Download - Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
1/27
MOLECULAR BIOLOGY AND REPRODUCTIVE SCIENCES
(BIOLOGI MOLEKULER DAM ILMU REPRODUKSI)
A. Biologi Molekuler
. Pe!ger"i#!
Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah satu
cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada
skala molekul. Ini termasuk penyelidikan tentang interaksi molekul dalam
benda hidup dan kesannya, terutama tentang interaksi berbagai sistem
dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein, dan
bagaimana interaksi tersebut diatur. Bidang ini bertumpang tindih dengan
bidang biologi (dan kimia) lainnya, terutama genetikadan biokimia.
Biologi molekular adalah studi biologi pada tingkat molekuler. Bidang
ini bertumpang tindih dengan bidang biologi dan kimia, terutama genetika
dan biokimia. Biologi molekuler terutama berkutat memahami interaksi
antara berbagai sistem sel, termasuk interaksi antara DNA, RNA dan
protein biosintesis dan juga belajar bagaimana interaksi ini diatur.
Biologi olekuler adalah cabang dari ilmu biologi yang
mem!okuskan kajiannya dalam bidang makromolekul, lipid, protein dan
komponen molekul lain dari sel.
Istilah biologi molekular pertama kali dikemukakan oleh "illiam
Astbury pada tahun #$%&. 'engertian biologi molekular pada saat ini
merupakan ilmu yang mempelajari !ungsi dan organisasi jasad hidup
(organisme) ditinjau dari struktur dan regulasi molekular unsur atau
komponen penyusunnya. 'erkembangan ilmu biologi molekular tidak
dapat dipisahkan dengan berbagai macam disiplin ilmuilmu yang lain
seperti biologi sel, genetika, biokimia, kimia organik, dan bio!isika.
'ada dasarnya ilmuilmu tersebut mempelajari satu subjek yang sama
yaitu mahluk hidup, namun dengan pendekatan dan sudut pandang yang
berbeda. akhluk hidup yang menjadi objek dalam biologi molekular
https://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kehidupanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttps://id.wikipedia.org/wiki/Selhttps://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/RNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sintesis_proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kehidupanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Molekulhttps://id.wikipedia.org/wiki/Selhttps://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/RNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sintesis_proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Biologihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Biologi
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
2/27
meliputi dua kelompok besar yaitu organisme selular dan organisme
nonselular.
rganisme selular tersusun atas satuan atau unit yang disebut sel. *el
mempunyai komponen subselular dan organel yang terorganisasi dalam
satukesatuan yang holistik. +ontoh dari organisme seluler meliputi
bakteri, jamur, tumbuhan, hean dan manusia. *ementara organisme
nonselular meliputi prion, -iroid, dan -irus.
eskipun sebagai cabang ilmu pengetahuan tergolong relati! masih
baru, biologi molekuler telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
semenjak tiga dasaarsa yang lalu. 'erkembangan ini terjadi ketika
berbagai sistem biologi, khususnya mekanisme alih in!ormasi hayati, pada
bakteri dan bakterio!ag dapat diungkapkan. Begitu pula, berkembangnya
teknologi DNA rekombinan atau dikenal juga sebagai rekayasa genetika,
pada tahun #$/an telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
perkembangan biologi molekuler. 'ada kenyataannya berbagai teknik
eksperimental baru yang terkait dengan manipulasi DNA memang menjadi
landasan bagi perkembangan ilmu ini.
$. Me"o%e&Me"o%e D#'#r Y#!g Digu!#k#! D#l# Biologi Molekul#r
Dalam mempelajari biologi molekular, pada hakikatnya akan
berkaitan dengan analisis makromolekul. Analisis makromolekul tersebut
dapat dilakukan dengan berdasarkan atas reaksi atau dengan mempelajari
struktur !isiknya. Beberapa metode yang digunakan dalam studi biologi
molekular antara lain penggunaan radioisotop, sentri!ugasi dan
elektro!oresis 0
Radioisotop
Isotop adalah elemenelemen kimia yang mempunyai jumlah proton yang
sama di dalam inti atomnya, tetapi massa atomnya (jumlah proton dan
neutron) berbeda. Beberapa isotop bersi!at labil dan mengalami peluruhan
secara spontan yang kadangkadang diikuti oleh penyebaran radiasi
elektromagnetik. Atomatom yang memiliki si!at demikaian dinamakan
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
3/27
sebagai radioisotop. 'enggunaan radioisotop untuk mendeteksi hasil suatu
reaksi kimia terdiri dari autoradiogra!i dan penggunaan alat seperti 1eiger
uller counter atau scintillation counter.
*entri!ugasi
*entri!ugasi digunakan untuk !raksionasi sel atau pemisahan bagian
bagian sel atau organel dan juga pemisahan molekuler. 'rinsip sentri!ugasi
berdasarkan atas !enomena baha partikel yang tersuspensi di dalam suatu
adah (tabung) akan mengendap ke dasar adah karena pengaruh
gra-itasi. 2aju pengendapan akan dipercepat dengan alat sentri!uge dengan
cara diputar dengan kecepatan tinggi.
3lektro!oresis
3lektro!oresis merupakan suatu metode pemisahan molekular selular
berdasarkan ukurannya dengan menggunakan medan listrik yamg dialirkan
pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan.
4eknik ini dapat digunakan untuk menganalisis DNA, RNA, maupun
protein.
. *u+u!g#! De!g#! Ilu&Ilu Biologi L#i!!,#
'ara peneliti biologi molekular menggunakan teknikteknik khusus
biologi molekular, namun kini semakin memadukan tersebut dengan
teknik dan gagasangagasan dari genetika dan biokimia. 4idak ada garis
yang jelas antara disiplin ilmu ini.
• 55Biokimia55 adalah studi 6at kimia dan proses penting yang terjadi dalam
organisme hidup. Ilmuan !okus berat pada peran, !ungsi, dan struktur
biomolekul. *tudi kimia di belakang prosesproses biologis dan sintesis
molekul biologis akti! adalah contoh biokimia.
