Download - DDST
B A B I
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda tapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertunbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/ individu. Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Selain itu untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan secara optimal bisa dilakukan penilaian tumbuh kembang.
Tujuan dari penilaian tumbuh kembang ini yaitu untuk mempelajari tentang berbagai hal yang berhubungan dengan proses perkembangan dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial.juga menegakkan diagnosis dini terhadap kelainan tumbuh kembang dan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah terjadinya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Skrining hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari hari, yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian, sehingga diperlukan anamnese yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar intervensi dan pengobatan dapat dilakukan sebaikbaiknya. Dengan alasan tersebut maka penulis mengangkat penilaian perkembangan anak dengan menggunakan metode DDST ( Denver Development Screening Test )
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek penilaian perkembangan anak dengan menggunakan metode DDST di Muslimat Medical Center Singosari diharapkan mahasiswa mampu membuat laporan secara komprehensif.
2. Tujuan khusus
Setelah mengadakan penilaian perkembangan anak dengan menggunakan metode DDST, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian data
b. Menentukan identifikasi diagnosa dan masalah
c. Membuat intervensi yang komprehensif
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan intervensi
e. Menilai hasil tindakan.
C. METODE PENULISAN
Laporan penilaian perkembangan pada anak ini disusun dengan cara :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung kepada anak.
2. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada ibu / atau orang yang mengantar anak guna mengetahui keluhan keluhan yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah perkembangannya.
3. Praktek
Melakukan penilaian langsung pada anak dengan menggunakan metode DDST
4. Study Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Metode Penulisan
d. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Konsep Tumbuh Kembang
b. Konsep DDST
BAB III TINJAUAN KASUS
a. Pengkajian
b. Sektor-sektor yang dinilai
c. Kesimpulan penilaian
d. Intervensi
e. Implementasi
f. Evaluasi
BAB IVPEMBAHASAN
BAB VPENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP TUMBUH KEMBANG
1. Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada tiap makhluk. Pada manusia terutama anak-anal, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat cepat, terutama pada periode tertentu (Depkes RI : 2).
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg), ukuran panjang (cm, meter) umur hilang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih : 1).
Perkembangan (development)
Adalah bertambahnya kemampuan / skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalm pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih :1).
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak :
a. Genetik / Dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh, termasuk :
1.Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek nenek atau generasi sebelumnya (warna rambut, bentuk tubuh).
2.Unsur berfikir dan kemampuan intelektual. (Kecepatan berfikir)
3.Keadaan kelenjar zat-zat dalam.
4.Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu.
(Depkes RI : 2 3)
Faktor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. (Soetjiningsih : 2).
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan factor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor lingkungan ini secara garis besar menjadi :
1).Faktor Lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (pranatal).
2).Lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (postnatal).
Keterangan:
1).Faktor lingkungan prenatal
Faktor lingkungan prenatal berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
a).Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan.
Anak yang lahir dari ibu yang bergizi kurang dan hidup dilingkungan miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi dan selanjutnya akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya kurang pula.
b). Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan pada bayi yang akan dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis congenital palsi fasialis atau kranio tabes.
c). Toksin / zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misal : thalidomide, phenitoin, metadion, obat-obat anti kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula ibu hamil yang perokok berat / peminum alcohol kronis sering melahirkan bayi BBLR, lahir mati atau cacat atau retardasi mental.
Keracunan logam berat pada ibu hamil dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi serebral.
d). Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin pada pertumbuhan janin adalah somatropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan reptida-reptida lain dengan aktivitas mirip insulin (insulin like growth factors / IGFS).
e). Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 bulan dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak atau cacat bawaan lainya.
f). Infeksi
Infeksi intra uterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex). Sedangkan infeksi yang lainya dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, coxackie, malaria, virus , HIV, Polio dan lain-lain. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin.
g).Stress
Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
h).Imunitas
Phesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetaliskern ikterus atau lahir mati.
i).Anoreksia embrio
Menurutnya oksigenasi kanin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat badan lahir rendah.
2). Factor lingkungan post natal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, kesuatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetic dan mekanisme homeostatic bayi itu sendiri.
