Download - Disyari’atkannya Sholat Memakai Sandal
-
Disyariatkannya Sholat Memakai Sandal
Abu Yaqub Ahmad Hamdani bin Muslim Al Jawy
Penerbit : Maktabah ArRisalah
Punggur - Batam - KEPRI
Sesungguhnya segala pujian hanyalah milik Alloh, kami memuji, meminta ampunan kepadaNya,
berlindung kepadaNya dari kejelekan jiwa-jiwa dan amal-amal kami. Barangsiapa yang ditunjuki Alloh
maka tidak ada yang menyesatkannya dan barangsiapa disesatkanNya maka tidak ada yang dapat
menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Alloh tidak ada
sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya.
Alloh berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya,
dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam.
Alloh berfirman :
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robbmu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu
(Adam) dan daripadanya Allah menciptakan isterinya (Hawa). Dari keduanya (Adam dan Hawa) Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan taatlah kepada Allah yang dengan
mempergunakan namaNya kamu saling meminta dan peliharalah hubungan silaturrahim . Sesungguhnya
Allah selalu menjaga semua keadaanmu dan mengawasi kamu.
Alloh berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang lurus,
niscaya Allah memberi taufik amal shalih kepadamu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan
barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar.
-
Amma badu : Sungguh banyak sunnah Nabi yang tidak diketahui kaum muslimin, sehingga
mereka meninggalkannya, selanjutnya mereka membenci orang yang berusaha mengamalkan dan
hendak menghidupkannya, lalu mereka menuduhnya dengan kesesatan yang jauh.
Termasuk sunnah tersebut adalah sholat dengan memakai sandal.
Hadits-hadits mutawatir menyebutkan bahwa Nabi sholat dengan mamakai sandal. Alloh
berfirman :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Dan telah tetap dalam hadits bahwa Nabi memerintahkan sholat memakai sandal. Alloh
berfirman :
Dan apa yang diperintahkan Rasul kepadamu, maka lakukanlah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,
maka tinggalkanlah.
Alloh berfirman :
Dan tidak halal bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata.
Alloh berfirman :
Maka orang-orang yang menyelishi syariat Rasul (yang lahir maupun batin) haruslah takut akan ditimpa
fitnah (hati) atau ditimpa azab yang pedih di dunia.
Oleh karena itulah aku berhasrat untuk mengumpulkan hadits-hadits yang aku ketahui dalam masalah
disyariatkannya sholat memakai sandal.
Dan Alloh lah yang memberi taufiq bagi kebenaran dan kepadaNyalah tempat kembali.
-
(Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi AlWadii)
Dalil-dalil Atas Disyariatkannya Sholat Memakai Sandal
Hadits pertama :
Imam Bukhari berkata dalam kitab Shahihnya juz 1 halaman 494 :
Telah mengatakan kepada kami Adam bin Abi Iyas, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Syubah,
ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Maslamah Said bin Yazid AlAzdi, ia berkata,Aku
bertanya kepada Anas bin Malik, apakah Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya ? Ia
menjawab,Ya.
Hadits diriwayatkan Imam Muslim (5/42) dengan syarah Nawawi , Tirmidzi (1/310) dengan Tuhfatul
Ahwadzi- dan beliau berkata,Hasan shohih dan ahli ilmu mengamalkan dengannya, Nasai (2/58), Ibnul
Jarud, 68, Ahmad (3/100,166,189), Abu Dawud AthThoyalisi (1/84), Darimi,(1/320), Ibnu Sad (1/511) dan
AlBaigaqi (2/431).
Hadits kedua :
Imam Muslim berkata dalam kitab Shahihnya (1/390) nomor 554 :
Telah mengatakan kepada kami Ubaidulloh bin Muadz AlAnbari, telah mengatakan kepada kami
ayahku, telah mengatakan kepada kami Kahmasun dari Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya, ia
berkata,Aku sholat bersama Rosululloh lalu aku melihat beliau berdahak lalu menggosok
dahaknya dengan sandalnya.
Dan telah mengatakan kepadaku Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai
dari AlJaziri dari Abil Ala Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya bahwa sholat bersama Nabi
,Ia berkata, Beliau berdahak lalu menggosok dahaknya dengan sandal kirinya.
Hadits ketiga :
Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/384) berkata : Dari Mamar dari Said AlJariri dari Abil Ala bin
Abdillah AsySihhir, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya.
Hadits ini perowi-perowinya perowi-perowi kitab Shohih.
-
Hadits keempat :
Berkata Imam Ibnu Majah : Telah mengatakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah
mengatakan kepada kami Ghundar dari Syubah dari AnNuman bin Salim dari Ibni Abi Aus, ia
berkata,Adalah kakekku Aus pernah mengisyaratkan kepadanya pada waktu sholat lalu aku memberikan
sandalnya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal.
AlBushiri berkata dalam Mishbah AzZujajah, 125,Sandanya baik.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah (2/415), Thohawi (1/512), Ahmad (4/8,9,10) dan AlHaitsami
berkata dalam Majma AzZawaid (2/55),Diriwayatkan Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowinya
amanah.
Hadits kelima :
Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (2/422):
Telah mengatakan kepada kami Affan,ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Awanah, ia
berkata telah mengatakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari seorang lelaki dari bani AlHarits bin
Kaab, ia berkata,Aku pernah duduk di sisi Abu Hurairah , lalu seorang lelaki datang
menemuinya dan bertanya kepadanya,Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia puasa pada
hari Jumat ? Abu Hurairah menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah,
mendengar Rosululloh bersabda,Jangan sekali-kali seorang dari kalian puasa pada hari
Jumat kecuali hari-hari yang biasa ia puasa padanya. Lalu seorang lelaki lainnya datang kepada dan
berkata,Hai Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia sholat memakai sandal ? Abu Hurairah
menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah, selain aku melihat Rosululloh
sholat menghadap makom (tempat berdiri nabi Ibrohim di Kabah), memakai sandal, kemudian
beliau pergi dengan memakai sandalnya.
Hadits ini beliau keluarkan juga dalam tempat lainnya pada halaman (348, 365, 377, 458,537) dan pada
sebagian jalan sanadnya disebutkan nama lelaki yang datang yaitu Abul Aubar Ziyad AlHaritsi),
dikeluarkan juga oleh Abdurrozaq, 1/385, Ibnu Abi Syaibah, 2/415 dan Thohawi,1/511).
Perowi-perowi hadits di atas semuanya perowi-perowi kitab shohih kecuali Abul Aubar Ziyad AlHaritsi
dinyatakan amanah oleh Ibnu Main dan Ibnu Hibban sebagaimana disebutkan dalam kitab Tajilul
Manfaah.
Adapun ucapan AlHafidz AlHaitsami dalam kitabnya Majma AzZawaid, 2/54, Perowi-perowinya amanah
selain Ziyad Abul Aubar AlHaritsi, aku tidak menemukan orang yang menyatakan amanah maupun
melamahkannya dalam biografinya, maka ucapannya telah dibantah oleh Ibnu Hajar dalam kitab Tajilul
Manfaah dengan membawakan rekomendasi Ibnu Main dan Ibnu Hibban.
-
Hadits Keenam :
Ibnu Majah berkata dalam Sunanya
)
Telah mengatakan kepada kami Ali bin Muhammad, telah mengatakan kepada kami Yahya bin Adam,
telah mengatakan kepada kami Zuhair dari Abi Ishaq dari Alqomah dari Ibnu Masud, ia
berkata,Sungguh aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal dan khufnya.
Dikeluarkan oleh Abu Dawud AthThoyalisi, 1/84, Ibnu Abi Syaibah, 2/416, Ahmad 1/461 dan Thohawi
1/511.
Di sebagian kitab ditegaskan bahwa Abu Ishaq tidak mendengar dari Alqomah
AlBushiri mengatakan dalam kitab Mishbah AzZujajah fi Zawaid Ibni Majah, 125,Sanadnya terdapat Abu
Ishaq AsSabiI yang pada ahir umurnya mengalami pikun, Zuhair adalah Muawiyyah bin Khudaij
diriwayatkan darinya hadits setelah ia pikun sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Zurah.
Dengan sanad ini hadits dinilai lemah akan tetapi bisa dipakai sebagai penguat.
Hadits Ketujuh :
Abu Dawud berkata dalam Sunannya (1/247,248) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Muslim bin Ibrohim, telah mengatakan kepada kami Ali bin Mubarok dari
Husain AlMuallim dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh
terkadang sholat tidak beralas kaki dan terkadang memakai sandal.
Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Majah (1/330), Ahmad (2/174,178,190,210), Ibnu Abi Syaibah (2/425), Ibnu
Sad (1/ ) Thohawi (1/512) dan AlBaihaqi (1/4121).
Dan hadits ini hasan.
Hadits Kedelapan :
Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (4/307):
Telah mengatakan kepada kami Waki, telah mengatakan kepada kami Sufyan dari AsSudi dari orang
yang mendengar dari Amr bin Huraits, ia berkata,Rosululloh sholat dengan sandalnya
dalam jalan yang lainnya dengan sandalnya yang ditambal .
Hadits dikeluarkan oleh Tirmidzi dalam Syamail Muhammadiyyah, 66, Abdurrozaq (1/386), Ibnu Abi
Sayibah (2/415), Ibnu Sad (1/ ) dan Thohawi, 1/512.
Hadits ini dalam sanadnya ada perowi yang tidak dikenal.
Penulis Syarah Syamail Muhammadiyyah berkata,Berkata AlQistholani, aku tidak mengetahui pada satu
riwayat ketegasan nama orang yang meriwayatkan hadits dari AsSudi , dan aku perkirakan namanya
Atho bin AsSaib, di ahir umurnya ia pikun. Dan AsSud termsuk orang mendengar darinya setelah usia
pikunnya lalu namanya disamarkan agar tidak diketahui kelamahan sanadnya.
-
Hadits Kesembilan:
AlBaihaqi dalam Sunannya (2/420) berkata :
Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar bin AlHarits AlFaqih, telah mengabarkan kepada kami Abu
Muhammad bin Hayyan, telah mengatakan kepada kami Ali bin Said, telah mengatakan kepada kami
Muhammad bin Sinan AlQozaz, telah mengatakan kepada kami Abu Ghossan AlAnbari, telah
mengatakan kepada kami Syubah dari Humaid bin Hilal dari Abdulloh bin AshShomit dari Abi Dzar, ia
berkata,Aku melihat Nabi sholat dengan sandalnya yang ditambal dari kulit sapi.
AlBaihaqi berkata, Abu Ghossan AlAnbari Yahya bin Katsir menyendiri meriwayatkan hadits ini.
Hadits Kesepuluh
Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (3/502):
Telah mengatakan kepada kami Yunus bin Muhammad, ia berkata, telah mengatakan kepada kami
AlAtho, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Majma bin Yaqub dari Ghulam dari penduduk Quba
bahwa ia menjumpai seorang Syaikh yang berkata,Rosululloh mendatangi kami di Quba
lalu beliau duduk di.dan manusia berkumpul di sekelilingnya, Rosululloh meminta air
minum, lalu beliau diberi air minum dan meminumnya sedangkan aku di samping kanannya, aku orang
yang paling mudadan aku menghapal bahwa ketika beliau bersama kami sholat memakai sandalnya
tidak melepasnya.
Hadits ini dikeluarkan Ahmad juga dalam juz 4 halaman 221, 334, Thohawi, 1/512 dan menyebutkan
antara Majma bin Yaqub dan seorang sahabat, Muhammad bin Ismail dan menyebutkan nama
sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dan diriwayatkan Ibnu Sad juz 1/ )
AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/53) berkata,Diriwayatkan oleh Ahmad dan beliau
menyebutkan nama sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dalam riwayat lainnya, demikian juga
diriwayatkan oleh Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowi Ahmad amanah semuanya.
