FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUS-
AHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2018-2020
Yuni Aryanti1, Purwanto
2
Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
E-Mail : [email protected], [email protected]
2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi audit
delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2018 sampai dengan tahun 2020. Faktor - faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah
Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP). Data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah data sekunder dengan total sampel yang digunakan sebanyak 39
perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi panel
dan menggunakan program software Eviews 9. Penelitian ini menggunakan Uji Asumsi Klasik
yaitu uji Normalitas, uji Heteroskedastisitas, uji Multikolinearitas, dan uji Autokorelasi. Yang
kedua menggunakan Uji Estimasi Model Regresi yaitu uji Chow, uji Hausman, uji Lagrange
Multiplier, dan yang terakhir menggunakan Uji Hipotesis yaitu uji Simultan F, Uji Koefisien
Determinasi (R2), dan uji Parsial T. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas
tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay, Solvabilitas memiliki pengaruh terhadap audit
delay, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) memiliki pengaruh terhadap audit delay.
Kata kunci : Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), dan Audit Delay
PENDAHULUAN
Perusahaan manufaktur adalah badan usaha
yang mengolah bahan mentah menjadi
produk jadi yang bernilai jual. Perekonomi-
an Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh
industri manufaktur. Indonesia sendiri telah
menjadi basis manufaktur terbesar di
ASEAN, dengan tingkat kontribusi 20,27%
dalam skala ekonomi nasional, dan nilai
tambah manufaktur (MVA)-nya juga terma-
suk yang terdepan dalam industri manufak-
tur Indonesia dengan nilainya sebesar 4,5%.
Perkembangan perekonomian Indonesia tid-
ak terlepas dari tumbuh dan berkembangnya
perusahaan-perusahaan Indonesia, salah
satunya adalah pertumbuhan yang
berkesinambungan atau yang dikenal dengan
listing. Perusahaan yang sudah go public
harus tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan berbagai persyaratan. Setiap perus-
ahaan yang sudah go public wajib menyam-
paikan laporan keuangan yang sesuai dengan
standar akuntansi keuangan dan laporan
keuangan tersebut sudah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang telah terdaftar
di Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM), karena kemajuan dan perfor-
ma suatu perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangannya. Audit delay yang
mengakibatkan lamanya proses publikasi
laporan keuangan, akan sangat merugikan
para investor karena dapat menyebabkan
meningkatnya asimetri informasi dan dapat
menimbulkan rumor dari pelaku pasar yang
membuat pasar menjadi tidak pasti.
Berdasarkan keputusan Bapepam Nomor
KEP-36/PMK/2003 tentang kewajiban
penyampaian laporan keuangan berkala
menyatakan bahwa laporan keuangan
tahunan dan laporan auditor independen
paling lambat diserahkan pada akhir bulan
ketiga (90) hari setelah tanggal laporan
keuangan tahunan. Sesuai dengan yang
tertulis pada PSAK tahun 2012 pada
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan paragraf 43,
keterlambatan atas penyampaian laporan
keuangan akan menyebabkan tidak
terpenuhinya informasi yang dibutuhkan
oleh para investor kemudian ketika laporan
keuangan telah dipublikasi, maka informasi
yang terkandung didalamnya kehilangan
relevansinya. Berdasarkan PP No.45 tahun
1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal BAB XII, Bapepam
telah menetapkan sanksi bagi suatu
perusahaan yang terlambat atau melewati
batas akhir dari penyampaian laporan
keuangan berupa peringatan tertulis, denda,
dan pembekuan kegiatan maupun
pembatasan kegiatan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan audit untuk perusahaan
go public di Indonesia yang dihasilkan oleh
akuntan publik memiliki tanggungjawab dan
konsekuensi yang besar, hal ini bisa memicu
profesionalisme para auditor yang sesuai
dengan Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP). Kriteria profesionalisme auditor
adalah ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan auditnya dan dilihat dari
peningkatan kualitas hasil auditnya. Menurut
(Arifa, 2013) Audit delay adalah selisih
tercatat antara tanggal laporan keuangan dan
tanggal opini audit atas laporan keuangan,
yang akan menunjukkan lamanya waktu
untuk menyelesaikan audit. Sedangkan
menurut (Kusumawardani, 2013) audit delay
merupakan keterlambatan pelaporan laporan
keuangan perusahaan dapat terjadi sejak
batas waktu laporan keuangan sampai
dengan laporan keuangan perusahaan
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
TINJAUAN PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
AUDIT
Definisi Audit dalam Profesi
Akuntan Publik Audit adalah pemeriksaan
objektif atas laporan keuangan suatu
perusahaan atau organisasi lain, tujuannya
adalah untuk menentukan apakah laporan
keuangan tersebut wajar bagi perusahaan
atau organisasi tersebut dalam semua aspek
utama, kondisi keuangan dan hasil operasi
(Mulyadi & Mannan, 2014).
