Download - CONTOH ASKEP TANJUNG
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastroenteritis akut merupakan salah satu penyebab umum kematian di dunia.
Perkiraan terdahulu menempatkan diare sebagai penyebab kematian lima teratas di dunia
yang sering terjadi pada anak-anak. Gastroenteritis disebabkan oleh banyak hal meliputi
bakteri, virus, parasit, toksin, dan obat. Penyebab utama yang paling umum adalah virus
dan bakteri. Virus dan bakteri sangat mudah menyebar melalui makanan dan air yang
telah terkontaminasi. Dalam 50% kasus diare, tidak ditemukan penyebab yang spesiik.
Virus menjadi penyebab kasus kematian dengan persentasi yang signiikan pada semua
umur.
!aktor utama tingginya kejadian dan tingkat kematian karena gastroenteritis
adalah karena penggunan air yang tidak bersih, sanitasi yang tidak memenuhi sehingga
memungkinkan penyebaran agen pengineksi, dan" atau kondisi isiologis seperti
malnutrisi yang menebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan
proses ineksi oleh agen pengineksi.
Di ruang ra#at inap khusus anak yakni ruang $anjung yang berada di &'D .
&yamsudin &( kota sukabumi sebagian besar kasus yang kami temukan adalah anak
dengan kasus Gastroenteritis dengan gejala khas muntah dan men)ret kadang disertai
demam, oleh karena itu gastroenteritis ini merupakan penyakit yang sangat berbahaya
khususnya banyak menyerang anak dan bayi.
Diseluruh dunia, pengobatan yang tidak memadai bagi penderita membunuh 5
sampai * juta orang per tahun dan menjadi penyebab utama kematian bayi dan anak
diba#ah umur. &etidaknya 50% kasis gastroenteritis yang penyebarannya melalui
makanan disebabkan karena ineksi norovirus. &edangkan +0% nya pada anak-anak
disebabkan oleh rotavirus.
B. Tujuan
suhan kepera#atan ini bertujuan untuk
. /engetahui penyebab dan patologi dari gastroenteritis.
+. /engetahui maniestasi klinik dari gastroenteritis.
. /engetahui metode diagnosis klinik dalam mendeteksi penyebab gastroenteritis.
1. /engetahui terapi pengobatan gastroenteritis.
1
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
2/36
BAB II
GASTROENTERITIS
A. Definisi Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan usus yang memberikan
gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan seringkali disertai peningkatan suhu
tubuh. Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan dan keen)eran 22 dimana
rekuensinya lebih dari kali perhari dan banyaknya lebih dari +00 3 +50 gram 4&yaiul
oer, 667 8. Diare yang dimaksudkan adalah buang air besar berkali-kali 4dengan
jumlah yang melebihi 1 kali8 dan bentuk eses yang )air, dapat disertai dengan darah
atau lendir.
Gastroenteritis juga dikenal dengan gastro, gastri) lu, atau stoma)h lu, akan
tetapi tidak ada hubungannya dengan inluen9a. :eluhan yang biasa dilaporkan pada
penderita gastroenteritis bervariasi dari sakit ringan di perut selama satu atau dua hari
sampai menderita muntah dan diare selama beberapa hari atau lebih lama. Gastroenteritis
adalah inolamasi pada lapisan membran gastrointestinal disebabkan oleh beberapa
varian enteropatogen yang luas, yaitu bakteri, virus, dan parasit. /aniestasi klinik
tergantung pada respon penderita terhadap ineksi yaitu ineksi asimptomatik, diare,
diare dengan darah, diare kronik, dan maniestasi ekstrainternal dari ineksi.
natomi isiologi dari saluran gastrointestinal berjalan dari mulut melalui
esoagus, lambung dan usus sampai anus. ;soagus terletak di mediastinum rongga
torakal, anterior terhadap tulang punggung dan posterior terhadap trakea dan jantung.
&elang yang dapat mengempis ini, yang panjangnya kira-kira +5 )m 40 in)hi8 menjadi
distensi bila makanan mele#atinya. 2agian sisa dari saluran gastrointestinal terletak di
dalam rongga peritoneal. ni disebut sekum pada pertemuan ini yaitu katup ileosekal.
2
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
3/36
?ang berungsi untuk mengontrol isi usus ke dalam usus besar, dan men)egah reluks
bakteri ke dalam usus halus. Pada tempat ini terdapat apendiks veriormis.
'sus besar terdiri dari segmen asenden pada sisi kanan abdomen, segmen
transversum yang memanjang dari abdomen atas kanan ke kiri dan segmen desenden
pada sisi kiri abdomen. ?ang mana ungsinya mengabsorbsi air dan elektrolit yang sudah
hampir lengkap pada kolon. 2agian ujung dari usus besar terdiri dua bagian. :olon
sigmoid dan rektum kolon sigmoid berungsi menampung massa ae)es yang sudah
dehidrasi sampai deekasi berlangsung. :olon mengabsorbsi sekitar 700 ml air perhari
sedangkan usus halus mengabsorbsi sekitar *000 ml kapasitas absorbsi usus besar adalah
+000 ml perhari. 2ila jumlah ini dilampaui, misalnya adalah karena adanya kiriman yang
berlebihan dari ileum maka akan terjadi diare.
ektum berlanjut pada anus, jalan keluar anal diatur oleh jaringan otot lurik yang
membentuk baik singter internal dan eksternal.
$raktus gastrointestinal jika terineksi akan melakukan mekanisme pengeluaran
)airan yang banyak ke dalam lumen dan gerakan motilitas yang meningkat untuk
membersihkan lumen usus dari patogen. (al ini menyebabkan terjadinya diare, karena
banyak )airan ekstrasel yang keluar maka pasien memerlukan terapi )airan dan elektrolit
sebagai terapi suporti, juga terapi antimikroba, dan terapi nonspesiik lain
B. Etiologi Gastroenterisis
Penyebab gastroenteritis diantaranya yaitu
. !akanan "an !inu#an
• :ekurangan 9at gi9i@ kelaparan 4perut kosong8 apalagi bila perut kosong dalam #aktu
yang )ukup lama, kemudian diisi dengan makanan dan minuman dalam jumlah banyak
pada #aktu yang bersamaan, terutama makanan yang berlemak, terlalu manis, banyak
serat atau dapat juga karena kekurangan 9at putih telur.
• $idak tahan terhadap makanan tertentu 4Protein, (idrat rang,
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
4/36
Gastroenteritis yang disebabkan oleh virus berlangsung selama satu sampai dua
hari. &ementara itu, gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri berlangsung dalam
periode yang lebih lama.
(. )a#ur *Candida albicans+
,. Infeksi "iluar saluran 'en-ernaan yang dapat menyebabkan Gastroenteritis adalah
;n)ephalitis 4radang otak8, C/ 4Crtitis /edia kut radang dikuping8,
$onsiloaringitis 4radang pada leher tonsil8, 2ron)hopeneumonia 4radang paru8.
. Peru/a0an u"ara
Perubahan udara sering menyebabkan seseorang merasakan tidak enak dibagian
perut, kembung, diare dan mengakibatkan rasa lemas, oleh karena )airan tubuh yang
terkuras habis.
1. 2aktor Lingkungan
:ebersihan lingkungan tidak dapat diabaikan. Pada musim penghujan, dimana air
memba#a sampah dan kotoran lainnya, dan juga pada #aktu kemarau dimana lalat tidak
dapat dihindari apalagi disertai tiupan angin yang )ukup besar, sehingga penularan lebih
mudah terjadi.
Persediaan air bersih kurang sehingga terpaksa menggunakan air seadanya, dan
terkadang lupa )u)i tangan sebelum dan sesudah makan.
3. Aki/at 4ang Da'at Terja"i5
adang pada saluran )erna dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, diare
dengan berbagai ma)am komplikasi yaitu dehidrasi, baik ringan, sedang atau berat.