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi :
a). Lingkungan biologis
(1). Ras suku bangsa
Pertumbuhan somatic juga di pengaruhi oleh ras / suku bangsa. Bangsa kulit putih / eropah mempunyai pertumbuhan somatic yang lebih tinggi daripada bangsa asia.
(2)Jenis kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.
(3). Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita, dan oleh karena itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Di samping itu masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak sehingga diperlukan perhatian khusus.
(4). Gizi
Makanan memegang peran yang sanagt penting dalam tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga.
(5). Perawatan kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
(6)Kepekaan terhadap penyakit
Dengan imunisasi, maka diharapkan untuk terhindar dari penyakit-penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian.
(7)Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya dan pendidikannya. Di samping itu anak juga mengalami stress yang berkepanjangan akibat dari penyakitnya.
(8)Fungsi metabolisme
Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrient harus didasarkan atas perhitungan yang tepat atau setidak-tidaknya memadai.
(9)Hormon
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain : growth hormone, tiroid, hormone seks, IGFS dan hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal.
b). Factor fisik
(1). Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah.
Musim kemarau yang panjang dapat berdampak pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai akibat gagalnya panen, sehingga banyak anak yang kurang gizi.
(2). Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam penyediaan lingkunagn yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
(3). Keadaan rumah
Struktur rumah, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian.
(4)Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat tergantung akibat adanya radiasi yang tinggi.
c)Faktor psikososial
1.Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang / tidak mendapat stimulasi.
2.Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
3.Ganjaran ataupun hukuman yang wajar.
Yang penting hukuman harus diberika secara obyektif disertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak.
4.Kelompok sebaya
Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya.
5.Stres
Stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah diri terlambat bicara nafsu makan menurun.
6.Sekolah
Dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut.
7.Cinta dan kasih sayang
Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi.
8.Kualitas interaksi anak orang tua
Interaksi tidak ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak. Tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.
d)Faktor keluarga dan adapt istiadat
1.Pekerjaan / pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak.
2.Pendidikan ayah / ibu
Dengan pendidikan ayah / ibu yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dan luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya.
3.Jumlah saudara
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak.
4.Jenis kelamin dalam keluarga
Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita.
5.Stabilitas rumah tangga
Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis, dibandingkan dengan mereka yang kurang harmonis.
6.Kepribadian ayah / ibu
Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan mereka yang kepribadiannya tertutup.
7.Adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu
Adat istiadat yang berlaku ditiap daerah berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
8.Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin.
9.Urbanisasi
Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalahannya.
10.Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.
Ada berbagai macam tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembangan anak, yaitu:.
1. Skala Yaumil Mimi
Perkembangan mental
Gerakan gerakan kasar dan halus, emosi, social, perilaku bicara
a. Lahir sampai 3 bulan :
Belajar mengangkat kepala
Belajar mengikuti obyek dengan matanya
Melihat ke muka orang dengan tersenyum
Bereaksi terhadap suara / bunyi
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
Menahan barang yang dipegangnya
Mengoceh spontan
b. 3 sampai 6 bulan
Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang dada
Mulai belajar meraih benda benda yang ada dalam jangkauan
Menaruh benda benda dimulut
Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak main.
c. 6 sampai 9 bulan
Dapat duduk tanpa dibantu
Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Bergembira dengan melempar benda benda
Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi sembunyian
d. 9 sampai 12 bulan
Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
Dapat berjalan dengan dituntun
Menirukan suara
Mengulang bunyi yang didengar
Belajar menyatakan 1 atau 2 kata
Mengerti perintah sederhana atau larangan
Berpartisipasi dalam permainan
e. 12 sampai 18 bulan
Berjalan dan mengeksplorasi rumah
Menyusun 2 atau 3 kotak
Dapat mengatakan 5 dari 10 kata
f. 18 sampai 24 bulan
Naik turun tangga
Menyusun 6 kotak
Menunjuk mata dan hidungnya
Menyusun 2 kata
Menggambar garus dikertas atau pasir
g. 2 sampai 3 tahun
Belajar melompat, memanjat dengan 1 kaki
Membuat jembatan denga 3 kotak
Menggambar lingakaran
Bermain bersama dengan anak lain
h. 3 sampai 4 tahun
Berjalan jalan sendiri mengunjungi tetangga
Berjaklan pada jari kaki
Menggambar garis silang
Mengenal 2 atau 3 warna
Banyak bertanya
i. 4 sampai 5 tahun
Melompat dan menari
Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
Menggambar segi empat dan segi tiga
Pandai berbicara
Mengenal 4 warna
Pendidikan / stimulasi yang perlu diberikan :
a. Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung.
