1
www.mncsecurities.com
MONTHLY
NOVEMBER 2015 BIRD
PERKEMBANGAN BURSA GLOBAL
• Bursa India pada bulan Oktober 2015
merupakan bursa yang mengalami pening-katan terendah secara global yaitu sekitar
1,92%.
• Bursa China termasuk bursa yang
mengalami pertumbuhan tertinggi di Asia selama bulan Oktober 2015 sebesar 10,8%.
BURSA GLOBAL
INDEKS 30/12/14 % MoM % YTD
IHSG 5,226.95 5.55% -14.71%
DOW 17,823.07 8.47% -0.90%
DAX 9,805.55 12.32% 10.65%
SHANGHAI 3,234.68 10.80% 4.57%
STI 3,366.11 7.45% -10.91%
+/-
234
1,379
1,190
330
208
SENSEX 27,499.42 502 1.92% -3.06%
KLSE 1,761.25 45 2.76% -5.42%
FTSE 6,566.10 300 4.95% -3.11%
NASDAQ 4,736.05 434 9.38% 6.71%
S&P 500 2,058.90 156 8.13% 0.99%
CAC 4,272.75 442 9.93% 14.63%
31/10/15
4,458.18
17,663.54
5,053.75
2,079.36
4,897.66
10,850.14
6,361.80
1,665.71
26,656.83
3,382.56
2,998.95
HANG SENG 23,501 22,640.04 1,794 8.60% -3.66%
KOSPI 1,915.59 2,029.47 67 3.40% 5.94%
NIKKEI 17,450.77 19,083.10 1,695 9.75% 9.35%
HARGA KOMODITAS
KOMODITAS 30/12/14 31/10/15 +/- % MoM % YTD
NYMEX 53.27 46.39 1 2.27% -12.92%
NICKEL 15,150 10,060. -340 -3.27% -33.60%
TIN 19,400 14,995 -530 -3.41% -22.71%
CPO 2,266 2,363 -12 -0.51% 4.28%
GOLD 1,184.1 1,141.70 27 2.44% -3.58%
COAL 62.75 53.25 1 1.14% -15.14%
COPPER 2.83 2.30 0 -1.71% -18.73%
NILAI TUKAR
MATA UANG 30/12/14 31/10/15 +/- % MoM % YTD
USD 12,440 13,639 -1,018 -6.95% 9.64%
MYR 3,562 3,168 -129 -3.91% -11.05%
THB 378 383 -20 -4.92% 1.28%
AUD 10,218 9,686 -584 -5.69% -5.21%
GBP 19,370 20,894 -1,314 -5.92% 7.87%
EUR 15,133 14,973 -1,519 -9.21% -1.06%
CNY 2,033 2,148 -156 -6.77% 5.66%
HKD 1,604 1,759 -132 -6.99% 9.69%
JPY 104 113 -10 -7.77% 8.20%
SGD 9,422 9,732 -542 -5.27% 3.29%
PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL
• The Fed diperkirakan akan menaikkan
suku bunga 25 basis poin.
• Ekonomi AS tumbuh signifikan lebih cepat
dari yang diperkirakan sampai akhir 2015.
• Inflasi di zona euro telah direvisi naik
menjadi 0,1% pada Oktober oleh badan
statistik Uni Eropa, Eurostat.
• Jepang mengalami resesi pada kuartal
ketiga yang mana pada kuartal ketiga dan
kuartal kedua, Jepang tetap mengalami
penurunan PDB.
PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA
• Deflasi Oktober 2015 sebesar –0,08%
berdasarkan data BPS.
• Surplus neraca perdagangan Oktober
2015 senilai US$ 1,01 atau turun 0,98%
dibandingkan surplus September 2015.
• Badan Pusat Statistuk (BPS) menyatakan
pertumbuhan ekonomi indonesia triwulan
III-2015 sebesar 4,73% yoy terhadap
triwulan III-2014.
PERKEMBANGAN BURSA INDONESIA
• Bursa Indonesia pada bulan Oktober 2015
mengalami penurunan sebesar 5,5%.
• Mata uang Rupiah mengalami depresiasi
terhadap dolar AS pada bulan Oktober
2015 sebesar 6,95%.
RINGKASAN
Follow us on:
BIRDMsec
Bird Msec
2
EKONOMI GLOBAL
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
AMERIKA SERIKAT
The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan
menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga
diperkiran 25 basis poin, seperti yang ditunjukkan
oleh Loretta Mester, presiden Cleveland Fed.
