GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMURNOMOR 20 TAHUN 1994
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pembinaan di bidang kesehatan agar lebih berdayaguna dan berhasilguna, dipandang perlu menyempurnakan Organisasi Dinas Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan ;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud sebagaimana tersebut pada huruf a konsideran Menimbang, perlu menata kembali Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan menuangkan ketentuan-ketentuannya dalam suatu Peraturan Daerah.
MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Perubahan Dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahunl950 Nomor 32 );
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037) ;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495 ) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347 ) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373 ) ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Herat Pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3487 ) ;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 tentang Tunjangan Jabatan Struktural ;
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1993 ;
9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ;
10.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ;
11.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ;
12.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan;
13.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah ;
14. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah.
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
M E M U T U S K A N
MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KESEHATAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan istilah :a. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Timur ;b. Daerah, adalah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;c. Gubernur Kepala Daerah, adalah Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Jawa Timur ;d. Dinas Kesehatan Daerah, adalah Dinas Kesehatan Daerah
Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;e. Kepala Dinas Kesehatan Daerah, adalah Kepala Dinas
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 2
Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan, adalah Unsur pelaksana yang melaksanakan tugas-tugas Dinas Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas Kesehatan Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah ;
(2) Dinas Kesehatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Kesehatan Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah.
Pasal 3
Dinas Kesehataan Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Daerah dalam bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.
Pasal 4
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Dinas Kesehatan Daerah mempunyai fungsi :a. Perencanaan, yang merupakan segala usaha dan kegiatan
pengumpulan data, pengolahan data, penilaian dan penyusunan rencana untuk melaksanakan tugas pokok ;
b. Penyelenggaraan, pelaksanaan pembinaan umum yang meliputi :1. upaya peningkatan (promotif) ;2. upaya pencegahan (preventif) ;3. upaya pengobatan (curatif) ;4. upaya pemulihan (rehabilitatif) ;
c. Pelaksanaan pembinaan teknis yang meliputi :1. upaya pelayanan kesehatan dasar ;2. upaya pelayanan kesehatan rujukan ;
d. Pelaksanaan pembinaan operasional ;e. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;f. Pelaksanaan ketata usahaan ;g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur
Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
BAB IIISUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Daerah terdiri dari : a. Kepala Dinas Kesehatan Daerah ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 3
b. Bagian Tata Usaha ;
c. Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan ;d. Sub Dinas Bina Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit ;e. Sub Dinas Bina Penyehatan Lingkungan ;f. Sub Dinas Bina Kesehatan Keluarga ; g. Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ; h. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) ; i. Kelompok Jabatan Fungsional ;
(2) Bagian dan Sub Dinas dimaksud pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah.
Bagian PertamaKepala Dinas Kesehatan Daerah
Pasal 6
Kepala Dinas Kesehatan Daerah mempunyai tugas memimpin Dinas Kesehatan Daerah dalam penyusunan perencanaan, penyelenggaraan dan pelaksanaan pembinaan upaya kesehatan, pembinaan teknis upaya pelayanan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan.
Bagian KeduaBagian Tata Usaha
Pasal 7
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkordinasikan penyusunan program dan peraturan perundangan, melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, hubungan masyarakat, penyusunan data statistik dan penyusunan pelaporan.