b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat.
c. Menyanyi, menggambar.
d. Bermain bebas unutk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman.
e. Bahasa : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair sederhana.
f. Membuat permainan dari kertas
g. Bermain musik.
h. Mengenal tugas atau larangan.
i. Aktivitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air kecil dan besar)
B. KONSEP DDST
1. Pengertian
Menurut Soetjiningsih, 1995.
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, test ini bukanlah test diagnostik atau test IQ.
Fungsi digunakan unutk menafsirkan personal social, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar pada anak mulai umur 1 bulan 6 tahun.
Tugas perkembangan disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sector perkembangan, yang meliputi :
a. Personal Sosial (perilaku sosial)
Apek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tertentu dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
c. Language (bahasa)Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah berbicara spontan.
d. Gross Motor
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Adapun tugas perkembangan yang harus dicapai pada bayi umur 9 bulan menurut denver, antara lain :
a. Personal sosial :
Tersenyum spontan
Membalas senyuman
Menatap muka
b. Motorik halus :
Dapat mengambil benda
Melihat manik manik
Dapat memegang kerincingan
Mengikuti 1800 Kedua tangan didekapkan
Mangikuti sampai garis tengah
Gerakan 2 yang sama
c. Bahasa :
Berteriak
Tertawa
Bersuara dan bukan menangis
Bereaksi .terhadap bel
d. Motorik kasar :
Membalik pada tengkurap
Tengkurap dan dada ditahan kedua tangan
Duduk kepala tegak
Tengkurap kepala diangkat 900 Tengkurap kepala diangkat 450 Tengkurap kepala diangkat
2. Alat Yang Dipergunakan
a. Alat peraga : benang wol, merah, kismis / manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tennis, bel kecil, kertas, dan pensil
b. Lembar formulir DDST
c. Buku petunjuk sebagai referensi yang mejelaskan cara-cara melakukan test dan penilaian
3. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap :
a. Tahap pertama :
Secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia :
a. 3 6 bulan
b. 9 12 bulan
c. 18 24 bulan
d. 3 tahun
e. 4 tahun
f. 5 tahun
b. Tahap kedua :
Dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap 5. Kemudian dilanjtkan dengan evaluasi diagnostik lengkap.
4. Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian, apakah lulus (passed = P), gagal (Fail = F). ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas.Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horizontal. Tugas perkembangan pada formulir DDST . setelah itu dihitung pada masing-masing sector, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil terdiklsifikasi dalam : Normal, Abnormal, meragukan dan tidak dapat di test.
a. Abnormal
Bila didapat 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
Bila dalam 1 sektor atau lebih didaptkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sector yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
Dengan garis vertikal usia
b.Meragukan.
Bila pada satu sektor didapatkan 2 keterlambatan
Bila pada satu sector atau lebih didpatkan satu keterlambatan dan pada sector yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan denga garis vertical usia.
c.Tidak Dapat Ditest
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil test menjadi abnormal atau meragukan.
d.Normal
Semua yang tidak tercantum dalam criteria diatas.
Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan keatas.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I PENGKAJIAN DATA
Tanggal 21 April 2007
A. Data Subyektif1. Identitas
a. Nama bayi: By. M
Tanggal lahir: l6 Januari 2005 Umur
: 2 tahun 3 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan Alamat
: Jl. Ronggolawe Singosarib. Nama Ibu: Ny. Y
Umur
: 23 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan: -
Alamat
: Jl. Ronggolawe Singosaric. Nama Ayah: Tn. K
Umur
: 28 tahun
Agama: Islam
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Tani
Penghasilan: ( Rp. 300.000 / bulan
Alamat: Jl. Ronggolawe Singosari2. Riwayat perkawinan orangtua:
-Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan yang pertama.
