i-k/fir /f HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KETERL.IBATAN AYAH
DAL.AM PENGASUHAN ANAK
DENGAN PERILAKU MORAL ANAK DI SEKOLAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Kersarjanaan Psikologi
• •• • 111
Oleh
IRMA SAFITRI 104070002308
Diterin. ci:~ri · - . -........ ~ ... """~~~
. i)""•••··················'·-··········--,, ; gL : •• ,r..!{,.,. .. Q.~ .. , 6.1:) .•..... ':o. lncl!!k : .. Q.fAl ... ~ . .QJ..:.~::6.i?T? k,' ;;~;ifik~i·;i : ··········· . .. .. ... ... '( ...............
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA 2009
HUBUNGAN PERSEPSI TENT ANG KETERLIBATAN AYAH
DALAM PENGASUHAN ANAK
DENGAN PERILAKU MORAL ANAK DI SEKOLAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Kesarjanaan Psikologi PER PUST/',;(,£\,;,~\
Oleh
IRMA SAFITRI 104070002308
Dibawah Bimbingan :
FAKUL TAS PSI KO LOG I
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIH HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul Hubungan Persepsi Tentan!] Keterlibatan Ayah
Dalam Pengasuhan Anak Dengan Perilaku Moral Jl,nak di Sekolah telah '
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5 Maret 2009. Skripsi ini telah diterirna
sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta, Maret 2009.
Ketua merangkap anggota
Jahja Umar, Ph.D
NIP. 130558822
Penguji I
·11 ! ' I , '
Clan Yasun M.Si
.
Sidang Munaqasyah
Anggota
Sekretaris merangkap anggota
In q_
~:!hila Suralag , M.Si
NIP. 150215283 (-
Penguj
Ora. N M.Si
MOTTO
7-farya 1<epacla :llffah-fah 1<ami Meryem6ah, 1Jan 7-farya 1<epacla :llffah-fah 1<arni Memohon
Pertofon:Jan ({1, ,S :llf-<Fafihah: 3)
'Kesuhesan alafah
1<etf Ka 1<ifa 13isa '/3erha13a .Ii 1-falapan :llffah
1Jan 'Kesuhesan alafah
1<etik,r, 1<ifa 13isa Mensuk_yesKan Ora»J .f.ain
Zarya <-Jiederhana Jui ZuJ'oer.remliali'kan untuk
Zedua Oranj' j..~aku dan Zaka/iJZu
~nj' Jer.rayans
(A) Fakultas Psikologi (B) Februari 2009 (C) Irma Safitri
ABSTRAK
(D) Hubungan Persepsi Tentang Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Anak Dengan Perilaku Moral Anak Di Sekolah
(E) xii + 70 halaman (F) Latar Belakang :
Saat ini tidak dapat dipungkiri banyak sekali perilaku yang menyimpang, dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku terjadi di kalangan anak. Banyak hal yang menjadi pemicu hal tersebut diantarnnya lingkungan yang semakin memburuk yang memicu perilaku tidak bermoral pada anak. Dalam hal ini pengawasan dari orang tua sangat dibutuhkan, terutama dari ayah. Pengasuhan ayah yang baik sangat dibutuhkan untuk menciptakan perilaku yang bermoral pada anak.
Perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan k:ode moral kelompok sosial, peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi suatu budaya dan yang menentukan pola perilaku yang diharapkan dari seluruh anggota kelompok. Perilaku moral dalam penelitian ini adalah perilaku moral anak di sekolah yaitu perilaku yang sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah, terdiri dari kedisiplinan, tanggung jawab dan kesopanan. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak adalah adalah bagaimana seorar.g ayah ikut terlibat dalam pengasuhan anak. Pengasuhan ayah yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari empat hal, yaitu terlibat dan terikat secara emosional dengan anak, terlibat dalam penanganan masalah I krisis, komitment memberikan perintah dan kontrol terhadap anak, dan memberikan contoh dalarn perilaku pada anak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan perilaku moral anak di sekolah.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian kolerasional. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 128 orang. Dari jumlah tersebut dipilih 30 orang sampel penelitian dengan menggunakan random sampling. lnstrumen pengumpulan data adalah skala model Liker!. Bentuk pengolahan dan analisa data menggunakan analisa statistika dengan menggunakan program SPSS 11.5, uji validitas men~19unakan kolerasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach.
Sedangkan uji hipotesis menggunakan kolerasi Product Moment dari Pearson. Terdapat 40 item yang valid dan 10 item yang tidak valid untuk skala keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan reliabilitas 0,8915. Sedangkan untuk skala perilaku moral anak di sekolah terdapat 39 item yang valid dan 1 item yang tidak valid dengan reliabilitas 0,9258.
Berdasarkan analisis kolerasi Product Moment diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antata keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan perilaku moral anak di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi (r hitung) sebesar 0,599 > dari taraf signifikasi 5% atau (0,05) dan nilai kolerasi positif maka kolerasi yang terjadi juga bersifat positif artinya semakin tinggi tingkat keterlibatan ayah maka semakin tinggi juga perilaku moral anak.
Saran yang di aujukan untuk penelitian selanjutnya adalah lebih memperbaiki item-item kedua variabel, menambah jumlah sampel, pihak ayah juga diikutsertakan dalam sampel penelitian, menambah kelengkapan data dari pihak sekolah dan menambah instrumen penelitian dengan wawancara dan observasi. Dan untuk saran praktis khususnya kepada para ayah untuk lebih terlibat dalam pengasuhan anak, kepada pihak sekolah agar menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku moral dan untuk para anak agar belajar berperilaku moral.
(G) Bahan bacaan 17 buku, 3 skripsi, 2 kamus, 2 website (1968- 2007)
(A) Psychology Faculty ( B) February 2009 ( C) Irma Safltri
ABSTRACTION
( D) Relation Perception of Father Involvement of In Child Mothering Behaviorally is Child Moral At School
( E) xii + 70 page; yard ( F) Background :
Undeniable in this time a lot of behavior digressing, and disagree with norm going into effect happened among child. A lot of matter becoming of the mentioned among other things environment which progressively deteriorate triggering dissolute behavior at child. In this case observation from parent very required, especially from father. good Father mothering very required to create the behavior which have moral to of at child.
Behavioral of moral is behavior matching with social group moral code, behavior regulation which have come to the habit for an culture and determining behavior pattern expected from entire group member. Behavioral! of moral in this research is behavior of child moral at schooll that is behavioral! matching with discipline going into effect at school, consisted of by the discipline, responsibility and courtesy. Father involvement in child mothering is how a father have a finger in the pie the child mothering.
While hypothesis test use the coleoTation Product Moment from Pearson. There are 40 valid item and 1(1 item which is not valid for the scale of father involvement in child mothering by reliabilitas 0,8915. While for the scale of behavioral of child moral at school there are 39 valid item and 1 item which is not valid by reliabilitas 0,9258
Pursuant to analysis of colerration Product Moment obtained by result that there are relation which significan of between father involvement in child mothering behaviorally is child moral at school. This matter is visible from correlation value r counUcalculate] equal to 0,599 > from level signification 5% or (0,05) and assess the positive coleration hence colerati that happened also have the character of positive of its meaning is excelsior mount the father involvement hence excelsior also behavior of child moral.
Suggestion which depend is raised for the research of hereinafter is more improve; repairing of second item of variable, adding amount sampel, paternal also involve in sampel research, adding data equipment from schooll party and add the research instrument with the interview and observation. And for the suggestion of practical specially to all father to more involved in by is a child mothering, to school party of so that creating environment supporting moral behavior and to all child of so that learning action moral
(G) reading Substance 17 book, 3 skripsi, 2 dictionary, 2 website (1968 -2007).
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim Alhamdulillah, segala puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Sang Penguasa jagad raya, Sumber ilmu pengetahuan dan sumber kebenaran. Karena hanya dengan izin-Nya lah skripsi ini dapat terselesaikan.Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang membawa risalah Islam yang selalu menjadi tauladan bagi seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah sepantasnyalah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Jahja Umar Ph.D Dekan Fakultas Psikologi. 2. lbu Ora. Netty Hartati M.Si pembimbing, yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan dan dengan sabar memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsii ini.
3. lbu Ora. Fadhilah Suralaga M.Si Pudek I dan Prof. Dr Abdul Mujib M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik. Serta seluruh Dosen pengajar Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya mulai dari perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
4. Seluruh petugas akademik dan perpustakaan, yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
5. Kepala Sekolah SON 11 Pagi Kebayoran Lama Selatan dan Kepala Sekolah SON 09 Pagi Kebayoran Lama Selatan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis, se1rta semua adik-adik yang telah menjadi responden penelitian.
6. Kedua orang tuaku Nuryadi M.Si dan Nenen Nafisah S.Pd yang telah memberikan doa, kasih sayang serta perhatian l<epada penulis. Serta dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SE~nantiasa membalas kebaikan yang telah diberikan. Juga kepada kakakku Acil dan mba Aci semoga sukses selalu.
7. Sahabat-sahabatku erna, ita, fatimah, alip, rnetha, lina terima kasih untuk semua persahabatannya. Untuk seluruh ternan-teman Komda Psikologi yang telah banyak berjuang, tetap semangat dan semoga amal ibadah kita diterima Allah. Dan Keluarga Besar LOK Syahid angkatan 12 (teman-teman BPH, teman-teman PE dan seluruh teman-
teman biro dan bidang) terima kasih atas semua persaudaraannya dan semoga ukhuwah bisa tetap terjaga.
8. Teman-teman seperjuangan wuri, ummil, danu, ipeh, ka ikcha terima kasih untuk semua kerjasamanya, semoga kita selalu mendapatkan yang terbaik. Teman-teman PKL RSDS terima kasih atas semua perjuangan dan kerjasamanya. Dan seluruh ternan-teman anggkatan 2004 fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima Kasih atas semua bantuannya, semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda.
Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat ba9i semua pihak dan perkembangan ilmu psikologi.
Jakarta, Februari 2009
Penulis
DAFTAR ISi
Halaman Judul. ................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Motto dan Dedikasi. ......... : ............................................................................... iv
Abstrak .............................................................................................................. v
Kata Pengantar. ............................................................................................... ix
Daftar lsi ........................................................................................................... xi
Daftar Tabel .................................................................................................... xiv
Daftar Gambar. ................................................................................................ xv
BAB I : Pendahuluan .................................................................... 1-11
1.1 Latar Balakang ........................................................................ 1
1.2 ldentifikasi Masalah .................................................................. 8
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................ 8
1.4 Perumusan Masalah ................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................. 1 O
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................. 1 O
BAB II : Landasan Teori .......................................................................... 12-36
2.1 Perilaku Moral Pad a Anak ................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Perilaku Moral. ......................................................... 12
2.1.2 Fase Perkembangan Moral Pada Anak ...................................... 14
2.1.3 Mempelajari Perilaku Moral Pada Anak ....................................... 16
2.1.4 Peraturan Dan Pelanggaran Yang Umum Pada Anak ............... 18
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Moral Anak ....................... 21
2.2 Persepsi .............................................................................................. 22
2.2.1 Pengertian Persepsi. .................................................................. 22
2.2.2 Proses Terjadinya Persepsi. ....................................................... 24
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi. ............................ 25 ~ ···~
2.3 Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak ................................................ 26
2.3.1 Teori-Teori Tentang Ayah ........................................................... 26
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlibatan Ayah .............. 27