Hadits Kesebelas :
AlBaihaqi dalam Sunan Kubronya (2/431) berkata :
Telah mengabarkan kepada kami Abul Husain bin Busyron AlAdl di Baghdad, telah mengabarkan
kepada kami Ismail bin Muhammad AshShoffar, telah mengatakan kepada kami Sadan bin Nashr, telah
mengatakan kepada kami Abu Badr dari Ziyad bin Khoitsamah dari Abdillah bin Isa dari Abdillah bin
Atho dari Aisyah ,Aku melihat Rosululloh sholat terkadang tidak beralas kaki
dan terkadang tidak memakai sandal, minum berdiri dan minum dengan duduk
-
AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/55) berkata,Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath,
dan perowi-perowi amanah.
Akan tetapi dalam kitab Majma Zawaid kalimat diganti dengan
Hadits Keduabelas :
Berkata Thohawi (1/512), Telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin Marzuq, ia berkata, telah
mengatakan kepada kami Abu Rabiah, ia berkata,telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah
dari AlHajjaj bin Arthoh dari Abdil Malik dari Said bin Fairuz dari ayahnya bahwa utusan Tsaqif menemui
Rosululloh lalu berkata,Kami melihat beliau sedang sholat memakai sandal
berpasangan.
Dalam sanad hadits terdapat AlHajjaj bin Arthoh seorang mudallis .
Akan tetapi AlHaitsami berkata dalam Majma Zawaidnya (2/55),Diriwayatkan oleh Thobroni dalam
AlAusath dan perowi-perowinya amanah.
Maka perlu dilihat apakah ia punya jalan lain atau AlHajjaj dengan tegas mendengar langsung dari perowi
yang ia ambil haditsnya atau AlHafidz AlHaitsami yang menggampang-gampangkan penshohihan hadits
?
Hadits Ketigabelas
Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/386) berkata:
Dari Abdillah bin Abdirrohman bin Yazid, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Muhamamd bin Ibad
bin Jafar dari seorang Syaikh dari mereka,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal
dan mengisyaratkan ke makam Ibrohim.
Hadits Keempatbelas
Imam Abu Dawu dalam Sunannya (1/247) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Qutaibah bin Said, telah mengatakan kepada kami Marwan bin
Muawiyyah AlFazari dari Hilal bin Maimun ArRomli dari Yala bin Syaddad bin Aus dari ayahnya, ia
berkata, Rosululloh bersabda :Selisihilah Yahudi, sesungguhnya mereka tidak sholat
dengan sandal dan khuf .
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 di dalam sanadnya ada
tambahan dan Nasrani, AlBaihaqi, 2/432, AlHakim, 1/26, ia berkata,Ini hadits shohih sanadnya dan
tidak dikeluarkan Bukhori dan Muslim, dan Dzahabi tidak berkomentar apa-apa.
AlIroqi berkata,Sanadanya hasan, sebagaimana disebutkan dalam Faidhul Qadir dan Thobroni dalam
AlKabir, 7/348 dengan kalimat hadits,
Sholatlah kalian dengan sandal dan jangan menyerupai Yahudi !.
-
Hadits Kelimabelas
AlHakim dalam Mustadroknya (1/139) berkata,
Telah mengatakan kepada kami Muhammad bin Sholih dan Ibrohim bin Ishmah keduanya berkata, telah
mengatakan kepada kami AsSurri bin Khozimah, telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail dan
mengabarkan kepada kami Abul Walid AlFaqih, telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Sufyan,
telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin AlHajjaj keduanya mengatakan, telah mengatakan kepada
kami Abdulloh bin AlMutsanna AlAnshori dari Tsumamah dari Anas bahwa Nabi tidak
pernah melepas sandalnya dalam sholat kecuali sekali saja lalu sahabat melepasnya, beliau
bertanya,Ada apa dengan kalian ? Mereka menjawab,Anda melepas sandal maka kami melepasnya.
Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mengabarkan kepadaku bahwa di sandalku ada
kotoran atau najis lalu aku melepasnya.
AlHakim berkata,Hadits ini shohih sesuai syarat Bukhori, ia memakai perowi Abdulloh AlMutsanna dan
Bukhori Muslim tidak mengeluarkan hadits ini dalam kitab mereka. Dan Dzahabi tidak berkomentar
apa-apa.
AlHafidz AlHaitsami mengatakan dalam Majma Zawaid (juz 1/56),Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath
dan perowi-perowinya perowi kitab Shohih dan diriwayatkan AlBazzar dengan ringkas.
Hadits Keenambelas
AlHakim dalam Mustadroknya (1/181) berkata,
Telah mengatakan kepada kami Abu Jafar Muhammad bin Muhammad bin Abdillah AlBaghdadi, telah
mengatakan kepada kami AlMiqdam bin Dawud dari Talid ArRoini, telah mengatakan kepada kami
Abdul Ghoffar bin Dawud Alharani, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Ubaidillah Ibni Abi Bakar dan Tsabit dari Anas bahwa Nabi bersabda,Jika salah seoarang
dari kalian telah wudhu dan memakai khufnya maka sholatlah dengan keduanya dan usaplah (ketika
wudhu) kemudian jangan ia lepas jika ia kehendaki kecuali karena ia junub.
Sanadnya shohih sesuai syarat Muslim, Abdul Ghoffar bin Dawud amanah akan tetapi tidak ada
penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad.
Hadits ini diriwayatkan AlBaihaqi (1/279) dan menyebutkan penguat bagi Abdul Ghoffar yaitu Asad bin
Musa yang digelari Asadus Sunnah (Singa Sunnah). Dan haditsnya syadz (ganjil).
AlBaihaqi berkata,Berkata Ibnu Shoid,Aku tidak mengetahui seorang yang datang membawa hadits ini
kecualil Asad bin Musa. AlBaihaqi berkata,Hadits ini dikuatkan oleh Abdul Ghoffar bin Dawud AlHaroni
akan tetapi tidak ada penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad dan hadits ini tidak
terkenal, wallohu alam.
-
Itulah hadits-hadits yang bisa aku sampaikan, meski aku tinggalkan beberapa hadits yang menunjukkan
disyariatkannya sholat memakai sandal dalam kitab Majma Zawaid, Mushonnaf Abdurrozaq dan selain
keduanya karena terdapat kritikan pada kedua kitab tersebut meskipun sebagiannya bisa dijadikan
penguat.
Terlebih Thohawi dalam Musykil Atsar juz 1/511 menyatakan dengan tegas bahwa hadits-hadits yang
menunjukkan disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir, beliau mengatakan,Hadits-
hadits datang, menunjukkan bahwa disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir dari
Rosululloh dari perbuatan beliau yang memakai sandal dalam sholatnya, melepas
sandalnya waktu melepasnya karena najis dan pembolehannya sholat memakai sandal.
Dan ulama tidak mensyaratkan kemutawatiran dalam menentukan hadits shohih atau hasan
bahkan mereka hanya menyebutkan hadits shohih, hasan dan dhoif.
Bab Bila Seorang Sedang Sholat Melepas Sandalnya Di Manakah Ia Meletakannya ?
Hadits Pertama :
Abu Dawud dalam Sunannya (2/248) berkata :
Telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Ali, telah mengatakan kepada kami Utsman bin Umar,
telah mengatakan kepada kami Sholih bin Rustam Abu Amir dari Abdirrohman bin Qois dari Yusuf bin
Malik dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh bersabda :Jika salah seorang dari
kalian hendak sholat maka janganlah meletakkan sandalnya di samping kanan maupun samping kirnya,
sehingga menjadi di samping kanan temannya kecuali bila tidak ada seorang di samping kirinya (maka
letakkanlah di samping kirinya), tetapi letakkanlah di depannya.
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 dan AlHakim dalam
Mustadroknya juz 1/259 dan berkata,Shohih sesuai syarat Bukhori dan Muslim dan keduanya tidak
mengeluarkannya dalam kitab mereka. Dikeluarkan juga AlBaihaqi juz 2/432.
Hadits Kedua :
Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Musaddad, telah mengatakan kepada kami Yahya dari Ibni Juraij, telah
mengatakan kepadaku Muhammad bin Abbad bin Jafar dari Ibni Sufyan dari Abdillah bin AsSaib, ia
berkata,Aku melihat Rosululloh meletakkan sandalnya di samping kirinya.
Hadits ini perowi-perowinya perowi kitab shohih.
Dikeluarkan juga oleh Nasai (2/58), Ibnu Majah (1/416), Ibnu Abi Syaibah (2/418), AlHakim (1/259) dan
AlBaihaqi (2/432)
-
Hadits Ketiga :
Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Abdul Wahhab bin Najdah, telah mengatakan kepada kami Baqiyyah
dan Syuaib bin Ishaq dari AlAuzaI, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin AlWalid dari Said bin
Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Rosululloh , beliau bersabda,Jika
salah seorang dari kalian hendak sholat lalu melepas sandalnya maka janganlah ia mengganggu seorang
pun dengannya, hendaklah ia letakkan di antara kedua kakinya atau ia sholat memakai sandalnya.
Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah juz 2 hal 418, Thobroni dalam AshShoghir juz 2/hal 8, AlHakim
juz 1/259 dan AlBaihaqi juz 2 hal 432.
Al Hakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim dan Bukhori Muslim tidak mengeluarkan dalam
kitab mereka. Dan Dzahabi tidak mengomentari penshohihanya.
Hadits Keempat :
Ibnu Abi Syaibah berkata dalam kitabnya juz 2 hal 418 :
Telah mengatakan kepada kami Affan, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Hammad bin
Salamah, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi
Said, ia berkata, Rosululloh sholat, lalu melepas sandalnya, beliau letakkan di samping
kirinya.
Hadits ini sanadnya sesuai syarat Muslim.
Bab Bagaimana Mensucikan Khuf dan Sandal
Hadits Pertama :
Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 148 berkata :
Telah mengatakan kepada kami Ahmad bin Ibrohim, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin Katsir
AshShonani dari AlAuzaI dari Ibni Ajlan dari Said bin Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah
dari Nabi ,Jika khuf salah seorang kalian menginjak najis maka tanah berikutnya adalah
pensuci baginya.
Dikeluarkan oleh Ibnu Majah juz 1 halaman 148, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman halaman 8,
AlHakim juz 1 halaman 11 dan berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim, AlBaihaqi juz 2 halaman
430 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla juz 1 halaman 93.
-
Hadits Kedua :
Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 247 berkata :
Telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Yazid
dari Abi Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi Said AlKhudri,Rosululloh bersama
sahabatnya, tiba-tiba beliau melepas sandalnya lalu meletakkannya di samping kirinya. Ketika sahabat
melihat perbuatan Nabi maka mereka melemparkan sandal mereka. Ketika Nabi
menyelesaikan sholatnya bertanya,Apa yang menyebabkan kalian melemparkan sandal-sandal kalian
? Sahabat menjawab,Kami melihat anda melemparkan sandal anda maka kami melemparkan sandal-
sandal kami. Maka Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mendatangiku lalu
mengabarkan bahwa di sandalku najis ada atau adza (kotoran). Dan Rosululloh
bersabda,Jika salah seorang kalian datang ke masjid maka lihatlah, jika ia melihat di sandalnya ada
kotoran atau najis maka bersihkanlah dan sholatlah dengannya.
Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya juz 1 halaman 384, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh
Dhoman halaman 108, Musnad Ahmad juz 3 halaman 20, AlHakim juz 1 halaman 260, Abdurrozaq juz 1
halaman 388, Ibnu Abi Syaibah juz 2 halaman 416, Abu Dawud Thoyalisi juz 1 halaman 84, Darimi juz 1
halaman 32, Thohawi juz 1 halaman 511, AlBaihaqi juz 2 halaman 431 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla
juz 1 halaman 93.
AlHakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim. Dan Dzahabi tidak mengomentari apa-apa.
Bahaya-bahaya Sholat Tidak Memakai Sandal
Pertama : Bahaya terbesar sholat tidak memakai sandal kaum muslimin menjadi tidak mengetahui
sunnah ini dan menganggap orang yang sholat memakai sandal melakukan dosa yang amat besar dan
mereka menghalalkan darinya sebagaimana menghalalkan pada orang-orang yang melakukan dosa-
dosa besar.