-Ibu mengatakan usia pertama menikah 19 tahun dan lama menikah 4 tahun. Ibu mengatakan jumlah anggota keluarga 3 orang yang terdiri dari suami, ibu dan anaknya.
-Anak tersebut merupakan anak pertama dalam keluarga dan sangat diharapkan oleh keluarganya.
-Selama ini anak selalu diasuh oleh ibu sendiri.3. Alasan datang
Ibu ingin memeriksakan anaknya yang sudah 2 hari tidak bisa BAB.4. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya sudah 2 hari tidak bisa BAB tapi perutnya tidak kembung dan tidak panas.
5. Riwayat penyakit dahulu
Ibu mengatakan anaknya pernah menderita panas pilek. Ketika anak panas, pilek ibu membawa ke Puskesmas (bidan) dan sembuh setelah minum obat yang diberikan oleh bidan.
6. Riwayat kehamilan, Persalinan, dan nifas
Kehamilan:Selama hamil muda ibu mengalami mual muntah biasa pada pagi hari, setelah 3 bulan keluhan itu agak berkurang. Selama hamil ibu periksa di bidan (pustu Bumiaji) 6x, ibu mendapat tablet tambah darah dan obat-obatan lain sebanyak 4 x. ibu juga mengatakan mendapat imunisasi 2x selama kehamilannya.
Persalinan:Ibu mengatakan pada usia kehamilannya yang ke 9 bulan, melahirkan di MMC dengan persalinan normal (proses persalinan berlangsung 30 menit) dengan berat badan lahir 2800 gram, panjang badan 46 cm. ibu dirawat selama 2 hari dan selanjutnya ibu boleh pulang.
Nifas:Selama nifas tidak ada keluhan, ASI keluar setelah 2 hari bayi diberi ASI dan susu kaleng sampai usia 4 bulan dan diberi makanan tambahan berupa bubur instant dan jus buah.
KB
:Ibu mengatakan setelah nifas menggunakan KB pil karena lebih mudah di gunakan dan didapat.
7. Riwayat penyakit yang pernah dialami
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit berat sampai masuk rumah sakit. Bayi hanya pernah menderita batuk, pilek, panas yang sembuh dengan minum obat yang didapat dari MMC.
8. Riwayat psikososial
-Anak ini merupakan anak pertama dalam keluarga dan sangat diharapkan oleh keluarganya.
-Selama ini anak diasuh oleh ibunya.
-Anak cenderung lebih dekat dengan ibunya.
-Anak mudah diajak oleh orang lain yang telah dikenalnya.
9. Riwayat Imunisasi
-Tanggl 22 Januari 2005 BB 3200 gram mendapat imunisasi BCG. Reaksi imunisasi BCG pada lengan anak timbul luka dan bengkak, lukanya sembuh sendiri dengan tidak diberi obat-obatan apa-apa.
-Tanggal 5 Februari 2005, BB 3900 gram mendapat imunisasi hepatitis I dan Polio I, reaksi setelah imunisasi tidak ada.
-Tanggal 12 Maret 2005 BB 4500 gram mendapat imunisasi combo I dan Polio II, reaksi setelah imunisasi demam ibu memberi obat penurun panas (puyer) yang diberikan.
-Tanggal 9 April 2005 BB 4900 gram mendapat imunisasi Combo II, dan polio III reaksi imunisasi demam ibu memberi obat penurun panas (puyer) yang diberikan.
-Tanggal 7 Mei 2005, BB 5600 gram mendapat imunisasi combo III dan polio IV, reaksi setelah imunisasi demam ibu memberi obat penurun panas (puyer) yang diberikan.
-Tanggal 22 Oktober 2005, BB 7400 gram mendapat imunisasi Campak. Reaksi setelah pemberian demam ibu memberi obat penurun panas (puyer) yang diberikan.-Ibu mengatakan tidak pernah mengimunisasikan anaknya selain imunisasi dasar.
