LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH SIKAP GURU-GURU DAN ORANGTUA MURID
SEKOLAH DASAR DI DIY TERHADAP KESEHATAN
MULUT SERTA JUMLAH KUNJUNGAN MURID
SEKOLAH DASAR KE PUSKESMAS DALAM
RANGKA UKGS
' '-.. 0 L B H :
BAMBANG PRIYONO
Dilak.sanakan atas biaya :
Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian : No. UGM/ 740 I M I 08/09/ Tang gal 4 Januari 1988
FAKULTAS KEDOKTERAN GIOI UNIVERSITAS GADJA H MADA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1988
~~ {
bVt·~ol
Prl r
c.~ '
Bidang ilmu
Ilmu Kedolcteran Gigi
. .
' · .
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SV/'1'
karen a berkat ridlo dan rahma t!{yalah pen eli tian yang ber
judul Pengaruh sikap guru-guru dan orangtua murid sekolah
dasar di DIY terhadap kesehatan mulut serta jurnlah kunjung
an murid ke Puskesmas dalam rangka UKGS dapat diselesaikan .
Segala ~eberhasilan ini berkat dorongan dan bimbing
an berbagai pihak , untuk itu pada kesempatan ini .penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya ke
pada yang terhormat
1. Rektor Universitas Gadjah Mada , Dekan Fakultas Kedokt er
an gigi , Kepala Laboratorium Kesehatan Gigi Masyarakat
yang telah memberi izin dan kesempatan untulc melakulcan
penelitian ini .
2 . 11enteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Proyek
PIT/DPPI>'I yang telah memberi bantuan dan biaya untulc pe
nelitian ini .
3. Kepala IPDA kab . Sleman dan Bantul serta ~Kepala seko
lah dan guru-guru UKGS SD. Berbah I, SD Berbah II, SD
Gedongkuning, SD Babadan dan SD Sidorejo yang telah mem
beri kelonggaran waktu dan kesempatan penelitian ini.
4. Kepala dan Staf .l:?erpustakaan FKG- UGI1 dan Staf Laborato
rium komputer IKM FK-UGM dan Laboratorium Komputer Jt,a
kultas Paska Sarjaria yang telah membantu dal am analisis
hasil penelitian ini .
iii
serta berbagai pih~k yang t i dak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah membantu terlaksananya peneliti
an ini .
iv
Bemoga am~l ·:>aik dan budi luhur beliau- beliau ter
sebut di atas mend9.pat berkah dan pahala dari Allah S\'JT
Amin .
Y og:rakarta , 29 Juni 1988
:Penulis .
DAFTAR ISI
hal arnan
HALAMAN JUDUJJ . • i
BIDANG ILI'ID . ii
PRAKATA. • • • i ii
DAFTAR lSI . • • ·.v
DAFTAR TABEL. • • • vi
INTIS.ARI . • • • • vii
I . PENDAHULUAN . . . • • • • • • . . 1
A.Latar belakang. • • • • • . . • 1
B. Permasal ahan • • • • • • 4
c. Tujuan penelitian. • • • • • 4
D. J.Vlanfaat penelitian • • • • • 5
II. TINJAUAN PUSTAKA. • • 6
A. Tinjauan pustaka • • • • • • • • • • • 6
B. Hipotesa . • • • • • • • • 16
III . CARAPr~'Nl!.'LITIAN . • • • .. • • • • 17
A. Subyek penelitian. • . .. 17
B. Obyek penelitian . • • • • • • • • 18
c. Alat dan bah an penelitian . • • • • • • 19
D. Car a penelitian . • • • • • • • • • • • • 19
IV. HASIL PEN illJITIAN DAN PElVlBAHli.SAN . • • • • • • 24
A. Hasil penelitian • • • • • • • • • • 24
B. Pembahasan . • • • • 27
v. PENUTUP. • • • • • • 30
A. Kesimpulan . • • • • • • • • 30
B. Saran . • • ·30
v
Tabel 1 .
DAFTAR 'I'ABEL
Distribusi sekor sikap guru dan sikap
orangtua murid terhadap UKGS . • • ••
hal am an
. . . • 24
Tabel 2 .. Distribusi sekor PHP . lvl murid S:O. .. • • • • • • 25
Tabel 3 . J umlah kunjunan murid SlJ ke Puskcsmas
dal am rangka ~ujukan UKGS per tahun •••••• 26
vi
PENGAHUH SIKAl' GURU-GURU DAN ORANG~l.1UA fviURID SBKOLAH DASAR
D:;I: DIY TERHADAI) KESEHATAN lviDLU'l1 SERTA JUIVJLAH KUNJUNGAN
IviUHID SEKOLAH .DASAH KE PUSKESHAS DALAlVI
HANGKA UKGS
INTI SARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh sikap guru dan orangtua murid baik secara bersama-sama maupun terpisah terhadap kesehatan mulut murid sekolah, dan apakah ada pengaruh sikap guru dan orangtua tnurid secara bersama-sama atau terpisah terhadap jumlah kunjungan muri d ke :euskesmas dalam rangka UKGS.
