Transcript
Page 1: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Page 2: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Prinsip Kuadrat TerkecilDari suatu pengukuran yang tidak saling bergantung (independent): d1, d2, d3, d4, ...., dn. Dari pengukuran tersebut dapat dicari nilai rata-rata (d) yang merupakan nilai yang paling mungkin (Most Probable Value)

Page 3: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Residual masing-masing pengukuran:V1 = d1 – d

V2 = d2 - d

V3 = d3 - d

Vn = dn - d

d adalah besaran variabel yang mempunyai nilai probabilitas yang paling tinggi, probabilitas d yang maksimum diperoleh

jika: jumlah kuadrat residual minimun

Page 4: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Persamaan diatas dapat dituliskan sebagai berikut:

∑ v2 = v12 + v2

2 + v32 +....vn

2 = minimun............(1)

∑ v2 = (d1-d)2 + (d2-d)2 + (d3-d)2 + ...+ (dn-d)2 = minimun...........(2)

Page 5: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Hitung Kuadrat Terkecil Metode KondisiDalam Metode Kondisi dibuat satu set persamaan independen yang merupakan fungsi dari besaran-besaran pengukuran. Jumlah persamaan yang dibentuk adalah jumlah pengamatan dikurangi syarat minimal pengamatan

r = n – u

r = banyaknya persamaan kondisin = jumlah pengamatanu = syarat minimal pengamatan

Page 6: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Contoh kasusPengukuran Jarak AB diukur 5 kali d1,d2,d3,d4,d5

Persamaan yang dapat dibentuk:1) d1 – d2 = 02) d2 – d3 = 03) d3 – d4 = 04) d4 – d5 = 05) d1 – d3 = 06) d2 – d4 = 07) d3 – d5 = 08) d1 – d4 = 09) d2 – d5 = 010) d1 – d5 = 0

A B

Page 7: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian step 1Menghitung jumlah persamaan kondisi

1. Menghitung jumlah persamaan kondisinyaDari 10 persamaan yang dapat dibentuk tersebut dipilih sejumlah r persamaan yang independent.

n = 5u = 1Maka r = n – u = 5 – 1 = 4

Empat persamaan pertama merupakan sistem persamaan yang independent (bukan merupakan fungsi dari persamaan-persamaan yang lain)

Page 8: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian step 2Membuat persamaan kondisi1) d1 – d2 = 02) d2 – d3 = 03) d3 – d4 = 04) d4 – d5 = 0

Karena d1, d2, d3, d4 dan d5 merupakan hasil pengukuran, maka masing-masing mempunyai kesalahan acak sehingga persamaan diatas dapat ditulis

5) (d1+v1) – (d2+v2) = 0 v1-v2 + (d1-d2) = 06) (d2+v2) – (d3+v3) = 0 v2-v3 + (d2-d3) = 07) (d3+v3) – (d4+v4) = 0 v3-v4 + (d3- d4) = 08) (d4+v4) – (d5+v5) = 0 v4-v5 + (d4-d5) = 0

v1, v2, v3, v4 dan v5 (nilai yang akan dicari) merupakan nilai koreksi terhadap hasil pengukuran d1, d2, d3, d4 dan d5

Page 9: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian step 3Konversi persamaan kondisike matriks W + B. V = 0

Nilai v yang akan dicari adalah yang memenuhi sistem persamaan dengan kondisi jumlah kuadrat v (∑v2) harus minimum.

Jika persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriks d1-d2 1 -1 0 0 0 v1 d2-d3 0 1 -1 0 0 v2 d3- d4 + 0 0 1 -1 0 v3 = 0 d4-d5 0 0 0 1 -1 v4 v5

W + B . V = 0

Page 10: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian step 3Cari nilai K dan V dengan rumus dibawah iniUntuk mencari matriks V (koreksi)V = BTK, dalam hal ini : K = - (BBT)-1.W

Nilai V yang didapat kemudian dikoreksikan terhadap besaran pengamatan (Lb), sehingga didapat nilai estimasi besaran yang diamat (La)

Page 11: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian step 4koreksikan data pengukuran (La) dengan nilai residu (v) yang didapatJika persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriksLa = Lb + v

d1 d1 v1 d2 d2 + v2 d3 = d3 v3 d4 d4 v4 d5 d5 v5

Pengamatan = Lb (mengandung kesalahan acak)Koreksi = VPengamatan Terkoreksi = La

Page 12: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Contoh kasus Pengukuran Panjang

D1 = 50,54D2 = 50,56

Cari nilai Estimasi AB

A B

Page 13: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Solusi pengukuran panjang1. Persamaan Kondisi

n = 2u = 1 r = n – u = 2 – 1 = 1

(d1 +v1) – (d2+v2) = 0d1-d2+v1-v2 = 0v1-v2+ (d1-d2) =0

2. W + B . V = 0F (Lb) + ∂ F / ∂ Lb . V = 0d1 – d2 + v1 – v2 = 0(50,54 – 50,56) + v1 – v2 = 0, dibuat matriksnya menjadi :

-2 + 1 -1 v1 = 0 v2

Page 14: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Solusi pengukuran panjang (lanjutan)3. Mencari Nilai Matriks Koreksi (V)