AUDIT DELAY
Keterlambatan audit atau biasa
disebut Audit Delay menjelaskan bahwa
laporan keuangan perusahaan disajikan
secara interval, untuk menjelaskan
perubahan perusahaan dan memungkinkan
untuk mempengaruhi penggunaan saat
membuat perkiraan dan keputusan. Jika
informasi tersebut tidak dikomunikasikan
pada waktunya, maka akan menyebabkan
informasi tersebut kehilangan nilai dan
mempengaruhi kualitas pengambilan
keputusan (Eksandy, 2017).
Menurut (Dewi, 2013) Semakin lama
waktu yang dibutuhkan auditor untuk
menyelesaikan pekerjaannya, semakin lama
pula audit delaynya. Jika auditor
menyelesaikan proses audit, semakin lama
waktu yang dibutuhkan, semakin besar
kemungkinan keterlambatan penyampaian
laporan keuangan perusahaan.
Keterlambatan pelaporan informasi laporan
keuangan dapat menimbulkan reaksi negatif
dari pelaku pasar modal.\
PROFITABILITAS
Profitabilitas merupakan suatu ke-
mampuan yang dimiliki oleh perusahaan un-
tuk menghasilkan profit atau laba selama
kurun waktu satu (1) tahun (Kasmir, 2015).
Banyaknya presentase laba (keuntungan pe-
rusahaan) yang didapat dapat dilihat dari
tingkat profitabilitasnya yang membantu
proses analisi untuk memprediksikan
seberapa potensi keuntungan yang pada ma-
sa depan. Profitabilitas juga dapat
mengindikasi efektivitas dan efisiensi yang
dicapai oleh manajemen dalam perusahaan
dalam menjalankan proses operasional pe-
rusahaan, saleh dalam (Ramantha et al.,
2015).
Profitabilitas perusahaan menurut
(Saemargani & Mustikawati, 2019) meru-
pakan kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan atau memperoleh laba
(keuntungan) yang dapat dilihat melalui
tingkat profitabilitasnya yaitu dengan cara
membandingkan antara keuntungan dengan
penjualan, total aktiva, ataupun dari modal
sendiri.
Return on assets (ROA) rasio ini
menunjukkan seberapa besar efektivitas
suatu perusahaan dalam menggunakan aset-
nya untuk menghasilkan laba (keuntungan).
Semakin tinggi nilai Return on assets
(ROA), berarti semakin efektif penggunaan
aset yang dimiliki tersebut. Return on assets
(ROA) terdiri atas dua komponen penyusun
rasio yaitu income control dan expenses con-
trol (Armansyah & Kurnia, 2015).
ROA= (Net Income / Total Aset) X 100%
SOLVABILITAS
Solvabilitas suatu perusahaan adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Dapat
dikatakan tidak solvabel jika perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajibannya, yaitu
perusahaan yang total hutangnya lebih besar
dari pada total modalnya (Kasmir, 2015).
Tingkat solvabilitas perusahaan dapat dilihat
dari kemampuan perusahaan dalam melunasi
utang-utangnya, termasuk utang jangka
pendek dan jangka panjang serta jumlah aset
yang dikeluarkan. Solvabilitas sendiri
merupakan ukuran jumlah aset yang dibiayai
oleh suatu perusahaan dengan hutang dan
kemampuan perusahaan untuk membayar
kembali hutangnya.
Menurut (Patriawan & Dwiatma,
2011) debt to equity ratio (DER) adalah
rasio yang dapat mengukur sejauh mana
jumlah hutang yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dapat ditutupi oleh modal
sendiri. Cara mengukur tingkat solvabilitas
suatu perusahaan adalah dengan cara
membandingkan antara total utang dengan
total aktiva (Eksandy, 2017).
UKURAN KANTOR AKUNTAN PUB-
LIK (KAP)
Kantor Akuntan Publik (KAP)
merupakan suatu lembaga yang diberikan
izin oleh menteri keuangan sebagai tempat
(wadah) untuk para akuntan publik dalam
menjalankan pekerjaannya. Kantor Akuntan
Publik dapat diukur dalam dua kategori yang
pertama Kantor Akuntan Publik (KAP) the
big four dan yang kedua adalah non big four.
Penelitian yang dilakukan oleh
(Iskandar & Estralita, 2010) menyatakan
bahwa hasil audit delay pada perusahaan
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) big four akan lebih cepat periode au-
ditnya dari pada perusahaan yang diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) non big
four. Hal tersebut dikarenakan Kantor
Akuntan Publik (KAP) big four memiliki
karyawan yang lebih besar sehingga dapat
mengaudit laporan keuangan dengan efektif
efisien serta memiliki jadwal yang fleksibel
sehingga memungkinkan dalam prose
penyelesaian audit yang lebih cepat untuk
menjaga reputasi dari Kantor Akuntan Pub-
lik (KAP) big four.
HIPOTESIS
Hipotesis 1: Pengaruh Profitabilitas terhadap
Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020.
Hipotesis 2 : Pengaruh Solvabilitas terhadap
Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020.
Hipotesis 3 : Pengaruh Ukuran KAP ter-
hadap Audit Delay pada Perusahaan Man-
ufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2018
sampai dengan tahun 2020.
