DINAS KESEHATAN Kabupaten Lingga
Terwujudnya Lingga Sehat 2015,
didukung lingkungan dan perilaku sehat
dengan pelayanan berkualitas dan
peran serta masyarakat
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga ii
PENGARAH dr. IGNASIUS LUTI, MPH
Kepala Dinas Kesehatan
TIM PENYUSUN SYAMSURI, SKM
ABDUL LATHIF, SE AMIRRUDIN, SKM
FRIDE EKA DHARMA, Amd Kep
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga iii
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur senantiasa dipersembahkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga Buku Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2013 dapat
diselesaikan.
Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian
program dan kegiatan pada tahun 2013. Sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Lingga, termasuk kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya
mendukung tercapainya Lingga Sehat 2015.
Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat
keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam
penyediaan data dan informasi yang tepat waktu.Untuk itulah kami
membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan
selanjutnya lebih baik dan berkualitas. Namun dengan segala
keterbatasan dan kekurangan ini, saya berharap Profil Kesehatan
Kabupaten Lingga tahun 2013ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan
keputusan yang didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah
satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga iv
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi
tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola
program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Puskesmas se-
Kabupaten Kabupaten Lingga dan semua lintas sektor yang ada, yang
telah membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya
Profil Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013.
Dabo Singkep, Mei 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LINGGA dr. IGNASIUS LUTI, MPH PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19580209 199102 1 001
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga v
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR TABEL LAMPIRAN ................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................4
1.3 Sistematika Penulisan ...........................................5
BAB II. GAMBARAN UMUM ........................................................8
2.1 Geografis ...............................................................8
2.2 Kependudukan.................................................... 11
2.3 Keadaan Ekonomi .............................................. 17
2.4 Keadaan Pendidikan .......................................... 18
2.5 Indeks Pembangunan Manusia .......................... 20
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 21
3.1 Mortalitas ............................................................ 22
3.2 Morbiditas ........................................................... 31
3.3 Status Gizi .......................................................... 49
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga vi
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN ................................... 55
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar .............................. 56
4.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan ............. 85
4.3 Perilaku Hidup Bermasyarakat ........................... 87
4.4 Pembinaan Kesehatan Lingkungan ................... 90
BAB V. SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN..................... 92
5.1 Sarana Kesehatan .............................................. 92
5.2 Tenaga Kesehatan ............................................. 98
5.3 Pembiayaan Kesehatan ................................... 100
BAB VI. KESIMPULAN ............................................................. 104
6.1 Kesimpulan ....................................................... 104
6.2 Saran ................................................................ 106
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Lingga Tahun 2013 ......................... 13 Tabel 2.2 Perkembangan Produk Domestik Bruto Kabupaten Lingga ......................................................... 18 Tabel 2.3 Perkembangan IPM Kabupaten Lingga Tahun 2011 .... 20 Tabel 3.1 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013 ............. 31 Tabel 3.2 Persentase Malaria berdsarkan Kunjungan di Puskesmas ................................................................ 34 Tabel 3.3 Jumlah Kauss TB Paru dan Angka Kesuksesan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013 .............. 36 Tabel 3.4 Jumlah Kasus DBD di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013 ......................................................... 46 Tabel 3.5 Gambaran Kasus Diare di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013 ......................................................... 47 Tabel 3.6 Jumlah BBLR di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012 sampai tahun 2013 ..................................... 51 Tabel 4.1 Cakupan Jamkesmas Kabupaten Lingga tahun 2013 .................................................................... 83 Tabel 5.1 Rasio Puskesmas per-Kecamatan terhadap 100.000 Penduduk di Kabupaten Lingga tahun 2013 ................. 93 Tabel 5.2 Sebaran Tenaga Kesehatan di Rumah sakit/Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013 ................................... 100 Tabel 5.3 Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013 ................................................................. 101
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Peta wilayah administrasi Kabupaten Lingga ........... 10 Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2013 ................................................... 13 Gambar 2.3 Persentase Penyebaran penduduk Kabupaten Lingga ..................................................... 16 Gambar 2.4 Persentase Melek Huruf berdasarkan jenis KelaminDi Kabupaten Lingga tahun 2011 ................ 19 Gambar 3.1 Jumlah kasus kematian bayi di puskesmas Kabupaten LinggaTahun 2012 sampai dengan tahun 2013 ................................................... 23 Gambar 3.2 Jumlah kasus kematian balita di puskesmas Kabupaten LinggaTahun 2012 sampai dengan tahun 2013 ................................................... 25 Gambar 3.3 Jumlah kasus kematian ibu maternal di puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 ................................................................ 27 Gambar 3.4 Persentase kematian ibu maternal Kabupaten
Lingga Tahun 2013 ................................................... 28 Gambar 3.5 Umur harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2008-2011 ...................................................... 30 Gambar 3.6 Persentase penyakit terbanyak berdasarkan KunjunganDi Puskesmas Kabupaten Linggga tahun 2013 ................................................................ 32 Gambar 3.7 Annual Parasite Incidence (API) Kabupaten Lingga Tahun 2012-2013 .......................................... 35
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga ix
Gambar 3.8 Jumlah Balita Gizi Buruk di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013 .................................................... 53 Gambar 4.1 Persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 Ibu hamil Di Kabupaten Lingga tahun 2012-2013 .................... 59 Gamabr 4.2 Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Di Kabupaten Lingga tahun 2012-2013 .................... 60 Gamabr 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga KesehatanDi Kabupaten Lingga Tahun 2013 ........... 61 Gambar 4.4 Persentase Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Lingga Tahun 2012-201 ................................................. 62 Gamabr 4.5 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Persalinan Ibu NifasDi Kabupaten Lingga Tahun 2013 ............................................................... 63 Gambar 4.6 Persentase cakupan kunjungan neonatus lengkap per Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013 .. 64 Gambar 4.7 Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Lingga Tahun 2013 ............................................................... 65 Gambar 4.8 Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD di Kabupaten Lingga Tahun 2013................................. 66 Gambar 4.9 Persentase cakupan peserta KB aktif dan KB baru menurut Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2011-2013 ...................................................... 67 Gambar 4.10 Persentase cakupan peserta KB baru dan aktif BerdasarkanAlat kontrasepsi Di Kabupaten Lingga Tahun 2013 .................................................. 68 Gambar 4.11 Persentase Hasil Cakupan Desa UCi perwilayah kerja PuskesmasDi Kabupaten Lingga Tahun 2013 ......... 70 Gambar 4.12 Cakupan Desa UCI Kab Lingga 2011-2013 ............. 70 Gambar 4.13 Cakupan Bayi Yang Ditimbang di Kab Lingga .......... 71
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga x
Gambar 4.14 Persentase pemberian vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifasperwilayah kerja Puskesmas Di KabupatenLingga Tahun 2013 ............................. 72 Gambar 4.14 Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 perwilayah kerja Puskesmas Di Kabupaten LinggaTahun2013 ..................................................... 73 Gambar 4.15 Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Perwilayah Kerja Puskesmas tahun 2013 ................ 76 Gambar 4.16 Ibu hamil resti/komplikasi yang ditangani perwilayah KerjaPuskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013 ............................................................... 78 Gambar 4.17 Neonatus resti/komplikasi yang ditangani perwilayah KerjaPuskesmas Di Kab.Lingga Tahun 2013 .......... 79 Gambar 4.18 Cakupan Rasio Tambal/Cabut Gigi tahun 2013 ....... 82 Gambar 4.19 Persentase cakupan pelayanan usila Di Kabupaten Lingga Tahun 2011 ........................... 84 Gambar 4.20 Cakupan rawat jalan dan inap di sarana pelayanan kesehatanpelayanan Di Kabupaten Lingga tahun 2013 .................................................... 85 Gambar 4.21 Persentase pemantauan rumah tangga ber-PHBS Di Kabupaten Lingga tahun 2011 ............................. 88 Gambar 4.22 Jumlah posyandu yang aktif di Kabupaten Lingga tahun 2011 ................................................................ 89 Gambar 4.23 Persentase pemantauan rumah sehat Di Kabupaten Lingga tahun 2013 .................................. 91 Gambar 5.1 Jumlah pustu dan polindes per-puskesmas di Kabupaten Lingga Tahun 2013................................. 94 Gambar 5.2 Starata Posyandu di Kabupaten Lingga Tahun 2011 98 Gambar 5.3 Persentase anggaran kesehatan terhadap APBD Kabupaten Lingga Tahun 2012-2013 ..................... 102
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xi
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur,Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 3 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 4 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 5 : Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 6 : Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 7 : Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 8 : Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 9 : Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Dan Afp Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xii
Tabel 10 : Jumlah Kasus Baru Tb Paru Dan Kematian Akibat Tb Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 11 : Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 12 : Jumlah Kasus Dan Kesembuhan Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 13 : Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 14 : Jumlah Kasus Baru Hiv, Aids, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 15 : Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 16 : Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 17 : Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 18 : Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 19 : Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 20 : Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 21 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xiii
Tabel 22 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 23 : Jumlah Kasus Dbd Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 24 : Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 25 : Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 26 : Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 27 : Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 28 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 29 : Persentase Cakupan Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 30 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 32 : Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xiv
Tabel 33 : Proporsi Peserta Kb Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 34 : Proporsi Peserta Kb Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 35 : Jumlah Peserta Kb Baru Dan Kb Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 36 : Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 37 : Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 38 : Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 39 : Cakupan Imunisasi Dpt, Hb, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 40 : Cakupan Imunisasi Bcg Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 41 : Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 42 : Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 43 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xv
Tabel 44 : Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 45 : Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmaskabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 46 : Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Sd & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 47 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 48 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 49 : Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 50 : Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis Klb Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 51 : Desa/Kelurahan Terkena Klb Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 52 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 53 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 54 : Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 55 : Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xvi
Tabel 56 : Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 57 : Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 58 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 59 : Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 60 : Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 61 : Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 62 : Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 63 : Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 64 : Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 65 : Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 66 : Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 67 : Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (Tupm) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga xvii
Tabel 68 : Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 69 : Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 70 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 71 : Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 72 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 73 : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 74 : Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 75 : Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 76 : Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 77 : Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 78 : Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tabel 79 : Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten Lingga Tahun 2013
ProfilKesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan urusan wajib di setiap
daerah, dimana pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam berbagai laporan pembangunan, kesehatan merupakan
indicator utama yang mencerminkan kemajuan suatu negara. Dalam
Milenium Development Goals (MDGs) disebutkan tentang target
pencapaian pembangunan kesehatan merupakan sasaran yang hendak
dicapai pada tahun 2015.
Sedemikian pentingnya pelayanan kesehatan, makadalam UUD
1945 yang diamandemen, khususnya pada pasal 28H disebutkan“
….setiap penduduk berhak atas pelayanan kesehatan”. Pencantuman hak
atas pelayanan kesehatan bertujuan untuk menjamin hak – hak kesehatan
yang funda mental seperti yang tercantum dalam deklarasi hak – hak
azasi manusia“ Health is a funda mental human right”. Demikian juga pada
pasal 34 UUD 1945 dicantumkan bahwa “Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas kesehatan …”.Dengan demikian dapat dikatakan
ProfilKesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 2
bahwa Negara telah menempatkan kesehatan sebagai bagian dari
kesejahteraan rakyat yang harus tersedia dan merata.
Secara nasional komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai
dokumen perencanaan nasional, antara lain dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010–2014
danInpres No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan, Dan secara khusus dimuat didalam Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Lingga 2011-2015.
Pembangunan kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai
sejak tahun yang lalu, yang secara nyata telah berhasil mengembangkan
sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan yang berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan. Namun demikian apabila dibandingkan
dengan Negara lainnya, kondisi derajat kesehatan di Indonesia masih
rendah, hal ini dapat dilihat dari angka kematian bayi dan angka kematian
ibu yang masih tinggi.
Berdasarkan hal di atas telah ditetapkan berbagai indikator yang
akan dijadikan pembanding dalam mengukur keberhasilan pembangunan
kesehatan di suatu daerah seperti indikator yang telah ditetapkan
khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dalam rangka menuju
pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Profil Kesehatan ini adalah gambaran situasi kesehatan di
Kabupaten Lingga, yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil
pembangunan kesehatan selama satu tahun. Masalah kesehatan ini
ProfilKesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 3
timbul sebagai akibat dari dampak pembangunan. Data dan informasi
yang termuat dalam profil kesehatan ini berupa data tentang kesehatan
dan data pendukung lainnya yang berhubungan dengan kesehatan seperti
kependudukan, ekonomi, pendidikan dan keluarga berencana.
Keberadaan data pendukung tersebut sangat membantu untuk
menganalisis terhadap situasi/ gambaran kesehatan di suatu daerah
sehingga data yang diperolehakan lebih akurat. Profil kesehatan ini
disajikan secara sederhana dan informative dengan harapan bias
dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bias dipakai
sebagai tolak ukur keberhasilan / kemajuan pembangunan kesehatan
yang telah dilakukan selama tahun 2013 dibandingkan dengan target yang
sudah ditetapkan, sekaligus bias dipakai sebagai bahan evaluasi dalam
upaya “Terwujudnya Lingga Sehat 2015, didukung lingkungan dan
perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas dan peranserta
masyarakat”.
Sebagai mana diamanatkan dalam Undang – Undang Nomor 32
tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur pembagian
kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
mengandung konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki
Sistem Kesehatan sendiri, termasuk dukungan system informasinya. Profil
Kesehatan adalah salah satu produk dari system informasi kesehatan.
Untuk itu disusunlah Profil Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2013.
ProfilKesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 4
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Lingga
tahun 2013 adalah didapatkan gambaran derajat kesehatan
masyarakat Kabupaten Lingga yang merupakan keluaran dari
pelaksanaan pembangunan kesehatan selama satu tahun di
Kabupaten Lingga.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten LinggaTahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Diperolehnya gambaran umum keadaan geografis, demografi,
tingkat pendidikan di kabupaten Lingga tahun 2013
2. Diperolehnya data dan gambaran tentang situasi derajat kesehatan
Kabupaten Lingga.
3. Diperolehnya tingkat pencapaian pembangunan kesehatan di
Kabupaten Linggatahun 2013.
4. Diketahuinya kondisi sumber daya kesehatan yang ada di
kabupaten Lingga Tahun 2013.
5. Diketahuinya permasalahan yang dihadapi dalam proses
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kabupaten Lingga
tahun 2013.
ProfilKesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 5
6. Terdokumentasinya data dan informasi derajat kesehatan
masyarakat kabupaten Lingga.
1.3 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam menyusun Buku Profil Kesehatan ini kami menggunakan
sistematika sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil
Kesehatan Kabupaten Lingga tahun 2013 dan sistematika dari
penyajiannya
BAB II. Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang Gambaran umum Kabupaten Lingga.
Selain uraian tentang letak geografis, administrative dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas factor - faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan factor – factor lainnya misal : kependudukan, ekonomi,
pendidikan, social budaya dan lingkungan.
BAB III. Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang hasil pembangunan kesehatan sampai
dengan tahun 2013 yang mencangkup angka kematian, umur harapan
hidup, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
BAB IV. Situasi Upaya Kesehatan
ProfilKesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 6
Bab ini berisi kan uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang
telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2013 dalam
rangka tercapainya dan berhasilnya program - program pembangunan
dibidang kesehatan yang telah dilakukan. Program tersebut meliputi
pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan,
pencapaian upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta upaya
perbaikan gizi masyarakat.
BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini mengurai kan tentang pembangunan sumber daya bidang
kesehatan sampai tahun 2013. Gambaran tentang keadaan sumber daya
mencakup tentang keadaan tenaga, sarana kesehatan dan pembiayaan
kesehatan.
BAB VI. Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten Lingga
tahun 2013. Selain ringkasan keberhasilan - keberhasilan yang telah
dipaparkan, bab ini juga mengemuk akan hal - hal yang dianggap masih
kurang dalam rangka upaya menuju Kabupaten Lingga Sehat yang
didukung lingkungan dan perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas
dan peran serta masyarakat.
ProfilKesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 7
LAMPIRAN
Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan
Riau tahun 2013 mengacu kepada data lampiran yang disusun oleh Pusat
Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 8
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. GEOGRAFIS
Kabupaten Lingga secara geografis terletak di antara 0 derajat 20
menit Lintang Utara dengan 0 derajat 40 menit Lintang Selatan dan 104
derajat Bujur Timur dan 105 derajat Bujur Timur dengan batas-batas
wilayah Kabupaten Lingga meliputi :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Batam dan
Laut Cina Selatan
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Bangka dan Selat
Berhala
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Laut Indragiri Hilir
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Laut Cina Selatan
Luas wilayah keseluruhan + 211.772 km2 yang terdiri dari luas
daratan 2.117,72 km2 dan lautan 209.654,28 km2 . Wilayah Kabupaten
Lingga terdiri dari 606 pulau besar dan kecil. Tidak kurang dari 90
diantaranya sudah dihuni, sedangkan sisanya 516 belum berpenghuni.
walaupun belum berpenghuni sebagiannya sudah dimanfaatkan untuk
berbagai aktifitas kegiatan pertanian, khususnya pada usaha perkebunan.
Jika dilihat dari topografinya, maka sebagian besar daerah di
Kabupaten Lingga adalah berbukit-bukit. Berdasarkan data dari Badan
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 9
Pertanahan Nasional (BPN), terdapat 73.947 ha yang berupa daerah
berbukit-bukit, sementara daerah datarnya hanya sekitar 11.015 ha.
Klasifikasi kemiringan lahan di Kabupaten Lingga dapat diklasifikasikan
menjadi enam kelas lereng, yaitu 0-2 %, 2-8 %, 8-15 %, 15-25 %, 25- 40
%, dan > 40 %.
Wilayah Kabupaten Lingga pada umumnya berupa daerah dengan
kemiringan yang cukup tinggi, dimana terdapat sebanyak 76,92 persen
wilayah yang memiliki kemiringan lebih dari 15 %. Sedangkan yang
berupa dataran (kemiringan kurang dari 2 %) hanya seluas 3,49 ha atau
3,14 persen saja. Hal ini sesuai dengan keadaan topografi Kabupaten
Lingga yang didominasi daerah yang berbukit – bukit.
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lingga pada umumnya
adalah podsolik merah kuning, litosol, dan organosol. Adapun lapisan
tanahnya berstruktur remah sampai gumpal. Sedangkan lapisan
bawahnya berselaput liat dan teguh. Sementara untuk jenis batu –
batuannya, batuan Pluton Asam (Acid Pluton) yang berupa batuan sejenis
granit tersebar pada kawasan Gunung Daik di bagian barat Pulau Lingga,
selain itu terdapat juga batuan endapan dari Zaman Prateseiser yang
tersebar di seluruh Pulau Lingga.
Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dibentuk berdasarkan UU
No.31 Tahun 2003. Secara administrasi pada awal tahun 2012 Kabupaten
Lingga memiliki 57 Desa/ Kelurahan dan 5 Kecamatan. Dimana pada
akhir tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Lingga melakukan pemekaran
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 10
desa dan kecamatan baru yaitu terdapat 12 desa dan 4 kecamatan baru,
hanya saja belum menjalankan administrasi pemerintahan.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Lingga
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 11
2.2. KEPENDUDUKAN
Peningkatan mutu kesehatan manusia merupakan sasaran yang
ingin dicapai dalam pemberian pelayanan kesehatan, dengan
memandang konsep manusia adalah sebagai insan individu dan sosial
berkarakter dinamis. Peningkatan pelayananan kesehatan selayaknya
bertumpu pada kondisi kehidupan individu dan masyarakat. Sebagaimana
prinsip pertama pembangunan berkelanjutan: “Manusia (penduduk)
merupakan pusat perhatian pembangunan berkelanjutan, dan dikehendaki
agar memiliki kehidupan yang sehat dan produktif dalam keserasian
dengan alam”, salah satu cara untuk mencapai sasaran itu adalah melalui
kebijakan kependudukan.
Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan
penduduk secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya
menekan tingkat kematian dan morbiditas (tingkat ketersakitan). Hal itu
secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya mengendalikan
tingkat kelahiran. Di belakang tingkat kematian, morbiditas, dan kelahiran
pendudukan terdapat variabel-variabel lain yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Maka kebijakan kependudukan di bidang kesehatan harus
memperhatikan dan memperhitungkan keberadaannya.
Kependudukan merupakan aspek penting dalam pembangunan,
sebagai dasar pelaksanaan, sekaligus tujuan (sasaran) dan pengguna
hasil-hasil yang dicapai. Sebagai dasar pelaksanaan terkait dengan dasar
kebijakan pembangunan. Dinamika kependudukan berpengaruh pada
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 12
hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Ukuran tingkat dinamikanya
digunakan penanda atau indikator yang terukur yang bisa dibaca,
digunakan, dibanding bagi kepentingan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan pembangunan, misalnya: tingkat pertumbuhan pendudukan,
tingkat kelahiran, kematian, angka kematian bayi, usia harapan hidup,
angka kematian ibu dan sebagainya. Ketersediaan indikator
kependudukan, tingkat pemahaman konseptual, terutama penggunaanya
oleh pihak-pihak penyusunan dan pengelola pembangunan (contohnya: di
bidang kesehatan) sangat berarti bagi rumusan kebijakan dan
pelaksanaannya.
2.2.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Lingga pada tahun 2013 yang
dijadikan sebagai acuan penentuan sasaran capaian program adalah
103.052 jiwa yang diambil dari jumlah penduduk pada akhir tahun 2013.
Secara keseluruhan terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 5,39%.
Berikut rincian jumlah penduduk menurut kecamatan tahun 2013.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 13
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2013
No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total Sex Ratio
1 Lingga 9.637 8.565 18202 112,52
2 Singkep 17.648 15.368 33.016 114,84
3 Singkep Barat 9.155 8.206 17361 111,56
4 Lingga Utara 6.002 6.083 12.085 98,67
5 Senayang 11.411 10.977 22.388 103,95
Jumlah Penduduk 53.853 49.199 103.052 109,46
Sedangkan kategori berdasarkan usia dapat kita lihat pada piramida
penduduk dibawah ini :
Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2012
10% 5% 0,0 5% 10%
Laki-Laki Perempuan
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 14
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa kategori usia 30-34
tahun merupakan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Lingga. Salah
satu faktor penyebab terjadinya kenaikan pertumbuhan penduduk
diakibatkan adanya migrasi penduduk dari luar daerah untuk mencari
pekerjaan di Kabupaten Lingga.
2.2.2. Rasio Jenis Kelamin
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari
perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan banyaknya
penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan di suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan data yang yang
diperoleh pada akhir tahun 2013 oleh Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Lingga, Didapatkan Rasio Jenis Kelamin sebesar 109.46
%. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar
dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Data rinci mengenai Sex
Ratio menurut kecamatan di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel
lampiran “Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, Kelompok umur, Rasio
Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kecamatan Kabupaten
Lingga Tahun 2013” (Tabel 2).
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 15
2.2.3. Rasio Beban Tanggungan
Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya kelompok penduduk yang tidak produktif
(penduduk yang berumur lima belas tahun ke bawah dan penduduk yang
berumur enam puluh empat tahun ke atas) dan banyaknya penduduk
yang termasuk ke dalam usia produktif (penduduk yang berusia lima belas
tahun sampai enam puluh empat tahun).
Semakin tinggi persentase rasio ketergantungan berarti semakin
tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk
mempunyai hidup penduduk yang lebih produktif atau tidak produktif dan
sebaliknya. Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang
secara kasar dalam menunjukan keadaan eknonomi suatu negara apakah
tergolong maju atau negara yang sedang berkembang. Di Kabupaten
Lingga rasio beban tanggungan adalah sebesar 44%.
