Download - Hal 18 Warna
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. Tujuan, dan Manfaat
1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berkembang pesat saat ini,
mahasiswa dituntut untuk memiliki wawasan luas dan kemampuan yang
memadai, sehingga pada akhirnya diharapkan menjadi lulusan yang
kompeten dan mampu bersaing di dunia kerja. Salah satu cara yang
ditempuh yaitu dengan melakukan Praktik Industri (PI) yang dilaksanakan
pada suatu instansi yang memiliki keterkaitan dengan bidang yang
ditekuni. Praktik Industri pada Jurusan Teknik Sipil Unesa dilakukan pada
proyek – proyek di bidang ketekniksipilan, tentunya dengan syarat yang
telah ditentukan pada program PI tersebut.
Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib di luar
kampus yang harus ditempuh sebagai syarat untuk menyelesaikan studi
bagi jenjang Strata Satu (S-1) Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya, sehingga mahasiswa mendapat pengetahuan langsung di
lapangan. Kegiatan Praktik Industri ini meliputi pengamatan langsung
pada proses perencanaan suatu proyek pembangunan hingga selesai dan
dilakukan pada instanti/konsultan jasa perencanaan bangunan terkait.
Kegiatan ini dilakukan ± 2 bulan terhitung mulai tanggal 8 Juli sampai
dengan 8 September 2013 (setiap hari kerja, Senin sampai dengan Sabtu
pukul 08.00 – 16.00 WIB) dan dilakukan di luar jam perkuliahan.
Pelaksanaan Praktik Industri di PT. Tejacipta Rekasarana
diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan mahasiswa dalam bidang jasa perancangan / perencanaan
bangunan gedung.
2
2. Tujuan Praktik industri
Mata kuliah Praktik Industri bertujuan agar mahasiswa Program Studi
Strata Satu Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya :
a. Memahami tugas serta peranan masing-masing anggota yang
tercantum dalam struktur organisasi proyek perencanaan.
b. Memahami proses penyusunan rencana anggaran biaya proyek
pembangunan gedung Laboratorium Terpadu Fakultas MIPA UNESA
Kampus Ketintang.
c. Tujuan khusus dalam pelaksanaan Praktik Industri (PI) yaitu agar
mahasiswa dapat melakukan pengamatan, dokumentasi, dan
wawancara dengan pihak proyek sehingga dapat menambah
pengetahuan mengenai perencanaan anggaran biaya lantai 3 pekerjaan
struktur dan arsitektur pada lanjutan proyek Laboratorium Terpadu
MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya tahap II.
3. Manfaat Praktik Industri
Manfaat dari Praktik Industri antara lain :
a. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan ilmu
yang didapat di bangku perkuliahan dengan kondisi lingkungan kerja
yang sebenarnya.
b. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana memecahkan masalah dan
menelaah masalah yang terjadi di lapangan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi yang kini
berkembang di dunia kerja, sehingga ketika terjun ke dunia kerja
mahasiswa tidak lagi merasa kaget atau heran ketika praktik langsung di
dalamnya.
3
4. Ruang Lingkup Praktik Industri
Ruang lingkup penyusunan laporan ini, yaitu :
a. Pengamatan secara langsung terhadap proses kerja dan tahapan
perencanaan suatu proyek khususnya perencanaan anggaran biaya.
b. Pengamatan dan menganalisis mekanisme kerja beserta kaitannya
dengan permasalahan yang timbul selama proses perencanaan anggaran
biaya.
c. Pengamatan pada unsur-unsur pendukung lainnya seperti penggunaan
aturan SNI 2008 nomor 7394, 6897, 2837, 3434, 7395, 7393, 2839 ;
HSPK; dan perhitungan koefisien analisis rencana anggaran biaya yang
dibuat sendiri yang terkait dengan proses kegiatan perencanaan
anggaran biaya.
5. Metode Pengumpulan Data
Penyusun memperoleh data dengan cara sebagai berikut :
a. Metode Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observasi (observation) yaitu suatu teknik yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung di biro
konsultan perencana tentang berbagai tahapan kerja yang berkaitan
dengan perencanaan anggaran biaya lantai 3 pekerjaan struktur dan
pekerjaan arsitektur pada lanjutan proyek pembangunan Laboratorium
Terpadu Fakultas MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya tahap II.
b. Metode Literatur
Metode Literatur yaitu dengan cara melihat bahan kuliah, aturan SNI,
aturan HSPK, peraturan-peraturan mengenai jasa konstruksi dan
petunjuk dari dosen pembimbing PI, serta para senior.
6. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ditangani dalam hal ini adalah kegiatan
perencanaan pada lanjutan proyek pembangunan Laboratorium Terpadu
Fakultas MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya yang dilaksanakan
4
oleh PT. Tejacipta Rekasarana. Laporan ini hanya membahas tentang
rencana anggaran biaya pada lantai 3 pekerjaan struktur dan arsitektur
yang dicontohkan oleh ruang alat yang berada di laboratorium kimia dasar.
7. Alur Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan Praktik Industri (PI) ditunjukkan dengan
diagram alir berikut ini :
Pengamatan Lapangan
Pengumpulan Data
Literatur Data Proyek
Analisis Data
Penyusunan Laporan
Gambar 1.1. Diagram Alur Penyusunan Laporan
5
B. Gambaran Umum
1. Latar Belakang Proyek
Sektor sarana dan prasarana merupakan sektor yang memegang
peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya
sektor sarana dan prasarana dalam pendidikan yang pada umumnya
merupakan kegiatan pendidikan yang paling penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan suatu wilayah.
Semakin majunya suatu wilayah maka akan semakin meningkat pula
mutu pendidikan yang akan menyebabkan semakin meningkatnya
kebutuhan akan sarana dan prasarana suatu pendidikan. Salah satu
pendidikan yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan di suatu wilayah adalah sarana dan prasarana dalam
pendidikan. Sarana dan prasarana dalam pendidikan merupakan salah satu
untuk meningkatkan suatu mutu dalam pendidikan.
Sejalan dengan perkembangan pendidikan dan meningkatnya
kebutuhan sarana dan prasarana kampus, Pemerintah Kota Surabaya pada
tahun anggaran 2012 berupaya untuk membenahi sarana dan prasarana
kampus yang ada, yaitu dengan merencanakan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Laboratorium Terpadu Universitas Negeri Surabaya. Pada
ujungnya dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan bangsa di
masa yang akan datang agar memiliki kemampuan dan kompetitif di sarana
dan prasarana yang memadai di bidang pendidikan.
2. Tujuan Proyek
Tujuan dari pembangunan proyek tersebut antara lain :
a. Mewujudkan bangunan sarana dan prasarana lengkap dengan
fasilitas dan utilitas yang mencerminkan lingkungan yang tertib,
aman, bersih dan terpelihara.
b. Mewujudkan bangunan sarana dan prasarana yang memenuhi
standar/persyaratan bangunan serta memenuhi persyaratan /
6
ketentuan teknis bangunan. Dengan desain berpedoman pada kaidah
- kaidah arsitektur lokal, ataupun arsitektur modern.
c. Misi Pembangunan
1) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas proses belajar mengajar.
2) Peningkatan daya saing dan kemandirian sekolah.
3) Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana dasar.
4) Peningkatan kualitas pelayanan publik.
5) Peningkatan fungsi dan efektifitas bagi masyarakat.
d. Strategi Pembangunan Daerah
1) Pemerintah yang berwibawa dan bersih dari KKN.
2) Sumber daya manusia sebagai penggerak pembangunan.
3) Potensi sumber daya alam daerah yang siap untuk digali dalam
mengaserelasikan roda pembangunan.
e. Agenda Pembangunan Daerah
1) Meningkatkan daya saing di bidang pendidikan.
2) Meningkatkan kemampuan dan pemerataan pembangunan daerah.
3) Meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan masyarakat yang
Berkualitas.
4) Meningkatkan pembangunan hukum dan tata pemerintahan yang baik.
C. Lokasi Proyek
Lokasi proyek pembangunan Laboratorium Terpadu Fakultas MIPA
UNESA Kampus Ketintang Surabaya Tahap II berada dalam lingkup Fakultas
MIPA. Proyek ini berada di Latitude -7,315479 dan Longitude 112,72494.
Adapun batasan, lokasi, dan kondisi proyek pembangunan Laboratorium
Terpadu Fakultas MIPA UNESA Kampus Ketintang Surabaya sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan taman burung dan lahan parkir MIPA.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan LPMP Jawa Timur.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan gedung kuliah jurusan matematika.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Unesa Press.
b.
c.
Jenis proyek / pekerjaan
Lingkup pekerjaan
: Gedung Laboratorium
: Pekerjaan Perencanaan Arsitektur dan
Struktur
d. Lokasi proyek : Jalan Ketintang Surabaya
e.
f.
Pemilik proyek
Luas bangunan
: Dinas Pendidikan Kota Surabaya
: ± 1518,75 m2
g. Konsultan perencana : PT. TEJACIPTA REKASARANA
Alamat : Jalan Pucang Rinenggo 65
h. Konsultan pengawas : Belum lelang
i. Konsultan pelaksana : Belum lelang
7
U
B T
S
Gambar 1.2. Foto peta lokasi
(h t t p s : // m a p s. go o g le. c o m/ m a p s ? h l = en& t a b = w l )
D. Uraian Jenis dan Spesifikasi Proyek
1. Data Proyek :
a. Nama proyek : Perencanaan Pembangunan Laboratorium
Terpadu Fakultas MIPA UNESA Kampus
Ketintang Surabaya Tahap II
8
2. Struktur organisasi
Team LeaderIr. Mas Indradjaja
Tenaga AhliArsitektur
Nanang Hasan, S.T.