2.3.3 Pengaruh Pengasuhan Ayah Terhadap Anak ............................ 29
2.3.4 Pengasuhan Ayah Dalam Pandangan lslam .............................. 31 • •
2.4 Masa Kanak-Kanak Akhir .................................................................... 32 !
2.4.1 Ciri-Ciri Masa Kanak-Kanak Akhir .............................................. 32
2.4.2 Tugas Perkembangan Kanak-Kanak Akhir. ................................ 34
2.5 Kerangka Berpikir. ............................................................................... 35
2.6 Hipotesis ............................................................................................. 36
BAB II~ Penelitian ................................................................ 37-50
3. ·1 Jenis Penelitian ................................................................................... 37
3.1.1 Pendekatan Dan Metode Penelitian ........................................... 37
3.1.2 Definisi Variabel Dan Operasional Variabel. ............................... 37
3.2 Pengambilan Sampel. ......................................................................... 39
3.2.1 Populo:isi ...................................................................................... 39
3.2.2 Sampel. ....................................................................................... 39
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 39
3.3 Pengumpulan Data ............................................................................ .40
3.3.1 Metode Dan lnstrumen Penelitian ............................................. .40
3.3.2 Teknik Uji lnstrumen Penelitian ................................................. .43
3.4 Teknik Analisa Data ........................................................................... .49
BAB IV Hasil Penelitian .......................................................................•.. 51-60
4.1 Gambaran Umum Responden ............................................................ 51
4.2 Uji Persyaratan .................................................................................... 52
4.2.1 Uji Normalitas ............................................................................. 52
4.2.2 Uji Homogenitas ......................................................................... 55
4.2.3 Uji Hipotesis ................................................................................ 57
4.3 Hasil Penelitian ................................................................................... 58
4.4 Hasil Penelitian Tambahan ................................................................. 59
BAB V Kesimpulan, Diskusi, dan Saran ................................................ 61-66
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 61
5.2 Diskusi ................................................................................................. 61
5.3 Saran ................................................................................................... 64
5.3.1 Saran teoritis ............................................................................... 64
5.3.2 Saran praktis ............................................................................... 65
Daftar Pustaka ......................................................................................... 66-69
Lampiran ....................................................................................................... 70
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Skala Keterlibatan Ayah .......................................... .41
Tabel 3.2 Blue Print Skala Perilaku Moral Anak di Sekolah .................... .42
Tabel 3.3 Bobot Skor Skala ..................................................................... .42
Tabel 3.4 Hasil Uji item Skala Keterlibatan Ayah .................................... .45
Tabel 3.5 Blue Print Skala Keterlibatan Ayah Pasca Uji lnstrumen ........ .45
Tabel 3.6 Hasil Uji item Skala Perilaku Moral Anak ................................ .46
Tabel 3.7 Blue Print Skala Perilaku Moral Anak Pasca Uji lnstrumen .... .47
Tabel 3.8 Norma Reliabilitas ................................................................... .49
Tabel 4.1 Kategori Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 51
Tabel 4.2 Tes Uji Normalitas Skala Keterlibatan Ayah ............................ 53
Tabel 4.3 Tes Uji Normalitas Skala Perilaku Moral Anak ......................... 54
Tabel 4.4 Tes Uji Homogenitas Variabel. ................................................. 56
Tabel 4.5 Tes Uji Korelasi. ....................................................................... 58
Tabel 4.6 Norma Korelasi. ........................................................................ 59
Tabel 4.7 Uji Sampel t-test.. ..................................................................... 60
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ..................................................................... 36
Gambar 4.1 Q-Q Plot Skala Keterlibatan Ayah ............................................ 53
Gambar 4.2 Q-Q Plot Skala Perilaku Moral Moral Anak ............................... 55
BABI
PENDAHULUAN
1.1 l::itar Belakang Masalah
Saat ini mungkin dengan mudah ditemukan perilaku menyimpang
pada anak, mulai dari berbohong, menyontek, sampai kasus narkoba
bahkan pembunuhan. Mendapatkan anak yang bermoral tinggi saat ini
tentu saja menjadi dambaan para orang tua dan pendidik, tetapi saat
ini hal tersebut menjadi lebih sulit didapatkan mengingat kondisi
lingkungan yang semakin memburuk.
Tantangan semakin besar karena pengaruh buruk tersebut muncul
dari berbagai sumber yang mudah didapat anak. Televisi, video game,
internet dapat memberikan pengaruh buruk bagi moral anak.
Kenyataannya pengaruh buruk begitu dekat dengan anak sehingga
hampir tidak mungkin menghindarkan anak-anak dari pengaruh
tersebut. Tentu saja media bukan satu-satunya yang memberi
pengaruh buruk, siapapun bisa menjadi ancaman, termasuk
diantaranya teman sebaya, orang dewasa, bahkan orang tua.
2
Munculnya kasus pada anak memerlukan kajian ~:husus menegenai
hal yang melatarbelakangi dan bagaimana dinamikanya perlu lebih
diteliti. Keluarga sebagai unit terkecil yang memiliki tanggung jawab
pertama dalam menjaga pertumbuhan dan perkernbangan anak.
Namun ironisnya, dari penelitian yang pernah dilakukan keluarga
menjadi sumber ancaman dan ketidaktentraman anak, karena
perlakuan salah yang sering diterima anak dalam keluarga, khususnya
dari orang tua. (Eka Ervika : 1995)
Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anaknya dan memegang
peranan penting dalam perkembangan moralnya, nilai-nilai yang baik,
norma-norma yang berlaku, dan yang paling penting adalah sebagai
tauladan atau model yang dicontoh anaknya. Orang tua yaitu ayah dan
ibu seharusnya memberikan kontribusi yang sama dalam mendidik
dan bertanggung jawab terhadap perkembangan anaknya. Seorang
ayah yang berkewajiban memberi nafkah tidak berarti meninggalkan
pengasuhan dan pendidikan anaknya di rumah. Sebaliknya juga
seorang ibu yang tugasnya merawat rumah tangga tidak berarti
seiuruh tanggung jawab pengasuhan anak ada di tanggannya, tetapi
memiliki peran masing-masing dalam mendukung dalam pengasuhan
anak.
3
Beberapa kasus berikut ini rnenjelaskan tentang keterlibatan ayah
dalarn perkembangan anak. Seorang anak berusia 13 tahun dipenjara
karena menjadi pecandu dan pengedar heroin. Dalarn penjara
tersebut dia tidak sendirian rnelaikan bersarna ayahnya. Anak tersebut
menjadi pecandu sejak usia sembilan tahun. la b1~rcerita bahwa orang
yang pertama kali memperkenalkan heroin adalah ayahnya. Sejak
kecil ayahnya selalu menghisap heroin di depanku, dan akhirnya aku
menirunya. Ketika ayahnya tahu, ia tidak melaranignya, bahkan
mereka menghisap heroin bersama. Kemudian ia disuruh untuk
menjadi pengedar, karena usianya yang masih kecil maka ia pun tidak
dicurigai. Namun akhirnya mereka tertangkap juga. (Ahmad Qasim,
dalam www.kisah ayah ibu.com)
Kasus lain, seorang ayah yang menjadi peminum alkohol, memberikan
minuman itu kepada anaknya yang berusia 15 tahun dan akhirnya
anaknya pun menjadi seorang peminum. Beberapa tahun kemudian
anaknya menjadi sakit-sakitan, pengangguran. Siang dan
malam berusaha mendapatkan uang untuk membeli minuman keras,
tidak berakhlaq dan tidak memiliki tata krama. Sebenarnya penyebab
kerusakan anaknya adalah ayahnya sendiri. (Ahmad Qasim, dalam
www.kisah ayah ibu.com)
lronis, seorang ayah yang seharusnya menjadi panutan bagi anaknya
dalam hal perbuatan baik serta berusaha dalam mendidiknya, justru
menyeratnya dalam kehancuran hidup dan dekadensi moral.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pasangan Gluecks dari
Universitas Harvard, menemukan bahwa kenakalan remaja bukan
fenomena baru dari masa remaja melainkan suatu lanjutan dari pola
perilaku asosial yang di mulai pada masa kanak-kanak. Dan
mempunyai hubungan yang erat antara dengan lingkungan rumah.
(Hurlock: 1978)
4
Keluarga sebagai unit terkecil dalam suatu masyarakat memegang
peranan penting dalam tumbuh kembang anak. Peran orang tua terdiri
dari peran ayah dan ibu. Semantara selama ini se~cara tradisional
dalam masyarakat pada umumnya sebagian besar orang masih
beranggapan bahwa tugas mendidik anak adalah tugas ibu, sehingga
para ayah kurang telibat dalam pembinaan anak.
Hal ini dikarenakan menurut konsep pola asuh tradisional, peran ibu
lebih dikaikan dengan fungsi ekspresif, seperti mHmberikan afeksi
(kasih sayang), kehangatan, dukungan emosional dan sebagainya. lbu
lebih berperan sebagai penenang, penasihat dan tugas ibu lebih
5
banyak di sekitar rumah karena itu, fungsi ibu lebih bersifat
"nurturance" (mengasuh I memelihara). Sedangkan peran ayah lebih
bersifat instrumental, ayah lebih banyak bertindak sebagai pemberi
hukuman, pengambil keputusan, penanaman disiplin serta control
terhadap anak dan tugas ayah lebih banyak mencari nafkah diluar.
Sehingga sebenarnya yang berkaitan dengan perkembangan moral
anak adalah ayah, melalui hukuman, disiplin dan kontrol yang
diberikan ayah, anak belajar mana tingkah laku yang dibenarkan dan
tidak. Namun karena ibu yang lebih banyak dirurnah maka sebenarnya
ibulah yang lebih banyak mengetahui dan melihat perkembangan
tingkah laku anaknya. (Dewi Kania, 2000)
Dari penelitian yang dilakukan Kepaniteraan Psikologi Perkembangan
UI tahun 1986 mengenai keterlibatan ayah dalam membantu
perkembangan anak di dapatkan kesimpulan bahwa telah berkembang
suatu kesadaran bahwa ayah perlu tcrlibat dalam membantu
perkembangan anak. Dan secara khusus diperolEih kesimpulan bahwa
keterlibatan ayah dalam membantu perkembangan anak masih
cenderung kurang di bandingkan apa yag diharapkan. (Dewi Kania,
2000)
Hal ini menarik untuk dikaji, beberapa penelitian membuktikan bahwa
keterlibatan ayah dalam kehidupan perkembangan anak laki-laki
menghasilkan kesuksesan dalam persahabatan dan prestasi
akademis. Sedangkan bagi anak perempuan , membuat anak
cenderung tidak longgar dalam aktivitas seksual clan lebih bisa
membangun hubungan yang sehat ketika dewasa. (Rini lzmi, 2005)
6
Sejak tahun 1970-an, banyak ahli psikologi secar:a langsung meneliti
peran ayah dalam keluarga. Hasil penelitian yang dilakukan Robert
Watson, dkk terhadap perkembangan anak yang tidak mendapat
asuhan clan perhatian ayah menyimpulkan perkembangan anak
menjadi pincang . Kelompok anak yang kurang mendapat perhatian
ayahnya cenderung memiliki kemampuan akademis menurun, aktivitas
social terbatas, bahkan bagi anak laki-laki ciri-ciri maskulinnya bisa
kabur. (Rini lzmi ,2005)
Orang tua memegang peranan yang dominant dalam perkembangan
anaknya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, walaupun tidak
menafikkan banyak sekali faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
anak. Kedua orang tua mempunyai peranan dalam "mewarnai"
anaknya. Sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW
"Setiap anak dilahirkan da/am keadaan fitrah. Kedua orangtuanya /ah
yang menjadikan nasrani, yahudi atau majusi" (HR Bukhari)
Dalam Islam seorang ayah memegang peranan penting dalam
perkembangan anak. Kisah para nabi dan Rasul juga banyak yang
menceritakan pentingnya peran ayah dalam kepribadiannya. Seperi
Nabi Ismail yang mendapatkan bimbingan dan pengasuhan dari
ayahnya nabi Ibrahim. Sehingga nabi Ismail mampu untuk
menjalankan perintah Allah ketika Nabi Ibrahim diperintahkan untuk
menyembalihnya. Hal ini tentu saja sulit dilakukan bila tidak ada
pengasuhan, bimbingan, pendidikan dan pengaraihan dari ayahnya
nabi Ibrahim. Nabi Yusuf yang mendapat curahan kasih saying dari
nabi Yakub. Rasulullah yang meskipun ditinggal~~an oleh ayahnya
ketika masih dalam kandungan, tetapi peran ayahnya ini tergantikan
oleh peran kakek dan pamannya.
Perilaku moral dalam kehidupan anak akan mempengaruhi perilaku
moralnya pada masa dewasa. Pentingnya untuk mengetahui
bagaimana perilaku moral terbentuk dan pendapat para ahli bahwa
keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak mernpunyai hubungan
dengan perilaku moral anak, serta beberapa hasil penelitian yang
mendukung, rnernbuat penulis tertarik untuk rnen!Jadakan suatu
7
8
penelitian mengenai kolerasi antara tingkat keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak dengan perialku moral anak. 81:!rdasarkan beberapa
alasan tersebut maka penelitianini diberi judul "HUBUNGAN
PERSEPSI TENTANG KETERLIBATAN AYAH D.ALAM
PENGASUHAN ANAK DENGAN PERILAKU MORAL ANAK DI
SEK OLAH"
1.2 ldentifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, terdapat beberapa ma:>alah yang muncul,
yaitu:
1. Apakah terdapat hubungan yang signitikan antara persepsi
tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan
perilaku moral anak di sekolah?
1.3 Pembatasan Masalah
Dibawah ini yang menjadi pokok permasalahan adalah :
1. Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak adalah bagaimana
seorang ayah ikut terlibat dalam pengasuhan anak.
(Benson,1968). Terdiri dari lima faktor: (1) Terlibat dan terikat
secara emosional dengan anak (2) Terlibat dalam penanganan
masalah I krisis (3) Komitment memberikan perintah dan
kontrol terhadap anak (4) Memberikan contoh dalam perilaku
pada anak
2. Perilaku Moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral
kelompok social (Hurlock, 1978). Dalam penelitian ini kode
moral yang digunakan adalah kode moral dalam lingkungan
sekolah, yang meliputi: (1) Kedisiplinan (2) Tanggung Jawab
(3) Kesopanan
3. Anak adalah seseorang yang sedang menieapai tingkat
kedewasaan. (Chaplin, 1968). Dalam penelitian ini
menggunakan sample penelitian kanak-kanak akhir yaitu masa
perkembangan sebelum masa pubertas, berlangsung sekitar
usia 10 sampai 12 tahun. Penelitian ini akan diadakan di
sekolah percontohan SON 11 Pagi Kebayoran Lama Selatan.
1.4 Perumusan Masalah
9
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah l..'ntuk melihat apakah
ada hubungan antara keterlibatan seorang ayah dalam pengasuhan
anak dengan perilaku moral anak di sekolah.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan
antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan perilaku moral
anak di sekolah.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berupa manfaat teoritis dan praktis :
1. Manfaat teoritik dalam penelitian ini adalah untuk memberi
sumbangan sebagai upaya menambah khasanah ilmu
pengetahuan khususnya bidang psikologi perkembangan.