2.2.4. Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah
rata-rata penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah
dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari
berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Kemampuan suatu wilayah
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 16
Lingga;
17,66%
Singkep;
32,04%Singkep Barat;
16,85%
Lingga Utara;
11,73%
Senayang;
21,72%
Lingga Singkep Singkep Barat Lingga Utara Senayang
dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan
wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada
terjadinya tekanan-tekanan penduduk.
Persebaran penduduk atau distribusi penduduk dipengaruhi
berapa-berapa faktor antara lain:
1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak
penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam
dan sebaliknya.
2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu
basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal.
3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya
masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
4. Sumber air.
5. Perhubungan atau transportasi
Berikut ini persentase penyebaran penduduk di 5 kecamatan yang berada
di Kabupaten Lingga.
Gambar 2.3 Persentase Penyebaran Jumlah Penduduk Kabupaten Lingga
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 17
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat dari jumlah penduduk
Kabupaten Lingga yang tersebar di 5 kecamatan, tergambarkan jumlah
penduduk paling terbesar terdapat di Kecamatan Singkep yaitu sebesar
32,04%. Hal ini disebabkan daya serap lapangan pekerjaan dan geliat
pelaku ekonomi lebih tinggi di kecamatan tersebut dibandingkan dengan
kecamatan lain. Ditambah lagi jika dilihat dari faktor-faktor diatas faktor
perhubungan dan transportasi juga sangat berperan penting pada
persebaran penduduk di Kabupaten Lingga.
2.3. KEADAAN EKONOMI
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang
ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi
makro, biasanya dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai
tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah
tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 18
Tabel 2.2
Pendapatan Domestik Regional Bruto Daerah
S E K T O R
T A H U N
2013 2012 2011 2010
Rupiah (juta)
% Rupiah (juta)
% Rupiah (juta)
% Rupiah (juta)
%
Pertanian 260.098 4,06 249.945 3,85 240.687 37,55 223.597 38,59
Pertambangan 14.527 9,10 13.315 8,24 12.302 1,92 10.359 1,89
Industri Pengolahan 75.884 1,01 75.126 -0,01 75.133 11,72 75.163 12,50
Listrik dan Air Bersih 1.045 7,41 972 7,30 907 0,14 804 0,14
Bangunan 51.469 12,75 45.649 11,82 40.824 6,37 32.411 6,06
Perdagangan, Hotel, Restoran
181.019 9,18 165.793 10,51 150.025 23,41 122.982 22,58
Angkutan/Komunikasi 69.228 9,25 63.210 9,28 57.558 8,98 46.784 8,69
Bank/Keu/Perum 36.351 9,12 33.628 10,38 30.466 4,75 24.438 4,54
Jasa 39.351 9,23 36.026 8,91 33.078 5,16 27.298 5,00
Total 729.318 100 683,665 100 640.979 100 563.837 100
Laju Pertumbuhan
6,68
6,66
6,60
6,60
2.4. KEADAAN PENDIDIKAN
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan
karena pendidikan bisa berpengaruh terhadap prilaku kesehatan
seseorang. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang yang berpendidikan
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat. Persentase
penduduk yang buta huruf menurut jenis kelamin di tiap kecamatan
ditunjukan dalam gambar sebagai berikut.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 19
Gambar 2.4 Persentase Melek Huruf berdasarkan Jenis kelamin
Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Profi l Kesehatan Kabupaten Lingga 2013
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase penduduk
Kabupaten Lingga yang melek huruf mengalami peningkatan
dibandingkan dari tahun sebelumnya. Dimana pada tahun ini adalah
sebesar 89,49% sedangkan tahun sebelumnya sebesar 81,6%.
Peningkatan melek huruf menunjukan keberhasilan program-program
pemberantasan buta huruf. Sedangkan persentase penduduk yang melek
huruf menurut jenis kelamin laki-laki 90,08% dan perempuan 88,86%.
Data ini menunjukan bahwa perempuan memiliki tingkat melek huruf yang
setara dengan laki-laki. Hal ini menunjukan bahwa hak untuk mendapat
76
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
Lingga Singkep Singkep
Barat
Lingga
Utara
Senayang
Laki-Laki 95,24 93,53 87,08 83,72 86,5
Perempuan 92,41 87,6 87,15 90,62 88,48
95,24
93,53
87,0883,72
86,5
92,41
87,6 87,15
90,62
88,48
PERSENTASE
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 20
pendidikan laki-laki dan perempuan sama dan sudah menjadi proritas bagi
orang tua.
2.5. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index
(HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM
merupakan cerminan status kemampuan dasar penduduk diantaranya
angka harapan hidup, pengetahuan dan keterampilan serta akses
sumberdaya dalam mencapai hidup yang lebih layak atau sejahtera.
Perkembangan IPM di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada tabel 2.3
dibawah, dimana IPM Kabupaten Lingga tahun 2013 sebesar 72,41. Hal
ini mengindikasikan bahwa pelaksanaan program-program pembangunan
di Kabupaten Lingga berdampak positif dalam upaya pencapaian tujuan
pembangunan.
Tabel 2.3 Perkembangan IPM di Kabupaten Lingga
Tahun 2009 sampai dengan 2013
Sumber : BPS Pusat.
KABUPATEN 2009 2010 2011 2012 2013
LINGGA 71,05 71,35 71.68 72,09 72,41
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 21
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
dimana yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas
hidup serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya seperti
morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup yang digunakan sebagai
indikator adalah angka kelahiran hidup, sedangkan untuk mortalitas
adalah angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian
balita per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu per 100.000
kelahiran. Sehingga keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat
dari berbagai indikator diatas dan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan
pelaksanaan program.
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti
pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,
melainkan juga dipengaruhi faktor prilaku masyarakat, lingkungan,
pendidikan, lingkungan keturunan, dan faktor lainnya.
Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan
suatu keberhasilan dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 22
walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan
mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Untuk
mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis
situasi dan kecenderungan di masa mendatang.
3.1. MORTALITAS
3.1.1. Angka Kematian Bayi
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari
tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah
kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang
kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat
AKB.
Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) merupakan salah satu
aspek yang sangat penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan
manusia di sebuah negara dari sisi kesehatan masyarakatnya. Angka
kematian bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai
usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak
mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesbilitas dan pelayanan kesehatan
dengan tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 23
merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang
kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat AKB.
Menurunnya AKB memberikan gambaran adanya peningkatan dalam
kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Gambar 3.1
Jumlah Kasus Kematian Bayi Di Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Dari gambar 3.1 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 ada
terjadi penurunan jumlah kematian bayi di beberapa kecamatan dan total
keseluruhan yaitu pada tahun 2012 terdapat 36 kematian bayi sedangkan
ditahun 2013 terdapat 25 kasus.
Beberapa penyebab kematian bayi dapat bermula dari masa
kehamilan 28 minggu sampai hari ke-7 setelah persalinan (masa
perinatal). Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena
pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Daik 5 6 1
Dabo Lama 8 18 8
Raya 2 1 5
Pancur 3 3 4
Senayang 3 6 3
Tajur Biru 2 0 1
Penuba 2 2 3
02468
101214161820
JUM
LAH
KA
SU
S
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 24
prematur dan berat bayi lahir yang rendah. Sedangkan kemungkinan
penyebab lainnya adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim
(hipoksia intra uterus) dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur
pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir (asfiksia lahir). Hal ini
dapat diartikan bahwa kematian bayi pada masa perinatal dipengaruhi
pada kondisi ibu saat melahirkan.
3.1.2. Angka Kematian Balita
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun per 1000 kelahiran hidup.
Angka kematian balita Indikator ini terkait langsung dengan target
kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan
lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan
kesehatannya. AKABA kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan
ekonomi penduduk.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 25
Gambar 3.2 Jumlah Kasus Kematian Balita Di Puskesmas Kabupaten Lingga
Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Gambar 3.2 diatas menunjukan terjadi penurunan jumlah kematian
anak balita pada tahun 2013 jika dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
ditahun 2012 terdapat 8 kasus sedangkan ditahun 2013 terdapat 3 kasus.
Hal ini juga masih perlu perhatian khusus agar angka kematian ank balita
terus ditekan.
3.1.3. Angka Kematian Ibu Maternal
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Daik 0 0 0
Penuba 0 2 0
Dabo Lama 2 0 1
Raya 2 2 0
Pancur 0 2 1
Senayang 1 0 0
Tajur Biru 1 2 1
0
0,5
1
1,5
2
2,5
JUM
LAH
KA
SU
S
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 26
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. AKI
berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,
status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan
waktu ibu melahirkan dan masa nifas..
Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah
ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu
meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai
tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3/4 resiko jumlah kematian ibu.
Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari
waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan
pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras
yang terus menerus.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 27
Gambar 3.3 Jumlah Kasus Kematian Ibu Maternal Di Puskesmas
Kabupaten Lingga Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Pada gambar 3.3 diatas dan dari data profil 2013 terdapat 5
kematian ibu dari 2.202 jumlah lahir hidup. Hal ini menunjukan terjadinya
penurunan angka kematian ibu dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
terdapat 7 kematian ibu maternal. Hal ini menggambarkan penurunan
jumlah kasus kematian ibu maternal, walaupun tidak terlalu signifikan ini
juga membantu upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan
Milenium Development Goals (MDGs) .
Penurunan angka kematian ibu maternal tidak terlapas dengan
berjalanya program-program yang dilaksanakan Bidang KESGA Dianas
Kesehatan Kabupaten Lingga dalam mencapai target MDGs.
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Daik 0 0 0
Penuba 0 1 0
Dabo Lama 1 3 3
Raya 1 2 0
Pancur 2 1 0
Senayang 0 0 0
Tajur Biru 1 0 2
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 28
Gambar 3.4 Persentase Kematian Ibu Maternal
Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa kematian ibu maternal di
Kabupaten Lingga paling banyak terjadi pada masa nifas yaitu sebanyak 4
kasus dari 7 kasus atau sebesar 57,1%. Selain disebabkan oleh faktor-
faktor penyakit lain pemantauan pasca melahirkan perlu ditingkatkan.
Pemantauan kehamilan secara teratur sebenarnya dapat mencegah
kematian ibu serta menjamin akses terhadap perawatan yang sederhana
dan murah yang dapat mencegah kematian ibu.
3.1.4. Umur Harapan Hidup
Umur harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan
dijalani oleh seorang bayi saat lahir sampai pada tahun tertentu saat ia
17,30%; 17%
28,60%; 28%57,10%; 55%
Kematian Ibu Hamil Kematian Ibu Bersalin Kematian Ibu Nifas
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 29
meninggal. Data angka harapan hidup di suatu negara berguna untuk
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk dan meningkatkan drajat kesehatan. Angka harapan hidup yang
rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan
kesehatan dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan,
mencakup gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Oleh karena itu angka harapan hidup merupakan salah satu indikator
derajat kesehatan yang digunakan sebagai acuan dalam perencanaan
program-program kesehatan.
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan
sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia
harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan
kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi
kebutuhan gizid dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik
sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai,
yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Gambar 3.5 dibawah ini
menunjukan Usia harapan Hidup penduduk Kabupaten Lingga selama tiga
tahun terakhir yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 30
Gambar 3.5 Umur harapan Hidup Penduduk Kabupaten Lingga Tahun 2011-2013
Sumber : BPS Kabupaten Lingga
Gambar 3.5 menunjukan bahwa umur harapan hidup penduduk
kabupaten Lingga semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2013,
angka harapan hidup penduduk Kabupaten Lingga adalah sekitar 70,48
tahun, hal ini berarti bahwa bayi yang lahir pada tahun 2013 diperkirakan
akan dapat hidup selama kurang lebih 70 tahun. Hal ini mungkin
merupakan pengaruh positif dengan bertambahnya jumlah tenaga
kesehatan,bertambahnya fasilitas kesehatan baik itu rumah sakit,
puskesmas maupun pustu dan polindes serta adanya jaminan kesehatan
daerah atau yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Lingga (JKL).
3.2. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan (insidensi atau prevalensi) dari
suatu penyakit yang terjadi pada populasi dalam kurun waktu tertentu.
Morbiditas Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ; jumlah orang yang
70,26
70,37
70,48
70,15
70,2
70,25
70,3
70,35
70,4
70,45
70,5
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 31
sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan
kelompok yang sehat atau kelompok yang berisiko.
3.2.1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
Berdasarkan pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan
diseluruh puskesmas se-Kabupaten Lingga dapat diketahui sepuluh
penyakit terbanyak berdasarkan kunjungan pada tahun 2013 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013
No Nama Penyakit Jumlah Penyakit
1 Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut 20.359
2 Hipertensi 8.278
3 Gastritis dan Duodentis 5.395
4 Osteopaties dan Chandrophaties 3.246
5 Diare dan Gastroenteritis Oleh Infeksi Sebab Lain 2.669
6 Asthma dan Status Asthmaticus 2.257
7 Kelainan Dermatitis,Ekzim dan Papulosquana 1.819
8 Malaria Klinis 1.733
9 Infeksi Pada Kulit 1.464
10 Arthopathies 1.431
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa penyakit
tertinggi berdasarkan kunjungan di Puskesmas adalah ISPA Akut yaitu
20.359 kasus (41,85%). Persentase jumlah penyakit terbesar kunjungan
ke puskesmas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 32
Gambar 3.6 Persentase Penyakit Terbanyak Berdasarkan Kunjungan
Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2012
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
Penyakit terbesar kunjungan di puskesmas pada tahun 2012 ISPA
masih menempati urutan pertama, sama halnya dengan tahun
sebelumnya. Kecenderungan penyakit ISPA Akut kemungkinan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan seperti
halnya di saat ini di Kabupaten Lingga banyak sekali pembukaan jalan
atau perbaikan jalan maupun tempat lewatnya kendaraan tambang
disekitar pemungkiman penduduk yang menyebabkan debu-debu
beterbangan. Faktor lain status gizi (malnutrisi), ataupun prilaku dan
pengetahuan. Untuk mengurangi penyakit ini perlu penatalaksanaan yang
tepat dan benar pada saat penemuan dini. Adapun hal yang terpenting
Infeksi Saluran
Pernapasan Atas
Akut, 41,85%
Hipertensi, 17,02%
Gastritis dan
Duodentis, 11,09%
Osteopaties dan
Chandrophaties,
6,67%
Diare dan
Gastroenteritis Oleh
Infeksi Sebab Lain,
5,49%
Asthma dan Status
Asthmaticus, 4,64%
Kelainan
Dermatitis,Ekzim
dan Papulosquana,
3,74%
Malaria Klinis, 3,56% Infeksi Pada Kulit, 3,01%
Arthopathies, 2,94%
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 33
lagi adalah perlunya dilakukan usaha-usaha promkes ataupun sosialisasi
kepada masyarakat tentang penyakit ISPA itu sendiri.
3.2.2. Penyakit Menular.
3.2.2.1. Malaria
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
yang dikenal dengan Plasmodium, dimana ia menginfeksi sel-sel darah
merah. ini ditandai dengan siklus menggigil, demam, sakit, dan
berkeringat. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendalian dan penurunan kasusnya merupakan komitmen
internasional dalam MDG’s.
Penyakit malaria di tularkan oleh nyamuk Anopheles betina,
menyerang manusia di seluruh dunia. Malaria merupakan salah satu
penyakit yang tidak pernah hilang (emerging) yang menunjukkan
kecenderungan meningkatnya kasus di beberapa negara.
Peningkatan penularan malaria sangat terkait dengan iklim baik
musim hujan maupun musim kemarau dan pengaruhnya bersifat lokal
spesifik. Pergantian musim akan berpengaruh baik langsung maupun
tidak langsung terhadap vektor pembawa penyakit. Pergantian global iklim
yang terdiri dari temperatur, kelembaban, curah hujan, cahaya dan pola
tiupan angin mempunyai dampak langsung pada reproduksi vektor,
perkembangannya, longevity dan perkembangan parasit dalam tubuh
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 34
vektor. Sedangkan dampak tidak langsung karena pergantian vegetasi
dan pola tanam pertanian yang dapat mempengaruhi kepadatan populasi
vektor.
Penduduk berisiko adalah penduduk yang tinggal di daerah berisiko
terjadi penularan malaria atau endemis malaria pada satuan wilayah
terkecil seperti desa/dusun dalam kurun waktu satu tahun. Annual
Parasite Incidence atau API (o/oo) adalah jumlah penderita positif malaria
per seribu penduduk Angka kesakitan dan kematian akibat malaria di
pukesmas se-Kabupaten Lingga dapat digambarkan sebagai berikut ;
Tabel 3.2 Persentase Malaria Berdasarkan Kunjungan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA
MENINGGAL CFR DIPERIKSA POSITIF POSITIF %
1 Lingga Daik 400 7 1,8 0 0
2 Penuba 150 8 5,3 0 0
3 Singkep Dabo Lama 425 15 3,5 0 0
4 Singkep Barat Raya 195 65 33,3 0 0
5 Lingga Utara Pancur 478 139 33.7 0 0
6 Senayang Senayang 294 101 34,4 0 0
7 Tajur Biru 124 141 13.8 0 0
Jumlah 2.066 476 16.4 0 0
Angka Kesakitan (API) Per 1.000 Penduduk 4.6
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 35
Gambar 3.7 Annual Parasite Incidence (API) Kabupaten Lingga Tahun 2011-2013
Dari tabel dan gambar diatas diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten
Lingga termasuk Hight Case Incidence karena angka API > 5/1000
penduduk. Tergambarkan dari tahun sebelumnya terjadi penurunan yang
signifikan (pada tahun 2012 API Kabupaten Lingga 12,1 sedangkan
ditahun 2013 sebesar 4,6) di mana menunjukan keberhasilan program
dalam menekan angka kasus malaria serta dalam usaha pengobatan di
Kabupaten Lingga sudah boleh dikatakan baik karena kematian akibat
malaria maupun ukuran angka kematian (kematian yang disebabkan oleh
malaria falciparum) dibandingkan dengan jumlah penderita malaria jenis
parasit P. falciparum pada periode waktu yang sama (CFR) didapatkan
nol.
12,2 12,1
4,6
0
2
4
6
8
10
12
14
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 36
3.2.2.2. TB Paru
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman Mycobakterium
tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh
dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi
infeksi primer. Millenium Devolopment Goals (MDG’S) menjadikan
penyakit TB paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi target untuk
dihentikan dan dicegah penyebarannya.
Penemuan penderita baru BTA (+) di Kabupaten Lingga tahun 2013
sebanyak 69 kasus, mengalami penurunan apa bila dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu sebanyak 110 orang. Berikut dibawah ini gambaran
jumlah kasus TB Paru di Kabupaten Lingga.
Tabel 3.3 Jumlah Kasus TB Paru dan Angka Kesuksesan Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013
PUSKESMAS TAHUN 2012 TAHUN 2013
Jumlah Kasus Angka Kesuksesan Jumlah Kasus Angka Kesuksesan
Daik 23 86.96 24 82.61
Penuba 5 80.00 1 80.00
Dabo Lama 45 80.00 14 71.11
Raya 9 33.33 2 88.89
Pancur 4 125.00 4 75.00
Senayang 12 83.33 4 75.00
Tajur Biru 12 150.00 20 75.00
JUMLAH 110 87.27 69 76.36
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 37
Gambar 3.3 menunjukan bahwa angka kesuksesan (Angka
kesembuhan + Cakupan pengobatan lengkap) pada tahun 2013 terjadi
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Dan jika dilihat dari jumlah
penemuan kasus tahun 2013 ini terjadi penurunan dari tahun sebelumnya,
hanya saja jika dilihat dari target penemuan kasus 160/100000 Kabupaten
Lingga belum memenuhi, ini berarti belum maksimalnya pelaksanaan
program TB Paru yang ada di Dinas Kesehatan kabupaten Lingga, jadi
diperlukan program-program jitu untuk lebih memaksimalkan target
penemuan kasus TB Paru tersebut.
3.2.2.3. HIV & AIDS
Salah satu tujuan yang ingin dicapai MDG’s dalam kurun waktu
1990-2015 adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target mengendalikan
penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru tahun
2015.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya
(SIV, FIV, dan lain-lain).
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak
langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 38
dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani,
cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi
melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah,
jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,
bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan
tubuh tersebut.
Kasus HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es,
dimana jumlah penderita yang dilaporkan lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah penderita yang ada sebenarnya.adapun penyebabnya adalah
berkaitan dengan adanya stigma dalam masyarakat dimana penyakit ini
merupakan penyakit aib bagi mereka. Akibanya masyarakat enggan untuk
memeriksakannya.
Berdasarkan konsep diatas penemuan kasus HIV/AIDS di
Kabupaten Lingga tahun 2013 yaitu sebanyak 8 kasus, penemuan kasus
ini melalui sweeping ke berbagai lokalisasi dan penemuan kasus di rumah
sakit. Dari jumlah kasus tersebut belum dapat disimpulkan bahwa itu
jumlah kasus yang sebenarnya di Kabupaten Lingga. Ini berarti masih ada
terdapat kasus tersembunyi dan belum terdeteksi dimasyarakat. Maka
untuk penemuan kasus perlu dilakukan sweeping yang lebih luas agar
benar-benar mendapat gambaran kasus HIV/AIDS yang sesungguhnya di
Kabupaten Lingga. Dan dalam upaya pencegahan kegiatan yang bersifat
terpadu dan promotif sangatlah diperlukan.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 39
3.2.2.4 ISPA
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah
yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia
tanpa atau disertai radang parenkim paru. ISPA adalah suatu tanda dan
gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik
atau bakteri, virus maupun riketsia tanpa atau disertai radang dari
parenkim.
Yang menjadi fokus di program kesehatan pada penyakit ISPA
adalah pneumonia, hal ini dikarenakan peneumonia merupakan salah satu
penyebab kematian pada anak. Peneumonia adalah proses infeksi akut
yang mengenai jaringan paru (alveoli).
Di Kabupaten Lingga pada tahun 2012, ISPA masih menempati
urutan pertama merupakan jumlah penyakit terbanyak kunjungan di
puskesmas yaitu sebanyak 20.359 kasus. Sedangkan pneumonia pada
tahun 2012 di jumpai 5 kasus, dimana pada tahun sebelumnya tidak di
jumpai kasus tersebut.
3.2.2.5 KUSTA
Penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun dan
disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium Leprae) yang menyerang
saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Strategi global WHO
menetapkan indikator Eliminasi Kusta adalah angka penemuan penderita
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 40
(new Case Detection Rate,NCDR) yang menggantikan indikator utamanya
yaitu angka penemuan penderita terdaftar (prevalensi rate < 1/10.000
penduduk.
Penyakit kusta dibagi menjadi dua jenis penyakit yaitu
Paucibacillary (PB) dan Multibacillary (MB). Ciri-ciri tipe Paucibacillary
adalah lesi kulit (macula datar, papula yang ,meninggi, nodus) dengan
jumlah satu sampai lima lesi, hipopigmentasi/eritema, distribusi tidak
simetris, hilang sensasi yang jelas, terjadi kerusakan syaraf hanya satu
cabang dan memerlukan waktu pengobatan 6 bulan, dimana di Kabupaten
Lingga kasus kusta dengan tipe ini tidak ditemuinya kasus. Sedangkan
tipe Multibacillary terdapat 1 kasus baru dengan ciri-ciri adalah lesi kulit
lebih dari lima tempat makula datar,papula yang meninggi, nodus),
distribusi lebih simetris, hilang sensasi, terjadi kerusakan saraf pada
banyak cabang dan memerlukan waktu pengobatan 12 bulan. Seperti
diketahui pada tahun sebelumnya total dijumpai tiga kasus, dengan
berjalannya waktu pasien yang diobati tidak berhasil dan mengalami
kematian. Ini menjadi catatan penting bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Lingga dimana perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut untuk melihat apa
penyebab langsung dari meninggalnya pasien kusta tersebut.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 41
3.2.3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
3.2.3.1. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum merupakan suatu penyakit akut yang terjadi
pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang dapat dicegah namun
dapat berakibat fatal, yang disebabkan oleh produksi eksotoksin dari
kuman Clostridium tetani gram positif, dimana kuman ini mengeluarkan
toksin yang dapat menyerang sistem syaraf pusat.