Pasal 8
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 7 Peraturan Daerah ini, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :a. Pelaksanaan kordinasi penyusunan rencana program ; b. Pengumpulan bahan penyusunan naskah peraturan
perundangan dan petunjuk pelaksanaannya ;c. Penyusunan data statistik dan pelaporan ;d. Pelayanan hubungan masyarakat ;e. Pengelolaan urusan kepegawaian ;f. Pengelolaan keuangan ;g. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat
menyurat dan kearsipan ;h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 4
Pasal 9
(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :a. Sub Bagian Perencanaan dan Informasi Kesehatan ; b. Sub Bagian Kepegawaian ; c. Sub Bagian Keuangan ;d. Sub Bagian Umum ;
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
Pasal 10
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Informasi Kesehatan, mempunyai tugas :a. Menghimpun dan mengolah data sebagai bahan penyusunan
rencana dan program kesehatan ;b. Mengkaji dan meneliti data dalam rangka penyusunan
rencana dan program kesehatan ;c. Menyusun statistik dan pelaporan ;d. Melaksanakan pemantauan, analisa dan evaluasi
pelaksanaan program ;e. Menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan naskah
pelaksanaan peraturan perundangan ;f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya ;(2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas :
a. Menyusun dan memelihara data pegawai, perencanaan pegawai serta pengembangaan pegawai ;
b. Menyiapkan bahan dan memproses pengangkataan, kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, hukuman jabatan, pemberhentian, pemindahan, cuti, bebas tugas, kenaikkan gaji berkala dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepegawaian ;
c. Menyiapkan bahan dan melakukan upaya dalam pening-katan disiplin pegawai ;
d. Menyiapkan dan memproses pegawai-pegawai untuk mengikuti penataran, kursus, tugas belajar dan sebagainya yang berhubungan dengan peningkatan mutu dan ketrampilan pegawai ;
e. Mengurus kesejahteraan pegawai ;f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya ;(3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan tata usaha keuangan, anggaran rutin dan anggaran pembangunan ;
b. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan keuangan ;c. Mengurus gaji dan pembayaran keuangan lainnya ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 5
d. Memberikan bimbingan teknis administratip keuangan kepada unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya ;
(4) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas :a. Melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan dan
penggandaan ;b. Melaksanakan tata kearsipan ;c. Menyusun rencana kebutuhan, melakukan tata usaha serta
pemeliharaan perlengkapan/peralatan kantor termasuk kendaraan Dinas dan barang inventaris lainnya ;
d. Melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan kantor atau bangunan lainnya yang dikuasai atau dikelola Dinas Kesehatan Daerah ;
e. Mengurus Perjalanan Dinas, keprotokolan dan hubungan masyarakat ;
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian KetigaSub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan
Pasal 11
Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas menyelenggarakan peningkatan mutu pelayanan upaya kesehatan, pembinaan pelayanan Rumah Sakit, Unit-unit Kesehatan lainnya milik Pemerintah Daerah dan Swasta, Puskesmas, kesehatan khusus dan upaya kesehatan lainnya serta menganalisa data kebutuhan obat-obatan, alat kesehataan dan medis, bahan kimia serta peralatannya.
Pasal 12
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 11 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi:a. Pembinaan dan pengawasan upaya penyelenggaraan dan
pengembangan Rumah Sakit, Puskemas dan Unit Pelayanan Kesehatan lain ;
b. Pembinaan dan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik dan Unit Pelayanan Kesehatan lain ;
c. Pembinaan dan pengamanan terhadap penggunaan obat, alat kesehatan serta pembinaan laboratorium, upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan mata, kesehatan jiwa, kesehatan khusus dan upaya kesehatan lainnya ;
d. Analisa dan evaluasi teknis upaya penyiapan sarana pelayanan kesehatan dasar, penggunaan dan kebutuhan sarana/alat medis Rumah Sakit, Puskesmas dan Unit Pelayanan Kesehatan
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 6
lainnya, alat medis serta obat-obatan ;
e. Pengadaan dan distribusi obat-obatan dan peralatan kesehatan serta penyimpanannya ;
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 13
(1) Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :a. Seksi Rumah Sakit;b. Seksi Puskesmas ;c. Seksi Kesehatan Khusus ; d. Seksi Kefarmasian ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pelayanan Kesehatan.
