Download - Farmakologi Obat Anti Diare
Tri Cahyani Widiastuti, M.Sc., Apt
FARMAKOLOGI OBAT ANTI DIARE
Diare• Peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi feses dibandingkan dengan kondisi normal.• BAB (defekasi) dengan jumlah feses lebih banyak dari normalnya(100-200 ml per jam feses), berbentuk cairan atau setengah cair(setengah padat), dan/atau disertai frekuensi defekasi yang meningkat.• Diare terbagi berdasarkan onset dan durasi, yaitu diare akut dandiare kronik (diare diabetes).• Diare akut berlangsung mendadak dan singkat, dalam beberapa hari.
DIARE
Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga menimbulkan reflek mempercepat peristaltik usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan oleh :- Infeksi oleh oleh bakteri atau
kuman/virus.- Akibat dari cacing (cacing
gelang/cacing pita)- Keracunan makanan- Gangguan gizi- Pengaruh saraf sepert takut dan
sebagainya
Sebelum diberikan obat yang tepat maka pertolongan pertama pengobatan
diare akut yaitu mencegah atau mengatasi pengeluaran cairan atau elektrolit yang berlebih (dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan usia
lanjut, karena dehidrasi dapat mengakibatkan kematian.
Gejala dehidrasi : haus, mulut dan bibir kering, kulit menjadi keriput,
berkurangnya air kemih, berat badan turun dan gelisah.
1. Sanitasi buruk, 2. Nutrisi buruk, 3. Intoleransi terhadap bahan
makanan tertentu (misalnya susu),
4. Obat-obatan seperti: laksatif (pancahar),
5. AIDS yang dihubungkan dengan diare dan agen penginfeksi seperti Bakteri, Virus dan Protozoa
PENYEBAB DIARE:
Diare akut diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, tanpa lendir / darah tanpa antibiotik
- Rotavirus
- E. coli
Diare persisten atau Diare kronik diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. dengan antibiotik
- E. coli
- Shigella Sp
- Cryptosporidium
Diare akute + Darah Disentri, dengan antibiotik
- Shigella Sp
- Entamoeba hystolitica
- Vibrio cholera
JENIS DIARE
Penilaian Derajat DehidrasiNo Tanda-Tanda Derajat Dehidrasi
1 -Letargi atau tidak sadar-Mata cekung-Tidak bisa minum -Cubitan perut kembali sangat lambat
Dehidrasi Berat
2 -Gelisah,Rewel-Mata cekung-Haus, minum dgn lahap-Cubitan kulit kembalinya lambat
Dehidrasi Ringan/Sedang
3 Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sbg dehidrasi.
Tanpa Dehidrasi
TERAPI DIARE
Pencegahan diare
1. Mengindari faktor penyebab
- Terutama kontaminasi oleh infeksi protozoa, bakteri & virus
- diare viral akut sering terjadi di tempat penitipan anak.
- kontak person-to-person & makanan penularan penyakit
2. Peningkatan status kesehatan masyarakat
- sanitasi dan higienisitas diperbaiki
- pola hidup sehat
3. Monitoring status/kondisi pasien bila diare adalah efek
sekunder penyakit yang lain
4. Penggunaan obat.
- untuk pelancong ke daerah endemi.
- antibiotika dan bismuth subsalisilat
PENATALAKSANAAN TERAPI DIARE
Terapi Non Farmakologi DIARE
1. Mengatur Pola Makan
2. Terapi Cairan (Rehidrasi)
a. Terapi Parenteralb. Terapi Oral (Oralit)
Anak < 1 thn : 50–100 ml
Anak 1 – 4 thn : 100–200 ml
Anak > 5 tahun : 200–300 ml
Dewasa : 300–400 ml
REHIDRASI DIARE adalah Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada penderita diare
Diare tanpa dehidrasi
- Mengganti cairan yang hilang
- Dengan obat, bila perlu dengan antibiotik
Diare dengan dehidrasi
- Dehidrasi ringan rehidrasi oral + obat
- Dehidrasi sedang dan berat
rehidrasi intravena + obat
Ex: NaCl 0,9% dan ringer laktat.