10
2. Manfaat praktis adalah sebagai kontribusi bagi para orang tua,
khususnya ayah, guru, anak, dan kepada seluruh masyarakat
untuk bisa memberikan pengarahan, pendidikan, dan
lingkungan yang kondusif untuk menciptakan gernerasi
generasi muda yang unggul dalam segala hal.
1. 7 Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan keterangan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perurnusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistema1tika penulisan.
11
BAB II: Landasan Teori, yang meliputi teori perilaku moral anak, fase
perkembangan moral anak, mempelajari perilaku moral anak,
peraturan dan pelanggaran yang umum pada anak serta faktor yang
mempengaruhi perilaku moral. Teori tentang ayah, Faktor yang
mempengaruhi keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak, Pengaruh
pengasuhan ayah terhadap anak, dan pengasuhan ayah dalam
pandangan Islam, Ciri-ciri kanak-kanak akhir dan tugas perkembangan
kanak-kanak akhir, kerangka berfikir dan hipotesis.
BAB Ill : Metodologi Penelitian, yang meliputi pendekatan dan metode
penelitian, definisi variabel dan operasional variabel, populasi, teknik
pengambilan sampel, metode pengumpulan data, instrumen
penelitian, teknik uji instrumen peneiitian, dan teknik analisa data.
BAB IV : Presentasi dan analisa data, meliputi gambaran umum
responden, uji instrumen penelitian yang terdiri dari ujui validitas dan
reliabilitas, uji persyaratan yang terdiri dari uji normalitas, uji
homogenitas dan uji hipotesis dan hasil penelitian.
BAB V: Kesimpulan, Diskusi, Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perilaku Moral Pada Anak
2.1.1 Pengertian Perilaku Moral dan Moral di Sekolah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Perilaku mempunyai arti
tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsan(ian atau lingkungan.
Menurut Kamus Psikologi (J.P. Chaplin, 1968) Perilaku berarti respon
(reaksi, tanggapan, jawaban, balasan) yang dilakukan oleh suatu
organisme, secara khusus bagian dari satu kesatuan pola reaksi.
Sedangkan moral, berasal dari kata latin mores yang berarti tatacara,
kebiasaan, dan adat istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Moral mempunyai arti ajaran mengenai baik burulc yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlaq, budi pekerti,
susila, dll. Dan menurut Kamus Psikologi (J.P Chaplin, 1968) Moral
berarti hukum atau adat-kebiasaan yang mengatur tingkah laku, ciri
khas seseorang atau sekelompok orang dengan perilaku pantas dan
baik.
13
Menurut Hurlock (1978) perilaku yang berkaitan dt3ngan moral, di bagi
menjadi tiga :
1. Perilaku Moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode moral
kelompok sosial, peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan
bagi suatu budaya dan yang menentukan pola perilaku yang
diharapkan dari seluruh anggota kelompok.
2. Perilaku tak bermoral ialah perilaku yang tidak sesuai dengan
harapan sosial. Perilaku ini tidak disebabkan ketidakacuhan akan
harapan sosial melaikan ketidaksetujuan dengan standar sosial
atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri.
3. Perilau amoral atau non moral berarti ketidakacuhan terhadap
harapan kelompok sosial daripada pelanggaran sengaja terhadap
standar sosial.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
moral berbeda-beda tergantung kode moral (peraturan, adat istiadat)
wilayah tersebut. Peraturan yang ada di sekolah t'entu saja berbeda
dengan peraturan yang ada di rumah. Peraturan di sekolah
menyangkut seluruh aspek yang ada di sekolah, yaitu kedisiplinan,
peraturan yang mengatur kegiatan belajar menga_jar, tanggung jawab
terhadap peraturan yang berlaku dan juga tata krama terhadap guru,
teman, dll. Seorang anak yang mampu menyesuaikan diri dengan
peraturan tersebut, dapat dikatakan mempunyai perilaku moral di
sekolah.
2.1.2 Fase Perkembangan Moral Pada Anak
Perkembangan Moral terdiri dari dua fase (Hurlock, 1978):
1. Perkembangan Perilaku Moral.
14
Perilaku Moral mencakup tentang bagaimana seorang anak
berperilaku sesuai dengan peraturan yang ada. Anak dapat belajar
untuk berperilaku sesuai dengan cara yang di setujui dengan tiga
cara, yaitu :
a. Belajar dengan coba-ralat. Anak melakukan dengan mencoba
suatu pola perilaku untuk melihat apakah itu memenuhi standar
sosial dan memperoleh persetujuan sosial. Bila tidak, mereka
mencoba metode lain. Metode ini rnenghabiskan waktu dan
tenaga, dan hasil akhirny<.J seringkali juah dari hasil
memuaskan.
b. Pendidikan langsung. Dalam belajar berperilaku sesuai dengan
tuntutan masyarakat, anak pertama-tama harus belajar
memberi reaksi tertentu yang tepat dalam situasi tertentu. Bila
aspek dari berbagai situasi serupa, anak al~an mengalihkan
pola perilaku yang telah dipelajarinya dalam satu situasi ke
situasi lainnya yang serupa.
15
c. ldentifikasi. Bila anak mengidentifikasi den!~an orang yang
dikaguminya, mereka meniru pola perilaku dari orang tersebut,
biasanya secara tidak sadar dan tanpa tekanan. Memiliki
seseorang untuk identifikasi diri akan memberi pegangan yang
diperlukan bagi perkembangan perilaku moral.
2. Perkembangan Konsep Moral
Fase kedua dari perkembangan moral adalah fase belajar tentang
konsep moral, atau prinsip benar dan salah dalam bentuk abstak
dan verbal. Hal ini tentu saja harus menunggu hingga anak
mempunyai kemampuan mental untuk membuat generalisasi dan
mentransfer prinsip tingkah laku dari situasi ke situasi lainnya. Studi
tentang perkembangan konsep moral telah memgungkapkan bahwa
konsep moral pertama-tama spesifik dan berkaitan dengan situasi
dimana konsep itu telah dipelajari. Dengan meningkatnya
kemampuan anak untuk memahami konsep benar dan salah dalam
berbagai situasi yang berbeda namun berhubungan. Akibatnya,
konsep umum secara bertahap dipelajari ketika anak mulai
mengenali unsur umum dalam berbagai situasi.
16
Seorang anak pertama kali belajar dengan berperilaku moral sesuai
dengan lingkungannya kemudian setelah anak tersebut bertambah
dewasa dan berkembang proses kognitifnya, maka anak tersebut akan
berperilaku moral dengan konsep moral yang dipa1haminya. Tetapi
pada kenyataannya banyak kesenjangan antara konsep moral dengan
perilaku moral. Banyak faktor yang menyebabkarnnya, diantaranya
tekanan sosial, faktor emosi, faktor motivasi dan banyak faktor lain
yang mempengaruhi bagaimana anak akan bersikap bila suatu pilihan
harus dlambil.
2.1.3 Mempelajari Perilaku Moral Pada Anak
Seorang anak belajar perilaku moral melalui empat cara : (Hurlock,
1978)
1. Belajar apa yang diharapkan kelompok sosial dari anggotanya.
Harapan tersebut diperinci bagi seluruh anggota kelompok dalam
bentuk hukum, kebiasaan dan peraturan. Secara bertahap anak
belajar peraturan yang ditentukan berbagai kelompok di rumah,
sekolah dan, lingkungan. lni membentuk dasar kehidupan mereka
tentang harapan berbagai kelompok dan anak juga belajar bahwa
mereka diharapkan mematuhi peraturan ini dan kegagalan dalam
melakukannya akan mendatangkan hukuman.
17
2. Pengembangkan hati nurani. Hati nurani digunakan sebagai l<endali
internal bagi perilaku individu. Hati nurani dikenal juga sebagai
"superego" atau "polisi internal". Dalam perannya hati nurani tanpa
henti mengawasi kegiatan individu dan memb1~rikan peringatan bila
akan ada perilaku yang menyimpang.
3. Peran rasa bersalah dan rasa malu. Bila perilaku anak tidak sesuai
dengan aturan dan hati nurani, anak al<an merasa bersalah dan
malu. Rasa bersalah diartikan sebagai evaluasi negatif diri yang
terjadi bila seseorang mengakui bahwa perialkunya berbeda
dengan nilai moral. Rasa malu diartikan sebagai reaksi emosional
yang tidak menyenangkan yang timbul pada seseorang akibat
adanya penilaian negatif terhadap dirinya.
4. Peran interaksi sosial. lnteraksi sosial awal te~jadi dalam keluarga
kemudian lingkungan luar runah, sekolah dan teman sebaya.
Melalui interaksi sosial anak tidak saja mempunyai kesempatan
untuk belajar kode moral, tetapi mereka juga nnendapat
kesempatan untuk belajar bagaimana orang lain mengevaluasi
perilaku mereka.
2.1.4 Peraturan dan Pelanggaran Yang Umum Pada Anak
Peraturan yaitu suatu pola yang ditetapkan untuk mengatur tingkah
laku. Peraturan mempunyai dua fungsi yang sangat penting dalam
membantu anak menjadi mahluk bermoral. Hal ini disebabkan :
18
Pertama, karena peraturan mempunyai nilai pendidikan, sebab
peraturan memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui anggota
kelompok. Kedua, karena peraturan membantu mengekang perilaku
yang tidak diinginkan. (Hurlock, 1978)
Peraturan yang ada di sekolah bertujuan untuk mE~nciptakan keadaan
yang kondusif untuk belajar dan mengajar di sekolah. Peraturan itu di
buat sendiri oleh pihak sekolah dan disesuaikan dengan keadaan
sekolah masing-masing.
Contoh Peraturan Sekolah Pada Siswa/i Sekolah Dasar :
A. Waktu di sekolah :
1. Pelajar harus hadir 5 menit sebelum pelajaran dimulai.
2. Pada waktu belajar dilarang keluar ruang kelas I pekarangan
tanpa izin guru piket I guru kelas.
3. Bagi yang terlambat datang harus lapor kepada guru piket I guru
kelas.
19
4. Bel masuk jam 06.30 dan bel pulang jam 12.00 (kecuali hari
jum'at bel pulang jam 11.00) untuk kelas 1 & 2 belajar setengah
hari.
5. Bagi siswa yang tidak masuk sekolah, sebeliumnya membawa
surat keterangan dari orang tua, bila sakit surat keterangan dari
dokter.
B. Pakaian
Setiap pelajar wajib memakai pakaian seragam yang di tentukan :
Senin Putih-Putih berdasi, bertopi, bedge dan lokasi
Selasa-Kamis
Jum'at
Sabtu
Putih-Merah berdasi, bertopi, bedge dan lokasi
Baju Muslim
Seragam pramuka I Pakaian olah raga
Setiap hari memakai sepatu dan kaos kaki.
C. Lingkungan Sekolah
1. Selama waktu sekolah, siswa dilarang keluar dari komplek
sekolah tanpa izin dari guru piket.
2. Siswa dilarang bermain di kelas pada saat jam istirahat.
3. Dilarang membawa HP,mainan dalam bentuk apapun, senjata
tajam,obat-obatan terlarang dan barang yang tidak ada
kaitannya dalam proses belajar mengajar di sekolah.
4. Dilarang keluar masuk pada saat jam pelajaran tanpa izin guru.
5. Siswa dilarang membuat tindakan yang dapat mengganggu
ketenangan kelas dan sekolah
6. Siswa menyediakan alat pelajaran yang diperlukan sebelum
pelajaran dimulai
7. Siswa wajib menjaga kebersihan, keindahan, ketenangan, dan
ketertiban kelasnya.
D. Lain-Lain
1. Setiap siswa wajib menjaga dan menjunjun~J tinggi nama
keluarga dan sekolah dalam pergaulan.
2. Setiap siswa dilarang melakukan pemukulan, perkelahian
ataupun pengeroyokan dan melibatkan diri dalam peristiwa
tersebut.
3. Setiap siswa wajib bersikap sopan santun tmhadap orang tua,
guru dan semua pegawai sekolah.
4. Setiap siswa wajib menjaga fasilitas sekolah.
5. Siswa yang melanggar peraturan akan dikenakan sanksi :
- Peringatan lisan atau tertulis
-Peringatan lisan atau tertulis kapada oran9 tua I wali.
- Tidak boleh mengikuti pelajaran I skorsin(J
- Dikeluarkan dari sekolah.
(Tata Tertib Siswa/i SDN 11 Kebayoran Lama Selatan, Sumber
Dinas Pendidikan Dasar Pemda DKI Jakarta)
20
21
Pelanggaran adalah ketidakpatuhan atau bentuk perilaku buruk yang
disengaja. Pelanggaran dapat berbentuk bermacam-macam,
tergantung peraturan yang dilanggarnya. Pelanggaran pada anak yang
biasa terjadi di sekolah adalah sebagai berikut (Hurlock : 1968) :
1. Berkelahi dengan teman
2. Membuat gaduh
3. Berkata kasar dan kotor
4. Menyontek
5. Merusak I mencuri barang milik sekolah
6. Terlambat masuk kelas
7. Tidak mengerjakan tugas
8. Membolos
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku M•oral
Faktor yang mempengaruhi perilaku moral menurut Hurlock (1978)
adalah
1. Konsep moral, yaitu peraturan perilaku yang telah menjadi
kebiasaan bagi anggota suatu budaya dan yang menentukan
pola perilaku yang diharapkan. Bagi seorang anak mempelajari
konsep moral adalah hal yang sulit. Pemahaman konsep moral
dipengaruhi beberapa hal diantaranya :
2.2 Persepsi
a. Perkembangan kecerdasan anak, Tingkat intellegensi
mempengaruhi pemehaman tentang konsep moral.
