-
i
DINAS KOPERASI UKM DAN
PERINDUSTRIAN
KABUPATEN BANTUL 2018
-
ii
Kata Pengantar
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permen PAN-RB) Nomor. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
digunakan sebagai pedoman bagi Instansi pemerintah dalam menyusun Perjanjian Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
Laporan Kinerja dapat dimanfaatkan untuk bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi
pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang,
Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten
Bantul tahun 2018 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap berbagai program
kerja pada tahun 2018, sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan Program / kegiatan dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Mengingat keterbatasan dalam penyusunan Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, sehingga mungkin masih terdapat kesalahan
dalam penyusunan maupun perhitungan, untuk itu kami mohon kritik dan saran untuk perbaikan.
Demikian yang dapat disampaikan. terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 ini. Mudah-mudahan
dengan Laporan Kinerja ini menjadikan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Kabupaten Bantul adalah instansi yang transparan dan berakuntabilitas dimasa
yang akan datang. Semoga bermanfaat
Bantul, Januari 2019
Kepala Dinas
Drs. Agus Sulistiyana, MM
NIP. 196403211986021006
-
iii
Ikhtisar Eksekutif
Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan
kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi
bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas
kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Dinas Koperasi
Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018 ini merupakan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas
Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, dan
Perindustrian Kabupaten Bantul.
Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul tahun 2018 telah berpedoman kepada
RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016–2021. Menindaklanjuti
hal tersebut, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul telah
menetapkan Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul Nomor 050/18/2017 Tanggal 3 Januari 2017.
Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul.
-
iv
Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk
menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan
pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten
Bantul. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 IKU, disimpulkan bahwa seluruh
indikator berkriteria Sangat Tinggi dengan rata-rata capaian sebesar 97.01%.
Ada 4 (empat) IKU pencapaiannya masuk dalam kriteria sangat tinggi (90,1 % lebih),
meliputi :
1. Peningkatan Kesehatan Koperasi (90.43%)
2. Cakupan KUKM yang naik kelas (116.13 %)
3. Cakupan Ketersediaan Industri (89.45 %)
Sedangkan 1 (satu) indikator sisanya masuk dalam kriteria Tinggi (75,1% s/d 90%) , yaitu
Cakupan Pertumbuhan Industri (90.59%).
Berdasarkan penilaian tahun 2018 tidak ada indikator yang masuk dalam kriteria sedang
(65.1% s/d 75%), kriteria rendah (50.1% s/d 65 %), maupun kriteria sangat rendah ( 0% s/d
50%).
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian yang
menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga
penting dipergunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di
tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.
-
v
Daftar Isi
Halaman Judul .................................................................................................................... i
Kata Pengantar .............................................................................................................. .......... ii
Ikhtisar Eksekutif………………………………………………………………………… iii
Daftar Isi ................................................................................................................................ v
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………….. vi
Daftar Gambar …………………………………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A Latar Belakang ......................................................................................... . 1
B Pembentukan Perangkat Daerah .............................................................. 2
C Susunan Organisasi ................................................................................... 2
D Keragaman SDM ...................................................................................... 6
E Isu Strategis .............................................................................................. 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA …………………............................................... 10
A Rencana Strategis ................................................................................... 10
1.Visi dan Misi .................................................................................... 11
2.Tujuan dan Sasaran ............................................................................ 12
3.Kebijakan, Strategi dan Program........................................................ 14
B Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 .................................................... 16
C Program untuk Pencapaian Sasaran....................................................... 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 20
A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ...................................... 21
B Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ….............................................. 22
1. Rencana & Realisasi Sasaran Meningkatnya Daya Saing Koperasi 22
2. Rencana & Realisasi Sasaran Meningkatnya Produksivitas
Kelembagaan UMKM ....................................................................... 24
3. Rencana & Realisasi Sasaran Pertumbuhan Industri ....................... 26
4. Rencana & Realisasi Sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi.............................................................. 29
C Akuntabilitas Anggaran .......................................................................... 31
D Efisiensi Sumber Daya ........................................................................... 33
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………. 35
-
vi
Daftar Tabel
Tabel I.1 Keadaan Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan………………………………7
Tabel I.2 Keadaan Pegawai Menurut Usia………………………………………………7
Tabel II.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ................................................. 13
Tabel II.2 Strategi dan Kebijakan ............................................................................... 14
Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ............................................ 15
Tabel II.4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018 ......................................... 19
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ..................................................................... 21
Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ............................................. 21
Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Sasaran ................................................................. 22
Tabel III.4 Koperasi Berbadan Hukum ....................................................................... 24
Tabel III.5 Rencana dan Realisasi Sasaran ................................................................. 25
Tabel III.6 Pertumbuhan UMKM ................................................................................. 25
Tabel III.7 Penyerapan Tenaga Kerja pada UMKM……………..………………………26
Tabel III.8 Data Penerbitan IUMK.……………………………………………………...26
Tabel III.9 Capaian Cakupan Industri Kreatif………….…………………………….….27
Tabel III.10 Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bantul……………………………….....28
Tabel III.11 Rencana & Realisasi Sasaran…….……………………..…….………………28
Tabel III.12 Rencana & Realisasi Sasaran……………………………………....................29
Tabel III.13 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2018....................... 32
Tabel III.14 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018 ........................................... 33
Tabel III.15 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2018………………… 34
-
vii
Daftar Gambar
Gambar I.1 Bagan Organisasi ....................................................................................... 5
Gambar I.2 PNS Menurut Gender, Pangkat/Golongan, Pendidikan ................................. 7
Gambar I.3 PNS Menurut Usia ..................................................................................... 8
-
1
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang empatik, bersih maka
diperlukan suatu sistem akuntabilitas kinerja yang tepat, jelas dan terpercaya agar
penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara efektif, efisien,
bersih, bertanggungjawab serta bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Oleh karena itu Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul sebagai perpanjangan dari
Pemerintah Kabupaten Bantul diharuskan dapat membuat suatu Rencana Stategi (Strategic Plan)
serta laporan pertanggungjawaban kinerja (Performance Accountability Report) yang dapat
mencerminkan transparansi dan akuntabilitas organisasi. Hal ini dapat diwujudkan apabila Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian mempunyai Rencana Strategis lima tahunan
dan Rencana Kinerja Tahunan dan selalu melakukan review terhadap sasaran, indikator kinerja
yang menjadi tanggungjawab Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul ke depan.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Laporan Kinerja), adalah salah
satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan manifestasi dari
semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus
terangkum dalam Laporan Kinerja sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah
dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah
berikutnya. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Laporan Kinerja)
merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian
Kinerja, PeLaporan Kinerja dan Tata Cara Reviw Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di
mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul.