Pasal 14
(1) Seksi Rumah Sakit, mempunyai tugas :a. Mengumpulkan dan mengevaluasi data tentang kegiatan
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit;b. Menyiapkan bahan pembinaan dan melakukan pemantauan
terhadap upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus ;
c. Melaksanakan pembinaan dan melakukan upaya peningkatan pelaksanaan rujukan medis dan rujukan kesehatan pada Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus ;
d. Melaksanakan analisa dan pemantauan kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya ;
(2) Seksi Puskesmas, mempunyai tugas :a. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang kegiatan
pelayanan kesehatan di Puskesmas ;b. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap fungsi
Puskesmas serta Balai-balai Pengobatan lainnya dan melakukan upaya pengembangan sarana Puskesmas serta pelaksanaan rujukannya ;
c. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan alat perlengkapan kesehatan, alat medis serta obat-obatan pada Puskesmas dan Balai-balai Pengobatan lainnya ;
d. Melaksanakan Pembinaan dalam upaya peningkatan perawatan kesehatan, kesehatan keluarga, kelompok khusus dan usia lanjut ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 7
tugasnya ;
(3) Seksi Kesehatan Khusus, mempunyai tugas :a. Mengumpulkan dan menganalisa data kegiatan kesehatan
khusus yang meliputi kesehatan gigi dan mulut, jiwa, mata, laboratorium dan lain-lain ;
b. Mengadakan pengamatan perkembangan penyakit gigi dan mulut, jiwa, mata pada Rumah Sakit, Puskesmas dan Balai-balai Kesehatan lainnya serta pada siswa sekolah dan masyarakat;
c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan atas upaya -upaya kesehatan mata, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa serta upaya kesehatan khusus lainnya pada masyarakat ;
d. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan upaya-upaya peningkatan kegiatan laboratorium ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya ;
(4) Seksi Kefarmasian, mempunyai tugas :a. Mengumpulkan data dan menganalisa usulan kebutuhan
obat-obatan dan peralatan kesehatan bagi Rumah Sakit, Puskesmas dan Unit Pelayanan Kesehatan lainnya ;
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan dalam peng-adaan serta penyaluran obat-obatan pada Rumah Sakit, Puskesmas dan Unit Pelayanan Kesehatan lainnya ;
c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap peng-adaan dan distribusi alat laboratorium dan alat kesehatan lainnya pada Rumah Sakit, Puskesmas dan Unit Pelayanan Kesehatan lainnya ;
d. Melaksanakan pembinaan dalam pemakaian obat maupun alat kesehatan di Unit Pelayanan Kesehatan lainnya ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian KeempatSub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit
Pasal 15
Sub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit, mempunyai tugas menyusun rencana dan menyelenggarakan pengamatan dan pemberantasan penyakit, mengadakan bimbingan serta supervisi teknis pelaksanaan upaya pengamatan, pemberantasan vektor dan pencegahan penyakit di lapangan.
Pasal 16
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 15 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit, mempunyai fungsi :a. Perencanaan kegiatan pengamatan gejala-gejala penyakit ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 8
b. Pelaksanaan upaya pengamatan dan pemberantasan penyakit;
c. Supervisi, bimbingan teknik pelaksanaan, upaya pengamatan pemberantasan vektor dan pencegahan penyakit di lapangan;
d. Penyiapan informasi penyebarluasan cara pemberantasan penyakit;
e. Pendataan penyakit menular dan pencatatan serta penyusunan pelaporan ;
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 17
(1) Sub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit, terdiri dari:a. Seksi Pengamatan Penyakit;b. Seksi Pencegahaan Penyakit;c. Seksi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang ;d. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit.