Aku pernah mendengar seorang petugas masjid bercerita,Lelaki itu dahulu pernah di Saudi kemudian
pulang ke Yaman, ia hendak masuk masjid. Aku katakan padanya katakan,Demi Alloh kalau kamu
masuk masjid dengan sandalmu pasti kaki akan dipatahkan. Ia sendiri mengaku orang berilmu padahal
ia tidak mengetahui madzhabnya.
AsySyaukani berkata mengatakan tentang disyariatkannya sholat memakai sandal,Dan termasuk
orang yang berpendapat sunnahnya sholat memakai sandal adalah AlHadawiyyah, meskipun orang-
orang awamnya mengingkarinya. Imam Mahdi berkata dalam kitabnya AlBahr, Msalah, dan disunnahkan
memakai sandal yang suci ketika sholat berdasarkan sabda Nabi Sholatlah
kalian dengan sandal kalian.
Aku melihat sekelompok orang di tanah di Masjidil Haram Makkah mengerumi seorang lelaki di bahwa
pengeras suara, mereka mengingkarinya sholat memakai sandal. Seorang di antara mereka berkata,Ini
-
setan . orang yang sholat memakai sandal Sangat disesalkan orang yang bicara tersebut termasuk
orang yang rajin berjamaah di Masjidil Haram. Tidak diragukan seandainya ia mengetahui hukumnya
pasti ia tidak akan berani mengatakan setan kepada saudaranya sesama muslim.
Aku melihat di Bisyah seorang lelaki berpenampilan sholih dan baik mengingkari orang yang sholat
memakai sandalnya. Dikatakan kepadanya,Ia sunnah . maka ia membantah,Aku berlindung kepada
Alloh dari sunnah ini !.
Dan yang lebih besar daripada kenyataan itu semua bahwa sebagian ikhwan yang hendak sholat di salah
satu masjid di Madinah diingkari dengan keras.
Semua itu disebabkan tidak ada amalan ahli ilmu terhadap sunnah ini. Kalau ahli ilmu mengamalkannya
niscaya kami tidak perlu mengumpulkan hadits-hadits ini dan menyebarkannya di antara manusia.
Sebab lainnya, kebanyakan kaum muslimin berpaling dari kitab-kitab sunnah. Seandainya mereka
merujuk kepada kitab-kitab tersebut pasti tidak akan timbul keraguan tentang disyariatkannya sholat
memakai sandal dan sesungguhnya ia sunnah yang diperintahkan.
Kedua : Termasuk bahaya tidak sholat memakai sandal, sebagian orang yang sholat mengumpulkan
sandal-sandal di satu tempat, maka terkadang sandal-sandal itu sebagai sebagai sebab bengkokonya
barisan sholat yang diperintahkan untuk meluruskannya dan ada ancaman neraka atas kebengkokannya.
Kami menyaksikan kebengkokan shoff (barisan) di Masjidil Haram disebabkan banyaknya tumpukan
sandal karena tidak ditemukan satu tempat di shooff.
Ketiga : Banyak dari orang yang mau sholat tidak mau melihat sandal di depan pintu masjid ketika akan
masuk masjid karena mereka tidak menginginkan sholat dengan sandal. Sehingga terkadang sandalnya
terkena najis, jika meletakkan di dalam masjid maka najis berjatuhan di dalamnya. Ini semua dengan
sebab meninggalkan sunnah yaitu melihat sandal di depan pintu masjid ketika hendak masuk masjid dan
menggosoknya dengan tanah bila ada najis atau kotorannya.
Keempat : Terkang orang yang sholat hawatir sandalnya dicuri, lalu pikirannya kacau ketika ia sedang
sholat yang menghilangkan kehusyuannya. Sedangkan khusyu adalah otaknya (inti) sholat sebagaimana
yang Alloh firmankan :
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam
shalatnya.
Banyak hadits yang menganjurkan untuk menghilangkan kekacauan pikiran dalam sholat :
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shohihnya dari Aisyah baha Nabi
bersabda,
Tidak ada sholat di hadapan makanan maupun menahan buang air dan kentut.
Imam Bukhori dan Imam Muslim mengeluarkan dalam kitab mereka dari Anas bahwa Nabi
bersabda,
-
Jika telah disungguhkan makan malam maka mulailah dengannya sebelum kamu sholat maghrib.
Perintah dari Rosululloh ini dalam rangka menjaga kekhusyuan.
Kerancuan Orang-orang yang Mengingkari Sholat Memakai Sandal
Orang-orang yang mengingkari sholat memakai sandal mempunyai kerancuan berpikir (syubhat) yang
harus dibicarakan sampai jelas kebenaran. Insya Alloh.
Meskipun aku tidak perna seorang alim pun yang berhujjah denga syubhat mereka dan orang-orang jahil
bukanlah dalil bagi syariat yang suci.
Adapun Syubhat mereka di antaranya :
Pertama :
Sesungguhnya masjid-masjid sekarang telah dihiasi dan diberi hamparan karpet tidak seperti masjid-
masjid di jaman Nabi .
Jawaban : Sesungguhnya kebaikan itu pada apa yang Nabi di atasnya. Kalau masjid-masjid
sekarang tetap seperti masjid di jaman Nabi niscaya lebih baik. Adapun hiasan masjid-
masjid maka telah ada nash yang melarangnya.
Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 171, Ibnu Majah juz 1/ hal. 244, Darimi juz 1/hal 327, Ahmad juz
3/hal 134, 145, 152,230,283 dan Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman dari Anas :
Rosululloh bersabda :
Tidak terjadi hari kiamat sampai manusia saling membanggakan bangunan masjidnya.
Dan dalam sebagian jalan hadits disebutkan,
Rosululloh melarang manusia bermegah-megahan membangun masjid.
Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 170 dari Ibnu Abbas , Rosululloh
bersabda,
Aku tidak diperintahkan meninggikan dan memperpanjang bangunan masjid. Ibnu Abbas
berkata,Kalian benar-benar akan menghiasinya sebagaimana Yahudi dan Nasrani menghiasinya.
Perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Syaikh (guru) Abu Abu Dawud, Muhammad bin Shobbah
bin Sufyan, jujur (shoduq)
Imam AshShonani berkata,AlMahdi berkata dalam kitab AlBahr,Sesungguhnya hiasan masjid
Haramain bukan usul dari ahli halli wal aqdi (ulama dan umara) dan bukan dari diam keridhoaannya
ulama akan tetapi dilakukan oleh penduduk negeri yang diktator tanpa persetujuan seorang pun dari
orang yang utama. Dan kaum muslimin diam tidak ridho. Ini adalah perkataan yang bagus. Selesai
ucapan Shonani
-
Aku (Syaikh Muqbil) katakan,Adapun penghaparan masjid dengan sajadah yang berwarna warni jelas
menyibukkan orang yang sholat dan melalaikannya darinya. Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan
dalam kitab mereka dari Aisyah
bahwa Nabi sholat di atas kain miliknya yang bergambar-gambar, beliau melihat banyak
gambarnya, setelah selesai sholat beliau berkata,
Bawalah kain ini kepada Abi Jahm dan berikan aku kain tebal Abi Jahm yang yang tidak bergambar,
sesungguhnya kainnya (yang bergambar) melalaikanku dari sholat . Berkata Hisyam dari Urwah dari
ayahnya dari Aisyah Nabi berkata,Aku melihat gambar-gambarnya ketika aku
sedang sholat lalu aku takut terganggu.
Ini kalimat riwayat Bukhori.
Dan dikeluarkan Bukhori dari Anas Abu Hurairah , ia berkata,
Adalah qirom milik Aisyah menutupi salah satu sisi rumahnya, lalu Nabi
berkata,Singkirkan dariku kain sitarmu ini karena gambar-gambarnya menghalangiku dalam sholatku.
Dan dikeluarkan juga dari Uqbah bin Amir,
Dihadiahkan kepada Nabi kain-kain dari sutera, lalu beliau mengenakannya, beliau sholat
dengannya kemudian berpaling dan melepasnya dengan keras seperti tidak suka dan berkata,Tidak
sepantasnya pakaian ini untuk orang-orang bertakwa.
Imam AshShonani berkata mengenai hadits Aisyah di atas dalam Subulus
Salam,Dalam hadits ada dalil atas dimakruhkannya apa-apa yang menyibukkan diri dari sholat seperti
ukiran dan yang semisal dengannya dari perkara yang menyibukkan hati, Nabi bersegera
melindungi sholat dari apa yang melalaikannya dan menghilangkan apa yang menyibukkan dari
konsentrasi sholat.
AthThibi berkata,Padanya terdapat pemberitahuan bahwa gambar-gambar dan benda-benda yang
terlihat berpengaruh jelek bagi hati-hati yang suci dan jiwa-jiwa yang bersih terlebih bagi hati yang kurang
bersih, dimakruhkan sholat di atas hamparan-hamparan dan sajadah-sajadah yang berhias dan
dimakruhkannya mengukir masjid serta yang semisalnya. Selesai ucapannya .
Kerancuan Kedua :
Sebagian mereka terkadang berdalil dengan firman Alloh yang memerintahkan Musa
) maka lepaslah kedua terompahmu sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci,
Thuwa..
Pendalilan yang amat jauh. Dan semoga Alloh Ibnu Masud ketika mengatakan kepada Abu
Musa AlAsyari ketika menjadi imam manusia lalu melepas sandalnya,Mengapa kamu melepas
sandalmu ? Apakah kamu berada di lembah yang suci ?
Berkata Abu Muhammad bin Hazm dalam kitabnya AlIhkam fi Ushulil Ahkam,Dan termasuk syiar
Musa firman Alloh ) maka lepaslah kedua terompahmu
-
sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan kami tidak melepas sandal kami di tanah
suci tersebut . Selesai ucapan beliau.
Maksud Ibnu Hazm bahwa kita tidaklah beribadah dengan syariat orang-orang sebelum kita. Dan aku
tidak mengetahui satu kerancuan yang serupa dengannya yang sepantasnya disebutkan. Adapun
kekacauan dan anggapan baik orang-orang bodoh, maka tidak ada manfaat padanya kecuali amalan
orang-orang yang mengetahui AsSunnah. Maka mereka jika melihat orang yang alim terhadap AsSunnah
mengamalkannya pasti mereka akan mengamalkannya.
Penginkaran Terhadap Orang yang Menolak AsSunnah Dengan Akal dan Anggapan Baik
Karena banyak manusia menolak sunnah-sunnah dengan akal dan anggapan baik, dan termasuk sunnah
yang mereka tolak adalah disyariatkannya sholat memakai sandal, maka aku memandang perlunya
menyebutkan dalil-dalil dan ucapan ulama yang menjelaskan kerusakan perbuatan mereka dan
menejelaskan bahaya-bahayanya terhadap agama :
Hadits pertama :
Dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh memutuskan hukum terhadap dua orang
wanita dari Hudzail yang saling membunuh. Salah satunya melempar dengan satu batu mengenai perut
wanita lawannya yang sedang hamil hingga mematikan janinnya yang di dalam perutnya. Lalu
masyarakat mengadukan kepada Nabi , lalu Nabi memutuskan bahwa
diat/tebusan janin yang di dalam perutnya karena mati terbunuh adalah membebaskan satu budak laki-
laki atau satu budak perempuan. Wali perempuan yang didenda berkata ,Ya rosululloh bagaimana kami
membayar denda atas orang yang belum makan dan minum, belum bicara dan menangis ? Maka yang
semisal ini adalah sia-sia. Maka Nabi berkata,Sesungguhnya ini termasuk teman-teman
dukun.
Diriwayatkan oleh Bukhori juz 1 hal 328, Muslim juz 11 hal. 177 dan padanya ada tambahan setelah
sabda Nabi Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun,
Karena sajaknya yang ia bersajak dengannya.
Dan dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 4 hal. 318, Nasai juz 8 hal. 43 dan Ibnu Majah juz 2 hal. 882.
