FORDES? KAIZEN AL-
LOHUAKBAR!
SEE 1 DUA RIBU LIMA
BELAAAAS??
SPIRIT TO REVOLU-
TION !!!
EKONOM RABBANI?
BISA!!
Pekikkan semangat
begitu bergema. Riuhnya
kumandang takbir dan teri-
akan-teriakan bangga para
calon ekonom rabbani begitu
membekas di ingatan kita
semua. Yaps. FORDES baru
saja selesai melaksanakan
serangkaian kegiatan Eco-
nomic Fair 2015 yang tera-
khir yakni SEE 1 ( Sharia
Economic Education 1 ).
Acara ini merupakan suatu
kegiatan perekrutan untuk
anggota baru Fordes yang
biasa diselenggarakan setiap
tahunnya. Kegiatan ini dilak-
sanakan pada hari Sabtu-
Minggu 28-29 November
2015 yang bertempat di Villa
Bagus Sitepu Ujung Berung
Bandung.
Acara yang berlang-
sung selama 2 hari 1 malam ini,
peserta SEE 1 disuguhi dengan
berbagai macam materi dengan
pemateri-pemateri yang sangat
luar biasa yakni Syumuliyatul
Islam dengan pemateri Kang
Asep Hasanudin selaku alumni
Fordes, Rancang Bangun Eko-
nomi Islam dengan pemateri
Kang Galih S. Mahardhika se-
laku Badan Pekerja Nasional
FoSSEI, Ghowzul Fikri dengan
pemateri Kang Ahmad Papua
selaku alumni Fordes dan pen-
gusaha di bidang property, serta
materi ke-FoSSEI-an dengan
pemateri Kang Risman Mau-
lana selaku Koordinator Re-
gional FoSSEI Jabar serta di-
hadiri pula oleh para alumni
Fordes yang berbagi pengala-
man menarik yang mereka
alami selama di Fordes, yang
sangat berpengaruh pada pro-
fesinya kini.
Acara perekrutan ang-
gota baru Fordes ini cukup
meninggalkan kesan yang san-
gat mendalam di hati para pani-
tia dan anggota baru karena
ilmu-ilmu yang didapat sangat
bermanfaat, serta kegiatan-
kegiatan seru lainnya. Terk-
husus bagi para pengurus dan
para panitia berharap dengan
diadakannya acara SEE 1 ini,
Fordes dapat semakin gemi-
lang dengan para kader-kader
ekonom rabbani yang saat
ini, kelak dan seterusnya
akan memperjuangkan eko-
nomi Islam demi kese-
jahteraan umat di muka bumi
ini. [HSK]
Buletin News
Inside this issue:
SEE 1 2015 1
Seminar Nasional 2
Selayang Pandang 2
Komik Dakwah 4
Penanggung Jawab: Sandi Try Maulana Ketua Redaksi:
Hajar Siti Khotimah
Design & Layout:
Risnawati
Tim Redaksi:
Fanny Ummu Rayhan
Ai Robiah
Risman Maulana
SEE 1 2015
( SHARIA ECONOMIC EDUCATION 1 )
Voulume 3| Edisi Desember 2015
Page 1
Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan
takut gagal, karena yang tidak pernah gagal ha-nyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk
mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.
- Buya Hamka -
Pada hari Sabtu kemarin, tanggal 14 November
2015 akhirnya FORDES mempersembahkan acara yang di-
tunggu-tunggu “Seminar Nasional Ekonomi Islam” yang
masih termasuk ke dalam rangkaian acara Economic Fair
2015 telah diselenggarakan.
Pada acara ini, turut diundang Ir. Adiwarman Az-
war Karim, S.E.,M.B.A.,M.A.E.P. selaku CEO Karim Con-
sulting dan Pakar Ekonomi Islam sebagai pemateri dan juga
Prof. Dr.H. Jaih Mubarok, M.Ag. selaku guru besar UIN
Sunan Gunung Djati Bandung dan juga selaku DSN MUI
sebagai pemateri.
Peserta seminar terlihat sangat antusias dalam men-
gikuti seminar ekonomi islam ini terlihat dari jumlah peserta
yang sangat banyak, karena mereka tidak ingin melewatkan
kesempatan besar bisa bertemu dan dapat langsung menyi-
mak materi luar biasa dari seorang pakar ekonomi Islam dan
guru besar UIN Bandung juga DSN MUI ini.
Acara ini turut dimeriahkan pula oleh Anandito
Dwis dan Edcoustic yang sungguh luar biasa.
