Transcript
Page 1: Deras Rek. an. Yayasan Dompet Dhuafa Republika ZAKAT · PDF filedalam mengelola zakat dan lembaga sosial. Semakin berkualitas pengelola zakat dan lembaga sosial, akan ... pemasukan

Krisis multidimensi yang melandaBangsa Indonesia sampai saat ini,tidak henti-hentinya menimbulkanproblematika kehidupan, sepertimeningkatnya jumlah kaum fakir

miskin, angka pengangguran yang masih ting-gi, pergeseran nilai akidah, serta melemahnyakepeduliaan terhadap sesama. Fenomena sosialseperti ini semestinya menjadi pemikiran danagenda penting para pemimpin dan seluruhbangsa, bersama-sama mencari solusi danmemberikan yang terbaik bagi negeri ini.

Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM)Dompet Dhuafa, tidak ingin melewatkankesempatan untuk berkontribusi terhadap per-soalan-persoalan itu. LPM Dompet Dhuafamemfokuskan diri pada pelayanan padamasalah-masalah kemiskinan dan pember-dayaan. LPM berorientasi melayani mustahiksepenuh hati sebagai bentuk implementasipemanfaatan dana zakat.

Lembaga Pelayan Masyarakat DompetDhuafa juga memosisikan diri sebagai ujungtombak layanan mustahik yang sehari-harimenjadi koridor utama pelayanan berbagaikeluhan masyarakat dan memberikan bantuanlangsung sesuai kondisi mustahik. Meskipunberkantor pusat mandiri di wilayah Ciputat,Banten, bukan berarti kiprah LPM hanya ter-batas di Jakarta, Banten, dan sekitarnya.

Sebaran aktivitas LPM telah menjangkau21 provinsi di Indonesia dengan keterlibatanpenuh dalam penyelenggaraan aneka bantuanlangsung kepada mustahik (beneficiaries) yangdikenal dalam khazanah zakat sebagai 8 asnaf(delapan golongan penerima zakat). LPM

melayani lebih dari 100 orang setiap hari, yangdatang untuk menerima langsung bantuanuntuk mengatasi berbagai persoalan yangdihadapi, khususnya menyangkut persoalanekonomi. Bantuan untuk anak yatim, paramusafir, biaya pendidikan, bantuan kesehatan,jejak-jejak konflik, dan kemiskinan, semuatertumpah ruah di gerai layanan mustahik ini.

Namun bukan hanya itu layanan yangdiberikan oleh kelompok jejaring mandiri ini.LPM mengemban tugas pelayanan umat yangdilabeli dengan nama program Lamusta(Layanan Mustahik)--santunan reguler melaluioutlet maupun kunjungan ke lokasi mustahik.Ada lagi Rumah Sahabat Anak dan ProgramBersih itu Sehat yang menjadi bagian dariupaya peduli kebersihan lingkungan kota,bantuan kebencanaan langsung di daerah ben-cana, dan program Bimbingan Ruhani untukPasien (BRP) untuk aktivitas dakwah dankesehatan ruhani bagi orang-orang yang sakit.

Lembaga yang punya motto "MerajutEmpati Tiada Henti” ini berikhtiar berbagiempati dan peduli bagi masyarakat dhuafa.Cita-cita jangka panjangnya adalah mendidikmustahik agar kelak bisa menjadi muzaki.Impian ini takkan wujud tanpa kontribusi kitasemua melalui harta, tenaga, pikiran, danwaktu.

Digerakkan oleh sekitar 30 orang SDM,LPM sampai saat ini telah melayani sekitar11.653 orang penerima manfaat, 200 KK, 39yayasan, 4 Lembaga Pemasyarakatan, dan 3komunitas. Tahun 2011, lembaga ini mengalo -kasikan dana layanan tak kurang dari 3 miliarrupiah. ●

B ila kita memperhatikan perilaku para pengeloladana zakat atau lembaga sosial, khususnyadalam kaitan berhubungan dengan masyarakat,

maka kita bisa mengelompokkan gayanya pada tigajenis perilaku. Ketiga gaya tersebut dapat kita lihatjuga sebagai tiga klasifikasi. Ketiga gaya ini adalahkecenderungan perilaku yang sering ditampilkan olehpara pengelola dana zakat atau lembaga sosial.Adapun ketiga gaya tersebut dapat kita namai seba-gai gaya pengamen, pemain band dan selebriti.