Tenaga Ahli Mekanikal dan
Elektrikal Riyanto, S.T.
Tenaga AhliSipil Struktur Budi
Witjaksana, S.T., M.T.
Gambar 1.3. Susunan Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang
atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan bersama-
sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai
suatu tujuan sesuai dengan yang direncanakan. Dengan adanya organisasi
kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu,
serta dengan kualitas tinggi. (h t t p : / / w w w . i l musi p il. c om / st r u k t u r -org an isasi-
p r o y e k ) Tugas dan peranan masing-masing personil :
1) Team Leader (Ir. Mas Indradjaja)
a. Bertanggung jawab kepada pengguna jasa atas semua hsail pekerjaan
perencanaan serta penyusunan laporan sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan dokumen kontrak.
b. Menyusun time schedule dan detail keseluruhan kegiatan personil tim.
Mengevaluasi dalam rapat kerja dan menetapkan dateline masing-
masing pekerjaan yang akan diemban setiap personil tim sesuai
keahlian di bidang masing-masing.
c. Memonitor dan mengevaluasi setiap kegiatan tim sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan mulai dari tahap persiapan, survei,
analisis data, konsep, pra-rencana, pengembangan hingga
pendetailan, serta proses lelang.
d. Melakukan evalasi terhadap seluruh item laporan perencanan
meliputi laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir.
e. Memimpin rapat evaluasi proyek secara periodik baik Internal
Meeting maupun Direksi Meeting (pemaparan pra-rencana dan
pemaparan akhir), memotivasi dan mengusahakan penyelesaian
pekerjaan serta penyelesaian permasalahan / hambatan yang dihadapi
tim dalam menyelesaikan proyek tepat waktu.
2) Tenaga Ahli Arsitektur (Nanang Hasan, S.T.)
a. Bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan
dengan pekerjaan arsitektur kepada Team Leader.
b. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap data instansional maupun
data topografi terkait dengan perencanaan arsitektural.
c. Bersama-sama dengan tenaga ahli yang lainnya dalam merumuskan
konsep pekerjaan yang akan dilakukan.
d. Membuat konsep perencanaan masterplan hingga pengembangan
desain arsitektural gedung.
e. Membuat desain denah gedung dan merancang berdasarkan
kebutuhan dan aktivitas pengguna gedung.
f. Membuat desain fasade gedung dan merancang berdasarkan gaya
arsitektural yang mewakili aktivitas pengguna gedung.
g. Mendesain landscape / ruang luar (taman, kolam, tempat parkir, dan
sebagainya jika ada).
h. Menentukan spesifikasi teknis material arsitektural.
i. Memonitor dan mengevaluasi kelengkapan gambar Detail
Engineering Design (DED) arsitektural.
j. Memonitor dan mengevaluasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pekerjaan arsitektural.
3) Tenaga Ahli Sipil Struktur (Budi Witjaksana, S.T., M.T.)
a. Bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan
dengan pekerjaan sipil kepada Team Leader.
b. Bekerjasama dengan seluruh tenaga ahli yang ada dalam menentukan
desain struktur dan metode konstruksi yang efektif dan efisien
sehingga mampu mengakomodir kebutuhan ruang / arsitektural dan
kebutuhan mekanikal elektrikal pendukung gedung.
c. Evaluasi data soil test, analisis area gempa, pembebanan struktur,
analisis struktur, hingga RAB dan RKS yang berkaitan dengan
struktur.
d. Membuat seluruh perhitungan analisis struktur baik struktur
bangunan gedung maupun infrastruktur lainnya sebagai acuan DED.
e. Menetukan spesifikasi teknis material struktur.
f. Memonitor dan mengevaluasi RAB dan Bill of Quantity (BQ)
seluruh pekerjaan.
4) Tenaga Ahli Mekanikal dan Elektrikal (Riyanto, S.T.)
a. Bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan
dengan pekerjaan mekanikal dan elektrikal kepada Team Leader.
b. Bekerjasama dengan seluruh tenaga ahli yang ada dalam menentukan
desain struktur dan metode konstruksi yang efektif dan efisien
sehingga mampu mengakomodir kebutuhan mekanikal dan elektrikal
pendukung gedung.
c. Melaksanakan pekerjaan identifikasi dan evaluasi data eleknotrik /
plumbing.
d. Melaksanakan perencanaan elektronik / plumbing yang dibutuhkan.
e. Membuat gambar teknis perencanaan elektronik / plumbing.
f. Membantu Team Leader menyusun laporan teknis.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah
satu fakultas dari sekian banyak fakultas yang dimiliki oleh Universitas
Negeri Surabaya. Fakultas ini mempunyai banyak jurusan dan program studi
yang membutuhkan praktik pada teori dengan tujuan agar mahasiswa dapat
memiliki keahlian di bidangnya. Pencapaian tujuan belajar dan mengajar
praktik pada fakultas MIPA Unesa akan ditentukan oleh kelengkapan fasilitas
laboratorium yang lebih memadai.
Gambar 2.1 Foto Rencana Tampak Depan Finalisasi Tahap II
Laboratorium Terpadu MIPA Unesa Kampus Ketintang terletak di
Jalan Ketintang Surabaya. Laboratorium ini dibangun dengan panjang 37,5
meter dan lebarnya 40,5 meter dengan luas ± 1518,75 m2, yang terdiri dari 4
lantai. Proyek ini merupakan salah satu proyek milik Universitas Negeri
Surabaya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis
hasil-hasil penelitian di lingkungan Universitas Negeri Surabaya.
Perencanaan proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA Universitas
Negeri Surabaya ini dilaksanakan oleh PT. TEJACIPTA REKASARANA
sebagai
Konsultan Perencana yang berdomidili di Jalan Pucang Rinenggo 65,
Surabaya.
Proyek perencanaan Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri
Surabaya Tahap II yang terletak di Jalan Ketintang Surabaya ini dilaksanakan
pada Juni - Juli 2013. Penulis mengikuti proyek perencanaan Laboratorium
Terpadu Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang
mulai pekerjaan rencana anggaran biaya lantai 3 perencanaan Laboratorium
Terpadu MIPA Universitas Negeri Surabaya.
Perencanaan proyek Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri
Surabaya Kampus Ketintang Tahap II diharapkan dapat meningkatkan
fasilitas laboratorium yang telah dibangun pada tahap pertama.
1. Daftar Proyek
Nama proyek : Perencanaan Pembangunan Laboratorium
Terpadu MIPA UNESA Kampus
Ketintang Surabaya Tahap II
Jenis proyek / pekerjaan : Gedung Laboratorium
Lingkup pekerjaan : Pekerjaan Perencanaan Arsitektur dan
Struktur
Lokasi proyek : Jalan Ketintang Surabaya
Pemilik proyek : Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Luas bangunan : ± 1518,75 m2
Konsultan perencana : PT. TEJACIPTA REKASARANA
Alamat : Jalan Pucang Rinenggo 65 Surabaya
Konsultan pengawas : Belum lelang
Konsultan pelaksana : Belum lelang
Sumber Dana : IDB
Nilai Kontrak : Rp 17.161.500.000,00
Gambar 2.2. Foto Rencana Tampak Belakang Finalisasi Tahap II
Gambar 2.3. Foto Rencana Tampak Samping Finalisasi Tahap II
2. Definisi Istilah dalam Proyek
a. Pengertian Proyek
Proyek adalah suatu aktivitas transformasi yang sangat jelas saat
akan memulai dan saat akan berakhirnya sebuah pekerjaan yang ada di
proyek, serta adanya dana yang tersedia. Aktivitas tersebut
menjalankan fungsi informasi yang hendak dicapai. Namun secara
khusus yang berkaitan maslah fisik, maka proyek dapat didefinisikan
sebagai suatu yang direncanakan untuk mengadakan investasi dalam
rangka untuk mendirikan suatu gedung, jalan, jembatan, irigasi, dan
lain-lain, atau dalam rangka mengadakan peralatan penunjang
pembangunan atau proyek.
b. Proses Perencanaan Proyek
1) Deskripsi Proyek
Deskripsi proyek merupakan jabaran singkat mengenai asal usul
dan latar belakang lahirnya proyek. Termasuk penjelasan singkat
tentang proyek, tujuan, kebutuhan, kendala, masalah yang timbul,
dan cara mengatasinya.
2) Manajemen dan Organisasi
Manajemen dan organisasi terdiri dari manajemen proyek dan
organisasi, kebutuhan orang, serta training dan pengembangan.
3) Bagian Teknis
Rincian pekerjaan (statement of work).
Anggaran dan dukungan keuangan. Estimasi mengenai
pengeluaran, kapan waktunya, untuk biaya tenaga kerja, bahan,
dan fasilitas.
Testing. Daftar semua yang perlu diuji, termasuk prosedur,
waktu, dan orang yang bertanggung jawab.
Dokumentasi. Dokumen yang akan dihasilkan dan bagaimana
dokumen ini diorganisasikan dan disimpan.
Implementasi. Bahasan dan petunjuk mengenai bagaimana
pelanggan menjalankan hasil proyek.
