Download - Difusi, Osmosis, Imbibisi
-
DIFUSI, OSMOSIS, IMBIBISI
Kelompok 7 Kelas Unggulan Semester 4
-
Gerakan Partikel
Tanaman bertambah besar ukurannya karena adanya bahan tambahan berupa partikel
Partikel berupa ion atau molekul yang masuk dan keluar dari dalam tubuh tanaman
Ion yang masuk antara lain berupa nutrisi, misalnya NH4+, NO3
-
dll
Molekul yang masuk misalnya : CO2 dan H2O
Molekul yang keluar misalnya O2 dan H2O
Masuk dan keluarnya partikel dengan proses gerakan partikel berupa difusi, osmosis dan imbibisi
-
Difusi
-
Difusi
Difusi adalah gerakan
partikel dari tempat
dengan potensial kimia
lebih tinggi ke tempat
dengan potensial kimia
lebih rendah. Karena energi
kinetiknya sendiri sampai
terjadi keseimbangan
dinamis.
-
Difusi
Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup
tumbuhan.
Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara
melalui proses difusi.
Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah, salah
satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh
tumbuhan disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi
daripada di dalam sel.
Demikian juga gas CO2 di udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena
konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi daripada di dalam sel tumbuhan.
Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel
(Loveless, 1991).
-
Difusi
Faktor yang mempengaruhi difusi :
Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
Biomolekul makin besar difusi makin lambat
Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi
antara dua bagian, makin besar proses difusi yang terjadi.
Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat
terjadinya difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
Area Tempat berlangsungnya Difusi, makin luas area difusi,
makin cepat proses difusi.
-
Mekanisme difusi
Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga
mekanisme, yaitu
difusi sederhana (simple difusion),
difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein
transmembran (simple difusion by chanel formed), dan
difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
-
Mekanisme difusi: simple difusion
Difusi sederhana melalui membrane, berlangsung karena
molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui
membran, bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat
menembus lipid bilayer pada membran secara langsung.
Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak
seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-
bahan organik yang larut dalam lemak. Selain itu, membran
sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik
seperti O,CO2, HO, dan H2O.
-
Mekanisme difusi: simple difusion by chanel
formed
Beberapa molekul kecil khusus
yang terlarut dalam serta ion-
ion tertentu, dapat menembus
membran melalui saluran atau
channel. Saluran ini terbentuk
dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter
tertentu yang memungkinkan
molekul dengan diameter lebih
kecil dari diameter pori
tersebut dapat melaluinya.
-
Mekanisme difusi: fasiliated difusion
Molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter atau carrier untuk dapat menembus membran. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter
dinamakan difusi
difasilitasi.
-
OSMOSIS
-
Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel.
-
Osmosis
Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan air pada osmosis, yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik.
Suatu larutan dikatakan hipertonik jika memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya.
Dalam hal ini, larutan pembanding akan bersifat hipotonik karena memiliki konsentrasi zat terlarut lebih kecil.
Larutan isotonik, memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama dengan larutan pembanding.
-
Osmosis
Pada larutan hipotonik: air akan terus mengalir ke dalam sel
sehingga konsentrasi larutan di dalam sel dan di luar sel sama.
Pada sel tumbuhan, ini dapat diatasi karena adanya dinding sel
yang menahan. Keadaan ini disebut turgid.
Pada larutan isotonik: air masuk dan air keluar secara
seimbang, sehingga sel layu (flaccid).
Pada larutan hipertonik: air terus menerus keluar sel. Sel akan
mengerut, mengalami dehidrasi, dan bahkan dapat
mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma
mengerut dan terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini
disebut plasmolisis.
-
Osmosis
Faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup :
Ukuran zat terlarut: semakin banyak zat terlarut maka peristiwa
terjadinya osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki
tekanan osmotik yang berfungsi untuk memecah zat pelarut
bergerak melalui membrane semi permeable.
Tebal membran: semakin tebal suatu membrane akan
memperhambat terjadinya osmosis. Karena dapat menyebabkan
semakin sulitnya zat terlarut menembus membrane tersebut.
Luas permukaan
Jarak zat pelarut dan zat terlarut
Suhu
-
Imbibisi
-
Imbibisi
Imbibisi adalah penyerapan air (absorpsi) oleh benda-
benda yang padat (solid) atau agak padat (semi solid)
karena benda-benda tersebut mempunyai zat penyusun
dari bahan yang berupa koloid.
-
Imbibisi Ada banyak hal yang merupakan proses penyerapan air yang terjadi
pada makhluk hidup, misalnya penyerapan air dari dalam tanah oleh akar tanaman. Namun, penyerapan yang dimaksudkan di sini yaitu penyerapan air oleh biji kering. Hal ini banyak kita jumpai di kehidupan kita sehari-hari yaitu pada proses pembibitan tanaman padi, pembuatan kecambah tauge, biji kacang hijau yang terlebih dahulu direndam dengan air.
Pada peristiwa perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh kulit biji tanaman tersebut. Tidak hanya itu, proses imbibisi juga memiliki kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap jenis biji tanaman.
-
Imbibisi Syarat terjadinya imbibisi:
Perbedaan antara benih dengan larutan, dimana benih < larutan
Ada tarik menarik yang spesifik antara air dengan benih
Benih memiliki partikel koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, selulose
Benih kering memiliki sangat rendah. Volume air yang diserap + volume biji mula-mula > volume biji
setelah menyerap air, sebagian air telah digunakan untuk menjalankan proses metabolisme
Proses metabolime: aktivasi enzim, hidrolisis cadangan makanan, respirasi
-
Imbibisi
Potensial air : energi bebas per mol air
= s + p + m satuan : atm, bar, Pa
(potensial air) = - DTD (defisit tek difusi)
s (potensial solut) = -TO (tek osmosis)
p (potensial tekanan) = TT (tek turgor)
m (potensial matriks) = TI (tek imbibisi)
DTD = TO - TT
Di dalam sel m kecil diabaikan
Di dalam benih p kecil - diabaikan
-
{
Kelompok 7
Dea Thayeb
Geraldo Luntungan
Hardiyanty Rahman
Juan Pangemanan
Okcilia Pangemanan
Terima Kasih
-
sesi tanya jawab