Seorang anak yang memiliki tingkat intellegensi yang
rendah akan mengalami kesulitan dalam memahami
konsep moral.
22
b. Pengajaran yang diterima, orang tua dalam memberikan
aturan pada anak juga harus disertai dengan penjelasan
dan pemahaman pada anak, dan seringkali orang tua
tidak memberikan contoh pada anak sehingga akan
membuat anak mengalami kebingungan.
c. Kode moral yang berbeda, anak merasa bingung bila
mereka melihat bahwa tidak setiap orang menganut satu
kode moral yang sama. Hal ini menyebabkan anak akan
mengambil keputusan sendiri dan membutuhkan
peranan dari orang dewasa untuk memberikan
pemahaman kepada anak.
2.2.1 Pengertian Persepsi
Dalam karnus psikologi (J.P. Chaplin, 1968) Persepsi berarti proses
mengetahui atau mengenali objek dan kejadian olbjektif dengan
bantuan indera. Menurut Titchener, persepsi berarti satu l<elornpok
penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari
pengalaman masa lalu. Menurut Atkinson persep!;i adalah penelitian
bagaimana kita mengintegrasikan sensasi ke dalam percepts objek,
dan bagaimana kita selanjutnya menggunakan percepts (hasil dari
proses persepsi) itu untuk mengenali dunia.
23
Menurut Abdul Rahman, persepsi didefinisikan sebagai proses yang
menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera untuk
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari
disekeliling kita, termasuk sadar dengan diri sendiri. Definisi lain
menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda
bedakan, mengelompokkan memfokuskan perhatian terhadap satu
objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini
persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman
terhadap satu peristiwa atau objek.
Dari beberapa pengertian di alas dapat diambil kEisimpulan bahwa
persepsi adalah proses mental yang melibatkan proses penginderaan
dan berpikir (membedakan, mengelompokkan, mengenali) terhadap
suatu objek untuk kemudian dinilai dan diambil ke~simpulan terhadap
objek tersebut dan di simpan dalam memori ingatan.
2.2.2 Proses Terjadinya Persepsi
Persepsi terjadi karena adanya dua hal (J.P Chaplin, 1968), yaitu :
1. Perhatian
Proses perhatian ini dilakukan kepada faktor-faktor perangsang,
yaitu suatu objek yang hendak dipersepsikan yang diperkuat
dengan perubahan, intensitas, ulangan, kontrais dan gerak.
Kemudian objek yang akan dipersepsikan mengalami proses
pengamatan untuk kemudian di persepsikan.
2. Pemahaman dan mengenali objek
24
Proses ini melibatkan proses berpikir. Dalam menjalankan proses
ini melibatkan faktor-faktor organisme, yaitu minat, kepentingan,
kebiasaan, pengalaman dan keadaan jiwa. Kemudian proses ini
bertujuan untuk menyimpulkan objek persepsL
Dari penjelasan tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa arti
suatu objek atau suatu kejadian ditentukan baik oleh kondisi
perangsang maupun oleh faktor-faktor organisme. Dengan alasan
demikian, persepsi mengenai suatu objek oleh pribadi-pribadi yang
berbeda juga akan berbeda, karena setiap individu menanggapinya
berkenaan dengan aspek-aspek situasi yang mengandung arti khusus
sekali bagi individu.
25
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Proses persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses
penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi
(Abdul Rahman, 2004):
1. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali
rangsangan dari lingkungan. Meskipun demikian ia tidak harus
menanggapi semua rangsangan yang diterimanya. Untuk itu, individu
harus memusatkan perhatian pada rangsangan tertentu saja. Dengan
demikian objek lain tidak akan tampil sebagai obje~k pengamatan.
2. Ciri-ciri rangsangan
Rangsangan yang bergerak diantara rangsangan yang diam akan
lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsangan yang lebih besar
diantara yang kecil, yang kontras dengan latar beiakangnya dan
intensitas rangsangan paling kuat.
3. Nilai dan kebutuhan individu
Setiap orang tentu mempunyai pola yang berbeda dalam
pengamatannya, tergantung latar belakang dan p,endidikan seseorang.
4. Pengalaman terdahulu
Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi ba9aimana seseorang
mempersepsi dunianya.
26
2.3 Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak
2.3.1 Teori-Teori Tentang Ayah
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan peran ayah, diantaranya
Dalam teori Psikoanalisa Freud peran dan fungsi ayah sebagai berikut:
Freud repeatedly stressed the role of father as the source of the
superego, serving as moral control over his chlldren 's behavior, he
thought father had much less control over formation of id and ego,
except as mediated by the superego. (Benson, 1968)
Dalam teorinya Freud mengidentifikasikan ayah seperti superego bagi
anak, yang menjembatani antara id dan ego anak. Ayah dengan peran
yang ada berfungsi sebagai sosok yang mengajarkan aturan dan
konsep moral yang ada yang kemudian dapat menjadi pengontrol
perilaku anak.
Dalam teori sosial peran dan fungsi ayah sebagai berikut :
The position of father in social theory centers on his role as an
agent of social stability. This rather conservative function is
stressed repeatedly, (Benson, 1968)
Dalam teori sosial ayah berfungsi sebagai sosok yang dapat
menciptakan stabilitas sosial melalui perannya yang mengajarkan
27
aturan dan konsep moral kepada anaknya. Ayah juga berfungsi dalam
penanganan krisis pada anak.
Selain itu, ayah juga berperan dalam maskulinitas anaknya.
Father is ussualy the prototype of adult masculinity for both his son
and his daughter, and virtually all mayor values attaching to the
masculine role are integrated within the symbolism fatherhood.
(Parsons, 1954 dalam Benson)
Dalam teorinya Parsons menyatakan bahwa ayah mempunyai peran
untuk mengajarkan tentang nilai-nilai maskulinitas kepada anaknya
baik anak laki-laki maupun anak perempuan.
Dari beberapa teori tentang ayah di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa ayah mempunyai peran untuk memberikan nilai-nilai kehidupan
dan dengan otoritasnya, ayah juga mempunyai peran untuk
mengajarkan aturan-aturan yang ada d.:ilam masyarakat.
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlibatan Ayah
Benson (1968) mengemukakan dimensi pengasuhan ayah:
(1) Terlibat dan terikat secara emosional dengan anak
28
Seorang ayah yang baik memiliki ikatan emosional dengan
anaknya. la mampu mengekspresikan emosinya dengan baik
sehingga anak pun dapat memiliki ikatan emosi dengan ayahnya.
lkatan emosional antara ayah dengan anak sangat penting, sebab
bila tida ada ayah tidak akan mampu menjalankan perannya
dengan baik.
(2) Terlibat dalam penanganan masalah I krisis
Ayah dipandang sebagai sosok yang mempunyai otoritas dalam
keluarga. Oleh karena itu. ketika terjadi masalah, ia harus bisa
menanganinya dengan baik. Ketika seorang anak mengalami
masalah, seorang ayah harus ikut terlibat dalam penyelesaiannya,
tentu saja dengan cara yang baik dengan mernberikan nilai-nilai di
dalamnya.
(3) Komitment memberikan perintah dan kontrol terhadap anak
Seorang ayah harus mampu menjalankan aturan yang ada dengan
konsbten serta mampu memberikan kontrol terhadap perilaku
anaknya.
(4) Memberikan contoh dalam perilaku pada anak.
Seorang anak tidak hanya membutuhkan aturan-aturan dalam
perilakunya, tetapi juga membutuhkan model yang nyata. Seorang
ayah yang memberikan aturan juga memberika aturan juga harus
mampu memberikan contoh kepada anaknya.
2.3.3 Pengaruh Pengasuhan Ayah Terhadap Anak
Pruet (2000) mengemukakan berbagai pengaruh pengasuhan ayah
terhadap berbagai bidang kehidupan anak seperti kemampuan
adaptasi, pemecahan masalah, kemampuan kognitif, secure
attachment, empati, kontrol diri, dan moral .
1. Kemampuan adaptasi dan pemecahan masalah.
29
Bayi yang mendapat pengasuhan ayah selama 18 sampai 24 bulan
pertama dalam kehidupannya merasa lebih aman dan berani
dalam mengeksplorasi lingkungan. Kombinasi pengasuhan ayah
yang aktif dan cenderung memberi dukungan ftidak langsung ketika
anak mengalami frustasi, efektif dalam mengembangkan
kemampuan anak dalam beradaptasi dan mernecahkan masalah.
2. Kemampuan kognitif.
Terdapat pengaruh jumlah waktu yang digunakan ayah untuk
membaca bersama anak dengan perkembangan berbagai
kemampuan kognitif anak. Keterlibatan ayah juga mempengaruhi
pandangan anak mengenai kompetensi diri. p,enelitian Tessman
pada para mahasiswi menemukan hubungan antara prestasi
dengan kedekatan antara ayah dan puterinya.
3. Secure attachment
Penelitian Cox menemukan bahwa ayah yang penuh afel<si,
memiliki sikap positif dan menyediakan lebih banyak waktu untuk
bayinya yang berusia tiga bulan, lebih mungkin memiliki bayi
dengan secure attachment ketika berusia dua belas bulan.
4. Empati.
Anak-anak yang memiliki ayah dengan keterlibatan tinggi dalam
pengasuhan cenderung lebih mengembangkan kemampuan
empatinya pada masa dewasa.
5. Kontrol diri.
Anak-anak yang memiliki ayah yang terlibat dalam pengasuhan
menunjukan kontrol diri yang !ebih baik serta tidak nampak
menunjukan perilaku impulsive.
6. Moral.
30
Penelitian Mosley dan Thompson (dalam Pruett, 2000) menemukan
kaitan antara pengasuhan ayah dengan rendahnya gangguan
gangguan yang dialami anak. Anak lebih mun!Jkin bersikap patuh
dan be1tanggung jawab, anak laki-laki lebih sedikit mengalami
masalah di sekolah dan anak perempuan tampak lebih ceria,
gembira, memiliki keterlibatan yang tinggi dalam tugas, dan lebih
berani untuk mencoba hal baru.
31
2.3.4 Pengasuhan Ayah Dalam Pandangan Islam
Dalam Islam peran ayah dalam pengasuhan anak sangat diperhatikan.
Ayah merupakan sosok penting dalam bangunan umat. Dalam sebuah
keluarga, kedudukan ayah adalah salah satu batu bata yang
menopang bangunan umat Islam. Jika para ayah berhasil menunaikan
misinya dalam keluarga, akan kokohlah bangunan umat Islam
diberbagai bidang kehidupan. Sebaliknya, sikap lalai para ayah dalam
menjalani misinya dalam keluarga akan rnenyebabkan lemah dan
rapuhnya bangunan umat ini. Hal ini juga terlihat dalam contoh
kehidupan ulama dan shalafushalih karena sejarah kehidupannya
umumnya dilatarbelakangi sentuhan pendidikan yang diberikan
ayahnya. (Muhammad Lili NA, 2007)
Seorang ayah bukan saja bermakna bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan materi anak, namun lebih dari itu seorang ayah diharapkan
dapat menjadi pengayom, pendidik, sekaligus pem;;iggung jawab yang
mengarahkan anak dalam kebaikan dan keimanan. Hal ini seperti
sebagaimana yang dikatakan lbnu Qayyim, "Sesungguhnya Allah akan
bertanya kepada seorang anak kepada ayahnya. Maka, siapa yang
melalaikan pendidikan terhadap anaknya dan rneninggalkannya sia-sia
tidak berguna, berarti dia benar-benar telah melal<ukan keburukan dan
kejahatan. Mayoritas rusaknya seorang anak datang dari ayah mereka
32
sdan karena kelalaian mereka terhadapnya, meninggalkan pendidikan
untuk mereka yang merupakan kewajiban agama dan sunnah nabi".
(Karim Asy-Syadzili, 2008)
Ayah yang menunaikan kewajibannya, berarti ia ti~lah terbebas dari
tanggung jawabnya dihadapan Allah SWT di hari kiamat :
Artinya : Wahai orang-orang beriman lindun9ilah diri kalian dan
keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu. Disana ada malaikat yang kasar /agi keras tidak me/anggar
perintah Allah dan mereka melakukan apa yang diperintahkannya. (At
Tahrim: 6)
2.4 Masa Kanak-Kanak Akhir
2.4.1 Ciri-Ciri Masa Kanak-Kanak Akhir
Masa kanak-kanak akhir berlangsung dari usia enam tahun sampai
tiba masanya indinidu ll'9tang secara seksual. (Hurlock, 1978) Kondisi
ini tentu saja waktu yang tumpang tindih antara masa kanak-kanak
akhir dengan masa puber. Tetapi pada dasamya masa kanak-kanak
akhir terjadi sebalum masa remaja.
