Transcript

Dasar Kedewasaan KristianiDiterbitkan oleh: Badan Pelayanan Nasional - Pembaharuan Karismatik Katolik - Indonesia Cetakan Pertama, Maret 2006 Nihil obstat: Jakarta, 2 November 2005 RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto Pr. Imprimatur: Bogor, 19 Desember 2005 + Cosmas Michael Angkur OFM Uskup Bogor, Episcopal Advisor BPN Hak Cipta Dilindungi Undang-undang Setiap kutipan ke dalam buku lain harus dengan ijin tertulis dari Badan Pelayanan Nasional - Pembaharuan Karismatik Katolik - Indonesia. Rancang Sampul: Andreas Ambar Purwanto Ilustrasi: Hermano Leon Setting: Andreas Ambar Purwanto

Seri Buku Pegangan Badan Pelayanan Nasional - Pembaharuan Karismatik Katolik - Indonesia: 1. Seminar Hidup Baru Dalam Roh 2. Seminar Pertumbuhan Rohani 3. Dasar Kedewasaan Kristen 4. Prinsip-prinsip Pemuridan 5. Kepemimpinan Rohani Dan Bekerja Sama Sebagai Pemimpin

2

Daftar IsiKata Pengantar Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristiani? Uraian I. Mencintai Tuhan Allah Uraian II. Cinta Kasih Kristiani Uraian III. Iman Kepercayaan Uraian IV. Bimbingan Allah Uraian V. Dunia dan Persekutuan Kristiani Uraian VI. Mengatasi Kedagingan Uraian VII . Memperbaiki Pelanggaran atau Kesalahan Uraian VIII. Mengatasi Pekerjaan Roh Jahat atau Setan 5 7 18 31 43 57 75 91 107 123

3

Dasar Kedewasaan Kristiani

4

Kata PengantarSetelah bertahun-tahun Pembaharuan Katolik di Indonesia mengadakan pembinaan dan pengajaran dari berbagai sumber maka kita mempunyai buku pegangan yang sudah tidak asing lagi. Sekarang buku Dasar Kedewasaan Kristiani ini sudah resmi menjadi buku yang diakui. Semoga bahan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan untuk membina dan melatih peserta segenap warga karismatik Katolik di keuskupan dan paroki kita masing-masing. Selamat berkarya, selamat melayani. Tuhan memberkati kita semua. Jakarta, 10 Februari 2006

Joseph Tedjaindra Koordinator

Anton Gunardi, MSF Co-moderator

5

Dasar Kedewasaan Kristiani

6

Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?Dasar bagi kedewasaan Kristiani adalah serangkaian dasar, petunjuk dalam cara pengajaran yang praktis terutama bagi orang-orang yang baru memasuki kehidupan Kristen sepenuhnya dalam kekuatan Roh Kudus. Pelajaran ini dikembangkan dalam beberapa tahun oleh The Word of God, yaitu suatu badan Karismatik Kristen Oikumene, di Ann Arbor, Michigan. Bersama-sama dengan Seminar Pembaharuan Kehidupan dalam Roh, yang memberikan pengantar bagi kehidupan Kristiani dan dibaptis dalam Roh, dasar bagi kedewasaan Kristiani telah membuktikan cara yang efektif dalam mengarahkan manusia pada kehidupan Kristiani dan hidup dalam masyarakat Kristen. Pelajaran ini terutama berguna sebagai kelanjutan dari Seminar Hidup Baru dalam Roh. Setelah seminar, banyak orang dibekali pengertian dasar tentang hidup Kristiani, mereka mengalami secara nyata kehadiran Allah dalam hidupnya, dan berhasrat untuk lebih berkembang dalam hidup Kristiani. Mereka mungkin telah dibaptis dalam Roh Kudus, tetapi mereka tidak dilengkapi sepenuhnya sebagai seorang Kristen. Mereka belum dewasa dalam Kristus (Kolose 1:28). Masih banyak yang harus mereka pelajari, dan banyak bidang yang mana dapat mereka kembangkan. Bagi mereka yang baru saja memasuki kepenuhan hidup dalam Roh, biasanya mempunyai kebutuhan pokok yang utama. Antara lain: 1. Mereka memerlukan pengertian dasar tentang hidup Kristiani 2. Mereka juga membutuhkan bantuan dalam mengatasi persoalan pribadi. Dasar bagi kedewasaan Kristiani dibagi dalam 2 bagian yang ditujukan secara langsung kepada kedua kebutuhan ini.7

Dasar Kedewasaan Kristiani

Keempat dari pembicaraan dalam bagian pertama adalah penyataan positif mengenai dasar dari hidup Kristiani. Termasuk dalam bagian ini adalah pembicaraan mengenai: mengasihi Allah, mencintai sesama, perkembangan iman dan menerima petunjuk dari Tuhan. Bagian ini mengutarakan dengan jelas dan matang tentang cita-cita Kristiani. Bagian kedua memfokuskan persoalan-persoalan dan kesukaran-kesukaran untuk mencegah kaum Kristen dari kehidupan yang meninggalkan cita-cita hidup Kristiani, akan diutarakan pada bagian pertama. Keempat, pembicaraan mendiskusikan empat sumber persoalan manusia: dunia, daging, kesalahan atau dosa dan setan (pengaruh jahat). Bagian kedua akan membantu orang-orang melokalisir asal mula timbulnya masalah-masalah khusus ini dan mulai mengatasi masalahmasalah tersebut. Bagian kedua ini tidak hanya meningkatkan kebijakan individu-individu Kristen, tetapi juga membantu membawa persoalan pribadi agar dapat dikendalikan. Bagian I Keempat pembicaraan dalam bagian pertama merupakan suatu pernyataan tentang unsur dasar hidup Kristiani. Kedua pembicaraan pertama berisikan mengenai Cinta Kasih: yaitu ciri khas sifat utama hubungan 2 hukum utama dari unsur Tuhan dan sesama. Yesus memisahkan 2 hukum utama dari unsur terpenting dalam Kitab Suci Yahudi, yaitu keduanya tentang hukum Cinta Kasih. Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, dan akal budimu. Ini merupakan hukum yang pertama dan utama. Dan hukum yang kedua menyerupai hukum yang pertama, yaitu: Cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum ini keseluruhannya mencakup hukum Taurat dan kitab para Nabi (Mateus 22: 33-40). Mencintai Tuhan berarti mengutamakannya dan berhasrat dengan segenap hati untuk bersama-sama dengan Dia, semua perbuatan hanya untuk memuji dan memuliakanNya. Demikian pula orang-orang Kristen terpanggil untuk mengasihi satu sama lain, melayani dan berkorban tanpa syarat. Umat yang baru mengalami pembaharuan hidup dalam Roh mengetahui tentang kebaikan8

Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?

Tuhan dan cinta kasih Kristiani, tetapi mereka jarang sekali mengerti kewajiban, persembahan dan tenaga yang Tuhan inginkan dari mereka. Bagian pertama dari pelajaran dasar bagi kedewasaan Kristiani menolong untuk pengabaran tentang citacita dari kehidupan Kristiani, dan juga memberikan petunjukpetunjuk praktis tentang bagaimana cara seorang Kristen mencintai. Kedua pembicaraan selanjutnya mengenai keimanan dan pedoman. Tumbuh dalam keimanan dan memperoleh petunjuk, keduanya penting untuk mengikuti Tuhan untuk hidup intim di antara umatNya. Sebagaimana Tuhan berjalan-jalan dengan Adam dan berada di Tabernakel di tengah-tengah umat Israel, mengajar dan menyembuhkan orang Yudea dan Galilea, dengan demikian Tuhan menginginkan untuk tinggal di antara umatNya sekarang. Jika kaum Kristiani benar-benar ingin tinggal dalam Tuhan, mereka harus mengikuti petunjuk Tuhan seperti orang Israel mengikuti awan dan tiang-tiang api. Mereka harus percaya kepada sabda Tuhan seperti Musa. Bagian pertama dari pelajaran ini menolong orang Kristen untuk berkembang dalam menerima petunjuk Tuhan dan mempunyai pengharapan iman. Empat bagian yang penting khususnya untuk orangorang Kristen di abad modern ini yang kehidupannya diperbaharui oleh Roh, yaitu: 1. Cintailah Tuhan 2. Cintailah sesamamu manusia 3. Iman 4. Pedoman Masyarakat pada abad ke-21 ini telah mengembangkan kerohanian golongan non-Kristen dan pandangan moralnya, sheingga menyebabkan kesalahpahaman tentang ke-Kristenan, terutama tentang cinta kasih, iman dan pedoman Kristiani. Masyarakat modern condong memberikan pandangan pada hal tersebut di atas dalam bentuk perasaan, kebudayaan kita juga telah kehilangan pengertian tentang kewajiban Kristiani yang mendasari kehidupan kita. Seorang Kristen yang baru saja dibaptis dalam Roh Kudus dapat dengan baik mengikuti beberapa9

Dasar Kedewasaan Kristiani

petunjuk mengenai penempatan perasaan dengan semestinya di dalam kewajiban murni Kristiani. Bagian pertama menyajikan petunjuk ini. Bagian II Keempat uraian selanjutnya dalam pelajaran ini adalah bagian yang mengungkapkan persoalan pribadi. Orang yang mengikuti Seminar Pembaharuan Hidup dalam Roh, kadangkadang mempunyai pengharapan yang terlalu tidak masuk akal sebagai akibat pembaptisan dalam roh. Kekecewaan dapat terjadi setelah seminar tersebut, apabila ia mendapatkan pesan pribadi yang telah dideritanya beberapa tahun dan belum dapat terhapuskan. Ia akan berpikir: Mengapa saya masih mengalami tekanan, takut atau merasa bersalah? Dapatkah saya bebas? Orang perlu meninjau persoalan mereka dan kemungkinan-kemungkinannya untuk menyelesaikannya secara Kristiani. Orang Kristen sering secara tidak kritis mengambil caracara pengamatan dan menangani persoalan pribadi yang dikaitkan dengan keadaan masyarakat yang berlaku saat ini. Seringkali cara-cara itu tidak benar. Misalnya, Anda mempunyai persoalan dikarenakan orangtua Anda memperlakukan Anda secara tidak baik sewaktu Anda masih kecil. Anda mendapatkan persoalan ini karena Anda tidka mencintai diri Anda sendiri. Analisa ini kadang-kadang berguna tetapi tidak mengindahkan realitas kerohanian. Oleh sebab itu tindakan ini tidak dapat menjernihkan persoalan secara tuntas. Setiap umat Kristen harus berlajar menelaah persoalanpersoalannya menurut kebenaran wahyu dan kebijaksanaan Kristiani. Bahkan hingga kini orang-orang Kristen yang telah mempunyai pegangan realitas kerohanian sering menelaah persoalan dengan cara yang termudah saja. Sebagian dari mereka menganggap setiap kesalahan, dosa, dan kejadian yang tidak menyenangkan adalah pekerjaan roh jahat. Di pihak lain berpendapat bahwa kelemahan-kelemahan dalam dirinya adalah tanggung jawabnya sendiri tanpa mengindahkan pengaruh dari keadaan duniawi dan roh jahat. Sekali lagi ditekankan bahwa kebenaran akan kedua pandangan10

Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?

tersebut tidak mutlak benar. Umat Kristen harus mempunyai keseimbangan, ketelitian, penerangan rohani untuk mengerti akan sumber-sumber persoalan pribadi. Mereka juga harus mengetahui bagaimana menghadapi problem-problem tersebut. Kebijaksanaan dunia, pemecahan soal yang sederhana secara Kristen juga belum mencukupi, apa yang dibutuhkan kaum Kristen adalah kepekaan akan pemecahan masalah tersebut menurut kehendak Tuhan. Beberapa persoalan timbul karena materi, cita-cita, atau yang berkenan dengan hal-hal duniawi lainnya yang ditimbulkan oleh kehendak daging, kehendak duniawi yang tidak terkontrol dinodai dan dicemarkan oleh dosa. Kesalahan yang tidak diperbaiki menimbulkan lagi persoalan-persoalan yang lain. Akhir kata roh-roh jahat adalah suatu kenyataan yang harus diperhitungkan, jika umat Kristen menelaah persoalan ini dengan seksama. Ia dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Pekerjaan ini hanya memenuhi kebutuhan dasar yang umum untuk umat Kristen masa kini. Perubahan-perubahan yang berati dapat terjadi pada pelajaran ini, tetapi ini hanya merupakan permulaan dari petunjuk Kristen. Dasar Kedewasaan Kristen merupakan dasar untuk pengajaran di masa yang akan datang. Seperti, pada topik-topik sebagai berikut: seks, kehidupan keluarga, perasaan, dan sifat-sifat orang Kristen. Bagaimana Cara Menyajikan Dasar Bagi Kedewasaan Kristiani? Dasar Kedewasaan Kristiani dapat diberikan pada sebuah grup dalam beberapa ukuran yang berbeda. Mungkin ukuran yang tepat adalah diberikan setiap minggu sebelum atau setelah pertemuan doa. Juga pelajaran ini dapat diberikan pada retret dua kali berturut-turut. Satu bagian untuk setiap hari Minggu. Cara mingguan lebih dapat disukai karena dapat memberikan persiapan yang cukup untuk para pesertanya. Bagian kedua adalah bagian yang penting dan utama. Setiap grup harus mencari Tuhan dan memikirkan bagaimana bentuk ceramah yang terbaik untuk grupnya.11