Di Kabupaten Lingga sejak 3 tahun terakhir ini berdasarkan laporan
dari seluruh puskesmas seluruh kecamatan tidak ada dijumpai adanya
laporan mengenai kasus Tetanus Neonatorum.
3.2.3.2. Campak
Campak (Morbili) adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai
dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan
stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam,
konjungtivitis dan bercak koplik.Morbili adalah penyakit anak menular yang
lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam demam,
scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi.
Morbili merupakan penyakit akut yang mudah sekali menular dan
sering terjadi komplikasi yang serius. Hampir semua anak di bawah 5
tahun di negara berkembang akan terserang penyakit ini, sedangkan di
negara maju biasanya menyerang anak usia remaja atau dewasa muda
yang tidak terlindung oleh imunisasi.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 42
Di Kabupaten Lingga pada tahun 2013 terdapat 3 kasus, dimana
terjadi penurunan kasus di tahun 2012 terdapat 6 kasus dan pada tahun
sebelumnya berdasarkan laporan dari seluruh wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Lingga tidak dijumpai adanya kasus campak
tersebut. Dari keenam kasus tersebut semuanya mendapat perawatan
yang baik sehingga tidak ditemuinya kematian yang diakibatkan kasus
campak.
3.2.3.3. Difteri
Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan. Lebih
sering menyerang anak-anak. penyakit ini akibat terjangkit bakteri yang
bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Kuman difteri disebarkan
oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari
jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang
terkontaminasi penderita.
Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas
dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat
lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit.
Lapisan(membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan atau
jika dibuangkan menutup saluran pernapasan dan menyebabkan
kekurangan oksigen dalam darah.
Untuk kasus difteri dari laporan beberapa tahun ini di Kabupaten
Lingga tidak dijumpai adanya kaus difteri tersebut.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 43
3.2.3.4. Polio/AFP
Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus. Ini menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan
total dalam hitungan jam. Individu yang terkena polio mempunyai gejala
demam disertai lumpuh layuh mendadak dan pada pemeriksaan tinja
ditemukan virus polio. Individu tersebut bisa carier dimana virus hidup di
ususnya dalam waktu cukup lama untuk menularkan pada individu lain.
Sekitar 4 sampai 8 persen infeksi poliovirus tidak menimbulkan gejala
serius, hanya gejala minor seperti sakit tenggorokan, demam,
lemah,gangguan pencernaan (sembelit) dan gejala umum lainnya seperti
pada penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus polio dapat
melumpuhkan bahkan membunuh. Virus ini menular melalui air dan
kotoran manusia. Sifatnya sangat menular dan selalu menyerang anak
balita. Polio dapat dicegah secara efektif dengan vaksin polio oral. Vaksin
ini aman bahkan untuk anak yang sedang sakit sekalipun. Anak yang
menerima dosis vaksin berkali-kali akan terlindungi seumur hidup.
Sekitar 1 % hingga 2 % individu yang terinfeksi berkembang
menjadi poliomyelitis nonparalitik meningitis aseptik dengan kekakuan
sementara pada leher, punngung atau kaki. Sedikitnya 2 % dari semua
korban infeksi polio akan menjadi lumpuh. Polio tidak dapat diobati,
penyakit ini hanya bisa dicegah melalui imunisasi. Vaksin polio diberikan
berkali-kali, untuk melindungi seorang anak dalam hidupnya. Eradikasi
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 44
polio adalah salah satu cara untuk menghentikan transmisi virus polio ke
manusia. Strategi Eradikasi Polio diantaranya imunisasi rutin yang tinggi
pada imunisasi dasar dan Pekan Imunisasi Nasional.
AFP ( accute Flaccid Paralysis ) adalah kondisi yang abnormal
ditandai dengan melemahnya, lumpuhnya atau hilangnya kekuatan otot
tanpa penyebab yang jelas. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit atau
trauma yang mempengaruhi syaraf yang berhubungan otot. AFP ini sering
juga dijelaskan sebagai tanda cepat munculnya serangan otot seperti
penyakit polio.
Di Kabupaten Lingga tahun 2013 di temukan 1 kasus AFP gejala
melemahnya kekuatan otot.
3.2.4. Penyakit Potensi KLB/Wabah
Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Diare merupakan penyakit
yang berpotensi KLB/Wabah di Indonesia. Karena DBD sering
menyebabkan kematian begitu juga dengan diare.
3.2.4.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut
yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah
manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue
berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 45
berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan
subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang
lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap
tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-
beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan
anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien
usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit
kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual
dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel
darah putih (leukopenia) dan trombosit (trombositopenia) juga seringkali
dapat diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi,
pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi
berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan
pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).
Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya
menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah
dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik
atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan
kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah,
pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya
memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 46
merah juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik
untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya
dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah.
Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami
penurunan suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit
tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan
elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan
cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat
mengakibatkan kematian.
Di Kabupaten Lingga untuk tahun 2013 ditemui 11 kasus DBD (IR
10.7) sedangkan tahun sebelumnya terdapat 12 kasus DBD (IR 11.7). ini
berarti terjadinya penurunan kasus jika dilihat pada tahun sebelumnya.
Berikut ini gambaran penyebaran kasusu DBD di Kabupaten Lingga.
Tabel 3.4 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue
Di Puskesmas Kabupaten Lingga tahun 2013
PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
Daik 4 0 0.0
Penuba 0 0 0.0
Dabo Lama 1 0 0.0
Raya 6 0 0.0
Pancur 0 0 0.0
Senayang 0 0 0.0
Tajur Biru 0 0 0.0
JUMLAH 11 0 0.0
IR/100.000 10.7 0 0.0
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 47
3.2.4.2. Diare
Diare adalah penyakit yang dapat terjadi akibat kebersihan
lingkungan yang kurang. Diare dapat menyebabkan sindrom iritasi usus
atau penyakit kronis lainnya dari usus besar. Pengertian Diare yaitu
adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Jadi diare dapat
diartikan suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3
kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa
disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi
pada lambung atau usus.
Diare terbagi 2 macam, yaitu : Diare Akut (diare yang terjadi secara
mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat) dan Diare Kronik
(diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dg kehilangan BB atau
BB tidak bertambah selama masa diare tersebut).
Penyebab timbulnya diare adalah gangguan makanan yang tidak
dapat diserap dan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga
usus. Akibat dari diare adalah kehilangan air dan elektrolit yang
mengakibatkan gangguan asam basa, gangguan gizi, hipoglikemia dan
gangguan sirkulasi darah. Berikut gambaran kasus diare di puskesmas se
Kabupaten Lingga tahun 2013.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 48
Tabel 3.5 Gambaran Kasus Diare Di Puskesmas Kabupaten Lingga
Tahun 2013
PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS TAHUN 2013
JUMLAH KASUS YANG DITANGANI
Daik 560 282
Penuba 210 343
Dabo Lama 1397 433
Raya 734 366
Pancur 511 308
Senayang 477 194
Tajur Biru 470 261
Jumlah Kasus 4.359 2.187
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Jumlah perkiraan kasus diare merupakan perkiraan jumlah
penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 10%
dari angka kesakitan x jumlah penduduk disatu wilayah kerja dalam waktu
satu tahun. Angka kesakitan adalah angka kesakitan nasional hasil Survei
Morbiditas Diare tahun 2006 yaitu sebesar 423/1000 penduduk. Sehingga
dari tabel diatas persentase penderita diare yang ditangani tampak
rendah, karena nilai tersebut didapatkan dari jumlah kasus reel yang
datang dan dilayani di sarana kesehatan. Mengingat jumlah kasus yang
lumayan besar diharapkan perlu perhatian lebih, khususnya dalam usaha
promosi kesehatan, seperti kita ketahui bersama bahwa prilaku
masyarakat dan lingkungan sangat berperan penting sebagai penyebab
terjadi kasus diare.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 49
3.2.5. Filariasis
Filariasis atau yang sering kita sebut dengan Penyakit Kaki Gajah
adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan oleh
cacing filaria dan ditularkan oleh nyamk. penyakit ini dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantung buah zakar,
payudara dan kelamin wanita.
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global Goal of
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year
2020). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal
dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang
endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk
mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya.
Di Kabupaten Lingga sendiri juga telah ditetapkan sebagai daerah
endemis filariasis, karena pada tahun 2012 ditemui 31 kasus baru
ditambah 10 kasus lama. Beberapa kasus baru ini ditemui melalui SDJ
(survey darah jadi) disatu wilayah kerja Puskesmas Pancur, yaitu di Desa
Duara, dari 300 sampel yang diambil ditemukan 31 positif filariasis dan
pada tahun 2013 ditemuai 2 kasus baru. Untuk itu pada tahun 2013
dilaksanakan berbagai kegiatan dalam pelaksanaan awal program
eliminasi seperti sosialisai, pembentukan kader dan program pengobatan
masal pemberian tablet filariasis selama 5 tahun yang telah dilaksnakan
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 untuk seluruh masyarakat
Kabupaten Lingga.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 50
3.3. STATUS GIZI
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan
masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan
pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya
masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan
penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah
kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan
produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam
keadaan krisis (bencana kekeringan, perang, kekacauan sosial, krisis
ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di
tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh
makanan untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu, peningkatan status
gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota
masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya.
Dalam konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan
tetapi juga masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan
kerja.
Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada
umumnya masih didominasi oleh masalah Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR), Status Gizi Balita, Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 51
Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan
masalah Kurang Vitamin A (KVA).
3.3.1. Berat Badan Lahir Rendah
Kelahiran bayi prematur BBLR merupakan salah satu masalah
kesehatan utama dalam masyarakat dan merupakan penyebab utama
kematian neonatal serta gangguan perkembangan saraf dalam jangka
panjang. Penelitian epidemiologi dan mikrobiologi-imunologi akhir-akhir ini
telah mengatakan bahwa penyakit periodontal dapat menjadi faktor risiko
untuk terjadinya kelahiran bayi prematur BBLR. Mekanismenya mencakup
perpindahan patogen periodontal ke jaringan plasenta serta aksi dari
lipopolisakarida dan mediator inflamasi.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir
adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas,
morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan
dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan. Penyebab
terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain
adalah umur, status gizi ibu dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit
vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan
penyebab terjadinya BBLR.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 52
Tabel 3.6 dibawah ini menunjukan jumlah Bayi berat lahir rendah
dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 di puskesmas Kabupaten
Lingga terus meningkat.
Tabel 3.6 Jumlah BBLR Di Puskesmas Kabupaten Lingga
Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
PUSKESMAS JUMLAH KASUS
TAHUN 2011 JUMLAH KASUS TAHUN
2012 JUMLAH KASUS
TAHUN 2013
Daik 16 9 5
Penuba 0 3 5
Dabo Lama 39 54 27
Raya 25 16 7
Pancur 3 2 7
Senayang 5 4 4
Tajur Biru 5 2 5
Jumlah Kasus 93 90 60
Tabel diatas menunjukan di Kabupaten Lingga pada tahun 2013
terjadinya penurunan jumlah BBLR dibandingkan dengan tahun
sebelumnya (pada tahun 2012 persentase dari bayi yang ditimbang 3.7 %
menjadi 2.7% pada tahun 2012). Hanya saja penurunannya belum
signifikan, oleh sebab itu perlu mendapat perhatian yang lebih serius lagi
dari seluruh elemen. Dan kedepannya diharapkan adanya partisipasi aktif
dari pihak terkait terutama tenaga kesehatan untuk lebih banyak
melakukan penyuluhan di desa-desa kepada ibu hamil tentang faktor-
faktor penyebab terjadinya BBLR.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 53
3.3.2. Status Gizi Balita
Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan
pengukuran antropometri yang menggunakan indeks Berat Badan
menurut Umur (BB/U), Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB), dan Tinggi
Badan per Umur (TB/U).
Dalam penilaian status gizi harus ada ukuran baku. Baku
antropometri yang digunakan antara lain baku rujukan WHO-NCHS yang
dipublikasikan oleh WHO sebagai pembanding dan penilaian status gizi.
Untuk klasifikasi status gizi berdasarkan baku antropometri perlu adanya
batasan-batasan tertentu. Salah satu cara penyajian indeks antropometri
adalah penggunaan Z –score, karena dengan Z –score hasil status gizi
yang diluar batas masih dapat dideteksi, hasil perhitungan telah dibakukan
menurut simpangan baku sehingga dapat dibandingkan untuk setiap
kelompok umur dan indeks antropometri.
Untuk penilaian gizi buruk jika yang dipakai pada penilaian
berdasarkan BB/U untuk kondisi bayi/balita yang tinggi badannya
kurang/pendek tidak tergambarkan kondisi gizi yang sebenarnya,
sehingga untuk penilaian gizi buruk yang lebih proporsional sebaiknya
digunakan penilaian berdasarkan BB/TB.
Timbulnya masalah balita gizi buruk disebabkan oleh berbagai
macam faktor yang sangat kompleks. Faktor-faktor tersebut
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 54
langsung mempengaruhi antara lain penyakit dan asupan gizi, yang
keduanya dipengaruhi oleh pola asuh, kondisi ekonomi dan lingkungan.
Gambar 3.8 Jumlah Balita Gizi Buruk di Puskesmas
Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Gambar 3.8 diatas merupakan jumlah gizi buruk berdasarkan
penilaian BB/U. Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya terjadi
penurunan kasus yang signifikan dari 270 kasus (tahun 2012) menjadi 66
kasus (tahun 2013). Jumlah kasus tersebut merupakan kasus komulatif
yang terjadi sepanjang tahun 2013. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan untuk penurunan jumlah kasus gizi buruk diantaranya
pemberian tambahan makanan dan vitamin, konsling gizi dan demonstrasi
pembuatan makanan lokal. Pada tahun 2014 Dinas Kesehatan masih
melaksanakan program kegiatan tersebut.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
10
0
15
7
4
18
12
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 55
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan perorangan adalah
setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat
serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan.
Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Dalam melaksanakan
upaya kesehatan masyarakat tersebut adalah “Terwujudnya Lingga Sehat
2015, didukung lingkungan dan perilaku sehat dengan pelayanan
berkualitas dan peran serta masyarakat”.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut menuju Lingga Sehat
2015, Dinas Kesehatan menukung misi antara lain ; (1) Mendorong
terlaksananya pembangunan daerah berwawasan kesehatan, (2)
Menggerakkan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat, (3)
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 56
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan terjangkau
dan (4) Memberdayakan peran serta masyarakat.
Program Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga yang utama adalah
kegiatan-kegiatan dalam usaha mempercepat pencapaian MDGs dan
berdasarkan target RPJMD Kabupaten Lingga 2015, selain itu, dalam
upaya meningkatkan pelayanan dasar diantaranya meningkatkan status
puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk, dari puskesmas non
perawatan dijadikan puskesmas perawatan, dari puskesmas menjadi
rumah sakit dan menambah bangunan baru baik itu pustu maupun
polindes. Hal ini juga diikut sertakan penyebaran tenaga bidan-bidan desa
dan dokter keluarga yang merupakan perpanjangan program dari Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dengan pemberian tambahan insentif
dengan harapan adanya penambahan insentif ini diikuti juga peningkatan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Pendekatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
secara global telah diakui sebagai pendekatan yang tepat dalam
mencapai kesehatan bagi semua dengan mempertimbangkan kebijakan
kesehatan yang responsif. Bila dipahami, PHC adalah kontak pertama
individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan kesehatan,
maka pengertian ini sesuai dengan salah satu substansi SKN 2009 yang
menyatakan bahwa, Upaya Kesehatan Primer adalah upaya kesehatan
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 57
dasar dimana terjadi kontak pertama perorangan atau masyarakat dengan
pelayanan kesehatan sebagai proses awal pelayanan kesehatan langsung
maupun pelayanan kesehatan penunjang, dengan mekanisme rujukan
timbal-balik. Termasuk penanggulangan bencana dan pelayanan gawat
darurat. Pelaku PHC adalah Pemerintah dan/atau Swasta. Di jajaran
Pemerintah, PHC dilaksanakan oleh Puskesmas dan jejaringnya.
Sedangkan di kalangan swasta, PHC dilaksanakan oleh dokter praktik,
bidan praktik, dan bahkan oleh pengobat tradisional (Battra).
1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia masih cukup tingi.
Banyak faktor yang mempengaruhinya baik faktor didalam maupun diluar
kesehatan. Dari segi medis sebenarnya sudah diketahui usaha-usaha
preventif dan pengobatan yang mampu menolong wanita hamil, bersalin,
bayi dan balita sehingga dapat terhindar dari bahaya kematian. Hanya
saja sistem pelayanan terhadap hal ini terasa masih kurang memadai.
Adapun faktor-faktor diluar kesehatan antara lain: kemiskinan, kurang
memadainya pelayanan kesehatan, keterbatasan sarana transportasi,
situasi geografi yang sulit, komunikasi antar lokasi pemukiman yang sulit
terjangkau, rendahnya tingkat pendidikan wanita, keterbatasan jumlah
tenaga terlatih dan profesional serta etos kerja yang masih rendah.
Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan,
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 58
pelayanan terhadap ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk, kunjungan
neonatus, dan kunjungan bayi.
1.1.1.1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
Pelayanan kesehatan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu
hamil selama masa kehamilannya sesuai dengan pedoman pelayanan
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan
preventif, hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan
K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil
merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan
pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit
empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trisemester pertama,
sekali pada trimester dua dan dua kali pada trisemester ketiga. Angka ini
dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada
ibu hamil. Gambaran cakupan K1 dan K4 Kabupaten Lingga dalam 3
tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut ini :
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 59
Gambar 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil
Di Kabupaten Lingga Tahun 2010 – 2012
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Dari Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa persentase cakupan baik K1
mengalami penurunan dan K4 dari tahun ketahun terjadi kenaikan. Akan
tetapi target SPM belum tercapai, untuk itu ada beberapa yang perlu
ditingkatkan salah satu diantaranya adalah sistem pencatatan dan
pelaporan dari tingkat dasar (pustu/polindes) maupun puskesmas induk.
1.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan
Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian
besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
K1 90,3 97 70
K4 84,2 86,55 92,4
90,397
70
84,2 86,5592,4
0
20
40
60
80
100
120
PE
RS
EN
TA
SE
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 60
disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).
Gambar 4.2 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Lingga Tahun 2011 – 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Pada gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2013 cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan cukup baik dari tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini menunjukan target pencapaian SPM sudah tercapai,
dan perlu dipertahankan serta ditingkatkan. Gambaran cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas tahun
2013 dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini :
79,6
96,8 99,4
0
20
40
60
80
100
120
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 61
Gambar 4.3 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Dari gambar 4.3 diatas terlihat keseluruhan cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target SPM (target SPM 90 %).
Untuk itu program-program yang selama ini dilakukan tetap terus
dipertahankan seperti penyebaran bidan-bidan disemua desa yang ada di
Kabupaten Lingga dan Program kemitraan antara bidan dan dukun di
desa.
1.1.1.3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas
98,2
98,4
98,6
98,8
99,0
99,2
99,4
99,6
99,8
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
99,1
98,8
99,7 99,5
99,2
99,6
98,7
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 62
minimal sebanyak 3 kali dengan waktu: 1).Kunjungan nifas pertama (KF1)
pada 6 jam setelah persalinan sampai 7 hari; 2).Kunjungan nifas kedua
(KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; dan 3). Kunjungan
nifas ketiga (KF3) dilakukan minggu ke-6 setelah persalinan.
Pelayanan yang diberikan meliputi: 1). Pemeriksaan tekanan darah,
nadi, respirasi dan suhu; 2). Pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3).
Pemeriksaan lokhia dan pervaginam lainnya; 4). Pemeriksaan payudara
dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan, 5). Pemberian kapsul vitamin A
200.000 IU sebanyak 2x (2x24 jam), dan 6). Pelayanan KB pasca
persalinan.
Gambar 4.4 Persentase Ibu Nifas Mendapat Pelayanan Kesehatan
Di Kabupaten Lingga Tahun 2011 – 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Dari gambar 4.4 diatas terlihat bahwa persentase ibu nifas yang
mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Lingga dari tahun ketahun
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Ibu Nipas Mendapat
Yankes81,7 97,1 99,5
81,7
97,1 99,5
0
20
40
60
80
100
120
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 63
menunjukan peningkatan yang cukup baik dan mencapai target SPM serta
sudah hampir merata diseluruh wilayah puskesmas yang ada di
Kabupaten Lingga seperti terlihat pada gambar 4.5 dibawah ini
Gambar 4.5
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas per Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
1.1.1.4. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur
yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan
yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan
melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan pada neonatus (0 – 28 hari) minimal dua kali, satu kali pada
umur 0 – 7 hari dan satu kali pada umur 8 – 28 hari. Dalam melaksanakan
pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan
98,2
98,4
98,6
98,8
99,0
99,2
99,4
99,6
99,8
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
99,7
98,8
99,8
99,5 99,6
99,2 99,1
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 64
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi
kepada ibu.
Gambar 4.6 Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap per Puskesmas
Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 20123
Dari gambar 4.6 diatas menunjukan bahwa penyebaran cakupan
kunjungan neonatus sudah hampir merata dan sudah memenuhi indikator
cakupan target Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dan target SPM.
1.1.1.5. Kunjungan Bayi
Kunjungan bayi adalah bayi yang mendapat pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar. Paling sedikit 4 kali
kunjungan diluar kunjungan neonatus yaitu 1 kali pada umur 29 hari - 3
bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1
kali pada umur 9 – 11 bulan.
96,0
96,5
97,0
97,5
98,0
98,5
99,0
99,5
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
99,1 98,8
98,4
100,0
98,8
97,5
99,1
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 65
Dengan kunjungan bayi kita dapat mendeteksi secara dini mungkin
bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan,
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan
pertumbuhan imunisasi serta meningkatkan kualitas hidup bayi dengan
stimulasi tumbuh kembang.
Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Bayi Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Dari gambar diatas masih terlihat cakupan kunjungan bayi di
bebrapa puskesmas yang ada di Kabupaten Lingga masih rendah, jauh
sekali dari target. Untuk itu perlu evaluasi ulang dari kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan selama ini dan perlu dicari solusi yang jitu untuk
mengatasi masalah tersebut. Mungkin upaya penyuluhan perlu dilakukan
sesering mungkin, karena sudah jadi kebiasaan dimasyarakat membawa
bayi menemui ketenaga kesehatan apabila dalam keadaan sakit saja.
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
65,3 60,8
81,6
71,6
47,9
40,5
82,5
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 66
1.1.2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah
Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan
pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan
pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak Sekolah
Dasar/Sederajat, serta pelayanan kesehatan pada anak remaja, baik yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih
lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS, dan dokter kecil. Di
Kabupaten Lingga upaya penjaringan kesehatan siswa SD setingkat
sudah hampir merata di seluruh puskesmas seperti tergamabar dibawah
ini.
