Unit PembelajaranPROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)BERBASIS ZONASI
MATA PELAJARAN TUNARUNGUSEKOLAH LUAR BIASA(SLB)
TEKNIK PKPBI DALAM PEMBELAJARAN KATA DAN KALIMATPenulis:Dr. Ai Sofiyanti, M.Pd
Penyunting:Dr. Agus Irawan Sensus, M.Pd
Desainer Grafis dan Ilustrator:TIM Desain Grafis
Copyright © 2019Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan KhususDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga KependidikanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang mengopi sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL............................................................................................................ 4
PENDAHULUAN............................................................................................................ 5
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK......................................................6
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi_____________________________________________
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)________________________________________________
APLIKASI DI DUNIA NYATA...................................................................................... 8
Penggunaan Kata dan Kalimat dalam Kehidupan Sehari-hari_____________________________
BAHAN PEMBELAJARAN......................................................................................... 10
A. Aktivitas Pembelajaran__________________________________________________________________
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan 1_________________________________________________
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan 2_________________________________________________
B. Lembar Kerja Peserta Didik_____________________________________________________________
Lembar Kerja Peserta Didik 1: Pembelajaran Kata___________________________________
Lembar Kerja Peserta 2: Pembelajaran Kalimat______________________________________
C. Bahan Bacaan____________________________________________________________________________
1. Jenis Kata___________________________________________________________________________
2. Fungsi Kalimat_____________________________________________________________________
3. Teknik Pembelajaran PKPBI______________________________________________________
PENGEMBANGAN PENILAIAN...............................................................................32
A. Penilaian Produk (Tugas)_______________________________________________________________
B. Penilaian Pengucapan Kata dan Kalimat_______________________________________________
SIMPULAN................................................................................................................... 38
UMPAN BALIK............................................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 42
4
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Penggunaan kata dan kalimat dalam berkomunikasi_____________________________
Gambar 2 Siswa tunarungu sedang belajar bahasa__________________________________________
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi Dasar___________________________________
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)_____________________________________________
Tabel 3. Desain Aktivitas Pembelajaran______________________________________________________
Tabel 4. Analisis Jenis Kata dalam Teks Laporan Hasil Observasi__________________________
Tabel 5. Pengembangan Fonem Menjadi Kata_______________________________________________
Tabel 6. Analisis Kalimat dalam Teks Pidato_________________________________________________
Tabel 7. Pengembangan Kata Menjadi Kalimat______________________________________________
5
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
PENDAHULUAN
Unit ini disusun sebagai salah satu aternatif sumber bahan ajar bagi Saudara
untuk memahami Teknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat.
Melalui pembahasan materi yang terdapat pada unit ini, Saudara dapat
memiliki pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didik
tunarungu yang sesuai dengan indikator yang telah disusun terutama dalam
memfasilitasi kemampuan bernalar peserta didik tunarungu. Selain itu,
materi ini juga bersifat aplikatif sehingga Saudara dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam rangka memudahkan Saudara mempelajari konten materi dan cara
mengajarkannya, di dalam unit ini dimuat kompetensi dasar, target
kompetensi, Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), bahan bacaan, aktivitas
pembelajaran, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), dan pengembangan
penilaian. Komponen-komponen di dalam unit ini dikembangkan dengan
tujuan agar Saudara dapat mendorong peserta didik tunarungu untuk
mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Teknik PKPBI terdiri atas: (1) Teknik Prawicara, (2) Teknik Pembentukan
Fonem, (3) Teknik Pengglembengan dan Penyadaran Irama/Aksen, dan (4)
Teknik Pengembangan. Teknik PKPBI yang dikembangkan dalam unit
pembelajaran ini adalah Teknik Pengembangan untuk mengajar bahasa
Indonesia materi kata dan kalimat. Unit ini dilengkapi dengan teori Jenis Kata
dan Kalimat. Teori Jenis Kata mencakup: (1) Kata Benda, (2) Kata Kerja, (3)
Kata Sifat, (4) Kata Ganti, dan (5) Kata Tugas. Teori Kalimat mencakup: (1)
Kalimat Berita, (2) Kalimat Tanya, (3) Kalimat Perintah, dan (4) Kalimat
Permintaan.
6
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
KOMPETENSI DASAR DAN PERUMUSAN IPK
A. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi
Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar
Program Khusus Peserta Didik Tunarungu (PKLK Ditjen Dikdasmen, 2016)
seperti tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi Dasar
No. Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
4.2 Pengucapan kalimat dan
pengucapan kalimat sesuai
tekanan dan intonasi.
1. Pengucapan kalimat.
2. Pengucapan kalimat sesuai
tekanan dan intonasi.
Kompetensi dasar yang dikembangkan dalam unit ini adalah keterampilan
berbicara, lebih fokus pada pengucapan kata dan kalimat.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi dasar dikembangkan menjadi beberapa IPK. IPK ini menjadi
acuan bagi Saudara untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar.
Kompetensi Dasar 4.2 Pengucapan kalimat dan pengucapan kalimat sesuai
tekanan dan intonasi. Dalam rangka memudahkan Saudara menentukan
indikator yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar, IPK dibagi ke
dalam tiga kategori, yaitu IPK pendukung, IPK kunci, dan IPK pengayaan.
Berikut ini rincian IPK yang tercantum dalam tabel 2.
7
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
IPK Penunjang
4.2.1 Mengidentifikasi jenis kata dalam teks laporan hasil observasi.
4.2.2 Mengklasifikasikan kata berdasarkan jenisnya.
4.2.3 Mempraktikkan pengembangan huruf menjadi kata.
4.2.4 Mempraktikkan pengucapan kata.
IPK Kunci
4.2.5 Menganalisis kalimat yang terdapat dalam teks pidato.
4.2.6 Mengklasifikasikan kalimat berdasarkan fungsinya.
4.2.7 Mempraktikkan pengembangan kata menjadi kalimat.
4.2.8 Mempraktikkan pengucapan kalimat sesuai tekanan dan intonasinya.
IPK Pengayaan
4.2.9 Menunjukkan kemampuan berkomunikasi timbal balik dengan orang
lain secara mandiri.
4.2.10 Menunjukkan kemampuan mengungkapkan keinginan sendiri secara
lisan.
4.2.11 Menunjukkan percaya diri atau keberanian berbicara di depan umum.
8
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
APLIKASI DI DUNIA NYATA
Penggunaan Kata dan Kalimat dalam Kehidupan Sehari-hari
Coba Saudara perhatikan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Manusia
hampir tidak bisa lepas dari peristiwa berkomunikasi dan berinteraksi.
Dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia memerlukan sarana bahasa
untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, pendapat,
keinginan, dan sebagainya.
Bahasa merupakan sarana yang dianggap penting dan utama untuk
memenuhi keperluan tersebut. Penggunaan bahasa yang sistematis
melambangkan cara berpikir yang sistematis juga. Dalam berkomunikasi
sehari-hari sangat diperlukan sekali penggunaan kata dan kalimat yang
mudah dipahami oleh lawan bicara kita. Gunakanlah kalimat sederhana dan
efektif agar komunikasi berjalan lancar. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar 1 Penggunaan kata dan kalimat dalam berkomunikasiSumber: adaptasiabk.blogspot.com
Gambar di atas menunjukkan bahwa penggunaan kalimat anak tunarungu
dalam kehidupan sehari-hari memerlukan pemilihan kata yang tepat,
tekanan dan intonasi yang benar, serta kalimat yang efektif. Coba Saudara
bayangkan, apa yang akan terjadi jika kita menggunakan kalimat yang
bertele-tele dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari?
9
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Sebuah kalimat hendaklah mendukung suatu gagasan atau ide. Susunan
kalimat yang teratur menunjukkan cara berpikir teratur. Agar gagasan atau
ide mudah dipahami lawan bicara, maka fungsi sintaksis yaitu subyek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan harus tampak jelas. Unsur-unsur
sebuah kalimat harus dieksplisitkan dan dirakit secara logis atau masuk akal.
Penggunaan kata dan kalimat dalam kehidupan sehari-hari sangat variasi
tergantung tujuannya. Oleh karena itu, kata menurut jenisnya mencakup:
kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, dan kata tugas. Demikian juga
dengan kalimat menurut fungsinya bisa berupa kalimat berita, kalimat tanya,
kalimat perintah, dan kalimat permintaan.
Bagaimanakah pembelajaran kata dan kalimat untuk peserta didik tunarungu
dengan teknik PKPBI? Berdasarkan pengalaman Saudara sebagai guru,
mengapa pembelajaran PKPBI harus dilaksanakan secara berurutan? Silakan
lakukan refleksi terhadap pembelajaran PKPBI yang telah Saudara lakukan di
sekolah.
Teknik PKPBI secara berurut mencakup: (1) teknik prawicara, (2) teknik
pembentukan fonem, (3) teknik penggemblengan dan penyadaran
irama/aksen, dan (4) teknik pengembangan (PPPPTK TKPLB: 2018, 103-
118). Dalam unit pembelajaran ini dibatasi PKPBI dengan Teknik
Pengembangan dalam pembelajaran pengucapan kata dan kalimat.
10
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAHAN PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
Bahan pembelajaran yang diuraikan dalam unit ini merupakan contoh
panduan pembelajaran yang dapat diimplementasikan oleh Saudara ketika
akan membelajarkan topik Pengucapan Kata dan Kalimat sesuai tekanan dan
intonasi. Bahan pembelajaran dikembangkan dengan prinsip berpusat pada
peserta didik tunarungu dan berusaha memfasilitasi kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS) yang mencakup transfer knowledge, critical and craetive
thingking, dan problem solving. Bahan pembelajaran ini berisikan rincian
aktivitas pembelajaran, lembar kegiatan peserta didik, dan bahan bacaan.
Aktivitas pembelajaran berisi rincian kegiatan pembelajaran yang dilakukan
Saudara dan peserta didik untuk mencapai kompetensi pada topik
Pengucapan Kata dan Kalimat.
Sebelum menguraikan aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu disusun
desain aktivitas pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel 3. Dalam tabel
tersebut dapat terlihat aktivitas pembelajaran untuk masing-masing
indikator yang telah ditetapkan untuk dua kali pertemuan. Aktivitas
pembelajaran akan diuraikan lebih rinci, menjadi dua skenario pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan saintifik. Pengembangan skenario
pembelajaran mengacu pada Standar Proses (Permendikbud Nomor 22
Tahun 2016). Berikut ini desain aktivitas pembelajaran Teknik PKPBI
Pembelajaran Kata dan Kalimat.
11
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Tabel 3. Desain Aktivitas Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Materi/ Submateri
Aktivitas PembelajaranBentuk dan
Jenis Penilaian
Media Alokasi Waktu
4.2.1 Mengidentifikasi jenis kata dalam teks laporan hasil observasi.
1.Jenis Kata
a. Kata Benda
b. Kata Kerja
c. Kata Sifat
d. Kata Ganti
e. Kata Tugas
2.Jenis Kalimat
a. Kalimat Berita
b. Kalimat Tanya
c. Kalimat Perintah
d. Kalimat Permintaan
1. Peserta didik mempraktikkan literasi membaca teks laporan hasil pengamatan dengan cermat.
2. Peserta didik mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis kata yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi, dan hasilnya ditulis pada pada LKPD 1a dan 1b dengan teliti.
3. Peserta didik mengembangkan fonem menjadi kata.
4. Peserta didik berlatih dengan tekun mengucapkan berbagai jenis kata.
5. Peserta didik berliterasi dengan membaca teks pidato.
6. Peserta didik bekerja sama untuk menganalisis dan mengklasifikasikan kalimat pada teks pidato, dan ahsilnya dituliskan pada LKPD 2a dan 2b.
7. Peserta didik mengembangkan kata menjadi kalimat.
8. Peserta didik berlatih mengucapkan kalimat sesuai tekanan dan intonasinya dengan lancar.
1. Penilaian terhadap tugas peserta didik.
2. Penilaian terhadap pengucapan kata peserta didik.
3. Penilaian terhadap pengucapan kalimat peserta didik.
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1a dan 1b
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 2a dan 2b
1. Pertemuan 1: 2x40 menit.
2. Pertemuan 2:
2x 40 menit.
