KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DANKEHUTANANDirektorat Jenderal Pengendalian DAS dan HutanLindung
Corrective Actions untuk Darurat DAS
Ir. IB Putera Parthama, M.Sc., Ph.D - Dirjen PDASHL
INDONESIA TERSUSUN ATAS MATERIAL DENGAN POTENSI DEGRADASI TINGGI laju sedimentasi tinggi
Deforestasi mengkselerasi terjadinya degradasi lahan.Degradasi lahan akan mendistorsi siklus air dan berdampak pada
ketahanan air dan pangan
Tahun
Deforestasi1990-1996 1996-2000 2000-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2011 2011-2014 2015-2017
Nasional 1,87 3,51 1,08 1,17 0,83 0,45 0,63 0,65
Hutan 1,37 2,83 0,78 0,76 0,61 0,32 0,38 0,45
Non Hutan 0,5 0,68 0,3 0,41 0,22 0,13 0,25 0,21
GRAFIK DEFORESTASI PER TAHUN
(dalam juta Ha)Sumber data: Ditjen PKTL
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nasional Hutan Non Hutan
1990-1996 1996-2000 2000-2003 2003-2006 2006-2009 2009-2011 2011-204 2015-2017
PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN (HUTAN BERKURANG)
TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN SEDIMENTASI DI DAS CITARUM
(debit puncak dan sedimentasi meningkat, debit minimum berkurang)
Sumber: Suharnoto et al., 2013
7%40%
Maluku: 687,496
Papua: 975,811 Kalimantan:
2,863,472
Jawa: 2,128,680
Balinusra: 953,608
Sulawesi: 1,849,636
Sumatera: 4,547,746
LAHAN KRITIS TAHUN 2018 SELUAS 14 Juta Ha
LAHAN KRITIS(Kategori Kritis dan Sangat Kritis)
Pulau Luas (ha)Bali Nusa Tenggara 953.608Sumatera 4.547.746Kalimantan 2.863.472Sulawesi 1.849.636Jawa 2.128.680Papua 975.811Maluku 687.496
Total14.006.450
6
Dampak Lahan Kritis
Kuantitas, Kualitas dan
Kontinuitas air
Lahan
Iklim
• Banjir
• Kekeringan
• Erosi &Sedimentasi
• ProduktivitasLahan• Bangunan Vital(DAM)
• Suhu
• CO2
• Distribusi CH
14,01 juta Ha
Lahan Kritis
KetersediaanSumatera
111. 01 x 109
m3/year
Kebutuhan 37.81 x 109
m3/year
KetersediaanJawa-Bali
31. 64 x 109
m3/year
Kebutuhan 100.92 x 109
m3/year
KetersediaanKalimantan
140. 01 x 109
m3/year
Kebutuhan 11.67 x 109
m3/year
KetersediaanNusa Tenggara
34. 79 x 109
m3/year
Kebutuhan 16.97 x 109
m3/year
KetersediaanPapua
350. 59 x 109
m3/year
Kebutuhan 0.39 x 109
m3/year
Ketersediaan 15. 46 x 109
m3/year
Kebutuhan 0.54 x 109
m3/year
Source: ICCSR, BAPPENAS, 2010
DEFISIT
HAMPIR KRITIS
HAMPIR KRITIS
SURPLUSSURPLUS
KRITIS
Kondisi Kebutuhan dan Ketersediaan Air Indonesia Menurut Pulau
dan Gugusan Kepulauan
Source : ICCSR, BAPPENAS, 2010
7
Q
KEMAMPUAN RHL OLEH PEMERINTAH
Laju rehabilitasi
(± 200.000 Ha/Th)