Proses penyusunan Laporan Kinerja dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi
setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan
antara target dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan realisasi kinerja serta capaian
-
2
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan analisa penyebab
keberhasilan/kegagalan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Laporan Kinerja (Performance Report) tahun 2018, merupakan suatu uraian lebih lanjut
secara periodik dari rencana strategi yang memberikan gambaran tentang program dan kegiatan
yang dikerjakan oleh PERANGKAT KERJA dalam satu tahun anggaran. Rencana Strategi yang
merupakan rencana umum lima tahunan yang diuraikan dalam suatu program pada rencana tahunan
bertujuan agar kegiatan dapat lebih terfokus dan merupakan satu dokumen teknis operasional dan
merupakan jabaran teknis dari Peraturan Bupati nomor 80 tahun 2017 tentang Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021 yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, strategis kebijakan rencana program 5 (lima) tahun ke depan. Sedangkan keputusan Kepala
Dinas tentang Renstra Dinas Nomor 050/18 tanggal 3 Januari 2017.
Dengan adanya rencana kinerja yang tersusun dengan baik diharapkan kinerja organisasi
dapat semakin baik dan lebih terfokus. Rencana kinerja ini antara lain berisikan ringkasan dari
rencana stratejik dan uraian lebih lanjut dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
stratejik dan strategi pencapaiannya.
B. Pembentukan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul merupakan
unsur pelaksana Pemerintah Daerah di urusan Koperasi dan UKM , Urusan Industri dan Energi
Sumberdaya Mineral (ESDM) yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan
tugas pembantuan dibidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Energi
Sumber Daya Mineral. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16
Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul dan Tupoksi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian.
-
3
A. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten
Bantul mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan energi
sumber daya mineral
b. Pelaksanaan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan energi
sumber daya mineral
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang koperasi, usaha kecil menengah perindustrian
dan energi sumber daya mineral
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupat sesuai bidang tugas dan fungsi
Fungsi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul harus
lebih diutamakan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat secara optimal/prima dan
masyarakat akan puas terhadap kinerja instansi pemerintah apabila tidak ada complain/rasa tidak
puas terhadap pelayanan yang telah dilakukan dan masyarakat merasakan pentingnya keberadaan
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam pemerataan
pendapatan dan peningkatan kesejahteraan. Dalam melaksanakan fungsi PERANGKAT KERJA
sebagaimana tersebut di atas maka diperlukan kerja keras, disiplin, enovasi kreatif, konsisten,
pengetahuan luas, berjiwa seni, komitmen terhadap tugas serta konsisten melayani, sesuai
dengan sumpah dan janji PNS.
-
4
C. Susunan Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha
Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul.
Struktur organisasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten
Bantul, terdiri dari:
a. Kepala Dinas ;
b. Sekretariat, terdiri atas:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Program; dan
3. Sub Bagian Keuangan dan Aset.
c. Bidang Koperasi, terdiri atas:
1. Seksi Kelembagaan;
2. Seksi Pengawasan.
d. Bidang Usaha Mikro terdiri atas:
1. Seksi Pemberdayaan;
2. Seksi Pengembangan.
e. Bidang Sarana dan Infrastruktur Industri terdiri atas:
1. Seksi Sarana Infrastruktur dan Industri;
2. Seksi Standarisasi Industri dan ESDM.
d. Bidang Produk Industri, terdiri atas:
1. Seksi Pengembangan Produk Fungsional;
2. Seksi Pengembangan Produk Pangan.
-
5
Gambar I.1
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANTUL
Ka Dinas
Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris
Subbag Program Subbag Keuangan
& Aset
Subbag Umum &
Kepeg
Bidang Koperasi Bidang Usaha
Mikro
Bidang Produk
Industri Bidang Sarana Dan
Infrastruktur Industri
Seksi
Kelembagaan
Seksi
Pengawasan Seksi
Pengembangan
Seksi
Pemberdayaan Seksi
Pengembangan
Produk
Fungsional
Seksi
Pengembangan
Produk Pangan
Seksi Sarana
Infrastruktur
dan Industri
Seksi
Standarisa
si Industri
dan ESDM
UPT
-
6
Tugas Pokok Fungsi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016, Dinas KUKMP
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian
dan energi sumber daya mineral. Dalam melaksanakan tugas Dinas KUKMP menyelenggarakan
fungsi:
a. Perumusan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan energi
sumber daya mineral
b. Pelaksanaan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan
energi sumber daya mineral
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang koperasi, usaha kecil menengah,
perindustrian dan energi sumber daya mineral
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas dan fungsinya
D. Keragaman Sumber Daya Manusia ( SDM )
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi yang telah dibebankan kepada Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian, dibutuhkan SDM yang tangguh, profesional,
berwawasan luas, dan andal, komitmen pada tugas, sehingga dapat memberikan kontribusi yang
maksimal untuk pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan. Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah dan Perindustrian yang didukung oleh 45 personil (Data sampai Desember 2018).