Rencana peninjauan pekerjaan. Prosedur mengenai peninjauan
pekerjaan secara periodik, catatan apa yang perlu ditinjau,
kapan, oleh siapa dan menurut standar apa.
c. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan perencanaan proyek pembangunan
Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus
Ketintang meliputi pengendalian waktu, biaya, dan pencapaian sasaran
fisik (kualitas dan kuantitas) dan pembuatan perencanaan lengkap
semua kegiatan pekerjaan yang mencakup unsur arsitektur, sipil,
maupun mekanikal/elektrikal hingga terwujud dokumen tender yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Menyiapkan desain kerja pelaksanaan perencanaan teknis mulai
dari segi kelayakan pemanfaatan maupun estetika dan ekonomi
bangunan, survei dan analisa hasil survei, penyusunan RAB
sehingga nantinya dapat mendukung proses lelang.
2) Menyusun dokumen perencanaan teknis (Pengadaan Sarana dan
Prasarana), dokumen RAB serta dokumen lelang sesuai kriteria
desain dan standar teknis dari Dinas Pekerjaan Umum Kota
Surabaya.
3) Membuat laporan teknis yang menjelaskan perhitungan-
perhitungan yang lebih terinci tentang bangunan yang
memperhitungkan struktural dan mekanikal/elektrikal.
4) Menyusun RKS pekerjaan yang terdiri atas ketentuan umum
administrasi dan ketentuan teknis.
5) Menghitung RAB yang disusun secara rinci setiap sub pekerjaan
dengan volume dan harga satuan yang teranalisis dengan harga
bahan dna upah yang berlaku saat ini serta menyajikan BQ sebagai
dokumen lelang.
6) Menyusun dan menyampaikan dokumen perencanaan teknis
kepada pengguna anggaran serta menindaklanjuti umpan balik
yang disampaikan oleh pengguna anggaran.
d. Jenis Pekerjaan
Dalam perencanaan proyek pembangunan Laboratorium Terpadu
MIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Tahap II ada
beberapa jenis pekerjaan dalam pelaksanaan proyek di antaranya
sebagai berikut :
1) Pekerjaan Arsitektur
a) Pekerjaan Dinding
b) Pekerjaan Keramik
c) Pekerjaan Plafon
d) Pekerjaan Pintu, Jendela, dan Kusen
e) Pekerjaan Cat
f) Pekerjaan Besi dan Alumunium
g) Pekerjaan Eksterior
2) Pekerjaan Sipil (Struktur)
a) Pekerjaan Beton
3) Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal
a) Pekerjaan Air Bersih
b) Pekerjaan Air Kotor dan Buangan
c) Pekerjaan Sanitair
d) Pekerjaan Instalasi Air Hujan
e) Pekerjaan Instalasi Pipa Gas
f) Pekerjaan Penerangan dan Stop Kontak
g) Pekerjaan Instalasi AC
h) Pekerjaan Instalasi Telepon
i) Pekerjaan Instalasi LAN/DATA
j) Pekerjaan Instalasi Sound System
k) Pekerjaan Instalasi Peralatan Utama CCTV
l) Pekerjaan Instalasi CCTV
m) Pekerjaan Instalasi Exhaust Fan Ducting
n) Pekerjaan Kabel Tray
B. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor – Faktor Pendukung
Faktor yang mendukung selama praktik, antara lain :
a. Adanya perhatian dari pihak industri kepada mahasiswa, sehingga
mahasiswa dapat kemudahan dalam pelaksanaan praktik industri.
b. Terciptanya komunikasi yang baik di lapangan, misalnya dalam hal
diskusi maupun pertanyaan yang diajukan praktikan kepada
pembimbing praktik industri dan staf yang selalu dilayani dengan baik
tidak mengganggu kesibukannya.
c. Suasana kantor yang nyaman sehingga membuat nyaman praktikan
selama menjalani praktik industri.
d. Dukungan teman-teman yang banyak memberikan support dalam
melaksanakan praktik industri, berupa kehadiran teman-teman yang
selalu tepat waktu.
2. Faktor-Faktor Penghambat
Faktor yang dinilai dapat menghambat praktik industri atau yang kurang
menyenangkan, antara lain :
a. Waktu pelaksanaan praktik industri yang bertepatan dengan bulan
puasa, sehingga menguras tenaga pada saat di lapangan.
b. Durasi PI yang hanya 2 bulan sehingga kurang optimal untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan dalam praktik di lapangan,
khususnya pengetahuan mengenai perencanaan anggaran biaya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum
Pembahasan praktik industri ini adalah tentang perencanaan anggaran
biaya lantai 3 pekerjaan struktur dan arsitektur, dalam pembahasan ini
diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang perencanaan
anggaran biaya pada suatu bangunan yang meliputi semua pekerjaan sipil
pada lantai 3 gedung Laboratorium Terpadu MIPA Universitas Negeri
Surabaya.
Gambar 3.1. Foto Eksisting Tampak Depan Tahap I
Gambar 3.2. Foto Eksisting Tampak Samping Kiri Tahap I
Gambar 3.3. Foto Eksisting Tampak Samping Kanan Tahap I
Rencana anggaran biaya ialah suatu perencanaan anggaran biaya yang
diperlukan untuk membiayai pembuatan bangunan mulai dari biaya
perencanaan, biaya pelaksanaan, biaya pengawasan hingga bangunan dapat
digunakan (Sutikno, 2003).
Anggaran biaya disusun dengan empat cara, sebagai berikut :
1. Anggaran biaya kasar atau tapsiran
Anggaran biaya kasar adalah dapt cepat untuk menafsir harga
suatu bangunan. Praktik sebagai pegangan atau pedoman digunakan
harga satuan tiap m2 luas lantai atau tiap m3 isi ruangan (Sutikno,
2003).
2. Anggaran biaya teliti
Anggaran biaya teliti ialah anggaran biaya bangunan atau
proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya (Bachtiar
Ibrahim, 1993:4).
3. Rencana anggaran biaya detail
Rencana anggaran biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah
mempelajari gambar dan RKS dengan memperhitungkan segala
kemungkinan yang terjadi sehingga lebih terinci dan teliti. RAB ini
dibuat untuk melakukan tender proyek.
4. Anggaran biaya sesungguhnya
Anggaran biaya sesungguhnya adalah segala penngeluaran yang
sesungguhnya (real cost) untuk menyelesaikan sebuah proyek dan
hanya diketahui oleh kontraktor. RAB ini diperlukan untuk melakukan
evaluasi dan sebagai data untuk proyek kemudian hari.
oleh:
Penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti, didasarkan
a. Bestek
Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti Peraturan dan
Syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan proyek. Jadi bestek adalah
suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian rupa,
terinci cukup jelas dan mudah dipahami. Pada umumnya bestek dibagi
tiga bagian antara lain :
1. Peraturan Umum
2. Peraturan Administrasi
3. Peraturan dan Teknis
b. Gambar Bestek
Gambar bestek adalah gambar lanjutan dan uraian gambar Pra
Rencana dan gambar detail dasar dengan skala (PU = Perbandingan
Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari
uraian dan syarat-syarat (bestek) pekerjaan (Bachtiar Ibrahim,
1993:7).
Gambar bestek dan bestek merupakan kunci pokok (tolak ukur)
baik dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam
menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Bachtiar Ibrahim,
1993:7).
c. Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah
tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat di
pasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga
Satuan Bahan (Bachtiar Ibrahim, 1993:133).
B. Sistematika Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Sistematika penyusunan rencana anggaran biaya dimulai dari
mempelajari Gambar Bestek dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
sampai dengan analisis akhir yaitu rekapitulasi harga. Adapun alur
penyusunannya adalah sebagai berikut :
1. Memahami Gambar Bestek dan RKS
Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti peraturan dan
syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan atau proyek. Jadi
bestek adalah suatu peraturan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian
rupa, terinci cukup jelas dan mudah dipahami.
Gambar bestek adalah gambar lanjutan dan uraian gambar pra
rencana dan gambar detail dasar dengan skala (PU = Perbandingan
Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampran dari uraian
dan syarat-syarat (bestek) pekerjaan (Bachtiar Ibrahim, 1993:7).
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat menguraikan penjabaran tugas
(job description) untuk kontraktor sampai ke hal yang sekecil-kecilnya.
Secara umum isi dari RKS terdiri dari kondisi umum (general condition),
kondisi khusus (special condition) dan spesifikasi teknis (technical
specfication).
Kondisi umum memuat persyaratan-persyaratan yang berlaku
umum untuk semua macam proyek konstruksi. Syarat-syarat umum
terdiri dari : a. Keterangan mengenai pemberi pekerjaan
b. Keterangan mengenai perencana
c. Keterangan mengenai direksi dan pengawasan
d. Syarat peserta lelang
e. Bentuk surat penawaran dan cara penyampaiannya
Kondisi khusus memuat persyaratan-persyaratan yang berlaku
khusus untuk proyek tersebut. Kondisi khusus juga sering diistilahkan
dengan syarat administratif yang terdiri dari :
a. Jangka waktu pelaksanaan
b. Tanggal penyerahan pekerjaan
c. Syarat pembayaran
d. Denda atas keterlambatan
e. Besarnya jaminan penawaran
f. Besarnya jaminan pelaksanaan
Spesifikasi teknis (technical specification) pada umumnya
mengatur mengenai merek material yang digunakan, mutu pekerjaan
yang dihasilkan dan bagaimana cara mengerjakannya. Spesifikasi teknis
umunya terdiri dari :
a. Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan
b. Jenis dan mutu bahan yang digunakan
c. Gambar detail, gambar kontruksi dan lain sebagainya
2. Menentukan Item Pekerjaan
Item pekerjaan didapat dari gambar perencanaan dan RKS yang
telah ada. Penentuan item pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh
konsultan perencana yang ada pada penjelasan pekerjaan (aanwyzing).
