PENGORGANISASIAN
8
2 | PENGORGANISASIAN
A. ORGANISASI
Bentuk organisasi Tim KF-PTK Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan kondisi dankebutuhan daerah masing-masing. Di tingkat Provinsi dapat berbentuk Tim KF-PTK Provinsidan di tingkat Kabupaten/Kota berbentuk Kelompok Kerja (Pokja) PTK Kabupaten/Kota.
1. Susunan keanggotaan Tim KF-PTK Provinsi terdiri dari:
a. Tim Pengarah: diketuai oleh Gubernur atau Wakil Gubernur atau Sekretaris Daerah,dengan anggota terdiri dari kepala dinas terkait dan pemangku kepentingan lainnyadalam PTK. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ditetapkan sebagai Sekretaris TimPengarah.
b. Tim Pelaksana: diketuai oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan anggotaterdiri dari para Pejabat Eselon III sesuai dengan dinas-dinas pada Tim Pengarahdan wakil-wakil dari pemangku kepentingan lainnya di Provinsi. Pejabat Eselon IIIDinas Kesehatan Provinsi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalampengelolaan SDM kesehatan ditetapkan sebagai Sekretaris Tim Pelaksana.
c. SekretariatTeknis, yang terdiri dari staf yang berkompeten, dengan susunankeanggotaan yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah termasuk akademisi,organisasi profesi. Anggota secretariat diharapkan dapat bekerja secara intensifuntuk mendukung tugas-tugas tim pengarah dan tim pelaksana dalam PTK.
2. Di tingkat Kabupaten/Kota berbentuk Pokja yang terdiri dari: Ketua (Sekretaris Daerah),Wakil Ketua I (Kepala Dinas Kesehatan), Wakil Ketua II (Asisten Sekretaris Daerah BidangKesejateraan Rakyat/ Kesejahteraan Sosial, Sekretaris (Pejabat eselon III DinasKesehatan Kabupaten/Kota yang menangani SDM kesehatan) dan anggota (DPRD,Bappeda, Biro Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, BKD, Dinas Pendidikan,RSUD, dan seluruh Kepala Puskesmas). Pemangku kepentingan diluar anggota pokjaakan diundang dalam pertemuan sesuai dengan topik pembahasannya.
PEDOMAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSIDAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
9
2 | PENGORGANISASIAN
B. TUGAS DAN FUNGSI
Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi serta Kewenangannya masing-masing, dinas-dinas/SKPD mensinkronkan kegiatan beserta anggarannya yang berkaitan denganPengembangan Tenaga Kesehatan di daerahnya.
1. Tugas dan fungsi TKF-PTK Provinsi adalah sebagai berikut:
a. Tim Pengarah bertugas:
1) Memberikan arahan tentang prioritas PTK dalam mendukung pembangunankesehatan di daerah;
2) Memberikan arahan dalam penyusunan Rencana Kebutuhan TenagaKesehatan;
3) Memberikan arahan dalam peningkatan sinergisme/ kerjasama/koordinasilintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam PTK di daerah.
4) Memberikan arahan dalam mengkonsolidasikan dan mobilisasi sumberdayauntuk PTK dalam mendukung pembangunan kesehatan di daerah.
b. Tim Pelaksana bertugas:
1) Dalam perencanaan tenaga kesehatan:(a) Memfasilitasi penyusunan rencanakebutuhan tenaga kesehatan untuk dinas dan Unit Pelaksana Teknis (UPT)provinsi serta swasta di wilayahnya; (b) Memfasilitasi dan mengkoordinasikanperencanaan kebutuhan tenaga kesehatan tingkat kabupaten/kota;
2) Dalam pengadaan tenaga kesehatan: (a) Mengupayakan pembiayaanpendidikan tenaga kesehatan untuk didayagunakan di wilayahnya denganmemperhatikan kebutuhan tenaga kesehatan setempat; (b)Sesuai keperluandan kelayakannya memfasilitasi pembangunan/pendirian institusi pendidikantenaga kesehatan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3) Dalam pendayagunaan (distribusi, pemanfaatan, pengembangan) tenagakesehatan: memfasilitasi pendayagunaan tenaga kesehatan untuk keperluan
PEDOMAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSIDAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
PEDOMAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSIDAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA10
di tingkat provinsi dan UPTnya termasuk yang akan didayagunakan di luarnegeri.
4) Dalam pembinaan dan pengawasan: memfasilitasi Majelis Tenaga KesehatanProvinsi (MTKP) dalam melakukan tugasnya untuk melaksanakan ujikompetensi dan sertifikasi.
c. Sekretariat Teknis bertugas:
1) Menyusun dan mengusulkan rencana kerja Tim KF-PTK Provinsi, baik TimPengarah maupun Tim Pelaksana.
2) Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Tim KF-PTK Provinsi.
3) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan tugas Tim KF-PTK Provinsi.
4) Melaksanakan advokasi dan pengembangan kapasitas (capacity building)bagi semua pemangku kepentingan dalam PTK di wilayahnya.
5) Mengembangkan pusat informasi (knowledge management) dalam PTK.