Gambar 4.8 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat
Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
92,0
93,0
94,0
95,0
96,0
97,0
98,0
99,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
97,4
94,5
99,1
97,6
98,2
95,4
96,7
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 67
1.1.3. Pelayanan Keluarga Berencana Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat
digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui
peserta KB Aktif, kelompok sasaran program yang sedang menggunakan
alat kontrasepsi, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor.
Pelayanan Kesehatan dalam keluarga berencana dimaksudkan
untuk mengatur jarak kehamilan bagi Pasangan Usia Subur (PUS) agar
membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Masa subur seorang wanita
memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita
melahirkan menjadi cukup tinggi. Usia subur wanita biasanya 15 – 49
tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran anak, PUS
tersebut diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB.
Gambar 4.9 Persentase Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru
Kabupaten Lingga Tahun 2012-2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Tahun 2012 Tahun 2013
KB Aktif 69,32 67,90
KB Baru 9,52 9,60
9,52 9,60
69,32 67,90
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 68
Dari gambar diatas tergambarkan bahwa Di Kabupaten Lingga
persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan alat/cara KB
baru pada tahun 2013 hanya 9.6%. sedangkan persentase KB Aktif
adalah sebanyak 67,9%, angka ini masih dibawah target 2013 yaitu 70%.
Untuk meningkatkan cakupan peserta KB perlu diupayakan
pengelolaan program yang berhubungan dengan peningkatan aspek
kualitas, teknik dan aspek manajerial pelayanan KB. Dari aspek kualitas
sendiri perlu diterapkan pelayanan yang sesuai dengan standard dan
variasi pilihan metode KB, sedangkan dari segi teknis perlu dilakukan
pelatihan klinis dan non-klinis secara berkesinambungan. Selanjutnya
aspek manajerial, pengelola program KB perlu melakukan revitalisasi
dalam segi analisis situasi program KB dan sistem pencatatan dan
pelaporan pelayanan KB.
Gambar 4.10 Persentase KB Aktif Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi Di
Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
0,7% 0,3% 0,7% 3,6%
58,7%
35,5%
0,5%0,0% 0,0%
IUD MOP MOW Implant Suntik Pil Kondom Obat Vagina lainnya
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 69
Gambar 4.10 diatas menunjukan bawa proporsi pemakai
kontrasepsi adalah terbanyak yaitu 58,7%. Hal ini mungkin dikarenakan
akses untuk memperoleh pelayanan kontrasepsi suntik relative lebih
mudah dimana hampir diseluruh desa terdapat jaringan pelayanan KB.
Sementara itu partisipasi pria untuk menjadi KB aktif dengam
menpergunakan kontrasepsi MOP dan kondom sangatlah sedikit.
1.1.4. Pelayanan Imunisasi
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap
pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu
wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya
tingkat kekebalan bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang
dapat dicegah dengan Immunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah
mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan.
UCI Desa merupakan indikator penting dalam program imunisasi.
Target UCI tahun 2013 adalah >85 %, artinya target UCI tercapai bila
minimal 85 % desa/kelurahan di kabupaten/kota telah memenuhi target
imunisasi campak sebagai imunisasi rutin terakhir. Cakupan UCI Desa
tahun 2013 Kabupaten Lingga saat ini adalah 80,0 % (52 desa UCI dari
57 desa yang ada) artinya masih di bawah target (85 %). Adapun cakupan
UCI Desa tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar berikut:
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 70
Gambar 4.11 Persentase Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI) Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Gambar 4.12 Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI)
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012-2013
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
71,4%
100,0%
100,0%
73,3%
66,7%
75,0%
81,8%
Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru
TAHUN 2012 TAHUN 2013
DESA UCI 78,95 78,89
78,95
78,89
78,86
78,87
78,88
78,89
78,90
78,91
78,92
78,93
78,94
78,95
78,96
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 71
1.1.5. Perbaikan Gizi Masyarakat
4.1.5.1 Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan
melalui pemantauan terhadap pertumbuhan berat badan yang dilakukan
melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan,
serta pengamatan langsung terhadap penampilan fisik balita yang
berkunjung di fasilitas pelayanan kesehatan.
Gambar 4.13 Cakupan Bayi Yang Ditimbang Di Kabupaten Lingga
Tahun 2012 – 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga2013
Berdasarkan gambar diatas tahun 2013 terjadi peningkatan
persentase jumlah balita yang ditimbang di posyandu, pada tahun 2013
83,5% sedangkan pada tahun 2012 mencapai 57,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa peran serta masyarakat dalam menimbangkan
anaknya cendrung meningkat, keadaan ini menggambarkan tingginya
57,3
83,5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tahun 2012 Tahun 2013
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 72
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Vit A pd Bayi 77,9 100,0 92,9 92,5 89,2 93,1 92,1
Vit A pd Balita 74,3 97,2 95,0 77,9 80,5 88,2 74,7
Vit A Pada Ibu Nifas 98,2 91,3 98,4 98,7 97,6 95,4 95,3
77,9
100,092,9 92,5
89,293,1 92,1
74,3
97,295,0
77,9
80,588,2
74,7
98,2 91,3
98,4 98,7 97,6 95,4 95,3
PE
RS
EN
TA
SE
partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. Melalui program
pengentasan kemiskinan, telah dianggarkan dana untuk meningkatkan
kembali peran dan fungsi posyandu, dengan harapan meningkat pula
peran aktif masyarakat.
4.1.5.2 Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A merupakan zat gizi penting bagi manusia terutama untuk
kesehatan mata. Selain itu, Vitamin A juga dibutuhkan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup mendapatkan
vitamin A tidak mudah terkena penyakit seperti diare, campak ataupun
infeksi lainnya.
Pada tahun 2013 cakupan tertinggi pemberian vitamin A pada Bayi
di Puskesmas Penuba, untuk pemberian vitamin A pada Balita cakupan
tertinggi di Puskesmas Penuba,sedangkan Vitamin A pada Ibu Nifas yaitu
di Puskesmas Dabo Lama seperti tergambarkan dibawah ini.
Gambar 4.13
Persentase Pemberian Vitamin A pada Bayi, Balita dan Ibu Nifas Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 73
82,00
84,00
86,00
88,00
90,00
92,00
94,00
96,00
98,00
100,00
Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru
95,93
98,85 98,86
97,7098,27
97,06
100,00
89,16
90,80
91,89
94,94
89,97
90,07
91,95
Fe1 Fe3
4.1.5.3. Pemberian Tablet Besi
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat
terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Anemia
karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu
hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia
gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.
Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 menurut
puskesmas di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.14 Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe1 dan Fe3
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 74
4.1.5.4. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita dengan gizi
buruk yang ditangani di sarana kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga
kesehatan sesuai dengan tatalaksana gizi buruk di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Di Kabupaten Lingga dalam kurun waktu 2 tahun ini, semua balita
gizi buruk mendapat perawatan, artinya cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan sebesar 100%. Hal ini menunjukkan semakin
baiknya pelaksanaan program dan partisipasi masyarakat dalam
perawatan gizi buruk balita.
4.1.5.5. Bayi Keluarga Miskin yang mendapatkan Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI)
Untuk mencegah terjadinya gizi kurang sekaligus
mempertahankan gizi baik pada keluarga miskin, maka program
pemberian MP-ASI berbahan baku lokal merupakan alternatif terbaik.
Walaupun saat ini makanan bayi komersial banyak dijual di pasar, namun
bagi keluarga miskin, produk ini bisa menjadi barang mewah yang sulit
dijangkau untuk jangka waktu yang relatif lama. Dengan bahan pangan
lokal diperoleh harga yang murah, mudah didapat dan lebih bervariasi.
Syarat MP-ASI yang perlu dipenuhi agar kebutuhan zat gizi bayi atau anak
dapat terpenuhi harus mengandung cukup energi baik mutu maupun
jumlahnya bagi setiap kelompok umur, memiliki nilai suplementasi yang
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 75
baik, mengandung vitamin dan mineral dengan jumlah yang cukup dan
diterima dengan baik oleh bayi.
Dalam rangka mempercepat pencapaian MDGs di Kabupaten
Lingga melalui dana sharing program pengentasan kemiskinan berupaya
agar seluruh bayi dari keluarga miskin mendapat pemenuhan asupan gizi
yang seimbang. Untuk itu pada tahun 2013 seluruh bayi keluarga miskin
yang ada diseluruh wilayah kerja puskesmas yang berada di Kabupaten
Lingga semuanya (100%) mendapat makanan pendamping ASI. Dengan
harapan tidak terjadi gizi kurang dan sekaligus mempertahankan gizi baik
pada keluarga miskin.
4.1.5.6. Bayi Yang Mendapat ASI-Eksklusif
Dengan adanya Peraturan Pemerintah tentang pemberian ASI
Eksklusif yang telah memuat pengertian tentang pemberian ASI Eksklusif
maka perbedaan ini tidak boleh lagi terjadi, Sudah Ada Peraturan
Pemerintah Pemberian ASI Eksklusif,sudah harus mempunyai pengertian
yang sama antar sesama program yaitu “ASI Eksklusif adalah ASI yang
diberikan kepada bayi sejak lahir selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.”
Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 2012. Tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. PP Pemberian ASI Eksklusif
ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Kesehatan nomor 36
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 76
tahun 2009 tentang kesehatan pasal 129, ayat 1 “Pemerintah bertanggung
jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk
mendapatkan air susu ibu secara eksklusif”. Dan ayat 2 : “ketentuan lebih
lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah”.
Gambar 4.15 Cakupan Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Sumber : Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2013
Pada profil kesehatan Kabupaten Lingga 2011, belum
tergambarkan atau tidak ada data persentase cakupan bayi yang
mendapat ASI eksklusif. Sedangkan tahun 2013 seperti terlihat pada
gambar 4.15 diatas, seluruh puskesmas belum maksimal dalam hal
pencatatan dan pelaporan.
23,8
18,5
44,0
11,3
22,3
37,9
13,5p e r se n t a se
Daik Penuba Dabo Lama Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 77
1.1.6. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara
rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan
dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan
pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang
hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan
untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan
sedangan RS yang dilengkapi berbagai fasilitas di samping memberikan
pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani untuk
kunjungan rawat jalan. Terdapat 2 RS rujukan di Kabupaten Lingga yaitu
RSUD Dabo dan RS Lapangan Lingga.
1.1.6.1. Ibu Hamil Resiko Tinggi (Risti)/Komplikasi Yang Ditangani
Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah keadaan ibu hamil yang
mengancam kehidupannya maupun janinnya. Sedangkan komplikasi pada
proses persalinan adalah keadaan dalam proses persalinan yang
mengancam kehidupan ibu maupun janinnya. Komplikasi dalam
kehamilan dan persalinan tidak selalu dapat diduga sebelumnya, oleh
sebab itu maka persalinan harus ditangani oleh tenaga kesehatan.
Pada tahun 2012 jumlah ibu hamil risti sebanyak 500 orang (20%)
dari 2.502 ibu hamil yang ada dan yang mendapat penanganan dari
tenaga kesehatan sebanyak 418 (88,5%), keadaan ini menunjukan bahwa
masih terdapat 11,5% ibu hamil resiko tinggi yang tidak mendapat
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 78
-
100
200
300
400
500
600
700
800
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Jumlah Bumil 369 87 789 435 289 272 261
Bumil Resti 74 17 158 87 58 54 52
Yang Ditangani 82 18 148 67 30 38 35
369
87
789
435
289 272 261
74
17
158
87 58 54 52 82
18
148 67
3038
35
KA
SU
S
penanganan oleh tenaga kesehatan. Apabila ditinjau lebih jauh dari 11,5%
ibu hamil resiko tinggi ini ternyata lebih cenderung mencari pertolongan ke
tenaga non kesehatan (dukun).
Persentase Ibu Hamil Resiko Tinggi/Komplikasi yang ditangani
tahun 2013 dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 4.16 Ibu Hamil Resti/Komplikasi Yang Ditangani
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013 Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa penanganan
kasus risiko tinggi pada ibu hamil di Puskesmas Pancur masih rendah di
bandingkan dengan puskesmas lainya (51,9%). Rendahnya cakupan
penanganan terhadap ibu hamil resiko tinggi/komplikasi di Puskesmas ini
mungkin di sebabkan letak geografis daerah ini banyak terdiri dari pulau-
pulau kecil dan terpencil dengan akses terhadap sarana transportasi yang
sulit dijangkau.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 79
0
100
200
300
400
500
600
700
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Jumlah Neonatus 324 82 688 382 253 242 231
Neonatus Resti 49 12 103 57 38 36 35
Yang Ditangani 33 11 73 42 32 36 30
324
82
688
382
253 242 231
49 12
103
57 38 36 35
33 11 73
42
32
36 30
KA
SU
S
1.1.6.2. Neonatus Resiko Tinggi (Risti)/Komplikasi Yang Ditangani
Neonatus Resiko tinggi yang ditangani adalah cakupan neonatus
yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan. Diperkirakan sekitar 15% dari bayi lahir hidup akan
mengalami komplikasi nenonatal.
Pada tahun 2013 jumlah Neonatus risti sebanyak 330 orang (14%)
dari 2.202 neonatus yang ada dan yang mendapat penanganan dari
tenaga kesehatan sebanyak 257 (77,8%), keadaan ini menunjukan
sangat jauh dari harapan atau target SPM. Persentase neonatus yang
ditangani tahun 2013 dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 4.17 Neonatus Resti/Komplikasi Yang Ditangani
Perwilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 80
Begitu juga dengan gambar grafik diatas tidak jauh beda yang
terjadi pada bumil resti, masih Rendahnya cakupan penanganan terhadap
neonatus resiko tinggi/komplikasi di bebarapa puskesmas ini di sebabkan
letak geografis daerah ini banyak terdiri dari pulau-pulau kecil dan
terpencil dengan akses terhadap sarana transportasi yang sulit dijangkau.
1.1.7. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat
Puskesmas di Kabupaten Lingga tahun 2013 berjumlah 7 buah
yang tersebar di bebarapa kecamatan yang terdiri dari 4 puskesmas
perawatan dan 3 puskesmas non perawatan. Kabupaten Lingga juga
mempunyai 1 buah Rumah sakit umum daerah dan 1 buah Rumah Sakit
Lapangan/Rumah Sakit Bergerak. Untuk kedua jenis rumah sakit ini sudah
memiliki kemampuan pelayanan kegawatdaruratan. Sedangkan dari 7
puskesmas hanya 4 puskesmas yang memiliki kemampuan pelayanan
kegawat daruratan. Untuk itu kedepan diharapkan semua puskesmas
yang ada di Kabupaten Lingga diharapkan mampu melakukan pelayanan
kegawat daruratan dan puskesmas juga dapat meningkatkan
pelayanannya dengan menaikan tingkatan puskesmas menjadi
puskesmas perawatan.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 81
1.1.8. Pelayanan Kesehatan Gigi
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Salah satu program upaya kesehatan pengembangan di puskesmas
adalah program kesehatan gigi dan mulut. Program upaya kesehatan gigi
dan mulut di puskesmas terdiri atas pelayanan kesehatan gigi di balai
pengobatan gigi, usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS), dan usaha
kesehatan gigi masyarakat (UKGM).
Pelayanan medik gigi dasar yang diberikan di puskesmas adalah
tumpatan gigi tetap dan gigi sulung, perawatan saluran akar, pencabutan
gigi tetap dan gigi sulung, pengobatan, pembersihan karang gigi, tindakan
bedah ringan seperti insisi abses, dan operkulektomi.
Cakupan rasio tambal/cabut gigi tetap di Kabupaten Lingga dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Hal ini
mungkin dipengaruhi dengan meratanya penyebaran dokter gigi,
peningkatan sarana dan prasarana alat kedokteran gigi di puskesmas-
puskesmas dan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap
kesehatan giginya. Tetapi dari data yang ada hal ini belum terjadi untuk
disemua puskesmas karena penyebaran dokter gigi yang tidak merata
dan tidak semua puskesmas memiliki dokter gigi. Berikut gambaran rasio
tambal/cabut gigi tetap tahun 2011-2013 di Kabupaten Lingga.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 82
Gambar 4.18 Cakupan Rasio Tambal/Cabut Gigi
Kabupaten Lingga Tahun 2011 – 2013
Sumber : Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga
1.1.9. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan
kesehatan Pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan
kesehatan penduduk miskin. Dalam hal tersebut diselenggarakan dalam
mekanisme Jaminan Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran program
masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu.
Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas yaitu untuk meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat
miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal secara efektif dan efisien.
0,1
0,13
0,16
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0,14
0,16
0,18
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
pe
rse
nta
se
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 83
Dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu Kabupaten Lingga
selain Jamkesmas juga memiliki Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
sendiri seperti yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Lingga (JKL).
Berikut adalah gambaran jumlah penduduk miskin dan tidak mampu yang
tercakup dalam jaminan kesehatan tahun 2013.
Tabel 4.1 Cakupan Jamkesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Puskesmas Jumlah Penduduk Peserta Jamkesmas Jamkesda/JKL
Daik 13,232 4,402 5,992
Penuba 4,966 1,155 1,908
Dabo Lama 33,016 2,384 9,400
Raya 17,361 1,701 7,700
Pancur 12,085 3,634 5,900
Senayang 11,284 3,534 4,877
Tajur Biru 11,108 4,794 4,223
Jumlah 103,052 21,604 40,000
Untuk jumlah/kuota jamkesda/JKL selain jumlah diatas ditambah
lagi kuota khusus sebanyak 5.000 peserta untuk golongan khusus seperti
para pegawai tidak tetap {PTT), guru tidak tetap (GTT) dll. Untuk
pelayanan kesehatan yang lebih maksimal, JKL juga melakukan
kerjasama dengan beberapa rumah sakit rujukan diluar Kabupaten
Lingga. Beberapa diantaranya Rumah Sakit Umum Kota Tanjung Pinang,
Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau, Rumah Sakit Otorita
Batam, Rumah Sakit Awal Bros dan Klinik Ginjal Habibie.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 84
1.1.10. Pelayanan Kesehatan Usila Pelayanan kesehatan juga dilakukan secara khusus kepada
kelompok Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut, dimana pada kelompok ini
biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi
tubuh lainnya. Berikut gambaran cakupan pelayanan USILAdi Kabupaten
Lingga tahun 2012-2013.
Gambar 4.19
Persentase Cakupan Pelayanan USILA di Kabupaten Lingga tahun 2012-2013
Dari 7 puskesmas yang ada pelayanan Usila jelas tampak
kecendrungan penurunan, ini menunjukan kurangnya pelayanan
kesehatan pada kelompok tersebut. Untuk itu Dinas Kesehatan
Tahun 2012 Tahun 2013
Daik 19,80 19,06
Penuba 25,55 20,91
Dabo Lama 11,39 11,43
Raya 15,09 12,8
Pancur 11,1 10,09
Senayang 24,11 20,04
Tajur Biru 33,21 26,01
19,80 19,06
25,55
20,91
11,39 11,43
15,09
12,811,1
10,09
24,11
20,04
33,21
26,01
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
PE
RS
EN
TA
SE
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 85
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru RSL RSUD
Rawat Jalan 7406 15247 57316 14666 12186 16296 14380 2361 8162
Rawat Inap 0 0 0 0 0 344 196 1042 2883
7406
15247
57316
1466612186
1629614380
2361
8162
0 0 0 0 0 344 196 1042
2883
JUM
LA
H P
AS
IEN
kabupaten Lingga perlu melakukan berbagai upaya dalam usaha
meningkatkan pelayanan kesehatan pra usia lanjut.
4.2. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
4.2.1. Rawat Jalan dan Rawat Inap
Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan
secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan
ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui
rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan
sedang hingga berat. Untuk gambaran cakupan rawat jalan dan rawat
inap di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.20 Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Lingga tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 86
Dari gambar 4.20 diatas jelas terlihat bahwa pelayanan rawat
jalan ditingkat dasar sudah cukup baik, hal ini terlihat jelas jumlah
kunjungan pasien di puskesmas jauh lebih besar jika dibandingkan
dengan jumlah kunjungan rawat jalan di kedua rumah sakit. Keadaan ini
mungkin disebabkan selain meningkatnya sarana dan prasarana di
puskesmas juga telah meratanya tenaga dokter serta meningkatnya
kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang ada di puskesmas. Hanya
saja dari gambar diatas dapat dilihat beberapa puskesmas perawatan
belum berfungsi dengan baik, hal ini mungkin disebabkan kekurangan
tenaga medis maupun paramedis serta keterbatasan sarana dan
prasarana. Untuk itu ini merupakan tugas dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lingga untuk mencari solusi agar masalah tersebut bisa
teratasi dengan cepat.
4.2.2. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium
Kesehatan
Pemeriksaan laboratorium dan radiodiagnostik merupakan
pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan diagnose penyakit.
Kabupaten Lingga miliki 9 sarana pelayanan kesehatan yang meliputi 1
Rumah Sakit Umum Daerah, 1 Rumah Sakit Lapangan/Rumah Sakit
Bergerak dan 7 Puskesmas, yang masing-masing unit mempunyai
kemampuan Laboratorium kesehatan 100%.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 87
4.2.3. Pelayanan Kefarmasian
Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
paripurna. Upaya tersebut dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu
bagi masyarakat. Pada Tabel 69 dapat dilihat, ketersediaan obat sesuai
kebutuhan di Kabupaten Lingga pada tahun 2013 masih bervariasi.
Perhitungan tingkat ketersediaan obat dapat diperoleh dari jumlah item
obat yang cukup (>= 100%) dibagi jumlah item obat seluruhnya.
4.3. PERILAKU HIDUP BERMASYARAKAT
4.3.1. Rumah Tangga Ber-PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang di praktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Jadi PHBS merupakan wujud
keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktikkan
PHBS.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 88
-
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
100,0
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senaya
ng
Tajur
Biru
Rumah Yang di Pantau 96,6 100,0 100,0 100,0 90,3 100,0 56,4
Rumah Ber-PHBS 12,4 12,4 31,1 31,0 19,2 16,0 4,2
96,6 100,0 100,0 100,0
90,3
100,0
56,4
12,4 12,4
31,1 31,0
19,2 16,0
4,2
PE
RS
EN
TA
SE
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.
Gambar 4.21
Persentase Pemantauan Rumah Tangga Ber-PHBS di Kabupaten Lingga tahun 2013
Dari gambar 4.21 diatas dapat dilihat bahwa masih ada beberapa
puskesmas yang masih belum maksimal melaksanakan pemantauan. Hal
ini dimungkinkan karena kekurangan tenaga sanitasi di puskesmas yang
ada. Dan dapat dilihat dari rumah tangga yang dipantau masih sangat
rendahnya rumah tangga yang ber-PHBS, ini mungkin salah satu
penyebab tingginya kasus ISPA di Kabupaten Lingga. Untuk mengatasi
hal diatas maka perlu peningkatan kegiatan-kegiatan penyuluhan
kesehatan dengan harapan rumah tangga ber-PHBS meningkat ditahun
yang akan datang.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 89
0
5
10
15
20
25
30
35
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayang Tajur Biru
Jumlah Posyandu 28 13 33 23 23 22 25
Posyandu Aktif 28 13 33 23 23 22 25
28
13
33
23 2322
25
28
13
33
23 2322
25
JUM
LA
H P
OS
YA
ND
U
4.3.2. Posyandu Aktif
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
Posyandu aktif adalah jumlah posyandu yang ada disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu yang melaksanakan kegiatan hari buka
dengan frekuensi lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata kader yang bertugas
5 orang atau lebih, dengan cakupan utama yaitu KIA,KB, Gizi, imunisasi
lebih dari 50% dan sudah ada atau lebih program tambahan serta
cakupan dana sehat kurang dari 50%.