Sumber: Ditjen PDASHLKLHK
T
Laju deforestasi
(± 479 ribu Ha/Th) Juli 2016-Juni 2017Sumber: Ditjen PKTLKLHK
Percepatan RHL
Th. 1990-2017
Luas
EVALUASI PROGRAM RHL
1. Peraturan dan kebijakan RHL tidak adaptif dengan perkembangan tuntutan untuk tujuan program RHL jangka panjang.
2. Pelibatan dan pemberdayaan lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan monev RHL belum masih minim.
2. Pengendalian pelaksanaan RHL belum efektif.
2. Kemajuan teknologi yang tersedia belum dimanfaatkan secara maksimal
3. RHL hanya fokus ke program sektoral dan belum terintegrasi denganprogram pembangunan wilayah
CORRECTIVE ACTIONPENYELENGGARAAN RHL
1. Prioritasisasi: 15 DAS Prioritas, 15 Danau Prioritas, daerah rawan bencana, DTA dam/waduk.
2. Bukan sebatas menanam: tetapi membangun hutan, menyelamatkan DAS – aspek pemeliharaan pasca tanam, intensifikasi pengawasan/monitoring, ada pemangku
3. Peran swasta (PPP, Reklamasi, Rehab DAS oleh IPPKH)
4. Peran masyarakat: akomodasi kepentingan masyarakat
5. Koordinasi lintas sektor
6. Pemanfaatan teknologi
7. Perubahan peraturan dan tata-cara dan kelembagaan
Sasaran RHL
Kerawanan Limpasan
LahanKritis (dikurangi
RHL)
Morfologi DAS
RTRWdan TGHK
Kawasan Hutan(KPH) Semua Fungsi
Areal KPHTidak Dibebani Izin
PS (HKN, HD,dll)
Areal KPHBerizin
Luar KawasanHutan (APL)
Izin Lain
Agroforestry (APBN Insentif)
Reboisasi (Perusahaan)
Kawasan Lindung Kawasan Budidaya
Reboisasi/Agroforestry (APBN)
Agroforestry (APBD Dll)
Agroforestry (APBD Dll)
ANALISIS DAMPAK (EKOLOGI, SOSIAL,EKONOMI)
Skema kegiatan, sumber dana, dan targettahunan RHL pada masing-masing fungsi Kawasan (HK, HP,
HL)
Kerangka Kerja
Penyelamatan
DAS
Sasaran RHL tahun 2019-2030
Hutan Konservasi;880.772 Ha
Hutan Lindung;
2.379.371 Ha
Hutan Produksi;
5.109.936 Ha
Kawasan Budidaya;
2.763.383 Ha
Kawasan Lindung;2.234.657 Ha
APL
APL
17%
21%
6%
18%
38%
Total: 13.368.120 Ha
Tahun 2018: non gambut & mangrove, savana, lahan basah (sawah, rawa), lereng < 15%,
Lahan kritis : 2011 = 27,1 jt ha; 2013 = 24,3jt ha
HUTANLINDUNG;2.428.335
HUTAN
KONSERVASI
;
HUTANPRODUKSI;
5.069.997AREA
PENGGUNAANLAIN;
4.998.040
RHL2019-2030
171,450
262,765 262,765
129,630 129,630 129,630 129,630
242,567 242,567 242,567 242,567 242,567
30,295
599,932 599,932
344,163 344,163 344,163 344,163
492,637 492,637 492,637 492,637 492,637
24,255
60,812 60,812
54,465 54,465 54,465 54,465
102,741 102,741 102,741 102,741 102,741
-
624,508 624,508
231,049 231,049 231,049 231,049
564,966 564,966 564,966 564,966 564,966
2 0 1 9 2 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 2 2 0 2 3 2 0 2 4 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0
HUTAN LINDUNG HUTAN PRODUKSI HUTAN KONSERVASI AREA PENGGUNAAN LAIN
877.446
(dalam Ha)
TARGET LUASAN
(dalam Ha)
TARGET LUASAN Per Fungsi Kawasan
TARGET DAN SASARAN 2019-2021
3.306.336Hadalam Kawasan: 2.057.319 Ha, luar Kawasan: 1.269.017Ha.
DAS Prioritas
Waduk
DAS RawanBencana
Danau prioritasI
15
65
9
15
Tahun Luas Sumber Dana
2019 226.000 Ha APBN
2020-2021 927.000 Ha APBN
2020-2021 904.319 Ha (Kawasanberizin) Perusahaan Pemegang Izin
2019-2021 1.269.017 Ha (APL) APBD dan lainnyaProvinsi
TARGET DAN SASARAN 2022-2025
3.037.227Hadalam Kawasan: 2.113.031Ha, luar Kawasan: 924.196Ha.