• 551enetika55 adalah studi tentang e!ek perbedaan genetika pada
organisme. *ering ini dapat disimpulkan oleh tidak adanya komponen
normal (misalnya gen). *tudi 7mutan7organisme yang kekurangan satu
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
4/27
atau lebih komponen !ungsional dengan menghormati apa yang disebut
7ild type7 atau normal !enotipe. 1enetik interaksi (epistasis) dapat
sering memalukan interpretasi yang sederhana seperti 7knockout7
studi.
• 55Biologi molekuler55 adalah studi tentang dasardasar molekul proses
replikasi, transkripsi dan translasi bahan genetik. Dogma sentral dari
biologi molekuler di mana materi genetik ditranskripsi menjadi RNA
dan kemudian diterjemahkan ke dalam protein, meskipun gambaran
yang disederhanakan biologi molekular, masih menyediakan titik aal
yang baik untuk memahami bidang.
-. Biologi Molekuler Kli!i'
Biologi molekuler adalah subspesialisasi ilmu yang ditujukan untuk
memahami struktur dan !ungsi genom, yang lengkap DNA (asam
deso8yribonucleic), yaitu makromolekul yang berisi semua in!ormasi
turuntemurun.
#. Kroo'o
3ukariota, organisme dengan sel yang memiliki nukleus sejati yang
dibatasi oleh membran inti, dengan memperbanyak diri secara mitosis.
Bakteri adalah prokariota, organisme tanpa inti sejati, yang
bereproduksi dengan pembelahan sel. Dengan pengecualian dari DNA
di dalam mitokondria, semua DNA kami dikemas dalam inti yang
dikelilingi oleh membran inti.
9romosom adalah paket materi genetik, yang terdiri dari molekul DNA
(yang berisi banyak gen) yang melekat sejumlah besar protein
yang mempertahankan struktur kromosom dan berperan dalam ekspresi
gen. *el somatik manusia mengandung %: kromosom, ;; pasang
autosom, dan # pasang seks kromosom. *emua sel somatik diploid;<
pasang kromosom. =anya gamet adalah haploid dengan ;; kromosom
autosom dan # kromosom seks. kromosom ber-ariasi dalam ukuran,
dan semuanya mengandung sebagian terjepit disebut sentromer, yang
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
5/27
membagi kromosom tmenjadi dua lengan. Dua anggota dari setiap
pasangan autosom yang homolog, satu homolog berasal dari masing
masing orangtua.
*ebuah gen tunggal adalah unit DNA dalam kromosom yang dapat
diakti!kan untuk menuliskan RNA tertentu. 2okasi gen pada kromosom
tertentu ditunjuk lokus nya. 9arena ada ;; pasang autosom, sebagian
besar gen yang ada dalam pasangan. 'asangan homo6igot ketika sama
dan hetero6igot ketika berbeda.
Mi"o'i'
*emua eukariota, dari ragi ke manusia, mengalami pembelahan sel yang
serupa dan perbanyakan. 'roses pembelahan inti di semua sel somatik
disebut mitosis, selama yang masingmasing kromosom terbagi
menjadi dua. >ntuk pertumbuhan normal dan pengembangan, in!ormasi
genomik seluruh harus setia direproduksi dalam setiap sel.
T##/ Pe+el##! Mi"o'i'
#. 'ro!ase
• 9romosom mulai bergelung, memendek, dan menebal.
• *etiap kromosom terdiri dari dua subunit sejajar (kro#"i%) yang
saling menyatu pada sebuah daerah menyempit milik bersama
yang disebut 'e!"roer.
• *epanjang masa pro!ase, kromosom terus menebal, menjadi lebih
pendek dan lebih tebal.
'rometa!ase
9romatid menjadi mudah dibedakan.
;. eta!ase
• 9romosom berderet pada bidang khatulistia dan bentuk
rangkapnya jelas terlihat.
• asingmasing dihubungkan oleh ikro"u+ulu' (gele!%o!g
i"o'i') yang keluar dari sentromer ke sentriol.
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
6/27
*entromer pada setiap kromosom membelah, yang diikuti dengan
migrasi kromatid ke kutubkutub gelendong.
%. 4elo!ase
• kromosom mengendorkan gelungannya dan menjadi panjang,
selubung inti terbentuk kembali, dan terjadi pembagian
sitoplasma.
• *etiap sel anak menerima separuh dari semua materi kromosom
yang telah berlipat dua tersebut mempertahankan jumlah
kromosom yang sama seperti sel induknya.
Meio'i'
eiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel germati-um untuk
menghasilkan gamet pria dan anita, yaitu masingmasing sperma dan
sel telur. eiosis memerlukan dua pembelahan sel yaitu meiosis I dan
meiosis II untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi haploid ;
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
7/27
#. 'ro!ase
•
2eptonema, benangbenang kromatin menjadi kromosom.• igonema, kromosom yang sama bentuknya atau kromosom
homolog berdekatan atau bergandengan.
• 'akinema, setiap bagian kromosom homolog menganda, tetapi
masih dalam satu ikatan.
• Diplonema, kromatid dari masingmasing belahan kromosom
memendek dan membesar.
• Diakinesis, sentrosom membentuk dua sentriol yang masing
masing membentuk benang gelendong pembelahan.
;. eta!ase
4etrad berkumpul di bidang ekuator.
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
8/27
9romosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik
oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlaanan yang
menyebabkan sentromer terbelah.
%. 4elo!ase
9romatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi
kromatin kembali. Bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti
terbentuk kembali, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga
akhirnya terjadilah dua sel anakan.
B. S"ruk"ur %#! 0u!g'i DNA
DNA atau asam deoksiribonukleat adalah materi herediter pada manusia
dan di hampir semua organisme lain. DNA mengkode in!ormasi genetik yang
digunakan dalam pengembangan hampir semua organisme hidup termasuk
-irus.
DNA sebagian besar terbuat dari dua untai, digulung untuk membentuk
heliks ganda. >ntai DNA terbuat dari urutan nukleotida. Nukleotida terdiri
dari basa nitrogen, gula monosakarida dan gugus !os!at. Nukleotida
terhubung satu sama lain oleh ikatan ko-alen antara gula dan gugus !os!at,
yang mengakibatkan tulang punggung gula!os!at bergantian. DNA
menyimpan in!ormasi, kedua untai DNA menyimpan in!ormasi biologis yang
sama.
