Transcript

Hubungan usia dan jenis kelaminHubungan umur : Sesak nafas serta batuk dapat menyerang seseorang yang masih anak-anak, dewasa, maupun lanjut usia. Tetapi semakin bertambahnya usia maka semakin rentan untuk mudah terserang penyakit, sebab umur merupakan salah satu faktor resiko untuk terserang penyakit.Jenis Kelamin : Pria lebih banyak dari pada wanita, hal ini berhubungan dengan kebiasaan merokok yang lebih terdapat pada pria.

Penyebab batuk dan demama. Batuk merupakan refleks pertahanan yang timbul akibat iritasi percabangan trakeobronkial.Biasanya timbul karena:1. Rangsangan mekanik2. Kimia3. PeradanganBisa juga disebabkan oleh inhalasi asap, debu, dan benda- benda asing kecil yang merupakan penyebab batuk paling sering. Perokok seringkali menderita batuk kronik karena terus menerus menghisap benda asing (asap) dan saluran nafasnya sering mengalami peradangan kronik. Rangsangan mekanik dari tumor (ekstrinsik maupun instrinsik) terhadap saluran napas merupakan penyebab lain yang bisa menimbulkan batuk (karsinoma bronkogenik).b. Sesak napas merupakan perasaan sulit bernapas dan merupakan gejala utama dari penyakit kardiopulmonar.Sumber penyebab sesak napas:1. Jika otot pernapasan lemah ( contohnya miastenia Gravis)2. Lumpuh ( syndrome Guillain Barre)3. Letih akibat peningkatan kerja pernapasan, atau otot pernapasan kurang mampu melakukan kerja mekanis ( emfisema yang berat)Penyebab sesak napas juga dapat diketahui dari berapa lama berlangsungnya sesak nafas tersebut.1. Akut (pneumotoraks, edema paru, emboli paru, inhalasi benda asing)2. Berjam-jam (asma, dekompensasi ventrikel kiri, pneumonia, edema laring)3. Berhari-hari (pneumonia, dekompensasi ventrikel kiri)4. Berminggu-minggu (efusi pleura, anemia, kelemahan otot)5. Berbulan-bulan( tumor, fibrosis paru, tiroksikosis, kelemahan otot)6. Bertahun-tahun( PPOK, kelainan rongga toraks, kelemahan otot)

c. Demam: 1. Penyebab infeksiBakteri, parasit, jamur, virus dan lain-lain.2. Penyebab non-infeksiNeoplasma, nekrosis jaringan, kelainan kolagenvaskular dan lain-lain.

Klasifikasi sesak napas1. klasifikasi sesak nafas menurut NYHA:a. Deefort dyspnue adalah sesak nafas timbul saat kerja dan segera hilang waktu istirahatb. Ortopnue adalah sesak nafas timbul saat berbaring, tapi dalam keadaan duduk atau berdiri segera hilangc. Dypsnue deeropost adalah sesak nafas timbul saat duduk istirahatd. Paroksimal noktural dyspnue (PND) adalah sesak nafas timbul pada saat malam hari, pada waktu tidure. Asma cardial adalah sesak nafas timbul akibat adanya gagal jantung kiri, sehingga terjadi pembendungan pada paru mengakibatkan oedem paru dan kongestif kapiler serta transudasi cairan ke dalam alveoli.

2. Klasifikasi batuk :1) Batuk berdasarkan durasi:a. Batuk akut < 3 minggub. Batuk sub akut 3-8 mingguc. Batuk kronik > 8 minggu2) Batuk berdasarkan tanda klinis :a. Batuk berdahak (batuk produktif)b. Batuk kering (batuk non produktif)

3. Klasifikasi demam :a. Demam septik : suhu badan berangsur naik ke tingkat suhu yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat di atas normal pada pagi hari. Biasanya sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat.b. Demam remiten : suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. c. Demam intermiten : suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana, dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan disebut kuartana. d. Demam kontinyu : variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. e. Demam siklik : kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti kenaikan suhu tubuh seperti semula. Mekanisme sesak makin bertambahPajanan toksik asap rokok yang lama (perokok berat) iritasi bronkus (stress oksidatif ) pergerakan silia saluran napas menurun, hipertropi dan hiperplasi sel goblet dan kelenjar submukosa, sel otot polos bronkus menebal akumulasi mukus di saluran napas partikel / mikroorganisme mudah terperangkap di bronkus (eksaserbasi akut) inflamasi bronkus (suhu tubuh akan naik / demam) aktivasi makrofag pelepasan leukotrien B4 kemotaksis infiltrasi neutrofil dan limposit T (CD8+) mukus semakin banyak rangsangan pusat batuk batuk bertambah sering, selain itu lumen bronkus semakin menyempit (obstruksi) sesak napas bertambah berat.