Suatu penelitian dengan metoda Expost facto dilakukan terhadap sampel yang terdiri delapan orang guru UKGS, 32 orang murid beserta 32 orangtua mereka/ibu dari beberapa sekolah dasar di daerah rural Yo gyakarta . ·
Untuk mengukur sikap guru maupun orangtua terhadap kesehatan mulut( UKGS) digunakan ku.esioner yang disusun dengan metoda Likert, dan; di uji validitas serta reliabilitasnya. Untuk tingkat kesehatan mulut digunakan alat pe -ngukur akumulasi plak Personal !tY.:giene Performanye, sedang jumlah kunjungan murid ke Puskesmas di ukur dengan rnenghitung jumlah rujukan yang dilakukan guru UKGS ke l?uskesma-s .•
Untuk menguji hipotesa ~ yang berbunyi; semakin baik sikap guru dan orangtua murid terhadap kesehatan gigi maka semakin tinggi tingkat kesehatan mulut murid serta hipotesa 2 ; semakin baik sikap guru dan orangtua murid terhadap keseha1Ja:a mulut semakin tinggi jumlah kunjungan murid ke J!uskesrnas , digunakan analisis regresi berganda dengan kedua sikap (guru dan orangtua) sebagai prediktor dan tingkat kesehatan gigi murid dan jumlah kunjungan murid ke Puskesrnas sebagai variabel terikat.
Hasil peneliti?.n ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi kuat antara sikap guru dan orangtua terhadap kesehatan gigi murid (p 0) sedang pengaruhnya secara bersarna sebesar 60,496. Sedang secara terpisah, sikap guru pengaruhnya 37,77% dan sikap orantua 22,62%. Pada penelitian ini diperoleh bahwa tidap terdapat korelasi antara sikap guru dan sikap orantua murid baik secara bersama-sama maupun terpisah terhadap jumlak kunjungan murid ke Puskesmas.
vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang sesuai dengan penggaris
an dalam GBHN adalah bertujuan untuk mengusahakan kesern -.::: · :
patan yang l ebih luas bagi setiap penduduk untuk mempero
leh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan meng
usahakan pelayanan yang lebih luas, lebih merata dan ter
jangkau serta dengan peran serta aktif masyarakat "(Depkes ,
1978) .
Di bidang kesehatan gigi, pelayanan kepada masyara
kat hanya dapat berkembang dengan sempurnya jika didasar
kan atas mendahului pemeliharaan gigi yang sempurna dari
anak- anak (Depkes, 1956 cit Depkes , 1983) . Olehkarena itu
pelayanan kesehat an gigi~ aan mulut pada anak sekolah ada
lah suatu keharusan dalam pelayanan kesehatan masyarakat,
karena tanpa kegiatan tersebut tidak alcan tercapai ting
kat kesehatan gigi dan mulut yang optimal bagi masyarakat
(Noor, 1956. cit Depkes , 1983). Dalam rangka memenuhi ke -
butuhan di atas, pemerintah telah melaksanakan suatu sis
tern pelayanan lcesehatan gigi bagi anak-anak sekolah dasar
yang disebut Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
Se jak dekade enam puluhan UKGS telah berkembang dan
mengalami perubahan-perubahan menuju kesempurnaan dalam
pelaksanaannya . Semua ini dilakukan dalam rangka mencapai
kesehatan gigi yang optimal bagi masyarakat , khususnya
murid sekolah dasar dengan memanfaatkan sumber-sumber da-
1
2
ya dan tenaga yang masih terbatas . Diketahui berdasarkan
laporan Kantor S-;atistik DIY bah't.•ra ratio antara penduduk
dengan Puskesmas adalah 28 . 904 : 1, sedang menurut 1v1un -
diyah (1985) di Indonesia ratio antara dokter gigi dan
penduduk adalah : : 50.000.
l"len{Sinbat k eterbatasan tenaga terse but; , Ul\.GS telah
dikembanglran sedemi kian rupa sehingga melibatkan bai k t~
naga medis kesehatan gigi , tenaga medis bukan kesehatan
gigi dan tenaga bukan medis terutama guru dan orangtua -
murid.
Dalam pe1aksanaan UKGS guru dan orangtua murid ter .
utama ·ibu sangat besar peranannya di dalam memajukan ke- .
sehatan gigi anak seko1ah. Dikemukakan oleh Tomasowa
(1977, Cit Depkes 1983 ) bahvJa pada 11 Bujur sangkat per~
watan gigi seko1ah '' guru, orangtua murid dan tenaga ke
sehatan harus merr.bentuk suatu tim integrasi yang sa1ing
bahu membahu meningkatkan pelaksanaan UKGB agar tujuan -
nya tercapai .
Orangtua saJgat besar pengaruhnya terhadap kehiduE
an anak karena sebagian besar kehidupan anak berhubung -
an dengan orangtua (Ibu), anak- anak be1ajar dari mencon
toh orangtua mere~a (Sing~ih, 1978) . Ibu merupakan orang
yang paling dekat dengan putra- putri mereka sehingga si
kap ibu terhadap kesehatan gigi sangat mempengaruhi si -
leap putra-putri mereka.
Berdasarkan penuntun pe1aksanaan Uh.GS , guru meru -
pakan orang yang sangat penting perannya (key person)
dalam melaksanakan dan memajukan UKGS . Guru bertugas m~
rubah sikap dan tingkahlaku anak di dik kearah sikap dan
tingkah laku yang bailc t erhadap kesehatan gigi, melalui
pendidikan kesehatan gigi yang dilakukan terus menerus
melalui pel ajaran ORKES . Tampa klah bahwa guru dan oran8
tua murid sangat besar pengaruhnya dalam mencapai t i ng
kat kesehat an gigi anak yang opti mal .