Ciri yang paling menonjol pada masa kanak-kanak akhir adalah usia
berkelompok. Pada masa ini perhatian utama anak tertuju pada
33
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota
kelompok, terutama kelompok yang bergengsi diantara teman
temannya. Sehingga masa ini juga disebut sebagai masa penyesuaian
diri karena anak ingin menyesuaikan diri dengan clengan standar
kelompok. Di lingkungan rumah, pada usia ini anak menjadi sulit
diatur, tidak menuruti perintah karena anak lebih banyak dipengaruhi
teman-teman sebayanya daripada oleh orang tua atau anggota
keluarga lain. Pada masa ini anak juga seringkali bertengkar dengan
saudaranya di rumah, dan biasanya banyak terjacli dalam keluarga
yang anaknya terdiri dari laki-laki dan perempuan .. (Hurlock, 1978)
Masa kanak-kanak akhir berdasarkan teori Ericson adalah masa
tahapan tekun versus rasa rendah diri (industry vmsus inferiority) ialah
tahap perkembangan keempat yang berlangsung pada tahun-tahun
sekolah dasar. Ketika anak mulai memasuki masa akhir kanak-kanak ,
mereka mengarahkan enargi mereka menuju penguasaan
pengetahuan dan keterampilan intelektual dan bahaya pada masa ini
adalah perkembangan rasa rendah diri, perasaan tidak kompeten dan
tidak produktif. (Santrock, 1995)
2.4.2 Tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak Akhir
Tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut
Havighurst : (Hurlock, 1978)
1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang umum.
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai
makhluk yang sedang tumbuh.
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang
tepat
34
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar membaca,
menulis dan berhitung.
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari.
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata
tingkatan nilai.
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok atau lembaga
sosial.
9. Mencapai kebebasan pribadi.
35
2.5 Kerangka Berpikir
Seorang anak lahir ke dunia, kemudian dibesarkain oleh kedua orang
tuanya. lbu merawatnya dan memenuhi kebutuha1n fisiknya sedangkan
ayahnya membantu ibu dalam memenuhi kebutuhian anaknya. Dalam
pengasuhan anak, ayah dan ibu memiliki peran masing-masing yang
saling mendukung. Dengan peran yang ada seornng ibu lebih
dikaitkan dengan fungsi ekspresif dan peran ayah lebih bersifat
instrumental, sebagai pemberi aturan, hukuman, pengambil
keputusan, penanaman disiplin serta kontrol kepada anak.
Kemudian sejalan dengan waktu anak mulai berk1~mbang sesuai
tahapan usianya dan mulai bersosialisasi dengan lingkungan.
Anak belajar banyak hal yang belum diketahui dari lingkungannya,
salah satunya tentang norma-norma dan aturan yang ada. Anak mulai
belajar menyesuaikan diri dengan aturan yang ada. Bila anak berhasil,
maka ia akan berperilaku sesuai dengan norma yang ada. Seorang
anak yang dalam lingkungan rumah sudah terbiasa dengan atur3n
yang ada akan lebih mudah menyasuaikan diri dengan aturan diluar
rumah dan berperilaku sesuai norma yang ada.
36
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
I Anak Belajar Perilaku Moral Bersosialisasi Anak
Pengasuhan Ayah
2.6 Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah
dalam pengasuhan anak dengan perilaku moral pada anak.
Hi : Ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak dengan perilaku moral pada anak.
BABlll
.,,~~ PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu
pendekatan dimana data yang dihasilkan dari hasil penelitian adalah
berwujud data kuantitatif atau berbentuk bilangan (Arikunto,2002).
Pendekatan ini digunakan karena penelitian ini bekerja dengan angka
serta dianalisis dengan menggunakan statistik dan untuk menjawab
pertanyaan hipotesis.
Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah korelasional yaitu
untuk mengetahui hubungan antara Independent Variabel (IV) dengan
Depenjent Variabel (DV) dengan tujuan penelitian yaitu apakah ada
hubungan antara persepsi tentang keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak dengan perilaku moral di sekolah pada anak.
3.1.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel
Variabel adalah objek atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian
pada sebuah penelitian (Arikunto, 1996). Variabel pada penelitian ini
38
terdiri dari variable bebas (Independent Variabel) dan variable terikat
(Dependent Variabel). Adapun Independent Variabel dalam penelitian
ini adalah persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak
(x) dan Dependent Variabel adalah perilal<u moral anak di sekolah (y).
Definisi operasional masing-masing variabel pada penelitian ini
adalah:
Persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak adalah
adalah bagaimana seorang ayah ikut terlibat dalam pengasuhan anak.
(Benson, 1968). lndikator yang diukur terdiri dari empat faktor :
(1) Terlibat dan terikat secara emosional dengan anak
(2) Terlibat dalam penanganan masalah I krisis
(3) Komitment memberikan perintah dan kontrol terhadap anak
(4) Memberikan contoh dalam perilaku pada anak.
Perilaku Moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral
kelompok social (Hurlock, 1978). Dalam penelitian ini kode moral yang
digunakan adalah kode moral dalam lingkungan sekolah (tata tertib
sekolah), melalui pengukuran terhadap :
(1) Kedisiplinan
(2) Tanggung Jawab
(3) Kesopanan
3.2 Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi menurut Arikunto (2002) adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi yang digunakan adalah kanak-kanak akhir,
berlangsung antara usia 10 - 12 tahun. Pada usia ini anak sedang
melaksanakan pendidikan pada tingkat Sekolah Dasar kelas IV - VI
SON 11 Kebayoran Lama, yang berjumlah 128 orang.
3.2.2 Sampel
39
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan
dimaksudkan untuk mengeneralisasi atau mengangkat kesimpulan
penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto,
1996). Berdasarkan penjelasan Sevilla untuk peneilitian, ukuran
minimum yang ditawarkan Gay (1976) bahwa untuk penelitian korelasi
diambil minimal 30 sampel (Sevilla dkk, 1993). Dalam penelitian ini
akan menggunakan 30 orang sampel penelitian.
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample penelitian ini
adalah random sampling (pengambilan sample secara acak), Menurut
Weirsma (1975) dalam Sevilla adalah suatu metode pemilihan ukuran
sampel dari suatu populasi dimana setiap anggota populasi
40
mempunyai peluang yang sama dan semua kemungkinan
penggabungannya yang di seleksi sebagai sampel mempunyai
peluang yang sama. Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan
sampel secara acak, dari 128 populasi kemudian dilakukan
pengocokan untuk menentukan 30 sampel penelitian. Kemudian
didapatkan 30 sampel penelitian yang terdiri dari 4 orang sampel usia
10 tahun, 18 orang sampel usia 11 tahun dan 8 orang sampel usia
12 tahun.
3.3 Pengumpulan Data
3.3.1 Metode dan Instrument Penelitian
Pada penelitian ini alat pengumpul data yang menggunakan dua skala.
1. Skala tingkat keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
Skala ini disusun berdasarkan teori Benson (1968), yang terdiri dari
empat faktor :
a. Terlibat dan terikat secara emosional dcngan anak, yaitu
mampu memahami emosi atau perasaan yang dialami anak dan
mampu mengekspresikan emosinya dengan baik sehingga
terjalin ikatan emosional.
b. Terlibat dalam penanganan masalah I krisi:s, yaitu mempunyai
peran dalam mengatasi masalah yang dihadapi anak,
41
c. Komitment memberikan perintah dan kontrol terhadap anak,
yaitu konsistensi dalam memberikan aturan dan
bertanggungjawab terhadap perlaku anak.
d. Memberikan contoh dalam perilaku pada anak yaitu
memberikan contoh perilaku yang berkaitan dengan aturan dan
memberikan nilai - nilai pada anak.
Tabel 3.1
Blue Print Skala Persepsi Tentang Keterlibatan Ayah Daiam Pengasuhan Anak
No lndikator Butir Soal Jumlah
Favorabel Uinfavorabel
1 Terlibat dan terikat secara 1,2,4,22,23, 5,6,15,28, 14
emosional dengan anak 30,32,33,38 3:'.I
2 Terlibat dalam penanganan 15,17,24,31 8, 13, 16,29, 13
masalah I krisis 39,40,42,47 4:'.I
3 Komitmen memberikan perintah 10,18,27,34 3,9,19,35 10
dan kontrol pada anak 45,49
4 Memberi contoh dalam perilaku 7, 12,20,25, 1 '1,21,37,44, 13
pada anak ,36,41,50 4(),48
Jumlah 30 20 50
2. Skala Perilaku Moral di Sekolah Pada Anak.
1. Skala ini dibuat berdasarkan kode moral (peraturan atau tata
tertib) yang ada dalam lingkungan sekolah,. yang meliputi :
a. Kedisiplinan, perilaku siswa yang ffi(3liputi waktu belajar
Tabel 3.2
b. Tanggung jawab, perilaku siswa yang meliputi tugas
belajar
c. Kesopanan, perilaku siswa yang meliputi lingkungan
sekolah
Blue Print Skala Perilaku Moral Anak di Sekolah
42
No lndikator Butir soal Jumlah
1
2
3
Favorabel Unfavorabel
Kedisiplinan 1,3,4, 12,23, 7,10,16,19,26, 10
32 40
Tanggungjawab 8, 13,20,24,30, 2,5,9, 16,22,24, 11
31,38,39 34,37
Kesopanan 6, 14,27,28,29, 11,17,18,21,33, 9
35, 36
Jumlah 15 15 30
Pemberian skor pada penelitian menggunakan skala model Likert
yang dimodifikasi menjadi empat kemungkinan :
Tabel 3.3 : Bobot Skor Skala
Pilihan Jawaban Favorabel Unfavorabel
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (SR) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
3.3.2 Teknik Uji Instrument Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melal<Ukan uji instrumen
dengai:i 90 item dari dua skala, yaitu untuk skala persepsi tentang
keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak berjumlah 50 item dan
untuk skala perilaku moral anak di sekolah berjumlah 40 item. Uji
instrumen dilakukan pada 60 orang siswa-siswi SDN 09 Pagi
Kebayoran Lama yang memiliki karakteristik yang hampir sama
dengan sampel penelitian. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji
instrumen ini adalah :
1. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item
dikolerasikan dengan skor total.
2. Mengetahui reliabilitas instrumen yang digunakan untuk
mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.
1. Uji Validitas.
43
Validitas adalah sejauhmana skala psikologi rnampu menghasilkan
data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (Azwar, 1999).
Skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi
dengan baik dan dibatas dengan jelas, secara teoritik akan valid.
Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi tidak hanya menjalankan
fungsi ukumya dengan tepat, tetapi kecermatannya juga tinggi.
Validitas diukur dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-
44
masing item engan skor total. Adapun rumus yang digunakan
adalah rumus Product Moment dari Pearson untuk perhitungan
menggunakan komputer dengan program SPSS.
R = yx
Keterangan :
Rxy = Koefisien korelasi Pearson Product Moment
n = Jumlah subjek
X = Skor item
Y = Skor total
Hasil Uji Validitas Skala Persepsi Tentang Kete1rlibatan Ayah
dalam Pengasuhan Anak
Berdasarkan uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Product
Moment dari Pearson pada skala tingkat keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak terhadap 60 siswa SON 09 Kebayoran Lama, dari
50 item yang diujicobakan diperoleh 40 item yang valid dan 1 O item
yang gugur. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tab1~I berikut :
45
Tabel 3.4
Hasil uji instrumen item yang valid (*)
No lndikator Butir Soal Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1 Terlibat dan terikat secara 1,2* ,4* ,22,23*' 5, 6*' 15* ,28*' 14
emosional dengan anak 26* ,30* ,32* ,38* 3~1·
2 Terlibat dalam penanganan 14*' 17* ,24* ,31 8*, 13*, 16*' 13
masalah I krisis 39*,40*,42,47* 2~1*,43*
3 Komitmen memberikan 10*,18*,27,34* 3• ,9*' 19* ,35* 10
perintah dan kontrol pada 45,49
anak
4 Memberi contoh dalam 7*,12*,20*,25*, 111*,21*,37*, 13
perilaku pada anak ,36*,41*,50 44*,46,48*
Ju ml ah 29 20 50
Tabel 3.5
Blue Print Skala Persepsi Tentang Keterlibatan Ayah Pasi:a Uji lnstrumen
No lndikator Butir Soal Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1 Terlibat dan terikat secara 1,3,20,26 4,13,24,28 11
emosional dengan anak 23,27,33
2 Terlibat dalam penanganan 13,15,21 6,11,14,25, 11
masalah I krisis 34,35,39 37
3 Komitmen memberikan perintah 8,16,29 2,7,17,30 7
dan kontrol pada anak
4 Memberi contoh dalam perilaku 5,10,18,22, 9, 19,32,38, 11
pada anak 31,36 ,40
Jumlah 22 18 40
Hasil Uji Validasi Skala Perilaku Moral Anak di Sekolah
Berdasarkan uji instrumen validitas dengan teknik korelasi Product
Moment dari Pearson pada skala Perilaku Moral Anak di Sekolah
terhadap 60 siswa SDN 09 Kebayoran Lama, dari 40 item yang
diujicobakan diperoleh 39 item yang valid dan 1 item yang gugur.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6
Hasil uji instrumen item yang valid (*)
46
No lndikator Butir soal Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1 Kedisiplinan 1*,3*,4*,12*, 7*,10*,16*,19*, 12
23*,32* 26*,40*
2 Tanggung jawab 8*,13*,20*,24*, 2* ,5* ,SI*, 16* ,22* 16
30*,31*,38*,39* ,24•·,34•,37
3 Kesopanan 6,14*,27*,28*, 11*,17*,18*,21* 12
29*,35* ,33*,3l)*
Jumlah 20 20 40
47
Tabel 3.7
Blue Print Skala Perilaku Moral Anak Pasca Uji lnstrumen
No
1
2
3
lndikator Butir soal Jumlah
Favorabel Unfa1vorabel
Kedisiplinan 1,3,4, 11, 14,22, 6,9, 18,25,39 12
31
Tanggungjawab 7, 12, 19,24,29, 2,5,8, ·15,21,23, 16
30,37,38 33,36
Kesopanan 13,26,27,28, 10,"16, 17,20,32, 11
34, 35
Jumlah 20 19 39
2. Uji Reliabilitas
Relabilitas adalah konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang
artinya hasil ukur dapat dipercaya apabila dala1m beberapa kali
pengukuran diperoleh hasil yang relatif sama . .Adapun uji reliabilitas
a=lk-1
skala dengan rumus Alpha Cronbach dan perhitungan
menggunakan program SPSS.
