Download - Fisiologi kulit
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap organ indera menerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai dengan organ indera yang menerima stimulus menghasilkan dan mengirim impuls saraf. Interpretasi dari semua organ indera yang dapat diklasifikasikan yaitu organ umum, seperti reseptor peraba yang tersebar diseluruh tubuh dan organ indera khusus, seperti puting pengecap yang terbatas pada lidah. Reseptor sensoris merupakan bagian dari neuron atau sel yang membantu potensial aksi dalam neuron. Reseptor ini diserta dengan sel dan bukan saraf yang mengelilinginya yang membentuk ogan indera.
Bentuk tenaga yang diubah oleh reseptor mencakup tenaga mekanik, suhu, elektronik, dan kimiawi. Reseptor ini beradaptasi dan beraspons terhadap suatu bentuk khusus. Sensasi sensorik berespons terhadap salah satu bentuk khusus tenaga dan banyak variasi dalam lingkungan yang diterima sehingga terjadi banyak jenis reseptor yang berbeda. Secara tradisional, indera khusus tediri dari penglihatan, pendengaran, penghiduan, pengecapan, dan perabaan.indera visera berhubung dengan persepsi lingkungan, misalnya rasa nyeri yang merupakan sensasi visera.
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah persoalan yang perlu dipecahkan yang di anggap penghalang oleh karna itu yang kita bahas adalah :
1. Apa yang kita ketahuin tentang sistem penginderaan ?2. Bagaiman cara kerja sistem penginderaan ?3. Apa saja yang terdapat fisiologi penginderaan ?
C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Apa sebenarnya dimaksud dan jelaskan tentang sistem penginderaan ?2. Agar kita mengetahui tentang fisiologi sistem penginderaan ?
1 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
A. FISIOLOGI KULIT
Kulit sebagai organ
pengatur panas. Suhu tubuh
seseorang adalah tetap,
meskipun terjadi perubahan
suhu lingkungan. Hal itu
dipertahankan karena
penyesuaian antara panas
yang hilang dan panas yang
dihasilkan, yang diatur oleh
pusat pengatur panas. Pusat
ini segera menyadari bila ada
perubahan pada panas tubuh,
karena suhu darah yang
mengalir melalui medula
oblongata. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36o
sampai 37,5oC. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
Persyarafan vaso motorik mengendalikan arteriole kutan dengan dua cara, yaitu
vaso dilatasi dan vaso kontriksi. Pada vaso dilatasi arteriole mengembang, kulit menadi
lebih panas, dan kelebihan panas cepat terpancar dan hilang, dan juga hilang karena
kelenjar keringatbertambah aktif, dan karena itu terjadi penguapan cairan dari
permukaan tubuh. Pada vaso kontriksi pembuluh darah dalam kulit mengerut, kulit
menjadi pucat dan dingin, keringat hampir dihentikan, dan hilangnya panas dibatasi.
Dengan pengendalian ini pelepasan panas ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan
tubuh.
Kulit adalah organ utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh.
Banyak panas juga hilang melalui paru – paru, dan sebagian kecil melalui feses dan
urine.
2 | P a g e
Panas dilepas oleh kulit dengan berbagai cara :
Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang
mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
Dengan pemancaran, panas yang dilepas ke udara sekitarnya.
Dengan konduksi, panas dialihkan ke benda yang disentuh, seperti pakaian.
Dengan konveksi (pengaliran) karena mengalirnya udara yang telah panas, maka udara
yang menyentuh permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebih dingin.
Inilah faktor – faktor yang harus diperhatikan bila mau mendinginkan tubuh yang
terlampau panas, baik dengan membiarkan udara mengalir menyentuh kulit dengan cara
mengipas, mengusap badan, merendam dalam air dingin.
Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian
saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira – kira
1/3 dari yang ada dalam plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi atau
pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air secara sederhana melalui
kulit. Dengan perspirasi, hilang kira – kira 500 ccm air setiap hari. Banyaknya keringat
berkisar dari 0 sampai 2.000 ccm setiap hari, tergantung pada kebutuhan tubuh akan
pengaturan suhu.
Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai
jumlah air dapat dilepaskan, kira – kira setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang
pada iklim dingin, dan lebih pada iklim panas. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari
pada suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering; tetapi kelembapan
dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena menghalangi hilangnya suhu tubuh
melalui penguapan.
Kulit sebagai indra peraba. Rasa sentuhan yang disebabkan rangsangan pada
ujung syaraf di dalam kulit berbeda – beda menurut ujung syaraf yang dirangsang.
Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Di dalam kulit
terdapat tempat – tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitif (peka)
terhadap dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.
3 | P a g e
Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam, dan perasaan yang
memungkinkan seseorang menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada
struktur lebih dalam, misalnya pada otot dan sendi.
Tempat penyimpanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat
penyimpanan air; jaringan adiposa dibawah kulit merupakan tempat penyimpanan
lemak yang utama pada tubuh.
Beberapa kemampuan melindungi dari kulit. Kulit relatif tak tertembus air, dalam
arti menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya
air kedalam jaringan, misalnya bila tubuh terendam air. Epidermis menghalangi cedera
pada struktur dibawahnya dan karena menutupi ujung akhir syaraf sensorik di dalam
dermis, maka kulit mengurangi rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena
terbakar sampai derajat ketiga, proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan
eksudasi cairan dari dermis yang sekarang terbuka itu menyebabkan hilangnya cairan
dan elektrolit, dengan akibatnya pasien berada dalam bahaya dehidrasi, yang dapat
menimbulkan keadaan yang lebih parah.
B. FUNGSI HIDUNG
Bulu hidung di dalam
kaviti hidung menapis debu dan
mikroorganisma dari udara yang
masuk dan lapisan mukus yang
memerangkapnya. Bekalan
darah yang banyak ke membran
mukus membantu mengawal
udara yang masuk menjadi
hampir sama dengan suhu badan
di samping melembabkannya.
Selain itu hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau
terletak di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu menghasilkan
dengungan (fonasi).
4 | P a g e
C. FISOLOGI PENDENGARAN
Telinga menerima gelombang
suara dengan membedakan
frekuensinyadan menerima informasi
suara ke dalam system saraf pusat.
Membrane timpani dan system
osikuler mengantarkan suatu
sepanjang telinga tengah ke koklea.
Memberan timpani dan berbentuk
kerucut merupakan tangkai dari maleus dan terikat kuat pada inkus oleh ligamentum –
ligamentum sehingga pada saat maleus bergerak inkus oleh ligamentum – ligamentum
sehingga pada saat maleus bergerak inkus ikut bergerak.
Ujung berlawanan dari inkus berartikulasai dengan batang stapes yang terletak
bertolak belakang. Membran labirinpada muara fenestra ovalis dimana gelombang
suara di hantarkan kr telinga dalam (Koklea). Artikullasi inkus dan stapes
menyebabkan stapes terdorong ke depan pada cairan koklea. Setiap maleus bergerak
keluar akan mencetuskan gerakan ke dalam dan keluar dari permukaan fenestra ovalis.
Tangkai maleus secara konstan tertarik ke depan oleh maleus tensor timpani dan
menyebabkan timpani tetap tegar. Keadaan ini menyebabkan getaran suara pada setiap
membrane timpani di kirim ke maleus.
Tranmisi suara melalui tulang
Oleh karena telinga dalam yaitu koklea tertanam pada kavitas (cekung tulang)
dalam temporalis yang disebut labirin tulang, getaran seluruh tulang tengkirak dapat
menyebabkan getaran cairan pada koklea itu sendiri. Oleh karena itu, pada kondisi yang
memungkinkan garpu tala atau penggetar elektronik diletakan pada setiap prituberonsia
tulang tengkorak dan prosesus mastoideus sehingga telinga dapay mendengarkan
getaran suara.
Namun, energy yang tersedia pada suara yang sangat keras tidak cukup untuk
menyebabkan pendengaran memalui tulang kecuali bila alat transmisi suara elektronik
khusus digunakan secara langsung pada tulang.