3
Dalam pelaksanaan UKGS murid BD t i clak di pungut b!
aya untuk memperol eh perawatan gi gi di Puskesmas, namun
kenyataannya j urnlah kun jungan lee lJuskes mas masi h sangat
r endah (17S) , s erta data epi demiologi menunjukkan bahwa
pr evalensi kari es gi gi masih cukup tinggi di antar a anak
usia s ekolah di Yogyakarta , demi kian juga dengan pera -
dan(San gusi (prevalensi kari e s gigi 7096 , preval ensi gi
ngivit.i s 9096) .
Disamping ken;yataan ini, perlu diperhati kan adanya
perubahan pola penyakit .a t as dasar penga l aman di negara
negara lain, maka dapat diper kirakan bahwa di Indonesia
akan t erjadi perubahan dalam pola penyakit karies gi gi
sebaga i akibat dari meningkatnya taraf ekonomi masyara
kat . Ini adalah lcarena meni ngkatnya taraf ekonomi meny~
babkan meningkatnya konsumsi gula dan penrsanan lain
yang mengandung sukrose (refi n ed carbohydrates) .
Meningkatnya konsumsi sulcrose akan menyebabkan mening -
katnya 11 smooth surfac e caries 11 s er ·ta meningkatnya ju!!!
lah gi gi t etap yang diserang oleh penyakit ini (Depkes-,
1985) .
4
Godfrey (1982) berpendapat bahwa sikap guru dalam
melaksanakan UKGS rnaupun usaha kesehatan gigi sekolah
lainnya berbeda-beda, lebih-lebih pelaksanaan UKGS dite
kankan pada siswa kelas VI, suclah tentu waktu belajar
mereka dalam rnenghadapi ujian akhir a gak tere;ant;gu. Sikap
demikian mungkin juga dijumpai pada orangtua murid, ter-
utama bagi orangtua yang pernah mengalami pengalarnan ne
gatif selama peravJatan gigi, misalnya perawatan yang ti-
dak menyenangkan di Puskesmas dalam hal kesehatan gigi.
13. Permasalahan
Dalam rangka meningl{a~kan sikap dan kesehatan gi
gi murid-murid sekolah, UKGS harus rnerupakan program
yang baik dan mendapat dukungan pelaksana yang berdedi
kasi tinggi.
Berd.asarkan kenyataan itu timbul permasalahan sebagai -
berikut : •
1. Bagaimana peragergh,.-·sikap guru dan orangtua murid ter
hadap kesehatan gigi anak sekolah dasar.
2. Bagaimana pengaruh sikap guru dan orangtua murid ter
hadap kunjungan anak sekolah dasar ke Puskesmas .da -
lam rangka UKGS.
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
sikap guru dan orangtua murid terhadap kesehatan mulut
murid sekola.h dasar serta terhadap jumlah kunjungan mu-
selcolah dasar ke Puskesmas . Pengaruh sikap tersebut diu
secara terpisah maupun secara bersama-sama terhadap vari
abel terpengaruhnya.
Penelitian separti ini belum pernah dilakukan di
Indonesia, sedangkan penelitian senada yang dilakukan o
leh peneliti asing adalah:
1. Sikap berbagai kelas sosial terhadap kesehatan gigi
dan mulut oleh Dunning, 1976.
2. Peranan guru untuk meningkatkan kesehatan gigi oleh
Kno~Jless, 1963.
D. Manfaat penelitian.
5
Dengan diketahuinya sikap guru dan orangtua murid
secara bersama- sama terhadap kesehatan gigi sekolah maka
hambatan yang mingkin terjadi dalam pelaksanaan UKGS yang
disebabkau oleh kendala tersebut dapat dicarikan jalan ke
luarnya, sehingga tujuan pembangunan generasi mud.a yang
sehat dan kuat dapat 1rtercapai.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi sum~
bangan bagi kemajuan Ilmu pengetahuan , s~rta dapat seba
gai pijakan berpikir ba~i penelitian senada maupun yang
lebih lanjut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan pustaka
. lV!enurut Departemen Kesehatan Hepublik Indonesia -
(1977) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah adalah suatu usaha
kesehatan dalam bidang kesehatan gigi yang ditujukan ba
gi anak-anak sekolah dasar, dimana upaya pelayanannya d!
titik beratkan pa~a pelayanan pencega~an yang berupa pe
nyuluhan kesehatan gigi dan specific protection. Sedang
kan pelayanan kuratip diberikan pada anak-anak murid ke
las VI , dan yang ffieminta (perawatan atas permintaan) ya
itu emergency treatment dari murid kelas I sampai dengan
murid kelas V.
Tujuan UKGS adalah
a. A5ar anak- anak yang sudah lulus dari sekolah dasar ts
lah mempunyai pen~ertian serta sikap-sikap yang baik
terhadap kesehatan gigi .
b. Anak-anak yang sudah lulus sekolah dasar telah menda
pat perawatan yang dibutuhkan, sehingga memiliki keadaan
kesehatan gigi dan mulut yang baik.
Kegiatan-kegiatan dalam UKGS meliputi
a. Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi .
Sasaran utama ialah seluruh murid sekolah dasar yang
disalurkan melalui para pendidik yaitu guru.
