Download - Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
1/30
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang yang semakin maju, di era
globalisasi sekarang ini telah menjadi penghasil produk-produk dan mesin-mesin
industri. Semua kemajuan ini didukung dengan penggunaan teknologi yang
canggih. Akibat perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, akan timbul
resiko bahaya akibat pekerjaan yang dilakukannya.
Untuk membantu mengurangi resiko bahaya yang mungkin dapat
timbul, perlu adanya upaya untuk dapat selalu mengingatkan pengusaha maupun
pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan aman dan sehat. Namun pada
kenyataannya, hal ini sulit dilakukan. Karena kurangnya kesadaran diri dari
sebagian besar masyarakat, baik pengusaha maupun tenaga kerja akan arti
pentingnya K3. erdasarkan data I!", disebutkan bah#a Indonesia tingkat
pencapaian penerapan kinerja K3 di perusahaan masih rendah. $asalah K3 dapat
dilaksanakan dengan baik bila dilakukan pembinaan serta penga#asan secara
menyeluruh dan berkesinambungan. %engan pengetahuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja &K3', diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang
mengakibatkan penurunan produkti(itas kerja, kerugian berupa cacat) cidera,
kematian serta kerusakan properti dan lingkungan &*ar#aka, +'.
%alam Undang-Undang No. tahun /0 tentang Keselamatan kerja dan
Undang-undang No.1 tahun /1 tentang Ketentuan 2okok 2engelolaan
!ingkungan idup adalah untuk memberikan perlindungan bagi karya#an dan
masyarakat umum dari kegiatan yang mungkin dapat ditimbulkan oleh kegiatan-
kegiatan ekonomi yang relati4 baru bagi Indonesia. 5elaslah usaha-usaha
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
2/30
2
peningkatan K3 lebih diutamakan daripada sikap kurati4 dan korekti4 atas
kecepatan kerja &ennet Silalahi, /1'.
6$7 Indonesia 2*. ina 8una Kimia Ungaran merupakan salah satu
perusahaan penghasil pestisida di Indonesia yang menggunakan bahan kimia yang
mempunyai potensi bahaya, baik pada lingkungan maupun kesehatan. $aka perlu
usaha untuk menerapkan S$K3 diperusahaan dalam rangka mencegah,
mengurangi kelelahan dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja
yang aman, e4isien dan produkti4 dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga
kerja, kondisi dan lingkungan yang terintegrasi. Salah satu usaha dalam
pengendalian potensi bahaya yang ada di 2*. ina 8una Kimia yaitu dengan
pemakaian Alat 2elindung %iri &A2%', pengolahan limbah yang dilakukan sendiri
maupun yang bekerjasama dengan (endor, mengontrol k#alitas udara secara
berkala, memberi rambu atau tanda-tanda peringatan di beberapa titik serta
menerapkan $S%S.
B. Tujuan
. Untuk mengetahui a#al mula berdirinya 2*. ina 8una Kimia.
+. Untuk mengetahui penerapan K3 pada pekerja di 2*. ina 8una Kimia.
3. Untuk mengetahui penerapan $S%S di lingkungan kerja 2*. ina 8una
Kimia.
1. Untuk mengetahuisafety signyang ada di 2*. ina 8una Kimia.
9. Untuk mengetahui berbagai macam proses produksi yang ada di 2*. ina
8una Kimia.
:. Untuk mengetahui bahan apa saja yang diperlukan dalam proses produksi di
2*. ina 8una Kimia.
0. Untuk mengetahui pengolahan limbah yang dihasilkan dari 2*. ina 8una
Kimia.
C. Manfaat
Bagi Praktikan
$enambah #a#asan pengetahuan tentang proses produksi pestisida di
industri 4ormal. $engetahui proses kegiatan kerja di perusahaan, dari penerapan
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
3/30
3
K3, pengolahan limbah 3, penerapan $S%S, safety sign, proses pengolahan
berbagai limbah yang dihasilkan, dan masih banyak lagi. Serta sebagai
pembelajaran penting bagi praktikan sendiri untuk masa yang akan datang.
Bagi Program D4 Keelamatan !an Kee"atan Kerja
$emberikan pengetahuan secara singkat kepada mahasis#a tentang
proses produksi pestisida di 6$7 Indonesia 2*. ina 8una Kimia Ungaran.
$engetahui perkembangan saat ini yang terjadi di perusahaan terkait dengan mata
kuliah yang diajarkan. Sebagai salah satu jembatan penghubung antara dunia
pendidikan dengan dunia kerja. %an menambah pengetahuan dan #a#asan
tentang perkembangan K3 di perusahaan bagi program studi sendiri untuk
meningkatkan k#alitas lulusan %1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
BAB II
HA#IL
A. Pelakanaan
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
4/30
4
Kunjungan yang telah dilakukan mahasis#a %1 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di 6$7 Indonesia 2*. ina 8una Kimia Ungaran, dilakukan
pada;
ari, tangga; Selasa, + "ktober +1
erangkat pada pukul; :.+
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
5/30
5
yang merupakan perusahaan berbentuk perseroan terbatas dengan status non
4asilitas.
2*. ina 8una Kimia merupakan perusahaan 4ormulasi pestisida, yang
juga melakukan kegiatan import bahan akti4, bahan pembantu dan peralatannya,
kegiatan perdagangan, distribusi dan transportasi perdagangan, promosi dan
semua usaha yang berkaitan dengan 4ormulasi pestisida. 2*. ina 8una Kimia
melakukan 4ormulasi pestisida dengan bentuk butiran, tepung maupun cairan.
2roduk dipasarkan untuk keperluan lokal dan eksport &Asia, =ropa dan Australia'.
$eningkatnya kebutuhan pestisida dikalangan petani mendorong
semakin pesatnya pertumbuhan industri pestisida di Indonesia. al ini terlihat
jelas dengan tingginya kebutuhan dan semakin meningkatnya kuantitas maupun
ragamnya. Semakin canggih teknologi yang digunakan maka semakin penting
keberadaan dan kegunaan dari pestisida dalam setiap kehidupan, karena pestisida
digunakan untuk memberantas hama.