Tidak heran sangat banyak para Anandivers
(fans Anandito, red) dan juga fans edcoustic
yang tidak ingin melewatkan penampilan pen-
yanyi favorit mereka.
Dengan adanya acara Seminar Nasional
Ekonomi Islam dengan tema “Peran Lembaga
Keuangan Syariah Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat” ini diharapkan teman-teman yang
hadir pada acara ini dapat memahami dan men-
gaplikasikan ilmu yang didapatnya di lapangan
terutama di masyarakat agar tercapainya kese-
jahteraan umat dan juga tercapainya tujuan kita
semua untuk membumikan ekonomi islam yang
maslahat bagi semua pihak. (HSK)
Page 2 Buletin News
SEMINAR EKONOMI ISLAM
Ir. Adiwarman Azar Karim, Prof. Dr.H. Jaih Mubarok, dbe-
serta guru besar Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung
S ELAYANG PANDANG EKONOMI ISLAM
“ EKONOMI ISLAM, IJINKAN AKU MENGENALIMU ”
Ilmu ekonomi islam memang tidak akan pernah hilang di tataran alam bumi ini. Bagaimana tidak, ilmu ekonomi islam menjadi
salah satu ilmu tertua yang telah di ajarkan langsung oleh Rasuluallah Saw. Rasul sendirilah yang langsung mengajarkan umat-
nya utuk mengenal dan menggunakan sistem ekonomi, baik untuk binis, perdagangan, kegiatan pasar dan lain-lain. Menyaksikan besarnya
kekuatan ilmu ekonomi islam yang telah di ajarkan oleh rasuluallah saw kepada kita sebagai mahluknya baik itu tentang bermuamalah,
bisnis, dan yang lainnya. Sudah saatnyalah umat islam benar-benar melek dan sadar terhadap ilmu ekonomi islam yang selama ini jarang
sekali di perhatikan oleh masyarakat banyak. Ada beberapa faktor yang menjadikan ilmu ekonomi islam belum sepenuhnya diminati oleh
kebanyakan orang di dunia ini. Salah satu penyebabnya adalah ilmu ekonomi islam cenderung hanya dapat dimengerti oleh segelintir orang
saja, ilmu ekonomi islam cenderung kaku, bahkan dianggap sebagai bagian dari alasan untuk misi pembentukan Negara Islam, sejatinya
tidak, bahwa semua itu salah besar, jika saja kita mengetahui bahwa islam lahir sebagai agama yang rahmatan lilalamin, maka dipastikan
masyarakat akan mengerti betapa islam sangat berperan penting dalam mensejahtrakan kehidupan di dunia ini. Di sisi lain, sibuknya
masyarakat dengan urusan duniawi dan kurangnya daya tarik masyarakat terhadap mengkaji ilmu ekonomi islam, maka hal ini mengakibat-
kan ilmu ekonomi islam itu sendiri jarang sekali di gunakan dalam kegiatan berbisnis maupun berniaga dan yang lainnya, juga adanya ke-
budayaan yang kuat dimana masyarakat percaya bahwa untuk menjadi seorang penjual dan pembisnis yang sukses tidaklah penting teori-
teori yang ada, dengan cara langsung terjun ke lapangan pun mereka akan mendapatkan kesuksesan itu. NEXT
Buletin News Page 3
SEMINAR EKONOMI ISLAM Namun jika kita sadari, bahwa kesuksesan yang sesungguhya hanya akan di capai jika kita menempuhnya dengan ilmu-ilmu yang
benar akan petunjuknya, hal lain yang perlu kita tegaskan bahwa kesuksesan seorang muslim dalam hidupnya tidaklah hanya sebatas diukur
oleh haliah duniawinya saja, tapi bagaimana kesuksesan itu akan mengantarkannya juga hingga di surganya nanti. Maka hal seperti itu hanya
ada di ekonomi islam. Selain itu, kita juga jarang sekali menyaksikan adanya suatu aksi nyata dari para pemikir dan guru besar yang
memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni untuk berani langsung mengajarkan masyarakat mengenal apa itu sebenarnya ilmu ekonomi
islam. Faktanya kecerdasan dan kehebatan para ilmuan muslim, guru besar sekelas professor, insinyur, hingga para sarjana muslim muda
dari perguruan tinggi ternama pun masih sibuk dengan kepentingan duniawinya masing-masing saja, maka yang terjadi tetap saja ilmu itu
hanya berputar pada segelintir orang saja dan inilah sebetulnya permasalahan yang meski kita perhatikan serius demi kemajuan perekono-
mian Indonesia di masa yang akan datang. Kita yakin bahwa ilmu ekonomi islam akan menjadi ilmu ekonomi yang mampu menjawab akan
