain disampiakan oleh Ambar ,#$$3/ bah!a model
kemitraan yang dapat dikembangkan adalah &ubordinatate
union o+ partnership Linear union o+ partnership dan Linear
)ollaborati*e o+ partnership
Berdasarkan ketiga model kemitraan tersebut maka model
Linear )ollaborati*e o+ partnership adalah rele*an dengan
kasus kemitraan &21 rumpun teknologi dan industri serta
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
49/332
rumpun ekonomi dan bisnis di 1ota 8arakan oleh karena
model kemitraan ini dapat men(elaskan perihal adanya polakeseimbangan para aktor yang terlibat dalam proses
kemitraan tersebut baik aktor negara ,pemerintah/ 2a(elis
&ekolah Organisasi atau Dunia usaha maupun masyarakat
pada umumnya.
#.6.%. 2odel 1emitraan di Bidang Pendidikan
Hasil penelitian yang diungkap oleh Prater dan &ileo ,#$$#/
menyatakan bah!a terdapat beberapa bentuk kemitraan baik
dalam bentuk +ormal maupun non+ormal yang disintesiskan
sebagai berikut ,'/ kemitraan se)ara +ormal yang seringkali
melibatkan para sis!a dan guru dalam proses memberikan
pela(aran tertentu yang diperlukan di lapangan ,#/.kemitraan
dalam bentuk non+ormal bagi sis!a yang baru masuk
terutama untuk meningkatkan pemahaman mereka dengan
konsultasi dengan guru mereka se)ara in+ormal,%/.+ormalitas
kemitraan antara lembaga perguruan tinggi dengan sekolah
adalah demikian luasnya.
Dari dua pendapat yang diungkap di atas berkaitan dengan
model partnership di bidang pendidikan se)ara umum dapat
disimpulkan bah!a pada umumnya konsep dan model
kemitraan/ tidaklah memiliki keseragaman baik dalam
pendenisian maupun rumusan model yang dikembangkan
oleh para ahli. ,8imothy #$$'/. Permasalahan yang seringkali
mun)ul dalam proses pelaksanaan kemitraan adalah apakah
kemitraan ini akan dapat menyelesaikan permasalahan
organisasi khususnya pada lembaga"lembaga yang terlibat
dalam akti*itas itu
Dengan demikian +aktor kemitraan adalah suatu bentuk
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
50/332
ker(asama yang di dalamnya memerlukan ker(asama antara
berbagai lembaga yang terlibat dalam proses tersebut. Danhal ini berarti bah!a masing"masing kelembagaan mempunyai
kekuatan dan kelemahan tertentu yang dapat terpe)ahkan
melalui !adah kemitraan
#.6.3. 2odel 1emitraan di Bidang Pendidikan 1e(uruan
Dalam era globalisasi dan in+ormasi kemampuan &D2 dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ,IP8E1/ bukan
hanya merupakan kebutuhan tetapi sudah men(adi keharusan
apabila bangsa Indonesia ingin berperan dalam persaingan
global dan selayaknya harus segera disikapi dengan program
yang berorientasi pada per)epatan peningkatan ;mutu
pendidikan atau kualitas &D2 Indonesia yang salah satunya
melalui program kemitraan antara pemerintah daerah dunia
pendidikan ,&21/ dan dunia usaha dan industri dalam rangka
terlaksananya link and mat)h ,keterkaitan dan kesepadanan/
antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri
sebagai upaya nyata untuk me!u(udkan dan membangun
;suasana sinergis; dalam menyiapkan tenaga ker(a yang siap
bersaing dalam era globalisasi.