6
7
b. Pencegahan dan pengobatan pencegahan (perlindungan -
khusus)
Usaha-usaha pencegahan ditujukan u~tuk penyakit kar!
es gigi, penyakit periodontal (terutama gingivitis ) ,
maloclusion at;au orthodontis .
Bentuk usaha-usaha perlindungan k£1usus ialah kumur -
kumur dengan larutan fluor, pembersihan karang gigi ,
usaha-usaha dalam bidang kebersihan mulut (Oral Hy -
giene), serial extraction.
c . Usaha pengobatan .
Kegiatan dalam bidang pengobatan ditujukan pada ana~
anak kelas VI dan pengobatan atas permintaan atau e
mergency treatment untuk anak-anak kelas I sampai d~
ngan kelas V, ~ yang bertujuan menghilangkan rasa sakit,
control of infection, rehabilisasi sampai suatu tin€5
kat tertentu (tumpatan) .
Sumber daya.
a . Organisasi UKGS
Pelaksanaan UKGS dibangun dan dikembangkan dari -
lingkungan sekolah, yaitu melaui Puskesmas . Dalam hal i
ni pelayanan kuratip dapat diba\'la ke lingkungan sekolah
atau muri d- murid dibawa ke Balai Pengobatan Gigi. UKGS
dan UKS mempunyai tujuan dan sasaran yang sarna yaitu a
nak- anak sekolah dasar. UKGS mempunyai organisasi sendi
ri di luar UKS karena mempunyai sistem dan cara kerja
yang sangat berbeda. Namun demilcian integrasi den~an
ill<:GS terutama di lapangan dapat dilaksanakan .
b. Tenaga pelaksana UKGS
Usaha Kesehatan Gie;i Sekolah dijalankan oleh Tim
Kesehatan Gigi sebagai tenaga inti, yang terdiri dari
dokter gigi, penGatur rawat gigi , pembantu.
8
Dalam pelaksanaannya kegiatan tim kesehatan ini di
bantu oleh tenaga kesehatan non e.;igi antara lain petugas
UKS, guru , orangtua _atau wali murid.
Dokter gigi bertanggung ja\vab dalam perencanaan, .:..
koordinasi, pelalcsanaan dan pengawasan dari semua kegia
tan UKGS, serta menangani kasus- kasus di luar jangkauan ?
petue;as lain dalam rangka rujulcan.
Pen~atur rav~at ~igi merupakan tenaga inti yang harus ber
gerak secara akGif untuk mengembangkan dan memperluas
UKGS .
Guru merupakan orang-kunci (key pers_2_g) untuk me
rubah tingkah laku anak didiknya. ·Sehingga peranan guru
sangat menentukan berhasilnya kegiatan ini, tu~asnya p~
nyuluhan kesehatan gigi, merneriksa atau menilai kebersih
an gigi dan mulut, memimpin kumur-kumur dengan larutan
fluor , memimpin kegiatan menyikat gigi secara massal .
Orang tua atau wali murid diharapkan memberi doro
ngan dan mengavmsi di dal am peravra t an diri s endiri (self
~) dan perawatan di rumah (home care)(Depkes , 1977).
Dewasa ini pelaksanaan UKGS telah mengalami per -
9
kembangan sesuai dengan tersedianya tenaga keseha-Gan gi
e;i. Perkembangan itu adalah sebagai berikut : .
1. UKGS tingkat I dibina oleh guru yang sud.ah mendapat
penataran sebelumnya dari petugas -
J?uske.smas.
2. VKGS tingkat II :dibina oleh guru seperti di atas dan
tenaga paramedik UKS.
3. UKGS tingkat III:dibina oleh guru seperti di atas, te
naga paramedik UKS dan tenaga kese -
hatan gigi atau 'dokter gigi .
Dari ketiga tingkatan UKGS , guru menjalankan pera!!
a:a_ yang penting baik dalam tindakan medis ringan latihan I '
menggosok gigi sampai dengan usaha merubah sikap murid -
murid seko1ah (Depkes, 1985).
Dalam kaitannya dengan perubahan sikap ini dikemu
kakan oleh Sadli (1985) bahwa sikap yang dimiliki sese -;
·. orang tidak dapat diatribusikan pada taraf kematangan
psikologisnya, sehingga dapat dikatakan bahwa s~kap ses~
orang dipelajar:L atau diperoleh selama perkembangannya.
Selanjutnya dikemukakan juga bahwa sikap bersifat mantap
atau langgeng, bertahan untuk jangka waktu yang lama dan
tidak mudah berubah terutama pada orang dewasa , disamping
itu ia bersifat evaluasi dan selalu terdapat obyek sikap.
Definisi sikap dikemukakan oleh Triandis (1971) a
dalah sebagai berikut :
" An ?-tti tude is .en idea pharp.;ed with emotion which .E:?._-
10
disposes ~ class of acti~ t~ ~ P.articular class of
social situation 11
Berdasarkan definisi di atas dikemukakan juga oleh Tri
andis (1971) bahwa sikap mengandung tiga komponen, yaitu :
a. Komponen kognitif yaitu pengetahuan yang dimiliki s~
seorang tentang obyek sikap. IIal ini berhubungan de
ngan pendapat, ide dan kepercayaan s eseorang terhadap
obyek sikap .
b . l~omponen afektif yaitu r asa yang dimiliki seseorang
tentang obyek sikap . 1:1eras aan ini dapat bersifat po
sitif atau negatif , misalnya apakah seseorang suka a
tau. tidak suka pada obyek sikap .
c. Komponen konatif yaitu tingkah laku scseorang berke
naan dengan obyek sikap. Komponen ini berhubungan d~
ngan tindakan, perilaku seseorang terhadap obyek si-
kap .