Keterangan :
a = Koefisien reliabilitas Alpha
48
k = Banyaknya belahan
S/ = Varians skor belahan
S1 2, S/ = Varians skor total
Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Ayah dan Perilaku Moral Anak
Uji reliabilitas dilaksanakan pada siswa SON 09 Kebayoran Lama,
dengan jumlah sampel uji instrumen sebanyak 60 orang. Uji reliabilitas
kedua skala ini menggunakan uji statistik Alpha Croncbach dengan
menggunakan program SPSS versi 11.5. Hasil uji reliabilitas skala
keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan perilaku moral
anak di sekolah, diperoleh hasil :
1. Reliabilitas skala persepsi tentang keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak dengan 50 item adalah seb1~sar 0,8915. Skala ini
bisa dikategorikan reliabel.
2. Reliabilitas skala perilaku moral anak di sekolah dengan 40 item
adalah sebesar 0,9258. Skala ini dapat diketei1orikan sangat
reliabel.
Menurut kaidah reliabilitas Guilford dan sesuai dengan pandapat
Az.war (2003) bahwa semakin koefisien reliabilitas mendekati angka
1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas dan artinya skaor hasil tes
tersebut semakin terpercaya atau reliabel begitupun sebaliknya.
49
Berikut norma reliabilitas yang dijelaskan Guilford & Fruchter pada
tabel dibawah ini :
Tabel 3.8
Norma Reliabilitas
Koefisien Kriteria
>0.90 Sangat n91iabel
0.70 sampai 0.90 RelialDel
0.40 sampai 0.70 Cukup reliabel
0.20 sampai 0.40 Kurang reliabel
<0.20 Tidak reliabel
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
statistik dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson untuk
mengetahui hubungan antara variabel X (tingkat keterlibatan ayah
dalam pengasuhan anak) dengan variabel Y (perilaku moral di sekolah
pada anak). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Product
Moment dari Pearson sebagai berikut
R = yx
Keterangan :
Rxy = Koefisien korelasi Pearson Product Moment
n = Jumlah subjek
X = Skor item
Y = Skor total
Adapun dalam perhitungan dengan menggunakan SPSS, hasil
penelitian akan diinterpretasikan dengan menunjuk tabel koefisien
korelasi nilai r Product Moment pada taraf signifikasi 5% dan 1 %.
Apabila hasil perhitungannya lebih besar dari r table maka korelasi
dianggap signifikan atau Ha diterima atau Ho ditolak. Apabila hasil
perhitungan lebih kecil dari r table maka korelasi dianggap tidak
signifikan atau Ha ditolak dan Ho diterima.
50
BAB IV
PRESENTASI DAN ANALISA DJ.I.TA
4.1 Gambaran Umum Responden
Sampel penelitian adalah siswa-siswi SDN 11 Pagi Kebayoran Lama
yang memenuhi karakteristik sampel penelitian yaitu kanak-kanak
akhir yang berada pada rentan usia 10-12 tahun, adapun pengambilan
sarnpel penelitian adalah sebanyak 30 orang. Berdasarkan identitas
responden yang didapatkan, maka gambaran umum dari subyek
penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Kategori Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi
Laki-Laki 14 46,7%
Perempuan 16 53,3%
Jumlah 30 100%
Tabel tersebut menunjukan bahwa sampel penelitian berdasarkan
jenis kelarnin diperoleh 46.7% sampel siswa laki-laki dan 53.3%
sarnpel siswi perempuan.
52
4.2 Uji Persyaratan
4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel berdistribusi
normal, mendekati normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk
menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam hal ini yang
diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel
(skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis t•ertentu (normal,
uniform, poison). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi
frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi
harapan (teoritis). Berikut adalah hipotesisnya :
Ho : Populasi berdistribusi normal
Hi : Populasi tidak normal
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan alpha
sama dengan 0,05
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Dengan demikian berdasrkan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai
uji normalitas data pada skala keterlibatan ayah dalam pengasuhan
anak sebesar 0,200 dengan menggunakan taraf signifikasi alpha 5 %,
maka diketahui bahwa nilai probabilitas skala kete~rlibatan ayah dalam
53
pengasuhan anak 0,200 > 0,05, sehingga dapat clisimpulkan bahwa
data berdistribusi normal. Uji normalitas ini menggunakan SPSS 11.5,
berikut nilai signifikasi dan gambar diagram Q-Q plot :
Tabel 4.2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimo.;l Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Keterlibatan ayah .093 30 .200* .991 30 .995
*. This 1s a lower bound of the true significance.
Gambar 4.1
Diagram Q-Q Plot Keterlibatan Ayah
-· '
0
-1
9
54
Dari gambar diatas dapat terhat bahwa sebaran data variabel
keterlibatan ayah berada disekitar garis uji yang rnengarah ke kiri atas,
dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
Sementara hasi uji normalitas data pada skala perilaku moral anak di
sekolah diperoleh angka probabilitas sebesar 0.200 dengan
menggunakan taraf signifikasi alpha 5 %, maka diketahui bahwa nilai
probabilitas skala perilaku moral anak 0.200 > 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Uji normalitas ini
menggunakan SPSS 11.5, berikut nilai signifikasi dan gambar diagram
Q-Q plot:
Tabet 4.3
Tests of Normality
Kolmogorov-Smimo~ :Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. perilaku moral .088 30 .200• .988 30 .974
•. This 1s a lower bound of the true sigmficance.
55
Gambar4.2
Diagram Q-Q Plot Perilaku Moral Anak
2
0
0
o/ 0
0
0
0
0 0
0.
0 ./o 0
/0 0
0 0
0
0
-1 <:;-'
,{
0
0 / .
-2 0
100 110 120 130 140 150 160
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sebaran data variabel perilaku
moral anak berada disekitar garis uji yang mengarnh ke kiri atas
dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
4.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari
data dalam suatu kelompok. Homogenitas item berkaitan dengan isi
dari suatu tes. Tes yang bermaksud mengukur suatu aspek
seharusnya terdiri dari item-item yang juga mengukur hal yang sama.
56
Semakin homogen item-itemnya, maka koefisien reliabilitas tes akan
semakin tinggi pula dan sebaliknya.
Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan de•ngan menggunakan
rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang digunakan adalah :
Ho : Varian data bersifat tidak homogen
Hi : Varian data bersifat homogen
Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program
SPSS 11.5, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sia.
Keterlibatan Ayah Based on Mean .725 1 28 .402 Based on Median .757 1 28 .392 Based on Median and
.757 with adjusted df 1 27.555 .392
Based on trimmed mean .699 1 28 .410 Perilaku Moral Based on Mean 2.628 1 28 .116
Based on Median 2.607 1 28 .118 Based on Median and
2.607 with adjusted df 1 25.858 .119
Based on trimmed mean 2.586 1 28 .119
57
Hasil uji homogenitas pada data diperoleh angka probabilitas sebesar
0.402 pada skala keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dan
angka 0.116 untuk skala perilaku moral anak di sekolah, dengan
menggunakan taraf signifikasi alpha 5 %, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa 0.402, 0.116 > 0.05 maka Hi diterima, yang berarti
bahwa kedua data tersebut bersifat homogen.
4.2.3 Uji Hipotesis
Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada
penelitian ini, dengan menganalisis skor persepsi tentang keterlibatan
ayah dalam pengasuhan anak dan perilaku moral anak di sekolah
dengan menggunakan rumus kolerasi Product Moment dari Pearson.
Hal ini karena data penelitian ini berupa data interval dengan
menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian
korelasional. Dalam perhitungannya, peneliti men9gunakan program
SPSS 11.5. Dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai l<oefisien korelas;
antara persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anal<
dengan perilaku moral anal< di sekolah adalah sebesar 0.599, l<olerasi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
58
Tabel 4.5
Correlations
·-VAR00001 VAROOO!/L
VAR00001 Pearson Correlation 1 .5fl9-
Sig. (2-tailed) .000
N 30 :m VAR00002 Pearson Correlation .599~ 1
Sig. (2-tailed) .000 N 30 :io
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi (r hitung)
antara persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak
dengan perilaku moral anak di sekolah menunjukan angka sebesar
0.599 dan (r tabel) dengan angka sebesar 0.361. Dengan demikian
nilai (r hitung) > dari nilai (r tabel) pada taraf signifikasi 5%, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak
dengan perilaku moral anak di sekolah. Nilai kolerasi positif maka
kolerasi yang terjadi juga bersifat positi~ artinya semakin tinggi
persepsi tentang keterlibatan ayah maka semakin tinggi juga perilaku
moral anak.
4.3 Hasil Penelitian
Dari keseluruhan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan
Hi diterima yaitu ada hubungan yang signifikan antara persepsi
59
tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan perilaku
moral anak di sekolah, dan Ho ditolak. Dari korelasi yang terlihat
(0.599) adalah bahwa korelasi yang terjadi adalah korelasi positif ,
yaitu semakin tinggi persepsi tentang keterlibatan ayah dalam
pengasuhan anak maka semakin tinggi perilaku moralnya, begitu juga
sebaliknya. Dan nilai kolerasi tersebut (0.599) berada pada tingkat
kolerasi sedang. Hal ini berdasarkan pendapat dalam Sevilla kolerasi
sedang berkisar antara 0.40 s.d 0.59. Hal tersebut menunjukan
kolerasi antara kedua variabel adalah sedang.
Tabel 4.6
Norma Korelasi
Nilai r Keteran~1an
0,01 s.d 0.19 Kolerasi tidak: berarti
0,20 s.d 0,39 Kolerasi rendah
0,40 s.d 0,59 Kolerasi sedang
0,60 s.d 0,79 Kolerasi agak tinggi
0,80 s.d 1 Kolerasi tinggi
4.4 Hasil Penelitian Tambahan
Penelitian tambahan ini dimaksudkan untuk melihat apakan ada
perbedaan persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan
anak antara laki-laki dan perempuan, dan perbed.:ian perilaku moral di
60
sekolah antara laki-laki dan perempuan. Analisis statistik yang
digunakan adalah independent sampel t-test dengan menggunakan
program SPSS 11.5. Berikut hasil yang didapatkan :
Tabel 4.7
Independent Sample t-test
Levene·s Test For I-test for Equality of Means
Equality of Variances
F Sig. t di Sig.(2-tailed)
Keterlibatan Ayah Equal Variances .725 .402 1.515 28 .141
assumed
Perilaku Moral Equal Variances 2.628 .116 .329 28 .745
assumed
Dari hasil dapat diambil kesimpulan bahwa nilai signifikasi pada label
untuk tingkat keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sebesar 0, 141
lebih besar dari (> 0,05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho
diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada perbedaan persepsi tentang
keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak antara laki-laki dan
perempuan. Dan untuk nilai signifikasi perilaku moral anak di sekolah
sebesar 0,745 lebih besar dari (> 0,05), maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Ho diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada
perbedaan perilaku moral anak di sekolah antara laki-laki dan
perempuan.
BABV
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang Si!~nifikan dan positif
antara persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak
dengan perilaku moral anak di sekolah. Dengan demikian hipotesis
nihil yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara
persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan
perilaku moral anak di sekolah ditolak. Dan hipotesis alternatif yang
menyatakan ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang
keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dengan perilaku moral
anak di sekolah diterima.
5.2 Diskusi
Dalam menjalani kehidupan saat ini tentunya dengan mudah
ditemukan perilaku yang menyimpang yang tidak sesuai dengan
peraturan, norma, adat ataupun hati nurani. Menurut Hurlock (1978)
perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral
kelompok sosial, peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
62
suatu budaya dan yang menentukan pola perilaku yang diharapkan
dari seluruh anggota kelompok. Perilaku moral ini ~idak terbatas hanya
pada suatu kalangan, karena dimanapun manusia berada tentunya
tidak lepas dari aturan, norma, ataupun adat istiadat yang berlaku. Hal
ini dibuat tentu saja untuk kenyamanan manusia itu sendiri, karena bila
hal tersebut tidak ada bisa dibayangkan yang nantinya akan terjadi,
kehidupan manusia akan kacau karena semua mainusia berbuat
dengan sekehendak hatinya. Oleh karenanya, norma moral menjadi
penting untuk diajarkan mulai dari awal kehidupan.
Menurut teori Hurlock (1978), ada satu aspek yan9 mempengaruhi
perilaku moral yaitu konsep moral. Konsep abstral< ini lebih bersifat
kognitif, yaitu pemahaman tentang moral secara keseluruhan. Dan hal
yang mempengaruhi konsep moral ini kecerdasan, pengajaran atau
pengasuhan yang diterima dan faktor lingkungan. Seorang anak
belajar tentang konsep moral dari orang tua (orang terdekatnya)
kemudian dengan fungsi kognitif yang ada sang anak mulai
rnemahami konsep moral tersebut, dan di lingkun9anlah anak mulai
mencoba berperilaku sesuai dengan konsep moral yang ada. Bila hal
ini berjalan dengan baik tentunya akan mudah ditemukan manusia
yang berperilaku sesuai dengan aturan dan norma yang ber!aku.
