UUPT (UU DIKTI) no 12/2012
KKNI Perpres
no 8/2012
KURIKULUM
Standar Nasional Pendidikan 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi Pembelajaran 3. Standar Proses Pembelajaran 4. Standar Penilaian Pembelajaran 5. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 6. Standar Sarana dan Prasarana 7. Standar Pengelolaan Pembelajaran 8. Standar Pembiayaan Pembelajaran
Standar Nasional Penelitian (8 standar)
Standar Nasional PKM (8 standar)
• Penjenjangan • Penyetaraan • Deskripsi
a Perumusan capaian pembelajaran
b Pembentukan mata kuliah
c Penyusunan rencana pembelajaran
d Proses & Penilaian Pembelajaran
SNPT (SN DIKTI)
Permen no 44/2015
PERGURUAN
TINGGI
PRODI PRODI
APA INDIKATOR MUTUNYA
APA INDIKATOR MUTUNYA
Mahasiswa baru
IP
Predikat
Lama studi
lulusan
Dirumuskan
sebagai capaian
pembelajaran
Sikap
Softskills
Ketrampilan
Pengetahuan
Pembelajaran
Pere
ncana
an
Rencana Pembelajaran
Semester
Lulusan
memiliki capaian
pembelajaran
Pembelajaran Rancangan Luaran
Dosen Maha
siswa
Sumber
belajar
Evaluasi Program Pembelajaran
CP
Profil
Rangkaian
mata kuliah
per
Semester
Mata
kuliah
(Konsep) Dokumen Kurikulum
SKEMA KURIKULUM
• Walaupun CP letaknya diakhir tetapi dalam tahapan berfikirnya justru yang permulaan yang harus dikerjakan (seperti menyusun sebuah buku). Demikian juga perencanaan pembelajaran semester (RPS) disusun setelah sebuah pembelajaran diketahui/ ditetapkan/dipilih untuk dapat memenuhi CP.
• Jadi dalam berfikir kita mulai dari akhir, dalam tahapan kegiatan kita skemakan mulai dari awal. PDCA (Plan, Do, Check, Act) adalah pola manajemen dari Deming , yang harus dikerjakan bila suatu organisasi akan mengembangkan dirinya.
Rencana Pembelajaran
Semester
Lulusan
memiliki capaian
pembelajaran
Dosen Maha
siswa
Sumber
belajar
Konsep
kurikulum
Standar Sar-Pras pembelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
Standar pengelolaan pembljrn
Standar pembiayaan pembljrn
Standar Penelitian dan Standar PKM
Standar proses
pembljrn Standar dosen
Standar Isi pembljrn
Standar Penilaian pembljrn
Evaluasi Program Pembelajaran
EVALUASI KURIKULUM YANG SEDANG BERLAKU
1. Tahap ini merupakan tahapan evaluasi untuk memeriksa seberapa jauh mata kuliah yang ada di kurikulum saat ini, memiliki keterkaitan dan atau berkontribusi dalam menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran yang telah dirumuskan. Sebagai contoh mata kuliah bahasa Indonesia : apabila dalam kotak yang terkait dengan rumusan ketrampilan umum (mampu menyusun skripsi) dicontreng (v), bisa dipertanyakan materi yang diajarkan saat ini apakah benar telah menyumbang kemampuan untuk menyusun skripsi (misal, membuat kalimat yang benar, penggunaan titik koma dalam kalimat; menyusun paragraf; penulisan referensi; dan sebagainya). Bila dalam pembimbingan masih banyak mahasiswa yang belum mampu menyusun kalimat dengan benar, dan lain sebagainya, maka saatnyalah dosen dapat mengevaluasinya dan mengembangkan materi ajarnya sesuai CP yang diharapkan.
2. Setiap contreng (v) berarti ada uraian materi ajar yang direncanakan dalam mata kuliah tersebut, dan harus bisa dicek secara faktual (ada dokumennya) baik dalam silabus maupun dalam rencana pembelajarannya, jadi tidak bisa hanya “diperkirakan” mata kuliah ini berkontribusi dalam CP. Sebuah rumusan CP (misal satu rumusan kemampuan umum atau sikap) dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah, di sini diperlukan pemetaan yang lengkap yang perlu diketahui oleh seluruh dosen yang terlibat dalam program studi.
3. Bila setelah dievaluasi diketahui ada suatu mata kuliah (misal dalam tabel di atas mata kuliah Teknik Survai) ternyata kurang atau tidak ada kontribusinya, maka mata kuliah tersebut dapat diusulkan untuk dihapus atau meteri yang masih diperlukan dari mata kuliah tadi dititipkan ke dalam mata kuliah lain yang terkait.