10. Riwayat pemberian makanan tambahan
Ibu mengatakan mulai umur 4 bulan, bayi mulai diberi bubur instant dan jus buah, karena mudah dicerna dan untuk menambah asupan gizinya karena ibu merasa capek untuk menyusui terus (hanya ASI saja) karena jika hanya ASI saja bayinya sering minta minum. Ibu juga memberi susu formula sebagai penunjang dan diteruskan dengan pemberian makanan seperti nasi loteh pada usia 6 bulan dan nasi biasa pada usia 8 bulan.
11. Riwayat perkembangan
-Bayi dapat tidur miring-miring dan duduk dengan mengangkat kepala pada usia 2,5 bulan.
-Pada usia 3 bulan bayi sudah dapat tengkurap sendiri, tapi belum bisa membalik.
-Pada usia 7 bulan bayi dapat berdiri dengan bantuan dan duduk sendiri.
-Pada usia 8 bulan dapat berbicara bapak, ibu dan bangun berdiri dengan berpegangan.
-Pada usia 9 bulan, bayi dapat berdiri sendiri lebih mantap dan menirukan suara (suara binatang, suara yang dia dengar).
-Pada usia 2 tahun, anak sudah dapat meloncat, melompat dengan 1 kaki dan memanggil namanya sendiri dan orang-orang dalam keluarga dan sekitarnya.
-Pada usia sekarang ini (2 tahun 9 bulan) anak dapat menirukan kata-kata yang diucapkan oleh orang sekitar.
12. Riwayat keluarga / genogram
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Meninggal karena usia tua
: Perempuan meninggal : Meninggal terserang jantung
: Laki - laki : Meninggal terserang jantung
: Perempuan : Meninggal terserang DBD
: Pasien
---------: Dalam satu keluarga
13. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Sejak lahir sampai usia 4 bulan ASI, karena ibu mendapat anjuran bidan untuk memberi ASI sampai 6 bulan. Ibu juga memberi susu tambahan / formula sampai saat ini, karena ibu merasa capek jika hanya diberi ASI karena bayi terlalu sering minta minum (5 8 kali dalam sehari). Setelah ditambah susu formula bayi minum susu formula 3 4 kali sehari dan ASInya 4 5 x sehari.
Sekarang anak makan 3x/hari dengan komposisi nasi ( 10 sendok makan ditambah lauk dan sayur (dalam 1x makan).
b.Aktivitas
Aktivitas anak tinggi yaitu bermain dengan teman-temannya disekitatr rumah.. Anak biasa bermain motor-motoran, kejar-kejaran atau lebih sering bermain mainan yang dimiliki oleh dia sendiri maupun temannya ( seperti bongkar pasang)
c.Istirahat
Selama ini masa istirahat anak ( 12 jam selama sehari, yaitu 3 jam tidur siang (jam 12.00 15.00) dan 9 jam tidur malam (jam 20.00 05.00 WIB).
B. Data Obyektif
Pemeriksaan tanggal 20 Juni 2005 jam 09.45 WIB
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan : umum baik
Kesadaran : composmentis
Nadi
: tidak terkaji
Suhu
: tidak terkaji
Pernafasan : 22 kali / menit
TD
: 90/60 mmHg
2. Pemeriksaan Antropometri
BB : 11 kg
PB: 96 cm
LILA: 20 cm
Lingkar kepala : 46 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala
: bentuk normal, warna rambut hitam, dan bersih
Muka : tidak pucat dan tidak tampak sakit
Mata : simetris, sclera tidak kuning, konjungtiva tidak pucat, pergerakan mata normal
Hidung: simetris, tidak ada secret
Gigi dan mulut: bersih, tumbuh gigi susu, lidah tidak kotor.
Leher:tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid maupun vena jugularis
Dada: Tidak ada retraksi thoraks yang berlebihan
Perut:bentuk normal, agak buncit, bersih.
Genetalia: bentuk normal bersih, tidak ada kelainan seperti hernia.