Komponen-komponen kognitif, afektif dan konatif d~
atas selalu dalam keadaan seimbang, bila terjadi peruba!!.:.r..
an pada salah satu komponen akan mempengaruhi komponen
lain , misalnya bila suatu pengalaman yang dialami oleh
seseorang sehingga meningkatkan pengetahuannya terhadap
suatu obyek (kognitif) , maka akan mengakibatlcan berubah
nya kepercayaan orang tersebut terha<.lap obyek,keadaan -
ini akan merubah perasaan serta tingkah lalcu orang ter~
sebut terhadap obyek (Heich & Adcock 1978, Thomas 1978).
Triandis (1971) mengemukakan beberapa cara yang -
... .,... ....... . I ·.::..._ ..... ~"
11
dapat mengakibatkan perubahan sikap seseorang, yaitu se
bagai berikut ini :
a. f.Ierubah komponen kognitif
f'Iisalnya informasi baru yang diter.ima seseorang ten -
tang suatu obyek sehine;ga merubah komponen kognitif
sikapnya, dapat mengakibatkan perubahan pada kedua
komponen lain pada sikap orang tersebut sehingga si -
kap secara keseluruhan terhadap obyek di atas akan
berubah.
b. Merubah komponen afektif
Pengalaman buruk atau baik yang dialami seseorang se
hubungan dengan suatu obyek dapat mengubah sikapnya
terhadap obyek tersebut . Misalnya seseorang yang mem~
liki prasangka buruk terhaclap Negro, suatu ketika be~
jumpa den3an seorang Negro di rumah temannya dan ter
nyata Negro tersebut menyenangkan, terpandang dan pag
dai seh.ingga orang tersebut merasa terdapat ketidak
sesuaian dalam pandangan sebelumnya . Keadaan ini akan
merubah sikap orang tersebut terhadap Negro .
c. Merubah komponen konatif (behaviour)
Misalnya adanya perubahan norma atau hukum sehingga
memaksa seseorang bertindak atau bertingkah laku ter
tentu. Keadaan ini akan mengakibatkan perubahan sikap
orang tersebut.
d. i'lerubah sikap dengan 11 fait accompli 11
Cara ini dikatakan sebagai cara yang kuat untuk meru-
bah sikap. Yaitu seseorang dihadapkan paa.a suatu pe
ristiwa atau keadaan , sehingga tidak dapat memilih
alternatif lain. Si kap orang tersebut kemudian beru
bah sesuai dengan peristiwa diatas.
e . r·1erubah sil{ap dengan psikoterapi
12
Yaitu dengan meningkatkan kesadaran seseorang tentang
apa sebabnya memiliki sikap tertentu terhadap suatu
obyek, serta memberi dorongan agar bersikap positif
terhadap obyek.
Dalam pelaksanaan program UKGS guru bertuLas meru
bah sikap dan pengcrtian murid- murid sekolah <iasar mela
lui dua jalur yai tu merubah komponen kognitif anak mela
l ui pendidikan kesehatan serta mengubah komponen behavi
our atau konatif melalui latihan menyikat gigi bersama
secara baik dan benar.
Dalam hubune;annya sikap guru , Collier dan \'Iilli am •
(1968) mendapatkan aclanya sua tu perbaikan yang nyata da
lam kebersihan mulut anak- anak sekolah dasar , bila e;uru
gurunya mempunyai sikap yang positif dan menaruh minat
yang besar terhadap kesehatan gigi . Namun demikian ada
peneli t i yang memperoleh hasil bah~Ja meskipun guru- guru
telah diberi informasi tentang kesehatan gigi ,mempunyai
sikap positif, tetapi cara ini bukan merupa(an metoda
untuk meninBkatkan jumlah kunjungan anak sekolah dasar
ke Puskesmas (Swerdloff , 1968) .
Pen eli tian cl.:i.. Am erika menunjukkan habwa guru- guru
mempunyai sikap yang positif ' terhadap pemeliharaan kes~ I
hatan gi_gi jilca d.ibandingkan deng;an golongan lain (Dun-
ning, 1978).
Hurid-murid sekolah dasar adalah obyek UKGS yang
tepat karena anak-anak pada usia ini sangat peka terha-
dap pendidikan, disamping itu perilaku dan pola kebias§:
annya sedang dalam pertumbuhan sehingga mudah diubah-u
bah (Haefner 1974 cit l;Jeesner 1981). Dikemukakan oleh
Dunning (197Q) bahwa anak-anak sekolah merupakan masya
rakat tersendiri yang berkumpul dalam vlaktu yang lama
pada suatu tempat yaitu sekolah.
Haefner (1974) cit Robinson (1979) mengemukakan
beberapa keuntungan penggunaan sekolah sebagai tempat
untuk menanamkan kebiasaan yang baik dalam mencegah pe-
nyakit gigi, yaitu :
Pendidikan kesehatan gigi di sekolah dapat melengl<:api
kekurangan pendidikan yang dilakukan dokter gigi kepada
pasien-pasien yang datang ke tem1)at praktek pribadi.
