Download - fraktur talus
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, trauma pada bagian kaki sering kali kita temui. Salah satu
trauma pada bagian kaki yang cukup penting kita ketahui adalah fraktur talus. Fraktur talus
memang jarang terjadi, namun fraktur ini dapat ditemui sebagai akibat dari cedera seperti
benturan yang keras akibat kecelakaan mobil atau jatuh dari ketinggian.
Sebelum membahas tentang fraktur talus, terlebih dahulu kita mengingat kembali apa itu
fraktur, fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.1 Trauma yang menyebabkan tulang patah
dapat berupa trauma langsung maupun tidak langsung. Akibat trauma pada tulang bergantung
pada jenis trauma, kekuatan dan arahnya. Trauma tajam yang langsung atau trauma tumpul yang
kuat dapat menyebabkan tulang patah dengan luka terbuka sampai ke tulangnya yang disebut
fraktur terbuka. Jika kulit diatasnya masih utuh maka disebut dengan fraktur tertutup. Patah
tulang yang didekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi
sendi yang disebut fraktur dislokasi. 2
Talus adalah tulang yang sangat kritikal pada persendian ankle. Tulang talus seperti
tulang skapoid pada tangan, tidak dilekati oleh otot dan sebagian permukaannya dilapisi tulang
rawan sendi sehingga mendapat perdarahan yang tidak cukup banyak. Talus yang
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 1
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
menghubungkan tungkai dengan kaki menerima pasokan darah dari arteri- arteri seperti arteri
tibialis dan peroneus tibialis.1,2 Terdapat pembuluh intraoseosa terutama berjalan dari anterior ke
posterior. Pada fraktur talus, apabila mengenai leher talus, pembuluh ini dapat terpisah, dan jika
fraktur bergeser maka pleksus ekstraoseosa juga dapat rusak dan tubuh talus berisiko
menghadapi nekrosis iskemik atau nekrosis avaskuler.2 Oleh karena itu, fraktur talus ini harus di
treatment secara tepat karena tingginya tingkat osteonekrosis di daerah ini dan nekrosis
avaskuler yang terjadi pada hampir 50% dari seluruh kejadian patah tulang dengan dislokasi
leher talus mengakibatkan kegagalan bertaut. 1
I.2 Tujuan
Referat ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang fraktur talus serta menyelesaikan tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang.
I.3 Manfaat
Semoga referat ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi pembaca dan bermanfaat
bagi rekan-rekan co-ass dalam menambah ilmu pengetahuan tentang fraktur talus dan dengan
bertambahnya pengetahuan mengenai fraktur talus, diharapkan kita dapat menanganinya secara
lebih efektif .
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 2
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
BAB II
ANATOMI TALUS
Tulang talus yaitu tulang berbentuk tidak teratur. Tulang ini berartikulasi dengan
maleolus medial tibia dan dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian
pergelangan kaki. Bagian depan berhubungan dengan os naviculare dan bagian bawah
berhubungan dengan os calcaneus. Oleh karena itu, bagian ini menopang sebagian berat tungkai
yang tersebar setengah ke bawah ke arah tumit dan setengah lagi ke depan ke tulang-tulang
pembentuk lengkung kaki. 3
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 3
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Gambar 1. Tulang pada kaki (dari daftar pustaka no.4 )
Gambar 2. Tulang talus (dari daftar pustaka no.5 )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 4
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Gambar 3. Articulatio tarsus (dari daftar pustaka no.4 )
Tarsal juga mendapat darah dari beberapa arteri. Suplai darah ektraoseos berasal dari tiga arteri
yaitu arteri tibialis posterior, arteri tibialis anterior dan percabangan arteri peroneal. Suplai darah
utama arterial ke badan talar berasal dari arteri canal tarsal yang merupakan percabangan arteri
tibialis posterior dan terdiri dari cabang deltoid. Arteri dari sinus tarsal juga memberikan suplai
darah pada cincin anastomotik sekitar talus. Tiap arteri memberikan percabangannya yang
menyuplai darah pada bagian spesifik dari badan talar. 6,7
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 5
talus
calcaneus
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Gambar 4. Perdarahan os talus (dari daftar pustaka no. 4)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 6
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
BAB III
FRAKTUR TALUS
III.1 Definisi dan Insiden
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur talus yaitu adanya rudapaksa yang
menyebabkan os talus mengalami diskontuinitas jaringan tulang.1
Pada epidemiologi, tidak ada usia asosiasi yang berkaitan dengan gender. Tingkat
insidensi fraktur talus mewakili 3% dari semua patah tulang kaki dan 50% berada di leher talus,
dan fraktur pada bagian badan talus maupun bagian yang lain jarang hanya sekitar 7-8% dari
semua fraktur talus. 3,5
Gambar 5. Fraktur talus (diambil dari daftar pustaka no. 3)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 7
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
III.2 Klasifikasi fraktur
Terdapat 4 tipe dari fraktur talus berdasarkan mekanisme kejadiannya, yaitu :
Fraktur pada leher talus
Kadang sering dijumpai dislokasi subtalar. Paling sering yang menyebabkan fraktur pada
leher talus yaitu tarikan kaki yang kuat ketika menerapakan rem secara tiba-tiba saat
kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh dari ketinggian. 8
Klasifikasi fraktur leher talus berdasarkan Hawkins:
Tipe 1 : undisplaced vertical fracture of the neck
Tipe 2 : frsktur yang bergeser dengan dislokasi parsial atau total badan talus dari
talocalcaneal (subtalar joint)
Tipe 3 : fraktur bergeser dengan dislokasi badan talus dari talocalcaneal (subtalar
joint) and ankle joint
Tipe 4 : fraktur bergeser dengan dislokasi kepala talus dari talocalcaneal dan
talonavicular joint
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 8
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Gambar 6. Klasifikasi menurut Hawkins (dari daftar pustaka no.9)
Fraktur procesus lateral (snowboarder’s fracture atau snowboarder’s ankle)
Disebabkan karena kecelakaan snowboarding dimana kaki mengalami dorsofleksi dan
inverted. Fraktur tersebut seringkali dibingungkan dengan ankle sprain. 8
Fraktur procesus posterior (shepherd’s fracture)
Disebabkan karena kaki tiba-tiba mengalami ektensi sehingga kaki depan terdepresi lebih
rendah dari tumit (plantar fleksi) seperti seseorang pengemudi yang mengalami
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 9
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
kecelakaan dengan kaki yang menginjak pedal atau pada gerakan yang berulang-ulang
(atlet dan penari) sehingga korpus talus mengalami dislokasi ke arah posterior.
