BAWASLU BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI MALUKU UTARA
E-BOOK PANDUAN
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
Siap Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 Pada 8
Kabupaten/Kota se- Provinsi Maluku Utara
Rizal Restu Prasetyo, SH
i
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
SAMBUTAN
KETUA BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salah satu kewenangan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilihan
Gubernur, Bupati, Dan Walikota sebagaimana diatur dalam Pasal 143
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang
adalah menerima, memeriksa dan memutus penyelesaian sengketa
Pemilihan Gubernur Bupati, Dan Walikota yang terjadi di antara
peserta Pemilihan maupun sengketa yang terjadi antara peserta
pemilihan dengan penyelenggara pemiihan sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan KPU, KPU Provinsi dan/atau KPU
Kabupaten/Kota.
ii
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Bawaslu telah menyusun
Peraturan Bawaslu Nomor 15 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Wali, sebagai peraturan
pelaksana dari UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua
atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015. Lebih jauh lagi Bawaslu
telah menerbitkan Juknis penyelesaian sengketa agar seluruh
Komisioner Bawaslu, khususnya Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kabupaten Kota memiliki panduan dalam melaksanakan penyelesaian
sengketa pemilihan.
Dalam menghadapi perhelatan Pemilihan Bupati Dan Walikota Tahun
2020 khususnya pada 8 Kabupaten/Kota diprovinsi Maluku Utara
diperlukan persiapan salah satunya dalam penyelesaian sengketa
pemilihan.
iii
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Agar jajaran pengawas Pemilu khususnya bawaslu kabupaten/kota
dapat melaksanakan penyelesaian sengketa dengan baik dan cermat,
dirasa perlu untuk menerbitkan sebuah E-Book sebagai ringkasan
panduan untuk menyelesaikan sengketa. Dengan adanya E-Book ini,
besar harapan agar jajaran pengawas Pemilu dapat menyelesaikan
sengketa pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil
bupati, walikota dan wakil walikota dengan baik dan teliti dalam
memperhatikan keterkaitan antara sengketa yang terjadi dengan
ketentuan – ketentuan didalam Undang-Undang maupun Peraturan
perundang-undangan lainnya.
“Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan
Pemilu.”
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ternate, Oktober 2019
Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Utara
Muksin Amrin
iv
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha
Kuasa, karena hidayah dan taufikNya, e-Book Panduan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan ini dapat diselesaikan
dengan baik mengingat tugas dan kewajiban lain yang
bersamaan hadir terlebih menjelang pelaksanaan Tahapan
Pemilihan Kepala Daerah 2020. Merupakan suatu kebanggaan
tersendiri bagi kami karena telah berhasil menyelesaikan e-
Book yang akan dipergunakan untuk mempermudah seluruh
Komisioner Bawaslu Kab/Kota se-Maluku Utara dan seluruh
jajarannya dalam menjalankan tugas penyelesaian sengketa,
karena di dalamnya juga tercantum panduan pelaksanaan
fungsi–fungsi kesekretariatan.
e-Book ini disusun mengingat keperluan atas pedoman
yang lebih teknis dan rinci dalam melaksanakan
v
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
penyelesaian sengketa proses pemilihan, terutama untuk
menciptakan keseragaman dalam mekanisme dan proses
beracara. e-Book ini merupakan ringkasan, garis besar atau
ikhtisar dari petunjuk teknis penyelesaian sengketa, sehingga
meskipun e-Book ini merujuk dan bersumber dari Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota, Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor
15 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
Pemilihan kemudian Petunjuk Teknis dan Standar Oprasional
Prosedur penyelesaian sengketa, kami berharap keberadaan
e-Book ini tidak mengesampingkan peraturan
perundang-undangan dan petunjuk teknis sebagai
vi
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
rujukan resmi dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa.
Meskipun demikian, beberapa hal yang lebih rinci dan tidak
diatur di dalam peraturan perundang-undangan dan petunjuk
teknis karena merupakan sesuatu yang tidak baku atau tidak
ada keharusan untuk diterapkan, maka kami cantumkan di
dalam e-Book ini agar menjadi contoh yang mudah diikuti
komisioner dan sekretariat Bawaslu dalam melaksanakan
penyelesaian sengketa.
Kami berusaha menyusun e-Book ini dengan sederhana agar
mudah dibaca dan dipahami. Terselesaikannya e-Book ini
tidak terlepas dari arahan dan dukungan Ketua Bawaslu
Provinsi Maluku Utara, Bapak Muksin Amrin, kemudian
Bapak Aslan Hasan, Bapak Fahrul Abd Muid, Ibu
Masita Nawawi Gani selaku Anggota Bawaslu
vii
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Provinsi Maluku Utara, serta Bapak Ikbal Ali sebagai
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, Bapak Irwan M.
Saleh selaku Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Maluku
Utara, Bapak Irwanto Djurumudi Kepala Subbagian Hukum,
Humas dan Hubungan Antar Lembaga karena atas bimbingan
beliau e-Book ini dapat terwujud.
Kami menyadari masih terdapat kelemahan dan kekurangan di
dalam e-Book ini. Karena itu, kami sangat terbuka atas setiap
kritik yang membangun untuk perbaikan e-Book Panduan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan ini.
Penulis berharap e-Book ini dapat memberikan manfaat dan
menjadi pegangan bagi para Komisioner Bawaslu
Kabupaten/Kota Se-Maluku Utara beserta
viii
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
jajarannya dalam menjalankan tugas khususnya dalam
Penyelesaian Sengketa Pemilihan.
Ternate, Oktober 2019
Penyusun
Rizal Restu Prasetyo
ix
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ~ i
KATA PENGANTAR ~ iv
DAFTAR ISI ~ ix
BAB I PENERIMAAN PERMOHONAN DAN REGISTRASI
~ 1
1. RUANG LINGKUP ~ 1
2. OBJEK SENGKETA ~ 2
3. PARA PIHAK ~ 3
4. PERMOHONAN LANGSUNG ~ 7
5. PERMOHONAN TIDAK LANGSUNG ~ 10
6. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN ~ 12
7. PERMOHONAN DIREGISTER ~ 14
8. PERMOHONAN TIDAK DIREGISTER ~ 15
9. PERMOHONAN TIDAK DAPAT DITERIMA ~ 15
10. PERMOHONAN PIHAK TERKAIT ~ 17
11. PERMOHONAN PIHAK TERKAIT DAPAT DITERIMA ~ 21
x
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
BAB II MUSYAWARAH PENYELESAIAN SENGKETA ~ 22
1. KEWENANGAN ~ 22
2. PEMBENTUKAN PANITIA MUSYAWARAH ~ 23
3. TEKNIS MUSYAWARAH ~ 29
4. PERSIAPAN MUSYAWARAH ~ 32
5. PROSES MUSYAWARAH ~ 42
6. PERMOHONAN GUGUR ~ 49
7. LAFAL DALAM MUSYAWARAH UNTUK PIMPINAN
MUSYAWARAH ~ 51
8. KETUKAN PALU PIMPINAN MUSYAWARAH ~ 57
BAB III PUTUSAN ~ 58
1. PERSIAPAN PENYUSUNAN PUTUSAN ~ 58
2. STRUKTUR PUTUSAN ~ 59
3. PENYUSUNAN PUTUSAN ~ 61
BAB III LAPORAN ~ 65
DAFTAR PUSTAKA ~ xii
xi
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
LAMPIRAN
ALUR PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
FORMULIR DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PROSES
PEMILIHAN
1
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
OBYEK SENGKETA
BAB I
PENERIMAAN PERMOHONAN DAN
REGISTRASI
1. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang diatur dalam e-Book ini adalah
Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan yang terjadi
antara Peserta Pemillihan dengan Penyelenggara
Pemilihan sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU
Provinsi, dan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
2
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
BA
SK
2. OBJEK SENGKETA
Keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU
Kabupaten/Kota berupa Surat Keputusan dan/atau
Berita Acara.
3
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
PEMOHON
a. Pasangan calon Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota
atau kuasanya;
b. Bakal pasangan calon Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati serta Wali Kotadan Wakil Wali
Kota; dan
c. Partai Politik atau gabungan Partai
Politik pengusung pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur,
3. PARA PIHAK
4
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
TERMOHON
KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota
untuk sengketa antara peserta dengan
penyelenggara Pemilihan..
5
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
PIHAK TERKAIT
(Pihak yang berpotensi dirugikan)
a. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Bupati dan Wakil
Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota atau kuasanya;
b. Bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
c. Partai Politik atau gabungan Partai Politik pengusung pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur,
6
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
PIHAK PEMBERI KETERANGAN
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
dapat menghadirkan lembaga sebagai pihak pemberi
keterangan yang dibutuhkan dalam penyelesaian
sengketa proses Pemilihan. Pihak pemberi
keterangan didengar keterangannya dalam
pemeriksaan untuk menjelaskan fakta, data, dan
informasi terkait dengan kewenangannya dalam
proses penyelenggaraan Pemilihan.
7
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
4. PERMOHONAN LANGSUNG
a. Pengajuan permohonan penyelesaian sengketa
menyampaikan secara langsung ke loket
penerimaan permohonan sengketa di sekretariat
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
(Formulir PSP-1)
b. Petugas penerimaan memeriksa
kelengkapan administrasi
permohonan.
8
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
c. Berkas Permohonan terdiri dari :
1) Permohonan Penyelesaian Sengketa (
Formulir PSP-1);
2) Objek yang disengketakan (Surat
Keputusan/ Berita Acara);
3) Identitas pemohon dan kuasa hukum;
4) Surat Kuasa ;
5) Bukti;
d. Berkas Permohonan dibuat dalam 7 (Tujuh)
rangkap, terdiri atas:
1) 1 (satu) rangkap asli bermaterai
2) 6 (enam) rangkap salinan; dan
3) 1 file dokumen digital (softcopy)
dengan format word dalam 2 unit
penyimpanan data.
9
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
e. Jika berkas permohonan sengketa tersebut
belum lengkap maka petugas penerimaan
permohonan mencantumkan dalam formulir tanda
terima (Formulir PSP-2) bahwa berkas
permohonan belum lengkap.
f. Jika berkas permohonan lengkap, maka
permohonan dicatat dalam buku penerimaan
permohonan dan diberikan tanda terima
permohonan kepada pemohon (Formulir PSP-2)
10
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
5. PERMOHONAN TIDAK LANGSUNG DIAJUKAN
MELALUI LAMAN PENYELESAIAN SENGKETA
PADA LAMAN RESMI BAWASLU PROVINSI DAN
BAWASLU KABUPATEN/KOTA (TERDAPAT DALAM
PANDUAN SIPS), PETUGAS MEMASTIKAN:
1. Pemohon mengisi formulir pendaftaran pada
platform SIPS pada laman resmi Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota;
2. Pemohon memperoleh username dan
password;
11
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
3. Username dan password digunakan
untuk mengajukan Permohonan;
4. Pemohon mendapatkan konfirmasi
otomatis;
5. Pemohon menyampaikan
dokumen/berkas fisik Permohonan
secara lengkap kepada petugas
penerima Permohonan.
12
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
6. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN
a. Permohonan disampaikan paling lama 3
(tiga) hari kerja sejak tanggal
penetapan objek sengketa;
b. Dalam hal sengketa proses
pemilihan berasal dari
laporan pelanggaran,
Berapa lama proses
pendaftaran penyelesaian
sengketa ?