&elain itu diare juga menyebabkan berkurangnya )airan tubuh 4(ipovolemik8, kadar
atrium menurun 4(iponatremia8, dan kadar gula dalam tubuh turun 4(ipoglikemik8,
sebagai akibatnya tubuh akan bertambah lemas dan tidak bertenaga yang dilanjutkan
dengan penurunan kesadaran, bahkan dapat sampai kematian. :ondisi seperti ini akan
semakin )epat apabila diare disertai dengan muntah-muntah, yang artinya pengeluaran
)airan tidak disertai dengan masukkan )airan sama sekali.
Pada keadaan tertentu, ineksi akibat parasit juga dapat menyebabkan
perdarahan. :uman mengeluarkan ra)un diaregenik yang menyebabkan hipersekresi
4peningkatan volume buangan8 sehingga )airan menjadi en)er, terkadang mengandung
darah dan lendir.
D. 2aktor Infeksi Gastroenteritis
>neksi internal, yaitu saluran pen)ernaan yang merupakan penyebab utama diare.
Pada saat ini telah dapat diidentiikasi tidak kurang dari +5 jenis mikroorganisme yang
4
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
5/36
dapat menyebabkan diare pada anak dan bayi. Penyebab itu dapat digolongkan lagi
kedalam penyakit yang ditimbulkan adanya virus, bakteri, dan parasit usus.
Penyebab utama oleh virus yang terutama ialah rotavirus 410-70%8 sedangkan
virus lainnya ialah virus or#alk, astrovirus, )al)ivirus, )oronavirus, minirotavirus dan
virus bulat ke)il. 2akteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit itu adalah
Aeromonas hidrophilia, Bacillus cereus, Campylobacter jejuni, Clostridium defficile,
Clostridium perfringens, E, coli, lesiomonas, Shigelloides, Salmonella spp,
Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae, dan Versinia enterocolitica.
&edangkan penyebab gastroenteritis 4diare akut8 oleh parasit adalah balantidium
coli, Capillaria philippinensis, cryptosporidium, Entamoeba histolitica, Giardia lamblia,
!sospora billi, "asiolapsis bus#i, Sarcocystis suihominis, Strongiloides stercoralis, dan
Trichuris trichuria.
2akteri penyebab gastroenteritis 4diare akut8 dibagi dalam dua golongan besar,
ialah bakteri non invasive dan bakteri invasive, yang termauk dalam golongan bakteri
non invasive adalah Vibrio cholera, E. coli pathogen 4;P;A,;$;A,;>;A8. &edangkan
golongan bakteri invasi adalah Salmonella spp, Shigella spp, E. coli inasi 4;>;A8, E.
coli hemorrhagi) 4;(;A8 dan camphylobcter . Diare karena bakteri invasive dan non
invasi terjadi melalui suatu mekanisme yang berhubungan dengan pengaturan transport
ion di dalam sel-sel usus berikut ini )/P 4)y)li) adenosine monophospate8, )G/P
4)y)li) guaniosin monophospate8, Aa-dependent dan pengaturan ulang sitoskeleton.
).>neksi parenteral, yaitu ineksi di bagian tubuh lain di luar alat pen)ernaan seperti
otitis media akut tonsilopharingitis, dan sebagainya.
E. Patologi
Diare akut akibat ineksi4 gastro enteritis8 terutama dilakukan se)ara ekal oral.
(al ini disebabkan masukan minuman atau makanan yang terkontaminasi tinja ditambah
dengan ekskresi yang buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa
dimasak penularannya transmisi orang ke orang melalui aerosolisasi 4or#alk,
rotavirus8, tangan yang terkontaminasi 4Clostridium difficille8, atau melalui aktivitas
seksual. !aktor penentu terjadinya diare akut adalah aktor penyebab 4agent8 dan aktor
penjamu 4host8. !aktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap
mikroorganisme, yaitu aktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumen saluran )erna,
seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas juga men)akup lingkungan
mikrolora usus. !aktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya
5
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
6/36
penetrasi, yang merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang
mempengaruhi sekresi )airan di usus serta daya lekat kuman.
:uman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare
patogenesis diare disebabkan ineksi bakteri terbagi dua yaitu
+ Bakteri nonin%asif *enterotoksigenik+
2akteri masuk kedalam makanan atau minuman yang ter)emar oleh bakteri
tersebut. 2akteri kemudian tertelan dan masuk kedalam lambung, didalam lambung
bakteri akan dibunuh oleh asam lambung, namun bila jumlah bakteri terlalu banyak
maka akan ada yang lolos kedalam usus + jari 4duodenum8. Di dalam duodenum bakteri
akan berkembang biak sehingga jumlahnya men)apai 00 juta koloni atau lebih per ml
)airan usus. Denan memproduksi en9im mui)inase bakteri berhasil men)airkan lapisan
lendir yang menutupi permukaan sel epitel usus sehingga bakteri dapat masuk ke dalam
membrane 4dinding sel epitel8. Di dalam membrane bakteri mengeluarkan toksin yang
disebut sub unit dan sub unit 2. sub unit 2 melekat di dalam membrane dari sub unit
dan akan bersentuhan dengan membrane sel serta mengeluarkan )/P 4)y)li) denosin
/onophospate8. )/P berkhasiat merangsang sekresi )airan usus di bagian kripta vili
dan menghambat absorbsi )airan di bagian kripta vili, tanpa menimbulkan kerusakan sel
epitel tersebut. &ebagai akibat adanya rangsangan sekresi )airan dan hambatan absorbsi
)airan tersebut, volume )airan didalam lumen usus akan bertambah banyak. Aairan ini
akan menyebabkan dinding usus menggelembung dan tegang dan sebagai reaksi dinding
usus akan megadakan kontraksi sehingga terjadi hipermotilitas atau hiperperistaltik
untuk mengalirkan )airan ke baeah atau ke usus besar. Dalam keadaan normal usus besar
akan meningkatkan kemampuannya untuk menyerap )airan yang bertambah banyak,
tetapi tentu saja ada batasannya. 2ila jumlah )airan meningkat sampai dengan 1500 ml
41,5 liter8, masih belum terjadi diare, tetapi bila jumlah tersebut melampaui kapasitasnya
menyerap, maka akan terjadi diare.
$+ Bakteri enteroin%asif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, dan
bersiat sekretorik eksudati. Aairan diare dapat ber)ampur lendir dan darah. 2akteri
yang termasuk dalam golongan ini adalah ;nteroinvasi E. Coli 4;>;A8, S. paratyphi 2,
S. typhimurium, S. enteriditis, S.choleraesuis, Shigela, yersinia, dan erfringens tipe A.
Penyebab diare lainnya, seperti parasit menyebabkan kerusakan berupa usus
besar 4 E. histolytica8 kerusakan vili yang penting menyerap air, elektrolit dan 9at
6
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
7/36
makanan 4lamdia8 patoisologi kandida menyebabkan gastroenteritis belum jelas,
mungkin karena superineksi dengan jasad renik lain.
/ekanisme yang dilakukan virus masih belum jelas kemungkinan dengan
merusak sel epitel mukosa #alaupun hanya superisial, sehingga mengganggu absorpsi
air, dan elektrolit. &ebaliknya sel-sel kripti akan berpolierasi dan menyebabkan
bertambahnya sekresi )airan ke dalam lumen usus. &elain itu terjadi pula kerusakan
en9im-en9im disakarida yang menyebabkan intoleransi yang akhirnya memperlama
diare.
2. E'i"e#iologi
Data departemen kesehatan >, menyebutkan bah#a angka kesakitan diare di
>ndonesia saat ini adalah +0-0 per 000 penduduk untuk semua golongan umur dan
,7 3 +,+ episode diare setiap tahunnya untukgolongan umur balita. ngka kematian
diare golongan umur balita adalah sekitar 1 per 000 balita. Di laboratorium kesehatan
anak &'D Dr. soetomo pada tahun 667 didapatkan * penderita diare yang dira#at
dengan dehidrasi ringan 5%, dehidrasi sedang ,%, dan dehidrasi berat + %.tahun
+000 terdapat 70 penderita diare yang dira#at dengan ++ 46,57 %8 penderita yang
meninggal karena dehidrasi.
G. Gejala
Pasien dengan diare akibat ineksi sering mengalami nausea, muntah, nyeri perut
sampai kejang perut, demam dan diare terjadi renjatan hipovolemik harus dihindari
kekurangan )airan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi
menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak, gangguan biokimia#i seperti
asidosis metabolik akan menyebabkan rekuensi pernaasan lebih )epat dan dalam
4pernaasan kusmaul8. 2ila terjadi renjatan hipovolemik berat maka denyut nadi )epat
4lebih dari +0 kali"menit8 tekanan darah menurun tak terukur, pasien gelisah, muka
pu)at, ujung ekstremitas dingin dan kadang sianosis, kekurangan kalium dapat
menimbulkan aritmia jantung. Perusi ginjal dapat menurun sehingga timbul anuria,
sehingga bila kekurangan )airan tak segera diatasi dapat timbul penulit berupa nekrosis
tubular akut.
&e)ara klinis dianggap diare karena ineksi akut dibagi menjadi dua golongan pertama,
kolerirom, dengan diare yang terutama terdiri atas )airan saja. :edua disentriorm, pada
saat diare didapatkan lendir kental dan kadang-kadang darah.
7
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
8/36
H. Diagnosa 6linik
Diagnostik klinik berdasarkan buku Tafsiran $asil emeri#saan %aboratorium &lini#
. Pemeriksaan
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
9/36
. ;n9yme-mmunosorbent ssay 4;&8
a. >mmunoluores)ent antibodi dan en9im immunoassay terseidia untuk organisme
Giardia dan Cryptosporidium assay toBin A difficile dapat dilakukan jika diare yang
disebabkan oleh antibiotik.
b. otavirus ;n9yme-linked immunosorbent assay 4;&8 tersedia dalam kurang dari
+ jam tapi tidak )ukup sensitive pada de#asa.
c. Giardia dapat dilakukan ;& dengan sensitiitas 60%
). !anifestasi 6linis
a. !rekuensi deekasi meningkat dengan konsistensi )air.
b. Pasien mengeluh nausea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, distensi,
gemuruh usus 4borborigimus8, dan demam.
). :ekurangan )airan dapat menyebabkan rasa haus, lidah kering, tulang pipi
menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak.
d. Pernapasan :ussmaul sebagai tanda asidosis metaboli).
e. :ontraksi spasmodik yang nyeri dan peregangan yang tidak eekti pada anus
4tenesmus8 dapat terjadi setiap deekasi.
. 2ila terjadi renjatan hipovolemik berat maka denyut nadi )epat 4F+0 kali per
menit8, tekanan darah menurun sampai tak terukur, pasien gelisah, muka pu)at,
ujung-ujung ekstremitas dingin dan kadang sianosis.
g. :ekurangan kalium dapat menyebabkan aritmia jantung.
h. Perusi ginjal yang menurun dapat terjadi anuria.
Gejala klinis pasien tergantung pada derajat dehidrasi yang dialami
Gejala :linis Derajat Dehidrasi
ingan &edang 2erat
6ea"aan U#u#
:esadaran
asa hausSirkulasi
adi
Res'irasi
Pernapasan
6ulit
/ata
$urgor $onus
Diuresis
&elaput lendir
2aik 4 A/ 8
H
ormal 4*0B"mnt82iasa
gak )ekung
2iasa
ormal
ormal
Gelisah
HH
Aepatgak )epat
Aekung
gak kurang
Cligouria
gak kering
patis 3 koma
HHH
Aepat sekali:us9maull
Aekung sekali
:urang sekali
nuria
:ering"sidosis
9
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
10/36
6. Pe#eriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan biasanya adalah pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium sangat penting artinya dalam menegakkan diagnosis 4kausal8 yang
tepat sehingga pengobatan yang tepat dapat diberikan. Pemeriksaan yang perlu dilakukan
8 Pemeriksaan tinja
/akroskopis dan mikroskopis.
2iakan kuman untuk men)ari kuman penyebab.
$es resistensi untuk men)ari berbagai kuman penyebab.
p( dan kadar gula jika di)urigai ada intoleransi glukosa.
+8 Pemeriksaan darah.
Darah lengkap.
p(, )adangan alkali, dan elektrolit untuk menentukan ganguan keseimbangan asam
basa.
:adar ureum untuk mengetahui aal ginjal.
8Duodenal intubation.
'ntuk mengetahui kuman penyebab se)ara kuantitati dan kualitati terutama pada diare
kronik.
L. Penatalaksanaan !e"is
a. ehidrasi sebagai prioritas utama. (al penting yang perlu diperhatikan
8 Dehidrasi ringan diberikan oralit. Diberikan )airan inger V.
b. >dentiikasi penyebab ineksi untuk pemberian antibioti).
). $erapi simtomatik seperti obat antidiare diberikan dengan sangat hati-hati dengan
pertimbangan yang rasional. nti motilitas dan sekresi usus seperti loperamid sebaiknya
jangan dipakai pada ineksi salmonella, shigela, dan )olitis pseudomembran kare akan
memperburuk diare. 2ila pasien amat kesakitan dapat diberikan antimotilitas usus dalam
10
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
11/36
jangka pendek selama 3 + hari saja. Pemberian antiemetik pada anak dan remaja dapat
menimbulkan kejang akibat rangsangan ekstrapiramidal.
!.Tera'i Pengo/atan
Dasar pengobatan diare adalah
8 Pemberian )airan jenis )airan, )ara memberikan dan jumlah )airan.
+8 Dietetik.
8 Cbat-obatan.
:etiga dasar pengobatan tersebut dijelaskan sebagai berikut
. Pemberian )airan pada pasien diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan
keadaan umum.
Ienis Aairan
• Aairan peroral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang atau tanpa dehidrasi dan bila anak mau
minum serta kesadaran baik diberikan peroral berupa )airan yang berisi aAl dan
a(AC, :A> dan glukosa. !ormula lengkap sering disebut juga oralit. Aairan
sederhana yang dapat dibuat sendiri 4ormula tidak lengkap8 hanya mengandung garam
dan gula 4aAl dan sukrosa8, atau air tajin yang diberi garam dan gula untuk pengobatan
sementara sebelum di ba#ah berobat ke rumah sakit pelayanan kesehatan untuk
men)egah dehidrasi lebih jauh.
• Aairan parenteral
2elum ada dehidrasi
o Peroral sebanyak anak mau minum atau gelas tiap deekasi.
Dehidrasi ringan
o jam pertama +5 3 50 ml"kg 22 per oral 4intragastrik8. &elanjutnya +5
ml"kg 22 "hari.
Dehidrasi sedang
o jam pertama 50 3 00 ml"kg 22 peroral "intragastrik 4sonde8. &elanjutnya @
+5 ml"kg 22"hari
Dehidrasi berat
o 'ntuk anak umur bulan 3 + tahun, berat badan 3 0 kg. ?aitu jam
pertama 10 ml"kg 22 " jam K 0 tetes " kg 22 "menit 4set inus berukuran ml K 5
tetes8 atau tetes " kg 22 "menit 4set inus ml +0 tetes8.
11
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
12/36
jam berikutnya + ml "kg 22"jam K tetes " kg 22" m atau 1 tetes " kg
22"menit.
7 jam berikutnya +5 ml"kg 22 oralit peroral atau intragastrik. 2ila anak tidak
mau minum, teruskan dengan intravena + tetes".kg 22"menit atau
tetes"kg22"menit.
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
13/36
e. Cbat spasmolitik.
f. ntibiotik
,. Pen-ega0an
a. /enggunakan air bersih dan sanitasi yang baik.
b. /emasak makanan dan air minum hingga matang.
c. /en)u)i tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
d. /enghindari makanan yang telah terkontaminasi oleh lalat.
e. $idak mengkonsumsi makanan yang basi.
f. /enghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
g. /akan dan minum se)ara teratur.
13
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
14/36
B. 6ONSEP DASAR AS6EP
. P;G:I> :;P;E$
i#ayat kesehatan untuk mengetahui a#itan dan pola diare serta pola eliminasi pasien
sebelumnya, terapi obat-obatan saat ini, ri#ayat medis dan bedah terdahulu, asupan diet
harian.
Ditanyakan tentang kram abdomen dan nyeri, rekuensi dan dorongan mengeluarkan
eses, adanya eses )air atau berminyak, mukus, pus dan darah dalam eses.
Pengkajian obyekti men)akup penimbangan 22, mengkaji adanya hipotensi postural,
takikardia, dan inspeksi eses dalam hal konsistensi bau dan #arna.
uskultasi abdomen menunjukkan bising usus dan karakternya.
Distensi abdomen dan nyeri tekan perlu dikaji, membran mukosa dan kulit perlu
diinspeksi untuk menentukan status hidrasi.
:ulit perianal diinspeksi terhadap adanya iritasi.
+. D>GC& :;P;E$"PC$;&>< :C/P:&>
8 Diare b.d ineksi, ingesti makanan pengiritasi, atau gangguan usus.
+8 :urang volume )airan b.d kehilangan )airan akti akibat diare dan muntah.
8 :etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d asupan nutrisi tak adekuat akibat
mual dan anoreksia.
18 isiko terhadap kurang volume )airan b.d pasase eses yang sering dan kurangnya
asupan )airan.
58 nsietas b.d eliminasi yang sering dan tidak terkontrol.
78 isiko kerusakan integritas kulit b.d pasase eses yang sering dan en)er.
8 isiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d eek dehidrasi akibat diare.
*8 :urang pengetahuan tentang pen)egahan penularan b.d inormasi yang tak adekuat.
68 yeri akut b.d terangsangnya reseptor nyeri akibat peningkatan peristaltik.
08 P: sidosis /etabolik.
.;A >$;V;&> :;P;E$
8 Diare 4mengontrol diare8
Pantau konsistensi dan rekuensi deekasi.
Dorong pasien beristirahat di tempat tidur selama periode akut.
14
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
15/36
njurkan minum )airan dan makan makanan rendah serat selama periode akut.
njurkan diet saring dari semi padat hingga padat jika asupan makanan ditoleransi.
2atasi minuman yang mengandung kaein dan karbonat.
njurkan pasien menghindari makanan terlalu panas atau terlalu dingin.
2atasi pemberian susu, lemak, buah segar dan sayuran selama beberapa hari.
:olaborasi pemberian anti diare.
+8 /empertahankan keseimbangan )airan.
:aji tanda-tanda dehidrasi 4penurunan turgor kulit, takikardi, nadi lemah, penurunan
natrium serum dan haus8.
Pantau intake dan output )airan.
Pantau berat jenis urine
$imbang 22 setiap hari.
njurkan asupan )airan oral 4air, jus, kaldu, atau jenis minuman lain yang dijual8.
:olaborasi pemberian )airan parenteral.
8 /eningkatkan keseimbangan nutrisi.
:aji aktor-aktor yang menurunkan nasu makan.
Pantau jumlah asupan nutriasi.
Ielaskan pentingnya asupan nutrisi yang adekuat untuk mempe)epat penyembuhan.
Diskusikan diet yang diperbolehkan.
Dorong pasien makan se)ara bertahap sesuai batasan diet.
:olaborasi pemberian vitamin.
18 /engurangi ansietas.
2erikan kesempatan pasien untuk mengekspresikan rasa takut dan kekha#atirannya
akibat kurang terkontrolnya eliminasi usus.
2antu pasien mengidentiikasi makanan pengiritasi dan stressor yang men)etuskan diare.
Dukung pasien untuk menggunakan mekanisme koping.
58 Pera#atan kulit.
Pantau tanda-tanda iritasi kulit perianal.
>nstruksikan pasien untuk melakukan pera#atan kulit perianal seperti mengelap atau
mengeringkan area setelah deikasi.
2erikan pelindung kulit dan barier pelembab sesuai kebutuhan.
78 /empertahankan keseimbangan suhu tubuh.
15
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
16/36
Pantau tanda-tanda peningkatan suhu tubuh.
Diskusikan kemungkinan penyebab kenaikan suhu tubuh seperti ineksi, dehidrasi.
Pertahankan hidrasi yang adekuat.
:olaborasi pemberian anti piretika.
8 /eningkatkan pengetahuan tentang )ara penularan.
:aji tingkat pemahaman pasien"keluarga tentang )ara penularan diare.
Ielaskan )ara penularan diare.
njurkan pasien"keluarga meningkatkan ke#aspadaan umum 4universal pre)aution8
untuk men)egah penyebaran penyakit seperti men)u)i tangan dengan sabun,
membersihkan pakaian dan linen terkontaminasi dengan deterjen.
*8 /engatasi nyeri
:aji toleransi pasien terhadap nyeri 4PM&$8.
Ielaskan penyebab nyeri abdomen.
jarkan teknik distraksi dan relaksasi.
:olaborasi pemberian analgetika.
68 Pemantauan dan penanganan komplikasi asidosis metabolik.
Pantau kadar elektrolit serum setiap hari.
Pantau tanda vital terutama adanya pernapasan kussmaul.
:olaborasi pemberian elektrolit sesuai program.
1. ;V
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
17/36
/empertahankan kulit tetap bersih setelah deikasi.
/enggunakan pelembab atau salep sebagai barier kulit.
78 /empertahankan keseimbangan suhu tubuh 4tidak terjadi hipertermia8
8 /elaporkan nyeri yang terkontrol*8 /enunjukkan tindakan yang mendukung pen)egahan penularan.
68 $idak mengalami komplikasi
;lektolit tetap dalam batas normal.
$anda vital stabil.
$idak ada pernapasan kussmaul
17
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
18/36
BAB III
APLI6ASI PROSES 6EPERA7ATAN PADA AN. A USIA TODDLER *$ TAHUN+
DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG TAN)UNG
RSUD R. S4A!SUDIN SH 6OTA SU6ABU!I
$anggal Pengkajian 0+ Desember +0
I. PENG6A)IAN
. 2iodata :lien
ama n.
'sia + $ahun
Ienis :elamin slam
Pendidikan -lamat :p. Ailangla $ 06"01, Aireunghas &ukabumi
$anggal /& 0+ Desember +0
Diagnosa /edik Gastroenteritis
uang $anjung
o. / 5+66+
Data Penanggung Ia#ab
ama y.
Ienis :elamin Perempuan
'mur +7 $ahun
lamat :p. Ailangla $ 06"01, Aireunghas &ukabumi(ubungan dengan klien >bu
2. ;JA;P$>C &'//? D$
. Penampilan 'mum :lien
Pada saat pengkajian klien terlihat lemah ditempat tidur, kesadaran
)omposmentis, terpasang inus < ditangan kiri + tpm, #ajah tampak meringis,
anak re#el, gelisah dan menangis
+. Pengkajian !okus
i#ayat :esehatan
a. :eluhan 'tama/en)ret
18
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
19/36
b. i#ayat :esehatan &ekarang
>bu klien mengatakan anaknya muntah F5B, dan men)ret 5B sejak +
hari yang lalu. /en)ret disertai lendir tanpa darah, dan muntah ber#arna
kehijauan. &ebelum diba#a ke & klien diba#a berobat terlebih dahulu ke
dokter, namun muntah dan men)ret tidak berhenti malah klien menjadi
demam, akhirnya pada tanggal 0+ Desember +0 keluarga memba#a klien ke
&'D . &yamsudin &( kota &ukabumi untuk mendapat pera#atan lebih
lanjut dan akhirnya klien dira#at di ruang ra#at inap anak yaitu ruang
$anjung pada jam +.0 E>2.
). i#ayat :esehatan Dahulu
>bu klien mengatakan anaknya pernah dira#at di &'D . &yamsudin
&( karena mengalami demam tioid.
d. i#ayat lergi
>bu mengatakan klien mempunyai ri#ayat alergi ikan laut, sehingga
klien sering timbul bintik-bintik putih bila mengkonsumsi ikan laute. i#ayat kesehatan keluarga
>bu klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
keturunan dan penyakit menular seperti jantung, paru-paru, $2A, hipertensi
dsb.
. i#ayat perkembangan anak
>bu klien mengatakan tidak ada hambatan dalam perkembangan klien
dari ke)il sampai saat ini, karena klien rutin tiap bulan mengikuti kegiatan
posyandu yang ada di lingkungan dekat rumahnya.
g. i#ayat kehamilan ibu
>bu klien mengatakan saat mengandung klien, ia rutin memeriksakan
kehamilannya ke bidan, ibu melakukan imunisasi $$ sebanyak + kali,
kemudian klien lahir se)ara spontan dibantu oleh bidan, usia gestasi *
minggu, klien mendapat asi eksklusi selama +0 bulan. 22 saat lahir +600
gram dengan P2 16 )m.
h. Genogram
6lien
19
K
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
20/36
:eterangan
munisasi
o Ienis >munisasi Eaktu Pemberian !rekuensi eaksi setelah
pemberian
!rekuensi
2AG bln usia bayi $idak ada reaksi -
+ DP$ >, >>, >>> + bln, bln, 1 bln Panas hari
Polio >,>,>>>,>V bln, + bln, bln,
1 bln
1 $idak ada reaksi -
1 Aampak 6 bln $idak ada reaksi -
5 (epatitis hari
D. i#ayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a8 Pertumbuhan !isik
. 22 K kg
+. $2 K *5 )m
b8 PerkembanganPerkembangan anak saat ini dalam tahap usia belajar dan mengenal lingkungan sekitar
;. i#ayat Psikososial
a. nak tinggal bersama orang tua dirumah milik orang tua sendiri
b.
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
21/36
G. eaksi (ospitalisasi
&umber stress yang utama )emas akibat perpisahan
→ espon tahap protes, putus asa dan pengingkaran
→ $ahap protes menangis kuat, menjerit memanggil orang tua atau menolak perhatian
yang diberikan orang lain
→ $ahap putus asa menangis berkurang,anak tidak akti, kurang menunjukkan minat
bermain dan makan, sedih dan apatis
→ $ahap pengingkaran mulai menerima perpisahan,membina hubungan se)ara dangkal,
anak mulai terlihat menyukai lingkungannya
eaksi orang tua terhadap hospitalisasi anak
. Perasaan )emas dan takut
→ Perasaan )emas dan takut mendapat prosedur menyakitkan
→ Aemas paling tinggi menunggu inormasi tentang diagnosa penyakit anaknya
→ $akut mun)ul takut kehilangan anak pada kondisi sakit terminal
→ Perilaku sering bertanya " bertanya tentang hal yang sama se)ara berulang-ulang pada
orang yang berbeda, gelisah, ekspresi #ajah tegang.
(. ktivitas sehari-hari
. utrisi dan Aairan
o Pola kebiasaan"
aktivitas
&ebelum sakit &aat sakit :eluhan dan
tingkatkemandirian
utrisi 4makan8
• !rekuensi
• Iumlah
• Ienis
B"hari
piring makan
asi dan lauk
pauk
+B
= sdm tiap kali makan
bubur
Vomitus
+ Aairan 4/inum8
• !rekuensi
• Iumlah
• Ienis
1-5 gelas"hari
= +00 ))"gelas
ir putih dan susu
+- gelas"hari
= 50 ))"gelas
ir putih
$:
2. ;liminasi 22 dan 2:
o Pola kebiasaan"
aktivitas
&ebelum sakit &aat sakit :eluhan dan
tingkat
kemandirian
2:
• !rekuensi
• :onsistensi
= 1 kali ganti
pampersAair
= kali ganti
pampers 4=50))8Aair
$:
21
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
22/36
• Earna Iernih Iernih
+ 22
• !rekuensi
• :onsistensi
• #arna
= kali"hari
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
23/36
e. Perhitungan 22>
• 22 saat sakit kg
• 22 sebelum sakit 1 kg
22 ideal K usia B + H *
K + B + H *
K 1 H *
K + kg
&tatus Gi9i
K 00 % H *, %
K 0*, %
K Gizi Normal karena berada pada rentang F *0%N+0%
&tatus Aairan
• >ntake
/inum atau makan +00 ))
>njeksi -
>nus 100 ))
Iumlah 700 ))
• Cutput
22 dan 2: =50 B K 50 ))
>E< 5 B K 65 ))"+1
/untah 3
Iumlah 15 ))
• /enghitung balan)e )airan
>nput 3 Cutput K balan)e )airan
700 3 15 K +55 ))
K
K ,1 % berada pada kategori dehidrasi sedang
. Pemeriksaan (ead to $oe terokus
• :epala tampak simetris
•/ata kelopak mata )ekung, konjungtiva anemis
• :ulit $urgor kulit kurang elasti) 4O + detik8, #arna pu)at
23
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
24/36
• /ulut /ukosa bibir kering
• bdomen adanya distensi abdomen, bising usus meningkat 10B"menit,
hasil perkusi dullnes
• nus nus kemerahan
•;kstremitas atas dan ba#ah A$ O detik, kekuatan otot 5 5 5 5
g. Data penunjang
Data laboratorium tanggal 0+ Desember +0
o Ienis Pemeriksaan (asil ilai ormal >nterpretasi
(emoglobin ,* gr % -7 gr"dl ormal
+ V B00 mg 07, 1, ++
+ Cndan)entron >V B, mg 0+, 1
&anmol >n PC 1B+5 mg Iika panas
1 >
b. /ind /apping
Data *S8#'to#'+ Pen8e/a/ *Etiologi+ !asala0 *Pro/le#+
Data
• :lien muntah F5 B
dan men)ret 5 B sejak
+ hari yang lalu
• :elopak mata
)ekung, turgor kulit
kurang elasti), #arna
pu)at, mukosa bibir
kering, distensi
abdomen, bising usus
/asuknya intake yang
terkontaminasi
/ikroorganisme
:uman menyebar ke
saluran pen)ernaan
>neksi saluran pen)ernaan
Peningkatan bakteri dalam
usus
Peningkatan mortilitas
usus
Gangguan keseimbangan
)airan dan elektrolit
24
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
25/36
meningkat 10B"mnt
• (t , %, terpasang
inus < + tpm
ditangan kiri
/alabsorpsi
Peningkatan gerakan
peristaltik
Diare
Data
• >bu klien mengatakan
klien tidak nasu
makan dan
memuntahkan setiap
makanan yang
dimakannya
• /akan habis = sdm
tiap kali makan
• 22 sebelum sakit 1
kg
• 22 saat sakit kg
• (b ,* gr %
• :onjungtiva anemis
/asuknya intake yang
terkontaminasi
/ikroorganisme
>nlamasi /ukosa 'sus
/engiritasi mukosa usus
halus
/empengaruhi nervus
vagus di hypothalamus
/erangsang sekresi asam
lambung
/erangsang thalamus
bagian distal
noreBia
>ntake nutrisi kurang
adekuat
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Data • !rekuensi 22 F5 B
• !e)es )air dan
berlendir
• nus kemerahan
• bu tampak )emas
dan menanyakan
tentang penyakit
yang diderita
anaknya se)ara
berulang kepada
orang yang berbeda
• :eluarga
mengatakan tidaktahu )ara
:eluarga banyak bertanya
tentang penyakit yang
diderita klien
$ampak )emas
:urang inormasi
:urang pengetahuan
keluarga
:urang pengetahuan
keluarga
25
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
26/36
pen)egahan dan
penyebab penyakit
yang dialami klien
III. DIAGNOSA 6EPERA7ATAN
. DB
Gangguan keseimbangan )airan dan elektrolit b.d output )airan yang berlebihan
melalui diare dan muntah ditandai dengan klien men)ret 5B dan muntah F5B,
tampak lemah, (t ,%
+. DB +
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi tidak adekuat
ditandai dengan klien tidak nasu makan, muntah F5 kali, makan habis sdm tiap
kali makan, konjungtiva anemis, (b ,* gr"dl, 22 kg
. DB
:erusakan integritas kulit b.d iritasi rek#ensi 22 yang berlebihan ditandai
dengan men)ret 5B, e)es berlendir tanpa darah, anus kemerahan.
1. DB 1
:urang pengetahuan keluarga tentang pen)egahan penularan b.d inormasi yang tak
adekuat ditandai keluarga )emas dan bertanya-tanya tentang penyakit klien.
I9. INTER9ENSI 6EPERA7ATAN *N3P+
No Diagnosa
6e'era:atan
Peren-anaan
Tujuan Inter%ensi Rasional Gangguan
keseimbangan
)airan dan
elektrolit b.d
output )airan yang
berlebihan melalui
diare dan muntah
$upan
&etelah dilakukan
tindakan
kepera#atan
selama hari maka
keseimbangan
)airan dan elektrolit
teratasi
$upen
&etelah dilakukan pera#atan selama
hari maka
keseimbangan
)airan dan elektrolit
teratasi dengan
kriteria
• /en)ret
berkurang
• $anda-tanda
dehidrasitidak ada
. Cbservasi
tanda-tanda
vital
+. Cbservasi
tanda-tanda
dehidrasi
. /onitor
pemberian
)airan < +
tpm
1. 'kur inputdan output
)airan 4balan
)airan8
5. 2erikan dan
anjurkan
keluarga
untuk
memberikan
minum yang
banyak
7. :olaborasi
. Peningkatan $$V
menggambarkan
kondisi klien
+. :ekurangan )airan
berlebih beresiko
dehidrasi
. /emantau asupan
)airan yang masuk ke
dalam tubuh
1. /enga#asi terjadinyaresiko dehidrasi
5. /engganti )airan yang
hilang se)ara oral
7. /emaksimalkan
26
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
27/36
• /ukosa
mulut dan
bibir
lembab
• 2alan)e
)airanseimbang
dengan dokter
dalam
pemberian
therapi )airan
parenteral,
pemeriksaanlab elektrolit
kebutuhan )airan klien
apabila se)ara peroral
belum maksimal
+ Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
b.d intake nutrisi
tidak adekuat
&etelah dilakukan
$indakan kep
&elama hari maka
>ntake nutrisi
adekuat
$upen &etelah dilakukan
Pera#atan selama
hari maka nutrisi
adekuat dengan
kriteria
• /untah
tidak terjadi
:lien mau
makan dan
habis porsi yang
disediakan
. :aji pola
nutrisi klien
dan perubahan
yang terjadi
+. Cbservasi dan
)atat masukan
makanan klien
. $imbang 22setiap hari
1. njurkan
kepada orang
tua agar
memberikan
makan"diit
dalam kondisi
hangat dengan
teknik porsi
ke)il namun
sering
5. :olaborasi
dengan tim
gi9i dalam
penentuan diet
klien.
. /engidentiikasi
deisiensi, menduga
kemungkinan
intervensi
+. /enga#asi masukan
kalori " kualitas
kekurangan
konsumsi makanan
. /enga#asieektivitas intervensi
1. /akanan sedikit
dapat menurunkan
kelemahan dan
meningkatkan
masukan juga
men)egah distensi
gaster
5. Diit yang tepat
sangat penting
dalam menjaga
asupan nutrisi klien
:erusakan
integritas kulit b.d
iritasi rek#ensi
22 yang
berlebihan
$upan
&etelah dilakukan
tindakan
kepera#atan
selama hari makakerusakan integritas
kulit teratasi
$upen
&etelah dilakukan
pera#atan selama
hari maka
kerusakan integritas
kulit berkurang
dengan kriteria
• nus tidakkemerahan
. Ganti popok
anak jika
basah
+. 2ersihkan bokong dan
mera#at
perianal
se)ara
perlahan
menggunakan
sabun non
alkohol.
. Cbservasi
bokong dan
perineum dariineksi
. Popok yang basah
menyebabkan kulit
lembab dan mudah
iritasi
+. 2okong yang kotormenjadi tempat
berkumpulnya
kuman dan jamur
. /un)ulnya tanda
kemerahan dapat
mendeteksi se)aradini proses ineksi
27
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
28/36
• iritasi tidak
ada,
• tanda-tanda
ineksi tidak
ada
1. :olaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian
therapy salpdekubal.
oleh bakteri
1. ntiungi menekan
perkembangan
jamur
1 :urang
pengetahuan
keluarga tentang
pen)egahan
penularan b.d
inormasi yang tak
adekuat
$upan
&etelah dilakukan
tindakan
kepera#atan
selama hari
pengetahuan
keluarga meningkat
$upen
&etelah dilakukan pera#atan selama
hari pengetahuan
keluarga meningkat
dengan kriteria
• :eluarga
tidak )emas
• :eluarga
tahu tentang
penyakit
yangdialami
klien
• :eluarga
tahu )ara
pen)egahan
dan
penularan
penyakit
klien
. :aji tingkat
pengetahuan
"pemahaman
orang tua
tentang
penyakit
gastroenteritis
+. jarkan
tentang diit
pada kliendengan
Gastroenteritis
pada keluarga
. Ielaskan
tentang
penyakit,
penyebab,
pen)egahan
dan pera#atan
klien dengan
gastroenteritis
kepada
keluarga
. 'ntuk mengetahui
sejauh mana keluarga
paham tentang
penyakit
gastroenteritis
+. /embantu keluarga
dalam menga#asi
makanan untuk klien
3. /eningkatkan
pengetahuan keluarga
tentang penyakit
gastroenteritis.
9. I!PLE!ENTASI DAN E9ALUASIHari Perta#a
PROBLE! I!PLE!ENTASI E9ALUASI
Gangguan
keseimbangan
)airan dan
elektrolit b.d
output )airan
yang berlebihan
melalui diare dan
muntah
. /engobservasi tanda-tanda
vital
" adi 00B"menit
espirasi +7B"menit
&uhu ,*°A
+. /engobservasi tanda-tanda
dehidrasi
" $urgor kurang elastis,
. adi 00B"menit
espirasi +7B"menit
&uhu ,*°A
+. $urgor kurang elastis,
kelopak mata )ekung
. < masuk = 100 ))
1. >ntake = 700))
Cutput = 51 ))
28
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
29/36
kelopak mata )ekung
. /emonitor pemberian )airan
< + tpm
" < masuk = 100 ))
1. /engukur input dan output
)airan 4balan)e )airan8" >ntake = 700))
Cutput = 51 ))
5. /emberikan dan anjurkan
keluarga untuk memberikan
minum yang banyak
" :lien minum =+ gelas= +00
))" hari
7. /engkolaborasikan dengan
dokter dalam pemberian therapi
)airan parenteral, pemeriksaan
lab elektrolit" :lien terpasang inus < +
tpm
5. :lien minum =+
gelas= +00 ))" hari
7. :lien terpasang inus
< + tpm
& kelurga mengatakanmuntah dan men)ret
berkurang
C
• turgor kulit elastis 4O+
detik8
• mukosa bibir lembab
• minum + gelas = +00
))
/asalah teratasi
sebagianP intervensi dilanjutkan
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh b.d intake
nutrisi tidak
adekuat
. /egkaji pola nutrisi klien dan
perubahan yang terjadi
" >bu klien mengatakan, klien
makan B sehari dan sejak sakit
klien tidak nasu makan
+. /engobservasi dan )atat
masukan makanan klien
" :lien makan = sdm tiap
kali makan
. /enimbang 22 setiap hari
" 22 K kg
1. /enganjurkan kepada orang tua
agar memberikan makan"diit
dalam kondisi hangat dengan
teknik porsi ke)il namun sering
" :eluarga memahami anjuran
yang diberikan
5. /engkolaborasikan dengan tim
gi9i dalam penentuan diet klien" :lien mendapat diit bubur
. >bu klien mengatakan,
klien makan B sehari
dan sejak sakit klien
tidak nasu makan
+. :lien makan = sdm
tiap kali makan
. 22 K kg
1. :eluarga memahami
anjuran yang diberikan
5. :lien mendapat diit
bubur
& keluarga mengatakan
klien masih tidak nasu
makan
C
• :lien makan = sdm
tiap makan
• 22 kg /asalah belum teratasi
P >ntervensi dilanjutkan
:erusakan
integritas kulit
b.d iritasi
rek#ensi 22
yang berlebihan
. /engganti popok anak jika
basah
" :lien ganti popok tiap klien
22
+. /embersihkan bokong dan
perianal se)ara perlahan
menggunakan sabun non
al)ohol
" >bu klien membersihkandengan tissue basah
. :lien ganti popok tiap
klien 22
+. >bu klien
membersihkan dengan
tissue basah
. >ritasi tidak ada, klien
di olesi baby oil dan
bedak
1. nus tidak kemerahan5. $idak diindikasikan
29
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
30/36
. /emberi 9alp seperti 9in)
oBsida bila terjadi iritasi pada
kulit
" >ritasi tidak ada, klien di
olesi baby oil dan bedak
1. /engobservasi bokong dan perineum dari ineksi
" nus tidak kemerahan
5. /engkolaborasikan dengan
dokter dalam pemberian
therapy salp dekubal.
