Download - Diagnosis epidemiologi perilaku
![Page 1: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/1.jpg)
DIAGNOSIS EPIDEMIOLOGI
PERILAKU
OLEH :
YUSRIANI
![Page 2: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/2.jpg)
DEFENISI
PERILAKU
Perilaku manusia adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia
itu sendiri yang dapat diamati secara
langsung maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar.
![Page 3: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/3.jpg)
Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan. Menurut Abraham Harold Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan
dasar,
Keb. Fisiologis, biologisO2, H2O, makanan dn
seks,dll
Keb. Rasa AmanPencurian., penyakit,,
dll
Keb. Mencintai dan Dicintai
Keb. Harga Diri
PEMBENTUKAN PERILAKU
Keb. Aktualisasi Diri
![Page 4: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/4.jpg)
DIAGNOSISEPIDEMIOLOGI
PERILAKU
Diagnosis epidemiologi perilaku
adalah Menentukan suatu keadaan
masyarakat yg diakibatkan oleh
masalah kesehatan & non kesehatan
yg berasal dari perilaku maupun non
perilaku.
![Page 5: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/5.jpg)
TUJUAN EPIDEMIOLGI PERILAKU
1. Mengamati hubungan perilaku masyarakat yang dapat mempengaruhi masalah
kesehatan
2. Mengidentifikasi pengaruh lingkungan terhadap perilaku
masyarakat
5. Membantu perencanaan
4. Menentukan target intervensi
3. Menentukan prioritas terhadap faktor-faktor perilaku yang dapat
diubah
![Page 6: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/6.jpg)
TEORI PRECEDE
(Predispocing, enabling, dan
reinforcing Cause in
Educatinal and evaluation )
Precede dapat diuraikan bahwa
perilaku itu sendiri ditentukan atau
terbentuk dari 3 faktor, yakni :
1. Faktor-faktor predisposisi
(predisposing factors), yang terwujud
dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai,
dan sebagainya.
2. Faktor-fakor pemungkin (enabling
factor), yang terwujud dalam
lingkungan fisik, tersedia atau
tidaknya tersedianya fasilitas-fasilitas
atau sarrana-sarana kesehatan,
misalnya puskesmas, obat-obatan,.
![Page 7: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Faktor-faktor pendorong atau penguat (renforcing factors)
yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat.
![Page 8: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/8.jpg)
TAHAP- TAHAP DIAGNOSIS PERILAKU
1. Membedakan masalah kesehatan yang disebabkan
oleh faktor perilaku dan non perilaku.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah
mendaftar faktor – faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap penyakit tertentu.
Contoh : penyakit cardiovaskular
Penyebab : merokok alkoholic
Jenis kelamin usia
Asupan tinggi asam lemak keturunan
![Page 9: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/9.jpg)
NEXT....................
2 . Mengembangkan faktor perilaku yang telah tersedia.
Setelah diketahui faktor-faktor perilaku dari suatu
masalah kesehatan, kemudian pilih faktor mana saja yang
paling berpengaruh. Ada dua cara untuk memilihnya,
yaitu :
1. Identifikasi apakah ada hubungan antara faktor
tersebut dengan upaya pencegahan masalah kesehatan
dan keadaannya jika mengambil keputusan tersebut.
2. Identifikasi prosedur treatment dari masalah kesehatan.
Metode rekomendasi apa saja yang diberikan pada
penderita? Upaya pencegahan ataukah penyembuhan?
Berbeda perilaku akan berbeda langkahnya.
![Page 10: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/10.jpg)
NEXT....................
3. Tingkatan perilaku dalam terminologi kepentingan
Tahap ini berguna untuk menyempitkan fokus pada
daftar penyebab masalah kesehatan.
Penting dasar untuk me-rating
perilaku
Alkohol kelompok sangat kuat, insiden tinggi
![Page 11: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/11.jpg)
NEXT....................
4. Tingkatan perilaku dalam terminologi perubahan.
Kemampuan perubahan yang tinggi dapat terjadi
ketika perilaku :
1. Masih berada dalam tahapan pengembangan atau
hanya sesuatu yang telah terjadi
3. kemampuan berubah ketika mereka, telah lama
terbentuk, telah lama menjadi dasar budaya atau gaya
hidup
Telah berubah pada masa yang lalu.
3. Dapat di ubah oleh program lain
![Page 12: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/12.jpg)
NEXT....................
5. Memilih Target perilaku
PENTING TIDAK PENTING
Prioritas tinggi(untuk program)
Prioritas rendah(untuk politik)
Prioritas Program(untk inovatif)
Tidak ada program
TAK DPT BERUBAH
DAPAT BERUBAH
![Page 13: Diagnosis epidemiologi perilaku](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082811/559224681a28abb1068b474e/html5/thumbnails/13.jpg)
TERIMA KASIH