Penentuan item pekerjaan diusahakan sejelas dan sedetail mungkin.
3. Volume atau Kubikasi Pekerjaan
Volume pekerjaan ialah menghitung jumlah banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi
pekerjaan. Jadi volume atau kubikasi pekerjaan bukan merupakan volume
(isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam
satu kesatuan (Bachtiar Ibrahim, 1993:23).
4. Harga satuan
Peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan pembangunan
gedung, perumahan, dan fasilitas umum lainnya diperlukan suatu sarana
dasar perhitungan harga satuan.
Harga satuan bahan dan upah di setiap daerah berbeda-beda
sehingga dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu proyek,
harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di
pasaran dan lokasi pekerjaan (Bachtiar Ibrahim 1993:133).
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dipakai adalah SNI 7394
2008 (pekerjaan beton), SNI 6897 2008 (pekerjaan dinding), SNI 2837
2008 (pekerjaan plesteran), SNI 3434 2008 (pekerjaan kayu), SNI 7395
(pekerjaan penutup lantai), SNI 7393 2008 (pekerjaan besi aluminium),
dan SNI 2839 2008 (pekerjaan langit-langit).
5. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Jumlah dari hasil perkalian antara volume tiap-tiap item pekerjaan
dengan harga satuan pekerja yang bersangkutan maka bisa diketahui
jumlah biaya keseluruhan. Biaya itulah yang disebut Rencana Anggaran
Biaya.
Jumlah harga satuan pekerjaan dan upah telah didapat dari tiap-tiap
pos pekerja, selanjutnya dilakukan rekapitulasi pada keseluruhan pos
pekerjaan mulai dari pekerjaan awal sampai dengan pekerjaan akhir
kemudian ditambahkan 10% (PPn) dari total anggaran biaya, sehingga
didapatkan anggaran biaya dari bangunan tersebut.
C. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
Perhitungan rencana anggaran biaya pekerjaan struktur dan arsitektur
lantai 3 pada lanjutan proyek pembangunan gedung laboratorium MIPA
terpadu UNESA Kampus Ketintang, akan dicontohkan pada satu ruang di
lantai 3, yakni ruang alat laboratorium kimia dasar. Berikut ini ulasan
perhitungannya :
1. Pekerjaan Struktur
Gambar 3.4. Gambar Perencanaan Kolom K1 50 cm x 80 cm Lantai 3
Gambar 3.5. Gambar Denah Kolom Lantai 3
25
Gambar 3.6. Gambar Portal Memanjang
26
27
a. Volume beton = panjang x lebar x tinggi x jumlah
= 50 x 80 x 400 x 1
= 38.400.000 cm3
= 1,6 m3
5 D
19
a) Pekerjaan Kolom K1 50/80 cm
5 D 19
5 D 19
ɸ10 - 50
5 D 19
Gambar 3.7. Detail Kolom K1 50 cm x 80 cm
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Kolom K1 50 cm x 80 cm
Data –data yang ada :
Panjang = 50 cm = 0,5 m
Lebar = 80 cm = 0,8 m
Tinggi = 400 cm = 4 m
Jumlah kolom = 1 buah
Diameter tulangan yang dipakai = 19 mm
Jumlah tulangan yang dipakai = 20 buah
Diameter sengkang yang dipakai = 10 mm
Jarak sengkang yang dipakai = 5 cm = 0,05 m
b. Bestat
- Menghitung tinggi dalam 1 m3 beton = 1 𝑝 𝑥 𝑙1
=0,5 𝑥 0,8= 2,5 m
- Menghitung berat besi tulangan utama dalam 1 m3 beton
= 0,25 x π x ((diameter tulangan utama/1000)2) x tinggi x
jumlah tulangan x 1,1 x berat jenis besi
= 0,25 x 22/7 x ((19/1000) 2) x 2,5 x 20 x 1,1 x 7850
= 122,46 kg
Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan
- Menghitung jumlah sengkang dalam 1 m3 beton
= ((tinggi / jarak) + (tinggi / 0,5)) + 1
= ((2,5 / 0,05) + (2,5 / 0,5)) + 1
= 56 buah
- Menghitung jumlah panjang sengkang dalam 1 m3 beton
= ((panjang – ((5/1000) x 2)) + (lebar – ((5/1000) x 2)) +
(2 x 6 x (D/1000))
= ((0,50 – ((5/1000) x 2 )) + (0,80 – ((5/1000) x 2)) +
(2 x 6 x (10/1000))
= 2,19 m
- Menghitung berat besi tulangan sengkang
= 0,25 x π x ((diameter tulangan sengkang/1000)2) x
jumlah sengkang x panjang 1 sengkang x 1,1 x berat
jenis besi
= 0,25 x 22/7 x ((10/1000) 2) x 56 x 2,19 x 1,1 x 7850
= 83,21 kg
Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan
KEBUTUHAN
SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan Beton readymix K300
m3 1,0500 Rp 942.500,00
Rp 989.625,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Batu
Kepala
Tukang
org/
hr
org/h
r
org/h
0,5500
0,0917
0,0093
0,0277
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 24.750,00
Rp 5.502,00
Rp
PeralatanConctere pump
Alat bantu
jam
jam
0,0800
0,0800
Rp 1.250.000,00
Rp
Rp 100.000,00
Rp Jumlah Rp
1.156.645,50
- Berat total besi polos = 83,21 kg
Karena dipasaran diameter besi polos maksimal adalah 12
mm, maka hanya berat besi tulangan sengkang saja yang
tergolong besi polos.
- Berat total besi ulir = 149,96 kg
Karena dipasaran diameter besi ulir umumnya mulai
diameter 13 mm ke atas, maka hanya berat besi tulangan
utama saja yang tergolong besi ulir.
- Menghitung kebutuhan bekisting dalam 1 m3 beton
= ((2 x panjang) + (2 x lebar)) x tinggi
= ((2 x 0,5) + (2 x 0,8)) x 2,5
= 6,5 m
c. Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk
menghitung biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari
jumlah harga bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kolom
dapat dilihat pada SNI 7394 2008. Analisa harga satuan
pekerjaan kolom dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Membuat 1 m3 Beton Mutu fc' = 24.9 MPa (K-300)
Tabel 3.1. Membuat 1 m3 beton mutu fc’ = 24,9 Mpa (K-300)
KEBUTUHAN
SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Kayu Kelas III
Paku 5 - 12 cm
Minyak Bekisting
Balok Kayu Kelas
II Plywood t = 9
mm
Dolken Kayu ø 8 - 10
m3
kg
ltr
m3
lbr
btg
0,0400
0,4000
0,2000
0,0150
0,3500
2,0000
Rp 2.250.000,00
Rp 17.500,00
Rp 7.500,00
Rp 3.972.000,00
Rp 90.000,00
Rp 7.000,00
Rp 1.500,00
Rp 59.580,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Kayu
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,6600
0,3300
0,0330
0,0330
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 29.700,00
Rp 19.800,00
Rp Peralatan Alat bantu jam 0,0800 Rp
425.500,00Rp 34.040,00
Jumlah Rp 312.205,00
2 x pakai Rp 156.102,50
Pembesian Per 10 kg Besi Ulir
KEBUTUHAN
SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
BahanBesi Beton Ulir
Kawat Beton
kg
kg
10,5000
0,1500
Rp 12.200,00
Rp
Rp 128.100,00
Rp
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Besi
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,0700
0,0700
0,0070
0,0040
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 3.150,00
Rp 4.200,00
Rp Jumlah Rp
138.790,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Ulir
Rp 13.879,00Tabel 3.2. Pembesian per 10 kg besi ulir
Pembesian Per 10 kg Besi Polos
KEBUTUHAN
SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
BahanBesi Beton Polos
Kawat Beton
kg
kg
10,5000
0,1500
Rp 11.200,00
Rp
Rp 117.600,00
Rp
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Besi
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,0700
0,0700
0,0070
0,0040
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 3.150,00
Rp 4.200,00
Rp Jumlah Rp
128.290,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Polos
Rp 12.829,00Tabel 3.3. Pembesian per 10 kg besi polos
Memasang 1 m2 Bekisting Untuk Kolom
Tabel 3.4. Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA
BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Beton readymix K300
Pembesian Beton
Polos Pembesian
Beton Ulir Bekisting
m3
kg
kg
m2
1,0000
83,2069
122,4628
6,5000
Rp 1.156.645,50
Rp 12.829,00
Rp
Rp 1.156.645,50
Rp 1.067.460,81
Rp
Jumlah Rp 4.938.433,81
Analisa harga satuan sub pekerjaan sudah didapat, setelah
itu analisa tersebut digabungkan ke dalam analisa harga satuan
pekerjaan kolom (modifikasi). Analisa harga satuan pekerjaan
kolom ditabelkan sebagai berikut:
Membuat 1 m3 Beton Kolom Gedung K1 50/80 cm, Mutu Beton K-300
Tabel 3.5. Membuat 1 m3 beton kolom K1 50cm x 80cm, mutu
beton K-300
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1
kolom beton K1 50 cm x 80 cm di ruang alat adalah
Jumlah biaya = Volume beton kolom K1 x harga satuan
kolom K1
= 1,6 m3 x Rp 4.938.443,00
= Rp 7.901.508,00
b) Pekerjaan Kolom K2 40 cm x 40 cm
3 D 19
2 D 19
3 D 19ɸ10 - 150
Gambar 3.8. Detail Kolom K2 40 cm x 40 cm
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Kolom K2 40 cm x 40 cm
Data –data yang ada :
Panjang = 40 cm = 0,4 m
Lebar = 40 cm = 0,4 m
Tinggi = 400 cm = 4 m
Jumlah kolom = 2 buah
Diameter tulangan yang dipakai = 19 mm
Jumlah tulangan yang dipakai = 8 buah
Diameter sengkang yang dipakai = 10 mm
Jarak sengkang yang dipakai = 15 cm = 0,15 m
a. Volume beton = panjang x lebar x tinggi x jumlah
= 40 x 40 x 400 x 2
= 38.400.000 cm3
= 1,28 m3
b. Bestat
- Menghitung tinggi dalam 1 m3 beton = 1 𝑝 𝑥 𝑙1
=0,4 𝑥 0,4= 6,25 m
- Menghitung berat besi tulangan utama dalam 1 m3 beton
= 0,25 x π x ((diameter tulangan utama/1000)2) x tinggi x
jumlah tulangan x 1,1 x berat jenis besi
= 0,25 x 22/7 x ((19/1000) 2) x 6,25 x 8 x 1,1 x 7850
= 122,46 kg
Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan
- Menghitung jumlah sengkang dalam 1 m3 beton
= ((tinggi / jarak) + (tinggi / 0,5)) + 1
= ((6,25 / 0,15) + (6,25 / 0,5)) + 1
= 56 buah
- Menghitung jumlah panjang sengkang dalam 1 m3 beton
= ((panjang – ((5/1000) x 2)) + (lebar – ((5/1000) x 2)) +
(2 x 6 x (D/1000))
= ((0,40 – ((5/1000) x 2 )) + (0,40 – ((5/1000) x 2)) +
(2 x 6 x (10/1000))
= 1,29 m
- Menghitung berat besi tulangan sengkang
= 0,25 x π x ((diameter tulangan sengkang/1000)2) x
jumlah sengkang x panjang 1 sengkang x 1,1 x berat
jenis besi
= 0,25 x 22/7 x ((10/1000) 2) x 56 x 1,29 x 1,1 x 7850
= 49,01 kg
Catatan : 1,1 = angka keamanan penulangan
- Berat total besi polos = 49,01 kg
Karena dipasaran diameter besi polos maksimal adalah 12
mm, maka hanya berat besi tulangan sengkang saja yang
tergolong besi polos.