Gambar 4.22 Jumlah Posyandu Yang Aktif di Kabupaten Lingga tahun 2012
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 90
4.4. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada
masyarakat dan institusi yang memiliki potensi pengancam kesehatan
masyarakat yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pembinaan
dimaksud mencakup upaya pemantauan, penyuluhan dan pemberian
rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air
bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan,
dan lain-lain.
Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat
penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai
tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya
terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun
kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak
huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang
sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah
sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan
sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.
Berdasarkan tabel lampiran profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Lingga tahun 2012 persentase keseluruhan pemantauan rumah
meningkat dari tahun sebelumnya, (tahun 2011 sebesar 23,7%) hanya
masih sangat kecil yaitu sebesar 44.5% (22.728 yang dipantau dari
10.106 rumah yang ada). Ini mungkin disebabkan kurang aktifnya petugas
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 91
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senaya
ng
Tajur
Biru
Rumah Yang di Pantau 2.376 929 992 1.329 1.371 1.354 1.755
Rumah Ber-PHBS 1.948 311 669 793 509 1.042 576
2.376
929 992
1.329 1.371 1.354
1.755
1.948
311
669
793
509
1.042
576
PE
RS
EN
TA
SE
sanitasi dan kekurangan tenaga sanitasi itu sendiri di puskesmas.
Gambaran persentase rumah sehat di Kabupaten Lingga dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.23 Persentase Pemantauan Rumah Sehat
di Kabupaten Lingga tahun 2012
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa persentase rumah
sehat masih rendah. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya rumah sehat juga masih rendah. Untuk itu ini
merupakan pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan untuk berupaya
meningkatkan peran aktif masyarakat akan pentingnya rumah sehat.
Mungkin melalui kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 92
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1. SARANA KESEHATAN
5.1.1. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan
peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya
kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan
rawat inap selain pelayanan rawat jalan.
Pada tahun 2013, jumlah puskesmas (termasuk puskesmas
perawatan) di Kabupaten Lingga masih sama seperti tahun 2012 terdapat
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 93
7 buah dan pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga
berencana akan menambah 1 puskesmas non perawatan lagi seiring
dengan pemekaran kecamatan baru di Kabupaten Lingga. Adapun Rasio
puskesmas per 100.000 penduduk di Kabupaten Lingga dapat dilihat pada
tabel 5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1. Rasio Puskesmas per-Kecamatan Terhadap 100.000 Penduduk
Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Puskesmas Rasio
(100.000/pddk)
Lingga 18,202 2 10.99
Dabo Lama 33,016 1 3.02
Raya 17,361 1 5.77
Pancur 12,085 1 8.28
Senayang 22,388 2 8.93
Jumlah 103.052 7 6.78
Kondisi geografi Indonesia yang tidak merata, menyebabkan
daerah jangkauan puskesmas menjadi tidak sama, beberapa puskesmas
memiliki cakupan yang sangat luas dengan kondisi geografis yang tidak
dapat dilalui dengan kendaraan darat karena berupa kepulauan. sehingga
dibeberapa daerah puskesmas menggunakan angkutan perahu untuk
tetap dapat menjangkau masyarakat.
Mengingat kondisi diatas masih banyak wilayah di Kabupaten
Lingga yang belum memiliki sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
yang memadai. Dan berdasarkan prioritas pembangunan di Kabupaten
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 94
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Daik Penuba Dabo
Lama
Raya Pancur Senayan
g
Tajur
Biru
Puskesmas Pembantu 8 3 4 7 6 3 5
Polindes 12 4 6 9 8 12 15
8
34
76
3
5
12
4
6
98
12
15
JUM
LAH
PU
ST
U/P
OLI
ND
ES
Lingga khususnya Dinas Kesehatan masih menitikberatkan
peningkatan/pembangunan sarana prasarana kesehatan. Pada Anggaran
tahun 2013 Dinas Kesehatan melalui dana sharing antara APBD
Kabupaten Lingga dengan APBD Provinsi Kepulauan Riau telah
membangun 5 polindes baru, dimana pembangunan polindes tersebut
rata-rata selama ini petugas telah melaksanakan pelayanan kesehatan
hanya saja masih menumpang di rumah masyarakat. Adapun gambaran
penyebaran pustu polindes per-puskesmas di Kabupaten Lingga dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.1. Jumlah Pustu dan Polindes per-Puskesmas
Di Kabupaten Lingga Tahun 2012
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 95
5.1.2. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah bagian penting dari suatu sistem kesehatan,
karena rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif kompleks, pelayanan
gawat darurat, berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih
pengetahuan dan keahli teknologi.
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana
rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan
yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya
serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Pada tahun 2013 Kabupaten
Lingga mempunyai 1 buah rumah sakit umum daerah (RSUD Dabo) dan 1
buah rumah sakit khusus yaitu Rumah Sakit Lapangan Kabupaten Lingga.
5.1.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Kesehatan adalah impian semua penduduk di muka bumi ini, tak
terkecuali Indonesia. Indonesia bahkan telah dua kali mencanangkan
program Indonesia Sehat. Yang pertama pada 2010, dimana indikator
untuk menuju kearah Indonesia sehat masih belum terpenuhi dan
kemudian diperbaharui menjadi Indonesia Sehat 2015.
Ada lima puluh indikator yang terangkum dalam beberapa garis
besar diantaranya penurunan angka kematian, penurunan angka
kesakitan, peningkatan status gizi, perbaikan sanitasi dasar, perilaku
hidup bersih dan sehat, penyebaran tenaga kesehatan yang mencakup
aksesabilitas pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi inidikator-indikator
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 96
tersebut tentunya Kementrian Kesehatan telah menyusun berbagai
staregi. Termasuk salah satunya Desa Siaga.
Desa siaga adalah kondisi dimana suatu desa dianggap mampu
dan mau untuk mengetahui dan mengatasi permasalah kesehatan di
wilayahnya sehingga diharapkan kondisi-kondisi kesehatan yang ada
dapat tertanggulangi. Logikanya, jika unit terkecil dalam pemerintahan
dapat berdaya dan mandiri secara kesehatan otomatis bagian yang lebih
besar dari unit tersebutpun akan mandiri dan berdaya. Dalam
pelaksanaannya, pemerintah desa bekerjasama dengan lintas sektor dan
lintas program yang ada di wilayah kecamatan tersebut. Unit Pelayanan
Terpadu tersebut hanya berfungsi sebagai fasilitator, pelaksanaannya
sepenuhnya tergantung dari pemerintahan desa.
Dengan desa siaga, diharapkan kesadaran masyarakat dapat
terbangun. Masyarakat mampu menyadari bahwa pencegahan jauh lebih
murah dibandingkan pengobatan. Basis dari kegiatan Desa Siaga adalah
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
Tentu ini tidak mudah. Membangun kesadaran masyarakat dan lalu
membuat mereka berdaya dan akhirnya mandiri tentunya butuh proses
yang tidak sebentar dan dana yang tidak sedikit. Sudah beberapa tahun
ini melalui Dinas Kesehatan telah menganggarkan dana bantuan untuk
stimulus pelaksanaan desa siaga di Kabupaten Lingga, sebagian
pemerintah desa atau kecamatan masih menganggap Desa Siaga adalah
program tambahan. Mereka merasa cukup sampai dengan terbentuknya
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 97
Forum Kesehatan Desa, memiliki Poskesdes serta memiliki plang
pemberitahuan bahwa anda memasuki Siaga X. Namun secara teknis
pelaksanaannya mati suri. Dari 56 desa siaga yang ada di Kabupaten
Lingga hanya 18 desa atau 32,14% yang aktif, terjadi penurunan 9,97%
atau desa siaga aktif hanya 18 desa dari tahun sebelumnya 24 desa siaga
aktif. Untuk itu perlu sangat perlu dilakukan evaluasi terhadap kelemahan
sistem yang telah berjalan.
Posyandu merupakan salah satu bentuk lain dari kegiatan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang telah berjalan sejak lama.
Perkembangan dan kinerja dapat dikelompokkan dalam 4 strata yaitu;
Posyandu Pratama, Madya,Purnama dan Posyandu mandiri.
Dari 153 posyandu yang ada, strata posyandu Madya merupakan
strata posyadu yang terbanyak yaitu 83 buah atau 50,30%. sedangkan
untuk strata Mandiri Kabupaten Lingga hanya memiliki 1 buah posyandu
(0,60%). Hal ini berarti, aktifitas ataupun kegiatan posyandu masih
bergantung kepada petugas kesehatan yang berada dilingkungan
setempat, untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya yang tepat untuk
meningkatkan ataupun mengubah persepsi masyarakat terhadap
posyandu agar. Perbandingan strata posyandu di Kabupaten Lingga dapat
dilihat pada gambar 5.2 berikut ini:
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 98
Gambar 5.2. Strata Posyandu Di Kabupaten Lingga Tahun 2013
5.1.3 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan
ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat. Pendidikan kesehatan diselenggarakan
oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan di
berbagai jenjang.
Seiring dengan baru beberapa tahun terbentuknya Kabupaten
Lingga, dimana di Kabupaten Lingga sendiri sampai dengan tahun 2013
belum terdapat satu pun institusi yang menyelenggarakan pendidik tenaga
kesehatan, jadi selama ini warga Lingga yang ingin mengikuti atau
melanjutkan pendidikan kesehatan terpaksa ke luar daerah.
5.2. TENAGA KESEHATAN
Peran petugas kesehatan adalah suatu kegiatan yang diharapkan
dari seorang petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
Pratama;
32,93%
Madya; 41,32%
Purnama;
22,75%
Mandiri; 2,99%
Pratama Madya Purnama Mandiri
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 99
kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tenaga kesehatan dibedakan menjadi 7 kelompok, yaitu tenaga medis,
perawat & Bidan, Farmasi, Gizi, Teknisi Medis, Sanitasi dan Kesehatan
Masyarakat. Ke Tujuh kelompok tersebut tersebar di seluruh Puskesmas,
Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan.
Di Kabupaten Lingga rasio tenaga medis per 100.000 penduduk
(tenaga medis PNS) masih rendah, untuk dokter umum hanya 17.5%
dokter gigi 5.9%, seperti tahun sebelumnya untuk membantu mengatasi
masalah kesehatan yang ada didesa-desa mulai tahun 2011 Kabupaten
Lingga mendapat bantuan dokter keluarga yang merupakan program
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Begitu juga dengan tenaga
dokter spesialis masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga masih menjalin kerja sama dengan
beberapa universitas untuk dapat memberikan pelayanan spesialistik.
Hanya saja selama ini jumlah spesialis tidak sama untuk setiap bulannya
di kedua rumah sakit yang ada di Kabupaten Lingga.
Tabel dibawah ini merupakan gambaran ketenagaan yang ada di
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, adapun ketenagaan yang
ditampilkan merupakan gabungan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Pegawai Tidak Tetap (PTT) baik pusat maupun daerah, Tenaga Harian
Lepas (THL) dan Tenaga Sukarela. Khusus Dokter dan Bidan ditambah
lagi Dokter Keluarga dan Bidan Keluarga yang merupakan program
Provinsi Kepulauan Riau. Sedangkan jumlah ketenagaan yang
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 100
ditampilkan pada lampiran profil merupakan jumlah ketenagaan yang PNS
saja.
Tabel 5.2
Sebaran Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit/Puskesmas Kabupaten Lingga Tahun 2013
Unit Kerja
Tenaga Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat Bidan Farmasi Gizi Teknisi Medis
Analis Sanitasi Kesmas
RSUD Dabo 3 2 75 31 3 3 1 4 1 1
RSL Lingga
3 1 45 13 5 2 0 5 0 1
Daik 5 1 22 18 2 1 0 1 0 0
Penuba 3 1 7 5 1 0 0 0 0 0
Dabo Lama 5 2 33 15 1 1 0 2 1 0
Raya 6 0 23 23 1 0 0 1 1 0
Pancur 3 1 18 17 0 1 0 1 1 1
Senayang 1 2 18 18 0 1 0 2 2 0
Tajur Biru 3 1 16 17 1 1 0 1 0 0
Jumlah 32 11 257 157 14 10 1 17 6 3
5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Kesehatan nomor
36 tahun 2009 pasal 171 ayat 1, bahwa Pembiayaan kesehatan bertujuan
untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan
dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan
secara berhasil guna dan berdaya guna untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan agar derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 101
Dalam rangka mendukung kegiatan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Lingga, Dinas Kesehatan selain didukung oleh APBD I juga
didukung melalui APBD II (melalui program pengentasan kemiskinan) dan
dana APBN (DAK dan Dana Tugas Perbantuan BOK), Total Anggaran
Kesehatan pada tahun 2012 sebesar Rp. 68.107.964.293,00. Secara rinci
dapat dilihat dibawah ini
Tabel 5.3.
Pembiayaan Kesehatan Kabupaten Lingga Tahun 2012
NO
SUMBER BIAYA
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 57,999,178,387 78,92
a. Belanja Langsung 31,730,164,935
b. Belanja Tidak Langsung 26,269,013,452
2 APBD PROVINSI 8,708,450,000 11,85
3 APBN : 6,785,607,000 9,23
a. Dana Alokasi Khusus (DAK) 0,00
b. ASKESKIN 1,135,057,000 1,54
c. Dana Tugas Perbantuan BOK 650,550,000 0.89
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 73,493,235,387
TOTAL APBD KAB/KOTA 795,000,000,000
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 7.30
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 713,166,57
Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa Adapun penggunaan
alokasi dana terbanyak adalah untuk Belanja Tidak Langsung (belanja gaji
pegawai) hal ini disebabkan selain banyaknya jumlah pegawai negeri
dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga juga untuk belanja gaji
pegawai RSUD Dabo juga masih melekat di anggaran dinas kesehatan
sedangkan untuk belanja langsungnya sudah terpisah.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 102
Berikut ini merupakan persentase pembiayaan kesehatan di APBD
Kabupaten Lingga tahun 2013.
Gambar 5.3 Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap APBD
Kabupaten Lingga Tahun 2010-2012
Dari gambar 5.3. diatas terlihat bahwa persentase anggaran
kesehatan termasuk gaji pada tahun 2013 dari total APBD Kabupaten
Lingga baru mencapai 7,30%, menurun dibandingkan pada tahun
sebelumnya. Salah satu penyebabnya dikarenakan pada tahun 2012
berjalan Kabupaten Lingga mengalami defisit anggaran yang akhirnya
berdampak pada penganggaran masing-masing SKPD di pemerintah
Kabupaten Lingga. Jumlah anggaran tersebut masih jauh dari harapan
harapan karena berdasarkan undang-undang Nomor 23 tahun 2009
9%
7,27%7,30%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 103
tentang kesehatan, pasal 171 ayat 1 yang menyatakan besaran anggaran
kesehatan minimal 5% dari pendapatan negara (APBN) diluar gaji dan
pasal 2 menyatakan besaran anggaran pemerintah
provinsi/kabupaten/kota minimal 10% dari APBD diluar gaji.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 104
BAB VI
KESIMPULAN
6.1. KESIMPULAN
Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan
kesehatan, antara lain upaya peningkatan dan perbaikkan terhadap
derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan, sarana
kesehatan dan sumber daya kesehatan.
Situasi Derajat Kesehatan Kabupaten Lingga pada tahun 2013
dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup serta Status Gizi dan
Angka Kesakitan.
1) Pada tahun 2013 Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Lingga
mengalami penurunan.
2) Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Lingga terus mengalami
peningkatan dari 69,88 tahun pada tahun 2008 menjadi 70.26 tahun
pada tahun 2011 dan 70,48 ditahun 2013.
3) Status Gizi Masyarakat dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu
BBLR, Status Gizi Balita. Jumlah BBLR Kabupaten Lingga pada
tahun 2013 terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 105
4) Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 Kabupaten Lingga
mengalami kenaikan. Untuk K1 dari 90.3% pada tahun 2011 menjadi
97% pada tahun 2012. Sedangkan K4 dari 84.2% pada tahun 2011
menjadi 86.55 % pada tahun 2012.
5) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan mengalami peningkatan dari 96,8%
pada tahun 2012 menjadi 99.4% pada tahun 2013. Artinya target
SPM sudah tercapai.
6) Cakupan pelayanan nifas Kabupaten Lingga terjadi peningkatan,
pada tahun 2012 97,1%, menjadi 99,5% tahun 2013. Artinya target
SPM sudah tercapai.
7) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang dilayani sudah merata
diseluruh puskesmas Kabupaten Lingga dan telah mencapai target
SPM.
8) Cakupan Desa/Kelurahan UCI Kabupaten Lingga pada tahun 2013
mengalami penurunan dari 78,95% menajdi 78,89%. Tetapi target
UCI belum tercapai untuk tahun 2013 (target 85%).
9) Cakupan pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin Kabupaten Lingga pada tahun sudah mencapai 100%.
10) Cakupan Peserta KB Aktif menurun pada tahun 2013, dari 69.32%
menjadi 67.90%.
11) Angka kesuksesan TB paru tahun 2012 sebesar 76.36%.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 106
12) Penyakit terbanyak berdasarkan kunjungan adalah ISPA Akut
(41,85%).
13) Penderita DBD Kabupaten Lingga pada tahun 2012 terdapat 12
kasus atau IR 10,7 per 100.000 penduduk
14) Angka Annual parasite Incidence (API) tahun 2013 mengalami
penurunan 2,6 ( dari 12.1 tahun 2012 menjadi 4,6 pada tahun 2013)
artinya kasus malaria Kabupaten Lingga termasuk Higt Case
Incidence karena nilai API >5/1000 penduduk.
15) Cakupan desa siaga aktif Kabupaten Lingga pada tahun 2013 hanya
mencapai 32.14%.
16) Sarana Kesehatan yang dimiliki Kabupaten Lingga adalah 2 rumah
sakit, 7 puskesmas dan 35 puskesmas pembantu serta 67 polindes.
17) Pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 8 kasus HIV baru.
18) Persentase Anggaran Pembangunan Kesehatan belum ideal dan
dengnan kenaikan 0,03% dibandingkan tahun sebelumnnya dari
7,27% menjadi 7,30% dari total APBD Kabupaten Lingga termasuk
gaji.
6.2. SARAN
Dalam rangka mempercepat pencapaian target MDGs khususnya
peningkatan capaian program-program pembangunan kesehatan
berdasarkan standar pelayanan minimal (SPM), perlu dilakukan beberapa
upaya antara lain :
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 107
1) Dari hasil-hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada
pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan
yang lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan
kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan secara terus menerus
sesuai dengan perkembangan pembangunan nasional.
2) Untuk pencapaian indikator SPM dan indikator Indonesia Sehat
dapat diupayakan dengan penurunan AKI, AKB dan peningkatan
status gizi masyarakat serta memperhatikan kebijakan-kebijakan
Pemerintah Kabupaten Lingga.
3) Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan
pemegang program dalam mencermati data guna peningkatan
validitas data dan tidak selalu terulang adanya data-data yang tidak
akurat.
4) Meningkatkan monitoring dan evaluasi pencapaian program
kesehatan dengan melakukan supervisi-supervisi ke puskesmas
secara berkala.
5) Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung validitas
serta keakuratan data profil kesehatan.
6) Meningkatkan pertemuan-pertemuan dengan penanggung jawab
program di puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten dalam
rangka memberikan feedback terhadap pelaksanaan program yang
sedang berjalan.
Profil Kesehatan
2013
Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga 108
7) Perlu adanya kesepakatan “satu pintu” untuk keluar masuk data di
tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, sehingga tidak ditemui
adanya data yang berbeda untuk indikator yang sama.
8) Perlu dibuat suatu software data base bidang kesehatan di tingkat
kabupaten untuk berbagai keperluan.
KABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 2.118 Km2Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 65 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 53.853 49.199 103.052 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,8 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 48,7 Jiwa/Km2Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 43,7 Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 109,5 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 88,9 89,5 90,1 % Tabel 4
9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan
tertinggi SMP+ 20,9 20,9 20,9 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.124 1.078 2.202 Bayi Tabel 6
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6,2 3,7 5,0 Tabel 6
12 Jumlah Bayi Mati 11 14 27 Bayi Tabel 7
13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 9,8 13,0 12,3 per 1.000 KH Tabel 7
14 Jumlah Balita Mati 13 15 28 Balita Tabel 7
15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 11,6 13,9 12,7 per 1.000 KH Tabel 7
16 Jumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 8
17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 227,1 per 100.000 KH Tabel 8
B.2 Angka Kesakitan
18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3,92 per 100.000 pend <15thn Tabel 9
19 Angka Insidens TB Paru 65 63 64,05 per 100.000 penduduk Tabel 10
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
20 Angka Prevalensi TB Paru 69 65 66,96 per 100.000 penduduk Tabel 10
21 Angka kematian akibat TB Paru 9 4 6,79 per 100.000 penduduk Tabel 10
22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 37,63 42,47 39,76 % Tabel 11
23 Success Rate TB Paru 66,13 89,58 76,36 % Tabel 12
24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
25 Jumlah Kasus Baru HIV 2 6 8 Kasus Tabel 14
26 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 14
27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 1 9 10 Kasus Tabel 14
28 Jumlah Kematian karena AIDS 0 1 1 Jiwa Tabel 14
29 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 15
30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 56,19 43,58 50,17 % Tabel 16
31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17
32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 0 0 0 Kasus Tabel 17
33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 17
34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18
35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 0,00 0,00 % Tabel 18
36 Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,00 0,00 per 10.000 Penduduk Tabel 19
37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20
38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 20
39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21
40 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 21
41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21
42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21
43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 21
44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21
45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 21
46 Jumlah Kasus Campak 0 3 3 Kasus Tabel 22
47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22
48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22
49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
50 Incidence Rate DBD 14,86 6,10 10,67 per 100.000 penduduk Tabel 23
51 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 23
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Inciden 292,00 184,00 476,00 per 1.000 penduduk Tabel 24
53 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 24
54 Angka Kesakitan Filariasis 13 10 12 per 100.000 penduduk Tabel 25
B.3 Status Gizi
55 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 26
56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,29 2,13 2,72 % Tabel 26
57 Balita Gizi Baik 95,79 95,95 95,87 % Tabel 27
58 Balita Gizi Kurang 5,19 4,62 4,92 % Tabel 27
59 Balita Gizi Buruk 0,75 0,82 0,78 % Tabel 27
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 95 % Tabel 28
61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92,41 % Tabel 28
62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,36 % Tabel 28
63 Pelayanan Ibu Nifas 99,54 % Tabel 28
64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 54,96 % Tabel 29
65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 91,57 % Tabel 30
66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 83,53 % Tabel 31
67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 73,55 82,25 77,81 % Tabel 31
68 Bayi Mendapat Vitamin A 90,64 89,56 90,13 % Tabel 32
69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 85,74 82,49 84,16 % Tabel 32
70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 97,41 % Tabel 32
71 Peserta KB Baru 9,61 % Tabel 35
72 Peserta KB Aktif 67,88 % Tabel 35
73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,29 100,00 99,64 % Tabel 36
74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 0,99 99,07 98,82 % Tabel 36
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 72,12 64,64 68,50 % Tabel 37
76 Desa/Kelurahan UCI 78,79 % Tabel 38
77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 86,69 % Tabel 39
78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak (5,17) % Tabel 39
79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 25,30 31,14 28,06 % Tabel 41
80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Ga 100,00 100,00 100,00 % Tabel 42
81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 70,82 71,45 71,13 % Tabel 43
82 Balita ditimbang 84,11 82,89 83,52 % Tabel 44
83 Balita berat badan naik 65 64 64 % Tabel 44
84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1 1 1 % Tabel 44
85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 45
86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
97,37 97,81 97,58 % Tabel 46
87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan
Setingkat
18,34 17,06 17,72 % Tabel 47
88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 12,11 19,29 15,71 % Tabel 48
89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 100,00 % Tabel 49
90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 51
91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,05 0,05 0,05 Tabel 52
92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal - sekolah Tabel 49
93 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100,00 sekolah Tabel 49
94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 16,98 16,23 16,62 % Tabel 53
95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 53
96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan
gigi dan mulut 100,00 100,00 100,00 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 68,53 65,15 66,92 % Tabel 55
98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
Askeskin/Jamkesmas 100,00 100,00 100,00 % Tabel 56
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
99Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1
15,79 25,36 20,25 %
Tabel 56
100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata
2&3
0,02 0,03 0,02 %
Tabel 56
101Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1
0,02 0,02 0,02 %
Tabel 57
102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat
Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata
2&3
3,26 4,19 3,70 %
Tabel 57
103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 152,48 133,96 143,64 % Tabel 58
104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,58 5,15 4,33 % Tabel 58
105 Gross Death Rate (GDR) di RS 4,08 2,99 3,50 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
106 Nett Death Rate (NDR) di RS 2,09 2,28 2,19 per 100.000 pasien keluar Tabel 59
107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 34,45 % Tabel 60
108 Length of Stay (LOS) di RS 4,45 Hari Tabel 60
109 Turn of Interval (TOI) di RS 8,47 Hari Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
110 Rumah Tangga ber-PHBS 22,68 % Tabel 61
C.4 Keadaan Lingkungan
111 Rumah Sehat 62,02 % Tabel 62
112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 90,00 % Tabel 63
113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung 49,56 % Tabel 65
114 Keluarga memiliki Jamban Sehat 68,13 % Tabel 66
115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 79,10 % Tabel 66
116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 86,43 % Tabel 66
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
117 TUPM Sehat 88,71 % Tabel 67
118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya 75,50 % Tabel 68
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
119 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 Tabel 70
120 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1,00 Tabel 70
121 Jumlah Puskesmas Perawatan 4,00 Tabel 70
122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan 3,00 Tabel 70
123 Jumlah Apotek 7,00 Tabel 70
124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan 100,00 % Tabel 71
125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar - % Tabel 71
126 Jumlah Posyandu 167,00 Posyandu Tabel 72
127 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 72
128 Rasio posyandu per 100 balita 2,34 per 100 balita Tabel 72
129 Jumlah Desa Siaga 56,00 Desa Tabel 73
130 Desa Siaga Aktif 32,14 % Tabel 73
131 Jumlah Poskesdes 1,00 Poskesdes Tabel 73
D.2 Tenaga Kesehatan
132 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang Tabel 74
133 Rasio Dokter Spesialis - - - per 100.000 penduduk Tabel 74
134 Jumlah Dokter Umum 14,00 6,00 20,00 Orang Tabel 74
135 Rasio Dokter Umum 22,28 12,20 17,47 per 100.000 penduduk Tabel 74
136 Jumlah Dokter Gigi 3,00 3,00 7,00 Orang Tabel 74
137 Jumlah Bidan 1,00 143,00 144,00 Orang Tabel 75
138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 136,82 Tabel 75
139 Jumlah Perawat 57,00 151,00 208,00 Orang Tabel 75
140 Jumlah Perawat Gigi 2,00 6,00 8,00 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kefarmasian 9,00 10,00 19,00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Gizi - 9,00 9,00 Orang Tabel 76
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
143 Jumlah Tenaga Kesmas 13,00 11,00 24,00 Orang Tabel 77
144 Jumlah Tenaga Sanitasi 1,00 - 1,00 Orang Tabel 77
145 Jumlah Tenaga Teknisi Medis 2,00 9,00 11,00 Orang Tabel 78
146 Jumlah Fisioterapis 1,00 1,00 2,00 Orang Tabel 78
D.3 Pembiayaan Kesehatan
147 Total Anggaran Kesehatan 73.493.235.387,00 Rp Tabel 79
148 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 7,30 % Tabel 79
149 Anggaran Kesehatan Perkapita 713.166,51 Rp Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 LINGGA 609,5 10 1 11 18.530 4.351 4,26 30,40
2 SINGKEP 491,9 6 2 8 33.933 6.994 4,85 68,98
3 SINGKEP BARAT 337,1 14 1 15 17.977 3.613 4,98 53,33
4 LINGGA UTARA 283,2 11 1 12 11.395 2.603 4,38 40,24
5 SENAYANG 396,0 18 1 19 21.217 3.998 5,31 53,58
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.117,7 59 6 65 103.052 21.559 4,78 49
Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 LINGGA 18.202 797 1.789 4.905 1.597 549 9.637 524 1.464 4.242 1.739 596 8.565 45,81 112,52
2 SINGKEP 33.016 1.254 2.895 8.518 3.962 1.019 17.648 1.026 2.579 7.351 3.352 1.060 15.368 42,41 114,84
3 SINGKEP BARAT 17.361 733 1.793 4.712 1.469 448 9.155 612 1.368 4.234 1.509 483 8.206 45,60 111,56
4 LINGGA UTARA 12.085 474 1.081 2.820 1.279 348 6.002 339 1.037 3.135 1.175 397 6.083 43,72 98,67
5 SENAYANG 22.388 753 2.194 6.075 1.968 421 11.411 612 2.175 5.847 1.848 495 10.977 42,25 103,95
JUMLAH (KAB/KOTA) 103.052 4.011 9.752 27.030 10.275 2.785 53.853 3.113 8.623 24.809 9.623 3.031 49.199 43,65 109,46
Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga
RASIO BEBAN TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMINNO KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 4.011 3.113 7.124
2 5 - 9 4.994 3.993 8.987
3 10 - 14 4.758 4.630 9.388
4 15 - 19 4.635 4.204 8.839
5 20 - 24 4.013 3.850 7.863
6 25 - 29 4.933 4.612 9.545
7 30 - 34 5.131 4.677 9.808
8 35 - 39 4.468 4.144 8.612
9 40 - 44 3.850 3.322 7.172
10 45 - 49 3.303 3.112 6.415
11 50 - 54 2.795 2.578 5.373
12 55 - 59 2.312 2.299 4.611
13 60 - 64 1.865 1.634 3.499
14 65 - 69 1.138 1.168 2.306
15 70 - 74 865 857 1.722
16 75+ 782 1.006 1.788
Sumber: Disduk Capil Kabupaten Lingga
LINGGA2013
103.052JUMLAH 53.853 49.199
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
% JUMLAHMELEK HURUF
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 LINGGA 7.271 6.925 95,24 7.435 6.871 92,41 14.706 13.796 93,81
2 SINGKEP 15.012 14.041 93,53 14.311 12.537 87,60 29.323 26.578 90,64
3 SINGKEP BARAT 7.975 6.945 87,08 7.105 6.192 87,15 15.080 13.137 87,12
4 LINGGA UTARA 4.792 4.012 83,72 4.021 3.644 90,62 8.813 7.656 86,87
5 SENAYANG 9.798 8.475 86,50 9.221 8.159 88,48 19.019 16.634 87,46
44.848 40.398 90,08 42.093 37.403 88,86 86.941 77.801 89,49
Sumber: …………… (sebutkan)
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MISMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO
MA
UNIVERSITAS
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 LINGGA 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,9 2,3 100,0 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,8 2,3 100,0 30,6 11,7 35,5 8,3 8,8 2,9 2,3 100,0
2 SINGKEP 23,2 12,0 32,4 10,9 15,8 3,0 2,6 100,0 23,2 12,0 32,4 11,0 15,8 3,0 2,6 100,0 23,2 12,0 32,4 10,9 15,8 3,0 2,6 100,0
3 SINGKEP BARAT 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0 38,7 15,9 31,8 6,6 5,6 0,8 0,6 100,0
4 LINGGA UTARA 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0 29,5 9,8 43,5 9,2 5,9 1,5 0,6 100,0
5 SENAYANG 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0 38,0 17,8 33,1 6,3 3,2 1,2 0,4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0 31,2 13,6 34,3 8,5 8,9 2,0 1,5 100,0
NO KECAMATAN
Sumber : ………sebutkan
TABEL 6
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 183 5 188 141 0 141 324 5 329
2 PENUBA 43 0 43 39 0 39 82 0 82
3 SINGKEP DABO LAMA 338 0 338 350 1 351 688 1 689
4 SINGKEP BARAT RAYA 201 1 202 181 2 183 382 3 385
5 LINGGA UTARA PANCUR 119 1 120 134 0 134 253 1 254
6 SENAYANG SENAYANG 117 0 117 125 0 125 242 0 242
7 TAJUR BIRU 123 0 123 108 1 109 231 1 232
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.124 7 1.131 1.078 4 1.082 2.202 11 2.213
ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 6,2 3,7 5,0
Sumber: KIA Dinkes Lingga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATIHIDUP +
MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATIHIDUP +
MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMASHIDUP
PEREMPUAN
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 1 - 1 0 0 0 3 0 1
2 PENUBA 2 - 2 1 0 1 3 0 3
3 SINGKEP DABO LAMA 1 1 2 7 0 7 8 1 9
4 SINGKEP BARAT RAYA 3 - 3 2 0 2 5 0 5
5 LINGGA UTARA PANCUR 1 1 2 3 0 3 4 1 5
6 SENAYANG SENAYANG 2 - 2 1 0 1 3 0 3
7 TAJUR BIRU 1 - 1 0 1 1 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 2 13 14 1 15 27 3 28
9,8 1,8 11,6 13,0 0,9 13,9 12,3 1,4 12,7
Sumber: KIA Dinkes Lingga
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA
LAKI - LAKI PEREMPUAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK BALITA
TABEL 8JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 LINGGA DAIK 324 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 688 0 2 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 3 0 3
4 SINGKEP BARAT RAYA 382 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 253 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 242 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 231 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 2
2.202 1 2 0 3 0 0 0 0 0 1 1 2 1 3 1 5
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 227,1
Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPKEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 9
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUNJUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 LINGGA DAIK 2.504 0
2 PENUBA 715 0
3 SINGKEP DABO LAMA 10.856 1
4 SINGKEP BARAT RAYA 4.928 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.227 0
6 SENAYANG SENAYANG 1.088 0
7 TAJUR BIRU 3.181 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 25.499 1
AFP RATE (NON POLIO) 3,92
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di R
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 25.499
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 10
KABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 6.654 6.578 13.232 10 14 24 0 0 0 10 14 24 150,3 212,8 181,4 0 1 1
2 PENUBA 2.979 1.987 4.966 1 0 1 0 0 0 1 0 1 33,6 0,0 20,1 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 17.648 15.368 33.016 8 5 13 1 0 1 9 5 14 51,0 32,5 42,4 2 1 3
4 SINGKEP BARAT RAYA 9.155 8.206 17.361 1 1 2 0 0 0 1 1 2 10,9 12,2 11,5 1 0 1
5 LINGGA UTARA PANCUR 6.002 6.083 12.085 3 1 4 0 0 0 3 1 4 50,0 16,4 33,1 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 5.419 5.865 11.284 2 2 4 0 0 0 2 2 4 37 34 35 1 0 1
7 TAJUR BIRU 5.992 5.116 11.108 10 8 18 1 1 2 11 9 20 184 176 180 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 53.849 49.203 103.052 35 31 66 2 1 3 37 32 69 69 65 67 5 2 7
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 65,0 63,0 64,0 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 9,3 4,1 6,8
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KASUS LAMA KASUS BARU +
KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)
JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNOJUMLAH PENDUDUK
KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 15 10 25 6 5 11 10 14 24 66,67 140,00 96,00
2 PENUBA 4 2 6 1 0 1 1 0 1 25,00 0,00 16,67
3 SINGKEP DABO LAMA 27 25 52 1 2 3 8 5 13 29,63 20,00 25,00
4 SINGKEP BARAT RAYA 16 13 29 1 3 4 1 1 2 6,25 7,69 6,90
5 LINGGA UTARA PANCUR 10 9 19 0 0 0 3 1 4 30,00 11,11 21,05
6 SENAYANG SENAYANG 10 8 18 3 0 3 2 2 4 20,00 25,00 22,22
7 TAJUR BIRU 11 6 17 2 2 4 10 8 18 90,91 133,33 105,88
JUMLAH (KAB/KOTA) 93 73 166 14 12 26 35 31 66 37,63 42,47 39,76
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TB PARU
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR)
BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2012
L P L + P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 10 13 23 8 80,00 7 53,85 15 65,22 0 0,00 4 30,77 4 17,39 80,00 84,62 82,61
2 PENUBA 4 1 5 0 0,00 1 100,00 1 20,00 3 75,00 0 0,00 3 60,00 75,00 100,00 80,00
3 SINGKEP DABO LAMA 25 20 45 10 40,00 14 70,00 24 53,33 4 16,00 4 20,00 8 17,78 56,00 90,00 71,11
4 SINGKEP BARAT RAYA 6 3 9 5 83,33 3 100,00 8 88,89 0 0,00 0 0,00 0 0,00 83,33 100,00 88,89
5 LINGGA UTARA PANCUR 2 2 4 1 50,00 1 50,00 2 50,00 0 0,00 1 50,00 1 25,00 50,00 100,00 75,00
6 SENAYANG SENAYANG 7 5 12 5 71,43 3 60,00 8 66,67 0 0,00 1 20,00 1 8,33 71,43 80,00 75,00
7 TAJUR BIRU 8 4 12 1 12,50 2 50,00 3 25,00 4 50,00 2 50,00 6 50,00 62,50 100,00 75,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 62 48 110 30 48,39 31 64,58 61 55,45 11 17,74 12 25,00 23 20,91 66,13 89,58 76,36
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TB PARU
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)P L + P
KESEMBUHAN
L L + P
PENGOBATAN LENGKAP
L P
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 766 718 1.484 77 72 148 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 0 PENUBA 180 169 349 18 17 35 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 1.619 1.560 3.179 162 156 318 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 909 849 1.758 91 85 176 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 606 555 1.161 61 56 116 0 0,0 0 0,0 0 0,0
6 SENAYANG SENAYANG 566 530 1.096 57 53 110 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 0 TAJUR BIRU 552 499 1.051 55 50 105 0 0,0 0 0,0 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.198 4.880 10.078 520 488 1.008 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Sumber: P2M Dinkes Lingga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 14
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 1 5 6 0 0 0 1 9 10 0 1 1
4 SINGKEP BARAT RAYA 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 6 8 0 0 0 1 9 10 0 1 1
Sumber: P2M Dinkes LinggaKet: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NIHIL 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 - 0 0,00
Sumber: P2M Dinkes Lingga
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSAL P
POSITIF HIVL + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 6.654 6.578 13.232 281 278 560 180 64 102 37 282 50
2 PENUBA 2.979 1.987 4.966 126 84 210 236 187 107 127 343 163
3 SINGKEP DABO LAMA 17.648 15.368 33.016 747 650 1.397 250 33 183 28 433 31
4 SINGKEP BARAT RAYA 9.155 8.206 17.361 387 347 734 198 51 168 48 366 50
5 LINGGA UTARA PANCUR 6.002 6.083 12.085 254 257 511 158 62 150 58 308 60
6 SENAYANG SENAYANG 5.419 5.865 11.284 229 248 477 101 44 93 37 194 41
7 TAJUR BIRU 5.992 5.116 11.108 253 216 470 157 62 104 48 261 56
JUMLAH (KAB/KOTA) 53.849 49.203 103.052 2.278 2.081 4.359 1.280 56,2 907 43,6 2.187 50,2
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,00 0,00
Sumber: P2M Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMASPausi Basiler (PB)/ Kusta kering
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta Basah
JUMLAH 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAH
TABEL 18
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
2 PENUBA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
3 SINGKEP DABO LAMA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
4 SINGKEP BARAT RAYA - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
5 LINGGA UTARA PANCUR - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
6 SENAYANG SENAYANG - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
7 TAJUR BIRU - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 0,00 0,00 - 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
Sumber: P2M Dinkes Lingga
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
L P L+P P L+P
CACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,0
Sumber: P2M Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2012 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: P2M Dinkes Lingga
PENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + P L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-GAL
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TABEL 22
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 LINGGA DAIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SENAYANG SENAYANG 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 3 1 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 4 2 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 3 11 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 14,9 6,1 10,7
Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 400 7 1,8 69 43 112 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
PENUBA 150 8 5,3 318 204 522 6 2 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 SINGKEP DABO LAMA 425 15 3,5 329 246 575 9 6 15 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 SINGKEP BARAT RAYA 195 65 33,3 152 96 248 40 25 65 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 LINGGA UTARA PANCUR 413 139 33,7 262 285 547 88 51 139 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 SENAYANG SENAYANG 294 101 34,4 250 127 377 60 41 101 0 0 0 0,0 0,0 0,0