Dalam lingkungan sekolah belajar adalah hal yang utama
dan terdapat penghargaan bagi penca.pam~1.n prestasi.
IVlurid-rnurid di sekolah paling tidak akan memperhatikan
mata pelajaran dalam waktu yang cukup lama.
Disampaikan oleh Young dan Stiffer (1969) bahwa
13
pendidikan yang dilaksanakan dalam waktu yang lama lebih
berhasil dalam merubah sikap murid-murid d.ari pada dalam
vvaktu yang singkat, selanjutnya d.ikatakan baht>m penclidi-
an kesehatan gigi sepe:eti di a tas seyogyanya ditujukan
pa da anak-anak.
lLl·
Seperti telah di1cemukakan di at as, orang tua a tau
wali murid ikut dilibatkan dalam kegiatan UKGS , hal ini
sesuai dengan pendapat Cohen dan Bryant (1984) bahNa p~
ngaruh orang tua terhad.ap kehidupan anaknya sangat besar,
serta terdapat kai·tan yang erat antara praktek kehidup
an or ang tua sehari-hari dengan cara mereka memperlaku• : :r.:.
lean anak mereka.
Dikemukakan oleh Singgih (1978) sebagian besar wa!:
tu dalam kehidupan anak berhubunsan dengan keluarga me
reka, mereka belajar dari mencontoh orangtua mereka. L~
bih lanjut disampaikan oleh Dunning (1979) bahwa anak t~
dak akan berubah jauh dari kebiasaan yang telah ditanam
kan oleh o:bang tua mereka.
Baric (1979) menyatakan bahwa sikap orangtua ter
utama ibu sangat besar pengaruhnya terhadap putra-putri
mereka, demikian juga dalam kesehatan gigi, bila orang
tua sering mengunjungi dokter gigi, putra-putri mereka
akan melakukan hal yang sama. Dikemulcakan jug;a oleh lUi-a
khorn (1981) bahwa jika ibu-ibu diberi informasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan bersikap positif terhadap
pemeliharaan kesehatan gigi, maka akan terjadi kenaik
kan jumlah ,kunjungan anak-anak lee l)uskesmas.
Dikemukakan oleh Raynor (1970) bahwa hasil peneli
tian yang dilakukannya menunjukkan bahvJa sikap orangtua
15
akan mempengaru2i pola kunjungan anak ke dokter gigi ,
dan sikap orang tua terhadap dokter g:..gi merupakan va
r i abel "predictif 11 dar:ipada sebagai variabel sosiodemo
grafi .
Beberapa faktor yang berpengaru~ pada pemelihara
an kesehatan mulut dalam pelaksanaan program U~GS adalah
sebagai berikut :
a. Jenis kelamiu
Baldwin (1980) berdasarkan penelit:..a:mya menyatakan ,
bahwa kaum ','/anita terutama remaja akan memelihara ke
bersihan dan kesehatan mulutnya de~~an baik karena
mulut yang sehat akan mempene;aruhi penampi lan dan·"' da
ya tarik me::eka. Di:.cemukakan juga oleh para ahli dari
\JHO (1978) bdlwa ke·~ersihan mulut paC..a kaum vJanita le
bih tinggi d~ripada pria.
b. Posisi gigi C..alam lengkune,nya .
Posisi gigi ;yang be:::-jejal-jejal akan rnemudahkan pe -
nimbunan plak serta meningkatkan jum:ah dan komposisi
bakteri pada plak, karena aktifi tas r:e1nbersihan sendi
ri (self- cleaning) terhambat ( \1HO , l978) .
c. Dalam hubungannya dengan s tatus sosial ekonomi Chen
(1986) , mengemukakan bahwa tingkat pendidikan, penda
patan dan pekerjaan orang tua mempengaruhi perilaku
kesehatan ar-ak- anak mereka.
B. Hi potesa
Berdasarkan pemikiran dan kenyataan di atas maka
dapat dihipotesakan sebagai berikut :
16
1 . Nakin baik sikap guru dan orangtua murid (ibu) terha
dap kesehatan gigi semakin tinggi kesehatan mu1ut mu
rid sekolah dasar.
2 . Ma kin baik sikap gur u dan orangtua mur i d (ibu) t erha
dap kesehatan gigi semakin tinggi jumlah kunjungan
murid sekolah dasar ke Puskesmas .
III. CARA PENb"'LITIAN
A. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru-guru UKGS, murid
yang diasuh oleh guru UKGS tersebu~ masing-masing empat
orang murid yang dipilih secara random, kemudian orangtua
murid tersebut dan apabila dibutuhkan Puskesmas yang man
tau UKGS di sekolah tersebut gilibatkan.
Karena murid sekolah yang terpilih sebagai subyek
akan diperiksa kesehatan mulutnya, maka mereka harus me
menuhi syarat-syarat sebagai berikut sebagai kerangka
sampel:
'1 . Orangtuanya berpendidikan serendah-rendahnya sekolah
dasar.
2. Memiliki gigi yang teratur dalam lengkungnya.
3. Permulcaan giginya halus normal .
4. Murid kelas VI.
5. Tidak berpenyakit yang menahun (khronis)
Subyek penelitian ini diperoleh dari 5 buah sekolah
· dasar di daerah tepi Yogyakarta yaitu SD. Berbah I, SD.