segala bentuk permasalahan dan perkembangan di setiap zaman. Mengapa demikian? karena sejatinya ilmu ekonomi islam yang kita guna-
kan adalah percikan sumber dari al-Quran dan Hadits, yang tidak bisa kita ragukan lagi akan kebenaran daripada sumber tersebut. Perlu kita
sadari bahwa hari ini ancaman terbesar yang sedang dihadapi oleh kita sebagai seorang muslim terlebih dalam hal perekonomian adalah
ancaman dari para kaum yahudi dan nasrani yang mulai menguasai kembali dari tiap sendi perekonomian kita terlebih Indonesia, semakin
mudahnya pintu untuk mereka para investor masuk ke Indonesia tanpa kita sadari telah memberikan banyak kesempatan kepada mereka
untuk mengusai perekonomian Indonesia ke depannya. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya perusahaan yang ada di Indonesia baik itu
dalam bidang industri, pasar, kuliner, fashion, dan banyak lagi yang lainnya ini hampir 80% pemiliknya adalah orang-orang asing, ancaman
yang perlu kita sadari adalah kebijakan dan ilmu ekonomi yang mereka gunakan, hal ini tentu bukanlah sistem ekonomi islam melainkan
sisetem ekonomi konvensional, yang mana bukan kesejahteraan yang mereka ingin dapatkan dari jenis usaha itu senidiri, melainkan profit/
pendapatan yang besarlah yang mereka kejar.
Sejatinya Islam telah mengajarkan bahwa dalam membuat sebuah produk tingkat halal dan haram perlu di perhatikan, semen-
tara bagi mereka hal yang demikian bukanlah sesuatu yang penting. Bagi kaum muslimin memanfaatkan bumi sebagai ladang daripada jenis
usaha itu boleh, asalkan tidak merusak dan tidak mengakibatkan celaka bagi kita di kemudian hari, juga memberikan manfaat bagi lingkun-
gan sekitar, namun bagi mereka itu juga bukan sesuatu yang penting sehingga tak perlu di hiraukan. Maka campur tangan yang terjadi ini,
sejatinya telah banyak merugikan masyarakat Indonesia itu sendiri, lapangan pekerjaan yang semakin sulit, produk dalam negeri kalah den-
gan produk-produk asing, perusahaan-perusahaan besar banyak dimiliki oleh para investor asing juga sistem dan kebudayaan dari para pe-
laku ekonomi di pasaran, telah sukses menjadi para pelaku yang mengadopsi ilmu-ilmu ekonomi barat yaitu sistem kapitalisme, dimana
agama bukan lagi menjadi acuan atau tolak ukur dalam menjalankan sebuah transaksi perekonomian, sehingga hal inilah yang seja-tinya
perlu kita sadari, kiranya kita menjungjung perkembangan ekonomi islam, terlebih generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman di
kemudian hari, harus mulai berbenah diri untuk merapikan kembali sistem perekonomian kita, bahwasannya kita sebagai warga Indonesia
yang jumlah masyarakat muslimnya hingga mencapai 80% daripada jumlah keseluruhan penduduk di negri ini, kita harus sudah siap dalam
memperbaiki sistem perekonomian bangsa ini, terlebih kita sebagai mahasiswa yang memiliki tanggung jawab besar akan ma-
salah dalam negeri ini, maka harus sudah berani menjawab dan menyelamatkan negeri ini dari kerusakan dan kehancuran, tan-
gan-tangan asing yang sedikit demi sedikit kini telah merampas kekayaan negeri ini. Mulailah mengubah paradigma, bahwa
sifat hedonisme dan memperkaya diri itu sejatinya bukanlah karakter mahasiswa muslim yang sesungguhnya. Mahasiswa mus-
lim yang sesungguhnya adalah mereka yang memiliki visi misi, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk masyarakat
sekitar, dan masyarakat luas negeri ini. Sehingga Insya Allah kita akan menjadi negara yang kokoh dan berkembang di atas
negara-negara hebat di dunia ini, tentunya dengan karakter dan sifat masyarakat yang religius.
By : RISMAN MAULANA
MKS /V/E/ UIN Bandung / Koordinator Regional FOSSEI Jawa Barat
@fordes_uinbandung 59
Diterbitkan oleh :
Divisi Syiar
Support by :
5946C51F
@fordesuinbandung Ksei Fordes Uin Sgd
Cp : 085860009751
www.fordesuinsgdbdg.wordpress.com
Buletin News Page 4