Pasal 18
(1) Seksi Pengamatan Penyakit, mempunyai tugas :a. Menghimpun dan mengevaluasi data tentang wabah penyakit
daan kejadian luar biasa ;b. Melaksanaakan pengamatan dan penelitian penyakit
termasuk penyakit yang timbul sebagai akibat perpindahan penduduk antar Daerah maupun antar Negara ;
c. Melaksanakan pengamatan epidemiologi terhadap suatu Daerah tertentu yang menunjukkan tanda-tanda adanya kejadian luar biasa, berupa wabah penyakit maupun peristiwa yang bersifat masal ;
d. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan atas upaya penelitian dan pengamatan penyakit dalam rangka upaya pencegahan;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit sesuai dengan bidang tugasnya;
(2) Seksi Pencegahan Penyakit, mempunyai tugas :a. Menghimpun dan mengevaluasi data tentang kegiatan
imunisasi dan vaksinasi ;b. Menyusun rencana pelaksanaan imunisasi dan vaksinasi;c. Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk pelaksanaan
pengelolaan vaksin ;d. Mengadakan bimbingan, pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan imunisasi, vaksinasi dan pengelolaan rantai dingin ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 9
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit sesuai dengan bidang tugasnya ;
(3) Seksi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang, mempunyai tugas :a. Menghimpun dan mengevaluasi data kegiatan pencegahan
dan pemberantasan penyakit bersumber binatang ;b. Menyusun rencana pelaksanaan pencegahan dan
pemberantasan penyakit bersumber binatang, meliputi rabies, pes serta penyakit. Lainnya ;
c. Mengdakan pengamatan dan evaluasi terhadap binatang penyebab penyakit ;
d. Melaksanakan supervisi, bimbingan dan evaluasi atas upaya pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit bersumber binatang ;
e. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit sesuai dengan bidang tugasnya ;
(4) Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung, mempunyai tugas :a. Menghimpun dan mengevaluasi data kegiatan
pemberantasan penyakit menular langsung ;b. Menyusun rencana pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular langsung ;c. Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk pelaksanaan
serta menyebarluaskan informasi tentang cara pencegahan dan pemberantasan penyakit menular langsung ;
d. Melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular langsung ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian KelimaSub Dinas Penyehatan Lingkungan
Pasal 19
Sub, Dinas Penyehatan Lingkungan, mempunyai tugas menyelenggarakan dan melaksanakan pemantauan, mensistimatisasikan dan menganalisa data dalam bidang kebersihan lingkungan pemukiman dan kesehatan tempat umum, pengawasan kualitas air dan lingkungan, penyehatan lingkungan pemukiman serta penyehatan makanan dan minuman.
Pasal 20
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 19 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Penyehatan Lingkungan,
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 10
mempunyai fungsi :
a. Pemberian petunjuk cara penyediaan air bersih serta penyelenggaraan kegiatan kebersihan lingkungan pemukiman dan kesehatan tempat-tempat umum ;
b. Kordinasi terhadap upaya-upaya peningkatan kebersihan lingkungan pemukiman ;
c. Pembinaan kepada masyarakat dan petugas penyehatan kebersihan lingkungan pemukiman serta penanganan limbah domestik ;
d. Pembinaan kepada masyarakat dan petugas mengenai cara pembuatan makanan serta minuman yang sehat;
e. Analisa data lingkungan pemukiman, produk-produk makanan dan minuman yang beredar di pasar, sarana air bersih yang memenuhi standar kesehatan ;
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 21
(1) Sub Dinas Penyehatan Lingkungan terdiri dari :a. Seksi Penyehatan Tempat-tempat Umum ;b. Seksi Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan ;c. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman ; d. Seksi Penyehatan Makanan dan Minuman ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Penyehatan Lingkungan.