Ekstermitas: Ekstrimitas atas maupun bawah gerakannya aktif, tidak tampak adanya kelainan (cacat, lumpuh)
b. Palpasi
Kepala
: bentuk normal, tidak teraba benjolan abnormal
Leher:tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid maupun vena jugularis
Perut:bentuk normal, teraba keras
Hepar:tidak ada pembesaran hepar (tidak teraba hepar)
Ekstermitas: tidak ada oedem
c. Auskultasi
Dada: wheezing (-), Ronchi (-)
Jantung:denyut jantung normal
Perut:ada bising usus.
d. Perkusi
Perut:tidak kembung
II HASIL PEMERIKSAAN DDST :
( Lembar penilaian terlampir )
Tanggal test
: 21 April 2007Tanggal lahir
: 16 Januari 2005
Perhitungan umur sebagai berikut : 2007 04 21 2005 01 16
2 03 5
Jadi An M berumur 2 tahun 3 bulan
III SEKTOR SEKTOR YANG DINILAI
Keterangan: F: Anak tidak bisa melakukan / mengalami kegagalan (GAGAL)
P: Anak berhasil melakukan / mengerjakan (BERHASIL)
No: Anak tidak mau melakukan
1. Personal Sosial
- Memakai baju tanpa bantuan
: F
- Mudah dipisahkan dari bantuan
: P
- Mengancing baju
: P
- Memakai baju dengan pengawasan
: P
- Mencuci dan menyeka tangan dengan lap
: P
2. Motorik Halus
- Mengikuti membuat O
: P
- Menggambar orang 3 bagian
: P
- Mengikuti membuat +
: P
- Membedakan garis lebih panjang
: P
- Meniru jembatan
: P
- Menara 8 kubus
: F
3. Bahasa
- Memakai kata majemuk
: P
- Mengikuti perintah 2 dari 3
: P
- Mengenal warna / 3 dari 4
: F
- Mengerti rasa dingin, capai, lapar / 2 dari 3
: P
- Dapat memakai kata depan / 3 dari 4
: P
- Menyebut nama dan nama keluarga
: P
4. Motorik Kasar
- Berdiri pada 1 kaki 10 detik / 2 dari 3
: P
- Berjalan pada tumit jari kaki / 2 dari 3
: P
- Naik sepeda roda 3
: P
- Berdiri pada 1 kaki 5 detik / 2 dari 3
: P
- Lompat lebar
: P
- Lompat di tempat
: P
IV KESIMPULAN HASIL PEMERIKSAAN
-Tugas-tugas pada sebelah kiri garis usia dapat dikerjakan dengan baik hanya ada 1 tugas pada sector motorik halus yang mengalami kegagalan (keterlambatan) yaitu membuat menara dari 8 kubus.
-Ada 1 kegagalan juga pada sector personal social yaitu memakai baju tanpa pengawasan. Dan pada sector bahasa dalam mengenal warna anak mengalami kegagalan (keterlambatan).
Karena pada pemamkuan tersebut masih memotong garis usia, maka bila tugas-tugas ini yang gagal dikerjakan, bukan merupakan suatu keterlambatan karena pada control lebih lanjut bisa dilakukan pemeriksaan lagi.
-Dalam hasil pemeriksaan ditemukan 1 keterlambatan pada 1 sektor dan ada 3 sektor jadi ada 3 keterlambatan dalam pemeriksaan pada tugas yang tepat menyentuh garis usia. Selain itu tidak ditemukan dalam 1 sekotr didapatkan 2 keterlambatan atau lebih. Jadi, kesimpulan dari pemeriksaan adalah Normal.
V INTERVENSI
Tanggal 21 April 2007 jam 10.15 WIB
Tujuan:- Perkembangan anak sesuai dengan usianya.
- Anak tumbuh dan berkembang tanpa ada hambatan apapun.
KH:Anak dapat melakukan semua tugas yang di berikan sesuai dengan usia
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode DDST.
R:Ibu mengerti tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode DDST.
2. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode DDST.
R:Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya terutama tentang keterlambatan yang harus segera ditangani.
3. Sarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan-kelainan dalam perkembangan seperti anak tidak bisa melekukan tugasnya sesuai dengan umurnya
R:Ibu mengerti dan tahu apa yang harus segera dilakukan untuk mengatasi apa yang terjadi pada anaknya.