4.2.2 Mengklasifikasikan kata berdasarkan jenisnya.
4.2.3 Mempraktikkan pengembangan huruf menjadi kata.
4.2.4 Mempraktikkan pengucapan kata.
4.2.5 Menganalisis jenis kalimat yang terdapat dalam teks pidato.
4.2.6 Mengklasifikasikan kalimat berdasarkan jenisnya.
4.2.7 Mempraktikkan pengembangan kata menjadi kalimat.
4.2.8 Mempraktikkan pengucapan kalimat sesuai tekanan dan intonasinya.
12
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
13
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan 1
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari penggunaan bahasa untuk
berkomunikasi dan berinteraksi. Dalam berkomunikasi tersebut diperlukan
pemilihan kata (diksi) yang tepat. Diksi adalah sebuah pilihan kata yang tepat
dan selaras, digunakan untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, isi
hati, sehingga membentuk ekspresi atau gagasan yang tepat. Diksi yang tepat
akan menciptakan komunikasi yang baik dan efektif.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Saudara akan melakukan aktivitas
melatih peserta didik tunarungu untuk: (1) mengidentifikasi jenis kata yang
terdapat dalam teks laporan hasil observasi, (2) mengklasifikasikan kata
berdasarkan jenisnya, (3) mempraktikkan pengembangan huruf menjadi
kata, dan (4) mempraktikkan pengucapan kata.
Aktivitas pembelajaran ini untuk mencapai indikator: 4.2.1, 4.2.2, 4.2.3, 4.2.4,
dan 4.2.5. Aktivitas pembelajaran 1 ini menggunakan pendekatan saintifik
yang meliputi: (1) mengamati, (2) menanya, (3) mengumpulkan informasi,
(4) mengolah informasi, dan (5) mengomunikasikan.
Mencermati Jenis Kata yang Terdapat dalam Teks Laporan Hasil
Observasi
Tujuan Aktivitas Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran, peserta diharapkan mampu:
a. mengidentifikasi kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, dan kata tugas yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi;
b. mengklasifikasikan kata-kata berdasarkan jenisnya ( kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, dan kata tugas);
c. mempraktikkan pengembangan huruf A, B, C, D, E, G, H menjadi sebuah kata; dan
14
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
d. mempraktikkan pengucapan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, dan kata sifat dengan tepat.
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran: 2x40 menit.
Media yang digunakan: Teks laporan hasil observasi.
Aktivitas yang Saudara lakukan meliputi hal-hal di bawah ini.
1. Membagikan teks laporan hasil observasi kepada peserta didik
tunarungu.
WAYANG
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia. UNESCO menetapkan wayang sebagai pertunjukan
bayangan boneka sangat tersohor di Indonesia. Wayang merupakan warisan
mahakarya dunia yang sangat bernilai dalam seni bertutur.
Para wali songo, mereka adalah penyebar agama Islam di Jawa sudah
membagi wayang dalam tiga. Wayang kulit di Jawa Timur, wayang orang di
Jawa Tengah, dan wayang golek di Jawa Barat. Penjenisan tersebut
disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari
kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang
diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan
boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Semuanya sangat indah.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang
paling terkenal dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan, antara lain
sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang
bermanfaat sebagai media pendidikan karena banyak memberikan ajaran
kehidupan kepada manusia. Pada zaman modern ini, wayang banyak
digunakan sebagai media informasi. Hal ini antara lain dapat kita lihat pada
pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan.
Sumber: Buku bahasa Indonesia kelas X SMA/MA/SMK/MAK
15
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
2. Memberi tugas kepada peserta didik tunarungu untuk membaca
dalam hati teks tersebut. (mengamati)
3. Membagikan LKPD 1a dan 1b kepada peserta didik tunarungu, dan
menyampaikan tugas yang harus dikerjakan dalam LKPD 1a dan 1b.
4. Menginstruksikan pada peserta didik tunarungu untuk mempelajari
LKPD 1a dan 1b. Mempersilakan peserta didik tunarungu untuk
menyampaikan pertanyaan terkait dengan cara pengisian LKPD1a dan
1b. (menanya)
5. Memfasilitasi peserta didik tunarungu untuk menganalisis dan
mengklasifikasikan jenis-jenis kata yang terdapat dalam teks laporan
hasil observasi dengan cara berdiskusi dalam kelompok. (mengamati
dan mengumpulkan informasi)
6. Memfasilitasi peserta didik tunarungu untuk menuliskan temuan
kata-kata berdasarkan jenisnya pada tabel yang sudah ditempel di
papan tulis. (mengomunikasikan)
7. Membimbing peserta didik tunarungu untuk mengucapkan kata
benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, dan kata tugas dengan lancar.
8. Membimbing peserta didik tunarungu untuk mengembangkan fonem
menjadi kata.
9. Mengkonfirmasi dan menyimpulkan berbagai ciri-ciri setiap jenis
kata, kemudian peserta didik memperbaiki hasil LKPD 1a dan 1b.
(menanya, mengolah informasi).
Aktivitas Pembelajaran Pertemuan 2
Dalam berkomunikasi tersebut diperlukan kalimat yang efektif. Kalimat
efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah
kebahasaan secara baik dan benar. Kaidah yang menjadi patokan kalimat
efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Gunakan kalimat yang sistematis
16
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
hingga mudah untuk dipahami oleh pembaca atau lawan bicara kita. Gunakan
kalimat sehemat mungkin. Jangan sampai kalimat yang dibuat terlalu banyak
menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan
kalimat yang dirumuskan pasti dan ringkas .
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Saudara akan melakukan aktivitas
melatih peserta didik tunarungu untuk: (1) menganalisis jenis kalimat yang
terdapat dalam teks pidato, (2) mengklasifikasikan kalimat berdasarkan
jenisnya, (3) mempraktikkan pengembangan kata menjadi kalimat, dan (4)
mempraktikkan pengucapan kalimat dengan jelas.
Aktivitas pembelajaran tersebut untuk mencapai indikator: 4.2.6, 4.2.7, 4.2.8,
dan 4.2.9. Aktivitas pembelajaran 2 ini menggunakan pendekatan saintifik
yang meliputi: (1) mengamati, (2) menanya, (3) mengumpulkan informasi,
(4) mengolah informasi, dan (5) mengomunikasikan.
Mencermati Kalimat yang Terdapat Teks Pidato
Tujuan Aktivitas Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran, peserta diharapkan mampu:
a. menganalisis kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat permintaan yang terdapat dalam teks pidato;
b. mengklasifikasikan kalimat berdasarkan fungsinya;
c. mempraktikkan mengembangkan kata benda, kata kerja, kata sifat, kata ganti, dan kata tugas menjadi kalimat; dan
d. mempraktikkan pengucapan kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat permintaan.
Estimasi Waktu Aktivitas Pembelajaran: 2x40 menit.
Media: Teks pidato yang berjudul “Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda”
17
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Aktivitas yang Saudara lakukan meliputi hal-hal di bawah ini.
a. Membagikan teks pidato di bawah ini pada peserta didik tunarungu.
Gambar 2: Stop Narkoba
Sumber: humaspolresbantul.wordpress.com
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu guru yang saya taati, serta teman-teman yang saya kasihi. Ya Tuhanku berikanlah kami semua kesehatan dan kelancaran dalam semua urusan! Hanya berkat nikmat-Mulah kami semua dapat berkumpul dalam kegiatan ini.
Bapak, Ibu, serta Hadirin yang saya hormati,
Dewasa ini, narkoba menjadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda yang berarti juga ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia. Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba. Siapa yang tidak merasa ngeri dengan keadaan ini?
Narkoba benar-benar membahayakan nasib bangsa ini di masa depan. Efek kerusakan akibat minuman keras dan narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi orang-orang di sekitarnya. Tak hanya dalam skala kecil seperti keluarga, tetapi juga dalam skala besar seperti bangsa dan negara. Marilah kita jauhi narkoba! Siapa yang siap untuk menjauhi narkoba? Siapa yang ingin mencoba narkoba?
Secara ekonomi, akan sangat banyak dana yang dihambur-hamburkan untuk membeli barang-barang haram itu. Belum lagi, efeknya bagi pertahanan dan keamanan nasional. Menjauhlah dari bahaya narkoba! Jangan menyentuhnya untuk sekedar coba-coba!
18
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Memberi tugas kepada peserta didik tunarungu untuk membaca teks
tersebut. (mengamati)
c. Membagikan LKPD 2a dan 2b kepada peserta didik tunarungu, dan
menyampaikan tugas yang harus dikerjakan dalam LKPD 2a dan2b.
d. Menginstruksikan pada peserta didik tunarungu untuk mempelajari
LKPD 2a dan2b. Mempersilakan peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan terkait dengan cara pengisian LKPD 2a dan 2b. (menanya)
e. Memfasilitasi peserta didik tunarungu untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikan kalimat yang terdapat dalam teks pidato dengan cara
berdiskusi dalam kelompok. (mengamati dan mengumpulkan
informasi)
f. Memfasilitasi peserta didik tunarungu untuk menuliskan temuan
kalimat-kalimat berdasarkan fungsinya pada tabel yang sudah
ditempel di papan tulis. (mengomunikasikan)
g. Membimbing peserta didik tunarungu mengucapkan kalimat sesuai
tekanan dan intonasinya. (mengomunikasikan)
h. Mengkonfirmasi dan menyimpulkan berbagai ciri kalimat, kemudian
peserta didik memperbaiki hasil LKPD 2a dan2b. (menanya, mengolah
informasi).
B. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik 1: Pembelajaran Kata
Petunjuk Pengisian:
1. Kerjakan LKPD 1a dan 1b ini secara berkelompok!
2. Baca teks laporan hasil observasi yang berjudul Wayang secara
saksama!
19
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
3. Identifikasikan dan klasifikasikan kata-kata yang terdapat dalam teks
laporan hasil observasi yang berjudul Wayang, kemudian hasilnya
tuliskan dalam tabel 4 di bawah ini!
Tabel 4. Analisis Jenis Kata dalam Teks Laporan Hasil Observasi
No. Jenis Kata
Kata Benda Kata Kerja Kata Sifat Kata Ganti Kata Tugas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4. Kembangkanlah fonem A, B, C, D, E, G, H menjadi sebuah kata.
Misalnya huruf A “Ayam”. Kemudian tuliskanlah pada tabel di bawah
ini!
Tabel 5. Pengembangan Fonem Menjadi Kata
No. Huruf Jenis Kata
Kata Benda Kata Kerja Kata Sifat Kata Bilangan Kata Keterangan
1. A
2. B
3. C
4. D
20
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
5. E
7. H
5. Setelah tabel 5 diisi, praktikkanlah pengucapan kata-kata tersebut di
depan kelas dengan jelas dan percaya diri!
21
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Lembar Kerja Peserta 2: Pembelajaran Kalimat
Petunjuk Pengisian:
a. Kerjakan LKPD 2a dan 2b ini secara berkelompok!
b. Baca teks pidato yang berjudul Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda secara saksama!
c. Analisislah kalimat yang terdapat dalam teks tersebut, kemudian tuliskan hasilnya dalam tabel 6 di bawah ini!
Tabel 6. Analisis Kalimat dalam Teks Pidato
No. Kalimat Temuan
1. Kalimat Berita
2. Kalimat Tanya
3. Kalimat Perintah
4. Kalimat Permintaan
d. Kembangkanlah kata-kata dalam tabel 7 di bawah ini menjadi kalimat.
Misalnya kata “Buku” menjadi kalimat berita “Saya sudah membaca
22
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
buku Bahasa Indonesia.” Kemudian tuliskanlah pada kolom kalimat
berita
Tabel 7. Pengembangan Kata Menjadi Kalimat
No. Kata Kalimat
Berita Tanya Perintah Permintaan
1. Buku
2. Apel
3. Meja
4. Nasi
5. Tomat
6. Durian
7. Pak Guru
23
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
e. Ucapkan kalimat-kalimat yang telah ditulis dalam tabel 7 di depan
kelas dengan lancar dan percaya diri!
C. Bahan Bacaan
1. Jenis Kata
a. Kata Benda
Kata benda disebut juga nomina (substantiva), yaitu semua kata yang
dapat diterangkan atau yang diperluas dengan frasa yang + kata sifat,
misalnya :
Guru yang pandai.
Siswa yang disiplin.
Udara yang segar.
Keadilan yang baik.
Semua kata yang tercetak miring adalah nomina.
Dalam tata bahasa kata benda dibedakan atas:
(1) kata benda abstrak, misalnya: kejujuran, kepandaian, kebahagiaan;
(2) kata benda konkret, misalnya: sekolah, taman, buku;
(3) kata benda nama diri, yang huruf awalnya selalu ditulis dengan huruf
kapital, misalnya: Anis, Devi, Meida; dan
(4) kata benda kumpulan, seperti regu, masyarakat, tim, kelas, keluarga.
24
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Kata Kerja
Kata kerja adalah semua kata yang dapat diperluas atau dijelaskan
dengan frasa dengan + kata sifat.Di bawah ini contoh kata kerja.
Membaca dengan jelas.
Belajar dengan tekun.
Berpakaian dengan sopan.
Berjalan dengan santai.
Menari dengan indah.
Semua kata yang tercetak miring adalah kata kerja atau verba.
Kata kerja yang menduduki fungsi predikat disebut kata kerja finit
(predikatif), misalnya dalam kalimat:
Saya belajar bahasa Indonesia di sekolah hari ini. (belajar adalah
kata kerja finit/predikatif).
Kata kerja yang berfungsi nominal atau berfungsi sebagai kata
benda, yang menduduki fungsi subjek atau objek, dinamakan kata
kerja infinit (substantiva), misalnya dalam kalimat:
Belajar itu penting dan la belajar membaca. (Belajar dan membaca
adalah verba lnfinit).
b. Kata Sifat
Semua kata yang dapat diperluas dengan kata lebih, paling, sangat,
atau mengambil bentuk se-reduplikasi-nya, adalah kata sifat. Kata
ini disebut juga adjektiva, contoh : lebih cermat, agak
membosankan, sangat cantik, sepandai-pandainya, lebih bijaksana,
paling nikmat, sangat mahal, sebaik-baiknya.
25
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Kata sifat dikatakan berfungsi atributif jika digunakan untuk
menjelaskan kata benda, dan kata sifat tersebut bersama-sama
dengan kata bendanya membentuk frasa nominal. Jika digunakan
sebagai predikat sebuah kalimat ia dikatakan berfungsi predikatif.
Perhatikan contoh berikut ini.
(1) Mahasiswa baru itu sedang mendengarkan pengarahan dosen.
(2) Buku itu baru.
Keterangan:
Kata baru dalam kalimat (1) berfungsi atributif, sedangkan dalam
kalimat (2) berfungsi predikatif.
c. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau Pronomina adalah jenis kata yang digunakan untuk
menggantikan posisi kata benda atau orang dalam sebuah kalimat.
Fungsi penggunaan kata ganti (pronomina) adalah untuk
memperhalus kalimat yang diucapkan atau ditulis. Saat menulis
sebuah paragraf atau pembicaraan yang panjang, peggunaan kata
yang sama dalam setiap kalimat membuat penyebutan atau
penggunaan kata tersebut tidak efisien. Hal inilah kata ganti
memegang peranan penting menjalankan fungsinya.
Contoh penggunaan kata ganti (pronomina) dalam sebuah kalimat:
Kemarin Amran, mengatakan kepada Ujak dan Zakir bahwa Amran
akan menemui Ujak dan Zakir di tempat yang sama.
Lebih wajar jika dituturkan kembali menjadi:
Kemarin Amran mengatakan kepada Ujak dan Zakir bahwa dia akan
menemui mereka di tempat yang sama.
26
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kata dia menggantikan Amran dan kata mereka menggantikan Ujak
dan Zakir adalah kata ganti atau pronomina.
Kata ganti dibedakan atas beberapa subkelas:
(1) Kata ganti orang : dia, mereka, engkau, saudara, anda.
(2) Kata ganti tunjuk : ini, itu.
(3) Kata ganti hubung: yang, tempat.
(4) Kata ganti tanya : apa, siapa, kapan, berapa.
d. Kata Tugas
Kata yang berfungsi total, memperluas atau mentransformasikan
kalimat dan tidak dapat menduduki jabatan-jabatan utama dalam
kalimat, seperti kata dan, di, dengan, dll. dikelompokkan ke dalam
kelas kata tugas. Di bawah ini contoh kata tugas.
a. Kata depan atau preposisi : di, ke, dari.
b. Kata hubung atau konjungsi : dan, atau, karena, dengan.
c. Kata sandang atau artikula : si, sang, para, kaum.
d. Kata keterangan atau adverbia : sangat, selalu, agak, sedang,
secepat-cepatnya.
2. Fungsi Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran
(Widjono, 2008: 146). Manaf lebih menjelaskan kalimat dengan
membedakan menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis (Manaf, 2009:11).
Jadi, kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran
yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Ciri-ciri kalimat
menurut Widjono sebagai berikut. Dalam bahasa lisan diawali dengan
kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali
27
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau
tanda seru.
Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh
huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:),
atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu
tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
Berdasarkan fungsinya kalimat mencakup: kalimat berita, kalimat tanya,
kalimat perintah, dan kalimat permintaan.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
a. Kalimat Berita
Kalimat berita adalah suatu kalimay yang berisi memberitahukan
informasi. Pada bagian akhir kalimat yang tertulis diakhiri tanda baca
titik (.). Pengucapan ditandai dengan intonasi mendatar.
Contonya:
Saya akan pergi Tasikmalaya pada minggu depan.
Arya akan akan ke undangan pada hari Minggu.
Minum air bening minimal 8 gelas akan memperbaiki kinerja
metabolisme tubuh.
b. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah gabungan kata-kata yang berfungsi untuk
mencari informasi, jawaban, atau tanggapan dari orang lain. Wujud
kalimat tanya jika ditulis diakhiri dengan tanda tanya (?).
Pengucapannya ditandai dengan intonasi menurun. Pada awal kalimat
terdapat kata tanya, seperti: apa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.
28
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Contohnya:
Apa yang sedang kamu kerjakan?
Kapan kamu akan pergi ke kampung halaman?
Dimana kamu bisa bertemu dengan saya?
c. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah susunan kata-kata yang mengandung
perintah yang ditujukan kepada orang lain. Dalam bentuk tertulis,
kalimat perintah diakhiri dengan tanda seru (!). kalimat perintah
diakhiri dengan intonasi tinggi.
Contohnya:
Kamila jangan lupa makan obatnya!
Nauval tolong kirim lamaran kerja ke PT Telkom.
Anisa jangan pulang terlalu malam.
d. Kalimat Permintaan
Kalimat permintaa berfungsi untuk mengungkapkan perasaan,
informasi, pemberitahuan. Wujud kalimat permintaan ditandai
dengan tanda seru (!). Wujud ujaran diakhiri dengan intonasi tinggi.
Contohnya:
Ya Allah terimalah amal ibadah puasaku!
Ya Tuhankku, ampunilah segalan dosaku!
3. Teknik Pembelajaran PKPBI
29
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
Pembelajaran PKPBI adalah proses yang sistematis yang memiliki tahapan
pembelajaran yang saling berkaitan. Berdasarkan pengalaman Saudara
sebagai guru peserta didik tunarungu, mengapa pembelajaran PKPBI
harus dilaksanakan secara berurutan? Silahkan lakukan refleksi terhadap
pembelajaran PKPBI yang telah Saudara lakukan di sekolah.
Teknik pembelajaran PKPBI mencakup: (1) Teknik Latihan Prawicara, (2)
Teknik Pembentukan Fonem, (3) Teknik Pengglembengan dan
Penyadaran Irama dan Aksen, dan (4) Teknik Pengembangan. Untuk lebih
lengkapnya materi tersebut bisa dibaca modul PKB Tunanetra KK F
(PPPPTK TK PLB, 2018). Dalam unit pembelajaran ini, teknik PKPBI fokus
pada Teknik Pengembangan. Untuk memperkuat pengalaman dan
pemahaman Saudara, silahkan simak uraian berikut ini!
Gambar 2 siswa tunarungu sedang belajar bahasaSumber: https://evarohilah.com/2010/10/06
Teknik Pengembangan latihan fonem diarahkan ke pengembangan dalam
kata, frase dan kalimat dalam berbagai situasi. Tahapan pembelajaran
PKPBI dengan Teknik Pengembangan, antara lain:
a. Misalnya dari kata “A” guru bisa mengembangkan keterampilan
peserta didik tunarungu untuk mampu mengucapkan kata “a – pa”,
“a – bu”, “ a – pi”, dan seterusnya.
30
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
b. Selanjutnya dari penguasaan pengucapan kata, guru dapat
mengembangkan ke kompetensi peserta didik tunarungu untuk
mengucapkan kalimat, misalnya dari kata “apa” bisa dikembangkan
ke dalam pengucapan kalimat “apa ini?”, dari kata “abu”, dapat
dikembangkan ke dalam kalimat “ada abu di dapur”.
Pilihan kata dan kalimat dalam teknik pengembangan, harus
memperhatikan kebutuhan komunikasi peserta didik dalam konteks yang
diperlukan. Tujuan akhir dari teknik pengembangan ini agar peserta didik
tunarungu mengembangkan keterampilan berbicara yang sesungguhnya.
Teknik latihan pengembangan merupakan langkah untuk
mengembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik tunarungu
untuk memiliki kebiasaan dalam mempersepsi bunyi-bunyian dan
menggunakannya sebagai sarana berkomunikasi di lingkungan yang lebih
luas. Pengembangan pembelajaran PKPBI pada peserta didik tunarungu
akhirnya akan terpadu dalam berbagai aktivitas sehari-hari.
Dalam teknik latihan pengembangan ini, guru sesungguhnya dapat
berkreasi dalam menciptakan berbagai aktivitas peserta didik. Latihan
tari-tarian misalnya dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan
kesadaran bunyi dan memadukannya dalam gerak dan irama.
Memang aktivitas menari pada peserta didik tunarungu harus dibantu
dengan petunjuk visual dari guru yang memandu keharmonisan dengan
musik yang mengiringinya. Meskipun gerakan peserta didik tunarungu
dalam tarian dipandu melalui instruksi visual, namun melalui kegiatan ini
peserta didik tunarungu akan menyadari bahwa bunyi-bunyian tersebut
dapat dirasakan secara terpadu dengan gerakan dan irama yang harmonis.
Bahkan secara psikologis, dapat dikatakan bahwa ketika peserta didik
tunarungu melakukan aktivitas menari, hal ini dapat meningkatkan rasa
31
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
percaya diri untuk menikmati atau menunjukan performance terkait
dengan keharmonisan gerakan dan irama musik.
Myklebust(1963) dalam Bunawan & Yuwati (2000) mengembangkan pola
pemerolehan bahasa pada peserta didik dengan gangguan sensori
pendengaran berdasarkan proses pemerolehan bahasa pada peserta didik
mendengar. Ia menerapkan pencapaian perilaku berbahasa yang telah
dijelaskan di atas pada peserta didik tunarungu.
Berhubung pada masa dulu teknologi pendengaran belum berkembang,
maka peserta didik tersebut dipandang tidak/kurang memungkinkan
memperoleh bahasa melalui pendengarannya. Oleh karena itu sistem
lambang diterima peserta didik melalui visual, taktil kinestetik, atau
kombinasi keduanya, melalui isyarat, membaca, dan membaca ujaran.
Membaca ujaran dipandang pilihan yang tepat dibanding isyarat dan
membaca.
Dengan kemajuan teknologi pendengaran saat ini, maka sisa
pendengarannya dapat dioptimalkan untuk menstimulasi peserta didik
tunarungu dalam perolehan bahasa. Apabila membaca ujaran menjadi
dasar pengembangan bahasa batini peserta didik tunarungu, kita dapat
melatih peserta didik tersebut untuk menghubungkan pengalaman yang
diperolehnya dengan gerak bibir dan mimik pembicara. Bagi peserta didik
tunarungu yang menggunakan alat bantu dengar, kita dapat
menghubungkannya dengan lambang bunyi bahasa (lambang auditori).
Setelah itu, peserta didik mulai memahami hubungan antara lambang
bahasa (visual & auditori) dan benda atau kejadian sehari-hari, sehingga
terbentuklah bahasa reseptif visual/auditori.
Demikian perilaku bahasa verbal yang dapat terjadi pada peserta didik
tunarungu. Pada umumnya, peserta didik tunarungu memasuki sekolah
tanpa/kurang memiliki kemampuan berbahasa verbal, berbeda dengan
32
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
peserta didik mendengar yang memasuki sekolah setelah memperoleh
bahasa. Oleh karena itu dalam pendidikan peserta didik tunarungu, proses
pemerolehan bahasa diberikan di sekolah melalui layanan khusus.
Layanan pemerolehan bahasa tersebut menekankan percakapan, seperti
halnya percakapan yang terjadi antara peserta didik mendengar dengan
ibunya/orang terdekatnya dalam pemerolehan bahasa, dengan
memperhatikan sensori yang dapat diberikan stimulasi.
Percakapan merupakan kunci perkembangan bahasa peserta didik
tunarungu (Hollingshead dalam Bunawan & Yuwati, 2000). Oleh karena
itu, tugas guru SLB/B adalah mengantarkan peserta didik tunarungu dari
masa prabahasa menuju purna bahasa melalui percakapan. Berkenaan
dengan hal tersebut, Van Uden (1971) telah mengembangkan suatu
metode pengembangan bahasa melalui percakapan, yang dikenal dengan
Metode Maternal Reflektif (MMR). Metode tersebut menganut prinsip “apa
yang ingin kau katakan, katakanlah begini.”