2*. ina 8una Kimia merupakan perusahaan yang memproduksi
pestisida, dari itulah perusahaan bertekat untuk;
. 2erusahaan 2*. ina 8una Kimia sebagai perusahaan 4ormulasi pestisida
ingin membuat produk-produk pestisida yang bermutu tinggi dan
berman4aat bagi pada penggunanya.
+. 2erusahaan 2*. ina 8una Kimia sebagai perusahaan 4ormulasi pestisida
ingin membuat produk-produk dengan pengiriman tepat #aktu.
3. 2erusahaan 2*. ina 8una Kimia sebagai perusahaan 4ormulasi pestisida
ingin ikut serta dalam melestarikan lingkungan hidup dengan
memproduksi produk-produk yang ramah lingkungan dan menjaga
kelestarian serta kebersihan lingkungan.
1. 2erusahaan 2*. ina 8una Kimia sebagai perusahaan 4ormulasi pestisida
ingin secara akti4 memberikan arti kepada lingkungan masyarakat sekitar
dengan menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat
sekitar.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
6/30
6
2*. ina 8una Kimia yang terdiri dari beberapa bagian antara lain;
a. !iCuid, memproduksi pestisida yang berbentuk cair, dengan jumlah karya#an
sekitar 1 orang.
b. 8ranule, memproduksi pestisida yang berbentuk butiran dengan jumlah
karya#an sekitar 1 orang.
c. erbisida yang berbentuk cair, di bagian ini jarang melakukan proses
produksi, karena produksi hanya bila ada pesanan saja. 5umlah tenaga kerja
diambilkan dari tenaga kerja yang bekerja di bagian liCuid) granule dengan
melihat jumlah pesanan produksi. isaanya jenis produk berbentuk cair.
d. Ware House, terdapat 1 ware houseyang terdiri dari 3 ware housebahan baku
dan finishing good.
e. Work Shop, di bagian ini merupakan sarana penunjang produksi untuk perihal
teknik, yang banyak terdapat kegiatan pengelasan dan penggerindaan.
4. Incinerator, tempat pembakaran limbah 3 dan sisa proses produksi .
g. !aundry, tempat pencucian dan perapian wearpack, apron tenaga kerja yang
sudah kotor.
!okasi 2*. ina 8una Kimia yaitu di 5l. @aya %esa Klepu, Kecamatan
2ringaus, Kabupaten Semarang 999+. !uas tanah yang dimiliki oleh 2*. ina
8una Kimia yaitu sekitar 0, hektar. Alasan yang menjadi dasar pemilihan lokasi
2*. ina 8una Kimia Ungaran tersebut adalah ;
. %ekat dengan sarana transportasi, lokasi pabrik sangat strategis dengan jalan
@aya Solo-Semarang sehingga memudahkan kelancaran distribusi
produksinya.
+. %engan adanya pabrik maka dapat memberi lapangan kerja bagi masyarakat
sekitar, sehingga kebutuhan masyarakat) tenaga kerja terpenuhi.
3. *ersedianya tenaga kerja yang terdidik maupun yang belum terdidik,
disamping jumlah penduduk yang cukup besar juga penduduk yang berasal
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
7/30
7
dari berbagai daerah. anyak terdapat pepohonan yang tumbuh subur
sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
Ketenaga Kerjaan
5umlah tenaga kerja yang berada di 6$7 Indonesia 2*. ina 8una
Kimia Ungaran terdiri dari karya#an tetap dan karya#an kontrak. 6$7 Indonesia
2*. ina 8una Kimia Ungaran mempunyai jam kerja dengan rincian kerja yaitu
1 jam) minggu atau jam) hari dengan 9 hari kerja mulai hari Senin-5umDat,
tetapi apabila ada lemburan dilakukan pada hari sabtu dan minggu. 6$7
Indonesia 2*. ina 8una Kimia Ungaran menjalankan + shi4t dengan pembagian
jam kerja yaitu;
a. Shift 1 ; ,:.,, ? 1.3,
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
8/30
8
samping sebagai perusahaan yang sangat terkenal dalam bisnis, perusahaan ini
juga memperluas pemasarannya ke luar negeri. 2roses produksi di 2*. ina 8una
Kimia dibagi menjadi dua yaitu mem4ormulasi pestisida dalam bentuk butiran
&granule', dan cairan &liquid'. Adapun secara umum proses produksi pestisida di
2*. ina 8una Kimia Ungaran yang terdiri dari 3 tahap yaitu;
. 2roses 4ormulasi 4uradan, terjadi di bagian pencampuran $U2 dengan
bahan baku dibagian granule untuk pestisida berbentuk butiran.
+. 2roses produksi liCuid terjadi di bagian liCuid untuk proses pestisida
berbentuk cairan.
3. 2roses seleksi &sorting' dan pengepakan terjadi di bagianfinishinguntuk
pengecekan produk.
ahan baku untuk pembuatan pestisida yaitu bahan kimia dari golongan
pyretroids, organophospate, Carbamates dan Herbisida, serta bahan baku
tambahan berupa air dan pasir glukus.
(. Proe )ormulai )ura!an *$etii!a +ang &er&entuk &utiran,
2roses 4ormulasi 4uradan yang terjadi di bagian granule dengan langkah
kerja yaitu menimbang pasir kearah hopper sesuai dengan 4ormula dengan
menghidupkan incline san coneyor dan menimbang larutan sticker ke dalam
pompa dengan pengisian dari tangki.