Berbah II, SD . Gedongkuning, SD. Babadan dan SD. Sidorejo.
di Kabupaten Bantul dan Sleman DIY.
Jumlah guru UKGS sebanyak 8 orang, murid sekolah yang di
asuhnya sebanyak masing-masing 4 orang sehingga semua be
jumlah 32 orang dan 32 orang orangtua mereka (ayah/ibu) .
17
18
B. Obyek penelitian
Obyek yang diamati dalam penelitian ini adalah si
kap guru terhadap UKGS, sikap orangtua murid terhadap illCGS,
kedua sikap ini diukur dengan menggunakan metoda Likert .
Metoda Likert ini menggunakan kuesioner yang berisi per
nyataan- pernyataan yang disertai 5 buah jawaban yaitu :
Sangat setuju, setuju , tidak tahu, tidak setuju dan sa -
ngat tidak setuju. Masing- masing jawaban mendapat sekor
antara 1 sampai dengan 5 sesuai kebenaran jawaban.
Sekor yang diperoleh tiap responden mencerminkan
sikap orang tersebut terhadap obyek, namun pernyataan -
pernyataan itu sebelum ~ya telah dipersiapkan dengan baik
kemudian diuji kesahihan (validitas) dan keandalan (re
liabilitas)nya.
Obyek lain yo..ng diamati adalah tingkat lcesehatan
mulu·t; murid sekolah dasar yang diukur dengan alat pengu
kur ada tidaknya akumulasi plak yaitu dengan indeks ~
sonal Hygiene Performence Modified (PHP. M) yang diperke
nalkan oleh Podshalley dan Haley (1968 , cit Martens dan
Me skin , 1972) .
Obyek yang ke empat adalah jumlah kunjungan murid
sekolah dasar ke Puskesmas dalam rangka perawatan UKGS.
data ini diperoleh melalui catatan (5Uru UKGS dalam admi
nistrasi UKGS yang sudah disyahkan ol eh Puskesmas yang
bersangkutan .
19
C. Alat dan bahan penelitian
alat yang digunakan dalam penelitian ini ·adalah ska
la pengukur sikap seseorang yang menggunakan metoda L:i.".":"'
kert, serta alat-alat diagnostik gigi besrta blangko pe
meriksaan gigi .
Bahan penunjang pen eli tian ini adalah bahan pev1arna
plak gigi yang sisebut disklosing tablet, bahan sterilisa
si alat dan alat tulis .
D. Cara penelitian
a.. Penelitian·:.pendahuluan
Sebelum penelitian dilaksanakan dipersiapkan kuesio
ner yang berisi pernyataan-pernyataan yang disusun sesuai
dengan metoda Likert . Kemudian kuesioner tersebut dikon
sultasikan lcepada ahli mengenai persesuaian item dengan
maksud pengukuran serta apakah kues ioner tersebut mudah
difahami oleh responden.
Validitas kuesioner diuji dengan menggunakan tehnik
korelasi biserial dengan rumus:
rbis =( Mp - Mt ) (p)
st Y
keterangan:
rbis = koefisien korelasi biserial
MP = mean skor subyek pada tes, yang pada item skornya
satu
J
27
makin buruk kesehatan gi gi murid (makni tinggi sekor PHP. r·'I) .
Dari anal isis korelasi terlihat bahwa kedua predi ktor erat
hubungannya dengan variabel dependen (Y) terbukti dengan
F - 22 , 186 ( p L 0 ) •
Sumbangan masing- masing prediktor terhadap perubahan
Y adalah X1 (sikap guru UKGS) sebesar 37 ,77%, sedang x2
(sikap orangtua murid) sebesar 22 , 61$16 . 'l'erbukti bahwa s i .. :
kap guru lebih besar pengaruhnya terhadap kesehatan mulut
anak .
Hasil analisis regresi berganda terhadap Dependen
variabel (Y)
prediktor x1
prediktor x2
jumlah kunjungan murid ke Puskesmas serta
sikap guru UKGS terhauap UKGS
sikap orangtua murid diperoleh
regresi y = 8,973 - 0,019 x1 + 0 , 09 x2 2 R = 0 , 064
(Larnpiran 3) )
gar is
Namun hasil analisi korelasi menunjukkaa bahwa ko
relasi antara Y dengan kedua prediktor tidak bermakna,
maka disimpulkan bah\'ta tidak ada hubune;an antara jumlah
kunjungan murid ke Puskesmas dengan sikap guru maupun
sikap orangtua terhadap UKGS .
B. Pembahasan
Pada penelitian ini dapat dibuktikan bahv.ra ada hu
bungan yang erat antara sikap guru dan sikap orangtua/ibu
terhadap kesehato.n gi gi murid, dimana semakin baik sikap
32
Lee , A.J . 1978. Parental attendanc e at a school dental pro gram : its impact upon the dental behaviour of the children. J. Sch. Health • l.J-8 : L~19 - 423.
J.'.1artens, TJ. V. and Me skins , L. H. 1972. An Innovative tehnique for Assessing in Oral Hygiene . J . Dent. Child. 29 : (1) • 24 - 94
1'-'Iasrun, 1979. Reliability dan cara- cara menentukannya. dalam Universitas Gadjah Nada , 1979. Pengpkuran Pendi dikan .