>ntai DNA anti paralel dan berlaanan satu sama lain. DNA diatur ke
dalam kromosom di dalam selsel. *elama proses pembelahan sel, DNA
direplikasi dalam proses replikasi DNA, yang memberikan setiap sel sendiri
set kromosom. rganisme eukariotik menyimpan DNA mereka dalam inti sel
dan juga dalam komponen lain seperti mitokondria dan kloroplas. Dalam
prokaryota, DNA yang menyebar di dalam sitoplasma.
. Pe!ger"i#!
Asam deoksiribonukleat atau DNA dide!inisikan sebagai molekul yang
mengkode in!ormasi genetik yang diperlukan untuk pengembangan dan
ber!ungsinya semua organisme hidup. DNA adalah molekul ganda yang
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
9/27
memiliki in!ormasi untuk !aktor!aktor seperti pertumbuhan, Di-isi dan
!ungsi sel. DNA adalah berbentuk heliks ganda. DNA adalah polimer
nukleotida dengan kode bolak balik urutan asam amino selama proses
sintesis protein. DNA membaa in!ormasi genetik pada gen yang
diperlukan untuk membangun molekul seperti protein.
$. S"ruk"ur DNA
*truktur utama0
• DNA adalah urutan polimer yang terdiri dari subunit nukleotida.
Nukleotida DNA terbuat dari gula (deoksiribosa), basa nitrogen dan
gugus !os!at.
• Basa Nitrogen dari empat jenis yang hadir dalam molekul DNA adalah,
adenin, guanina, *itosina dan guanina, molekul gula adalah gula karbon
& karbon dan satu atau lebih gugus !os!at.
• Adenin dan guanina adalah nitrogen basa 'urina, *itosina dan 4imina
adalah 'irimidina.
• Ikatan phosphodiester yang dibentuk dengan gugus !os!at basa nitrogen
dengan kelompok = pada gula.
• >rutan asam nukleat pada nukleotida saling melengkapi satu sama lain
dalam urutan untai DNA.
*truktur *ekunder0
*ekunder struktur DNA adalah interaksi antara basa, dengan helai terikat
satu sama lain.
• Dalam struktur heliks ganda DNA, helai yang dibuat bersama oleh
ikatan hidrogen, dimana nukleotida pada untai salah satu pasangan
dengan nukleotida pada untai yang lain.
• *truktur sekunder memberikan bentuk asam nukleat. Basa 'urina
berpasang dengan pirimidin oleh ikatan hidrogen.
• *truktur sekunder menentukan dasarpemasangan helai untuk
membentuk heliks ganda.
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
10/27
• Alur utama dan alur kecil dibentuk dalam dua heliks ganda. >ntai DNA
tidak simetris dengan satu sama lain alur tidak adil.
'enyusun DNA
• DNA adalah polimer terbuat dari perulangan unit nukleotida.
• *truktur heliks ganda DNA ini pertama kali ditemukan oleh "atson dan
+rick.
• *truktur DNA adalah jika dua rantai heliks yang digulung pada putaran
sumbu yang sama.
• DNA biasanya ada dalam bentuk berpasangan, yang dipegang erat
bersamasama. Dua untai DNA memutar dalam bentuk heliks ganda.
• >nit nukleotida terdiri dari segmen molekul tulang punggung yang
memegang rantai bersamasama dan juga basa nukleotida yang
berinteraksi dengan untai DNA yang lain pada heliks.
• Basa nukleotida nitrogen yang terkait dengan molekul gula dikenal
sebagai nukleosida.
• Basa nitrogen yang berkaitan dengan gula dan satu atau beberapa gugus
!os!at disebut nukleotida.
• >nit monomer nuleotida yang terkait untuk membentuk polinukleotida
seperti dalam DNA.
• 'erulangan molekul !os!at dan gula yang membentuk tulang punggung
untai DNA.
• 1ula dalam molekul DNA adalah pentosa, gula deoksiribosa.
• 1ula dihubungkan bersamasama oleh ikatan phosphodiester antara
atom karbon ketiga dan kelima dari cincin gula berdekatan.
• Dalam struktur heliks ganda DNA, satu untai berjalan berlaanan arah
dengan untai lain dan antiparallel.
• >jung molekul asimetris dan dikenal sebagai ujung &C dan
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
11/27
• 'erbedaan antara DNA dan RNA pada molekul gula, RNA memiliki
gula pentosa ribosa bukan gula deoksirobosa.• Basabasa yang ditemukan dalam DNA adalah adenin, *itosina, guanina
dan 4imina. Basa ini melekat pada gula dan !os!at untuk membentuk
nukleotida lengkap.
P#'#!g#! +#'# DNA
• Dalam struktur heliks ganda DNA, setiap jenis basa nukleotida pada
satu helai berikatan dengan salah satu jenis nukleobasa pada untai yanglain, ini dikenal sebagai pasangan basa komplementer.
• Basa 'urina berpasangan dengan 'irimidina oleh ikatan hidrogen yang
mana basa adenin terpasang dengan timin dengan ; ikatan hidrogen dan
*itosina berikatan dengan guanina dengan < ikatan hidrogen.
• Ikatan dua nukleotida sepanjang dua heliks ganda disebut pasangan
basa.
•
Ikatan hidrogen tidak seperti ikatan ko-alen dan mereka bisa ditarik terpisah seperti ritsleting, oleh kekuatan mekanik atau suhu tinggi.
• *ebagai hasil dari pasangan basa komplementer, in!ormasi dalam DNA
beruntai diduplikasi pada setiap untai.
• Interaksi antara pasang basa komplementer sangat penting untuk !ungsi
DNA.
. Si!"e'i' Pro"ei!*intesis protein merupakan prses penyusunan asamasam amino pada
rantai polinukleotida. 9unci utama dalam proses sintesis protein adalah
DNA yang merupakan material genetika dari sel. *intesis protein terjadi
melalui; tahap yaitu tanskripsi dan translasi.