Karena didukung oleh ekonomi AS membaik, dan
inflasi di tingkat target 2 persen (New York Times,
Wall Street Journal). Terakhir kali The Fed
menaikkan suku bunga pada tahun 2006. Sekitar
92% dari ekonom bisnis dan akademis yang
disurvei oleh The Wall Street Journal berharap
bahwa Fed untuk menaikkan suku pada bulan
Desember (Wall Street Journal, November 12,
2015).
Ekonomi AS tumbuh signifikan lebih cepat dari yang
diperkirakan sampai akhir 2015. Produk domestik
bruto, naik pada posisi 2,1% pada kuartal ketiga,
Departemen Perdagangan mengatakan Selasa
(24/11), naik dari estimasi awal pertumbuhan
sebesar 1,5%.
Belanja konsumen naik 3,2% pada kuartal ketiga,
turun sedikit dari kuartal sebelumnya, ketika
tumbuh 3,6%. Faktor yang menguatkan
pertumbuhan kuartal ketiga adalah perubahan
persediaan pribadi di AS. Untuk PDB menyarankan
kepada perusahaan menjual barang yang habis
lebih cepat daripada yang diisi kembali pada kuartal
ketiga, hal ini dapat memotong 1,44 persen poin
dari tingkat pertumbuhan 1,5% dari bulan Juli
sampai September 2015.
3
EKONOMI GLOBAL
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
EROPA
Inflasi di zona euro telah direvisi naik menjadi 0,1%
pada Oktober oleh badan statistik Uni Eropa,
Eurostat. Sebelumnya telah diperkirakan bahwa
tingkat inflasi berada di level nol. European Central
Bank (ECB) tetap menjaga tekanan di zona eurp
untuk merevisi kebijakan moneter.
Eropa harus mengambil tindakan tegas untuk
mengatasi kredit macet (NPL) perbankan senilai
900 miliar euro (USD965 miliar). Indeks manajer
pembelian komposit (PMI) berada pada 54,4, atau
naik dari bulan sebelumnya pada level 53,9 dan di
atas ekspektasi. Angka di atas 50 menunjukkan
adanya ekspansi yang signifikan.
Alasan utama adanya jeda perlambatan
pertumbuhan disebabkan serangan pada 13
November di Paris oleh kelompok teroris yang
menyebut dirinya Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS).
Data awal dari Markit menunjukkan kelanjutan dari
tren positif dalam perekonomian terbesar di zona
Eropa, dimana PMI Jerman menjadi 54,9 pada
November, naik dari akhir Oktober dari 54,2.
Perusahan-perusahaan sektor swasta di Jerman
mengalami pertumbuhan yang cukup pesat pada
bulan November dalam tiga bulan terakhir
berdasarkan survey Markit Economics terhadap
1000 perusahaan yang bergerak dalam bisnis
manufaktur dan jasa. Ekspansi bisnis yang cukup
kuat didorong oleh membaiknya kinerja bisnis
sektor jasa Jerman dengan tingkat kenaikan yang
paling tinggi dalam 14 bulan.
4
EKONOMI GLOBAL
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
ASIA
Jepang mengalami resesi pada kuartal ketiga yang
mana pada kuartal ketiga dan kuartal kedua,
Jepang tetap mengalami penurunan PDB. Hal terse-
but disebabkan oleh investasi perusahaan yang
lrendah. Walaupun begitu, bank sentral Jepang tidk
menambah stimulus ekonomi ataupun mengubah
suku bunganya yang tetap berada pada level 0%.
Pada bulan Oktober, harga produsen (PPI) Jepang
melanjutkan kontraksi sebesar –0,6% yang mana
sama dengan penurunan PPI di bulan September
2015.
Sedangkan inflation rate September 2015 berada
pada level 0%. Namun, terjadi surplus perdagan-
gan kedua pada tahun ini yaitu bulan Oktober den-
gan nilai ¥ 111,5 miliar yang mana pada bulan se-
belumnya masih terjadi defisit senilai ¥ -114,48.
Perbaikan juga terlihat pada Indeks Manufaktur PMI
pada bulan November sebesar 52,8 poin (survei
cepat Markit Economics) yang mana pada bulan
Oktober sebsar 52,4 poin. Untuk keluar dari resesi,
pemerintah Jepang berencana untuk meningkatkan
upah minimum buruh sebesar 3% dan menurunkan
pajak badan.
Bank sentral Tiongkok memotong biaya pinjaman
perbankan menjadi 2,75% dari 4,5% untuk periode
satu malam dan untuk periode tujuh hari menjadi
3,25% dari yang sebelumnya 5,5%. Surplus perda-
gangan pada Oktober 2015 meningkat dibanding-
kan September 2015 dengan nilai US$ 616,4 miliar.
