Download - Imobilisasi Pada Geriatri
IMOBILISASI PADA GERIATRI
OLEH :
Ns. RISMA DEWI, S. Kep
KARAKTERISTIK KLIEN GERIATRI
1. Usia > 60 tahun2. Multipatologi3. Tampilan klinis tidak khas4. Polifarmasi5. Fungsi organ menurun6. Gangguan status fungsional
(ADL/Activity Dayli Living)7. Gangguan nutrisi
SINDROM GERIATRI
Kumpulan gejala dan atau tanda klinis pada satu atau lebih penyakit yang sering terjadi pada klien geriatri
Perlu penatalaksanaan segera Identifikasi penyebab Comprehensif geriatric assesment
RUANG LINGKUP SINDROM GERIATRI
Imobilisasi dan ulkus dekubitus Inkontinensia urin Instabilitas, jatuh dan patah tulang Perubahan status mental Infeksi Gangguan tidur / insomnia Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
Cont…..
Gangguan regulasi suhu Malnutrisi Konstipasi Iritasi colon Depresi Impoten Penurunan daya tahan tubuh
Imobilisasi
Kehilangan gerakan anatomik akibat perubahan fungsi fisiologis
Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas mobilitas ditempat tidur, transfer atau ambulasi
Sindrom degenerasi fisiologis akibat menurunnya ativitas dan deconditioning.
Penyulit sistemik, masalah sosial dan lingkungan
Penyebab Umum Imobilisasi pada Lansia
Gangguan Muskuluskeletal
ArtritisOsteoporosisFraktur (terutama panggul dan femur)Problem kaki (bunion, kalus)Lain-lain (mis : peny. Paget)
GangguanNeurologis
StrokPenyakit ParkinsonLain-lain (disfungsi serebral, neuropati)
PenyakitKardiovaskuler
Gagal jantung kongestif (berat)Penyakit jantung koronerPenyakit vaskuler perifer
Faktor Sensorik Gangguan penglihatanInstabilitas dan takut akan jatuh
Penyakit Paru
PPOK (Berat))
PenyebabLingkungan
• Imobilisasi yang dipaksakan (di rumah sakit atau di panti werdha)• Alat bantu mobilitas yang tidak adekuat
Nyeri akut atau krinik lain
• Dekondisi (setelah tirah baring lama pada kondisi akut)• Malnutrisi• Penyakit sistemik berat (Mis : metastasis luas pada keganasan)• Depresi• Efek samping obat (contoh kekakuan akibat obat antipsikotik)
Efek Imobilisasi pada Berbagai Sistem Organ
organ/Sistem Perubahan yang Terjadi Akibat Imobilisasi
Muskuloskletal Osteoporosis, penurunan massa tulang, hilangnya kekuatan otot, penurunan area potong lintang otot, kontraktur, degenerasi rawan sendi ankilosis, peningkatan tekanan intraartikular dan berkurangnya volume sendi.
Kardiopulmonal dan pembuluh darah
Peningkatan denyut nadi istirahat, penurunan perfusi miokard, intoleran terhadap ortostatik, penurunan ambilan oksigen maksimal (VO2 max), decontioning jantung, penurunan volume plasma, perubahan uji fungsi paru, atelektasis paru, pneumonia, peningkatan statis vena, peningkatan agregasi trombosit dan hiperkoagulasi.
Cont…..Integumen Peningkatan resiko ulkus dekubitus dan maserasi kulit
Metabolik dan Endokrin
Keseimbangan nitrogen negatif, hiperkalsiuria, natriuresis dan depresi natrium, resistensi insulin (intoleransi glukosa), hiperlipidemia, serta penurunan absorbsi dan metabolisme vitamin/mineral.
Neurologi dan Psikiatri
Depresi dan psikosis atrofi korteks motorik dan sensorik, gangguan keseimbangan, penurunan fungsi kognitif, neuropati kompresi, dan rekrutmen neuromuskuler yang tidak efisien.
Traktus gastrointestinal dan Urinarius
Inkontinensia urin dan alvi, infeksi saluran kemih, pembentukan batu kalsium, pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna dan distensi kandung kemih, impaksi feses dan konstipasi, penurunan motilitas usus, refluks esofagus aspirasi saluran napas dan peningkatan resiko perdarahan gastrointestinal.
