Download - Cr Analisis Kasus Ediiit
![Page 1: Cr Analisis Kasus Ediiit](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022090101/577c82b51a28abe054b1ec93/html5/thumbnails/1.jpg)
8/18/2019 Cr Analisis Kasus Ediiit
http://slidepdf.com/reader/full/cr-analisis-kasus-ediiit 1/5
Ilmu Kesehatan Anak
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini kami sudah melakukan wawancara yang terdiri dari anamnesis dan
melakukan pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik.
Tiga hari sebelum masuk RSAM pasien mengalami muntah >3 kali sehari.
Muntah berupa cairan putih seperti susu, tidak ada darah. Sekali muntah sebanyak
setengah gelas belimbing. ua hari sebelum masuk RSAM pasien mengalami
!A! cair sebanyak >"# kali dalam sehari, berwarna kuning, tidak disertai darah
dan tidak disertai ampas. Pasien $uga mengalami demam, karena demam tidak
kun$ung turun setelah dik%mpres pasien segera dibawa ke bidan setempat %leh
%rang tua pasein. i sana pasien diberikan %bat penurun panas namun panas $uga
tidak kun$ung turun. Satu hari SMRS pasien di ru$uk ke RS &isma Rini. isana
panas pasein mencapai '#%( dan pasien mengalami ke$ang, ke$ang berlangsung
kurang lebih selama "# menit, tangan, kaki, dan tubuh kaku, mata melirik keatas,
mulut seperti terkunci, tidak berbusa, saat ke$ang pasien tidak sadar, pasien segera
diberikan %bat melalui anus pasien. Setelah ke$ang pasien sadar kemudian pasien
menangis lalu tertidur. Setelah ")* $am pasien kembali ke$ang seperti ke$ang yang
pertama yaitu tangan, kaki, dan tubuh kaku, mata melirik keatas, mulut seperti
terkunci, tidak berbusa, saat ke$ang pasien tidak sadar, setelah ke$ang pasien sadar
kemudian pasien menangis, tetapi ter$adi lebih dari "+ menit. Pasien kemudian
diberikan %bat untuk kedua kalinya melewati anus pasien. Pasien segera di ru$uk
ke RS Mitra usada disana pasien kembali diberikan %bat melewati anus pasien
dan langsung diru$uk ke RSAM. Sesampainya di RSAM -hari ke)3 sakit, pasien
masih mengalami !A! cair sebanyak '/, berwarna kuning dan sudah disertai
sedikit ampas, tetapi sudah tidak mengalami demam, dan tidak ke$ang kembali.
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa. 0bu pasien mengatakan pasien
tidak terdapat luka tertusuk besi k%t%r ataupun luka k%t%r akibat ter$atuh atau luka
k%t%r lainnya. 0bu pasien $uga mengatakan pasien tidak pernah mengalami
benturan keras pada kepala.
![Page 2: Cr Analisis Kasus Ediiit](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022090101/577c82b51a28abe054b1ec93/html5/thumbnails/2.jpg)
8/18/2019 Cr Analisis Kasus Ediiit
http://slidepdf.com/reader/full/cr-analisis-kasus-ediiit 2/5
Ilmu Kesehatan Anak
Menurut &%rld ealth 1rgani2ati%n -&1, penyakit diare merupakan suatu
penyakit yang dikenali dengan perubahan bentuk dan k%nsistensi tin$a yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih
dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam *' $am yang mungkin dapat disertai
dengan muntah atau tin$a yang berdarah. Pada kasus ini pasien mengalami !A!
cair sebanyak > "# kali dalam sehari, berwarna kuning, tidak disertai darah dan
ampas. iare yang dialami pasien ini merupakan diare akut, karena berdasarkan
$enisnya diare akut ter$adi dalam waktu kurang dari "' hari dan diare kr%nis
berlangsung lebih dari "' hari. Penyakit ini paling sering di$umpai pada anak
balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan.
Pada pasien An. RAS usia 3 bulan didapatkan ke$ang disertai demam yang
mencapai '#%( berlangsung kurang lebih "# menit, tangan, kaki, dan tubuh kaku,
mata melirik keatas, mulut seperti terkunci, tidak berbusa, saat ke$ang pasien tidak
sadar, setelah ke$ang pasien sadar kemudian pasien menangis lalu tertidur. Setelah
")* $am pasien kembali ke$ang seperti ke$ang yang pertama yaitu tangan, kaki,
dan tubuh kaku, mata melirik keatas, mulut seperti terkunci, tidak berbusa, saat
ke$ang pasien tidak sadar, setelah ke$ang pasien sadar kemudian pasien menangis,
tetapi ter$adi lebih dari "+ menit. Pasien tidak memiliki riwayat ke$ang
sebelumnya.
Menurut American Academy of Pediatrics, Steering Commitee on Quality
Improvement and Management, Subcommittee on Febrile Seizure -*##, ke$ang
demam ialah bangkitan ke$ang yang ter$adi pada kenaikan suhu tubuh -suhu rectal
di atas 34( yang disebabkan %leh suatu pr%ses ekstrakranium. 5e$ang ter$adi
ketika fungsi %tak tidak n%rmal sehingga menyebabkan ter$adi perubahan gerakan,
perhatian, dan kesadaran. 5e$ang demam tidak disertai infeksi susunan saraf pusat
-SSP atau berupa gangguan elektr%lit akut, ter$adi pada anak diatas usia " bulan
dan tidak ada riwayat ke$ang tanpa demam sebelumnya. Ter$adi pada *)'6 anak
berumur 7 bulan sampai + tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari usia dan
ge$ala yang dialami pasien, pasien mengalami ke$ang demam. ilihat dari tipe
ke$ang pasien, ke$ang demam yang dialami %leh pasien merupakan ke$ang demam
k%mpleks. 5e$ang demam k%mpleks adalah 5e$ang demam disertai salah satu dari
![Page 3: Cr Analisis Kasus Ediiit](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022090101/577c82b51a28abe054b1ec93/html5/thumbnails/3.jpg)
8/18/2019 Cr Analisis Kasus Ediiit
http://slidepdf.com/reader/full/cr-analisis-kasus-ediiit 3/5
Ilmu Kesehatan Anak
5e$ang lama > "+ menit, 5e$ang f%kal atau parsial satu sisi, atau ke$ang umum
didahului ke$ang parsial dan ke$ang berulang atau lebih dari " kali dalam *' $am.
Pada pasien ini ke$ang yang ter$adi adalah ke$ang umum t%nik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu pasien 38,*#(, RR9 38/:menit, R9
"33/:menit.
Pada pasien dilakukan pemeriksaan penun$ang berupa pemeriksaan darah lengkap
pada saat pasien masuk rumah sakit &isma Rini -#8 1kt%ber *#"+ dan
didapatkan hasil; b9 "*,< g:dl, leuk%sit9 *#.3##:ul, eritr%sit9 ',+$t:=l, t9 3,6,
M(9 7," f?, M(9 *8 pg, M((9 *,7 g:d?. ari nilai leuk%sit didapatkan
bahwa nilai leuk%sit lebih tinggi dari nilai n%rmal hal ini dapat diartikan bahwa
pasien terkena infeksi. Sel darah putih -leuk%sit merupakan sistem pertahanan
tubuh yang penting untuk menangkal bakteri, @irus, dan pat%gen)pat%gen lain
yang memicu penyakit yang melemahkan tubuh. ?euk%sit mempertahankan tubuh
dengan cara memakan -fag%sit%sis pat%gen tersebut. !egitu tubuh mendeteksi
adanya infeksi maka sumsum tulang akan mempr%duksi lebih banyak sel)sel
darah putih untuk melawan infeksi. 5uman)kuman penyebab diare biasanya
menyebar melalui makanan:minuman yang tercemar atau k%ntak langsung dengan
tin$a penderita. Pada pasien ini ter$adi penyebaran kuman dapat diakibatkan %leh
AS0 yang tidak diberikan secara eksklusif kepada bayi atau memberikan MPAS0
terlalu dini yang dapat mempercepat bayi k%ntak terhadap kuman. Selain itu $uga
menggunakan b%t%l susu yang kurang higienis men$adi fakt%r resik% ter$adi
infeksi.
Penatalaksanaan yang tepat pada penderita ke$ang demam adalah apabila pasien
datang dalam keadaan ke$ang %bat yang paling cepat untuk menghentikan ke$ang
adalah dia2epam yang diberikan secara supp%sit%ri dapat diulang sebanyak dua
kali. Apabila masih timbul ke$ang maka diberikan dia2epam secara intra@ena.
%sis dia2epam intra@ena adalah #,3)#,+ mg:kg perlahan)lahan dengan kecepatan
")* mg:menit atau dalam waktu 3)+ menit, dengan d%sis maksimal *# mg. !ila
ke$ang tetap belum berhenti diberikan fenit%in secara intra@ena dengan d%sis awal
"#)*# mg:kg:kali dengan kecepatan " mg:kg:menit atau kurang dari +# mg:menit.
![Page 4: Cr Analisis Kasus Ediiit](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022090101/577c82b51a28abe054b1ec93/html5/thumbnails/4.jpg)
8/18/2019 Cr Analisis Kasus Ediiit
http://slidepdf.com/reader/full/cr-analisis-kasus-ediiit 4/5
Ilmu Kesehatan Anak
!ila ke$ang berhenti d%sis selan$utnya adalah ') mg:kg:hari, dimulai "* $am
setelah d%sis awal. !ila dengan fenit%in ke$ang belum berhenti maka pasien harus
dirawat di ruang rawat intensif. Pada pasien diberikan terapi berupa dia2epam
supp + mg yang diulang sebanyak tiga kali. Pemberian ini tidak tepat karena tidak
ada ke$ang yang ketiga, dan pemberian dia2epam secara supp%sit%ri digunakan
maksimal hingga dua kali pemberian.