Inflasi Tiongkok mengalami penurunan menjadi
1,3% pada bulan Oktober 2015 yang dibandingkan
dengan September 2015 sebesar 1,6%. Pemerintah
juga berhasil menarik investasi langsung oleh asing
(FDI) senilai US$ 8,77 miliar atau naik 4,2% secara
tahunan.
5
EKONOMI INDONESIA
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
INFLASI
EKSPOR
Deflasi Oktober 2015 sebesar –0,08% dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,57
berdasarkan data BPS. Sementara tingkat inflasi
tahun kalender (Januari-Oktober) 2015 sebesar
2,16% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober
2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 6,25%.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan yang
ditunjukkan oleh beberapa indeks kelompok
pengeluaran pada bulan Oktober 2015, yaitu:
kelompok bahan makanan –1,06%; dan kelompok
umum –0,05%.
IMPOR
Nilai impor Indonesia Oktober 2015 mencapai US$
11,07 miliar atau menurun sebesar 4,27% diband-
ingkan impor September 2015. Jika dibandingkan
dengan Oktober 2014, maka terjadi penuruna sebe-
sar 27,8% yoy. Impor nonmigas Oktober 2015 se-
besar US$ 9,31 miliar atau turun 3,5% dibanding-
kan September 2015 dan jika dibandingkan Okto-
ber 2014, maka terjadi penurunan sebesar 20,8%
yoy. Sedangkan untuk impor migas, Oktober 2015
mencapai US$1,76 miliar atau turun 8,12% dan
turun 50,9% yoy.
Nilai ekspor Indonesia Oktober 2015 mencapai US$
12,08 miliar atau menurun sebesar 4% dibanding-
kan ekspor September 2015. Jika dibandingkan den-
gan Oktober 2014, maka terjadi penurunan sebesar
16,9% yoy. Ekspor nonmigas Oktober 2015 yaitu
US$ 10,71 miliar atau turun 3,86% dibandingkan
September 2015 dan jika dibandingkan Oktober
2014 terjadi penurunan 16,9% yoy . Penurunan
ekspor Oktober 2015 yang terbesar terjadi pada
bijih, kerak, dan abu logam jika dibandingkan den-
gan September 2015.
6
EKONOMI INDONESIA
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus
untuk neraca perdagangan Oktober 2015 senilai
US$ 1,01 atau turun 0,98% dibandingkan surplus
September 2015. Surplus neraca perdagangan
Januari-Oktober 2015 mencapai US$ 8,16 miliar
secara kumulatif. Surplus Oktober 2015 ini jika di-
bandingkan dengan Oktober 2014 senilai US$ 0,02
miliar, maka meningkat secara signifikan. Penu-
runan impor yang lebih besa dibandingkan ekspor
menjadi faktor terjadinya surplus.
NERACA PERDAGANGAN
Badan Pusat Statistuk (BPS) menyatakan
pertumbuhan ekonomi indonesia triwulan III-2015
sebesar 4,73% yoy terhadap triwulan III-2014. dan
meningkat dibandingkan triwulan II-2015 yang
sebesar 4,67% yoy. Namun, melambat jika
dibandingkan triwulan III-2014 yang tumbuh
4,92%. Sedangkan terhadap triwulan-II 2015,
terjadi pertumbuhan sebesar 3,21%.
Berdasarkan sisi produksi, pertumbuhan didorong
trutama oleh sektor Informasi dan Komunikasi yang
tumbuh 10,8%. Sedangkan untuk sisi pengeluaran
didukung oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah sebesar 6,56% dan Komponen
Pengeluaran Konsumsi LPNRT, serta Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.
PDB
7
REKOMENDASI SAHAM PILIHAN
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
BIRD Monthly
www.mncsecuritie
PT BISI International Tbk (BISI)
Rekomendasi : HOLD
Target Price : 1.555 (12 bulan)
Reasons:
• Permintaan benih didukung kebijakan nasional
tentang swasembada pangan dengan cukup
besarnya subsidi benih jagung 16 ribu ton
(1.120.000 ha) dan benih padi 65.000 ton per
tahun.
• Penjualan benih Jagung meningkat 40,2%
menjadi Rp 390 miliar, benih padi meningkat
1.051,5% dan produk agrokimia juga meningkat
12,4%.
• Sepanjang 9M 2015, BISI membukukan pen-
jualan Rp 995 miliar, meningkat 21,9% diband-
ingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp 816
miliar. COGS meningkat 14,7% menjadi Rp 619
miliar.