Talar dome fractures
Paling sering disebabkan karena adanya avulsi kecil kartilagenous atau serpihan badan
talar di tempat artikulatio tibial dan paling sering berhubungan dengan cedera ankle
(ankle inversion injuries)8
III.3 Manisfestasi klinis
Manisfestasi klinis yang dapat dijumpai, seperti :
Nyeri yang akut
Ketidakmampuan menopang berat tubuh
Kaki mengalami deformitas yang jelas
Kulit dapat mengalami nekrosis dengan cepat
Bengkak dan tenderness 3
III.4 Diagnosis
Anamnesa
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 10
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Melakukan anamnesa untuk mengetahui mekanisme traumanya sehingga mempermudah
untuk menentukkan diagnosis 8
Pemeriksaan fisik
Seorang pasien dengan fraktur tarsal paling sering dilihat pada bagian kulit cepat sekali
mengalami nekrosis sehingga arteri dorsalis pedis harus di palpasi untuk memeriksa
adakan tanda vaskularisasinya dan dapat dilihat juga adanya bengkak, deformitas dan
nyeri yang hebat. 8
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan standar yang biasa dilakukan yaitu pemeriksaan sinar-x, namun jika
pemeriksaan melalui sinar-x tidak memperlihatkan dengan jelas frakturnya, dapat
dilakukan Computer Tomography. 8
Pada pemeriksaan sinar-x, foto anteroposterior, lateral dan obliq diperlukan.
Pertama talus dikenali (tidak selalu mudah) kemudian diperiksa untuk melihat apakah ini
fraktur atau dislokasi atau keduanya dan dibandingkan dengan kaki yang normal. 2
Fraktur biasanya melintasi leher talus dan fragmen dapat banyak bergeser. Jika
demikian, pasti ada subluksasi yang tak terelakkan pada sendi talocalcaneus. Kadang-
kadang fragmen posterior benar-benar berdislokasi dari mortise pergelangan kaki.
Fraktur pada caput atau badan talus atau pada prosesus jarang terjadi, akan tetapi harus
berhati-hati dimana kadang terdapat serpihan yang tampaknya tidak penting di bawah
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 11
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
maleolus lateral tetapi pada posisi obliq 20 derajat ternyata merupakan fragmen yang
penting yaitu prosesus lateral talus yang mengalami fraktur. 2
Gambar 7. Contoh fraktur talus dengan pemeriksaan sinar-x (dari daftar pustaka no.10 )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 12
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Gambar 8. Fraktur talus melalui pemeriksaan CT – scan (dari daftar pustaka no.10)
III.5 Penanganan
- Fraktur talus yang tak bergeser
Bila pergeseran hanya ringan, reduksi tidak perlu dilakukan
Below knee cast dengan posisi plantigrade selama 8 minggu 2
- Fraktur pergeseran dan fraktur-dislokasi
Bila fraktur tertutup, dilakukan reposisi tertutup dan pemakaian blow knee cast
plantar flexion 2-3 minggu lalu diganti dengan blow knee cast platigrade ± 6
minggu
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 13
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Bila fraktur terbuka lakukan debridement
Operatif
- bila reposisi tertutup tidak berhasil
- pada open fracture
- dilakukan dengan pemasangan k. wire atau lag screw dan harus seanatomis
mungkin/benar-benar tepat
Bila gips sudah dilepas, pasien dianjurkan untuk melatih tungkai dan kaki tetapi
dia harus menghindari penahanan beban tubuh hingga pada pemeriksaan sinar-x
memperlihatkan bahwa talus tidak mengalami nekrosis avaskular. 2
Gambar 9. Closed reduction technique and traction (dari daftar pustaka no.11 )
Gambar 10. Open reduction (dari daftar pustaka no.11 )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 14
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
Gambar 11. Fiksasi dengan k-wire dan skrew (dari daftar pustaka no.11 )
III.6. Komplikasi
Dini :
- Kerusakan kulit
o Sering ditemukan karena kulit robek atau karena terentang kuat sehingga
mengalami nekrosis.