Setelah menimbang bahan baku, menyiapkan bahan kimia di lantai atas
dekat dumpingi stationdengan mencatat nomor batchnya yang tercantum dalam
label asli supplier kemudian menghidupkan munsondan memasukkan pasir ke
dalam muson dengan membuka getah hopper setelah pasir masuk E3 dengan
memasukkan larutan sticker dari tangki trans4er ke muson dengan membuka
tangki pengeluaran dari kran pendorong. 2asir dan laruta kimia dicampur lagi
selama 3 menit dengan memasukkan carbo4uran technical melalui dumping
stationdan terus mencampur selama 9 menit dari akhir pemasukan technical.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
9/30
9
Setelah itu menyiapkan bahan kimia, pasir dan larutan technical
kemudian menghidupkan wet product eleator. Apabila homogenetas sudah
tercapai secara (isual #arna seragamproductdapat dikeluarkan dari muson dan
ditampung sementara pada wet product hopper. Apabila pengeringan sudah bisa
dilakukan dengan melihat isifinishedproduct hopper dengan cara dipukul dengan
palu karet atau menaikkan produkdari munsonke hopper. %imana dari Hopper
le#atfeed coneyormasuk ke dryerdengan suhu barner B 1 7 dengan system
putaran dryer.
Setelah itu pada 4ormulasi line dan + dengan menghidupkan secara
berurutan finished product eleator, shaking screen, burner dan rotary dry.
Apabila panas pada dryer sudah tercapai F dengan terbaca pada panel dryer
kemudian menghidupkan feed coneyer. Setelah itu pada tahap pengepakan
produk yang telah lolos darishaking screenditampung difinished product hopper
yang akan memasuki pada proses pengepakan.
-. Proe )ormulai Liui! *$eti!a +ang &er&entuk /air,
ahan baku yang dibutuhkan dimasukkan kedalam water bathsehingga
mencair, kemudian dipindahkan kelokasi 4ormulasi liCuid. 2roses persiapan bahan
baku untuk liCuid dengan proses a#al yang dilakukan adalah loading soentyaitu
merupakan proses memasukkan solent9-09F dari total kebutuhan ke tangki
4ormulasi, kemudian dilanjutkan dengan loading bahan akti4 yaitu merupakan
proses memasukkan bahan akti4 ke tangki 4ormulasi dengan cara menghisap
bahan akti4 dengan pompa hisap dan memastikan jumlah yang dihisap sesuai
dengan kebutuhan yaitu berat a#al dikurangi berat akhir sebelum dibuang drum
bahan akti4 yang sudah kosong harus dibilas dengansolentyang terkait.
!oading bahan pengemulsi dengan prinsip penanganan sama dengan
loading bahan akti4 yaitu dengan mencatat jumlah masing-masing bahan yang
telah dimasukkan pada lembar 4ormulasi sisa +9F solent dimasukkan untuk
membilas pipa dan untuk top uptangki, setelah itu melakukan sirkulasi selama 3
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
10/30
10
menit kemudian mengambil sample dan mengirim ke laboratorium bersama
lembar lembar 4ormulasi dengan menunggu hasil analisa laboratorium sirkulasi
pengadukan tetap dijalankan. Setelah disetujui untuk dikemas oleh laboratorium
dan menghentikan pengadukan dan sirkulasi.
Semua aloe ditutup kembali sehingga siap untuk dipindahkan ke
holding tangki. 2ada proses packing semua bahan telah dipindahkan keholding
tangki kemudian dengan meman4aatkan gaya gra(itasi jatuh ke 4ilter. %ari 4ilter
bahan-bahan dihisap dengan piston dan dikeluarkan le#at no""ledan masuk ke
dalam kaleng.
0. Proe #eleki (Sorting)
2ada proses seleksi #sorting$terjadi dibagianfinishingyang merupakan
tahap lanjut dari pembuatan pestisida, dimana pestisida yang sudah dikemas
dengan mele#atkan produk di mesin illpak, kemudian produk berjalan le#at
coneyor dan masuk ke dalamcarton sealer untuk disegel kemudian ditimbang
dichek weigherdan diberi sampel cheker, nomor batchdan tanggal produk.
%ari proses yang telah dijelaskan seperti diatas, kita dapat mengetahui bah#a
bahan-bahan, peralatan serta mesin yang digunakan pastilah berbeda. %engan
adanya (ariasi bahan, peralatan dan mesin, baik bahaya maupun limbah yang
dihasilkan tentulah berbeda juga. Untuk dari itu, suatu perusahaan perlu
melakukan yang namanya penerapan $S%S &$aterial Sa4ety %ata Sheet'.
%engan adanya $S%S ini, segala penggunaan bahan ataupun limbah yang
dihasilkan dapat dikontrol dengan baik. !imbah yang dihasilkan tidak bolehterlalu lama dibiarkan karena akan berdampak terhadap lingkungan. !imbah 3
yang dihasilkan perusahaan ada bermacam-macam, tergantung dari bahan
pembuatnya. Setiap limbah yang dihasilkan dan ditempatkan dipenampungan
sebaiknya diberi sa4ety sign. Untuk mengetahui lebih jelas tentang limbah 3,
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
11/30
11
$S%S atau lembar data keselamatan bahan dan juga sa4ety sign, akan dijelaskan
pada bab pembahasan.
BAB III
PEMBAHA#AN
A. Lim&a" B0
!imbah 3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena si4at dan atau konsentrasinya dan
atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup
lain &22 No. tahun ///'. Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
12/30
12
dan atau si4at dan atau jumlahnya mengandung 3 dan membahayakan manusia,
mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.
%e4inisi limbah 3 berdasarkan A2=%A! &//9' ialah setiap bahan
sisa &limbah' suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun &3' karena si4at &to%icity, flammability, reactiity, dan corrosiity'
serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan
kesehatan manusia.
*ujuan pengelolaan limbah 3
*ujuan pengelolaan 3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah 3
serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga
sesuai dengan 4ungsinya kembali. %ari hal ini jelas bah#a setiap kegiatan)usaha
yang berhubungan dengan 3, baik penghasil, pengumpul, pengangkut,
peman4aat, pengolah dan penimbun 3, harus memperhatikan aspek lingkungan
dan menjaga kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula.
%an apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan
limbah 3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali
kepada 4ungsi semula. 2engidenti4ikasian limbah 3 digolongkan ke dalam +
&dua' kategori, yaitu berdasarkan sumber, dan berdasarkan karakteristik.