Hipotesis 4 : Pengaruh Profitabilitas, Solva-
bilitas, dan Ukuran KAP terhadap Audit De-
lay pada Perusahaan Manufaktur yang ter-
daftar di BEI tahun 2018 sampai dengan ta-
hun 2020.
Gambar 1. Model Penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
yang menggunakan metode deskriptif
kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan
menjelaskan fenomena yang ada dengan
angka-angka untuk mencerminkan karakter-
istik setiap variabel (Syamsudin &
Damiyanti, 2011). Unit analisis dalam
penelitian ini merupakan perusahaan man-
ufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020. Data yang digunakan
merupakan panel data atau polling data yang
merupakan gabungan dari data time series
yaitu data yang pengamatannya dilakukan
dari waktu ke waktu (satu objek dan banyak
waktu) dan data cross section yaitu data
yang pengamatannya dilakukan pada satu
waktu dengan banyak objek (Jakaria, 2008).
Dalam penelitian ini yaitu menggunakan
metode analisis regresi panel yang bertujuan
untuk mengetahui adakah pengaruh parsial
dan simultan dari variable bebas (inde-
penden) terhadap variable terikat (dependen)
yang berskala rasio Penelitian ini
menggunakan software eviews versi 9.
Populasi
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaaan manufak-
tur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2018 sampai dengan tahun
2020. Dalam penelitian ini diperoleh
sebanyak 161 Emiten.
Solvabilitas
Profitabilitas
Profitabili-
tas
Ukuran KAP
Sampel
Dalam penelitian ini teknik yang
digunakan untuk mendapatkan sampel ada-
lah teknik purposive sampling.
Menurut (Sugiyono, 2017) teknik
purposive Sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Da-
lam penelitian ini diperoleh sebanyak 39 pe-
rusahaan yang masuk kedalam kriteria, se-
hingga total sampel yang didapatkan adalah
117 sampel.
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data yang
digunakan adalah data sekunder dimana data
sekunder merupakan sumber data yang
diperoleh dengan cara yang tidak langsung
kepada pengumpul data. Data sekunder
sendiri merupakan salah satu data yang
bersifat mendukung keperluan yang
dibutuhkan data primer seperti buku,
literatur serta bacaan yang ada kaitanya
sehingga dapat menunjang penelitian ini.
(Sugiyono, 2017). Yang menjadi data
didalam penelitian ini adalah laporan
keuangan dari perusahaan manufaktur yang
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2018 sampai dengan tahun 2020.
Data laporan keuangan tersebut didapatkan
melalui website yang Bursa Efek Indonesia
(BEI) miliki yaitu www.idx.co.id.
Prosedur Penelitian
Penentuan sampel dan populasi
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020. Teknik purposive Sam-
pling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Dalam
penentuan sampel purposive sampling,
peneliti akan menentukan beberapa kriteria
tertentu untuk pemilihan sampel, berikut di-
antaranya :
Tabel 1. Purposive Sampling
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis
yang digunanakan adalah metode analisis
data regresi panel, metode ini bertujuan un-
tuk dapat mengetahui bagaimanakah
pengaruh parsial dari variabel independen
terhadap variabel dependen dan bagaimana
pengaruh simultan antar variabel independen
terhadap variabel dependennya yang
mempunyai skala pengukuran dummy dan
rasio. Software yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Eviews versi 9.
NO Keterangan Jumlah
1 Jumlah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020
161
2 Perusahaan manufaktur yang
menerbitkan laporan keuangan yang
diaudit disertai laporan auditor inde-
penden secara tidak rutin periode
2018 sampai dengan 2020
24
3 Perusahaan yang memiliki nilai
probabilitas dan solvabilitas
dibawah 0
54
4 Perusahaan yang telah melalui
proses trial error
44
5 Jumlah Perusahaan yang menjadi
sampel
39
6 Perusahaan yang tidak masuk ke
dalam kriteria sampling
122
1. Uji Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau meng-
gambarkan data yang telah terkumpul se-
bagaimana adanya tanpa bermaksud mem-
buat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi (Prof. Dr. Sugiyono, 2018).
2. Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
(Ghozali, 2013) Uji normalitas
digunakan sebagai alat pengujian apakah
dalam analisis model regresi ini, variabel
pengganggu berdistribusi normal.
Jika α > 0.05 signifikan, H0 diterima
Jika α <0.05 tidak signifikan, H0 ditolak
B. Uji Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013) Uji heteroskedastis-
itas memiliki tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi yang didapatkan terjadi
perbedaan varian dari residual satu penga-
matan ke pengamatan yang lainnya.
Jika α > 0.05 tidak terdapat heteroskedastis-
itas
Jika α < 0.05 terdapat masalah heteroskedas-
tisitas
C. Uji Multikolinearitas
(Ghozali, 2013) Uji multikolinearitas
memiliki tujuan untuk menguji apakah
ditemukan korelasi antar variabel inde-
penden dalam model regresi, karena model
regresi yang tepat yaitu model regresi yang
didalamnya tidak terdapat korelasi antar var-
iabel independen.