o Kulit yang terenggang harus segera ditangani dengan mereduksi fraktur atau
dislokasinya.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 15
Lateral side Medial side
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
o Cedera terbuka dan nekrosis harus diterapi dengan debridement secara cermat
untuk mengurangi resiko infeksi 2
- Pelepasan talus
o Pada cedera terbuka, kadang talus terlepas dan terletak di dalam luka, setelah
debridement dan pembersihan yang memadai, talus harus di tempatkan kembali
pada mortise dan distabilkan, jika perlu kawat Kirschner yang diikatkan
menyilang 2
Lanjut :
- Malunion
o Reduksi yang tepat perlu ditekankan
o Malunion dapat mengakibatkan distorsi pada permukaan sendi, keterbatasan
gerak dan nyeri bila menahan beban 2
- Nekrosis avaskuler
o Nekrosis avaskular pada badan talus atau seluruh region talus terjadi pada lebih
50% pergeseran fraktur leher talus.
o Tanda sinar-x memperlihatkan adanya peningkatan kepadatan yang jelas pada
segmen avaskuler.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 16
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
o Meskipun terjadi nekrosis, fraktur dapat sembuh, sehingga terapi tidak boleh
dihentikan pada peristiwa ini.
o Tetapi jika talus menjadi rata atau terpotong-potong atau jika nyeri dan
ketidakmampuan fungsi tampak jelas, pergelangan kaki mungkin perlu di
artrodesis. 2
Tabel.1 Klasifikasi Hawkins dan risiko AVN (dari daftar pustaka no.10 )
Gambar 12. Avaskuler nekrosis (AVN) pada talus (dari daftar pustaka no. 12 )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 17
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
- Osteoarthritis sekunder
o Dapat terjadi beberapa tahun setelah cedera
o Terdapat beberapa penyebab seperti kerusakan artikuler akibat cedera awal,
malunion dan distorsi pada permukaan sendi dan nekrosis avaskular pada talus. 2
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 18
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau
tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur talus yaitu adanya
rudapaksa yang menyebabkan os talus mengalami diskontuinitas jaringan tulang. Fraktur
talus terdiri dari 4 tipe yaitu fraktur pada leher, badan, prosesus lateral dan posterior yang
tergantung dari mekanisme traumanya. Manisfestasi klinis fraktur talus yaitu nyeri yang
akut, deformitas, bengkak, tenderness¸ dan kulit dapat mengalami nekrosis. Untuk
mendiagnosa fraktur ini, dapat melalui anamnesa untuk mengetahui mekanisme
traumanya dan pemeriksaan fisik serta dari pemeriksaan penunjang yaitu sinar-x maupun
ct-scan. Pada pemeriksaan sinar-x, pemeriksaan dengan posisi anteroposterior, lateral dan
obliq sangat diperlukan dan bandingkan dengan foto yang normal.
Penangannya dibagi menjadi fraktur yang tidak bergeser yaitu pemasangan below
knee cast dengan posisi plantigrade selama 8 minggu dan fraktur yang bergeser atau dan
dengan dislokasi yaitu bila fraktur tertutup, dilakukan reposisi tertutup dan pemakaian
blow knee cast plantar flexion 2-3 minggu lalu diganti dengan blow knee cast platigrade
± 6 minggu, bila terbuka dilakukan debridement dan bila reduksi gagal dilakukan operasi.
Komplikasinya dapat terjadi secara dini yaitu kerusakan kulit dan pelepasan talus, dan
komplikasi lambatnya yaitu malunion, nekrosis avaskular dan osteoarthritis sekunder.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 19
Referat Fraktur Talus – Mailan Jamilah
DAFTAR PUSTAKA
1. Wim de jong, R.Sjamsuhidadajat. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta, EGC, 2005,
890
2. Apley A.G. et al: Apley’s System of Orthopaedics and Fractures, 7 th edition. Butterworth
Heinemann, 1993, 699-712
3. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00170
4. Richard. L Drake, Wayne Vogl. Grey’s Anatomy for Student. Elsevier.Inc, 2007.
5. http://www.joint-pain-expert.net/talus-fracture.html
6. Fractures in Adults Charles A. Rockwood Jr. & David P. Green, 2nd ed, 1984
7. http://www.ajronline.org/content/181/6/1559/F14.expansion.html
8. http://www.mdguidelines.com/fracture-talus
9. http://www.ielo.br/scielo.php?pid=S1413-
78522012000300007&script=sci_arttext&tlng=en
10. http://emedicine.medscape.com/article/396568-overview#showall
11. https://www2.aofoundation.org/wps/portal/surgery
12. http://www.mdmercy.com/footandankle/conditions/trauma/fractures_talus.html
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit BedahFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah SemarangPeriode 8 Oktober – 15 Desember 2012 20