4. Sarankan ibu untuk tetap memberikan stimulus / rangsangan untuk tugas yang mengalami kegagalan / tugas perkembangan selanjutnya seperti membelajari tentang warna-warna,melatih memakai baju sendiri tanpa bantuan dll (sesuai dengan keterlambatan yang dialami oleh anak).
R:Untuk menghindari terjadinya abnormalitas pada anaknya dan memberikan kesempatan pada anaknya untuk tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
5. Motivasi orang tua untuk tetap membeirkan nutrisi yang sesuai dengan usia anak.
R:Anak mendapat gizi dan nutrisi yang baik untuk perkembangannya.
6. Anjurkan ibu untuk menimbang berat badan bayinya setiap bulan.
R:Untuk memonitor kenaikan berat badan.
VI IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode DDST sangat diperlukan karena apabila ada keterlambatan perkembangan dapat segera dilkonsultasikan dan segera dapat dilakukan pengobatan sehingga perkembangan selanjutnya.
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan DDST, sehingga ibu lebih tahu akan kondisi dan keadaan bayinya sekarang, dan lebih mudah diberi pengarahan untuk tugas perkembangan selanjutnya bagi anaknya. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan bahwa pada point :
Personal social mengalami keterlambatan pada memakai baju tanpa bantuan.
Motorik halus mengalami 1 keterlambatan pada membuat menara kubus.
Bahasa mengaami 1 keterlambatan dalam mengenal warna.
Oleh karena itu diharapkan pada ibu untuk melatih dan membimbing anaknya supaya pada pemeriksaan berikutnya anak dapat melaluinya.
3. Menyarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan-kelainan dalam perkembangan anaknya supaya ibu bisa mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi apa yang terjadi pada anaknya.
4. Menyarankan ibu untuk tetap memberikan stimulus / rangsangan terutama pada petugas yang mengalami kegagalan seperti memperkenalkan jenis warna, melatih memakai baju sendiri tanpa bantuan dll (sesuai dengan keterlambatan yang dialami oleh anak). Supaya anak tidak mengalami abnormalitas karena terdapat banyak kegagalan dan para pemeriksaan berikutnya melalui tugas dengan baik, sehingga anak dapat dikatakan perkembangannya sesuai dengan perkembangan usianya.
5. Memotivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai dengan usia anak supaya anak mendapat gizi dan nutrisi yang baik untuk proses perkembangannya.
6. Menganjurkan ibu untuk menimbang berat badan anaknya setiap bulan untuk memonitor kenaikan badan.
VII . EVALUASI
Tanggal 21 April 2007 jam 10.30
S: - Ibu dapat menyebutkan kembali tentang hal hal yang telah dijelaskan, seperti, keterlambatan yang terjadi pada anaknya untuk segera diberikan stimulus / rangsangan.
-Ibu mengatakan akan segera memberikan stimulus dan memeriksakan kembali perkembangan anaknya.
O
:-Anak mau berlatih mengerjakan tugas yang mengalami keterlambatan sperti membuat menara 8 kubus
-Anak sudah bisa mengenal 3 warna antara lain putih, hitam dan merah.
A:Telah dilakukan pemeriksaan DDST pada anak M
P: - Sarankan ibu untuk memeriksakan perkembangan anaknya
- Sarankan ibu untuk melakukan stimulus/rangsangan sesuai intervensi
BAB IV
P EMBAHASAN
Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan yang terdiri dari personal social, motorik halus, bahasa kasar yang dilakuakn pada anak M di dapatkan hasil bahwa pada sector motorik kasar dapat dilalui dengan lancer, hanya saja anak M mengalami keterlambaran pada sector :
- Personal sosial
Yaitu : memakai baju tanpa bantuan.
- Motorik halus
Yaitu merangkai menara 8 kubus.
- Bahasa
Yaitu mengenal warna
Akan tetapi hal ini bukan berarti adanya ketidaknormalan dalam pertumbuhan dan perkembangan karena sector tersebut masih terpotong sedikit dengan garis usia sehingga dapat diharapkan untuk pemeriksaan berikutnya dapat dilalui dengan baik. Agar tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik maka tindakan yang harus segera diberikan pada anak M adalah sesering mungkin melatih anak dan memberikan rangsangan agar anak bisa melakukan tugas perkembangan yang gagal dilakukan secara bertahap.