4. Dalam usaha membentuk sikap ( bagian dari pemenuhan CP lulusan), tidak selalu hanya dibebankan ke dalam mata kuliah tertentu saja, misal membentuk ‘ketaqwaan kepada Tuhan YME’ hanya dibebankan pada mata kuliah Agama. Pembentukan “ beberapa sikap” dapat dibebankan ke dalam beberapa mata kuliah tidak melalui materi ajarnya tetapi dengan melalui “proses pembelajaran”. Contoh pembentukan sikap kejujuran, semua mata kuliah dapat membangunya dengan menerapkan norma penulisan makalah secara benar dan memberi sanksi tegas bagi yang melakukan pengutipan karya tanpa cara penulisan yang benar , hal ini untuk membentuk sikap kejujuran akademik. Selain itu,sikap dapat dibangun melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.
MATA KULIAH KURIKULUM SAAT INI
SEMESTER ….. SEMESTER …..
Ma
ta k
uli
ah
A
SIKAP
1
2
KETRAMPILAN UMUM
1
2
KETRAMPILAN KHUSUS
1
2
PENGETAHUAN
1
2
MATA KULIAH PADA KURIKULUM SAAT INI
SEMESTER II SEMESTER …..
SIKAP
Menerapkan etika profesi
KETRAMPILAN UMUM
Mampu menyusun skripsi
Mampu mengambil keputusan
KETRAMPILAN KHUSUS
Mampu merancang …………………..
Mampu melaksanakan………………..
PENGETAHUAN
Menguasai konsep ilmu komunikasi
Menguasai prinsip lingkungan
Aga
ma
Pan
casi
la
B.I
nd
on
esi
a
Kew
arga
ne
gara
an
Teo
ri s
urv
ei
x
Bisa dihapus
V V V V
V V V
V V V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Bahan kajian
Tidak ada kontribusi
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SIKAP
Bertakwa kpd Tuhan YME
Bangga pada tanah air Ind.
Menerapkan etika profesi
KETRAMPILAN UMUM
Mampu menyusun skripsi
Mampu mengambil keputusan
KETRAMPILAN KHUSUS
Mampu merancang …………
Mampu melaksanakan ………
PENGETAHUAN
Menguasai konsep ilmu kom.
Menguasai prinsip lingkungan
Mata kuliah Bahasa Indonesia
Bahan kajian Tingkat
penguasaan Metode
pembelajaran
V
V
V
V
V
V
V
V
Teori aplikatif
konsep
Tata tulis
Silogisme
Bisa dicapai lewat program ko/ekstra kurikuler
Presentasi-tugas
Kritik bacaan (kolaboratif)
dicapai melalui strategi pembelajaran
No UNSUR EVALUASI KATAGORI
Baik Cukup masalah Usulan solusi
1 Konsep kurikulum
2 Dokumen kurikulum
a Rumusan CPL
b Susunan mata kuliah
c RPS – RT – RP
3 Pembelajaran
a. Kesesuaian dengan RPS
b Penerapan SCL
c Peran dosen sbg fasilitator
4 Penilaian
a Kejelasan tahapan penilaian
b Kejelasan indikator penilaian
5 Mahasiswa
6 Dosen
7 Materi ajar dan besarnya sks
8 Sarana dan prasarana
lengkap Tidak jelas
Belum lengkap
Tatanan blm tepat
Rumusan CP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Berdasarkan evaluasi, kurikulum dapat dikembangkan dengan cara (sebagai alternatif) :
• Menyusun batas/peta keilmuan yang merupakan ciri program studi, dengan melihat rumpun keilmuan maupun cabang atau bagian dari rumpun keilmuan lain yang diperlukan dalam membangun bidang keilmuan prodi sesuai perkembangan IPTEKS.
• Membuat matriks yang dapat memetakan hubungan antara bahan kajian yang dijabarkan dari bidang keilmuan prodi atau keilmuan lain yang terkait, dengan capaian pembelajaran lulusan. Matriks ini akan memberi gambaran tentang bahan kajian apa saja yang diperlukan untuk dapat memberikan kemampuan (CP) lulusan, yaitu dengan mencontreng di suatu kotak yang dianggap terkait dan contreng (v) tersebut harus dirinci bahan kajian yang akan dipelajari (sillabus).