4ranskripsi
4ranskripsi yaitu proses penyalinan data yang terdapat pada pita sense
DNA yaitu pita pada DNA yang ber!ungsi sebagai pita cetakan kedalam
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
12/27
mRNA. 'roses pencetakan mRNA ini berlangsung dalam nukleus dan
mRNA inilah yang akan membaa kode genetik dari DNA.
2angkah langkah transkripsi yaitu 0
• *intesis protein dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh en6im
helikase
• 9emudian, menempelnya en6im RNA polimerase pada bagian yang
disebut promotor yaitu titik aal dimulainya peristia transkripsi
dan sebagai penentu pita DNA yang akan digunakan sebagai cetakan
• RNA polimerase akan bergerak sepanjang pita DNA dan
memisahkan kedua pita DNA, kemudian menambahkan nukleotida
nukleotida mRNA
• *etelah selesai terbentuk untai RNA, pita DNA yang sebelumnya
terbuka menjadi tertutup kembali
• 'roses demikian akan terjadi sampai e6im RNA polimerase berada di
ujung pita DNA atau terminator.
• *etelah itu RNA polimerase terlepas dari DNA dan pita mRNA yang
terbentuk dilepas dari DNA
•9emudian RNA meninggalkan nukleus dan menuju ke ribosom.
9omponen basa nitrogen pada mRNA sama seperti pada pita DNA
tetapi basa nitrogen timin diganti oleh urasil. +ontohnya 0 A1* 44*
AA* *A1 dan **1 maka basa nitrogennya yang terbentuk pada pita
RNA adalah >*1 AA1 >>1 1>* dan 11*. olekul mRNA yang
terbentuk mempunyai dua ujung yang berbeda yaitu ujung & dan ujung
jung & berperan dalam mencegah perombakan mRNA oleh en6im
hidrolitik dan memberikan sinyal pada ribosom agar melekatkan diri pada mRNA. *edangkan ujung
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
13/27
urutan asam amino. 'roses ini terjadi di sitoplasma oleh ribosom.
Ribosom terdiri atas ; unit yaitu unit besar dan unit kecil.
'enerjemahan satu kodon mengahsilkan satu asam amino. Dalam
proses translasi terjadi < tahap yaitu inisiasi, elongasi, terminasi.
a. Inisisasi
@aitu proses menempelnya unit kecil ribosom pada bagian ujung &
mRNA. *etelah itu dilanjutkan dengan melekatnya RNAt pertama
(inisiator) yang membaa asam amino metionin dengan antikodon
>A+ pada mRNA tepat pada kodon start yaitu A>1 . kodon start itu
sendiri adalah suatu triplet basa basa nitrogen yang menandai
dimulainya sintesis protein . setelah menempelnya RNAt pertama,
terjadi pelekatan ribosom unit besar pada ribosom unit kecil.
'ada ribosom unit besar terdapat < tempat khusus yang digunakan
untuk masuknya RNAt ke dalam ribosom yang disimbolkan dengan
huru! A atau situs A( situs pengikatan AminoasilRNAt) berada
paling kanan, tempat RNAt melepaskan asam aminonya disebut situs
' ( situs pengikatan peptidilRNAt), tempat keluarnya RNAt dari
ribosom disebut situs keluar ( e8it ) disimbolkan huru! 3 berada
paling kiri.
b. 3longasi
@aitu proses penyusunan polipeptida yang dibaa oleh
RNAt. 'roses tersebut terjadi pada saat RNAt masuk kedalam
ribosom pada posisi A kemudian bergeser ke posisi ' untuk
melepaskan asam amino yang dibaanya . kemudian RNAt bergeser
lagi ke posisi 3 untuk keluar dari ribosom. *etelah satu RNAt keluar
dari ribosom maka ribosom bergeser satu rantai kodon ke arah ujung
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
14/27
9odon stop itu sendiri adalah triplet yang menandai berakhirnya
proses penyusunan rantai polipeptida.
c. 4erminasi
4erminasi merupakan tahap akhir dari proses translasi dan
merupakan tahap pelepasan rantai polipeptida dari ribosom. Dalam
pelepasan rantai polipeptida ada satu protein yang disebut sebagai
!aktor pelepasan yang akan mengikatkan diri pada kodon stop di
situs A dan menambahkan air pada rantai polipepida. Reaksi ini akan
memutuskan ( menghidrolisis ) ikatan antara polipeptida yang sudah
selesai tRNA disitus ', sehingga polipeptida akan terlepas.
-. Mu"#'i
utasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan
genetik (DNA maupun RNA), baik pada tara!
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada tara! kromosom. utasi
pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. utasi pada gen
dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya
-ariasi-ariasi baru pada spesies.
utasi terjadi pada !rekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah
daripada #0#/./// indi-idu. utasi di alam dapat terjadi akibat 6at
pembangkit mutasi (mutagen,
termasuk karsinogen), radiasi surya, radioakti! , sinar ultra-iolet, sinar ?,
serta loncatan energi listrik seperti petir .
E. Kel#i!#! Kroo'o
#. 9elainan Eumlah 0 'erubahan pada jumlah kromosom
9romosom Autosom
• 4risomi ;# (*indrom Don) (%,??F?@ G ;#)
• 4risomi #< (%, ??F?@ G #
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
15/27
• %& ? (sindrom 4urner)
• % ??@ (*indrom 9line!elter)
• Sindrom Y- Ganda 0 %,?@@
• Sindrom X Ganda 0%,???.
;. 9elainan *truktur 0 Delesi, duplikasi, 4ranslokasi, Insersi, In-ersi
Sindrom Cri du Chat
C. E!%okri!ologi Re/ro%uk'i
#. 'engertian
3ndokrinologi adalah ilmu mengenai hormone endokrin dan organorgan
yang terlibat dalam pelepasan hormon endokrin. Berbagai akti-itas sel,
jaringan dan organ tubuh dikoordinasikan oleh hubungan timbal balik
beberapa jenis sistem messenger kimiai 0
• Neurotransmitter dilepaskan oleh ujung akson sara! ke dalam taut
sinaps dan bekerja setempat untuk mengatur !ungsi sel sara!.