Setelah peserta didik memperoleh masukan bahasa yang cukup besar,
peserta didk tunanrungu dapat dilatih untuk mengekspresikan diri
melalui bicara. Dengan demikian, peserta didik tersebut membutuhkan
layanan pengembangan bahasa. Namun bagi peserta didik yang sulit sekali
berkomunikasi secara verbal, diberikan layanan komunikasi nonverbal,
yang meliputi abjad jari, bahasa isyarat alami (isyarat konseptual) serta
bahasa isyarat formal (isyarat struktural/sistem isyarat).
Selanjutnya berkembang suatu pendekatan yang menganjurkan
penggunaan metode komunikasi oral dan isyarat secara simultan, yang
dikenal dengan pendekatan komunikasi total, dengan harapan pesan
komunikasi dapat diterima dengan lebih lengkap. Dalam berkomunikasi
nonverbal dapat dibantu dengan melalukan komunikasi augmentative
melalui gesture, gambar, pantomim, ekspresi wajah, isyarat mata, dan
sebagainya.
33
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
PENGEMBANGAN PENILAIAN
Untuk menguji ranah keterampilan peserta didik tunarungu dalam
pembelajaran kata dan kalimat digunakan penilaian: (1) produk (tugas) dan
(2) praktik (performance). Pertama, Penilaian produk dilakukan untuk
menilai tugas peserta didik dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
jenis kata dan mengembangkan fonem menjadi kata, juga untuk menilai hasil
analisis jenis kalimat dalam teks pidato dan mengembangkan kata-kata
menjadi kalimat. Kedua, Penilaian praktik (performance) dilakukan untuk
menilai praktik pengucapan kata-kata dan kalimat di depan kelas.
Untuk lebih jelasnya pedoman beserta rubrik penilaian produk dan praktik
pembelajaran kata dan kalimat dengan teknik pengembangan PKPBI akan
dijelaskan di bawah ini. Selain itu dilengkapi juga dengan pedoman
penskoran.
A. Penilaian Produk (Tugas)
Pedoman Penilaian
Tugas Analisis Jenis Kata dan Kalimat dalam Teks
Nama Subjek: …………….
No. Aspek Penilaian Skala Penilaian
1 2 3 4
1. Ketepatan isi tugas
2. Ketepatan
penyelesaian tugas
3. Kerjasama dalam
kelompok
34
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Rubrik Penilaian
Tugas Analisis Jenis Kata dan Kalimat dalam Teks
Nama Subyek: ……………
No. Komponen
Penilaian
Skala Penilaian
1 2 3 4
1 Ketepatan
hasil
analisis.
Kemampuan
menganalisi
s teks tidak
tepat
Kemampuan
menganalisis
teks kurang
tepat
Kemampuan
menganalisis
teks tepat
Kemampuan
menganalisis
teks sangat
tepat
2. Ketepatan
penyelesaia
n tugas.
Kemampuan
menyelesaik
an tugas
lama
Kemampuan
menyelesaika
n tugas cukup
Kemampuan
menyelesaika
n tugas cepat
Kemampuan
menyelesaika
n tugas cepat
sekali
3. Kerjasama
dalam
kelompok.
Kerjasama
dalam
kelompok
kurang
Kerjasama
dalam
kelompok
cukup
Kerjasama
dalam
kelompok
bagus
Kerjasama
dalam
kelompok
sangat bagus
Pedoman Penskoran
Skor = Jumlah Total X 100
12
35
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
B. Penilaian Pengucapan Kata dan Kalimat
Pedoman Penilaian Pengucapan Kata dan Kalimat
Nama Subjek: …………………..
No. Komponen Penilaian Skala Penilaian
1 2 3 4
1. Kata Benda
2. Kata Kerja
3. Kata Sifat
4. Kata Ganti
5. Kata Tugas
B. Pengucapan Kalimat
6. Pengucapan kalimat berita
sesuai tekanan dan
intonasi..
7. Pengucapan kalimat tanya
sesuai tekanan dan
intonasi.
8. Pengucapan kalimat
perintah sesuai tekanan
dan intonasi.
9. Pengucapan kalimat
permintaan sesuai tekanan
dan intonasi.
36
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Rubrik
Penilaian Pengucapan Kata dan Kalimat
No. Komponen Penilaian
Skala Penilaian
1 2 3 4
A. Pengucapan Kata
1 Kata Benda Kemampuan
melafalkan
kata benda
tidak jelas
dan tidak
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata benda
kurang jelas
dan kurang
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata benda
jelas dan
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata benda
sangat jelas
dan sangat
lancar.
2. Kata Kerja Kemampuan
melafalkan
kata kerja
tidak jelas
dan tidak
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata kerja
kurang jelas
dan kurang
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata kerja
jelas dan
lancar
Kemampuan
melafalkan
kata kerja
sangat jelas
dan sangat
lancar.
3. Kata Sifat Kemampuan
melafalkan
kata sifat
tidak jelas
dan tidak
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata sifat
kurang jelas
dan kurang
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata sifat
jelas dan
lancar
Kemampuan
melafalkan
kata sifat
sangat jelas
dan sangat
lancar.
4. Kata Ganti Kemampuan
melafalkan
kata ganti
tidak jelas
dan tidak
Kemampuan
melafalkan
kata ganti
kurang jelas
dan kurang
Kemampuan
melafalkan
kata ganti
jelas dan
Kemampuan
melafalkan
kata ganti
sangat jelas
dan sangat
37
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
lancar. lancar. lancar lancar.
5. Kata Tugas Kemampuan
melafalkan
kata tugas
tidak jelas
dan tidak
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata tugas
kurang jelas
dan kurang
lancar.
Kemampuan
melafalkan
kata tugas
jelas dan
lancar
Kemampuan
melafalkan
kata tuugas
sangat jelas
dan sangat
lancar.
B. Pengucapan Kalimat
6. Pengucapan
kalimat
berita.
Pengucapan
kalimat berita
tidak sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat berita
kurang sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat berita
sesuai dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat berita
sangat sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
7 Pengucapan
kalimat tanya
Pengucapan
kalimat tanya
tidak sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat tanya
kurang sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat tanya
sesuai dengan
tekanan dan
intonasi
Pengucapan
kalimat tanya
sangat sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
8 Pengucapan
kalimat
perintah.
Pengucapan
kalimat
perintah
tidak sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat
perintah
kurang sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat
perintah
sesuai dengan
tekanan dan
intonasi.
Pengucapan
kalimat
perintah
sangat sesuai
dengan
tekanan dan
intonasi.
9. Pengucapan
kalimat
permintaan.