63
Maka hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang sinifikan
dan positif antara kedua variabel, yaitu persepsi temtang keterlibatan
ayah dalam pengasuhan anak dengan perilaku moral anak di sel<olah.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mosley dan
Thompson (dalam Pruett, 2000) menemukan kaitan antara
pengasuhan ayah dengan rendahnya gangguan-gangguan yang
dialami anak. Anak lebih mungkin bersikap patuh dan bertanggung
jawab, anak laki-laki lebih sedikit mengalami masalah di sekolah dan
anak perempuan tampak lebih ceria, gembira, memiliki keterlibatan
yang tinggi dalam tugas, dan lebih berani untuk mencoba hal baru.
Penelitian lain menunjukan bahwa anak-anak yang ayahnya terlibat
secara positif dalam pengasuhan anak, bertanggung jawab dalam
pendisiplinan anak menunjukl<an membantu tugas sekolah anak, dan
lebih melibatkan diri dalam urusan personal anak menunjukan sifat
empati yang lebih linggi. (Borba, 2001)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pasangan Gluecks dari
Universitas Harvard (Hurlock, 1978), menemukan bahwa l<enakalan
remaja bukan fenomena baru dari masa remaja melainkan suatu
lanjutan dari pola perilaku asosial yang di mulai pada masa kanak
kanak. Dan mempunyai hubungan yang erat antara dengan
64
lingkungan rumah. Yang artinya faktor pengasuhan orang tua
khususnya ayah menjadi sangat penting bagi perilaku moral anak dan
hal ini akan mempengaruhinya ketika anak sudah dewasa. Seorang
anak yang mendapatkan pengasuhan yang bail< dari ayahnya akan
lebih mudah menyesuaikan diri dengan aturan dan norma yang
berlaku di lingkungan dan juga sebaliknya.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil, kesimpulan dan diskusi dari peinelitian ini penulis
mencatat beberapa saran yang dapat menyempumakan penelitian
lanjutan yang akan dilakukan.
5.3.1 Saran Teoritis
Saran ini diberikan kepada pihak-pihak yang ingin mengembangkan
sekaligus menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan, yaitu :
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih mendalam lagi
dalam mengungkap kedua variabel, dengan cara memperbaiki
item-item yang ada, item yang ada diharapkan dapat saling
terkait antara kedua variabel sehingga lebih mengungkap
hubungan antara kedua variabel dan lebih memperbanyak
jumlah sampel.
65
2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar pihak ayah bisa menjadi
sampel penelitian. Sampel penelitian tidak hanya dari anak,
tetapi anak dan ayah keduanya menjadi sampel penelitian.
Sehingga didapatkan kesimpulan yang lebih menyeluruh.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah
kelengkapan data tentang perilaku moral dari pihak sekolah.
Sehingga data yang di dapat tidak hanya dari pihak anak tetapi
juga dari pihak sekolah, agar didapat data yang lebih akurat.
4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar melakukan
penelitian serupa yang lebih komperhensif, dengan menambah
metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi,
sehingga data yang terkumpul lebih repres•entatif dan akurat.
5.3.2 Saran Praktis
Penelilian ini memberikan saran praktis kepada beberapa pihak :
1. Kepada para ayah khususnya untuk lebih t.erlibat dalam
pengasuhan anak, lebih memperhatikan pmtumbuhan dan
perkembangan anak terutama moral, agar dapat memberikan
perkembangan perilaku moral yang baik bagi anaknya dan
peran ayah dapat dilakukan dengan baik.
66
2. Kepada pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang baik
agar mendukung terciptanya perilaku mora1 anak.
3. Kepada para anak agar lebih menciptakan hubungan dan
komunikasi yang baik dengan ayahnya dan terus belajar untuk
berperilaku moral sesuai dengan aturan dan norma yang
berlaku.
Abdullah, M Abdul Muthi.(2004) Like Father Like Son. Penerbit Hikmah :
Jakarta
Abdul Rahman, Dkk. (2004) Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif
Islam. Prenada Media : Jakarta
Atkinson, Dkk (1987) Pengantar Psikologi Edisi Kesebelas Ji/id Satu.
lnteraksara : Jakarta
Benson, L (1968) Fatherhood in Perspective. North Texas University. New
York Random House
Borba, Michele, Ed.D. (2001) Membangun Kecerdasan Moral. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta
Hurlock, E. (1978) Perkembangan Anak Ji/id II Edisi ke-6. Penerbit Erlangga:
Jakarta
Hurlock, E. (1980) Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentan Kehidupan. Penerbit Erlangga : Jakarta
Imam, Nawawi.(1999) Terjemah Riyadhus Shalihin. Pusaka Amani: Jakarta
Karim, Asyadzili (2008) Sukses Jadi Ayah. Maghfirah Pustaka : Jakarta
Kohlberg, L.(1995) Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Penerbit Kanisius:
Yogyakarta
Muhammad, Lili NA. (2007) Cinta di Rumah Hasan Al Banna. Pusaka
Dakwatuna : Jakarta
Pruett, KD. (2000). Father Need: why father care is essential as mother care
for yourr child. Broodway books.: New York
Santrock, JW. (2002). Life Span Development Ji/id I Edisi Ke-5. Penerbit
Erlangga : Jakarta
Sevilla, CG et al (1993). Pengantar Metode Penelitian. IPT Grasindo:
Jakarta
Suharsini, Arikunto (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pemdekatan Penelitian.
Rineka Cipta : Jakarta
Teguh, Wahyono (2006). Ana/isis Data Statistik Dengan SPSS. Elex Media
Komputind.) : Jakarta
Tata Tertib Siswa/i SON 11 Kebayoran Lama Selatan
Kamus:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Chaplin, JP(2002) Kamus Lengkap Psikologi. PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Skripsi :
Oewi, Kania. (1990) Keterlibatan Ayah dalam Perkembangan Moral Remaja
Putra. Skripsi Fakultas Psikologi UI
Eka, Ervika (1995) Kelekatan Pada Anak. Skripsi Fakultcis Psikologi USU
Rini, lzmi. (2005) Hubungan Tingkat Keterlibatan Ayah da/am Pengasuhan
Anak dengan Kemandirian Anak. Skripsi Fakultas Psikologi UIN
Internet:
www. kisah ayah ibu.com
www. Ayahbunda-online.com
·-111
r
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (ILJIN) SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS PSIKOLOGI JI. Kcrta Mukti No.5 Circndeu ,J11karta Sclatan 15419 Tclp. (021) 7433060 Fax. 74714714
Un.Ol/F7/KM.OJ.3/ :Joli 12009 Jakarta, 15 Januari 2009
Permo/lonan /zi11 Penelitian
Kepada Yth. Kepala Sekolah SDN 11 Pagi Kebayoran Lama Selatan. Jakarta Selatan
Assa/amu 'a/aikum Wr. Wh.
Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :
Nam a Nomor Pokok Semester Tahun Akademik Program
Irma Safitri 104070002308 lX (Sembilan) 2008/2009 Strata 1 (S-1)
Mahasiswa tersebut sedang menulis skripsi yang bcrjudul "Hubu11gan Tingkat Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Anak Dcngan Pe!'ilaku Moral Anak Di Sckolah", yang bersangkutan perlu melakukan Penditian di Jembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pimpin.
Sehubungan clengan itu kami mengharapkan kesediaannya •.mtuk memberikan data maupun informasi yang diperlukan oleh mahasiswa tersebut.
Demikian atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SON. KEBAYORAN LAMA SELATAN 11 PC:i JL. H. !SMAIL Rt. 005/10 Tip. 7239934 KEBAYORAN LAMA
JAKARTA SELATAN 12240
SURAT KETERANGAN Nomor: : US /073.54/2009
Yang bertanda tangan dibawah ini ,
Nama Lengkap NIP Pangkat/Gol Jabatan Tempat Tugas
Drs. Sutrisno, MM 130 948 576 Pembina, IV /a Kepala Sekolah SDN. Kebayoran Lama Selatan 11 Pagi
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama NomorPokok Semester Tahun Akademik Program
Irma Safitri 104070002308 IX (Sembilan) 208/2009 Strata 1 (S-1)
Telah melaksanakan penelitian di sekolah yang kami pimpin guna memperoleh data-data dalarn rangka penulisan skripsi. Selama melakukan penilitian yang bersangkutan berkelakuan sangat baik d.an koopertaif
Demikianlah, surat keterangan ini dibuat sesuai dengan keadaan yang scbenarnya, dan uotuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 24 Januari 2009.
Assalamu' alakum Wr Wb
Salam persahabatan kami sampaikan, semoga kesuksesan selalu menyertai
adik-adik semua.
Saya Irma Safitri, Mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syahid Jakarta yang sedang
melakukan penelitian tentang "Hubungan Antara Tingkat Keterlibatan Ayah
Dalam Pengasuhan Anak Dengan Perilaku Moral Anak di Sekolah". Adapun
maksud dari penelitian ini adalah untu memenuhi tugas akhir /skripsi. Oleh
karena itu saya meminta kesediaan adik-adik untuk turut serta membantu
penelitian ini dengan mengemukakan pendapat dengan sejujurnya mengenai
pernyataan yang terdapat pada lembar yang disediakan. Se~1ala pemyataan
yang adik-adik berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakkan
untuk tujuan penelitian.
Atas bantuan dan kerjasama dari adik-adik semua, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Peneliti
(Irma Safitri)
Data Responden
Na ma
Usia
Jenis Kelamin
Ke las
Laki-Laki I Perempuan
PETUNJUK PENGISIAN
Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan dan adik-adik diminta untuk menjawab
pernyataan-pernyataan yang ada.