- Berat total besi ulir = 149,96 kg
Karena dipasaran diameter besi ulir umumnya mulai
diameter 13 mm ke atas, maka hanya berat besi tulangan
utama saja yang tergolong besi ulir.
- Menghitung kebutuhan bekisting dalam 1 m3 beton
= ((2 x panjang) + (2 x lebar)) x tinggi
= ((2 x 0,4) + (2 x 0,4)) x 6,25
= 10 m
c. Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk
menghitung biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari
jumlah harga bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan
perhitungan analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kolom
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA
BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan Beton readymix K300
m3 1,0500 Rp 942.500,00
Rp 989.625,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Batu
Kepala
Tukang
org/
hr
org/h
r
org/h
0,5500
0,0917
0,0093
0,0277
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 24.750,00
Rp 5.502,00
Rp
PeralatanConctere pump
Alat bantu
jam
jam
0,0800
0,0800
Rp 1.250.000,00
Rp
Rp 100.000,00
Rp Jumlah Rp
1.156.645,50
dapat dilihat pada SNI 7394 2008. Analisa harga satuan
pekerjaan kolom dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Membuat 1 m3 Beton Mutu fc' = 24.9 MPa (K-300)
Tabel 3.6. Membuat 1 m3 beton mutu fc’ = 24,9 MPa
Pembesian Per 10 kg Besi Ulir
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA
BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
BahanBesi Beton Ulir
Kawat Beton
kg
kg
10,5000
0,1500
Rp 12.200,00
Rp
Rp 128.100,00
Rp
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Besi
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,0700
0,0700
0,0070
0,0040
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 3.150,00
Rp 4.200,00
Rp Jumlah Rp
138.790,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Ulir
Rp 13.879,00Tabel 3.7. Pembesian per 10 kg besi ulir
Pembesian Per 10 kg Besi Polos
KEBUTUHAN
SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
BahanBesi Beton Polos
Kawat Beton
kg
kg
10,5000
0,1500
Rp 11.200,00
Rp
Rp 117.600,00
Rp
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Besi
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,0700
0,0700
0,0070
0,0040
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 3.150,00
Rp 4.200,00
Rp Jumlah Rp
128.290,00Pembesian Polos Per 1 kg Besi Polos
Rp 12.829,00Tabel 3.8. Pembesian per 10 kg besi polos
KEBUTUHAN
SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Kayu Kelas III
Paku 5 - 12 cm
Minyak Bekisting
Balok Kayu Kelas
II Plywood t = 9
mm
Dolken Kayu ø 8 - 10 /
m3
kg
ltr
m3
lbr
btg
0,0400
0,4000
0,2000
0,0150
0,3500
2,0000
Rp 2.250.000,00
Rp 17.500,00
Rp 7.500,00
Rp 3.972.000,00
Rp 90.000,00
Rp 7.000,00
Rp 1.500,00
Rp 59.580,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Kayu
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,6600
0,3300
0,0330
0,0330
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 29.700,00
Rp 19.800,00
Rp Peralatan Alat bantu jam 0,0800 Rp
425.500,00Rp 34.040,00
Jumlah Rp 312.205,00
2 x pakai Rp 156.102,50
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA
BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Beton readymix K300
Pembesian Beton Polos
Pembesian Beton Ulir
Bekisting
m3
kg
kg
m2
1,0000
49,0123
122,4628
10,0000
Rp 1.156.645,50
Rp 12.829,00
Rp
Rp 1.156.645,50
Rp 628.778,28
Rp
Jumlah Rp 5.046.110,03
Memasang 1 m2 Bekisting Untuk Kolom
Tabel 3.9. Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom
Analisa harga satuan sub pekerjaan sudah didapat, setelah
itu analisa tersebut digabungkan ke dalam analisa harga satuan
pekerjaan kolom (modifikasi). Analisa harga satuan pekerjaan
kolom ditabelkan sebagai berikut:
Membuat 1 m3 Beton Kolom Gedung K2 40/40 cm, Mutu Beton K-300
Tabel 3.10. Membuat 1 m3 beton kolom K2 40 cm x 40 cm,
mutu beton K-300
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat
kolom beton K2 40 cm x 40 cm di ruang alat adalah
Jumlah biaya = Volume beton kolom K2 x harga satuan kolom
K2
= 1,28 m3 x Rp 5.046.110,00
= Rp 6.459.020,00
c) Pekerjaan Plat dan Balok
Pekerjaan plat dan balok tidak dihitung lagi karena pekerjaan
plat dan balok pada lantai 3 khususnya pada ruang alat telah
dilaksanakan pada tahap I pembangunan Laboratorium MIPA
Terpadu Unesa Kampus Ketintang.
Jumlah biaya pekerjaan struktur di lantai 3
- Pekerjaan Kolom K1 50 cm x 80 cm = Rp 170.869.809,75
- Pekerjaan Kolom K2 40 cm x 40 cm = Rp 128.877.650,28
- Pekerjaan Kolom KP 15 cm x 415 cm = Rp 13.837.927,13
- Pekerjaan Tangga Beton = Rp 33.081.903,08
- Pekerjaan Plat Bordes t = 15 cm = Rp 7.528.225,35
- Pekerjaan Balok Bordes = Rp 3.242.355,35
Total biaya pekerjaan struktur lantai 3 = Rp 357.437.871,11
Gambar 3.9. Gambar Denah Rencana Lantai 3
37
38
KEBUTUHAN
SAT INDEKS HARGA BAHAN /
JUMLAH HARGA
BahanBata Ringan tb. 10 cm
Thin bed Mortar PM 110
m3
Zak
0,1000
0,0400
Rp 1.151.700,00
Rp
Rp 115.170,00
Rp
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Batu
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,3000
0,1000
0,0100
0,0150
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 13.500,00
Rp 6.000,00
Rp Peralatan Alat bantu jam 0,0800 Rp
425.500,00Rp 34.040,00
Jumlah Rp 173.738,20
2. Pekerjaan Arsitektur
a) Pekerjaan Dinding
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Pasangan Bata Ringan
Data – data yang ada :
Luas = luasan dinding – jendela
= (3,60 x 3,60) + ((2,55 + 2,68) x 3,40) – (1,7 x 2)
= 21,58 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata ringan
didapat dari pengalaman perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.