Pengucapan
kalimat
permintaan
tidak sesuai
Pengucapan
kalimat
permintaan
kurang sesuai
Pengucapan
kalimat
permintaan
sesuai dengan
Pengucapan
kalimat
permintaan
sangat sesuai
38
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dengan
tekanan dan
intonasi.
dengan
tekanan dan
intonasi.
tekanan dan
intonasi.
dengan
tekanan dan
intonasi.
Pedoman Penskoran
Skor = Jumlah Total X 100
36
39
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
SIMPULAN
Unit ini dikembangkan berdasarkan KD 4.2. Pengucapan kalimat dan
pengucapan kalimat sesuai tekanan dan intonasi yang terdapat dalam
Program Khusus Tunarungu. KD keterampilan tersebut dikembangkan
sampai mencapai level berpikir tingkat tinggi yakni level Artikulasi (P4).
Artinya, KD tersebut menuntut Saudara untuk melatih peserta didik
tunarungu berpikir tinggkat tinggi (HOTS) dalam mengembangkan fonem
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat yang terdapat dalam genre teks
laporan hasil observasi dan teks pidato dengan teknik PKPBI.
Hal ini berarti, Saudara harus memfasilitasi peserta didik tunarungu untuk
berkreasi mengembangkan fonem menjadi kata dan kata menjadi kalimat.
Sehingga Saudara perlu memberikan ruang dan waktu yang cukup kepada
peserta didik tunarungu untuk mengembangkan kata dan kalimat tersebut.
Waktu yang digunakan dalam membelajarkan unit ini adalah dua kali
pertemuan, satu kali pertemuan 2x40 menit.
Konten materi yang dikembangkan dalam unit ini adalah mata pelajaran
Bahasa Indonesia topik Pengembangan Kata dan Kalimat. Pengembangan
kata dimulai dari aktivitas mengidentifikasi jenis kata yang terdapat dalam
teks laporan hasil observasi, mengklasifikasikan kata berdasarkan jenisnya,
mempraktikkan pengembangan fonem menjadi kata, dan mempraktikkan
pengucapan kata. Pengembangan kalimat dimulai dari aktivitas menganalisis
jenis kalimat yang terdapat dalam teks pidato, mengklasifikasikan jenis
kalimat, mempraktikkan pengembangan kata menjadi kalimat, dan
mempraktikkan mengucapkan kalimat sesuai dengan tekanan dan
intonasinya.
Penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi oleh peserta didik
tunarungu memerlukan proses pembelajaran yang relevan. Aktivitas
40
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
pembelajaran dipandu dengan LKPD yang sudah disiapkan, yakni LKPD 1a
dan 1b, serta LKPD 2a dan 2b. Oleh karena itu, aktivitas pembelajaran pada
unit ini dikembangkan berdasarkan pendekatan saintifik yang meliputi:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan
mengomunikasikan. Pendekatan saintifik tersebut didukung dengan metode:
tanya jawab, penugasan, kerja kelompok, dan presentasi.
41
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
UMPAN BALIK
Untuk mengetahui pemahaman Saudara terhadap unit ini, Saudara perlu
mengisi lembar persepsi pemahaman. Berdasarkan hasil pengisian
instrumen ini, Saudara dapat mengetahui tingkat pemahaman beserta umpan
baliknya. Oleh karena itu, silakan isi lembar persepsi diri ini secara objektif,
dengan cara memberi tanda silang (X) pada pada kriteria yang tepat menurut
Saudara.
Lembar Persepsi Pemahaman Unit
No AspekKriteria
1 2 3 41. Memahami dengan baik semua indikator yang
telah dikembangkan di unit ini.2 Mampu menghubungkan konten dengan
fenomena kehidupan sehari-hari.3 Memhammi dengan baik bahwa aktivitas
pembelajaran yang disusun dapat mengembangkan HOTS peserta didik.
4 Memahami dengan baik tahapan urutan aktivitas pembelajaran yang disajikan.
5 Memahami dengan baik mengaplikasikan aktivitas pembelajaran di dalam kelas.
6 Memahami dengan baik lembar kerja peserta didik yang dikembangkan.
7 Melaksanakan dengan baik lembar kerja peserta didik yang dikembangkan.
8 Memahami konten secara menyuluh dengan baik.
Jumlah
Jumlah Total
42
Program PKB melalui PKP Berbasis ZonasiDirektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Keterangan1=tidak menguasai2 = cukup menguasai3 = menguasai4 = Sangat Menguasai
Pedoman Penskoran
Skor = Jumlah Total X 100 32
Keterangan Umpan Balik
Skor Umpan Balik
< 70 : Konten masih banyak yang belum dipahami, cara membelajarkannya, mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu membaca ulang unit ini dan mendiskusikannya dengan dengan fasilitator di MGMP sampai Saudara memahaminya.
70-79 : Konten masih ada yang belum dipahami dengan baik, cara membelajarkannya, mengembangkan penilian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS. Saudara perlu mendiskusikan bagian yang belum dipahami dengan fasilitator atau teman lain di MGMP.
80-89 : Konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dipahami dengan baik.
> 90 : Konten, cara membelajarkan, mengembangkan penilaian dan melaksanakan penilaian berorientasi HOTS dengan sangat baik. Saudara dapat menjadi fasilitator bagi teman-teman lain di MGMP untuk membelajarkan unit ini.
43
Unit PembelajaranTeknik PKPBI dalam Pembelajaran Kata dan Kalimat
DAFTAR PUSTAKA
Arani Madusari, Endah. 2018. Modul Pelatihan Mata Pelatihan Ganda Bahasa
Indonesia Dasar-dasar Kaidah Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen GTK
Kemendikbud.
Arifin, Zaenal. 2019. Unit Pembelajaran PKB melalui PKP Berbasis Zonasi
Mapel IPA. Jakarta: Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
Kemdikbud.
Irawan Sensus, Agus. 2018. Modul PKB terintegrasi PPK Bidang PLB
Tunarungu Kelompok Kompetensi F. Bandung: PPPPTK TK PLB Ditjen
Guru dan Tenaga Kependidikan.
Kemdikbud. 2016. Program Khusus Peserta Didik Tunarungu. Jakarta:
Direktorat PKLK Ditjen Dikdasmen.
Kemdikbud. 2018. Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis
Zonasi. Jakarta: Dtjen GTK Kemdikbud.
Kemdikbud. 2016. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses.
Suherli,dkk. 2017. Buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Kelas X SMA/ MA/
SMK/ MAK. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
Kemdikbud.