5 | P a g e
Fungsi organ korti
Organ korti adalah organ reseptor yang membangkitkan implus saraf sebagai
respons terhadap getaran membran basilaris. Terhadap 2 tipe sel rambut ( Eksterna dan
Interna ) yang merupakan reseptor sensorik. Sekitar 90% ujung-ujungnyaini berkahir di
sel-sel rambut bagiaan dalam memperkuat peran khusus sel untuk mendeteksi suara.
Serat saraf dari ujung – ujung ini mengarah ke ganglion spiralis korti dalam
medium koklea. Ganglion spiralis mengirim akson ke dalam nervus koklearis kemudian
ke dalam system saraf psat pada tingkat medulla spinalis bagiaan atas.
Gelombang Suara
Telinga mentransduksi (mengubah dasar genetic energy ) energy gelombang
suara bentuk ke implus saraf yang di hantarkan ke system pusat pendengaran di mana
suara di terjemahkan. Suara di hasilkan oleh benda yang bergetar dalam medium fisik
(udara, air, dan benda padat) dan tidak dapat melalui ruang hampa suara mempunai
amplitude (daya akomodasi) dan frekuensi. Cara untuk mengukur energy suara adalah
dengan mengukur puncak amplitudonya.
Kerasnya suara dinyatakan dalam suatu logaritma (decibel=dB). Suara berbisisk
dapat didengarkan pada jarak 1 meter dan besarnya kira-kira 20 dB. Misalnya suara
keras pabrik bisa mencapai 130 dB. Frekuensi suara adalah besar siklus oksilasi per
detik (hertz=Hz) 1 Hz = 1 cycle / sec. gelombang suara frekuensinya 1-100.000 Hz.
Suara dewasa laki – laki 120 – 1000 Hz, sedangkan perempuaan dewasa 250 – 1000
Hz. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan kotak suara di laring dengan tebal tipisnya
pita suara. Kualitas suara dinyatakan dengan timber (kualitas bunyi), ini membedakan
suara bunyi – bunyinya seperti suara suling berbeda dengan suara biola
Kemampuan DengarTelinga manusia mendengar Frekuensi 20 – 20.000 Hz.
Ambang dengan suara (kepekaan) tertinggi adalah 1 – 4 Khz. Anjing dapat mendengar
suara 50 Khz. Sedangkan kekelawar dapat mendengar suara ultra di atas 20 Khz.
6 | P a g e
Kekerasan suara di tentukan oleh system pendengaran sekurang-kurangnya malalui tiga
cara:
1. Ketika suara menjadi keras, amplitude getaran membaran basilaris dan sel rambut
juga meningkat sehingga sel – sel rambut mengeksitasi ujung saraf dengan lebih
cepat.
2. Ketika getaran amplitude getaran meningkat, peningkatan ini menyebabkan
semakin banyak sel rambut di atas lingkaran pinggir bagiaan membrane basilais
menjadi terangsang bukan melalui beberapa serat saraf.
3. Sel rambut sebelah luar tidak terangsang secara bermakana sampai getaran basilaris
mencapai intensitas yang tinggi kemudiaan stimulus sel – sel ini menggambarkan
pada system saraf bahwa itu sangat keras.
Penghantar suara
Telinga mengubah gelombang suara dari dunia luar menjadi potensial aksi dalam
nervus Kokhlearis. Gelombang diubah oleh gendang telinga dan tulang – tulang
pendengaran menjadi gerakan papan kaki stapes. Gerakan ini menimbulkan gelombang
pada cairan telinga dalam gelombang pada organ korti sehingga menimbulkan potensial
aksi pada serabut-serabut saraf.