Pasal 22
(1) Seksi Penyehatan Tempat-tempat Umum, mempunyai tugas:a. Menghimpun dan menganalisa data tentang upaya dan
kegiatan serta fasilitas sarana peningkatan kesehatan masyarakat pada tempat-tempat umum termasuk Rumah Sakit dan Sarana Pendidikan ;
b. Melaksanakan pengamatan dan pemantauan terhadap kondisi kesehatan tempat-tempat umum ;
c. Menyiapkan bahan kordinasi dan melakukan kegiatan bersama dengan Instansi terkait dalam upaya meningkatkan fasilitas sarana kesehatan masyarakat pada tempat-tempat umum ;
d. Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk tentang peningkatan kesehatan dan kebersihan lingkungan pada tempat-tempat umum ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyehatan Lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya ;
(2) Seksi Pengawasan Kualitas Air dan, Lingkungan mempunyai tugas :a. Melaksanakan pengumpulan data, pengamatan analisa dan
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 11
pengawasan kualitas air;
b. Mengadakan bimbingan teknis tentang penyehatan kualitas air pada masyarakat;
c. Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis tentang pembangunan sarana air bersih dan penanganan limbah domestik ;
d. Menyiapkan bahan dalam rangka kerja sama dengan Instansi terkait untuk melakukan pemantauan dan pengawasan limbah cair dan bahan lain terhadap pencemaran lingkungan dan air ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyehatan Lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya ;
(3) Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan pembinaan kesehatan pemukiman, dan
penyuluhan perumahan serta lingkungan pemukiman yang memenuhi syarat;
b. Melaksanakan pengamatan tempat pembuangan sampah serta pengembangan teknologi pembangunan sarana pengolahannya ;
c. Bekerja sama dengan Instansi terkait melakukan penataan dan pengawasan limbah domestik guna mencegah terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh limbah sampah;
d. Menyiapkan bahan pembinaan dan melakukan pengamatan terhadap pembuatan, penyaluran, penggunaan dan pengamanan pestisida ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyehatan Lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya ;
(4) Seksi Penyehatan Makanan dan Minuman, mempunyai tugas :a. Melaksanakan pendataan dan inventarisasi produk-produk
makanan dan minuman yang beredar dan tempat pembuatan serta penjualan makanan ;
b. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan dalam pembuatan makanan dan minuman di masyarakat serta terhadap perusahaan makanan dan minuman sederhana ;
c. Melaksanakan pengambilan, pemeriksanaan dan penganalisaan contoh makanan dan minuman serta pengamatan terhadap kasus keracunan makanan dan minuman ;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyehatan Lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya ;
Bagian KeenamSub Dinas Kesehatan Keluarga
Pasal 23
Sub Dinas Kesehatan Keluarga, mempunyai tugas melakukan
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 12
penyelenggaraan, pelaksanaan dan pembinaan upaya-upaya pemeriksaan dan peningkatan kesehatan ibu dan anak, kegiatan keluarga berencana, peningkatan gizi keluarga, kesehatan siswa sekolah, remaja, usia lanjut dan kesehatan olahraga.
Pasal 24
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 23 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Kesehatan Keluarga, mempunyai fungsi :a. Penyusunan program upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana serta program peningkatan gizi masyarakat;b. Penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak melalui
Rumah Sakit, Puskesmas serta kegiatan keluarga berencana;c. Pembinaan upaya perawatan kesehatan keluarga dan
peningkatan gizi keluarga ;d. Penyusunan program kegiatan pelayanan kesehatan bagi
penderita usia lanjut;e. Pengamatan dan bimbingan penyelenggaraan kesehatan siswa
sekolah dan remaja serta kesehatan olahraga ;f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 25
(1) Sub Dinas Kesehatan Keluarga, terdiri dari :a. Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana ;b. Seksi Gizi ;c. Seksi Kesehatan Anak ;d. Seksi Kesehatan Usia Lanjut;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga.