Jika α > 0.8 terdapat masalah multikolineari-
tas
Jika α < 0.8 tidak terdapat masalah multiko-
linearitas
D. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan
pengganggu (residual) pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali, 2013). Dalam
penelitian autokorelasi dideteksi dengan uji
Durbin-Watson dengan syarat pengambilan
keputusan sebagai berikut :
Tabel 2. Durbin Watson
3. Penentuan Metode Estimasi Model Re-
gresi
A. Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menen-
tukan model Fixed Efect atau Common Ef-
fect yang paling tepat digunakan dalam re-
gresi data panel.
Hipotesis Nol (H0) Keputusan
Tidak terdapat
autokorelasi positif
0 < d < dL, maka ditolak
Tidak terdapat
autokorelasi positif
dL ≤ d ≤ dU, maka ragu-ragu
Tidak terdapat
autokorelasi negatif
4 – dL < d < 4, maka ditolak
Tidak terdapat
autokorelasi negatif
4 – dU ≤ d ≤ 4 - dL, maka ragu-
ragu
Tidak terdapat
autokorelasi positif
dan negatif
dU < d < 4-dU, maka diterima
Jika Chi-squares > 0.05 H0 diterima (CEM)
Jika Chi-squares < 0.05 H0 ditolak (FEM)
B. Uji Hausman
Uji Hausman merupakan alat pen-
gujian statistic untuk melihat apakah model
Fixed Effect atau Random Effect yang paling
tepat untuk digunakan.
Jika Chi-square > 0.05 H0 diterima (REM)
Jika Chi-square < 0.05 H0 ditolak (FEM)
C. Uji Lagrange Multiplier
Lagrange Multiplier (LM) merupa-
kan Uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah model Random Effect atau Model
Common Effect (OLS) yang paling tepat un-
tuk digunakan. Uji Lagrange Multiplier tid-
ak digunakan Jika Uji Chow dan Uji Haus-
man menunjukkan model yang paling tepat
adalah Fixed Effect Model.
Jika Chi-squares > 0.05 H0 diterima (CEM)
Jika Chi-squares < 0.05 H0 ditolak (REM)
3. Analisis Regresi Panel
Dalam penelitian ini, analisis regresi
panel memiliki tujuan untuk menguji apakah
terdapat pengaruh parsial dan simultan anta-
ra Profitabilitas, solvabilitas, serta Ukuran
Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap au-
dit delay pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bura Efek Indonesia (BEI) tahun
2018 - 2020. Model regresi panel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
Yit = α + β1X1it + β2X2 it + β3X3 it + εit
Y = Audit Delay
α = Konstanta
X1= Profitabilitas
X2 = Solvabilitas
X3 = Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
β = Koefisien Regresi
ε = Koefisien Error
t = Waktu
i = Perusahaan
4. Pengujian Hipotesis
A. Uji Simultan F
Menurut (Ghozali, 2013) Uji
simultan F digunakan untuk membuktikan
apakah seluruh variabel independen yang
dimasukkan kedalam model memiliki
pengaruh secara simultan atau bersama-
sama terhadap variabel terikat. Hipotesis
yang digunakan dalam Uji Simultan F
adalah sebagai berikut :
Berpengaruh secara simultan jika:
H0 = β1 = β2 = β3 = 0
Tidak Berpengaruh secara simultan jika:
Ha ≠ β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0
B. Uji Koefisien Determinasi R2
Menurut (Ghozali, 2013) koefisien
determinasi (Uji R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai dari koefisien determinasi adalah 0
(nol) sampai 1 (satu). Jika nilai koefisien
determinasi semakin mendekati 1 (satu)
maka akan semakin baik kemampuan semua
variabel bebas dalam menjelaskan varians
dari variabel terikatnya dan apabila nilai dari
koefisien determinasi adalah negative maka
akan dianggap bernilai 0 (nol).
C. Uji Parsial T
Menurut (Ghozali, 2013) Uji parsial T
sendiri dapat menunjukkan seberapa jauh
pengaruh dari satu variabel independen
secara individual dalam menjelaskan varian
variabel dependen.
Jika nilai probabilitas T > 0.05 H0 diterima
(Berpengaruh)
Jika nilai probabilitas T < 0.05 H0 ditolak
(Tidak Berpengaruh)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Olah Data
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Dengan adanya uji statistik deskriptif,
data yang telah terkumpul dapat disajikan
dengan rapi dan ringkas sehingga dapat
memberikan informasi inti yang tepat dari
kumpulan data yang telah disajikan. Ukuran
statisik deskriptif yang yang digunakan
dalam penelitian ini adalah minimum,
maksimum, mean (rata-rata), standar
deviasi, dan varians.