PENATALAKSANAAN TERAPI DIARE
Cairan oralit (campuran gula dan garam) :
Rasio gula : natrium = 1 : 1
Cairan lain:
Air biasa, kuah sup, yoghurt
Yang tidak boleh diberikan :
Sari buah manis, teh yang sangat manis, kopi, soft drink
TERAPI REHIDRASI ORAL
Contoh sediaan : Pedialyte® , Renalyte®
TANDA DIARE YANG MEMBURUK
Feses cair keluar amat sering
Muntah berulang
Rasa haus yang meningkat
Tidak dapat makan dan minum
Bawa ke sarana kesehatan
Terapi Farmakologi DIARE1. Zat Penghambat Peristaltik (Antimotilitas)• Mengurangi gerakan peristaltik
usus halus sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus.
• a. Opium, Contoh sediaan : Spasminal®
• b. Loperamide, Contoh sediaan : Imodium®
Opiat dan turunannya
Mekanisme :- menunda transit isi intraluminal- meningkatkan kapasitas perut, memperlama kontak danAbsorpsi
Enkefalis senyawa opiat endogen mengatur perpindahan cairan menembus mukosa dg merangsang proses absorpsiLoperamida turunan opiad yg bekerja di perifer Menghambat Calmodulin (protein pengikat calsium) mengkontrol sekresi ion kloridaSiklus enterohepatik
Difenoksilat, difenoksin derivat petidin anti peristaltikyang menurunkan motilitas saluran pencernaan.
Antimotilitas
Obat Manfaat Resiko
Difenoksilat Diare akut, kronis
ESO: mata kabur, mulut kering
Loperamid Diare akut, kronis
ESO : badan tdk enak, konstipasi, ileus paralitikus, depresi SSP
Paregorat Diare akut, kronis
Potensi penyalahgunaan besar
Difenoksin Diare akut, kronis
ESO : = Difenoksilat
2. Adsorben• Menyerap zat-zat beracun yang
dihasilkan oleh bakteri atau yang juga berasal dari makanan, serta zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus
• a. Kaolin-Pectine, Contoh sediaan : Kaopectate®
• b. Attapulgite, Contoh Sediaan : New Diatabs®
• c. Karbo Adsorben, Contoh sediaan : Norit®
• Hanya digunakan anak > 6 th
4.Antisekresi, Enzim Pencernaan, Mikroflora Ususa. Antisekresi, bekerja dengan membentuk lapisan pelindung untuk menutupi luka-luka di dinding usus akibat peradangan. Contoh sediaan : Scantoma® (Bismut Subsalisilat).
b. Enzim Pencernaan, untuk menangani kasus diare pada intoleransi terhadap beberapa jenis makanan karena berkurangnya enzim pada tubuh. Contoh sediaan : Pankreoflat® (Pankreatin).
c. Mikroflora Usus, dapat mengembalikan fungsi usus dan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Contoh sediaan : Lacto-B®
d. Zinc merupakan mikronutrien penting untuk kesehatan dan perkembangan anak.
5. Antibiotika
- tidak begitu penting pada beberapa kasus diare infeksi ringandan dapat sembuh sendiri.- penggunaan pada diare berat terbukti menurunkan durasipenyakit & menurunkan morbiditas- mencegah proses invasi infeksi, dan penularan patogenperson-to-person- pemilihan obat berdasarkan mikroorganisme penyebabnya- dapat digunakan tanpa pemerikasaan lab. berdasarkansuspect diare berdasarkan tanda/gejala penyakit, misalnya demam dan darah di tinja
Penyebab Antibiotika Pilihan Alternative
Cholera DoxycyclineAdults: 300 mg once orTetracyclineChildren: 12.5 mg/kg 4 times a day x 3 days ; Adults: 500 mg 4 times a day x 3 days
ErythromycinChildren: 12.5 mg/kg 4 times a day x 3 days Adults: 250 mg 4 times a day x 3 days
Shigella dysentrie
CiprofloxacinChildren: 15 mg/kg, 2 times a day x 3 days ; Adults: 500 mg 2 times a day x 3 days
Ceftriaxone Children: 50-100 mg/kg once a day IM x 2 to 5 day
Amoebiasis MetronidazoleChildren: 10 mg/kg 3 times a day x 5 days (10 days for severe disease) ; Adults: 750 mg 3 times a day x 5 days (10 days for severe disease)
Giardiasis Metronidazole Children: 5 mg/kg 3 times a day x 5 days Adults: 250 mg 3 times a day x 5 days
DIARE PADA ANAK DAN BAYI
Tipe Bakteri Gejala Terapi
Clostridium botulinum
Mulut kering, dyspnea, paralisis, neurotoksin yang menyebabkan
dysphagia
Botulism antitoksin, bantuan pernafasan , perawatan di rumah sakit
Staphylococcus aureus
Enterotoksin yang menyebabkan nausea, muntah, diare berair
Pemberian elektrolit dan air, tidak diberikan antibiotik
Salmonella sp. Diare, demam, menggigil Air dan elektrolit , antibiotik
Shigella sp. Mual, muntah, diareAir dan elektrolit, pemberian antibiotik
(seperti kotrimoxazole, ampicilin)
Escherichia coli Diare berairAir dan elektrolit, kasus ringan hingga parah diperlukan pemberian antibiotik
(seperti kotrimoksazole)
Campylobacter jejuni
Mual, muntah, sakit kepala, malaise, demam, diare berair
Air dan elektrolit pada kasus diare yang parah atau persisten, pemberian antibiotik
(seperti: aminoglikosida)
Clostridium difficile
Diare berair atau disertai mukus, demam yang tinggi, kram Air dan elektrolit, metronidazole oral.