Hadits Kedua :
Dari AlMugiroh bin Syubah,Seorang wanita memukul istri yang lain dari suaminya dengan tongkat
tenda. Lalu Rosululloh dipanggil untuk memutuskan hukum. Maka beliau
memutuskan hukum atas keluarga wanita yang dilempar dan dia sedang hamil- dengan denda atau
ganti rugi, maka Nabi menghukumi bahwa janinnya terbunuh. Lalu sebagian wali dari
wanita yang terkena denda berkata, Apakah kami membayar denda kepada orang yang belum makan
dan minum, belum teriak dan menangis, maka yang semisal ini sia-sia. Rosululloh
bersabda,Ini adalah salah satu sajak orang-orang Arab Badui.
Diriwayatkan Muslim juz 11 hal. 179 dan Nasai juz 8 hal. 44.
-
Maka anda melihat bahwa Rosululloh mengingkarinya karena ia menentang hadits dengan
akalnya dan mengatakan, Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun. Karena sajaknya.
Hadits Ketiga :
Hai orang-orang beriman janganlah kalian meninggikan suaramu. Dari Ibni Abi Mulaikah,Hampir-
hampir dua orang pilihan binasa, Abu Bakar dan Umar, keduanya meninggikan suaranya di sisi
Rosululloh ketika rombongan Bani Tamim. Salah satu dari keduanya mengisyaratkan
kepada Aqro bin Habis saudara lelaki Mujazyi dan yang lainnya menunjuk kepada seorang lelaki yang
lainnya, Nafi mengatakan, aku tidak hapal namanya. Maka Abu Bakar berkata kepada Umar,Kamu
hanya menginginkan beda pendapat denganku. Umar berkata kepada Abu Bakar,Kamu hanya
menginginkan perselesihan. Lalu suara keduanya terdengar keras, kemudian turunlah firman Alloh : }
{ Hai orang-orang beriman janganlah kamu mengeraskan suaramu
Ibnu Zubari berkata,Tidaklah Umar mendengar perkataan Rosululloh setelah turun ayat ini
kecuali ia meminta penjelasannya, dan ia (Ibnu Abi Mulaikah) tidak menyebutkan Abu Bakar dari ayanya
(Abu Mulaikah).
Dikeluarkan oleh Bukhori juz 10 hal 212, 214, padanya terdapat riwayat Ibnu Abi Mulaikah dari Abdillah
bin Az Zubair, dan juz 17 hal. 39, Tirmidzi juz 4 hal. 185 dan terdapat ketegasan Abdulloh bin Abi
Mulaikah bahwa Abdillah bin Az Zubair menyampaikan hadits kepadanya, Ahmad dalam Musnadanya
juz 4 hal. 6, Thobari juz 26 hal. 119, dan padanya terdapat ucapan Nafi : Telah mengatakan kepadaku
Ibnu Abi Mulaikah dari ibni Az Zubair, maka diketahuilah hadits ini bersambung sebagaimana
diisyaratkan oleh AlHafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Barinya juz 10 hal. 212.
Hadits Keempat :
Dari Aisyah Ummul Mukminin bahwa Rosululloh berkata saat
sakitnya,Perintahkan Abu Bakar sholat dengan manusia (menjadi imam). Aisyah
berkata,Sesungguhnya Abu Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar
suaranya karena tangisannya waktu sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia
(menjadi imam). Maka Rosululloh bersabda,Perintahkan Abu Bakar untuk sholat bersama
manusia. Aisyah berkata kepada Hafshoh,Katakanlah kepada beliau, sesungguhnya Abu
Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar suaranya karena tangisannya waktu
sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia (menjadi imam). Hafshoh
melaksanakan perintah Aisyah , lalu Rosululloh berkata, Sesungguhnya kalian
ini showahib (saudara-saudara ) Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk sholat mengimami manusia.
Hafshoh berkata kepada Aisyah ,Tidaklah aku ditimpa kebaikan darimu.
Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 39 dan Muslim juz 5 hal. 140,141.
-
Hadits Kelima :
Dari Abdillah bin Umar ,Aku mendengar Rosululloh bersabda,Sesungguhnya
Alloh tidak mencabut ilmu (agama ) setelah Ia memberikannya kepada kalian dengan sekali cabutan
akan tetapi Ia mencabutnya dari manusia bersamaan dengan mematikan para ulama dengan ilmu
mereka lalu tinggallah manusia-manusia bodoh yang diminta fatwa lalu mereka berfatwa dengan akal
mereka lalu mereka menyesatkan dan sesat.
Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 145 dan Muslim, lafadznya dari Bukhori.
Atsar (Jejak) Salaf
Adapun atsar salaf tentang pengingkaran terhadap orang yang menolak sunnah-sunnah dengan akal tak
terhitung, akan tetapi aku isyaratkan saja sebagiannya:
Atsar pertama :
Kalau agama ini ditentukan dengan akal pasti bagian bawah khuf lebih utama diusap daripada bagian
atasnya, dan sungguh aku melihat Rosululloh mengusap bagian atas khufnya.
Dikeluarkan Abu Dawud juz 1 hal. 63, perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Abdu Khori, ia
amanah sebagaimana disebutkan dalam kitab AtTaqrib.
Dan berkata AlHafidz Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom,Sanadnya hasan. Dan berkata dalam
Talkhishnya,Diriwayatkan Abu Dawud dan sanadnya shohih.
Atsar kedua :
Bahwa Abdulloh bin Umar berkata,Aku mendengar Rosululloh
bersabda,Jangan sekali-kali kamu menghalangi wanita-wanita pergi masjid-masjid jika mereka meminta
ijin kamu pergi ke masjid- masjid. Ia, Salim bin Abdulloh, berkata,Berkata Bilal bin Abdulloh, anaknya,
Demi Alloh kami akan menghalngi wanita-wanita pergi ke masjid-masjid. Lalu Abdulloh bin Umar
menoleh kepadanya, kemudian mencelanya dengan celaan yang jelek yang aku belum pernah
mendengar celaan yang semisal dengannya dan berkata,Aku kabarkan kepadamu dari Rosululloh
dan kamu bantah,Demi Alloh kami akan menghalngi wanita-wanita pergi ke masjid-masjid ?.
Diriwayatkan Muslim juz 4 hal. 161 dan Jami Bayan Ilmi wa Fadhlihi juz 2 hal 139 karya AlHafidz ibnu
Abdil Barr bahwa Ibnu Umar berkata kepada anaknya,
Alloh melaknat kamu, Alloh melaknat kamu, Alloh melaknat kamu, aku katakan : Rosululloh
memerintahkan mereka tidak menghalangi mereka. Dan ia berdiri dengan marah.
-
Atsar Ketiga :
Dari Abdillah bin Mughofal bahwa ia melihat seorang lelaki melempar binatang buruan dengan batu kecil,
maka ia berkata kepadanya,Janganlah kamu melemparnya dengan batu kecil, sesungguhnya Rosululloh
melarangnya atau beliau tidak menyukainya dan bersabda,Melempar itu tidak bisa
menangkap binatang buruan dan tidak bisa menyakitkan musuh akan tetapi hanya memecahkan gigi dan
mencongkel mata. Beberapa waktu kemudian ia melihat lelaki itu melempar buruan lagi dengan batu
kecil, maka ia berkata kepadanya,Aku katakan dari Rosululloh bahwa beliau melarang
yang demikian atau tidak menyukainya dan kamu tetap melemparnya, maka aku tidak akan bicara
kepadamu selamanya !.
Atsar Keempat :
Dari Abi Qotadah Tamim bin Nadzir AlAdawi bahwa ia berkata,Kami pernah di sisi Imron bin Hushoin
dalam satu kelompok manusia dan Busyair bin Kaab, lalu Imron menyampaikan hadits, ia berkata,
Rosululloh bersabda,Malu semuanya baik. Maka Busyair bin Kaab berkata,Kami
menemukan pada sebagian kitab bahwa di antara malu ada ketenangan, kewibaan dan di di antaranya
ada kelemahan. Lalu Imron marah sampai memeraha wajahnya dan berkata,Bukankah aku
memperlihatkan pada diriku, aku menyampaikan hadits padamu dari Rosululloh dan kamu
bantah. Abu Qotadah berkata, Imron mengulang hadits tersebut. Busyair membantah lagi, Imron
marah besar. Abu Qotadah berkata,Maka kami tetap mengatakan hai Abu Nujaid (Imron),
sesungguhnya di antara kami tidak mengapa.
Diriwayatkan oleh Muslim juz 2 hal 7, Ahmad juz 4 hal. 436, 440, 442, 445 dan Thoyalisi juz 2 hal. 41).
Atsar Kelima :
Dari Abi Mulaikah bahwa Urwah bin Az Zubair berkata kepada Ibnu Abbas : Kamu
menyesatkan banyak manusia. Ibnu Abbas bertanya :Mengapa hai Urwah ? Urwah
menjawab,Kamu memerintahkan umroh pada sepuluh hari bulan haji padahal tidak ada perintah umroh
! Maka Ibnu Abbas berkata,Mengapakah kamu tidak bertanya kepada ibumu tentang masalah
ini ? Urwah berkata,Sesungguhnya Abu Bakar dan Umar tidak mengerjakannya. Ibnu Abbas
berkata, Inilah yang membinasakan kalian, demi Alloh aku tidak melihat kecuali Ia akan mengazab
kalian, aku menyampaikan hadits dari Rosululloh dan kalian bantah dengan Abu Bakar dan
Umar..
-
Diriwayatkan Ahmad juz 1 hal. 337 dan Ishaq bin Rohawaih sebagaimana dalam kitab AlMatholib
AlAliyyah juz 1 hal. 360 dan padanya terdapat perkataan,
Kami mendatangkan hadits Rosululloh dan kalian membatahnya dengan Abu Bakar dan
Umar ?
Diriwayatkan AlKhothib dalam AlFaqih wal Mutafaqih juz 1 hal. 145, Ibnu Hazm dalam Hajjatul Wada hal.
268 dan 269 dari jalan-jalan yang sanadnya sampai ke Ibni Abbas dan Ibnu Abdil Barr dalam
Jami Bayan AlIlmi wa Fadhlihi juz 2 hal. 239 dan 240.
Atsar Keenam :
Berkata
AlKhothib AlBaghdadi ,Mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Rizq, ia berkata,
telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Ahmad AdDaqoq, ia berkata, telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Ismail ArRoqi, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami ArRobi bin Sulaiman,
ia berkata, Aku mendengar AsySyafii ditanya seorang lelaki tentang satu masalah, lalu beliau berkata,
Diriwayatkan pada masalah ini demikian dan demikian dari Nabi . Lelaki itu berkata,Hai
Abu Abdillah, apa yang anda katakan tentangnya ? Maka aku melihat AsySyafii bergetar badannya
karena takut kepada Alloh dan bangkit dari duduknya, lalu berkata,Apa ini, bumi mana yang akan
membawaku dan langit mana yang akan menaungiku jika aku meriwayatkan dari Nabi satu
hadits lalu aku tidak berpendapat dengannya ? Ya, atas pendengaran dan penglihatan, ya, atas
pendengaran dan penglihatan (wajib menerimanya).
Dan AlKhothib berkata,Telah mengabarkan kepada kami ArRobi, ia berkata, aku mendengar AsySyafiI
meriwayatkan satu hadits dan sebagian orang yang hadir berkata kepadanya,Apakah anda mengambil
hadits ini ? Maka beliau berkata,Jika aku meriwayatkan satu hadits yang shohih lalu aku tidak
mengambilnya, maka aku mempersaksikan pada kalian bahwa akalku telah hilang, dan beliau
membentangkan kedua tangannya.
Atsar ini dikeluarkan oleh AlHafidz AlBaihaqi dalam Manaqib AsySyafii juz 1 hal. 474, 475 dan Abu
Nuaim dalam AlHilyah juz 9 hal. 106. Dan AlKhothib telah menyebutkan dalam kitab AlFaqih wal
Mutafaqih satu ucapan yang bagus dalam membantah orang yang mengagungkan akal, beliau
berkata,Dan demi umurku, sungguh sunnah-sunnah dan sisi-sisi kebenaran banyak datang menyelisihi
dan menjauhi akal dengan sangat jauh, maka kaum muslimin haruslah mengikuti dan tunduk kepadanya.