• Hormon-hormon endokrin dilepaskan oleh sel kelenjar atau sel
khusus ke dalam sirkulasi dan mempengaruhi !ungsi sel di tempat
lain di tubuh.
• Hormon-hormon neuroendokrin disekresikan oleh sel neuron ke
dalam sirkulasi darah dan mempengaruhi !ungsi sel di tempat
lan di tubuh
• Parakrin disekresikan oleh sel ke dalam cairan ekstrasel dan
mempengaruhi sel yang disekitarnya dengan jenis yang berbeda.
• Autokrin disekresikan sel ke dalam cairan ekstrasel dan
mempengaruhi !ungsi sel yang mengahasilkan 6at tersebut
dengan cara terikat pada reseptor sel.
• Sitokin merupakan peptida yang disekresikan sel ke dalam cairan
ekstrasel dan dapat bertindak sebagai autokrin, parakrin, atau
hormon endokrin. +ontoh sitokin meliputi interleukin dan lim!okin
yang disekresikan oleh sel helper dan bekerja pada sel sistem imun
yang lain
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
16/27
*el neuroendokrin, yang berada di hipotalamus memiliki ujung akson di
kelenjar hipo!isis posterior dan eminensia mediana dan menyekresikan
beberapa hormon yang meliputi hormon antidiuretik (ADH), oksitosin
dan hormon hipofisiotropik yang mengatur sekresi hormon hipo!isis
anterior.
=ormon endokrin dibaa oleh sistem sirkulasi ke sel di seluruh tubuh,
yang meliputi sistem sara! pada beberapa keadaan, tempat hormon
tersebut berikatan dengan reseptor dan memulai berbagai reaksi.
*ejumlah hormon endokrin mempengaruhi banyak jenis sel tubuh
contohnya hormon pertumbuhan (dari kelenjar hipo!isis anterior)
menimbulkan pertumbuhan di sebagian besar tubuh dan tiroksin (dari
kelenjar tiroid) meningkatkan kecepatan berbagai reaksi kimia di
hampir semua sel tubuh.
=ormonhormon yang lain hanya mempengaruhi jaringan target yang
spesi!ik, karena hanya jaringan tersebut yang memiliki reseptor untuk
hormon tersebut.. +ontohnya hormon adenokortikotropik (A+4=) dari
kelenjar hipo!isis anterior, secara spesi!ik menstimulasi korteks adrenal
sehingga hormon adrenokortikal disekresikan dan hormon o-arium
memiliki e!ek yang spesi!ik terhadap oragan kelamin anita dan
terhadap karakteristik seksual sekunder pada tubuh anita.
Berbagai sistem hormon memainkan peranan penting dalam mengatur
hampir semua !ungsi tubuh, yang mencakup metabolisme, tumbuh
kembang, keseimbangan air dan elektrolit, reproduksi dan perilaku.
4anpa adanya hormon kelamin, perkembangan seksual dan !ungsi
seksual tidak akan berjalan.
;. *truktur 9imia dan *intesis =ormon
4erdapat < golongan umum hormon 0
• Protein dan poipeptida, mencakup hormonhormon yang
disekresikan oleh kelenjar hipo!isis anterior dan posterior, pankreas
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
17/27
(insulin dan glukagon), kelenjar paratiroid (hormon paratiroid), dan
banyak hormon lainnya.
• Steroid yang disekresikan korteks adrenal (kortisol dan aldosteron),
o-arium (estrogen dan progesteron), testis (testosteron) dan plasenta
(estrogen dan progesteron). *truktur kimia hormon steroid mirip
dengan struktur kimia kolesterol dan pada sebagian besar
keadaan, hormonhormon tersebut disintesis dari kolesterol itu sendiri.
=ormon steroid bersi!at larut lemak dan terdiri atas tiga cincin
siklopentil yang bergabung menjadi sebuah struktur. eskipun
sel endokrin penghasil steroid memiliki sedikit simpanan hormon
steroid, sejumlah besar simpanan ester kolesterol dapat dmobiolisasi
secara cepat untuk mensintesis steroid adalah adanya stimulus.
Banyak klesterol di sel penghasil steroid yang berasal dari
plasma, namun sintesis kolesterol de no-o juga terjadi di sel
penghasil steroid. 9arena steroid sangat larut dalam lemak, melalui
mebran sel dan memasuki cairan intertisial dan kemudian akan
masuk ke dalam darah.• !urunan asam amino tirosin yang disekresikan oleh kelenjar
tiroid (tiroksin dan triidotironin) dan medula adrenal (epine!rin
dan norepine!rin).
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
18/27
yang diperlukan untuk mengatur sebagian besar !ungsi endokrin dan
metabolik sangatlah kecil.
%. ekanisme 9erja =ormon
9erja suatu hormon adalah pengikatan hormon pada reseptor spesi!ik di
sel target. *el yang tidak memiliki reseptor untuk hormon tersebut tidak
akan berespons. Reseptor untuk beberapa hormon terletak pada membran
sel target, sedangkan reseptor hormon yang lain terletak di sitoplasma atau
di nukleus.
9etika hormon terikat pada reseptornya, hal tersebut biasanya akan
menginisiasi serangkaian reaksi yang semakin terakti-asi sehingga jumlah
kecil konsentrasi hormon bahkan dapat mempunyai pengaruh yang besar.
Reseptor hormon merupakan protein berukuran besar, dan setiap sel yang
distimulasi biasanya memiliki sekitar ;/// sampai #//.///.
2okasi berbagai jenis reseptor hormon secara garis besar adalah di dalam
permukaan atau pada permukaan membran sel, di dalam sitoplasma sel
dan di dalam nukleus sel. Eumlah reseptor di sel target biasanya tidak
konstan dari hari ke hari, atau bahkan dari menit ke menit. Reseptor
protein itu sendiri dalam !ungsinya sering kali dinonakti!kan atau
dihancurkan dan pada aktu yang lain, reseptor tersebut diakti!kan kembai
atau reseptor yang baru dibuat oleh mekanisme pembentukan protein.