(. Pengelolaan !an $engola"an lim&a" B0
2engelolaan limbah 3 meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan,
peman4atan, pengolahan dan penimbunan. Setiap kegiatan pengelolaan limbah 3
harus mendapatkan periGinan dari Kementerian !ingkungan idup &K!' dan
setiap akti(itas tahapan pengelolaan limbah 3 harus dilaporkan ke K!. Untuk
akti(itas pengelolaan limbah 3 di daerah, akti(itas kegiatan pengelolaan selain
dilaporkan ke K! juga ditembuskan ke apedalda setempat.
http://limbahb3.com/index.php/pengolahan-limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/pengolahan-limbah-b3.html -
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
13/30
13
2enanganan limbah 3 sebelum diolah
Setiap limbah 3 harus diidenti4ikasi dan dilakukan uji analisis
kandungan guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahan limbah
tersebut. Setelah uji analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan
metode yang tepat guna pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik
dan kandungan limbah.
2engolahan limbah 3
5enis perlakuan terhadap limbah 3 tergantung dari karakteristik dan
kandungan limbah. 2erlakuan limbah 3 untuk pengolahan dapat dilakukan
dengan proses;
a. Secara kimia, meliputi; redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan,
stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.
b. Secara 4isika, meliputi; pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan
komponen-komponen spesi4ik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis
balik, dll.
c. Stabilisas)solidi4ikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan
kandungan limbah 3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan
daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir.
d. Insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan
alat khusus insinerator dengan e4isiensi pembakaran harus mencapai //,//F
atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah 3 ingin dibakar &insinerasi'
dengan berat kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi , kg
atau gr.
*idak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah 3, tetapi
proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis
dan materi limbah.
http://limbahb3.com/index.php/jenis-limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/jenis-limbah-b3.html -
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
14/30
14
-. Teknologi Pengola"an
*erdapat banyak metode pengolahan limbah 3 di industri, tiga metode
yang paling populer di antaranya ialah chemical conditioning, solidification&
Stabili"ation, dan incineration.
a. Chemical Conditioning
Salah satu teknologi pengolahan limbah 3 ialah chemical conditioning.
*ujuan utama dari chemical conditioningialah;
.' menstabilkan senya#a-senya#a organik yang terkandung di dalam
lumpur.
+.' mereduksi (olume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
3.' mendestruksi organisme pathogen.
1.' meman4aatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih
memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses
digestion.
9.' mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan
aman dan dapat diterima lingkungan.
Chemical conditioningterdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut;
Concentration thickening
*ahapan ini bertujuan untuk mengurangi (olume lumpur yang akan
diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya
digunakan pada tahapan ini ialah graity thickener dan solid bowl centrifuge.
*ahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan a#al sebelum limbah dikurangi
kadar airnya pada tahapan de'wateringselanjutnya.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
15/30
15
berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-bahan kimia
dengan partikel koloid. 2engkondisian secara 4isika berlangsung dengan jalan
memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan destruksi.
2engkondisian secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan
bantuan enGim dan reaksi oksidasi. 2roses-proses yang terlibat pada tahapan ini
ialah lagooning, anaerobic digestion, aerobic digestion, heat treatment,
polyelectrolite flocculation, chemical conditioning, dan elutriation.
De'watering and drying
De'watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi
kandungan air dan sekaligus mengurangi (olume lumpur. 2roses yang terlibat
pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan 4iltrasi. Alat yang biasa
digunakan adalah drying bed, filter press, centrifuge, acuum filter, dan belt
press.
Disposal
%isposal ialah proses pembuangan akhir limbah 3. eberapa proses yang terjadi
sebelum limbah 3 dibuang ialah pyrolysis, wet air o%idation, dan composting.
*empat pembuangan akhir limbah 3 umumnya ialah sanitary landfill, crop land,
atau in)ection well.
b. Solidi4ication)StabiliGation
%i samping chemical conditiong, teknologi solidification&stabili"ation
juga dapat diterapkan untuk mengolah limbah 3. Secara umum stabilisasi dapat
dide4inisikan sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan &aditi4'
dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk
mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidi4ikasi dide4inisikan
sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditi4.
Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti
yang sama. 2roses solidi4ikasi)stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi
menjadi : golongan, yaitu;
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
16/30
16
.' *acroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah
dibungkus dalam matriks struktur yang besar.
+.' *icroencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi
bahan pencemar terbungkus secara 4isik dalam struktur kristal pada tingkat
mikroskopik.
3.' +dsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia
pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
1.' +bsorbsi, yaitu proses solidi4ikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya
ke bahan padat.
9.' Deto%ification, yaitu proses mengubah senya#a beracun menjadi senya#a
lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali.
:.' *eknologi solidikasi)stabilisasi umumnya menggunakan semen, kapur
&7a"+', dan bahan termoplastik. $etoda yang diterapkan di lapangan
ialah metoda in'drum mi%ing, in'situ mi%ing, dan plant mi%ing. 2eraturan
mengenai solidi4ikasi)stabilitasi diatur oleh A2=%A! berdasarkan Kep-
3)A2=%A!)/)//9 dan Kep-1)A2=%A!)/)//9.
c. Incineration
*eknologi pembakaran &incineration' adalah alternati4 yang menarik
dalam teknologi pengolahan limbah. *eknologi ini sebenarnya bukan solusi 4inal
dari sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan
limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata.
2roses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas.
Incenerator memiliki kelebihan, yaitu memerlukan lahan yang relati4
kecil, dapat menghancurkan berbagai senya#a organik dengan sempurna dan
limbah berkurang dengan cepat, tetapi terdapat kelemahan yaitu operator harus
yang sudah terlatih. Selain itu biaya in(estasi lebih tinggi dibandingkan dengan
metode lain dan potensi emisi ke atmos4ir lebih besar bila perencanaan tidak
sesuai dengan kebutuhan operasional.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
17/30
17
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi
&heating alue' limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan
berlangsungnya proses pembakaran, heating (alue juga menentukan banyaknya
energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. 5enis insinerator yang paling
umum diterapkan untuk membakar limbah padat 3 ialah rotary kiln, multiple
hearth,fluidi"ed bed, open pit,single chamber, multiple chamber, aqueous waste
in)ection, dan stared air unit. %ari semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln
mempunyai kelebihan karena alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan
gas secara simultan.
