SELAMAT DATANG DI PRESENTASI
KAMI
Kelompok 3DISUSUN
OLEH :
Aprita Sari
Inda Rica Yulianti Putri
Meriyanti
Mutiara Dwi Faiska
Tri Handayani
APA ITU HUKUM ISLAM ?
Hukum Islam atau Syariat Islam (Arab: إسالمية Syariat شريع��ةIslamiyyah) adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum, aturan dan panduan peri kehidupan, syariat Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia
Pengertian Hukum Islam
• Peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT.Ibadah
• peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lainnya dalam hal tukar-menukar harta (termasuk jual beli)Muamalah• Peraturan yang menyangkup pidana islamJinayah• Peraturan menyangkut masalah-masalah
kemasyarakatan,Siyasah • pengatur sikap hidup pribadiAkhlak
Ruang Lingkup Hukum Islam
1 •Munakahat2 •Wirasah3 •Muamalat4 •Jinayat5 •Al-ahkam as-sulthaniyah6 •Siyar7 •Mukhassamat
Bagian - Bagian Hukum Islam
Tujuan Hukum Islam
1
Memelihara
Agama
2
Memelihara jiwa
3
Memelihara akal
4
Memelihara
keturunan
5
Memelihara harta
7Urf
6Istishab dan Istish
5Maslahah Mursalah
4Ijtihad dan Qiyas3Ijma’
2Hadist dan As-sunnah
1Al-Qur’an
Sumber Hukum dalam Islam
Konsep, Hukum dan Kaidah Akuntansi dan
Menurut Perspektif Islam
Akuntansi dalam Islam terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 282 yang berbunyi:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs.Al-Baqarah : 282).
Apakah di dalam Islam Mengenal Akuntansi ?
Akuntansi (accounting) dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah al-muhasabah. Muhasabah” yang berasal dari kata hasaba, hasiba, muhasabah atau hisabah, artinya menimbang, memperhitungkan mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab, yakni menghitung dengan seksama atau teliti yang harus dicatat dalam pembukuan tertentu.Dalam konsep Islam, akuntansi termasuk dalam masalah muamalah, yang berarti dalam masalah muamalah pegembangannya diserahkan kepada kemampuan akal pikiran manusia.
Pengertian
Akuntansi Syariah
Terciptanya peradaban bisnis dengan wawasanhumanis, emansipatoris, transendental, dan teologis. Dengan akuntansi syariah, realitas sosial yang dibangun mengandung nilai tauhid dan ketundukan kepada ketentuan Allah swt.
Tujuan Akuntansi Syariah
Karakteristik Akuntansi Syariah
1.Transaksi syariah dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
2.Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib)
3.Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai,bukan sebagai komoditas;
4. Tidak mengandung unsur riba, kezaliman,masyir,gharar dan haram ,
5.Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang
6. Transkasi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
7.Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa penawaran (ihtikar)
8.Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah)
Persamaan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional :
1. Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit
ekonomi
2. Prinsip penahunan
(hauliyah) dengan prinsip periode
waktu atau tahun pembukuan keuangan
3. Prinsip pembukuan
langsung dengan pencatatan bertanggal
4. Prinsip kesaksian dalam pembukuan
dengan prinsip penentuan barang
5. Prinsip perbandingan
(muqabalah) dengan prinsip
perbandingan income dengan cost
(biaya
6. Prinsip kontinuitas
(istimrariah) dengan kesinambungan
perusahaan
7. Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan
atau pemberitahuan.
Akun
tans
i Sya
riah1. Berorientasi
keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam)2. Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa3.Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum Islam4.Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan5.Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan Pengawas
Akun
tans
i Ko
nven
sion
al1. Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam2. Memakai perangkat suku bunga3. Berorientasi keuntungan4. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur5. Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis
Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Konvensional
Bagaimana Hukum Bunga Bank dalam
Islam ?
Pendapat Ulama tentang Bunga Bank
Jumhur (mayoritas Ulama) sepakat bahwa bunga bank adalah riba, oleh karena itulah hukumnya haram. Pertemuan 150 Ulama’ terkemuka dalam konferensi Penelitian Islam di bulan Muharram 1385 H, atau Mei 1965 di Kairo, Mesir menyepakati secara aklamasi bahwa segala keuntungan atas berbagai macam pinjaman semua merupakan praktek riba yang diharamkan termasuk bunga bank. Berbagai forum ulama internasional yang juga mengeluarkan fatwa pengharaman bunga bank
Musyawarah nasional alim ulama NU pada 1992 di Lampung,
para ulama NU tidak memutus hukum
bunga bank haram mutlak. Memang ada
beberapa ulama yang
mengharamkan, tetapi ada juga yang membolehkan karena
alasan darurat dan alasan-alasan lain.
Hasil rapat komisi VI dalam Musyawarah
Nasional (Munas) ke-27 Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah di
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
menetapkan, bunga perbankan termasuk
riba sehingga diharamkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bunga bank sama dengan Riba . Makna harfiyah dari kata Riba adalah pertambahan, kelebihan, pertumbuhan atau peningkatan. Menurut istilah , riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Para ulama sepakat bahwa hukumnya riba adalah haram.
Pengertian Riba
Macam –Macam Riba
Riba Fadhl
Tukar menukar dua barang yang sama jenisnya dengan tidak sama
timbangannya atau takarannya yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. Riba ini terjadi
apabila seseorang menjual sesuatu dengan sejenisnya dengan
tambahan
Riba Nasi’ah
Tukar menukar dua barang yang sejenis maupun tidak sejenis yang pembayarannya disyaratkan lebih, dengan diakhiri/dilambatkan oleh
yang meminjam.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Surat Al-Baqarah 275
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya
dan tidak (pula) dianiaya.
Surah Al-Baqarah ayat 278 -279
Dalil Haramnya Riba
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu
tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat
yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka
(yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).
Surat Ali ‘Imran
130:
Surat Ar-Rum, ayat 39
Nabi Muhammad Rasulullah melaknat pemakan, wakil, penulis
dan dua saksi transaksi riba.
Hadits sahih riwayat Muslim:Jauhilah tujuh dosa besar. Apa itu
ya Rasulullah. Nabi menjawab: syirik, sihir, membunuh, memakan riba, makan harta anak yatim, lari saat perang, menuduh zina pada perempuan muslimah bersuami.
Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim (mutafaq alaih)