Dari hasil pemeriksaan tugas perkembangan yang gagal dilakukan mungkin akan tercapai pada control selanjutnya yaitu 1 bulan lagi.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DDST ( Denver Developmental Screening Test ) adalah salah satu metode dari skrining test terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik ataupun tes IQ.
Tugas perkembangan terdiri dari 4 kelompok besar yang disebut sector perkembangan :
1. Personal social ( perilaku social )
2. Fine motor adaptive ( motorik halus )
3. Language ( bahasa )
4. Groos motor ( motorik kasar )
Sedangkan hasil penilaian perkembangan yang dilakukan terhadap bayi P didapatkan pemeriksaan :
1. Personal social ada 6 tugas perkembangan yang harus dilalui dan mengalami 1 kegagalan pada tugas memakai baju tanpa bantuan.
2. Motorik halus ada 6 tugas perkembangan yang harus dilalui dan mengalami 1 keterlambatan pada tugas membuat menara dari 8 kubus.
3. Bahasa ada 6 tugas perkembangan yang harus dilalui dan mengalami 1 keterlambatan pada tugas mengenal warna.
4. Motorik kasar ada 6 tugas perkembangan yang harus dilalui dan semua lulus.
Jadi semuanya ada 24 tugas perkembangan dan hampir semuanya dapat dilaksanakan dengan baik, hanya ada 3 tugas yang tidak bisa dilakukan dengan baik.
B. SARAN
1. Sebaiknya orang tua mengetahui tentang salah satu metode dari skrining tes terhadap kelainan perkembangan anak, salah satunya dengan DDST karena untuk memantau perkembangan anaknya.
2. Orang tua diwajibkan untuk mengerti perkembangan anaknya sehingga dapat mendeteksi dini jika ada keterlambatan pada anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1995. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. DJPKM DBKK. Jakarta.
Markum A.H. 1997. Imunisasi. FKUI. Jakarta.
Soetjiningsih, 1994, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
PENILAIAN PERKEMBANGAN PADA AN M
USIA 2 TAHUN 3 BULAN DENGAN MENGGUNAKAN DDST DI MUSLIMAT MEDICAL CENTERSINGOSARITanggal 21 April 2007
Oleh :
RATIH AYU ANGGRAINI0402100043DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PRODI KEBIDANAN MALANG
2007LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kasus :PENILAIAN PERKEMBANGAN PADA AN M
USIA 2 TAHUN 3 BULAN DENGAN MENGGUNAKAN DDST DI MUSLIMAT MEDICAL CENTER
SINGOSARI
Tanggal 21 April 2007Mahasiswa
RATIH AYU ANGGRAININIM. 0402100043Mengetahui
Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik
Elizabeth Soetarini, S.ST Afida Misrinah, A.Md.Keb NIP. 140 046 827
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan laporan penilaian perkembangan anak pada An M dengan menggunakan DDST di Muslimat Medical Center Singosari dengan baik tanpa hambatan yang benar.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek klinik kebidanan mahasiswa politeknik kesehatan Malang program studi Kebidanan Malang semester VI.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi ijin dan membantu penulis dalam menyusun laporan ini, terutama penulis tujukan kepada :
1. Direktur Muslimat Medical Center yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan praktek klinik.
2. Ibu Afida Misrinah, A.Md. Keb. Selaku pembimbing klinik yang telah membimbing selama praktek klinik.
3. Ibu Marjati Hamid, S.ST, selaku Ketua Prodi Kebidanan Malang yang telah memberikan ijin untuk praktek klinik.
4. Ibu Elizabeth Soetarini. S.ST. selaku pembimbing institusi.
5. Temen temenku sekelompok (tisa, icus, cinde, wiwin) atas kerja samanya selama praktek.
Penulis menyadari bahwa laporan asuhan kebidanan pada By. M ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, penulis akan terus berusaha untuk belajar agar dapat menyempurnakan laporan-laporan berikutnya.
Malang, April 2007
Penulis 60
62
34
32
3 bl
27
1 hr
28
15
19
23
64
68
2 Th bbbl bln
68
1 hr
3 bl
27
PAGE