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50
Series: Standardized Residuals
Sample 2018 2020
Observations 117
Mean 2.96e-14
Median 4.323343
Maximum 47.94834
Minimum -37.09392
Std. Dev. 17.19666
Skewness -0.425864
Kurtosis 2.567434
Jarque-Bera 4.448704
Probability 0.108137
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan hasil uji normalitas di-
peroleh nilai probabilitas Chi Square sebesar
0.108137, yang artinya 0.108137 > 0.05
maka data dalam penelitian ini berdistribusi
normal.
AD ROA DER KAP
Mean 73.000
00
0.0910
59
0.9481
20
0.39316
2
Median 78.000
00
0.0549
00
0.6400
00
0.00000
0
Maximu
m
125.00
00
0.9210
00
5.4400
00
1.00000
0
Minimu
m
29.000
00
0.0001
00
0.1400
00
0.00000
0
Std.Devi
asi
18.260
57
0.1187
87
0.8719
99
0.49055
3
Observat
ions
117 117 117 117
B. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan tabel hasil uji het-
eroskedastisitas nilai dari masing-masing
variabel menunjukkan bahwa α < 0.8 yang
artinya dalam penalitian ini tidak terkandung
heteroskedastisitas.
C. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan Tabel hasil uji multiko-
linearitas nilai korelasi dari antar variabel
kurang dari < 0.8, yang artinya tidak terjadi
masalah multikolinearitas dalam penelitian
ini.
D. Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi
Metode Durbin-
Watson
Keputusa
n
Keteranga
n
Autokorel
asi
2.454397 H0
diterima
dU < d <
4-dU
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan tabel uji Autokorelasi
diperoleh nilai dL sebesar 1.6462 dan nilai
dU sebesar 1.7512. Kategori data terbebas
dari autokorelasi positif dan negatif jika dU
< d < 4-dU. Nilai DW sebesar 2.454397 be-
rarti bahwa nilai tersebut sesuai dengan
kriteria diatas, dengan bentuk persamaan
yaitu 1.7512 < 2.2488 < 2.454397. Untuk itu
uji autokorelasi dalam penelitian ini telah
terpenuhi.
2. Penentuan Metode Estimasi Model Re-
gresi
A. Uji Chow
Tabel 7. Hasil Uji Chow
Metode Probabilita
s Chi-
Square
Keputusan Keterangan
Uji Chow 0.0000 H0 ditolak FEM
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan Tabel hasil Uji Chow
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.0000,
yang artinya 0.0000 < 0.05 sehingga H0 di-
tolak dan model regresi yang lebih tepat
digunakan adalah adalah Fixed Effect
B. Uji Hausman
Tabel 9. Hasil Uji Hausman
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan Tabel hasil Uji Haus-
man diperoleh nilai probabilitas sebesar
0.6166, yang artinya 0.6166 > 0.05 sehingga
H0 diterima dan model regresi yang lebih
tepat digunakan adalah Random Effect.
Variabel Probabilitas
C 0.0000
Dx1 (Profitabilitas) 0.4908
Dx2 (Solvabilitas) 0.4205
Dx3 (Ukuran KAP) 0.6329
Variabel X1 X2 X3
X1 1.000000 0.026752 0.384467
X2 0.026752 1.000000 0.008394
X3 0.384467 0.008394 1.000000
Metode Probabilitas
Chi-square
Keputusan Keterangan
Uji
Hausman
0.6166 H0 diterima Random
Effect
C. Uji Lagrange Multiplier (LM)
Tabel 10. Hasil Uji Lagrange Multiplier
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan hasil uji LM diperoleh
nilai Probabilitas sebesar 0.0000, yang
artinya 0.0000 < 0.05 sehingga H0 ditolak
dan model regresi yang terpilih adalah Ran-
dom Effect.
3. Analisis Regresi Panel
Tabel 11. Hasil Uji Analisis Regresi Panel
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Dari persamaan regresi di atas dapat
dijelaskan bahwa intersep adalah sebesar
78.30529 artinya ketika variabel-variabel
independen dianggap konstan (bernilai 0),
maka Y adalah sebesar 78.30529.
5. Hasil Uji Hipotesis
A. Uji Simulatn F
Tabel 12. Hasil Uji Simultan F
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan tabel hasil uji Simultan
F diperoleh hasil F-statistik sebesar
30.88901, dengan nilai probabilitas F-
statistik yaitu sebesar 0.000000 < 0.05
dengan alpha 5% (α=5%), sehingga
diperoleh kesimpulan dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95%, variabel
independen secara simultan atau bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen dimana dalam penelitian
ini variabel dependen adalah audit delay.
B. Uji Koefisien Determinasi R2
Tabel 13. Hasil Uji Koefisien Determinasi
R2
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan Tabel hasil uji R2 dari
hasil pengolahan data dengan menggunakan
random effect model telah didapatkan nilai
R-squared sebesar 0.752092 atau 75,21%,
dengan ini diperoleh kesimpulan bahwa
kemampuan dari seluruh variabel
independen dalam menjelaskan variasi dari
variabel dependen yaitu 75,21%, sedangkan
sisanya sebesar 24,79% dijelaskan oleh
variabel independen lain yang tidak
dimasukkan kedalam model penelitian.
Metode Probabilitas
Chi-square
Keputusan Keterangan
Uji LM 0.0000 H0 ditolak Random
Effect
Hasil Estimasi Random Effect Model
Variabel Dependent :
Audit Delay
Variabel
Independent
Koefisien Prob
C 78.30529 0.0000
ROA -16.69586 0.1161
DER 0.043526 0.0000
KAP 24.63541 0.0218
R-squared 0.752092
Adjusted R-
squared
0.026926
F-statistic 30.88901
Prob F-
statistic
0.000000
F-statistic 30.88901
Prob F-statistic 0.000000
R-squared 0.752092
Adjusted R-
squared
0.026926
C. Uji Parsial T
Tabel 14. Hasil Uji Parsial T
Sumber: Hasil Output Eviews 9.
Berdasarkan tabel Uji Parsial T,
1. Hasil dari Uji T menunjukkan nilai
signifikansi dari profitabilitas perusahaan
yaitu 0.1161 > 0.05 dengan nilai alpha 5%
(α=5%) maka H0 diterima, sehingga
diperoleh kesimpulan bahwa pada tingkat
kepercayaan sebesar 95% variabel
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
audit delay.
2. Hasil dari Uji T menunjukkan nilai
signifikansi dari solvabilitas perusahaan
yaitu 0.0000 > 0.05 dengan nilai alpha 5%
(α=5%) maka H0 ditolak, sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa pada tingkat kepercayaan
sebesar 95% variabel solvabilitas
perusahaan berpengaruh positif terhadap
audit delay.
3. Hasil dari Uji T menunjukkan nilai
signifikansi dari Ukuran KAP yaitu 0.0218
> 0.05 dengan nilai alpha 5% (α=5%) maka
H0 ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa pada tingkat kepercayaan sebesar
95% variabel Ukuran KAP berpengaruh
positif terhadap audit delay.
Hasil dari Uji F menunjukkan nilai probabil-
itas sebesar 0.000000 yaitu 0.000000 < 0.05
dengan nilai alpha 5% (α=5%) maka H0
ditolak, sehingga diperoleh kesimpulan
bahwa variabel profitabilitas, solvabilitas,
dan Ukuran KAP secara simultan ber-
pengaruh terhadap audit delay.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit
Delay
Berdasarkan penelitian ini diperoleh
hasil bahwa profitabilitas perusahaan tidak
berpengaruh terhadap audit delay. Hasil
tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang
mengatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap Audit Delay.
Perbedaan tersebut dikarenakan adanya
sanksi dari pihak pasar modal tentang
keterlambatan penyampaian dari laporan
keuangan. Berdasarkan PP No.45 tahun
1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal BAB XII, Bapepam
telah menetapkan sanksi bagi suatu
perusahaan yang terlambat atau melewati
batas akhir dari penyampaian laporan
keuangan berupa peringatan tertulis, denda,
dan pembekuan kegiatan maupun
pembatasan kegiatan perusahaan tersebut,
hal ini didasarkan pada peraturan Bapepam
yang menyatakan bahwa kewajiban
penyampaian laporan keuangan berkala
menyatakan bahwa laporan keuangan
tahunan dan laporan auditor independen
paling lambat diserahkan pada akhir bulan
ketiga (90) hari setelah tanggal laporan
keuangan tahunan. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh (Pinatih & Sukartha, 2017)
yang menyatakan profitabilitas tidak
memiliki pengaruh terhadap audit delay,
berbeda dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh (Liwe, 2018) yang
menyimpulkan bahwa profitabilitas
perusahaan berpengaruh terhadap audit
delay.
Variabel
Independent
Koefisien Prob
C 78.30529 0.0000
ROA -16.69586 0.1161
DER 0.043526 0.0000
KAP 24.63541 0.0218
2. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit
Delay
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dari penelitian ini solvabilitas perusahaan
berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang menyatakan
bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap
audit delay. Rasio solvabilitas yang tinggi
dapat menjadi salah satu penyebab
panjangnya waktu dalam penyelesaian
proses audit, artinya solvabilitas yang tinggi
dapat membuktikan bahwa perusahaan tidak
memiliki aset (kekayaan) yang cukup untuk
melunasi hutangnya dan hal tersebut dapat
menjadi berita buruk (bad news) bagi pasar,
sehingga perusahaan tersebut akan meminta
kepada auditor untuk memperlambat proses
auditnya. Tingkat solvabilitas yang tinggi
memiliki arti bahwa perusahaan memiliki
kesulitan dalam keuangannya dan hal ini
menjadi berita yang buruk sehingga dapat
mempengaruhi kondisi perusahaan dimata
masyarakat dan pihak manajemen
perusahaan akan menunda penyampaian
laporan kauangannya guna menekan nilai
Debt to Equity Ratio (DER) yang serendah-
rendahnya (Subawa Putra & Dwiana Putra,
2016). Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh
(Susilawati et al., 2012) yang menyatakan
bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap
audit delay, berbeda dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh (Saemargani &
Mustikawati, 2019) yang menyatakan bahwa
solvabilitas tidak berpengaruh terhadap
audit delay.
3. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan
Publik (KAP) terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil penelitian ini Ukuran
Kantor Akuntan Publik (KAP) memiliki
pengaruh terhadap audit delay. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang menyatakan
bahwa Ukuran KAP berpengaruh terhadap
audit delay. Kantor Akuntan Publik (KAP)
the big four dapat melaksanakan auditnya
secara efisien dan dapat menyelesaikan audit
tepat pada waktunya. Kantor Akuntan
Publik (KAP) the big four akan memperoleh
insentif yang tinggi apabila dapat
menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih
cepat dibandingkan Kantor Akuntan Publik
(KAP) non big four. Dengan penyelesaian
laporan audit lebih cepat dan tepat waktu
merupakan salah satu cara bagi Kantor
Akuntan Publik (KAP) untuk
mempertahankan reputasi dan menjaga
kepercayaan klien mereka (Indra &
Arisudhana, 2012). Penelitian yang
dilakukan oleh (Iskandar & Estralita, 2010)
menyatakan bahwa hasil audit delay pada
perusahaan yang diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) big four akan lebih
cepat periode auditnya daripada perusahaan
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) non big four. Hal tersebut
dikarenakan Kantor Akuntan Publik (KAP)
big four memiliki karyawan yang lebih besar
sehingga dapat mengaudit laporan keuangan
dengan efektif efisien serta memiliki jadwal
yang fleksibel sehingga memungkinkan
dalam prose penyelesaian audit yang lebih
cepat untuk menjaga reputasi dari Kantor
Akuntan Publik (KAP) big four. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh (Pinatih & Sukartha,
2017) yang menyatakan bahwa Ukuran KAP
berpengaruh terhadap audit delay, berbeda
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
(Saemargani & Mustikawati, 2019) yang
menyatakan bahwa Ukuran KAP tidak
berpengaruh terhadap audit delay.
4. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas,
dan Ukuran Kantor Akuntan Publik
(KAP) terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh
hasil bahwa Profitabilitas, Solvabilitas, dan
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
secara simultan berpengaruh terhadap audit
delay. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh
(Saemargani & Mustikawati, 2019) yang
menyatakan bahwa secara simultan atau ber-
sama-sama variabel profitabilitas, solvabili-
tas, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik
(KAP) berpengaruh signifikan terhadap au-
dit delay.
KESIMPULAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang ada, maka diperoleh kes-
impulan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi aduit delay pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2018-2020 menggunakan software Eviews 9
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Berdasarkan penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa Profitabilitas,
Solvabilitas, dan Ukuran KAP berpengaruh
signifikan terhadap Audit Delay. Nilai
signifikansi dari F-Statistik yang didapatkan
adalah 0.0000 < 0.05 dengan nilai F-
Statistiknya sebesar 30.88901. Sehingga
dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa
secara simultan atau bersama-sama variabel
indepeden berpengaruh signifikan terhadap
audit delay.
2. Berdasarkan penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa profitabilitas perusahaan
tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal
ini dibuktikan dengan diperolehnya nilai
probabilitas t hitung sebesar 0.1161 > 0.05
yang artinya H0 diterima, ini dikarenakan
adanya peraturan yang dimiliki oleh
Bapepam yang mengharuskan laporan
keuangan dipublikasikan paling lambat 90
hari setelah tanggal laporan keuangan
tahunannya. Hasil ini menolak hipotesis
pertama.
3. Berdasarkan penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa solvabilitas perusahaan
berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini
dibuktikan dengan diperolehnya nilai
probabilitas t hitung sebesar 0.0000 < 0.05
yang artinya H0 ditolak. Tingkat solvabilitas
atau kemampuan suatu perusahaan dalam
membayar hutangnya yang tinggi memiliki
arti bahwa perusahaan memiliki kesulitan
dalam keuangannya dan hal ini menjadi
berita yang buruk sehingga dapat
mempengaruhi kondisi perusahaan dimata
masyarakat dan pihak manajemen
perusahaan akan menunda penyampaian
laporan kauangannya guna menekan nilai
Debt to Equity Ratio (DER) yang serendah-
rendahnya (Subawa Putra & Dwiana Putra,
2016). Hasil ini menolak hipotesis kedua.
4. Berdasarkan penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa Ukuran Kantor Akuntan
Publik (KAP) berpengaruh terhadap audit
delay. Hal ini dibuktikan dengan
diperolehnya nilai probabilitas t hitung
sebesar 0.0218 < 0.05 yang artinya H0
ditolak. Kantor Akuntan Publik (KAP) the
big four akan memperoleh insentif yang
tinggi apabila dapat menyelesaikan
pekerjaan auditnya lebih cepat dibandingkan
Kantor Akuntan Publik (KAP) non big four.
Dengan penyelesaian laporan audit lebih
cepat dan tepat waktu merupakan salah satu
cara bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)
untuk mempertahankan reputasi dan
menjaga kepercayaan klien mereka (Indra &
Arisudhana, 2012). Hasil ini menolak
hipotesis ketiga.
