BROSUR
PEMANFAATAN MINYAK CENGKEH UNTUK MEMBIUS IKAN
Oleh : Ria Nugrahaningsih, SPiPenyuluh Perikanan Pertama
Kelompok Jabatan FungsionalDinas Pertanian Kabupaten Klaten
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga Brosur
dengan judul ” Pemanfaatan Minyak Cengkeh
Untuk Membius Ikan” ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Dalam penyusunan
Booklet ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak sehingga dalam kesempatan
ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada rekan penyuluh
pertanian dan penyuluh perikanan atas segala
bantuan yang telah diberikan.
Kami menyadari bahwa Brosur ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat
kami tunggu demi perbaikan penyusunan
brosur berikutnya. Semoga Booklet ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca,
khususnya para pelaku utama di bidang
perikanan.
Penulis
Selain untuk obat sakit gigi dan
menggosok bagian badan yang pegel linu,
minyak cengkeh ternyata bisa juga
dimanfaatkan untuk membius ikan. Melalui
pembiusan ikan, banyak manfaat yang bisa
dipetik. Untuk kegiatan seleksi atau
penyuntikan induk ikan dalam pembenihan
misalnya. pelaksanaannya akan lebih
mudah bila ikan dalam keadaan diam
(pingsan). Demikian juga untuk
pengangkutan ikan hidup. Baik saat
ditimbang maupun ketika diangkut, ikan
akan lebih mudah ditangani bila dalam
keadaan diam.
Efektif, Murah, Aman
Bahan pembius (anastetikum) yang biasa
dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan
budi daya ikan, jumlahnya tercatat lumayan
banyak. Beberapa jenis yang cukup populer di
antaranya adalah MS 222, Quinaldine,
Benzocain, Novacaine, Ether dan Methyl
paraphynol. Bahan kimia pembius ini, bila
digunakan dalam dosis optimal bisa membius
ikan dalam waktu lama tanpa menimbulkan
efek samping. Kendalanya, harganya re- latif
mahal dan tidak gampang dibeli di pasar
bebas.
Untuk mengatasi kendala tersebut,
minyak cengkeh bisa dijadikan alternatif
pengganti untuk membius ikan. Selain
harganya relatif murah, bahan pembius alami
ini juga mudah diperoleh hingga di pelosok
pedesaan. Meski harganya murah, minyak
cengkeh cukup efektif dan relatif aman
untuk membius ikan. Di pasaran, kita bisa
membeli minyak cengkeh dalam kemasan
botol kecil berisi 40-50 ml. Di warung
pedesaan, para pembudidaya ikan bisa
dengan mudah mendapatkannya dengan
harga relative cukup murah.
Ir. Saleh Purwanto, mantan Penyuluh
Perikanan Spesialis (PPS) di Dinas Perikanan
Provinsi Bali yang saat ini menjadi Penyuluh
Perikanan Swadaya di Kabupaten Badung,
Bali mengungkapkan, dosis minyak cengkeh
yang tepat untuk membius ikan berkisar 1-5
cc/10 liter air. Sedangkan dosis di atas 10
cc/10 liter air, akan mengakibatkan
kematian ikan. "Gunakan dosis yang
optimal, jangan berlebihan," kata PPS
Teladan Tingkat Nasional tahun 1986 ini
mengingatkan.
Dari hasil pengujiannya, minyak cengkeh
efektif untuk membius ikan air tawar yang
banyak dibudidayakan. Disebutkan, untuk ikan
nila (Orechromis sp) dengan dosis 1 cc/10 liter
air, ikan akan pingsan dalam waktu 15 menit
dan sadar kembali setelah 9 menit. Tetapi
kalau dosis minyak cengkeh dinaikkan lagi
menjadi 5 cc/10 liter air, ikan nila segera ping-
san setelah 3 menit dan sadar lagi 42 menit
kemudian.