Untuk yang semisal ini ahli ilmu dan agama sangat berhati-hati. Lalu kehati-hatian mereka menahan dari
mendahulukan akal dan menunjukkan pada mereka atas kebutaan dan hilang akalnya, bahwasanya
kebenaran itu datang menyelisihinya dalam banyak sisi, di antaranya :
Bahwa memotong jemari tangan seperti memotong tangannya dari pundak maka didenda ribu dinar.
Memotong kaki pada paling sedikit daruratnya seperti memotong kaki dari pangkal pahanya maka
dendanya ribu dinar.
Dua mata jika tercongkel maka keadaan daruratnya seperti bagian tubuh yang dipotong dari ujung
telinganya didenda duabelas ribu dinar .
Dula luka kecil di kepala dendanya duaratus dinar
Wanita yang haidl mengqodho puasa tidak mengqodho sholat.
Maka sisi-sisi manakah dari hukum Islam di atas yang masuk akal ? Namun sunnah-sunnah dari Islam, di
-
mana Alloh menjadikannya sebagai inti dan tiang agama yang dibangun di atasnya Islam dan ucapan
mana yang lebih berbahaya daripada apa yang disabdakan Rosululloh dalam haji
perpisahannya ketika beliau berkhutbah di hadapan ratusan ribu manusia :Dan sungguh akau tinggalkan
kalian wahai manusia, selama kalian berpegang teguh dengan maka kalian tidak akan sesat selamanya,
dua perkara di antara kita : kitabulloh dan sunnah nabiNya, maka Rosululloh mengaitkan di
antara keduanya. Demi Alloh, jika kita memungut sunnah-sunnah dari ahli fiqih dan orang-orang yang
terpercaya dan mempelajarinya seperti kita mempelajari ayat-ayat AlQuran.
Kita senantiasa menjumpai orang-orang utama dan ahli fiqih dari orang-orang terpilih sangat mencela
orang-orang yang suka berdebat dan mendahulukan akalnya, melarang kita bertemu dengan mereka dan
bermajlis dengan mereka, memperingatkan kita dengan keras agar menjauhi mereka dan mengabarkan
kepada kita bahwa mereka adalah orang-orang sesat, tukang menyimpangkan makna dalil dengan
menafsirkan kitabulloh dan sunnah Rosululloh dengan kesesatan. Rosululloh
tidaklah wafat sampai beliau membenci banyak pertanyaan dan membahas urusan-urusan yang tidak
bermanfaat dalam agama hingga ucapan beliau yang menunjukkan ketidaksukaannya : Biarkan aku, apa
yang aku tinggalkan pada kalian, sesungguhnya kebinasaan orang-orang sebelum kalian banyaknya
pertanyaan dan penyelisihan terhadap nabi mereka, jika aku larang sesuatu pada kalian maka jauhilah,
jika aku perintahkan sesuatu pada kalian maka ambillah darinya semampu kalian, maka perkara apa
yang lebih mencukupi daripada melebihkan akal atas perkataan Nabi ? Kaum yang
dikatakan Nabi tidak akan mencapai satu persenpun dari seratus persen pengetahuan
syariat yang telah dicapai oleh kaum yang bersama beliau . Bukankah pengikut hawa nafsu
atau ahli bidah dan orang-orang yang menyelisihi kebenaran binasa dengan sebab perdebatan dan
pemikiran mereka ? Maka mereka itu tiap hari di atas agama yang sesat dan kesamaran yang baru, tidak
tegak di atas satu agama. Yang paling menakjubkan mereka hanyalah berdebat dan memikirkan selain
agama ini. Seandainya mereka berpegang teguh dengan sunnah-sunnah, agama sahabat, mengambil
urusan yang diperintahkan dan diridhoi Nabi dan meninggalkan perdebatan pasti hilanglah
kesamaran agama mereka. Namun mereka memaksakan diri pada apa yang telah dicukupkan hasilnya
dan mereka memikul di atas akal-akal mereka penelitian dalam urusan Alloh yang akal mereka tidak
mampu menelaahnya. Dan hak akal adalah mencukupkan diri di bawah syariat Alloh. Maka di sanalah
mereka menempatkan diri pada posisi yang sulit. Di manakah ilmu
Mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan husus Robbku, dan
kamu hanyalah diberi sedikit ilmu Allah .
Alloh telah mengkisahkan Musa yang mencela urusan seorang yang ia jumpai
Lalu keduanya bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan
kepadanya rahmat dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
Lelaki ini melubangi sebuah perahu, membunuh seorang anak kecil dan membangun sebuah dinding
sebagaimana yang telah Alloh kisahkan dalam kitabNya, lalu Musa mengingkari perbuatannya, tindakan-
tindakan yang terlihat aneh oleh Musa dan diingkari hati dan tidak bisa dicapai oleh pikiran manusia
sampai Alloh menyingkapkan rahasianya kepada Musa hingga ia mengetahuinya. Demikianlah syariat
yang datang dari sunnah-sunnah Islam dan syariat-syariat agama yang tidak sesuai dengan pikiran dan
-
akal manusia. Seandainya disingkapkan kepada manusia pokok-pokonya pasati ia datang dengan jelas
tidak ada kesulitan apa pun seperti perbuatan Khodhir yang diperlihatkan kepada Musa. Sesungguhnya
syariat yang dibawa Muhammad mirip apa yang dibawa oleh Musa.
Dan tidak ada yang lebih bodoh, sedikit mengenal hak Alloh, rosulNya, cahaya Islam dan keterangannya
daripada orang yang mengatakan, aku tidak menerima AsSunnah maupun urusan kaum muslimin yang
dahulu (sahabat) sampai tersingkap kepadaku hal ghoib dan aku mengetahui pokok-pokoknya ? Atau ia
tidak mengucapkan penolakannya tetapi demikianlah perbuatan dan pikirannya. Padahal Alloh
berfirman :
Maka demi Rabbmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan. Kemudian hati mereka tidak merasa keberatan terhadap hukum yang kamu
putuskan dan mereka menerima dan tunduk secara lahir dan batin.
Sesungguhnya segala pujian hanyalah milik Alloh, kami memuji, meminta ampunan kepadaNya,
berlindung kepadaNya dari kejelekan jiwa-jiwa dan amal-amal kami. Barangsiapa yang ditunjuki Alloh
maka tidak ada yang menyesatkannya dan barangsiapa disesatkanNya maka tidak ada yang dapat
menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Alloh tidak ada
sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya.
Alloh berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam.[1] Alloh berfirman :
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Robbmu yang telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Allah menciptakan isterinya (Hawa). Dari keduanya (Adam dan Hawa) Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan taatlah kepada Allah yang dengan mempergunakan namaNya kamu saling meminta[2] dan peliharalah hubungan silaturrahim[3]. Sesungguhnya Allah selalu menjaga semua keadaanmu dan mengawasi kamu.[4] Alloh berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang lurus, niscaya Allah memberi taufik amal shalih kepadamu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.[5] Amma badu : Sungguh banyak sunnah Nabi yang tidak diketahui kaum muslimin, sehingga mereka meninggalkannya, selanjutnya mereka membenci orang yang berusaha mengamalkan dan hendak menghidupkannya, lalu mereka menuduhnya dengan kesesatan yang jauh.
-
Termasuk sunnah tersebut adalah sholat dengan memakai sandal. Hadits-hadits mutawatir menyebutkan bahwa Nabi sholat dengan mamakai sandal. Alloh berfirman :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.[6] Dan telah tetap dalam hadits bahwa Nabi memerintahkan sholat memakai sandal. Alloh
berfirman :
Dan apa yang diperintahkan Rasul kepadamu, maka lakukanlah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.[7] Alloh berfirman :
Dan tidak halal bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.[8] Alloh berfirman :
Maka orang-orang yang menyelishi syariat Rasul (yang lahir maupun batin) haruslah takut akan ditimpa fitnah (hati) atau ditimpa azab yang pedih di dunia.[9] Oleh karena itulah aku berhasrat untuk mengumpulkan hadits-hadits yang aku ketahui dalam masalah disyariatkannya sholat memakai sandal. Dan Alloh lah yang memberi taufiq bagi kebenaran dan kepadaNyalah tempat kembali. Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi AlWadii Dalil-dalil Atas Disyariatkannya Sholat Memakai Sandal Hadits pertama : Imam Bukhari berkata dalam kitab Shahihnya juz 1 halaman 494 :
Telah mengatakan kepada kami Adam bin Abi Iyas, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Syubah, ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Maslamah Said bin Yazid AlAzdi, ia berkata,Aku bertanya kepada Anas bin Malik, apakah Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya ? Ia menjawab,Ya. Hadits diriwayatkan Imam Muslim (5/42) dengan syarah Nawawi , Tirmidzi (1/310) dengan Tuhfatul Ahwadzi- dan beliau berkata,Hasan shohih dan ahli ilmu mengamalkan dengannya, Nasai (2/58), Ibnul Jarud, 68, Ahmad (3/100,166,189), Abu Dawud AthThoyalisi (1/84), Darimi,(1/320), Ibnu Sad (1/511) dan AlBaigaqi (2/431). Hadits kedua : Imam Muslim berkata dalam kitab Shahihnya (1/390) nomor 554 :
Telah mengatakan kepada kami Ubaidulloh bin Muadz AlAnbari, telah mengatakan kepada kami ayahku, telah mengatakan kepada kami Kahmasun dari Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya, ia berkata,Aku sholat bersama Rosululloh lalu aku melihat beliau berdahak lalu menggosok dahaknya dengan sandalnya.