Analisa harga satuan pekerjaan pasangan bata ringan dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
Memasang 1 m2 Dinding Bata Ringan tebal 10 cm
Tabel 3.11. Memasang 1 m2 dinding bata ringan tebal 10 cm
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat
pasangan bata ringan adalah
Total biaya = luas pasangan bata ringan x harga satuan
pasangan bata ringan
= 21,58 m2 x Rp 173.738,00
= Rp 3.749.266,00
KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA
BAHAN / UPAHJUMLAHHARGA
Bahan PC (1 zak = 40 kg)
Pasir Pasang
kg
m3
5,1840
0,0260
Rp 1.438,00
Rp 145.000,00
Rp 7.454,59
Rp 3.770,00
TenagaKerja
Pekerja Tukang
Batu Kepala
Tukang
Mandor
org/hr
org/hr
org/hr
org/hr
0,3000
0,1500
0,0150
0,0150
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp 70.000,00
Rp 75.000,00
Rp 13.500,00
Rp 9.000,00
Rp 1.050,00
Rp 1.125,00
Jumlah Rp 35.899,59
39
b) Pekerjaan Dinding
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Plesteran
Data – data yang ada :
Luas = (luasan dinding – jendela) x 2
= ((3,60 x 3,60) + ((2,55 + 2,68) x 3,40) – (1,7 x 2)) x 2
= 43,16 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plesteran dapat dilihat
pada SNI
2837 2008. Analisa harga satuan pekerjaan plesteran dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
Memasang 1 m2 Plesteran Dinding 1 Pc : 5 Pp, Tebal 15 mm
Tabel 3.12. Memasang 1 m2 plesteran dinding 1 Pc : 5 Pp,
tebal 15 mm
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat plesteran
di ruang alat adalah
Total biaya = luas plesteran x harga satuan plesteran
= 43,16 m2 x Rp 35.899,00
= Rp 1.549.400,00
KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA BAHAN
/ UPAHJUMLAH HARGA
Bahan Mortar PM-310 Zak 0,4000 Rp 80.850,00 Rp 32.340,00
TenagaKerja
Pekerja Tukang
Batu Kepala
Tukang
Mandor
org/hr
org/hr
org/hr
org/hr
0,2000
0,2000
0,0200
0,0220
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp 70.000,00
Rp 75.000,00
Rp 9.000,00
Rp 12.000,00
Rp 1.400,00
Rp 1.650,00
Jumlah Rp 56.390,00
40
c) Pekerjaan Dinding
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Acian
Data – data yang ada :
Luas = (luasan dinding – jendela) x 2
= ((3,60 x 3,60) + ((2,55 + 2,68) x 3,40) – (1,7 x 2)) x 2
= 43,16 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan acian dapat dilihat pada
SNI 2837
2008. Analisa harga satuan pekerjaan acian dapat dilihat dalam
tabel berikut ini :
Memasang 1 m2 Acian ex PM 310
Tabel 3.13. Memasang 1 m2 Acian ex PM 310
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat acian di
ruang alat adalah
Total biaya = luas acian x harga satuan acian
= 43,16 m2 x Rp 56.390,00
= Rp 2.433.792,00
41
d) Pekerjaan Dinding
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Benangan Sudut
Data – data yang ada :
Panjang : Benangan balok = 3,6+(2,55x2)+3,45+3,4+(2,6x2)+3,6
= 24,35 m’
Benangan kolom = 3,6+3,4+(3,1x2)
= 13,2 m’
Benangan kusen = P1 + J2 + 2 x BV2
= ((5,52x2)x2) + (9,3x2) + (6,7x2)
= 54,08 m’
Total panjang benangan = 24,35 + 13,2 + 54,08
= 91,63 m’
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan benangan didapat dari
pengalaman perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana. Analisa harga
satuan pekerjaan benangan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
1 m' Benangan
KEBUTUHAN SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
BahanPC (1 zak = 40 kg)
Pasir Beton
kg
m3
0,4000
0,0020
Rp 1.438,00
Rp
Rp 575,20
Rp 290,00
TenagaKerja
T uk a n g org/hr 0,1500 Rp 60.000,00
Rp 9.000,00
Jumlah Rp 9.865,20
Tabel 3.14. Memasang 1 m’ benangan
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat benangan
di ruang alat adalah
Total biaya = luas benangan x harga satuan benangan
= 91,63 m’ x Rp 9.865,00
= Rp 903.929,00
Gambar 3.10. Gambar Rencana Partisi Lantai 3
42
e) Pekerjaan Dinding
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Partisi
Gambar 3.11. Detail Partisi Type PT20
Data – data yang ada :
Luas : PT 20 = 13,33 m2
PT 27 = (5,75 x 3,35) – (3,108+4,995)
= 11,16 m2
Total luas partisi = 13,33 + 11,16 = 24,49 m2
Harga dinding partisi per m2 = Rp 385.000,00
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat partisi di
ruag alat adalah
Total biaya = luas dinding partisi x harga satuan dinding partisi
= 11,16 m2 x Rp 385.000,00
= Rp 4.296.600, 00
43
Gambar 3.12. Gambar Rencana Plafon Lantai 3
44
45
KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA BAHAN
/ UPAH JUMLAH HARGA
Bahan
Gypsumboard 120 x240 x 9 mmPaku / Sekrup
Besi Hollow 40/40
lbr
Doz
m'
0,3640
0,1700
3,6000
Rp 108.900,00
Rp 17.500,00
Rp 39.639,60
Rp 2.975,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Kayu
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,2500
0,3000
0,0300
0,0130
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 11.250,00
Rp 18.000,00
Rp Jumlah Rp
205.619,60
f) Pekerjaan Plafon
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Gypsum Board 9 mm + Rangka Hollow
Data –data yang ada :
Luasan = 9,49 x 2 = 18,98 m2 (luasan diambil menggunakan
Autocad, luasan gypsum dan rangka)
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plafon/langit-langit
dapat dilihat pada SNI 2839 2008. Analisa harga satuan pekerjaan
plafon dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Memasang 1 m2 Plafond Gypsumboard t = 9 mm + Rangka Hollow
Tabel 3.15. Memasang 1 m2 plafond gypsumboard t=9 mm+
rangka hollow
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat
plafon gypsumboard + rangka hollow di ruang alat adalah
Total biaya = Luas plafon gypsumboard+rangka hollow x harga
satuan plafon gypsumboard+rangka hollow
= 18,98 m2 x Rp 205.619,00
= Rp 3.902.648,00
46
g) Pekerjaan Plafon
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan List Gypsum t = 10 cm
Data –data yang ada :
Panjang = 12,5 x 2 = 25 m’ (panjang diambil menggunakan
Autocad)
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plafon/langit-langit
dapat dilihat pada SNI 2839 2008. Analisa harga satuan pekerjaan
list gypsum dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Memasang 1 m' List Gypsum
KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH
JUMLAH HARGA
BahanList Gypsum
Paku
m'
kg
1,1000
0,0100
Rp 19.250,00
Rp
Rp 21.175,00
Rp 175,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Kayu
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,0300
0,0300
0,0050
0,0030
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 1.350,00
Rp 1.800,00
Rp Jumlah Rp
25.075,00Tabel 3.16. Memasang 1 m’ list gypsum
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat list
gypsum di ruang alat adalah
Total biaya = Panjang list gypsum x harga satuan list gypsum
= 25 m’ x Rp 25.075,00
= Rp 626.875,00
Gambar 3.13. Gambar Rencana Pola Lantai Lantai 3
47
48
KEBUTUHAN SAT INDEKSHARGA
BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Keramik 40 x 40Polos UnpolishedPC (1 zak = 40
kg) Pasir Pasang
Semen Warna
m2
kg
m3
kg
1,0500
10,0000
0,0450
1,5000
Rp 104.500,00
Rp 1.438,00
Rp
Rp 109.725,00
Rp 14.380,00
Rp
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Batu
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,7000
0,3500
0,0350
0,0350
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 31.500,00
Rp 21.000,00
Rp Jumlah Rp
211.605,00
h) Pekerjaan Keramik
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Keramik 40 x 40 Polos Unpolished
Data –data yang ada :
Luasan = 23,54 m2 (luasan diambil menggunakan Autocad, luasan
keramik termasuk alas dinding partisi)
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan lantai keramik dapat dilihat
pada SNI
7395 2008. Analisa harga satuan pekerjaan keramik dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
Memasang 1 m2 Lantai Keramik 40 x 40 Polos Unpolished
Tabel 3.17. Memasang 1 m2 lantai keramik 40 cm x 40 cm
polos unpolished
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat keramik
40 x 40 polos unpolished di ruang alat adalah
Total biaya = Volume keramik 40 x 40 polos unpolished x
harga satuan keramik 40 x 40 polos unpolished
= 23,54 m2 x Rp 211.605,00
= Rp 4.981.181,00
49
i) Pekerjaan Keramik
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Plin Keramik 10 x 40
Data – data yang ada :
Panjang = 10,53 m2 (panjang diambil menggunakan Autocad)
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plin keramik dapat dilihat
pada SNI
7395 2008. Analisa harga satuan pekerjaan plin keramik dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
Memasang 1 m' Plint Keramik 10 x 40
KEBUTUHAN SAT INDEKS HARGA BAHAN / UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Keramik 10 x 40
PC (1 zak = 40
kg) Pasir Pasang
Semen Warna
m'
kg
m3
kg
1,0500
9,8000
0,0450
4,3700
Rp 20.942,08
Rp 1.438,00
Rp
Rp 21.989,18
Rp 14.092,40
Rp
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Batu
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,0900
0,0900
0,0090
0,0050
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 4.050,00
Rp 5.400,00
Rp Jumlah Rp
121.233,58Tabel 3.18. Memasang 1 m’ plin keramik 10 cm x 40 cm
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat plin
keramik dinding di ruang alat adalah
Total biaya = Panjang plin keramik dinding x harga satuan
plin keramik dinding
= 10,53 m’ x Rp 36.078,00
= Rp 379.901,00
Gambar 3.14. Gambar Denah Rencana Kusen, Pintu, dan Jendela Lantai 3
50
51
j) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela
Jenis pekerjaan : Pekerjaan Pintu Type P1
Gambar 3.15. Gambar Detail Pintu P1
Data –data yang ada :
Kaca polos = 0,3 x 2 = 0,6 m2
Handle stainless+kunci = 2 unit
Engsel = 6 buah
Kusen aluminium 5/10 = (2,1 x 2) + 1,4 = 5,6 m’
Daun pintu = 2,1 x 1,4 = 2,94 m2
Pengecatan daun pintu duco = 2,94 x 2 = 5,88 m2
Karet kusen = 3,22 x 2 x 2 = 13,2 m’
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela
menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.