a. Keadaan Pegawai
Per 31 Desember 2018 jumlah PNS di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan
Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebanyak 45 orang dengan perimbangan sebanyak 17
(37.77 %) wanita dan 28 (62.22 %) laki-laki. Bila dirunut dari jenjang pendidikan Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, pendidikan SD sebanyak
1 orang (2.22 %) , SLTP sebanyak 2 orang (4.44 %) , SLTA merupakan jenjang pendidkan yang
terbesar dengan jumlah karyawan sebanyak 18 orang (40%), Sarjana Muda sebanyak 1 orang
(2.22 %) diikuti jenjang pendidikan S1 sebanyak 13 orang (28.88 %). Pendidikan S2 sebanyak
10 orang (22.66 %) berada di urutan ke tiga diikuti jenjang sarjana muda dan SLTP dan SD.
-
7
Keragaman jenjang pendidikan, golongan, serta jumlah laki-laki dan perempuan dapat dilihat
pada tabel dan grafik dibawah ini:
Tabel I.1
Keadaan Pegawai Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018
Jml
Peg
Jenis Kelamin Pangkat/ Golongan Jenjang Pendidikan Ket
Laki
-laki
wanita I II III IV SD SLTP SLTA D3 S1 S2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
45 17 28 3 12 21 9 1 2 18 1 13 10
Gambar I.2
Karakteristik Gender, Pangkat/Golongan dan Jenjang Pendidikan
Dinas Koperasi UKM & Perindustrian Kab. Bantul
Tahun 2018
Sumber : Dinas KUKMP Kab. Bantul 2018
1. Keadaan Menurut Usia Dinas KUKMP Tahun 2018
Tabel I.2
Keadaan Pegawai Menurut Usia
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018
No Instansi Usia Jumlah Ket
< 25-35 36-45 46-50 51-55 56-60
1 DKUKMP 5 15 8 6 11 45
-
8
Gambar I.3
Keadaan Menurut Usia Dinas Koperasi UKM dan Perindutrian Kabupaten Bantul
Tahun 2018
Sumber: Dinas KUKMP Kab. Bantul 2018
Dengan dukungan SDM sebagaimana tersebut diatas, berdasarkan Analisa Beban Kerja
maka Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, masih
kekurangan pegawai sebanyak 53 orang, sehingga diharapkan total pegawai sebanyak 98 orang,
dikarenakan mengampu tiga (3) Kementerian yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian
Koperasi dan UKM dan Kementerian ESDM. Dilihat dari sarana dan prasarana penunjang cukup
memadai, kedepan secara bertahap akan dilaksanakan perkantoran modern, supaya lebih optimal
dalam menjalankan tugas pokok fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara prima, profesional, dan menjadi Aparatur Sipil Negara yang benar–benar melayani
masyarakat secara luas.
Pemerintahan yang baik akan terwujud apabila dimulai dari atasan sampai dengan
bawahan menganut pola tata kelola pemerintahan yang baik. Pejabat struktural dituntut untuk
memberikan contoh keteladanan pemerintahan yang transparan, akuntabel, kredibilitas yang
dapat dipertanggungjawabkan, profesional dalam pekerjaan, yang kemudian menjadi pola dalam
melaksanakan pekerjaan sehari-hari.
-
9
E. Isu Strategis
Isu–isu strategis yang dihadapi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
antara lain tahun 2018:
1. Daya Saing
2. Peningkatan Skala Usaha
Kedua isu strategis tersebut apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
-
10
Bab II Perencanaan Kinerja
A. RENCANA STRATEGIS
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta
peningkatan daya saing daerah, dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan
dan kekhasan suatu daerah dalam Sistim Negara Kesatuan Republik Indonesia. Daerah sebagai
satu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai otonomi yang berwenang dan mengatur
daerahnya sesuai aspirasi dan kepentingan masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan
tatanan hukum nasional dan kepentingan umum. Walaupun diberikan keleluasaan mengatur
daerahnya dan mengatur kehidupan warganya tatapi pemerintah Pusat dalam membentuk
kebijakan harus memperhatikan kearifan lokal yang berkembang di daerah demikian juga
sebaliknya. Hal tersebut jika dilaksanakan secara konsisten maka akan tercipta keseimbangan
antara kepentingan nasional yang sinergis dengan tetap memperhatikan kondisi kekhasan, dan
kearifan lokal dalam penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan. Sinergitas antar Pusat
dan Daerah akan terlaksana dengan baik bila kewajiban kementerian/lembaga pemerintah non
departemen untuk membuat Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dilaksanakan yang
kemudian dijadikan pedoman bagi daerah dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang
diserahkan ke Daerah dan menjadi pedoman kementerian/lembaga pemerintah non departemen
untuk melakukan koordinator pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
Untuk mewujudkan hal–hal sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan rencana
pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan
jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan
tahunan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan dengan berpedoman pada Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2016-2021, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
-
11
pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara lebih spesifik dan terukur dengan
disertai sasaran yang akan dicapai.
Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten
Bantul adalah dokumen perencanaan pembangunan yang selama rentang waktu 5 (lima) tahun
kedepan akan dijadikan pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas
Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa
program dan kegiatan yang termuat dalam Rencana Strategis (RENSTRA) bersifat secara lebih
spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai dan indikatif untuk dapat
dilaksanakan yang mengacu pada Perda Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017–2021 yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, strategis kebijakan rencana program 5 (lima) tahun ke depan.
1. VISI DAN MISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berkaitan
dengan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh pemerintah. Visi harus berkaitan erat kemana
pemerintah akan dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis,
antisipatif, inovatif, serta produktif. Berkaitan dengan hal tersebut maka visi Bupati Kabupaten
Bantul adalah:
‘TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL YANG SEHAT, CERDAS
DAN SEJAHTERA, BERDASARKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN, KEMANUSIAAN
DAN KEBANGSAAN DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota
organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran
instansi pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan negara. Misi Bupati sebagai berikut:
MISI 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari
KKN melalui percepatan reformasi birokrasi
MISI 2 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan
berkepribadian luhur
-
12
MISI 3 : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan
perekonomisn rakyat dan pengentasan kemiskinan
MISI 4 : Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan Sumber
Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan
risiko bencana
MISI 5 : Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman,
progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
2. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan
daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka tujuan Dinas KUKMP antara lain:
1. Mewujudkan Daya Saing Koperasi dan UMKM dan Fasilitasi Pembiayaan
2. Menumbuh kembangkan Perlindungan Kewirausahaan UMKM, Mewujudkan Kemitraan
dan Meningkatkan Kelembagaan KUKM
3. Peningkatan Kualitas SDM Produk Komoditas Unggulan daerah
4. Mewujudkan Pembangunan Sarana Prasarana Infrastruktur Industri Yang Berwawasan
Lingkungan dan meningkatkan Pemanfaatan Energi Untuk Industri
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,
spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
ke depan.
Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu (tahunan) secara
berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetepkan dalam Renstra dari Dinas Koperasi
Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul antara lain:
1. Meningkatkan daya saing koperasi
2. Meningkatkan produktifitas kelembagaan KUKM
3. Meningkatnya industri daerah
-
13
4. Meningkatnya penunjang sarana dan prasarana ekonomi kerakyatan dan tercukupinya
kebutuhan energi untuk industri.
Tabel.II.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Koperasi UKM dan Perindutrian Kabupaten
Bantul Tahun 2018
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat. Cerdas dan sejahtera berdasarkan nilai-
nilai keagamaan, kemanusiaan dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran/ IKU
1. Mewujudkan Daya Saing Koperasi dan
UMKM dan Fasilitasi
Pembiayaan
Meningkatkan Daya
Saing Koperasi
Peningkatan Kesehatan
Koperasi
2. Menumbuh kembangkan
Perlindungan
Kewirausahaan UMKM,
Mewujudkan Kemitraan
dan Meningkatkan
Kelembagaan KUKM
Meningkatkan
Produktifitas
Kelembagaan KUKM
Jumlah Usaha Mikro
yang naik kelas
3. Mewujudkan kesejahteraan
masyarakat
difokuskan pada
percepatan
pengembangan
perekonomian rakyat
dan pengentasan
kemiskinan
Peningkatan Kualitas
SDM Produk Komoditas
Unggulan daerah
Meningkatnya Industri
Daerah
Pertumbuhan Industri
4. Meningkatkan kapasitas dan
kualitas sarana-
prasarana umum,
pemanfaatan
Sumber Daya Alam
dengan
memperhatikan
kelestarian
lingkungan hidup
dan pengelolaan
risiko bencana.
Mewujudkan
Pembangunan Sarana
Prasarana Infrastruktur
Industri Yang
Berwawasan
Lingkungan dan
meningkatkan
Pemanfaatan Energi
Untuk Industri
Meningkatnya
Penunjang Sarana dan
Prasarana Ekonomi
Kerakyatan dan
Tercukupinya
Kebutuhan Energi
Untuk Industri
Cakupan ketersediaan
energi
-
14
3. KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka pencapaian
visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan
pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-
langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sementara,
kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai
tujuan. Dalam kerangka tersebut, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian merumuskan strategi
dan arah kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk mencapai
tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna), sebagai
berikut:
Tabel II.2
Strategi dan Kebijakan
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul
Tahun 2018
VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,
berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
MISI ke 3 : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan
perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan daya saing
koperasi dan IMKM dan
fasilitasi pembiayaan
Meningkatnya daya saing
koperasi dan UMKM
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Peningkatan
kelembagaan
Menumbuh kembangkan
perlindungan kewirausahaan
UMKM
Meningkatnya Produktivitas
Kelembagaan KUKM
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Peningkatan
KUKM yang
naik kelas
Peningkatan kualitas SDM
produk komoditas unggulan
daerah
Meningkatnya Industri
Daerah
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Peningkatan
kualitas SDM
dan produk
Mewujudkan pembangunan
sarana prasarana infrastruktur
industry yang bewawasan
lingkungan dan meningkatkan
pemanfaatan energy untuk
industri
Meningkatnya penunjang
sarana dan prasarana
ekonomi kerakyatan dan
tercukupinya kebutuhan
energy untuk industri
Penumbuhan,
penguatan,
pengembangan
Standarisasi
produk industri
dan pemenuhan
kebutuhan energi
-
15
Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka dijabarkan dalam
berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang dimaksud merupakan proses
penentuan atau penjabaran suatu kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
6. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
7. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah
8. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
9. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
10. Program Potensi Energi
11. Program Penataan Struktur Energi
12. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
13. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian dirumuskan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran keberhasilan Bupati dalam mencapai
tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai
penjabaran tugas dan fungsi organisasi.
Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu
tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
Sasaran strategis dan IKU disajikan sebagai berikut:
-
16
Tabel II.3
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Kabupaten Bantul Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM Jumlah Usaha Mikro yang Naik Kelas
2 Meningkatkan Daya Saing Koperasi Peningkatan Tingkat Kesehatan Koperasi
3 Meningkatnya Industri Daerah Pertumbuhan Industri
4 Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Industri Cakupan Ketersediaan Industri
Sumber: Dinas KUKMP Kab.Bantul 2018
B. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2018
Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2018 yang disusun sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian Tahun 2016 – 2021.
Sejak tahun 2015 Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian melakukan cascade down
Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi indikator kinerja
program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator kinerja kegiatan (cascading
eselon IV) dapat dilihat pada esakip.bantulkab.go.id,
Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja
dan anggaran. Penyusunan PK 2018 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra,
renja 2018, IKU dan APBD. Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten
Bantul telah menetapkan PK Tahun 2018 sebagai berikut:
-
17
-
18
-
19
C. PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan
dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis
melalui perumusan program-program prioritas Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2018 sebagai
berikut:
Tabel II.4
Program Untuk Pencapaian Sasaran Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul
Tahun 2018
No Sasaran Strategis Didukung jumlah program
1.
Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM
3
2.
Meningkatkan Daya Saing Koperasi
1
3.
Meningkatnya Industri Daerah
1
4. Meningkatnya penunjang sarana dan prasarana ekonomi
kerakyatan dan tercukupinya kebutuhan energi untuk industri
4
-
20
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandalkan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan.
Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong
perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk
mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini
juga sejalan dengan prinsip good governance dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas,
akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan
mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh
masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi
bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah
dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian
Kabupaten Bantul untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web-monev adalah
bagian kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan
berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem
akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Dalam regulasi ini, antara lain juga
mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 53 Tahun 2014, yang juga dipakai dalam penyusunan LAPORAN KINERJA ini.
-
21
Tabel III.1
Skala Nilai Peringkat Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul
Tahun 2018
No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode
1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi
2 75,1 ≤ 90 Tinggi
3 65,1 ≤ 75 Sedang
4 50,1 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
Sumber: Permendagri 86 Tahun 2017
A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2018
Secara umum Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul telah
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten
Bantul Tahun 2018 sebagai berikut:
Tabel III.2
Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab. Bantul
Tahun 2018
No Indikator Kinerja Utama
2018
Target Realisasi %
Realisasi
1 Jumlah Usaha Mikro yang Naik Kelas 180 unit usaha 183 101%
2 Peningkatan Tingkat Kesehatan Koperasi 10 koperasi 10 Koperasi 100%
3 Pertumbuhan Industri 1.6 % 3,49% 218%
4 Cakupan Ketersediaan Energi 75 % 75% 100%
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul 2018
-
22
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja utama Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Kabupaten Bantul Tahun 2018, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria Sangat
Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 129,75%.
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan
capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya.
Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran strategis. Beberapa sasaran strategis yang
terkait digabungkan menjadi satu dalam analisis ini.
1. Rencana dan Realisasi Sasaran meningkatnya Daya Saing Koperasi
Tabel III.3
Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Daya Saing Koperasi Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018
Indikator Capaian
2017
2018 Target
Akhir
RPJMD
Capaian
s.d 2018 Target Realisasi % Realisasi
Peningkatan
Kesehatan
Koperasi
10 10 10 100% 10 100%
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab. Bantul
Capaian Indikator kinerja Peningkatan Kesehatan Koperasi menunjukkan hasil yang baik.
Target yang ditetapkan tahun 2018 adalah 10 koperasi, realisasi sebesar 10 koperasi, maka
capaian indikator pada tahun ini sebesar 100% atau masuk dalam kriteria kinerja Sangat Tinggi.
Formula pengukuran dan angka dasar 10 yaitu jumlah koperasi yang meningkat kesehatannya
dalam skala koperasi sehat, koperasi cukup sehat, koperasi dalam pengawasan dan koperasi
dalam pengawasan khusus.
Pemberdayaan Koperasi merupakan bagian integral dalam pembangunan untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Selain potensi dan peran strategisnya sebagai
penopang kekuatan dan pertumbuhan ekonomi, koperasi berkaitan langsung dengan kehidupan
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penguatan kelembagaan Koperasi selain bertujuan untuk peningkatan kualitas
kelembagaan juga diharapkan mengembangkan koperasi secara berjenjang melalui upaya
-
23
membangunkan (awakening), pemberdayaan (empowering), pengembangan (developing),
penguatan (strengthening) serta revitalisasi. Pengembangan koperasi berkaitan erat dengan:
1. Pengembangan dan menumbuhkan pelaku usaha mikro dan kecil dimasyarakat
2. Memperluas kesempatan kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan
menumbuhkan wirausaha yang inovatif
3. Penyerapan tenaga kerja sebagai pengelola dan karyawan koperasi, serta menekan angka
pengangguran
4. Memberdayakan koperasi untuk mengurangi angka kemiskinan
Sasaran pembangunan koperasi di Kabupaten Bantul diarahkan pada pengembangan koperasi
menjadi unit usaha yang kuat, maju, dan mandiri serta memiliki daya saing dengan fokus pada
revitalisasi koperasi serta fasilitasi koperasi. Adapun sasarannya adalah peningkatan kinerja dan
produktifitas usaha koperasi. Berikut data koperasi berbadan hukum per kecamatan di Kabupaten
Bantul pada tahun 2016 - 2018.