2engelolaan !imbah ahan erbahaya dan eracun &3'
2engelolaan !imbah 3 ditetapkan berdasarkan 2eraturan 2emerintah
&22' No. / tahun //1 yang dibaharui dengan 22 No. + tahun //9 dan
diperbaharui kembali dengan 22 No. tahun /// tanggal +0 6ebruari ///
yang dikuatkan lagi melalui 2eraturan 2emerintah No. 01 tahun + tanggal +:
No(ember + tentang 2engelolaan !imbah 3.
B. Lem&ar Data Keelamatan Ba"an *M#D#,
$S%S & $aterial Sa4ety %ata Sheet' atau yang dalam Indonesia dikenal
dengan nama !%K &!embar %ata Keselamatan ahan' merupakan sebuah
dokumen yang #ajib disertakan pada setiap bahan kimia, apapun jenisnya.
%okumen $S%S atau !%K dibuat khusus tentang suatu bahan &kimia'
mengenai pengenalan umum, si4at-si4at bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. erdasarkan
isi dari $S%S maka dokumen tersebut harus diketahui dan digunakan oleh para
pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut,
penyimpan, pengguna dan pembuang bahan kimia.
%ata $S%S merupakan petunjuk standar keamanan dan keselamatan
kerja. digunakan secara luas didalam industri, pengangkutan &logistik',
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
18/30
18
laboratorium, serta pihak-pihak yang berhubungan dengan dengan bahan-bahan
yang digunakan. 2engetahuan tentang dokumen $S%S ini dapat mendukung
budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja. $S%S dibuat oleh berbagai
pihak seperti produsen bahan, industri , institusi yang terkait dengan kesehatan
dan keselamatan kerja bahkan perguruan tinggi. %okumen ini disusun secara
ringkas dan skematik agar mudah dipahami. Setiap dokumen diharuskan
memberikan in4ormasi yang benar dan akurat.
Untuk $S%S suatu bahan yang dibuat dari beberapa penyusun sering
berbeda dalam hal urutan penyajian, penonjolan dan prioritas materi, tidak
memuat beberapa prosedur pendukung, atau detail proses yang berlaku standar
tidak dituliskan secara lengkap. $eskipun demikian pengguna atau dapat merujuk
$S%S dari beberapa sumber untuk dikomparasikan sehingga saling melengkapi.
*erkait dengan kepentingan pembuat $S%S, dokumen mungkin menonjolkan
uraian yang terkait dengan kepentingan mereka akan tetapi isi dari setiap $S%S
memiliki kandungan yang sebagian besar sama. %i dalamnya terdapat beberapa
in4ormasi yang minimal ada pada $S%S secara umum yang terdiri dari : bab.
erikut penjelasan masing masing bab.
. 2roduct and 7ompany Identi4ication) 2roduk dan Identitas 2erusahaan
Sesuai dengan judul, bagian ini menjelaskan nama produk dan nama
perusahaan pembuat produk tersebut. Nama produk adalah nama yang dikenal
oleh masyarakat secara luas. Identitas perusahaan meliputi nama, alamat, dan
nomor telepon perusahaan serta tanggal pembuatan dokumen $S%S tersebut.
+. 7omposition) In4ormation on ingredients) In4ormasi kandungan bahan
%alam bab ini menjelaskan deskripsi bahan)jenis, si4at, identitas, dan
konsentrasi bahan penyusun produk yang dibuat. Nama bahan kimia masing-
masing penyusun tercantum jelas beserta 7AS number &7hemical Abstract
Ser(ices' termasuk prosentase komposisi dan batas kandungan maksimal yang
diijinkan &batas ambang berbahaya' dalam hubungannya kontak dengan tubuh
manusia sesuai dengan standar internasional. Standar yang dipakai umumnya
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
19/30
19
adalah ANSI atau "SA. Komposisi yang detail &tepat' biasanya tidak akan
ditulis dalam dokumen $S%S mengingat hal ini merupakan rahasia perusahaan
bagi produsen. Akan tetapi bahan yang secara umum digunakan harus
dicantumkan.
3. aGards Identi4ication) Identi4ikasi ahaya
Identi4ikasi bahaya potensi bahaya yang ditimbulkan diterangkan dalam
bab ini. 2otensi bahaya bisa berupa bahaya terhadap tubuh manusia) kesehatan,
bahaya terhadap kebakaran dan bahaya terhadap reakti4itas dengan bahan lain.
Si4at-si4at bahaya;
a. ahaya Kesehatan
$enjelaskan berbagai cara bahan kimia bisa memapar tubuh pengguna dengan
beberapa cara misalnya penyerapan melalui kulit, perna4asan dan lainnya.
In4ormasi tentang gejala dan akibat terhadap kesehatan bila tubuh kontak dengan
bahan tersebut seperti kejadian setelah;
.' =4ek terkena paparan yang berlebihan
+.' Kontak pada mata
3.' Kontak pada kulit, terhirup pada perna4asan
b. ahaya kebakaran;
In4ormasi ini menentukan bahan tersebut termasuk kategori bahan mudah
terbakar, dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain.
Kemudahan Gat untuk terbakar ditentukan oleh;
.' *itik nyala; suhu terendah dimana uap Gat dapat dinyalakan.
+.' Konsentrasi mudah terbakar; daerah konsentrasi uap gas yang dapat
dinyalakan. Konsentrasi uap Gat terendah yang masih dapat dibakar disebut
!6! &lo# 4lammable limit' dan konsentrasi tertinggi yang masih dapat
dinyalakan disebut U6! &upper 4lammable limit'. Si4at kemudahan membakar
bahan lain ditentukan oleh kekuatan oksidasinya.