Pasal 26
(1) Seksi Kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan untuk program peningkatan kesehatan;b. Menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan dalam upaya
peningkatan kesehatan ibu melalui Rumah Sakit, Puskesmas termasuk upaya-upaya unit swasta, perorangan dan peran serta masyarakat;
c. Menyiapkan bahan pembinaan/bimbingan dan melakukan pengarahan dalam upaya pelayanan keluarga berencana, pengayoman medis keluarga berencana, penanganan infertilitas dan unit usaha kesehatan swasta, perorangan dan peran serta masyarakat;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dan upaya peningkatan kesehatan ibu
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 13
dan anak serta keluarga berencana ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga sesuai dengan bidang tugasnya ;
(2) Seksi Gizi, mempunyai tugas :a. Menghimpun dan mengevaluasi data untuk penyusunan
program gizi masyarakat;b. Menyiapkan bahan penyelenggaraan kordinasi pelaksanaan
program gizi masyarakat;c. Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk dalam rangka
kewaspadaan pangan dan penanggulangan gizi;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan olehKepala
Sub Dinas Kesehatan Keluarga sesuai dengan bidang tugasnya ;
(3) Seksi Kesehatan Anak, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk tentang
penyelenggaraan kesehatan anak pra sekolah dan anak usia sekolah dan remaja ;
b. Melaksanakan pendataan dan pengamatan penyelenggaraan kesehatan anak dan remaja melalui Upaya Kesehatan Sekolah, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit;
c. Melaksanakan penilaian dan evaluasi pelaksanaan program bina kesehatan anak dan remaja ;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga sesuai dengan bidang tugasnya ;
(4) Seksi Kesehatan Usia Lanjut, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan pembinaan kesehatan usia lanjut dan
kesehatan olahraga ;b. Menyusun rencana pembinaan kesehatan usia lanjut melalui
jaringan upaya kesehatan mulai dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit dan Panti Wreda ;
c. Melaksanakan kerja sama dengan Instansi terkait dalam rangka pengembangan sarana kesehatan usia lanjut di Panti Wreda ;
d. Melaksanakan bimbingan, pengawasan dan penilaian pelaksanaan program bina kesehatan usia lanjut dan kesehatan olahraga ;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Kesehatan Keluarga sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian KetujuhSub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Pasal 27
Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan peran serta masyarakat, penyuluhan program kesehatan dan tata cara hidup
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 14
sehat serta mengkoordinasikan usaha-usaha peningkatan fasilitas kesehatan Institusi.
Pasal 28
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 27 Peraturan Daerah ini, Sub Dinas Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, mempunyai fungsi :a. Penyuluhan serta bimbingan kepada masyarakat mengenai
program kesehatan dan pola hidup sehat melalui kelompok masyarakat serta media masa ;
b. Pembinaan untuk peningkatan kemampuan masyarakat dalam berswadaya di bidang kesehatan dan kemampuan aparat kesehatan dalam pengelolaan program alih teknologi serta penerapan teknologi tepat guna ;
c. Kordinasi dan pembinaan terhadap Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan ;
d. Penyebarluasan informasi program kesehatan dan tata cara hidup sehat kepada masyarakat;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 29
(1) Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :a. Seksi Usaha Kesehatan Institusi ;b. Seksi Bina Peran Serta Masyarakat;c. Seksi Bina Sarana dan Kesehatan ;d. Seksi Bina Penyebarluasan Informasi ;
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
Pasal 30
(1) Seksi Kesehatan Institusi, mempunyai tugas :a. Menyusun dan merencanakan penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan tenaga kesehatan serta pengembangan Institusi ;
b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan pendidikan / pelatihan tenaga kesehatan ;
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan ;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya ;
(2) Seksi Bina Peran Serta Masyarakat, mempunyai tugas :a. Menghimpun, menganalisa dan mengevaluasi data peran
serta masyarakat di bidang peningkatan kesehatan masyarakat;
b. Menyiapkan bahan pembinaan pengembangan potensi dan
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 15
peran serta masyarakat di bidang kesehatan ;
c. Melaksanakan upaya peningkatan kemampuan motivasi aparat/tenaga kesehatan ;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dan Pendidikan Latihan Tenaga Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya ;
(3) Seksi Bina Sarana dan Kesehatan, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan pengembangan motivasi dan teknik
penyuluhan kesehatan ;b. Melaksanakan upaya peningkatan kemampuan serta
ketrampilan aparat kesehatan dalam memanfaatkan sarana dan methode penyuluhan ;
c. Menyusun rencana dan analisa kebutuhan pengadaan media penyuluhan kesehatan ;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya ;
(4) Seksi Penyebarluasan Informasi, mempunyai tugas :a. Menyiapkan bahan dan menyusun program dalam rangka
penyuluhan kesehatan ;b. Melaksanakan pembinaan dan petunjuk tentang cara-cara
penyuluhan kesehatan ;c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan ;d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Sub Dinas Bina Penyuluhan Kesehatan Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian KedelapanUnit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Pasal 31
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan, adalah unsur pelaksana Dinas Kesehatan Daerah di lapangan yang terdiri dari :a. Rumah Sakit Umum ;b. Rumah Sakit Khusus ; c. Balai ;d. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Pasal 32
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan akan diatur lebih lanjut sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Bagian KesembilanKelompok Jabatan Fungsional
Pasal 33
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 16
Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 34
(1) elompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya ;
(2) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;
(3) Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
BAB IVTATA KERJA
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Kesehatan Daerah, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip kordinasi, integrasi, simplifikasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antara satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain sesuai dengan bidang dan tugas pokoknya masing-masing.