• Membangun mata kuliah baru yang macam dan bentuk mata kuliah dapat berbeda (misal dengan sistem modul, terintegrasi, atau parsial). Dalam membentuk mata kuliah baru yang bersifat terintegrasi/modul/ blok, unsur yang perlu dipertimbangkan adalah : – Adanya keterkaitan yang erat antara pohon/cabang/ranting dari bidang suatu ilmu pengetahuan dengan
cabang/ranting/ bahan kajian dari bidang ilmu yang berbeda.
– Adanya pemikiran/pengalaman/kajian, apabila beberapa bidang/bahan kajian diajarkan secara terintegrasi atau dirancang dalam satu bentuk kegiatan pembelajaran hasilnya akan menjadi lebih bagus .
– Keterlaksaan pembelajaran dengan sistim “pembelajaran tim” (team teaching),
• Bentuk mata kuliah yang selama ini banyak digunakan adalah yang bersifat parsial, yaitu mata kuliah yang hanya berisi bahan kajian/ cabang/ranting dari bidang ilmu pengetahuan tertentu. Bila kurikulum dibentuk dengan mata kuliah parsial maka jumlah mata kuliah akan cenderung banyak , dan membawa implikasi pada kemampuan mahasiswa yaitu memerlukan usaha dan ketajaman yang cukup berat untuk melihat dan membangun pemikiran yang holistik serta terintegrasi secara mandiri.
• Tahap selanjutnya adalah menata ulang susunan mata kuliah dalam semester. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memilih atau mengkombinasikan tiga (3) model kerangka kurikulum yaitu model seri, model paralel, atau model spiral.
Pemilihan bahan kajian :
tingkat penguasaan, keluasan, dan
kedalaman
Matriks bahan kajian dengan sikap,
ketrampilan umum ketrampilan khusus dan pengetahuan.
Konsep mata kuliah
dan besarnya sks
Pengertian
sks dan
konsep
kurikulum
RUMUSAN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
Peta keilmuan
(nomenklatur)
Kelompok
bidang studi /
Laboratorium
Keterlibatan
semua dosen
PETA KEILMUAN PRODI AKADEMIK
INTI KEILMUAN
IPTEK PENDUKUNG
IPTEK PELENGKAP
SIKAP
KETRAMPILAN UMUM
KETRAMPILAN KHUSUS
PENGETAHUAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PETA KEILMUAN PRODI VOKASI/PROFESI
IPTEK YANG MELANDASI
INTI KEAHLIAN
IPTEK YANG DIAPLIKASIKAN
PD BID KEAHLIAN
IPTEK YANG MELENGKAPI
KEAHLIAN
PETA KEILMUAN PRODI KETEKNIKAN
BASIC SCIENCE & MATHEMATIC
BASIC ENGINEERING
ENGINEERING DESIGN
SIKAP
KETRAMPILAN UMUM
KETRAMPILAN KHUSUS
PENGETAHUAN
v v v v v v v v v v
v v v v v v v
v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v
v
v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v
v v v
v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v
Mata kuliah terintegrasi M
ata
ku
lia
h
pa
rsia
l
Me
kan
ika
tekn
ik
Me
kan
ika
flu
ida
Me
kan
ika
Tan
ah
Ilm
u M
ate
rial
Mat
em
atik
a
Fisi
ka
Kim
ia
Bo
ilogi
Pe
ran
c. s
tru
ktu
r
Pe
ran
c. je
mb
atan
Pe
ran
c. ja
lan
Pe
ran
c b
en
du
nga
n
PETA KEILMUAN PRODI KETEKNIKAN
BASIC SCIENCE & MATHEMATIC
BASIC ENGINEERING
ENGINEERING DESIGN
SIKAP
KETRAMPILAN UMUM
KETRAMPILAN KHUSUS
PENGETAHUAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
v v v v v v v v v V V
v v v v V
v v v v v v v v V v V V
v v v v v v v v v v V V
v v v v v v v v v V V
v v v v v v v v V
v v v v v v v v v V V
v v v v v v v v v V v V
Me
kan
ika
tekn
ik
Me
kan
ika
flu
ida
Me
kan
ika
Tan
ah
Ilm
u M
ate
rial
Mat
em
atik
a
Fisi
ka
Kim
ia
Bo
ilogi
Pe
ran
c. s
tru
ktu
r
Pe
ran
c. je
mb
atan
Pe
ran
c. ja
lan
Pe
ran
c b
en
du
nga
n
HU
MA
NIO
RA
Pharmaceutical Public Healh Pharmaceutical Care
Po
pu
lati
on
fo
cus
• Health promotion • Medicines information and
advice
• Assessment of medicines • Compounding medicines • Dispensing Accurately dispense • Medicines • Monitor medicines therapy • Patient consultation and diagnosis