+ontohnya,, peningkatan kadar hormon dan penambahan ikatan hormon
dengan reseptor sel targetnya kadangkadang menimbulkan pengurangan
jumlah reseptor yang akti!.
Don regulation dari reseptor ini dapat terjadi sebagai akibat dari
inakti-asi sejumlah molekul reseptor, inakti-asi sejumlah molekul sinyal
protein intrasel, sekuestrasi reseptor untuk sementara aktu ke dalam sel,
yang jauh dari tempat kerja hormon yang berinteraksi dengan reseptor
membran sel, destruksi reseptor oleh lisosom setelah reseptor tersebut
masuk ke dalamnya atau pengurangan produksi reseptor.
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
19/27
Di setiap keadaan, don regulation reseptor akan mengurangi respons
jaringan target terhadap hormon. *ejumlah hormon menimbulkan up
regulation reseptor dan protein pemberi sinyal intrasel yaitu hormon
penstimulasi memacu pembentukan reseptor atau molekul sinyal intrasel
oleh perangkat pembentukan protein sel target dalam jumlah yang
melebihi normal atau lebih banyak ketersediaan reseptor untuk berinteraksi
dengan hormon.
=ormon steroid dan tiroid beredar dalam darah terutama dalam bentuk
ikatan dengan protein plasma. Akan tetapi, hormon yang terikat pada
protein tidak dapat berdi!usi dengan mudah menyebrangi kapiler dan
mencapai jaringan targetnya dan karenanya tidak memiliki akti!itas
biologis sampai hormon tersebut berdisosiasi dari protein plasma.
&. =ormon yang terutama bekerja pada perangkat genetika sel
>rutan peristia kerja steroid pada dasarnya adalah sebagai berikut 0
• =ormon steroid berdi!usi meleati membran sel dan memasuki
sitoplasma sel, tempat ia berikatan dengan protein reseptor yang
spesi!ik.
• 9ombinasi protein reseptor kemudian berdi!usi ke dalam atau diangkut
ke dalam nukleus.
• 9ombinasi tersebut terikat di tempat spesi!ik pada untai DNA
dalam kromosom, yang mengakti!kan proses transkripsi gen yang
spesi!ik untuk membentuk mRNA.
• mRNA berdi!usi ke dalam sitoplasma, dan memicu proses translasi
di ribosom untuk membentuk protein yang baru.
=ormon kelenjar tiroid tiroksin dan triidotironin menimbulkan
peningkatan transkripsi oleh gengen yang spesi!ik d nukleus. >ntuk
tercapainya tujuan tersebut, hormonhormon ini aalnya berikatan secara
langsung dengan protein reseptor di nukelus itu sendiri, reseptorreseptor
tersebut kemungkinan berupa molekul protein yang berlokasi di dalam
kompleks kromosom dan agaknya juga mengendalikan !ungsi operator
atau promotor genetik.
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
20/27
Dua ciri khas penting dari !ungsi hormon tiroid adalah mengakti!kan
mekanisme genetik untuk pembentukan berbagai jenis protein intrasel dan
terikat pada reseptor intranuklear, hormon tiroid dapat terus melakukan
!ungsi pengaturanya selama berharihari atau bahkan bermingguminggu.
D. Re/ro%uk'i
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. 4ujuannya adalah untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. +ara reproduksi secara
umum dibagi menjadi dua jenis seksual dan aseksual. Dalam reproduksi
aseksual, suatu indi-idu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan
indi-idu lain dari spesies yang sama. 'ada manusia untuk menghasilkan
keturunan yang baru diaali dengan peristia !ertilisasi.*ehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengancara generati! atau
seksual.
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu !aal
(!isiologi). 'ada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung
setelah manusia mencapai masa pubertas, dan hal ini diatur oleh kelenjar
kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
9emampuan reproduksi bergantung pada hubungan antara hipotalamus,
hipo!isis anterior, organ reproduksi dan sel sasaran hormon seks. =ubungan
ini menggunakan banyak mekanisme regulatorik yang digunakan sistem
tubuh lain untuk mempertahankan homeostatis, misalnya kontrol umpan balik
negati!. *istem reproduksi baik pada pria maupun anita dipengaruhi oleh
sistem hormonal. =ormon yang mempengaruhi sistem reproduksi adalah
*=, 2= (gonadotropin hormone), estrogen, progesterone dan testosterone.
*emua hormon tersebut memiliki peranan penting dalam sistem
reproduksi pria dan anita serta perkembangan se8 sekunder. =ormon
reproduksi disekresikan sepanjang hidup seseorang dengan kadar yang
berbeda, produksinya meningkat pada masa pubertas dan akan menurun
dengan bertambahnya usia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi_seksualhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reproduksi_aseksual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi_seksualhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reproduksi_aseksual&action=edit&redlink=1
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
21/27
#. *istem reproduksi mencakup gonad, saluran reproduksi dan
kelenjar aksesoris.
Reproduksi bergantung pada penyatuan gamet pria dan anita, masing
masing dengan separuh set kromosom untuk membentuk indi-idu baru
dengan set kromosom lengkap. *istem reproduksi pria dan anita
dirancang untuk memungkinkan penyatuan bahan genetik dari dua
pasangan seksual dan sistem anita dilengkapi untuk menampung dan
memelihara keturunan hingga tahap perkembangan yang
memungkinkannya bertahan hidup secara independen di lingkungan
eksternal.
rgan reproduksi primer (gonad) terdiri dari sepasang testis pada pria dan
sepasang o-arium pada anita. 'ada kedua jenis kelamin gonad matur
melaksanakan dua !ungsi yaitu menghasilkan gamet (gametogenesis) dan
mengeluarkan hormon seks secara spesi!ik yaitu testosteron pada pria dan
estrogen serta progesteron pada anita. *elain gonad, sistem reproduksi
pada kedua jenis kelamin mencakup saluran reproduksi yang mencakup
suatu sistem duktus yang khusus mengangkut atau menampung gamet
setelah dibentuk dan kelenjar aksesoris tambahan yang mengosongkan
isinya kedalam saluransaluran reproduksi.