Gaya pengamen ditunjukkan oleh perilaku parapengelola lembaga kemanusiaan yang punya kebi-asaan sering mengharu biru masyarakat dalam rang-ka mengundang simpati. Umumnya yang merekalakukan adalah menceritakan penderitaan orangmiskin secara vulgar. Sangat sering mereka meng -eksploitasi kesulitan para dhuafa. Kadang yangdilakukannya adalah membuat atau menampilkanpuisi-puisi ratapan atau lagu-lagu kesedihan. Tidaksedikit yang sampai menampilkan anak-anak darikeluarga miskin untuk menceritakan derita hidupnya

dihadapan orang banyak. Tujuannya agar masyarakatyang mendengar ikut larut dalam kesedihan danakhirnya mau mengeluarkan uang sumbangan.

Gaya berikutnya yang kadang ditampilkan adalahgaya pemain band. Gaya ini merujuk kepada perilakupara pengelola zakat atau lembaga sosial yangberusaha menyajikan kemasan program yangmenarik, berkualitas, dan harmoni pengelolaan yangbaik. Kelompok pemain band ini berusahamenampilkan kinerja pengelolaan zakat dan aktivitassosial sebagai suatu substansi untuk mencapaitujuan dalam menolong orang miskin. Untuk mengun-dang uang dan simpati, bekal utama pemain bandbukanlah puisi dan lagu-lagu kesedihan, akan tetapinilai manfaat dan dampak program terhadap per-baikan nasib orang miskin. Dalam tahap yang lebihtinggi, tentulah kualitas pemain band ini dapat kitasebut sebagai pemain orkestra, karena kepiawaian-nya dalam meramu substansi nilai program secararancak.

Gaya ketiga yang sering ditampilkan oleh peng e -

lola dana zakat atau lembaga kemanusiaan adalahgaya selebriti. Gaya ini merujuk kepada perilaku parapengelola zakat dan lembaga sosial yang lebih me -men tingkan popularitas dalam melaksanakan ke gi -atannya. Kelompok ini menjadikan publisitas danpopularitas sebagai tujuan dari berbagai aktivitasyang dilakukannya. Gaya ini didukung oleh berbagaikegiatan yang lebih banyak melibatkan para warta -wan dan promosi di berbagai media. Tidak pentingapakah kegiatan tersebut memberi manfaat kepadaorang miskin atau mendatangkan donasi, yang pen -ting nama lembaga dan personil semakin dikenalluas oleh masyarakat.

Tentu, sah-sah saja apabila pengelola zakat ataulembaga sosial menampilkan perilaku seperti terse-but di atas. Semua perilaku itu adalah bagian dariupaya setiap pengelola zakat dan lembaga sosialuntuk mencapai tujuannya masing-masing. Selainkarena faktor tujuan, gaya perilaku itu juga munculdisebabkan karena pengetahuan, pengalaman, danketerampilan yang dimiliki personil yang terlibat

dalam mengelola zakat dan lembaga sosial. Semakinberkualitas pengelola zakat dan lembaga sosial, akansemakin berkualitas gaya perilaku yang ditampilkan-nya.

Sebagian pengelola zakat dan lembaga sosialmungkin juga telah menyadari bahwa aspek substan-si manfaat program, kemampuan mendatangkan sim-pati dan donasi, serta dampak popularitas adalahketiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Mereka men-jadikan semua aspek itu sebagai elemen penentu di -ge rakkannya organisasi atau dijalankannya sebuahprogram. Aspek-aspek tersebut telah menjadi unsurpenentu keberhasilan kegiatan dan bergulirnya rodaorganisasi. Namun apapun perilaku lembaga zakatatau lembaga sosial, masyarakat akan terus meng -apresiasi gaya perilaku yang ditampilkan. Apesiasimasyarakat bisa muncul dalam bentuk apresiasi posi-tif atau negatif. Dampaknya lembaga zakat atau lem-baga sosial akan dicintai atau dijauhi masyarakat. Kiniterpulang kepada lembaga zakat atau lembaga sosial,gaya perilaku seperti apa yang mau ditampilkan ? ●

Penanggung Jawab: Dompet Dhuafa Republika Dewan Redaksi: Parni Hadi, Eri Sudewo, RahmadRiyadi, Ismail A Said, Ahmad Juwaini, Rini Suprihartanti, Kusnandar, Yuli Pujihardi, M ArifinPurwakananta. Alamat Redaksi: Jln. Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat Indah Permai Blok C. 28 - 29Ciputat 15419. Telp. 021 741 6050 (hunting), Fax. 021 741 6070. www.dompetdhuafa.or.id

REKENING ATAS NAMA DOMPET DHUAFA REPUBLIKA: ■ ZAKAT ● BRI Syariah: 701-31-16-3333.1 ● BSM: 004.001234.1 ● Bank Danamon Syariah: 9811000911 ● Bank MandiriPd. Indah : 101.0098300997 ● BII Syariah : 2-700-000003 ● BNI Fatmawati: 000.530.2291 ● Bank Muamalat Ind.: 301.00155.15 ■ INFAK/SEDEKAH ● BRISyariah:701.31.16.4444.9 ● BSM: 004.0010004 ● Bank Danamon Syariah:9811000511 ● Bank Muamalat Ind.: 304.000.8010 ● BNI Syariah: 009.153.9002 ● Bank Mandiri:101.0081050633 ■ WAKAF ● BNI Syariah: 009.153.8995 ● BII Syariah Platinum : 2-702-00005-0 ● Danamon Syariah : 981101543 ● Syariah Mega Ind. : 001-0002-0000-9806