Berikut komposisi kimia bunga cengkeh :
Pengujian pembiusan dengan minyak
cengkeh terhadap jenis ikan air tawar
lainnya, menunjukkan hasil yang beragam
sesuai jenis ikannya. Pada dosis yang sama,
yakni 0,5 cc/10 liter air, ikan
karper (Cyprinus carpio) yang dibius dengan
minyak cengkeh akan pingsan setelah 16
menit. Sedangkan untuk ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus), gurami(Osphronemus
gouramy) dan tawes (Puntius sp), dengan
dosis yang sama waktu pingsannya masing-
masing 18 menit, 19 menit dan 3 menit.
Setelah pembiusan, ternyata tidak
berpengaruh buruk terhadap ikan. Terbukti,
setelah ikan sadar kembali (dari pembiusan),
nafsu makannya kembali aktif dan lendirnya
tetap utuh. Demikian juga pengujian pada lele
dumbo yang disuntik hormon saat pingsan
terbius. Ternyata setelah sadar tetap dapat
memijah (kawin) secara normal dan
“berbahagia”
Selain untuk ikan konsumsi di atas,
minyak cengkeh juga cukup aman dan efektif
untuk membius ikan hias air tawar. Dari kaji
terap yang penulis lakukan di lapangan, ikan
maskoki (Carassius auratus) bila dibius dengan
minyak cengkeh dosis 1 cc/10 liter air, akan
pingsan dalam waktu 5 menit dan sadar
kembali setelah 30 menit. Sedangkan pada
ikan maskoki jenis komet, pada dosis yang
sama, ikan pingsan dalam waktu 6 menit dan
sadar kembali setelah 25 menit.
Cara Penggunaan
Untuk membius ikan dengan minyak
cengkeh, caranya cukup mudah. Ikan yang
akan dibius tetap dibiarkan berada di dalam
akuarium, bak atau kolam. Agar pemakaian
minyak cengkeh bisa lebih hemat, air yang
ada di dalam bak atau kolam tersebut
sebaiknya disurutkan. Cukup sampai air
yang tersisa bisa merendam tubuh ikan.
Berikutnya, volume air dihitung untuk
menentu,kan banyaknya minyak cengkeh
yang diperlukan. Satu hal yang perlu diingat
dan diperhatikan, dosis minyak cengkeh
yang digunakan jangan sampai melebihi 10
cc/10 liter air.
Setelah dosis ditentukan dan volume air
bak/kolam diketahui, berikutnya minyak
cengkeh (sesuai dosis) disemprotkan langsung
ke dalam air dengan bantuan tangkai sprayer.
Setelah penyemprotan, kita tinggal menunggu
reaksi ikan. Tanda-tanda ikan terbius (pingsan)
di antaranya, tubuh dan siripnya tidak
bergerak-gerak. Pada saat seperti inilah ikan
bisa segera ditangani sesuai keperluan.
Selesai ditangani, ikan yang semula
pingsan terbius disadar- kan kembali. Caranya,
dengan mengalirkan (memasukkan) air segar
yang kaya oksigen ke kolam atau bak yang
digunakan sebagai wadah pemulihan ikan.
Cara lain, bisa juga menggunakan pompa
aeratoi yang dilengkapi dengan slang plastik
dan batu aerasi yang diletakkan di wadah
pemulihan ikan.
Pengalaman penulis di lapangan, selain
minyak cengkeh, daun cengkeh juga
memiliki khasiat yang "sama untuk
membius ikan. Sebelum digunakan. daun
cengkeh perlu dicincang dulu. Cincangan
daun cengkeh ini, kemudian dimasukkan ke
dalam wadah (berupa kolam, bak, akuarium,
atau ember) tempat ikan akan dibius.
Penggunaan daun cengkeh ini memang
kurang praktis. Selain itu, untuk mengetahui
dosis yang tepat untuk setiap jenis ikan,
masih diperlukan penelitian dan pengujian
lagi. Oleh karena itu, penggunaan minyak
cengkeh untuk membius ikan, untuk
sementara waktu bisa dijadikan alternatif
pilihan bagi pembudidaya ikan.