Sebagai respons yang ditimbulkan, gelombang suara pada membrane timpani
bergerak ke dalam sebagai suatu resonator yang menghasilkan getaran dari sumber
suara. Gerakan diteruskan mamnubrium maleus, berayun pada poros melalui batas
antara saluran panjang dan pendek, lalu meneruskan getaran dari manubrium ke inkus
lalu di hantarkan ke stapes
Mengubah resonansi (intensifikasi suara) yang menghasilkan getara dari
memberan timpani menjadi gerakan stapes untuk mengarahkan skala vestibule kokhlea
yang terisi dengan perilimf. System ini dinamakan tekanan suara yang sampai pada
jendela lonjong. Hasil kerja dari maleus dan inkus memperbesar gaya 1,3 kali dari luas
membaran timpani, jauhn lebih besar dari luas papan kali stape, pemborosan energi
suara karena resistensi 60% dari energy suara yang telah sampai pada membrane
timpani berhasil di hantarkan di hantarkan ke cairan dalam kokhlea.
7 | P a g e
1. Refleksi Gendeng : apabila otot telinga tengah (M. Tensor timpani dan M.
Stapedius) berkontraksi menarik manibrium maleulous ke dalam dan papan kaki
stapes keluar. Suara yang keras meni,bulkan refleks kontraksi otot yang dimana
refleks gendeng. Refleks gendeng ini berfungsi untuk melindungi dan mencegah
gelombang suara keras yang dapat menyebabkan perangsangan yang berlebihan
pada reseptor pendengaran. Akan tetapi, waktu reaksi untuk reflkes adalah 40 – 160
ms sehingga refleks tidak melindungi dari rangsangan yang sangat singkat seperti
suara tembakan .
2. Penghantar Tulang dan udara
a. Penghantar gelombang suara ke cairan telinga dalam melalui membran
timpani dan tulang-tulang pendengar yang dinamakan penghantaran tulang
telinga.
b. Gelombang suara menimbulkan getaran pada membran timpani sekunder
yang menutup jendela bundar (penghantaran udara).
c. Jenis penghantaran yang ketiga adalah penghantaran tulang transmisi getaran
dari tulang-tulang tengkorak ke cairan telinga dalam.Banyak terjadi konduksi
tulang bila garpu penala diletakan langsung pada tengkorak. Jalan ini
memegang peranan dalam penghantaran yang sangat keras.
3. Gelombang jalan: papan kaki stapes menimbulkan serangkaian gelombang berjalan
pada perilimf dalam skala vestibuli. Apabila gelombang bergerak ke arah kokhlea,
tinggi gelombang meningkat sampai ketinggian maksimum dan kemudian menurun
dengan cepat. Jarak dari stapes sampai ketinggian maksimum berubah–ubah
tergantung pada frekuensi getaran. Gelombang suara dengan nada tinggi akan
menimbulkan gelombang yang mencapai tinggi maksimum dekat pada basis koklea,
sedangkan suara nada rendah menimbulkan gelombang yang memuncak dekat
dengan apeks dinding.Tulang dari skala vestibule menjadi kaku, tetapi membran ini
fleksibel.Membran basilaris tidak dalam keadaan tegang dan dapat dilakukan
kedalam skala timpani oleh puncak gelombang dalam skala vestibule.
Fungsi korteks serebri pada pendengaran
Korteks auditorius primer secara langsung dirangsang oleh penonjolan korpus
genikulatum medial, sedangkan daerah asosiasi pendengar dirangsang secara sekunder
oleh impuls yang berasal dari korteks auditorius primer dan penonjolan dari daerah
asosiasi thalamus yang berdekatan dengan korpus genikulatum medial.
8 | P a g e
1. Korteks Auditorik dari thalamus serabut diproyeksikan ke korteks auditorik primer
pada lobus temporal yang sebagaian besar tersembunyi di dasar girus silvii. Korteks
auditorik primer mempunyai peta lokasi (peta tonotopik) sesuai dengan asal neuron
di kokhlea (sesuai dengan tinggi rendah frekuensi suara).
2. Area korteks Auditorik : pada otak mampu menganalisa berbagai intensitas suara
dan memberikan arti akan stimuli pendengaran dengan mengintegrasikan implus
yang diterima melalui asosiasi korteks lain (Visual dan Somatik).