Selain itu pada pasien ini diberikan terapi paracetam%l 3/" cth. Menurut
k%nsensus ke$ang demam -*##7 penggunaan antipiretik paracetam%l tidak
terbukti dapat mengurangi risik% ter$adinya ke$ang demam, namun para ahli di
0nd%nesia sepakat bahwa antipiretik tetap dapat diberikan. %sis parasetam%l yang
digunakan adalah "# "+ mg:kg:kali diberikan ' kali sehari dan tidak lebih dari +
kali atau $ika diberikan 0bupr%fen +)"# mg: kg:kali ,3)' kali sehari. Pemakaian
dia2epam %ral d%sis #,3 mg:kg setiap $am pada saat demam menurunkan risik%
berulangnya ke$ang pada 3#6) 7#6 kasus, begitu pula dengan dia2epam rektal
d%sis #,+ mg: kg setiap $am pada suhu > 3,+4(.
Pasien mengalami ge$ala !A! cair sebanyak * kali, pasien diberikan 2inc tablet
"/"# mg. Binc sulfat dapat mempercepat kesembuhan, mengurangi parahnya diare
dan mencegah kambuhnya diare selama *)3 bulan ke depan. Binc diberikan sekali
sehari selama "# hari berturut)turut meskipun diare sudah berhenti. %sisi 2inc
untuk bayi usia kurang dari 7 bulan adalah "# mg per hari, sedangkan $ika usia di
atas 7 bulan diberikan dengan d%sis *# mg per hari. Pemberian 2inc pada pasien
ini sudah sesuai dengan d%sis sesuai usia pasien yaitu 3 bulan, pasien ini
mendapatkan " tablet dengan d%sis "# mg. Binc diberikan satu kali sehari selama
"# hari berturut)turut. Pemberian 2inc harus tetap dilan$utkan meskipun dia sudah
berhenti. al ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
kemungkinan berulangnya diare pada *)3 bulan kedepan.
Pemberian antibi%tik pada kasus diare hanya diberikan sesuai indikasi seperti
diare berdarah atau diare karena disentri atau k%lera. Selain tidak efektif,
![Page 5: Cr Analisis Kasus Ediiit](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022090101/577c82b51a28abe054b1ec93/html5/thumbnails/5.jpg)
8/18/2019 Cr Analisis Kasus Ediiit
http://slidepdf.com/reader/full/cr-analisis-kasus-ediiit 5/5
Ilmu Kesehatan Anak
pemberian antibi%tik berbahaya karena $ika antibi%tik tidak dihabiskan sesuai
d%sis akan menimbulkan resistensi kuman terhadap antibi%tik. Pemberian yang
tidak tepat $uga bisa membunuh fl%ra n%rmal yang $ustru dibutuhkan tubuh.
Antibi%tik yang dapat diberikan yaitu am%/icillin atau tetrasiklin. Pada pasien ini
diberikan ceftria/%ne dengan d%sis "+# mg: "* $am sehingga 3## mg per hari.
%sis ceftria/%ne untuk anak adalah *#)+# mg:kg!!:hari -")*/ sehingga dengan
berat badan "" kg didapatkan **#)++# mg per hari. Pemberian ceftria/%ne pada
pasien ini sudah sesuai d%sis.
Pada tanggal "3 1kt%ber *#"+ pasien direncanakan pulang $ika pasien sudah tidak
mengalami demam, ke$ang, dan diare. 5e$ang selalu merupakan peristiwa yang
menakutkan bagi %rang tua. Pada saat ke$ang sebagian besar %rang tua
beranggapan bahwa anaknya telah meninggal. 5ecemasan ini harus dikurangi
dengan cara yang diantaranya, -" menyakinkan bahwa ke$ang demam umumnya
mempunyai pr%gn%sis baik; -* memberitahukan cara penanganan ke$ang; -3
memberikan inf%rmasi mengenai kemungkinan ke$ang kembali; -' pemberian
%bat untuk mencegah rekurensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek
samping %bat.
!eberapa hal yang harus diker$akan bila kembali ke$ang, -" tetap tenang dan
tidak panik; -* kend%rkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher; -3 bila
tidak sadar, p%sisikan anak terlentang dengan kepala miring. !ersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidung. &alaupun kemungkinan lidah tergigit, $angan
memasukkan sesuatu kedalam mulut; -' ukur suhu, %bser@asi dan catat lama dan
bentuk ke$ang; -+ tetap bersama pasien selama ke$ang; -7 berikan dia2epamrektal dan $angan diberikan bila ke$ang telah berhenti; -8 bawa ked%kter atau
rumah sakit bila ke$ang berlangsung + menit atau lebih.