>>cermin<<

JALUR CEPAT TUNAIKAN ZAKATRek. an. Yayasan Dompet Dhuafa Republika

■ ZAKAT● BCA: 237.301888.1 ● BNI: 000.530.2291

■ INFAK● BCA: 237.301999.2

■ WAKAF● BSM: 004.002330.0

Ujung TombakPelayanan Dhuafa

>>info program<<>>telaah<<

Oleh Ahmad JuwainiDirektur Eksekutif DD

>>etos<<

Pengamen, Pemain Band, dan Selebriti

D i Surabaya ada Gang Dolly. Tak perludijelaskan, orang-orang pastilah tahudaerah apa ini. Selain Dolly, ada pula

Bangun Sari. Tak perlu pula dijelaskan dae -rah apa ini. Kata kunci memasuki daerah iniadalah kata wisma. Kata ini popular untukmenyebut tempat karaoke dan panti pijatremang-remang. Suasana “remang” bisaditangkap dari tampilan ibu-ibu atau mbak-mbak dengan dandanan menor yang duduk didepan wisma, sembari merokok. Suasanaseperti itu akan menuntun kita pada persepsiyang sama, daerah prostitusi. Wajar. Sepuluhtahun lalu, Bangun Sari dan Bangun Rejosempat menjadi arena prostitusi kondang dantermasuk terbesar di Surabaya. NamunBangun Rejo lebih dulu bersih dari praktikprostitusi.

Banyak warga Bangun Rejo belakanganmenjadi mitra dampingan program pember-dayaan Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa.Lebih dari 150 orang warga Bangun Rejo—sebagian besar perempuan—menjadi pemetikmanfaat program pemberdayaan di usahamikro ini.

Sebagian mitra dampingan MasyarakatMandiri berdomisili di Bangun Sari, daerah dimana wewangian menguar di malam hari,berbaur kepulan asap rokok. Kini, sebagianwilayah Bangun Sari sudah berubah. Wisma-wisma banyak yang tutup berkat usahamasyarakat dan pemerintah membina para“Wanita Harapan” ini, begitu Dinas Sosialmemberi label pada mereka. Mereka seringdiberi penyuluhan tentang AIDS/HIV. Merekadiberi pembekalan berbagai keterampilanagar kembali ke daerah asal dan membukausaha, sehingga meninggalkan profesi sebagai“pelayan” para lelaki hidung belang.

Masyarakat kini mulai bernapas lega.Orang bisa membedakan identitas komunitas“remang” dengan warga para umumnya.Mung kin hanya di daerah Bangun Sari orangmelakukan hal ini. Warga yang tidak terlibatdalam urusan prostitusi memasangi rumah-nya dengan tulisan “Rumah Tangga”. Tuju an -nya tentu agar orang-orang bisa membeda kanmana wisma dan mana rumah warga bi asa.

Ibarat kata pepatah, ikan di laut belumtentu asin rasanya. Adalah Sukhayati, seo-

rang mitra dampingan Masyarakat MandiriDompet Dhuafa. Rumahnya dekat denganwisma-wisma remang. Namun, subhanallah,pergaulan yang ada tidak mempengaruhi pe -ri laku dirinya dan anak-anaknya. Miris jugasebenarnya, anak-anak harus tumbuh dekatdengan lingkungan seperti itu. Keluarga itumenjadi potret jernih di antara potret buramdi sekitarnya. Mereka tetap bertahan dengankehidupan yang berbeda dari di lingkunganse kitarnya. Anak-anak perempuannya me -ma kai jilbab semua. Mereka tidak keluar ru -mah tanpa ada keperluan. Anak-anak laki-lakinya pun saleh-saleh. Mereka membantuorangtua dengan membuka warung.

Rumah Sukhayati sekarang dihuni olehanak-anak dan beberapa cucunya. Seoranganaknya memiliki usaha susu kedelai yangdititipkan ke beberapa warung dan toko.Sukhayati menanamkan arti kerja keras dankebersahajaan pada mereka. Sukhayati jugaberusaha menancapkan kokoh pondasiagama dalam keluarga agar tidak terwarnailingkungan. Beberapa meter dari warungnyaberdiri sebuah wisma panti pijat. Akan teta -

pi, dia mampu memagari keluarganya daripengaruh buruk lingkungan. Ia pagari jugadirinya dengan ibadah. Sembari menunggupelanggan nasi jualannya, dia selalu meman-faatkan waktu untuk membaca Alquran.Sehari bisa menamatkan rata-rata tiga juz.