Pasal 36
(1) Setiap Pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan Daerah, bertanggung jawab memimpin dan mengkordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas ;
(2) Setiap Pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mentaati petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat waktu ;
(3) Laporan penyelenggaraan tugas Dinas Kesehatan Daerah disampaikan kepada Gubernur Kepala Daerah secara berkala dan tepat waktu serta dikordinasikan oleh Bagian Tata Usaha;
(4) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan organisasi wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan bahan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
Pasal 37
Dinas Kesehatan Daerah, mempunyai hubungan kordinasi dan pembinaan fungsional pada Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II.
BAB VPENGANGKATAN DALAM JABATAN
Pasal 38
(1) Kepala Dinas Kesehatan Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah setelah mendapat perserujuan Menteri
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 17
dalam Negeri ;
(2) Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas, Kepala Bagian dan Kepala Seksi pada Dinas Kesehatan Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas Kesehatan Daerah ;
(3) Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Unit Pelaksaana Teknis dan jabatan-jabatan lain di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah dilaksanakan sesuai ketentuan peraturaan perundangan yang berlaku.
BAB VIKETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 39
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraruran Daerah ini, akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya.
Pasal 40
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 8 Tahun 1979 tentang Dinas Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur berikut Peraturan Daerah perubahannya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 41
Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini, merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB VIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Peraturan Daerah ini mulaai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Ditetapkan di : SurabayaPada tanggal : 29 Desember 1994
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROPINSI DAERAH TINGKAT I
JAWA TIMURKetua,
ttd,
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT IJAWA TIMUR
ttd,
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 18
TRIMARJONO, SH M. BASOFI SOEDIRMAN
Disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 15 Agustus 1995 Nomor 77 Tahun 1995.
MENTERI DALAM NEGERI
ttd.
M. Y 0 G I E SM.
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 7 Nopember 1995 Nomor 8 Tahun 1995 Seri D.
A.n. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
Sekretaris Wilayah/Daerah
ttd.
Drs. MOH. SAFII AS'ARlPembina Utama Madya
NIP 010 052 819
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 19
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMURTANGGAL : 29 DESEMBER 1994NOMOR : 20 TAHUN 1994
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN DAERAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA TIMUR
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA TIMURKetua,
ttd.TRMARJONO, SH
GUBERNUR KEPALA DAERAHTINGKAT I JAWA TIMUR
ttd.
M. BASOFI SOEDIRMAN
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1
KEPALA DINAS KESEHATAN
SUB BAGIAN
PERENC.
DAN
INFORMASI
KESEHATAN
BAGIAN TATA USAHA
SUB
BAGIAN
KEPEGA-
WAIAN
SUB
BAGIAN
KEUA-
NGAN
SUB
BAGIAN
UMUM
SUB DINAS
BINA
PELAYANAN
KESEHATAN
SUB DINAS
PEMBERANTA-
SAN DAN PENC.
PENYAKIT
SUB DINAS
BINA
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SUB DINAS
BINA
KESEHATAN
KELUARGA
SUB DINAS
BINA
PENYULUHAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
SEKSI
KESEHATAN
INSTITUSI
SEKSI
KESEHATAN
IBU, ANAK
DAN KB
SEKSI
PENYEHATAN
TEMPAT-
TEMPAT
UMUM
SEKSI
PENGAMATAN
PENYAKIT
SEKSI RUMAH
SAKIT
SEKSI BINA
PERAN SERTA
MASYARAKATSEKSI GIZI
SEKSI
PENGAWASAN
KWALITAS AIR
&
LINGKUNGAN
SEKSI PENC.