Dasar Kedewasaan Kristiani

Buku Pedoman Para Pemimpin Buku pedoman para pemimpin untuk pelajaran ini adalah kumpulan album kaset yang berisikan kedelapan uraian dalam pelajaran ini. Tujuan pedoman ini untuk membantu para rohaniawan, guru-guru dan pemimpin diskusi untuk mendapatkan pengertian dan menyampaikan bahan tersebut pada pelajaran ini. Pita kaset yang berisikan contoh-contoh kehidupan seperti kehangatan cinta kasih antara manusia, dan cita-cita hiburan diberikan kepada para peserta kursus. Pedoman ini mengungkapkan bahwa ceramah-ceramah yang diberikan harus mengandung dinamika dari ceramah, maksud-maksud pokok, cara penyajian yang didasari oleh bahan-bahan yang sesuai. Karena ceramah ini merupakan serangkaian pengajaran yang tersusun dan disampaikan kepada grup-grup Kristen. Ini tidaklah lengkap kalau pedoman ini tidak disertakan kaset. Misalnya, pedoman adalah rangka dan kaset merupakan darah dan dagingnya. Ada dua cara menggunakan pedoman dengan kaset untuk dapat menyelesaikan pelajaran ini secara efektif kepada sebuah grup kursus: Cara Pertama: Pertama-tama perdengarkan kaset pada seluruh grup kursus, kemudian baru mendiskusikannya bersama-sama. Ini merupakan teknik pengajaran yang efektif. Kemudian pedoman ini akan menjadi buku petunjuk untuk pemimpin grup diskusi. Mereka menggunakan pedoman ini untuk mempersiapkan diskusi dengan membaca latar belakang materi, mempelajari ayat-ayat kitab suci yang berkaitan, kemudian mengetahu sasaran pembicaraan dan mendapatkan nasihat tentang bagaimana mengarahkan diskusi. Dengan persiapan yang mantap, diskusi akan berjalan secara tepat di bawah petunjuk pemimpin yang mantap, peka, dan cakap. Cara Kedua: Menyampaikan pelajaran-pelajaran untuk guru-guru dalam mempersiapkan uraiannya melalui kaset, buku pedoman12

Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?

dan dari pengalamannya sendiri. Guru-guru dapat membaca dari buku pedoman, mendengarkan kaset, membentuk rancangan sendiri, dan kemudian menyampaikan ceramahnya. Pedoman ini meliputi bahan dasar yang luas, untuk memastikan bahwa guru tersebut telah mengerti apa yang sedang ia ajarkan. Juga memberikan petunjuk untuk membuat rancangan dan peraturan tekanan suara di waktu memberikan ceramah. Jika cara ini dipakai, pemimpin grup diskusi harus mengorbankan waktunya dalam mempersiapkan diri dengan menggunakan cara pertama, yaitu dengan mendengarkan kaset. Cara ini hanya akan dipakai oleh grup yang gurunya sudah berpengalaman dan sudah diuji. Tidak peduli metode yang dipilih, baik menurut buku pedoman atau dari kaset, keduanya sama pentingnya. Keduanya dimaksudkan untuk menyertai dan melengkapi satu sama lain. Kesimpulannya adalah serangkaian cara pengajaran yang efektif apakah yang disampaikan melalui kaset atau pemimpin grup yang mengerti dan dapat menyampaikannya kepada yang lain. Gambaran Buku Pedoman Setiap bab dari pedoman pemimpin berhubungan dengan salah satu dari delapan uraian pada album kaset ini. Setiap bab dibagi menjadi tujuh bagian: 1. Tujuan Ini merupakan pernyataan yang jelas tentang tujuan dari uraian tersebut. Dengan jelas menentukan tujuan, sehingga dapat membantu guru memusatkan materinya dan menolong pemimpin grup diskusi untuk mengarahkan diskusinya. 2. Latar Belakang Bagian ini merupakan sumber utama dari isi pembicaraan terutama untuk guru-guru yang menggunakan pedoman untuk mempersiapkan renungan mereka sendiri. Bagaimana pun renungan tidak disusun secara tertulis. Perbedaan yang nyata dari latar belakang yakni ceramah ini tidak mengandung banyak data, tetapi terdiri dari13

Dasar Kedewasaan Kristiani

pokok dasar saja sehingga dapat mengarahkan perhatiannya secara tepat. Seharusnya renungan-renungan yang diberikan para pemimpin meliputi contoh-contoh sehingga menjadi renungan yang hangat, perorangan, dan kongkret. Sususnan renungan bisa saja terdiri dari latar belakang yang berbeda menurut kesenangan gurunya. Guru yang menggunakan bagian ini harus memilih bahan yang paling sesuai untuk para pesertanya. Dengan mengembangkan contoh-contoh yang berhubungan dan menyimpulkan seluruh pembicaraan sehingga dapat mememuhi kebutuhan tertentu dari grup tersebut. Dasar-dasar ini mempunyai dua tujuan: ditujukan untuk memperluas pengertian guru yang sedang menyiapkan renungannya sendiri tentang dasar kedewasaan Kristiani, agar ia dapat mempersiapkan Dia dengan baik, untuk berbicara secara bebas pada topik yang dipilihnya, dan dapat menjawab pertanyaanpertanyaan grupnya. b. Bagian ini dapat membantu pemimpin grup diskusi untuk memperoleh pegangan yang baik dari bahan-bahan yang tersedia. Dengan demikian mereka dapat menjelaskan ide-ide yang belum jelas, membenarkan kesalahpahaman dan memimpin diskusi yang baik. a. 3. Petunjuk untuk guru-guru Bagian ini memberikan bantuan yang praktis untuk guruguru dalam menyiapkan uraian mereka, yaitu mengenai susunan, tekanan suara, penyajian ceramah, dan juga semua contoh-contoh yang akan dibicarakan di sini. 4. Penggerak diskusi Dalam hal ini menyarankan agar pertanyaan pada group diskusi berguna untuk dapat mengarahkan diskusi ke arah pembicaraan yang positif tentang topik yang dibicarakan.14

Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?

Kadang-kadang pertanyaan pembukaan penting untuk memulai diskusi, tetapi kadang-kadang juga tidak. Jika sebuah grup memakai pertanyaan pembukaan, pemimpin tidak harus terpaku pada pertanyaan ini secara kaku, tetapi haruslah dengan peka mengetahui apa yang sedang dialami grupnya. 5. Nasihat untuk pemimpin grup diskusi Bagian ini menyajikan nasihat praktis tentang bagaimana cara memimpin diskusi dan mengetahui tentang kesulitan-kesulitannya. 6. Bab-bab Injil yang membantu Bab yang tertera harus dipelajari baik-baik oleh guruguru maupun pemimpin grup diskusi . Umumnya guruguru tidak akan menerangkan seluruh bab selama pembicaraannya. Meskipun juga demikian, beberapa kutipan Injil harus disertakan pada setiap pembicaraan. Hal ini sangat menolong baik guru-guru maupun pemimpin grup diskusi untuk memberikan pengertian dari topik yang dibicarakan menurut Kitab Injil dan juga dapat didiskusikan, mengutip, dan menerangkan bab-bab secara tepat. 7. Bacaan lainnya Yang termasuk di dini adalah buku-buku dan artikel-artikel yang dapat memberikan bahan sepenuhnya untuk pembicaraan ini. Buku-buku ini harus dibaca oleh para guru dan pemimpin grup diskusi. Apabila buku-buku dan artikel yang dibaca sangat berguna, mereka dapat menyarankannya kepada para peserta. Buku Pedoman untuk Guru dan Pemimpin Pedoman ini menyamai pedoman Tim Seminar Hidup Baru dalam Roh, yaitu mengenai petunjuk untuk memperkenalkan kepada umat menuju kepenuhan hidup dalam Roh. Namun pedoman ini berbeda dalam satu hal penting: yaitu kekurangan15

Dasar Kedewasaan Kristiani

rancangan-rancangan yang mendetil. Dengan demikian dalam mempergunakan pedoman ini akan menimbulkan kesulitankesulitan untuk mengajar hal-hal tertentu. Rancangan-rancangan yang telah disiapkan seperti yang diberikan dalam pedoman Tim Seminar Hidup Baru dalam Roh benar-benar mempraktiskan cara-cara mengajar. Namun mutu rancangan yang telah ditetapkan tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan setiap grup. Bahkan rancangannya sudah hampir bersifat umum, yang kadang-kadang menimbulkan masalah penyederhanaan pengajaran yang tidak diinginkan. Beberapa pembicara dapat memberikan uraiannya tanpa memiliki karunia dari Tuhan atau bahkan tanpa pengertian yang mendalam tentang Tuhan yang mereka berikan. Perincian rancangan memberikan mereka kepercayaan palsu dalam memberikan ceramah. Jika seseorang tidak dapat membentuk rancangannya sendiri atau tidak dapat memahani kebutuhan tertentu dari grupnya, ia seharusnya jangan mengajarkan pelajaran seperti yang terdapat pada Dasar Kedewasaan Kristiani. Grup-grup yang tidak memiliki guru yang bermutu haruslah mendengarkan dari pita-pita kaset dan kemudian mendiskusikan masalahnya di dalam sebuah grup kecil. Si pembicara pada pita kaset sanggup menjadi guru, dengan katakatanya dapat menolong banyak orang pada setiap grup. Sebuah grup janganlah ragu-ragu atau segan mendengarkan pita-pita kaset itu. Guru-guru yang mempersiapkan ceramah mereka harus menyiapkan rancangannya untuk setiap ceramah. Bahkan bagaimana pun orang-orang yang telah diuji dan guruguru yang cakap masih mebutuhkan beberapa bantuan untuk menyelesaikan dan memastikan rancangannya. Jika seorang guru hanya mempunyai sedikit pengalaman dalam membuat rancangan, ia harus belajar dan mempraktikkannya dari naskah atau buku pelajaran bahasa Inggris di SMP yang biasanya terdapat pelajaran tentang membuat rancangan. Sebelum membuat rancangan, guru harus belajar dari pita kaset, latar belakangnya dan terutama dari setiap aliena permulaan dalam setiap petunjuk untuk guru-guru. Bagianbagian yang penting dapat ditemukan dan disusun dengan16

Bagaimana Cara Menyampaikan Dasar Kedewasaan Kristen?

mudah. Para guru membutuhkan keputusan yang tepat dan bijaksana dalam memilih dan menghilangkan pokok-pokok tertentu, menempatkan pokok-pokok, dan disusun secara logis, memindahkan peralihan antar-bagian dengan baik, memilih babbab dari Kitab Injil, persamaan-persamaan, contoh-contoh pribadi, dan memutuskan bagian mana yang harus ditekankan. Para guru-guru harus banyak menyediakan waktu untuk berdoa dan usaha untuk menyiapkan ceramahnya yang hasilnya akan mencapai pelajaran petunjuk Kristiani yang bermutu.

17

Uraian I Mencintai Tuhan AllahTujuan: Menguraikan arti dan pentingnya mencintai Tuhan Allah. Mendorong manusia untuk mengutamakan Tuhan dalam hidupnya. Latar Belakang: Pentingnya Mencintai Tuhan Allah Bab ini memulai pembicaraan tentang mencintai Tuhan Allah, karena topik ini menjadi pusat dalam pengajaran Kristen. Cinta kasih Tuhan adalah dasar dari kehidupan Kristen. Selain itu termasuk cinta pada sesama, harus menjadi suatu aliran cinta yang kuat dari Tuhan sendiri. Mereka perlu dibantu untuk menjadikan Tuhan sebagai titik pusat hidupnya. Tujuan dan Cita-cita Kadang-kadang umat Kristen mengabaikan pentingnya cinta kasih Tuhan dikarenakan mereka salah mengerti tentang bagaimana tujuan Kristiani seharusnya berlaku pada kehidupan mereka. Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan mulia. Manusia tidak dapat lari dari tujuan hidup mereka sendiri dan mengarahkan kekuatannya untuk mendapatkannya. Mereka memberi materi-materi dan kesenangan-kesenangan, hasil pikiran yang baik dari orang lain, kepandaian dan ilmu pengetahuan, kekuasaan dan kesempurnaan. Beberapa tujuan yang khas dari manusia ialah mendapatkan makan dan minum yang enak, tempat tinggal yang menyenangkan, menyelesaikan sekolah, mendapatkan ijazah dengan angka yang baik dalam ujian, disukai bos, memanfaatkan waktu, uang untuk bersenangsenang, rekreasi, membaca, untuk keluarga dan aktivitas mereka sendiri. Orang-orang senang sekali jika seluruh keinginannya disempurnakan menjadi kesatuan cita-cita kehidupan mereka. Cita-cita ini menggabungkan bersama-sama18