-
Dan telah mengatakan kepadaku Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai dari AlJaziri dari Abil Ala Yazid bin Abdillah AsySyihhir dari ayahnya bahwa sholat bersama Nabi
,Ia berkata, Beliau berdahak lalu menggosok dahaknya dengan sandal kirinya. Hadits ketiga :
Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/384) berkata : Dari Mamar dari Said AlJariri dari Abil Ala bin Abdillah AsySihhir, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai kedua sandalnya. Hadits ini perowi-perowinya perowi-perowi kitab Shohih. Hadits keempat :
Berkata Imam Ibnu Majah : Telah mengatakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah mengatakan kepada kami Ghundar dari Syubah dari AnNuman bin Salim dari Ibni Abi Aus, ia berkata,Adalah kakekku Aus pernah mengisyaratkan kepadanya pada waktu sholat lalu aku memberikan sandalnya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal. AlBushiri berkata dalam Mishbah AzZujajah, 125,Sandanya baik. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah (2/415), Thohawi (1/512), Ahmad (4/8,9,10) dan AlHaitsami berkata dalam Majma AzZawaid (2/55),Diriwayatkan Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowinya amanah. Hadits kelima : Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (2/422):
Telah mengatakan kepada kami Affan,ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Awanah, ia berkata telah mengatakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari seorang lelaki dari bani AlHarits bin Kaab, ia berkata,Aku pernah duduk di sisi Abu Hurairah , lalu seorang lelaki datang menemuinya dan bertanya kepadanya,Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia puasa pada hari Jumat ? Abu Hurairah menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah, mendengar Rosululloh bersabda,Jangan sekali-kali seorang dari kalian puasa pada hari Jumat kecuali hari-hari yang biasa ia puasa padanya. Lalu seorang lelaki lainnya datang kepada dan berkata,Hai Hai Abu Huroiroh, apakah kamu melarang manusia sholat memakai sandal ? Abu Hurairah
menjawab,Tidak, demi Alloh, selain aku, demi robb Kabah, selain aku melihat Rosululloh sholat menghadap makom (tempat berdiri nabi Ibrohim di Kabah), memakai sandal, kemudian
beliau pergi dengan memakai sandalnya. Hadits ini beliau keluarkan juga dalam tempat lainnya pada halaman (348, 365, 377, 458,537) dan pada sebagian jalan sanadnya disebutkan nama lelaki yang datang yaitu Abul Aubar Ziyad AlHaritsi), dikeluarkan juga oleh Abdurrozaq, 1/385, Ibnu Abi Syaibah, 2/415 dan Thohawi,1/511). Perowi-perowi hadits di atas semuanya perowi-perowi kitab shohih kecuali Abul Aubar Ziyad AlHaritsi dinyatakan amanah oleh Ibnu Main dan Ibnu Hibban sebagaimana disebutkan dalam kitab Tajilul Manfaah. Adapun ucapan AlHafidz AlHaitsami dalam kitabnya Majma AzZawaid, 2/54, Perowi-perowinya amanah selain Ziyad Abul Aubar AlHaritsi, aku tidak menemukan orang yang menyatakan amanah maupun melamahkannya dalam biografinya, maka ucapannya telah dibantah oleh Ibnu Hajar dalam kitab Tajilul Manfaah dengan membawakan rekomendasi Ibnu Main dan Ibnu Hibban. Hadits Keenam : Ibnu Majah berkata dalam Sunanya (1/330):
)
-
Telah mengatakan kepada kami Ali bin Muhammad, telah mengatakan kepada kami Yahya bin Adam, telah mengatakan kepada kami Zuhair dari Abi Ishaq dari Alqomah dari Ibnu Masud, ia berkata,Sungguh aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal dan khufnya.[10] Dikeluarkan oleh Abu Dawud AthThoyalisi, 1/84, Ibnu Abi Syaibah, 2/416, Ahmad 1/461 dan Thohawi 1/511. Di sebagian kitab ditegaskan bahwa Abu Ishaq tidak mendengar dari Alqomah AlBushiri mengatakan dalam kitab Mishbah AzZujajah fi Zawaid Ibni Majah, 125,Sanadnya terdapat Abu Ishaq AsSabiI yang pada ahir umurnya mengalami pikun, Zuhair adalah Muawiyyah bin Khudaij diriwayatkan darinya hadits setelah ia pikun sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Zurah. Dengan sanad ini hadits dinilai lemah akan tetapi bisa dipakai sebagai penguat. Hadits Ketujuh : Abu Dawud berkata dalam Sunannya (1/247,248) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Muslim bin Ibrohim, telah mengatakan kepada kami Ali bin Mubarok dari Husain AlMuallim dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata,Aku melihat Rosululloh
terkadang sholat tidak beralas kaki dan terkadang memakai sandal. Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Majah (1/330), Ahmad (2/174,178,190,210), Ibnu Abi Syaibah (2/425), Ibnu Sad (1/ ) Thohawi (1/512) dan AlBaihaqi (1/4121). Dan hadits ini hasan.[11] Hadits Kedelapan : Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (4/307):
Telah mengatakan kepada kami Waki, telah mengatakan kepada kami Sufyan dari AsSudi dari orang yang mendengar dari Amr bin Huraits, ia berkata,Rosululloh sholat dengan sandalnya dalam jalan yang lainnya dengan sandalnya yang ditambal . Hadits dikeluarkan oleh Tirmidzi dalam Syamail Muhammadiyyah, 66, Abdurrozaq (1/386), Ibnu Abi Sayibah (2/415), Ibnu Sad (1/ ) dan Thohawi, 1/512. Hadits ini dalam sanadnya ada perowi yang tidak dikenal. Penulis Syarah Syamail Muhammadiyyah berkata,Berkata AlQistholani, aku tidak mengetahui pada satu riwayat ketegasan nama orang yang meriwayatkan hadits dari AsSudi[12], dan aku perkirakan namanya Atho bin AsSaib, di ahir umurnya ia pikun. Dan AsSud termsuk orang mendengar darinya setelah usia pikunnya lalu namanya disamarkan agar tidak diketahui kelamahan sanadnya. Hadits Kesembilan AlBaihaqi dalam Sunannya (2/420) berkata :
Telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar bin AlHarits AlFaqih, telah mengabarkan kepada kami Abu Muhammad bin Hayyan, telah mengatakan kepada kami Ali bin Said, telah mengatakan kepada kami Muhammad bin Sinan AlQozaz, telah mengatakan kepada kami Abu Ghossan AlAnbari, telah mengatakan kepada kami Syubah dari Humaid bin Hilal dari Abdulloh bin AshShomit dari Abi Dzar, ia berkata,Aku melihat Nabi sholat dengan sandalnya yang ditambal dari kulit sapi. AlBaihaqi berkata, Abu Ghossan AlAnbari Yahya bin Katsir menyendiri meriwayatkan hadits ini. Hadits Kesepuluh Imam Ahmad berkata dalam Musnadnya (3/502):
Telah mengatakan kepada kami Yunus bin Muhammad, ia berkata, telah mengatakan kepada kami AlAtho, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Majma bin Yaqub dari Ghulam dari penduduk Quba bahwa ia menjumpai seorang Syaikh yang berkata,Rosululloh mendatangi kami di Quba lalu beliau duduk di.dan manusia berkumpul di sekelilingnya, Rosululloh meminta air minum, lalu beliau diberi air minum dan meminumnya sedangkan aku di samping kanannya, aku
-
orang yang paling mudadan aku menghapal bahwa ketika beliau bersama kami sholat memakai sandalnya tidak melepasnya. Hadits ini dikeluarkan Ahmad juga dalam juz 4 halaman 221, 334, Thohawi, 1/512 dan menyebutkan antara Majma bin Yaqub dan seorang sahabat, Muhammad bin Ismail dan menyebutkan nama sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dan diriwayatkan Ibnu Sad juz 1/ ) AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/53) berkata,Diriwayatkan oleh Ahmad dan beliau menyebutkan nama sahabatnya Abdulloh bin Abi Habibah dalam riwayat lainnya, demikian juga diriwayatkan oleh Thobroni dalam AlKabir dan perowi-perowi Ahmad amanah semuanya. Hadits Kesebelas : AlBaihaqi dalam Sunan Kubronya (2/431) berkata :
Telah mengabarkan kepada kami Abul Husain bin Busyron AlAdl di Baghdad, telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Muhammad AshShoffar, telah mengatakan kepada kami Sadan bin Nashr, telah mengatakan kepada kami Abu Badr dari Ziyad bin Khoitsamah dari Abdillah bin Isa dari Abdillah bin Atho dari Aisyah ,Aku melihat Rosululloh sholat terkadang tidak beralas kaki dan terkadang tidak memakai sandal, minum berdiri dan minum dengan duduk AlHafidz AlHaitsami dalam Majma Zawaidnya (2/55) berkata,Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath, dan perowi-perowi amanah. Akan tetapi dalam kitab Majma Zawaid kalimat diganti dengan Hadits Keduabelas :
Berkata Thohawi (1/512), Telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin Marzuq, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Rabiah, ia berkata,telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah dari AlHajjaj bin Arthoh dari Abdil Malik dari Said bin Fairuz dari ayahnya bahwa utusan Tsaqif menemui Rosululloh lalu berkata,Kami melihat beliau sedang sholat memakai sandal berpasangan. Dalam sanad hadits terdapat AlHajjaj bin Arthoh seorang mudallis .[13] Akan tetapi AlHaitsami berkata dalam Majma Zawaidnya (2/55),Diriwayatkan oleh Thobroni dalam AlAusath dan perowi-perowinya amanah. Maka perlu dilihat apakah ia punya jalan lain atau AlHajjaj dengan tegas mendengar langsung dari perowi yang ia ambil haditsnya atau AlHafidz AlHaitsami yang menggampang-gampangkan penshohihan hadits ? Hadits Ketigabelas Abdurrozaq dalam Mushonnafnya (1/386) berkata:
Dari Abdillah bin Abdirrohman bin Yazid, ia berkata, telah mengatakan kepadaku Muhamamd bin Ibad bin Jafar dari seorang Syaikh dari mereka,Aku melihat Rosululloh sholat memakai sandal dan mengisyaratkan ke makam Ibrohim. Hadits Keempatbelas Imam Abu Dawu dalam Sunannya (1/247) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Qutaibah bin Said, telah mengatakan kepada kami Marwan bin Muawiyyah AlFazari dari Hilal bin Maimun ArRomli dari Yala bin Syaddad bin Aus dari ayahnya, ia berkata, Rosululloh bersabda :Selisihilah Yahudi, sesungguhnya mereka tidak sholat dengan sandal dan khuf .[14]
-
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 di dalam sanadnya ada tambahan dan Nasrani, AlBaihaqi, 2/432, AlHakim, 1/26, ia berkata,Ini hadits shohih sanadnya dan tidak dikeluarkan Bukhori dan Muslim, dan Dzahabi tidak berkomentar apa-apa. AlIroqi berkata,Sanadanya hasan, sebagaimana disebutkan dalam Faidhul Qadir dan Thobroni dalam AlKabir, 7/348 dengan kalimat hadits,
Sholatlah kalian dengan sandal dan jangan menyerupai Yahudi !. Hadits Kelimabelas AlHakim dalam Mustadroknya (1/139) berkata,
Telah mengatakan kepada kami Muhammad bin Sholih dan Ibrohim bin Ishmah keduanya berkata, telah mengatakan kepada kami AsSurri bin Khozimah, telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail dan mengabarkan kepada kami Abul Walid AlFaqih, telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Sufyan, telah mengatakan kepada kami Ibrohim bin AlHajjaj keduanya mengatakan, telah mengatakan kepada kami Abdulloh bin AlMutsanna AlAnshori dari Tsumamah dari Anas bahwa Nabi tidak pernah melepas sandalnya dalam sholat kecuali sekali saja lalu sahabat melepasnya, beliau bertanya,Ada apa dengan kalian ? Mereka menjawab,Anda melepas sandal maka kami melepasnya. Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mengabarkan kepadaku bahwa di sandalku ada kotoran atau najis lalu aku melepasnya. AlHakim berkata,Hadits ini shohih sesuai syarat Bukhori, ia memakai perowi Abdulloh AlMutsanna dan Bukhori Muslim tidak mengeluarkan hadits ini dalam kitab mereka. Dan Dzahabi tidak berkomentar apa-apa. AlHafidz AlHaitsami mengatakan dalam Majma Zawaid (juz 1/56),Diriwayatkan Thobroni dalam AlAusath dan perowi-perowinya perowi kitab Shohih dan diriwayatkan AlBazzar dengan ringkas. Hadits Keenambelas AlHakim dalam Mustadroknya (1/181) berkata,
Telah mengatakan kepada kami Abu Jafar Muhammad bin Muhammad bin Abdillah AlBaghdadi, telah mengatakan kepada kami AlMiqdam bin Dawud dari Talid ArRoini, telah mengatakan kepada kami Abdul Ghoffar bin Dawud Alharani, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ubaidillah Ibni Abi Bakar dan Tsabit dari Anas bahwa Nabi bersabda,Jika salah seoarang dari kalian telah wudhu dan memakai khufnya maka sholatlah dengan keduanya dan usaplah (ketika wudhu) kemudian jangan ia lepas jika ia kehendaki kecuali karena ia junub. Sanadnya shohih sesuai syarat Muslim, Abdul Ghoffar bin Dawud amanah akan tetapi tidak ada penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad. Hadits ini diriwayatkan AlBaihaqi (1/279) dan menyebutkan penguat bagi Abdul Ghoffar yaitu Asad bin Musa yang digelari Asadus Sunnah (Singa Sunnah). Dan haditsnya syadz (ganjil). AlBaihaqi berkata,Berkata Ibnu Shoid,Aku tidak mengetahui seorang yang datang membawa hadits ini kecualil Asad bin Musa. AlBaihaqi berkata,Hadits ini dikuatkan oleh Abdul Ghoffar bin Dawud AlHaroni akan tetapi tidak ada penduduk dari Bashroh yang meriwayatkan dari Hammad dan hadits ini tidak terkenal, wallohu alam. Itulah hadits-hadits yang bisa aku sampaikan, meski aku tinggalkan beberapa hadits yang menunjukkan disyariatkannya sholat memakai sandal dalam kitab Majma Zawaid, Mushonnaf Abdurrozaq dan selain keduanya karena terdapat kritikan pada kedua kitab tersebut meskipun sebagiannya bisa dijadikan penguat. Terlebih Thohawi dalam Musykil Atsar juz 1/511 menyatakan dengan tegas bahwa hadits-hadits yang menunjukkan disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir, beliau mengatakan,Hadits-hadits datang, menunjukkan bahwa disyariatkannya sholat memakai sandal mencapai mutawatir dari Rosululloh dari perbuatan beliau yang memakai sandal dalam sholatnya, melepas sandalnya waktu melepasnya karena najis dan pembolehannya sholat memakai sandal.