• Berilah tanda eek list ( --! ) pada kolom di sebelah kana pada setiap
pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat aclik··adik
Contoh:
No Pernyataan Sangat Setuju Tidak
Setuju Setuju
1 Saya suka bermain sepak bola ·~
Keterangan :
SS Sangat setuju dengan pernyataan tersebut
S Setuju dengan pernyataan tersebut
TS Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
STS Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
• Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah
Sangat
Tidak
Setuju
• Sebelum menyerahkan lembaran ini, harap periksa kernbali, agar tidak
acla pernyataan yang terlewat
No Pernyataan SS s TS STS
1 Saya merasa aman ketika berada di
dekat ayah saya
2 Jika saya berbuat salah, ayah saya
tidak menegur saya
3 Ketika ayah sedang sakit, saya juga
ikut merasa sedih
4 Ketika saya berpisah dengan ayah,
saya tidak merasa sedih
5 Ayah saya mengajak saya untuk
berdoa dan beribadah kepada Tuhan
6 Ketika ada acara di sekolah, ayah
saya tidak pernah hadir
7 Ayah saya tidak memberikan aturan-
aturan kepada saya
8 Ayah saya akan memarahi saya jika
saya tidak patuh
9 Jika saya berbuat kesalahan, ayah
saya tidak menasehati saya
10 Ayah saya mengajarkan saya untuk
tidak berbohong
11 Ketika saya mengalami kesulitan,
saya tidak meminta tolong pada ayah
12 Ketika saya sakit, ayah saya
mengajak untuk pergi ke dokter
13 Ketika saya sedang sedih, ayah saya
tidak menghibur saya
14 Ketika saya sedang bertengkar
dengan saudara saya, ayah saya
diam saja
No Pernyataan SS s TS STS
15 Menurut saya, ayah saya hebat
16 Ayah saya mengingatkan saya untuk
banyak belajar
17 Ayah saya tidak menegur saya,
walaupun saya berbuat nakal
18 Ayah saya mengajarkan saya untuk
berkata sopan
19 Ayah saya suka berbohong,walaupun
ia mengajarkan saya untuk tidak
berbohong
20 Saya suka bercanda dengan ayah
21 Saya akan bertanya kepada ayah,
tentang sesuatu yang tidak saya tahu
22 Ayah saya suka bercerita pada saya
tentang pengalamannya waktu kecil
23 Saya merasa senang ketika ayah
berada di dekat saya
24 Saya sering bertengkar dengan ayah
25 Ketika saya punya masalah, saya
tidak bercerita kepada ayah
26 Saya merasa kesepian ketika ayah
tidak ada dirumah
27 Saya suka bercerita pada ayah
tentang pengalaman saya di sekolah
28 Saya merasa bahwa ayah saya tidak
memperhatikan saya
29 Jika saya berbuat kesalahan di
rumah ataupun di luar rumah, ayah
saya tetap menegur saya
No Pernyataan SS s TS STS
30 Ketika di sekolah saya mendapatkan
nilai yang buruk, ayah saya diam saja
31 Ayah saya mengajarkan saya untuk
menjaga kesehatan
32 Apa yang dikatakan ayah saya sering
tidak sesuai dengan apa yang
dilakukannya
33 Saya merasa bahwa ayah saya
menyanyagi saya
34 Saya bangga kepada ayah saya
35 Ketika saya sudah besar, saya ingin
sepertiayah
36 Ayah saya mengajarkan saya untuk
menolong orang yang sedang
kesulitan
37 Ketika saya sakit, ayah tidak ikut
merawat saya
38 Ayah saya sering berkata kasar
kepada saya
39 Ketika saya sedang sakit, ayah saya
menyuruh saya untuk beristirahat
40 Ayah saya sering bertengkar dengan
ibu di depan saya
No Pernyataan SS s TS STS
1 Saya tidak pernah terlambat masuk
sekolah
2 Ketika saya sakit, saya tidak
memberikan surat izin ke sekolah
3 Saya selalu menggunakan pakaian
seragam dengan rapi dan sesuai
4 Saya menggumpulkan tugas tepat
pada waktunya
5 Saya sering bolos sekolah
6 Saya sering keluar kelas pada saat
jam pelajaran berlangsung
7 Ketika akan membuang sampah,
saya membuangnya di tempat I sampah yang sudah disediakan
8 Ketika guru sedang menerangkan,
saya sering tidak mendengarkan
9 Saya sering membawa HP atau
mainan ke sekolah
10 Saya sering mengajak berkelahi
teman saya
11 Saya selalu mengikuti upacara setiap
hari senin
12 Saya selalu mengerjakan tugas piket
dengan baik -13 Saya tidak pernah berbicara kasar
dengan teman
14 Saya pulang sekolah pada waktunya
15 Saya suka mencoret-coret tembok
sekolah
No Pernyataan SS s TS STS
16 Saya sering ditegur oleh guru, karena
sikap saya kurang baik
17 Ketika sedang belajar, saya sering
keluar tanpa meminta izin pada guru
18 Ketika tidak ada guru di kelas, saya
sering ribut dan bermain di kelas
19 Ketika jam pelajaran olah raga, saya
selalu menggunakan pakaian olah
raga
20 Ketika saya bertemu dengan guru,
saya akan menghindar atau
sembunyi
21 Orang tua saya dipanggil ke sekolah,
karena saya sering melanggar
peraturan
22 Saya selalu membawa buku-buku
pelajaran, sesuai dengan jadwal
23 Saya selalu mengerjakan tugas yang
diberikan
24 Saya sering lupa membawa
pekerjaan rumah -
25 Di kelas saya sering dihukum karena
membuat gaduh
26 Saya menghormati guru saya, karena
beliau banyak berjasa
27 Ketika bertemu dengan guru, saya
mengucapkan salam dan mencium
tangannya
No Pernyataan SS s TS STS
28 Ketika saya melakukan kesalahan
pada teman, saya meminta maaf
29 Saya mempunyai banyak musuh di
sekolah
30 Di sekolah, saya jarang melanggar
peraturan
31 Saya ikut mengantri ketika membeli
makanan di kantin
32 Saya suka bertengkar dengan teman
33 Saya sering dimarahi guru
34 Saya mempunyai banyak teman di
sekolah
35 Teman-teman sering memusuhi saya
karena saya sering membuat ulah
36 Saya sering melanggar aturan
sekolah
37 Bila ada teman yang mencoret
tembok sekolah, saya akan
menegurnya
38 Saya jarang mendapatkan hukuman
di sekolah
39 Saya sering terlambat mengumpulkan
tu gas
- T erim a Kasih -
Item
ampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 6 2 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3
7 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
8 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3
9 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4
10 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4
11 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4
12 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 1 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
13 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
14 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4
15 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
16 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 18 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4
19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 20 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 3 3 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
22 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 3 4 2 1 3 1 2
23 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 1 3 4 2 4 2 4 2 1 2 4 3 3 4 2 1 2 1 3 1 2 4 3 2 3 3 4 4 2 4 3 1 2 4 2 1 2 2 1
28 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4
29 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 30 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 4 3 2
31 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
32 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 2 3 1 3 4 3 3 4 3 3 33 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 2 1 4 1 1 3 2 1 1 3 4 4 2 4 2 1 2 3 1 2 4 3 4
36 4 1 3 3 4 1 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
37 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 40 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 42 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
43 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
45 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 46 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 48 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
49 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3
so 4 1 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 1 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 2 4 2 2 4 3 2 51 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 52 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
53 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 54 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4
55 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
56 2 4 2 2 1 4 1 4 2 2 3 4 1 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 3 3 2 1 4 2 2 3 4 1
57 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 2 4 4 2 3 2 2 2 3 4 4 3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 3 59 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 60 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
Item ;ampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 6 3 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 7 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 8 3 4 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 ;) 4 9 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
10 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 11 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 12 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 3 13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 14 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 15 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 1 4 ' 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 4 ' 16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 2 1 17 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 18 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 3 2 4 4 1 4 19 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 20 3 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 21 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 23 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 24 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 25 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 26 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 27 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 2 2 1 3 4 28 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 :: 3 3 3 3 3 3 3 29 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 30 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 1 4 4 3 2 3 2 2 3 4 4 4 2 4 1 2 4 2 1 2 3 31 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 32 3 4 3 4 3 2 1 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 1 4 1 4 4 1 1 1 3 4 1 4 1 4 1 4 4 4 1 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
36 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 37 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 38 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 41 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 42 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 43 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 44 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 45 2 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 46 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 47 3 4 3 3 4 4 3 1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 48 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 2 3 49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 50 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 51 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 52 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 53 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 2 4 54 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 57 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 58 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 3 3 4 4 2 3 4 59 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 60 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 4 4 3 4 2 3 3 1 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 1 3 4 3 3 1 2 2 2 4 1 2 1 2 1 3 1 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 1 2 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 1 2 2 4 1 4 2 3 2 3 4 1 4 1 4 1 4 4
3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 2 2 4 1 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 1 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E (AL P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAROOOOl 163.7667 171.1650 .2269 .8911 VAR00002 163.0000 169.2542 .3761 .8894 VAR00003 163.2667 169.0124 .2824 .8907 VAR00004 163.2000 169.6203 .3787 .8894 VAR00005 163.4167 173.1963 .0859 .8929 VAR00006 163.1833 167.8472 .4081 .8889 VAR00007 163.0000 167.6949 .3540 . 8896 VAR00008 163.4500 168.2517 .3624 .8894 VAR00009 163.2833 168.3760 .3740 .8893 VAR00010 163.2833 170.6472 .2794 .8904 VAROOOll 163.3333 162.1921 .5425 .8865 VAR00012 162.8833 169.8675 .2838 . 8905 VAR00013 163.3667 169.4565 .3456 .8897 VAR00014 163.2000 169.0102 .3101 . 8902 VAR00015 163.3167 166.1862 .5727 . 8871 VAR00016 163.1500 1.68.7059 .3702 .8894 VAR00017 163.1667 167.9718 .4402 . 8886 VAR00018 162.8667 167.3718 .5871 .8874 VAR00019 163.0667 168.1311 .4041 .8889 VAR00020 162.9833 169.7794 . 2773 .8906 VAR00021 163.3500 167.7907 .2969 . 8907 VAR00022 163.3500 173.8246 .0295 .8946 VAR00023 163.3167 166.7285 .5081 .8877 VAR00024 163.2333 169.3684 . 3211 .8900 VAR00025 163.2500 164.8008 .5606 . 8867 VAR00026 163.0500 167.4720 .4957 .8880 VAR00027 163.3000 171.5017 .1702 .8921 VAR00028 163.1000 168.6339 .3920 .8891 VAR00029 163.5833 167.3658 .4051 .8889 VAR00030 163.4500 166.0822 .3973 . 8890 VAR00031 163.3333 172.1243 .0981 .8940 VAR00032 163.4667 168.4904 .3396 .8898 VAR00033 163.2333 165.6734 .5784 .8868 VAR00034 163.2833 168.6811 .4158 .8889 VAR00035 163.1167 165.6302 .6248 .8865 VAR00036 162. 9667 168.7107 .4466 .8887 VAR00037 163.5333 164.5582 .5195 .8871 VAR00038 163.0333 166.5751 .5597 .8873 VAR00039 163.0500 165.6076 .5935 . 8867 VAR00040 163 .1333 167.8463 . 4040 .8889 VAR00041 163.0833 168.2133 . 4711 .8884 VAR00042 163.5667 170.5887 .2174 .8914 VAR00043 163.0833 166.3828 . 4915 .8878 VAR00044 163.2500 162.6653 .6383 .8854 VAR00045 163.7000 174.6203 -.0146 .8961 VAR00046 164.2000 172.3322 .0985 .8937
VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050
163.0833 163.2667 163.0000 163.0333
Reliability Coefficients
N of Cases 60.0
Alpha = .8915
169.9760 165.2836 172.2373 171.5243
.2884
.3914
.1827
.2500
N of Items 50
.8904
.8892
.8914
.8907
R E L I A B I L I T Y ANALYSI s S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00001 128.9833 182.4573 .3375 .9253 VAR00002 129.1167 178.9862 . 4207 .9247 VAR00003 128.8000 179.2814 . 5628 .9232 VAR00004 128.8SOO 182.5364 .3901 .9248 VAR00005 128.4500 180.5907 .5129 .9237 VAR00006 129.1167 lBB.6472 -.0130 . 9290 VAR00007 128.9833 177.7116 .5459 .9232 VAR00008 128.5333 183.2701 .4144 .9246 VAR00009 128.8333 177.9379 .5745 .9230 VAROOOlO 128.7833 178.5455 .5783 .9230 VAROOOll 128.7333 178.8768 .6417 .9226 VAR00012 128.6000 184.0068 .3205 .9253 VAR00013 129.0000 178.5085 .5496 .9232 VAR00014 129.2500 181. 7500 .3343 .9255 VAR00015 128.8000 183.1119 .3439 .9252 VAR00016 128.6167 182 .1387 .3330 .9254 VAROOOl 7 129.7000 178. 9932 .3722 .9256 VAR00018 128.9000 175. 3458 .6057 .9225 VAR00019 129.1000 172. 6339 .6789 .9215 VAR00020 128.6167 181. 6302 . 4576 .9242 VAR00021 128.8000 179.4847 .5025 .9237 'JAR00022 129.0000 181. 2542 . 2644 .9273 VAR00023 128.6167 181.4607 . 4 690 .9241 VAR00024 128.7500 179.2754 .6167 .9229 VAR00025 128.9333 175.7921 . 6301 . 9223 VAR00026 129.1833 179.8811 .3670 .9255 VAR00027 128.5333 180.3548 .5612 .9234 VAR00028 128.5667 182.7243 .4167 .9246 VAR00029 128.7000 183.2644 .3943 .9248 VAR00030 128.8333 179.8023 .5662 .9233 VAR00031 129.0667 182.0972 .3536 .9252 VAR00032 128.9333 180.4023 .5046 . 9238 VAR00033 128.8333 173.2599 .6935 . 9214 VAR00034 129.1500 172. 7737 .7799 . 9205 VAR00035 128.6833 184.3556 .3132 .9254 VAR00036 129 .1333 177.6429 .5568 .9231 VAR00037 128.9000 174.7695 .6732 .9217 VAR00038 128.7333 183.1480 .3778 .9249 VAR00039 129 .1167 181. 7319 .3955 .9247 VAR00040 128.9167 176.0777 .5914 .9227
R E L I A B I L I T Y ANALYS I S S C A L E (ALP H A)
Reliability Coefficients
N of Cases 60.0 N of Items 40
Alpha ~ .9258
Item
:impel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 JUMLAH 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 126
2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 144
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 155
4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 129
5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 149
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117
7 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 135
8 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 131
9 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 132
10 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 130
11 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 103
12 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 1 4 140
13 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 121
14 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 139
15 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 136
16 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 124
17 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 3 3 134
18 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 129
19 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 4 2 4 134
20 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 4 3 1 2 126
21 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 127
22 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 110
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 115
24 3 4 2 2 4 4 4 '4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 129
25 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 4 1 1 4 3 3 1 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 1 3 3 3 115 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116
27 1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 123
28 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 107
29 3 3 4 3 2 1 4 3 1 3 4 4 3 4 3 1 3 2 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 4 3 2 117 30 2 3 4 3 4 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 128
Item
3mpel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 JUMLAH
1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 127
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 131
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 4 4 153
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 127
5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 137
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 120
7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 143
8 3 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 125
9 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 135
10 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 143
11 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 115
12 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 114
13 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 137
14 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 158
15 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 147
16 4 4 3 4 4 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 138
17 4 4 4 3 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 141
18 2 3 3 3 4 3 2 4 3 4 1 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 1 2 4 1 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 4 3 125
19 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 133
20 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 132
21 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 133
22 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 131
23 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 131
24 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 139
25 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1 3 2 127
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119
27 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 142
28 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 106
29 3 1 4 3 3 3 3 4 2 4 1 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 2 4 2 120
30 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 136
Group Statistics
Std. Error Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Mean
Keterlibatan Ayah Laki-Laki 14 135.5000 9.89755 2.64523 Perempuan 16 129.2500 12.33694 3.08423
Perilaku Moral Laki-Laki 14 128.1429 9.26413 2.47594 Perempuan 16 126.6875 14.08885 3.52221
Independent Sam pies Test
Levene's Test for Equalitv of Variances t-test for Equalitv of Means
95% Confidence Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sia. (2-tailed) Difference Difference Lower Uooer Keterlibatan Ayah Equal variances
.725 .402 1.515 28 .141 6.2500 4.12448 -2.19861 14.69861 assumed
Equal variances 1.538 27.817 .135 6.2500 4.06322 -2.07560 14.57560
not assumed
Perilaku Moral Equal variances 2.628 .116 .329 28 .745 1.4554 4.42473 -7.60829 10.51900 assumed
Equal variances .338 26.126 .738 1.4554 4.30538 -7.39240 10.30311 not assumed