3.' *itik bakar; suhu dimana Gat terbakar sendirinya.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
20/30
20
c. ahaya reakti(itas;
Si4at bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan Gat
lain atau terpolimerisasi yang bersi4at eksotermik &menghasilkan panas' sehingga
eksplosi4 atau reakti(itasnya terhadap gas lain sehingga menghasilkan gas
beracun.
%ari ketiga kondisi bahaya tersebut maka dibuatlah label bahaya untuk
memudahkan identi4ikasi bahaya yang ditimbulkan oleh bahan tersebut.!abel
bahaya diberikan dalam bentuk gambar untuk memberikan pemahaman cepat si4at
bahaya. !abel yang dipakai ada dua, yaitu menurut 2 &internasional' dan
N62A &Amerika'. !abel $S%S tanda bahaya dikelompokkan menjadi 1 hal sesuai
dengan simbol belah ketupat yang terdiri dari 1 bagian &lihat gambar'.
Arti label tersebut adalah;
.' agian sebelah kiri ber#arna biru menunjukkan skala bahaya kesehatan.
+.' agian sebelah atas ber#arna merah menunjukkan skala bahaya kemudahan
terbakar.
3.' agian sebelah kanan ber#arna kuning menunjukkan skala bahaya reakti(itas.
1.' agian sebelah ba#ah ber#arna putih menunjukkan skala bahaya khusus
lainnya.Angka yang tertera pada masing-masing kotak merujuk pada tabel berikut;
http://4.bp.blogspot.com/-N69cJr9GbuY/TpMCvDF2EeI/AAAAAAAAAAw/SMLCpWkh45o/s1600/msds.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-N69cJr9GbuY/TpMCvDF2EeI/AAAAAAAAAAw/SMLCpWkh45o/s1600/msds.jpg -
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
21/30
21
1. 6irst Aid $easures) *indakan 2ertolongan 2ertama
2ada bab ini menjelaskan cara tindakan a#al apabila terjadi kontaminasi,
paparan. Karena penghirupan uap) gas, terkena mata dan kulit atau tertelan
dari bahan.
9. 6ire 4ighting measures) 2enanganan 2enanggulangan Kebakaran
*indakan penganggulangan kebakaran menjelaskan media pemadam api dan
kebakaran akibat dari terbakarnya bahan ini. Selain itu juga disertakan
tatacara pemadaman kebakaran disertai A2% &alat pelindung diri' yang
memadai. Selain itu keterangan mengenai si4at bahan mudah terbakar, titik
nyala, atas kemampuan terbakar, batas suhu terendah dan tertinggi mudah
terbakar dan bahaya khusus juga disertakan dalam bab ini.
:. Accidential @elease measures) 2enanggulangan kondisi darurat *umpahan
dan Kebocoran
%alam bab ini dijelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan apabila
bejana penyimpan bahan kimia bocor atau tumpah &bahkan menguap'.
0. andling and storage) 2enanganan dan 2enyimpanan
ab ini menjelaskan tata cara penanganan dan penyimpanan bahan serta
kondisi khusus yang diperlukan dalam penyimpanan bahan. Kondisi gudang
yang aman serta suhu dan kelembaban yang aman bagi bahan.
. =posure control) personal protection) 2engendalian 2emaparan)
2erlindungan %iri
%alam bahasa sehari-hari disebut Alat 2elindung %iri. ab ini menjelaskan
In4ormasi tentang alat bantu dan pelindung yang perlu pada saat pemakaian
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
22/30
22
bahan tersebut. Alat pelindung diri sebagai usaha untuk mengurangi
keterpaan bahan.
/. 2hysical and 7hemical 2roperties) Spesi4ikasi 6isika dan Kimia#i
ab ini menjelaskan in4ormasi secara 4isika dan kimia. pengaruhnya
terhadap kondisi sekitarnya dan menunjukkan batas atau saat material
tersebut bisa berubah bentuk &mencair, menyublim atau membeku'
2enjelasan si4at-si4at 4isikan dan kimia antara lain; titik didih, massa jenis,
tekanan uap, kerapatan uap, titik beku atau titik cair, kerapatan cairan, p,
kelarutan, penampakan 4isik dan bau, dan sebagainya.
. Stability and @eacti(ity) Stabilitas dan @eakti(itas
$encantumkan si4at stabilitas dan reakti(itas. erisi tentang kondisi yang
harus dihindari, reaksi bahan apabila tercampur dengan bahan lain seperti
air, minyak, udara, produk dekomposisi yang berbahaya, produk
polimerisasi yang berbahaya atau bahan kimia lain. Selain itu bab ini
menjelaskan situasi dan kondisi yang harus dihindari untuk mencegah resiko
reaksi bahan tersebut.
. *oicological In4ormation) %ata *oksikologi
ab ini menjelaskan si4at racun terhadap tubuh berdasarkan analisis kimia#i
medis. Si4at-si4at racun yang mungkin pada tubuh berdasarkan hasil
pengujian secara medis dan maupun hasil laporan yang pernah diterima.
Keterangan si4at racun seperti; e4ek lokal, pemaparan akut, dan kronik,
termasuk e4ek karsinogen, teratogen, reproduksi, mutagen, dan interaksi
bahan dengan obat, alcohol.
+. =cological In4ormation and 7onsideration) In4ormasi =kologi !ingkungan
$enjelaskan bahaya terhadap lingkungan, dampak lingkungan, degradasi,
dan bioakumulasi dan bagaimana menangani limbah atau buangan bahan
baik berupa padat, cair maupun gas. *ermasuk di dalamnya cara
pemusnahan.
3. %isposal 7onsideration) 2embuangan !imbah
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
23/30
23
In4ormasi tentang teknis pembuangan limbah termasuk pembuangan #adah
bekas bahan kimia. %alam bab ini menjelaskan hal-hal berikut;
a. !angkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah.
b. 2rosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan.
c. 2rosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium.
d. $etoda pemusnahan limbah bahan kimia.