3. Korteks asosiasi audiktorik dari korteks audiktorik primer, proyeksi serabut
ditujukan ke area asosiasi auditorik untuk di lakukan analisa dan integrasi dengan
data dari pusat korteks lain. Setiap bunyi, kata dan suara dihubungkan dengan pusat
bahasa.
Lokaalisasi Bunyi. Penentuaan arah bunyi berasal dari dekteksi perbedaan dalam waktu
antara tibanya rangsangan di dalam dua telinga. Akibatnya dalam fase gelombang bunyi pada
dua sisi tergantung pada fakta bahwa bunyi lebih keras dari sisi terdekat dengan sumber
suara.. perbedaan waktu merupakan faktor penting [ada frekuensi 3000 Hz perbedaan
kekerasan terpenting pada frekuensi di atas 3000 Hz.
Banyak neuron dalam korteks aditorius menerima masukan dari kedua telinga dan berespon
maksimum atau minimum bia suatu saat rangsangan pada satu telinga dilambangkan oleh
massa yang tetap relatif terhadap waktu tibanya pada telinga yang lain. Bunyi yang datang
dari depan mungkin berbeda kualitas yang datang dari belakang karena bila telingan luar di
putar sedikit kie depan lokasi bunyi akan diganggu oleh llesi korteks audotorius manusia.
Ketuliaan. Gangguan hantaran bunyi di dalam telinga luat dan telinga tengah ( Tuli hantar)
atau kerusakan sel rambut jaras saraf (tuli saraf). Penyebab tuli hantar adalah suatu hambatan
meatus akustikus eksternus oleh serum atau penda asing, perusakan ossikula auditus,
penebalan memb aran timpani saetelah infeksi telinga tengan berulang, dan kekuatan
abnormal perlengketan stapes ke foramen ovale.
1. Tuli Saraf : di sebabkan oleh degenerasi toksi sel rambut yang di hasilkan oleh
streptomisin dan gentamisin dan gentamisin yang terkonsentrasi dalam endolimf.
2. Kerusakan sel rambut luar : Oleh antibiotik atau pemaparan yang lama terhadap
kebisingan disertai dengan ketulian, sebab lain mencakup tumor nervus
vestibulokokhlearis dan angulus serebellopontin, serta kerusakan vaskular di dalam
medula oblongata.
9 | P a g e
3. Tuli hantaran saraf : Dapat dibedakan oleh sejumlah tes sederhana dengan tes garpu
tala. Tes weber dan schwabach memperlihatkan efek penutupan penting dalam bising
lingkungan terhadap ambang pendengaran.
D. FISIOLOGI PENGECAPAN
Pada hakikatnya lidah
mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan dengan
indra khusus pengecap. Lidah
terdiri dari dua kelompok
otot. Otot intrinsic lidah
melakukan semua gerakan
halus, sementaraotot
ekstrinsik mengaitkan lidah
pada bagiaan – bagian
sekitarnya serta melaksanakan gerakan – gerakan kasar yang sangat penting pada saat
mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk - aduk makanan, menekannya pada langit-
langit dan gigi, dan akhirnya mendorong masunk faring.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembulu darah dan urat saraf masuk
dak keluar pada akarnya. Ujung serta pinggir lidah bersentuhan dengan gigi – gigi
bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagiaan atas lidah.
Bila lidah di gulung ke belakang, tampaklah permukaan bawahnya Yang di sebut
Frenulum linguae, sebuah struktur ligmen halus yang mengaitkan bagiaan posterior
lidah pada dasar mulut. Bagiaan anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan.
Ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut, ujung lidah berbentuk
bulat. Selaput lendir (membrane mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu sehat
berwarna merah jambu. Permukaan atas seperti beledu dan ditutupi papilla – papilla,
yang terdiri atas tiga jenis
10 | P a g e
1. Papila sirkumvalata. : ada 8 hingga 12 buah ini yang terletak pada bagiaan dasar
lidah. Sirkumvalata adalah jenis papilla yang terbesar, masing-masing
dikelilingisemacam lekukan seperti parait. Papilla ini tersusun berjajar membentuk
huruf V pada bagiaan belakang lidah.