-
24
Tabel III.4
Koperasi Berbadan Hukum Per Kecamatan di Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2018
No. Kecamatan
Tahun
2016 2017 2018
1 Kasihan 10 35 28
2 Sewon 62 51 43
3 Banguntapan 42 34 25
4 Pundong 12 6 8
5 Dlingo 20 19 16
6 Piyungan 23 21 17
7 Pajangan 10 9 8
8 Bantul 92 86 69
9 Srandakan 18 16 10
10 Pandak 17 15 13
11 Imogiri 31 30 24
12 Sanden 23 22 19
13 Kretek 10 9 10
14 Sedayu 18 16 15
15 Jetis 31 26 17
16 Pleret 23 17 10
17 Bambanglipuro 21 21 15
Jumlah 493 433 347
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018
2. Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Produktivitas Kelembagaan KUKM
Pembinaan UMKM di Kabupaten Bantul diharapkan adanya kenaikan grade atau kelas
dari Usaha Mikro ke Usaha Kecil dan dari Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah. Sedangkan
untuk mendorong percepatan unit usaha mikro dan kecil di Kabupaten Bantul dalam mengakses
-
25
baik permodalan maupun perizinan pemerintah mengeluarkan Perpres nomor 98 tahun 2014
tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil dan Permendagri nomor 83 tahun 2014 tentang
Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil dan ditindaklanjuti dengan keluarnya Peraturan
Bupati nomor 81 tahun 2017 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha Mikro
dan Kecil pada Kecamatan. Dengan dikeluarkan Peraturan Bupati sebagaimana tersebut diatas
sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 telah diterbitkan sebanyak 11.594 Izin Usaha Mikro
Kecil (IUMK). Data – data terkait sasaran ini sebagai berikut:
Tabel. III.5
Rencana dan Realisasi Sasaran
Meningkatnya Produktivitas Kelembagaan KUKM
Indikator Capaian
2017
2018 Target Akhir
RPJMD
Capaian
s.d 2018 Target Realisasi % Realisasi
Jumlah KUKM Yang Naik Kelas
192 180 183 101% 180 101%
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018
Capaian Indikator Jumlah KUKM yang naik kelas menunjukkan hasil yang baik. Target
yang ditetapkan tahun 2017 adalah 180, realisasi sebesar 183, maka capaian indikator pada tahun
ini sebesar 101% atau masuk dalam kriteria kinerja Sangat Tinggi. Formulasinya adalah jumlah
UKM yang naik kelas dari mikro ke kecil dengan menggunakan indikator UU Usaha Kecil.
Berikut data UMKM di Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2018:
Tabel III.6
Pertumbuhan UMKM di Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2018
No. Uraian 2016 2017 2018
1. Usaha Mikro 27.708 27.828 28.384
2. Usaha Kecil 11.544 11.594 11.768
3. Usaha Menengah 6.926 6.956 6.991
Jumlah 46.178 46.378 47.143
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018
-
26
Penyerapan Tenaga Kerja melalui UMKM pada tahun 2016 sampai 2018 di Kabupaten
Bantul.
Tabel III.7
Penyerapan Tenaga Kerja Pada UMKM di Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2018
No. Uraian 2016 2017 2018
1. Usaha Mikro 55.416 55.656 56.768
2. Usaha Kecil 34.632 34.782 35.130
3. Usaha Menengah 6.926 6.956 111.856
Jumlah 200.864 201.734 203.754
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018
Berikut data penerbitan IUMK pada tahun 2016, 2017 dan 2018:
Tabel III.8
Data Penerbitan IUMK di Kabupaten Bantul
Tahun 2016, 2017 dan 2018
No. TAHUN JUMLAH
1 2016 4.674
2 2017 2.749
3 2018 4.996
Jumlah 16.950
Sumber: DinasKoperasi UKM danPerindustrian, 2018
3. Rencana dan Realisasi Sasaran Pertumbuhan Industri
Sektor industri merupakan salah satu sektor utama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Bantul khususnya Industri Kecil Menengah (IKM). Sektor ini memegang peranan penting bagi
perekonomian Indonesia, karena sektor ini dapat mengatasi permasalahan pemerataan dalam
distribusi pendapatan antar wilayah. Selain itu IKM terbukti mampu bertahan dan terus
berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya sektor ini masih memanfaatkan sumberdaya
-
27
lokal, baik itu untuk sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan, artinya sebagian
besar kebutuhan IKM tidak mengandalkan barang impor.
Pada tahun 2017 Kabupaten Bantul telah dinobatkan sebagai Kabupaten Mandiri Kreatif
Sektor Kriya setelah dilakukan penilaian oleh Tim Penilaian Mandiri Kabupaten / Kota Kreatif
Indonesia BeKraft.
Ada 16 Sub sektor yang termasuk ekonomi kreatif yaitu : aplikasi dan game; arsitektur
desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; fesyen; film, animasi video; fotografi;
kriya; kuliner; musik; penerbitan, periklanan; seni pertunjukan; seni rupa; televisi dan radio;
Berikut tabel Capaian Cakupan Industri Kreatif Kabupaten Bantul Tahun 2016 sampai
dengan tahun 2018.
Tabel III.9
Capaian Cakupan Industri Kreatif
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2018
No. Tahun Capaian Cakupan Industri
Kreatif
1. 2016 39,50 %
2. 2017 41,11%
3. 2018 42.90%
Sumber data: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018
Adapun Pertumbuhan Industri dilihat dari sektor industri, jumlah unit usaha dan penyerapan
tenaga kerjanya di Kabupaten Bantul Tahun 2016 sampai dengan 2018 adalah sebagai berikut :
-
28
Tabel III.10
Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bantul
Tahun 2016, 2017 dan 2018
No. Sektor
Industri
2016 2017 2018
Jumlah
Unit
Usaha
Tenaga
Kerja
Jumlah
Unit
Usaha
Tenaga
Kerja
Jumlah
Unit
Usaha
Tenaga
Kerja
1.