1. *ransport In4ormation) In4ormasi 2engangkutan
2engangkutan bahan menjadi perhatian khusus dalam penanganan.
eberapa persyaratan internasional harus dicantumkan agar pemegang
$S%S bisa mengidenti4ikasi secara jelas cara pengangkutan yang aman.
al-hal yang harus diperhatikan dalam pengangkutan antara lain ; nama dan
jenis transportasi, tanda kelas bahaya bahan, tanda label &yang tertera pada
bab 3 identi4ikasi bahaya', tanda merk, prosedur darurat akibat kecelakaan,
prosedur penanganan a#al yang harus dilakukan selama tranportasi. Untuk
in4ormasi standar pengangkutan ke luar negeri mengikuti peraturan
peraturan internasional. %i dalamnya terdapat pasal-pasal dan kode yang
menjelaskan tatacara pengangkutan bahan.
9. @egulatory In4ormation) In4ormasi 2eraturan 2erundang-undangan
ab ini menjelaskan tentang pertaturan perundang-undangan yang terkait
dengan bahan yang tertera pada $S%S ini, termasuk pemberian
tanda)simbol dan label, standar dan norma yang berlaku baik dalam
kemasan maupun dalam handling pengangkutan.
:. "ther In4ormation) In4ormasi !ainnya
%alam bab ini diberikan in4ormasi lain yang perlu bagi keselamatan dan
kesehatan pekerja seperti pelatihan, saran penggunan bahan, dan
persyaratan, peraturanperaturan lainnya yang mengikat serta sumber
in4ormasi lebih lanjut.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
24/30
24
$S%S atau dalam bahasa kita dikenal dengan HIn4ormasi %ata
Keamanan ahanD merupakan in4ormasi mengenai cara pengendalian bahan kimia
berbahaya &3', bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan. In4ormasi $S%S
ini berisi tentang uraian umum bahan, si4at 4isik dan kimia#i, cara penggunaan,
penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan.
$engapa kita harus mengetahui dan menerapkan $S%S
2ada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada
#aktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu 4ungsi $S%S adalah agar;
a. $engetahui potensi bahan kimia.
b. $enerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja.
c. $engembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja.
d. $erencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan 3.
Strategi 2engelolaan $S%S
. In(entarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan.
+. 2engumpulan dan penelusuran dokumen $S%S.
3. $odi4ikasi $S%S.
1. $elaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari $S%S.
>ang penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam
bekerja agar;
. Selalu merujuk $S%S &$aterial Sa4ety %ata Sheet'.
+. 2reparasi bahan dengan benar.
3. 2engemasan dan penyimpanan bahan yang tepat.
1. 2enggunaan pada takaran yang tepat.
9. 2engelolaan buangan bahan secara bijaksana.
C. 1am&u Keelamatan *#afet+ #ign,
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
25/30
25
Sa4ety Sign adalah peralatan yang berman4aat untuk membantu
melindungi kesehatan dan keselamatan karya#an dan pengunjung yang sedang
berada di tempat kerja. Sa4ety Signadalah sebuah media (isual berupa gambar
untuk ditempatkan di area kerja yang memuat pesan-pesan agar setiap karya#an
selalu memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun
jenis rambudapat berupa ;
a. @ambu dengan simbol
b. @ambu dengan simbol dan tulisan
c. @ambu berupa pesan dalam bentuk tulisan
(. Penggunaan 2arna
a. iru; erarti 2erintah melaksanakan sesuatu, atau ke#ajiban memakai Alat
2elindung %iri dalam rangka K3 &kontrasnya #arna biru adalah putih'.
b. $erah; erarti !arangan $elakukan sesuatu, misalnya tanda stop dan
sebagainya. *etapi khusus untuk 2encegahan Kebakaran, baik berupa
petunjuk, perintah, peringatan maupun larangan, tetap dipakai #arna merah
&kontrasnya #arna merah adalah putih'.
c. Kuning; erarti 2eringatan untuk berhati-hati dan #aspadaterhadap risiko
bahaya &kontrasnya #arna kuning adalah hitam'.
d. ijau; erhati keadaan Aman, misalnya untuk petunjuk arah) jalan, pintu
darurat, 2+K, daerah bebas rokok dan sebagainya.
Manfaat #afet+ #ign
.' $enarik perhatian terhadap adanya keselamatan dan kesehatan kerja.
+.' $enunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat.
3.' $enyediakan in4ormasi umum dan memberikan pengarahan.
1.' $engingatkan para karya#an untuk menggunakan peralatan perlindungan
diri.
9.' $engindikasikan di mana peralatan darurat keselamatan berada.
http://commons.wikimedia.org/wiki/Category:Safety_signshttp://commons.wikimedia.org/wiki/Category:Safety_signshttp://en.wikipedia.org/wiki/Construction_site_safetyhttp://qhseconbloc.files.wordpress.com/2011/07/hsecorner-safety-sign.jpghttp://commons.wikimedia.org/wiki/Category:Safety_signshttp://commons.wikimedia.org/wiki/Category:Safety_signshttp://en.wikipedia.org/wiki/Construction_site_safetyhttp://qhseconbloc.files.wordpress.com/2011/07/hsecorner-safety-sign.jpg -
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
26/30
26
:.' $emberikan peringatan #aspada terhadap beberapa tindakan yang atau
perilaku yang tidak diperbolehkan.
-. Lan!aan Hukum
a. Undang-undang no *ahun /0 *Un!ang3Un!ang Keelamatan Kerja,
2asal 1b.
*emasang dalam tempat ker)a yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan
ker)a yang diwa)ibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat'
tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petun)uk pegawai pengawas
atau ahli keselamatan ker)a .
b. 2ermenaker No. 9)$=N)//: tentang Sistem $anajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kriteria audit :.1.1.
-ambu'rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang
sesuai dengan standar dan pedoman .