Penatalaksanaan Imobilisasi
Evaluasi1. Anamnesis
Riwayat dan lama disabilitas/imobilisasi, kondisi medis, kondisi premorbid, nyeri, konsumsi obat, dukungan perawat, interaksi sosial, faktor psikologis dan lingkungan.
2. Pemeriksaan FisikKulit, status kardiopulmonal, muskuloskletal, neurologis
Cont…….
3. Evaluasi status fungsional mental dan kognitif
4. Evaluasi tingkat mobilitas5. Evaluasi adanya komplikasi atau
penyulit6. Pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
Menilai berat-ringan kondisi medis penyebab imobilisasi
Komplikasi imobilisasi (ex : albumin, GD,elektrolit, hemostasis)
Tatalaksana Umum1. Kerjasama tim interdisiplin evaluasi
klien, target fungsional, rencana terapi.
2. Edukasi klien dan keluarga : bahaya tirah baring lama, perlu latihan bertahap dan ambulasi dini, Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) semampu klien.
3. Review obat-obatan4. Atasi infeksi, malnutrisi, anemia,
gangguan cairan dan elektrolit defisiensi vitamin dan/atau mineral, kondisi/penyakit penyerta lain.
Cont……
5. Latihan mobilitas di tempat tidur, penguatan otot, koordinasi dan keseimbangan, transfer dan ambulasi.
6. Penyediaan dan latihan penggunaan alat bantu berdiri dan ambulasi
7. Manajemen miksi dan defekasi
Tatalaksana Khusus1. Tatalaksana faktor resiko2. Tatalaksana komplikasi3. Pada keadaan khusus : konsultasi ke dokter
spesialis yang kompeten
Penatalaksanaan Komplikasi Akibat Imobilisasi
1. Ulkus Dekubitus Insidensi selama perawatan 7,7-29,5 % Umumnya terjadi pada 2 minggu
pertama perawatan di RS Prevalensi di panti werda = di RS Patogenesis : faktor tekanan, daya
regang, gesekan/friksi, kelembaban.
Cont……
Klasifikasi Shea yang dimodifikasi AHCPRStadium I: Eritema nonblanchable
pada kulit yang masih utuhStadium II : Epidermis dan/atau dermis hilangStadium III : Lesi hingga ke jaringan lunak dan lapisan fasia dalamStadium IV : Jaringan otot dan tulang
sudah terlibat
Pencegahan
Penilaian resiko terjadinya ulkus dekubitus dengan skala Norton
Skor <14 : resti ulkus dekubitusSkor <12 : pe resiko ulkus dekubitus 50 xSkor 12-13 : resiko sedangSkor ≥14 : resiko sangat kecil
Cont…Skala Norton utk Mengukur Resiko Ulkus Dekubitus
Kondisi Klien Skor
Kondisi fisik umumBaikCukup/lumayanBurukSangat burukKesadaranKompos metisApatisConfusedStuporTingkat aktivitasAmbulatoriBerjalan dengan bantuanHanya bisa dudukHanya bisa tiduran
4321
4321
4321
MobilitasBergerak bebasSedikit terbatasSangat terbatasTak bisa bergerak/imobilisasi
InkontinensiaTidak adaKadang-kadangSering inkontinensia urinInkontinensia urin/alvi
4321
4321
Cont…..
Panduan pencegahan ulkus dekubitus AHCPR :
Pengkajian faktor resiko Perawatan kulit dan terapi awal dekubitus Pencegahan/perlindungan terhadap efek
tekanan, gesekan dan regangan Pemanfaatan program edukasi tentang
ulkus dekubitus
Cont…..
PENCEGAHAN
Ubah posisi klien setiap 2-3 jam : miring kiri/kanan 30° dan telentang.
Gunakan bantal di antara tungkai, di bawah punggung dan penyangga lengan untuk posisi optimal
Klien yang harus posisi duduk di tempat tidur/kursi roda direposisi setiap 1 jam atau diminta mengubah tumpuan berat badannnya setiap 15 manit.
Jangan mendudukkan klien pada sudut 30°
Cont….
Klien harus diangkat dan jangan digeser atau ditarik dari tempat tidur
Gunaan pelindung kaki dan tumit untuk mencegah gesekan
Untuk mencegah maserasi ulit jaga agar kulit tetap kering tapi licin
Hindari penggunaan alat bentu berbentuk seperti donat untuk kursi dan kursi roda
Gunakan kasur air atau kasur udara (kasur anti-dekubitus)
Cont….