Pangan 8.754 29.019 8.290 27.480 9.320 30.785
2. Sandang dan
Kulit
902 7.095 854 6.719 1.085 8.175
3. Kerajinan
Umum
7.543 26.159 7.143 24.772 8.240 30.074
4. Kimia dan
Bahan
Bangunan
3.275 29.828 3.101 28.246 3.301 30.057
5. Logam dan
Jasa
1.093 3.062 1.035 2.900 1.143 3.373
Jumlah 21.567 95.164 22.310 90.117 23.089 102.464
Sumber data: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018
Pada sektor industri pangan, sandang dan kulit, kerajinan umum, kimia dan bahan
bangunan serta logam dan jasa Terdapat 22.310 unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak
20.423 pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 terdapat 23.089 unit usaha dan memperkerjakan
102.464 tenaga kerja. Dengan demikian terdapat kenaikan 3.49 % unit usaha dan 12.05 %
peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap.
Tabel. III.11
Rencana dan Realisasi Sasaran Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bantul Tahun 2018
Indikator Capaian
2017
2018 Target Akhir
RPJMD
Capaian
s.d 2018
Target Nasional Target Realisasi % Realisasi
Pertumbuhan Industri
3.4 % 1.7 3.49
%
200 % 2 200 %
5.7 %
Sumber: : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018
-
29
Potensi IKM di Kabupaten Bantul yaitu sebanyak 75 sentra lokasi IKM dengan jumlah
unit usaha industri 23.089 IKM, tenaga kerja 102.464 orang. Adapun laju pertumbuhan industri
di Kabupaten Bantul sebesar 3.49 %.
4. Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi
Salah satu urusan pilihan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bantul adalah urusan
Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Kewenangan urusan ESDM oleh Kabupaten ini sangat
terbatas, khususnya terkait Sumber Daya Energi dan kebutuhan energi secara umum. Dalam upaya menggali potensi sumber daya mineral di Kabupaten Bantul belum dapat untuk
mencukupi kebutuhan masyarakat Bantul. Upaya yang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
energi adalah dengan melakukan kajian sebagai langkah awal ketercukupan kebutuhan energi di
Kabupaten Bantul. Melalui Program Potensi Energi telah dilaksanakan kegiatan berupa Pendataan
Potensi Energi. Sedangkan Output dari kegiatan ini adalah telah dilakukan Kajian Potensi Listrik dari
Tenaga Air Bendung Tegal dan Kajian Kebutuhan LPG untuk industri di Kabupaten Bantul.
Tabel III.12
Rencana dan Realisasi Sasaran
Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi di Kabupaten Bantul Tahun 2018
Indikator Capaian 2017
2018 Target Akhir
RPJMD
Capaian s.d 2018 Target Realisasi % Realisasi
Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi
75 76 76 100%
80
100 %
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018
Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan
tahun 2018 adalah 76%, realisasi sebesar 76%, tercapai 100% atau bernilai kinerja Sangat
Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 75% atau tercapai sebesar
100%, maka capaian tahun 2018 meningkat sebesar 101%. Target capaian tahun 2021 (akhir
Renstra) sebesar 80% Capaian tahun 2018 ini telah menyumbangkan 95% dari target akhir
Renstra tahun 2021.
-
30
a. Permasalahan:
1. Kualitas Sumber Daya Manusia pengurus, pengawas dan pengelola koperasi masih perlu
ditingkatkan.
2. Adanya persaingan dengan lembaga keuangan Non Koperasi.
3. Minimnya permodalan, pemasaran, inovasi, branding, serta standarisasi produk bagi
pelaku usaha.
4. Realisasi Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK) belum optimal karena terkendala masalah
lingkungan.
5. Belum terpetakannya kebutuhan energi, listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), gas,
menurut kebutuhan industry.
6. Kebutuhan Bahan Baku belum bisa dipenuhi di wilayah Kabupaten Bantul.
7. Belum terstandarisasinya produk industri.
b. Solusi :
1. Mengikutsertakan pengurus, pengawas dan pengelola koperasi dalam diklat dan bintek
menajemen perkoperasian
2. Koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya dan anggota koperasi
memanfatkan layanan yang di berikan oleh koperasi
3. Melakukan sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR), mengadakan pelatihan
pemasaran melalui oneline, mengikutkan pelaku usaha mengikuti pelatihan
pengembangan usaha, serta mendorong pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya.
4. Revisi Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Lingkungan (Upaya Pengelolaan
lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)).
Peraturan Bupati Nomor : 18 Tahun 2012 Tanggal : 1 Februari 2012 Tentang : Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPL).
5. Membuat kajian tentang kebutuhan energi, listrik, BBM, gas, untuk kebutuhan industri.
6. Akan dianggarkan pembelian tanah untuk akses jalan menuju kawasan industri Piyungan
tahun 2020.
7. Kerjasama dengan Asosiasi dan Pemerintah Daerah dalam pemenuhan bahan baku
industri.
-
31
8. Dilaksanakannya fasilitasi sertifikasi dan standarisasi produk
Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Mengikutsertakan pengurus, pengawas dan pengelola koperasi dalam diklat dan bintek
menajemen perkoperasian
2. Melakukan sosialisasi program KUR, mengadakan pelatihan pemasaran melalui online,
mengikutkan pelaku usaha mengikuti pelatihan pengembangan usaha, serta mendorong
pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya.