93 DAS Prioritas
15 Danau prioritasII
Tahun Luas Sumber Dana
2022-2025 1.495.008 Ha APBN
618.023 Ha (Kawasanberizin) Perusahaan Pemegang Izin
924.196 Ha (APL) APBD dan lainnyaProvinsi
TARGET DAN SASARAN 2026-2030
7.024.557Hadalam Kawasan: 4.199.730 Ha, luar Kawasan: 2.824.828 Ha.
Di Luar 108
DAS Prioritas
Sisa
Laha n
Kritis
Tahun Luas Sumber Dana
2026-2030 2.992.370 Ha APBN
1.207.360 Ha (Kawasanberizin) Perusahaan Pemegang Izin
2.824.828 Ha (APL) APBD dan lainnyaProvinsi
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Rencana Reklamasi per Tahun(2019-2030 dalam Ha)
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
Rencana Reklamasi Kumulatif Tahun 2019-2030 (dalam Ha)
Reklamasi2019-2030
TARGET LUASAN
Sumber : Dit. KTA PDASHL th 2018
1. Karakteristik lokasi kegiatan
(bekas tambang dan sarana prasarana,dsb)
2. Jenis kegiatan: inventarisasi, penetapan, perencanaan danpelaksanaan
3. Penataan lahan: penutupan lubang bekas tambang, penataanpermukaan,
stabilisasi lereng, penaburan topsoil
4. Pengendalian erosi dan limbah: bangunan KTA,covercrops
5. Revegetasi: penanaman pohon (minimal 40%TUL)
6. Pengembangan sosial ekonomi: pelibatan masyarakat sebagai pendukung
dan pelaku
Kriteria Standar Reklamasi Hutan
Kriteria standar RHL:
TUGASPOKOK
• Pemerintah Pusat• PemerintahProvinsi
(Dinas, UPT, KPH)
• PemerintahKab/Kota
DENGANIZIN
• PemegangIzin/Hak
KELEMBAGAAN RHL
Pemahamansistem
tenurial
Pemberdayaan Masyarakat dan KapasitasKelembagaan
Penerapan Sistem Insentif
Pendekatan Partisipatif
Transparansi danAkuntabilitas
Andil Biaya (CostSharing)
Penguatan Kapasitas
- Tim Koordinasi RHL Forum DAS,
MKTI, FRHLBT,dll
- Lembaga penelitian non
pemerintah (CIFIR, ICRAF,Biotrop)
- Lembaga Swadaya Masyarakat,
Swasta,
BUMN/BUMD/BUMS/BUMDes
- Perguruan Tinggi
- Dinas Kehutanan
- Dinas PertanianPerkebunan
- Dinas Pertambangan
- Dinas PUPR
- Dinas LH
- BPDASHL, BPTH, BPSKL,
Balai Taman Nasional, BKSDA,BPHP
- BBWS
- KPH
Organisasi Penanggung Jawab dan Pelaksana
NASIONAL
- Ditjen PDASHL, PSKL, KSDAE,
PHPL, Litbang, PP2SDM,KemenLHK
- Kemen Pertanian
- Kemen PUPR
- Kemen ESDM
- Kemen Dagri
- Kemen Pertanahan/ATR
- Kemen Des
- Bappenas
PROVINSI
LembagaTerkait
Memberi dukunganagar
masyarakat mampu
mengendalikan masa
depannya
Masyarakat dapatbelajar
sambil bekerja
Menerapkan prinsip-prinsip:
masyarakat sebagai pelaku dalam
siklus program, pengambil
keputusan, pendampingan, kepastian
hak dan kewajiban, kelembagaan
ditetapkan oleh masyarakat, menjaga
kelestarian fungsi hutan
(hayati dan budaya)
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Pemberian Kewenangan/
hak/aksesPeningkatan kapasitas, mendorong
andil masyarakat (cost sharing)
Masyarakat diberdayakan
(setara + mitra)
Meningkatkan posisi/status agarsama
dengan kelompok yanglain
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
.
RIAU
Desa: 724
Masy:
728.749
GORONTALO
Desa: 654
Masy:
141.776
ACEH
Desa : 1.680
Masy:
334.048
SUMSEL
Desa: 807
Masy:
454.491
SULBAR
Desa: 265
Masy:
303.372
SUMBAR
Desa: tad
Masy:
1.546.050
BENGKULU
Desa: 290
Masy:
157.849
KALSEL
Desa: 469
Masy:
214.782
DATA SEBARAN DESA DAN JUMLAH PENDUDUK SEKITAR KAWASAN HUTAN(pertimbangan pelibatan pembangunan kehutanan untuk peningkatan kesehatan DAS)
SUMUT
Desa: 2.727
Masy:
1.036.016
LAMPUNG
Desa: 509
Masy:
632.175
KEP RIAU
Desa: 162
Masy:
500.225
JAMBI
Desa: 434
Masy:
295.421
KALBAR
Desa: 797
Masy:
830.375
MALUT
Desa: tad
Masy:
470.445
SULTENG
Desa: 1.018
Masy:
872.386
SULUT
Desa: 654
Masy:
287.850
KEP BABEL
Desa: tad
Masy:
469.078
KALTENG
Desa: 1.010
Masy:548.99
9
KALTARA
Desa: 345
Masy:
149.164
KALTIM
Desa: 449
Masy:
519.229
BANTEN
Desa: 388
Masy:
488.429
D I Y
Desa: tad
Masy:
259.747
JABAR
Desa: tad
Masy:
3.413.272
JATIM
Desa: tad
Masy:
5.822.645
BALI
Desa: 204
Masy:
909.622
NTB
Desa: 326
Masy:
740.692
NTT
Desa: 1.286
Masy:
951.602
SULSEL
Desa: 981
Masy:
923.487
SULTRA
Desa: 623
Masy:
668.465
MALUKU
Desa: tad
Masy:
540.324
PAPUA
BARAT
Desa: tad
Masy:
337.256
PAPUA
Desa: tad
Masy:
1.027.541
TOTAL16.931 Desa
+ TAD32.447.851
orang
No JENIS KPH LUAS (Ha) *
1 KPHK 346.859
2 KPHL 796.681
3 KPHP 729.439
Total 1.872.979
WILAYAH KPH SASARAN RHL
BERPOTENSI BERMITRA DENGAN SWASTA
*) Areal KPH yang belum dibebani izin
Dampak RHL
• Penurunan debitbanjir
• Penurunan erosi dansedimentasi
• Peningkatan Carbon stock/Sequestration
• Peningkatan hasil kayu dannon-kayu
• Peningkatanpendapatan
• Penyerapan tenagakerja
• Kemauan dan kemampuan membuatbibit
• Menanam dan memeliharapohon
Ekologi
Ekonomi
Sosial
Indikator
Tindakan RHL
Q max(m3/detik) Erosi (ton/tahun)Sedimen*
(ton/tahu
n)
Sebelum 1.498,3 82.072.361 6.976.151
Sesudah 1.323,9 41.049.505 3.489.208
Penurunan 11,6% 49,98% 49,98%
*Sedimen yang masuk ke wadukJatigede
Tutupan Lahan DTA Waduk Jatigede, DAS Cimanuk Dengan Kegiatan RHL
Luas DTA: 146.646 Ha, Luas DAS: 371.448 Ha
67.414 HaLahan pertaniankering
dan kering campuran
30.611 HaRHLagroforestry
RHL seluas 13,38 juta Ha
JANGKA MENENGAH-
n)pika
PANJANG (5-20tahuSyahrir Yusuf, Jurnal KehutananTroHumida 4(2) Oktober 2011
Rp9.979.547/Ha/Th
Air
Rp2.579.512 /Ha/Th
Penyerapan Karbon
Rp7.347.128/Ha/Th
Ekowisata dan lain-lain
Rp52.907 /Ha/Th
Manfaat Ekonomi RHL
Kasus
HLSungai Wain
NB : Nilai manfaat ekonomi dihitung tanpa faktordiskonto
2,56 milyar ton
stok karbon
setara Rp153,6 triliun
1,04 milyar HOKSerapan tenaga kerja secara langsung
melalui pembibitan, penanaman, dan
pemeliharaan tanaman RHL(P2)
JANGKA MENENGAH-PANJANG (5-15
tahun) setelah penanaman
2,2 milyar m3
Nilai Pohon
setara Rp. 1.908 Triliun
1E+11
9E+10
8E+10
7E+10
6E+10
5E+10
4E+10
3E+10
2E+10
1E+10
0
42.702.572.930
94.698.198.479
16.076.572.551
42.800.368.278HUTAN LINDUNG 2.428.335
HUTAN PRODUKSI 5.069.997
HUTAN KONSERVASI 877.446
AREA PENGGUNAAN LAIN 4.998.040
(Luas dalam Ha)(Dalam Rupiah)
BIAYA RHL 2019-2030 PER FUNGSI KAWASAN
RINCIAN BIAYA RHL
• APBN Rp106,9 triliun
• APBD/masyarakat 42,8 Triliun
• Swasta pemegang izin Rp46,5Triliun
SUMBER PEMBIAYAAN RHL
Total Rp196,27 Triliun
• HLN
• Private Public Partnership
• CSR
Rp106,9TRp 42,8T
Rp 46,5T
Presentase Sumber Dana RHL
APBN
APBD/Masyarakat
Sumber dana lain yang bisa dipakai untuk RHL,
baik ke APBN maupun APBD:
TERIMA KASIH
KITA MEMIMPIKAN DAS YG SEHAT SEPERTI TERCERMIN DALAM FOTO INI
SEMOGA SEGERA TERWUJUD. TERIMAKASIH
No TutupanLahan
Volume Erosi(m3/Th)TotalErosi
(m3/Th)0 sd16
Ton/Ha/Th
>16 sd60
Ton/Ha/Th
>60 sd180
Ton/Ha/Th
>180 sd480
Ton/Ha/Th
>480
Ton/Ha/Th
1 Belukar 27 52.618 745 53.390
2 Hutan LahanKering Primer 8.686 28.935 37.622
3 Hutan LahanKering Sekunder 17.448 371.815 1.679.006 150.737 2.219.006
4 Hutan Tanaman 18.045 543.486 4.519.038 1.366.204 6.446.774
5 Pemukiman 457 457
6 Perkebunan 62.929 143.043 8.319 214.290
7 Permukiman 1 1
8 Pertanian LahanKering 174.284 4.131.670 52.848.538 57.154.493
9 Pertanian LahanKering Campur 104.254 104.254
10 Pertanian LahanKering Campuran 2.327 290.125 14.166.594 14.459.047
11 Sawah 116.098 522.640 4.510 643.249
12 Tanah Terbuka 739.562 739.562
13 TubuhAir 219 219
GrandTotal 116.801 619.437 1.189.032 10.762.883 69.384.208 82.072.361
SDR pada DAS dengan luasan >50.000 Ha :8,5%
Sedimentasi 6.976.151 Ton/Th
Laju Erosi Sedimentasi DTA Waduk Jatigede
(existing 2017)
No TutupanLahan
Volume Erosi(m3/Th)TotalErosi
(m3/Th)0 sd16
Ton/Ha/Th
>16 sd60
Ton/Ha/Th
>60 sd180
Ton/Ha/Th
>180 sd480
Ton/Ha/Th
>480
Ton/Ha/Th
1 Agroforestry 7.908 855.546 6.816.566 401.931 8.081.951
2 Belukar 27 52.618 52.645
3 Hutan LahanKering Primer 8.686 28.936 37.622
4 Hutan LahanKering Sekunder 17.448 371.814 1.679.007 150.737 2.219.006
5 Hutan Tanaman 18.045 543.374 4.518.127 1.366.204 6.445.750
6 Pemukiman 457 457
7 Perkebunan 62.929 143.043 205.972
8 Permukiman 1 1
9 Pertanian LahanKering 173.536 4.003.957 15.933.105 20.110.598
10 Pertanian LahanKering Campur 100.805 100.805
11 Pertanian LahanKering Campuran 2.327 255.783 2.893.122 3.151.232
12 Sawah 116.098 522.640 4.510 643.249
13 TubuhAir 219 219
GrandTotal 116.801 627.346 2.042.972 17.416.481 20.845.905 41.049.505
SDR pada DAS dengan luasan >50.000 Ha :8,5%
Sedimentasi 3.489.208 Ton/Th
Laju Erosi Sedimentasi DTA Waduk Jatigede
dengan perlakuan RHL
1. Inisasi Biji 2. Klon hasil inisaisi 3. Proses subkultur
4. Ekspan
5. Penanaman
eksplan dalam
media
6. Ruang Penyimpanan
Hasil subkultur
PERBENIHAN Program Pendukung Strategis RHL
PETA ZONA BENIH TANAMAN HUTAN INDONESIA
DATA LUASAN (Ha) SUMBER BENIH 11 JENIS TANAMAN YANG
BENIHNYA WAJIB DIAMBIL DARI SUMBER BENIH BERSERTIFIKAT (SK Menhut 707 Tahun 2013 dan SK MenLHK 396 Tahun 2017)
No Nama Jenis TBT TBS APB KBS KBK KP
1 Jati 509,11 414,95 15,00 0 1303,00 20,77
2 Gmelina 107,04 0,66 0 0 0 0,50
3 Mahoni 259,34 28,31 0 0 0 0
4 Jabon 106,40 0 0 0 0 0
5 Sengon 82,87 0 0 2,00 0 0
6 Kemiri 142,84 45,75 0 0 0 0
7 Cempaka 84,74 105,00 0 0 0 0
8 Gaharu 76,83 0,72 0 0 0 0
9 Pinus 492,57 58,00 0 287,90 0 0
10 Cendana 21,71 0 4,00 0 0 0
11 Kayu Putih 13,00 0,26 0 0 4,80 0Data Per Juli 2018Keterangan: TBT ( Tegakan Benih Teridentifikasi), TBS (Tegakan Benih Terseleksi), APB (Areal Produksi Benih), KBS (Kebun Benih Semai), KBK (Kebun Benih Klon), KP (Kebun Pangkas)