-
Dan ulama tidak mensyaratkan kemutawatiran dalam menentukan hadits shohih atau hasan bahkan mereka hanya menyebutkan hadits shohih, hasan dan dhoif. Bab Bila Seorang Sedang Sholat Melepas Sandalnya Di Manakah Ia Meletakannya ? Hadits Pertama : Abu Dawud dalam Sunannya (2/248) berkata :
Telah mengatakan kepada kami AlHasan bin Ali, telah mengatakan kepada kami Utsman bin Umar, telah mengatakan kepada kami Sholih bin Rustam Abu Amir dari Abdirrohman bin Qois dari Yusuf bin Malik dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh bersabda :Jika salah seorang dari kalian hendak sholat maka janganlah meletakkan sandalnya di samping kanan maupun samping kirnya, sehingga menjadi di samping kanan temannya[15] kecuali bila tidak ada seorang di samping kirinya (maka letakkanlah di samping kirinya), tetapi letakkanlah di depannya. Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Mawaridul Dhoman, 107 dan AlHakim dalam Mustadroknya juz 1/259 dan berkata,Shohih sesuai syarat Bukhori dan Muslim dan keduanya tidak mengeluarkannya dalam kitab mereka. Dikeluarkan juga AlBaihaqi juz 2/432. Hadits Kedua : Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Musaddad, telah mengatakan kepada kami Yahya dari Ibni Juraij, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin Abbad bin Jafar dari Ibni Sufyan dari Abdillah bin AsSaib, ia berkata,Aku melihat Rosululloh meletakkan sandalnya di samping kirinya.[16] Hadits ini perowi-perowinya perowi kitab shohih. Dikeluarkan juga oleh Nasai (2/58), Ibnu Majah (1/416), Ibnu Abi Syaibah (2/418), AlHakim (1/259) dan AlBaihaqi (2/432) Hadits Ketiga : Abu Dawud dalam Sunannya (2/246) berkata :
Telah mengatakan kepada kami Abdul Wahhab bin Najdah, telah mengatakan kepada kami Baqiyyah dan Syuaib bin Ishaq dari AlAuzaI, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin AlWalid dari Said bin Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Rosululloh , beliau bersabda,Jika salah seorang dari kalian hendak sholat lalu melepas sandalnya maka janganlah ia mengganggu seorang pun dengannya, hendaklah ia letakkan di antara kedua kakinya atau ia sholat memakai sandalnya. Hadits dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah juz 2 hal 418, Thobroni dalam AshShoghir juz 2/hal 8, AlHakim juz 1/259 dan AlBaihaqi juz 2 hal 432. Al Hakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim dan Bukhori Muslim tidak mengeluarkan dalam kitab mereka. Dan Dzahabi tidak mengomentari penshohihanya. Hadits Keempat : Ibnu Abi Syaibah berkata dalam kitabnya juz 2 hal 418 :
Telah mengatakan kepada kami Affan, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Salamah, ia berkata, telah mengatakan kepada kami Abu Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi Said, ia berkata, Rosululloh sholat, lalu melepas sandalnya, beliau letakkan di samping kirinya. Hadits ini sanadnya sesuai syarat Muslim. Bab Bagaimana Mensucikan Khuf dan Sandal Hadits Pertama : Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 148 berkata :
-
Telah mengatakan kepada kami Ahmad bin Ibrohim, telah mengatakan kepadaku Muhammad bin Katsir AshShonani dari AlAuzaI dari Ibni Ajlan dari Said bin Abi Said dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi ,Jika khuf salah seorang kalian menginjak najis maka tanah berikutnya adalah pensuci baginya.[17] Dikeluarkan oleh Ibnu Majah juz 1 halaman 148, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman halaman 8, AlHakim juz 1 halaman 11 dan berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim, AlBaihaqi juz 2 halaman 430 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla juz 1 halaman 93. Hadits Kedua : Abu Dawu dalam Sunannya juz 1 halaman 247 berkata :
Telah mengatakan kepada kami Musa bin Ismail, telah mengatakan kepada kami Hammad bin Yazid dari Abi Naamah AsSadi dari Abi Nadhroh dari Abi Said AlKhudri,Rosululloh bersama sahabatnya, tiba-tiba beliau melepas sandalnya lalu meletakkannya di samping kirinya. Ketika sahabat melihat perbuatan Nabi maka mereka melemparkan sandal mereka. Ketika Nabi
menyelesaikan sholatnya bertanya,Apa yang menyebabkan kalian melemparkan sandal-sandal kalian ? Sahabat menjawab,Kami melihat anda melemparkan sandal anda maka kami melemparkan sandal-sandal kami. Maka Rosululloh bersabda :Sesungguhnya Jibril mendatangiku lalu mengabarkan bahwa di sandalku najis ada atau adza[18](kotoran). Dan Rosululloh bersabda,Jika salah seorang kalian datang ke masjid maka lihatlah, jika ia melihat di sandalnya ada kotoran atau najis maka bersihkanlah dan sholatlah dengannya.[19] Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya juz 1 halaman 384, Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman halaman 108, Musnad Ahmad juz 3 halaman 20, AlHakim juz 1 halaman 260, Abdurrozaq juz 1 halaman 388, Ibnu Abi Syaibah juz 2 halaman 416, Abu Dawud Thoyalisi juz 1 halaman 84, Darimi juz 1 halaman 32, Thohawi juz 1 halaman 511, AlBaihaqi juz 2 halaman 431 dan Ibnu Hazm dalam AlMuhalla juz 1 halaman 93. AlHakim berkata,Hadits shohih sesuai syarat Muslim. Dan Dzahabi tidak mengomentari apa-apa.[20] Bahaya-bahaya Sholat Tidak Memakai Sandal Pertama : Bahaya terbesar sholat tidak memakai sandal kaum muslimin menjadi tidak mengetahui sunnah ini dan menganggap orang yang sholat memakai sandal melakukan dosa yang amat besar dan mereka menghalalkan darinya sebagaimana menghalalkan pada orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar. Aku pernah mendengar seorang petugas masjid bercerita,Lelaki itu dahulu pernah di Saudi kemudian pulang ke Yaman, ia hendak masuk masjid. Aku katakan padanya katakan,Demi Alloh kalau kamu masuk masjid dengan sandalmu pasti kaki akan dipatahkan. Ia sendiri mengaku orang berilmu padahal ia tidak mengetahui madzhabnya. AsySyaukani berkata[21] mengatakan tentang disyariatkannya sholat memakai sandal,Dan termasuk orang yang berpendapat sunnahnya sholat memakai sandal adalah AlHadawiyyah, meskipun orang-orang awamnya mengingkarinya. Imam Mahdi berkata dalam kitabnya AlBahr, Msalah, dan disunnahkan memakai sandal yang suci ketika sholat berdasarkan sabda Nabi Sholatlah kalian dengan sandal kalian. Aku melihat sekelompok orang di tanah di Masjidil Haram Makkah mengerumi seorang lelaki di bahwa pengeras suara, mereka mengingkarinya sholat memakai sandal. Seorang di antara mereka berkata,Ini setan . orang yang sholat memakai sandal Sangat disesalkan orang yang bicara tersebut termasuk orang yang rajin berjamaah di Masjidil Haram. Tidak diragukan seandainya ia mengetahui hukumnya pasti ia tidak akan berani mengatakan setan kepada saudaranya sesama muslim. Aku melihat di Bisyah seorang lelaki berpenampilan sholih dan baik mengingkari orang yang sholat memakai sandalnya. Dikatakan kepadanya,Ia sunnah . maka ia membantah,Aku berlindung kepada Alloh dari sunnah ini !.
-
Dan yang lebih besar daripada kenyataan itu semua bahwa sebagian ikhwan yang hendak sholat di salah satu masjid di Madinah diingkari dengan keras.[22] Semua itu disebabkan tidak ada amalan ahli ilmu terhadap sunnah ini. Kalau ahli ilmu mengamalkannya niscaya kami tidak perlu mengumpulkan hadits-hadits ini dan menyebarkannya di antara manusia. Sebab lainnya, kebanyakan kaum muslimin berpaling dari kitab-kitab sunnah. Seandainya mereka merujuk kepada kitab-kitab tersebut pasti tidak akan timbul keraguan tentang disyariatkannya sholat memakai sandal dan sesungguhnya ia sunnah yang diperintahkan. Kedua : Termasuk bahaya tidak sholat memakai sandal, sebagian orang yang sholat mengumpulkan sandal-sandal di satu tempat, maka terkadang sandal-sandal itu sebagai sebagai sebab bengkokonya barisan sholat yang diperintahkan untuk meluruskannya dan ada ancaman neraka atas kebengkokannya. Kami menyaksikan kebengkokan shoff (barisan) di Masjidil Haram disebabkan banyaknya tumpukan sandal karena tidak ditemukan satu tempat di shooff. Ketiga : Banyak dari orang yang mau sholat tidak mau melihat sandal di depan pintu masjid ketika akan masuk masjid karena mereka tidak menginginkan sholat dengan sandal. Sehingga terkadang sandalnya terkena najis, jika meletakkan di dalam masjid maka najis berjatuhan di dalamnya. Ini semua dengan sebab meninggalkan sunnah yaitu melihat sandal di depan pintu masjid ketika hendak masuk masjid dan menggosoknya dengan tanah bila ada najis atau kotorannya. Keempat : Terkang orang yang sholat hawatir sandalnya dicuri, lalu pikirannya kacau ketika ia sedang sholat yang menghilangkan kehusyuannya. Sedangkan khusyu adalah otaknya (inti) sholat sebagaimana yang Alloh firmankan :
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yangkhusyu`[23] dalam shalatnya.[24] Banyak hadits yang menganjurkan untuk menghilangkan kekacauan pikiran dalam sholat : Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shohihnya dari Aisyah baha Nabi bersabda,
Tidak ada sholat di hadapan makanan maupun menahan buang air dan kentut. Imam Bukhori dan Imam Muslim mengeluarkan dalam kitab mereka dari Anas bahwa Nabi
bersabda,
Jika telah disungguhkan makan malam maka mulailah dengannya sebelum kamu sholat maghrib. Perintah dari Rosululloh ini dalam rangka menjaga kekhusyuan. Kerancuan Orang-orang yang Mengingkari Sholat Memakai Sandal Orang-orang yang mengingkari sholat memakai sandal mempunyai kerancuan berpikir (syubhat) yang harus dibicarakan sampai jelas kebenaran. Insya Alloh. Meskipun aku tidak perna seorang alim pun yang berhujjah denga syubhat mereka dan orang-orang jahil bukanlah dalil bagi syariat yang suci. Adapun Syubhat mereka di antaranya : Pertama : Sesungguhnya masjid-masjid sekarang telah dihiasi dan diberi hamparan karpet tidak seperti masjid-masjid di jaman Nabi . Jawaban : Sesungguhnya kebaikan itu pada apa yang Nabi di atasnya. Kalau masjid-masjid sekarang tetap seperti masjid di jaman Nabi niscaya lebih baik. Adapun hiasan masjid-masjid maka telah ada nash yang melarangnya.
