Download - Competitive review
Competitive Review IndomieMenar Rizie Gusman Hawa
Indomie adalah merek mi instan populer di Indonesia, diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur.
Diluncurkan pada tahun 1982 oleh Sudono Salim. Selain di Indonesia, Indomie juga dijual di luar negeri, aantara lain Amerika Serikat, Australia, Asia, Afrika dan negara-negara
Eropa. Di Indonesia, sebutan "Indomie" juga umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Produk Unggulan Indomie
Strength
Indomie hadir sejak tahun 1982 menjadi nilai tersendiri di hati masyarakat karena brand nya sudah lama melekat di kepala konsumen bahkan menjadi bran equity dikepala
orang yang menyebutkan bahwa indomie adalah sebuah sebutan untuk mi instan.
*testimonial
“Indomie pas banget sama lidah Indonesia” - Karina
“Dari kecil gw suka makan itu” - Mawar
“Gw kalo makan Indomie, gak pernah cukup satu” - Reza
“Pas banget harganya buat kantong gw” - Rizie
“Gw gak kebayang hidup gw tanpa Indomie” - Rendy
Threads
VS
Pangsa pasar mie instan yang selama ini dikuasai oleh Indomie sejak tahun 1982, mulai digoyang sejak kehadiran
mie sedaap pada tahun 2003 dengan harga yang lebih murah dan rasa yang bersaing, walau jelas masih unggul namun dipasar nasional persentase keunggulannya mulai
berkurang, hal ini tentuyang menjadi perhatian pihak indofood, walaupun Indomie sudah punya keunggulan
yakni brand image yang telah melekat di pikiran masyarakat. Dari segi produk, mie sedaap unggul di
bawang goreng kriuk nya yang memberikan rasa baru bagi penggemar mie instan yang bosan dengan Indomie.
Sejak kemunculan Mie Sedaap sebagai kompetitor baru, Indomie yang menjadi market share dalam penjualannya hingga mencapai 90%, kini mengalami penurunan hingga
hanya diangka 70%
Kegiatan Trade Marketing yang agresif memang menjadi ciri khas Wings dalam mempenetrasi pasar. Strategi ini sangat sukses membuat Mie Sedaap beredar dan memakan share Indomie. Setelah menyerang kemana-mana, tampaknya Mie Sedaap mulai melirik Penjual Indomie yang belum tersentuh oleh mereka. Misalnya warung-
warung mie.
Weakness
Sebagai Brand yang sudah lama eksis di Indonesia, Indomie menjadi terbuai akan kenyamanannya menjadi
posisi teratas dan dominan tanpa banyak persaingan dari kompetitor lain. Media promosi yang itu-itu saja dan bentuk iklan yang membosankan, membuat Indomie
membutuhkan media promo yang baru.
Indomie selama ini mempunyai TA yaitu sebuah keluarga yang gemar memakan indomie. Padahal, umumnya dalam keluarga
yang sadar pendidikan dan umumnya di kota besar, mereka tidak selalu menjadikan Indomie sebagai menu makanannya. Mereka
menyadari bahwa mie instant tidak baik di konsumsi terlalu sering karena indomie mengandung tartazine yang tidak baik jika
di konsumsi terus menerus.
Indomie pernah menggandeng kalangan remaja SMA untuk menjadi target audience-nya. Hal itu cukup menarik,
namun Indomie kurang spesifik dalam melirik pangsa pasar.
Lalu bagaimana Indomie tetap bertahan dengan ancaman persaingan
dari Mie Sedaap?
Opportunity
Karena weakness yang telah disebutkan sebelumnya, Indomie perlu membuat target audience baru yang
lebih spesifik dan jelas.
Siapakah Mereka?
Anak kostan
WHY????
Target Audience
Data Demografis
Jenis kelamin: Lelaki dan PerempuanUmur: 18 - 24 tahunPekerjaan: MahasiswaTempat tinggal: Kost-anSES: B
Data Psikografis
Mahasiswa yang mendapat uang bulanan dari orang tuanya sehingga mereka harus pandai-pandai mengirit uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan harganya yang terjangkau oleh mereka, Indomie menjadi pilihan untuk menu makan sehari-hari.
Preposisi
Dari analisa yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya brand Indomie masih menempel di mayoritas konsumennya, hanya saja bombardir dari
pesaingnya yaitu Mie Sedaap membuat Indomie harus merasa was was akan eksistensinya, untuk itu Indomie
harus membuat target audience yang lebih spesifik, yaitu target yang memang benar-benar merupakan konsumen
Indomie sebenar-benarnya; dalam hal ini mahasiswa sebagai anak kostan menjadi jawabannya.
Terima Kasih