TAJUR BIRU 1.024 141 13,8 715 654 1.369 85 56 141 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.901 476 16,4 2.095 1.655 3.750 292 184 476 0 0 0 0,0 0,0 0,0
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 5,4 3,7 4,6
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA
DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH POSITIF
TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL DIPERIKSA POSITIF % POSITIF
SEDIAAN DARAH
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 LINGGA DAIK 0 0 0 1 4 5
2 PENUBA 0 0 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0 0 0 0 0
4 SINGKEP BARAT RAYA 1 1 2 1 1 2
5 LINGGA UTARA PANCUR 0 0 0 5 0 5
6 SENAYANG SENAYANG 0 0 0 0 0 0
7 TAJUR BIRU 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 7 5 12
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 13 10 12
Sumber: P2M Dinkes LinggaKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 183 141 324 183 100,0 141 100,0 324 100,0 5 2,7 0 0,0 5 1,5
2 0 PENUBA 43 39 82 43 100,0 39 100,0 82 100,0 3 7,0 2 5,1 5 6,1
3 SINGKEP DABO LAMA 338 350 688 338 100,0 350 100,0 688 100,0 16 4,7 11 3,1 27 3,9
4 SINGKEP BARAT RAYA 201 181 382 201 100,0 181 100,0 382 100,0 1 0,5 6 3,3 7 1,8
5 LINGGA UTARA PANCUR 119 134 253 119 100,0 134 100,0 253 100,0 6 5,0 1 0,7 7 2,8
6 SENAYANG SENAYANG 117 125 242 117 100,0 125 100,0 242 100,0 4 3,4 0 0,0 4 1,7
7 0 TAJUR BIRU 123 108 231 123 100,0 108 100,0 231 100,0 2 1,6 3 2,8 5 2,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.124 1.078 2.202 1.124 100,0 1.078 100,0 2.202 100,0 37 3,3 23 2,1 60 2,7
Sumber: KIA Dinkes Lingga
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 LINGGA DAIK 587 582 1.169 40 6,81 41 7,04 81 6,93 493 83,99 511 87,80 1.004 85,89 67 11,41 43 7,39 110 9,41 4 0,68 6 1,03 10 0,86
2 PENUBA 118 94 212 0 0,00 0 0,00 0 0,00 111 94,07 87 92,55 198 93,40 4 3,39 0 0,00 4 1,89 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 SINGKEP DABO LAMA 1.675 1.580 3.255 7 0,42 5 0,32 12 0,37 1.650 98,51 1.556 98,48 3.206 98,49 66 3,94 56 3,54 122 3,75 5 0,30 10 0,63 15 0,46
4 SINGKEP BARAT RAYA 820 774 1.594 1 0,12 0 0,00 1 0,06 802 97,80 754 97,42 1.556 97,62 16 1,95 17 2,20 33 2,07 4 0,49 3 0,39 7 0,44
5 LINGGA UTARA PANCUR 475 398 873 8 1,68 10 2,51 18 2,06 462 97,26 379 95,23 841 96,33 4 0,84 8 2,01 12 1,37 1 0,21 3 0,75 4 0,46
6 SENAYANG SENAYANG 312 309 621 2 0,64 2 0,65 4 0,64 304 97,44 302 97,73 606 97,58 18 5,77 28 9,06 46 7,41 12 3,85 6 1,94 18 2,90
7 TAJUR BIRU 385 308 693 6 1,56 7 2,27 13 1,88 366 95,06 292 94,81 658 94,95 52 13,51 35 11,36 87 12,55 7 1,82 5 1,62 12 1,73
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.372 4.045 8.417 64 1,46 65 1,61 129 1,53 4.188 95,79 3.881 95,95 8.069 95,87 227 5,19 187 4,62 414 4,92 33 0,75 33 0,82 66 0,78
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG
BALITA
GIZI BAIK
LP L+P L
GIZI KURANG
PL L+PPP L L+P
GIZI BURUKGIZI LEBIH
L+P
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASLINGGA2013
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG
NAKES% JUMLAH
MENDAPAT YANKES
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 LINGGA DAIK 369 354 95,9 348 94,3 327 324 99,1 327 326 99,7
2 PENUBA 87 86 98,9 81 93,1 82 81 98,8 80 79 98,8
3 SINGKEP DABO LAMA 789 711 90,1 725 91,9 690 688 99,7 688 687 99,9
4 SINGKEP BARAT RAYA 435 425 97,7 397 91,3 385 383 99,5 376 374 99,5
5 LINGGA UTARA PANCUR 289 284 98,3 266 92,0 254 252 99,2 255 254 99,6
6 SENAYANG SENAYANG 272 264 97,1 249 91,5 233 232 99,6 238 236 99,2
7 TAJUR BIRU 261 261 100,0 246 94,3 230 227 98,7 233 231 99,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.502 2.385 95,3 2.312 92,4 2.201 2.187 99,4 2.197 2.187 99,5
Sumber: KIA Dinkes Lingga
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
KABUPATENTAHUN
IBU BERSALIN
PUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 LINGGA DAIK 369 115 31,2 91 24,7 54 14,6 13 3,5 8 2,2 166 45,0
2 PENUBA 87 39 44,8 25 28,7 19 21,8 15 17,2 14 16,1 73 83,9
3 SINGKEP DABO LAMA 789 272 34,5 225 28,5 175 22,2 154 19,5 144 18,3 698 88,5
4 SINGKEP BARAT RAYA 435 103 23,7 124 28,5 24 5,5 5 1,1 1 0,2 154 35,4
5 LINGGA UTARA PANCUR 289 49 17,0 62 21,5 40 13,8 11 3,8 7 2,4 120 41,5
6 SENAYANG SENAYANG 272 30 11,0 23 8,5 16 5,9 8 2,9 1 0,4 48 17,6
7 TAJUR BIRU 261 82 31,4 72 27,6 21 8,0 17 6,5 6 2,3 116 44,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.502 690 27,6 622 24,9 349 13,9 223 8,9 181 7,2 1.375 55,0
Sumber: …………….. (sebutkan)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 369 354 95,93 329 89,16
2 PENUBA 87 86 98,85 79 90,80
3 SINGKEP DABO LAMA 789 780 98,86 725 91,89
4 SINGKEP BARAT RAYA 435 425 97,70 413 94,94
5 LINGGA UTARA PANCUR 289 284 98,27 260 89,97
6 SENAYANG SENAYANG 272 264 97,06 245 90,07
7 TAJUR BIRU 261 261 100,00 240 91,95
JUMLAH (KAB/KOTA) 2502 2.454 98,08 2.291 91,57
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 31
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 LINGGA DAIK 369 74 82 111,1 183 141 324 27 21 49 15 54,6 18 85,1 33 67,9
2 PENUBA 87 17 18 103,4 43 39 82 6 6 12 5 77,5 6 102,6 11 89,4
3 SINGKEP DABO LAMA 789 158 148 93,8 338 350 688 51 53 103 38 75,0 35 66,7 73 70,7
4 SINGKEP BARAT RAYA 435 87 67 77,0 201 181 382 30 27 57 19 63,0 23 84,7 42 73,3
5 LINGGA UTARA PANCUR 289 58 30 51,9 119 134 253 18 20 38 14 78,4 18 89,6 32 84,3
6 SENAYANG SENAYANG 272 54 38 69,9 117 125 242 18 19 36 17 96,9 19 101,3 36 99,2
7 TAJUR BIRU 261 52 35 67,0 123 108 231 18 16 35 16 86,7 14 86,4 30 86,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.502 500 418 83,5 1.124 1.078 2.202 169 162 330 124 73,5 133 82,3 257 77,8
Sumber: KIA Dinkes Lingga
L + PL P
BUMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATUS
KOMPLIKASI
NEONATUS KOMPLIKASI DITANGANI
TABEL 32
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 90 82 172 69 76,7 65 79,3 134 77,9 724 689 1.413 518 71,547 532 77,213 1.050 74,31 327 321 98,165
2 PENUBA 17 10 27 17 100,0 10 100,0 27 100,0 130 87 217 124 95,385 87 100 211 97,235 80 73 91,25
3 SINGKEP DABO LAMA 186 180 366 170 91,4 170 94,4 340 92,9 1.619 1.560 3.179 1.549 95,676 1.472 94,359 3.021 95,03 688 677 98,401
4 SINGKEP BARAT RAYA 91 95 186 87 95,6 85 89,5 172 92,5 910 931 1.841 753 82,747 681 73,147 1.434 77,892 376 371 98,67
5 LINGGA UTARA PANCUR 67 63 130 62 92,5 54 85,7 116 89,2 600 560 1.160 521 86,833 413 73,75 934 80,517 255 249 97,647
6 SENAYANG SENAYANG 51 36 87 48 94,1 33 91,7 81 93,1 271 261 532 241 88,93 228 87,356 469 88,158 238 227 95,378
7 TAJUR BIRU 75 51 126 70 93,3 46 90,2 116 92,1 550 499 1.049 413 75,091 371 74,349 784 74,738 233 222 95,279
JUMLAH (KAB/KOTA) 577 517 1.094 523 90,6 463 89,6 986 90,1 4.804 4.587 9.391 4.119 85,741 3.784 82,494 7.903 84,155 2.197 2.140 97,406
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
JUMLAHL + PJUMLAH
MENDAPAT VIT A 2X
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT A
MENDAPAT JUMLAH
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 33
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH % SUNTIK % PIL %
KON
DOM %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LINGGA DAIK 12 0,6 30 1,6 54 2,9 142 7,6 238 12,7 1.091 58,0 546 29,0 5 0,3 0 0,0 0 0,0 1.642 87,3 1.880 100,0
2 PENUBA 2 0,5 0 0,0 4 0,9 11 2,5 17 3,9 291 66,9 127 29,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 418 96,1 435 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 49 1,5 0 0,0 3 0,1 61 1,9 113 3,5 1.653 51,4 1.428 44,4 22 0,7 0 0,0 0 0,0 3.103 96,5 3.216 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 2 0,1 0 0,0 4 0,2 56 2,6 62 2,9 1.230 57,0 857 39,7 10 0,5 0 0,0 0 0,0 2.097 97,1 2.159 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 11 0,8 2 0,1 14 1,0 99 7,3 126 9,3 856 63,1 357 26,3 17 1,3 0 0,0 0 0,0 1.230 90,7 1.356 100,0
6 SENAYANG SENAYANG 2 0,1 0 0,0 3 0,2 8 0,6 13 0,9 1.026 72,2 375 26,4 8 0,6 0 0,0 0 0,0 1.409 99,1 1.422 100,0
7 TAJUR BIRU 0 0,0 0 0,0 0 0,0 49 4,0 49 4,0 719 58,2 466 37,7 2 0,2 0 0,0 0 0,0 1.187 96,0 1.236 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 78 0,7 32 0,3 82 0,7 426 3,6 618 5,3 6.866 58,7 4.156 35,5 64 0,5 0 0,0 0 0,0 11.086 94,7 11.704 100,0
Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON MKJP
%
MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 34
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM %OBAT
VAGINA%
LAIN NYA
% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LINGGA DAIK 3 1,4 0 0,0 0 0,0 16 7,3 19 8,7 146 67,0 51 23,4 2 0,9 0 0,0 0 0,0 199 91,3 218 100,0
2 0 PENUBA 0 0,0 0 0,0 3 4,1 0 0,0 3 4,1 62 83,8 9 12,2 0 0,0 0 0,0 0 0,0 71 95,9 74 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 6 1,3 0 0,0 2 0,4 21 4,4 29 6,1 237 49,7 207 43,4 4 0,8 0 0,0 0 0,0 448 93,9 477 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0,0 0 0,0 1 0,6 1 0,6 2 1,2 103 64,0 55 34,2 1 0,6 0 0,0 0 0,0 159 98,8 161 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 2 0,6 0 0,0 11 3,2 29 8,5 42 12,3 213 62,5 80 23,5 6 1,8 0 0,0 0 0,0 299 87,7 341 100,0
6 SENAYANG SENAYANG 0 0,0 0 0,0 3 1,2 8 3,2 11 4,5 172 69,6 61 24,7 3 1,2 0 0,0 0 0,0 236 95,5 247 100,0
7 0 TAJUR BIRU 0 0,0 0 0,0 0 0,0 16 11,5 16 11,5 78 56,1 43 30,9 2 1,4 0 0,0 0 0,0 123 88,5 139 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 0,7 0 0,0 20 1,2 91 5,5 122 7,4 1.011 61,0 506 30,5 18 1,1 0 0,0 0 0,0 1.535 92,6 1.657 100,0
Sumber: KIA Dinkes LinggaKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 2.540 218 8,6 1.880 74,0
2 PENUBA 599 74 12,4 435 72,6
3 SINGKEP DABO LAMA 5.439 477 8,8 3.216 59,1
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.009 161 5,4 2.159 71,8
5 LINGGA UTARA PANCUR 1.984 341 17,2 1.356 68,3
6 SENAYANG SENAYANG 1.875 247 13,2 1.422 75,8
7 TAJUR BIRU 1.796 139 7,7 1.236 68,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.242 1.657 9,6 11.704 67,9
Sumber: KIA Dinkes Lingga
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 183 141 324 183 100,0 141 100,0 324 100,0 180 98,4 141 100,0 321 99,1
2 PENUBA 43 39 82 43 100,0 39 100,0 82 100,0 43 100,0 38 97,4 81 98,8
3 SINGKEP DABO LAMA 338 350 688 334 98,8 350 100,0 684 99,4 332 98,2 345 98,6 677 98,4
4 SINGKEP BARAT RAYA 201 181 382 201 100,0 181 100,0 382 100,0 201 100,0 181 100,0 382 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 119 134 253 118 99,2 134 100,0 252 99,6 118 99,2 132 98,5 250 98,8
6 SENAYANG SENAYANG 117 125 242 115 98,3 125 100,0 240 99,2 113 96,6 123 98,4 236 97,5
7 TAJUR BIRU 123 108 231 122 99,2 108 100,0 230 99,6 121 98,4 108 100,0 229 99,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.124 1.078 2.202 1.116 99,3 1.078 100,0 2.194 99,6 1.108 1,0 1.068 99,1 2.176 98,8
Sumber: KIA Dinkes Lingga
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L L + PJUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS P
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 173 161 334 113 65,3 105 65,2 218 65,3
2 0 PENUBA 41 38 79 27 65,9 21 55,3 48 60,8
3 SINGKEP DABO LAMA 365 352 717 300 82,2 285 81,0 585 81,6
4 SINGKEP BARAT RAYA 206 192 398 140 68,0 145 75,5 285 71,6
5 LINGGA UTARA PANCUR 135 126 261 115 85,2 10 7,9 125 47,9
6 SENAYANG SENAYANG 128 119 247 55 43,0 45 37,8 100 40,5
7 0 TAJUR BIRU 125 115 240 96 76,8 102 88,7 198 82,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.173 1.103 2.276 846 72,1 713 65 1.559 68,5
Sumber: KIA Dinkes Lingga
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
1 2 3 4 5 6
1 LINGGA DAIK 7 5 71,4
2 PENUBA 4 4 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 9 9 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 15 11 73,3
5 LINGGA UTARA PANCUR 12 8 66,7
6 SENAYANG SENAYANG 8 6 75,0
7 TAJUR BIRU 11 9 81,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 66 52 78,8
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 LINGGA DAIK 173 161 334 146 84,4 143 88,8 289 86,5 185 106,9 192 119,3 377 112,9 160 92,5 157 97,5 317 94,9 -9,6 -9,8 -9,7
2 PENUBA 41 38 79 43 104,9 29 76,3 72 91,1 45 109,8 27 71,1 72 91,1 43 104,9 30 78,9 73 92,4 0,0 -3,4 -1,4
3 SINGKEP DABO LAMA 365 352 717 338 92,6 344 97,7 682 95,1 396 108,5 363 103,1 759 105,9 349 95,6 303 86,1 652 90,9 -3,3 11,9 4,4
4 SINGKEP BARAT RAYA 206 192 398 140 68,0 115 59,9 255 64,1 191 92,7 154 80,2 345 86,7 144 69,9 163 84,9 307 77,1 -2,9 -41,7 -20,4
5 LINGGA UTARA PANCUR 135 126 261 134 99,3 144 114,3 278 106,5 124 91,9 135 107,1 259 99,2 137 101,5 134 106,3 271 103,8 -2,2 6,9 2,5
6 SENAYANG SENAYANG 128 119 247 75 58,6 65 54,6 140 56,7 92 71,9 64 53,8 156 63,2 85 66,4 89 74,8 174 70,4 -13,3 -36,9 -24,3
7 TAJUR BIRU 125 115 240 76 60,8 84 73,0 160 66,7 110 88,0 124 107,8 234 97,5 88 70,4 91 79,1 179 74,6 -15,8 -8,3 -11,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.173 1.103 2.276 952 81,2 924 83,8 1.876 82,4 1.143 97,4 1.059 96,0 2.202 96,7 1.006 85,8 967 87,7 1.973 86,7 -5,7 -4,7 -5,2
Sumber: …………….. (sebutkan)
L + P L P L + PNO KECAMATAN
L PPUSKESMAS
JUMLAH BAYI
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + P
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 90 82 172 138 153,3 132 161,0 270 157,0 148 164,4 149 181,7 297 172,7
2 PENUBA 17 10 27 48 282,4 30 300,0 78 288,9 50 294,1 29 290,0 79 292,6
3 SINGKEP DABO LAMA 186 180 366 305 164,0 318 176,7 623 170,2 391 210,2 405 225,0 796 217,5
4 SINGKEP BARAT RAYA 91 95 186 159 174,7 155 163,2 314 168,8 160 175,8 156 164,2 316 169,9
5 LINGGA UTARA PANCUR 67 63 130 140 209,0 156 247,6 296 227,7 136 203,0 130 206,3 266 204,6
6 SENAYANG SENAYANG 51 36 87 72 141,2 90 250,0 162 186,2 88 172,5 51 141,7 139 159,8
7 TAJUR BIRU 75 51 126 77 102,7 95 186,3 172 136,5 89 118,7 100 196,1 189 150,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 577 517 1.094 939 163 976 189 1.915 175 1.062 184,1 1.020 197,3 2.082 190,3
Sumber: …………….. (sebutkan)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 90 82 172 21 23,3 20 24,4 41 23,8
2 PENUBA 17 10 27 4 23,5 1 10,0 5 18,5
3 SINGKEP DABO LAMA 186 180 366 75 40,3 86 47,8 161 44,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 91 95 186 12 13,2 9 9,5 21 11,3
5 LINGGA UTARA PANCUR 67 63 130 12 17,9 17 27,0 29 22,3
6 SENAYANG SENAYANG 51 36 87 14 27,5 19 52,8 33 37,9
7 TAJUR BIRU 75 51 126 8 10,7 9 17,6 17 13,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 577 517 1.094 146 25,3 161 31,1 307 28,1
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KECAMATAN
JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 14 10 24 14 10 24 100,00 100,00 100,00
2 PENUBA 4 4 8 4 4 8 100,00 100,00 100,00
3 SINGKEP DABO LAMA 7 20 27 7 20 27 100,00 100,00 100,00
4 SINGKEP BARAT RAYA 7 14 21 7 14 21 100,00 100,00 100,00
5 LINGGA UTARA PANCUR 2 4 6 2 4 6 100,00 100,00 100,00
6 SENAYANG SENAYANG 4 2 6 4 2 6 100,00 100,00 100,00
7 TAJUR BIRU 5 4 9 5 4 9 100,00 100,00 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 58 101 43 58 101 100,00 100,00 100,00
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TABEL 43
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 766 718 1.484 635 82,9 636 88,6 1.271 85,6
2 PENUBA 180 169 349 165 91,7 126 74,6 291 83,4
3 SINGKEP DABO LAMA 1.619 1.560 3.179 1.295 80,0 1.249 80,1 2.544 80,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 909 849 1.758 610 67,1 497 58,5 1.107 63,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 606 555 1.161 501 82,7 521 93,9 1.022 88,0
6 SENAYANG SENAYANG 566 530 1.096 65 11,5 70 13,2 135 12,3
7 TAJUR BIRU 552 499 1.051 410 74,3 388 77,8 798 75,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.198 4.880 10.078 3.681 70,8 3.487 71,5 7.168 71,1
Sumber: KIA Dinkes Lingga
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L+P JUMLAH %JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 766 718 1.484 587 76,6 582 81,1 1.169 78,8 388 66,1 362 62,2 750 64,2 7 1,2 4 0,7 11 0,9
2 PENUBA 180 169 349 118 65,6 94 55,6 212 60,7 67 56,8 61 64,9 128 60,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 1.619 1.560 3.179 1.675 103,5 1.580 101,3 3.255 102,4 1.012 60,4 959 60,7 1.971 60,6 6 0,4 5 0,3 11 0,3
4 SINGKEP BARAT RAYA 909 849 1.758 820 90,2 774 91,2 1.594 90,7 574 70,0 530 68,5 1.104 69,3 3 0,4 3 0,4 6 0,4
5 LINGGA UTARA PANCUR 606 555 1.161 475 78,4 398 71,7 873 75,2 388 81,7 283 71,1 671 76,9 2 0,4 3 0,8 5 0,6
6 SENAYANG SENAYANG 566 530 1.096 312 55,1 309 58,3 621 56,7 219 70,2 223 72,2 442 71,2 5 1,6 3 1,0 8 1,3
7 TAJUR BIRU 552 499 1.051 385 69,7 308 61,7 693 65,9 199 51,7 156 50,6 355 51,2 1 0,3 4 1,3 5 0,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.198 4.880 10.078 4.372 84,1 4.045 82,9 8.417 83,5 2.847 65,1 2.574 63,6 5.421 64,4 24 0,5 22 0,5 46 0,5
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
L+P
BALITA
BGM
L+P L P
DITIMBANG BB NAIK
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
P BALITA YANG ADA
LL+P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 4 6 10 4 100,0 6 100,0 10 100,0
2 0 PENUBA - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA 5 10 15 5 100,0 10 100,0 15 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 4 3 7 4 100,0 3 100,0 7 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 1 3 4 1 100,0 3 100,0 4 100,0
6 SENAYANG SENAYANG 12 6 18 12 100,0 6 100,0 18 100,0
7 0 TAJUR BIRU 7 5 12 7 100,0 5 100,0 12 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 33 66 33 100,0 33 100,0 66 100,0
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH
TABEL 46
KABUPATEN LINGGATAHUN 2012
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 167 138 305 163 97,6 134 97,1 297 97,4
PENUBA 42 31 73 38 90,5 31 100,0 69 94,5
2 SINGKEP DABO LAMA 283 269 552 280 98,9 267 99,3 547 99,1
3 SINGKEP BARAT RAYA 220 195 415 214 97,3 191 97,9 405 97,6
4 LINGGA UTARA PANCUR 115 105 220 113 98,3 103 98,1 216 98,2
5 SENAYANG SENAYANG 109 109 218 103 94,5 105 96,3 208 95,4
TAJUR BIRU 129 113 242 126 97,7 108 95,6 234 96,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.065 960 2.025 1.037 97,4 939 97,8 1.976 97,6
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 97,4 97,8 97,6
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L + P
TABEL 47
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 1.112 1.029 2.141 175 15,7 140 13,6 315 14,7
2 PENUBA 242 241 483 48 19,8 35 14,5 83 17,2
3 SINGKEP DABO LAMA 1.676 1.590 3.266 300 17,9 273 17,2 573 17,5
4 SINGKEP BARAT RAYA 1.008 928 1.936 219 21,7 197 21,2 416 21,5
5 LINGGA UTARA PANCUR 637 640 1.277 105 16,5 112 17,5 217 17,0
6 SENAYANG SENAYANG 716 678 1.394 121 16,9 110 16,2 231 16,6
7 TAJUR BIRU 716 678 1.394 152 21,2 120 17,7 272 19,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.107 5.784 11.891 1.120 18,3 987 17,1 2.107 17,7
Sumber: Yankes Dinkes Lingga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR
L
TABEL 48
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 532 591 1.123 92 17,29 122 20,64 214 19,06
2 PENUBA 293 300 593 55 18,77 69 23,00 124 20,91
3 SINGKEP DABO LAMA 1.291 1.282 2.573 67 5,19 227 17,71 294 11,43
4 SINGKEP BARAT RAYA 890 852 1.742 73 8,20 150 17,61 223 12,80
5 LINGGA UTARA PANCUR 572 568 1.140 57 9,97 58 10,21 115 10,09
6 SENAYANG SENAYANG 537 546 1.083 103 19,18 114 20,88 217 20,04
7 TAJUR BIRU 535 526 1.061 116 21,68 160 30,42 276 26,01
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.650 4.665 9.315 563 12,11 900 19,29 1.463 15,71
Sumber: ………. (sebutkan)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 49
LINGGA2013
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 1 1 100,00
4 PUSKESMAS PERAWATAN 4 4 100,00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 3 3 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00
Sumber: Yankes Dinkes Lingga
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KABUPATENTAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLBKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NIHIL 0 0 0 0 0 0 0 0 - - - 0 0 0 - - -
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
JUMLAH DESA
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH KEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
JUMLAHDITANGANI <24
JAM%
1 2 3 4 5 6 7
1 LINGGA DAIK 7 0 0 -
2 PENUBA 4 0 0 -
3 SINGKEP DABO LAMA 9 0 0 -
4 SINGKEP BARAT RAYA 15 0 0 -
5 LINGGA UTARA PANCUR 12 0 0 -
6 SENAYANG SENAYANG 8 0 0 -
7 TAJUR BIRU 11 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 66 0 0 -
Sumber: Surveilan Dinkes Lingga
DESA/KELURAHAN TERKENA KLBNO PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
KECAMATAN
TABEL 52
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LINGGA DAIK 5 14 19 1 1 2 5,0 14,0 9,5
2 PENUBA - - - 162 386 548 0,0 0,0 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA - 2 2 174 267 441 0,0 0,0 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 10 20 30 192 246 438 0,1 0,1 0,1
5 LINGGA UTARA PANCUR 12 16 28 5 13 18 2,4 1,2 1,6
6 SENAYANG SENAYANG - - - 18 53 71 0,0 0,0 0,0
7 TAJUR BIRU - - - - - - 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 27 52 79 552 966 1.518 0,0 0,1 0,1
Sumber: Yankes Dinkes Lingga
PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 LINGGA DAIK 34 0 0,0 34 100,0 1112 1029 2.141 163 14,7 134 13,0 297 13,9 64 31 95 64 100,0 31 100,0 95 100,0
PENUBA 6 0 0,0 6 100,0 242 241 483 38 15,7 31 12,9 69 14,3 44 35 79 44 100,0 35 100,0 79 100,0
2 SINGKEP DABO LAMA 24 0 0,0 24 100,0 1676 1590 3.266 280 16,7 267 16,8 547 16,7 250 101 351 250 100,0 101 100,0 351 100,0
3 SINGKEP BARAT RAYA 6 0 0,0 6 100,0 1008 928 1.936 214 21,2 191 20,6 405 20,9 213 80 293 213 100,0 80 100,0 293 100,0
4 LINGGA UTARA PANCUR 17 0 0,0 17 100,0 637 640 1.277 113 17,7 103 16,1 216 16,9 79 67 146 79 100,0 67 100,0 146 100,0
5 SENAYANG SENAYANG 18 0 0,0 18 100,0 716 678 1.394 103 14,4 105 15,5 208 14,9 57 48 105 57 100,0 48 100,0 105 100,0
TAJUR BIRU 20 0 0,0 20 100,0 716 678 1.394 126 17,6 108 15,9 234 16,8 103 45 148 103 100,0 45 100,0 148 100,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 125 - 0,0 125 100,0 6.107 5.784 11.891 1.037 17,0 939 16,2 1.976 16,6 810 407 1.217 810 100,0 407 100,0 1.217 100,0
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
%MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT YAN. GIGI
%
TABEL 54
KABUPATEN LINGGA2013
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 5
1 LINGGA DAIK 20 1
2 PENUBA 18 1
3 SINGKEP DABO LAMA 24 1
4 SINGKEP BARAT RAYA 20 1
5 LINGGA UTARA PANCUR 20 1
6 SENAYANG SENAYANG 16 1
7 TAJUR BIRU 18 1
SUB JUMLAH I 136 7
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 20 2
2 Rumah Sakit 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 156 9
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
TABEL 55
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 6.654 6.578 13.232 1.293 904 2.197 0 0 0 2.402 2.000 4.402 3.041 2.951 5.992 6.736 5.855 12.591 101,2 89,0 95,2
2 PENUBA 2.979 1.987 4.966 90 78 168 0 0 0 650 505 1.155 1.008 900 1.908 1.748 1.483 3.231 58,7 74,6 65,1