SARAN
1. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan
manajemen perusahaan dapat melaksanakan
evaluasi mengenai faktor - faktor yang
mempengaruhi audit delay, dan diharapkan
perusahaan dapat melaporkan dan
mempublikasikan laporan keuangannya
secara tepat waktu. Penelitian ini
mempunyai implikasi bagi perusahaan, suatu
perusahaan sebaiknya menyediakan semua
data-data yang diperlukan oleh auditor
secara lengkap sehingga dalam proses audit
seorang auditor tidak mengalami kesulitan
dalam proses pemeriksaan, sehingga dapat
mempublikasikan dan menyajikan laporan
keuangannya lebih awal.
2. Bagi Investor
Perusahaan yang baik adalah
perusahaan yang dapat
mempublikasikan laporan keuangan
tahunannya secara tepat pada
waktunya, serta perusahaan tersebut
dapat mengontrol manajemen yang
baik dalam proses operasional
perusahaan. Diharapkan melalui
penelitian ini bisa menjadi bahan
masukan dan pertimbangan dalam
mengevaluasi kinerja dari
perusahaan agar dapat mendapatkan
kepastian tingkat pengembalian
dalam melakukan investasi. Investor
juga sebaiknya selalu memperhatikan
ketepatan waktu suatu perusahaan
dalam melaporkan laporan
keuangannya agar dapat
mempermudah pengambilan
keputusan.
3. Bagi Auditor
Sebelum melaksanakan audit sebaiknya
auditor merencanakan terlebih dahulu
program kerja serta waktu dalam
menyelesaikan auditnya. Hal ini bertujuan
agar proses audit dapat dilakukan dengan
tepat sehingga akan menghasilkan laporan
yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
tetap memperhatikan faktor-fakor yang
dianggap akan mempengaruhi audit delay,
sehingga nantinya faktor tersebut dapat
dikendalikan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya
dan melalui penelitian ini dapat menambah
wawasan mengenai faktor - faktor yang
dapat mempengaruhi audit delay.
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
melakukan penelitian dengan lebih baik,
dengan dapat menambahkan sampel variabel
lain seperti Ukuran perusahaan, Opini
auditor dan variabel lain yang sekiranya
dapat mempengaruhi audit delay. Serta
diharapkan peneliti selanjutnya dapat
menambahkan tahun penelitian dan atau
mengubah sampel perusahaan seperti LQ 45
atau Kompas 100.
DAFTAR PUSTAKA
Arifa, A. N. (2013). Pengembangan Model
Audit Delay Dengan Audit Report Lag
Dan Total Lag. Accounting Analysis
Journal, 2(2), 172–181.
https://doi.org/10.15294/aaj.v2i2.1441
Armansyah, & Kurnia, F. (2015). Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan
Opini Auditor terhadap Audit Delay.
Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 14,
10.
Dewi, karina mutiara. (2013). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi
ketepatan waktu dan audit delay
penyampaian laporan keuangan.
Eksandy, A. (2017). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Solvabilitas, Profitabilitas
dan Komite Audit terhadap Audit
Delay. Akuntansi Dan Keuangan, 1, 5–
6.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
IBMSPSS 21 (7th ed.). Universitas
Diponegoro.
Iskandar, M. J., & Estralita, T. (2010).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Audit Report Lag Pada Perusahaan
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi, 12, 3.
Jakaria. (2008). Statistika Deskriptif (kedua).
Andrea Publisher.
Kasmir. (2015). Analisis Laporan
Keuangan. Rajawali Pers.
Kusumawardani, F. (2013). Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada
Perusahaan Manufaktur. Accounting
Analysis Journal, 2(1), 1–4.
https://doi.org/10.15294/aaj.v2i1.1154
Mulyadi, & Mannan, S. (2014). Modul 1.
Patriawan, & Dwiatma. (2011). Analisis
Pengaruh Earning Per Share (EPS),
Return On Equity (ROE), dan Debt To
Equity Ratio (DER) Terhadap Haga
Saham pada Perusahaan Wholesale
and Retail Trade yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-
2008. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegor.
Prof. Dr. Sugiyono. (2018). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Alfabeta.
Ramantha, i wayan, Pramana, i G. A., &
Putra. (2015). Pengaruh
Profitabilitas,Umur Perusahaan,
Kepemilikan Institusional, Komisaris
Independen dan Komite Audit pada
Ketepatwaktuan Publikasi Laporan
Keuangan Tahunan. E-Jurnal
Akuntansi, 10.
Saemargani, F. I., & Mustikawati, I. (2019).
Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini
Auditor Terhadap Audit Delay. Jurnal
Analisa Akuntansi Dan Perpajakan,
2(2).
https://doi.org/10.25139/jaap.v2i2.1397
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. CV
Alfabeta.
Syamsudin, & Damiyanti. (2011). Metode
Penelitian Pendidikan Bahasa.
PT.Remaja Rosdakarya.
WWW.IDX.CO.ID