" $idak diindikasikan
& keluarga mengatakan
popok diganti sesering
mungkin tiap kali basah
C nus tidak kemerahan,
tidak ada le)et, bersih,kering, kulit bokong
tera#at
/asalah teratasi
sebagian
P >ntervensi dilanjutkan
:urang
pengetahuan
keluarga tentang
pen)egahan
penularan b.dinormasi yang
tak adekuat
. /engkaji tingkat
pengetahuan "pemahaman orang
tua tentang penyakit
Gastroenteritis
" :eluarga belum tahu dan belum paham tentang penyakit
gastroenteritis
+. /engajarkan tentang diit pada
klien dengan Gastroenteritis
pada keluarga
" :eluarga telah mengetahui
diit yang diperbolehkan untuk
klien dengan Gastroenteritis
. /enjelaskan tentang penyakit,
penyebab, pen)egahan dan
pera#atan klien dengan
gastroenteritis kepada keluarga
" :eluarga mengerti dan
memahami penjelasan pera#at
dan tidak )emas lagi
. :eluarga belum tahu
dan belum paham
tentang penyakit
gastroenteritis
+. :eluarga telahmengetahui diit yang
diperbolehkan untuk
klien dengan
Gastroenteritis
. :eluarga mengerti dan
memahami penjelasan
pera#at dan tidak
)emas lagi
& :eluarga mengatakan
)ukup memahami
penyakit yang diderita
klien
C :eluarga dapat
memaparkan kembali apa
yang dijelaskan pera#at
tentang gastroenteritis
/asalah teratasi
sebagian
P >ntervensi dilanjutkan
Hari ke"ua
PROBLE! I!PLE!ENTASI E9ALUASI
Gangguan
keseimbangan
)airan dan
elektrolit b.d
output )airan
yang berlebihan
melalui diare dan
muntah
. /engobservasi tanda-tanda
vital
" adi 60B"menit
espirasi +1B"menit
&uhu °A
+. /engobservasi tanda-tanda
dehidrasi
" $urgor kurang elastis,
kelopak mata )ekung
. /emonitor pemberian )airan< + tpm
. adi 60B"menit
espirasi +1B"menit
&uhu °A
+. $urgor kurang elastis,
kelopak mata )ekung
. < masuk 500 ))
1. >ntake = 000
Cutput = 51 ))
5. :lien minum = 500 ))"
hari7. :lien terpasang inus <
30
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
31/36
" < masuk 500 ))
1. /engukur input dan output
)airan 4balan)e )airan8
" >ntake = 000
Cutput = 51 ))
5. /emberikan dan anjurkankeluarga untuk memberikan
minum yang banyak kurang
lebih +000 3 +500 )) per hari
" :lien minum = 500 ))" hari
7. /engolaborasikan dengan
dokter dalam pemberian
therapi )airan, pemeriksaan lab
elektrolit
" :lien terpasang inus < +tpm
+ tpm
& kelurga mengatakan
muntahberhenti,
men)retmasih ada namun
sudah O 5 BC
• turgor kulit elastis
• mukosa bibir lembab
• klien minum = 500 ))
/asalah teratasi
sebagian
P intervensi dilanjutkan
Perubahan
nutrisi kurangdari kebutuhan
tubuh b.d intake
nutrisi tidak
adekuat
. /engkaji pola nutrisi klien dan
perubahan yang terjadi" >bu klien mengatakan, klien
makan B sehari dan sejak sakit
klien tidak nasu makan
+. /engobservasi dan men)atat
masukan makanan klien
" :lien makan L porsi tiap
kali makan
. /enimbang 22 setiap hari
" 22 K kg
1. /enganjurkan kepada orang tua
agar memberikan makan"diit
dalam kondisi hangat dengan
teknik porsi ke)il namun sering
" :eluarga memahami anjuran
yang diberikan
5. /engkolaborasikan dengan tim
gi9i dalam penentuan diet klien
" :lien mendapat diit bubur
. >bu klien mengatakan,
klien makan Bsehari dan sejak sakit
klien tidak nasu
makan
+. :lien makan L porsi
tiap kali makan
. 22 K kg
1. :eluarga memahami
anjuran yang
diberikan
5. :lien mendapat diit
bubur
& keluarga mengatakan
klien mulai nasu makan
C
• :lien makan L porsi
tiap kali makan
• 22 kg
/asalah teratasi
sebagian
P >ntervensi dilanjutkan
:erusakanintegritas kulit
b.d iritasi
rek#ensi 22
yang berlebihan
. /engganti popok anak jika basah
" :lien ganti popok tiap klien
22
+. /embersihkan bokong dan
perianal se)ara perlahan
menggunakan sabun non
al)ohol
" >bu klien membersihkan
dengan tissue basah
. /emberi 9alp seperti 9in)
oBsida bila terjadi iritasi padakulit
. :lien ganti popok tiapklien 22
+. >bu klien
membersihkan
dengan tissue basah
. >ritasi tidak ada, klien
di olesi baby oil dan
bedak
1. nus tidak
kemerahan
5. $idak diindikasikan
& keluargamengatakan popok
31
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
32/36
" >bu klien membersihkan
dengan tissue basah
1. /engobservasi bokong dan
perineum dari ineks
" nus tidak kemerahan
5. /engkolaborasikan dengandokter dalam pemberian therapy
salp dekubal.
" $idak diindikasikan
diganti sesering
mungkin tiap kali
basah
C nus tidak
kemerahan, tidak ada
le)et, bersih, kering,kulit bokong tera#at
/asalah teratasi
sebagian
P >ntervensi
dilanjutkan
:urang
pengetahuan
keluarga tentang
pen)egahan
penularan b.d
inormasi yangtak adekuat
. /engkaji kembali tingkat
pengetahuan "pemahaman orang tua
tentang penyakit Gastroenteritis
" :eluarga menjelaskan kembali
tentang penyakit gastroenteritis yang
telah dijelaskan kemarin.+. /engajarkan tentang diit pada
klien dengan Gastroenteritis pada
keluarga
" :eluarga telah mengetahui diit
yang diperbolehkan untuk klien
dengan Gastroenteritis
. /enjelaskan kembali tentang
penyakit, penyebab, pen)egahan dan
pera#atan klien dengan
gastroenteritis kepada keluarga
" :eluarga mengerti dan
memahami penjelasan pera#at.