-
Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 171, Ibnu Majah juz 1/ hal. 244, Darimi juz 1/hal 327, Ahmad juz 3/hal 134, 145, 152,230,283 dan Ibnu Hibban dalam Mawaridudh Dhoman dari Anas : Rosululloh bersabda :
Tidak terjadi hari kiamat sampai manusia saling membanggakan bangunan masjidnya.[25] Dan dalam sebagian jalan hadits disebutkan, Rosululloh melarang manusia bermegah-megahan membangun masjid.[26] Dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 1/hal. 170 dari Ibnu Abbas , Rosululloh bersabda,
Aku tidak diperintahkan meninggikan dan memperpanjang bangunan masjid. Ibnu Abbas berkata,Kalian benar-benar akan menghiasinya sebagaimana Yahudi dan Nasrani menghiasinya. Perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Syaikh (guru) Abu Abu Dawud, Muhammad bin Shobbah bin Sufyan, jujur (shoduq) Imam AshShonani berkata,AlMahdi berkata dalam kitab AlBahr,Sesungguhnya hiasan masjid Haramain bukan usul dari ahli halli wal aqdi (ulama dan umara) dan bukan dari diam keridhoaannya ulama akan tetapi dilakukan oleh penduduk negeri yang diktator tanpa persetujuan seorang pun dari orang yang utama. Dan kaum muslimin diam tidak ridho. Ini adalah perkataan yang bagus. Selesai ucapan Shonani. Aku (Syaikh Muqbil) katakan,Adapun penghaparan masjid dengan sajadah yang berwarna warni jelas menyibukkan orang yang sholat dan melalaikannya darinya. Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dalam kitab mereka dari Aisyah
bahwa Nabi sholat di atas kain miliknya yang bergambar-gambar, beliau melihat banyak gambarnya, setelah selesai sholat beliau berkata, Bawalah kain ini kepada Abi Jahm dan berikan aku kain tebal Abi Jahm yang yang tidak bergambar, sesungguhnya kainnya (yang bergambar) melalaikanku dari sholat . Berkata Hisyam dari Urwah dari ayahnya dari Aisyah Nabi berkata,Aku melihat gambar-gambarnya ketika aku sedang sholat lalu aku takut terganggu.[27] Ini kalimat riwayat Bukhori. Dan dikeluarkan Bukhori dari Anas Abu Hurairah , ia berkata,
Adalah qirom[28] milik Aisyah menutupi salah satu sisi rumahnya, lalu Nabi berkata,Singkirkan dariku kain sitarmu ini karena gambar-gambarnya menghalangiku dalam sholatku.[29] Dan dikeluarkan juga dari Uqbah bin Amir,
Dihadiahkan kepada Nabi kain-kain dari sutera, lalu beliau mengenakannya, beliau sholat dengannya kemudian berpaling dan melepasnya dengan keras seperti tidak suka dan berkata,Tidak sepantasnya pakaian ini untuk orang-orang bertakwa. Imam AshShonani berkata mengenai hadits Aisyah di atas dalam Subulus Salam,Dalam hadits ada dalil atas dimakruhkannya apa-apa yang menyibukkan diri dari sholat seperti ukiran dan yang semisal dengannya dari perkara yang menyibukkan hati, Nabi bersegera melindungi sholat dari apa yang melalaikannya dan menghilangkan apa yang menyibukkan dari konsentrasi sholat. AthThibi berkata,Padanya terdapat pemberitahuan bahwa gambar-gambar dan benda-benda yang terlihat berpengaruh jelek bagi hati-hati yang suci dan jiwa-jiwa yang bersih terlebih bagi hati yang kurang bersih, dimakruhkan sholat di atas hamparan-hamparan dan sajadah-sajadah yang berhias dan dimakruhkannya mengukir masjid serta yang semisalnya. Selesai ucapannya . Kerancuan Kedua : Sebagian mereka terkadang berdalil dengan firman Alloh yang memerintahkan Musa
) maka lepaslah kedua terompahmu sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. .[30]
-
Pendalilan yang amat jauh. Dan semoga Alloh Ibnu Masud ketika mengatakan kepada Abu Musa AlAsyari ketika menjadi imam manusia lalu melepas sandalnya,Mengapa kamu melepas sandalmu ? Apakah kamu berada di lembah yang suci ?[31] Berkata Abu Muhammad bin Hazm dalam kitabnya AlIhkam fi Ushulil Ahkam,Dan termasuk syiar Musa firman Alloh ) maka lepaslah kedua terompahmu sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.[32] Dan kami tidak melepas sandal kami di tanah suci tersebut . Selesai ucapan beliau. Maksud Ibnu Hazm bahwa kita tidaklah beribadah dengan syariat orang-orang sebelum kita. Dan aku tidak mengetahui satu kerancuan yang serupa dengannya yang sepantasnya disebutkan. Adapun kekacauan dan anggapan baik orang-orang bodoh, maka tidak ada manfaat padanya kecuali amalan orang-orang yang mengetahui AsSunnah. Maka mereka jika melihat orang yang alim terhadap AsSunnah mengamalkannya pasti mereka akan mengamalkannya. Penginkaran Terhadap Orang yang Menolak AsSunnah Dengan Akal dan Anggapan Baik Karena banyak manusia menolak sunnah-sunnah dengan akal dan anggapan baik, dan termasuk sunnah yang mereka tolak adalah disyariatkannya sholat memakai sandal, maka aku memandang perlunya menyebutkan dalil-dalil dan ucapan ulama yang menjelaskan kerusakan perbuatan mereka dan menejelaskan bahaya-bahayanya terhadap agama : Hadits pertama :
Dari Abu Hurairah bahwa Rosululloh memutuskan hukum terhadap dua orang wanita dari Hudzail yang saling membunuh. Salah satunya melempar dengan satu batu mengenai perut wanita lawannya yang sedang hamil hingga mematikan janinnya yang di dalam perutnya. Lalu masyarakat mengadukan kepada Nabi , lalu Nabi memutuskan bahwa diat/tebusan janin yang di dalam perutnya karena mati terbunuh adalah membebaskan satu budak laki-laki atau satu budak perempuan. Wali perempuan yang didenda berkata ,Ya rosululloh bagaimana kami membayar denda atas orang yang belum makan dan minum, belum bicara dan menangis ? Maka yang semisal ini adalah sia-sia. Maka Nabi berkata,Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun.[33] Diriwayatkan oleh Bukhori juz 1 hal 328, Muslim juz 11 hal. 177 dan padanya ada tambahan setelah sabda Nabi Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun,
Karena sajaknya yang ia bersajak dengannya. Dan dikeluarkan oleh Abu Dawud juz 4 hal. 318, Nasai juz 8 hal. 43 dan Ibnu Majah juz 2 hal. 882. Hadits Kedua :
Dari AlMugiroh bin Syubah,Seorang wanita memukul istri yang lain dari suaminya dengan tongkat tenda. Lalu Rosululloh dipanggil untuk memutuskan hukum. Maka beliau memutuskan hukum atas keluarga wanita yang dilempar dan dia sedang hamil- dengan denda atau ganti rugi, maka Nabi menghukumi bahwa janinnya terbunuh. Lalu sebagian wali dari wanita yang terkena denda berkata, Apakah kami membayar denda kepada orang yang belum makan dan minum, belum teriak dan menangis, maka yang semisal ini sia-sia. Rosululloh bersabda,Ini adalah salah satu sajak orang-orang Arab Badui. Diriwayatkan Muslim juz 11 hal. 179 dan Nasai juz 8 hal. 44. Maka anda melihat bahwa Rosululloh mengingkarinya karena ia menentang hadits dengan akalnya dan mengatakan, Sesungguhnya ini termasuk teman-teman dukun. Karena sajaknya. Hadits Ketiga :
-
Hai orang-orang beriman janganlah kalian meninggikan suaramu. Dari Ibni Abi Mulaikah,Hampir-hampir dua orang pilihan binasa, Abu Bakar dan Umar, keduanya meninggikan suaranya di sisi Rosululloh ketika rombongan Bani Tamim. Salah satu dari keduanya mengisyaratkan kepada Aqro bin Habis saudara lelaki Mujazyi dan yang lainnya menunjuk kepada seorang lelaki yang lainnya, Nafi mengatakan, aku tidak hapal namanya. Maka Abu Bakar berkata kepada Umar,Kamu hanya menginginkan beda pendapat denganku. Umar berkata kepada Abu Bakar,Kamu hanya menginginkan perselesihan. Lalu suara keduanya terdengar keras, kemudian turunlah firman Alloh : }
{ Hai orang-orang beriman janganlah kamu mengeraskan suaramu Ibnu Zubari berkata,Tidaklah Umar mendengar perkataan Rosululloh setelah turun ayat ini kecuali ia meminta penjelasannya, dan ia (Ibnu Abi Mulaikah) tidak menyebutkan Abu Bakar dari ayanya (Abu Mulaikah). Dikeluarkan oleh Bukhori juz 10 hal 212, 214, padanya terdapat riwayat Ibnu Abi Mulaikah dari Abdillah bin Az Zubair, dan juz 17 hal. 39, Tirmidzi juz 4 hal. 185 dan terdapat ketegasan Abdulloh bin Abi Mulaikah bahwa Abdillah bin Az Zubair menyampaikan hadits kepadanya, Ahmad dalam Musnadanya juz 4 hal. 6, Thobari juz 26 hal. 119, dan padanya terdapat ucapan Nafi : Telah mengatakan kepadaku Ibnu Abi Mulaikah dari ibni Az Zubair, maka diketahuilah hadits ini bersambung sebagaimana diisyaratkan oleh AlHafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Barinya juz 10 hal. 212. Hadits Keempat :
Dari Aisyah Ummul Mukminin bahwa Rosululloh berkata saat sakitnya,Perintahkan Abu Bakar sholat dengan manusia (menjadi imam). Aisyah berkata,Sesungguhnya Abu Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar suaranya karena tangisannya waktu sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia (menjadi imam). Maka Rosululloh bersabda,Perintahkan Abu Bakar untuk sholat bersama manusia. Aisyah berkata kepada Hafshoh,Katakanlah kepada beliau, sesungguhnya Abu Bakar jika berdiri sholat pada posisi anda manusia tidak mendengar suaranya karena tangisannya waktu sholat maka perintahkanlah Umar untuk sholat bersama manusia (menjadi imam). Hafshoh melaksanakan perintah Aisyah , lalu Rosululloh berkata, Sesungguhnya kalian ini showahib (saudara-saudara )[34] Yusuf, perintahkan Abu Bakar untuk sholat mengimami manusia. Hafshoh berkata kepada Aisyah ,Tidaklah aku ditimpa kebaikan darimu. Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 39 dan Muslim juz 5 hal. 140,141. Hadits Kelima :
Dari Abdillah bin Umar ,Aku mendengar Rosululloh bersabda,Sesungguhnya Alloh tidak mencabut ilmu (agama ) setelah Ia memberikannya kepada kalian dengan sekali cabutan akan tetapi Ia mencabutnya dari manusia bersamaan dengan mematikan para ulama dengan ilmu mereka lalu tinggallah manusia-manusia bodoh yang diminta fatwa lalu mereka berfatwa dengan akal mereka lalu mereka menyesatkan dan sesat.[35] Diriwayatkan Bukhori juz 17 hal. 145 dan Muslim, lafadznya dari Bukhori.
-
Atsar (Jejak) Salaf Adapun atsar salaf tentang pengingkaran terhadap orang yang menolak sunnah-sunnah dengan akal tak terhitung, akan tetapi aku isyaratkan saja sebagiannya: Atsar pertama :
Kalau agama ini ditentukan dengan akal pasti bagian bawah khuf lebih utama diusap daripada bagian atasnya, dan sungguh aku melihat Rosululloh mengusap bagian atas khufnya. Dikeluarkan Abu Dawud juz 1 hal. 63, perowi-perowinya perowi kitab Shohih kecuali Abdu Khori, ia amanah sebagaimana disebutkan dalam kitab AtTaqrib. Dan berkata AlHafidz Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom,Sanadnya hasan. Dan berkata dalam Talkhishnya,Diriwayatkan Abu Dawud dan sanadnya shohih. Atsar k