Analisa
52
harga satuan pekerjaan pintu type P1 dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
PEKERJAAN PINTU TYPE P1
Kebutuhan
Sat Indeks Harga Satuan Jumlah Harga
PEKERJAAN
Kaca Polos t = 5 mm
Handle Stainless +
Kunci Engsel
Kusen Alumunium 5/10Daun Pintu Panel kayu kamperPengecatan daun Pintu duco
Karet Kusen
m2
set
bh
m'
m2
m2
m'
0,600
2,000
6,000
5,600
2,940
5,880
13,200
Rp 111.977,50
Rp 420.937,50
Rp 78.772,50
Rp 162.523,50
Rp 503.410,00
Rp 67.186,50
Rp 841.875,00
Rp 472.635,00
Rp 910.131,60
Rp 1.480.025,40
Jumlah Rp 4.171.459,02Tabel 3.19. Pekerjaan pintu type P1
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1
unit pintu type P1 adalah
Total biaya = Jumlah unit pintu type P1 x harga satuan pintu type P1
= 1 unit x Rp 4.171.459,00
= Rp 4.171.459,00
53
k) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela
Jenis pekerjaan : Pekerjaan Jendela Type J2
Gambar 3.16. Gambar Detail Jendela J2
Data –data yang ada :
Jumlah = 1 unit
Kaca polos = (1,5 x 2) + 0,8 + (0,4 x 2) = 4,6 m2
Engsel = 4 buah
Kusen aluminium 5/10 = (1,85 x 4) + (2,8 x 2) +1,2 = 14,2 m’
Slimar aluminium 3/10 = 3 x 2 = 6 m’
Kunci grendel jendela = 2 buah
Hak angin jendela = 4 buah
Stiker sandblast = 4,6 x 0,5 = 2,3 m2
Karet kusen = (5,2 x 2 x 2) + (3,6 x 2) + (2,7 x 2 x 2) = 38,8 m’
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan
jendela
54
menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.
Analisa harga satuan pekerjaan jendela dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
PEKERJAAN JENDELA TYPE J2
Kebutuhan
Sat Indeks Harga Satuan Jumlah Harga
PEKERJAAN
Kaca Polos t = 5 mm
Engsel Jendela
Kusen Alumunium 5/10
Slimar Alumunium 3/10
Kunci Grendel
Jendela Hak Angin
Jendela Stiker
Sandblast
m2
bh
m'
m'
bh
bh
m2
m'
4,600
4,000
14,200
6,000
2,000
4,000
2,300
38,800
Rp 111.977,50
Rp 65.737,50
Rp 162.523,50
Rp 126.223,50
Rp 40.390,00
Rp 515.096,50
Rp 262.950,00
Rp 2.307.833,70
Rp 757.341,00
Rp 80.780,00
Jumlah Rp 5.343.245,00Tabel 3.20. Pekerjaan jendela type J2
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1
unit jendela type J2 adalah
Total biaya = Jumlah unit jendela type J2 x harga satuan jendela
type J2
= 1 unit x Rp 5.343.245,00
= Rp 5.343.245,00
55
l) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela
Jenis pekerjaan : Pekerjaan Jendela Type BV2
Gambar 3.17. Gambar Detail Jendela BV2
Data –data yang ada :
Jumlah = 2 unit
Kaca polos = (0,36 x 2) + (0,27 x 2) = 1,26 m2
Engsel = 4 buah
Kusen aluminium 5/10 = (0,68 x 5) + (2,6 x 2) = 8,6 m’
Slimar aluminium 3/10 = 2,4 x 2 = 4,8 m’
Kunci grendel jendela = 2 buah
Hak angin jendela = 4 buah
Karet kusen = 2,2 x 2 = 4,4 m’
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela
menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.
Analisa harga satuan pekerjaan jendela dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
56
PEKERJAAN JENDELA TYPE BV2
Kebutuhan
Sat Indeks Harga Satuan Jumlah Harga
PEKERJAAN
Kaca Polos t = 5 mm
Engsel Jendela
Kusen Alumunium5/10Slimar Alumunium3/10Kunci Grendel Jendela
Hak Angin Jendela
Karet Kusen
m2
bh
m'
m'
bh
bh
m'
1,260
4,000
8,600
4,800
2,000
4,000
4,400
Rp 111.977,50
Rp 65.737,50
Rp 162.523,50
Rp 126.223,50
Rp
Rp 141.091,65
Rp 262.950,00
Rp 1.397.702,10
Rp 605.872,80
Rp Jumlah Rp
2.727.235,95Tabel 3.21. Pekerjaan jendela type BV2
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 2
unit jendela type BV2 adalah
Total biaya = Jumlah unit jendela type BV2 x harga satuan jendela
type BV2
= 2 unit x Rp 2.727.235,00
= Rp 5.454.470,00
m) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela
Jenis pekerjaan : Pekerjaan Pintu Tralis P1
Gambar 3.18. Gambar Detail Pintu Tralis P1
57
Data –data yang ada :
Jumlah = 1 unit
Besi hollow 20/40 = (0,95 x 20) + (0,62 x 4) + (0,18 x 2) + (0,1 x 2)
= 22,04 m’
Besi hollow 40/40 = (2,1 x 4) + (1,39 x 2) + (2,1 x 2) = 15,38 m’
Pengecatan = (1,2 x 22,04) + (1,6 x 15,38) = 51,056 m2
Engsel = 2 buah
Kunci selot = 1 buah
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela
menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.
Analisa harga satuan pekerjaan pintu tralis P1 dapat dilihat dalam
tabel berikut ini :
Memasang 1 Unit Pintu Rangka besi P1
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA BAHAN
/JUMLAH HARGA
Bahan
Besi Hollow 20/40
Besi Hollow 40/40
Pengecatan
Engsel Kunci Selot Asesoris
m'
m'
m2
bhbh
22,0400
15,3800
51,0560
2,00001,00000,3500
Rp 32.175,00
Rp 36.300,00
Rp 23.957,23
Rp
Rp 709.137,00
Rp 558.294,00
Rp 1.223.160,46
Rp
TenagaKerja
Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Mandor
org/hr org/hr org/h
0,06000,06000,00600,0030
Rp 45.000,00Rp 60.000,00Rp
Rp 2.700,00
Rp 3.600,00
Rp Jumlah Rp
2.764.635,21Tabel 3.22. Memasang 1 unit pintu rangka besi P1
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit
pintu tralis P1 di ruang alat adalah
58
Total biaya = Jumlah unit pintu tralis P1 x harga satuan pintu
tralis P1
= 1 unit x Rp 2.764.635,00
= Rp 2.764.635,00
n) Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela
Jenis pekerjaan : Pekerjaan Jendela Tralis BV2
Gambar 3.19. Gambar Detail Jendela Tralis BV2
Data – data yang ada :
Jumlah = 2 unit
Besi profil = 0,05 x 0,01 x (2,5 +2,5 +2,5 + 0,68 + 0,68) x 7850
= 34,7755 kg
Besi beton polos = 0,25 x 3,14 x (0,012) x 0,68 x 7850 x 24
= 10,0568
Pengecatan = (0,05 x 0,01 x (2,5 + 2,5 + 2,5 + 1,1 + 1,1)) + (2 x
3,14 x 0,005 x 1,09 x 24)
= 0,8263 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan kusen, pintu, dan jendela
menggunakan analisa perusahaan PT. Tejacipta Rekasarana.