. :eluarga belum tahu
dan belum paham
tentang penyakit
gastroenteritis
+. :eluarga telah
mengetahui diit yangdiperbolehkan untuk
klien dengan
Gastroenteritis
. :eluarga mengerti dan
memahami penjelasan
pera#at dan tidak )emas
lagi
& :eluarga mengatakan
sudah lebih memahami
penyakit yang diderita
klien
C :eluarga dapat
memaparkan kembali apa
yang dijelaskan pera#at
tentang gastroenteritis
/asalah teratasi
sebagian
P >ntervensi dilanjutkan
Hari 6etiga
PROBLE! I!PLE!ENTASI E9ALUASIGangguan
keseimbangan
)airan dan
elektrolit b.d
output )airan
yang berlebihan
melalui diare dan
muntah
. /engobservasi tanda-tanda vital
" adi 00 B"menit
espirasi +7B"menit
&uhu 7°A
+. /engobservasi tanda-tanda
dehidrasi
" $urgor kurang elastis,
kelopak mata )ekung
. /emonitor pemberian )airan
< + tpm
" < masuk 150 ))1. /engukur input dan output
. adi 00 B"menit
espirasi +7B"menit
&uhu 7°A
+. $urgor kurang elastis,
kelopak mata )ekung
. < masuk 150 ))
1. >ntake = 650 ))
32
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
33/36
)airan 4balan )airan8
" >ntake = 650 ))
Cutput = 51 ))
5. /emberikan dan anjurkan
keluarga untuk memberikan
minum yang banyak" :lien minum = 500 ))" hari
7. /engkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian therapi )airan
pareteral, pemeriksaan lab
elektrolit
" :lien terpasang inus < +
tpm
Cutput = 51 ))
5. :lien minum = 500
))" hari
7. :lien terpasang inus
< + tpm
& kelurga
mengatakan muntah
dan men)ret berhenti
C
• turgor kulit elastis
• mukosa bibir lembab
• klien minum = 500 )) /asalah sudah
teratasi
P intervensi
dihentikan
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh b.d intake
nutrisi tidak
adekuat
. /engaji pola nutrisi klien dan
perubahan yang terjadi
" >bu klien mengatakan, klien
makan B sehari dan sejak sakit
klien tidak nasu makan
+. /engobservasi dan )atat
masukan makanan klien" :lien makan habis = porsi
tiap kali makan
. /enimbang 22 setiap hari
" 22 K kg
1. /enganjurkan kepada orang tua
agar memberikan makan"diit
dalam kondisi hangat dengan
teknik porsi ke)il namun sering
" :eluarga memahami anjuran
yang diberikan
5. mengolaborasikan dengan tim
gi9i dalam penentuan diet klien
" :lien mendapat diit bubur
. >bu klien mengatakan,
klien makan B sehari
dan sejak sakit klien
tidak nasu makan
+. :lien makan habis =
porsi tiap kali makan
. 22 K kg1. :eluarga memahami
anjuran yang
diberikan
5. :lien mendapat diit
bubur
& keluarga mengatakan
klien sudah mulai nasu
makan
C
• :lien makan habis
porsi sdm tiap makan
• 22 kg
/asalah sudah teratasi
P >ntervensi dihentikan
:erusakan
integritas kulit
b.d iritasi
rek#ensi 22
yang berlebihan
. /engganti popok anak jika
basah
" :lien ganti popok tiap klien
22
+. /embersihkan bokong dan
perianal se)ara perlahanmenggunakan sabun non
. :lien ganti popok tiap
klien 22
+. >bu klien
membersihkan dengan
tissue basah
. >ritasi tidak ada, kliendi olesi baby oil dan
33
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
34/36
al)ohol
" >bu klien membersihkan
dengan tissue basah
. /emberi 9alp seperti 9in)
oBsida bila terjadi iritasi pada
kulit" >ritasi tidak ada, klien di
olesi baby oil dan bedak
1. /engobservasi bokong dan
perineum dari ineksi
" nus tidak kemerahan
5. /engkolaborasikan dengan
dokter dalam pemberian
therapi antiungi sesuai
indikasi.
" $idak diindikasikan
bedak
1. nus tidak kemerahan
5. $idak diindikasikan
& keluarga mengatakan
popok digantisesering mungkin
tiap kali basah
C nus tidak
kemerahan, tidak ada
le)et, bersih, kering,
kulit bokong tera#at
/asalah sudah
teratasi
P >ntervensi dihentikan
:urang pengetahuan
keluarga tentang
pen)egahan
penularan b.d
inormasi yang
tak adekuat
. /engkaji kembali tingkat pengetahuan "pemahaman orang
tua tentang penyakit
Gastroenteritis
" :eluarga sudah paham
tentang penyakit gastroenteritis
+. /engajarkan tentang diit pada
klien dengan Gastroenteritis
pada keluarga
" :eluarga telah mengetahui
diit yang diperbolehkan untuk
klien dengan Gastroenteritis
. /enjelaskan tentang penyakit,
penyebab, pen)egahan dan
pera#atan klien dengan
gastroenteritis kepada keluarga
" :eluarga mengerti dan
memahami penjelasan pera#at
dan tidak )emas lagi
. :eluarga sudah pahamtentang penyakit
gastroenteritis
+. :eluarga telah
mengetahui diit yang
diperbolehkan untuk
klien dengan
Gastroenteritis
. :eluarga mengerti dan
memahami penjelasan
pera#at dan tidak
)emas lagi
& :eluarga mengatakan
sudah memahami
penyakit yang diderita
klien
C :eluarga dapat
memaparkan kembali apa
yang dijelaskan pera#at
tentang gastroenteritis
/asalah sudahteratasi
P >ntervensi dihentikan
34
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
35/36
BAB I9PE!BAHASAN
&etelah penulis melakukan asuhan kepera#atan pada n. dengan gangguan
sistem pen)ernaan 4gastroenteritis8 di &'D &yamsudin &(. /aka dalam bab ini dibahas
tentang kesenjangan antara teori dengan kasus yang ditemukan dilahan praktek.
'ntuk lebih jelasnya penulis menguraikan dalam penjelasan diba#ah ini melalui
proses kepera#atan yang dimulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
. Pengkajian
$ahap pengkajian adalah tahap a#al dari pelaksanaan asuha kepera#atan. Penulis
tidak menemukan kesulitan dalam menganalisa karena keluarga mau diaajak bekerja
sama. &edangkan data yang lain penulis dapatkan dari status pasien yang diambil dari
pengkajian.
$. Diagnosa 6e'era:atan
2erdasarkan hasil pengkajian penulis dapat menegakan diagnosa kepera#atan
yang telah diprioritaskan berdasarkan kebutuhan dasar hirarki manusia braham
maslo#Q pada tahapan ini menemukan kesenjangan antara teori dan kasus yaitu
ditemukan diagnose kepera#atan yang terdapat ada pada teori dan ada pada kasus
. Gangguan keseimbangan )airan dan elektrolit b.d output )airan yang berlebihan.
+. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi tidak adekuat
. esiko kerusakan integritas kulit b.d iritasi rek#ensi 22 yang berlebihan
1. :urang pengetahuan derhubungan dengan kurangnya inormasi tentang penyakit,
prognosis dan pengobatan
&edangkan yang tidak terdapat pada kasus yaitu
. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
+. Aemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua
(. Peren-anaan
35
-
8/18/2019 CONTOH ASKEP TANJUNG
36/36
dapun peren)anaan yang penulis lakukan adalah sesuai denag masalah yang
timbul atau sedang menghadapi pasien sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan
antara teori dengan kasus pada klien.
(. I#'le#entasi
Dalam pelaksanaan tindakan yang penulis lakukan sesuai dengan tindakan yang
telah ditetapkan. Penulis tidak mendapatkan hambatan dalam melaksanakan tindakan
tersebut karena orang tua mau diajak bekerja sama.
,. E%aluasi
Pada tahapan ini penulis melakukan asuhan kepera#atan pada n. selama
hari, asuhan kepera#atan tersebut sudah teratasi. /asalah dapat teratasi dengan baik
diagnose disemua diagnosa yang diangkat.