TEKNOLOGI PERBENIHAN DALAM MENUNJANG RHL
1. Teknik direct seeding dengan menggunakan teknologi pelet benihefektif untuk rehabilitas lahan kritis pada areal-areal yang sulitdijangkau.
2. Teknologi pelet benih untuk rehabilitasi lahan kritis (200 InovasiBLI tahun 2017, No. Unik 59).
3. Pengendalian karat puru pada sengon melalui penanganan benihdan bibit yang tepat (200 Inovasi BLI tahun 2017, No. Unik 61.
4. Teknik priming untuk meningkatkan daya tumbuh benih tanamanhutan (200 Inovasi BLI tahun 2017, No. Unik 62).
5. Penanganan benih generatif tanaman hutan (SNI 5006.12.2014)6. Teknologi kultur jaringan, cangkok, okulasi, stek pucuk, enten.7. Dan lain-lain.
Antara Lain :
Σ KPH Pra-UU 23
Σ KPH Pasca UU
23
Luas KPH berdasarkan
SK (Ha)b)
Σ SDM Pemda
Σ SDMa)
Pusat
Total SDM KPH
(Pemda+ Pusat)
Jumlah RPHJP KPH c)
522 321 84.824.888 9.522 2.777 12.299 189
a) SDM Pusat: Brigdalkarhutla Non PNS ,Pamhut (KLHK), Bakti Rimbawan 2015, 2016, 2017 & 2018b) Diluar Perhutani dan KPHKc) Rencana RPHJP (Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang) KPHL 72 Unit dan 117 Unit KPHP
(Tahun 2018)
Sumber: Ditjen PKTL, 2018
KONDISI KPH (2018)
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (PENGELOLA SKALA TAPAK)
No SKEMA Total (Ha)
1 Hutan Desa (HD) 494.600,83
2 Hutan Kemasyarakatan (HKM) 256.346,67
3 Hutan Tanaman Rakyat (HTR) 236.906,90
4 KEMITRAAN 85.476,96
5 HUTAN ADAT 11.291,34
6 IPHPS 7.035,90
TOTAL 1.091.658,59
KONDISI PERHUTANAN SOSIAL (2018)
Sumber: Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (2018)
Prinsip-prinsip RHL
Sistem penganggaran multiyearsberkesinambungan
Kejelasan wewenang (siapa berbuatapa)
Pemahaman sistim tenurial
Andil biaya (costsharing)
Penerapan sistim insentif
Pemberdayaan masyarakat & kelembagaan
Pendekatan partisipatif
Transparansi danakuntabilitas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sosial
Ekonomi
Ekosistem
Kelembagaan
PolitikRHL mengakomodasi tekanan global sehingga menjadi peluang
dan memperoleh dukungan dan komitmen politik yang cukup
dalam penyelenggaraan rehabilitasi
RHL diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
peningkatan ekonomi kesejahteraan masyarakat
RHL ditujukan untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan
masyarakat sekitar hutan
Dalam rangka pengelolaan DAS dengan memperhatikan
daya dukung lahan (land capability) dan kesesuaian lahan
(land suitability) serta memperhatikan keanekaragaman
jenis dan tingkat kerentanan terhadap hama penyakit
RHL perlu mendapat kepastian hukum untuk
menjamin kelangsungan penggunaan dan
pengelolaan lahan
Pendekatan RHL (PP. 76 tahun2008)
1. KawasanKepastian penanganan kawasan berdasarkan ekosistem berbasis DAS,
kejelasan status penguasaan lahan dan memperhatikan fungsikawasan
2. KelembagaanMeliputi SDM yang kompeten, organisasi yang efektif berdasarkan
kewenangan dan tata hubungan kerja, memperhatikan potensi lembagalokal,
pengelolaan informasi sumber daya hutan berbasisDAS
3. TeknologiPenerapan teknologi yang didasarkan pada kesesuaian lahan/tapaksetempat,
tingkat partisipasi masyarakat dan penyediaan input yangcukup.
Kriteria Standar RHL
MoU PenanamanKementerian Ristek Dikti•UNSYIAH, USU, IAIN PADANG,UNRI, UNIV.MARITIM RAJA ALI HAJI KEPRI, UNAND, UNSRI, UNIV. BENGKULU, UNIV.JAMBI, UNIV.BABEL,
UNILA, UNIV.SULTAN AGENG TIRTAYASA, UNPAD, ITB, UNES, UGM, UNS, UNTIDAR MAGELANG, UINSUKA, ITS, UNIV.UDAYANA, UNRAM, UNIV.NUSA CENDANA, UNIV.TJ.PURA, UNIV.PALANGKARAYA, UNLAM, UNMUL, UNIMA MANADO, UNSRAT, UNIV.NEG.GORONTALO, UNIV.TADULAKO, UNIV. SULBAR, UNHAS, UNIV.HALU ULEO, UNIV. PATIMURA, UNIPA PAPUA BARAT, UNIV.CENDRAWASIH
Kementerian Dikbud•SMPN 2 BLANG BINTANG, DISDIK PIDIE JAYA,SMP 1 MEDAN,SMA 2 MEDAN,DISDIK MEDAN,SMPN 1 PEKANBARU,SDI BINTANG
CENDIKIA PEKANBARU,SMPN 6 BATAM, SMPN 6 TJ.PINANG, SDN 15 TJ.PINANG,DIKNAS PADANG,SMKN 7 BENGKULU,ALAZHAR JAMBI,DIKNAS PALEMBANG,SMAN 7 BANDAR LAMPUNG,DIKNAS KOTA BOGOR, SMAN 2 JOGJA, SMAN 1 WONOSARI,MAN SIDOARJO, MAN 1 MOJOKERTO,SMAN 1 KUTA,SMAN 11 DENPASAR,SMAN 2 MATARAM,SMAN 2 PALANGKARAYA, SMAN 3 PALANGKARAYA, SMAN 4 PALANGKARAYA, SMAN 3 BANJARMASIN,SMA 1 KENDARI,SMAN 1 MANOKWARI
Kementerian Agama
•KEMENAG KAB.PIDIE, KANWIL KEMENAG PALEMBANG, GAB. PONPES JATENG DIY, KUA MOJOKERTO, PAROKI RAJA DAMAI MANADO, DEP.AGAMA MANOKWARI
CSR/Perusahaan
•PT.TIRTA SIBAYAKINDO, PT.NATARANG MINING, PT.TIV PLANT, PT.ASTRA INTERNASIONAL Tbk, PT. UNITED TRACTORS Tbk, PT.ASURANSI BUANA, PT.AQUA TIRTA INVESTAMA, PT. AGRO MENARA RAHMAD, PT. PAMA PERSADA NUSANTARA
Pemuka/Ormas/Lintas Agama
•Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Ponpes Hafalan Al Qur'an, Malang, Pondok Pesantren Qomarul Hidayah,PanitiaUpacara Sad Kertih Prov. NTB Th. 2014-2015, Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI), Yayasan Pondok Pesantren NurulHakim dan PPL Terpadu, Yayasan Pendidikan Hamzanwadi NW Pancor Hasyim Asy'Ari Institut, Yayasan Darul Kamal An-NurPonpes Darunnadwah, Panitia Upacara Sad Kertih 2015-2016 Pura Mertha Jagat Nata