Download - biopang2_20507015
![Page 1: biopang2_20507015](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083005/563db790550346aa9a8c4020/html5/thumbnails/1.jpg)
WINDY WIDOWATY
(20507015)
TUGAS BIOKIMIA PANGAN PROTEIN
1. Sebutkan faktor-faktor penyeban denaturasi !
JAWAB :
Faktor-faktor penyebab denaturasi adalah :
a. Suhu
b. pH
c. enzim
d. mekanik atau agitasi
e. penambahan garam
f. penambahan logam berat
g. penambahan reducing agent
2. Jelaskan pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap kestabilan struktur protein !
JAWAB :
a. Pengaruh faktor suhu pada kestabilan struktur protein adalah dengan adanya
penambahan suhu akan menyebabkan putusnya interaksi-interaksi lemah yang
menyusun protein tersebut. Interaksi-interaksi yang dapat diputuskan dengan adanya
pengaruh suhu diantara interaksi hidrogen. Panas dapat digunakan untuk
mengacaukan ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik non polar. Hal ini terjadi
karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan menyebabkan molekul
penyusun protein bergerak atau bergetar sangat cepat sehingga mengacaukan
ikatan molekul tersebut. Pemanasan akan membuat protein bahan terdenaturasi
sehingga kemampuan mengikat airnya menurun. Hal ini terjadi karena energi panas
akan mengakibatkan terputusnya interaksi non-kovalen yang ada pada struktur alami
protein tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang berupa ikatan peptida. Proses
ini biasanya berlangsung pada kisaran suhu yang sempit.
b. Pengaruh faktor pH pada kestabilan protein adalah akan melemahkan muatan-
muatan yang terdapat pada gugus samping asam-asam amino yang menyusun
protein tersebut, sehingga protein tersebut akan mengalami denaturasi. Asam dan
basa dapat mengacaukan jembatan garam dengan adanya muatan ionik. Sebuah
tipe reaksi penggantian dobel terjadi sewaktu ion positif dan negatif di dalam garam
berganti pasangan dengan ion positif dan negatif yang berasal dari asam atau basa
yang ditambahkan.
![Page 2: biopang2_20507015](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083005/563db790550346aa9a8c4020/html5/thumbnails/2.jpg)
c. Adanya enzim akan mempengaruhi adanya protease dalam larutan yang
mengandung protein menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis protein tersebut.
Reaksi hidrolisis menyebabkan perubahan struktur protein yang merubah sifat
kelarutan protein tersebut dalam air atau kekompakan struktur protein tersebut. Hal
tersebut dapat memicu proses flokulasi dan koagulasi protein yang dapat
membentuk gel protein.
d. Pengaruh adanya perlakuan mekanik atau agitasi akan menyebabkan denaturasi
protein, karena proses pengocokan tersebut protein menjadi lebih terentang. Protein
yang sudah terentangkan inilah yang telah terdenaturasi. Contoh dari proses
denaturasi secara mekanik ini adalah dalam proses pembuatan whipping cream
dimana proses pengocokan menyebabkan protein lebih terentang dan molekul
lemak terstabilkan oleh lapisan tipis gelembung udara didalam air sehingga
terbentuk busa.
e. Penambahan garam akan mempengaruhi ikatan ion yang terjadi pada gugus asam
amino penyusun protein tersebut. Interaksi ionik dengan garam, dan beberapa
sebagai hasil gaya tolak-menolak antar molekul dengan muatan yang sama.
Prinsipnya protein akan mengendap bila gaya tolak-menolak antar protein tidak
cukup besar untuk mencegah terjadinya penggabungan. Misalnya pada kondisi :
Kekuatan ion rendah, Banyaknya residu hidrofobik di permukaan dan Pada titik
mendekati isoelektrik. Garam logam berat umumnya mengandung Hg+2, Pb+2, Ag+1
Tl+1, Cd+2 dan logam lainnya dengan berat atom yang besar. Reaksi yang terjadi
antara garam logam berat akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam
yang tidak larut. Protein akan mengalami presipitasi bila bereaksi dengan ion logam.
Pengendapan oleh ion positif (logam) diperlukan ph larutan diatas pi karena protein
bermuatan negatif, pengendapan oleh ion negatif diperlukan ph larutan dibawah pi
karena protein bermuatan positif. Ion-ion positif yang dapat mengendapkan protein
adalah; Ag+, Ca++, Zn++, Hg++, Fe++, Cu++ dan Pb++, sedangkan ion-ion negatif yang
dapat mengendapkan protein adalah; ion salisilat, triklorasetat, piktrat, tanat dan
sulfosalisilat.
f. Logam berat akan merusak ikatan disulfida karena affinitasnya yang tinggi dan
kemampuannya untuk menarik sulfur sehingga mengakibatkan denaturasi protein.
Protein akan mengalami presipitasi bila bereaksi dengan ion logam. Pengendapan
![Page 3: biopang2_20507015](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083005/563db790550346aa9a8c4020/html5/thumbnails/3.jpg)
oleh ion positif (logam) diperlukan pH larutan diatas pi karena protein bermuatan
negatif, pengendapan oleh ion negatif diperlukan pH larutan dibawah pI karena
protein bermuatan positif.
g. Adanya reducing agent (agen pereduksi) akan memutus ikatan disulfida pada
protein. Ikatan disulfida terbentuk dengan adanya oksidasi gugus sulfhidril pada
sistein. Antara rantai protein yang berbeda yang sama-sama memiliki gugus sulfhidril
akan membentuk ikatan disulfida kovalen yang sangat kuat. Agen pereduksi dapat
memutuskan ikatan disulfida, dimana penambahan atom hidrogen sehingga
membentuk gugus tiol; -SH.