2. Papilla Fungiformis menyebarkan pada permukaan ujung dan sisi lidah dan
berbentuk jamur.
3. Papila Fiiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan
lidah. Organ ujung untuk penegecap adalah putting-puitng pengecap yang sangat
banyak terdapat dalam dinding papilla sirkumvalata dan fungiformis. Papilla
Fikiformis untuk menerima rasa sentuh dari pada rasa penecap yang sebenarnya.
Fungsi indra pengecap adalah untuk merasakan arti makanan yang enak atau
tidak enak dan sebagai alat refleks. Dengan adanya rasa asam, asin, pahit, manis dan
sebagainya, maka getah cerna akan keluar.
Ada 4 macam rasa kecapan, asam, asin, manis, pahit
1. Rasa asam disebabkan oleh asam dan insensitas dari sensai rasa hamper sebanding
logaritma dengan logaritma dari konsentrasi ION hydrogen yaitu makin asam rasa
semakin kuat sensasi yang dibentuk.
2. Rasa Asin Kualitas rasa berbeda – beda antara garam yang satu dengan garam yang
lain. Garam membentuk sensasi rasa yang lain selain rasa asin kation, yaitu rasa sin
anion walaupun berperan lebeih sedikit.
3. Rasa Manis tidak dibentuk oleh suatu golongan kelas subtasia kimia saja, ada
beberapa tipe subtansia kimia yang menyebabkan rasa manis Misalnya Gula, Glikol,
Aldehit Keton, Amida, dan asam amino. Kebanyakan subtansia yang sangat kecil
pada radikal sderhana dapat merubah subtansi kimia organik. Perubahan yang sangat
kecil pada radikal sederhana dapat merubah subtansi dari manis menjadi pahit.
4. Rasa Pahit subtansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya merupakan
subtansia organik.
Pengecapan merupakan keadaan umum yang sangat berperan pada persepsi
pengecapan makanan yang didekteksi oleh indra pengecap dalam rongga mulut dan
keberadaan elemen – elemen dalam makanan yang merangsang ujung- ujung saraf
nyeri, makna penting dari pengecapan terletak pada fakta yang memungkinkan manusia
11 | P a g e
memilih makann yang sesuai dengan keinginannya dan mungkin juga sesuai dengan
kebutuhan jaringan.
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi lidah adalah sebagai berikut :
1. Alat bantu proses pencernaan(mengunyah dan menelan).2. Membantu dalam proses berbicara. 3. Membantu di dalam proses pengecapan.
Fungsi kulit adalah sebagai berikut :
1. Sebagai proteksi ( pelindung )2. Sebagai pengantur suhu badan3. Sebagai penghitung panas dari tubuh4. Sebagai sensibilitas5. Sebagai produksi vitamin
Fungsi telinga adalah sebaagai berikut :
1. Sebagai alat pendengar2. Sebagai alat pengantur keseimbangan
Fungsi hidung adalaah sebagai berikut :
1. Sebagai penghirup udara2. Sebagai penyaring udara yang masuk3. Sebagai jalannya nafas4. Sebagai penghangat suhu udara5. Sebagai pembantu proses berbicara
13 | P a g e
B. Saran
Setelah kami menyusun makalah ini. Semoga saja bermanfaat bagi teman-teman dab untuk menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Apa arti dari sistem pengindraan dan fungsinya.
Dan marilah kita belajar mempelajr ilmu fisiologi pada sisitem pengindraan. Dan rawat lah makalh ini dengan sebaik-baik mungkin.
Demikian saran yang kami sampaikan , da apabila ada kesalahan dalam penyuunan kalimat yang terdapat pda mkalah ini. Kami minta maaf yang sebesar-besarnya.
14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
SYAIFUDDIN, FISIOLOGI TUBUH MANUSIA,penerbit Salemba Medika
Cellon, Victor moore. ( 1991 ) . segi Praktis Telinga dan hidung. Penerjemah : Nubai
Iakandar H.jakarta: EGC
15 | P a g e