Analisa
59
harga satuan pekerjaan jendela tralis BV2 dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Memasang 1 Unit Rangka tralis BV2
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Besi Profil
Besi Beton
Polos
Pengecatan
Asesoris
kg
kg
m2
34,7755
10,0568
0,8263
0,3500
Rp 13.500,00
Rp 11.200,00
Rp 23.957,23
Rp 469.469,25
Rp 112.636,07
Rp 19.795,24
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Besi
Kepala
Tukang
org/
hr
org/h
r
org/h
0,0600
0,0600
0,0060
0,0030
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 2.700,00
Rp 3.600,00
Rp Jumlah Rp
617.490,56Tabel 3.23. Memasang 1 unit rangka tralis BV2
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit
jendela tralis BV2 di ruang alat adalah
Total biaya = Jumlah unit jendela tralis BV2 x harga satuan jendela
tralis BV2
= 2 unit x Rp 617.490,00
= Rp 1.234.980,00
Gambar 3.20. Gambar Denah Rencana Lantai 3
60
61
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Plamir
Cat Dasar
Cat Penutup
kg
kg
kg
0,1000
0,1000
0,2600
Rp 6.160,00
Rp 32.000,00
Rp 616,00
Rp 3.200,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Cat
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,2000
0,0630
0,0060
0,0025
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 9.000,00
Rp 3.780,00
Rp Jumlah Rp
23.443,50
o) Pekerjaan Pengecatan
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Dinding Interior
Data –data yang ada :
Luasan = luas dinding dalam = 21,58 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pengecatan dapat dilihat
pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga satuan pekerjaan
pengecatan interior dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Indoor
Tabel 3.24. Mengecat 1m2 tembok baru indoor
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat
dinding interior di ruang alat adalah
Total biaya = luas dinding dalam x harga satuan mengecat indoor
= 21,58 m2 x Rp 23.443,00
= Rp 505.899,00
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Plamir
Cat Dasar
Cat Wathershield
kg
kg
kg
0,1000
0,1000
0,2600
Rp 6.160,00
Rp 32.000,00
Rp 616,00
Rp 3.200,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Cat
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,2000
0,0630
0,0060
0,0025
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 9.000,00
Rp 3.780,00
Rp Jumlah Rp
40.343,50
62
p) Pekerjaan Pengecatan
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Dinding Eksterior
Data –data yang ada :
Luasan = luas dinding luar = 21,58 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pengecatan dapat dilihat
pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga satuan pekerjaan
pengecatan eksterior dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Outdoor
Tabel 3.25. Mengecat 1m2 tembok baru outdoor
Jadi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat dinding
eksterior di ruang alat adalah
Total biaya = luas dinding dalam x harga satuan mengecat outdoor
= 21,58 m2 x Rp 40.343,00
= Rp 870.601,00
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Plamir
Cat Dasar
Cat Wathershield
kg
kg
kg
0,1000
0,1000
0,2600
Rp 6.160,00
Rp 32.000,00
Rp 616,00
Rp 3.200,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Cat
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,2000
0,0630
0,0060
0,0025
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 9.000,00
Rp 3.780,00
Rp Jumlah Rp
40.343,50
63
q) Pekerjaan Pengecatan
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Dinding Partisi
Data –data yang ada :
Luasan = luas dinding partisi = 24,49 x 2 = 48,98 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan pengecatan dapat dilihat
pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga satuan pekerjaan
pengecatan partisi dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Outdoor
Tabel 3.25. Mengecat 1m2 tembok baru outdoor
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat
dinding partisi adalah
Total biaya = luas dinding dalam x harga satuan mengecat outdoor
= 48,98 m2 x Rp 40.343,00
= Rp 1.976.000,00
KEBUTUHAN
SAT INDEKSHARGA BAHAN/ UPAH
JUMLAH HARGA
Bahan
Plamir
Cat Dasar
Cat Penutup
kg
kg
kg
0,1000
0,1000
0,2600
Rp 6.160,00
Rp 32.000,00
Rp 616,00
Rp 3.200,00
TenagaKerja
Pekerja
Tukang Cat
Kepala
Tukang
Mandor
org/
hr
org/h
r
org/h
0,2000
0,0630
0,0060
0,0025
Rp 45.000,00
Rp 60.000,00
Rp
Rp 9.000,00
Rp 3.780,00
Rp Jumlah Rp
23.443,50
64
r) Pekerjaan Pengecatan
Jenis pekerjaan : Pekerjaaan Cat Plafon
Data –data yang ada :
Luasan = 25 m2
Analisa harga satuan pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan diperlukan untuk menghitung
biaya suatu pekerjaan yang meliputi gabungan dari jumlah harga
bahan dan harga upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Analisa harga satuan pekerjaan plafon/langit-langit
dapat dilihat pada HSPK Kota Surabaya 2013. Analisa harga
satuan pekerjaan plafon dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Mengecat 1 m2 Tembok Baru (1 Lapis Plamir, 1 Lapis Cat Dasar, 2 Lapis CatPenutup) Indoor
Tabel 3.27. Mengecat 1m2 tembok baru indoor
Jadi total jumlah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat
dinding interior adalah
Total biaya = luas plafon gypsumboard x harga satuan mengecat
indoor
= 25 m2 x Rp 23.443,00
= Rp 586.075,00
65
Jumlah biaya pekerjaan arsitektur di lantai 3
- Pekerjaan Dinding = Rp 703.844.896,82
- Pekerjaan Keramik = Rp 396.566.037,84
- Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela = Rp 721.261.933,31
- Pekerjaan Cat = Rp 136.761.394,07
- Pekerjaan Railling = Rp 48.406.899,33
- Pekerjaan Sanitair = Rp 147.557.180,14
Total biaya pekerjaan arsitektur lantai 3 = Rp 2.154.398.342,51
66
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari Praktik Industri yang dilaksanakan di konsultan
perencana PT. Tejacipta Rekasarana dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Struktur organisasi proyek perencanaan Laboratorium Terpadu MIPA
UNESA tahap II meliputi :
a. Ir. Mas Indradjaja sebagai Team Leader yang secara umum bertugas
bertanggung jawab kepada pengguna jasa atas semua hasil
pekerjaan perencanaan serta penyusunan laporan sesuai dengan
kerangka Acuan Kerja (KAK) dan dokumen proyek.
b. Nanang Hasan, S.T. selaku tenaga ahli arsitektur bertugas untuk
bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang berkaitan
dengan pekerjaan arsitektur kepada Team Leader.
c. Budi Witjaksana, S.T., M.T. sebagai tenaga ahli sipil struktur
bertugas untuk bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan
yang berkaitan dengan pekerjaan sipil kepada Team Leader.
d. Riyanto, S.T. sebagai tenaga ahli mekanikal dan elektrikal bertugas
untuk bertanggung jawab atas semua analisis dan rumusan yang
berkaitan dengan pekerjaan mekanikal dan elektrikal kepada Team
Leader.
2. Proses penyusunan rencana anggaran biaya proyek perencanaan
Laboratorium Terpadu MIPA UNESA tahap II antara lain :
a. memahami gambar bestek dan RKS ;
b. menentukan item pekerjaan ;
c. menghitung volume atau kubikasi pekerjaan ;
d. menghitung harga satuan ; dan
e. menghitung rencana anggaran biaya.
67
3. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari perencanaan anggaran biaya
proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA Kampus
Ketintang yang dilaksanakan di konsultan perencana PT. Tejacipta
Rekasarana dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Persentase pekerjaan struktur dan arsitektur pada lantai 3 dari
keseluruhan pekerjaan pada proyek pembangunan Laboratorium
Terpadu MIPA UNESA tahap II adalah
= (Rp 357.437.871,11 + Rp 2.154.398.342,51) :
Rp 15.601.452.262,00 x 100 %
= 16,1 %
b. Persentase pekerjaan struktur dari keseluruhan pekerjaan pada
proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA tahap
II adalah
= Rp 4.654.152.000,83 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %
= 29,83 %
c. Persentase pekerjaan arsitektur dari keseluruhan pekerjaan pada
proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA tahap
II adalah
= Rp 6.472.035.350,48 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %
= 41,48 %
d. Persentase pekerjaan mekanikal dan elektrikal dari keseluruhan
pekerjaan pada proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA
UNESA tahap II adalah
= Rp 1.910.569.420,63 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %
= 12,25 %
e. Persentase pekerjaan kawasan/landscape dari keseluruhan
pekerjaan pada proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA
UNESA tahap II adalah
= Rp 460.899.910,39 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %
= 2,95 %
68
f. Persentase pekerjaan jalan dan saluran dari keseluruhan pekerjaan
pada proyek pembangunan Laboratorium Terpadu MIPA UNESA
tahap II adalah
= Rp 2.103.795.579,95 : Rp 15.601.452.262,00 x 100 %
= 13,48%
g. Analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) yang digunakan tidak
hanya SNI dan HSPK, namun analisis juga menggunakan dari
pengalaman perusahaan. Analisis perusahaan digunakan pada item-
item pekerjaan tertentu yang tidak terdapat pada SNI maupun
HSPK.
B. Saran
Berdasarkan hasil akhir pengerjaan laporan ini saran-saran yang dapat
saya berikan untuk pengembangan lebih lanjut antara lain :
1. Perlu dilakukan pengecekan ulang terhadap item-item pekerjaan yang
akan dimasukkan ke dalam rencana anggaran biaya, karena ada
beberapa item pekerjaan yang belum masuk rencana anggaran biaya.
2. Untuk para mahasiswa yang akan melakukan Praktik Industri
sebaiknya melakukan persiapan yang matang terlebih dahulu, misalnya
jenis pekerjaan apa yang akan diambil tanpa menunggu koordinasi dari
pembimbing lapangan supaya persiapan untuk membuat laporan tidak
mengalami kesulitan dan terlambat.
Demikian saran-saran yang dapat saya sampaikan berdasarkan hasil
Praktik industri selama 2 bulan di dalam proyek perencanaan Laboratorium
Terpadu MIPA UNESA Kampus Ketintang tahap II di PT. Tejacipta
Rekasarana. Semoga saran ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan
pertimbangan untuk langkah-langkah selanjutnya.
69
DAFTAR PUSTAKA
Harga Satuan Pokok Kegiatan. 2013. Surabaya ht t ps://maps.googl e . c om/maps?
hl =e n & ta b = wl ( online), diakses 20 Agustus 2013
ht t p:// w ww . i l musipil.co m /s t ru k tu r - organisas i - pro ye k (onlin e), diakses 29 Agustus
2013
Ibrahim, Bachtiar. 1993, Rencana dan Estimate Real of Cost. Jakarta: Bumi Aksara
Sutikno, 2003. Rencana Anggaran Biaya. Surabaya.
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Aluminium untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-7393-2008). 2008.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-7394-2008). 2008. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-6897-2008). 2008. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kayu untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-3434-2008). 2008. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-Langit untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-2839-2008). 2008. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-7395-2008).
2008. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Aluminium untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI-2837-2008). 2008.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
70