Mundiyah , M. 1985. Gigi dan kehidupan manusia. Pidato pengu kuhan jabatan guru besar di Universitas Sumater a Uta ra .
Niken , VJ . S. 1985. Att i tudes of elementary school children tm..rard dental health care in Yogyakarta . A thesis . Sydney
Raynor , J . F. and Cohen , L. K. 1971 . School dental health education dalam Richards, N. D. and Cohen, L. K. (ed) Social science and Dentistry A. Sijthoff , The Hague
Criti cal Bibliography
Reich, B. and Adcock, c. 1976. Value ,. Attitudes and behaviour change . London fvlethuen . 99
Robinson , L. and Stone, D. B. 1970 An Evaluation of Behaviour aspect of a Prevention- oriented Oral Health Program. J. Dent. Child . 5 : 32LI. - 329 .
Sadli , S. 1985. Sikap : Pembentukan, Pengukuran dan Perubahan nya. ifhal am Dirjen Di kti Depdikbud. Nateri Dasar Pendi dikan Program Bi mbingan daH konseling di Per ewruan Tinggi .
Singgih , D. G. 1978. Psikologi Perkembangan . Jakarta . BPK. Gunung Mulia . 24
Sriyono , N. W. and Priyono , B. 1987. Status keseha tan g1g1 di daerah penelitian. dalam Fakultas Kedokteran UGM .l!roceediugs of f1cdical JV!orbidity Survey.
tetap.
6. Gigi yane; lcotor lama-lcelamaan akan rnenyebabko.n gusi luka dan gigi tersebut akan goyang(ogak).
7. Gigi asl i yang ada pad.a orang dewasa dapa. t diper·tab.anl.can. selama hidup.
8. Gusi yan~ oerdarah pada saat menyikat gi gi adalah biasa dan tidak perlu di khawatirkan.
9. Semua g~g~ ~aug berlubane harus dicabut.
10. Kita ke dokter gi gi atau .I:'Us kesmas kalau gigi kita sakit
11. 1'-lemeriks akan gi r:5i dj. J:luskesmas menal<:utkan dan men;yak i t 1can.
12. Menyikat · gigi bersama-s ama di sekoleh p ada \1/.:.J~ !;u. Ul~G:.:l r.ae nyene.n!)k<J.n dau me nambah ke t r ampilan ki ta ,a3nJ i kat ::;i'~i . . .
1 J. Berkumur-lmmur derigan air yang mengandung fluor dapat membersihlcan . tene;~orolcan dan menBobati batuk.
14. Orang tuamurid tidak perlu ikut dalam kegiatam UKGS
15. Menyikat gigi yang paJ,ing tepat adalah pada waktu mancli pa gi dan sore.
16. Mengirim murid2 s ckolah ke Puskesmas dalam rangka perawatan UKGS menambah pekerjaan guru dan orangtua murid.
17 . Dokter gig i selalu marah2 kalau merawat gi@;i murid2 sekolah di Puskesmas.
18. Mer~\'latkan gigi murid2 sekolah ke Puskesmas mengganggu pelajaran karena murid2 sering meninggalkan pelajaran.
19. Berlatih menyikat gigi bersama-sama di sekolah sebenarnya tidak perlu karena murid2 sudah menyikat gigi mereka di . ru~
mah.
20~ Bapak, ibu saya dan adik2 harus ~em~unyai silcat; gigi send.iri-sendiri
21. Pasta gigi membantu mence gah gigi berlubang. ·
22. Berkumur da.pat membantu menjaga kebersihan mulut.
23. Makan makanan (kue2) diantara waktu makan (ngemil) berbahaya bagi kesehatan gigi.
24-. Hemeriksa.kan gigi ke dokter gigi adalah menghambur2kan uang
LEI'1BAH JAWABAN
Identitas: Nomer absen Umur orangtuo. t o.hun
Umur tahun Pekerjaan orangtua · :
Pendidikan terakhir:
Pemeriksaan gigi murid
Personal Hygiene Performanc e Modified Index
sekor: • • • • • •
Jawaban at as pernyataan
Keterangan: 1 san gat s etuju (SS) 4 Tidalc s etuju (Ts) 2 setuju (St) 5 8ane;at t i dak setuju
3 tidak tahu (Tt) (Sts)
Lingkarilah jawabo.n (anc~ka) yang anda pilih.
Jawaban: No ss St Tt Ts Sts No : ss St Tt Ts Sts
1. 1 2 3 · 4 5 13. 1 2 3 4 5 .· 2. 1. 2 3 - 4 5 14. 1 2 3 4 5
3. 1 2 3 4 5 1 5 . 1 2 3 ' . 4 5'
4. 1 2 3 4 5 16. 1 2 3 4 ' 5
5· 1 · 2 3 4 5 1?. 1 2 3 4 5
'6. 1 2 3 4 5 18 . 1 2 3 4 5
?· 1 2 3 4 5 19. 1 2 3 4 5
8. 1 2 3 4 5 ' 20. 1 2 .3 4 5 '
9· 1 2 3 4 5 21. 1 2 3 4 5
10. 1 2 3 4 5 22. 1 2 3 4 . 5 ' '
11. 1 2 3 4 5 23 . 1 2 3 4 5
12. 1 2 3 l~ 5 24. 1 2 3 4 5
Sekor: ••• · ••