Patie
nt fo
cus
Syst
em
fo
cus • Budget and reimbursement
• Human Resources management • Improvement of service • Procurement • Supply chain and management • Work place management
• Communication skills • Continuing Professional Development • Legal and regulatory practice • Professional and ethical practice • Quality Assurance and Research in the
work place • Self-management
Practice
focu
s
Organization and mangement Professional/Personal
Management knowledge
Scientific knowledge
Contoh : Peta keilmuan program studi Farmasi
Biology-Based Solutions to Societal Problems
Deeper Understanding of Biological Systems :
• Organizing Principles • Predict/Analyze/Modulate
Scientific Integration
HEALTH
ENVIRONMENT
ENERGY
FOOD
NEW
BIO
LOG
Y
Engineering Computer
Science
Physical & Chemical Sciences
Science Education
Mathematics Biology
IS : Information System
CS : Computer Science
SE : Software Engineering
IT : Information Technologi
CE : Computer Engineering
Diolah dari presentasi Aptikom
IS : Information System
IT : Information Technology
CE : Computer Engineering
CS : Computer Science
SE : Software Engineering
Tim Belmawa DIKTI 2014
Struktur kurikulum &
Rancangan
pembelajaran
Ketetapan
Program studi
MATA KULIAH DAN BESARNYA SKS
DOKUMEN KURIKULUM BARU
Konsep
kurikulum
Tugas Tim
Pengembang
Kurikulum Prodi
Konsep &
Strategi
pembelajaran
Pengetahuan
MEMBANGUN STRUKTUR KURIKULUM
(model struktur kurikulum)
• Berdasar strategi pembelajaran • Prasyarat dieliminir dalam proses
pembelajaran • Integrasi lebih awal.
Math
em
ati
c &
Basic
Scie
nce
Basic
En
gin
eeri
ng
(E
ng
ineeri
ng
Pri
ncip
al)
En
gin
eeri
ng
De
sig
n
En
gin
eeri
ng
Dis
plin
e
Sp
ec
ializati
on
Hu
min
ity,
So
cia
l scie
nce,
pro
fesio
nal
pra
cti
ce &
Eth
ic
Engineering Disipline
Specialization
Engineering Design
Basic Engineering
(Engineering Principle)
Mathematic & Basic
Science Hu
man
isti
c,s
ocia
l scie
nce ,
pro
fesio
nal
pra
cti
ce &
eth
ic
• Berdasar logika keilmuan. • Asumsi dasar, ada prasyarat. • Parsial, integrasi diakhir
(EEDP,2000)
Sumber : Harden R.M., & Stamper N. (1999); What is a spiral curriculum? ;
Medical Teacher, 21, 141-3.
Sem STRUKTUR MATAKULIAH sks
VIII Etika
2 Tugas Akhir
(8) 10
VII Wawasan Tekno. & Komunikasi Ilmiah
3
Proposal Tugas Akhir
4
Desain Arsitektur V
(8)
Techno preneurship
3 18
VI Makna
Arsitektur 3
Penelitian Arsitektur
3
Desain Arsitektur IV
(8)
Pilihan 1 3
Pilihan 2 3 20
V Arsitektur
Kiwari 3
Ekologi Arsitektur
3
Desain Arsitektur III
(8)
Pilihan 1 3
Pilihan 2 3 20
IV Perkembangan
Arsitektur 3
Teori Arsitektur
3
Desain Arsitektur II
(8)
Peng. Teori Perum & Desain Perkotaan
3
Utilitas 3 20
III Arsitektur Nusantara
3
Arsitektur Lansekap
3
Desain Arsitektur I
(8)
Sistem Struktur 3
Sains Arsitektur & Teknologi
3 20
II Wawasan
Kebangsaan 3
CAD 3
Dasar Desain Arsitektur II
(7)
Konstruksi Bangunan
3
Fisika Bangunan
2 18
I Agama
2 Bahasa Inggris
3
Pengantar Arsitektur
2
Dasar Desain Arsitektur I
(7)
Mekanika Teknik
2
Matematika Arsitektur
2 18
SOCIAL S
CIENCE,
ETHICS,A
ND H
UM
INITIES
CITY P
LANNING A
ND
ENVIRONM
ENT
ARCHITECTURAL D
ESIGN
DESIGN P
RINCIPL
E &
ARCHITECTURE T
HEORY
STRUCTURE P
RINCIPL
E
BUILDING S
CIENCE
AND T
ECHNOLOGY
Meletakan
dasar
IPTEKS
Melatih
ketrampilan
dasar desain
Mengembangkan
kemampuan
desain
Pengembangan
kemampuan
integratif
Sarjana
Kedokteran
Gigi Labor
ato
rium
(B
idang
Stu
di)
DEN
TAL
CARE
DEN
TAL
MED
ICA
L S
CIE
NC
E
AN
ATO
MI
& R
AD
IOLO
GI
Lab.