TERAPI
Pendekatan sistemikFaktor nutrisi dan hidrasiAntibiotika sistemik spektrum luas sebagai terapi inisial pada sepsis, selulitis osteomielitis dan pencegahan endikarditis bakterial pada debridemen klien dengan penyakit katup jantung.
Cont….
Perawatan luka lokalJaga kebersihan dan kelembaban kulitHindari providon-iodin, iodofor natrium
hipoklorit, hidrogen peroksid dan asam asetat
Antibiotika topikal pada ulkus bersih yang belum sembuh atau tetap bereksudat setelah 2-4 mgg perawatan optimal
Debrideman jaringan nekrotikAtasi nyeri
Cont…..
Pijat manual sirkular, phonophoresis dengan transducer ultrasound dan ZnO2 serta TENS berfrekuensi pada tepi luka
Penggunaan kasur atau matras khusus Pembedahan
penutupan luka, skin graft, flap miokutaneus, membuang tulang yang menonjol, amputasi bila perlu
Terapi eksperimentaloksigen hiperbarik
2. Tromboemboli Vena Trombosis vena dalam (DVT/Deep
Vein Thrombosis) Emboli paru (PE/Pulmonary
Emboly) fatal
Gejala dan tanda tidak khas !!! DVT (yang khas)
edema ekstremitas unilateral, dilatasi vena supervisial, perubahan warna kulit, perabaan hangat tanda Hotmans
Cont…..
PENCEGAHAN
Metode mekanik : GCS, IPC/Intermitten Pneumatic Compression, VFP• Resiko perdarahan• Tidak seefektif anti koagulan
Antikoagulan :UFH, LMWH, antikoagulan oral
Antithrombotic Agent Latihan LGS aktif dan pasif sesuai
toleransi
TERAPI
Antikoagulan• dosis terapeutik > profilaksis• UFH, LMWH
Antithrombotic Agent (Selective Factor Xa Inhibitor)• Fondaparinux
Trombolisis : alteplase, streptokinase 48 jam pasca terapi antikoagulan, dpt
latihan pasif s/d aktif dengan bantuan dan pemberian stoking elastis
3. Hipotensi Ortostatik
PENCEGAHAN Mobilisasi bertahap secepatnya Diutamaan agar secepatnya dapat
duduk di tempat tidur dengan kaki menggantung kebawah sambil digerak-gerakkan
TERAPI
Evaluasi obat dan status hidrasi Latihan rekondisi dengan tilt table Latihan rekondisi yang dimulai dengan
menegakkan sandaran tempat tidur secara bertahap
Penggunaan stoking elastik pada abdomen dan ekstremitas bawah
4. Kontraktur
PENCEGAHAN Mobilisasi bertahap secepatnya Proper positioning Static splinting (pemberian foot board,
ankle foot orthosis) Menggerakkan pergelangan kaki dan
tungkai sesuai kemampuan klien
TERAPI
Latihan LGS ekstremitas aktif dan pasif disertai slow stretching minimal 1-2 kali/hari untuk menjaga seluruh rentang gerak sendi
Untuk mempermudah stretching ultrasound diatermi pada otot yang
hendak dilatih
Strategi Klinis untuk Pengkajian dan Penatalaksanaan Keterbatasan
Mobilitas
Tidak Tidak ada hambatan
yg besar : potensial utk perbaikan mobilitas
Hambatan besar : sedikit/tdk ada potensial
Kaji tingkat mobilitas : - Non ambulatori - Ambulatori
Kaji lama dan konsekuensi
Bila tidak bermasalah pertimbangkan untuk program latihan jasmani
Kaji beratnya hambatan untuk perbaikan :- Defisit kognitif berat- Keterbatasan mobilitas yang berkepanjangan- Gangguan fisik irreversibel- Kurangnya target dari klien dan keluarga
CONT……
Perbaikan Tidak ada perbaikan
Asuhan untuk masalah mobilitas yang menetap : - Tingkat asuhan yang diperlukan- Pelatihan bagi pramurawat (caregiver)- Peralatan- Adaptasi lingkungan
Upaya untuk memperbaiki mobilitas :- Kaji kemampuan mobilitas secara detail- Pengkajian dan tatalaksana medis dari gangguan- Pengkajian dan tatalaksana biomekanik dengan rehabilitasi dan latihan- Tim pengkajian dan asuhan untuk hambatan psikologis, sosial dan lingkungan.