Permohonan diajukan paling lama 3 (tiga) hari
kerja sejak tanggal penetapan objek
sengketa
13
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
pemohon dapat mengajukan kepada Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota dalam
waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja
terhitung sejak laporan pelanggaran
dinyatakan sebagai obyek sengketa.
c. Jika berkas permohonan tidak lengkap,
petugas menyampaikan pemberitahuan kepada
Pemohon agar melengkapi ke- kurangan
berkas paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
pemberitahuan disampaikan;
14
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
7. PERMOHONAN DIREGISTER
a. Petugas penerima permohonan melaporkan
kelengkapan berkas permohonan kepada Pejabat
Struktural pada Bagian atau Unit Kerja yang
menangani Penyelesaian Sengketa; dan
b. Pejabat struktural meregister Permohonan dan
menuangkan dalam formulir PSP-5 setelah
berkonsultasi dan mendapatkan persetujuan dari
anggota Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
Kabupaten/Kota; dan
c. Verifikasi dilakukan untuk menentukan apakah
berkas dapat diregister atau tidak.
d. Permohonan yang telah dinyatakan lengkap
dicatat dan diberikan nomor permohonan
dalam buku register permohonan pada
hari yang sama oleh Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu
15
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Kabupaten/Kota serta dituangkan dalam Berita
Acara Registrasi. (Formulir PSP-5).
8. PERMOHONAN TIDAK DIREGISTER
Apabila dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari
kerja setelah penyampaian bahwa dokumen tidak
lengkap pemohon tidak melengkapi dokumen
permohonannya petugas penerima menyampaikan surat
pemberitahuan mengenai permohonan tidak dapat
diregister. (Formulir PSP-6).
9. PERMOHONAN TIDAK DAPAT DITERIMA
Permohonan diajukan melebihi jangka waktu Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota tidak
menerima permohonan. (Formulir PSP-7).
16
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
ALUR PENERIMAAN PERMOHONAN
17
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
10. PERMOHONAN PIHAK TERKAIT a. Pihak terkait dapat mengajukan permohonan kepada
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
paling lama pada musyawarah kedua. Permohonan
sebagaimana diajukan secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia dengan memuat: (Formulir PSP-9)
1) identitas pihak terkait yang terdiri atas nama
pihak terkait, alamat pihak terkait, dan nomor
telepon atau faksimile dengan dilampiri
fotokopi kartu tanda penduduk atau paspor;
2) uraian yang jelas mengenai kewenangan
menyelesaikan sengketa;
3) kedudukan hukum pihak terkait dalam
penyelenggaraan Pemilihan
4) uraian yang jelas mengenai tenggang
waktu
18
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
5) pengajuan permohonan; danuraian alasan
sebagai pihak terkait berupa fakta yang
disengketakan;
6) Permohonan sebagaimana ditandatangani oleh
pihak terkait atau kuasanya disertai alat bukti
yang dibubuhi materai.
b. Dalam hal permohonan sebagai pihak terkait telah
diregister (Formulir PSP-11), Bawaslu Provinsi atau
Bawaslu Kabupaten/Kota mengundang pihak terkait
melalui undangan musyawarah dengan melampirkan:
1) permohonan pemohon; dan
2) jadwal musyawarah.
c. Undangan musyawarah disampaikan kepada pihak
terkait secara patut (Formulir PSP-13).
d. Pihak terkait menyampaikan jawaban
pihak terkait kepada Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu
19
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Kabupaten/Kota pada musyawarah berikutnya
setelah menerima undangan musyawarah.
e. Jawaban pihak terkait paling sedikit memuat:
(Formulir PSP-12)
1) identitas pihak terkait meliputi nama, alamat,
nomor telepon/handphone, alamat surat
elektronik dan/atau faksimile;
2) identitas kuasa hukum, jika didampingi kuasa
hukum dengan melampirkan surat kuasa khusus;
3) uraian yang jelas mengenai:
4) kedudukan hukum pihak terkait yang memuat
penjelasan sebagai pasangan calon Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
5) tenggang waktu mengajukan jawaban
pihak terkait;
20
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
6) uraian jawaban atas pokok permohonan
pemohon; dan
7) hal yang diminta untuk diputuskan;
8) potensi kerugian langsung atas objek yang
disengketakan; dan
9) dokumen Pendukung.
f. Jawaban pihak terkait ditandatangani oleh pihak
terkait atau kuasanya disertai alat bukti dibuat
dalam 7 (tujuh) rangkap yang terdiri atas 1 (satu)
rangkap asli yang dibubuhi materai dan 6 (enam)
rangkap salinan serta dalam bentuk softcopy dengan
format word dan disampaikan dalam 2 (dua) unit
penyimpanan data.
21
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
11. PERMOHONAN PIHAK TERKAIT TIDAK DAPAT
DITERIMA
Dalam hal permohonan diajukan setelah musyawarah
kedua, Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
tidak dapat diterima permohonan sebagai pihak terkait.
(Formulir PSP-10)
22
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
BAB II
MUSYAWARAH PENYELESAIAN
SENGKETA
1. KEWENANGAN
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota
bertugas dan berwenang menerima, mengkaji temuan
atau laporan permohonan, mempertemukan pihak
yang bersengketa, memeriksa dan memutus
23
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Sengketa Proses Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali
Kota yang tidak mengandung unsur tindak pidana.
Jangka waktu penyelesaian Sengketa Proses
Pemilihan dilakukan oleh Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/Kota paling lama 12 (dua belas) hari
terhitung sejak diterimanya permohonan sengketa.
2. PEMBENTUKAN PANITIA MUSYAWARAH
Setelah permohonan diregister, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota membentuk Panitia
Musyawarah yang meliputi
a. Sekretaris, bertugas :
1) Mempersiapkan seluruh administrasi
musyawarah Penyelesaian Sengketa
2) Memastikan kesiapan sarana dan
prasarana;
24
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
3) Memastikan kehadiran dan tempat untuk Para
Pihak di ruang musyawarah
4) Membacakan tata tertib musyawarah;
5) Memberitahukan dan mempersilakan Pimpinan
Musyawarah untuk memasuki ruangan
musyawarah;
6) Menugaskan Notulen untuk membuat risalah
musyawarah;
7) Menyiapkan dan membuat Berita Acara
musyawarah;
8) Menyimpan bukti-bukti yang diajukan para
pihak pada saat musyawarah;
9) Melaksanakan perintah Pimpinan
Musyawarah;
10) Membuat dan menyiapkan Berita
Acara Kesepakatan Para
Pihak;
25
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
11) Menghimpun dan menyimpan hasil tugas dari
notulen dan asisten musyawarah
12) Bersama dengan asisten pimpinan musyawarah
sekretaris musyawarah membantu Pimpinan
Musyawarah dalam membuat keputusan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan;
13) Menyiapkan keperluan Administrasi
pembacaan Keputusan Penyelesaian Sengketa
Pemilihan;
14) Membuat salinan Keputusan Penyelesaian
Sengketa Pemilihan;
15) Menyampaikan Salinan Keputusan Sengketa
Pemilihan kepada Para Pihak;
16) Menyampaikan seluruh dokumen hasil
penyelesaian sengketa kepada
Pimpinan melalui Kepala
Sekretariat.
26
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
b. Asisten pimpinan musyawarah, bertugas :
1) Mempelajari permohonan dan berkas
permohonan sengketa yang diterima dari
petugas penerima permohonan sengketa
2) Menginventarisir kebutuhan
dokumen/bukti/keterangan ahli yang
diperlukan dalam proses musyawarah
3) Menyampaikan daftar kebutuhan
dokumen/bukti/keterangan ahli kepada
Pimpinan Musyawarah
4) Mendampingi Pimpinan Musyawarah saat
musyawarah berlangsung
5) Memberikan masukan/saran/pendapat
kepada Pimpinan Musyawarah
selama proses sengketa jika
diperlukan
27
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
6) Melakukan kajian dan analisis terhadap
proses musyawarah
7) Menyampaikan hasil kajian dan analisis kepada
Pimpinan Musyawarah
8) Membantu Pimpinan Musyawarah menyusun
rancangan Keputusan Penyelesaian Sengketa.
c. Notulen, bertugas bertugas untuk mencatat pokok
pembahasan pada saat jalannya musyawarah
d. Perisalah, bertugas
1) pendokumentasian atau pencatatan jalannya
2) seluruh tahapan musyawarah berupa
permohonan
3) pemohon, jawaban termohon, jawaban pihak
terkait,
4) keterangan saksi, keterangan ahli,
dan lembaga
28
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
5) pemeberi keterangan serta fakta
musyawarah;
6) pendokumentasian atau pencatatan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat
menggunakan alat bantu elektronik atau
aplikasi penunjang;
29
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
3. TEKNIS MUSYAWARAH
a. Musyawarah dipimpin oleh 3 (tiga) orang anggota
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
b. Dalam hal anggota Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/Kota kurang dari 3 (tiga) orang,
Ketua Bawaslu Provinsi atau Ketua
Bawaslu Kabupaten/Kota mengajukan
permohonan Pengawas Pemilihan
satu tingkat diatasnya
30
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
untuk menunjuk salah satu anggota menjadi
pimpinan musyawarah.
c. Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
menentukan jadwal musyawarah terhadap
permohonan penyelesaian sengketa yang telah
diregister.
d. Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
menyampaikan surat pemanggilan kepada Pemohon
dan Termohon yang memuat: (Formulir PSP-13)
1) permohonan sengketa sudah diregister;
2) undangan menghadiri musyawarah; dan
3) jadwal musyawarah.
e. Undangan musyawarah disampaikan kepada
pemohon dan termohon secara patut.
f. Musyawarah wajib dihadiri pemohon
dan termohon.
31
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
g. Dalam hal pemohon tidak hadir pada musyawarah
pertama, Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/kota melakukan pemanggilan kembali.
h. Dalam hal pemohon tidak hadir 2 (dua) kali berturut
turut pada musyawarah pertama setelah dipanggil
secara patut dan layak, permohonan pemohon
dinyatakan gugur.
i. Dalam hal termohon sudah diundang dan tidak hadir
3 (tiga) kali berturut-turut, musyawarah dianggap
tidak mencapai mufakat.
32
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
4. PERSIAPAN MUSYAWARAH
a. Denah Ruang Musyawarah
33
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
b. Peletakan meja dan kursi dalam ruangan Musyawarah
sesuai denah dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pimpinan Musyawarah dibantu oleh Tim
Musyawarah yang terdiri dari Asisten pimpinan
musyawarah, Sekertaris Musyawarah, Notulen
dan Perisalah;
2) Sekertaris Musyawarah menyiapkan
kelengkapan pendukung yang terdiri atas:
a) meja dan kursi pimpinan musyawarah dan
asisten musyawarah;
b) meja dan kursi Pemohon yang terletak di sisi
kanan depan pimpinan musyawarah;
c) meja dan kursi Termohon yang
terletak di sisi kiri depan
pimpinan musyawarah;
34
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
d) meja dan kursi Pihak Terkait yang terletak
di sisi kiri Meja Termohon;
e) meja dan kursi Sekretaris dan Notulen yang
terletak di sisi kanan belakang pimpinan
musyawarah;
f) meja dan kursi saksi para pihak terletak di
depan meja pimpinan musyawarah
g) Kursi pengunjung musyawarah terletak
dibelakang meja dan kursi saksi para pihak
h) spanduk dipasang di dinding belakang meja
pimpinan musyawarah;
i) laptop dan proyektor;
j) alat tulis; dan perlengkapan pendukung
lainnya sesuai dengan kebutuhan.
35
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
c. Tata Tertib sidang dan Lafal Sumpah untuk saksi
1) Tata Tertib Musayawarah
a) Para Pihak, Saksi, dan Ahli yang hadir dalam
Musyawarah penyelesaian sengketa wajib
mengenakan pakaian rapi dan sopan;
b) Pengunjung Musyawarah wajib bersikap tertib dan
sopan;
c) Pengunjung Musyawarah dilarang:
Membawa senjata tajam/senjata api,
benda-benda lain yang dapat membahayakan
jalannya Musyawarah penyelesaian sengketa;
Membuat gaduh, berlalu lalang, bersorak sorai,
dan bertepuk tangan dalam ruang
Musyawarah;
36
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Menonaktifkan alat komunikasi salama
Musyawarah penyelesaian sengketa berlangsung;
Membawa peralatan, dan alat peraga
demonstrasi dan kampanye masuk ruang sidang
Musyawarah kecuali untuk kepentingan
pembuktian;
Merusak dan atau mengganggu fungsi dan/atau
sarana prasarana;
Menghina Para Pihak, Saksi dan ahli;
Makan, minum, dan merokok dalam ruang
Musyawarah selama Musyawarah berlangsung;
Memberikan dukungan, komentar, saran,
tanggapan atau mengajukan keberatan atas
keterangan yang diberikan saksi atau ahli
selama Musyawarah berlangsung;
Melakukan perbuatan atau
tingkah laku yang dapat
37
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
mengganggu Musyawarah atau merendahkan
kehormatan serta martabat anggota majelis
Musyawarah atau kewibawaan Musyawarah
penyelesaian sengketa;
Mengeluarkan ungkapan atau pernyataan,
prilaku, dan gerak tubuh di dalam Musyawarah
yang dapat mempengaruhi kemandirian Pimpinan
Musyawarah dalam memutus perkara;
38
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
2) Lafal Sumpah untuk Saksi
“saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan
dengan sebenarnya dan tiada lain dari pada yang
sebenarnya”
Bagi yang beragama Islam diawali dengan
“wallahi” atau “Demi Allah”
Bagi yang beragama Kristen /Katolik
diakhiri dengan kata-kata “semoga
Tuhan Menolong Saya”
39
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Bagi yang beragama Hindu diawali dengan “Om
Atah Parama Wisesa”
Bagi yang beragama Budha diawali dengan “33”
d. Kelengkapan Musyawarah terdiri dari:
1) ruang Musyawarah;
2) meja dan kursi Pimpinan Musyawarah;
3) palu sidang;
4) lambang garuda Pancasila;
5) bendera;
6) pataka;
40
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
7) spanduk bertuliskan “Musyawarah Penyelesaian
Sengketa Pemilihan”;
8) meja dan kursi para pihak;
9) papan nama/acrilic Pimpinan Musyawarah, para
pihak, dan tim Musyawarah;
10) kursi Pengunjung;
11) soundsystem;
12) kalender.
13) ruang tunggu Pimpinan Musyawarah;
14) ruang tunggu para pihak;
e. Kelengkapan Pendukung Musyawarah lainnya terdiri
dari:
1) Peraturan Perundang-undangan;
2) naskah tata tertib;
3) naskah sumpah;
4) berita acara sumpah;
5) Proyektor;
41
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
6) Laptop;
7) Jam dinding;
8) kitab suci;
9) alat perekam video dan audio
10) daftar hadir para pihak;
42
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
5. PROSES MUSYAWARAH
a. Musyawarah dilaksanakan melalui tahapan:
1) penyampaian materi permohonan;
2) penyampaian keterangan dan/atau tanggapan
Termohon dan/atau pihak terkait;
3) pemeriksaan bukti;
4) penyampaian kesimpulan pihak Pemohon dan
Termohon;
5) pembuatan kesepakatan; dan
6) penetapan hasil musyawarah.
43
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
b. Alur dalam Musyawarah :
1) Musyawarah Pertama
a. Pembacaan Permohonan Pemohon
Dalam hal materi permohonan yang
disampaikan pada saat musyawarah
pertama terdapat catatan dan perbaikan,
pemohon memperbaiki materi
permohonan.
Perbaikan permohonan disampaikan
pemohon atau kuasa hukumya pada
musyawarah berikutnya.
Dalam hal pemohon tidak menyampaikan
perbaikan permohonan musyawarah
dilakukan berdasarkan materi
permohonan awal.
44
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
b. Pembacaan Jawaban/Tanggapan Termohon
(apabila Termohon telah siap menyampaikan
Jawaban atas Permohonan Pemohon).
2) Musyawarah Kedua
a. Pembacaan Jawaban Termohon dan Pihak
Terkait.
Jawaban termohon diajukan kepada
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
Kabupaten/Kota setelah permohonan
pemohon dibacakan.
Dalam hal terdapat perbedaan antara
jawaban termohon dan salinan dalam
bentuk softcopy, pimpinan
musyawarah menggunakan
jawaban Termohon
45
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
b. Batas Akhir Penerimaan Permohonan Pihak
Terkait
Pihak terkait menyampaikan jawaban
pihak terkait kepada Bawaslu Provinsi
atau Bawaslu Kabupaten/Kota pada
musyawarah berikutnya setelah menerima
undangan musyawarah. (Apabila Pihak
Terkait baru mengajukan permohonan
sebagai Pihak Terkait pada Musyawarah
Kedua).
46
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
3) Musyawarah Ketiga
Pemeriksaan Alat Bukti berupa :
a. Surat
b. Saksi
c. Ahli
d. Lembaga pemberi keterangan
4) Musyawarah Keempat
a. Penyampaian Kesimpulan dari Pihak Pemohon,
Termohon dan Pihak Terkait
b. Penyusunan Kesepakatan (Apabila terjadi
kesepakatan dalam Musyawarah)
Musyawarah yang telah mencapai
kesepakatan dituangkan dalam
berita acara kesepakatan
musyarawah yang
ditandatangani oleh
47
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
pemohon, termohon, dan pimpinan
musyawarah. (Formulir PSP- 17)
Berita acara kesepakatan musyarawah
ditetapkan dalam putusan Bawaslu
Provinsi/Bawaslu Kabupaten Kota yang
ditandatangani oleh Ketua Bawaslu
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk
penyelesaian sengketa proses pemilihan
dengan melampirkan berita acara
kesepakatan musyawarah. (Formulir
PSP-19)
Dalam hal musyawarah sengketa proses
Pemilihan tidak mencapai kesepakatan,
pimpinan musyawarah menuangkan
48
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
hasil musyawarah dalam berita acara
musyawarah. (Formulir PSP-16)
Dalam hal musyawarah sengketa proses
pemilihan tidak mencapai kesepakatan,
pimpinan musyawarah memutuskan
sengketa proses Pemilihan dengan
mempertimbangkan keterangan pemohon,
termohon, pihak terkait, lembaga
pemberi keterangan, serta bukti yang
dikemukakan dalam musyawarah.
(Formulir PSP-20)
5) Musyawarah Kelima
Pembacaan Putusan Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilihan.
49
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
6. PERMOHONAN GUGUR
a. Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota yang telah
diregister dinyatakan gugur apabila:
1) Pemohon meninggal dunia;
2) Pemohon atau kuasanya tidak hadir 2 (dua) kali
berturut-turut dalam proses musyawarah yang
dilakukan oleh Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota;
3) Termohon telah memenuhi tuntutan Pemohon
sebelum dilaksanakannya proses Penyelesaian
Sengketa Pemilihan; atau
4) Pemohon mencabut permohonannya.
50
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
5) Bawaslu/ Bawaslu Kabupaten/Kota membuat
putusan Permohonan gugur (Formulir Model PSP-
18).
51
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
7. LAFAL DALAM MUSYAWARAH UNTUK PIMPINAN
MUSYAWARAH
a. Pimpinan musyawarah membuka musyawarah dengan
menyebutkan :
“ Musyawarah Penyelesaian Sengketa Pemilihan pada,
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
…….Tahun 20.....
Pemilhan Walikota dan Wakil
Walikota……Tahun…..20…
52
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
(Pilih sesuai wilayah pemilihan)
Permohonan dengan Nomor Register::
…./BWSL…./……/20….
Pada Hari ini ……., Tanggal ……. Bulan…..Tahun…, Dibuka
dan terbuka untuk umum.......” ( Palu Diketuk sebanyak
3 kali).
b. Pimpinan Musyawarah Apabila menunda/menskors
musyawarah menyebutkan :
“ Musyawarah Penyelesaian Sengketa Pemilihan :
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
…….Tahun 20......
Pemilhan Walikota dan Wakil
Walikota……Tahun…..20…
(Pilih sesuai wilayah pemilihan)
Permohonan dengan Nomor Register::
…./BWSL…./……/20….
53
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Ditunda sampai dengan Besok....
Hari…….
Tanggal, ………
Jam…….
Bawaslu Tidak akan mengundang Para Pihak Lagi
secara tertulis........
Tetapi Penyampaian ini sudah merupakan undangan
untuk menghadiri Musyawarah Penyelesaian
Sengketa Pemilihan ......
Dan diharapkan Para Pihak untuk hadir tepat waktu....
Musyawarah pada hari ini, ...... tanggal ……..,. Ditutup
(Ketukan Palu satu kali)
c. Pimpinan Musyawarah Apabila membuka
musyawarah setelah ditunda :
“ Musyawarah Penyelesaian Sengketa
Pemilihan pada
54
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
…….Tahun 20......
Pemilhan Walikota dan Wakil
Walikota……Tahun…..20…
* (Pilih sesuai wilayah pemilihan)
Permohonan dengan Nomor Register::
…./BWSL…./……/20….
Pada Hari ini ……., Tanggal ……. Bulan…..Tahun…,
Dibuka dan terbuka untuk umum.......” ( Palu Diketuk
sebanyak 3 kali)
d. Pimpinan Musyawarah Apabila menutup musyawarah :
“ Demikianlah Keputusan Bawaslu Provinsi /
Kabupaten / Kota…atas Sengketa Pemilihan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten …….Tahun 20......
55
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Pemilhan Walikota dan Wakil
Walikota……Tahun…..20…
* (Pilih sesuai wilayah pemilihan)
Nomor …./BWSL/…../…../…….. *)
* (Sesuaikan dengan penomoran daerah masing-
masing
Kepada Pihak-pihak yang tidak menerima Keputusan
ini, dapat mengajukan banding pada Pengadilan Tinggi
TUN.... paling lambat 3 (tiga) hari sejak Keputusan
ini dibacakan...
Kepada Para Pihak,. Untuk dapat menghubungi
Sekretaris Musyawarah, untuk mendapatkan
salinan resmi Keputusan ini
56
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Demikian musyawarah Penyelesaian Sengketa
Pemilihan :
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
…….Tahun 20......
Pemilhan Walikota dan Wakil
Walikota……Tahun…..20…
* (Pilih sesuai wilayah pemilihan)
... dinyatakan selesai Wassalamualaikum WrWb “
(Palu diketuk 3 kali).
57
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
8. KETUKAN PALU PIMPINAN MUSYAWARAH
a. 3 kali untuk membuka dan menutup musyawarah,
b. 2 kali untuk skors antar waktu, serta pengesahan
keputusan musyawarah
c. 1 kali untuk skors, dan mencabut skor; peralihan
pimpinan musyawarah; dan penetapan kesepakatan
peserta.
58
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
BAB III
PUTUSAN
1. PERSIAPAN PENYUSUNAN PUTUSAN
a) Permohonan Pemohon
b) Jawaban Termohon
c) Permohonan Pihak Terkait
d) Bukti tertulis Pemohon, Termohon dan Pihak Terkait
e) Keterangan saksi/ahli Pemohon, Termohon dan
Pihak Terkait
f) Keterangan Lembaga Pemberi
Keterangan
59
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
g) BA Musyawarah disertai Notulensi Musyawarah
h) Kesimpulan Para Pihak
2. STRUKTUR PUTUSAN.
a. Identitas pemohon dan termohon;
b. kewenangan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/kota;
c. kedudukan hukum;
d. tenggang waktu pengajuan permohonan;
e. pokok permohonan;
f. hal-hal yang dimohonkan;
g. jawaban termohon
h. jawaban pihak terkait;
60
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
i. keterangan saksi, ahli, dan/atau lembaga
keterangan;
j. bukti;
k. pertimbangan hukum;
l. kesimpulan; dan
m. amar putusan.
61
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
3. PENYUSUNAN PUTUSAN
a. Pimpinan/Majelis musyawarah memerintahkan
Asisten Musyawarah untuk membuat rancangan
putusan
b. Asisten Musyawarah menyusun rancangan putusan;
c. Asisten Musyawarah memastikan kelengkapan
dokumen untuk menyusun rancangan
Putusan yang terdiri dari :
1) Permohonan Pemohon
2) Jawaban Termohon
62
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
3) Permohonan Pihak Terkait
4) Bukti tertulis Pemohon, Termohon dan Pihak
Terkait
5) Keterangan saksi/ahli Pemohon, Termohon dan
Pihak Terkait
6) Keterangan Lembaga Pemberi Keterangan
7) BA Musyawarah (Formulir PSP-16) disertai
Notulensi Musyawarah
8) Kesimpulan Para Pihak
d. Asisten Musyawarah melakukan konsultasi kepada
Pimpinan/Majelis Musyawarah;
1) Pimpinan/Majelis Musyawarah melakukan
koreksi rancangan putusan;
2) Pimpinan/Majelis Musyawarah
menyerahkan rancangan putusan
63
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
hasil koresi kepada panitia Musyawarah untuk
diperbaiki;
e. Asisten Musyawarah menyerahkan rancangan
putusan kepada Pimpinan/Majelis Musyawarah;
f. Pimpinan/Majelis Musyawarah menandatangani
putusan;
g. Sekertaris Musyawarah menandatangani putusan
yang telah ditandatangani Pimpinan/Majelis
Musyawarah;
h. Sekertaris Musyawarah menggandakan putusan
sebanyak 4 (emoat) rangkap;
i. Sekertaris Musyawarah melegalisasi setiap lembar
salinan putusan dan menandatangani lembar akhir
salinan putusan;
j. Sekertaris Musyawarah memerintahkan
menyerahkan salinan putusan yang
telah dilegalisasi dan
64
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
ditandatangani kepada para Pihak (Pemohon,
Termohon dan Pihak Terkait;
k. Staf membuatkan tanda terima penyerahan salinan
putusan untuk ditandatangani para pihak;
65
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
BAB IV
LAPORAN
Penyelesaian sengketa yang diselesaikan oleh pengawas
Pemilihan dilaporkan kepada Bawaslu secara berjenjang sesuai
dengan tingkatannya terdiri atas:
a. laporan awal;
Laporan awal disampaikan pengawas Pemilihan
ketika mendapatkan permohonan
penyelesaian sengketa dengan
cakupan materi:
66
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
1) identitas pemohon;
2) identitas termohon;
3) tanggal pengajuan permohonan; dan
4) obyek yang disengketakan.
b. laporan proses;
1) laporan akhir;
2) aporan tahunan; dan
3) laporan akhir tahapan Pemilihan.
c. Laporan awal disampaikan pengawas Pemilihan ketik
mendapatkan permohonan penyelesaian sengketa
dengan cakupan materi:
1) identitas pemohon;
2) identitas termohon;
3) tanggal pengajuan permohonan; dan
4) obyek yang disengketakan.
67
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
d. Laporan perkembangan proses penyelesaian sengketa
disampaikan setiap tahapan penyelesaian sengketa
yang menguraikan aktifitas secara kronologis
mencakup:
1) identitas pemohon;
2) identitas termohon;
3) tanggal pengajuan permohonan;
4) identitas pihak terkait;
5) waktu dan tahapan yang diselesaikan;
6) obyek yang disengketakan;
7) waktu dan rencana tahapan selanjutnya dalam
penyelesaian sengketa; dan hal lain yang
dianggap penting.
e. Laporan akhir suatu penyelesaian sengketa
yang dilakukan ketika seluruh
penyelesaian sengketa telah
diselesaikan yang menerangkan
68
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
proses penyelesaian sengketa yang dilampiri semua
salinan dokumen penyelesaian sengketa.
f. Laporan tahunan penyelesaian sengketa merupakan
intisari dan perkembangan penyelesaian sengketa
yang disampaikan sekali dalam setahun.
g. Laporan akhir dari seluruh tahapan pemilihan yang
terkait dengan penyelesaian sengketa yang
menghimpun intisari dan data penyelesaian sengketa
dari awal hingga akhir tahapan pemilihan.
xi
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bawaslu, 2019, Buku Saku Panduan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilihan
Umum, Jakarta.
Peraturan Perundang-undangan
1. UNDANG-UNDANG
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan
Walikota Menjadi Undang-Undang.
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi
Undang-Undang
c. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
xii
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang
d. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
2. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILU
a. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Tata Cara
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, Walikota dan Wakil Walikota
3. PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS)
a. Juknis Pelaksanaan Musyawarah
b. Juknis Pembuatan Berita Acara
c. Juknis Pembuatan Keputusan Musyawarah
d. Juknis Permohonan Gugur
e. Juknis Permohonan Tidak Dapat Diterima
f. Juknis Permohonan Tidak Dapat Diregistrasi
g. Juknis Tugas Asisten Musyawarah
h. Juknis Tugas Pimpinan Musyawarah
i. Juknis Tugas Sekretaris Panitia Musyawarah
xiii
PANDUAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA
BAWASLU PROVINSI MALUKU UTARA
4. STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)
a. SOP Penerimaan Berkas Permohonan Penyelesaian Sengketa Secara Tidak Langsung
Sistem Informasi Penyelesaian Senketa (SIPS)
b. SOP Penerimaan Berkas Permohonan Penyelesaian Sengketa Secara Langsung
c. SOP Registrasi Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemlihan
d. SOP Penentuan Majelis Musyawarah
e. SOP Penjadwalan Musyawarah Penyelesaian Sengketa Pemilihan
f. SOP Pemanggilan Para Pihak Dalam Musyawarah Penylesaian Sengketa Pemilihan
g. SOP Penyiapan Fasilitas Sarana dan Prasarana Musyawarah Penyelesaian Sengketa
Pemilihan
h. SOP Mekanisme dalam Musyawarah Penyelesaian Sengketa Pemilihan
i. SOP Berita Acara Musyawarah
j. SOP Penyusunan Putusan Penyelesaian Sengketa Pemilihan
k. SOP Salinan Putusan Musyawarah
A. FORMULIR MODEL PSP-1 - PERMOHONAN PENYELESAIAN SENGKETA
PERMOHONAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR/BUPATI DAN WAKIL BUPATI/WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA
Nomor : ………………….. Lamp : ………………….. Perihal : Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil
Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali Kota terkait
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi/
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota ..... **
Kepada Yth,
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi/Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota ………
di …………
I. IDENTITAS PEMOHON DAN TERMOHON
1. a. Nama : ................................................
b. Pekerjaan/Jabatan : ................................................
c. Kewarganegaraan : ................................................
d. Alamat : ................................................
e. Nomor Telepon/HP : ................................................
f. Nomor faksimile : ................................................
2. a. Nama : ................................................
b. Pekerjaan/Jabatan : ................................................
c. Kewarganegaraan : ................................................
d. Alamat : ................................................
e. Nomor Telepon/HP : ................................................
f. Nomor faksimile : ................................................
Sebagai pasangan Calon …………… yang mendaftarkan diri atau
didaftarkan ke KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota atau
Partai Politik atau gabungan Partai Politik pengusung pasangan
calon, yang tidak ditetapkan KPU (atau permasalahan obyek
sengketa lain), dalam hal iniberdasarkan Surat Kuasa Khusus
Nomor ............. tanggal ................... memberikan Kuasa kepada:
1. ………………
2. ………………
1. dan seterusnya (bila ada)
Semuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum dari ..................... ,
selanjutnya disebut Penerima Kuasa, yang berkedudukan di
.................... dengan alamat ....................., nomor telepon/HP
....................., nomor faksimile ......................, baik sendiri-
sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama
Pemberi Kuasa selanjutnya disebut ---------------------- PEMOHON
Dalam hal ini mengajukan Permohonan penyelesaian Sengketa
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil
Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Wali Kota kepada Ketua Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi atau Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota terkait Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Nomor
.... Tahun ....... tentang .........
Terhadap
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota …............... yang berkedudukan di (alamat,
kode pos dan Nomor Telepon/faksimile) ................., selanjutnya
disebut ------------------------------------------------------- TERMOHON
II. KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA
(Uraikan perihal kewenangan Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota dalam memeriksa dan memutus penyelesaian
sengketa sebagaimana tersebut Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang)
III. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON
(Uraikan perihal kedudukan hukum [legal standing] Pemohon
dengan merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang)
IV. KEDUDUKAN HUKUM TERMOHON
(Uraikan perihal kedudukan hukum [legal standing] Termohon
dengan merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang)
V. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN
Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa
pemilihan ke Badan Pengawas Pemilihan UmumProvinsi/Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota ketika KPU
menerbitkan Keputusan KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota
nomor…. tentang Bahwa penetapan/pengumuman Keputusan KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud
dilakukan pada hari ...... tanggal ...... bulan ..... tahun ….. pukul
....... (tambahkan penjelasan lain yang dianggap perlu)
VI. POKOK PERMOHONAN
Pada pokoknya permohonan Pemohon adalah mengenai obyek
permohonan yang disengketakan Pemohon … (Jelaskan secara detail klaim versi pemohon yang benar dengan membandingkan
pengumuman keputusan yang dilakukan oleh termohon. Dalam
perbandingan ini silakan disebutkan data-data antara pemohon
dan termohon. Jelaskan pula sebab terjadinya perbedaan
dimaksud disertai alat bukti.)
Pemohon berkeberatan terhadap penetapan Keputusan KPU
Provinsi/KPU Kabupaten/Kota…….. Nomor ................
tanggal…............ tentang….. yang diumumkan pada hari ......... tanggal ......... tahun … pukul ........... WIB, yaitu sebagai berikut:
……………………………………………………………………………….......
VII. ALASAN-ALASAN PERMOHONAN
Pada bagian ini, Pemohon menguraikan alasan-alasan
permohonan sengketa berupa fakta-fakta yang disengketakan
(Jelaskan secara detail yang disertai bukti pendukung)
Materai Rp
6000
VIII. PETITUM (hal-hal yang dimohonkan Pemohon)
Berdasarkan uraian dan alasan-alasan tersebut di atas, mohon
kepada Badan Pengawas Pemilihan UmumProvinsi/Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota……untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut:
Mengabulkan/Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya
atau sebagian
Membatalkan Keputusan KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota…. Nomor…. Tentang…. Meminta kepada KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota….. untuk melaksanakan Putusan ini.
Apabila Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
….berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo
et bono).
Demikianlah permohonan Pemohon, dengan harapan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi atau Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota……. dapat segera memeriksa dan memutuskan permohonan ini secara adil.
Hormat kami,
PEMOHON/KUASA HUKUM PEMOHON
PEMOHON KUASA HUKUM
1. Nama
[Tanda tangan]
2. Nama
[Tanda tangan]
1. Nama
[Tanda tangan]
2. Nama
[Tanda tangan]
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu
**) coret yang tidak perlu dan sesuaikan dengan tingkatannya
B. FORMULIR MODEL PSP-2 - TANDA TERIMA BERKAS
TANDA TERIMA BERKAS
Nomor ........................................... *)
Telah diterima dokumen Berkas permohonan Pemohon/jawaban
Termohon/permohonan Pihak Terkait/Pemberi Keterangan Penyelesaian
Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil
Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang menyerahkan:**)
1. Nama : ………………………………………………
2. Pihak : Pemohon/Termohon/Pihak Terkait/Pemberi
Keterangan***)
No Jenis Berkas Jumlah Keterangan
1 Dalam penyelesaian sengketa Pemilihan terkait
keputusan KPU Provinsi/ KPU Kabupaten/Kota….
(kondisi lengkap adalah permohonan dan keputusan
yang disertai alat bukti yang menjadi objek
sengketa)
2
dst
Berkas sudah lengkap atau belum lengkap****)
[jika belum lengkap] Dokumen yang belum lengkap terdiri atas:
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. …dst Kelengkapan Berkas harus sudah diserahkan 3 (tiga) hari sejak pemberitahuan
ini. [jika belum lengkap]
……………, ………. 20….*****) Pukul …….******)
Permohonan/Termohon/Pihak Petugas Penerima
Terkait/Pemberi Keterangan
(tanda tangan dan nama jelas) (tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Nomor Tanda Terima Berkas berbeda dengan nomor
Register Permohonan
**) : Coret yang tidak perlu
***) : Coret yang tidak perlu
****) : Khusus terkait berkas permohonan
*****) : Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun
******) : Diisi sesuai dengan waktu setempat
LOGO
PENGAWAS
PEMILIHAN
Lanjutkan
C. FORMULIR MODEL PSP-3 - PENDAFTARAN ONLINE PENYELESAIAN
SENGKETA
PENDAFTARAN ONLINE PENYELESAIAN SENGKETA
NIK :
Nama Lengkap :
E-mail :
Nomor tlpn/Hp :
Ketikan Kode Captcha di bawah ini
abcdef
?
(Setelah anda menekan tombol LANJUTKAN, silahkan cek e-mail untuk
mendapatkan konfirmasi Username dan Password untuk login dalam laman
pengajuan permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilihan)
SIMPAN
D. FORMULIR MODEL PSP-4 - PERMOHONAN ONLINE PENYELESAIAN
SENGKETA
FORMULIR PERMOHONAN ONLINE PENYELESAIAN SENGKETA
Silahkan lengkapi permohonan penyelesaian sengketa:
IDENTITAS PEMOHON
Nama :
Alamat :
Nomor Telp/Hp :
E-mail :
KTP/Paspor : (Upload)
IDENTITAS TERMOHON
Nama :
Alamat :
Nomor Telp/Hp :
OBJEK SENGKETA :
Silahkan upload dokumen Permohonan Penyelesaian sengketa
(File Permohonan diupload dalam format Pdf atau Jpg)
(File Bukti diupload dalam format Pdf atau Jpg )
LOGO
PENGAWAS
PEMILIHAN
E. FORMULIR MODEL PSP-5 - BERITA ACARA REGISTRASI PERMOHONAN
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI....... /PANITIA PENGAWAS
PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA. ........ *)
BERITA ACARA
REGISTRASI PERMOHONAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
Nama Pemohon : ………………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………………................ Alamat : ………………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………
a. Berdasarkan hasil pemeriksaan berkas yang dilakukan petugas
penerima, berkas permohonan dinyatakan lengkap.
b. Bahwa petugas penyelesaian sengketa mencatatkan permohonan
pemohon di dalam Buku Register Perkara Penyelesaian Sengketa sebagai
tanda bahwa laporan yang berisi permohonan sengketa sudah diterima
oleh Bawaslu Provinsi ...........atau Panwas Kabupaten/Kota ......... *)
c. Bahwa Permohonan Pemohon diregister dengan Nomor /PS/(Kode
wilayah)/(bulan romawi)/(Tahun) **)
……………, ………. 20….***) Pukul …….****)
Petugas Penerima Permohonan
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi sesuai dengan nama wilayah
**) : Nomor di dalam Berita Acara Registrasi Penerimaan
Permohonan sama dengan nomor penerimaan permohonan
di Buku Register Perkara Penyelesaian Sengketa Pemilihan
sesuai dengan penomoran khusus untuk masing-masing
wilayah
***) : Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun
****) : Diisi sesuai dengan waktu setempat
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
F. FORMULIR MODEL PSP-6 - PEMBERITAHUAN PERMOHONAN TIDAK
DAPAT DIREGISTER
Nomor : ……………..*) Yth. ………….. Lampiran : …………….. di ……………. Perihal : Permohonan Tidak dapat Diregister
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi......**) atau Panwas
Kabupaten/Kota...........**) dengan ini memberitahukan kepada:
..........................................***) sebagai Pemohon, dalam perkara
permohonan penyelesaian sengketa pemilihan. ****) yang telah
diajukan pemohon pada Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi .......**) atau Panwas Kabupaten/Kota ...........**) pada
tanggal ……*****) dinyatakan tidak dapat diregister.
Hasil pemeriksaan berkas, terdapat kekurangan, dan/atau
ketidaklengkapan dokumen sebagai berikut:
1. Permohonan penyelesaian sengketa
2. Keputusan KPU Provinsi….**)atau KPU Kabupaten/Kota…**) yang menjadi objek sengketa.
3. Pemohon tidak melengkapi berkas setelah diberitahukan
untuk melengkapi berkas sampai dengan batas waktu yang
ditentukan sesuai dengan pemberitahuan tanda terima
nomor…, tanggal. ******)
Berdasarkan Pasal 14 ayat (5) Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Nomor…. Tahun ..... tentang Tata Cara
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota
“Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) Pemohon tidak melengkapi permohonannya, petugas penerima
menyampaikan surat pemberitahuan tentang permohonan tidak
dapat diregister”.
Demikian Pemberitahuan ini disampaikan.
……………, ………. 20….*******) Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi/ Panwas
Kabupaten/Kota……. Ketua,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nomor surat keluar Pengawas Pemilihan
**) : Diisi dengan nama wilayah atau daerah
***) : Diisi dengan nama pemohon
****) : Diisi dengan jenis pemilihan (Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota)
*****) : Diisi dengan tanggal pengajuan permohonan
******) : Diisi dengan nomor tanda terima berkas dan tanggal pemberitahuan
untuk melengkapi berkas permohonan
*******) : Diisi dengan tempat, tanggal, dan tahun
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
G. FORMULIR MODEL PSP-7 - PEMBERITAHUAN PERMOHONAN TIDAK
DAPAT DITERIMA
Nomor : .......................................*) Yth………………………….. Lampiran : ....................................... di……………………………. Perihal : Permohonan Tidak Dapat
Diterima
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi ......**) atau
Panwas Kabupaten/Kota ...........**) dengan ini
memberitahukan kepada: .............................................. ***)
sebagai Pemohon, dalam perkara permohonan penyelesaian
sengketa pemilihan...........****) yang telah diajukan
permohonan Penyelesaian sengketanya di Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi ......**) atau Panwas
Kabupaten/Kota ...........**) pada tanggal ……bulan… tahun..*****) dinyatakan tidak dapat diterima karena dalam
pengajuan berkas melewati waktu (daluarsa). Berdasarkan
ketentuan Pasal 11 ayat (6) Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan
Wakil Wali Kota menyatakan bahwa “Bawaslu Provinsi atau
Panwas Kabupaten/Kota menyampaikan pemberitahuan
secara tertulis dan disampaikan secara patut kepada Pemohon
dalam hal permohonan tidak dapat diterima sebagaimana
dimaksud pada ayat (5)”.
Demikian pemberitahuan ini disampaikan.
……………, ………. 20….******) Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi/ Panwas
Kabupaten/Kota…….**) Ketua,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nomor surat keluar Pengawas Pemilihan
**) : Diisi dengan nama wilayah atau daerah
***) : Diisi dengan nama pemohon
****) : Diisi dengan jenis pemilihan (Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota)
*****) : Diisi dengan tanggal pengajuan permohonan
******) : Diisi dengan tempat, tanggal, dan tahun
KOP KPU
PROVINSI/KAB
UPATEN/KOTA
H. FORMULIR MODEL PSP-8 - JAWABAN TERMOHON
JAWABAN TERMOHON TERHADAP PERMOHONAN PENYELESAIAN
SENGKETA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR/BUPATI DAN
WAKIL BUPATI DAN/ATAU WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA .............. *)
Nomor : …………………..**) Kepada Yth,
Lamp : ………………….. Perihal : Jawaban Termohon terhadap
Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati
dan Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil
Wali Kota *)
Ketua Badan Pengawas
Pemilihan Umum
Provinsi/Panitia Pengawas
Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota ………*)
I. IDENTITAS TERMOHON
1. a. Nama : ....................................................
b. Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
c. Kewarganegaraan : ....................................................
d. Alamat : ....................................................
e. Nomor Telepon/HP : ....................................................
f. Nomor faksimile : ....................................................
2. a. Nama : ....................................................
b. Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
c. Kewarganegaraan : ....................................................
d. Alamat : ....................................................
e. Nomor Telepon/HP : ....................................................
f. Nomor faksimile : ....................................................
Sebagai Pihak Termohon dalam permohonan penyelesaian
sengketa pemilihan diajukan oleh pasangan Calon
……………….***) (sebagai calon Gubernur/Bupati/Wali Kota) dan ……………… (sebagai calon Wakil Gubernur/Wakil Bupati/Wakil Wali Kota) kepada Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota…………., dalam hal
ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor ............... ****)
tanggal ................... memberikan Kuasa kepada:
1. ……………
2. ……………
3. ................................ dan seterusnya (bila ada)
Semuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum dari
....................., selanjutnya disebut Penerima Kuasa, yang
berkedudukan di .................... dengan alamat ...................... ,
nomor telepon/HP ....................., nomor faksimile
......................, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama
bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa.*****)
Bahwa sesuai dengan Surat Bawaslu Provinsi/Panwas
Kabupaten …………………*) Nomor
……………………………….******) Perihal: Undangan Musyawarah
Penyelesaian Sengketa, dan sesuai dengan Permohonan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Terkait Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten ……………….*) yang diajukan oleh Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur/Bupati danWakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali
Kota……………………*) atas nama… ........................ *******)
maka dengan ini kami sampaikan jawaban terhadap dalil
permohonan PEMOHON sebagai berikut:
II. TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN JAWABAN TERMOHON
(Pada bagian ini uraikan perihal tenggang/jangka waktu Termohon
dalam menjawab permohonan pemohon dalam penyelesaian
sengketa pemilihan)
III. KEDUDUKAN HUKUM PEMOHON
(Uraikan perihal kedudukan hukum [legal standing] Pemohon dengan
merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali
Kota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota
menjadi Undang-Undang)
IV. JAWABAN TERMOHON TERMOHON ATAS POKOK PERMOHONAN
PEMOHON
(Pada bagian ini uraikan secara jelas dan lengkap adalah mengenai
pokok permohonan yang disengketakan Pemohon … (Jelaskan secara detail klaim versi termohon yang benar dengan membandingkan
pengumuman keputusan yang dilakukan oleh termohon. Dalam
perbandingan ini silakan disebutkan data-data antara pemohon dan
termohon. Jelaskan pula sebab terjadinya perbedaan dimaksud
disertai alat bukti.)
V. PETITUM (hal-hal yang dimohonkan Pemohon)
Berdasarkan uraian dan alasan-alasan tersebut di atas, mohon
kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi/Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota……untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut:
Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya
Apabila Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota ….*) berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Demikianlah jawaban termohon, dengan harapan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi atau Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota…….*) dapat segera memeriksa dan memutuskan permohonan ini secara adil.
Hormat kami,
TERMOHON/KUASA HUKUM TERMOHON
TERMOHON KUASA HUKUM
1. [Tanda tangan]
Materai 6000
Nama jelas
2. [Tanda tangan]
Nama jelas
1. [Tanda tangan]
Nama jelas
2. [Tanda tangan]
Nama jelas
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah atau daerah
**) : Diisi dengan nama nomor surat termohon
***) : Diisi dengan nama pemohon
****) : Diisi dengan nomor surat kuasa khusus
*****) : Diisi dengan identitas advokat/penasihat hukum Termohon
******) : Diisi dengan nomor undangan musyawarah
I. FORMULIR MODEL PSP-9 - PERMOHONAN PIHAK TERKAIT
PERMOHONAN PIHAK TERKAIT PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR/BUPATI DAN WAKIL BUPATI/WALI
KOTA DAN WAKIL WALI KOTA .... *)
Nomor : …………………..**) Kepada Yth,
Lamp : …………………..
Perihal : Permohonan Pihak Terkait
Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur dan Wakil
Gubernur/Bupati dan Wakil
Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali
Kota ............. *
I. IDENTITAS PIHAK TERKAIT
Ketua Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi/Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
………
1. a. Nama :
.......................................................................
b. Alamat :
.......................................................................
c. Nomor
Telepon/HP
d. Nomor
faksimile
:
.......................................................................
:
.......................................................................
2. a. Nama :
.......................................................................
b. Alamat :
.......................................................................
c. Nomor
Telepon/HP
d. Nomor
faksimile
:
.......................................................................
:
.......................................................................
Sebagai Pihak Terkait yang dirugikan atas pengajuan permohonan
penyelesaian sengketa pemilihan (atau permasalahan obyek sengketa
lain), dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor .............
tanggal .................. ***) memberikan Kuasa kepada:
1. ……………………... 2. ………………………
3. dan seterusnya (bila ada)
Semuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum dari ....................... ,
selanjutnya disebut Penerima Kuasa, yang berkedudukan di
.................... dengan alamat ....................., nomor telepon/HP
....................., nomor faksimile ......................, baik sendiri-sendiri atau
bersama-sama bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa
selanjutnya disebut ----------------------- PIHAK TERKAIT.****)
Dalam hal ini mengajukan Permohonan Sebagai Pihak Terkait kepada
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi atau Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota .............*) Dalam
penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali
Kota*..................., yang diajukan oleh Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali
Kota..........* atas nama .............................................
II. KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA
(Uraikan perihal kewenangan Bawaslu Provinsi atau Panwas
Kabupaten/Kota dalam memeriksa dan memutus penyelesaian sengketa
sebagaimana tersebut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota menjadi
Undang-Undang sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang)
III KEDUDUKAN HUKUM PIHAK TERKAIT
(Uraikan perihal kedudukan hukum [legal standing] Pemohon Pihak
terkait dengan merujuk pada ketentuan Perbawaslu Nomor 15 Tahun
2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil
Wali Kota
IV TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN PIHAK TERKAIT
Pemohon Pihak Terkait dapat mengajukan permohonan penyelesaian
sengketa pemilihan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi/Panitia Pengawas Pemilihan Umum Pihak terkait sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 Perbawaslu Nomor 15 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota kepada
Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota paling lama pada
musyawarah kedua.
Pengajuan Permohonan Pihak Terkait sebagaimana dimaksud dilakukan
pada hari ...... tanggal ...... bulan ..... tahun *****)
(tambahkan penjelasan lain yang dianggap perlu)
V ALASAN-ALASAN PERMOHONAN PIHAK TERKAIT
Pada bagian ini, Pemohon pihak terkait menguraikan alasan-alasan
permohonan sebagai pihak terkait dalam penyelesaian sengketa
pemilihan (Jelaskan secara detail yang disertai bukti pendukung)
Demikianlah permohonan Pihak Terkait, dengan harapan Badan Pengawas
Pemilihan Umum Provinsi atau Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota…….*) dapat segera memeriksa dan memutuskan permohonan ini secara adil.
Hormat kami,
PIHAK TERKAIT/KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT
PIHAK TERKAIT KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT
1. [Tanda tangan]
Materai 6000
Nama jelas
2. [Tanda tangan]
Nama jelas
1. [Tanda tangan]
Nama jelas
2. [Tanda tangan]
Nama jelas
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah atau daerah
**) : Diisi dengan nama nomor surat pihak terkait
***) : Diisi dengan nomor surat kuassa khusus pihak terkait
****) : Diisi dengan identitas kuasa hukum pihak terkait
*****) : Diisi dengan tanggal pengajuan permohonan pihak terkait
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
J. FORMULIR MODEL PSP-10 - PEMBERITAHUAN PERMOHONAN
SEBAGAI PIHAK TERKAIT TIDAK DAPAT DITERIMA
Nomor : .............*) Yth………………………….. Lampiran : .............. di……………………………. Perihal : Permohonan Sebagai Pihak Terkait
Tidak Dapat Diterima
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi ...... atau Panwas
Kabupaten/Kota ...........**) dengan ini memberitahukan kepada:
..........................................***) yang mengajukan permohonan
sebagai Pihak Terkait, dalam perkara permohonan penyelesaian
sengketa Nomor:..............****) sebagaimana telah diajukan
permohonan sebagai pihak terkait di Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi ......**) atau Panwas Kabupaten/Kota ...........**) pada
tanggal ……bulan… tahun..*****) dinyatakan tidak dapat diterima
sebagai Pihak Terkait karena pengajuan berkas telah melewati batas
waktu (daluarsa). Berdasarkan ketentuan Pasal 31 Peraturan Badan
Pengawas Pemilihan Umum Nomor … Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota
menyatakan bahwa:“Dalam hal Permohonan diajukan setelah
musyawarah kedua, Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
tidak menerima permohonan sebagai pihak terkait”. Demikian pemberitahuan ini disampaikan.
……………, ………. 20….******) Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi/Panwas
Kabupaten/Kota…….**) Ketua,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nomor surat keluar Pengawas Pemilihan
**) : Diisi dengan nama wilayah atau daerah
***) : Diisi dengan nama pihak terkait
****) : Diisi dengan nomor permohonan pemohon
*****) : Diisi dengan tanggal pengajuan permohonan pihak terkait
******) : Diisi dengan tempat, tanggal dan tahun surat
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
K. FORMULIR MODEL PSP-11 - BERITA ACARA REGISTRASI
PERMOHONAN PIHAK TERKAIT
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI....... /PANITIA PENGAWAS
PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA. ........ *)
BERITA ACARA
REGISTRASI PERMOHONAN PIHAK TERKAIT
Nama Pemohon : ………………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………………................ Alamat : ………………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………
a. Berdasarkan hasil pemeriksaan berkas yang dilakukan petugas
penerima, berkas permohonan dinyatakan lengkap.
b. Bahwa petugas penyelesaian sengketa mencatatkan Permohonan Pihak
Terkait di dalam Buku Register Perkara Penyelesaian Sengketa sebagai
tanda bahwa laporan yang berisi Permohonan Pihak Terkait sudah
diterima oleh Bawaslu Provinsi ........... atau Panwas
Kabupaten/Kota ......... *)
c. Bahwa Permohonan Pihak Terkait diregister dengan
Nomor… /PPT/(Kode wilayah)/(bulan romawi)/(Tahun)**)
……………, ………. 20….***) Pukul …….****)
Petugas Penerima Permohonan
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah
**) : Nomor di dalam Berita Acara Register Penerimaan Pihak
terkait sama dengan nomor penerimaan sebagai pihak
terkait di Buku Register Perkara Penyelesaian Sengketa
Pemilihan
***) : Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun
****) : Diisi sesuai dengan waktu setempat
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
L. FORMULIR MODEL PSP-12 - JAWABAN/TANGGAPAN PIHAK TERKAIT
JAWABAN/TANGGAPAN PIHAK TERKAIT TERHADAP PERMOHONAN
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR/BUPATI DAN WAKIL BUPATI/WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA .............. *)
Nomor : …………………..**) Kepada Yth,
Lamp : ………………….. Perihal : Jawaban/Tanggapan Pihak Terkait
terhadap Permohonan Penyelesaian
Sengketa Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil
Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali
Kota .... *)
Ketua Badan Pengawas
Pemilihan Umum
Provinsi/Panitia Pengawas
Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota ………*) di …………
I. IDENTITAS PIHAK TERKAIT
1. a. Nama : ...................................................
b. Pekerjaan/Jabatan : ...................................................
c. Kewarganegaraan : ...................................................
d. Alamat : ...................................................
e. Nomor Telepon/HP : ...................................................
f. Nomor faksimile : ...................................................
2. a. Nama : ...................................................
b. Pekerjaan/Jabatan : ...................................................
c. Kewarganegaraan : ...................................................
d. Alamat : ...................................................
e. Nomor Telepon/HP : ...................................................
f. Nomor faksimile : ...................................................
Sebagai Pihak Terkait dalam permohonan Penyelesaian Sengketa
pemilihan yang telah mengajukan diri dan diregister dengan
Nomor Register :…………,**) dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor .............***) tanggal ..................... ****)
memberikan Kuasa kepada:
1. ………………………
2. ………………………
3. dan seterusnya (bila ada)
Semuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum dari ...................... ,
selanjutnya disebut Penerima Kuasa, yang berkedudukan di
.................... dengan alamat ....................., nomor telepon/HP
....................., nomor faksimile ......................, baik sendiri-
sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama
Pemberi Kuasa.
Bahwa sesuai dengan Surat Bawaslu Provinsi/Panwas
Kabupaten/Kota …………………*) Nomor
……………………………….*****) Perihal: Undangan Musyawarah Penyelesaian Sengketa, dan sesuai dengan Permohonan
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Terkait Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota ……………….*) yang diajukan oleh Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali
Kota……………………*) atas nama………………………******) maka dengan ini kami sampaikan jawaban terhadap dalil PEMOHON
sebagai berikut:
II TENGGANG WAKTU MENGAJUKAN JAWABAN PIHAK TERKAIT
(Pada bagian ini uraikan perihal tenggang/jangka waktu Pihak
Terkait dalam menjawab permohonan pemohon dalam
penyelesaian sengketa pemilihan)
III KEDUDUKAN HUKUM PIHAK TERKAIT
(Uraikan perihal tanggapan Pihak Terkait terhadap kedudukan
hukum [legal standing] Pihak Terkait dengan merujuk pada
ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
menjadi Undang-Undang sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota menjadi Undang-Undang)
IV JAWABAN/TANGGAPAN PIHAK TERKAIT ATAS PERMOHONAN
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
Pada bagian ini uraikan secara jelas dan lengkap mengenai
Jawaban/Tanggapan Pihak Terkait terhadap pokok permohonan
yang disengketakan … (Jelaskan secara detail klaim versi Pihak Terkait yang benar. Dalam Jawaban/Tanggapan ini silahkan
disebutkan data-data Pihak Terkait disertai alat bukti)
V POTENSI KERUGIAN LANGSUNG
(pada bagian ini diuraikan secara jelas dan lengkap potensi
kerugian langsung yang akan diterima pihak terkait atas
permohonan penyelesaian sengketa yang akan diputuskan
Bawaslu Provinsi…., Panwas Kabupaten/Kota…….*) dengan Nomor Permohonan ..................... *******)
VI PETITUM (hal-hal yang dimohonkan Pihak Terkait)
Berdasarkan uraian dan alasan-alasan tersebut di atas, mohon
kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi/Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota……untuk menjatuhkan Putusan sebagai berikut:
1. .................
2. .................
3. dst.********)
Demikianlah jawaban/tanggapan Pihak Terkait, dengan harapan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi........ atau Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota……. dapat segera memeriksa dan memutuskan permohonan ini secara adil.*)
..........., ......, ................, 20.....
Hormat kami,
PIHAK TERKAIT/KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT
PIHAK TERKAIT KUASA HUKUM
1. [Tanda tangan]
Materai 6000
Nama jelas
2. [Tanda tangan]
1. [Tanda tangan]
Nama jelas
2. [Tanda tangan]
Catatan:
Nama jelas Nama jelas
*) : Diisi dengan nama wilayah
**) : Nomor di dalam Berita Acara Register Penerimaan Pihak terkait sama
dengan nomor penerimaan sebagai pihak terkait di Buku Register
Perkara Penyelesaian Sengketa Pemilihan
***) : Diisi dengan Nomor surat Kuasa
****) : Diisi sesuai dengan tanggal surat kuasa khusus
*****) : Diisi dengan nomor undangan musyawarah
******) : Diisi dengan nama Pemohon
*******) : Diisi dengan nomor permohonan penyelesaian sengketa
********) : Diisi dengan Petitum
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
M. FORMULIR MODEL PSP-13 - SURAT UNDANGAN
Nomor : …………………………..*) Yth………………………….. Lampiran : ………………………….. di……………………………. Perihal : Undangan Musyawarah
Penyelesaian Sengketa
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi….atau Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten…./Kota…..**) dengan ini memberitahukan kepada:..........................................***) sebagai
Pemohon / Termohon / Saksi/Ahli, dalam perkara permohonan
penyelesaian sengketa pemilihan ..............****) yang telah didaftar
dalam Buku Register Perkara Penyelesaian Sengketa Nomor .......
/.......-......./.......,*****) untuk menghadiri ............... (musyawarah)
yang akan diselenggarakan pada:
Hari/tanggal : ………………………
Pukul : ………………………
Tempat : ………………………
Acara : .............................. ******)
Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi
Undang-Undang, maka para pihak, Saksi, dan Ahli untuk
menghadiri agenda musyawarah Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi…../ Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten…./Kota… **)
Demikian undangan ini disampaikan atas kehadirannya diucapkan
terima kasih.
................,...................20…*******)
Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi/ Panwas Kabupaten/Kota…….**) Ketua,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nomor surat undangan musyawarah Pengawas Pemilihan
**) : Diisi dengan wilayah
***) : Diisi dengan nama para pihak yang diundang
****) : Diisi dengan jenis pemilihan
*****) : Diisi dengan nomor registrasi permohonan
******) : Diisi dengan jadwal musyawarah
*******) : Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
Materai Rp 6000
N. FORMULIR MODEL PSP-14 - BERITA ACARA KETERANGAN
AHLI DIBAWAH SUMPAH
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI ........ *)/PANITIA PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ....... *)
BERITA ACARA
KETERANGAN AHLI DIBAWAH SUMPAH
Pertanyaan:
Apakah Saudara bersedia memberikan keterangan di bawah Sumpah?
Jawaban:
Ya, saya bersedia
--------------- Pada hari ini ......, tanggal .... bulan .......... tahun........., sekitar
pukul ...... **) WIB/WIT/WITA, Saya:
-------------------------------- : : ---------------------------------
Bersedia bersumpah/berjanji* sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
saya anut, yakni agama .............. terkait adanya Permohonan Sengketa Nomor
: ............***) yang diajukan oleh ...................................... ****)
Dengan ini saya Sebagai Ahli akan memberi keterangan sesuai dengan
keahlian saya ----------------------------------------------------------- *****)
Demikian Sumpah/janji* saya, dan akan saya pertanggungjawabkan sesuai
tuntutan agama dan kepercayaan yang saya anut. -----------------------
Saya yang bersumpah/berjanji*,
……..........................
Catatan:
*) : Diisi dengan wilayah
**) : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun serta waktu setempat
***) : Diisi dengan nomor permohonan penyelesaian sengketa
****) : Diisi dengan nama pemohon
*****) : Diisi dengan bidang keahlian pemberi keterangan
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
Materai Rp 6000
O. FORMULIR MODEL PSP-15 - BERITA ACARA KETERANGAN
SAKSI DIBAWAH SUMPAH
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI ....... *)/PANITIA PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ...... *)
BERITA ACARA
KETERANGAN SAKSI DIBAWAH SUMPAH
Pertanyaan:
Apakah Saudara bersedia memberikan keterangan dibawah Sumpah?
Jawaban:
Ya, saya bersedia
--------------- Pada hari ini ......, tanggal .... bulan .......... tahun .......... , sekitar
pukul ...... **) WIB/WIT/WITA, Saya:
----------------------------------- : : ----------------------------------
Bersedia bersumpah/berjanji* sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
saya anut, yakni agama .............. terkait adanya Permohonan Sengketa Nomor
: ............***) yang diajukan oleh… ......... ****)
Dengan ini saya akan memberi keterangan yang sebenar-benarnya dan tidak
lain dari pada yang sebenarnya. ----------
Demikian Sumpah/janji* saya, dan akan saya pertanggungjawabkan sesuai
tuntutan agama dan kepercayaan yang saya anut. ----------
Saya yang bersumpah/berjanji*,
….........................
Catatan:
*) : Diisi dengan wilayah
**) : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun serta waktu setempat
***) : Diisi dengan nomor permohonan penyelesaian sengketa
****) : Diisi dengan nama pemohon
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
P. FORMULIR MODEL PSP-16 - BERITA ACARA MUSYAWARAH
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI ..... *)/PANITIA PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA .... *)
BERITA ACARA MUSYAWARAH
Nomor Permohonan ........................................................ **)
Susunan Musyawarah
A. Musyawarah
Pimpinan
Musyawarah
Pimpinan
Musyawarah
Pimpinan
Musyawarah
: …………………… (Anggota Bawaslu
Provinsi/Panwas Kab/Kota)
: …………………… (Anggota Bawaslu
Provinsi/Panwas Kab/Kota)
: ………………… (Anggota Bawaslu
Provinsi/Panwas Kab/Kota)
B. Bahwa pada hari..…, tanggal.…., bulan......, tahun........, bertempat
di……***) dilakukan Musyawarah dengan agenda ............................ ****)
yang dihadiri oleh:
1. Pemohon : ………………………
2. Termohon : ………………………
3. Pihak Terkait : ………………………
4. Saksi : ………………………
5. Ahli : ………………………
6. dst…. *****)
C. Bahwa Pertanyaan yang diajukan oleh Pimpinan Musyawarah dan Jawaban
yang diberikan atas pertanyaan sebagai berikut:
Pertanyaan Jawaban
D. Bahwa catatan terhadap proses musyawarah sebagai berikut
Keterangan:
Catatan terhadap proses musyawarah menyangkut kejadian penting selama
proses musyawarah dan apabila musyawarah tidak tercapai kesepakatan.
E. Berita acara musyawarah dilampiri dengan notulensi musyawarah.
F. Demikian serangkaian proses penyelesaian sengketa, musyawarah
berikutnya dengan agenda….****) akan dilakukan pada hari…. dan tanggal… ........................... ***)
Pimpinan Musyawarah,
(tanda tangan dan nama jelas)
Sekretaris,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan wilayah
**) Diisi dengan nomor permohonan penyelesaian sengketa
***) : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tempat musyawarah
****) : Diisi dengan agenda musyawarah
*****) : Diisi dengan nama para pihak yang hadir
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
Q. FORMULIR MODEL PSP-17 - BERITA ACARA KESEPAKATAN
BERITA ACARA KESEPAKATAN
Penyelesaian Sengketa Pemilihan secara Musyawarah dan Mufakat
Nomor Permohonan ......................................................... *)
Dasar Hukum : Pasal 36 ayat (1) Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum
Nomor 15 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan
Wakil Wali Kota.
“Musyawarah yang telah mencapai kesepakatan dituangkan dalam berita acara
kesepakatan musyarawah yang ditandatangani oleh Pemohon, Termohon, dan
pimpinan musyawarah”.
I. Kedudukan Hukum Pemohon dan Termohon
Nama : ……………………………......................... No.KTP/SIM/Paspor : …………………………………………………
Alamat/Tempat Tinggal : …………………………………………………
Tempat,Tanggal lahir : …………………………………………………
Pekerjaan/Jabatan : …………………………………………………
Selanjutnya disebut sebagai Pemohon
Nama : …………………………………………….. No.KTP/SIM/Paspor : …………………………………………….. Alamat/Tempat Tinggal : …………………………………………….. Tempat,Tanggal lahir : …………………………………………….. Pekerjaan/Jabatan : …………………………………………….. Selanjutnya disebut sebagai Termohon
II. Pokok Permohonan
A. Uraian Sengketa Pemilihan
1. Bahwa …………………………………………………………………
2. Bahwa …………………………………………………………………
3. Bahwa ........................................................................ dst.
B. Pendirian Pemohon (Tuntutan)
1. Bahwa …………………………………………………………………
2. Bahwa …………………………………………………………………
3. Bahwa …………………………………………………………………
C Pendirian Termohon (Jawaban)
1. Bahwa …………………………………………………………………
2. Bahwa …………………………………………………………………
3. Bahwa …………………………………………………………………
III. Kesepakatan Para Pihak
Bahwa setelah diadakan musyawarah, Pemohon dan Termohon
sepakat untuk:
1. …………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………
Apabila salah satu pihak tidak menjalankan kewajiban di atas
akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Kesepakatan ini dibuat di : ……………………………………
Hari dan tanggal dibuatnya
kesepakatan
: ……………………………………
Pemohon,
(tanda tangan dan nama jelas)
Termohon,
(tanda tangan dan nama jelas)
BAWASLU PROVINSI/PANWAS KABUPATEN/KOTA*)
PIMPINAN MUSYAWARAH,
(tanda tangan dan nama jelas)
Tembusan:
1. Pemohon;
2. Termohon;
3. KPU (setingkat diatasnya);
4. Pengawas Pemilihan (setingkat diatasnya); dan
5. Arsip.
Catatan:
*) : Diisi dengan nomor permohonan penyelesaian sengketa
**) : Diisi dengan tempat kesepakatan dibuat
***) : Diisi dengan hari dan tanggal dibuatnya kesepakatan
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
R. FORMULIR MODEL PSP-18 - PUTUSAN GUGUR
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI ..... *)/
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA. .... *)
PUTUSAN GUGURNYA PENYELESAIAN SENGKETA
Nomor Permohonan ...... **)
Menimbang: a. bahwa Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
telah mencatat dalam Buku Register Penyelesaian Sengketa
Pemilihan, permohonan dari:
Nama : ………………………………
No.KTP/SIM/Paspor : ………………………………
Alamat/Tempat
Tinggal
: ………………………………
Tempat,Tanggal lahir : ………………………………
Pekerjaan/Jabatan : ………………………………
dengan permohonan bertanggal …..***), memberikan kuasa kepada......****) dan dicatat dalam Buku Register Perkara
Penyelesaian Sengketa Nomor ….**) b. Bahwa berdasarkan Pasal 44 ayat (1) Peraturan Badan
Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota
dan Wakil Wali Kota, Sengketa antara Pemohon dengan
Termohon dinyatakan Gugur dikarenakan alasan:
1) Pihak yang bersengketa meninggal dunia;
2) Pemohon atau kuasanya tidak hadir 2 (dua) kali berturut-
turut dalam proses musyawarah;
3) Termohon telah memenuhi tuntutan Pemohon sebelum
dilaksanakannya proses penyelesaian sengketa
Pemilihan; atau
4) Pemohon mencabut permohonannya. ******)
c. bahwa Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
terhadap Permohonan Penyelesaian Sengketa
Nomor…....**), mengambil kesimpulan sebagai berikut:
……………………………………………………………………………
………………………………………
Mengingat: a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang;
b. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15
Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Menetapkan:
Permohonan Pemohon Gugur
Demikian diputuskan di dalam rapat pleno Bawaslu Provinsi......*) atau Panwas
Kabupaten/Kota........*) oleh 1)….., 2)…..., 3)….. masing-masing sebagai Anggota
Bawaslu Provinsi......*) /Panwas Kabupaten/Kota......*) dan diucapkan
dihadapan para pihak serta terbuka untuk umum pada hari… tanggal…. Bulan..... Tahun...... oleh 1)………., 2)…………, 3)… ............. masing-masing
sebagai anggota Bawaslu Provinsi.......*) atau Panwas Kabupaten/Kota… *)
Anggota Bawaslu Provinsi…..*)/Panwas Kabupaten/Kota….*)
(tanda tangan dan
nama jelas)
(tanda tangan dan
nama jelas)
(tanda tangan dan
nama jelas)
Sekretaris,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah
**) : Diisi dengan nomor permohonan
***) : Diisi dengan tanggal permohonan
****) : Diisi dengan nama penerima kuasa
*****) : Diisi dengan alasan gugurnya permohonan
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
S. FORMULIR MODEL PSP-19 - PUTUSAN TERJADI KESEPAKATAN
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI...*)/PANITIA PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA...*)
PUTUSAN TERJADINYA KESEPAKATAN
Nomor Permohonan........ **)
Bahwa Bawaslu Provinsi………..*) atau Panwas Kabupaten/Kota… ............ *)
telah mencatat dalam Buku Register Penyelesaian Sengketa Pemilihan,
permohonan dari:
Nama : .............................................................
No. KTP/SIM/Paspor : .............................................................
Alamat/Tempat Tinggal : .............................................................
Tempat, Tanggal Lahir : .............................................................
Pekerjaan/Jabatan : .............................................................
dengan surat permohonan bertanggal …..**) yang diterima di Bidang
Penyelesaian Sengketa Pemilihan pada hari…,tanggal ….,bulan.... tahun. .. ***)
dan dicatat dalam Buku Register Perkara Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Nomor …. perihal….****) Selanjutnya disebut sebagai Pemohon.
Nama : .............................................................
No. KTP/SIM/Paspor : .............................................................
Alamat/Tempat Tinggal : .............................................................
Tempat, Tanggal Lahir : .............................................................
Pekerjaan/Jabatan : .............................................................
Selanjutnya disebut sebagai Termohon.
Bahwa Bawaslu Provinsi……..*)/Panwas Kabupaten/Kota….*) sudah memimpin musyawarah yang dihadiri pihak pemohon dan termohon pada
tanggal....bulan.... tahun. *****)
Bahwa dari proses musyawarah yang dilakukan para pihak telah mencapai
kesepakatan pada tanggal.... bulan ..... tahun...... pukul. ******)
Bahwa hasil kesepakatan para pihak adalah sebagai berikut:
1. .………………………………………………………………………………
2. ............................................................................................. dst.
Demikian Penyelesaian Sengketa Pemilihan di Bawaslu Provinsi…*)/Panwas Kabupaten/Kota ….*)
…………., …., ………. 20…*******)
Ketua Bawaslu Provinsi….*)/ Ketua Panwas Kabupaten/Kota...*)
(tanda tangan dan nama jelas)
Tembusan :
1. Pemohon
2. Termohon
3. KPU Provinsi .........
4. Instansi Terkait; dan
5. Arsip
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah
**) : Diisi dengan nomor permohonan
***) : Diisi dengan tanggal diterimanya permohonan
****) : Diisi dengan nomor pencatatan dalam buku register
*****) : Diisi dengan tanggal, bulan, tahun musyawarah
******) : Diisi dengan tanggal, bulan, tahun musyawarah telah mencapai
kesepakatan
*******) : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, tahun
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
T. FORMULIR MODEL PSP-20 - PUTUSAN PENYELESAIAN
SENGKETA PEMILIHAN
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI.../PANITIA PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA...*)
PUTUSAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR/BUPATI DAN WAKIL BUPATI/WALI KOTA DAN WAKIL
WALI KOTA
Nomor Register Permohonan:…./......../........./ ...... **)
Menimbang : a. bahwa Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
telah mencatat dalam Buku Register Penyelesaian
Sengketa PemilIhan, permohonan dari:
Nama : ……………………………………
No. KTP/SIM/Paspor : ……………………………………
Alamat/Tempat Tinggal : ……………………………………
Tempat, Tanggal Lahir : ……………………………………
Pekerjaan/Jabatan : ……………………………………
dengan permohonan bertanggal …..,***) memberikan kuasa kepada......****) dan dicatat dalam Buku Register
Perkara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Nomor ….**) b. bahwa Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota
telah memeriksa permohonan dengan hasil sebagai
berikut:
1) identitas Pemohon dan Termohon;
2) kewenangan Bawaslu Provinsi dan Panwas
Kabupaten/kota;
3) kedudukan hukum (legal standing);
4) tenggang waktu pengajuan permohonan;
5) pokok permohonan;
6) hal-hal yang dimohonkan;
7) jawaban termohon;
8) jawaban pihak terkait;
9) keterangan saksi, ahli, dan/atau lembaga keterangan
Pemohon dan Termohon;
10) bukti Pemohon dan Termohon;
11) pertimbangan hukum;
12) kesimpulan; dan
13) amar putusan.
Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota menjadi Undang-Undang;
b. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15
Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Menetapkan:
Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya
atau
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
atau
Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk sebagian;
2. Membatalkan Keputusan KPU Provinsi, KPU Kab/Kota Nomor…. Tentang….
atau
Meminta kepada KPU Provinsi, KPU Kab/Kota untuk melakukan
.......*****)
3. Meminta kepada KPU Provinsi, KPU Kab/Kota untuk melaksanakan
Keputusan ini
Demikian diputuskan di dalam rapat pleno Bawaslu Provinsi......*) atau
Panwas Kabupaten/Kota.....*) oleh 1)….., 2)…..., 3)….. masing-masing
sebagai Anggota Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota dan
diucapkan dihadapan para pihak serta terbuka untuk umum pada hari… tanggal….bulan.... tahun.....******) Oleh 1)………., 2)…………, 3)…………. masing-masing sebagai anggota Bawaslu Provinsi……..*)atau Panwas Kabupaten/Kota… *)
Anggota Bawaslu Provinsi…….*)/Panwas Kab/Kota… .. ,
(tanda tangan dan
nama jelas)
(tanda tangan dan
nama jelas)
(tanda tangan dan
nama jelas)
Sekretaris,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah
**) : Diisi dengan nomor register permohonan
***) : Diisi dengan tanggal permohonan
****) : Diisi dengan identitas penerima kuasa
*****) : Diisi dengan sesuai dengan hasil pleno
******) : Diisi dengan tanggal, bulan, tahun pembacaan putusan
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
U. FORMULIR MODEL PSP-21 - STATUS PENYELESAIAN
SENGKETA PEMILIHAN
STATUS PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR/BUPATI DAN WAKIL BUPATI/WALI KOTA DAN WAKIL WALI
KOTA*)
Nomor Register Permohonan: …../…/……/20…**)
Dengan telah dibacakannya putusan Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi………..*)/Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota… *) dengan Nomor perkara No…./…/…../…../20…**) yang diajukan pemohon atas nama Sdr. …. dan Sdr. … dan Termohon ............***) berdasarkan permohonan disampaikan hal-hal sebagai berikut:
I. (Dasar Hukum);
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang;
b. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2017
tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil
Wali Kota.
II. Bahwa Putusan Pengawas Pemilihan/Kesepakatan dengan Nomor
Registrasi ……….**) telah diplenokan pada hari ................. tanggal
....bulan......tahun…...****), dan kemudian dibacakan putusannya pada hari …..tanggal......bulan.......tahun ....... *****);
III. Bahwa Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi/Panitia Pengawas
Pemilihan Umum membuat Putusan (amar Keputusan)
(1) …………………………………………………………………………………... (2) …………………………………………………………………………………... (3) …………………………………………………………………………………...
Demikian disampaikan Status Penyelesaian Sengketa Pemilihan.
………., …, ……. 20…******)
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI……/
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA…..*) KETUA/ANGGOTA,
(tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah
**) : Diisi dengan nomor register permohonan
***) : Diisi dengan nama/nama institusi termohon
****) : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun putusan diplenokan
*****) : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, dan tahun putusan dibacakan
******): Diisi dengan tempat, hari, tanggal, bulan, dan tahun putusan
dibacakan dan ditandatangani
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
V. FORMULIR MODEL PSP-22 - TANDA TERIMA SALINAN PUTUSAN
TANDA TERIMA
SALINAN PUTUSAN PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN GUBERNUR DAN
WAKIL GUBERNUR...../BUPATI DAN WAKIL BUPATI ..... /WALI KOTA DAN
WAKIL WALI KOTA ...... *)
Nomor ............................................ **)
Telah diterima Salinan Putusan Penyelesaian Sengketa Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Wali Kota dan Wakil Wali
Kota*) yang menyerahkan:
1. Nama Petugas : ………………………………………………
2. Instansi : Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi..../Panwas Kabupaten/Kota ...... *)
……………, ………. 20….***) Pukul …….****)
Yang Menyerahkan, Penerima,
(tanda tangan dan nama jelas) (tanda tangan dan nama jelas)
Catatan:
*) : Diisi dengan nama wilayah
**) : Diisi dengan nomor tanda terima salinan putusan
***) : Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun salinan putusan
diterima
****) : Diisi dengan waktu setempat
KOP
PENGAWAS
PEMILIHAN
SEPAKAT / TIDAK SEPAKAT**
Hasil Musyawarah :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
W. FORMULIR MODEL PSP-23 - PUTUSAN ACARA CEPAT
FORMULIR PUTUSAN ACARA CEPAT PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN
NOMOR PERMOHONAN/PERKARA *) ……………………………….
* Coret salah satu sesuai dengan sumber sengketa permohonan/ditemukan
** Coret salah satu
*** Formulir Putih untuk Pengawas Pemilihan, Formulir Kuning untuk Pemohon, Formulir Biru untuk Termohon
Putusan Pengawas Pemilihan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………….……………………………...............................(Pemohon)
(Termohon)
Tempat Kejadian : ..................................
………………………………………………
……………………...................................... ...................................................................
Tanggal Penyelesaian : …………............. .………………………………………………
……………………………………………….
Pemohon/Pihak I *):
……………………………………….……………….. …………………………………………………………
) (
Tanda Tangan Pengawas Pemilihan
A
Termohon/Pihak II *):
…..………………………………………