PENYAKITSEKSI
PUSKESMAS
SEKSI BINA
SARANA
KESEHATAN
SEKSI
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
SEKSI
KESEHATAN
ANAK
SEKSI PEMB.
PENYAKIT
BERSUMB.
BINATANG
SEKSI
KESEHATAN
KHUSUS
SEKSI BINA
PENYEBAR
LUASAN
INFORMASI
SEKSI
KESEHATAN
USIA LANJUT
SEKSI
PENYEHATAN
MAKANAN
DAN MINUMAN
SEKSI PEMB.
PENYAKIT
MENULAR
LANGSUNG
SEKSI
KEFARMASIAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
UPTD
KESEHATAN
PENJELASANATAS
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMURNOMOR 20 TAHUN 1994
TENTANGORGANASASI DAN TATAKERJA DINAS KESEHATAN DAERAH
PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
I. PENJELASAN UMUM
Untuk mengimbangi perkembangan urusan kesehatan di Daerah, serta dalam rangka meningkatkan kelancaran pembinaan pelayanan kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna, maka sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah, telah diterbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1994 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan.
Oleh karena itu maka Organisasi Dinas Kesehatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur perlu segera disesuaikan dengan menuangkannya dalam Peraturan Daerah, sebagai pengganti Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 8 Tahun 1979 yang telah dua kali diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 1981 dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1986.
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1994, sedangkan Uraian Tugas dan Fungsi lebih dipertegas dan dirinci.
Dengan pertimbangan beban kerja serta kondisi Daerah, yaitu luas wilayah dan jumlah penduduk, yang membutuhkan pelayanan kesehatan serta upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, maka susunan Organisasi Dinas Kesehatan Daerah menerapkan pola maksimal.
Dinas Kesehatan Daerah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang mempunyai fungsi pembinaan kesehatan di Daerah antara lain meliputi pencegahan penyakit, pengobatan, pemulihan kesehatan serta pembinaan upaya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, secara teknis fungsional memperhatikan kebijaksanaan Menteri Kesehatan.
Dengan demikian Dinas Kesehatan Daerah dalam menyelenggarakan urusan kesehatan di Daerah, dengan sistem kesehatan terpadu, yaitu terpadunya program Nasional, program Daerah Tingkat I dan pelaksanaan pelayanan oleh Daerah Tingkat II.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1 sampai dengan 3
: Cukup Jelas.
Pasal 4 huruf cButir 1 : Upaya pelayanan kesehatan dasar adalah upaya pelayanan kesehatan
yang dilakukan melalui Balai Pengobatan, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Butir 2 : Upaya pelayanan kesehatan rujukan adalah upaya pelayanan kesehatan spesialis yang dilakukan oleh dokter spesialisasi Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 2
Pasal 5 sampai dengan 30
: Cukup Jelas.
Pasal 31 : Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang berupa Rumah Sakit Khusus terdiri dari Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Paru dan Rumah Sakit Kusta. Balai sebagaimana dimaksud huruf c, terdiri dari : Balai Pemberantasan Penyakit Paru; Balai Latihan Kesehatan Masyarakat; Balai Informasi dan Dokumentasi Kesehatan; Balai Meteria Medica.Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud huruf d, terdiri dari: Sekolah Pembantu Ahli Gizi; Sekolah Perawat Kesehatan.
Pasal 32 : Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan atas usul Gubernur Kepala Daerah sesuai beban kerja dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.
Pasal 33 : Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan fungsi yang meliputi Pustakawan, Arsiparis, Ahli Gizi, Tenaga Medis, Paramedis dan lain-lain yang mempunyai tugas di bidang pelayanan kesehatan.
Pasal 34 sampai dengan 42
: Cukup Jelas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 3