D(o(onegoro , '---/ menyatakan bah!a kebi(akan link and
mat)h membuka dan mendorong kemitraan ,ker(asama/
antara pendidikan ke(uruan dengan dunia usahaindustri yang
pada dasarnya mendekatkan supplay"demand atau antara
pasokan alumni dan kebutuhan tenaga terampil &a*as ,#$$$ /
menyatakan bah!a perusahaan s!asta semakin berperan
penting dalam mengelola berbagai layanan melalui kontrak
dan konsesikelonggaran membuat ren)ana"operasi"trans+er
ker(asama patungan ,(oint *enture/ antara publik "s!asta
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
51/332
ker(asama in+ormal dengan pemerintah
Dan hal ini dipertegas oleh Abdul 9ahab ,#$$#/ menyatakanbah!a negara kini harus rela berbagi peran berbagi
kekuasaan ,sharing o+ po!er/ dan beker(asama ,yang saling
menguntung/ dengan kekuatan"kekuatan sosial otonomi
dalam masyarakat , statet")i*i) )ooperation / se(alan dengan
teori ;good go*ernman)e< ,8(okroamid(o(o #$$%/ yang
banyak dikembangkan oleh lembaga donor internasional
terdapat model umum partnership yang seringkali dinyatakan
sebagai model segi tiga antara sektor publik s!asta dan
masyarakat pada umumnya.
2odel tersebut dapat di*isualisasikan berdasarkan 1eputusan
Bersama 2endikbud dan 1etua Umum 1adin Nomor
$#45aU'--3 dan Nomor 631U7'--3 8anggal '5 Oktober
'--3 sebagai berikut
?ambar 0 2odel dan pendekatan partnership yang
dilaksanakan pada &21
BAB III
2E8ODE PENELI8IAN
#.-. Pendekatan dan enis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertu(uan menemukanmemahami men(elaskan dan memperoleh gambaran
+enomena"+enomena yang dika(i oleh karena itu penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitati+ naturalistik
dalam bidang sosial ,so)ial s)ien)es/ sebagaimana diungkap
oleh Lin)on ?uba ,'-60/. 2elalui pendekatan tersebut
peneliti dapat mengetahui tanggapan dan persepsi dari
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
52/332
berbagai kalangan seperti terhadap kelompok sasaran
kebi(akan kemitraan para pelaksana program serta badandan instansi yang rele*an ,Asisten Administrasi dan
Pembangunan1epala Dinas Pendidikan1epala 1antor 8enaga
1er(a 1omisi Pendidikan DPCD &21N ' &21N # P8.Intra)a
9ood 2+g P8.Ide) Abadi 9ood Indonesia dan P8.2ed)o E P /
yaitu tentang proses dan dampak implementasi kebi(akan
kemitraan &21 Negeri dengan Dunia usaha industri yang
telah dilaksanakan di 1ota 8arakan Propinsi 1alimantan 8imur
se(ak tahun #$$'"#$$0
&e)ara spesik penelitian ini mengka(i se)ara mendalam
berdasarkan pendekatan yang telah diungkap oleh Ed!ard III
bah!a ada empat +aktor penting dalam proses implementasi
kebi(akan yaitu komunikasi sumber daya disposisi dan
struktur birokrasi . Pendekatan ini melihat implementasi
kebi(akan 1emitraan &21 melalui metode dan mekanisme
antara lain adanya aspek komunikasi sumber daya disposisi
dan struktur birokrasi . Berkaitan dengan implementasi
kebi(akan kemitraan pada &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/
di 1ota 8arakan Propinsi 1alimantan 8imur yang digunakan
men(adi re+erensi adalah dengan menggunakan teori Ed!ard
III ,'-6$/ sebagai pendekatan utama penelitian ini yang
dianggap dapat dipakai sebagai instrumen untuk men(elaskan
kasus proses dan belum terpenuhinya sasaran kebi(akan
,dampak/ dari kebi(akan 1emitraan &21 di mana Ed!ard III
,'-6$/ meru(uk perlunya peman+aatan sumber daya kebi(akan
untuk melaksanakan dan mengimplementasikan kebi(akan
publik.
%.#. :okus Penelitian
%.#.'. Persiapan Implementasi 1ebi(akan 1emitraan &21 >
-
8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
53/332
DUDI
%.#.#. Proses implementasi kebi(akan kemitraan pada &21 tahun #$$' > #$$0
%.#.%. :aktor pendukung dan penghambat
%.#.3. Dampak implementasi kebi(akan kemitraan ,Praktek
Industri/
%.%. 1ehadiran Peneliti di Lapangan
%.%.'. 2emasuki Lokasi Penelitian ,?etting I