Tipe protozoa Gejala TerapiGiardia lamblia
AIDS, diare kronik
Metronidazole
Cryptosporidia
Diare kronikPemberian air dan elektrolit
Entamoeba histolytica
Diare kronikAir dan
elektrolit, metronidazole
Tipe Virus Gejala Terapi
Rotaviruses Muntah, demam, mual, diare akut
Air dan elektrolit, tidak antibiotik
Parvoviruses Flu selama 24 jam, mual, muntah, sakit kepala,
myalgia, demam, diare berair
Air dan elektrolit, tidak antibiotik,
bismuth subsalisilat, loperamide
Tatalaksana Penanganan DIARE pada Anak dan Bayi1.Rencana Terapi A (Terapi Diare
tanpa Dehidrasi di Rumah)Jika anak tidak diberi ASI maka susu formula tetap diberikan. Jika berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat berikan susu formula selang seling dengan Oralit.
2.Rencana Terapi B (Terapi Diare dgn Dehidrasi Ringan/Sedang)a. Dalam pemberian Oralit pada 4 jam pertama : untuk anak di bawah usia 6 bulan yang tidak diberi ASI, berikan 100-200 mL susu selang-seling dengan Oralit.
3. Rencana Terapi C (Untuk Diare dgn Dehidrasi Berat)
Terapi intravena RL bila diperlukan pada bayi setelah 1 jam pertama, diberikan 30 mg/kg dan dapat dilanjutkan untuk 5 jam berikutnya 70 mg/kgBB. Untuk anak-anak diberikan RL secara i.v dosis 100 mg/kg BB. Obat-obat lain yang sering dikombinasikan dengan Oralit pada diare akut adalah Tetrasiklin, Trimetoprim, Metronidazol.
USAHA REHIDRASI ORAL
Usia Dehidrasi Ringan – 3
jam pertama (50ml/kg)
Tanpa Dehidrasi, jam
selanjutnya (10-20 ml/kg)
setiap diare
0 – 1 tahun 1,5 gelas 0,5 gelas
1 – 5 tahun 3 gelas 1 gelas
> 5 tahun 6 gelas 2 gelas
Obat yang dikontraindikasikan pada bayi dan anak anak:
1. Obat golongan antispasmodic illeus paralitik.2. Antibiotik tetrasiklingangguan pada struktur Kristal dari gigi serta pewarnaan dengan titik kuning coklat yang lebih mudah berlubang/ caries3. Antibiotik kloramfenikol< 8tahun
Monitoring terapi pada pasien diare di antaranya :1. Frekuensi buang air besar, dan konsistensi feses,2. Berat badan dan suhu badan pada penderita,3. Kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit,4. Pengobatan diare (penyebab, simptomatik),5. Kemungkinan efek samping obat diare,6. Komplikasi diare,7. Keberhasilan terapi setelah 2 hari,8. Test laboratorium (keberadaan infeksimikroorganisme, darah, lemak, pH, osmolaritas).
MONITORING TERAPI
CONTOH TANAMAN BERKHASIAT ANTIDIARE
1. Kunir (Curcuma domestika) rimpang2. Temulawak (Curcuma xanthorriza
rimpang3. Jambu biji (Psydium guajava linn)
daun, kulit batang, buah4. Gambir (Uncaria gambir) daun dan
ranting5. Delima (Punica granatum) kulit buah,
kulit akar6. Kemukus ( Piper cubeba linn) buah
Terima Kasih