“Saya membaca 1 juz lebih dalam 1 jam,”cerita Sukhayati. Seandainya saja, semuaorang di daerah itu, di sela kesibukan mere-ka, bisa menghidupkan Alquran sepertiSukhayati.

Perempuan salehah ini juga memiliki se -mangat kuat menyekolahkan anak-anaknya.Tanpa suami di sisinya lagi, ia bisa mengan-tarkan anak-anaknya bersekolah sampaiSMA. Dengan segala keterbatasan, Sukhayatimampu menyekolahkan anak keempatnya disebuah perguruan tinggi di Surabaya. Ber -syukur ia memiliki anak-anak yang patuhdan rajin. Sejak remaja, mereka membantu -nya be kerja di warung. Bahkan, anaknyayang kini sedang kuliah, berusaha menambahpemasukan keluarga dengan memberikan lesprivat pada anak-anak sekolah. ●

KONSULTASI IBADAH:email:

[email protected] 021 7416050 ext 140

JUMAT, 1 APRIL 2011 7Deras

Gedung Wakaf 99 Diresmikan

SERANG—PT Perusahaan Gas Ne -gara (PT PGN) kembali menunjuk -kan komitmennya dalam mewujud-kan kesejahteraan masyarakat disekitar daerah operasi PT PGN. Be -kerja sama dengan Dompet Dhu afa,PT PGN meluncurkan program Pem -berdayaan Peternak Domba danKam bing di dua desa, yaitu DesaTeluk Teratai dan Desa Tonjong, Kec.Kramatwatu, Kab. Serang denganjumlah pemetik manfaat sebanyak111 Kepala Keluarga dengan targetpe nyaluran ternak sebanyak 1.023ekor. Program direncanakan berjalanselama dua tahun dengan harapanterjadinya peningkatan pendapatandan peternak memiliki aset berupaternak.

Bertempat di aula Desa Teluk Te -ratai, Kec. Kramatwatu, Kab. Se -rang, Kamis (24/03) lalu, Program

Pemberdayaan Peternak ini dibukadengan sesi motivasi yang diberikanoleh Jamil Azzaini. Kegiatan ini dii -kuti oleh 130 orang yang berasal darimit ra peternak, Muspika Kec. Kra -matwatu, para kepala desa, jajaranpimpinan PT PGN dan jajaran pim -pinan Dompet Dhuafa.

“Kami menyampaikan rasa syu -kur dan rasa terima kasih kepada pi -

hak-pihak yang telah peduli danmem bantu masyarakat dalam me -ning katkan kesejahteraannya,” ung -kap Kepala Desa Teluk Teratai DeriSupriyatna dalam sambutannya.

“Program ini bertujuan memban-tu masyarakat dalam memperbaikidan meningkatkan kesejahteraandan juga menjadikan wilayah Ke ca -matan Kramatwatu menjadi salahsa tu sentra domba dan kambing,”ung kap Direktur SSD Dompet Dhu -afa, Kusnandar, selaku penanggungjawab program.

PT. PGN yang diwakili ManajerOperasi Divisi TJSL DediSuryadinata menyampaikan agarmasyarakat dapat menjaga amanahdan mengelola aset yang telah adasehingga cita-cita bersama untukmensejahterakan masyarakat dapatterwujud. ●

BANDUNG—Menjawabmimpi memiliki fasilitaspelayanan publik Islamiyang dibangun, dan dikua-sai sepenuhnya oleh um at,Selasa (29/03) Dompet Dhu -afa Jawa Barat me la kukanGrand Opening sa lah satuaset wakaf terbesar yangdikelola dengan ma najemenmodern di Ja wa Barat, yaituGedung Wakaf 99.

Penandatanganan Prasasti sebagai penanda peresmian Ge -dung Wakaf 99 dilakukan oleh Ketua Umum Majelis UlamaIndonesia kota Bandung, sekaligus Ketua Majelis Ulama JawaBarat, yang juga Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa JawaBarat-WakafPro 99, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl.

Selain itu, untuk mengedukasi peranan wakaf dalam mem-bangun peradaban umat bagi para undangan dan stakeholderyang hadir, acara ini diisi pula dengan talkshow dengan narasum-ber Prof Dr KH Miftah Faridl bersama Hj Fatimah Avalpo (CeuMpet), Ketua Majelis Talim se-Bandung Raya. ●

Sukhayati

PT PGN Berdayakan 111 KK Peternak di Kabupaten Serang

Potret Jernih di Kawasan ”Lampu Merah”

Top Related