Petunjuk Pemaangan 1am&u
.' @ambu-rambu harus terlihat jelas, ditempatkan pada jarak pandang dan tidak
tertutup atau tersembunyi.
+.' Kondisikan rambu-rambu dengan penerangan yang baik. Siapapun yang
berada di area kerja harus bisa membaca rambu dengan mudah dan mengenali
#arna keselamatannya.
3.' 2encahayaan juga harus cukup membuat bahaya yang akan ditonjolkan
menjadi terlihat dengan jelas.
1.' Siapapun yang ada di area kerja harus memiliki #aktu yang cukup untuk
membaca pesan yang disampaikan dan melakukan tindakan yang diperlukan
untuk menjaga keselamatan.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
27/30
27
9.' 2osisikan rambu-rambu yang berhubungan bersebelahan, tetapi jangan
menempatkan lebih dari empat rambu dalam area yang sama.
:.' 2isahkan rambu-rambu yang tidak berhubungan.
0.' 2astikan bah#a rambu-rambu pengarah terlihat dari semua arah. *ermasuk
panah arah pada rambu keluar disaat arah tidak jelas atau membinggungkan.
@ambu arah arus ditempatkan secara berurutan sehingga rute yang dilalui
selalu jelas.
.' @ambu-rambu yang di atap harus berjarak +.+ meter dari lantai.
BAB I
#IMPULAN DAN #A1AN
A. #im$ulan
. $engetahui a#al mula berdirinya 2*. ina 8una Kimia Ungaran.+. $engetahui penerapan K3 pada pekerja di 2*. ina 8una Kimia Ungaran.
3. $engetahui penerapan $S%S di lingkungan kerja 2*. ina 8una Kimia
Ungaran.1. $engetahuisafety signyang ada di 2*. ina 8una Kimia Ungaran.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
28/30
28
9. $engetahui berbagai macam proses produksi yang ada di 2*. ina 8una
Kimia Ungaran.
:. $engetahui bahan apa saja yang diperlukan dalam proses produksi di 2*.
ina 8una Kimia Ungaran.
0. $engetahui pengolahan limbah yang dihasilkan dari 2*. ina 8una Kimia
Ungaran.
B. #aran
Bagi Perua"aan
Saran bagi perusahaan, agar terus memperhatikan kesehatan dan keselamatanpara pekerja. 2engelolaan limbah 3 sudah cukup baik. Sebagian limbah yang
dihasilkan diolah sendiri dengan peralatan yang ada. Sebagian lagi dikelola oleh
(endor atau perusahaan lain yang mampu mengolah dan telah memiliki ijin.
2enggunaan $S%S sudah cukup baik. 2emeliharaan sa4ety sign pada daerah yang
jarang terlihat perlu diperhatikan. 2enempatan sa4ety sign juga perlu diperhatikan,
karena jika terlalu banyak akan terlihat menumpuk dan akhirnya orang yang le#at
hanya melihat tanpa tahu apa maksud dari gambar tersebut.
Bagi Program D4 Keelamatan !an Kee"atan Kerja%engan adanya kegiatan kunjungan seperti ini, diharapkan e4isiensi dan
e4ekti4itas #aktu dapat diterapkan dengan baik. 2emberitahuan jad#al kunjungan
seharusnya diberitahukan dua atau tiga hari sebelum kunjungan. Sehingga
mahasis#a maupun pembimbing yang menemani pada saat kunjungan dapat
mengatur jad#al sebaik mungkin. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Serta menambah jad#al yang terstruktur untuk kunjungan mahasis#a,
agar pengetahuan yang diperoleh semakin bertambah dengan terjun langsung ke
dunia industri, baik 4ormal maupun in4ormal.
-
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
29/30
29
DA)TA1 PU#TAKA
%epartemen *enaga Kerja @I. /0. ndang'ndang /eselamatan /er)a. 5akarta
%epnaker @I
%epartemen *enaga Kerja @I. /+.0eraturan *enteri (enaga /er)a o. 23&*4&5
678 tentang 0elayanan /esehatan (enaga /er)a. 5akarta %epnaker @I
%epartemen *enaga Kerja @I. ///. /eputusan *enteri (enaga /er)a o /ep.
179&*4&1666 tentang 0engendalian :ahan /imia :erbahaya. 5akarta.
%epnaker @I
%epartemen *enaga Kerja @I. ///. 0eraturan *enteri (enaga /er)a o. 0er
179&*4&1666 tentang 0engendalian :ahan /imia :erbahaya di tempat
/er)a. 5akarta; %epnaker @I
SumaDmur. //./eselamatan /er)a dan 0encegahan /ecelakaan /er)a. 5akarta 7E.
aji $as Agung
*ar#aka. +./eselamatan dan /esehatan /er)a. Surakarta; arapan 2ress.
http;))seputarsemarang.com)4mc-indonesia-pt-bina-guna-kimia) &++ "ktober +1'
###.4mc.com&+1 "ktober +1'
http;))herisuhaeri3.blog.teknikindustri.4t.mercubuana.ac.id)pJ3/:
http://seputarsemarang.com/fmc-indonesia-pt-bina-guna-kimia/http://www.fmc.com/http://herisuhaeri13008.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=396http://seputarsemarang.com/fmc-indonesia-pt-bina-guna-kimia/http://www.fmc.com/http://herisuhaeri13008.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=396 -
7/23/2019 Hasil Kunjungan Bina Guna Kimia
30/30
30
http;))###.msdsonline.com)&+: "ktober +1'
http;))###.ilpi.com)msds) &+1 "ktober +1'
http;))sa4etysign.co.id)&+: "ktober +1'
http;))Chseconbloc.#ordpress.com)+)))sa4ety-sign)&++ "ktober +1'
http://www.msdsonline.com/http://www.ilpi.com/msds/http://www.ilpi.com/msds/http://safetysign.co.id/http://qhseconbloc.wordpress.com/2011/10/11/safety-sign/http://www.msdsonline.com/http://www.ilpi.com/msds/http://safetysign.co.id/http://qhseconbloc.wordpress.com/2011/10/11/safety-sign/