• Dengan dukungan tingginya pertumbuhan laba
usaha, net income perseroan juga meningkat
109,2% menjadi Rp 187 miliar dari periode yang
sama tahun 2014 sebesar Rp 89,7 miliar.
Price (01/09/2015) : 1.020
Price (01/10/2015) : 1.090
Change : +70 (+6,86%)
52wk Low—High : 515-1690
Market Capitalization : 4 triliun
EPS 2015F : Rp 72
P/E 2015F : 21,59x
PBV 2015F : 2,4x
Rekomendasi : BUY
Target Price : 13.830 (12 bulan)
Reasons:
• Target kerjasama perseroan dengan merchant
untuk produk e-money berbasis smartphone.
• ATM setor tarik (ATM Star) pada akhir tahun di-
targetkan mencapai 900-1.000 mesin.
• Perseroan tergabung dalam program Jangka, Si-
nergi dan Guideline (Jaring) yang mana target
pertumbuhan 2016 mencapai 15%.
• Perseroan menyiapkan dana Rp 1,5 triliun untuk
akuisisi atau suntikan anak usaha.
• Sepanjang 9M 2015, BBCA memberikan kredit
senilai Rp 364,85 triliun, meningkat 10,3% di-
bandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp
330,68 triliun.
• Laba bersih naik 9,6% menjadi Rp 13,37 triliun
dibandingkan 9M 2014 sebesar Rp 12,2 triliun
seiring pertumbuhan net interest income sebsar
11,4% dan NPL gross senilai 0,7%.
Price (01/09/2015) : 12.575
Price (01/10/2015) : 12.000
Change : -575 (-4,57%)
52wk Low—High : 11.000-15.600
Market Capitalization : 319,80 triliun
EPS 2015F : Rp 712
P/E 2015F : 18,2x
PBV 2015F : 2,9x
8
JADWAL RILIS DATA EKONOMI GLOBAL
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
Date Economic Data Country Period Prev
1/11 PMI Manufacturing Japan OCT F 51
PMI Manufacturing China OCT 47.2
PMI Manufacturing Indonesia OCT 47.4
2/11 CPI (M-o-M) Indonesia OCT -0.05%
CPI (Y-o-Y) Indonesia OCT 6.83%
Core CPI (M-o-M) Indonesia OCT 0.44%
Core CPI (Y-o-Y) Indonesia OCT 5.07%
PMI Manufacturing Eurozone OCT F 52
PMI Manufacturing United States OCT F 53.1
3/11 Factory Orders (M-o-M) United States SEP -2.1 (R) %
PMI Composite China OCT 48
PMI Services China OCT 50.5
4/11 Monetary Policy Meeting Eurozone
PMI Services Eurozone OCT F 53.7
PMI Composite Eurozone OCT F 53.6
Exports United States SEP $ 184.94
(R) B
Imports United States SEP $ 232.96
(R) B
Trade Balance United States SEP $ -48.02
(R) B
PMI Services United States OCT F 55.1
PMI Composite United States OCT F 55
Monetary Policy Meeting
Minutes
Japan
5/11 GDP (Q-o-Q) Indonesia Q3 3.78%
GDP (Y-o-Y) Indonesia Q3 4.67%
Retail Sales (M-o-M) Eurozone SEP 0.00%
Non-Farm Productivity (Y-
o-Y)
United States Q3 P 0.70%
Initial Jobless Claims United States 260 K
6/11 Official Foreign Reserves Indonesia OCT $ 101.72
B
8/11 Imports China OCT -18.80%
Exports China OCT -3.70%
Trade Balance China OCT $ 60.3 B
10/11 Exports (M-o-M) United States OCT -0.6 (R) %
Import Price Index (M-o-
M)
United States OCT -0.6 (R) %
13/11 Current Account Balance -
BoP
Indonesia Q3 $ -4.01
(R) B
GDP (Q-o-Q) Eurozone Q3 0.40%
GDP (Y-o-Y) Eurozone Q3 1.50%
Trade Balance Eurozone SEP € 19.0 (R)
B
Imports Eurozone SEP € 147.1
(R) B
Exports Eurozone SEP € 166.1
(R) B
PPI (M-o-M) United States OCT -0.50%
15/11 GDP (Q-o-Q) Japan Q3 P -0.30%
GDP (Y-o-Y) Japan Q3 P -1.20%
Date Economic Data Country Period Prev
16/11 Exports Indonesia OCT $ 12.59 (R)
B
Imports Indonesia OCT $ 11.56 (R)
B
Trade Balance Indonesia OCT $ 1.03 (R)
B
CPI (M-o-M) Eurozone OCT 0.20%
17/11 Interest Rate Decision Indonesia 7.50%
Monetary Policy Meeting Indonesia
CPI (M-o-M) United States OCT -0.20%
18/11 Monetary Policy Meeting Japan
Monetary Policy Meeting Eurozone
Exports Japan OCT 0.60%
Imports Japan OCT -11.10%
Trade Balance Japan OCT ¥ -115 B
19/11 Monetary Policy Meeting Japan
Interest Rate Decision Japan