V = BTK, dimana K = - (BBT)-1.W

K= - 1 -1 1 -1 -2 -1

= - 2 -1 -2 = 1

V = BTK V = 1 1 = 1 -1 -1

Page 15: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Solusi pengukuran panjang (lanjutan)Didapat harga pengukuran terkoreksi :La = Lb + v d1 50,54 0,001 = +d2 50,56 -0,001

d1 = 50,55, d2 = 50,55 maka jarak AB terestimasi adalah 50,55

Page 16: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Pengukuran Beda Tinggi

h1 h2

h3

Diketahui tinggi titik A (HA) = 100,510 mDari pengukuran sipat datar diperoleh:H1 = 2,343 m (beda tinggi AB)H2 = 1,562 m (beda tinggi BC)H3 = 3,902 m (beda tinggi AC)Jarak AB = 1 kmJarak BC = 2 kmJarak AC = 3 km

Tentukan tinggi titik B (HB) dan titik C (HC)

C

B

A

Page 17: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Hitung Perataan Kuadrat Terkecil Metode Parameter

Page 18: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Hitung Kuadrat Terkecil metode parameter merupakan metode perataan kuadrat terkecil dengan model matematik yang disusun berdasrkan parameter yang dicari dan besaran ukuran merupakan fungsi dari parameter

Model matematik merupakan model persamaan linier sehingga semua persamaan harus dilinearkan terlebih dahulu menggunakan deret taylor

Page 19: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Model matematikLa = F (Xa)

La = nilai teoritis besaran ukuranXa = nilai teoritis parameter

La = F (Xa)Lb + v = F (Xo + X)

La = besaran ukuran terkoreksiXa = besaran parameter terkoreksiLb = harga ukuranV = Residual (koreksi harga ukuran)Xo = nilai pendekatan parameterX = nilai koreksi parameter

Page 20: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

V = Ax + L = Ax + (Xo)-Lb dengan X = Xa – XoDapat dituliskan dalam bebtuk matriks v1 a11 a12 ... a1u x1 L1 v2 a21 a22.... a2u x2 L2 v3 = a31 a32.... a3u x3 + L3

vn an1 an2.... anu xu Lu

• V = Matriks residu dengan dimensi (nx1)

• A = Matriks koefisien dengan dimensi (nxu) yang didapatkan dari proses differensial parsial terhadap parameter yang dicari

• X = Matriks Parameter dengan dimensi (n x 1)

• L = Matriks sisa dengan dimensi (nx1)

nV1

nAu uX1 nL1

Page 21: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Apabila Pengamatan dengan bobot:P = σ0

2 ∑ Lb -1 = σ02/ σLb

2

σ02 = Varian apriori

σLb2 = Varian ukuran

Untuk mencari besaran parameter terkoreksi:V= Ax + LX = -(AT PA)-1 ATPLXa = Xo + X

Page 22: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

D1 = 32,51 mD2 = 32,48 mD3 = 32, 52 mD4 = 32, 53 m

Tentukan jarak AB dari hasil perataan dengan metode parameter

A B

Page 23: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian 1Menyusun persamaan pengamatan:

n = 4 (Jumlah pengamatan)n0 = 1 (Banyaknya variabel yang dibutuhkan)u = 1 (Banyaknya parameter /(d))r=n – n0 = 4 – 1 = 3 (banyaknya ukuran lebih)Jumlah Persamaan:r + u = 3+1 = 4 (banyaknya persamaan)

Page 24: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian 1Menyusun persamaan pengamatan:

La = F (Xa)Lb + V = F (Xo + X)L1 + V1 = Xo + X V1 = X + Xo –

L1L2 + V2 = Xo + X V2 = X + Xo –

L2L3 + V3 = Xo + X V3 = X + Xo – L3L4 + V4 = Xo + X V4 = X + Xo – L4

Page 25: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian 2 Linearisasi dengan deret taylorV = AX + LMatriks A diperoleh dari deferensiasi dari F

(Persamaan pengamatan)A =∂F / ∂X, dalam hal ini ∂V1 / ∂X = 1 ∂V2 / ∂X = 1 ∂V3 / ∂X = 1 ∂V4/ ∂X = 1

Persamaan pengamatan dapat ditulis dalam matriksV1 1 L1V2 1 L2V3 = 1 x + L3V4 1 L4

Page 26: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Persamaan pengamatan dapat ditulis dalam matriks

V1 1 Xo - L1 X0 = Rata-rata , L1 : data ukuran

V2 1 Xo - L2V3 = 1 x + Xo - L3V4 1 Xo - L4V1 1 0V2 1 0,03V3 = 1 x + -0,01V4 1 -0,02

Penyelesaian 2 Linearisasi dengan deret taylor

Page 27: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Penyelesaian 3 Menghitung koreksi Parameter dan Parameter TerkoreksiRumus:

X = -(AT PA)-1 ATPLDidapat X = 0

Xa = Xo + XXa = 32, 51 + 0 = 32,51

Page 28: Hitung Perataan Kuadrat Terkecil

Latihan: Pemotongan ke mukaengukuran koordinat

A

B

B2

B1

C??

Hitung Koordinat C pada pengukuran pemotongan kemuka tersebut dengan metode parameter jika diketahui:A (1000; 1000)B ( 1072,64 ; 1012,1210S1 = 40 °38 ’30”S2 = 51 ° 55’ 21”D1 = 58, 027 mD2 = 47, 9 m

D1 D2


Top Related