Hubungan keluhanreaksi hipersensitivitas terhadap cuaca dingin

Respon sistem imunrespon sistem sarafSel mast makrofagreseptor alfa, betaPerangsangan endotelhipotalamusedema bronkus dan sekresi mukus

Keluar asam arakidonatbronkonkontriksi

Batuk berdahakPengeluaran PGE 2bronkokontriksi potensial

Demam sesak nafas

Klasifikasi sputumTampilan SputumKemungkinan Penyebab / Penyakit

Kental, translusen, putih keabu-abuanPneumonia atipikal, asma

Seperti jelly buah kismis (merah bata)Klebsiella pneumoniae

Warna karat (warna air buah pulm)Pneumonia pneumokokal

Merah muda, berbusa, encerEdema paru

Warna ikan salmon / kuning pucatPneumonia stafilokokus

Mukopurulen : abu-abu kotor Pneumonia bakteri

Mukopurulen : kuning kehijauanBronkitis akut / Bronkitis kronis

Purulen dan berbau busukAnaerob oral, abses paru, bronkiektasis

Tebal, pus, kemerahanPneumonia Gram (-)

Merah segarTromboemboli paru

ROKOK

Pada kasus ini, kandungan rokok yang berhubungan dengan penyakit Tn. Dodi adalah

1. Tar : substansi hidrokarbon yang bersifat lengket sehingga bisa menempel di paru-paru.2. Gas karbonmonoksida: sebatang rokok dapat mencapai 3-6% gas ini dapat di hisap oleh siapa saja, oleh orang yang merokok dan tidak merokok.3. Nikotin: kandungan awal nikotin dalam rokok sebelum dibakar adalah 8-20mg, setelah dibakar jumlah nikotin yang masuk kesirkulasi darah hanya 25 % dan akan sampai ke otak.

Mekanisme dari rokokZat toksik pada rokok hipersensitivitas pada resp.tract pengeluaran IgE spesifik(mast cell.macrophage)pengeluaran mediatorinflamasi(histamine,prostaglandin,,leukotrien,heparin.dll)rangsangan pada saraf aferen dan pengeluaran neuropeptidasesaraf pusat saraf eferen post ganglionik,dikeluarkan asetilkolinkontraksi ASM/bronkospasme,hipertrofi kelenjar mukosa,hyperplasia sel goblet dan kelenjar sub mukosaZat toksik dalam rokok(2 bungkus perhari) Inflamasi pada re sp.tract merusak sel epitel kolumnair tiak bersilia ekskalator mukosiliaris+hipersekresi mukus mukus tertimbun,sedangkan mekanisme pertahanan selular batuk berdahak berkepanjangan(kronik)Zat oksidan pada rokok menghambat kerja enzim alfa1-antiprotease yang bekerja untuk menghambat enzim protease yang dihasilkan antara zat toksik rokok dengan sel imun(makrofag,PMN,leukosit) yang jika tidak dihambat akan menyebabkan kerusakan serabut elastin dan makromoekul pada jaringan paruZat toksik rokok reaksi inflamasi kerusakan jaringan paru(bronkus,bronkiolus,alveolus) pengembangan bronkiolus serta alveolus yang bersifat progresif dan irreversibleKandungan CO pada rokok 20x lebih mudah diikat oleh Hemoglobin dalam darah menggantikan ) O2 di sisi hemoglobin kadar CO2 dalam tubuh meningkat+gangguan pada saat ekspirasiTerjadi hiperlusensiZat toksik rokokreaksi inflamasi kerusakan jaringan paru(bronkus,bronkiolus,alveolus) pengembangan bronkiolus serta alveolus yang bersifat progresif dan irreversible volume udara pada segmen terjadinya lesi mengalami peningkatan,namun pada saat ekspirasi mengalami gangguan,karena pada bronkus terjadi lesi(bronkokontriksi,hipertrofi sel goblet dan kelenjar mukosa,serta hipersekresi mucus) air trapping pada gambaran rontgen thoraks tampak gambaran hiperlusensi (hitam) ,karena ada akumulasi udara yang abnormal


Top Related