3 SINGKEP DABO LAMA 17.648 15.368 33.016 1.710 1.600 3.310 0 0 0 1.380 1.004 2.384 5.305 4.095 9.400 8.395 6.699 15.094 47,6 43,6 45,7
4 SINGKEP BARAT RAYA 9.155 8.206 17.361 300 267 567 0 0 0 901 800 1.701 3.900 3.800 7.700 5.101 4.867 9.968 55,7 59,3 57,4
5 LINGGA UTARA PANCUR 6.002 6.083 12.085 136 109 245 0 0 0 1.830 1.804 3.634 3.507 2.393 5.900 5.473 4.306 9.779 91,2 70,8 80,9
6 SENAYANG SENAYANG 5.419 5.865 11.284 254 215 469 0 0 0 1.800 1.734 3.534 2.534 2.343 4.877 4.588 4.292 8.880 84,7 73,2 78,7
7 TAJUR BIRU 5.992 5.116 11.108 207 193 400 0 0 0 2.442 2.352 4.794 2.213 2.010 4.223 4.862 4.555 9.417 81,1 89,0 84,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 53.849 49.203 103.052 3.990 3.366 7.356 0 0 0 11.405 10.199 21.604 21.508 18.492 40.000 36.903 32.057 68.960
PERSENTASE (KAB/KOTA) 7,4 6,8 7,1 0,0 0,0 0,0 21,2 20,7 21,0 39,9 37,6 38,8 68,5 65,2 66,9 68,5 65,2 66,9
4
LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK
ASKESNO KECAMATAN PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS
TABEL 56
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 5.443 4.951 10.394 5.443 100,0 4.951 100,0 10.394 100,0 1.061 19,5 1.442 29,1 2.503 24,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0
2 PENUBA 1.658 1.405 3.063 1.658 100,0 1.405 100,0 3.063 100,0 654 39,4 864 61,5 1.518 49,6 1 0,1 2 0,1 3 0,1
3 SINGKEP DABO LAMA 6.685 5.099 11.784 6.685 100,0 5.099 100,0 11.784 100,0 677 10,1 1.145 22,5 1.822 15,5 2 0,0 2 0,0 4 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 4.801 4.600 9.401 4.801 100,0 4.600 100,0 9.401 100,0 641 13,4 1.081 23,5 1.722 18,3 1 0,0 - 0,0 1 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 5.337 4.197 9.534 5.337 100,0 4.197 100,0 9.534 100,0 1.087 20,4 1.543 36,8 2.630 27,6 - 0,0 3 0,1 3 0,0
6 SENAYANG SENAYANG 4.334 4.077 8.411 4.334 100,0 4.077 100,0 8.411 100,0 175 4,0 261 6,4 436 5,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0
7 TAJUR BIRU 4.655 4.362 9.017 4.655 100,0 4.362 100,0 9.017 100,0 901 19,4 940 21,5 1.841 20,4 2 0,0 1 0,0 3 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 32.913 28.691 61.604 32.913 100,0 28.691 100,0 61.604 100,0 5.196 15,8 7.276 25,4 12.472 20,2 6 0,0 8 0,0 14 0,0
Sumber:JPKM Dinkes Lingga
L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)
MENDAPAT YANKES RAWAT JALANPELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
P L + PL P L + P L P L + P
TABEL 57
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 LINGGA DAIK 5.443 4.951 10.394 1 0,0 1 0,0 2 0,0 156 2,9 180 3,6 336 3,2
2 PENUBA 1.658 1.405 3.063 - 0,0 - 0,0 - 0,0 32 1,9 25 1,8 57 1,9
3 SINGKEP DABO LAMA 6.685 5.099 11.784 - 0,0 - 0,0 - 0,0 512 7,7 598 11,7 1.110 9,4
4 SINGKEP BARAT RAYA 4.801 4.600 9.401 1 0,0 - 0,0 1 0,0 154 3,2 213 4,6 367 3,9
5 LINGGA UTARA PANCUR 5.337 4.197 9.534 - 0,0 - 0,0 - 0,0 87 1,6 99 2,4 186 2,0
6 SENAYANG SENAYANG 4.334 4.077 8.411 3 0,1 2 0,0 5 0,1 34 0,8 34 0,8 68 0,8
7 TAJUR BIRU 4.655 4.362 9.017 3 0,1 3 0,1 6 0,1 99 2,1 54 1,2 153 1,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 32.913 28.691 61.604 8 0,0 6 0,0 14 0,0 1.074 3,3 1.203 4 2.277 3,7
Sumber:JPKM Dinkes Lingga
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 58
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Daik 4.303 3.103 7.406 0 0 0 6 2 8
2 Puskesmas Dabo Lama 34.315 23.001 57.316 0 0 0 5 0 5
3 Puskesmas Raya 8.342 6.324 14.666 0 0 0 5 0 5
4 Puskesmas Pancur 7.164 5.022 12.186 0 0 0 3 2 5
5 Puskesmas Senayang 7.900 8.396 16.296 174 170 344 0 0 0
6 Puskesmas Tajur Biru 6.780 7.600 14.380 96 100 196 12 4 16
7 Puskesmas Penuba 8.134 7.113 15.247 0 0 0 6 0 6
SUB JUMLAH I 76.938 60.559 137.497 270 270 540 37 8 45
1 RSUD Dabo 4.132 4.030 8.162 1.187 1.696 2.883 4 2 6
2 RS Lapangan Lingga 1.045 1.316 2.361 472 570 1.042 0 0 0
SUB JUMLAH II 5.177 5.346 10.523 1.659 2.266 3.925 4 2 6
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 82.115 65.905 148.020 1.929 2.536 4.465 41 10 51
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 53.853 49.199 103.052 53.853 49.199 103.052
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 152,5 134,0 143,6 3,6 5,2 4,3
Sumber: Yankes (sebutkan)
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Dabo 55 641 739 1.380 31 28 59 18 21 39 48,4 37,9 42,8 28,1 28,4 28,3
2 RS Lapangan Lingga 29 461 532 993 14 10 24 5 8 13 30,4 18,8 24,2 10,8 15,0 13,1
84 1.102 1.271 2.373 45 38 83 23 29 52 4,1 3,0 3,5 2,1 2,3 2,2
Sumber: Yankes (sebutkan)
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWATNO
NAMA RUMAH
SAKITa
TABEL 60
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR
MATI
PASIEN KELUAR
MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Dabo 55 1.380 59 39 6.829 34,0 4,9 9,6
2 RS Lapangan Lingga 29 993 24 13 3.734 35,3 3,8 6,9
84 2373 83 52 10.563 34,5 4,5 8,5
Sumber: ……………… (sebutkan)Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NONAMA RUMAH
SAKITaJUMLAH
TEMPAT TIDUR
JUMLAH PASIEN
JUMLAH HARI PERAWATAN
BOR LOS TOI
KABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 3.773 3.644 96,6 451 12,4
2 PENUBA 880 880 100,0 109 12,4
3 SINGKEP DABO LAMA 8.026 8.026 100,0 2.495 31,1
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.467 3.467 100,0 1.075 31,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.811 2.537 90,3 486 19,2
6 SENAYANG SENAYANG 2.373 2.373 100,0 379 16,0
7 TAJUR BIRU 2.388 1.347 56,4 57 4,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 23.718 22.274 93,9 5.052 22,7
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSAJUMLAH YANG
SEHAT% RUMAH
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 3.778 553 14,6 373 67,5
2 0 PENUBA 840 65 7,7 47 72,3
3 SINGKEP DABO LAMA 8.026 4.701 58,6 4.267 90,8
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516 37 1,1 32 86,5
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.830 2.113 74,7 426 20,2
6 SENAYANG SENAYANG 2.321 168 7,2 103 61,3
7 0 TAJUR BIRU 2.122 1.841 86,8 630 34,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 23.433 9.478 40,4 5.878 62,0
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH
TABEL 63
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 LINGGA DAIK 3.778
553 14,64 527 95,30
2 PENUBA 840
65 7,74 26 40,00
3 SINGKEP DABO LAMA 8.026
4.701 58,57 4.267 90,77
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516
40 1,14 29 72,50
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.830
2.110 74,56 1.864 88,34
6 SENAYANG SENAYANG 2.321
168 7,24 142 84,52
7 TAJUR BIRU 2.122
1.062 50,05 974 91,71
JUMLAH ( KAB/KOTA) 23.433 8.699 37,12 7.829 90,00
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 LINGGA DAIK 4.309 1.981 46,0 5 0,3 609 30,7 - 0,0 1.119 56,5 - 0,0 56 2,8 104 5,2 1.893 95,6
2 PENUBA 1.011 66 6,5 - 0,0 15 22,7 - 0,0 51 77,3 - 0,0 - 0,0 - 0,0 66 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 9.782 4.701 48,1 515 11,0 2.558 54,4 - 0,0 1.398 29,7 - 0,0 201 4,3 29 0,6 4.701 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516 37 1,1 - 0,0 5 13,5 - 0,0 32 86,5 - 0,0 - 0,0 - 0,0 37 100,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 3.216 2.110 65,6 157 7,4 - 0,0 - 0,0 460 21,8 - 0,0 169 8,0 1.157 54,8 1.943 92,1
6 SENAYANG SENAYANG 2.122 160 7,5 131 81,9 - 0,0 - 0,0 130 81,3 - 0,0 32 20,0 - 0,0 293 183,1
7 TAJUR BIRU 2.122 413 19,5 5 1,2 221 53,5 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 104 25,2 330 79,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.078 9.468 36,3 813 8,6 3.408 36,0 - 0,0 3.190 33,7 - 0,0 458 4,8 1.394 14,7 9.263 97,8
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYASGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH
KELUARGA
YANG ADA
JUMLAH
KELUARGA
DIPERIKSA
SUMBER AIR
BERSIHNYA
%
KELUARGA
DIPERIKSA
TABEL 65
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 LINGGA DAIK 279 - 0,0 61 21,9 - 0,0 - 0,0 - 0,0 105 37,6 52 18,6 - 0,0 30 10,8 16 5,7 - 0,0 15 5,4 218 78,1
2 PENUBA - - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0
3 SINGKEP DABO LAMA - - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0
4 SINGKEP BARAT RAYA - - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 2.113 - 0,0 157 7,4 - 0,0 - 0,0 - 0,0 460 21,8 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1.157 54,8 617 29,2
6 SENAYANG SENAYANG 168 - 0,0 3 1,8 - 0,0 - 0,0 - 0,0 128 76,2 1 0,6 - 0,0 3 1,8 - 0,0 - 0,0 - 0,0 132 78,6
7 TAJUR BIRU 1.841 212 11,5 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1.002 54,4 - 0,0 - 0,0 176 9,6 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1.214 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.401 212 4,8 221 5,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1.695 38,5 53 1,2 - 0,0 209 4,7 16 0,4 0 0,0 1.172 26,6 2.181 49,6
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
SUMUR TERLINDUNG
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TERLINDUNG
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
KELUARG
A
DIPERIKSA
SUMBER
AIR
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA
DENGAN
SUMBER AIR
MINUM
TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAIAIR HUJANLEDING
METERANLEDING ECERAN
POMPA
TABEL 66
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 LINGGA DAIK 4.309 330 7,7 330 100,0 151 45,8 330 7,7 330 100,0 139 42,1 330 7,7 330 100,0 136 41,2
2 PENUBA 1.011 326 32,2 254 77,9 160 63,0 326 32,2 173 53,1 100 57,8 326 32,2 220 67,5 92 41,8
3 SINGKEP DABO LAMA 9.782 4.701 48,1 4.115 87,5 3.635 88,3 4.701 48,1 3.325 70,7 2.874 86,4 4.701 48,1 3.612 76,8 3.467 96,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 3.516 45 1,3 45 100,0 40 88,9 45 1,3 21 46,7 4 19,0 45 1,3 6 13,3 3 50,0
5 LINGGA UTARA PANCUR 3.216 70 2,2 51 72,9 20 39,2 70 2,2 45 64,3 30 66,7 70 2,2 35 50,0 23 65,7
6 SENAYANG SENAYANG 2.122 501 23,6 382 76,2 251 65,7 510 24,0 310 60,8 210 67,7 510 24,0 210 41,2 142 67,6
7 TAJUR BIRU 2.122 1.816 85,6 1.324 72,9 172 13,0 1.816 85,6 145 8,0 83 57,2 1.816 85,6 133 7,3 66 49,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.078 7.789 29,9 6.501 83,5 4.429 68,1 7.798 29,9 4.349 55,8 3.440 79,1 7.798 29,9 4.546 58,3 3.929 86,4
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
DIPERIKSA
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA
MEMILIKISEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGA
DIPERIKSA
KELUARGA
MEMILIKIPUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA
MEMILIKISEHAT
TABEL 67
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
JUM
LA
H Y
G
AD
A
JUM
LA
H
DIP
ER
IKS
A
JUM
LA
H
SE
HA
T
% S
EH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24
1 LINGGA DAIK 3 3 3 100,00 18 18 18 100,00 2 2 2 100,00 68 68 57 83,82 83 83 72 86,75
2 PENUBA - - - - 5 5 1 20,00 1 1 1 100,00 - - - - 0 0 0 0
3 SINGKEP DABO LAMA 7 7 6 85,71 38 26 26 100,00 2 2 2 100,00 4 4 4 100,00 4 4 4 100,00
4 SINGKEP BARAT RAYA - - - - 12 7 7 100,00 - - - - - - - - 12 7 7 100,00
5 LINGGA UTARA PANCUR 1 1 1 100,00 12 7 6 85,71 1 1 1 100,00 - - - - 14 9 8 88,8889
6 SENAYANG SENAYANG 2 2 2 100,00 15 15 13 86,67 - - - - - - - - 17 17 15 88,2353
7 TAJUR BIRU - - 1 - 12 4 3 75,00 - - - - - - - - 12 4 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 13 13 100,00 112 82 74 90,24 6 6 6 100,00 72 72 61 84,72 142 124 110 88,71
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
JUMLA
HDIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 LINGGA DAIK 55 44 80,0 6 6 100,0 56 44 78,6 42 31 73,8 18 11 61,1 51 51 100,0 228 187 82,0
2 PENUBA 3 3 100,0 1 1 100,0 9 9 100,0 13 13 100,0 3 3 100,0 - - - 29 29 100,0
3 SINGKEP DABO LAMA 11 11 100,0 16 16 100,0 52 52 100,0 64 64 100,0 38 38 100,0 1 1 100,0 182 182 100,0
4 SINGKEP BARAT RAYA 19 19 100,0 3 3 100,0 33 8 24,2 54 - - - - - - - - 109 30 27,5
5 LINGGA UTARA PANCUR 15 15 100,0 3 1 33,3 28 20 71,4 48 16 33,3 14 14 100,0 - - - 108 66 61,1
6 SENAYANG SENAYANG 16 4 25,0 3 3 100,0 30 30 100,0 25 5 20,0 10 1 10,0 6 - - 90 43 47,8
7 TAJUR BIRU 29 29 100,0 - - - 30 30 100,0 24 24 100,0 24 24 100,0 - - - 107 107 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 148 125 84,5 32 30 93,8 238 193 81,1 270 153 56,7 107 91 85,0 58 52 89,7 853 644 75,5
Sumber: Bagian PL Dinkes Lingga
PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASI PENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
TABEL 69
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT
PEMAKAIAN RATA-RATA/
BULAN
TINGKAT KECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASE TINGKAT
KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 8.001 1.636 4,89 27,18
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 1.578 189 8,36 46,45
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 100 16 6,39 35,52
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 194 18 10,63 59,05
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 78 19 4,18 23,21
6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 5.500 707 7,78 43,22
7 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 39 7 5,48 30,43
8 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 123 20 6,16 34,25
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 175 19 9,36 51,99
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 5.792 653 8,86 49,25
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 251 21 12,03 66,83
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 30 4 7,27 40,39
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 397 51 7,83 43,51
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 74 9 8,42 46,77
15 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 3.334 631 5,28 29,34
16 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 108.000 21.751 4,97 27,58
17 Kloroquin tablet Tablet - 672
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 3.760 332 11,34 62,98
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 269 40 6,73 37,41
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 9.687 1.280 7,57 42,04
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 194 16 12,26 68,11
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 6 2 3,06 17,01
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet - 130
24 Multivitamin Sirup Botol - -
25 Garam Oralit Bungkus 26.000 4.546 5,72 31,77
26 OAT Kat 1 Pkt 361 12 30,08 167,13
27 OAT Kat 2 Pkt 4 1 4,00 22,22
28 OAT Kat 3 Pkt - -
29 OAT Kat Sisipan Pkt 31 1 31,00 172,22
30 OAT Kat Anak Pkt 22 1 22,00 122,22
31 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 1 1 0,51 2,85
32 Salep 2-4 Pot 1.440 138 10,43 57,93
33 Infus set dewasa Kantong 4.562 313 14,56 80,90
34 Infus set anak Kantong 1.340 123 10,87 60,38
Sumber:
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN LINGGA
TAHUN 2013
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 1
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0 0 -
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 1 0 0 0 1
5 PUSKESMAS PERAWATAN 4
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 3
7 PUSKESMAS KELILING 5
8 PUSKESMAS PEMBANTU 38
9 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 0 0 0 0 -
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 1 1
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 16 16
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 -
14 POSKESDES 1
15 POSYANDU 167
16 APOTEK 0 0 0 0 0 5 7
17 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 7 7
18 GFK 0 0 1 0 0 0 1
19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 -
Sumber: ……................ (sebutkan)
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00 0 0,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100,00
4 PUSKESMAS 7 7 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100,00
Sumber: ……………… (sebutkan)
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 LINGGA DAIK 4 14,29 12 42,86 10 35,71 2 7,14 28 100,00 28 100,00
2 PENUBA 2 15,38 11 84,62 0 0,00 0 0,00 13 100,00 13 100,00
3 SINGKEP DABO LAMA 0 0,00 18 54,55 13 39,39 2 6,06 33 100,00 33 100,00
4 SINGKEP BARAT RAYA 0 0,00 9 39,13 14 60,87 0 0,00 23 100,00 23 100,00
5 LINGGA UTARA PANCUR 2 8,70 19 82,61 1 4,35 1 4,35 23 100,00 23 100,00
6 SENAYANG SENAYANG 22 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 22 100,00 22 100,00
7 TAJUR BIRU 25 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 25 100,00 25 100,00
55 32,93 69 41,32 38 22,75 5 2,99 167 100,00 167 100,00
2,34
Sumber : GIZI Dinkes Lingga
KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU AKTIF
NO
TABEL 73
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 LINGGA DAIK 16 11 68,75 6 54,55 0 28
2 PENUBA 4 2 50,00 2 100,00 0 13
3 SINGKEP DABO LAMA 11 11 100,00 0 0,00 1 33
4 SINGKEP BARAT RAYA 15 14 93,33 1 7,14 0 23
5 LINGGA UTARA PANCUR 12 10 83,33 2 20,00 0 23
6 SENAYANG SENAYANG 8 4 50,00 4 100,00 0 22
7 TAJUR BIRU 7 4 57,14 3 75,00 0 25
JUMLAH (KAB/KOTA) 73 56 76,71 18 32,14 1 167
Sumber: Promkes Dinkes Kab.Lingga
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN
JUMLAH
DESA/ KELURAHAN
POSKESDESPUSKESMAS
TABEL 74
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 Puskesmas Daik - - - 1 - 1 1 - 1 1 - 1
2 Puskesmas Dabo Lama - - - 1 1 2 1 1 2 - - 1
3 Puskesmas Raya - - - 1 1 2 1 1 2 - 1 1
4 Puskesmas Pancur - - - 1 - 1 1 - 1 - - -
5 Puskesmas Senayang - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1
6 Puskesmas Tajur Biru - - - - 1 1 - 1 1 - - -
7 Puskesmas Penuba - - - 1 - 1 1 - 1 - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 5 4 9 5 4 9 1 2 4
1 RSUD Dabo - - - 4 1 5 4 1 5 1 - 1
2 RS Lapangan Lingga - - - 3 1 4 3 1 4 1 - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - 7 2 9 7 2 9 2 - 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0,0 0,0 0,0 22,3 12,2 17,5 22,3 12,2 17,5 5,6 4,1 5,8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - 2 - 2 2 - 2 - 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 14 6 20 14 6 20 3 3 7
Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga
DOKTER GIGI bNO UNIT KERJA
TABEL 75
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
BIDAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Daik 1 15 16 - - - 3 14 17 2 2 4 5 16 21 1 1 2
2 Puskesmas Dabo Lama - 15 15 1 - 1 2 19 21 - 5 5 3 24 27 - 1 1
3 Puskesmas Raya - 17 17 2 - 2 5 12 17 1 2 3 8 14 22 - - -
4 Puskesmas Pancur - 8 8 - - - 4 8 12 2 1 3 6 9 15 - 1 1
5 Puskesmas Senayang - 21 21 - - - 6 5 11 1 2 3 7 7 14 - 2 2
6 Puskesmas Tajur Biru - 14 14 - 1 1 8 4 12 - - - 8 5 13 - - -
7 Puskesmas Penuba - 5 5 - - - 2 2 4 1 - 1 3 2 5 - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 95 96 3 1 4 30 64 94 7 12 19 40 77 117 1 5 6
1 RSUD Dabo - 31 31 1 4 5 7 30 37 1 7 8 9 41 50 1 - 1
2 RS Lapangan Lingga - 14 14 1 4 5 4 22 26 - 2 2 5 28 33 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 45 45 2 8 10 11 52 63 1 9 10 14 69 83 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 137 100 297 194 4 12 8
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 3 3 - - - 1 3 4 2 2 4 3 5 8 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 143 144 5 9 14 42 119 161 10 23 33 57 151 208 2 6 8
Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingg
PERAWATPERAWAT GIGI
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDANJUMLAHSARJANA KEPERAWATAN a D-III PERAWATNO UNIT KERJA JUMLAHD-I PERAWATb
TABEL 76
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
APOTEKER DAN
SARJANA FARMASI aD-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Daik - - - - 2 2 - 2 2 - - - - 1 1 - 1 1
2 Puskesmas Dabo Lama - 1 1 1 1 2 1 2 3 - - - - 1 1 - 1 1
3 Puskesmas Raya - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - 1 1 - 1 1
4 Puskesmas Pancur - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
5 Puskesmas Senayang - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - 1 1 - 1 1
6 Puskesmas Tajur Biru - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1
7 Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 3 3 6 3 4 7 - - - - 6 6 - 6 6
1 RSUD Dabo 1 1 2 - 1 1 1 2 3 - - - - 2 2 - 2 2
RS Lapangan Lingga 1 1 2 1 2 3 2 3 5 - - - - 1 1 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 2 4 1 3 4 3 5 8 - - - - 3 3 - 3 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11 18 15 - 18 9
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 - 3 - 1 1 3 1 4 - - - - 1 1 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 3 8 4 7 11 9 10 19 - - - - 10 10 - 9 9
Keterangan : a termasuk S2 dan S3
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
TABEL 77
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
TENAGA KESMAS TENAGA
SANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Puskesmas Daik - - - - 1 1 - 1 1 - - -
Puskesmas Dabo Lama - 1 1 - - - - 1 1 - - -
Puskesmas Raya - - - - 1 1 - 1 1 - - -
Puskesmas Pancur 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - - -
Puskesmas Senayang - - - - 2 2 - 2 2 - - -
Puskesmas Tajur Biru 1 - 1 - - - 1 - 1 - - -
Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 - 5 5 2 6 8 - - -
1 RSUD Dabo 2 - 2 - 1 1 2 1 3 - - -
RS Lapangan Lingga - 1 1 - - - - 1 1 - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 3 - 1 1 2 2 4 - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 - 1 - - - 1 - 1 - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 7,4 16,3 11,6 0,0 0,0 0,0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 8 1 9 - 2 2 8 3 11 1 - 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 3 16 - 8 8 13 11 24 1 - 1
Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lingga
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b
TABEL 78
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Daik - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Dabo Lama - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Raya - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Pancur - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Senayang - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Tajur Biru - 1 1 - - - - - - - 1 1 -
Puskesmas Penuba - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 6 6 - - - - - - - 6 6 - - -
1 RSUD Dabo 1 1 2 - - - - - - 1 1 2 1 - 1
RS Lapangan Lingga - 2 2 - - - 1 - 1 1 2 3 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - - - 1 - 1 2 3 5 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3,7 18,3 10,7 1,9 2,0 1,9
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 9 10 - - - 1 - 1 2 9 11 1 1 2
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinkes Lin
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDISFISIOTERAPIS
JUMLAH NO UNIT KERJA
TABEL 79
KABUPATEN LINGGATAHUN 2013
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 57.999.178.387 78,92
a. Belanja Langsung 31.730.164.935
b. Belanja Tidak Langsung 26.269.013.452
2 APBD PROVINSI 8.708.450.000 11,85
3 APBN : 6.785.607.000 9,23
- Dana Dekonsentrasi 5.000.000.000 6,80
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0,00
- ASKESKIN 1.135.057.000 1,54
- Dana Tugas Perbantuan BOK 650.550.000 0,89
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
73.493.235.387 100,0
795.000.000.000
7,30
713.166,51
Sumber: ……................ (sebutkan)
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN