Download - DUALISME sosial
-
TEORI DUALISME SOSIAL Siti Nurjanah Puji Mukti Hariyadi
-
TEORI DUALISME SOSIAL VERSI J. H. BOEKEPada tahun 1953 J. H. Boeke mengeluarkan teori tentang Economics and Economic Policies of Dual Society (dualisme sosial): Dualisme sosial adalah bentroknya sistem sosial yang diimpor dengan sistem sosial asli yang jenisnya berbeda. Seringkali sistem sosial yang diimpor merupakan kapitalisme yang tinggi.bentuk yang paling sering diketemukan dari dualisme sosial adalah di mana sistem kapitalisme barat yang di impor melakukan penetrasi ke dalam masyarakat agraris prakapitalis, dan di mana sistem sosial yang asli tetap dapat bertahan dan tidak dapat mengadopsi prinsip-prinsip kapitalistik dalam praktek
-
Ciri Masyarakat Kapitalistik:Menomorsatukan kepentingan pribadi dalam perdagangan dan industriModal sebagai basis Keuntungan sebagai tujuan utama
-
Ciri masyarakat prakapitalistik:Menonjolnya sifat komunalismeOriginalitasProduksi dalam dan untuk keluarga sendiriTidak ada pedagang yang profesionalProduksi serta konsumsi merupakan unit dasar dari keluarga bersama
-
KRITIK TERHADAP TEORI DUALISME BOEKEBenyamin Higgins (1955) Fenomena dualisme tidak hanya terjadi di timur, seperti yang dikemukakan oleh Boeke, tetapi juga terjadi di barat, bahkan bisa terjadi dimana sajaBeberapa fenomena yang diasosiasikan oleh Boeke sebagai masyarakat dualistik dapat diterangkan dengan memuaskan oleh teori ekonomi konvensional dengan tidak memerlukan teori dualisme yang khusus.Proporsi Boeke mengenai tidak mampunya sektor pertanian tradisional bersaing dengan perkebunan telah disangkal dengan fakta bahwa para pekebun kecil yang menanam karet ternyata berhasil dalam usahanya selama masa depresi.Banyaknya observasi Boeke mengenai ciri khas masyarakat timur tidak konsisten dengan bukti faktualnya.
-
Moh. Sadli (1957)Tema sentral yang seharusnya diangkat ialah akulturasi dan adaptasi dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi industrialisasi dan introduksi budaya kota.J.A.C. Mackie (1980)Ia menentang dualisme yang mengkontraskan perkebunan besar yang dinamis dan rasional dengan petani kecil yang lemah dan stagnan dengan menunjukkan fakta bahwa para petani kecil yang disebut Boeke sebagai sektor subsisten-prakapitalis, ternyata tumbuh pesat dan dinamis pada dekade 1920-an.
-
DUALISME VERSUS SEGMENTASI PASARChriss Manning, Hal Hil, Ross McLeod dan Howard Dick: yang tejadi di Indonesia bukanlah dualisme ekonomi melainkan segmentasi pasar Segmentasi Industri (Hal Hill)Misal: industri TPTSEGMENTASI PASAR TENAGA KERJAManning (1980): bahwa perbedaaan upah dan praktek-praktek di pasar tenaga kerja lebih diakibatkan karena diterapkannya teknologi baru.
-
Segmentasi pasar industri TPTStruktur industri TPT (tekstil dan produk tekstil)Sektor:Hulu: pembuat serat & pintal; skala besar, padat modalMenengah: pemintalan, pertenunan, pencelupan; semi padat modalHilir: garmen; padat karya, terutama wanita
-
POTRET DUALISME INDUSTRI INDONESIA: INDUSTRI BESAR & MENENGAH (IBM) VS INDUSTRIKECIL & RUMAH TANGGA (IKRT), BPS (1999)UNIT USAHATENAGA KERJANILAI OUTPUT
Chart4
0.8
99.2
Sheet1
Kulon Progo2.63
Bantul35.1
Gunung Kidul12.16
Sleman30.65
Yogyakarta19.45
Sheet1
Sheet2
Total DIY
Tidak Menjawab0.10.200.31.70.3
56.448.849.456.737.651.2
KendalaKulon ProgoBantulGunung KidulSlemanYogyakarta
Tidak Ada56.549.049.457.039.351.5
Kekurangan Modal12.315.023.710.714.615.1
Kesulitan11.714.910.712.120.913.4
Kurang Keahlian7.45.54.54.01.95.1
Lainnya12.115.511.816.223.314.9
Total100100100100100100
Unit usaha1,1423,2121,3591,8064127,931
KendalaYogyakarta
Tidak Ada39.3
Kekurangan Modal14.6
Kesulitan20.9
Kurang Keahlian1.9
Lainnya23.3
Total100
Unit usaha412
Sheet2
Tidak Ada
Kekurangan Modal
Kesulitan
Kurang Keahlian
Lainnya
Sheet3
Unit UsahaTenaga KerjaOutput
IBM0.8IBM39.6IBM90.9
IKRT99.2IKRT60.4IKRT9.1
MBD0008675C.doc
Tabel 2. Kontribusi Masing-masing Jenis Industri dalam Industri Manufaktur Indonesia, 1997
Jenis industri
Unit Usaha
Tenaga Kerja
Nilai Output
Jumlah
Persen
Orang
Persen
Milyar Rp
Persen
1. Industri menengah & besar
2. Industri kecil dan rumah tangga
22.386
2.851.862
0,8
99,2
4.170.093
6.352.722
39,6
60,4
264.271
26.170
90,9
9,1
Total
2.874.248
100,0
10.522.815
100,0
290.441
100,0
Sumber: BPS (1999)
Chart5
39.6
60.4
Sheet1
Kulon Progo2.63
Bantul35.1
Gunung Kidul12.16
Sleman30.65
Yogyakarta19.45
Sheet1
Sheet2
Total DIY
Tidak Menjawab0.10.200.31.70.3
56.448.849.456.737.651.2
KendalaKulon ProgoBantulGunung KidulSlemanYogyakarta
Tidak Ada56.549.049.457.039.351.5
Kekurangan Modal12.315.023.710.714.615.1
Kesulitan11.714.910.712.120.913.4
Kurang Keahlian7.45.54.54.01.95.1
Lainnya12.115.511.816.223.314.9
Total100100100100100100
Unit usaha1,1423,2121,3591,8064127,931
KendalaYogyakarta
Tidak Ada39.3
Kekurangan Modal14.6
Kesulitan20.9
Kurang Keahlian1.9
Lainnya23.3
Total100
Unit usaha412
Sheet2
Tidak Ada
Kekurangan Modal
Kesulitan
Kurang Keahlian
Lainnya
Sheet3
Unit UsahaTenaga KerjaOutput
IBM0.8IBM39.6IBM90.9
IKRT99.2IKRT60.4IKRT9.1
MBD0008675C.doc
Tabel 2. Kontribusi Masing-masing Jenis Industri dalam Industri Manufaktur Indonesia, 1997
Jenis industri
Unit Usaha
Tenaga Kerja
Nilai Output
Jumlah
Persen
Orang
Persen
Milyar Rp
Persen
1. Industri menengah & besar
2. Industri kecil dan rumah tangga
22.386
2.851.862
0,8
99,2
4.170.093
6.352.722
39,6
60,4
264.271
26.170
90,9
9,1
Total
2.874.248
100,0
10.522.815
100,0
290.441
100,0
Sumber: BPS (1999)
Chart6
90.9
9.1
Sheet1
Kulon Progo2.63
Bantul35.1
Gunung Kidul12.16
Sleman30.65
Yogyakarta19.45
Sheet1
Sheet2
Total DIY
Tidak Menjawab0.10.200.31.70.3
56.448.849.456.737.651.2
KendalaKulon ProgoBantulGunung KidulSlemanYogyakarta
Tidak Ada56.549.049.457.039.351.5
Kekurangan Modal12.315.023.710.714.615.1
Kesulitan11.714.910.712.120.913.4
Kurang Keahlian7.45.54.54.01.95.1
Lainnya12.115.511.816.223.314.9
Total100100100100100100
Unit usaha1,1423,2121,3591,8064127,931
KendalaYogyakarta
Tidak Ada39.3
Kekurangan Modal14.6
Kesulitan20.9
Kurang Keahlian1.9
Lainnya23.3
Total100
Unit usaha412
Sheet2
Tidak Ada
Kekurangan Modal
Kesulitan
Kurang Keahlian
Lainnya
Sheet3
Unit UsahaTenaga KerjaOutput
IBM0.8IBM39.6IBM90.9
IKRT99.2IKRT60.4IKRT9.1
MBD0008675C.doc
Tabel 2. Kontribusi Masing-masing Jenis Industri dalam Industri Manufaktur Indonesia, 1997
Jenis industri
Unit Usaha
Tenaga Kerja
Nilai Output
Jumlah
Persen
Orang
Persen
Milyar Rp
Persen
1. Industri menengah & besar
2. Industri kecil dan rumah tangga
22.386
2.851.862
0,8
99,2
4.170.093
6.352.722
39,6
60,4
264.271
26.170
90,9
9,1
Total
2.874.248
100,0
10.522.815
100,0
290.441
100,0
Sumber: BPS (1999)
-
Segmentasi KeuanganSektor modern lebih memiliki akses ke Lembaga Keuangan dan mudah memperoleh modal yang lebih besar dg bunga yang rendah daripada sektor tradisional.Segmentasi pasar:Bank umum: pemerintah, swasta domestik, asingBPRBPR SyariahBPRBank plecit, mindring, pelepas uang