3. Akan dianggarkan pembelian tanah untuk akses jalan menuju kawasan industri Piyungan
tahun 2020.
4. Kerjasama dengan Asosiasi dan Pemerintah Daerah dalam pemenuhan bahan baku industri.
5. Dilaksanakannya fasilitasi sertifikasi dan standarisasi produk
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait
peningkatan sasaran pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul.
C. AKUNTABILITAS ANGGARAN
Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan
(Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan pada
Tahun Anggaran 2018 di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian sebesar Rp 9.719.425.000,00
yang digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja langsung
sebesar Rp8.527.908.997,00 atau sebesar 87.74%.
Alokasi anggaran belanja langsung Tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai
program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis adalah
sebagai berikut:
-
32
Tabel III.13
Alokasi Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
1 Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM 1.910.181.000 26.55
2 Meningkatkan Daya Saing Koperasi 725.588.500 10.08
3 Meningkatnya Industri Daerah 4.442.412.443 61,74
4 Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi 116.400.000 1.61
Jumlah 7.214.581.943 100
Belanja Langsung Pendukung 2.504.843.057
Total Belanja Langsung 9.719.425.000
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul, 2018
Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan
program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan
pendukung. Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp 7.214.581.943,00 atau
sebesar 74.23% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan
pendukung sebesar Rp 2.504.843.057,00 atau sebesar 25.77% dari total belanja langsung.
Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan anggaran paling besar
adalah sasaran Meningkatnya Industri Daerah dengan besaran anggaran 61.85% dari total belanja
langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relative kecil adalah sasaran
Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi sebesar 1.61% dari total anggaran belanja langsung.
Penyerapan belanja langsung pada Tahun 2018 sebesar 72.84% dari total anggaran
belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja telah
efektif jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar 74.23%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung
sebesar 27.16 %.
Jika dilihat dari realisasi anggaran setiap IKU, penyerapan anggaran terbesar pada
program/kegiatan Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi energi sebesar 8.41%,
-
33
sedangkan penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan Meningkatnya Produktivitas
Kelembagaan KUKM sebesar 66.28%. Jika dilihat dari serapan anggaran per sasaran, maka
sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi menyerap anggaran paling besar yaitu
99.11% dari target. Sedangkan sasaran Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM
menyerap anggaran terkecil yaitu 66.28 % dari target.
Anggaran dan realisasi belanja langsung Tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut:
Tabel III.14
Pencapaian Kinerja dan Anggaran
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018
No Indikator
Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Jumlah Usaha
Mikro yang
Naik Kelas
180 unit
usaha
183 unit
usaha
101% 1.910.181.000 1.265.982.000 66.28
2 Peningkatan
Tingkat
Kesehatan
Koperasi
10
koperasi
10
koperasi
100% 725.588.500 607.099.360 83.67
3 Pertumbuhan
Industri 1.6 % 3,49% 218%
4.462.412.443 3.829.280.362 85.81
4 Cakupan
Ketersediaan
Energi
76 % 76% 100% 116.400.000 115.360.000 99.11
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul, 2018
D. EFISIENSI SUMBER DAYA
Efisiensi belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 87.74%, dari total anggaran belanja
langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas
kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat
penghematan anggaran.
Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 32.10%, sedangkan efisiensi
untuk program/kegiatan pendukung sebesar 7.53%. Jika dilihat dari efisiensi anggaran setiap
IKU, efisiensi anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU Jumlah Usaha Mikro yang Naik
-
34
Kelas sebesar 33.72%, sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU
Cakupan Ketersediaan Energi sebesar 0.89%.
Jika dilihat dari efisiensi anggaran per sasaran, maka sasaran Meningkatnya produktifitas
Kelembagaan KUKM, memiliki efisiensi anggarannya paling besar yaitu 33.72% dari anggaran
target. Sedangkan sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi, efisiensi anggarannya
terkecil yaitu 0.89% dari anggaran target.
Efisiensi belanja langsung Tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut:
Tabel III.15
Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018
No Indikator Kinerja
Anggaran
Target (Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi %
1 Jumlah Usaha Mikro yang
Naik Kelas
1.910.181.000 1.265.982.000 644.199.000 33.72
2 Peningkatan Tingkat
Kesehatan Koperasi
725.588.500 607.099.360 118.489.140 16.33
3 Pertumbuhan Industri 4.462.412.443 3.829.280.362 633.132.081 14.19
4 Cakupan Ketersediaan
Energi 116.400.000 115.360.000 1.040.000 0.89
Jumlah 7.214.581.943 6.211.531.346 1.003.050.597 13.90
Belanja Langsung Pendukung 2.504.843.057 2.316.377.631 188.645.426 7.53
Total Belanja langsung 9.719.425.000 8.527.908.997 1.191.516.003 12.26
Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul
Melihat Data di atas dapat dijelaskan bahwa efisiensi belanja langsung pada Indikator
Kinerja Utama tahun 2018 sebesar 13.90%, dari total anggaran belanja langsung IKU yang
dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi
efisiensi, yaitu tercapainya target yang ditentukan dengan penghematan anggaran.
-
35
Bab IV Penutup
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif,
adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan
pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang
ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan
ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai
jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Dinas Koperasi UKM dan
Perindustrian Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas
sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak 4 (empat) sasaran, 4 (empat) Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian
Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum realisasi masing-masing IKU telah tercapai
sesuai dengan target, bahkan ada yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 129,75%
atau kinerja kriteria Sangat Tinggi.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang
dicantumkan dalam Renstra Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun
2016–2021 khususnya untuk Tahun Anggaran 2018 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika
terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui semata-mata
merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.