Current Account Balance -
BoP
Eurozone OCT € 18.7 (R)
B
Monetary Policy Meeting
Minutes
Eurozone
20/11 Consumer Confidence
Index Eurozone NOV P -7.7
23/11 PMI Manufacturing Eurozone NOV P 52.3
PMI Services Eurozone NOV P 54.1
PMI Composite Eurozone NOV P 53.9
24/11 GDP (Q-o-Q) United States Q3 3.90%
GDP (Y-o-Y) United States Q3 2.70%
Monetary Policy Meeting
Minutes
Japan
25/11 Coincidence Index Japan SEP F 112.2
Initial Jobless Claims United States 21-Nov 271 K
CB Coincidence Index Eurozone OCT 0.10%
26/11 M3 Money Supply (3M) Eurozone OCT 5.00%
M3 Money Supply (Y-o-Y) Eurozone OCT 4.90%
House Price Index (Y-o-Y) Japan OCT -0.40%
Unemployment Rate Japan OCT 3.40%
Core CPI (M-o-M) Japan OCT 0.10%
CPI (M-o-M) Japan OCT 0.10%
27/11 Consumer Confidence
Index
Eurozone NOV -7.7
Services Confidence Index Eurozone NOV 11.9
29/11 Industrial Production (M-o
-M)
Japan OCT P 1.10%
Industrial Production (Y-o-
Y)
Japan OCT P -0.80%
30/11 Monetary Base (Y-o-Y) Japan NOV 32.50%
PMI Manufacturing Japan NOV F 52.4
PMI Manufacturing China NOV 48.3
PMI Manufacturing Indonesia NOV 47.8
9
REKOMENDASI TEKNIKAL
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
4,400 – 4,750
Berdasarkan chart bulanan, terbentuk Pola Bull-ish Engulfing atas IHSG mengindikasikan mun-culnya peluang aksi beli selama bulan November.
IHSG
11,100-11,550 Pola Three Inside Down terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bearish Continuation.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
9,625-10,300
Pola Inverted Hammer terbentuk atas SMGR mengindikasikan melambatnya tekanan jual.
Semen Indonesia (SMGR)
4,750-4,930
Pola Morning Doji Star terbentuk atas JSMR
mengindikasikan melambatnya tekanan jual.
Jasa Marga (JSMR)
10
REKOMENDASI TEKNIKAL
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
1580-1680
Pola Homing Pigeon terbentuk atas BSDE mengindikasikan munculnya profit taking
Bumi Serpong Damai (BSDE)
4765-4870
Pola Bullish Meeting Lines terbentuk atas BBNI
mengindikasikan melambatnya tekanan jual.
Bank Negara Indonesia (BBNI)
1310-1365
Pola Bearish Harami terbentuk atas KLBF men-
gindikasikan munculnya profit taking.
Kalbe Farma (KLBF)
5,550 – 7,350
Pola Bullish Engulfing terbentuk atas ASII men-gindikasikan Bullish Reversal.
Astra International (ASII)
11
BIRD Monthly
www.mncsecurities.com
MNC Securities MNC Financial Center Lt 14—16
Jl. Kebon Sirih No.21—27 Jakarta 10340 Phone 021-29803111 Fax 021-39836857
Disclaimer This research report has been issued by PT MNC Securities It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in
part, for any purpose. PT MNC Securities has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but
which it has not independently verified; PT MNC Securities makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsi-
bility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to pur-
chase or subscribe or sell any investment. PT MNC Securities and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own
or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose
of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in
the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a
principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those compa-
nies.
Research
Edwin J. Sebayang Head of research
[email protected] ext.52233
mining, energy, company groups
Victoria Venny ext.52236
telecommunication, tower
Sharlyta L. Malique ext.52303
miscellaneous industry
Gilang A. Dhirobroto ext.52235
construction, property
Yosua Zisokhi ext.52234
plantation, poultry, cement
banking
Rr. Nurulita Harwaningrum ext.52237