Tera
pan
(Bidang
keahlian)
Lab.T
era
pan
(Bidang
keahlian)
Labor
ato
rium
(Pe
nelitian)
SOCIAL SCIENCE, ETHICS,
HUMINITY
DENTAL CARE PROFESION
Profesi
Dokter Gigi
BASIC MEDICAL SCIENCE
BIOMEDICAL / DENTISTRY SCIENCE
Spesialis
PENILAIAN/ ASSESSMENT
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN
BAHAN KAJIAN YANG DIKUASAI
SRATEGI PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
Berbagai teknik dan gaya berenang
Mampu berenang lima gaya
Ceramah dan diskusi
Ujian tulis, paper
Tugas
Persiapan pelaksanaan
Peraturan akademik Peraturan ekuivalensi Sistem beban dosen SIM akademik & SPMI
1 2 4 3 5
P1 P2 P3 P4
Penyamaan paradigma Penetapan kebijakan Pembentukan tim pusat Penyiapan panduan
Program pelaksanaan kurikulum
Studi kebutuhan dan keilmuan
Pakar, alumni, Stakeholders
Perumusan capaian pembelajaran
Forum prodi sejenis
Pengembangan bahan kajian- materi ajar
Bidang studi- laboratorium
Penyusunan kerangka kurikulum
Seluruh dosen prodi
Penyiapan dokumen kurikulum
Tim khusus ekuivalensi
Presentasi di forum akademik
P
Penetapan mata kuliah Institut
Tim Pengembangan Kurikulum ITS 2017
Implementation of the Parallel Generic Model
SEMESTER Maths &
Basic Science
Engineering Principles
Engineering Design & Project
Engineering Specialisation
Professional Practice
General Studies
8
7
6
5
4
3
2
1
Malcolm J. Jones (ed), 2000, Curriculum Development (EEDP)
INPLIKASI PILIHAN
ASPEK TINJAUAN
SISTEM BLOK
MATA KULIAH TERITERGASI
SISTEM PARSIAL
1 Mata kuliah Hapir tidak ada mata kuliah selain yang ditetapkan dalam UU PT no 12/ 2012.
Jumlah mata kuliah sedikit Jumlah mata kuliah banyak, 8-10 mata kuliah persemester
2 Sistem semester
Tidak ada semester, tetapi berdasarkan lamanya suatu blok direncanakan dapat diselesaikan
Dengan sistem semester atau tahunan / blok pertahun
Dengan sistem semester
3 Perhitungan beban belajar mahasiswa
Dihitung berdasarkan jam dan minggu untuk masing-masing blok
Dapat dengan jam atau sks Dengan sks
4 Contoh Kurikulum prodi kedokteran Prodi seni, arsitektur, UI dengan mk terpadu A: (Pancasila, b. Indonesia, IBD disatukan)
Prodi model lama /kurnas 1994.
5 Aplikasi Satu blok dibina oleh tim, bentuk pembelajarannya PBL, lulus blok.
Core curricullum berbentuk mk terintergrasi dengan 5-8 sks di setiap semester, teaching team.
Mata kuliah dengan sks kecil kecil, parsial menurut jumlah bidang keahlian (dosen) yang dimiliki.
6 Implikasi pemilihan bahan kajian
Berdasarkan tema /domain Bahan kajian dipilih hanya yang terkait dengan capaian pembelajaran lulusan
Berdasarkan bidang keilmuan yang dimiliki (content based curricullum)
REFERENSI
1. Anderson, L., & Krathwohl, D. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
2. Direktorat Akademik, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 2000: Curriculum Development, EEDP (Enginering Education Development Program).
3. Heywood, J. (2005). Engineering Education: Research and Development in Curriculum and Instruction. New Jersey: John Wiley & Sons.
4. KEMDIKBID-Republik Indonesia. (10 Juni, 2013). Permendikbud No.73 Tahun 2013, Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi. Jakarta, Indonesia: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
5. KEMRISTEDIKTI-Republik Indonesia. (2015, Desember 21). Permenristekdikti No.44 Tahun 2015, Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Indonesia: Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
6. Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (10 Agustus, 2012). UU-RI No.12 Tahun 2012, Tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta.
7. Slattery, P. (2006). Curriculum Development in the Postmodern Era (2 ed.). New York: Routledge.