Uraian I: Mencintai Tuhan Allah

setiap keinginan dan membentuk menjadi suatu bagian yang lebih besar artinya dari benda itu sendiri. Sebagai contoh, kesuksesan adalah suatu cita-cita yang luas yang dapat dikategorikan sebagai tujuan yang khusus, seperti mempunyai dua mobil, keluarga yang bahagia, rumah yang menyenangkan, pendidikan yang baik untuk anak-anak, nama baik yang bersih, dan berpengaruh di masyarakat. Seluruh keinginan-keinginan ini hanya untuk memuaskan diri mereka sendiri. Mereka akan mendapatkan daya tarik yang besar bila mereka menjadi bagian dari cita-cita yang sempurna. Sebenarnya Tuhan memberikan kita suatu kemampuan untuk mendapatkan cita-cita tersebut. Dengan demikian, kita harus berusaha mencapai cita-cita kehidupannya. Cita-cita Tuhan kepada manusia di dalam perintahNya yang pertama dan terbesar yaitu: Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hari, jiwa, dan akal budimu (Mateus 22:3). Setiap keinginan atau tujuan pada kehidupan Kristen haruslah sesuai dengan perintah yang terdapat di dalamnya, dalam hal makan, minum, kerja, bermain, berdoa, dan mencintai sesamanya. Dengan demikian mereka dapat mendukung cita-cita cinta kasih Tuhan. Tujuan ini mempunya arti dan nilai dari bagian yang mereka perankan dalam mencapai keutuhan cita-citanya. Sumber dari ketidakbahagiaan dan penyebab terpisahnya manusia dari Tuhan dikarenakan kelalaiannya terhadap cita-cita Tuhan. Manusia membangun cita-citanya sendiri. Sebagian dari mereka memburu kesuksesan, kemasyuran atau kesenangan. Banyak yang lain memembuhi tujuannya demi kepuasan dengan mengejar ilmu pengetahuan, kekuasaan politik, perubahan keadaan hidup atau mendapatkan kecakapan profesional. Masih ada yang lain hidup untuk keperluan anak-anaknya, dengan harapan generasi mereka nantinya akan lebih bahagia, dengan mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan lebih sukses hidupnya daripada orang tua mereka. Tidak ada satupun dari cita-cita ini yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan abadi. Banyak dari cita-cita tersebut di atas dapat memenuhi sasaran yang baik, jika cita-cita ini ditujuan sesuai dengan cita19

Dasar Kedewasaan Kristiani

cita kehidupan Kristen. Cintailah Tuhan lebih dari segalanya. Sekarang manusia jarang berusaha mencapai cita-cita Tuhan. Tiga faktor utama yang menyebabkan kegagalan mereka mengikuti rencana Tuhan yaitu sebagaian manusia benar-benar mengabaikan hidup Kristiani dan memburu cita-cita mereka sendiri. Kehidupan mereka bertolak belakang dengan kehendak Tuhan. Yang lainnya membuat kesalahan yang sulit dipahami. Mereka lebih mementingkan cita-cita yang dipilih mereka sendiri daripada cita-cita Tuhan seperti kesenangan, kesuksesan, atau perubahan-perubahan. Di lain pihak sekumpulan orang Kristen hanya menganggap kekristenannya sebagai salah satu dari aktivitas dan kewajiban kehidupannya saja, menyalahartikan tugas yang sebenarnya. Dengan demikian mereka menyimpang dari rencana Tuhan yang ditujukan untuk kehidupan mereka. Kemungkinan keadaan umum ini merupakan suatu kegagalan untuk mencapai cita-cita manusia tanpa cita-cita mengarah ke tujuan-tujuan yang berlawanan yang akan berkelanjutan, saling berlomba satu sama lain untuk mendapatkan keunggulan. Hidup Kristiani, aktivitas sosial, kesuksesan pekerjaan, kemantapan keuangan dan rumah tangga dalam sebuah negara. Kesemua ini berlomba-lomba menarik perhatian dan tenaga manusia. Kehidupan demikian, tanpa kesatuan cita-cita Tuhan adalah suatu kehidupan yang membingunkan, dan berlawanan satu sama lain, juga berlawanan dengan kehendak Tuhan untuk manusia. Tuhan menghendaki manusia hidup dalam kesatuanNya; mencintai Tuhan dengan segenap hati, pikiran, dan jiwa manusia. Juga termasuk segalanya yang ada kaitannya dengan cita-cita Tuhan. Arti dan Tujuan Umat Kristen sering gagal mengikuti kebenaran cita-cita kehidupan karena pandangannya tentang mencintai Tuhan Allah diartikan sebagai suatu benda daripada tujuan hidup. Sebagai contoh, banyak dari mereka salah dalam memberikan cintanya terhadap Tuhan sebagai sikap untuk kepuasan mereka. Biasanya individu-individu ini menjadi Kristen karena mereka menganggap bahwa kebutuhan hidup mereka tidak dapat dipuaskan oleh20

Uraian I: Mencintai Tuhan Allah

sumber-sumber lain kecuali Tuhan. Alasan ini betul dan benarbenar dapat diterima. Sesungguhnya dalam Seminar Hidup Baru dalam Roh ditonjolkan janji Tuhan dalam kehidupan baru umatNya. Namun sebagai umat yang tumbuh dalam kehidupan Kristen, rasa syukur akan pengampunan dari Tuhan harus berkembang menjadi iman yang besar dan kuat. Ia harus mulai merasakan kebesaran, keagungan, dan kekudusan Tuhan. Ia harus hidup dalam pengetahuan yang pasti bahwa cinta kasih Tuhan merupakan tujuan dan cita-cita yang utama dari seluruh kehidupan manusia. Kemajuan iman seperti ini dan rasa berterima kasih sampai mencintai dan melihat Tuhan dan itu sampai menjadi tujuan hidupnya harus terjadi dalam kehidupan setiap umat Kristen. Namun banyak umat Kristen tidak pernah membuat peralihan, mengalihkan dari apa yang telah dikerjakan (adalah dari Tuhan) dan hasilnya dikembalikan untuk memuji dan memuliakan namaNya. Jika banyak umat Kristen membuat kesalahan dengan berpendapat bahwa memuliakan Tuhan dengan tujuan kepuasan pribadi dan yang lainnya mencerminkan cinta kasih Tuhan dalam mencintai sesamanya. Umat-umat Kristen ini menyadari bahwa Tuhan lebih berarti daripada kepenuhan pribadi, tetapi kebenaran yang sesungguhnya ialah dengan mencintai sesama adalah sama halnya dengan mencintai Allah. Untuk individu-individu seperti ini, pengabaran Injil atau kegiatan sosial sebagai pengganti doa, telah menjadi pusat kehidupan Kristiani mereka. Peralihan ini menggantikan pujian sebagai inti dari doa umat Kristen. Sesungguhnya kebutuhan manusia akan hal ini sangat besar, Tuhan menghimbau umatNya untuk lebih giat menaruh perhatian kepada hal ini. Manusia tidak dapat disebut mencintai Tuhannya jika mereka tidak mencintai sesamanya (I Yoh 4:20). Iman tanpa perbuatan adalah hampa (II Kor. 3:18), dan Tuhan adalah Maha Pengampun dan Kasih (Kel.34:5-6). Tetapi cinta Tuhan datang lebih awal. Umat Kristen harus mencintai Tuhan untuk keselamatannya.

21

Dasar Kedewasaan Kristiani

Arti Mencintai Tuhan Allah Banyak orang Kristen bingung menerapkan hukum cinta kasih di dalam kehidupan mereka karena mereka tidak mengerti apa yang dimaksud dengan cinta kasih Tuhan. Kesalahan pertama yang umumnya terjadi ialah menyamakan hukum cinta kasih dengan pengalaman perasaan: seperti penuh kebahagiaan, kepercayaan yang tinggi atau perasaan senang yang tetap kepada Tuhan. Kaum Kristen yang mempunyai pendapat tersebut menghadapi kesulitan karena pereasaan mereka tidak selalu tetap. Mereka akan mengalami pasang-surutnya perasaan mereka, sehingga mereka tidak mantap dalam mencintai Tuhan, atau mereka akan mengalami kelesuan dan keputus-asaan dalam kegagalan mereka mencintai Tuhan selamanya. Kesalahan kedua, yaitu memndang hukum cinta kasih sebagai pelaksanaan kewajiban yang kaku dan dilaksanakannya sebagai beban. Untuk orang-orang Kristen seperti tersebut di atas, menganggap bahwa mencintai Tuhan sesungguhnya adalah sesuatu hal yang tidak realistis, perintah yang ditugaskan secara abstrak. Berlawanan dengan pandangan-pandangan ini yaitu cinta kasih Tuhan diungkapkan dan dibentuk dalam keterlibatan hubungan pribadi. Pengertian ini sukar dimengerti terutama untuk orang masa kini (modern). Masyarakat dewasa ini memberikan sedikit contoh tentang keberhasilan keterlibatan hubungan pribadi. Contoh yang paling umum seperti hubungan tersebut di atas adalah hubungan antara suami-istri. Jika cinta seorang suami hanya tergantung pada perasaan positifnya, kemungkinan ia akan lebih mencintai isterinya pada waktu sebelum perkawinan daripada sesudahnya, kebiasaan cintanya pasti akan berubah dari hari ke hari. Untuk mencegah hal ini cinta seorang pria harus dibangun pada bentuk yang lebih kuar daripada perasaaannya. Begitupun pria tidak dapat memandang perkawainannya sebagai suatu hukum-hukum dan tanggung jawab tertentu yang benar-benar harus dipenuhi dengan patuh. Cinta pribadinya harus mendalam dan meliputi pengertian secara luas. Singkatnya, cinta seperti ini merupakan kekuatan yang harus dilakukan dalam perkawinan, yang tidak didasari perasaan tetapi didasari keputusan untuk memberikan diri sepenuhnya kepada pasangannya. Ini22

Uraian I: Mencintai Tuhan Allah

merupakan cinta secara pribadi, tetapi tidak terikat dengan petunjuk dan peraturan-peraturan melainkan merupakan kesungguhan dan keterlibatan yang amat luas dan total bagi keseluruhan. Maka hubungan pribadi mencakup perasaanperasaan, meskipun hubungan ini tidak didasari atas perasaan tersebut. Demikian juga halnya dengan hubungan antara umat Kristen dan Tuhan harus merupakan suatu keterlibatan sebagai hubungan cinta secara pribadi. Ini merupakan penyerahan cinta. Satu hal yang mengikat manusia kepada Tuhan dalam keputusan pastiNya, termasuk tetapi tidak tergantung pada perasaanperasaan manusia. Ini juga merupakan cinta pribadi. Satu hal yang mencakup keseluruhan pada perjanjian ini. Hubungan antara umat Kristen dan Tuhan berbeda halnya dengan hubungan suami-isteri dalam satu hal yang berarti: mempelai atau pasangan umat Kristen yaitu sang Pencipta dan juga Tuhan alam semesta. Kedudukan antara manusia dan Tuhan tidak sama tingginya, tetapi perbedaan dalam kuasa dan kebijaksanaanNya lebih besar dari pada perbedaan manusia dan burung atau serangga. Kita harus membalas kasihNya dengan rasa hormat dan ketaatan kepada kebesaran, kekuasaan, kemegahan dan kesucian Tuhan. Ia tidak memaksa kita untuk taat kepadaNya, tetapi ia menyukai agar kita melakukannya dengan suka hati. Ia memanggil kita untuk menyerahkan hidup sebagai pengorbanan-pengorbanan hidup (Roma 12:1), mempersiapkan kehidupan kita sehingga kehidupan kita dapat memenuhi kehendakNya secara lengkap. Oleh karena itu kaum Kristen harus memanfaatkan waktu, uang, dan kegiatannya untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Kesemuanya ini kalau hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi seperti minat untuk membeli mobil baru, pakaian bagus, perjalanan ke tempattempat wisata, atau keinginan-keinginan lainnya adalah tidak penting. Namun dasar untuk memiliki kesenangan-kesenangan ini haruslah merupakan rencana Tuhan bukan menurut keinginan umatNya. Tuhan akan memberikan umatNya kesenangankesenangan yang mereka inginkan. Manusia harus berprihatin untuk menyenangkan Tuhan Allah dan membiarkan Tuhan dengan kehendakNya menyenangkan kehendak umatNya. Bilamana manusia hidup di dalam persekutuan cinta dengan23

Dasar Kedewasaan Kristiani

Pencipta alam semesta, mereka merasa pasti bahwa segala kebutuhan dan keinginan mereka dapat dipenuhi. Cara-cara Praktis Mencintai Tuhan Allah Jika umat Kristen ingin mengerti apa yang dimaksud dengan cinta kasih Tuhan terhadap mereka dalam kehidupan sehari-hari, untuk ini mereka harus mengambil langka-langkah dan tindakan tertentu untuk mengungkapkan dan memupuk cinta mereka terhadap Tuhan. Langkah-langkah ini merupakan tujuan-tujuan yang mana sekaligus melayani cita-cita Kristiani untuk mencintai Tuhan melebihi segalanya. Doa Pribadi Langkah yang penting dan utama dalam mengembangkan cinta kita terhadap Tuhan yaitu dengan mempraktikkan doa pribadi secara teratur. Dalam doa, umat Kristen dapat mulai mengalami kehadiran Tuhan dalam cara-cara pribadi, secara baru dan mendalam dan berkembang, menghargai kekuasaan, kekudusan dan kebesaranNya. Namun doa tidak selalu merupakan pengalaman yang mengharukan. Kaum Kristen benar-benar membuktikan kesungguhan cintanya terhadap Tuhan dengan tetap setia pada waktu sembahyang pribadi tanpa mempedulikan bagaimana perasaannya. Sebagai orang Kristen menekuni doanya baik dalam waktu-waktu gembira maupun dalam waktu sedih atau gersang, ia selalu mengungkapkan cintanya yang mendalam terhadap Tuhan. Ia juga selalu mendapatkan bahwa Tuhan sering bekerja dengan kuasaNya yang besar ketika ia merasa sulit untuk berdoa. Persekutuan Doa Umat Kristen juga harus menyatakan cintanya terhadap Tuhan melalui persekutuan doa di gereja. Tuhan telah membangun gereja tempat berdoa yang kudus (Ef.2:21; I Petr.2:5). Ini berarti gereja merupakan tempat suci yang ditunjuk Tuhan untuk menyembah kepadaNya; oleh karena itu umat Kristen yang ingin mengasihi Allah dan tinggal di dalam kehadiranNya, harus bertemu secara teratur dengan umat lainnya untuk doa dan persembahan umum. Ini dapat24

Uraian I: Mencintai Tuhan Allah

dilaksanakan dalam perkumpulan-perkumpulan yang besar seperti di dalam pelayanan-pelayanan gereja dan pertemuanpertemuan doa. Juga dapat dilakukan di dalam kelompok yang lebih kecil seperti yang dikatakan Yesus, Di mana dua atau tiga orang berkumpul atas namaKu, Aku akan hadir di tengah-tengah mereka (Mat.18:20; lihat Yoh.4:19-23). Umat Kristen yang menjadi milik Gereja dengan tradisi sakramennya harus mempergunakan sakramen-sakramen yang ada sebagai cara mengasihi Tuhan. Persembahan bersama menyatukan kaum Kristen satu sama lain dalam persembahan cinta kasih Tuhan. Persaudaraan Umat Kristen juga dapat mencintai Tuhan dengan mulai membagi secara terbuka pikiran-pikiran, pengalamanpengalaman, pemberian-pemberian dan kebutuhankebutuhannya kepada umat Kristen lainnya. Umat Kristen pertama dengan cepatnya bersatu menjadi keluarga dalam cinta kasih secara rohani. Sekarang persekutuan dari orang-orang yang percaya dengan sehati dan sejiwa, dan tidak ada satupun dari mereka menyatakan bahwa harta yang ia miliki adalah kepunyaannya, tetapi semua benda milik bersama (Kej.4:32) Demikian juga umat Kristen dewasa ini harus mengungkapkan cinta mereka kepada Tuhan dengan menggabungkan satu sama lainnya dalam kepercayaan, cinta kasih dan tanggung jawab. Kitab Injil Dalam doa umat Kristen baik berbicara maupun mendengar kepada Tuhan, Jalan lain untuk mendengarkan sabda Tuhan yaitu dengan membaca Injil. Bagaimana seorang Kristen membaca Kitab Injil secara teratur dengan iman dan kepercayaan bahwa ini merupakan sabda Tuhan, Tuhan dapat memperlihatkan diriNya lebih nyata dan akan menambah semangat dan persembahan Kristiani mereka. Kaum Kristen juga harus rela belajar dan berusaha mengerti Injil dengan keinginan agar Roh Kudus dapat menguasai jalan pikirannya sesuai dengan kebenaran Kerajaan Allah. Dengan demikian umat Kristen dapat25

Dasar Kedewasaan Kristiani

menyatakan kasihnya kepada Allah dengan membaca Injil secara teratur, rendah hati dan dengan iman kepercayaan. Uang Cara lainnya untuk mengasihi Tuhan dengan memakai sumber-sumber keuangan seseorang untuk melayani kerajaanNya. Mencintai Tuhan meliputi penyerahan segalanya ke dalam tanganNya. Termasuk uang dan milik lainnya. Dua cara khusus bahwa umat Kristen dapat menggunakan uangnya untuk melayani Kerajaan Allah yaitu dengan mempraktikkan pemberian perpuluhan dan derma. Persepuluhan merupakan tradisi yang dijalankan umat Kristen dengan jalan menyumbangkan sepersepuluh dari pendapatan seseorang untuk gereja. Derma merupakan perbuatan dengan jalan memberikan uang untuk si miskin dan yang membutuhkannya. Kaum Kristen juga harus bertanggungjawab terhadap keuangan saudara-saudara Kristianinya. Kebijaksanaan dalam mengatur keuangannya merupakan cara yang nyata dalam menyatakan penyerahan cinta kepada Tuhan. Penggunaan Waktu Sejak manusia sering lebih mendominasi waktunya dibanding dengan uangnya, dengan demikian penyerahan waktu dan tenaga seseorang buat Tuhan juga merupakan bentuk perbuatan dalam mengasihinya. Kaum Kristen tidak seharusnya mempergunakan waktu luang mereka hanya untuk kesenangan pribadi dan rekreasi saja. Mereka harus menyumbangkan sebagian dari waktu mereka untuk pelayanan Kristen, baik di dalam tubuh Kristus, keluarga, watu kaum yang bukan Kristen. Doa secara teratur, membaca Injil dan persekutuan Kristen yang juga harus mendapatkan hak istimewa yang tinggi dalam daftar acara Kristen. Jika seorang Kristen menyumbangkan atau menyerahkan sebagian waktu dan kegiatan sehari-harinya dalam kenyataan yang kongkrit kepada Tuhan berarti ia mengabaikan cara yang penting untuk mengasihi Allah.

26

Uraian I: Mencintai Tuhan Allah

Keputusan-keputusan Cara seseorang dalam membuat keputusan-keputusan memperlihatkan mutu dan keutamaannya. Jika ia seorang ahli dan berdikari, ia mungkin akan membuat keputusannya dengan bertanya: Apa yang ingin saya kerjakan? Apa yang paling menyenangkan saya? Jika seseorang hanya bergantung kepada orang lain, ia akan bertanya: Apa yang harus saya perbuat menurut keinginan Frank? Apa yang dapat menyenangkan Barbara? Umat Kristen yang sudah menyerahkan keseluruhan hidupnya kepada Tuhan akan bertanya: Apa yang harus saya perbuat menurut kehendak Tuhan? Bagaimana saya dapat paling menyenangkan Tuhan? Mengasihi Tuhan termasuk membuat keputusan sesuai dengan kehendakNya. Roh Kudus dan Kesabaran Pertanyaan yang terakhir bahkan dapat menyulitkan orang-orang yang mengerti pentingnya arti mencintai Allah: Bagaimana saya dapat emncintai Tuhan dalam segala kelemahan saya dalam cara seharusnya Ia harus dicintai? Kita harus ingat bahwa kita akan berkembang dalam hubungan kita dengan Tuhan. Umat Kristen tidak mempelajari mencintai Tuhan sepenuhnya dalam satu hari atau selama tujuh minggu dalam Seminar Pembaharuan Hidup dalam Roh, atau selama delapan minggu dalam Pelajaran Dasar bagi Kedewasaan Kristiani. Pertumbuhan dalam cinta kasih Allah merupakan proses selama seumur hidup orang Kristen. Tuhan sabar terhadap umatNya, menyerukan mereka agar sabar terhadap diri mereka masingmasing. Yang penting dalam hal ini, umat Kristen berkembang dalam mencintai Tuhan bukan dari usahanya sendiri. Meskipun usahanya sendiri dibutuhkan perkembangan seseorang dalam cinta kasih Tuhan tergantung terutama pada keterbukaan pada karya Roh Kudus secara penuh dalam diri mereka. Jika seorang Kristen mencoba hidup dalam cita-cita cinta kasih kepada Tuhan dengan kekuatannya sendiri, ia akan menjadi putus asa, frustasi dan tidak sabar. Umat Kristen harus percaya bahwa Roh Kudus hidup di antara mereka dan secara aktif mengubah hidup mereka. Untuk tumbuh dalam cinta kasih Allah, umat Kristen sehari-hari harus belajar percaya pada kekuasan Roh Kudus.27

Dasar Kedewasaan Kristiani

Petunjuk untuk Para Pengajar Satu cara untuk menyusun pembicaraan ini yaitu dimulai dengan diskusi tentang pentingnya cinta kasih Allah. Si pembicara kemudian dapat menganjurkan kekhususan pembicaraan dengan mengutamakan Allah dan menyimpulkan dengan menguraikan kebutuhan untuk berkembang dalam hubungan kita dengan Tuhan dan kerja Roh Kudus atas diri kita. Kebanyakan dari pembicaraan ini dapat disusun dari Mateus 22:34-40 yang berhubungan dengan mencintai Allah Tuhanmu dengan segenap hari akal budi dan jiwa. Mencintai Tuhan dengan segenap hatimu berarti mengutamakan Tuhan dalam berbagai keputusan dan hidup tiap harinya dipenuhi dengan kerinduan dan pujian baginya. Mencintai Tuhan dengan segenap akal budimu berarti ingin mengetahui apa yang Tuhan kehendaki dan dengan rela mengambil sikap sesuai denga kehendakNya. Penerimaan Injil sebagai sabda Tuhan, hidup, berpikir sesuai dengan kebenaranNya, merupakan cara-cara mencintai Tuhan dengan segenap akal budimu. Mencintai Tuhan dengan segenap jiwa (kekuatan) berarti menempatkan seluruh milik, waktu, uang, tenaga kepada keputusanNya. Guru harus memberikan ceramahnya dengan penuh semangat dan penuh keyakinan. Menuntut lebih banyak ilham daripada ceramah-ceramah lainnya. Si pembicara dapat menyampaikan kebaikan-kebaikan Tuhan dengan cara penyajian yang bersemangat, menggunakan contoh-contoh dan kesaksian-kesaksian pribadi merupakan unsur yang berharga untuk setiap ceramah dasar bagi kedewasaan Kristiani dan khususnya penting dalam uraian I. Uraian yang kongkrit dari salah satu anggota yang telah berkembang dalam cinta kasih Tuhan dapat menggerakkan seluruh kelompok untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam iman dan semangat. Hasil dari ceramah harus dapat menambah semangat untuk mencintai Tuhan. Namun si pembicara tidak boleh memberikan seluruh uraiannya untuk dijadikan ancaman atau peringatan. Tujuan utama dari ceramahnya adalah menerangkan apa yang dimaksud dengan mencintai Allah dan kemudian mendisikusikan kegiatan-kegiatan Kristen secara khusus dan kongkrit sehingga dapat mengungkapkan dan menambah cinta28

Uraian I: Mencintai Tuhan Allah

mereka kepada Tuhan. Dalam uraian I, ilham sangat membantu tetapi diperlukan juga penyampaian tentang praktek secara bijaksana. Petunjuk dalam doa pribadi merupakan dasar dan bagian yang terpenting dari praktek kebijakan. Dalam mempelajari mencintai Allah, orang-orang selalu dapat mengambil kebaikan dari nasihat tentang bagaimana menentukan waktu yang tepat untuk berdoa, memutuskan berapa lama mencari tempat bebas dari gangguan, dan bagaimana dapat tekun dan setia bila mengalami kesukaran dalam berdoa. Maksud utama dari uraian ini harus memberikan semangat, ketekunan baru umat di dalam doa pribadi. Jika si pembicara memilih untuk mengembangkan bagian dan hubungan antara manusia, ia harus melengkapi keterangannya dengan contoh, tanggung jawab dan pribadi-pribadi, merupakan dua kata menurut pendapat masa kini sering menjadi lawan yang tidak dapat disatukan. Untuk menghilangkan salah pengertian ini, si pembicara harus melengkapi perumpamaannya dari kehidupan keluarga, hubungan antar umat Kristen dan pengalama pribadinya sendiri dengan Tuhan. Dalam bagian menempatkan kekhususan Tuhan secara utama yaitu dengan jalan mendorong atau menyemangati orang-orang untuk menanyakan pertanyaan yang berguna bagi diri mereka sendiri. Misalnya, apa yang harus dilakukan dengan waktu luang saya? Berapa banyak uang yang saya gunakan untuk kepentingan Kristen dan saya sendiri? Kecuali Tuhan adakah di dalam kehidupan saya yang saya pikir tanpa dia saya tidak dapat berbuat apa-apa? Gambaran dari pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan di atas akan secara pasti hampir mendekati kebutuhan yang diperlukan untuk perkembangan iman dalam Tuhan. Pembangkit Diskusi 1. Bagikan pengalaman-pengalaman yang telah Anda dapatkan! Dengan demikian membuat Anda lebih mencintai Tuhan. 2. Bagikan macam-macam cara yang telah mendapatkan adalah yang paling menolong di dalam doa (seperti mendengarkan kepada Tuhan, membaca Injil,29

Dasar Kedewasaan Kristiani

memperbaharui kehidupan Anda kepada Tuhan, memuji Tuhan). Nasihat untuk Pemimpin Kelompok Diskusi Penggerak diskusi dengan sengaja diadakan untuk menghasilkan diskusi yang positif mengenai cinta kasih Allah. Karena ceramah ini menimbulkan panggilan yang kuat bagi penyerahan diri seseorang sehingga segala masalah yang berat dapat diatasi oleh kelompok diskusi. Dalam mengikuti petunjuk dari penggerak diskusi dan pengarahan diskusi ke pembagian pengalaman atau sharing mengenai bagaimana Tuhan telah mengajarkan pada tiap individu dalam suatu kelompok tentang bagaimana mencintai Tuhan. Hal ini tidak termasuk sharing mengenai kebenaran Tuhan. Sesungguhnya pengakuan manusia bahwa kurangnya cinta kasih kepada Tuhan dapat dipandang sebagai pengetahuan yang penting yang akan membawa perubahan. Namun, penggerak diskusi harus menghilangkan rohroh keputusasaan dan roh rasa bersalah. Seperti pada Seminar Pembaharuan Hidup dalam Roh, pemimpin kelompok biasanya harus membuka diskusi dengan cara membagikan pendapat dan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Dengan cara ini merupakan pengarahan diskusi dan pelayanan sebagai contoh bagi lainnya dalam grup. Setelah uraian I, keterangan perorangan yang jelas mengenai perkembangan jalan cinta kasih Allah membawa diskusi ke arah yang benar. Kutipan Kitab Suci * Mateus 22: 34-40 * Deuteronomi 6:4 * Mateus 13:44-46 * Roma 5:5 * I Tesalonika 5: 24 * Filipi 1:6 * Efesus 1: 16-20 * Efesus 3:20-21 * Mazmur 84:1-2 * Mazmur 27:4 * Mazmur 63:1-830

Uraian II Cinta Kasih KristianiTujuan: Menyampaikan cita-cita cinta kasih Kristiani membedakannya persaingan pengertian cinta lainnya. Latar Belakang: Kepentingan akan Cinta Kasih Kristiani Ketika seorang Farisi menanyakan kepada Yesus hukum apa yang terbesar dalam 10 perintah Allah (Mateus 22:3440), ia memojokkan Yesus dalam keadaan yang sulit. Hukum Yahudi meliputi segala segi dari kehidupan manusia; untuk memilih satu perintah Allah yang terbesar berarti mengabaikan banyak perintah lainnya. Jika Yesus berkata bahwa hukum yang terbesar ialah Cintailah Tuhanmu, lawannya akan menuduhnya sebagai seorang penganut agama yang berbeda dan fanatik. Di pihak lain jika Ia berkata hukum yang terbesar ialah Cintailah sesamamu, mereka akan memakinya sebagai seorang guru yang tidak berTuhan. Yesus menghadapi pertanyaan mereka dengan menggabungkan kedua perintah atau hukum yang besar ini. Hukum yang pertama: Cintailah Allah Tuhanmu merupakan hukum yang terbesar. Tetapi hukum yang kedua: cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri merupakan hal yang menyerupai hukum I. Yesus memperlihatkan kepada kita bahwa kedua perintah yang besar ini merupakan satu ikatan bersama yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Mencintai Tuhan dan mencintai sesama merupakan pusat dari segala kemurnian kehidupan Kristiani. Sejak Tuhan memperbaharui hidup kita, Ia menyeruhkan agar kita berdoa dan mencintaiNya lebih mendalam. Bersama dengan di atas, Ia merindukan kesembhan dan merubah hubungan kita dengan sesama. Pembaharuan Kristen tidak boleh membatasi dirinya hanya pada satu atau dua lingkungan saja; baik hubungan antara manusia dengan Tuhan maupun hubungan31

dan

Dasar Kedewasaan Kristiani

antara manusia dengan sesama harus dihidupkan kembali. Tuhan ingin mengajar umatNya bagaimana mencintai satu sama lainnya. Dengan demikian kekuatan penyembuhanNya dapat memenuhi segala bagian dalam kehidupan mereka. Janganlah mukjizat kekuasaan Tuhan yang menarik perhatian, menyimpang umat Kristen Karismatik dari inti Injil itu sendiri. Rasul Paulus dengan tegas menurunkan karunia-karunia Roh untuk hukum cinta kasih yang besar dan berlaku. Paulus berkata bahwa penyembuhan, kebijaksanaa, nubuat, kebijaksanaan roh dan karunia lain seluruhnya kepada Tubuh Kristus untuk kebaikan bersama (I Korintus 12:7). Kerinduan yang sungguh akan karunia Roh Kudus, tetapi cinta merupakan tujuanmu (I Kor 14:1). Jika mereka tidak dilatih dengan cinta, karunia Roh akan mengurangi kepenuhan kekuasaan Tuhan. Namun, cinta kasih Kristiani artinya lebih mendalam dari cara hanya untuk kesehatan rohani pribadi atau kehidupan persekutuan yang kuat. Cinta akan mengisi hati missi gereja di dunia. Yesus berkata kepada muridNya bahwa semua orang akan dapat mengenai pengikutpengikutNya dengan mereka (Yoh 13:35). Kemudian Ia berdoa kepada Bapa agar umatNya disatukan agar dunia mengetahui bahwa Bapa telah mengutus Aku (Yo 17:23). Ini merupakan cahaya terang bagi cinta Kristiani yang menyebabkan orang kafir menjadi tercengang, Lihat bagaimana mereka saling mencintai satu sama lain. Jika keinginan tuhan bahwa dunia telah mengenalNya terlaksana, umat Allah sekali lagi harus membuat dunia tercengang akan cinta mereka. Arti dari Cinta Kristiani Pengertian yang benar dan salah Banyak orang, baik umat Kristiani maupun yang bukan Kristen, percaya bahwa kekurangan akan cinta penyebabnya adalah keadaaan sosial dan perasaan yang tidak tetap. Persoalannya bukanlah Cinta: Pro atau Kontra tetapi lebih daripada itu tujuan dari manusia ialah untuk mengerti dan melaksanakan akan arti cinta. Oleh karena itu benar-benar penting membedakan antara pengertian cinta Kristiani dan32

Uraian II: Cinta Kasih Kristiani

pengertian cinta yang meliputi masyrakat yang berlaku pada masa kini. Kedua pengertian ini sangat berbeda dan umat Kristen harus dapat mengetahui perbedaannya. Sesungguhnya dunia jarang terpukau akan cara umat Kristen mencintai satu sama lain. Banyak orang Kristen dibingungkan akan dasar dari cinta Kristen. Akibatnya mereka tidak mencintai sesamanya dengan keunikan cinta kasih Kristiani. Uraian ini dirancang untuk mendorong orang-orang melepaskan pandangan cinta Kristen dari pandangan dunia modern. Emosi dan Pengungkapannya Orang-orang modern menggambarkan cinta sebagai suatu perasaan, tidak sebagai perbuatan. Untuk pikiran yang berlaku saat ini, cinta secara luas terdiri dari balasan perasaan positif. Pengertian tentang cinta manusia menyerupai dengan pengertian modern yang salah tentang cinta Tuhan yang menggambarkan cinta terutama sebagai pengalaman perasaan. Orang-orang modern menganggap bahwa ia mengalami cinta sejati bila ia merasakan cinta yang hangat terhadap orang lain, atau mengatasi dengan perasaan kasihan terhadap penderitaan dunia. Pandangan cinta seperti itu bukanlah pandangan menurut Injil. Perasaan-perasaan positif memang membantu tetapi perasaan-perasaan seperti itu bukanlah pusat cinta sesungguhnya. Kenyataannya dengan perasaan-perasaan bahkan dapat membedakan keakuan atau keegoisan atau sikap-sikap puas. Cinta Kristiani dibentuk dalam keterlibatan hubungan perorangan atau pribadi, diungkapkan seperti memelihara, memperhatikan dan melayani. Cinta Kristiani merupakan kehendak dan perbuatan dan bukanlah emosi belaka. Cinta Kristiani merupakan perbuatan yang dikuatkan oleh Roh Kudus dan dinyatakan dalam keterlibatan pribadi yang teguh terhadap sesama. Umat Kristen tidak perlu menunggu sampai memiliki perasaanperasaan yang kuat dalam mencintai sesamanya, di tempat kerja, dengan tetangga, anggota gerejanya, atau kelompok doa. Ia dapat memutuskan bahwa ia harus berbuat untuk33

Dasar Kedewasaan Kristiani

mencintai mereka dengan meminta bantuan Tuhan dan melanjutkan untuk mencintai. Keterlibatan pribadi yang pasti tentang cinta menghasilkan tindakan-tindakan yang menjamin keuntungan bagi sesama. Yesus memberikan dua hukum yang menjelaskan bagaimana orang Kristen harus saling mencintai dengan keterlibatan pribadi yang pasti. Pada Mateus 22:39, Ia memerintah seorang penulis Kristen yang ternama, menelaah perintah ini di dalam bukunya Mere Christianity mengungkapkan bahwa ia tidak selalu merasakan kesukaan atau kasih untuk diri sendiri, dan bahkan saya tidak selalu dapat menikmati keadaan lingkungan saya. Dengan demikian terbukti mencintai tetangga tidak berarti suatu rasa senang terhadap dia, tertarik kepadanya. Lewis memperlihatkan tentang kebenaran yang penting. Meskipun orang tidak selalu merasakan cinta kasih untuk diri sendiri, mereka masih dengan teliti memelihara tubuh, perasaan, dan kebutuhan rohani mereka sendiri. Manusia mencintai dirinya sendiri dengan jalan menerima kesalahan-kesalahannya dan memperbaikinya; mendapatkan makanan yang cukup, olahraga dan istirahat; bertindak untuk menerima rasa cinta dan pengertian yang cukup; dan umunya mengembangkan kesehatan pribadi dan kedewasaan Kristiani. Umat Kristen tidak perlu merasa dirinya baik untuk melaksanakan cara tersebut di atas, sama halnya dengan perintah Yesus. Umat Kristen harus memperlakukan dirinya tanpa perduli bagaimana perasaan-perasaaan atau keadaan-keadaannya. Wahyu Yesus yang kedua tentang cinta Kristiani merupakan contoh dari diriNya sendiri. Pada Yohanes 13:34, Yesus berkata murid-muridNya: Saya memberikanmu perintah yang baru yaitu kalian harus saling mencintai seperti Saya telah mencintai kalian. Bagaimana Yesus mencintai murid-muridNya? Ia tinggal bersama mereka, memberi makan, memperhatikan dan mengajar mereka tentang kerajaan kebenaran, dan akhirnya memberikan hidupNya untuk mereka. Yesus tidak memilih murid-muridNya karena Ia tertarik perhatianNya secara pribadi atau karena mereka mempunyai pandangan hidup yang sama, Ia tidak pasti34

Uraian II: Cinta Kasih Kristiani

mempunyai perasaan-perasaan senang terhadap mereka. Bahkan Yesus tidak begitu mencintai musuhNya yang telah merencanakan pembunuhanNya, tetapi Ia juga mencintai dan mati untuk mereka. Cinta Tuhan terhadap manusia sangat dalam dan sempurna, meskipun tidak didasari perasaan tertarik. Inti dari cinta ialah keterlibatan dalam hal melayani, memelihara dan memperhatikan orang lain. Keterlibatan dari kehendakNya walaupun menurut dasar tersebut di atas. Cinta Kristen tidak gersang dan bukan tidak berperasaan. Sebaliknya cinta harus pribadi, mesra, peka dan hangat. Cinta Kristiani bukan berasal dari ikatan emosi, tetapi cinta harus dapat merupakan perasaan menerima dan mendukung. Perasaan sayang, iba dan kagum dapat menolong untuk mencintai dan kita tidak boleh menghalangi atau menahan perasaan-perasaan seperti itu. Namun perasaan positif hanya membantu untuk mencintai, bukan merupakan cinta yang sebenarnya. Meskipun bila tidak ada perasaan yang hangat, mereka tetap harus menyatakan cinta sesungguhnya yang dapat menyampaikan cinta dan kepentingannya. Sesungguhnya makin banyak umat Kristen saling mencintai secara pribadi dengan tidak memperdulikan perasaan-perasaan mereka, berarti makin banyak perasaan-perasaan mereka yang akan menyokong cinta mereka. Bilamana fungsi perasaan ini diterapkan secara benar di dalam pelayanan. Keterlibatan pribadi umat Kristen juga dapat mencintai sesamanya seperti Tuhan mencintai umatNya. Macam-macam Hubungan Sumber yang kedua dari kebingungan tentang cinta Kristen yaitu kecenderungan orang modern mengaburkan ketegasan antara hubungan-hubungan yang berbeda. Dewasa ini banyak orang percaya bahwa cinta untuk semua macam hubungan harus dinyatakan dengan cara yang sama. Sebaliknya, Injil mendekati arti cinta dan hubunganhubungannya dalam cara yang keseluruhannya berbeda. Pernyataan cinta Kristiani yang sejati berbeda-beda35

Dasar Kedewasaan Kristiani

berdasarkan jenis kelamin, umur, kedudukan dalam kekuasaan, kedudukan hubungan pribadi di dalam keluarga. Sebagai contoh seorang ayah harus mendisiplinkan atasannya. Seorang anak harus menghormati dan taat kepada ayahnya, tetapi ia tidak harus berbuat demikian terhadap teman sepermainannya. Kitab Injil orang Mesir lebih diperlengkapi daripada kitab Injil Inggris agar dapat menangkap macam-macam ungkapan cinta. Penulis-penulis Kitab Injil menggunakan kata-kata Yunani yang berbeda untuk cinta birahi, cinta persaudaraan, cinta kekeluargaan, dan cinta persahabatan. Semua macam-macam cinta tersebut di atas dapat merupakan pengungkapan rasa keterangan. Kata Yunani untuk pengarang pada Perjanjian Baru memilih untuk menguraikan keterlibatan Tuhan dalam mencintai manusia. Salah satu yang terpenting dari perbedaan-perbedaan secara Injil adalah perbedaan anatara Persaudaraan dan Orang luar (Kolose 4:5; I Korintus 14:23-24). Di sini saudara berarti orang yang telah dipermandikan atau disahkan menjadi umat Tuhan dan mempunyai kewajiban khusus untuk mencintai sesamanya. Orang luar berarti orangorang yang belum ikut serta dalam hubungan ini. Sebagian orang-orang berkeberatan menjadi Kristen karena ditekan cinta kasih persaudaraan. Hal ini dianggap terlalu luas pengertiannya. Mereka menunjuk perkataan Yesus, Jika kau hanya mencinta orang-orang yang juga mencintaimu, apa jasamu? (Lukas 6:32). Sesungguhnya cinta Tuhan tidak bersyarat. Umat Kristen harus mencintai semua orang baik pria maupun wanita, tanpa memperdulikan apakah mereka Kristen atau bukan. Sekalipun demikian jenis hubungan yang berbeda ada di antara umat Kristen dan juga antara umat Kristen dan bukan Kristen. Dari lubuk hati kehidupan mereka, umat Kristen membagikan persekutuan yang akrab dengan Tuhan. Umat Kristen dapat mengabadikan dirinya untuk melayani orang yang bukan Kristen, tetapi ia harus mempunyai hubungan khusus kepada orang yang sama agamanya seperti seorang yang mempunyai kewajiban36

Uraian II: Cinta Kasih Kristiani

khusus terhadap saudara sekandungnya, seperti ayah dengan anak atau suami-isteri. Jenis hubungan ini akan mempengaruhi ungkapan cinta. Bagaimana Seorang Kristen Mencintai? Mengatasi Rintangan-rintangan Banyak masalah-masalah manusia ditemui dalam mencoba menggambarkan cinta Kristiani hal ini disebabkan oleh kesalahpahaman tentang cinta yang telah diuraikan terdahulu. Masyarakat dijenuhkan dengan gambaran yang salah tentang arti cinta yang dibawa melalui sandiwara-sandiwara, novel-novel, koran, majalah-majalah, televisi, piringan hitam dan film. Karena gambaran umum di atas telah mempengaruhi kesadaran orang-orang modern, beberapa orang tidak segera mengerti dan menerima ajaran dari cinta kristianoi. Bahkan orang-orang yang sudah menerima ajaran ini harus berjuang untuk memerangi kesalahpahaman yang mereka terima pada waktu lampau. Beberapa diskusi tentang kesalah-pahaman adalah sebagai berikut: Perasaan Negatif: Masalah yang umum kadang-kadang mencakup sakit hati atau tersinggung, kekesalan atau tidak menyukai setiap orang menurut pengalaman-pengalaman selama mengadakan hubungan dengan mereka. Reaksi perasaan seperti itu tidak baik, kecuali mereka menghilangkan pelanggaran ini. Namun karena banyak umat Kristen yang masih menganggap cinta sebagai emosi belaka. Mereka dilumpuhkan sendiri di mana saja perasaan-perasaan negarif menguasai mereka. Sebenarnya cinta diuji melalui tindakan bukan melalui perasaan. Tetapi bagi orang yang diganggu oleh perasaan, mereka harus menyingkirkan perasaan-perasaan tersebut sebelum mereka memulai memeriksa dan menyalahkan diri sendiri. Umat Kristen tidak diwajibkan untuk menyukai setiap orang. Mereka diwajibkan untuk merendahkan hati dan memberikan pelayanan cinta kasih.37

Dasar Kedewasaan Kristiani

Perasaan cinta Problem yang kedua berhubungan kadang-kadang menyulitkan seseorang yang belum merasakan cinta kemudian harus bersikap mencintai. Orang tersebut merasakan sikap mencintai seperti itu dalam ketiadaan perasaan yang hanya suatu kepura-puraan. Ia juga akan merasa bersalah karena kekurangannya akan perasaanperasaan cinta. Sekali lagi perasaan-perasaan ini yang lebih diutamakan kaum Kristen dapat mencintai di samping menyesal akan perasaan-perasaan keras kepala mereka dengan menolak menyerahkan penyalahan diri sendiri dengan mengesampingkan pentingnya perasaan dan bersikap menurut kebenaran sabda Allah. Jika seorang memutuskan untuk bertindak secara cinta kasih dan mengabaikan perasaan yang berlawanan atau ketiadaan perasaan, hasilnya biasanya merupakan perkembangan perasaan yang positif. Cinta yang berubah-ubah Beberapa orang berusaha mengubah perasaanperasaannya terhadap seseorang, gagal secara menyedihkan, kemudian menyimpulkan bahwa cinta adalah berubah-ubah yang tidak dapat dijangkau oleh keputusan pribadi. Saya kira hanya beberapa orang saja yang tidak dapat saya cintai Pendapat ini tidak benar. Tuhan telah memberikan umatNya kekuatan untuk mencintai semua orang. Keraguan tentang kebenaran ini berasal dari pengertian yang salah antara cinta dan perasaan. Sekali lagi ditekankan bahwa umat Kristen tidak boleh selalu merasa sayang terhadap setiap orang, tetapi mereka dapat sungguh-sungguh mencintai siapa saja. Mencintai banyak orang Rintangan lainnya untuk cinta Kristiani adalah kebingungan tentang bagaimana mungkin mencintai begitu banyak orang dalam kelompok-kelompok besar. Sekali lagi perhatian yang salah antara cinta dan perasaan saya merupakan pangkal permasalahan. Beberapa orang menyama-artikan cinta dengan perasaan sayang telah38

Uraian II: Cinta Kasih Kristiani

menggunakan waktu beberapa tahun untuk memelihara keakraban dengan yang lainnya seperti antara suami-isteri, anggota keluarga, teman-teman dekat. Mereka sering tidak dapat mengerti bagaimana mereka dapat mencintai beberapa lusin atau beberapa ratus orang di dalam kelompok doa mereka; karena ini jelas tidak mungkin menjadi intim dengan semua orang. Orang-orang ini perlu memahami bahwa ini mungkin terjadi dalam kehidupannya untuk mencintai banyak orang tanpa keakraban dengan semua orang atau kebanyakan dari mereka. Sesungguhnya sebagai umat Kristen yang memahami bahwa cinta berarti keterlibatan dan bukan keintiman. Cinta persaudaraan akan merupakan kebahagiaan yang sungguh dapat mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Roh Kudus Cinta Kristiani merupakan buah dari suatu keputusan. Namun, cinta seperti ini menuntut lebih banyak pengertian yang betul, sifat kebajikan atau murah hati, dan kehendak atau kemauan yang tetap. Cinta Kristiani membutuhkan kekuatan Tuhan. Dengan tinggal di dalam Roh Kudus saja manusia dapat mencintai sepenuhnya seperti Tuhan mencinta mereka. Cinta Kristiani berarti menyerahkan dirinya seperti Yesus mempersembahkan diriNya. Dalam mengikuti telada Yesus dalam pengorbanan cintaNya, umat Kristen harus hidup di dalam kesatuan dengan Tuhan, mempunyai iman kepercayaan bahwa Tuhan akan memberikan karunia yang dibutuhkan mencintai dalam perbuatan dan kebenaran (I Yoh. 3: 18). Namun hanya Roh Kudus sajalah yang akan menguatkan mereka dalam mengambil keputusan. Petunjuk untuk Para Pengajar. Seorang guru dapat menyusun bahan-bahan secara efektif dengan menjelaskan bagian antara cinta Kristiani sebagai pelayanan dan cinta Kristiani sebagai hubunganhubungan yang benar. Bagian dalam pelayanan dapat mendiskusikan hal seperti kewajiban, perasaan-perasaan dan39

Dasar Kedewasaan Kristiani

cinta tanpa syarat. Bagian dalam hubungan yang benar dapat memfokuskan kebutuhan untuk mengungkapkan cinta secara berbeda dalam hubungan-hubungan yang berbeda. Penjelasan yang singkat daripada kepentingan cinta secara keseluruhan menyuguhkan pengantar yang baik sekali untuk uraian ini. Si pembicara harus memperhatikan 2 kenyataan atau faktafakta yang penting tentang uraian kedua ini. Pertama, isi dari uraian ini terutama mengandung ajaran dan bukan peringatan. Anggota kursus Dasar bagi Kedewasaan Kristiani lebih membutuhkan kebijaksanaan tentang cita-cita cinta Kristiani daripada membutuhkan alasan-alasan dalam mengajar citacita tersebut adalah hal yang tidak mungkin dalam mengikuti cita-cita ini, jika masih mempunyai pengertian salah. Kedua bentuk petunjuk yang diberikan dalam uraian ini terutama ditujukan untuk mengubah sikap-sikap dan bukan dengan cara-cara pejelasan untuk melengkapi sikap-sikap. Jika mereka berhasil berkembang dalam cinta, sikap-sikap mereka terhadap cinta harus dibentuk kembali sesuai dengan kebenaran Kristen. Denagn demikian dalam uraian ini dapat ditekankan Apa yang dimaksud dengan cinta Kristiani daripada bagaimana melakukannya Meskipun uraian ini terutama ditujukan untuk mengubah sikap-sikap dan bukan dengan cara-cara penjelasan untuk melengkapi sikap-sikap. Jika mereka berhasul berkembang dalam cinta, sikap-sikap mereka terhadap cinta harus dibentukkembali sesuai dengan kebenaran Kristen. Dengan demikian dalam uraian ini lebih ditekankan apa yang dimaksud dengan cinta Kristiani daripada bagaimana melakukannya. Meskipun uraian ini terutama ditujukan pada sikap-sikap dan cita-cita, hal ini tidak abstrak, teoritis, sukar dipahami atau terlalu puas atau umum pengertiannya. Guru harus menghubungkan uraian cinta Kristiani secara nyata. Contoh: cinta Yesus, perkawinan Kristen, guru harus menjelaskan pandangan cinta untuk masa kini dengan contoh-contoh dari lagu-lagu populer, film-film dan buku-buku. Lagi pula contoh-contoh harus khusus atau khas dan tidak bersifat umum. Contoh, daripada seperti terlihat dalam musik abad 21 lebih baik menyebutkan nama40

Uraian II: Cinta Kasih Kristiani

musisi atau vokalis tertentu. Uraian ini dapat menjadi sederhana, jelas, langsung, praktis, meskipun tidak memberikan banyak nasehat yang mendetil. Si pembicara dalam uraian ini menerangi beberapa kesalahpahaman harus diuraikan. Si pembicara harus mencoba memasukkan kesaksian pribadi yang singkat tentang bagaimana ia mempelajari cinta dalam cita-cita Kristiani dan bagaimana cita-cita ini telah mempengaruhi kehidupannya. Bahan Diskusi Sharing-kan atau bagian cerita bagaimana Tuhan mengajarkan kalian dalam mencintai sesama (terhadap kawan-kawan, keluarha, umat Kristen, dan yang bukan Kristen) menurut cara yang baru. Nasehat untuk Pemimpin Kelompok Diskusi Bahan yang terdapat pada uraian II mencoba menguraikan cita-cita Kristiani dalam cinta. Tujuan dari kelompok diskusi ini yaitu menentukan jika anggota kelompok tersebut diijinkan membicarakan tentang cita-cita tersebut. Pemimpin kelompok diskusi harus menyarankan kepada anggotanya untuk membahas, mengevaluasi hubunganhubungannya seperti di rumah, tempat kerja, di sekolah, di gereja. Dan kemudian mengadakan sharing bagaimana mereka belahar atau menerapkan cinta secara Kristiani di lingkungan-lingkungan tersebut di atas. Sharing seperti itu baik akan meningkatkan tingkat pengertian kelompok terhadap cinta Kristiani juga akan menolong memperkuat pengertian ini dengan memakai contoh-contoh pribadi. Pemimpin-pemimpin diskusi harus mengendalikan bahwa anggota-anggota kelompoknya sedang mempelajari mencintai secara Kristiani walaupun mereka sebelumnya belum pernah mendengarkan tentang uraian ini. Uraian ini harus jelas diucapkan dengan nyata, menerangkan atau membentuk cita-cita dan sikap-sikap yang telah diberikan. Perumpamaan ini akan memberikan petunjuk kepada kelompok diskusi ke arah yang positif.41

Dasar Kedewasaan Kristiani

Bab-bab Injil yang Membantu * I Korintus 13 Cinta sebagai petunjuk kekuatan di dalam seluruh kehidupan Kristiani. * Mateus 22: 34-40: Cintalah sesamamu seperti dirimu sendiri. * Yohanes 13: 34-35: Cinta sebagai tanda bagi dunia tentang kehadiran Tuhan di tengah-tengah umatNya * I Yohanes 4: 7-12: Tuhan memperlihatkan cintaNya sebagai contoh akan cinta kita terhadap sesama. * Roma 5: 6-8; Efesus 5: 21, 6, 9; Kolose 3: 18, 4, 6; I Tes 4: 12: Hubungan secara Kristiani dapat meliputi antara: suami-isteri, budak-budak dan tuannya, anak-anak dan orang tuanya, umat Kristen dan non-Kristen, atau orang-orang luar. * I Timotius 5: 1-4: Berhubungan dengan orang yang lebih tua, muda, wanita yang lebih tua, lebih muda, orang tua. * I Petrus 4: 9: Kemurah-hatian Kristiani * Ibrani 13: 1-2, I Petrus 2: 13, 3, 7, 5, 1-5; Ibrani 13: 7-17 Hubungan antara umat Kristen dengan pemerintah, pelayan-pelayan dengan majikannya, isteri yang beriman dan suami yang tidak beriman, anggota dewan gereja dan gereja, umat Kristen dan orangorang yang memburu atau menuntut mereka. * Lukas 6: 32-36: Cinta Kristiani yang tanpa syarat. * I Petrus 1: 22; Galatia 6: 10 Pentingnya Cinta Persaudaraan

42

Uraian III Iman KepercayaanKedewasaan iman Kristiani harus merupakan sebagian reaksi kita terhadap hukum pertama dan terbesar: Mencintai Tuhan dengan segenap hati, akal budi, dan jiwa kami. Iman kita terhadap Tuhan harus ditandai dengan kepercayaan. Cinta seorang anak terhadap ayahnya dipenuhi dengan iman dan kepercayaan. Berapa banyak lagi anak-anak Allah harus mencintai Bapa mereka dengan menaruh atau menyerahkan iman kepadaNya dan kepada janji-janjiNya. Definisinya: Seperti halnya juga dengan cinta, iman merupakan dasar mutu Kristiani yang sering membuat orang Kristen salah paham. Banyak orang dikecewakan dalam mendapatkan iman karena mereka mempunyai pendapat yang berlainan atau menyimpang dari aslinya. Iman Kristiani yang benar ialah menaruh kepercayaan kepada Tuhan dan membiarkanNya menyelesaikan maksud-maksudNya di antara dan melalui umatNya. Apakah maksudNya? Tuhan ingin membentuk umatNya agar sifat-sifat mereka dapat mencerminkan kebaikan cinta kasih dan kesetiaan Tuhan. Tuhan ingin memakai umatNya menjadi alatNya agar ia dapat menyentuh dan berbicara kepada yang lain melalui umatNya. Tuhan juga ingin mengajarkan umatNya berdoa agar dengan jalan ini Ia dapat menerangkan keadaan-keadaan yang terjadi di bawah kekuasaan mereka. Iman memperlihatkan ketiga perbuatan Tuhan. Iman menunjukkan jalan menuju arah sesuai kehendakNya dan membiarkanNya mendekati kehidupan umatNya. Pandangan iman ini melemahkan sebagian orang Kristen karena mereka menerima iman sebagai tugas lain yang harus mereka selesaikan untuk mendapatkan karunia Tuhan. Banyak orang Kristen memandang iman sebagai43

Dasar Kedewasaan Kristiani

perbatasan yang berdiri di antara mereka dan Tuhan, sebagai syarat mutlak yang keras atau sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan. Pandangan iman seperti ini salah. Hal ini merupakan kesalahan penafsiran dan berlawanan dengan kehendak-kehendak Allah. Menurut Tuhan, iman bukanlah percobaan yang keras atau kejam terhadap umatNya, melainkan jalan bagi mereka untuk mendapatkan kebahagian sepenuhnya dalam kebaikan dan kekuasaannya. Seorang Kristen melatih imannya dengan menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan yang Maha Pengasih, menyadari kebesaran Tuhan dan kekecilan dirinya, kemampuan Tuhan dan keterbatasannya. Iman merupakan karunia Tuhan, kebebasan dari perbudakan keakuan dan juga bukan merupakan tugas, batas atau kewajiban. Dasar Iman Masih belum cukup jelas bagi banyak umat Kristen dalam menanggapi dasar iman. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa iman mempunyai dasar yang lemah. Pandangan mereka akan iman masih gelap, masih merupakan tindakan sewenangwenang. Dalam hal ini iman mencakup baik akibat maupun kehendak agar umat Kristen tidak salah melangkah dalam iman, melainkan iman orang Kristen merupakan tanggung jawabnya terhadap wahyu Tuhan dalam hubungan dan rencana Tuhan. Tuhan menampakkan diriNya di dalam Injil, sejarah manusia, pengalam pribadi dan pengorbanan-pengorbanan lainnya. Karena sifat Tuhan selalu tetap dan perkataanNya tepat. Manusia dapat mengharap kepadaNya karena tindakannya di masa yang akan datang sama dengan di masa yang lampau. Seperti seorang wanita yang disembuhkan dari sakit pendarahan hanya dengan menyentuh pinggiran jubah Yesus (Markus 5:25-34), kita percaya karena kita mengetahui siapa Tuhan. Wanita itu telah melihat keajaiban yang diperlihatkan Yesus, mendengarkan ajaran-ajaranNya, mengenal kebaikanNya dan menyaksikan kekuasanNya. Baginya dengan mengulurkan tangan berharap agar sembuh bukanlah melangkah sembarangan. Melainkan44

Uraian III: Iman Kepercayaan

tindakan rasional yang didasari pengetahuan akan sifat-sifat, keinginan-keinginan dan tujuan Yesus. Umat Kristen dapat mengetahui sifat, kehendak dan tujuan-tujuan Tuhan dengan paling sedikit tiga cara. Pertama, melalui keseluruhan janji-janjiNya. Injil banyak memuat janjijanji dengan syarat yang tertera secara jelas. Kami membaca bahwa Tuhan memberikan Roh Kudus kepada semua orang yang meminta kepadaNya (Lukas 11:13), Tuhan mengampuni dosa-dosa orang yang mengakui dosa-dosanya (Yohannes 1:9), Tuhan memberikan kehidupan abadi kepada orang-orang percaya kepada Yesus (Yohanes 3:16). Jika seorang percaya kepada Yesus, ia tidak perlu lagi memohon Tuhan untuk mendapatkan kehidupan abadi. Ia dapat berpegang pada keseluruhan perjanjian Tuhan. Semua orang yang telah melaksanakan syarat-syarat di atas mempunyai dasar yang kuat untuk melaksanakan iman sesuai dengan perjanjian. Cara kedua, umat Kristen dapat mengetahui kehendak Tuhan melalui bisikan Roh Kudus. Sejak Tuhan tinggal di antara umatNya, umat Kristen harus mengharapkan komunikasi pribadi yang lampau denganNya. Komunikasi seperti ini dapat berupa perkataan yang jelas yang terkesan dalam pikiran atau merupakan keyakinan dalam batin bahwa Tuhan berkata sesuatu (pesan-pesan yang dapat didengar tidak boleh diremehkan). Roh Kudus dapat membimbing orang untuk berbicara dengan orang asing di bis atau berdoa agar sakit kepala dapat disembuhkan, atau mengirim buku Kristiani kepada seorang kawan. Umat Kristen menanggapi di dalam iman terhadap bisikan-bisikan Roh Kudus. Umat Kristen sering membuat kesalahan-kesalahan dalam mengikuti petunjuk Roh Kudus, tetapi hal ini tidak mengurangi pentingnya jawaban iman terhadap kehadiran Tuhan secara langsung. Cara ketiga, yaitu pengertian akan sifat Tuhan. Injil dan pengalaman pribadi memperlihatkan pengampunan dan belas kasihan Tuhan terhadap umatNya. Sering orang Kristen menghadapi keadaan-keadaan dengan tidak menyertai keseluruhan ikatan perjanjian dan tidak melibatkan pimpinan langsung dari Roh Kudus. Sampai saat ini masih kelihatan bahwa Tuhan tetap berkarya dalam cinta kasihNya. Sebagai contoh:45

Dasar Kedewasaan Kristiani

Injil tidak memuat keseluruhan ikatan perjanjian yang menyatakan bahwa Tuhan akan menyembuhkan semua penyakit dan umat tidak selalu akan menerima petunjuk dari Roh Kudus untuk mendoakan penyembuhan bagi setiap penyakit yang mereka jumpai. Walaupun demikian umat Kristen masih dapat memohon penyembuhan dengan dasar iman mereka untuk memperoleh belas kasih dari Bapak. Banyak penyembuhan-penyembuhan, pertobatan dan perbuatan Tuhan lainnya dapat disadari dengan iman Kristiani, yaitu mereka yang memusatkan kepercayaannya pada belas kasih Tuhan dan tidak pada perjanjian-perjanjian atau petunjuk tertentu. Pengharapan Iman Kita dapat mengerti iman secara penuh jika kita membedakan antara 3 jenis iman ini, yaitu: - Iman kepercayaan - Keyakinan - Pengharapan akan iman Iman kepercayaan berarti menerima dasar atas kebenaran Kristiani. Iman seperti ini penting, tetapi ini belum cukup Anda percaya bahwa Tuhan adalah Esa, Anda betul, bahkan setan-setan percaya, takut dan gentar (Yoh 2:19). Keyakinan bahwa Tuhan Maha Baik, yang mencintai dan selalu memelihara umatNya. Seseorang dengan keyakinan tidak hanya percaya kepada syahadat, ia juga harus mempercayakan hidupnya ke dalam tangan Tuhan. Iman seperti ini juga penting, tetapi ini melebihi kehendak Tuhan. Tuhan menghendaki umatNya untuk percaya, yakin dan mengharap kepadaNya. Iman pengharapan mendekati Yesus dan mengharapkan agar Yesus berkarya dalam keadaan tertentu. Pengharapan akan iman berbeda dengan iman doa atas yaitu mengenai keaktifan dan sifat dinamikanya. Banyak umat Kristen mempunyai kelimpahan perbekalan akan kepercayaan dan keyakinan, tetapi mereka tidak memintanya kepada Tuhan, ini dikarenakan kepercayaan dan keyakinan condong untuk bersikap pasif. Mereka menekankan penyerahan segalanya kepada kehendak dan kerelaan Bapak agar mereka tahan kuat terhadap keadaan46

Uraian III: Iman Kepercayaan

keadaan sulit. Namun tanpa tanggapan yang aktif dari pengharapan akan iman. Umat Kristen dapat menerima keadaan-keadaan yang berlawanan secara tidak bernar seperti kehendak Tuhan yang menginginkan untuk mengubah mereka. Sebagai contoh, banyak umat Kristen menerima bahwa penyakit badaniah, kesulitan keuangan, dan kesulitan-kesulitan lainnya merupakan kejadiaan-kejadian yang tidak dapat dielakkan sesuai dengan rencana Tuhan yang suci. Sesungguhnya Tuhan menggunakan kesukaran sebagai cara untuk mencoba dan membangun iman. Dengan demikian Anda telah ditempatkan pada pertemuan dia. Apakah Anda percaya bahwa saya cukup mencintai kalian dan mulai mencintai lagi? Kalian merasa seperti menderita flu, apakah Anda percaya bahwa saya dapat merawat dengan baik? Yesus mengajar murid-muridNya berdoa secara keras, bahkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang kelihatannya sepele. Mintalah maka kamu akan diberikan, carilah maka kamu akan mendapatkan, ketuklah maka pintu akan dibukakan. Semua orang yang meminta akan diberikan dan yang mencari akan mendapatkan dan bagiNya siapa yang mengetuk akan dibukakan. Atau manusia mana jika anaknya minta roti kepadanya diberikan batu? Atau jika anaknya meminta ikan makan akan diberikan ular? Kamu yang jahat saja mengetahui bagaimana memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapak yang di surga akan memberikan barang yang terbaik bagi siapa saja yang meminta kepadaNya (Mateus 7:711). Berpaling kepada Yesus dalam memohon bantuan khusus, meraih dan menyentuh ujung jubahNya, memanggil namaNya dan mengharapkan jawabanNya, kesemuanya merupakan pengharapan iman. Sambutan atau Reaksi Aktif dan Pandangan yang Mantap Sifat pengharapan akan iman yang dinamis menerangi kebenaran yang penting. Iman merupakan keaktifan daripada reaksi luar dan bukanlah perasaan dalam kalbu. Arti tersebut merupakan arti untuk iman. Banyak istilah Injil seperti cinta, peramaian dan iman. Mula-mula artinya disamakan dengan aneka tindakan dan hubungan-hubungan yang mengandung unsur-unsur perasaan. Dengan ini kata-kata tersebut terutama47

Dasar Kedewasaan Kristiani

diartikan sebagai unsur-unsur perasaan mereka. Dengan demikian, dengan kebiasaan di atas orang-orang menolak cinta Kristiani yang meliputi daya tarik perasaan terhadap seseorang. Demikian juga banyak orang berpendapat bahwa iman adalah suatu kepastian atau suatu semangat kepercayaan dalam kalbu. Namun jika iman terikat pada perasaan saja, makan iman akan seperti percikan dan nyala api yang tidak tetap kobarannya. Seorang Kristen yang mempunyai cara pandangan seperti tidak akan selalu hidup dalam iman. Sesungguhnya iman bukanlah hanya atau mengutamakan perasaan saja, tetapi juga meliputi cara berpikir, berbicara dan bertindak yang kesemuanya mengandung unsur perasaan. Iman merupakan reaksi luar atau nyata. Dikatakan beriman jika Anda bertindak dalam iman, sama halnya seperti Anda mempunyai cinta dan anda bertindak di dalam cinta. Namun iman bukanlah hanya segolongan perbuatan-perbuatan yang khusus, tapi juga merupakan suatu pandangan yang dapat memberikan gambaran seluruh kehidupan Kristiani seseorang. Seorang Kristen yang dipenuhi dengan iman akan bersukacita selalu dalam keadaan bagaimanapun. Pengharapan di dalam pengamatan takdir kehendak Tuhan terhadap kejadian-kejadian atau persitiwa kehidupan manusia dan hindari segala sikap kecemasan, ketakutan, dan kenegatifan, permusuhan atau keputusasaan. Dengan demikian iman berisikan baik serangkaian tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan dan juga pandangan umum. Pertumbuhan atau Perkembangan dalam Iman Iman dibentuk oleh Tuhan. Umat Kristen tidak dapat berkembang dalam iman dengan usaha mereka sendiri. Namun umat Kristen dapat mendukungan perkembangan iman mereka dengan menghadapi beberapa hambatan yang penting dan mengikuti beberapa langkah yang membantu. Manusia tidak dapat membangun iman mereka tanpa kerjasama dengan umatNya.

48

Uraian III: Iman Kepercayaan

Hambatan Iman Ketakutan Musuh pertama dalam menguji iman yaitu ketakutan. Ketika seseorang yang mempunyai kesempatan untuk menguji mendapatkan pengharapan iman, suara ketakutan sering berbisik Bagaimana seandainya Tuhan tidak meridhoi cara ini? Ini mungkin akan mematikan benih-benih iman, atau pertanyaan Apakah anda benar-benar yakin bahwa dengan imanmu yang kecil dapat membuat perubahan? Keadaan ini memanggil umat Kristen untuk mendapatkan iman yang sebenarnya. Seranganserangan ketakutan memperalat perasaan kita dari kelemahan manusia. Ketakutan ini biasanya keluar dari perasaan tidak aman seseorang, takut akan kegagalan dan terlalu bersemangat atau ambisi dalam meraih iman. Untuk mengatasi semuanya, umat Kristen harus santai, tentram dalam Tuhan, mengingat janjijanji Tuhan, percaya akan sabdaNya, dan selanjutnya berani dan bersedia menghadapi kesalahan-kesalahan. Bertumbuh dalam iman seperti sedang belajar berjalan, jika anda tidak bersedia jatuh, anda merangkak saja. Umat Kristen yang baru saja mulai mengembangkan imannya harus memulai dengan mendoakan hal-hal yang kelihatannya sepele. Seperti mulai berdoa untuk menyembuhkan sakit kepala, dan lama kemudian baru berdoa untuk penyembuhan penyakit yang lebih serius. Umat Kristen harus berkeinginan melatih imannya. Mereka harus memandang kegagalan mereka sebagai kesempatan belajar bagaimana melatih iman secara lebih efektif. Perasaan-perasaan Kekhawatiran akan perasaaan-perasaan iman juga sering menghambat kebebasan melatih iman. Banyak orang mencoba mengorbankan perasaan iman yang kuat dalam setiap permohonan doa, percaya setengah sadar atau sadar bahwa kekuasaan Tuhan tidak akan berkarya apabila mereka tidak mempunyai perasaan-perasaan iman yang benar. Orang-orang seperti tersebut di atas mempunyai lebih banyak iman di dalam perasaan mereka sendiri daripada iman di dalam Tuhan. Bila mana umat Kristen berdoa atau bertindak dalam iman, mereka harus mengarahkan perhatiannya secara keseluruhan kepada49

Dasar Kedewasaan Kristiani

Allah. Perasaan-perasaan akan iman memang membantu, tetapi kekuasaan Tuhan tidak tergantung pada perasaan-perasaan tersebut. Kesadaran bahwa iman bukanlah perasaan belaka, akan dapat membebaskan umat Kristen dari perasaan-perasaan keragu-raguan dirinya dan dapat membiarkan dirinya berdiri secara pasti pada batu karang sabda Allah. Keraguan-keraguan Diri Banyak orang yang kurang percaya pada diri mereka sendiri juga akan kekurangan kepercayaan di dalam Tuhan. Sering persoalan pribadi dari perasaan tidak aman dan keraguan diri akan dirasakan sebagai dosa yang berat dari ketidakpercayaan. Seorang Kristen yang mengalami persoalan ini juga memberikan kesempatan kepada setan untuk menyerang dalam hal penyalahan diri, ia harus berhati-hati terutama harus mengabaikan hal-hal yang mengelabuhi perasaan-perasaan bersalah. Dengan mengetahui persoalannya, terutama dengan kepercayaan diri dan membiarkan diri melihat persoalan dengan jelas dan lebih percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Setan atau Roh Jahat Musuh iman yang terakhir adalah perang batin. Banyak kesulitan-kesulitan dalam melatih iman disebabkan oleh hal yang umum, tetapi lainnya disebabkan oleh perlawanan dari Roh jahat. Sesungguhnya, roh jahat bahkan dapat menyulitkan persoalanpersoalan biasa. Kesadaran akan kenyataan perang batin membantu umat Kristen dalam memerangi pikiran-pikiran dan keragu-raguan atau ketakutan dengan secara rohani mengtasi permusuhan dan menanamkan sabda Tuhan dalam hati. Karena kebohongan-kebohongan ini akan bermunculan, umat Kristen dapat menyerang kebohongan itu dengan kuasa Tuhan dan menggantikannya dengan kebesaran Tuhan. Langkah-langkah Positif ke Arah Iman Dalam suasana iman seorang Kristen dapat berkembang dalam iman, jika ia bergabung dengan orang-orang yang akan memelihara perkembangan dalam iman. Lingkungan masyarakat50

Uraian III: Iman Kepercayaan

mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk sikap-sikap, tindakan-tindakan kita dan pengalaman dari kehidupan kita. Jika seseorang menggunakan waktunya untuk kegemaran sport, atau kegemaran akan musik, ia akan condong membagi waktu untuk kegemarannya. Demikian juga imannya akan lemah jika ia dikelilingi dengan orang-orang yang beriman lemah terhadap Tuhan. Dengan kata lain, imannya akan berkembang jika ia tinggal di antara orang yang beriman penuh. Oleh karena itu, siapa saja yang ingin berkembang dalam iman harus mengenal orang-orang Kristen di sekitarnya yang hidup dalam iman bertumbuh dengan mereka secara teratur dan mulai membangun hubungan pribadi dengan mereka yang mendukung. Bacaan Umat Kristen dapat membangun iman mereka dengan membaca buku-buku dan barang-barang cetakan lainnya yang dapat menyampaikan kepenuhan iman dan pandangan dunia Kristiani, terutama buku-buku dan majalah yang menguraikan tentang karya Tuhan di dalam kehidupan pria dan wanita Kristen yang setia. Buku ini menyaksikan atau mengakui kebenaran Injil dengan memperlihatkan bagaimana sabda Tuhan telah hidup di dalam kehidupam umatNya. Buku-buku dan majalah-majalah tersebut sangat membantu, terutama bagi orang yang masih baru dalam kehidupan Kristiani. Bacaan-bacaan Kristiani dalam membangun iman dan secara pasti mengungkapkan berita atau media duniawi yang dapat menjerumuskan. Sabda Allah Pentingnya arti perkembangan dalam iman terutama yaitu dengan jalan mendengarkan sabda Allah. Dalam Roma 10: 17, Dengan demikian iman berasal dari apa yang didengar dan apa didengar datangnya dari khotbah Yesus. Umat Kristen mendengar sabda Tuhan melalui Injil, pengajaran, ramalan, buku-buku, nasehat pribadi, dan perkataan langsung dari Allah sendiri. Sering kebenaran yang sederhana mengilhami iman yang kuat, Tuhan mencintai kita. Roh KudusNya tinggal bersama kita, dan ia telah berjanji akan memberikan apa yang kita butuhkan.51

Dasar Kedewasaan Kristiani

Tuhan memberikan sabdaNya untuk memperkuat, meyakinkan, dan membangun iman kita. Dengan demikian umat Kristen harus rajin atau giat mendengar, menghayati, merenungkan, dan mencintai sabda Tuhan yang mana akan membangun iman dan memelihara kerohanian kita. Doa Pribadi Umat Kristen dapat berkembang kuat dalam iman karena mereka tekun dalam doa pribadi. Tuhan telah mengangkat umatNya sebagai putra-putriNya. Ia senang membalas doa anakanakNya (Mateus 7:7-11). Sekarang banyak umat Kristen berdoa seakan meminta uang atau kekayaan dari seorang asing yang kejam dan pelit. Keyakinan harus disertai dalam seluruh doa Kristiani. Sebagai anak-anak Tuhan harus berdoa dengan kepastian sehingga iman yang baru akan lahir di antara mereka dan dari permohonan mereka menunjukkan kekurangan Tuhan. Doa untuk Iman (Doa Kepercayaan) Langkah terakhir dalam mengembangkan iman yaitu dengan memohon atau meminta kepada Tuhan secara langsung agar iman saudara diperkuat. Umat Kristen harus mempersembahkan doanya dan mengharapkan dengan yakin bahwa Tuhan akan menjawabnya. Tuhan mengharapkan agar umatNya percaya sepenuhnya di dalam cinta dan janjiNya; Ia tidak akan menolak jawaban doa yang berkenaan dengan kehendak. Petunjuk-petunjuk untuk Pengajar atau Guru Dengan logis bahan-bahan pada uraian III dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama menguraikan dan menerangkan tentang iman, bagian kedua tentang sejumlah petunjuk praktis dalam memperkembangkan iman. Tidak ada susunan rangkaian bentuk yang menentukan setiap bagian sebagai contoh. Bagian kedua dapat dipecah dalam beberapa masalah disertai juga dengan langkah-langkah untuk mengoreksinya sebagaimana disarankan pada latar belakang. Dengan kata lain, pengajar dapat

52

Uraian III: Iman Kepercayaan

menyuguhkan bagian uraiannya sehingga daftar-daftar syarat seperti yang dilakukan pembaca dalam pita kaset. Dalam hal ini bentuk penyuguhan ceramah pengajar harus mengembangkan susunan secara logis, dengan demikian ia dapat memindahkan dengan halus dari satu soal ke soal lain dan dari bagian ke bagian lain. Pengajar harus mengatasi bisikan hati untuk melepaskan kobaran permohonan bagi karya iman yang luas biasa dan menilai petunjuk praktis sebagai alat untuk peringatan-peringatan. Selain itu, ia harus membentuk pandangan iman sebagai hubungan yang akrab dengan Tuhan meliputi iman pengharapan dan kepercayaan. Pengajar tidak harus menuntut reaksi yang cepat dari gelora atau semangat dan kegembiraan di antara pendengarnya. Namun ia tidak boleh kecewa dengan reaksi demikian. - Contoh tentang iman harus merupakan bagian yang mengilhami uraian, atau pembicaraan ini. Si pembicara boleh memulai pembicaraan dengan didahului sharing tentang pengalaman pribadi yang mana telah ia saksikan atau ikut serta dalam tindakan yang berarti untuk iman. Sharing seperti ini akan membantu memberikan gambaran bagaimana iman memperlihatkan kekuasaan Tuhan. Si pembicara harus memasukkan contoh-contoh secara tersendiri untuk mengobarkan semangat atau membangkitakn orang-orang untuk mendapatkan iman yang lebih kuat. Di dalam pembicaraan setiap gambaran harus menghasilkan inti yang dituju atau praktis. sebagai contoh, si pembicara boleh memakai contoh perorangan dalam memberikan gambaran bagaimana umat Kristen dapat menanggapi janji-janji Tuhan yang tertera di dalam Injil. Tetapi ia harus melaksanakannya untuk menyampaikan secara lebih efektif tentang pelaksanaan kebijaksanaan, bukan hanya membuat agar pembicaraan lebih menarik dan menggemparkan saja. - Si pembicara harus jujur di dalam sharingnya. Ia harus menghindari memberikan pesan bahwa hidupnya merupakan keajaiban yang tiada putusnya atau Tuhan selalu menjawab doanya sesuai dengan keinginannya. Keinginan untuk memberi kesan atau dapat mengilhami pendengarnya jangan53

Dasar Kedewasaan Kristiani

-

-

dikarenakan si pembicara melebih-lebihkan ceritanya dengan cara menunjuk dirinya sebagai insan atau manusia bi


Top Related