;. olecular Biology and Reproducti-e *ciences
=ormon adalah bahan substansi biologis yang dihasilkan oleh kelenjar
buntu organ tertentu, dalam jumlah kecil, masuk aliran darah, mempunyai
organ sasaran dan dapat mendorong atau menghambat !ungsi dari organ
sasaran F target tersebut.
*ecara klasik hormon dide!inisikan sebagai suatu substansi yang
diproduksi pada suatu jaringan khusus, yang kemudian dilepaskan ke
dalam aliran darah, dan kemudian menuju ke sel yang responsi! yang
jaraknya cukup jauh, dimana hormon tersebut mengeluarkan e!eknya yang
khas. 'ada mulanya dianggap perjalanan tersebut sederhana ternyata
merupakan suatu petualangan untuk menjadi lebih kompleks dan
https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
22/27
kemudian menjadi suatu bentuk baru merupakan peneltianlaboratorium
yang tidak selesaiselesainya di seluruh dunia. *esungguhnya, anggapan
baha hormon merupakan produk dari jaringan khusus, telah berubah.
9ompleks hormon dan reseptor hormon telah ditemukan pada organisme
bersel tunggal yang primiti!, menunjukkan baha kelenjar endokrin
merupakan perkembangan e-olusi yang lambat.
9emampuan sel yang secara luas dapat memproduksi hormon menjelaskan
tekateki ditemukannya hormon di tempattempat yang aneh, seperti
hormone gastrointestinal ditemukan di otak, hormon reproduksi di sekresi
intestinal, dan kemampuan sel kanker yang secara tak terduga mampu
memproduksi hormon. +iri J ciri kelenjar endokrin yaitu kecil, sekresinya
sedikit, penuh pembuluh darah dan buntu tidak ada saluran.
De!inisi klasik dari hormon adalah suatu senyaa yang diproduksi oleh
jaringan khusus yang dilepaskan ke aliran darah dan berjalan jauh menuju
sel spesi!ik dimana hormon akan memberikan e!ek spesi!iknya. Apa yang
dulunya dianggap sebagai perjalanan sederhana kini terungkap sebagai
perjalanan panjang dan menjadi semakin kompleks pada saat berbagai
hasil penelitian di dunia tidak mampu menjelaskannya secara rinci, bahkan
pengertian hormon yang hanya dihasilkan oleh jaringan spesi!ik kini
menjadi sangat dipertanyakan. 9ompleks hormon dan resptornya kini
ditemukan pada organisme sel tunggal primiti!, dan ini menggambarkan
baha kelenjar endokrin sebenarnya merupakan hasil e-olusi yang
berkembang sangat lambat kemudian. 9emampuan yang begitu luas dari
berbagai sel untuk memproduksi dan berreaksi terhadap hormon,
menimbulkan kenyataan yang tidaklah mengherankan apabila sel kanker
dapat menghasilkan hormon, karena pada dasarnya setiap sel memiliki
gena yang dapat mengekspresikan hormon, tergantung pada
di!erensiasinya dan lingkungannya.
9ini, hormon dan neurotransmitter sebenarnya harus dipandang sebagai
alat komunikasi atau regulator kimiai dan signal. 'eran hormon kini
tidak hanya sebagai senyaa endokrin, namun juga parakrin, autokrin atau
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
23/27
intrakrin. 9arena !ungsi komunikasinya, maka !ungsi setiap signal akan
dipengaruhi oleh bagaimana signal tersebut disintesis, dilepaskan, berjalan
menuju target reseptor (transport), berikatan dengan reseptor,
menimbulkan reaksiFe!ek biologis dan mengalami degradasi atau
dihentikan e!eknya.
*ebagai contoh pada system reproduksi, kini kita ikuti perjalanan estradiol
dalam malukan !ungsinya, mulai dari bagaimana diproduksinya,
dilepaskannya, ditransport, mekanisme e!eknya (ikatan dengan reseptor
dan e!ek paska ikatan reseptor), dan metabolismenya. 3stradiol memulai
perjalanan hidupnya dengan disistesisnya pada sel spesi!ik yang memiliki
en6im dan precursor yang sesuai untuk steroidogenesis, suatu proses
pembentukan hormon steroid.
'ada anita deasa sumber utama estradiol adalah selsel granulose dari
!olikel yang sedang berkembang dan korpus luteum. 'roses
steroidogenesis memerlukan stimulasi dari gonadotropin, "oice-
stimuatin# hormone (*=) dan $utein%in# hormone (2=). 'esan yang
dibaa oleh signal gonadotropin harus ditransmisikan melalui membrane
sel !olikel atau korpus luteum, karena gonadotropin yang berupa
glikoprotein besar tidak mampu menembus membran sel yang berupa lipid
bilayer, namun akan berikatan dengan reseptor spesi!iknya pada membrane
sel.
Ikatan signal reseptor ini memulai suatu rangkaian proses komunikasi
signal. Dimulai dengan diakti!kannya protein 1, yang selanjutnya akan
mengakti!kan en6im adenilat siklase .3n6im ini selanjutnya akan
mengkatalisis pemecahan A4' menjadi siklik adenosine mono!os!at atau
cA'. cA' sebagai pembaa pesan berikut dari proses komunikasi ini
selajutnya akan menyebabkan terjadinya rangkaian reaksi sistesis hormon
steroid, dalam hal ini estradiol.