2. Tugas dan fungsi Pokja Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Memfasilitasi penyusunan rencana kebutuhan tenaga kesehatan untuk dinas danUPT Kabupaten/Kota serta swasta di wilayahnya.
b. Memfasilitasi pendayagunaan tenaga kesehatan untuk keperluan di tingkatKabupaten/Kota dan UPTnya termasuk swasta.
c. Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam memberikan izin praktek atau izin kerjatenaga kesehatan di wilayahnya.
d. Memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pembinaan dan pengawasan tenagakesehatan warga negara asing di wilayahnya.
2 | PENGORGANISASIAN
11
C. UNSUR DALAM TIM KF-PTK PROVINSI
Dalam membentuk Tim KF-PTK Provinsi, unsur-unsur/pemangku kepentingan yang dapatdipertimbangkan menjadi anggota, adalah sebagai berikut:
1. Unsur DPRD yang terkait
2. Sekretaris Daerah
3. Badan Kepegawaian Daerah
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5. SKPD yang mengurus Kesehatan
6. SKPD yang mengurus Pendidikan
7. SKPD yang mengurus Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. SKPD yang mengurus Sosial
9. Kanwil/KandepAgama
10. BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatandan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
11. UnsurTNI di daerah
12. UnsurPOLRI di daerah
13. MTKP
14. Organisasi Profesi daerah
15. Lembaga lain yang dianggap perlu
2 | PENGORGANISASIAN
PEDOMAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSIDAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
MEKANISME KERJA
14
3 | MEKANISME KERJA
A. MEKANISME KERJATIM KF-PTK PROVINSI
B. MEKANISME KERJAPOKJAPTK KABUPATEN/KOTA
Mekanisme kerja Tim KF-PTK Provinsi dilakukan melalui pertemuan periodik sebagai berikut:
1. Tim Pengarah mengadakan pertemuan jika dibutuhkan untuk pengambilan keputusankebijakan PTK di tingkat provinsi.
2. Pertemuan koordinasi Tim Pelaksana dilaksanakan minimal 6 kali dalam setahun. TimPelaksana dapat mengadakan pertemuan khusus bila diperlukan.
3. Pertemuan koordinasi pleno Tim KF-PTK yang difasilitasi oleh Sekretariat dilaksanakansesuai keperluan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pokja PTK Kabupaten/Kota dapat mengadakan pertemuankoordinasi minimal 6 kali dalam setahun. Sesuai keperluannya Pokja PTK Kabupaten/Kotadapat mengadakan pertemuan khusus untuk membahas isu PTK terkini di tingkatKabupaten/Kota.
C. KOORDINASI TIM KF-PTK PROVINSI DAN POKJA PTK KABUPATEN/KOTA DENGANTIM KF-PTK
1. Dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan PP no 19 tahun 2010, Tim KF-PTK Provinsidapat berkonsultasi dalam PTK dengan Tim KF-PTK Pusat.
2. Demikian pula Pokja PTK Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugasnya dapatberkonsultasi dengan Tim KF-PTK Provinsi.
3. Tim KF-PTK Pusat memfasilitasi pelaksanaan tugas Tim KF-PTK Provinsi maupun PokjaPTK Kabupaten/Kota.
PEDOMAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSIDAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
15
3 | MEKANISME KERJA
PEDOMAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSIDAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
PENUTUP
18
4 | PENUTUP
Pembentukan Tim KF-PTK Provinsi dan Pokja PTK Kabupaten/Kota pada dasarnyadilaksanakan dalam upaya agar pengembangan tenaga kesehatan pada tingkat Provinsi danKabupaten/Kota dapat lebih terarah dan terkoordinasikan dengan baik.
Para pemangku kepentingan PTK diharapkan memiliki persepsi yang sama dan jelas tentangPTK di daerah.
Dengan memperhatikan situasi dan kondisi di daerah, Provinsi maupun kabupaten/Kota dapatmelakukan modifikasi pengorganisasian Tim KF-PTK dan Pokja PTK di wilayahnya.
Pedoman pembentukan Tim KF-PTK Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan upaya untukmemberikan panduan dalam pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi PTK di daerah. Tentunyakeberhasilan pelaksanaan PTK di daerah hanya dapat dicapai dengan kerja keras semuapemangku kepentingan dan atas ridhoAllah SWT.
PEDOMAN PEMBENTUKAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN PROVINSIDAN KELOMPOK KERJA PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
19
TIM PENYUSUN
TIM PENYUSUN
KONTRIBUTOR 1
KONTRIBUTOR 2
drg. Tritarayati, SH | DR. Adang Bachtiar, MPH, ScD dr. Sri Henni Setiawati, MHADrs. Abdurachman, MPH Puput Oktamianti, SKM, MM Nurbaeti Yuliana, SKM, MKes
drg. Widyawati, MQIH Anna Kurniati, SKM, MA Santy Komalasari, SKom, MKMdr. RiniRachmawati, MARS Sugiharto, Msc dr. Mary S. Maryam, MHA, PhD
SitiKusumawati, SKM, MIS
Seluruh anggota/perwakilan dari Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja yang ada dalam SKMenkokesra No.12/2011
Seluruh peserta Lokakarya Nasional Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011,di Grand Preanger Hotel Bandung, Tanggal 12-15 September 2011
|| || |
| |
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
Copyright © 2011Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Republik Indonesia