'roses transmisi pesan ini kini diketahui menjadi semakin kompleks
dengan diungkapkannya peran berbagai molekul dalam proses !isiologi
hormonal ini, termasuk heterogenitas dari molekul polopeptida pembaa
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
24/27
signal dan reseptornya, regulasi dari ekspresi receptor pada membran sel,
serta hubungannya dengan sistem signal lainnya. Respon target sel
terhadap signal akan menurun manakala terjadi stimulasi yang terus
menerus, hal ini setidaknya melibatkan < mekanisme, yaitu 0
• desensitasi secara auto!os!orilasi dari segmen sitoplasmik dari reseptor
• ilangnya kemampuan internalisasi dari reseptor, statu mekanisme yang
berjalan lebih lamban
• blokade ikatan pada unit regulator dan katalitik dari en6im adenilat
siklase
engikuti stimulasi gonadotropin terhadap sel yang memproduksi hormon
steroid se8ual maka langkah aal dan penting yang terjadi pada
steroidogenesis dari semua jenis hormon steroid adalah pemutusan rantai
samping kolesterol untuk membentuk pregnenolon yang melibatkan
system sitokrom '%&/ dan terjadi di mitokondria. *elama steroidogenesis,
jumlah atom karbon dari kolesterol atau berkurang atau tidak akan pernah
bertambah. *ecara keseluruhan proses ini akan melibatkan reaksireaksi 0
• pemutusan rantai samping kolesterol untuk membentuk pregnenolon• reaksi dehidrogenasi yang mengubah gugus hidroksil menjadi keton
atau sebaliknya
• reaksi hidroksilasi yang menambahkan gugus hidroksil
• pembentukan ikatan rangkap
• penambahan hydrogen untuk mengurangi ikatan rangkap.
Berbagai protein telah berhasil dikarakterisasi dan diduga berperan sebagai
regulator trans!er kolesterol didalam sel. Stero carrier protein ; (*+';)
merupakan protein yang mampu mengikat dan membaa kolesterol antar
kompartemen dalam sel. 'rotein yang banyak dipelajari sebagai regulator
trans!er kolesterol pada steroidogenesis adalah steroido#enic acute
re#uator protein (*tAR protein) yang berlokasi didalam mitokondria.
*tAR diinduksi oleh peningkatan cA' akibat stimulasi gonadotropin.
utasi dari gena pengkode *tAR yang menyebabkan prematur stop kodon,
telah ditemukan pada hyperplasia adrenal lipoid kongenital, suatu kelainan
resesi- autosomal. Akibat mutasi ini akan terjadi
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
25/27
E. E!%okri!ologi Re/ro%uk'i
#. Aksi hormon seks tertentu
Biasanya, hormon seks diklasi!ikasikan menjadi dua kelompok0 hormon
anita yang
mencakup estrogen dan progestin dan hormonpria, androgen. Namun,har
us ditekankan bahahormon seks yang telah ditandai sampai saat
ini tidak eksklusi! untuk kedua jenis kelamin.*emua hormon seks
yang hadir pada lakilaki dan perempuan, dan kedua jenis
kelamin memilikireseptor yang mengikat dan menanggapi semua hormon
seks.
Eenis kelamin ditandai dengan jumlah hormon seks indi-idu dan pola
mereka genetik
diprogram sekresi. 3n6im tepat diungkapkanoleh gonad (yang o-arium at
au testis), pada tahapkritis perkembangan embrio, adalah apa
yang mende!inisikan pola sekresi hormon seks di setiapgender.
;. aktor 'ertumbuhan dan *itokin
aktor pertumbuhan adalah peptida hormonseperti yang
merangsang sel pembagian dengan menginduksi di!erensiasi
dan pertumbuhan sel atau menghambat pembelahan sel dengan
menginduksi hipertro!i selular. aktor pertumbuhan tidak berasal
dari endokrin dide!inisikan klasikkelenjar tetapi dalam banyak
jaringan tubuh yang berbeda dan mengerahkan tindakanmerekasecara autokrin danFatau parakrin.
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
26/27
internal lingkungan. Earingan neuroendokrin memiliki kemampuan untuk
melihat perubahan dankemudian secara selekti! menghasilkan sinyal yang
mengontrol dan mengkoordinasikan sintesishormon.
ekanisme sederhana dari regulasi hormon negati! umpan balik
dan umpan balik positi!.Dalam umpan balik negati!, a hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar sasaran sinyal produsenkelenjar untuk
mengurangi akti-itasnya. Dalam umpan balik positi!, hormon diproduksi
oleh sinyalkelenjar target kelenjar penghasil untuk meningkatkan sekresi.
'eraturan akti-itas gonad oleh hipo!isis hipotalamus sumbu adalahcontoh
darikedua umpanbalik negati! dan positi!.
Neuron hipotalamus mensekresi 1nR= dalam pulsa dengan
!rekuensi sekitar satu pulsa setiap $/#;/ menit.
'ulsa 1nR= diikuti oleh pulsa gonadotropin, terutama 2= dan pada
tingkat lebih rendah*=. kedua gonadotropin mengikat reseptor
spesi!ik dalam sintesis gonad mengatur hormonsteroid.
'ada pria, 2= merangsang sintesis androgen, yang mengikat
reseptor androgen di
keduahipotalamus dankelenjar hipo!isis dan mengerahkan umpan balik
negati! dengan mengurangi!rekuensi pulsa 2=. 3stradiol, yang
diproduksi lokal di hipotalamus oleh aromatisasi androgen,mengikat
reseptor estrogen di
hipotalamus dan hipo!isis kelenjar dan mengurangi amplitudo pulsa2=.
'ada anita, gonadotropin merangsang sintesis estrogen dan
menginduksi o-ulasi. 'ada aal !olikel yang !ase, estrogen diproduksi
oleh sel granulosa o-arium mengerahkan umpan baliknegati!
pada hipo!isis hipotalamus. Namun, pada akhir !ase !olikuler, peningkatan
kadar estrogenmengerahkan umpan balik positi!
pada hipo!isis hipotalamus sumbu, yang merespon dengan
peningkatan !rekuensi 1nR= pulsa diikuti oleh
rilis dari lonjakan o-ulasi gonadotropin.
-
8/18/2019 Biologi Molekuler Dan Ilmu Reproduksi
27/27
DA0TAR PUSTAKA
2eon *pero!!, Robert =. 1lass, Nathan 1. 9ase. #$$$. Cinica G&necoo#ic
'ndocrinoo#& and nfertiit& th ed*$ippincott "illiams K "ilkins
'edro E. +hedrese. Reproducti-e 3ndocrinology A olecular Approach. +anada 0
*!ingter